konstruksi mesin modul ke 141 (1)
TRANSCRIPT
7/16/2019 Konstruksi Mesin Modul Ke 141 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/konstruksi-mesin-modul-ke-141-1 1/10
KONSTRUKSI MESIN
MODUL KE-14 ( 24 Juni 2011)
DOSEN PENGAMPU
Ir. H. PIRNADI. M.Sc. APU
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM KULIAH KELAS KARYAWAN
2011
7/16/2019 Konstruksi Mesin Modul Ke 141 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/konstruksi-mesin-modul-ke-141-1 2/10
Modul-14 Konstruksi Mesin Program Kelas Karyawan
PENDAHULUAN
• Pengantar, evaluasi hasil produk komponen konstruksi mesin, adalah akan
memberikan penilaian tentang kondisi hasil produk yang dihasilkan oleh suatu pabrik
atau perusahaan. Hal ini memegang peranan penting dalam era teknologi industri
masa kini dan akan melakukan penilaian secara obyektif dengan keterkaitannya pada
hampir dalam setiap kegiatan permesinan di masa yang datang, dari dalam rumah
sampai ke industri, sangat diperlukan.
• Peranan pemilihan material teknik, tidak kalah pentingnya untuk komponen
konstruksi mesin dengan tujuan umum, agar seluruh hasil produk dapat dibuat dengan
baik dan dapat bertahan atau mampu menahan seluruh beban yang diberikan. Maka
pemilihan jenis material yang akan digunakan harus dipilih dengan tepat, termasuk
prediksi beban-eban yang akan bekerja dan kondisi lingkungannya.
• Sumber data dapat diambil dari banyak referensi, dapat digunakan untuk
mendukung pemilihan banhan dan bentuk komponen konstruksi mesin khususnya
pada pemilihan jenis material yang akan digunakan, seperti: Dieter dalam Engineering
design a material and processing approach, Di samping setiap perusahaan
diharuskan memiliki “peralatan yang memadai/canggih untuk dapat menghasilakan
produk yang memenuhi pasar dan konsumen. Atau buku-buku referensi yang lain,
yang berhubungan dengan perancangan mesin baik dari segi biaya (ekonomi)
maupun dari segi teknis (kekuatannya).
• Produk komponen konstruksi mesin, merupakan salah satu produk teknik yang
perkembangannya begitu pesat terutama dengan dikembangkannya penggunaan
komputer digital sebagai suatu sarana perancangan (desain). Khususnya pada
Jurusan Teknik Mesin mata kuliah “Konstruksi Mesin” ini perlu dikenalkan kepada
para mahasiswa sebagai maka kuliah yang bertitik tolak, yaitu perancangan
permesinan dengan berbagai persyaratan yang ditentukan.
Konstruksi Mesin
Ir.H. Pirnadi, M.Sc. APU
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 2
14. EVALUASI HASIL PRODUK KONSTRUKSI MESIN(SEGI TEKNIK DAN EKONOMI)
7/16/2019 Konstruksi Mesin Modul Ke 141 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/konstruksi-mesin-modul-ke-141-1 3/10
Modul-14 Konstruksi Mesin Program Kelas Karyawan
• Pengertian materi kuliah kostruksi mesin, yang berhubungan dengan cara-cara,
yaitu:
1. Berhubungan dengan falsafah desain
2. Permasalahan keandalan dalam mendesain
3. Teknik pemilihan material untuk produk komponen konsturksi mesin
4. Permasalah proses produksi
5. Permasahan evaluasi hasil desain produk
6. Permasalahan mengenai kontrol biaya untuk setiap produk (segi ekonomi)
7. Diakhiri dengan pemberian tugas desain sederhana mengenai konstruksi mesin.
Pemilihan material untuk produk komponen
• Seorang sarjana teknik akan memilih jenis material untuk keperluan produksi
apapun, khususnya untuk komponen konstruksi mesin dengan pertimbangan-2
berikut:
1. Bila memperhatikan kekuatan material, maka dipilih material yang mempunyai
berat jenis relatif kecil agar total konstruksi nantinya menjadi ringan. Disamping itu
tidak kalah pentingnya, yaitu daya hantar panasnya yang besar.
Bila diperhatikan sifat (karakteristik) material teknik dapat dibagi menjadi, antara
lain : menurut sifat fisik dan mekanik dari suatu material teknik tersebut yang akandigunakan untuk pemilihan material dan pengembangannya, sifat fisik meliputi:
a. Berat jenis, dari material teknik yang akan digunakan untuk produk komponen
konstruksi mesin sesuai dengan kebutuhan kekuatan dan ratio berat.
b. Daya hantar , dari material teknik terhadap panas dan listrik yang baik sesuai
dengan kondisi kerja yang akan dialami komponen konstruksi mesin.
c. Penampakan (pewarna), dari warna material teknik lebih baik dipilih jenis yang
tampak jelas daripada jenis material yang tidak tampak sering kali akan
membahayakan orang lain / operator.
d. Optik, mengenai optik ini akan sangat dipengaruhi oleh keperluan dan kebutuhan
untuk produk komponn konstruksi mesin.
Dari segi sifat mekanik, hasil produk komponen konstrukti mesin akan meliputi,
antara lain: kekuatan material yang digunakan, kekuatan ini hanya menyangkut
terhadap beban saja tidak atas dasar petimbangan kondisi yang lain. Deformasi
bbetuk (perubahan bentuk akibat gaya luar/panas), seberapa besar terjadi perubahan
bentuk akibat beban atau gaya yang dikerjakan padanya. Kekerasan material yangakan digunakan disamping kekakuannya, dan ketahanan material terhadap penetrasi
Konstruksi Mesin
Ir.H. Pirnadi, M.Sc. APU
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 3
7/16/2019 Konstruksi Mesin Modul Ke 141 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/konstruksi-mesin-modul-ke-141-1 4/10
Modul-14 Konstruksi Mesin Program Kelas Karyawan
pada permukaannya. Juga tidak kalah pentingnya, yaitu ketangguhan (seberapa
besar energi yang dibutuhkan untuk mematahkan material tersebut).
2. Bila dipandang dari segi teknik pengerjaannya, perlu dipilih material yang
mampu bentuk atau mudah dikerjakan, baik dengan mesin perkakas atau dengan
manual. Dan tidak kalah pentingnya adalah kestabilan material agar tidak terlalu
terpengaruh oleh lingkungannya. Ada sejumlah material teknik yang mudah
dikerjakan dengan mesin tetapi tidak terlalu kuat menahan beban atau gaya luar
yang akan bekerja.
3. Bila dipandang dari segi ekonomi (biaya termasuk operasional), perlu dipilih
material teknik yang ekonomis artinya materialnya murah harganya tetapi
kekuatannya cukup optimal. Tetapi bukan murah harganya tetapi lemah atau tidakkuat. Lebih baik agak mahal sedikit tetapi kuat menahan seluruh beban yang
diberikan padanya sesuai dengan kondisi lingkungannya
4. Bila dalam kondisi yang sangat mendesak (urgensi), bisa dipilih material teknik
dan cara yang tepat untuk direkayasa dalam penggunaan konstruksi mesin atau
penggunaan dalam teknik yang lain. Maka perlu kenal sifat-sifat material dan
kekuatannya.
5. Tidak kalah penting dalam pemilihan material untuk produk komponen
konstruksi mesin ini adalah memilih material secara teknik yang sesuai dengan
kebutuhannya (bisa kekuatan, lingkungan, dan biaya yang tersedia). Juga
perhatikan mengenai manfaatnya atau daya gunanya untuk keperluan apa dan
kondisinya dimana dan bagaimana.
Parameter secara umum, pemilihan material secara teknik kekuatan untuk produk
komponen konstruksi mesin, sekedar rambu-rambu atau suatu parameter, sebagai
berikut: Sifat-sifat mekanis material seperti: kekuatan, keuletan, kekerasan,
elastisitas, ketangguhan, ketahanan terhadap beban, rasio tebal dan berat , dan
lain-lain.
Berikutnya, dari sifat material ini bila dilihat dari struktur intern material itu sendiri,
akan menyangkut seperti: tipe struktur atomnya, jenis kristalnya, atau bentuk
malekul-molekulnya. Hal ini akan sangat mempengaruhi sifat dari material tersebut.
Selanjutnya, sifat-sifat fisik material, seperti: densitas (rapat masa), ekspansi
termal (deformasi akibat panas), konduktivitas (perambatan panas), titik didih,
sifat elektris, optik dan magnet, dan lain-lain.
Konstruksi Mesin
Ir.H. Pirnadi, M.Sc. APU
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 4
7/16/2019 Konstruksi Mesin Modul Ke 141 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/konstruksi-mesin-modul-ke-141-1 5/10
Modul-14 Konstruksi Mesin Program Kelas Karyawan
Sedangkan sifat-sifat kimia, seperti: oksidasi, korosi, degradasi menyeluruh,
keracunan, dan lain-lain. Tidak kalah pentingnya, yaitu: sifat-sifat penampakan,
seperti: warna, tektur permukaan, harga dan ketersediaan material di pasaran.
Diharapkan dalam perancangan komponen konstruksi mesin, jenis material yang
akan digunakan terdapat banyak di pasaran bebas. Hal ini kita banyak diuntungkan
baik dari segi harga juga waktu. Tetapi bila jenis material yang akan digunakan tidak
ada di pasaran, berarti kita harus pesan langsung ke pabrik di samping akan
memakan banyak waktu juga jelas lebih mahal.
• Adapun kompetisi (pertimbangan) material, untuk keperluan material teknik
yang akan digunakan pada produk komponen konstruksi mesin meliputi faktor-faktor,
yaitu :
- Biaya yang tersedia
- Bahan baku yang ada
- Metoda proses yang dilakukan
- Pengembangan bahan baru yang akan menghasilkan sifat-sifat yang baru
juga.
Kendurungan pemakaian material, untuk produk komponen konstruksi mesin massa
depan, dengan berbagai riset atau penelitian yang telah dilakukan untuk
mengantisipasi kebutuhan material teknik masa depan, maka di sini dapat diprediksi
kebutuhan material teknik untuk masa depan, sebagai berikut:
Ni-base HTSA riset temperatur naik dan tahanan terhadap corosi untuk
keperluan luar angkasa (seperti: struktur roket dan satelit) dan penerbangan
(engines). Metoda HIP dan HIF umur fatik alloy untuk penerbangan, saat ini naik
dengan pesat. Metoda metal. Serbuk biaya finishing turun drastis, sebagai contoh:
RST (Rapid Solidification Technology), Paduan (alloy) temperatur naik, Ni-base super alloys, Alumunium Alloys, Titanium alloys, dll
Material Polimer / Plastik, perkembangan maju pesat hampir 9% pertahun, meliputi,
antara lain: Akan menggantikan jenis logam tertentu, jenis gelas, dan kertas untuk
kemasan, isolator, konstruksi, dll. Akan bersynergistik dengan plastik alloys untuk
keperluan sifat-sifat yang berkemapuan sangat tinggi. Antara Juni 1987 – Juni 1988
terdapat hampir 1000 jenis plastik di pasar bebas.
Konstruksi Mesin
Ir.H. Pirnadi, M.Sc. APU
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 5
7/16/2019 Konstruksi Mesin Modul Ke 141 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/konstruksi-mesin-modul-ke-141-1 6/10
Modul-14 Konstruksi Mesin Program Kelas Karyawan
Material Keramik, hingga saat ini meliputi, antara lain: Engineering Ceramic jenis
Nitrida, Carbida dan Oksida yang mempunyai sifat temperatur sangat tinggi untuk
keperluan elektronik pada umumnya. Mempunyai harga yang cukup murah meskipun
masih perlu peningkatan.
Material Komposit, berbagai jenis komposit yang utama, antara lain: Fibre-reinforced
plastik digunakan untuk industri saat ini naik pesat sekira 1,25 ton per tahun pada
tahun 1987. Fibreglass-epoxy & grafit-epoxxy digunakan untuk keperluan struktur
yang sangat kritis cukup maju pesat saat ini. Aplikasi saat ini digunakan untuk
keperluan penerbangan sebagai struktur hampir 75 ton per tahun.
Material Elektronika, berbagai jenis digunakan pada bidang elektronik, antara lain:
Silicon untuk semi konduktor seperti pada: kompoter, untuk chip, dan robot dll.
Pengujian material, untuk mendapatkan hasil produk komponen konstruksi mesin
diperlukan pembahasan uji material di sini hanya pokok-pokoknya saja, mengingat
pada kuliah ke-5 dibahas secara detail teknik uji material untuk konstruksi mesin.
Untuk mengetahui suatu sifat dari material dapat logam (metal) maupun material
bukan logam (non metal material) dilakukan dengan pengujian (testing) mekanis untuk
mengetahui keuatan dan kelembaman dan keletihan material. Biasanya untuk
pengetesan / pengujian sifat material dilakukan dengan pengrusakan dari bagianmaterial yang diuji.
Secara singkat pengujian material teknik, di sini dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Statik test, bila dilakukan pembebanan secara sangat pelan pada material uji,
umpamanya dengan tarikan, tekanan, atau puntiran.
b. Dynamic test, bila material diberi pembebanan secara cepat atau tiba-tiba,
misalnya beban impact (pukulan) atau beban tumbukan.
c. Repeated or Fatique test, adalah pengetesan kelelahan terhadap materialdapat berupa static dan dapat juga berupa dynamic test. Material dibebani
berulang-ulang berupa tumbukan atau pukulan dengan beban tetap.
d. Uji material tanpa melakukan pengrusakan dari sebagian material uji, yaitu uji
metalografi, dimana material diberikan jenis cairan khusus dan dilihat reaksi dan
hasilnya dalam beberapa menit berikutnya.
e. Jenis uji material yang lain, masih banyak lagi untuk melakukan uji material
yang lain, dengan dan tanpa pengrusakan dari bagian material, yaitu uji dengan
sinar rontgen (sinar-x) untuk mengetahui kekroposan material khususnya padasambungan las, dll.
Konstruksi Mesin
Ir.H. Pirnadi, M.Sc. APU
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 6
7/16/2019 Konstruksi Mesin Modul Ke 141 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/konstruksi-mesin-modul-ke-141-1 7/10
Modul-14 Konstruksi Mesin Program Kelas Karyawan
• Pengenalan logam, untuk produk komponen konstruksi mesin dengan
tujuan tidak salah pilih dalam menentukan mjenis material yang akan digunakan. Pada
umumnya material (logam) dapat dikategorikan menjadi logam besi dan logam bukan
besi (Ferrous and Non-Ferrous Metals). Yang dimaksud dengan logam besi adalah
logam dengan komposisi utamanya terdiri dari besi. Sedangkan material logam non-
besi biasanya digunakan sebagai material paduan logam bukan besi tersebut.
Beberapa logam non-besi yang sudah banyak digunakan secara umum, seperti:
Material berat, unsur utamanya adalah tembaga, Nikel, Seng, Timah Hitam, dan
Timah Putih. Material ringan, unsur utamanya adalah Aluminium, Magnesium,
Berlium, Titanium, dan Tungten. Material Mulia, untsur utamanya adalah Emas, dan
Perak. Material Refraktori (material tahan panas), unsur utamanya adalah Wolfram,Molibden. Material Radioaktif, unsur utamanya adalah Uranium, Radium, dan
Plutonium. Dan material Kerak Bumi, unsur utamanya adalah La, dan Sc.
Pada umumnya, besi murni diperoleh dalam keadaan padat, berwarna putih
keperakan, ulet, dan bersifat mampu tempa yang baik. Material ini mempunyai berat
jenis 7,87 kg/m3, mencair pada temperatur 1539oC dan volumenya bertambah 4,4%;
panas laten pencairan mencapai 65 Cal/gr. Material besi mampu menahan panas atau
bersifat thermal conductivity antara 1/6 : 1/7 dari kemampuan Perak, atau sepaoruh
lebih besar dari pada Aluminium, serta berkemampuan listrik 1/5 : 1/6 dari Perak atau
1/3 dari Alumunium.
Bijih besi di alam dapat diklasifikasi menjadi empat kelas berdasarkan kandungan
besinya, yaitu: Magnetis (Black Ores), Fe3O4, terdiri dari : 40 – 70% besi, sangat
keras, mengandung Si : 35 – 37%, dan ada juga yang necapai 60% Si serta berdaya
magnet kuat. Lemonit (Brown Ores), Fe2O3H2O, suatu mineral yang mengandung
57,14% besi dan 25,3% air dan bersifat sangat kropos. Hematis (Red Ores), Fe2O5,
mempunyai kandungan besinya sebesar 45 – 65%, mineral ini bersifat mudah
mencair, berwarna merah, mengandung sedikit pospor dan belerang. Manganes Ores,
suatu mineral mengandung 20 – 25% Mn dan merupakan sumber utama besi
mangan.
Besi tuang, merupakan hasil proses produksi peleburan besi yang diolah di dalam
dapur kopula. Besi tuang ini mengandung komposisi karbon (1,7 – 6%) dan juga
mengandung sedikit Si, Mn, P dan S. Kadar karbon diperoleh dalam bentuk: Karbon ©
atau grafit C dan Karbon terikat atau cementit Fe3C
Konstruksi Mesin
Ir.H. Pirnadi, M.Sc. APU
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 7
7/16/2019 Konstruksi Mesin Modul Ke 141 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/konstruksi-mesin-modul-ke-141-1 8/10
Modul-14 Konstruksi Mesin Program Kelas Karyawan
Pada umumnya besi tuang, dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu : Besi tuang putih
(White Cast Iron), Besi tuang kelabu (Grey Cast Iron), Besi tuang Malleable, Besi
tuang nondular, disebut demikian karena grafit pada besi ini benrbentuk bulat.
Sedangkan material baja, pada dasarnya baja merupakan material paduan antara
besi dan karbon dengan kandungan karbon tidak lebih dari 2%, lebih lengkap
biasanya mengandung unsur-unsur: C, Mn, Cu, Si, Ni, dan sisanya Fe. Dan dapat
dibuati menjadi : Pig Iron atau Cast Iron dengan menghilangkan sejumlah karbon,
Wrought Iron dengan menambahkan kadar karbon, dan Wrought Iron, Pig Iron dan
kepingan besi atau baja yang dicairkan bersama, kemudian ditambahkan karbon
sesuai dengan kebutuhan.
Sedikit proses pembuatan baja, dapat dilakukan melalui tiga macam dapur, yaitu:
Dapur Bessmer, Dapur Siemen Martin, dan Dapur Listrik. Proses pembuatan baja
tidak dilakukan di sini, mengingat hal ini adalah bagian dari kuliah Material Teknik
yang perlu perinci secara detail. Meskipun demikian baja dapat dilakukan proses
penyepuhan dan pengerasan pada bagian permukaan untuk mempertinggi kekerasan
baja, dengan anneling adalah proses pelunakan dimana logam dipanaskan dan
kemudian dibiarkan mendingin secara perlahan. Dulunya dipercaya cairan-cairan
biologis merupakan cairan pendingin yang baik. Di kebudayaan-kebudayaan kuno,
pedang yang masih membara ditusukan ke tubuh narapidana. Kini biasanya
digunakan pendinginan dengan air garam atau minyak.
Penyepuhan, menghasilkan logam yang keras namun rapuh. Pemanasan perlahan
logam yang telah diperkeras dan membiarkan mendingin perlahan akan menghasilkan
logam yang masih keras tetapi juga turun kerapuhannya. Proses ini disebut
tempering . Proses ini menghasilkan banyak partikel-partikel Fe3C (cementit ) di baja,
yang dapat menghalangi pergerakan dislokasi sehingga memberikan kekuatan.
Karena deformasi plastis, dihasilkan oleh pergerakan dislokasi, logam dapat
diperkuat dengan mencegah pergerakan ini. Bila logam dibengkokkan atau dibentuk,
dislokasi terbentuk dan bergerak. Dengan meningkatnya jumlah dislokasi dalam
kristal, dislokasi-dislokasi itu akan saling melilit atau terjepit dan tidak dapat bergerak.
Hal ini dapat memperkuat logam membuatnya lebih sukar terdeformasi. Pemrosesan
ini disebut perlakuan dingin. Pemanasan menghilangkan pengaruh perlakuan dingin
dipanaskan, rekristalisasi terjadi. Butiran-butiran baru terbentuk dan tumbuh memakan
Konstruksi Mesin
Ir.H. Pirnadi, M.Sc. APU
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 8
7/16/2019 Konstruksi Mesin Modul Ke 141 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/konstruksi-mesin-modul-ke-141-1 9/10
Modul-14 Konstruksi Mesin Program Kelas Karyawan
bagian yang terkena perlakuan dingin. Butiran-butiran baru memiliki dislokasi lebih
sedikit dan sifat asalnya kembali manual.
Cara lain, untuk meningkatkan kekuatan baja dapat dilakukan dengan melakukan
penambahan dengan material lain yang biasa disebut paduan Logam (Metal alloys).
Keberadaan unsur lain dalam suatu logam dapat merubah sifat-sifat logam, kadang
perubahannya drastis. Susunan dan ikatan dalam logam memungkinkan penambahan
unsur-unsur lain ke dalam strukturnya, membentuk campuran logam-logam yang
disebut paduan atau alloy . Bahkan dalam kasus unsur yang ditambahkan adalah non
logam fesi, paduan mungkin masih memiliki sifat-sifat logam aslinya, paduan
termbaga telah cukup dikenal sejak awal dalam sejarah.
•
Dari pengevaluasian dan penganalisisan suatu komponen produk hasildesain dan pembuatan suatu pabrik atau perusahaan khusus, maka dapat
disimpulkan di sini, yaitu : Dengan memperhatikan teknik desain yang cukup memadai
(handal) dalam perancangan suatu komponen produk konstruksi mesin dan dibarengi
dengan teknik pemilihan jenis material yang secara teliti, akan menghasilkan suatu
produk yang sesuai dengan keinginan konsumen (pemesan akan puas), dan dengan
pengembangan seperlunya akan memberikan hasil keuntungan perusahaan yang
lebih besar dengan seluruh desain juga menitik beratkan pada desain secara
ekonomis dari seluruh biaya termasuk untuk operasional (tetap dan berubah).
• Diharapkan hasil rancangan sesempurna mungkin, antara lain
persyaratannya:
1. Konstruksi komponen mesin sesederhana mungkin
2. Menggunakan bahan yang ringan, kuat, murah dan mudah didapat
3. Perakitan semudah mungkin, dengan cara yang normal (standar)
4. Tidak polusif terhadap lingkungan (ramah lingkungan)
5. Mendatangkan keuntungan yang sebesar mungkin agar seluruh karyawan
mendapatkan kesejahteraan yang memadai.
Konstruksi Mesin
Ir.H. Pirnadi, M.Sc. APU
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 9
7/16/2019 Konstruksi Mesin Modul Ke 141 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/konstruksi-mesin-modul-ke-141-1 10/10
Modul-14 Konstruksi Mesin Program Kelas Karyawan
Terima Kasih
Konstruksi Mesin
Ir.H. Pirnadi, M.Sc. APU
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 10