konstruksi realitas krisis kemanusiaan terhadap...

131
KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP ETNIS UIGHUR DI XINJIANG PADA PEMBERITAAN HARIAN REPUBLIKA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Ikrimah Afifah 11140510000095 PROGRAM STUDI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP

ETNIS UIGHUR DI XINJIANG PADA PEMBERITAAN HARIAN

REPUBLIKA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Ikrimah Afifah

11140510000095

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
Page 3: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
Page 4: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
Page 5: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

ABSTRAK

Ikrimah Afifah. KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN

TERHADAP ETNIS UIGHUR DI XINJIANG PADA PEMBERITAAN

HARIAN REPUBLIKA.

Kasus dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan

oleh pemerintah Cina terhadap etnis Uighur di Xinjiang menjadi sorotan di

berbagai media massa. Beberapa tahun silam, seiring meningkatnya

separatisme di kawasan itu, pemerintah Cina memberlakukan kebijakan

tangan besi. Partai Komunis Cina telah melarang etnis Uighur menggunakan

bahasa etnis daerah setempat dan menjalankan ibadah sesuai ajaran Islam.

Mereka juga menjalani indoktrinasi dan dipekerjakan secara paksa.

Meski peristiwa yang diliput oleh setiap media massa adalah kasus

yang sama, namun setiap media akan menggunakan sudut pandang yang

berbeda untuk memahami realitas sosial yang terjadi. Salah satu media yang

sangat konsisten memberitakan kasus tersebut adalah Harian Republika.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, timbul pertanyaan

mengenai bagaimana Harian Republika membingkai pemberitaan kasus

pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur di Xinjiang.

Untuk menjawab pertanyaan penelitian, penulis menggunakan

metode analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Terdapat

empat struktur golongan besar, yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.

Menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis.

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Harian Republika

melakukan pembingkaian pada pemberitaan pelanggaran HAM terhadap

etnis Uighur di Xinjiang. Harian Republika membingkai kasus yang dialami

oleh etnis Uighur berkaitan dengan masalah krisis kemanusiaan.

Keberpihakan Harian Republika terhadap etnis Uighur sangat besar, terlihat

dalam penyajian isi berita yang menonjolkan pembelaan terhadap etnis

Uighur. Harian Republika menganggap kasus ini sebagai masalah

pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintah Cina dan berharap kasus

ini dapat segera dituntaskan.

Kata Kunci: HAM, Krisis Kemanusiaan, Etnis Uighur, Framing,

Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, Harian Republika

Page 6: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis

panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Shalawat serta salam juga tak lupa penulis junjungkan kepada

Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladan bagi

seluruh umat manusia hingga akhir zaman.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang penulis susun

untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos). Selama proses

penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan,

dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Suparto M.Ed, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Dr. Sihabudin Noor, M.A., Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Cecep Castrawijaya, M.A., Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

ii

4. Kholis Ridho, M.Si., selaku Ketua Program Studi

Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A., selaku Sekretaris

Program Studi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Siti Nurbaya, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi,

yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

membimbing, mengarahkan, dan memberikan banyak

pelajaran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini.

7. Seluruh dosen pengajar dan staff akademik Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan

ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.

8. Pimpinan dan karyawan Pepustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah menyediakan buku serta

fasilitas lainnya, sehingga penulis mendapat banyak

referensi dalam penelitian ini.

9. Orang tua tercinta, Ayahanda H. Karna Erwin dan Ibunda

Sati, yang telah memberikan kasih sayang, doa, dan

motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Semoga segala kebaikan kalian dibalas oleh Allah

SWT.

10. Saudara kandung penulis, Luri Yanti dan Dwi Aprini

yang selalu memberikan semangat dan bantuan dalam

bentuk apapun sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian ini.

Page 8: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

iii

11. Jajaran Redaksi Harian Republika, yaitu Yeyen Rostiyani

selaku Redaktur desk Internasional Harian Republika dan

Fahmi selaku staf Sekretaris Redaksi yang telah

memberikan waktu dan bantuan selama proses penelitian.

12. Sahabat terbaik: Arita Ambarani, Nadia Karimah, Sofie

Medina Pasha dan Nur Isrojah Muniroh. Terima kasih

sudah menjadi teman terbaik penulis selama di bangku

perkuliahan hingga saat ini.

13. Lailaturahmah, Siti Afifah, dan Desi Eliska yang menjadi

teman berdiskusi serta penyemangat penulis. Terima kasih

sudah selalu ada dan meluangkan waktunya untuk

membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan

penelitian ini.

14. Irfan Wahyudin, yang selalu memberikan motivasi kepada

penulis untuk menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih

untuk segala support dan kebaikannya.

15. Teman-teman Jurnalistik angkatan 2014, yang telah

berjuang bersama dalam mengikuti perkuliahan. Terima

kasih atas pertemanan, pembelajaran, dan pengalaman

yang diberikan kepada penulis.

16. Keluarga besar Komunitas Edukasi Seni Tari Saman

(SKETSA) UIN Jakarta, yang telah memberikan banyak

pengalaman dan pelajaran berharga kepada penulis.

17. KKN Rosa Bamboosa 33 yang sudah berbagi pengalaman

tak terlupakan. Semoga silaturahmi yang terjalin akan

tetap terjaga.

Page 9: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

iv

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,

mendukung dan meluangkan waktu untuk berbagi informasi

dalam menyusun skrispi, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan mereka dengan

balasan yang setimpal. Aamiin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, namun penulis telah

berusaha maksimal mungkin untuk menyelesaikannya. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran atas skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 13 Maret 2020

Ikrimah Afifah

Page 10: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………….. v

DAFTAR TABEL ………………………………………….....ix

BAB I PENDAHULUAN ...………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah ...…………………………………... 1

B. Identifikasi Masalah ...………………………………………. 5

C. Batasan Dan Rumusan Masalah ...…………………………... 6

1. Batasan Masalah ..………………………………………... 6

2. Rumusan Masalah ..……………………………………… 6

D. Tujuan Penelitian ..………………………………………….. 6

E. Manfaat Penelitian ..………………………………………… 7

1. Manfaat Akademik ..……………………………………... 7

2. Manfaat Praktis ..………………………………………… 7

F. Metodologi Penelitian ..……………………………………... 7

1. Paradigma penelitian ..…………………………………… 7

2. Pendekatan penelitian ..…………………………………... 8

3. Metode penelitian ..………………………………………. 8

4. Subjek dan objek penelitian ..……………………………. 9

5. Tempat dan waktu penelitian ..…………………………... 9

6. Teknik pengumpulan data ..…………………………….. 10

7. Teknik analisis data ..………………………………….... 11

8. Pedoman penulisan skripsi ..……………………………. 12

G. Sistematika penulisan ..…………………………………….. 12

Page 11: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

vi

BAB II KAJIAN PUSTAKA .…………………………..…… 15

A. Landasan Teori .…………………………………………… 15

a. Konstruksi Realitas Sosial .…………………………… 15

b. Teori framing Zhongdang Pan

dan Gerald M. Kosicki .………………………………. 19

c. Konsep Hak Asasi Manusia (HAM) .…………………. 26

1. Pengertian HAM .…………………………………. 26

2. Sumber HAM .…………………………………….. 27

3. Pelanggaran HAM …………………………...…… 32

d. Konsep Berita .………………………………………… 32

1. Pengertian Berita .…………………………………. 33

2. Unsur Layak Berita .………………………………. 34

e. Konsep Headline .…………………………………….. 35

1. Pengertian Headline .……………………………… 35

2. Karakteristik Headline .…………………………… 36

B. Kajian Pustaka .……………………………………............. 38

C. Kerangka Berpikir .………………………………………… 40

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

A. Gambaran Umum Harian Republika ……………………. 41

a. Sejarah dan profil Harian Republika ……………….. 41

b. Visi dan Misi Harian Republika …………………….. 43

c. Konsep Harian Republika …………………………… 46

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN …………. 49

BAB V PEMBAHASAN …………………………………… 69

Page 12: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

vii

A. Analisis hasil temuan teks dugaan pelanggaran HAM

terhadap etnis Uighur di Xinjiang pada pemberitaan

Harian Republika……………………………….......…. 69

1. Analisis hasil temuan teks berita Harian Republika

edisi 19 Desember 2018 ……………………..…..… 69

2. Analisis hasil temuan teks berita Harian Republika

edisi 20 Desember 2018 ………………………..….. 75

3. Analisis hasil temuan teks berita Harian Republika

edisi 21 Desember 2018 ……………………….…... 80

B. Interpretasi ……………………….…………………… 88

BAB VI PENUTUP ……………….……….………………… 97

A. KESIMPULAN …...………………….……………….…. 97

B. SARAN ……………………….………………………….. 99

DAFTAR PUSTAKA …...………………..….……………. 101

LAMPIRAN-LAMPIRAN …...…..……………….…….... ......

Page 13: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

viii

Page 14: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Skema analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M.

Kosicki pada Harian Republika ………………………............. 20

Tabel 4.1 Data pemberitaan kasus dugaan pelanggaran HAM

terhadap etnis Uighur di Xinjiang pada Harian Republika

.............................................................................……..………. 49

Tabel 4.2 Struktur Teks Berita Republika Edisi 19 Desember

2018 ………………………....................................................... 51

Tabel 4.3 Struktur Teks Berita Republika Edisi 20 Desember

2018 ………………………....................................................... 56

Tabel 4.4 Struktur Teks Berita Republika Edisi 21 Desember

2018 ………………………....................................................... 63

Page 15: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Beberapa pekan menjelang akhir 2018 lalu,

pemberitaan mengenai etnis Uighur kembali menjadi

sorotan utama media massa internasional dan nasional,

terkait dengan dugaan kasus pelanggaran Hak Asasi

Manusia (HAM) yang dilakukan oleh pemerintah Cina

terhadap etnis Uighur di Xinjiang.

Wilayah Xinjiang yang terletak di bagian utara Cina

dihuni oleh mayoritas muslim etnis Uighur dan Kazakh.

Jumlah komunitas muslim tersebut sekitar 10.5 juta jiwa.

Beberapa tahun silam, seiring meningkatnya separatisme

di kawasan itu, pemerintah Cina memberlakukan

kebijakan tangan besi. Dua tahun lalu, ratusan ribu

muslim Uighur ditahan dan dimasukkan kedalam kamp-

kamp reedukasi, dan menurut kabar terbaru, jumlah

tersebut bertambah. PBB melaporkan pada Agustus 2018,

sekitar satu juta warga Xinjiang ditahan dan mendapat

perlakuan buruk.1

Harian Republika sebagai media cetak nasional

konsisten menyoroti kasus tersebut secara mendalam. Hal

ini terlihat dengan seringnya Harian Republika membuat

pemberitaan mengenai etnis Uighur selama akhir

1Harian Republika, Kerja Paksa di Xinjiang, Berita pada Rabu, 19 Desember

2018

1

Page 16: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

2

Desember 2018 hingga awal Januari 2019, dan

mengangkat pemberitaan internasional tersebut untuk

dijadikan headline berita dalam tiga hari berturut-turut.

Terhitung sejak tanggal 19-21 Desember 2018. Sementara

itu, media cetak nasional lainnya lebih memilih headline

berita nasional. Penonjolan yang dilakukan oleh Harian

Republika merupakan cara media untuk memberikan

frame atas peristiwa yang terjadi.

Laporan-laporan soal kondisi mengenaskan etnis

Uighur yang mengalami penahanan dalam kamp-kamp

reedukasi di Xinjiang terus bermunculan. Dewan HAM

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan, Partai

Komunis Cina telah melarang etnis Uighur menggunakan

bahasa etnis daerah setempat. Larangan bahkan mencakup

persoalan menjalankan ibadah sesuai ajaran Islam. Selain

itu, merujuk laporan media-media internasional, mereka

juga menjalani indoktrinasi dan dipekerjakan secara paksa

tanpa dibayar, atau upah murah meski memiliki keahlian

lain.2

Uighur menjadi topik perbincangan hangat di media

sosial sejak rapat paripurna DPR RI pada kamis (13/12),

yang diwarnai interupsi dari anggota Dewan Perwakilan

Rakyat (DPR) terkait kondisi memprihatinkan muslim

Uighur. Sebagian anggota dewan mendesak Presiden Joko

2HarianRepublika, Kerja Paksa di Xinjiang, Berita pada Rabu, 19 Desember

2018

Page 17: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

3

Widodo segera mengeluarkan reaksi atas dugaan

pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah Cina.3

Ormas-ormas Islam di Indonesia mulai menyoroti

kabar ini, bahkan massa umat Islam dari beragam elemen

usai sholat Jumat (21/12) telah melakukan aksi di depan

Kedutaan Besar Cina di kawasan Mega Kuningan, Jakarta

Selatan. Mereka mengecam perlakuan yang dialami

Muslim Uighur di Xinjiang. Mereka juga meminta

pemerintah Indonesia bersikap lebih tegas memprotes

tindakan pemerintah Cina dan menyerukan kepada

pemerintah Indonesia untuk mengusir duta besar Cina jika

tidak memenuhi desakan umat Islam Indonesia.4

Sementara itu, setelah berbagai media massa

memberitakan kasus tersebut, pihak Kedutaan Besar

(Kedubes) Cina di Jakarta buka suara dan mengakui,

sebagian warga di Uighur dimasukkan dalam pusat-pusat

pendidikan disebut efektif mengikis ekstremisme dan

radikalisme di kalangan muslim Uighur. Sebagian warga

Xinjiang sangat rentan akan penghasutan dan instigasi

oleh terorisme. Berdasarkan situasi tersebut, pemerintah

daerah menyediakan program pelatihan dan pendidikan

3Harian Republika, Pemerintah Diminta Bersikap Soal Uighur, Berita

padaJumat, 14 Desember 2018 4Harian Republika, Solidaritas Mengalir untuk Muslim Uighur, Berita pada

Sabtu, 22 Desember 2018

Page 18: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

4

vokasi gratis kepada warga yang terdampak oleh

pemikiran ekstremisme.5

Banyaknya pemberitaan terkait kasus dugaan

pelanggaran HAM yang dialami etnis Uighur pada Harian

Republika, merupakan alasan penulis tertarik memilih

media ini. Selain itu hanya Harian Republika sebagai satu-

satunya media nasional yang memberitakan kasus tersebut

secara mendalam dan menjadikannya sebuah headline.

Hal ini mengindikasikan bahwa Harian Republika

mengganggap penting kasus tersebut. Dalam penelitian

ini, upaya menceritakan kembali suasana atau keadaan

merupakan sebuah upaya untuk mengonstruksi realitas.

Penulis menganggap penelitian ini penting karena

kasus dugaan pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur

sampai saat ini masih hangat diperbincangkan di kalangan

masyarakat, kasus tersebut sudah lama terjadi, namun

belum juga mendapatkan titik terang hingga saat ini.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas,

maka peneliti tertarik untuk mengusut tuntas makna dan

maksud pada pemberitaan yang dikonstruksi oleh Harian

Republika. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul

“KONSTRUKSI REALITAS KRISIS

KEMANUSIAAN TERHADAP ETNIS UIGHUR DI

XINJIANG PADA PEMBERITAAN HARIAN

REPUBLIKA”.

5Harian Republika, “RRC AKUI DERADIKALISASI”, Berita pada Jumat, 21

Desember 2018

Page 19: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis

mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam pemberitaan

dugaan kasus pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis

Uighur pada Harian Republika. Diantaranya:

1. Etnis Uighur merupakan etnis mayoritas muslim di

bagian Utara Cina, Xinjiang. Beberapa tahun silam,

seiring meningkatnya separatisme di kawasan itu,

pemerintah Cina memberlakukan kebijakan tangan

besi. Partai Komunis Cina telah melarang etnis Uighur

menggunakan bahasa etnis daerah setempat dan

menjalankan ibadah sesuai ajaran Islam. Mereka juga

menjalani indoktrinasi dan dipekerjakan secara paksa.6

2. Kasus dugan pelanggaran HAM yang dialami oleh

etnis Uighur sampai saat ini belum tuntas. Pemerintah

Cina mengklaim kamp reedukasi yang diberikan

kepada etnis Uighur, sebagai hal yang efektif untuk

mengikis ekstremisme dan radikalisme di kalangan

muslim Uighur.

3. Harian Republika membingkai kasus yang dialami

oleh etnis Uighur berkaitan dengan isu krisis

kemanusiaan, dan bukan karena separatisme yang

terjadi disana.

6HarianRepublika, Kerja Paksa di Xinjiang, Berita pada Rabu, 19 Desember

2018

Page 20: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

6

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Merujuk pada latar belakang yang telah

dipaparkan sebelumnya, maka penulis membatasi

penelitian ini pada pemberitaaan Harian Republika

edisi 19, 20, 21 Desember 2018 yang mengangkat

kasus tentang dugaan pelanggaran HAM terhadap

etnis Uighur di Xinjiang. Berita yang dianalisis terdiri

atas tiga judul berita, diantaranya: Kerja Paksa di

Xinjiang, Hormati Hak Uighur, dan RRC AKUI

DERADIKLASISASI.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka

rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana

Harian Republika membingkai pemberitaan kasus

dugaan pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur di

Xinjiang? Dilihat dari unsur semantik, skrip, tematik

dan retoris pada analisis Zhongdang Pan dan Gerald

M. Kosicki.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana Harian Republika membingkai pemberitaan

kasus dugaan pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur di

Xinjiang, dilihat dari unsur semantik, skrip, tematik dan

Page 21: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

7

retoris pada analisis Zhongdang Pan dan Gerald M.

Kosicki.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan tentang bagaimana media membingkai

sebuah pemberitaan dan mengonstruksikan realitas sosial,

terkait berita dugaan pelanggaran HAM terhadap etnis

Uighur di Xinjiang.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan

pedoman bagi penelitian selanjutnya, dengan memberikan

gambaran terhadap masyarakat mengenai konstruksi

realitas sosial pemberitaan di sebuah media massa,

khususnya media cetak.

F. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah

paradigma konstruktivis. Paradigma ini memandang

bahwa peneliti bukan sebagai subjek yang berada diluar

objek yang diamati tetapi menjadi bagian dari objek yang

diamati. Sehingga hasil penelitian berasal dari proses

interaksi yang dinamis antara peneliti dengan objek yang

diamati. Menurut Eriyanto, paradigma konstruktivis

Page 22: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

8

memandang bahwa tidak ada realitas riil yang dapat

dengan langsung diambil oleh penulis. Realitas bukan

sesuatu yang ada di luar sana, tetapi realitas hanyalah ada

di dalam kerangka teoritik/konsepsi. Realitas dipandang

hanya ada dalam kerangka berfikir, yaitu bagaimana kita

berfikir tentang sesuatu.7

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan metode

kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk

menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya.8

Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.9

Penulis menggunakan pendekatan ini untuk memberikan

gambaran bagaimana Harian Republika membentuk

sebuah konstruksi mengenai kasus etnis Uighur di

Xinjiang.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode

Analisis Framing dengan model Zhongdang Pan dan

Gerald M. Kosicki. Penggunaan perangkat analisis

7 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media

(Yogyakarta: PT. LKis Printing Cemerlang, 2011) h. 56 8 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana,

2006) h.56 9 Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian; Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi

Dan Sastra (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011) h. 37

Page 23: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

9

framing ini dilakukan untuk menjawab pemaknaan dibalik

berita yang dikemas dan bagaimana pesan yang dibingkai

oleh Harian Republika. Analisis Zhongdang Pan dan

Gerald M. Kosicki terbagi dalam empat struktur besar,

yaitu : struktur semantik, skrip, tematik dan retoris.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah media cetak Harian

Republika. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah

berita mengenai kasus dugaan pelanggaran HAM terhadap

etnis Uighur di Xinjiang edisi 19-21 Desember 2018.

5. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2019 dan

berlangsung di kantor redaksi Harian Republika Jl.

Warung Buncit Raya No. 37, Pejaten Barat Pasar Minggu,

Jakarta Selatan, 12510.

6. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi Teks

Dalam penelitian kualitatif, observasi

digunakan sebagai teknik pengumpulan data.

Observasi menurut Gordon E. Mills adalah sebuah

kegiatan yang terencana dan terfokus untuk

melihat dan mencatat serangkaian perilaku

ataupun jalannya sebuah sistem yang memiliki

tujuan tertentu, serta mengungkap apa yang ada di

Page 24: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

10

balik munculnya perilaku dan landasan suatu

sistem tersebut10

. Penulis melakukan pengamatan

secara sistematis dengan meneliti teks berita

tentang kasus pelanggaran HAM terhadap etnis

Uighur di Xinjiang.

b. Wawancara

Wawancara merupakan proses interaksi atau

komunikasi secara langsung antara pewawancara

dengan responden. Data yang dikumpulkan dapat

bersifat fakta, sikap, pendapat, keinginan dan

pengalaman. Dalam penelitian ini, penulis

mengumpulkan data berupa fakta dan pendapat dari

hasil wawancara dengan Yeyen Rostiyani selaku

Redaktur desk Internasional media cetak Harian

Republika.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan,

membaca, dan mempelajari berbagai bentuk data

tertulis (buku dan jurnal) yang terdapat di

perpustakaan atau instansi lainnya yang dapat

dijadikan analisis dalam penelitian ini. Penulis

mengumpulkan data yang berhubungan dengan

10

Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, dan Focus Groups Sebagai

Instrumen Penggalian Data Kualitatif (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 131

Page 25: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

11

analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M.

Kosicki.

7. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis framing

model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, yang

mana menurut mereka framing dibagi menjadi empat

struktur besar, yaitu:

a. Sintaksis, berhubungan dengan bagaimana

wartawan menyusun peristiwa-pernyataan opini,

kutipan, pengamatan atas peristiwa ke dalam

bentuk susunan umum berita struktur semantik

ini, dengan demikian dapat diamati dari bagan

berita (lead yang dipakai, latar, headline, kutipan

yang diambil, dan sebagainya).

b. Skrip, berhubungan dengan bagaimana wartawan

mengisahkan atau menceritakan peristiwa kedalam

bentuk berita. Struktur ini melihat bagaimana

strategi cara bercerita atau bertutur yang dipakai

oleh wartawan dalam mengemas peristiwa

kedalam bentuk berita.

c. Tematik, berhubungan dengan bagaimana

wartawan mengungkapkan pandangannya atas

peristiwa kedalam proposisi, kalimat atau

hubungan antarkalimat yang membentuk teks

secara keseluruhan. Struktur ini akan melihat

Page 26: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

12

bagaimana pemahaman itu diwujudkan dalam

bentuk yang lebih kecil.

d. Retroris, berhubungan dengan bagaimana

wartawan menekankan arti tertentu kedalam

berita. Struktur ini melihat bagaimana wartawan

memakai pilihan kata, idiom, grafik, dan gambar

yang dipakai bukan hanya mendukung tulisan,

melainkan juga menekankan arti tertentu kepada

pembaca.

8. Pedoman Penulisan Skripsi

Penulisan penelitian ini adalah buku Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2017

yang digunakan penulis untuk mengikuti aturan tentang

keseragaman penulisan karya ilmiah.

G. Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi ini bersifat sistematis,

penulis membaginya menjadi enam bab dan masing-

masing terdiri dari sub bab dengan penyusunan sebagai

berikut:

BAB 1 Pendahuluan. Membahas tentang latar belakang

masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan

pustaka, serta sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka. Terdiri dari kerangka konsep,

yang terdiri dari: pembahasan mengenai teori konstruksi

Page 27: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

13

realitas sosial, teori framing Zhongdang Pan dan Gerald

M. Kosicki, konsep HAM, berita dan headline.

BAB III Gambaran Umum. Membahas tentang profil

perusahaan media cetak Harian Republika. Meliputi

sejarah, visi dan misi, serta konsep dari Harian Republika.

BAB IV Data dan Temuan Penelitian. Berisi uraian

penyajian data dan temuan penelitian

BAB V Pembahasan. Berisi uraian yang mengaitkan

latar belakang dan teori dari penelitian. Mengaitkan dan

menguraikan hasil analisis dan temuan penulis mengenai

berita dugaan kasus pelanggaran HAM terhadap etnis

Uighur di Xinjiang pada Harian Republika mengunakan

analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki.

BAB VI Penutup. Pada bagian ini berisikan mengenai

kesimpulan, implikasi, dan saran.

Page 28: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
Page 29: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

a. Kontruksi Realitas Sosial

Istilah konstruksi atas realitas sosial tentu tidak

bisa terlepaskan dari bangunan teoritik yang telah

dikemukakan oleh Peter L. Berger dan Thomas

Luckman. Ia menggambarkan proses sosial melalui

tindakan dan interaksinya, dimana individu menciptakan

sebuah realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara

subjektif serta dilakukan secara terus menerus.

Peter L. Berger dan Thomas Luckman mengatakan

setiap realitas sosial dibentuk dan dikonstruksi oleh

manusia. Teori konstruksi sosial menurut mereka adalah

konstruktivisme dilihat sebagai sebuah kerja kognitif

individu untuk menafsirkan dunia realitas yang ada,

karena terjadi relasi sosial antara individu dengan

lingkungan atau orang sekitarnya. Kemudian individu

membangun sendiri pengetahuan atas realitas yang

dilihatnya itu berdasarkan pada pengetahuan yang telah

ada sebelumnya.11

Max weber melihat realitas sosial sebagai perilaku

sosial yang memiliki makna subjektif, karena itu

11

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, danDiskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat (Jakarta:Kencana Prenada Media Group,

2006) h.10

15

Page 30: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

16

perilaku memiliki tujuan dan motivasi. Perilaku itu

memiliki kepastian kalau menunjukkan keseragaman

dengan perilaku pada umumnya dalam masyarakat. Pada

kenyatannya realitas sosial itu tidak berdiri sendiri tanpa

kehadiran individu, baik di dalamnya maupun di luar

realitas tersebut. Realitas sosial itu memiliki makna,

manakala realitas sosial dikonstruksi dan dimaknakan

secara subjektif oleh individu lain sehingga

memantapkan realitas itu berdasarkan subjektivitas

individu lain dalam institusi sosialnya.12

Teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas

yang diperkenalkan Berger dan Luckman terjadi melalui

tiga proses sosial, yaitu: eskternalisasi, objektivasi, dan

internalisasi. Tiga proses ini terjadi secara stimultan

antar individu dengan individu lainnya dalam

lingkungan masyarakat.

1. Eksternalisasi, merupakan proses penyesuaian

diri atau ekspresi diri manusia baik melalui

kegiatan mental maupun fisik kedalam dunia.

Bagian ini merupakan tahapan mendasar yang

terjadi dari proses interaksi antara individu

dengan masyarakat. Proses ini dianggap bagian

terpenting dalam kehidupan individu untuk

menjadi bagian dari dunia sosio-kulturnya.

12

Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2008) h.11-12

Page 31: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

17

2. Objektivasi, merupakan tahapan kegiatan hasil

eksternalisasi yang dicapai melalui kegiatan

mental maupun fisik, berupa pembentukan

tanda-tanda oleh manusia yang bertujuan

sebagai isyarat dan pemaknaan.

3. Internalisasi, merupakan tahap penafsiran

dunia objektif dalam kesadaran individu,

sehingga subjektifitas individu dipengaruhi

oleh struktur dunia sosial.13

Atas dasar pemahaman itu realitas bersifat

dinamis, dan berawajah ganda atau plural. Dan setiap

orang akan memiliki konstruksi yang berbeda-beda. Hal

tersebut didasari oleh pengalaman, prefensi, pendidikan,

lingkungan, dan pergaulan antara satu individu dengan

individu lainnya, sehingga akan menafsirkan realitas

sosial itu dengan konstruksinya masing-masing.14

Realitas yang ditampilkan oleh media pada

dasarnya merupakan hasil konstruksi media itu sendiri.

Realitas dalam media massa dikonstruksi melalui tiga

tahap, yaitu tahap konstruksi realitas pembenaran,

kesediaan dikonstruksi oleh media massa dan sebagai

pilihan konsumtif. Pertama, konstruksi realitas

pembenaran merupakan realitas yang dikonstruksi media

13

Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media,

(Yogyakarta: PT Lkis Pelangi Aksara, 2002) h. 18 14

Eriyanto, Analisis Wacana, (Yogyakarta:Lkis Group, 2002) h. 16-17

Page 32: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

18

massa dan apa yang disajikan di media massa seluruhnya

dianggap sebagai suatu kebenaran. Kedua, tahap

kesediaan dikonstruksi oleh media massa, kesediaan

khalayak menjadi konsumen media. Ketiga, tahap

pilihan konsumtif, yaitu ketergantungan individu

terhadap media.15

Saat melakukan konstruksi atas sebuauh realitas,

media massa melakukan tiga tindakan yang berpengaruh

terhadap pembentukan citra atas realitas tersebut, yaitu:

1. Pemilihan kata atau simbol (bahasa)

Ketika media menyajikan sebuauh laporan

mengenai peristiwa, pemilihan kata atau simbol

tertentu akan memengaruhi seseorang dalam

memaknai sebuah realitas.

2. Mekanisme framing

Hal ini dilakukan media untuk menyederhanakan

sebuah berita karena adanya tuntutan teknis.

Dalam menentukan sebuah bingkai, media

memiliki kepentingan internal maupun eksternal

yang bersifat teknis, ekonomis, politik, maupun

ideologis. Dari kepentingan-kepentingan tersebut

dapat dilihat arah media dalam menentukan berita.

3. Adanya agenda setting media

Ketika media menyediakan ruang dan waktu

dalam menampilkan sebuah informasi, maka

15

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, h.195-197

Page 33: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

19

realitas itu akan mudah diterima oleh khalayak.

Media memiliki kekuatan besar ketika

menyampaikan sebuah peristiwa. Saat media

menganggap penting sebuah peristiwa, maka

masyarakat pun akan melihat peristiwa tersebut

sebagai peristiwa yang dianggap penting.16

b. Teori framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki mengenalkan

model framing sebagai salah satu alternatif dalam

menganalisis teks media. Analisis framing dilihat

sebagaimana wacana publik tentang suatu isu atau

kebijakan dikonstruksikan dan dinegosiasikan. Framing

didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan lebih

menonjol, tentu menempatkan “informasi” lebih

daripada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada

pesan tersebut.17

Melalui tulisan “Framing Analysis: An Approach to

News Discourse”, Zhongdang Pan dan Gerald M.

Kosicki mengoperasionalisasikan empat dimensi

struktural teks berita sebagai perangkat framing.18

Pertama struktur sintaksis berhubungan dengan

bagaimana wartawan menyusun peristiwa kedalam

16

Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik di Media Massa: Sebuah Study

Critical Discourse Analysis (Jakarta: Granit, 2004), h. 12 17

Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, h. 290 18

Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006)

h.175

Page 34: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

20

bentuk susunan umum berita yang dapat diamati dari

bagan berita seperti headline, lead, latar informasi,

kutipan narasumber, dan penutup. Kedua struktur skrip

berhubungan dengan bagaimana wartawan menceritakan

peristiwa kedalam bentuk berita dengan melihat

kelengkapan berita melalui unsur 5W+1H yang

digunakan.

Ketiga struktur tematik, berhubungan dengan

bagaimana wartawan menuliskan fakta atas peristiwa

kedalam proposisi, kalimat, hubungan antar kalimat

yang membentuk teks secara keseluruhan.

Keempat, struktur retoris berhubungan dengan

bagaimana wartawan menekankan arti tertentu dengan

menggunakan pilihan kata, idiom, grafik, dan gambar

kedalam berita. Struktur tersebut digambarkan dalam

skema berikut:

Tabel 2.1

Skema analisis framing model Zhongdang Pan dan

Gerald M. Kosicki

STRUKTUR PERANGKAT

FRAMING

UNIT YANG

DAMATI

SINTAKSIS

Cara wartawan

menyusun fakta

1. Skema berita Headline, lead,

latar informasi,

kutipan, sumber,

pernyataan,

penutup

SKRIP

Cara wartawan

2. Kelengkapan

berita

5W+1H

Page 35: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

21

mengisahkan

fakta

TEMATIK

Cara wartawan

menulis fakta

3. Detail

4. Koherensi

5. Bentuk

kalimat

6. Kata ganti

Paragraf, proposisi,

kalimat, hubungan

antarkalimat

RETORIS

Cara wartawan

menekankan fakta

7. Leksikon

8. Grafis

9. Metafora

Kata ,idiom,

Gambar/foto,

grafik.

Dari tabel di atas, terlihat bahwa ada empat struktur

yang dapat diamati untuk menunjukkan framing dari suatu

berita. Struktur pertama, sintaksis yang meliputi judul,

headline, lead, episode, latar dan penutup. Headline

memiliki tingkat kemenonjolan yang tinggi daripada

bagian berita lainnya, sehingga pembaca akan lebih

mengingat headline daripada bagian lainnya. Headline

digunakan media untuk mengonstruksi suatu isu dengan

menekankan makna tertentu yang dianggap penting oleh

media untuk disampaikan kepada pembaca. Dari headline

yang digunakan oleh media, dapat terlihat ke arah mana

kecenderungan berita tersebut ingin dibawa.

Selain headline, lead adalah perangkat sintaksis lain

yang digunakan. Lead adalah paragraf pertama yang

memuat fakta atau informasi terpenting dari keseluruhan

uraian berita. Lead berita terbagi menjadi beberapa

macam. Pada berita yang ditulis dengan cara piramida

terbalik, lead terbagi menjadi dua macam. Pertama,

Page 36: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

22

formal lead, yaitu lead yang mengandung unsur 5W+1H.

Kedua, informallead, yaitu lead yang hanya mengandung

sebagian unsur berita.

Selanjutnya yang termasuk dalam unsur sintaksis

adalah latar. Latar digunakan untuk menentukan ke arah

mana pandangan khalayak dibawa. Latar digunakan

sebagai pembenar gagasan yang ditulis dalam suatu teks,

umumnya latar ditampilkan di awal, supaya memberi

kesan bahwa pendapat wartawan sangat beralasan.19

Bagian berita lain yang penting adalah pengutipan

sumber berita. Pengutipan narasumber dilakukan sebagai

bentuk objektifitas informasi yang diberitakan. Dengan

demikian maka informasi yang ditulis oleh wartawan

bukan pendapat individu, melainkan pendapat dari orang

yang memiliki kaitan dengan isi pemberitaan. Media

dalam hal ini dituntut tidak memihak.

Struktur kedua pada model framing Zhongdang

Pan dan Gerald M. Kosicki adalah skrip, yang

berhubungan dengan cara wartawan mengisahkan

peristiwa kedalam berita. Bentuk umum dari struktur skrip

ini adalah pola 5W+1H; who, what, when, where, why,

dan how. Pola ini tidak selalu dapat dijumpai dalam setiap

berita yang ditampilkan, tetapi kelengkapan berita

menjadi penting sebagai penanda framing. Dalam skrip,

19

Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, h. 235

Page 37: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

23

wartawan akan memberi tekanan pada bagian yang

dianggap penting di awal, dan dapat menyembunyikan

informasi penting lainnya di akhir agar terkesan kurang

menonjol. Dengan demikian, konstruksi media terhadap

makna yang ingin disampaikan akan terlihat dari pola

yang digunakan.

Struktur ketiga pada model framing Zhongdang

Pan dan Gerald M. Kosicki adalah tematik, yang

berhubungan dengan bagaimana wartawan menulis fakta

atas peristiwa yang terjadi kedalam proposisi, kalimat atau

hubungan antarkalimat sehingga menjadi berita. Elemen-

elemen yang diamati dari perangkat tematik adalah

koherensi. Koherensi adalah pertalian atau jalinan antar

kata, proposisi, atau kalimat. Koherensi dapat

meghubungkan dua buah kalimat atau proposisi dengan

fakta yang berbeda menjadi berhubungan ketika seseorang

menghubungkannya. Berikut beberapa jenis koherensi;

a. Koherensi sebab-akibat, umumnya ditandai

dengan kata hubung “sebab” atau “karena”.

b. Koherensi penjelas, ditandai dengan kata

hubung “dan” atau “lalu”.

c. Koherensi pembeda, ditandai dengan kata

hubung “dibandingkan” atau “sedangkan”.20

20

Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, h. 302-

303

Page 38: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

24

Elemen selanjutnya yang termasuk dalam tematik

adalah detail. Detail berhubungan dengan konrol

informasi yang ditampilkan wartawan. Wartawan akan

menggunakan data-data untuk memberikan detail yang

lengkap mengenai informasi yang dianggap penting

sehingga lebih menonjol.

Bentuk kalimat adalah elemen berikutnya dalam

struktur tematik. Bentuk kalimat bukan hanya persoalan

teknis mengenai kebenaran tata bahasa, tetapi menentukan

makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Ada beberapa

hal penting untuk melihat bentuk kalimat dalam berita,

yaitu:

a. Bentuk kalimat menentukan apakah subjek

diekspresikan secara eksplisit atau implisit

dalam teks. Kalimat aktif biasanya

digunakan agar seseorang menjadi subjek

dari pernyataannya, sedangkan dalam

kalimat pasif akan menempatkan seseorang

menjadi objek dari pernyataannya.

b. Pemakaian urutan kata-kata seperti proposisi

dalam kalimat.

c. Bentuk kalimat yang digunakan memakai

bentuk deduktif atau induktif.

Elemen berikutnya adalah kata ganti. Kata ganti

digunakan oleh komunikator sebagai alat untuk

Page 39: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

25

menunjukkan dimana posisi seseorang dalam wacana.

Dalam menentukan sikapnya, seseorang dapat

menggunakan kata ganti “saya” atau “kami” yang

menggambarkan bahwa sikap tersebut merupakan sikap

resmi komunikator.21

Struktur keempat pada model framing Pan dan

Kosicki adalah retoris, yang digunakan wartawan untuk

menekankan arti yang ingin ditonjolkan dengan

menggunakan pemilihan kata-kata tertentu, grafis, dan

metafora dalam menulis berita. Ada beberapa elemen

struktur retoris yang dipakai oleh wartawan, diantaranya;

Leksikon. Berhubungan dengan pemilihan dan

pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai atau

menggambarkan suatu peristiwa. Kata meninggal,

memiliki kata lain seperti mati, gugur, meninggal,

terbunuh, menghembuskan nafas terakhir, dan sebagainya.

Dengan demikian, pilihan kata yang dipakai tidak semata-

mata karena kebetulan, tetapi juga secara ideologis

menunjukkan bagaimana pemaknaan seseorang terhadap

fakta/realitas.

Grafis. Biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat

lain dibandingkan tulisan lain. Selain itu pemakaian huruf

tebal, huruf miring, pemakaian garis bawah, huruf yang

dibuat lebih besar. Elemen grafis ini juga muncul dalam

21

Eriyanto, Analisis Wacana, h. 254

Page 40: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

26

bentuk foto, gambar, caption, grafik, dan tabel untuk

mendukung gagasan atau bagian lain yang ingin

ditonjolkan.

Metafora. Dipakai oleh wartawan sebagai strategi untuk

menjadi landasan pembenar atas pendapat

kepadakhalayak. Wartawan akan menggunakan

kepercayaan masyarakat, ungkapan sehari-hari, pribahasa,

pepatah, petuah luhur, kata-kata kuno, bahkan mungkin

ungkapan yang diambil dari ayat-ayat suci yang semuanya

dipakai untuk memperkuat pesan utama.22

c. Konsep Hak Asasi Manusia (HAM)

1. Pengertian HAM

Hak asasi manusia dapat diartikan dengan kekuasaan

dan tanggung jawab yang dimiliki setiap manusia yang

bersifat mendasar dan fundamental. Secara terminologis,

terdapat beberapa definisi yang diberikan terhadap hak

asasi manusia. Dalam ABC, Teaching Human Rights

disebutkan hak asasi manusia secara umum dapat

didefinisikan sebagai hak-hak yang secara alamiah telah

ada pada manusia dan tanpa hak tersebut manusia tidak

dapat hidup sebagai manusia.

Burhanudin lopa menyetujui definisi di atas tetapi

dengan menambahkan kata “bertanggung jawab” pada

ujung definisi tersebut. Penambahan kata “bertanggung

22

Eriyanto, Analisis Wacana, h. 258

Page 41: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

27

jawab” adalah karena disamping memiliki hak, manusia

juga memiliki tanggung jawab. Kedua definisi di atas

menekankan segi eksistensi hak asasi manusia yang

melekat pada keberadaan manusia dari segi fungsi hak

asasi manusia sebagai perangkat yang menjamin dan

menyempurnakan kehidupan manusia.23

2. Sumber HAM

Abul a‟la al-Maududi menegaskan bahwa

ketika bicara tentang hak asasi manusia dalam Islam,

maka yang dimaksud adalah hak-hak yang diberikan

oleh Tuhan kepada setiap manusia tanpa melihat

perbedaan warga Negara, agama, dan lainnya.Semua

manusia memiliki hak asasi yang pokok semata-mata

karena kemanusiaannya, karena hak-hak ini merupakan

pemberian Tuhan, dan tidak ada yang berhak

mencabutnya selain Tuhan.

Hak asasi manusia juga merupakan bagian

integral dari kepercayaan Islam. Semua muslim dan

penguasa muslim harus menerima, mengakui dan

melaksanakannya. Hak-hak asasi manusia terkandung

dalam syariat Islam, yang didasarkan pada al-Qur‟an

dan al-Sunnah sebagai sumber utama syariat Islam.

a. Hak-hak pokok

Hak-hak pokok adalah hak-hak yang dibutuhkan

manusia untuk menjaga kelangsungan eksistensinya

23

Ikhwan, Hak Asasi Manusia dalam Islam (Jakarta:Logos Wacana Ilmu,

2004) h. 19

Page 42: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

28

dan keselamatan kehidupannya. Apabila hak-hak

pokok ini dilanggar, maka menyebabkan berakhirnya

kehidupan manusia atau kehidupan manusia

akanmengalami kerusakan dan kehancuran yang

parah. Berikut adalah hak-hak yang termasuk dalam

kelompok hak-hak pokok:

1. Hak Hidup

Hak untuk memelihara jiwa atau hak untuk hidup

merupakan sesuatu yang paling pokok dan mendasar

bagi manusia. Aturan-aturan tentang pemeliharaan

jiwa banyak terdapat dalam sumber ajaran Islam,

yakni:

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Maidah

(5):32

س فس ا هي قتل فسا بغ ل ا اسساء هي اجل ذلك كتبا عل ب

هي احاا فكاوا احا الاس عا فساد ف الزض فكاوا قتل الاس جو

لقد جاءتن ز عا ن بعد ذلك ف الزض جو سا ه ت ثن اى كث سلا بالب

ى لوسسف

Artinya: “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu

hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa

membunuh seseorang, bukan karena orang itu

membunuh orang lain (qisas), atau bukan karena

berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia

telah membunuh semua manusia. Barangsiapa

memelihara kehidupan seorang manusia, maka

seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua

manusia. Sesungguhnya rasul-rasul Kami telah datang

Page 43: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

29

kepada mereka dengan (membawa) keterangan-

keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di

antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.”

2. Hak Memeluk Agama atau Keyakinan

Surat Al-Baqarah (2):256

فوي كفس شد هي الغ ي قد تبي الس ل إكسا ف الد

ل ثق ة ال فقد استوسك بالعس ؤهي بالل بالطاغت

سوع علن الل فصام لا ا

Artinya: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama

(Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar

daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa

yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada

Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada

buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan

Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

3. Hak Keturunan dan Kehormatan

Surat An-Nisa (4):1

احدة ا أا الاس اتقا زبكن الر خلقكن هي فس

اتقا ساء وا زجال كثسا بث ه جا ا ش خلق ه

كن زقب ا كاى عل الزحام إى الل الر تساءلى ب الل

Artinya: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada

Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang

diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya;

dan dari pada keduanya Allah memperkembang

biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan

Page 44: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

30

bertakwalah kepada Allah yang dengan

(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta

satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan

silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan

mengawasi kamu.

4. Hak atas Harta

Surat An-Nisa (4):29

ا ل ي اه ا الر ل ال اى ا كن بالبا الكن ب ا اه تؤكل

كاى بكن فسكن اى الل ا ا ل تقتل كن ى تجازة عي تساض ه تك

وا زح

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah

kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan

yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan

janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya

Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.24

b. Hak-hak pendukung

Hak pendukung adalah hak-hak yang bersifat

mendukung dan menyempurnakan hak-hak pokok.

Jika hak pendukung terabaikan, manusia akan

mengalami kesulitan hidup dan tidak sempurna

menikmati hak-hak pokoknya. Berikut adalah hak-hak

yang termasuk dalam kelompok hak-hak pendukung:

24

Ikhwan, Hak Asasi Manusia dalam Islam, h. 20-28

Page 45: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

31

1. Hak atas keselamatan hidup

Hak atas keselamatan hidup merupakan

konsekuensi logis dari hak untuk hidup. Untuk

berlangsungnya hak hidup, diperlukan

perlindungan terhadap hak hidup dari segala

bahaya yang mengancam keselamatan hidup

tersebut. Oleh karena itu, setiap orang berhak

untuk ditolong demi menjaga keselamatan

hidupnya.

2. Hak beribadah

Hak untuk beribadah merupakan turunan dari

adanya hak untuk menganut suatu agama atau

keyakinan. Ibadah adalah bagian dari manifestasi

keberagamaan seseorang sehingga ibadah

merupakan bagian integral dan penting dari suatu

agama atau keyakinan.

3. Hak tentang unsur atau simbol keagamaan

Setiap agama memiliki simbol-simbol

keagamaan yang sangat disucikan dan dimuliakan.

Unsur atau simbol keagamaan yang dimaksud

adalah Tuhan, tempat ibadah, ritual ibadah, dan

lain-lainnya.

4. Hak untuk bekerja

Manusia harus memenuhi kebutuhan-

kebutuhan hidupnya agar terjamin kelangsungan

Page 46: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

32

hidupnya. Maka dari itu, untuk memenuhi

kebutuhan hidup tersebut, manusia harus bekerja.

5. Hak mengeluarkan pendapat25

Islam memberikan kebebasan berpikir dan

mengeluarkan pendapat dengan syarat hak itu

digunakan untuk menyebarkan kebaikan, bukan

untuk menyebarkan keburukan dan kerusakan.

3. Pelanggaran HAM

Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap

perbuatan yang melawan hukum mengurangi,

menghalangi, membatasi atau mencabut hak asasi

manusia. Akhir-akhir ini, dunia Internasional maupun

Indonesia dihadapkan banyak pelanggaran HAM dalam

wujud teror. Teror sebagai bentuk pelanggaran HAM

yang paling kejam (berat), karena menimbulkan

ketakutan sehingga rasa aman sebagai hak setiap orang

tidak lagi dapat dirasakan. Dalam kondisi ketakutan,

seseorang/masyarakat sulit untuk melakukan hak atau

kebebasan yang lain, sehingga akan menimbulkan

kesulitan dalam upaya mengembangkan kehidupan yang

lebih maju dan bermartabat.

Richard Falk, seorang pemerhati HAM

mengembangkan suatu standar guna mengukur derajat

25

Ikhwan, Hak Asasi Manusia dalam Islam, h. 30-35

Page 47: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

33

keseriusan pelanggaran hak-hak manusia, kategori

pelanggaran HAM yang berat, diantaranya:

a. Pembunuhan massal (genocide)

b. Pembunuhan sewenang-wenang diluar putusan

pengadilan

c. Penghilangan orang secara paksa

d. Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan

secara sistematis. 26

d. Konsep Berita

1. Pengertian Berita

Berita adalah informasi atau laporan yang menarik

perhatian masyarakat konsumen, berdasarkan fakta

berupa kejadian atau ide (pendapat), disusun

sedemikian rupa dan disebarkan media massa dalam

waktu secepatnya.27

Berikut adalah lima sifat

istimewa yang harus dimiliki berita, diantaranya:

1. Akurat

2. Lengkap, adil, dan berimbang

3. Objektif

4. Ringkas dan jelas

5. Hangat28

26

Dwi Sulisworo, Jurnal Hibah Materi Pembelajaran Non Konvensional

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, 2012 h. 19 27

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2008), h.144 28

Hikmat Kusumaningrat, JURNALISTIK Teori dan Praktik (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2006) h. 48

Page 48: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

34

2. Unsur Layak Berita

Layak berita atau nilai kejadian merupakan

persyaratan awal sebelum menulis berita jurnalistik. Ini

karena tiada guna menulis berita kalau tidak layak

disiarkan surat kabar atau majalah berita.

Hal yang menjadikan suatu kejadian atau peristiwa

sebagai layak berita adalah unsur penting dan menarik

dalam kejadian tersebut. Inilah yang menentukan kejadian

itu akan ditulis sebagai berita jurnalistik. Setiap orang

punya persepsi yang berbeda-beda mengenai hal yang

penting dan menarik baginya. Namun demikian, nilai

berita yang terkandung dalam kejadian akan menjadi

magnet yang menyebabkan pembaca tertarik pada berita

yang ditulis.

Secara umum, kejadian yang dianggap mempunyai

nilai berita atau layak berita adalah yang mengandung

satu atau beberapa unsur berikut ini.29

1. Significance (penting), yaitu kejadian yang

berkemungkinan memengaruhi kehidupan orang

banyak, atau kejadian yang mempunyai akibat

terhadap kehidupan pembaca.

2. Magnitude (besar), yaitu kejadian yang

menyangkut angka-angka yang berarti bagi

kehidupan orang banyak, atau kejadian yang

29

Ashadi Siregar, Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa,

(Yogyakarta:PENERBIT KANISIUS (Anggota IKAPI) 1998), h.27

Page 49: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

35

berakibat, yang bisa dijumlahkan dalam angka

yang menarik untuk pembaca.

3. Timeliness (waktu), yaitu kejadian yang

menyangkut dengan hal-hal yang baru terjadi atau

baru dikemukakan.

4. Proximity (kedekatan), yaitu kejadian yang dekat

bagi pembaca. Kedekatan ini bersifat geografis

maupun emosional.

5. Prominence (tenar), yaitu menyangkut hal-hal

yang terkenal atau sangat dikenal oleh pembaca,

seperti orang, benda, atau tempat.

6. Human Interest (manusiawi), yaitu kejadian yang

memberi sentuhan perasaan bagi pembaca,

kejadian yang menyangkut orang biasa dalam

situasi luar biasa, atau orang besar dalam situasi

biasa.

e. Konsep Headline

1. Pengertian Headline

Judul atau kepala berita atau headline menjadi daya

tarik utama sebuah berita. Sebuah berita yang punya nilai

berita yang tinggi sekalipun akan kurang greget di mata

pembaca jika tidak diberi judul yang menarik. Headline

haruslah ditulis dengan bahasa yang singkat, lugas, dan

menarik.

Page 50: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

36

Tidak ada ketentuan baku berapa kata sebaiknya untuk

sebuah judul berita. Ada yang mengatakan antara1-7 kata

dan ada yang mengatakan 1-10 kata. Ada beberapa fungsi

headline yaitu:

1. Berfungsi menarik perhatian

2. Berfungsi menggambarkan kandungan berita

3. Berfungsi meringkas isi berita

4. Berfungsi mengesankan pembaca

5. Berfungsi menyentakkan pembaca

2. Karakteristik Headline

Terdapat delapan karakteristik headline, diantaranya:

a. Provokatif

Judul bersifat provokatifmenyangkut judul itu

sendiri maupun efek yang ditimbulkan kepada

pembaca. Judul yang provokatif juga harus

mampu membangkitkan minat pembaca

terhadap berita yang ditulis.

b. Singkat dan padat

Singkat dan padat maksudnya langsung kepada

inti persoalan, tidak bertele-tele dan fokus

dalam penyampaian.

c. Relevan

Judul harus berhubungan dengan isi berita

yang ingin disampaikan oleh penulis. Tidak

ada artinya kalau judul itu menarik namun

Page 51: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

37

tidak sesuai dengan isi berita, hal ini sama

dengan pembohongan kepada pembaca.

d. Fungsional

Fungsional artinya setiap pilihan kata dalam

judul berita yang disampaikan harus bermakna

dan tidak dapat diwakili oleh kata lain dalam

judul tersebut.

e. Formal

Bahasa judul berita sebaiknya formal,

disampaikan dengan bahasa resmi.

f. Representatif

Judul berita mewakili dan mencerminkan

berita. Representatif menjadi syarat judul

berita karena berita yang baik sudah diwakili

oleh judulnya.

g. Merujuk pada bahasa baku

Hal ini didorong oleh fungsi media sebagai

media pendidik, maka dari itu harus

menyampaikan berita dengan bahasa Indonesia

yang baik dan benar.

h. Spesifik

Spesifik berarti judul harus mengandung kata-

kata khusus yang mengandung ruang lingkup

sesuai dengan isi yang disampaikan.30

30

Suhaimi dan Rulli Nasrullah,Bahasa Jurnalistik, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 41-44

Page 52: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

38

B. Kajian Pustaka

Dalam menentukan skripsi ini, penulis melakukan

tinjauan pustaka di Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu,

penulis juga menemukan rujukan dalam meneliti dari

Repository berbagai kampus melalui internet.

1. “FRAMING PEMBERITAAN KONFLIK ETNIS

MUSLIM UIGHUR CHINA DALAM PORTAL

ONLINE KOMPAS DAN REPUBLIKA EDISI 19

DESEMBER 2018-12 JANUARI 2019”, yang diteliti

oleh M. Wildan Sidqi Purwanto, mahasiswa

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dalam tinjauan yang dilakukan, penulis

mempunyai persamaan dengan penelitian di atas,

yaitu membahas mengenai konflik yang terjadi pada

etnis Uighur di Xinjiang. Selain itu penelitian ini juga

memiliki persamaan menggunakan perangkat analisis

framing model Zhongdang Pan dan Gerald M.

Kosicki. Sedangkan perbedaannya terletak pada

media yang diteliti.

2. “ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KONFLIK

TOLIKARA PADA HARIAN KOMPAS DAN

REPUBLIKA”, yang diteliti oleh Nurlaela, mahasiswa

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Persamaan penelitian ini adalah menggunakan

perangkat analisis framing model Zhongdang Pan dan

Page 53: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

39

Gerald M. Kosicki. Perbedaannya terletak pada media

yang diteliti serta objek pembahasan berita yang

membahas mengenai konflik etnoreligius Tolikara.

3. “WACANA PEMBERITAAN DISKRIMINASI

TERHADAP MUSLIM UIGHUR DI

REPUBLIKA.CO.ID DAN KOMPAS.COM”, oleh

Winda Yustika Sari dan Udi Rusadi, civitas akademik

Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta.

Penulis mempunyai persamaan dengan penelitian di

atas, yaitu membahas mengenai konflik yang terjadi

pada etnis Uighur di Xinjiang.Namun penelitian ini

juga mempunyai perbedaan, yang terletak pada media

penelitian serta teknik yang digunakan yaitu analisis

wacana Kritis Roger Fowler.

Page 54: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

40

C. Kerangka Berpikir

Bagan diatas menggambarkan bahwa penelitian ini

menggunakan analsis framing model Zhongdan Pan dan Gerald

M. Kosicki dengan objek penelitian yaitu berita mengenai dugaan

pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur di Xinjiang pada Harian

Republika edisi 19, 20, dan 21 Desember 2018. Dari

pembingkaian berita tersebut akan ditemukan frame yang

dibangun dalam pemberitaan dugaan pelanggaran HAM terhadap

etnis Uighur.

Berita mengenai dugaan pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur di

Xinjiang pada Harian Republika edisi 19,20, dan 21 Desember 2018

Analisis framing model Zhongdan Pan dan

Gerald M. Kosicki

Mendeskripsikan bagaimana Harian Republika membingkai pemberitaan

kasus dugaan pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur di Xinjiang

menggunakan struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris

Hasil Analisis:

Pembingkaian berita kasus dugaan pelanggaran HAM

terhadap Etnis Uighur di Xinjiang yang dikonstruksi oleh

Harian Republika

Page 55: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Harian Republika

a. Sejarah dan Profil Harian Republika31

Harian Umum Republika diterbitkan atas

kehendak mewujudkan media massa yang mampu

mendorong bangsa menjadi kritis dan berkualitas. Yakni

bangsa yang mampu sederajat dengan bangsa maju lain di

dunia, memegang nilai-nilai spiritualitas sebagai

perwujudan Pancasila sebagai filsafat bangsa, serta

memiliki arah gerak seperti digariskan UUD 1945.

Kehendak melahirkan masyarakat demikian searah

dengan tujuan, cita-cita dan program Ikatan Cendikiawan

Muslim se-Indonesia (ICMI) yang dibentuk pada 5

Desember 1990. Salah satu dari program ICMI yang

disebarkan ke seluruh Indonesia, antara lain,

mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program

peningkatan 5K, yaitu: Kualitas Iman, Kualitas Hidup,

Kualitas Kerja, Kualitas Karya, dan Kualitas Pikir.

Untuk mewujudkan tujuan, cita-cita, dan program

ICMI di atas, beberapa tokoh pemerintah dan masyarakat

yang berdedikasi dan komitmen pada pembangunan

31

Company Profile Harian Umum Republika

41

Page 56: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

42

bangsa dan masyarakat Indonesia yang beragam Islam,

membentuk Yayasan Abdi Bangsa pada 17 Agustus 1992.

Yayasan ini kemudian menyusun tiga program utamanya,

yaitu pengembangan Islamic Center, Pengembangan

Center for Information and Development Studies

(CIDES), dan penerbitan Harian Umum Republika.

Nama Republika sendiri berasal dari ide Presiden

Soeharto yang disampaikannya saat beberapa pengurus

ICMI Pusat menghadap padanya untuk menyampaikan

rencana peluncuran harian umum tersebut. Sebelumnya

Koran ini akan diberi nama, antara lain, “Republik”.

Pendiri Yayasan Abdi Bangsa 48 orang, terdiri

dari beberapa menteri, pejabat tinggi Negara,

cendikiawan, tokoh masyarakat, serta pengusaha. Mereka

antara lain, Ir. Drs. Ginanjar Kartasasmita, Haji Harmoko,

Ibnu Sutowo, Muhammad Hasan, Tien Soeharto,

Probosutedjo, Ir. Aburizal Bakrie, dan lain-lain.

Sedangkan Haji Muhammad Soeharto, presiden RI,

berperan sebagai pelindung yayasan. Sementara Prof. Dr.

Ing. B.J. Habibie yang juga menjabat ketua umum ICMI

dipercaya sebagai Ketua Badan Pembina Yayasan Abdi

Bangsa.

Untuk mewujudkan programnya, menerbitkan

sebuah Koran harian, pada 28 November 1992 Yayasan

Abdi Bangsa mendirikan PT. Abdi Bangsa. Melalui

Page 57: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

43

proses, yayasan kemudian memperoleh SIUPP (Surat Izin

Usaha Penerbitan Pers) dari Departemen Penerangan

Republik Indonesia, sebagai modal awal penerbitan

Harian Umum Republika. SIUPP itu bernomor

283/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1992 tertanggal 19

Desember 1992.

PT Abdi Bangsa, penerbit Harian Umum

Republika, didirikan pada 28 November 1992 di Jakarta.

perusahaan yang berada di bawah Yayasan Abdi Bangsa

ini bergerak dalam bidang usaha penerbitan dan

pencetakan pers. Pengelolaan perseroan dilakukan oleh

Direksi di bawah Dewan Komisaris yang

anggotanyadipilih oleh Rapat Umum Pemegang Saham,

Direksi, dalam mengelola Perseroan, dibantu oleh

Pembina Manajemen. PT Abdi Bangsa, dalam upaya

penggalian dana untuk pengembangan usahanya,

melakukan penjualan saham kepada masyarakat.

b. Visi dan Misi Harian Republika

Keberpihakan Republika terarah kepada sebesar-

besar penduduk negeri ini, yang mempersiapkan diri bagi

sebuah dunia yang lebih baik dan adil. Media massa,

dengan Republika sebagai salah satu darinya, hanya jadi

penopang agar langkah itu bermanfaat bagi kesejahteraan

bersama. Dengan latar belakang tersebut, visi dan misi

Page 58: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

44

Republika di berbagai bidang kehidupan adalah sebagai

berikut;32

1. VISI

Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar

Membela, melindungi, dan melayani

kepentingan umat

Mengkritisi tanpa menyakiti

Mencerdaskan, mendidik, dan mencerahkan

Berwawasan kebangsaan

2. MISI

Politik:

Mengembangkan demokrasi

Optimalisasi peran lembaga-lembaga Negara

Mendorong partisipasi politik semua lapisan

masyarakat

Mengutamakan kejujuran dan moralitas dalam

politik

Penghargaan terhadap hak-hak sipil

Mendorong terbentuknya pemerintahan yang

bersih

Ekonomi:

Mendukung keterbukaan dan demokrasi

ekonomi

Mempromosikan profesionalisme

32

Company Profile Harian Umum Republika

Page 59: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

45

Berpihak pada kepentingan ekonomi domestik

dari pengaruh globalisasi

Pemerataan sumber-sumber daya ekonomi

Mempromosikan etika dan moral dalam

berbisnis

Mengembangkan ekonomi syariah

Berpihak pada usaha menengah, kecil, mikro,

dan koperasi (UMKMK)

Budaya:

Kritis-apresiatif terhadap bentuk-bentuk

ekspresi kreatif budaya yang berkembang di

masyarakat

Mengembangkan bentuk-bentuk kesenian dan

hiburan yang sehat, mencerdaskan,

menghaluskan perasaan, dan mempertajam

kepekaan nurani

Menolak bentuk-bentuk kebudayaan/kesenian

yang merusak moral, akidah, dan mereduksi

nilai-nilai kemanusiaan

Menolak pornografi dan pornoaksi

Agama:

Mensyiarkan Islam

Mempromosikan semangat toleransi

Mewujudkan “Islam rahmatan lil alamin”

dalam segala bidang kehidupan

Page 60: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

46

Membela, melindungi, dan melayani

kepentingan umat

Hukum:

Mendorong terwujudnya masyarakat sadar

hukum

Menjunjung tinggi supremasi hukum

Mengembangkan mekanisme checks and

balances pemerintah-masyarakat

Menjunjung tinggi HAM

Mendorong pemberantasan KKN secara tuntas

c. Konsep Harian Republika

Banyak pendapat yang muncul mengenai Koran

ini. ada yang bilang “beritanya berani”. Sebagian lagi

menyebutnya “sebagai Koran masa depan”. Lainnya,

melihatnya sebagai Koran yang menyajikan gaya

jurnalistik baru. Semua pendapat itu sah-sah saja,

sebenarnya, apa yang kami antarkan adalah fakta yang

memang semestinya ditampilkan. Perbedaannya ada

dalam pengemasan, pendalaman, dan penyajian.

Republika cenderung menyajikannya lebih atraktif, jelas,

dan tuntas sehingga tidak perlu mengernyitkan dahi untuk

memahaminya.

Corak jurnalisme Republika dilandasi keinginan

untuk menyajikan informasi yang selengkapnya bagi para

pembacanya. Republika berupaya mengembangkan corak

jurnalisme yang “enak dibaca” (readable). Bahasa dan

Page 61: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

47

gaya penuturannya diupayakan populer, renyah, dan tidak

kaku tanpa mengabaikan kaidah bahasa.

Visualisasi dan disain yang menarik dalam bentuk

penonjolan unsur grafis yang informatif (berupa gambar,

foto, tabel) serta eksploitasi cetakan warna juga

merupakan kekuatan surat kabar ini. Hal ini ditunjang

oleh sajian berita yang tuntas pada satu halaman, tanpa

bersambung ke halaman lain. Dengan demikian, pembaca

memiliki waktu lebih banyak untuk melacak berita

maupun informasi di halaman-halaman lain.

Begitu Harian Umum Republika terbit pada 4

januari 1993, penjualan oplahnya terus meningkat. Hanya

dalam sepuluh hari sejak terbit, oplah koran ini sudah

mencapai 100.000 eksemplar. Ini berarti peningkatan 2,5

kali lipat dari rencana awal terbit dengan oplah rata-rata

40.000 eksemplar per hari pada semester pertama tahun

1993. Hingga akhir semester kedua, pada desember 1993,

oplah Republika sudah mencapai 130.000 eksemplar per

hari.

Harian Umum Republika tersebar di seluruh

Indonesia. Namun, sebagian besar oplahnya beredar di

Jakarta dan Jawa Barat. Di Jakarta 50.31%, jawa barat

17.30%, jawa tengah 6.90%, jawa timur 4.36%, sisanya

tersebar di daerah-daerah lain.33

33

Company Profile Harian Umum Republika

Page 62: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

48

Page 63: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Data pemberitaan kasus dugaan pelanggaran HAM terhadap etnis

Uighur di Xinjiang pada Harian Republika

Tabel 4.1

Berita Tanggal Berita Judul Berita

Berita 1 Rabu, 19 Desember 2018 Kerja Paksa di Xinjiang

Berita 2 Kamis, 20 Desember 2018 Hormati Hak Uighur

Berita 3 Jumat, 21 Desember 2018 RRC AKUI

DERADIKALISASI

Berdasarkan data di atas, terdapat tiga berita yang dijadikan

headline oleh Harian Republika terkait pemberitaan kasus dugaan

pelanggaran HAM yang dialami oleh etnis Uighur di Xinjiang.

Penempatan di headline, menunjukkan bahwa kejadian ini

menjadi perhatian media, terlebih Harian Republika menyoroti

perkembangan kasus tersebut dalam tiga hari berturut-

turut.Wilayah Xinjiang yang terletak di bagian utara Cina dihuni

oleh mayoritas muslim etnis Uighur dan Kazakh. Beberapa tahun

silam, seiring meningkatnya separatisme di kawasan itu,

pemerintah Cina memberlakukan kebijakan tangan besi.Etnis

Uighur dilarang menggunakan bahasa etnis daerah setempatdan

menjalankan ibadah sesuai ajaran Islam. Mereka juga menjalani

indoktrinasi dan dipekerjakan secara paksa tanpa dibayar, atau

upah murah meski memiliki keahlian lain.

49

Page 64: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

50

Headline Berita Harian Republika edisi 19 Desember 2018

Tabel 4.2

Struktur Teks Berita Republika Edisi 19 Desember 2018

Page 65: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

51

Tabel 4.2

Struktur Teks Berita Republika Edisi 19 Desember 2018

Struktur Unit Temuan pada Teks

Sintaksis Headline Kerja Paksa di Xinjiang

Lead (What lead)

Laporan-laporan soal kondisi

mengenaskan etnis Uighur yang

mengalami penahanan dalam

kamp-kamp reedukasi di

Xinjiang terus bermunculan.

Belakangan, sejumlah media

internasional mengungkapkan,

Pemerintah Cina mempekerjakan

paksa para tahanan etnis Uighur

dan Kazakhs di kamp-kamp

reedukasi tersebut.

Latar

Informasi

Menurut kesaksian-kesaksian

yang dikumpulkan the Associated

Press dan dilansir pada Selasa

(18/12), para tahanan dipaksa

bekerja setelah menjalani

indoktrinasi Partai Komunis

Cina, dilarang menggunakan

bahasa etnis mereka, dan tak

boleh menjalankan ritual-ritual

agama Islam.

Kutipan

Sumber

Dilansir dari the Associated

Press: “Kamp tak membayar

upah sepeser pun”, kata Elyar,

seorang pelarian dari Xinjiang.

Dilansir dari the New York Times:

“Warga yang ditahan jadi sumber

tenaga kerja paksa tak berbayar

atau dibayar dengan upah rendah

bagi pabrik-pabrik tersebut,” kata

Mehmet Volkan Kasicki, seorang

peneliti di Turki yang

Page 66: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

52

mengumpulkan kesaksian dari

para tahanan yang sempat

ditemui keluarga mereka. “Kisah

seperti ini terus berdatangan,”

ujar Mehmet.

Penutup Sejauh ini, kecaman terhadap

tindakan Cina di Xinjiang,

kebanyakan datang dari Negara

barat. Senat Amerika Serikat

bahkan telah menyiapkan sanksi

bagi Cina terkait keberadaan

kamp-kamp reedukasi di Uighur.

Sementara itu, Wakil Presiden

Jusuf Kalla pada Senin (17/12)

menyatakan Indonesia tak bisa

mencampuri urusan dalam negeri

Cina.

Skrip 5W+1H What (apa yang terjadi)

Etnis Uighur mengalami

penahanan dalam kamp-kamp

reedukasi di Xinjiang.

Belakangan, sejumlah media

internasional mengungkapkan,

Pemerintah Cina mempekerjakan

paksa para tahanan etnis Uighur

dan Kazakhs di kamp-kamp

reedukasi tersebut.

Who (siapa yang menjadi korban)

Etnis Uighur dan Kazakhs

When(kapan)

-

Where(dimana kejadian tersebut

terjadi)

Xinjiang, Cina

Why(mengapa kejadian tersebut

terjadi)

Pemerintah Cina berkeras bahwa

kamp-kamp yang mereka sebut

“pusat pendidikan vokasional” itu

didirikan untuk menghabisi

Page 67: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

53

radikalisme di Xinjiang. Para

tahanan, menurut mereka, dididik

untuk kemudian dipekerjakan.

Media Corong pemerintah Cina,

Global Times, menuliskan dalam

editorial mereka awal Desember

lalu, warga Uighur dan Kazakh

dimasukkan ke dalam kamp agar

bisa diubah menjadi “manusia

normal”.

How (bagaimana perlakuan yang

diberikan oleh Pemerintah Cina

terhadap etnis Uighur)

Para tahanan dipaksa bekerja

setelah menjalani indoktrinasi

Partai Komunis Cina, dilarang

menggunakan bahasa etnis

mereka, dan tak boleh

menjalankan ritual-ritual agama

Islam.

Tematik Detail Sebagian koridor antara kamp

tahanan dan pabrik-pabrik

dilaporkan dipagari kawat duri

dan diawasi dari menara.

Koherensi Para tahanan, merujuk laporan

itu, tak hanya dipaksa

meninggalkan ritual agama

mereka, tetapi juga beralih dari

petani, penjaga toko,

danpedagang menjadi buruh

pabrik. Pabrik-pabrik itu dijuluki

para tahanan sebagai “pabrik

gelap” karena upah sangat

murah yangmereka berikan

kepada pekerja.

Bentuk

kalimat

Laporan-laporan soal kondisi

mengenaskan etnis Uighur yang

mengalami penahanan dalam

kamp-kamp reedukasi di

Xinjiang terus bermunculan.

Page 68: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

54

Belakangan, sejumlah media

internasional mengungkapkan,

Pemerintah Cina mempekerjakan

paksa para tahanan etnis Uighur

dan Kazakhs di kamp-kamp

reedukasi tersebut.

Kata ganti “Para tahanan, merujuk laporan

itu, tak hanya dipaksa

meninggalkan ritual agama

mereka, tetapi juga beralih dari

petani, penjaga toko, dan

pedagang menjadi buruh pabrik.

Pabrik itu dijuluki para tahanan

sebagai “pabrik gelap” karena

upah sangat murah yang mereka

berikan kepada pekerja”.

Pemerintah Cina berkeras bahwa

kamp-kamp yang mereka sebut

“pusat pendidikan vokasional” itu

didirikan untuk menghabisi

radikalisme di Xinjiang. Para

tahanan, menurut mereka, dididik

untuk kemudian dipekerjakan.

Retoris Leksikon Beberapa tahun silam, seiring

meningkatnya separatisme di

kawasan itu, Pemerintah Cina

memberlakukan kebijakan tangan

besi. Dua tahun lalu, ratusan ribu

Muslim ditahan ke dalam kamp-

kamp reedukasi.

Grafis Judul dicetak dengan ukuran

huruf lebih besar dan diberi

ketebalan.

Terdapat foto seorang wanita

etnis Uighur yang sedang

memegang selembar kertas

bertuliskan “where is my sister?”.

Dalam kertas tersebut, dilengkapi

dengan foto adik perempuannya

yang ditahan di kamp reedukasi.

Page 69: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

55

Headline Berita Harian Republika edisi 20 Desember 2018

Tabel 4.3

Page 70: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

56

Tabel 4.3

Struktur Teks Berita Republika Edisi 20 Desember 2018

Struktur Unit Temuan pada Teks

Sintaksis Headline Hormati Hak Uighur

Lead (Who lead dan What lead)

Ormas-ormas Islam di Indonesia

mulai menyoroti kabar soal

pelanggaran HAM terhadap

komunitas Muslim Uighur dan

Kazakh di Xinjiang, Republik

Rakyat Cina (RRC). Mereka

meminta Negara itu menjamin

hak-hak beragama umat Islam

yang dilaporkan berbagai

lembaga HAM kian dibatasi

belakangan.

Latar

Informasi

“Pemerintah Cina harus

menghormati hak asasi manusia

universal sebagaimana dijamin

PBB dan menjadi komitmen

dunia pada abad modern ini.

Muslim di Uighur harus dijamin

haknya menjalankan agama

sebagaimana pemeluk agama

lain,” kata Ketua Umum PP

Muhammadiyah, Haedar Nashir

saat dihubungi, Rabu (19/12).

Kutipan

Sumber

“Pemerintah Cina harus

menghormati hak asasi manusia

universal sebagaimana dijamin

PBB dan menjadi komitmen

dunia pada abad modern ini.

Muslim di Uighur harus dijamin

haknya menjalankan agama

sebagaimana pemeluk agama

lain,” kata Ketua Umum PP

Muhammadiyah, Haedar Nashir

Page 71: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

57

saat dihubungi, Rabu (19/12).

Haedar juga mengingatkan,

jangan sampai ada kesan

Pemerintah Indonesia tutup mata

terhadap penderitaan yang

dialami etnis Uighur dan Kazakh

di Cina. “Pemerintah Indonesia

dapat memainkan peran politik

luar negeri bebas aktif secara

elegan dan mampu menyerap

aspirasi umat Islam Indonesia

dan masyarakat dunia atas

perlindungan nasib muslim

Uighur,” kata Haedar.

Beberapa tahanan yang berhasil

lolos, seperti Mihrigul Tursun (29

tahun), menuturkan, para tahanan

mengalami penyiksaan. “Setiap

saat saya disetrum, seluruh tubuh

saya bergetar hebat dan saya bisa

merasakan sakitnya hingga ke

pembuluh darah”, kata dia saat

bersaksi di Washington, akhir

November lalu.

Sesuai konstitusi pada

pembukaan UUD 1945. Anwar

Abbas juga mengingatkan bahwa

Indonesia tidak boleh tinggal

diam. “Kita jangan takut untuk

melakukan itu karena hal tersebut

merupakan jati diri dan tugas suci

kita sebagai bangsa,”tuturnya.

Menteri Agama Lukman Hakim

Saifuddin mengatakan,

Pemerintah Indonesia sedianya

telah memanggil duta besar RRC

di Jakarta guna menyampaikan

perhatian berbagai pihak atas

situasi di Xinjiang. Ia

memberikan penjelasan terbuka

Page 72: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

58

tentang kondisi faktual di

Xinjiang. “Kami berpandangan

bahwa kebebasan beragama

merupakan hak asasi manusia

yang harus senantiasa dilindungi,

dijaga dan dihormati,” kata dia

dalam keterangannya, kemarin.

Penutup Menteri Agama Lukman Hakim

Saifuddin mengatakan,

Pemerintah Indonesia sedianya

telah memanggil duta besar RRC

di Jakarta guna menyampaikan

perhatian berbagai pihak atas

situasi di Xinjiang. Ia

memberikan penjelasan terbuka

tentang kondisi faktual di

Xinjiang.

Skrip 5W+1H What(apa yang terjadi):

Ormas-ormas Islam di Indonesia

mulai menyoroti kabar soal

pelanggaran HAM terhadap etnis

Muslim Uighur dan Kazakh di

Xinjiang, Republik Rakyat Cina

(RRC). Mereka meminta Negara

itu menjamin hak-hak beragama

umat Islam yang dilaporkan

berbagai lembaga HAM kian

dibatasi belakangan.

Who (siapa yang mulai menyoroti

kasus tersebut)

Ormas-ormas Islam: PP

Muhammadiyah, PBNU, MUI

dan Menteri Agama

When (kapan)

-

Where (dimana ormas-ormas

Islam mulai menyoroti kasus

tersebut)

Indonesia

Why (mengapa ormas-ormas

Page 73: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

59

Islam mulai menyoroti kasus

tersebut)

Karena mereka ingin pemerintah

Cina menjamin hak beragama

muslim Uighur dan Kazakh

How (Bagaimana cara ormas-

ormas Islam menyoroti kasus

tersebut)

Dengan cara menyuarakan

aspirasi mereka agar pemerintah

Cina menghormati hak asasi

manusia untuk etnis Uighur dan

Kazakh. Selain itu, mereka juga

meminta agar pemerintah

Indonesia segera menindaklanjuti

kasus tersebut.

Tematik Detail Beberapa tahanan yang berhasil

lolos, seperti Mihrigul Tursun

(29), menuturkan, para tahanan

mengalami penyiksaan. “Setiap

saat saya disetrum, seluruh tubuh

saya bergetar hebat dan saya bisa

merasakan sakitnya hingga ke

pembuluh darah”.

Koherensi Sekjen Majelis Ulama Indonesia

(MUI), Anwar Abbas

menyampaikan, masalah di

Xinjiang adalah masalah dalam

negeri Cina. Namun, bukan

berarti pemerintah Cina bisa

menginjak hak asasi masyarakat

Uighur.

Bentuk

kalimat

Ormas-ormas Islam di Indonesia

mulai menyoroti kabar soal

pelanggaran HAM terhadap

komunitas Muslim Uighur dan

Kazakh di Xinjiang, Republik

Rakyat Cina (RRC). Mereka

meminta Negara itu menjamin

hak-hak beragama umat Islam

Page 74: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

60

yang dilaporkan berbagai

lembaga HAM kian dibatasi

belakangan.

Kata ganti Ormas-ormas Islam di Indonesia

mulai menyoroti kabar soal

pelanggaran HAM terhadap

komunitas Muslim Uighur dan

Kazakh di Xinjiang, Republik

Rakyat Cina (RRC). Mereka

meminta Negara itu menjamin

hak-hak beragama umat Islam

yang dilaporkan berbagai

lembaga HAM kian dibatasi

belakangan.

Haedar menilai, RRC tak

semestinya menebar ketakutan

kepada penduduk setempat yang

kebetulan bukan etnis minoritas

di Cina. “Kalau terdapat unsur-

unsur radikal atau separatisme,

sebagaimana diisukan perlu

pendekatan politik yang elegan

dan tidak dengan kekerasan”, ujar

dia.

Menteri Agama Lukman Hakim

Saifuddin mengatakan,

Pemerintah Indonesia sedianya

telah memanggil duta besar RRC

di Jakarta guna menyampaikan

perhatian berbagai pihak atas

situasi di Xinjiang. Ia

memberikan penjelasan terbuka

tentang kondisi faktual di

Xinjiang. “Kami berpandangan

bahwa kebebasan beragama

merupakan hak asasi manusia

yang harus senantiasa dilindungi,

dijaga dan dihormati,” kata dia

dalam keterangannya, kemarin.

Retoris Leksikon -

Page 75: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

61

Grafis Judul dicetak dengan ukuran

huruf lebih besar dan diberi

ketebalan.

Terdapat foto dua anak

perempuan kakak beradik yang

sedang memberikan kesaksian

perihal ibu mereka yang hilang.

Terdapat grafik lini masa

Xinjiang, dengan tulisan bercetak

tebal dan diberi warna merah.

Page 76: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

62

Headline Berita Harian Republika edisi 21 Desember 2018

Page 77: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

63

Tabel 4.4

Struktur Teks Berita Republika Edisi 21 Desember 2018

Struktur Unit Temuan pada Teks

Sintaksis Headline RRC AKUI DERADIKALISASI

Lead (Who lead dan What lead)

Pihak Kedutaan Besar (Kedubes)

Cina di Jakarta mengakui,

sebagian warga di Uighur

dimasukkan dalam pusat-pusat

pendidikan di Xinjiang. Pusat-

pusat itu disebut efektif mengikis

ekstremisme dan radikalisme di

kalangan Muslim Uighur.

Latar

Informasi

Juru Bicara Kedubes RRC di

Jakarta, Xu Hangtian, dalam

keterangan resminya kemarin

mengatakan, sebagian warga

Xinjiang sangat rentan akan

penghasutan dan instigasi oleh

terorisme. Berdasarkan situasi

tersebut, pemerintah daerah

menyediakan program pelatihan

dan pendidikan vokasi gratis

kepada warga yang terdampak

oleh pemikiran ekstremisme.

Kutipan

Sumber

“Konten pelajarannya adalah

bahasa Mandarin, ilmu

pengetahuan hukum,

keterampilan kerja, dan

pendidikan deradikalisasi.” Kata

Xu Hangtian dalam

keterangannya.

“Pemerintah sangat prihatin

apabila ada pelanggaran HAM.

Kalau itu terjadi, walau pihak

Cina selalu membantah tidak

demikian, tapi kita prihatin”. Ujar

Page 78: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

64

Jusuf Kalla di kantornya, Kamis

(20/12).

Jusuf Kalla menambahkan

kekerasan yang dialami Muslim

Uighur harus dilihat dari dua sisi.

“Ada 12 orang yang ikut perang

di Poso itu orang Uighur. Kita

juga memahami agar dibedakan

apa yang terjadi, bisa juga

radikalisme, malah radikalisme

sampai ke Indonesia,” kata Jusuf

Kalla.

Penutup Sementara itu, Wakil Presiden RI

Jusuf Kalla mengatakan, Menteri

Luar Negeri RI Retno Marsudi

telah memanggil duta besar Cina

untuk Indonesia pada Senin

(17/12) lalu. Dalam pertemuan

itu, kata Wapres, Menlu Retno

telah menyampaikan keprihatinan

Indonesia terhadap peristiwa

yang terjadi di Xinjiang.

Skrip 5W+1H What(apa yang terjadi):

Pihak Kedutaan Besar (Kedubes)

Cina di Jakarta mengakui,

sebagian warga di Uighur

dimasukkan dalam pusat-pusat

pendidikan itu disebut efektif

mengikis ekstremisme dan

radikalisme di kalangan muslim

Uighur.

Who (siapa yang mengakui hal

tersebut)

Juru Bicara Kedubes RRC di

Jakarta, Xu Hangtian

When(kapan)

-

Where(dimana)

-

Why (mengapa warga Uighur

Page 79: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

65

dimasukkan dalam pusat-pusat

pendidikan tersebut)

Sebagian warga Xinjiang sangat

rentan akan penghasutan dan

instigasi oleh terorisme.

Berdasarkan situasi tersebut,

pemerintah daerah menyediakan

program pelatihan dan

pendidikan vokasi gratis kepada

warga yang terdampak oleh

pemikiran ekstremisme.

How(bagaimana dampak yang

ditimbulkan setelah warga

Uighur dimasukkan ke dalam

pusat-pusat pendidikan tersebut)

Xu Hangtian mengklaim, selama

21 bulan belakangan, tidak

pernah terjadi serangan teroris

dan kekerasan di Xinjiang.

Jumlah perkara tindak pidana dan

gangguan keamanan umum

menurun secara drastis.)

Tematik Detail Ia menuturkan ada 10 suku di

Xinjiang yang mayoritasnya

menganut agama Islam. Jumlah

penduduk di sana sebanyak

sekitar 14 juta jiwa. Sementara,

ada 24,4 ribu masjid di wilayah

Xinjiang atau sekitar 70 persen

dari jumlah total masjid di Cina.

Pada oktober lalu, stasiun televisi

Negara CCTV melansir video

rekaman kegiatan di barak-barak

tersebut. dalam salah satu

adegan, tampak sejumlah murid

dengan seragam biru.

Koherensi Warga Uighur yangdiwawancarai

lembaga-lembaga HAM

internasional juga mengatakan,

menolak minum alkohol,

Page 80: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

66

mengonsumsi babi, membaca

Alquran, mengenakan jilbab

panjang, memanjangkan janggut,

memiliki buku berbahasa Arab

dan sajadah, serta menghubungi

orang asing karena seluruhnya

bisa berujung penahanan.

Bentuk

kalimat

Pihak Kedutaan Besar (Kedubes)

Cina di Jakarta mengakui,

sebagian warga di Uighur

dimasukkan dalam pusat-pusat

pendidikan itu disebut efektif

mengikis ekstremisme dan

radikalisme di kalangan Muslim

Uighur.

Kata ganti “Konten pelajarannya adalah

bahasa Mandarin, ilmu

pengetahuan hukum,

keterampilan kerja, dan

pendidikan deradikalisasi.” Kata

Xu Hangtian dalam

keterangannya. Menurut dia,

kursus yang bisa dipilih dalam

lembaga pendidikan vokasi itu

termasuk produksi pakaian,

topim pengolahan makanan,

perakitan produk elektronik,

tipografi dan pencetakan, serta

niaga elektronik (e-commerce).

Juru Bicara Kementrian Luar

Negeri Cina, Hua Chunying, juga

menyangkal laporan media-

media internasional terkait

kondisi di Xinjiang. “Laporan itu

adalah serangan-serangan jahat

dan membelokkan kenyataan,”

kata dia di Beijing, kemarin.

Seorang mantan tahanan bersaksi

di Kongres AS, pekan lalu, ia

mendapat penyiksaan berupa

Page 81: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

67

penyetruman hingga

mempertimbangkan bunuh diri

dalam barak.

Retoris Leksikon Menurut dia, para teroris berkali-

kali melakukan tindakan

kekerasan dan teror di Cina,

termasuk kerusuhan 2009 di

Urumqi yang mengakibatkan 197

korban jiwa dan lebih dari 1700

orang terluka.

Grafis Judul dicetak dengan ukuran

huruf lebih besar, diberi

ketebalan, dan diberi warna

merah.

Terdapat foto gerbang menuju

salah satu kamp reedukasi di

Xinjiang. Dari foto tersebut,

terlihat ada gerbang tinggi yang

dilengkapi dengan kawat berduri.

Terdapat profil Xinjiang yang

yang dicetak dengan huruf

kapital dan diberi warna merah.

Selain itu, juga ditampilkan

beberapa lembaga yang

memaparkan kasus pelanggaran

HAM terhadap etnis Uighur.

Page 82: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

68

Page 83: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

BAB V

PEMBAHASAN

A. Analisis hasil temuan teks dugaan pelanggaran HAM

terhadap etnis Uighur di Xinjiang pada pemberitaan

Harian Republika

Wilayah Xinjiang yang terletak di bagian utara Cina

dihuni oleh mayoritas muslim etnis Uighur dan Kazakh.

Jumlah komunitas muslim tersebut sekitar 10.5 juta jiwa.

Beberapa tahun silam, seiring meningkatnya separatisme di

kawasan itu, pemerintah Cina memberlakukan kebijakan

tangan besi. Penulis akan membahas tentang konstruksi yang

dibangun oleh Harian Republika mengenai berita dugaan

pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur di Xinjiang

menggunakan analisis framing Zhongdang Pan dan Gerrald M.

Kosicki melalui empat struktur golongan besar, yaitu sintaksis,

skrip, tematik dan retoris. Keempat struktur tersebut

membentuk rangkaian tema yang dapat menunjukkan

kecenderungan atau kecondongan media dalam mengonstruksi

dan membingkai pesan.

1. Analisis hasil temuan teks berita Harian Republika edisi 19

Desember 2018

Harian Republika menyuguhkan headline berita “Kerja

Paksa di Xinjiang”, diangkat dari laporan sejumlah media

Internasional yang mengungkapkan bahwa pemerintah Cina

mempekerjakan paksa etnis Uighur dan Kazakh dalam kamp-

kamp reedukasi di Xinjiang. Berdasarkan kutipan tersebut,

69

Page 84: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

70

Harian Republika ingin menyampaikan pesan kepada pembaca

bahwa telah terjadi kerja paksa yang dilakukan oleh

pemerintah Cina terhadap etnis Uighur. Headline tersebut

termasuk dalam kriteria headline provokatif, karena mampu

membangkitkan minat pembaca untuk mengetahui lebih dalam

perihal kerja paksa yang dialami oleh etnis Uighur. Selain itu,

headline tersebut juga memengaruhi pembaca untuk percaya

bahwa pemerintah Cina adalah dalang dibalik sistem kerja

paksa yang diberikan kepada etnis Uighur.

Lead yang ditampilkan oleh Harian Republika mencakup

what lead. Diawali dengan informasi perihal kondisi

mengenaskan yang menimpa etnis Uighur dan Kazakh

sebagaimana dilaporkan oleh sejumlah media internasional.

Mereka dipekerjakan paksa oleh Pemerintah Cina dalam

kamp-kamp reedukasi di Xinjiang. Pesan yang ingin

disampaikan pada paragraf ini adalah agar masyarakat

khususnya pembaca dapat mengetahui bahwa kasus yang

menimpa etnis Uighur bukan masalah sepele, karena telah

terjadi masalah krisis kemanusiaan yang mengarah pada

pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Latar informasi yang ditampilkan Harian Republika

merujuk pada kesaksian-kesaksian yang dikumpulkan The

Associated Press dan dilansir pada Selasa (18/12). Mereka

menyatakan bahwa para tahanan dipaksa bekerja setelah

menjalani indoktrinasi Partai Komunis Cina, dilarang

menggunakan bahasa etnis mereka, dan tak boleh menjalankan

Page 85: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

71

ritual-ritual agama Islam. Pernyataan tersebut sangat jelas

menggambarkan bentuk pelanggaran HAM yang dilakukan

pemerintah Cina kepada etnis Uighur.

Kutipan Sumber yang ditampilkan Harian Republika

yaitu seorang pelarian dari Xinjiang Elyar dan Mehmet Volkan

Kasicki peneliti di Turki.Kutipan pertama yang diambil Harian

Republika, dilansir dari media asing the Associated Press.

Lansiran tersebut berisi tentang pernyataan dari seorang

pelarian dari Xinjiang Elyar. Dalam hal ini, Elyar mengatakan

sebanyak 10 ribu tahanan atau 10 hingga 20 persen dari

pesakitan di lokasi itu dipaksa bekerja di pabrik. Mereka

dibayar hanya sekitar sepersepuluh dari yang biasanya mereka

dapatkan sebelum ditahan. Berikut kutipan narasumber:

“Kamp tak membayar upah sepeser pun”

Sedangkan kutipan kedua yang diambil Harian

Republika, dilansir dari media asing the Newyork

Times.Lansiran tersebut berisi tentang pernyataan dari Mehmet

Volkan Kasicki peneliti di Turki. Berikut kutipan narasumber

tersebut:

“Warga yang ditahan jadi sumber tenaga kerja paksa tak

berbayar atau dibayar dengan upah rendah bagi pabrik-pabrik

tersebut,” kata Mehmet Volkan Kasicki, seorang peneliti di

Turki yang mengumpulkan kesaksian dari para tahanan yang

sempat ditemui keluarga mereka. “Kisah seperti ini terus

berdatangan,” ujar Mehmet.

Page 86: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

72

Pada bagian penutup, Harian Republika menuliskan

berita bahwa pesan yang ingin disampaikan pada bagian

penutup adalah sejauh ini, kecaman terhadap tindakan Cina di

Xinjiang, kebanyakan datang dari Negara barat. Senat

Amerika Serikat bahkan telah menyiapkan sanksi bagi Cina

terkait keberadaan kamp-kamp reedukasi di Uighur.

Sementara itu, wakil presiden Jusuf Kalla pada Senin (17/12)

menyatakan Indonesia tak bisa mencampuri urusan dalam

negeri Cina. Dari kalimat tersebut, terlihat Harian Republika

berharap pemerintah Indonesia juga bisa segera mengambil

sikap untuk kasus ini, karena kecaman kebanyakan datang dari

Negara barat saja.

Tinjauan unsur skrip what, who, when, where, why,

dan how yang terdapat pada berita Harian Republikaedisi 19

Desember 2018 tidak lengkap. Tidak terdapat penjelasan unsur

when didalamnya. Harian Republika ingin mengarahkan

pembaca bahwa kerja paksa yang dialami etnis Uighur

dilakukan oleh pemerintah Cina, terlihat dalam penekanan

pada unsur what, why dan how.

Penulis menemukan unsur detail yang terdapat dalam

Harian Republika edisi 19 Desember 2018 menerangkan kata

benda yaitu, sebagian koridor antara kamp tahanan dan pabrik-

pabrik dilaporkan dipagari kawat duri dan diawasi dari

menara.

Page 87: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

73

Unsur koherensi dalam berita tersebut yaitu tetapi,

dan karena yang terdapat pada kalimat berikut:

“Para tahanan, merujuk laporan itu, tak hanya dipaksa

meninggalkan ritual agama mereka, tetapi juga beralih dari

petani, penjaga toko, dan pedagang menjadi buruh pabrik.

Pabrik-pabrik itu dijuluki para tahanan sebagai “pabrik gelap”

karena upah sangat murah yangmereka berikan kepada

pekerja”.

Koherensi pertama menggunakan koherensi pembeda

yang ditandai dengan kata “tetapi”. Kata tersebut

menunjukkan bahwa para tahanan tidak punya pilihan lain

selain beralih profesi menjadi buruh pabrik, setelah

sebelumnya mereka sudah dipaksa untuk meninggalkan ritual

agama mereka.

Selanjutnya koherensi kedua menggunakan koherensi

sebab-akibat yang ditandai dengan kata“karena”. Kata tersebut

menjelaskan julukan “pabrik gelap” yang diberikan oleh para

tahanan (sebab) karena memberikan upah murah kepada

pekerja (akibat).

Bentuk kalimat yang terdapat dalam Harian Republika

yaitu bentuk kalimat deduktif, dimana inti kalimat (umum)

ditempatkan di awal paragraf, kemudian dilengkapi dengan

kalimat keterangan tambahan (khusus) yang diposisikan

kemudian. Harian Republika ingin memberikan penonjolan

pada inti kalimat laporan-laporan soal kondisi mengenaskan

Page 88: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

74

etnis Uighur yang mengalami penahanan dalam kamp-kamp

reedukasi di Xinjiang. Selanjutnya dipaparkan keterangan

tambahan yang merupakan penyebab dari kalimat inti tersebut,

yaitu karena sejumlah media internasional mengungkapkan

bahwa Pemerintah Cina mempekerjakan paksa para tahanan

etnis Uighur dan Kazakhs di kamp-kamp reedukasi tersebut.

Dalam berita ini juga terdapat kata ganti yang

digunakan oleh wartawan yaitu: kata ganti “mereka”yang

digunakan dalam berita ini sebagai kata ganti para tahanan dan

pemerintah Cina.

Pemilihan kata leksikon yang digunakan wartawan

dalam penulisan berita ini yaitu kebijakan tangan besi pada

kalimat:

“Wilayah Xinjiang, yang terletak di bagian utara Cina

dihuni oleh mayoritas Muslim dari etnis Uighur dan Kazakh.

Beberapa tahun silam, seiring meningkatnya separatisme di

kawasan itu, Pemerintah Cina memberlakukan kebijakan

tangan besi. Dua tahun lalu, ratusan ribu Muslim ditahan ke

dalam kamp-kamp reedukasi.”

Pemilihan kata “kebijakan tangan besi” digunakan

wartawan yang memiliki arti sebagai kekuasaan (tindakan)

keras oleh Pemerintah Cina terhadap etnis Uighur.

Harian Republika menampilkan unsur retoris berupa

judul yang dicetak dengan ukuran huruf lebih besar dan diberi

Page 89: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

75

ketebalan. Kemudian juga terdapat foto seorang wanita etnis

Uighur yang sedang memegang selembar kertas bertuliskan

“where is my sister?”.Dalam kertas tersebut, dilengkapi

dengan foto adik perempuannya yang ditahan di kamp

reedukasi dan hingga kini tak bisa dihubungi.

2. Analisis hasil temuan teks berita Harian Republika edisi 20

Desember 2018

Harian Republika menyuguhkan headline berita “Hormati

Hak Uighur”, diangkat dari pernyataan Haedar Nashir yang

mengatakan bahwa muslim di Uighur harus dijamin haknya

menjalankan agama sebagaimana pemeluk agama lain. Pesan

yang ingin disampaikan pada paragraf ini adalah agar

masyarakat khususnya pembaca menyadari bahwa hak etnis

Uighur telah dirampas, khususnya hak beragama karena

mereka dilarang untuk menjalankan ritual agama Islam.

Lead yang ditampilkan oleh Harian Republika mencakup

who lead dan what lead. Berita diawali dengan informasi

perihal ormas-ormas Islam di Indonesia mulai menyoroti kabar

soal pelanggaran HAM terhadap komunitas Muslim Uighur

dan Kazakh di Xinjiang, Republik Rakyat Cina (RRC). Pesan

yang ingin disampaikan pada paragraf ini adalah agar

masyarakat mengetahui, bahwa ormas Islam di Indonesia

sudah mulai menyoroti kasus pelanggaran HAM terhadap

muslim Uighur. Harian Republika ingin masyarakat menyadari

tentang bagaimana kabar etnis Uighur di Xinjiang.

Page 90: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

76

Latar informasi yang ditampilkan Harian Republika

membahas tentang pernyataan Ketua Umum PP

Muhammadiyah Haedar Nashir bahwa muslim di Uighur harus

dijamin haknya menjalankan agama sebagaimana pemeluk

agama lain. Dia juga meminta Pemerintah Cina harus

menghormati hak asasi manusia universal sebagaimana

dijamin PBB dan menjadi komitmen dunia pada abad modern

ini.

Kutipan Sumber yang ditampilkan Harian Republika

yaitu Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir,

seorang tahanan etnis Uighur yang lolos Mihrigul Tursun,

Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, dan

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Berikut kutipan

pertama narasumber dari Ketua Umum PP Muhammadiyah

Haedar Nashir:

“Pemerintah Cina harus menghormati hak asasi manusia

universal sebagaimana dijamin PBB dan menjadi komitmen

dunia pada abad modern ini. Muslim di Uighur harus dijamin

haknya menjalankan agama sebagaimana pemeluk agama lain”

Haedar juga mengingatkan, jangan sampai ada kesan

Pemerintah Indonesia tutup mata terhadap penderitaan yang

dialami etnis Uighur dan Kazakh di Cina:

“Pemerintah Indonesia dapat memainkan peran politik luar

negeri bebas aktif secara elegan dan mampu menyerap aspirasi

umat Islam Indonesia dan masyarakat dunia atas perlindungan

nasib muslim Uighur”

Page 91: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

77

Kutipan kedua yang diambil Harian Republika berasal

dari seorang tahanan yang lolos Mihrigul Tursun. Dalam hal

ini Mihrigul menuturkan para tahanan sering mengalami

penyiksaan. Berikut kutipan narasumber:

“Setiap saat saya disetrum, seluruh tubuh saya bergetar hebat

dan saya bisa merasakan sakitnya hingga ke pembuluh darah”

Kutipan ketiga yang diambil Harian Republika berasal

dari Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas

yang menyatakan bahwa sesuai konstitusi pada pembukaan

UUD 1945, Indonesia tidak boleh tinggal diam menyikapi

kasus pelanggaran HAM yang menimpa etnis Uighur. Berikut

kutipan narasumber:

“Kita jangan takut untuk melakukan itu karena hal tersebut

merupakan jati diri dan tugas suci kita sebagai bangsa”

Kutipan keempat yang diambil Harian Republika berasal

dari pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin

yang mengatakan, Pemerintah Indonesia sedianya telah

memanggil duta besar RRC di Jakrta guna menyampaikan

perhatian berbagai pihak atas situasi di Xinjiang. Berikut

kutipan narasumber:

“Kami berpandangan bahwa kebebasan beragama merupakan

hak asasi manusia yang harus senantiasa dilindungi, dijaga

dan dihormati”

Dari berbagai kutipan di atas, secara tidak langsung juga

menyiarkan bahwa Harian Republika setuju dengan ucapan

narasumber yang menilai bahwa hak etnis Uighur harus

dihormati dan dilindungi dari perlakuan buruk yang dilakukan

Page 92: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

78

oleh pemerintah Cina. Selain itu, mereka berharap pemerintah

Indonesia segera mengambil sikap untuk kasus ini.

Pada bagian penutup, Harian Republika menuliskan

berita bahwa pesan yang ingin disampaikan pada bagian

penutup adalah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin

mengatakan, Pemerintah Indonesia sedianya telah memanggil

duta besar RRC di Jakarta guna menyampaikan perhatian

berbagai pihak atas situasi di Xinjiang. Ia memberikan

penjelasan terbuka tentang kondisi faktual di Xinjiang.

Tinjauan unsur skrip what, who, when, where, why,

dan how yang terdapat pada berita Harian Republika edisi 20

Desember 2018 tidak lengkap. Tidak terdapat penjelasan unsur

when didalamnya. Harian Republika ingin mengarahkan

pembaca bahwa ormas-ormas Islam di Indonesia mulai

bergerak untuk menyoroti kabar soal pelanggaran HAM

terhadap komunitas Muslim Uighur. Mereka meminta Negara

itu menjamin hak-hak beragama umat Islam, hal ini terlihat

dalam penekanan pada unsur what, why dan how.

Penulis menemukan unsur detail yang terdapat dalam

Harian Republika edisi 20 Desember 2018 menerangkan kata

sifatyaitu, beberapa tahanan yang berhasil lolos, seperti

Mihrigul Tursun (29), menuturkan, para tahanan mengalami

penyiksaan. “Setiap saat saya disetrum, seluruh tubuh saya

bergetar hebat dan saya bisa merasakan sakitnya hingga ke

pembuluh darah”.

Page 93: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

79

Unsur koherensi dalam berita tersebut yaitu Namun yang

terdapat dalam kalimat berikut:

“Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas

menyampaikan, masalah di Xinjiang adalah masalah dalam

negeri Cina. Namun, bukan berarti pemerintah Cina bisa

menginjak hak asasi masyarakat Uighur”.

“Namun” merupakan koherensi sebab-akibat yang

menjelaskan bahwa masalah yang ada dalam negeri Cina

(sebab) tidak bisa dijadikan alasan pemerintah Cina untuk

menginjak hak asasi masyarakat Uighur (akibat).

Terdapat bentuk kalimat deduktif, dimana inti kalimat

ditempatkan di awal paragraf. Harian Republika ingin

memberikan penonjolan pada inti kalimat ormas-ormas Islam

di Indonesia yang mulai menyoroti kabar soal pelanggaran

HAM terhadap komunitas Muslim Uighur dan Kazakh di

Xinjiang. Selanjutnya menjabarkan penyebabnya, yaitu karena

mereka meminta pemerintah Cina untuk menjamin hak-hak

beragama umat Islam yang dilaporkan berbagai lembaga HAM

kian dibatasi belakangan.

Dalam berita ini juga terdapat kata ganti yang digunakan

oleh wartawan yaitu kata ganti “mereka” sebagai kata ganti

ormas Islam, kata ganti “dia” yang digunakan sebagai kata

ganti Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dan

kata ganti “ia” yang digunakan sebagai kata ganti Menteri

Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Harian Republika menampilkan unsur retoris berupa

judul yang dicetak dengan ukuran huruf lebih besar dan diberi

Page 94: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

80

ketebalan. Lalu terdapat foto dua anak perempuan kakak

beradik yang bersaksi di Islamabad, Pakistan. Mereka

memberi kesaksian perihal ibunda mereka yang hilang. Sang

kakak memakai kerudung berwarna oranye dan raut wajahnya

terlihat sedih karena hal tersebut. Selain itu Harian Republika

juga menampilkan grafik lini masa Xinjiang, dengan tulisan

bercetak tebal dan diberi warna merah. Lini masa tersebut,

menampilkan peristiwa penting yang terjadi di Xinjiang.

3. Analisis hasil temuan teks berita Harian Republika edisi 21

Desember 2018

Harian Republika menyuguhkan headline berita “RRC

AKUI DERADIKALISASI”, yang diangkat dari pernyataan

Juru Bicara Kedubes RRC di Jakarta yaitu Xu Hangtian. Dia

menyatakan bahwa konten pelajaran yang diberikan di dalam

kamp meliputi bahasa mandarin, ilmu pengetahuan hukum,

keterampilan kerja, dan pendidikan deradikalisasi. Kata

deradikalisasi diartikan sebagai upaya/strategi untuk

menetralisir paham-paham yang dianggap radikal.Pesan yang

ingin disampaikan pada paragraf ini adalah agar pembaca

mengetahui, bahwa Juru Bicara Kedubes RRC di Jakarta, Xu

Hangtian telah memberikan tanggapan terkait pemberitaan

pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur yang dilakukan oleh

pemerintah Cina.

Lead yang ditampilkan oleh Harian Republika mencakup

who lead dan what lead. Berita diawali dengan informasi

perihal Pihak Kedutaan Besar (Kedubes) Cina di Jakarta yang

Page 95: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

81

mengakui bahwa sebagian warga di Uighur dimasukkan dalam

pusat-pusat pendidikan, disebut efektif untuk mengikis

ekstremisme dan radikalisme di kalangan muslim Uighur.

Pesan yang ingin disampaikan pada paragraf ini adalah agar

masyarakat mengetahui, bahwa pada akhirnya ada tanggapan

dari Pihak Kedutaan Besar (Kedubes) Cina yang menyatakan

bahwa benar adanya etnis Uighur dimasukkan ke dalam pusat

pelatihan dan pendidikan sebagaimana yang diberitakan

sejumlah media. Namun, pengakuan mereka hanya sebatas itu

saja dan belum menanggapi kasus terkait pelanggaran HAM

yang terjadi disana.

Latar informasi yang ditampilkan Harian Republika

membahas tentang pernyataan Juru Bicara Kedubes RRC di

Jakarta, Xu Hangtian, yang mengatakan bahwa sebagian

warga Xinjiang sangat rentan akan penghasutan dan instigasi

oleh terorisme. Berdasarkan situasi tersebut, maka pemerintah

daerah menyediakan program pelatihan dan pendidikan vokasi

gratis kepada warga yang terdampak oleh pemikiran

ekstremisme. Pernyataan tersebut sangat jelas menjawab

persoalan perihal alasan pemerintah Cina memasukkan etnis

Uighur kedalam kamp reedukasi.

Kutipan Sumber yang ditampilkan Harian Republika

yaitu Juru Bicara Kedubes RRC di Jakarta Xu Hangtian dan

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Berikut kutipan narasumber

dari Juru Bicara Kedubes RRC di Jakarta Xu Hangtian. Dalam

hal ini Xu Hangtian menjelaskan konten pelajaran yang

Page 96: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

82

diberikan kepada etnis Uighur dalam kamp reedukasi. Berikut

kutipan narasumber:

“Konten pelajarannya adalah bahasa Mandarin, ilmu

pengetahuan hukum, keterampilan kerja, dan pendidikan

deradikalisasi.”

Kutipan kedua yang diambil Harian Republika berasal

dari Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Dalam hal ini Jusuf Kalla

menyampaikan keprihatinannya terhadap etnis Uighur. Berikut

kutipan narasumber:

“Pemerintah sangat prihatin apabila ada pelanggaran HAM.

Kalau itu terjadi, walau pihak Cina selalu membantah tidak

demikian, tapi kita prihatin”

Pada bagian penutup, berita ini ditutup dengan

pernyataan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang telah

menyampaikan keprihatinan Indonesia terhadap kasus yang

menimpa etnis Uighur di Xinjiang.

“Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, Menteri Luar

Negeri RI Retno Marsudi telah memanggil duta besar Cina

untuk Indonesia pada Senin (17/12) lalu. Dalam pertemuan itu,

kata Wapres, Menlu Retno telah menyampaikan keprihatinan

Indonesia terhadap peristiwa yang terjadi di Xinjiang”

Pesan yang ingin disampaikan pada bagian penutup ini

adalah Wakil Presiden RI Jusuf Kalla telah menyuarakan

keprihatinan Indonesia atas krisis kemanusiaan yang terjadi di

Xinjiang. Dia juga mengatakan kekerasan yang dialami oleh

muslim Uighur harus dilihat dari dua sisi ada 12 orang yang

ikut perang di Poso itu orang Uighur. Kita juga memahami

Page 97: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

83

agar dibedakan apa yang terjadi, bisa juga radikalisme, malah

radikalisme sampai ke Indonesia,”

Tinjauan unsur skrip what, who, when, where, why, dan

how yang terdapat pada berita Harian Republika edisi 21

Desember 2018 tidak lengkap. Tidak terdapat penjelasan unsur

when dan where didalamnya. Harian Republika ingin

mengarahkan pembaca kepada pernyataan yang diberikan oleh

Juru Bicara Kedubes Cina di Jakarta, Xu Hangtian. Pernyataan

tanggapan tersebut mengenai alasan pemerintah Cina

mendirikan kamp reedukasi untuk etnis Uighur.

Penulis menemukan unsur detail yang ada dalam Harian

Republika edisi 21 Desember 2018. Diantaranya kalimat yang

menerangkan terdapat 10 suku di Xinjiang dengan mayoritas

penganut agama Islam. Jumlah penduduk di sana sebanyak

sekitar 14 juta jiwa. Sementara, ada 24,4 ribu masjid di

wilayah Xinjiang atau sekitar 70 persen dari jumlah total

masjid di Cina. Selanjutnya juga terdapat detail yang

menerangkan kata benda dalam kalimat:

“Pada oktober lalu, stasiun televisi Negara CCTV melansir

video rekaman kegiatan di barak-barak tersebut. Dalam salah

satu adegan, tampak sejumlah murid dengan seragam biru

mengucapkan secara serentak, “Saya harus beradab setiap

saat, jujur, menghormati tetua, mematuhi hukum, berpakaian

rapi, mencintai pekerjaan, rajin dan hemat. “ Saya adalah

warga Negara yang mematuhi hukum dan peraturan.” Dalam

kelas tersebut tampak sejumlah kamera pengawas.”

Page 98: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

84

Unsur koherensi dalam berita tersebut yaitu dandan

karena yang terdapat dalam kalimat berikut:

“Uighur yang diwawancarai lembaga-lembaga HAM

internasional juga mengatakan, menolak minum alkohol dan

mengonsumsi babi, membaca Alquran, mengenakan jilbab

panjang, memanjangkan janggut, memiliki buku berbahasa

Arab dan sajadah, serta menghubungi orang asing karena

seluruhnya bisa berujung penahanan”.

Koherensi pertama menggunakan koherensi penjelas yang

ditandai dengan kata “dan”. Kata penghubung tersebut

digunakan untuk menjelaskan beberapa hal yang tidak boleh

dilakukan oleh etnis Uighur.

Koherensi kedua menggunakan koherensi sebab-akibat

yang ditandai dengan kata “karena”. Kata penghubung tersebut

menjelaskan bahwa apabila etnis Uighur melakukan hal yang

dilarang oleh pemerintah Cina (sebab), maka mereka akan

ditahan (akibat).

Bentuk kalimat yang terdapat dalam Harian Republika

yaitu bentuk kalimat deduktif, dimana inti kalimat (umum)

ditempatkan di awal paragraf, kemudian dilengkapi dengan

kalimat keterangan tambahan (khusus) yang diposisikan

kemudian. Harian Republika ingin memberikan penonjolan

pada inti kalimat Pihak Kedutaan Besar (Kedubes) Cina di

Jakarta yang mengakui bahwa sebagian warga di Uighur

dimasukkan dalam pusat-pusat pendidikan di Xinjiang.

Selanjutnya menjabarkan penyebabnya, yaitu karena pusat-

Page 99: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

85

pusat tersebut efektif untuk mengikis ekstremisme dan

radikalisme di kalangan Muslim Uighur.

Dalam berita ini juga terdapat kata ganti yang digunakan

oleh wartawan yaitu kata ganti “dia” sebagai kata ganti Juru

Bicara Kedubes RRC di Jakarta, Xu Hangtian dan Juru Bicara

Kementrian Luar Negeri Cina, Hua Chunying. Selain itu juga

terdapat kata ganti “ia” sebagai kata ganti mantan tahanan

kamp reedukasi.

Pemilihan kata leksikon yang digunakan wartawan dalam

penulisan berita ini yaitu teror pada kalimat:

“Menurut dia, para teroris berkali-kali melakukan tindakan

kekerasan dan teror di Cina, termasuk kerusuhan 2009 di

Urumqi yang mengakibatkan 197 korban jiwa dan lebih dari

1700 orang terluka”.

Pemilihan kata “teror” digunakan wartawan yang

memiliki arti sebagai tindakan yang merusuhkan,

mengintimidasi, mengintai di Cina.

Harian Republika menampilkan unsur retoris berupa

judul yang dicetak dengan ukuran huruf lebih besar, diberi

ketebalan, dan diberi warna merah yang bermaksud untuk

mendukung arti penting suatu pesan. Selain itu untuk menarik

perhatian pembaca agar terpusat pada kata tersebut.

Harian Republika juga melengkapi judul tersebut dengan

foto gerbang menuju salah satu kamp reedukasi di Xinjiang.

Dalam foto terlihat ada gerbang tinggi yang dilengkapi dengan

kawat berduri. Kemudian Harian Republika juga menampilkan

profil Xinjiang yang dicetak dengan huruf kapital dan diberi

Page 100: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

86

warna merah, serta dilengkapi dengan pemaparan beberapa

lembaga yang membahas mengenai kasus pelanggaran HAM

terhadap etnis Uighur, diantaranya:

1. AMNESTY INTERNATIONAL (2018)

Anggota-anggota keluarga dilaporkan hilang tanpa

jejak setelah ditahan.

Imigrasi etnis mayoritas Han ke Xinjiang

menimbulkan diskriminasi etnis Uighur dan

Kazakh

2. KOMITE PENGHAPUSAN DISKRIMINASI RASIAL

PBB (2018)

Terjadi penahanan ekstrayudisial dalam jumlah

besar

Terjadi pembatasan ekspresi beragama Islam

Terjadi pemantauan skala besar terhadap etnis

Uighur

Sekitar 1 juta warga Uighur ditahan di kamp

reedukasi

3. HUMAN RIGHTS WATCH (2018)

Terjadi upaya pemusnahan identitas keislaman dan

kesukuan Uighur.

Terjadi indoktrinasi paksa dan penyiksaan dalam

kamp reedukasi.

Penggunaan teknologi pemantauan massal untuk

mengontrol kelakukan warga Xinjiang.

4. KEJAKSAAN RAKYAT XINJIANG (2017)

Page 101: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

87

Penangkapan di Xinjiang yang dihuni 1.5 persen

populasi di Cina mencapai 21 persen penangkapan

nasional.

Terjadi peningkatan 731 persen (221. 882 orang)

penangkapan di Xinjiang pada 2017 dibandingkan

tahun sebelumnya (27. 404 orang).

Page 102: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

88

B. Interpretasi

Pemberitaan mengenai kasus dugaan pelanggaran HAM

yang dialami oleh etnis Uighur di Xinjiang tak luput dari

sorotan media massa internasional dan nasional. Pemberitaan

ini menjadi perbincangan di kalangan masyarakat, karena

berkaitan dengan isu separatisme dan krisis kemanusiaan yang

terjadi di Xinjiang. Harian Republika sebagai media nasional

tak luput konsisten untuk mengangkat kasus ini dan

menjadikan headline dalam tiga hari berturut-turut. Berikut

interpretasi penulis perihal kasus pelanggaran HAM terhadap

etnis Uighur di Xinjiang pada pemberitaan Harian Republika:

1. Isu separatisme dan krisis kemanusiaan yang terjadi

pada kalangan etnis Uighur, dilatarbelakangi oleh

persoalan separatis dari sebagian kecil warga setempat

yang menganut paham radikal. Mereka ingin merdeka

dan memisahkan diri dari RRC. Mereka yang

berpikiran radikal hingga menganut separatisme

mempunyai pedoman bahwa „perjuangan mereka

benar‟(jihad). Sebagaimana berita yang beredar,

perlakuan Cina terhadap muslim Uighur atas isu

tersebut menuai kontroversi. Cina, Negara yang

berideologi komunisme, dilaporkan telah

mengoperasikan kamp-kamp reedukasi untuk etnis

Uighur dan Kazakhs di Xinjiang. Sebagian warga di

Uighur dimasukkan dalam pusat-pusat pendidikan

yang disebut efektifuntuk mengikis ekstremisme dan

radikalisme di kalangan muslim Uighur. Seiring

Page 103: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

89

dengan meningkatnya separatisme di kawasan itu,

pemerintah Cina memberlakukan kebijakan tangan

besi. Dua tahun lalu, ratusan ribu muslim Uighur

ditahan dan dimasukkan kedalam kamp-kamp

reedukasi. Partai Komunis Cina telah melarang etnis

Uighur menggunakan bahasa etnis daerah setempat

dan menjalankan ibadah sesuai ajaran Islam. Mereka

juga menjalani indoktrinasi serta penyiksaan.

2. Berawal dari adanya kabar tentang kebijakan tangan

besi yang dilakukan oleh pemerintah Cina terhadap

etnis Uighur, menimbulkan problematika baru yaitu

kasus pelanggaran HAM, karena banyaknya perlakuan

buruk yang dilakukan oleh pemerintah Cina terhadap

etnis Uighur. Harian Republika menilai kasus yang

menimpa etnis Uighur termasuk pada masalah krisis

kemanusiaan yang mengarah pada pelanggaran HAM.

Masalah krisis kemanusiaan tersebut yang pada

akhirnya dibangun oleh Harian Republika untuk

mengonstruksi pemberitaan kasus pelanggaran HAM

terhadap etnis Uighur di Xinjiang.

3. Framing yang dikonstruksi Harian Republika pada

kasus ini berkaitan dengan masalah krisis

kemanusiaan, hal itu terlihat dari judul “Kerja Paksa

di Xinjiang” dan “Hormati Hak Uighur”.Adapun

alasan Harian Republika melakukan framing atas

masalah krisis kemanusiaan, seperti yang disampaikan

Page 104: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

90

oleh Yeyen Rostiyani, selaku Redaktur desk

Internasional Harian Republika:

“Kita banyak mendengar terdapat kamp-kamp

reedukasi kejuruan pendidikan kembali,

merekonstruksi kembali pendidikan, atau pemahaman

mereka ini yang kita khawatirkan ada penghapusan

identitas diri mereka sebagai muslim etnis Uighur di

Xinjiang, jadi nomor satu adalah kemanusiaan

masalah hak asasi manusia”.

“Pertama ini kan masalah kasus kemanusiaan, yang

kedua rada rumit karena ternyata separatisme

disana.Uighur itu ada sebagian orangnya yang ingin

memisahkan diri menjadi Turmekistan. Akhirnya

kalau memang itu masalah separatisme, kita tidak

akan ikut campur karena itu masalah internal didalam

Negara Cina. Jadi kita tidak membela separatisme,

melainkan HAM”.

4. Keberpihakan Harian Republika terhadap etnis Uighur

sangat besar terlihat dari penyajian isi berita yang

menonjolkan pembelaan terhadap etnis Uighur.Harian

Republika menganggap kasus ini sebagai masalah

pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintah

Cina kepada etnis Uighur, dan berharap kasus ini

dapat segera dituntaskan.

5. Harapan penyelesaian masalah yang ditampilkan

Harian Republika setelah adanya pemberitaan terkait

kasus pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur adalah

Page 105: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

91

agar menyadarkan warga Indonesia pada isu tersebut,

dan berharap ada tanggapan dari pemerintah Indonesia

serta pemerintah Cina. Harapan untuk pemerintah

Indonesia dan pemerintah Cina ditampilkan Harian

Republika lewat kutipan berita sebagai berikut:

“Pemerintah Indonesia dapat memainkan peran politik

luar negeri bebas aktif secara elegan dan mampu

menyerap aspirasi umat Islam Indonesia dan

masyarakat dunia atas perlindungan nasib muslim

Uighur”.

“Pemerintah Cina harus menghormati hak asasi

manusia universal sebagaimana dijamin PBB dan

menjadi komitmen dunia pada abad modern ini.

Muslim di Uighur harus dijamin haknya menjalankan

agama sebagaimana pemeluk agama lain”.

Kutipan berita di atas sejalan dengan pendapat

Yeyen Rostiyani yang menyatakan bahwa:

“Semoga menyadarkan masyarakat Indonesia ada isu

itu, dan pemerintah Cina melihat semakin besarnya

tekanan di dunia internasional soal Uighur. Sehingga

lebih berhati-hati untuk tidak melakukan pelanggaran

HAM. Masalah ini bisa diselesaikan dengan damai

kembali lagi pada porsinya dan perhatian kepada

HAM nya urusan separatisme itu urusan Cina”.

6. Peristiwa yang akan dijadikan berita bergantung pada

kepentingan media terhadap peristiwa yang terjadi.

Kemudian subjek yang mengonstruksi realitas,

Page 106: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

92

menyesuaikan dengan visi misi dan ideologi media.

Lalu ditentukan ke arah mana tujuan media

tersebut.Sama hal nya seperti Harian Republika,

diposisikan sebagai subjek yang mengonstruksi

pemberitaan etnis Uighur, kemudian menyesuaikan

pemberitaan itudengan visi misi serta ideologi media.

Berikut pernyataan dari Yeyen Rostiyani, yang

mengatakan bahwa:

“Jadi kita tidak membela separatisme, melainkan

HAM. Disini kita harus pintar memilih yang tepat

sesuai visi misi Republika.Itu sebabnya ketika ada

orang Uighur yang tinggal di pengasingan, datang ke

Republika dia berbicara menceritakan pengalamannya

dalam kamp tersebut. Itu kita saring banget dengan

baik, mana yang bagian separatisme dan mana bagian

gagasan dia tentang HAM.Itu adalah tugas kita

memilah. Informasi yang mereka sampaikan sama

seperti yang diberitakan oleh media dan sumber-

sumber asing, lagi-lagi itu terverifikasi”.

“Kalau tentang kontennya, kita melihat bahwa ini

adalah masalah krisis kemanusiaan. Jadi kebetulan

etnis Uighur adalah mayoritas muslim, dan memang

konsumen pembaca Harian Republika adalah muslim,

jadi itu seperti ada benang merahnya”.

Kedua pernyataan di atas, cukup menggambarkan

bagaimana kepentingan Harian Republika dalam

mengonstruksi pemberitaan kasus etnis Uighur. Salah

Page 107: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

93

satunya karena Harian Republika mencoba

mengedepankan misi media yang sangat menjunjung

tinggi HAM. Selain itu, juga terlihat bagaimana

Harian Republika sebagai media yang bernafaskan

Islam, selalu memberikan konten sesuai ajaran Islam.

Dalam kasus ini, Harian Republika memberitakan

kasus pelanggaran HAM yang dialami oleh etnis

Uighur, dan berpihak pada mereka sebagai muslim

karena telah mendapat perlakuan buruk dari

pemerintah Cina. Berlatar belakang hal tersebut,

Harian Republika mencoba untuk melayani

kepentingan umat dengan memberikan konten muslim

untuk konsumen Harian Republika yang notabene

muslim.

7. Hak-hak asasi manusia terkandung dalam syariat

Islam, yang didasarkan pada al-Qur‟an dan al-Sunnah

sebagai sumber utama syariat Islam. Dari hal tersebut

dapat dipahami bahwa HAM dalam Islam bertujuan

untuk mengarahkan martabat dan kehormatan bagi

umat manusia, serta dicanangkan untuk menghapus

segala penindasan dan ketidakadilan.

Kasus pelanggaran HAM merupakan tindakan yang

tidak dibenarkan dalam agama apapun. Al-Qur‟an

telah memberikan pengajaran kepada manusia untuk

memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan dan

menghormati manusia yang lainnya. Hal tersebut

tentunya harus dijadikan sebagai patokan dalam

Page 108: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

94

mengatur kehidupan bermasyarakat, hal tersebut

seperti yang tertulis dalam surat Al-Maidah Ayat 834

:

ل جسهكن شآى شداء بالقسط اهي لل ا أا الري آها كا ق

خبس بوا إى الل اتقا الل أقسب للتق أل تعدلا اع دلا م عل ق

تعولى

Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah

kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan

(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil.

Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap

sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak

adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat

kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang

kamu kerjakan.35

Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk

selalu menjunjung tinggi qimah insaniyyah atau nilai-

nilai kemanusiaan dalam setiap interaksi dengan

manusia lain. Setiap manusia harus berbuat baik

kepada manusia lain yang mengalami musibah, tanpa

membedakan agama, suku bangsa, warna kulit, atau

derajat pangkat.

34

Maskur, FENOMENA KEKERASAN: PERSPEKTIF HAM dan Al-Qur’an,

Volume 3 Nomor 1, Oktober 2016, h. 98-99 35https://tafsirweb.com/1892-surat-al-maidah-ayat-8.html

Page 109: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

95

Dari penjelasan yang dipaparkan, penulis menarik

kesimpulan bahwa keberpihakan Harian Republika terhadap

kasus pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur di Xinjiang

sangat besar, terlihat dalam penyajian isi berita yang

menonjolkan pembelaan terhadap etnis Uighur. Harian

Republika menganggap kasus ini sebagai masalah pelanggaran

HAM yang dilakukan oleh pemerintah Cina dan berharap

kasus ini dapat segera dituntaskan. Framing pemberitaan

pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur dikonstruksi oleh

Harian Republika berkaitan dengan krisis kemanusiaan. Meski

kasus tersebut seiring dengan adanya isu separatisme, namun

Harian Republika lebih condong kepada masalah krisis

kemanusiaan dan tidak ingin mencampuri urusan internal

Negara Cina. Harian Republika menilai kamp-kamp reedukasi

yang diberikan oleh pemerintah Cina kepada etnis Uighur,

dikhawatirkan akan menghapus identitas diri etnis Uighur

sebagai muslim. Maka dari itu, Harian Republika

mengonstruksi kasus ini dengan latar belakang adanya

masalah krisis kemanusiaan yang mengarah pada pelanggaran

HAM.

Page 110: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

96

Page 111: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk menjawab

permasalahan mengenai bagaimana framing kasus dugaan

pelanggaran HAM terhadap etnis Uigur di Xinjiang yang

dikonstruksi oleh Harian Republika. Setiap media

memiliki pandangan tersendiri dalam menilai sebuah

peristiwa yang akan dijadikan berita. Peristiwa yang akan

dijadikan berita bergantung pada kepentingan media

terhadap peristiwa yang terjadi. Kemudian subjek yang

mengonstruksi realitas, disesuaikan dengan visi misi

media dan ideologi. Lalu ditentukan ke arah mana tujuan

media tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan

metode analisis framing Zhongdang Pan dan Geralds M.

Kosicki, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

Harian Republika terlihat melakukan pembingkaian dalam

memberitakan kasus dugaan pelanggaran HAM terhadap

etnis Uighur di Xinjiang. Pembingkaian yang dibentuk

berkaitan dengan cara media mengonstruksi fakta yang

ada, sesuai arah pemberitaan yang dikehendakinya.

Berikut kesimpulan penulis:

1. Framing yang dikonstruksi Harian Republika pada

kasus dugaan pelanggaran HAM terhadap etnis

Uighur di Xinjiang berkaitan dengan isu krisis

97

Page 112: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

98

kemanusiaan. Meski kasus tersebut seiring dengan

adanya isu separatisme, namun Harian Republika

lebih condong untuk memberitakan kasus ini dengan

berlatar belakang masalah krisis kemanusiaan. Harian

Republika menilai kamp-kamp reedukasi yang

diberikan oleh pemerintah Cina kepada etnis Uighur,

dikhawatirkan akan menghapus identitas diri etnis

Uighur sebagai muslim. Maka dari itu, Harian

Republika mengonstruksi kasus ini dengan latar

belakang adanya masalah krisis kemanusiaan yang

mengarah kepada masalah pelanggaran HAM.

2. Keberpihakan Harian Republika terhadap kasus yang

menimpa etnis Uighur sangat besar, terlihat dalam

penyajian berita dengan menonjolkan isi yang sangat

membela etnis Uighur. Harian Republika menganggap

kasus ini sebagai masalah pelanggaran HAM yang

dilakukan oleh pemerintah Cina dan berharap kasus

ini dapat segera dituntaskan.

3. Konsistensi Harian Republika dalam memberitakan

kasus etnis Uighur, selain untuk memberikan

informasi dan edukasi terhadap masyarakat, juga

karena berharap agar pemerintah Indonesia dapat

membantu menyelesaikan kasus tersebut. Hal ini

terlihat dengan ditampilkannya kritik berbagai ormas

Islam kepada pemerintah Indonesia untuk segera

mengambil sikap atas kasus ini. Selanjutnya

pemberitaan ini juga sebagai salah satu kritik terhadap

Page 113: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

99

pemerintah Cina agar menyadari adanya tekanan dari

dunia internasional terhadap Uighur, agar masalah ini

bisa diselesaikan dengan damai.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian, penulis

menyampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan

pemberitaan kasus pelanggaran HAM terhadap etnis

Uighur pada Harian Republika.

1. Sebagai media Islam terbesar di Indonesia,

diharapkan Harian Republika mampu membuat

isi berita yang lebih menarik, dengan lebih

memperhatikan unsur berita.

2. Harian Republika diharapkan lebih objektif

dan kritis dalam pemberitaanya terlebih untuk

berita internasional, agar terus menjadi media

yang memberikan pencerahan serta

pengetahuan untuk masyarakat.

3. Kepada pembaca, hendaknya mengerti fungsi

dari media massa, karena berita merupakan

sebuah konstruksi realitas yang dibentuk

media itu sendiri, sesuai ideologi dan

perspektif yang dimilkinya. Oleh sebab itu,

pembaca harus lebih pintar dalam menyikapi

berita yang disajikan oleh media, dan tidak

sekedar menerima berita hanya dari satu

sumber saja.

Page 114: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

100

Page 115: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma,

danDiskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat.

Jakarta:Kencana Prenada Media Group

Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

Company Profile Harian Umum Republika

Effendi Onong Uchjana. 2003.Ilmu, Teori dan Filsafat

Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti

Eriyanto. 2009. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks

Media.Yogyakarta: LKis Group

Eriyanto. 2011.Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan

Politik Media. Yogyakarta: PT. LKis Printing Cemerlang

Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Politik di Media Massa:

Sebuah Study Critical Discourse Analysis. Jakarta: Granit

Harian Republika, Kerja Paksa di Xinjiang, Berita pada Rabu, 19

Desember 2018

Harian Republika, Pemerintah Diminta Bersikap Soal Uighur,

Berita padaJumat, 14 Desember 2018

Harian Republika, Solidaritas Mengalir untuk Muslim Uighur,

Berita pada Sabtu, 22 Desember 2018

Harian Republika, “RRC AKUI DERADIKALISASI”, Berita pada

Jumat, 21 Desember 2018

101

Page 116: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

102

Herdiansyah, Haris. 2015. Wawancara, Observasi, dan Focus

Groups Sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif

.Jakarta: Rajawali Pers

Ikhwan. 2004.Hak Asasi Manusia dalam Islam. Jakarta:Logos

Wacana Ilmu

Kriyantono, Rachmat.2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Kusumaningrat, Hikmat. 2006. JURNALISTIK Teori dan Praktik.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

M. Hikmat, Mahi.2011. Metode Penelitian: Dalam Perspektif

Ilmu Komunikasi Dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu

Mondry.2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor:

Ghalia Indonesia

Siregar, Ashadi.1998. Bagaimana Meliput dan Menulis Berita

untuk Media Massa. Yogyakarta:PENERBIT KANISIUS

(Anggota IKAPI)

Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Suhaimi, M.Si dan Rulli Nasrullah, M.Si. 2009.Bahasa

Jurnalistik. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta

Jurnal

Sulisworo, Dwi. 2012. Hibah Materi Pembelajaran Non

Konvensional Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Maskur. 2016. FENOMENA KEKERASAN: PERSPEKTIF HAM

dan Al-Qur’an, Volume 3 Nomor 1

Internet

https://tafsirweb.com, diakses pada 27 Januari 2020

Page 117: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
Page 118: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

TRANSKIP WAWANCARA

Nama Naeasumber : Yeyen Rostiyani

Jabatan : Redaktur desk Internasional Harian

Republika

Tempat : Kantor Harian Republika ( Jl. Warung

Buncit Raya No. 37 Jakarta, 12510)

Hari/Tanggal : Kamis, 21 November 2019

Pukul : 16.30

1. Jika dibandingkan dengan media mainstream

lainnya, Harian Republika paling banyak

memberitakan kasus terkait etnis Uighur.

Seberapa pentingkah kasus itu menurut Harian

Republika, sehingga dijadikan headline dalam tiga

hari berturut-turut?

Iya sangat penting sekali karena kita ingin tahu

bagaimana kabar saudara kita di Negara lain, di

wilayah lain dan ini harus kita perhatikan untuk jadi

pelajaran, perhatian, dan edukasi kepada warga

Indonesia bahwa ada kejadian disana dan jangan

sampai terjadi di Indonesia.

Page 119: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

2. Bagaimana Harian Republika mengonstruksi

pemberitaan tersebut?

Kalau tentang kontennya, kita melihat bahwa ini

adalah masalah krisis kemanusiaan. Jadi kebetulan

mereka adalah mayoritas muslim, dan memang

konsumen pembaca Harian Republika adalah muslim,

jadi itu seperti ada benang merahnya. Tetapi yang

nomor satu karena ini masalah kemanusiaan. Kita

banyak mendengar terdapat kamp-kamp reedukasi

kejuruan pendidikan kembali, merekontruksi kembali

pendidikan, atau pemahaman mereka ini yang kita

khawatirkan ada penghapusan identitas diri mereka

sebagai muslim etnis Uighur di Xinjiang, jadi nomor

satu adalah kemanusiaan masalah hak asasi manusia.

3. Mengingat ini adalah berita Internasional,

bagaimana Harian Republika sebagai media

nasional berani untuk memberitakan kasus

tersebut? Mengingat ada beberapa isi berita yang

diambil dari lansiran media asing, apalagi untuk

dijadikan headline.

Kita memang ada langganan dua media asing, yaitu

Router dengan AP. Router mewakili Eropa, Inggris.

Kemudian AP mewakili Amerika, ditambah lagi

dengan bahan-bahan lain seperti The Guardian, The

Independence, CNN, BBC, New York Times, Al

Jazeera, nah ini semua kita pilih dan saring

Page 120: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

bagaimana mereka mewakili semua wilayah. Al

Jazeera mewakili Timur Tengah, dan relatif objektif

ya itu kan ada tolak ukurnya, kita cek bagaimana

korelasinya misalnya ada signifikansinya bagaimana

dengan berita-berita lain. Kalau misalnya berita itu

sama, kita anggap itu terverifikasi. Kalau BBC dan

sebagainya, memang kualitasnya juga bagus. Kalau

kita kan langganannnya dengan Router dan AP, kita

anggap sudah cukup mewakili kantor berita dan kita

liat validitasnya bisa terjaga. Itu memang semua ini

second hand information dan cara ceknya dengan

membandingkan, seiring berjalannya waktu akan

kelihatan kredibilitas sebuah sumber berita yang

second hand information seperti apa. Tapi sejauh ini

teruji relatif baik sumber yang valid.

4. Bagaimana prosedur yang harus dilakukan untuk

berlangganan dengan media asing tersebut?

Kalau berlangganan itu kantor, yang kita langganan

kan dua yaitu AP dan Router. Dan yang lainnya hanya

kita kutip sebagian, untuk memverifikasi dan

membandingkan kebenaran berita antar media.

5. Bagaimana kriteria pemilihan narasumber yang

akan diwawancarai?

Kalau untuk berita internasional, karena kita rata-rata

menggunakan second hand information, dalam bentuk

Page 121: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

tulisan yang sudah jadi. Jadi harus terverifikasi dan

yang pertama langganan dulu, seperti yang tadi dua

langganan itu jadi sumber utama, dan bahan lain

melengkapi.

6. Apakah dalam rapat redaksi terdapat pro dan

kontra untuk mengangkat kasus ini untuk

dijadikan headline?

Kalau untuk konten Xinjiang tidak ada pro dan kontra.

Jadi kalau kenapa berita Xinjang dijadikan headline,

karena ada berita lain yang tak terlalu mendesak. Tapi

kalau tentang kasus Xinjiang menarik dan selalu tetap

menarik. Jadi pro dan kontra sebatas bersaing dengan

berita yang lain yang lebih mendesak.

7. Bagaimana proses persiapan menggali berita

tersebut?

Pertama harus selalu browsing, itu sebabnya desk

Internasional itu kan orang pikir cuma

menerjemahkan, padahal tidak. Pertama dia harus

memahami bahasa Inggris dengan baik, agar tidak ada

salah penafsiran . Kedua juga, bisa memahami bahasa

Indonesia dengan baik, diksi-diksi nya harus tepat,

karena untuk kata-kata tertentu misalnya ada teroris,

itu kita punya bahasa sendiri, punya istilah sendiri.

Atau misalnya militan dan sebagainya, nah itu

pelabelan, kita harus hati-hati. Bahasa Inggris atau

Page 122: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

bahasa Indonesia kemudian juga memahami

background dan sejarah isu itu tentang Xinjiang.

Kalau orang yang tidak memahami sejarahnya,

biasanya hasilnya akan berbeda. Dengan tiga modal

ini, kemudian langsung kita browsing, mana angle

terbaik kita ramu, jadi ada kalanya dari sebuah sumber

kita ambil ada bagian atasnya, dan dilengkapi dengan

bagian lain dari sumber lain. Jadi bisa dalam satu

berita itu ada kadang tujuh sampai delapan sumber ,

dan itu kadang tidak jarang juga tidak disebutkan

semua, kalau bisa dibilang itu seperti skripsi mini

karena kita selalu harus selalu riset.

8. Dengan menggunakan judul “Hormati Hak

Uighur” apakah bisa dikatakan bahwa Harian

Republika lebih condong kepada etnis Uighur?

Iya condong kepada nilai kemanusiaan, karena ada

background nya, kita melihat ada penindasan dan

ketidakadilan, ada hak mereka yang tertindas maka

kita berpihak pada itu. Jadi memang tugas jurnalistik

itu sangat erat pada nilai kemanusiaan, nilai kebenaran

dan keadilan.

9. Bagaimana pendapat anda dengan adanya kasus

etnis Uighur yang telah lama terjadi namun hingga

kini belum kunjung selesai?

Page 123: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

Pertama ini kan masalah kasus kemanusiaan, yang

kedua rada rumit karena ternyata separatisme disana.

Uighur itu ada sebagian orangnya yang ingin

memisahkan diri menjadi Turmekistan. Akhirnya

kalau memang itu masalah separatisme, kita tidak

akan ikut campur karena itu masalah internal didalam

Negara Cina. Kalau kita membela separatisme nya,

maka apa yang akan terjadi dengan Indonesia, sama

dengan ada orang yang ingin membela papua lepas

kan juga menjadi masalah. Jadi kita tidak membela

separatisme, melainkan HAM. Disini kita harus pintar

memilih yang tepat sesuai visi misi Republika. Itu

sebabnya ketika ada orang Uighur yang tinggal di

pengasingan, datang ke Republika dia berbicara

menceritakan pengalamannya dalam kamp tersebut.itu

kita saring banget dengan baik, mana yang bagian

separatisme dan mana bagian gagasan dia tentang

HAM. Itu adalah tugas kita memilah. Informasi yang

mereka sampaikan sama seperti yang diberitakan oleh

media dan sumber-sumber asing, lagi-lagi itu

terverifikasi.

10. Apa efek dari pemberitaan kasus pelanggaran

HAM yang menimpa etnis Uighur?

Yang kita tahu dari online, kita menjadi referensi

apabila orang-orang ingin tahu tentang Uighur,

biasanya mengikuti Republika. Karena disaat media

Page 124: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

lain tidak memberikan perhatian pada isu ini, maka

Republika yang menyajikan. Jadi yang membedakan

Republika dengan media lain yaitu selalu

memberitakan tentang muslim, sementara media lain

tidak. Tapi untuk standar jurnalistik, cover both side,

dan verifikasi sama seperti mereka.

11. Menurut Harian Republika sendiri bagaimana

sikap pemerintah dalam menanggapi kasus ini?

apakah sudah sesuai harapan dari Republika?

Sebenarnya pemerintah bisa bersuara atas nama

kemanusiaan, tapi kelihatannya mereka juga lebih

bersikap hati-hati karena adanya tumpang tindih pada

isu separatisme. Sejauh ini memang belum ada

tindakan langsung, kita juga tidak mempunyai

organisasi dengan Cina dalam hal regional. Jadi

kelihatannya pemerintah Indonesia lebih menanti, wait

and see dan melihat apa yang terjadi.

12. Apakah kedubes Cina sudah memberikan

tanggapan?

Sudah memberikan keprihatinan tapi untuk yang lain

tidak.

13. Apa harapan Harian Republika setelah menulis

berita mengenai kasus etnis uighur?

Page 125: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

Semoga menyadarkan masyarakat Indonesia ada isu

itu, dan pemerintah Cina melihat semakin besarnya

tekanan di dunia internasional soal Uighur. Sehingga

lebih berhati-hati untuk tidak melakukan pelanggaran

HAM. Masalah ini bisa diselesaikan dengan damai

kembali lagi pada porsinya dan perhatian kepada

HAM nya urusan separatisme itu urusan Cina.

14. Bagaimana latar belakang pendidikan, agama,

budaya dan politik redaktur dalam mengedit

berita?

Nama lengkap saya Yeyen Rostiyani, saya lahir di

Kuningan 3 Oktober 1971. Pendidikan terakhir saya

MA jurusan Internasional Politics & Security Studies,

Univ. of Bradford (UK). Kalau untuk pandangan

politik, saya gak punya afiliasi ke haluan manapun.

Jadi aku moderat, semaksimal mungkin wartawan

berada di “tengah”, jadi moderat.

Page 126: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

Struktur Organisasi dan Redaksional Harian Republika

Adapun struktur organisasi Harian Republika sebagai berikut:1

Struktur Organisasi Harian Republika

Posisi Jabatan Nama

Komisaris Utama Muhammad Lutfi

Komisaris R. Harry Zulnardy, Adrian

Syarkawi, Tjuk Agus Minahasa,

Agoosh Yoosran

Direktur Utama Mira Rahardjo Djarot

Direktur Operasional Arys Hilman Nugraha

Direktur Konten Irfan Junaidi

Manajer Senior Keuangan,

SDM, dan Umum

Ruwito Brotowidjojo

Manajer Iklan dan

Pengembangan Daerah

Indra Wisnu Wardhana

Manajer Produksi Nurrokhim

Manajer Promosi dan Event HR Kurniawan

Manajer TI Mohamad Afif

1Data diambil dari Harian Republika Edisi 4 januari 2020

Page 127: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

Struktur Redaksional Harian Umum Republika

Posisi Jabatan Nama

Pemimpin Redaksi Irfan Junaidi

Wakil Pemimpin Redaksi Nur Hasan Murtiaji

Redaktur Pelaksana Koran Subroto

Redaktur Pelaksana Newsroom Maman Sudiaman

Redaktur Pelaksana Online Elba Damhuri

Redaktur Senior Agung P Vazza

Wakil Redaktur Pelaksana Firkah Fansuri, Heri Ruslan,

Kumara Dewatasari, Joko

Sadewo

Asisten Redaktur Pelaksana Priyantono Oemar, Stevy

Maradona, Ferry Kisihandi,

Mansyur Faqih, Didi Purwadi,

Muhammad Subarkah, Budi

Raharjo, Edwin Dwi Putranto

Sekretaris Redaksi Hamidah Sagaf

Perwakilan Jawa Barat Rachmat Santosa Basarah

(Kepala Perwakilan), Irfan

Fitrat Pribadi (Kepala Redaksi)

Perwakilan DI- jateng dan jatim Haryadi B Sisanto (Kepala

Perwakilan), Yusuf Assidiq

(Kepala Redaksi)

Wartawan Senior Harun Husein, Nurul S

Hamami, Selamat Ginting, Siwi

Tri Puji Budiwiyati, Rakhmat

Page 128: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

Hadi Sucipto

Kepala Desain Sarjono

Kepala Infografis Muhammad Ali Imron

Kepala Penyunting Bahasa Ririn Liechtiana

Kepala Digital Desi Purwo Wijianto

Page 129: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

Wawancara bersama Redaktur desk Internasional Harian

Republika, Yeyen Rostiyani.

Page 130: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
Page 131: KONSTRUKSI REALITAS KRISIS KEMANUSIAAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51761/1/IKRIMA… · dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,