kontribusi daya ledak otot tungkai dan...
TRANSCRIPT
-
KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LONG PASSING PEMAIN SEPAKBOLA
SSB BINTANG SELATAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kepelatihan Universitas Negeri Padang
Oleh:
HENDRA 2008/07004
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012
-
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI Judul : Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Panjang
tungkai Terhadap Kemampuan Long Passing Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan
Nama : Hendra NIM/BP : 07004 /2008 Program studi : Ilmu Keolahragaan Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Fakultas : Fakultas Ilmu Keolahragaan
Padang, Agustus 2012
Disetujui oleh:
Pembimbing I
Drs. Maidarman, M.Pd NIP. 196005071985031004
Pembimbing II
Drs. Zalfendi, M.Kes NIP. 195906021985031003
Menyetujui
Ketua Jurusan Kepelatihan Olahraga
Drs. Maidarman, M.Pd NIP. 96005071985031004
-
HALAMAN PENGESAHAN LULUS UJIAN SKRIPSI
Dinyatakan Lulus Setelah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Padang Judul : Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Panjang tungkai
Terhadap Kemampuan Long Passing Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan
Nama : Hendra Nim : 07004/2008 Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Fakultas : Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang
Padang, Agustus 2012
Tim Penguji
Nama Tanda Tangan
Ketua : Drs. Maidarman, M.Pd. 1.______________
Sekretaris : Drs. Zalfendi, M.Kes. 2. ______________
Anggota : Drs. Hendri Irawadi, M.Pd. 3. ______________
Drs. Umar, MS.,AIFO 4. ______________
Padli, S.Si.,M.Pd. 5. ______________
-
Maha suci engkau, tidak ada yang kami ketahui selain yang telah
engkau ajarkan kepada kami (Qs : Al-baqarah : ayat 32)
Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan maka
Apabila kamu telah selesai (dari semua urusan) Kerjakanlah sungguh-sungguh (urusan) yang lain
Dan hanya kepada Allah kamu berharap (Qs : Al-Insyirah : ayat 6-8)
Ya Allah…
Lapangkanlah hatiku dan mudahkanlah segala urusanku dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti Perkataanku, tambahkanlah kepadaku ilmu dan pengetahuan
(At Thaha: 25,28,119)
Seandainya aku boleh memilih Biarlah aku menjadi bintang atau bulan Yang tidak angkuh ketika bertahta Dan tidak mengeluh ketika terbenam Biar aku menjadi sang fajar Yang gigih mengusir kelam, Namun rela menyingkir untuk memberi tempat bagi sang surya Yang lebih cemerlang
Walau dengan berbagai rintangan ku hadapi Kadang seakan tak terbatas siang dan malam Ku terus melangkah dengan sekeping keterbatasan jiwa Demi untuk meraih semua cita-cita Karena ku yakin… Akan ada lentera yang tersembunyi di balik gelapnya malam
Ya Allah… Ku menyadari sepenuhnya apa yang kuperbuat Sampai saat ini belum mampu untuk membalas walau setetes dari keringat orang tuaku dan keluargaku. Karenanya ya Allah… Hamba memohon jadikanlah keringat mereka sebagai mutiara yang kemilau saat aku dalam kegelapan Jadikanlah kelelahan mereka sebagai kendaraan saat aku dalam kepayahan dan Jadikanlah tetes air mata mereka sebagai cambuk untuk mendorong semangatku
-
31 Hari ini ya allah…Tiada kata yang terucap selain syukur berkepanjangan padamu atas karya kecilku ini, ya… Allah…Ku persembahkan karya kecilku ini untuk orang orang yang aku sayangi…
Kepada yang teristimewa Bapak ku Syarial (Sinam)& Mak ku Mariati (Eti) yang sangat kusayangi dan kucintai…Dengan cinta kasih dari kalianlah aku tumbuh dan menuai setitik keberhasilan yang besar dalam hidupku, dengan doa dan usaha dari Bak dan Mak juga akhirnya aku dapat menyelesaikan studiku ini. Hanya sekuntum mawar bersampul biru dan tiga hurup (S.Pd) mengiring namaku yang bisa ku persembahkan kepada Bak & Mak. Bak & Mak terimala karya terbaik pangeranmu ini sebagai bakti dan mampu membuatmu bangga memiliki aku. Bak & Mak adalah motivasi hidupku...
Untuk abang-abangku tersayang (Afrianto (af),Budi Hermansa (budi) & Adik-adikku (Bobi Putra (bobi),Widia Gusnita (widia) makasih u’ segala bantuan, dukungan, do’a, dan semangatnya. Karena bantuan abang dan Adik2 aku bisa menyelesaikan semua ini. U’ Kak ipar dan keponakan-keponakanku Sekeluarga Yang berada di JAMBI Dan dikampung, makasih juga u’ perhatian & supportnya. Moga semua ponakanku menjadi anak yang shaleh dan slalu berbakti pada orangtua. Terima kasih juga buat teman hatiku Yusika Wijayanti (Ayu) yang telah memberikan dukungan dan motivasi serta selalu setia menemani hari-hariku.... Terimakasih u’ semuanya... I Love U All. Moga suatu saat nanti aku mampu mewujudkan harapan keluarga semuanya. Aamiiin.........
Ucapan terimakasih juga kupersembahkan untuk guru2ku & dosen2ku dimanapun mereka berada saat ini. Karena dengan ilmu yang engkau berikan aku bisa meraih cita2. Jasamu sangat berharga dan takkan pernah terbalas olehku. Terimakasih para guruku !!!
Buat sahabat2ku,,,,,,,, makasih ya,,,, karena dah memberikan nuansa
tersendiri dalam hidupku.. Makasih u’ kebersamaanya, makasih u’ bantuan dan semangatnya selama ini..... Ternyata kekecewaan mengajarkan kita arti kehidupan. Teruskanlah perjuangan meski penuh dengan rintangan. Moga tercapai apa yang dicita2kan. Amiiin....
Skripsi ini kupersembahkan untuk : Kedua orang tuaku, saudaraku, Serta Semua insan yang telah
Membantuku. HENDRA S.pd
-
ABSTRAK
Hendra 2012: Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Panjang tungkai Terhadap kemampuan long passing Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan pengamatan peneliti terhadap fenomena yang terjadi di
lapangan, bahwa masih rendahnya kemampuan long passing Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan. Masalah inilah diduga disebabkan karena rendahnya daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai serta kemampuan long passing.
Jenis penelitian ini adalah korelasional. Populasi penelitian ini seluruh Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan yang terdaftar dan ikut aktif mengikuti latihan, sedangkan sampel diambil secara purposive sampling sehingga diperoleh sampel yaitu hanya pemain di atas 21 tahun sebanyak 30 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2012, sedangkan tempat penelitian dilaksanakan di lapangan Klub SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan. Daya ledak otot tungkai dengan menggunakan vertical jump, panjang tungkai dengan meteran, dan kemampuan long passing . Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis product moment.
Berdasarkan dari hasil analisis data menunjukkan bahwa; 1) terdapat sumbangan (kontribusi) daya ledak otot tungkai dengan kemampuan long passing sebesar 24,60%, 2) terdapat sumbangan (kontribusi) panjang tungkai dengan kemampuan long passing sebesar 21,50%, 3) terdapat sumbangan daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai secara bersama-sama terhadap kemampuan long passing sebesar 34,74%. Dan disarankan kepada pelatih dan pemain agar meningkatkan kemampuan daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai dengan memberikan latihan khusus.
Kata kunci: Daya ledak otot tungkai
i
-
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunia -Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi yang berjudul “Kontribusi Daya ledak Otot Tungkai dan
Panjang Tungkai terhadap kemampuan Long Passing Pemain Sepakbola
SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan ”.
Dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini peneliti banyak
menerima bantuan berupa moril dan materil dari berbagai pihak, untuk itu dengan
hati yang tulus penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Drs. Arsil, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Padang. Yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas dalam
menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Padang.
2. Bapak Drs. Maidarman, M.Pd, selaku ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang sekaligus
pembimbing I dan Bapak Drs. Zalfendi, M.Kes sebagai Pembimbing II
dengan tulus, ikhlas serta sepenuh hati telah meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan, pemikiran dan pengetahuan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Umar Nawawi, M.S. AIFO, Bapak Drs. Hendri Irawadi, M.Pd dan
Bapak Padli, S.Si.,M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran dalam penyelesaian skripsi ini.
ii
-
4. Bapak/Ibu Staf Pengajar dan Administrasi Kepegawaian Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Padang.
5. Kedua orang tuaku tercinta dan seluruh keluarga yang telah memberikan
dukungan moril maupun materil hingga penyelesaian skripsi ini.
6. Seluruh rekan-rekan mahasiswa kepelatihan BP 2008 Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Padang yang tidak bisa disebutkan satu per
satu.
Semoga bantuan, bimbingan dan petunjuk yang bapak/ibu, dan rekan-
rekan menjadi amal saleh dan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah
SWT.
Akhirnya peneliti do’akan semoga amal yang telah diberikan mendapat
imbalan yang setimpal dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca semua, amin.
Padang, Juli 2012
Peneliti
iii
-
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 7
D. Perumusan Masalah ........................................................................ 8
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8
F. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 9
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Kajian Teori ................................................................................... 10
B. Kerangka Konseptual .................................................................... 19
C. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 22
B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 22
C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 22
D. Defenisi Operasional ...................................................................... 24
E. Variabel dan Data ........................................................................... 24
F. Jenis data dan Sumber .................................................................... 25
iv
-
G. Instrumen Penelitian ....................................................................... 25
H. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 30
I. Teknik Analisis Data ..................................................................... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif .......................................................................... 32
B. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 36
C. Pembahasan .................................................................................... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 44
B. Saran ............................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 46
LAMPIRAN .................................................................................................... 47
v
-
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Populasi Penelitian .................................................................................... 23
2. Distribusi frekuensi daya ledak otot tungkai.............................................. 32
3. Distribusi frekuensi Panjang tungkai ......................................................... 33
4. Distribusi frekuensi kemampuan long passing .......................................... 35
5. Rangkuman Uji Normalitas dengan Uji Liliefors ...................................... 36
6. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi daya ledak otot tungkai, Panjang tungkai, dan Kemampuan long passing ..................................................... 38
vi
-
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Teknik menendang jarak jauh ................................................................... 13
2. Otot Tungkai Atas dan Bawah ................................................................... 18
3. Kerangka konseptual .................................................................................. 20
4. Posisi Berdiri Vertical Jump ...................................................................... 26
5. Loncat Tegak (Vertical Jump) ................................................................... 27
6. Sikap pelaksanaan kemampuan menendang .............................................. 29
7. Histogram daya ledak otot tungkai............................................................. 33
8. Histogram Panjang tungkai ........................................................................ 34
9. Histogram Kemampuan long passing ........................................................ 35
vii
-
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data hasil daya ledak otot tungkai ............................................................ 47
2. Data hasil Penelitian daya ledak otot tungkai, panjang tungkai, dan kemampuan long passing .......................................................................... 48
3. Uji Normalitas daya ledak otot tungkai (X 1) dengan Uji Liliefor .............. 49
4. Uji Normalitas panjang tungkai (X2) Dengan Uji Liliefors ..................... 50
5. Uji Normalitas kemampuan long passing(Y)Dengan Uji Liliefors….... .. 51
6. Tabel Analisis Korelasi Sederhana X1 Dengan Y ...................................... 52
7. Tabel Analisis Korelasi Ganda X1 DAN X2 dengan Y............................. 56
8. Nilai Kritis L untuk uji Liliefors ................................................................ 58
9. Tabel t......................................................................................................... 59
10. Foto Dokumentasi penelitian .................................................................... 61
11. Surat Izin penelitian dari FIK UNP ......................................................... 65
12. Surat Izin telah melakukan penelitian ....................................................... 66
viii
-
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Olahraga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas
hidup manusia Indonesia secara jasmaniah, rohaniah, dan sosial dalam
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, sejahtera, dan demokratis. Hal ini
juga dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 pasal 4 tentang
tujuan keolahragaan nasional yang berbunyi:
Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa, (2005:6).
Dalam rangka meningkatkan olahraga sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka kegiatan olahraga yang
dilakukan tidak hanya sekedar memasyarakatkan olahraga dan
mengolahragakan masyarakat agar masyarakat Indonesia selalu memiliki jiwa
dan raga yang sehat dan segar jasmani. Olahraga juga dilaksanakan untuk
menghasilkan suatu prestasi yang bertujuan untuk memperoleh penghargaan
dan mengharumkan nama bangsa baik secara Nasional maupun Internasional.
Dimana untuk menghasilkan prestasi tersebut seorang pemain atau
olahragawan harus berlatih dan bertanding agar bisa mencapai suatu prestasi
yang maksimal.
1
-
2
Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang
sangat populer dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik
dikota-kota maupun didesa-desa. Di Indonesia, sepakbola merupakan salah
satu cabang olahraga yang diprioritaskan untuk dibina. Hal ini terbukti dengan
banyaknya klub-klubsepakbola yang melakukan pembinaan secara kontiniu.
Pemain Sekolah Sepak Bola (SSB) Bintang Selatan merupakan salah
satu klub di Kabupaten Pesisir Selatan yang terus melakukan pembinaan untuk
menghasilkan pemain -pemain sepakbola yang berprestasi.Dimana para pelatih
maupun pemain berusaha untuk melakukan berbagai usaha agar bisa mencapai
prestasi yang maksimal dalam sepakbola.
Pembinaan dan peningkatan prestasi dalam olahraga memerlukan
perencanaan dan dilaksanakan dengan baik, selain itu untuk mencapai prestasi
olahraga yang optimal banyak faktor yang mempengaruhi bagi olahragawan
seperti yang diungkapkan oleh Syafruddin (1999:22) yang menyatakan ada
dua faktor yang mempengaruhi dalam meraih suatu prestasi, faktor tersebut
adalah faktor eksternal dan faktor internal. Yang dimaksud dengan faktor
internal adalah faktor kemampuan fisik, teknik, dan mental (psikis) pemain,
sedangkan faktor eksternal adalah yang timbul dari luar dari pemain seperti
sarana dan prasarana, pelatih dan Pembina, guru olahraga, keluarga, makanan
yang bergizi dan lain sebagainya.
Adapun tujuan utama dalam permainan sepakbola adalah mencetak gol
sebanyak-banyaknya kegawang lawan dan menjaga gawang sendiri agar tidak
kemasukan bola dari lawan.Dalam suatu pertandingan sepakbola, kerjasama
-
3
dan keberhasilam team sangat dibutuhkan dan sangat bergantung pada para
pemain yang bekerja untuk menguasai bola dan menciptakan peluang untuk
mencetak gol.Oleh sebab itu setiap anggota team harus meningkatkan
kemampuannya dengan baik. (Luxbacher 2001:21) menyatakan bahwa
“kemampuan untuk melakukan tendangan dengan kuat, jauh dan akurat baik
menggunakan kaki kiri maupun kanan adalah faktor yang paling penting untuk
tendangan.”
Daya ledak otot tungkai sebagai suatu kemampuan dari suatu
kelompok otot untuk menghasilkan kerja dalam satuan waktu yang sangat
cepat.Daya ledak otot tungkai mutlak harus dimiliki oleh setiap pemain,
karena didalam permainan sepakbola dituntut untuk berlari, menendang bola,
melompat dan menggiring bola yang semua itu memerlukan kerja otot yang
sangat besar terutama kerja otot pada tugkai.Seperti banyak kita lihat orang
yang memiliki otot yang besar, akan tetapi tidak mampu bergerak dengan
cepat atau sebaliknya mampu bergerak dengan cepat, tetapi tidak mampu
mengatasi beban dengan gerakan yang cepat. Hal ini menandakan bahwa
kekuatan otot saja tidak cukup untuk menghasilkan daya ledak power otot
tungkai namun juga didukung dengan panjang tungkai.Panjang tungkai
seorang pemain sepakbola dapat meningkatkan kemampuan tendangan.makin
panjang lengan gaya, maka torka yang dihasilkan akan semakin besar dan
lebih lanjut dampak dari nilai torka ini akan semakin besar sehingga dalam hal
ini akhirnya adalah makin jauhnya tendangan.
-
4
Salah satu usaha dalam menciptakan gol kegawang lawan yaitu dengan
melakukan tendangan kegawang lawan (Long passing).Pada hakikatnya setiap
pemain sepakbola harus mampu untuk melakukan tendangan kegawang lawan.
Long passing merupakan salah satu tendangan yang mengarah kegawang
lawan agar terciptanya gol baik itu sebagai umpan atau pun suplay bola
kepada pemain depan untuk mencipatakan gol, untuk mendapatkan Long
Passing yang baik banyak faktor yang mempengaruhinya diantaranya adalah
status gizi, metode latihan yang diberikan, penguasaan teknik, motivasi
pemain, kondisi fisik dan banyak hal lain yang mempengaruhi dari long
passing.Kualitas gizi yang dikonsumsi oleh pemain sangat penting dalam
proses pembentukan energi, seperti yang dikatakan oleh sharkey dalam
Irianto (2006:1) bahwa “Usaha menambah kualitas fisik bagi olahragawan
dapat dilakukan dengan cara meningkatkan efisiensi kerja muscle fitness dan
energy fitness”. Alasannya gerak merupakan perwujudan dari terjadinya
kontraksi otot, untuk berkontraksinya otot dibutuhkan energi, asupan gizi yang
tepat dapat menunjang pencapaian prestasi.Demikian juga dengan
kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai, kebutuhan akan wadah dan
perlengkapan latihan akan mempengaruhi pemain untuk dapat lebih maksimal
dalam berlatih.Peranan pelatih, metode latihan, penguasaan teknik dan taktik
dan motivasi pemain tidak kalah penting dalam menunjang prestasi sepakbola.
Faktor lain yang tidak kalah penting yang harus dimiliki oleh pemain adalah
kondisi fisik prima. Salah satu kondisi fisik yang sangat berpengaruh adalah
daya ledak, terutama daya ledak otot tungkai.Menurut Annario dalam Arsil
-
5
(1999:71) daya ledak adalah “Kekuatan dan kecepatan kontraksi otot secara
dinamis, explosive dalam waktu yang cepat”.berdasarkan kutipan tersebut
maka daya ledak otot merupakan perpaduan antara kekuatan dan kecepatan
dalam waktu tertentu. Faktor lain yang dapat mempengaruhi jauhnya tendang
gawang adalah panjang tungkai, panjang tungkai merupakan keadaan anatomi
anggota gerak bagian bawah yang terdiri dari femur sampai
phalanges.(Nurhayati, 2008: 116-117).
SSB Bintang Selatan sebagai salah satu wadah pembinaan sepak bola
di Kabupaten Pesisir Selatan, selama ini telah banyak melakukan pembinaan
olahraga sepak bola, Di Kabupaten Pesisir Selatan tiap tahunnya di adakan
kompetisi atau kejuaraan antar klub se Kabupaten yang diadakan oleh
pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. Namun Berdasarkan menurut
perbincangan dengan pelatih pada tahun terakhir SSB Bintang selatan
mengalami penurunan prestasi yang cukup memprihatinkan karena tidak
mendapatkan gelar juara sama sekali.
Menurunnya prestasi Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan ini
dimungkinkan oleh beberapa penyebab. Faktor itu antara lain karena
mengabaikan unsur-unsur yang dapat menentukan kemampuan pemain,
seperti kondisi fisik dan teknik, terutama pada kekuatan dan kecepatan untuk
menghasilkan kemampuan daya ledak otot tungkai para Pemain sepakbola
SSB Bintang Selatan. Selain itu, panjang tungkai pemain juga berpengaruh
agar penguasaan teknik lebih maksimal.
-
6
Akan tetapi berdasarkan pengamatan penulis di lapangan bahwa
pemain SSB Bintang Selatan masih belum maksimal dalam melakukan
tendangan ke gawang. Hal ini terbukti dengan kurangnya tendangan long
passing yang dilakukan oleh pemain depan sehingga kurang nya suplay bola
kepada pemain depan, Belum maksimalnya kemampuan long passing long
passing ini dimungkinkan oleh beberapa faktor antara lain: kurangnya daya
ledak otot tungkai, kurangnya kekuatan otot tungkai, mental, kondisi fisik,
taktik, panjang tungkai, teknik, dan sarana prasarana.Berorientasi dengan hal
tersebut keberadaan faktor daya ledak otot dan panjang tungkai Pemain
Sekolah Sepakbola (SSB) Bintang Selatan da lam melakukan tendangan jauh
(long passing) belum maksimal.
Dari beberapa faktor yang diuraikan di atas diduga ada beberapa faktor
yang dominan mempengaruhi kemampuan long passing pemain SSB Bintang
Selatan masih rendah. Faktor itu adalah daya ledak otot tungkai dan panjang
tungkai.Hal ini terlihat dengan lemahnya tendangan yang dilakukan oleh
pemain yang dimungkinkan karena rendahnya kedua faktor tersebut yaitu
Daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai.
Bertitik tolak dari masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis
tertarik untuk mengetahui lebih jauh kemampuan Long passing pemain SSB
Bintang selatan, dan juga melihat kontribusi dari kedua faktor yaitu daya ledak
otot tungkai dan panjang tungkai. maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan harapan dapat membantu dalam pemecahan permasalahan
dengan judul: “Kontribusi Daya ledak otot tungkai dan Panjang Tungkai
Terhadap Kemampuan Long Passing Pemain Sekolah Sepak Bola (SSB)
Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan “.
-
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas dapat di Identifikasi
beberapa masalah yang dapat berkontribusi terhadap kemampuan long
passing pemain SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan yaitu:
1. Apakah status gizi berkontribusi terhadap kemampuan long passing
pemain sepak bola SSB Bintang Selatan Kabupaten P esisir Selatan.
2. Apakah metode latihan berkontribusi terhadap kemampuan long passing
pemain SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan.
3. Apakah Teknik berkontribusi terhadap kemampuan long passing pemain
SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan.
4. Apakah Daya ledak otot tungkai berkontribusi terhadap kemampuan long
passing pemain SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan.
5. Apakah panjang tungkai berkontribusi terhadap kemampuan long passing
pemain SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan
6. Apakah Taktik berkontribusi terhadap kemampuan long passing pemain
SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah serta banyaknya permasalahan
yang dapat mempengaruhi kemampuan long passing seorang pemain sepak
bola dan mencegah terjadinya penafsiran dalam penelitian ini maka penulis
membuat batasan sehingga ruang lingkup ini menjadi jelas, terarah, dan
terkontrol maka penelitian ini di batasi pada masalah yang akan dibahas yaitu:
Daya ledak otot tungkai, panjang tungkai, dan kemampuan Long passing.
-
8
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan
masalah, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Seberapa besar daya ledak otot tungkai berkontribusi terhadap
kemampuan long passing pemain SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir
Selatan?
2. Seberapa besar panjang tungkai berkontribusi terhadap kemampuan long
passing pemain SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan?
3. Seberapa besar daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai berkontribusi
terhadap kemampuan long passing pemain SSB Bintang Selatan
Kabupaten Pesisir Selatan?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar konstribusi daya ledak otot tungkai
terhadap kemampuan long passing pemain SSB Bintang Selatan
Kabupaten Pesisir Selatan.
2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi panjang tungkai terhadap
kemampuan long passing pemain SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir
Selatan.
3. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi daya ledak otot tungkai dan
panjang tungkai terhadap kemampuan long passing pemain SSB Bintang
Selatan Kabupaten Pesisir Selatan.
-
9
F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang.
2. Bagi SSB Bintang Selatan sebagai bahan masukan dalam peningkatan
kualitas dan prestasi olahraga sepakbola.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi pelatih SSB Bintang Selatan untuk
menyusun program latihan selanjutnya yang relevan.
4. Sebagai masukan bagi pemain untuk meningkatkan kondisi fisik pemain.
5. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa di perpustakaan Universitas
Negeri Padang dan Fakultas Ilmu Keolahragaan.
-
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Kajian Teori
1. Permainan Sepakbola
Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga permainan yang
dimainkakn oleh dua tim.Dimana masing-masing tim terdiri dari 11
pemain dan salah satu pemain menjadi penjaga gawang. Permainan ini
dimainkan dilapangan yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran
panjang 110 meter dan lebar 70 meter, yang dibatasi dengan garis selebar
12 cm serta dilengkapi dengan gawang yang tingginya 2,44 meter dan
lebar 7,32 meter (Djzed, 1985:58)
Dalam permaianan Sepakbola digunakan bola yang bulat dengan
bahan kulit atau yang elastis lainnya.dan dipimpin oleh seorang wasit dan
dibantu 2 asisten wasit. Permainan Sepakbola berlangsung dua babak dan
lama waktunya disesuaikan dengan tingkat umur, untuk usia 12 tahun
kebawah lama permaianan 2 x 10 menit, usia 13-15 tahun 2 x 35 menit,
usia 16-19 tahun 2 x 40 menit, dan untuk usia 20 tahun ketas 2 x 45 menit
dengan waktu istirahat antara 2 x 15 menit untuk semua tingkatan usia.
Sepakbola merupakan olahraga yang memiliki aktivitas yang
sangat membutuhkan keterampilan teknik dan taktik disampingkondisi
yang prima dari pelaku itu sendiri.Disamping itu sepakbola menuntut
kreativitas teknik yang baik. Kondisi fisik merupakan salah satu faktor
penunjang yang sangat diperlukan dalam penerapan konsep-konsep teknik
10
-
11
dan taktik dalam bermain sepak bola.Sebaliknya, tanpa didukung dengan
kondisi fisik yang baik maka teknik yang telah dipelajari tidak akan
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.mutu permainan suatu
kesebelasan ditentukan oleh penguasaan teknik dasar tentang sepakbola,
makin baik teknik penguasaan bola oleh seorang pemain, maka mudah
baginya untuk dapat melepaskan diri dari suatu situasi yang gawat atau
tekanan dari lawan.
Keterampilan dasar dari bermain sepakbola merupakan tingkat
kemahiran yang harus dikuasai oleh setiap pemain sepakbola dalam
menggiring bola, mengontrol bola, menyundul bola, dan menendang bola.
Keseluruhan komponen keterampilan teknik dasar sepakbola perlu dilatih
dan ditingkatkan kemampuannya sehingga kematangan teknik dapat diraih
dengan baik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
komponen-komponen keterampilan teknik dasar sepakbola seperti
menendang, mengontrol, menyundul, dan menggiring bola merupakan
dasar dari penciptaan permainan yang bermutu.
2. Long Passing
Istilah Passing atau biasa dikenal dengan tendangan operan atau
umpan merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola kesasaran dengan
menggunakan kaki atau bagian kaki. Menendang bola dapat dilakukan
dalam keadaan bola diam, menggelinding maupun melayang di udara yang
bertujuan pemain dapat menyusun serangan dan menciptakan peluang
untuk memasukkan bola ke gawang.
-
12
Di dalam teknik menendang bola ada dua bentuk pelaksanaan yaitu
menendang datar atau dekat yang sering diistilahkan dengan Passing
kemudian menendang lambung atau jauh yang biasa disebut dengan
LongPassing . Long Passing merupakan bagian dari teknik Passing itu
sendiri yang tujuannya memberikan bola jauh maupun bola daerah tepat
pada sasaran sehingga dapat mempermudah terciptanya peluang untuk
memasukkan bola kegawang.
Menendang bola jarak jauh (long passing) ini biasa lebih
diutamakan pada proses memberikan umpan pada rekan satu tim tanpa
menutup kemungkinan untuk menendang langsung kegawang lawan. Pada
proses menendang bola jarak jauh (long passing) biasanya pemain
sepakbola sangat sering menggunakan kura-kura kaki bagian dalam
(inside-instep foot), lebih tepatnya menggunakan punggung kaki bagian
dalam karena lebih terarah dan tepat sasaran. Teknik dalam melakukan
tendangan ini adalah: Pada proses awalan badan agak sedikit serong dan
kaki tumpu diletakkan dibagian samping belakang bola, jari-jari kaki
menghadap serong dan lutut agak sedikit ditekuk. Kaki yang akan
menendang bola diayunkan dari belakang kedepan dengan membentuk
suatu lengkungan. Perkenaan kaki pada bola dengan punggung kaki
sebelah dalam. Bola ditendang pada bagian bawah dari titik pusatnya,
sedangkan badan sedikit condong ke belaka ng.
-
13
Gambar 1. Teknik menendang jarak jauh Sumber: http://www.google.co.id/images=menendang bola jarak jauh
Untuk mencetak gol ke gawang lawan selain pemain di tuntut
untuk memiliki kemampua n melakukan keterampilan menembak yang
baik, pemain juga harus terampil dalam melakukan operan baik terhadap
teman maupun kedaerah sasaran permaian lawan guna menciptakan
peluang untuk memudahkan terciptanya gol.
Adanya tendangan operan yang baik dan terarah dalam penyusunan
serangan dan menciptakan peluang gol adalah modal utama untuk
menjalankan taktik permainan dan meraih kemenangan, mengemukakan
bahwa untuk mencapai suatu sasaran tendangan dengan baik seorang
pemain harus memusatkan konsentrasinya terhadap bola yang akan
ditendang tanpa perlu terlibat dengan teknik menendang yang rumit dan
sulit untuk dilakukan.
Teknik Long Passing dikatakan baik jika dilakukan sesuai dengan
kriteria perkenaan kaki dengan bola yaitu bagian ujung dalam kaki serta
bola yang ditendang adalah bagian bawah bola. Sasaran bagi penendang
-
14
adalah tepat mengarah pada rekan ataupun daerah target sasaran yang
mudah untuk dijangkau.Dalam permainan sepakbola teknik Long Passing
yang baik sangat dibutuhkan dalam keadaan apapun baik bola dalam
keadaan diam, menggelinding atau bola melayang di udara. Kualitas Long
Passing itu sendiri merupakan salah satu faktor penunjang untuk
menciptakan gol.
Menyepak atau menendang bola dengan salah satu kaki dan
menggunakan kekuatan, kecepatan, serta ketepatan (akurasi) tujuan ini
ialah untuk membebaskan pertahanan dari serangan lawan, untuk
memberi umpan atau operan untuk mencetak gol. Teknik Long Passing ini
sangat berguna sekali untuk merubah permainan dari suatu daerah ke
daerah lain dengan cepat. Kemudian menurut Djezed dan Darwio (1985:
12) bahwa Long Passing merupakan suatu tendangan agar dapat mencapai
sasaran jauh dengan tepat, tendangan ini dapat dilakukan saat tendangan
kegawang lawan, tendangan bebas dan tendangan sudut. Dilain pendapat
Sneyers (1988:334) mengemukakan bahwa Long Passing merupakan
suatu teknik memindahkan permainan dalam tahap akhir suatu tendangan
serangan, memberikan umpan jauh ke daerah gawang, mematahkan
serangan lawan yang datang menyongsong dan menembak bola ke gawang
pada saat penjaga gawang meninggalkan sarangnya.
Sesuai dengan pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa akurasi
Long Passing merupakan suatu usaha memindahkan bola jauh sesuai
dengan sasaran dan dengan ketepatan tinggi serta berguna pada saat
-
15
melakukan serangan balik, melewati lawan, dan mengumpan bola dalam
usaha membobol gawang lawan dengan teknik heading atau menyundul
bola. Selain itu akurasi dalam melekukan Long Passing merupakan salah
satu sarana penunjang guna meraih kemenangan dalam suatu
pertandingan. Banyak faktor yang mempengaruhi teknik Long Passing,
Djezed (1985:14) berpendapat bahwa untuk memperoleh hasil tendangan
yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan diantaranya letak kaki tumpu
pada saat menendang, perkenaan kaki pada bola, perkenaan bola pada
kaki, titik berat badan, kekuatan dan Pollow Trough
Selain didukung dengan Daya ledak otot tungkai dan panjang
tungkai, berikut ini beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kemampuan seseorang pemain dalam melakukan Long Passing .
3. Pengertian Daya Ledak Otot Tungkai
Dalam kegiatan berolahraga Eksplosive Power merupakan suatu
komponen biomotorik yang penting dalam kegiatan olahraga tersebut
karena, Eksplosive Power atau daya ledak akan menentukan seberapa
keras orang dapat memukul, seberapa keras orang dapat menendang,
seberapa cepat orang dapat berlari, serta seberapa jauh orang dapat
melakukan tolakan dan lain sebagainya. Power atau daya ledak disebut
juga sebagai kekuatan eksplosif, Pyke dkk (1978) dalam Ismaryati, (2008:
59). Power menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang
dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang
maksimal dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (Ismaryati,2008: 59).
-
16
Bafirman dkk (1999) menyatakan Power adalah kemampuan untuk
menampilkan atau mengeluarkan kekuatan secara Eksplosif dengan cepat.
Kemudian Eksplosive Power atau daya ledak dapat didefinisikan sebagai
kemampuan untuk menampilkan atau mengeluarkan kekuatan eksplosif
atau secara cepat.
Eksplosive Power atau Daya ledak otot tungkai dapa t didefinisikan
sebagai suatu kemampuan dari suatu kelompok otot untuk menghasilkan
kerja dalam satuan waktu yang sangat cepat.EksplosivePower otot tungkai
adalah kemampuan melakukan kerja secara cepat atau salah satu elemen
kemampuan materi yang banyak dibutuhkan dalam cabang olahraga,
terutama olahraga yang memerlukan unsur lompat, lempar, tolak dan
sprint.
Eksplosive Power atau daya ledak dapat dibedakan menjadi dua
yaitu daya ledak asiklis dan daya ledak siklis. Cabang olahraga yang
menuntut daya ledak asiklis adalah lempar dan lompat dalam atletik serta
olahraga yang menuntut adanya lompatan, sedangkan siklis terdapat pada
cabang olahraga seperti sprint dalam atletik.
Hampir pada setiap cabang olahraga kondisi Power sangat
dibutuhkan di dalam pencapaian hasil maksimal, diantara sekian banyak
cabang olahraga salah satunya adalah sepakbola. Dalam permainan
sepakbola Eksplosive Power mutlak harus dimiliki oleh setiap pemain,
karena di dalam permainan sepakbola pemain dituntut untuk berlari,
menendang bola , melompat dan menggiring bola yang semua itu
memerlukan kerja otot yang sangat besar terutama kerja otot pada tungkai.
Pada olahraga sepakbola gerakan Long Passing ke teman maupun area
-
17
target sasaran umpan merupakan bagian dari Eksplosive Power otot
tungkai.
Sementara gerakan dasar anatomis yang ditekankan pada
kemampuan daya ledak pada saat melakukan tendangan antara lain fleksi
pada paha (sartorius, illiacus, gracillis), ekstensi lutut dan tungkai (biceps
femoris, gluteus maximus), fleksi lutut dan kaki (gastronemeus) serta
kelompk otot edductor dan abductor paha. Otot yang berperan adalah
(sartorius, illiacus, gracillis), ekstensi lutut (rectus femoris), ekstensi paha
(hamstring muscle), fleksi lutut dan kaki (gastronecmeus), serta kelompok
otot adductor dan abductor paha (gluteus, adductor longus).
Adupun faktor -faktor yang dapat mempengaruhi daya ledak otot
tungkai yakni kekuatan, kecepatan, serta kombinasi dari kekuatan
kontraksi dan kecepatan gerak.artinya perpaduan antara kekuatan dan
kecepatan otot yang ditujukan oleh kontraksi otot secara maksimal dalam
waktu yang singkat.dalam hal ini power yang diperlukan adalah power
(daya ledak) otot tungkai untuk melakukan Long passing.
4. Panjang Tungkai
Tungkai adalah anggota bagian bawah tubuh (extremitas inferior)
manusia yang berfungsi untuk menggerakkan tubuh, seperti berjalan,
berlari dan melompat. Terjadinya suatu gerakan disebabkan adanya otot-
otot dan tulang, otot sebagai alat gerak aktif dan tulang sebagai alat gerak
pasif.
-
18
Gambar 2. Otot Tungkai Atas dan Bawah
Sumber: Human Anatomy and Physiologi dalam Nawawi (2007)
Tungkai termasuk kedalam kelompok rangka anggota badan.
Tungkai dinamakan alat gerak pasif yang hanya dapat bergerak akibat
adanya perintah dari sistem persyarafan. Tungkai sebagai anggota tubuh
bagian bawah berfungsi sebagai penahan badan.
Pengertian lain mengatakan bahwa Secara ringkas dapat dikatakan
sebagai jarak vertikal antara telapak kaki sampai dengan pangkal paha
yang diukur dengan cara berdiri tegak. Panjang tungkai sebagai bagian
postur tubuh memiliki hubungan yang sangat erat dalam kaitannya
sebagai pengungkit disaat menendang bola. Adapun fungsi dari tungkai
menurut Damiri (dalam Feri aryanto, 2006: 22 ) dinyatakan bahwa
“Tungkai sesuai fungsinya sebagai alat gerak, ia menahan berat badan
bagian atas, ia dapat memindahkan tubuh (bergerak), ia dapat
menggerakkan tubuh kerah atas dan lainnya “. Panjang tungkai juga
melibatkan tulang- tulang dan otot-otot pembentuk tungkai baik tungkai
bawah dan tungkai atas. Tula ng- tulang pembentuk tungkai meliputi
-
19
tulang- tulang kaki tulang tibia dan fibula , serta tulang femur menurut
Raven (dalam Feri aryanto, 2006:25 )
Panjangnya tungkai seorang pemain sepakbola dapat meningkatkan
kemampuan tendangan. secara anatomi telah me ndukung hanya saja
metode latihan tentang teknik dan taktik dalam bermain yang harus dilatih.
Selain teknik dasar yang dikuasai masih banyak faktor lain yang
menentukan jauhnya jarak tendangan salah satunya adalah panjang
tungkai, panjang tungkai diperluka n dalam olahraga ini, karena pemain
sepakbola yang mempunyai tungkai yang panjang memiliki busur sebaran
yang lebih panjang dibandingkan dengan yang memiliki tungkai yang
lebih pendek pada derajat sudut yang sama, sehingga ayunan kaki menjadi
lebih keras pada saat perkenaan terhadap bola. Dengan demikian maka
semakin panjang tungkai maka idealnya kemampuan akan jauhnya
tendangan dapat dilakukan dengan baik.
B. Kerangka Konseptual
Berdasarkan kajian teori yang telah penulis kemukakan, maka disusun
kerangka konseptual sebagai berikut: 1.Daya ledak merupakan kemampuan
untuk menampilkan kekuatan maksimal dan kecepatan maksimum eksplosive
dalam waktu yang cepat dan sesingkat-singkatnya untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki, sehingga gerakan otot dihasilkan sangat kuat dan cepat dalam
berkontraksi. Dimana meningkatnya kekuatan otot tungkai dapat berpengaruh
dan memberikan kontribusi yang signifikan terhada kemampuan Long
passing.
-
20
2. Panjang tungkai bawah adalah panjangnya anatomi dari anggota
gerak tubuh bagian bawah (extremitas inferior) mulai dari Pelvis (tulang
pinggul) sampai metatrsalia (telapak kaki). Makin panjang tungkai, maka
makin panjang lengan gaya, dan torka yang dihasilkan akan semakin besar,
dan begitu juga sebaliknya. Semakin panjang tungkai seseorang maka akan
semakin baik kemampuan long passing nya. Dengan demikian maka semakin
panjang tungkai maka idealnya kemampuan Long passing dapat dilakukan
dengan baik.
3. Kemampuan Long passing diduga dipengaruhi oleh daya ledak otot
tungkai dan panjang tungkai sehingga memungkinkan bagi pemain tersebut
untuk melalakukan Long Passing secara optimal. Seorang pemain harus
mampu melakukan Long Passing sebab gol dapat tercipta dari kemampuan
Long passing. secara anatomi telah mendukung hanya saja metode latihan
tentang teknik dan taktik dalam bermain yang harus dilatih. Maka dari itu daya
ledak dan panjang tungkai seseorang akan memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap kemampuan Long Passing . Untuk lebih jelasnya
dikemukakan kerangka konseptual dan dapat dilihat pada skema berikut :
Gambar 3. Kerangka Konseptual
Daya ledak Otot Tungkai (x1)
Panjang Tungkai (x2)
Long Passing (y) ( Long Passing)(Y)
-
21
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual di atas, maka dapat
diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Daya ledak otot tungkai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
kemampuan Long passing Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan.
2. Panjang tungkai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
kemampuan Long passing Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan.
3. Daya ledak otot tungkai (x1) dan Panjang tungkai (x2) Secara bersama-
sama memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemampuan Long
Passing Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan.
-
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode Korelasional, defenisi dari
korelasional adalah penelitian yang bermaksud melihat hubungan antara dua
variabel atau lebih.Penelitian ini mengumpulkan data yang diperoleh dengan
cara mengukur dan mencatat hasil dari pengukuran yang terdiri dari daya
ledak otot tungkai, panjang tungkai dan hasil tes long passing . Adapun
variabel bebas dalam penelitian ini adalah daya ledak otot tungkai (x1) dan
panjang tungkai (x2), sedangkan variabel terikatnya adalah tendangan long
passing (y).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SSB Bintang Se latan Kabupaten Pesisir
Selatan.Waktu penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 10 Juni s/d 27 Juni
2012.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2008: 61) populasi adalah “wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.”
22
-
23
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemain Sepakbola
Bintang Selatan yang terdaftar aktif di SSB Bintang Selatan Kabupaten
Pesisir Selatan sebanyak 155 pemain yang terdiri dari pemain laki-laki
dengan berbagai usia adapun penjabaran mengenai populasi dalam
penelitian ini akan dijelaskan dalam tabel berikut.
Tabel.1 Populasi Penelitian Jumlah Pemain SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan
No. Kelompok Umur Jumlah (Orang) 1. Usia 10-11 Tahun (U 12) 25 2. Usia 12-13 Tahun (U 14 ) 23 3. Usia 14-15 Tahun (U 16 ) 28 4. Usia 16-17 Tahun (U 18 ) 25 5. Usia 18-20 Tahun (U 21) 30 6 Usia 21 Ke atas (Senior ) 24
Jumlah 155
2. Sampel
Sampel adalah “Bagian yang terpilih dengan cara tertentu untuk
mewakili keseluruhan kelompok populasi”. Teknik pengambilan Sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, memilih
orang-orang tertentu berdasarkan penilaian dan pertimbanga n berdasarkan
usia. yang mewakili sampel, dan tingkat signifikansi. Maka yang akan
dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang yang tergabung
dalam kelompok usia 18-20 tahun (U 21 tahun).
-
24
D. Defenisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran istilah yang
digunakan agar penelitian ini dapat diukur secara kuantitatif, maka perlu
dikemukakan defenisi operasional sebagai berikut:
1. Daya ledak otot tungkai adalah sebagai salah suatu kemampuan dari suatu
kelompok otot untuk menghasilkan kerja dalam satuan waktu yang sangat
cepat.Alat ukur menggunakan test Vertical jump
2. Panjang tungkai adalah panjangnya tungkai bagian bawah tubuh mulai dari
pelvis (tulang pinggul) sampai metatrsalia (telapak kaki) yang berfungsi
untuk menggerakka n tubuh seperti berjalan, berlari dan melompat.
Menggunakan Alat ukur meteran
3. Long passing adalah Menendang bola jarak jauh, yang biasanya
diutamakan pada proses memberikan umpan pada rekan satu tim tanpa
menutup kemungkinan untuk menendang langsung kegawang
lawan.Menggunakan alat ukur meteran.
E. Variabel dan Data
1. Variabel dari penelitian ini terdiri dari
a. Variabel Bebas (x1) dan (x2) yaitu daya ledak otot tungkai dan panjang
tungkai Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan
b. Variabel Terikat (y) yaitu Kemampuan Long Passing Pemain
Sepakbola SSB Bintang Selatan.
2. Data
-
25
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian itu
adalah dengan dilaksanakan tes terhadap masing-masing sampel yang
telah ditentukan. Untuk data daya ledak otot tungkai mengunakan vertical
jump (loncat tegak), Untuk data panjang tungkai menggunakan meteran.,
sedangkan untuk mengevaluasi kemampuan tendangan jauh
menggunakan long passing yang diukur dengan meteran.
F. Jenis Data dan Sumber Data
1. Data primer
Dalam mengungkapkan permasalahan diatas diperlukan data
primer yaitu meliputi hasil tes daya ledak otot tungkai, panjang tungkai
dan kemampuan long passing Pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan
Kabupaten Pesisir Selatan.
2. Sumber data
Sesuai dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka
sebagai sumber data adalah Pemain Sepakbola Bintang Selatan Kabupaten
Pesisir Selatan yang aktif latihan
G. Instrumen Penelitian
Sesuai dengan maksud serta tujuan penelitian ini maka instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Daya Ledak Otot Tungkai
a. Untuk mengukur daya ledak otot tungkai digunakan Vertical Jump
(Loncat Tegak).
-
26
1) Tujuan, tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak/tenaga
eksplosif
2) Alat yang digunakan
a) Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm
dipasang pada dinding yang rata atau tiang. jarak antara lantai
dengan angka nol (0) pada papan test adalah 150cm.
b) bak kapur
c) Alat penghapus papan tulis
d) Alat tulis.
3) Petugas tes
Pengamat dan pencatat hasil
4) Pelaksanaan tes
a) Sikap Permulaan
b) Terlebih dulu ujung jari pe serta diolesi dengan serbuk kapur/
magnesium karbonat.
c) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala
berada pada sisi kanan / kiri badan peserta. Angkat tangan yang
dekat dinding lurus keatas, telapak tangan ditempelkan pada
papan skala hingga meninggalkan bekas jari.
-
27
Gambar.4 Posisi Berdiri Vertical Jump Sumber: Test Kesegaran jasmani Indonesia
5) Gerakan
a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut
dan kedua lengan diayun ke belakang kemudian Peserta
meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan
tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas
b) Lakukan tes ini sebanyak 3 kali tanpa istirahat atau boleh
diselingi peserta lain
Gambar 5.Loncat Tegak (Vertical Jump) Sumber : Test Kesegaran jasmani Indonesia
6) Pencatatan hasil
a) Selisih raihanloncatan dikurangi raihan gerak
b) Ketiga selisih hasil tes dicatat
c) Masukkan hasil selisih yang paling besar
2. Panjang Tungkai
Untuk mengukur panjang tungkai menggunakan meteran.Adapun
pembagian tulang-tulang anggota bagian bawah tubuh menurut
-
28
Kentjananingsih (1989: 35- 45) adalah “Pelvis (terdiri dari sacrum, dan
coccygis, os ilium, os ischium, os pubis), femur, ostibia,os fibula, patella,
tarsalia, metatarsalia, phalanges, ossesamoid ”
a. Alat yang digunakan
1) Meteran
2) Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis.
b. Pelaksanaan:
Testee berdiri dengan posisi tubuh dan kaki yang tegak tanpa
menggunakan alas kaki.
c. Penilaian:
Jarak dikur dari tersentuhnya tulang pinggul (Pelvis ) samapai pada
telapak kaki (metatarsale).
3. Tes Kemampuan Long Passing
Tes ini digunakan untuk mengukur sejauh mana tendangan yang
dilakukan testee dari titik awal bola sampai dengan jatuhnya bola.
a. Alat/ Fasilitas
1) Bola kaki untuk pertandingan
2) Meteran tali
3) Bubuk kapur untuk membuat garis pembatas lapangan
4) Lapangans sepakbola yang datar dengan lebar 25 meter, panjang
50 meter atau lebih
5) Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis
-
29
b. Pelaksanaan
Teste bersiap dan meletakkan bola di garis atau titik tempat
yang telah ditentukan untuk melakukan tendangan, kemudian tanpa
menunggu aba-aba dari petugas pengambil data si tester boleh mulai
menyepak bola dengan menggunakan kaki yang terkuat dengan rincian
3 kali pengulangan dan dengan ketentuan jalannya bola harus
melambung dan melayang di udara. Apabila jalannya bola tidak
melambung atau melayang di udara maka pelaksanaanya akan diulang
sampai diperoleh hasil yang diinginkan.
c. Skor
Ambil skor yang terjauh dari ketiga tendangan yang dilakukan,
sabagai hasil dari tes kemampuan Long passing. Untuk lebih jelas
mengenai tes kemampuan Long passing ini dapat dilihat gambar
dibawah ini
50 m
5m 10m 15 20m 25m 30m
25 M
Gambar 6. Sikap pelaksanaan kemampuan Long passing
Sumber. Nurhasan (2001:35)
35m dst
-
30
d. Petugas dan Pengawas Pengambilan Data
No. Nama 1. Dicki 2. Rino 3. Albert
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
dengan pengukuran terhadap ke 3 variabel yang dilakukan adalah mengukur
daya ledak otot tungkai dengan vertical jump (loncat tegak ), mengukur
panjang tungkai dengan menggunakan meteran satuan centimeter, dan
mengukur long passing menggunakan meteran satuan meter.
I. Teknik Analisis Data
Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari tiga unit
analisis yaitu:
1. Data Hasil tes Vertical jump (Loncat tegak) pengamatan terhadap X1
2. Data Hasil tes Panjang tungkai dengan satuan centimeter pengamatan
terhadap X2
3. Data Hasil tes Long Passing pengamatan terhadap Y
Ketiga data tersebut diolah dengan menggunakan rumus Product
Moment menurut Sudjana (1992: 328) dapat digambarkan dengan rumus
sebagai berikut:
?? ? ? ? Gs ? ? ? ?s ? ??s ? ?? ?? Gs ? ? ?s ? ?? ??? Gs ? ? ?s ? ?? ? Keterangan: rxy = koefisien korelasi product moment N = jumlah sample
-
31
? x = variabel X ? y = variabel Y ? x2 = variabel X2
? y2 = variabel Y2
? xy = variabel X dikalikan Y ? = jumlah
Untuk mencari sumbangan unsur daya ledak otot tungkai dan panjang
tungkai terhadap kemampuan jauhnya tendangan, dapat digunakan rumus
korelasi ganda r menurut sugiyono (2008:233)
? ? G? ? G? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ??? ? ??? ? ? ? ? ?? ? ? ?G? ? ? Keterangan:
Ry.x1.x2 : Korelasi antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y
Ry.x1 : Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y ryx2 : Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y rx1.x2 : Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2
Untuk melaksanakan terlebih dahulu semua data yang dikumpulkan
diuji dengan uji normalitas, tujuan untuk mengetahui apakah skor populasi
berdistribusi normal atau tidak.Uji Normaliitas secara non parametik atau uji
liliefors.
Kemudian dilakukan uji koefisien antara variabel-variabel untuk
menguji signifikan dari r yang diperoleh.Untukmngetahui kontribusi antara
daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai bawah terhadap kemampuan
jauhnya dengan rumus koefisien determinasi:
K= r2 x 100 % (Sudjana,1992: 369)
Keterangan:
K: Koefisien Korelasi r : Koefisien Korelasi Linear Ganda.
-
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskriptif Data
Dalam bab ini akan disajikan hasil pengukuran daya ledak otot tungkai
dan Panjang tungkai serta kemampuan long passing pemain Sepakbola SSB
Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan. Untuk lebih jelasnya masing –
masing data dideskriptifkan sebagai berikut:
1. Daya Ledak Otot Tungkai
Pengukuran daya ledak otot tungkai dengan menggunakan vertical
jump yang dilakukan terhadap sampel 30 orang, di dapat skor teringgi
140.40 dan skor terendah 70.60, rata-rata (mean) 93.16, simpangan baku
(standar deviasi) adalah 15.49. Untuk lebih jelasnya standar deviasi
sebaran data lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Daya Ledak Otot Tungkai (X1)
No Kelas Frekuensi
Absolute relatif 1 70.60 - 84.56 9 30.00% 2 84.57 - 98.53 12 40.00% 3 98.54 - 112.50 5 16.67% 4 112.51 - 126.47 3 10.00% 5 126.48 - 140.44 1 3.33%
Jumlah 30 100.00%
Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi diatas dari 30 orang
sampel, 9 orang (30,00%) memiliki daya ledak otot tungkai 70.60 – 84.56,
12 orang (40,00%) memiliki daya ledak otot tungkai 84,57 – 98,53, 5
orang (16.67%) memiliki daya ledak otot tungkai 98,54 – 112,50, 3 orang
32
-
33
(10.00%) memiliki daya ledak otot tungkai 112,51 – 126.47, dan 1 orang
(3,33%) memiliki daya ledak otot tungkai 126.48 – 140.44. Untuk lebih
jelasnya data daya ledak otot tungkai juga bisa dilihat pada histogram ini.
Gambar 7. Histogram Daya Ledak Otot Tungkai
2. Panjang tungkai
Panjang tungkai diukur menggunakan meteran. Dari hasil tes yang
dilakukan terhadap sampel sebanyak 30 orang. Di dapat nilai tertinggi 90
cm dan skor terendah 72 cm. Pada pengukuran panjang tungkai ini di
dapat standar deviasi 4,77, mean 82,14. Selebaran data selengkapnya dapat
di lihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Panjang Tungkai (X2)
No Kelas Frekuensi
absolut relatif 1 71 - 74 1 3.33% 2 75 - 78 6 20.00% 3 79 - 82 10 33.33% 4 83 - 86 7 23.33% 5 87 - 90 6 20.00%
Jumlah 30 100.00%
9
12
5
31
02
468
10
1214
70.60 – 84.56 84,57 – 98,53 98,54 –112,50
112,51 –126.47
126.48 –140.44
-
34
Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi diatas dari 30 orang
sampel, 1 orang (3,33%) memilki skor panjang tungkai antara 71 – 74, 6
orang (20,00%) memilki skor panjang tungkai antara 75 – 78, 10 orang
(33,33%) memilki skor panjang tungkai antara 79 – 82, 7 orang (23,33%)
memilki skor panjang tungkai antara 83 – 86, dan 6 orang (20,00%)
memilki skor panjang tungkai antara 87 – 90. Untuk lebih jelasnya data
Panjang tungkai juga bisa dilihat pada histogram ini.
Gambar 8. Histogram Panjang tungkai
3. Kemampuan Long Passing
Skor kemampuan long passing diperoleh menggunakan tes jauhnya
tendangan long passing , dari hasil tes didapat skor yang tertinggi 40.13
dan skor terendah 18.32, menghasilkan mean 24.80, standar deviasi 5,78.
Untuk lebih jelas sebaran data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3
berikut:
1
6
10
76
0
24
68
10
12
71 – 74 75 – 78 79 – 82 83 – 86 87 – 90
-
35
Tabel 4: Distribusi Frekuensi Kemampuan Long Passing (Y)
No Kelas Frekuensi
absolut relatif 1 18.32 - 22.68 14 46.67% 2 22.69 - 27.05 9 30.00% 3 27.06 - 31.42 3 10.00% 4 31.43 - 35.79 1 3.33% 5 35.80 - 40.16 3 10.00%
jumlah 30 100.00% Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi diata s dari 30 orang
sampel, 14 orang (46,67%) memiliki skor kemampuan long passing
antara 18.32 – 22,68, 9 orang (30,00%) memiliki skor kemampuan long
passing antara 22.69 – 27,05, 3 orang (10,00%) memiliki skor kemampuan
long passing antara 27.06 – 31.42, 1 orang (3,33%) memiliki skor
kemampuan long passing antara 31.43 – 35.79 dan 3 orang (10,00%)
memiliki skor kemampuan long passing antara 35.80 – 40.16. Untuk lebih
jelasnya data Kemampuan kemampuan long passing pemain Sepakbola
SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan juga bisa dilihat pada
histogram ini.
Gambar 9. Histogram Kemampuan long passing
14
9
3
1
3
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18.32 – 22,68 22.69 – 27,05 27.06 – 31.42 31.43 – 35.79 35.80 – 40.16
-
36
B. Analisa Data
1. Uji Persyaratan Analisis
Seperti yg dijelaskan pada bab sebelumnya sebelum melakukan
pengujian hipotesis tentang kontribusi antara variabel bebas dengan
variabel terikat terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis, yaitu uji
normalitas dengan uji Lilliefors.
a. Uji Normalitas
Hasil analisis uji normalitas sebaran data masing-masing
variabel disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5. Rangkuman Uji Normalitas dengan Uji Liliefors
No Variabel N Lo Ltabel Distribusi
1 Daya ledak otot tungkai (X1) 30 0,0841 0.161 Normal 2 Panjang tungkai (X2) 30 0.1262 0.161 Normal 3 Kemapuan long passing (Y) 30 0.1606 0.161 Normal
Tabel di atas menunjukan bahwa hasil pengujian untuk
pengukuran daya ledak otot tungkai (X1) skor Lo = 0,0841 dengan n =
30, sedangkan Ltabel pada taraf pengujian signifikan a = 0,05 diperoleh
0,161 yang lebih besar dari Lo sehingga disimpulkan bahwa skor daya
ledak otot tungkai berdistribusi normal (untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada lampiran).
Untuk pengukuran panjang tungkai (X2) skor Lo = 0,1262
dengan n = 30, sedangkan Ltabel pada taraf pengujian signifikan a =
0,05 diperoleh 0,161 yang lebih besar dari Lo sehin gga disimpulkan
bahwa skor panjang tungkai berdistribusi normal (untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran).
-
37
Untuk kemampuan long passing (Y) skor Lo = 0,1606 dengan
n = 30, sedangkan Ltabel pada taraf pengujian signifikan a = 0,05
diperoleh 0,1606 yang lebih besar dari Lo sehingga disimpulkan
bahwa skor kekemampuan long passing berdistribusi normal (untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran).
2. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis satu dan dua berdasarkan tabel metrik
korelasi yang disajikan dibawah ini;
a. Uji Hipotesis Satu (kontribusi daya ledak otot tungkai dengan kemampuan long passing)
Dengan a=0,05 dan dk= 30, diperoleh nilai��?? ? ? ? ?= 1,70. Kriteria pengujian adalah: Jika ??????? > ?? ? ? ? ? Ho yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara variabel ditolak. Sebaliknya jika ?? ? ? ? ? ? < ?? ? ? ? ? Ho diterima. Berdasarkan hasil perhitungan di atas di dapat ??????? 3,13 > ?????? 1,70. Maka dapat diambil kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai (X1) dengan
kemampuan long passing (Y). Dan berdasarkan proses perhitungan
kontribusi= r² (0,50)2 x 100% didapat kontribusi daya ledak otot
tungkai terhadap kemampuan long passing sebesar 24,60%.
b. Uji hipotesis dua (kontribusi panjang tungkai dengan kemampuan long passing)
Dengan a=0,05 dan dk= 24, diperoleh nilai ??????= 1,72 Kriteria pengujian adalah: Jika ??????? > ?????? Ho yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara variabel ditolak. Sebaliknya jika ?? ? ? ? ? ? <
-
38
?? ? ? ? ? Ho diterima. Berdasarkan hasil perhitungan di atas di dapat ??????? 2,87 > ?????? 1,70. Maka dapat diambil kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara panjang tungkai (X2) dengan
kemampuan long passing (Y). Dan berdasarkan proses perhitungan
kontribusi= r² (0,46)2 x 100% didapat kontribusi panjang tungkai
terhadap kemampuan long passing sebesar 21,50%.
c. Uji hipotesis tiga (kontribusi daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai secara bersama-sama terhadap kemampuan long passing)
Untuk mengetahui kontribusi antara hasil pengukuran daya
ledak otot tungkai dan panjang tungkai secara bersama-sama terhadap
kemampuan long passing dilakukan analisis korelasi ganda dan
memberi gambaran sebagai berikut:
Tabel 6. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi daya ledak otot tungkai, Panjang tungkai, dan Kemampuan long passing
Variabel Y X1 X2
Y - 0,50 0,46 X1 0,50 - 0,33 X2 0,46 0,33 -
Dengan menggunakan k=2 sebagai pembilang dan (n-k-1)= 27
sebagai penyebut lalu a = 0,05 maka didapat nilai�?????= 3,35. Dari hasil analisa data didapat ? ? ? ? ? ? 7,19 > ? ? ? ? ? 3,35, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan proses perhitungan kontribusi KP= R²
(0,59)2 x 100% didapat kontribusi daya ledak otot tungkai (X1) dan
panjang tungkai (X2) secara bersama-sama memberikan kontribusi
yang berarti terhadap kemampuan long passing pemain Sepakbola
SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 34,74%
-
39
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh dari penelian maka di
dapat hasil dan kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat kontribusi antara daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan
long passing pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir
Selatan
daya ledak otot tungkai adalah kemampuan otot tungkai dalam
mengatasi beban dengan kontraksi yang tinggi dan dalam waktu yang
singkat. Dengan daya ledak otot tungkai yang baik akan membuktikan
bahwa untuk melakukan long passing sangat dibutuhkan elemen ini. Daya
ledak otot tungkai dalam long passing tujua nnya memberikan bola jauh
maupun bola daerah tepat pada sasaran sehingga dapat mempermudah
terciptanya peluang untuk memasukkan bola kegawang. Daya ledak otot
tungkai sangat berperan terhadap long passing . Dalam permainan
sepakbola kemampuan untuk melakuka n operan yang jauh dengan kuat,
jauh dan akurat menggunakan kaki kanan maupun kaki kiri adalah faktor
penting (Luxbacher, 2001) , karena long passing adalah sebagai senjata
untuk menghasilkan peluang dalam upaya mencetak gol dengan tujuan
memenangkan sebuah pertandingan, sehingga diperlukan daya ledak otot
tungkai untuk menghasilkan tendangan yang kuat, keras dan terarah.
Dari hasil analilisis daya ledak otot tungkai (X1) memberikan
kontribusi terhadap kemampuan long passing pemain Sepakbola SSB
Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan, ini dibuktikan dengan
-
40
?? ? ? ? ? ?X1 = ? ?? ? ? Pada proses perhitungan di atas dapat dilihat tingkat sumbangan daya ledak otot tungkai (X1) sebesar 24,60%. Berdasarkan
hasil analisa data terlihat daya ledak otot tungkai memberikan kontribusi
yang berarti, dapat dilihat dari ?? ? ? ? ? ? 3,12 > ?? ? ? ? ? 1,70. Long passing merupakan salah satu teknik dasar yang harus
dikuasai oleh seorang pemain sepakbola teknik memindahkan bola ke
sasaran dengan menggunakan kaki. Melakukan long passing dapat
dilakukan dalam keadaan bola diam, menggelinding maupun melayang di
udara yang tujuannya memberikan umpan kepada teman pada jarak yang
jauh untuk menghasilkan peluang dan menjadi gol. Kemampuan Long
passing adalah jauhnya dan akuratnya passing yang dapat dilakukan oleh
seorang pemain .
Kontribusi daya ledak otot tungkai pada kemampuan long passing
dari hasil penelitian dapat diartikan bahwa semakin besar daya ledak otot
tungkai yang dihasilkan maka semakin baik dan jauh pula kemampuan
long pa ssing dalam hal ini adalah kemampuan memberikan bola kepada
teman yang berada pada jarak yang jauh. Hal ini diperkuat dengan
pendapat Bompa dkk dalam Rosmawati (2005:8) mengemukakan bahwa
“eksplosive power atau daya ledak otot tungkai merupakan koordinasi
antara kekuatan dan kecepatan untuk mengatasi beban dengan kecepatan
kontraksi otot yang tinggi”. Dan menurut Sufendi, (2008:20) “daya ledak
otot tungkai adalah daya ledak yang dimiliki oleh otot tungkai untuk
melakukan gerakan dengan kuat dan cepat baik secara vertikal maupun
-
41
horizontal”. Untuk memberikan momentum yang paling baik antara
perkenaan bola dan kaki maka tenaga yang dibutuhkan pada kaki harus
diterapkan dalam waktu yang sangat singkat. Jadi apabila daya ledak otot
tungkai dalam menendang bola dengan cepat dan akurat sehingga hasilnya
jauh maka kemungkinan untuk menghasilkan umpan yang baik dan
nantinya bisa menghasilkan gol dan memenangkan pertandingan.
2. Terdapat kontribusi yang signifikan antara panjang tungkai terhadap
kemampuan long passing pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan
Kabupaten Pesisir Selatan
Hasil analisa data panjang tungkai juga menunjukan panjang
tungkai memberikan kontribusi, dapat dibuktikan dengan ?? ? ? ? ? ? X2 = 0,464. Pada proses perhitungan diatas dapat dilihat tingkat sumbangan
panjang tungkai (X2) sebesar 21,50% . Berdasarkan hasil analisa data
terlihat panjang tungkai memberikan kontribusi, dapat dilihat dari ?? ? ? ? ? ?X2 = 2,87 >�?????? = 1,70. Sesuai pendapat yang dikemukan sebelumnya, long passing merupaka n salah satu teknik dasar sepakbola
yang dilakukan denga n posisi tubuh berada di belakang bola. Untuk
melakukan operan yang jauh, keras, akurat dan terarah ke sasaran sangat
dipengaruhi oleh panjang tungkai. Karena dengan panjang tungkai yang
dipunyai oleh seorang pemain maka akan membantu jauhnya bola yang
akan dihasilkan dalam melakukan tendangan long passing. Hal ini senada
dengan Jensen (1977: 195), “makin panjang lengan gaya (lengan tuas),
maka torka yang dihasilkan akan semakin besar “, dan lebih lanjut dampak
-
42
dari nilai torka ini akan semakin besar, sehingga dalam hal ini hasil
akhirnya adalah makin jauhnya tendangan. Makin panjang tungkai, maka
makin panjang lengan gaya, dan torka yang dihasilkan akan semakin
besar, dan begitu juga sebaliknya. karena secara anatomi telah mendukung
hanya saja metode latihan tentang teknik dan taktik dalam bermain yang
harus dilatih. Dengan demikian maka semakin panjang tungkai maka
idealnya kemampuan akan jauhnya tendangan dapat dilakukan dengan
baik.
Ini menegaskan bahwa kemampuan long passing juga tidak lepas
dari pengaruh panjang tungkai, karena untuk dapat melakukan tendangan
long passing dengan jauh salah satunya ditentukan oleh panjang tungkai.
Dengan panjang tungkai yang baik maka pemain Sepakbola SSB Bintang
Selatan Kabupaten Pesisir Selatan akan dapat mengarahkan dan
melepaskan bola secara jauh dan keras ke sasaranyang ingin dituju.
3. Terdapat kontribusi yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dan
panjang tungkai secara bersama-sama terhadap kemampuan long passing
pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan.
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi linier ganda uji F, di dapat ? ? ? ? ? ? 7,19 > ????? 3,35 di peroleh dengan menggunakan rumus [ N – K – 1 ] 30 – 2 – 1 = 27 pada a = 0,05 dan kontribusi sebesar 34,74%. Ini
menunjukan bahwa daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai secara
bersama-sama memberikan kontribusi terhadap kemampuan long passing
pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan.
-
43
Jadi berdasarkan pemba hasan di atas maka kemampuan long
passing yang dilakukan para pemain tidak lepas dari daya ledak otot
tungkai dan panjang tungkai. Semakin baik daya ledak otot tungkai dan
panjang tungkai para pemain, maka kemampuan long passing sepakbola
akan semakin baik sehingga prestasi sepakbola atlet juga semakin baik.
Bisa disimpulkan daya daya ledak otot tungkai dan panjang
tungkai akan mempengaruhi prestasi kemampuan long passing. Bila daya
ledak otot tungkai atlet baik maka dapat melakukan tendangan long
passing yang jauh, keras, kuat dan akurat nantinya. Bila tungkai atlet
panjang maka dapat menghasilkan tenaga dan menghasilkan bola yang
jauh, keras dan cepat. Jadi disarankan bila seorang pelatih ingin
meningkatkan kemampuan long passing siswa maka sebaiknya pelatih
juga meningkatkan kemampuan daya ledak dan memperhatikan panjang
tungkai siswa terlebih dahulu agar siswa lebih mudah menguasai
keterampilan long passing yang diajarkan.
Namun perlu diingat bukan hanya daya ledak otot tungkai dan
panjang tungkai yang memliliki kontribusi terhadap kemampuan long
passing, dalam penelitian terlihat daya ledak otot tungkai dan panjang
tungkai hanya memberikan kontribusi sebesar 34,74% selebihnya
dipengaruhi oleh faktor lain seperti, penguasaan teknik, koordinasi
gerakan, koordinasi mata kaki, daya tahan pemain untuk melakukan
gerakan tanpa rasa lelah, kecepatan reaksi untuk bergerak secara cepat
merespon ransangan yang datang, dan lain sebagainya. Faktor-faktor ini
juga tidak bisa diabaikan dalam upaya peningkatan kemampuan long
passing.
-
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat kontribusi yang signifikan antara Daya ledak otot tungkai
terhadap kemampuan long passing pemain Sepakbola SSB Bintang
Selatan Kabupaten Pesisir Selatan dengan didapatnya Berdasarkan
perhitungan kontribusi di dapat kontribusinya i sebesar 24,60% dan
selebihnya di tentukan oleh faktor lain.
2. Terdapat kontribusi yang signifikan antara panjang tungkai terhadap
kemampuan long passing pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan
Kabupaten Pesisir Selatan Berdasarkan perhitungan kontribusi di dapat
kontribusinya sebesar 21,50% dan selebihnya di tentukan oleh faktor lain.
3. Terdapat kontribusi yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dan
panjang tungkai secara bersama-sama terhadap kemampuan long passing
pemain Sepakbola SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan didapat
kontribusinya sebesar 34,74%.
B. Saran
Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan
saran-saran yang diharapkan dapat membantu mengatasi masalah yang
ditemui dalam pelaksanaan long passing sepakbola, di antaranya:
44
-
45
1. Para pelatih disarankan untuk tidak mengabaikan daya ledak otot tungkai
dan panjang tungkai dalam meningkatkan kemampuan long passing,
karena long passing menentukan prestasi seorang atlet sepakbola dan juga
menentukan kemenangan dan prestasi satu team sepakbola.
2. Untuk para atlet, agar dapat meningkatkan kemampuan long passing perlu
adanya latihan khusus untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai dan
panjang tungkai atlet sepakbola.
3. Untuk para peneliti, penelitian ini hanya terbatas pada pemain Sepakbola
SSB Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan, untuk itu kepada peneliti
yang lain perlu diadakan penelitian pada sampel dan populasi yang lebih
besar lagi.
-
46
DAFTAR PUSTAKA
Arsil. 1999. Pembinaan Kondisi Fisik.Padang: FIK – UNP Bafirman, dkk. 1999. Pembinaan Kondisi Fisik .Padang: FIK UNP Barry. L.Johnson.1986.Practical Measurements For Evaluation In Physical
Education(Fouth Edition): New York. Publishing Djzed, Zulfar. 1985. Buku Pelajaran Sepakbola.Padang : FPOK IKIP PADANG Http:// www.google.co.id/images = menendang bola jarak jauh Kentjananingsih, Sri. 1989.Petunjuk Praktikum Struktur dan Fungsi Manusia
Untuk Mahasiswa SI dan D2 Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Kumala poppy. 1998. Kamus saku kedokteran dorland. Jakarta : EGC Lufri dan Ardi. 1999. Metodologi Penelitian. Padang: FMIPA UNP Luxbacher, Joseph A. 2001. Sepakbola : Langkah -langkah Menuju
Sukses.Penerjemah: Agusta Wibawa (Soccer Steps To Succses). Jakarta: PT Raja Grfindo Persada
Nurhasan. 2001.Tes dan Pengukuran dalam Penjas: Prinsip-prinsip dan
Penerapannya .Depdiknas Ditjen pendidikan dasar dan Menengah Bekerja Sama dengan Ditjen Olahraga. Jakarta
Nurhayati, Nunung. 2008.Biologi Bilingual Untuk SMA/ Ma Kelas XI. Bandung:
CV.Yrama Widya. Sudjana.1992.Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta Syafrudin.1999. Dasar-dasar Kepelatihan Olahraga. Padang: FPOK UURI N0.3 Tahun 2005.Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
-
47
Lampiran 1
DATA HASIL DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI
No Nama Raihan (m) Loncatan
(m)
Vertical Jump (m)
BB(kg) (DOT)
Nomogram Lewis
1 Miller Rusdianto 2.3 2.69 0.39 70 96.767 2 Dio Zulfikri 2.33 2.81 0.48 68 104.286 3 Pratama 2.3 2.67 0.37 65 87.521 4 Ari Pitra 2.2 2.68 0.48 65 99.686 5 Hendro 2.34 2.67 0.33 67 85.198 6 Ade 2.12 2.68 0.56 68 112.642 7 Alvi Akbar 2.22 2.71 0.49 65 100.719 8 Kelvin 2.43 2.65 0.22 68 70.602 9 Deki 2.21 2.68 0.47 72 109.265
10 Teguh 2.2 2.5 0.3 62 75.171 11 Rifnaldi 2.12 2.6 0.48 53 81.282 12 Roby Rehan 2.19 2.6 0.41 52 73.704 13 Riky AS 2.25 2.64 0.39 60 82.943 14 Agi 2.2 2.78 0.58 58 97.778 15 Rozi Saputra 2.16 2.78 0.62 55 95.864 16 Irsadri 2.23 3.1 0.87 68 140.400 17 Joko 2.00 2.6 0.6 53 90.876 18 Nerianto 2.31 2.86 0.55 69 113.274 19 Rudy Kurnawan 2.22 2.58 0.36 62 82.346 20 Rudy Mulya Pratama 2.29 2.68 0.39 64 88.473 21 Ilsa Putra 2.18 2.62 0.44 50 73.417 22 Harimas Putra 2.3 2.69 0.39 65 89.855 23 Rahmat Faisal 2.39 2.9 0.51 56 88.526 24 Nofemri Sandri 2.32 2.7 0.38 57 77.779 25 Nurdarisman 2.23 2.6 0.37 68 91.560 26 Saddam Nurmansyah 2.28 2.8 0.52 64 102.160 27 M. Arif 2.23 2.9 0.67 64 115.962 28 Risman 2.2 2.73 0.53 59 95.080 29 Perdana Putra 2.25 2.65 0.4 56 78.400 30 Wahyu Aditia Putra 2.3 2.8 0.5 62 97.045
-
48
Lampiran 2
Data Hasil Penelitian Daya Ledak Otot Tungkai, Panjang Tungkai, dan Kemampuan Long Passing
no Nama dayaledak otot tungkai (X1) panjang
tungkai (X2) long passing
(Y) 1 Miller Rusdianto 96.767 80 18.32 2 Dio Zulfikri 104.286 80 24.78 3 Pratama 87.521 80 19.33 4 Ari Pitra 99.686 75 21.64 5 Hendro 85.198 84 22.5 6 Ade 112.642 80 22.5 7 Alvi Akbar 100.719 88 22.76 8 Kelvin 70.602 80 23.12 9 Deki 109.265 80 33.43
10 Teguh 75.171 83 24.42 11 Rifnaldi 81.282 85 19.32 12 Roby Rehan 73.704 86 25.21 13 Riky AS 82.943 82 25.45 14 Agi 97.778 90 26.12 15 Rozi Saputra 95.864 78 26.52 16 Irsadri 140.4 90 27.32 17 Joko 90.876 75 20.58 18 Nerianto 113.274 86 36.76 19 Rudy Kurnawan 82.346 78 21.5 20 Rudy Mulya Pratama 88.473 79 21.64 21 Ilsa Putra 73.417 81 19.5 22 Harimas Putra 89.855 84 30.23 23 Rahmat Faisal 88.526 90 23.43 24 Nofemri Sandri 77.779 76 21.21 25 Nurdarisman 91.56 87 29.11 26 Saddam Nurmansyah 102.16 85 37.89 27 M. Arif 115.962 87 40.13 28 Risman 95.08 81 19.32 29 Perdana Putra 78.4 72 19.59 30 Wahyu Aditia Putra 97.045 77 20.5
Jumlah 2701.54 2382.00 744.13 Mean 93.16 82.14 24.80
Sd 15.49 4.77 5.78 Median 90.88 81.00 22.94 Modus #N/A 80 21.64
Skor tertinggi 140.4 90 40.13 Skor Terendah 70.602 72 18.32
-
49
Lampiran 3
Uji Normalitas daya ledak otot tungkai (X1) dengan Uji Liliefors
No Xi zi F(zi) S(zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 70.60 -1.49 0.0683 0.0333 0.0350 2 73.42 -1.30 0.0961 0.0667 0.0295 3 73.70 -1.29 0.0994 0.1000 0.0006 4 75.17 -1.19 0.1173 0.1333 0.0161 5 77.78 -1.02 0.1544 0.1667 0.0122 6 78.40 -0.98 0.1643 0.2000 0.0357 7 81.28 -0.79 0.2154 0.2333 0.0179 8 82.35 -0.72 0.2364 0.2667 0.0303 9 82.94 -0.68 0.2487 0.3000 0.0513
10 85.20 -0.53 0.2978 0.3333 0.0355 11 87.52 -0.38 0.3526 0.3667 0.0141 12 88.47 -0.32 0.3761 0.4000 0.0239 13 88.53 -0.31 0.3774 0.4333 0.0560 14 89.86 -0.23 0.4109 0.4667 0.0557 15 90.88 -0.16 0.4372 0.5000 0.0628 16 91.56 -0.11 0.4549 0.5333 0.0784 17 95.08 0.12 0.5469 0.5667 0.0198 18 95.86 0.17 0.5672 0.6000 0.0328 19 96.77 0.23 0.5903 0.6333 0.0430 20 97.05 0.25 0.5974 0.6667 0.0692 21 97.78 0.29 0.6159 0.7000 0.0841 22 99.69 0.42 0.6627 0.7333 0.0706 23 100.72 0.49 0.6871 0.7667 0.0795 24 102.16 0.58 0.7198 0.8000 0.0802 25 104.29 0.72 0.7648 0.8333 0.0685 26 109.27 1.05 0.8528 0.8667 0.0139 27 112.64 1.27 0.8980 0.9000 0.0020 28 113.27 1.31 0.9052 0.9333 0.0282 29 115.96 1.49 0.9316 0.9667 0.0350 30 140.40 3.09 0.9990 1.0000 0.0010
Jumlah 2798.58 Lo = 0.0841 Mean 93.29
SD 15.24 Ltabel = 0.161
Karena Lo (0,0841) < Ltabel (0,161) maka Ho diterima Jadi data tersebar secara normal atau data sampel ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal
-
50
Lampiran 4 Uji Normalitas panjang tungkai (X2)
Dengan Uji Liliefors
No Xi Zi F(zi) S(zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 72 -2.08 0.0186 0.0333 0.0148 2 75 -1.46 0.0725 0.0667 0.0059 3 75 -1.46 0.0725 0.1000 0.0275 4 76 -1.25 0.1060 0.1333 0.0273 5 77 -1.04 0.1495 0.1667 0.0172 6 78 -0.83 0.2034 0.2333 0.0300 7 78 -0.83 0.2034 0.2333 0.0300 8 79 -0.62 0.2675 0.2667 0.0008 9 80 -0.41 0.3404 0.4667 0.1262 10 80 -0.41 0.3404 0.4667 0.1262 11 80 -0.41 0.3404 0.4667 0.1262 12 80 -0.41 0.3404 0.4667 0.1262 13 80 -0.41 0.3404 0.4667 0.1262 14 80 -0.41 0.3404 0.4667 0.1262 15 81 -0.20 0.4199 0.5333 0.1134 16 81 -0.20 0.4199 0.5333 0.1134 17 82 0.01 0.5028 0.5667 0.0639 18 83 0.22 0.5856 0.6000 0.0144 19 84 0.43 0.6647 0.6667 0.0020 20 84 0.43 0.6647 0.6667 0.0020 21 85 0.63 0.7371 0.7333 0.0038 22 85 0.63 0.7371 0.7333 0.0038 23 86 0.84 0.8005 0.8000 0.0005 24 86 0.84 0.8005 0.8000 0.0005 25 87 1.05 0.8538 0.8667 0.0129 26 87 1.05 0.8538 0.8667 0.0129 27 88 1.26 0.8965 0.9000 0.0035 28 90 1.68 0.9535 1.0000 0.0465 29 90 1.68 0.9535 1.0000 0.0465 30 90 1.68 0.9535 1.0000 0.0465
Jumlah 2459 Lo = 0.1262 Mean 81.9667 Ltabel = 0.161 SD 4.78131 Karena Lo (0,1062) < Ltabel (0,190) maka Ho diterima Jadi data tersebar secara
normal atau data sampel ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal
-
51
Lampiran 5
Uji Normalitas kemampuan long passing (Y) Dengan Uji Liliefors
No X1 Zi F(zi) S(zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 18.32 -1.12 0.1312 0.0333 0.0978 2 19.32 -0.95 0.1715 0.0667 0.1049 3 19.33 -0.95 0.1720 0.1000 0.0720 4 19.5 -0.92 0.1796 0.1333 0.0462 5 19.32 -0.95 0.1715 0.1667 0.0049 6 19.59 -0.90 0.1837 0.2000 0.0163 7 20.5 -0.74 0.2284 0.2333 0.0049 8 20.58 -0.73 0.2326 0.2667 0.0341 9 21.21 -0.62 0.2672 0.3000 0.0328 10 21.5 -0.57 0.2839 0.3333 0.0494 11 21.64 -0.55 0.2922 0.3667 0.0745 12 21.64 -0.55 0.2922 0.4000 0.1078 13 22.5 -0.40 0.3452 0.4333 0.0881 14 22.5 -0.40 0.3452 0.4667 0.1215 15 22.76 -0.35 0.3619 0.5000 0.1381 16 23.12 -0.29 0.3855 0.5333 0.1479 17 23.43 -0.24 0.4061 0.5667 0.1606 18 24.42 -0.07 0.4735 0.6000 0.1265 19 24.78 0.00 0.4983 0.6333 0.1350 20 25.21 0.07 0.5280 0.6667 0.1387 21 25.45 0.11 0.5444 0.7000 0.1556 22 26.12 0.23 0.5900 0.7333 0.1434 23 26.52 0.30 0.6166 0.7667 0.1501 24 27.32 0.43 0.6682 0.8000 0.1318 25 29.11 0.74 0.7717 0.8333 0.0617 26 30.23 0.94 0.8259 0.8667 0.0408 27 33.43 1.49 0.9320 0.9000 0.0320 28 36.76 2.07 0.9806 0.9333 0.0473 29 37.89 2.26 0.9882 0.9667 0.0215 30 40.13 2.65 0.9960 1.0000 0.0040
Jumlah 744.13 Lo = 0.1606 Mean 24.8043
SD 5.78469
Karena Lo (0,1606) < Ltabel (0,161) maka Ho diterima Jadi data tersebar secara normal atau data sampel ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal
-
52
Lampiran 6 Tabel Analisis Korelasi Sederhana
X1 Dengan Y No X1 Y X12 X2Y XY 1 96.77 18.32 9363.85 335.62 1772.77 2 104.29 24.78 10875.57 614.05 2584.21 3 87.52 19.33 7659.93 373.65 1691.78 4 99.69 21.64 9937.30 468.29 2157.21 5 85.20 22.50 7258.70 506.25 1916.96 6 112.64 22.50 12688.22 506.25 2534.45 7 100.72 22.76 10144.32 518.02 2292.36 8 70.60 23.12 4984.64 534.53 1632.32 9 109.27 33.43 11938.84 1117.56 3652.73
10 75.17 24.42 5650.68 596.34 1835.68 11 81.28 19.32 6606.76 373.26 1570.37 12 73.70 25.21 5432.28 635.54 1858.08 13 82.94 25.45 6879.54 647.70 2110.90 14 97.78 26.12 9560.54 682.25 2553.96 15 95.86 26.52 9189.91 703.31 2542.31 16 140.40 27.32 19712.16 746.38 3835.73 17 90.88 20.58 8258.45 423.54 1870.23 18 113.27 36.76 12831.00 1351.30 4163.95 19 82.35 21.50 6780.86 462.25 1770.44 20 88.47 21.64 7827.47 468.29 1914.56 21 73.42 19.50 5390.06 380.25 1431.63 22 89.86 30.23 8073.92 913.85 2716.32 23 88.53 23.43 7836.85 548.96 2074.16 24 77.78 21.21 6049.57 449.86 1649.69 25 91.56 29.11 8383.23 847.39 2665.31 26 102.16 37.89 10436.67 1435.65 3870.84 27 115.96 40.13 13447.19 1610.42 4653.56 28 95.08 19.32 9040.21 373.26 1836.95 29 78.40 19.59 6146.56 383.77 1535.86 30 97.05 20.50 9417.73 420.25 1989.42
jumlah 2798.58 744.13 267803.00 19428.07 70684