konstruksi mesin-

Upload: umar-syaid

Post on 05-Jul-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    1/19

    Modul ke:

    Fakultas

    Program Studi

    Kontruksi MesinUji Kelelahan Pada Material

    Prof. (Em) Dr. Ing Darwin SebayangHendi Saryanto, S.T, M.Eng05Teknik 

    Teknik Mesin

    Pembuka

    Daftar Pustaka

    Akhiri Presentasi

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    2/19

    <

    < >

    >MENU

    MENU AKHIRI

    AKHIRI

    Kelelahan (Fatigue) adalah bentuk dari kegagalan yang terjadi pada strukturyang terjadi karena beban dinamik yang berfluktuasi dibawah yield strength

    yang terjadi dalam waktu yang lama dan berulang-ulang. Ingat, kata kuncinya

    adalah beban dinamik, berulang, dalam jangka waktu yang lama. Fatigue crack

    biasanya bermula deri permukaan yang merupakan tempat beban

    berkonsentrasi. Fatigue menyerupai brittle farcture yaitu ditandai dengan

    deformasi plastic yang sangat sedikit. Proses terjadinya fatigue ditandaidengan crack awal, crack propagatin dan fracture akhir. Permukaan fracture

    biasanya tegak lurus terhadap beban yang diberikan. Dua sifat makro dari

    kegagalan fatigue adalah tidak adanya deformasi plastic yang besar dan

    farcture yang menunjukkan tanda tanda berupa ‘beachmark’ atau‘camshell’.

    Tanda tanda makro dari fatigue adalah tanda garis garis pada pemukaan yang

    hanya bisa dilihat oleh mikroskop electron.

    Kelelahan(Fatique)

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    3/19

    <

    < >

    >MENU

    MENU AKHIRI

    AKHIRI

    Benda yang tidak tahan terhadap fatik akan mengalamikegagalan pada kondisi pembebanan dinamik (beban

    berfluktuasi ). Mengalami kegagalan ( patah ) pada

    tegangan jauh di bawah tegangan yang diperlukan

    untuk membuatnya patah pada pembebanan tunggal (statis ). Kegagalan fatik biasanya terjadi pada tempat

    yang konsentrasi tegangannya besar, seperti pada ujung

    yang tajam atau notch. Tidak ada indikasi awal

    terjadinya patah fatik dan retakan fatik yang terjadibersifat halus, maka patah fatik sulit untuk dideteksi

    dari awal.

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    4/19

    <

    < >

    >MENU

    MENU AKHIRI

    AKHIRI

    Bersadarkan Penyebab utamanya, yaitu beban(tegangan) yang bekerja, patah Fatik tergantung

    pada :

    1. Besarnya tegangan maksimum yang bekerja

    2. Fluktuasi tegangan yang bekerja, yaitu

    besarnya amplitudo dari tegangan tegangan

    yang bekerja

    3. Siklus tegangan yang bekerja. Adalah

    banyaknya periode pembebanan yang terjadi.

    Faktor-faktor penyebabpatahfatique

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    5/19

    <

    < >

    >MENU

    MENU AKHIRI

    AKHIRI

    Selain tegangan, faktor-faktor lain yangdapat mempengaruhi terjadinya patah

    fatik, antara lain :

    1. Konsentrasi tegangan pada suatu

    bagian benda.

    2. Terdapatnya porositas

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    6/19

    <

    < >

    >MENU

    MENU AKHIRI

    AKHIRI

    Selain itu terdapat banyak variable lain yang juga dapatmempengaruhi fatik seperti konsentrasi tegangan,

    temperature, overload, struktur metalurgi, tegangang

    sisa, dan tegangan kombinasi

    Pada konstruksi dan elemen mesin yang menerima

    beban dinamik, tegangan yang terjadi di dalamnya akan

    berubah-ubah. Bila besarnya tegangan yang berubah-

    ubah tersebut melampaui batas lelah material makakonstruksi atau elemen mesin akan rusak pada kurun

    waktu tertentu.

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    7/19

    >MENUMENU AKHIRIAKHIRI

    Jenis beban dinamik sinusoidal ditunjukkan padagambar berikut:

    Gambar : a). Beban tegangan bolak-balik (reversed stress), b).Beban tegangan berulang (repeated

    stress), c). Beban tegangan tidak beraturan (random stress).

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    8/19

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    9/19

    >MENUMENU AKHIRIAKHIRI

    Agar elemen mesin tidak gagal akibat patah lelah, makaelemen tersebut haruslah dirancang berdasarkan

    kriteria patah lelah. Perancangan elemen mesin

    berdasarkan berdasarkan kriteria patah lelah dapat

    mencegah terjadinya patah lelah atau jika patah lelahtidak dapat dihindari, maka metode perancangan ini

    dapat memberikan kisaran umur elemen mesin dalam

     jumlah jam operasi. Dengan diketahuinya perkiraan

    umur elemen mesin, maka dapat diambil tindakan

    untuk mencegah kerusakan elemen mesin dengan jalan

    mengganti elemen mesin dengan yang baru.

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    10/19

    >MENUMENU AKHIRIAKHIRI

    A. Wöhler seorang insinyur kereta api di Jerman membuat mesinuji lelah yang dapat memberikan beban yang diulang-ulang.

    Wöhler menemukan beberapa fakta penting tentang fenomena

    patah lelah, yaitu :

    1. Faktor utama yang mempengaruhi patah lelah adalah

    pengulangan beban yang terjadi selama pengujian dan bukanwaktu pengujian.

    2. Besi dan baja dapat menahan beban yang diulang-ulang

    beberapa kalipun tanpa mengalami patah lelah, asal tegangan

    yang terjadi dalam besi dan baja tersebut tidak melebihi

    suatu harga tertentu. Untuk beban yang menimbulkan

    tegangan bolak balik yang diulang-ulang, tegangan batas yang

    tidak menimbulkan patah lelah tersebut kemudian dinamakan

    kekuatan lelah.

    KekuatanLelahBebanLenturBerputar

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    11/19

    >MENUMENU AKHIRIAKHIRI

    Kemudian R.R Moore membuat mesin uji lelahdengan beban lentur bolak balik seperti gambar

    berikut :

    Gambar : Mekanisme mesin uji lelah R. R Moore

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    12/19

    >MENUMENU AKHIRIAKHIRI

    Dalam merancang suatu komponen, untuk menentukan tegangan aman yang

    di izinkan, para perekayasa sering menggunakan cara estimasi umur fatik

    dengan menggunakan pendekatan tegangan. Metode ini merupakan cara

    konvensional dan paling simpel, mudah dilakukan untuk aplikasi perencanaan,

    sangat baik diterapkan pada kondisi pembebanan elastis, mampu menunjukan

    batas rentang pakai yang aman (safe life) bahkan tak hingga (infinite life). serta

    sangat tepat untuk perencanaan komponen pada kondisi fatik siklus tinggi.Namun perlu diperhatikan bahwa metode ini tidak cocok untuk kondisi fatik

    siklus rendah karena metode ini tidak dapat menghitung pengaruh tegangan-

    regangan sebenarnya pada saat terjadi deformasi peluluhan lokal, terbatas

    hanya pada material logam terutama baja karena pada material tertentu tidak

    dapat menunjukan respon data yang tepat bila menggunakan pendekatan ini.

    Syarat utama untuk menggunakan metode pendekatan tegangan mengacupada asumsi perhitungan mekanika benda padat bahwa komposisi material

    idealnya homogen, kontinyu dan bebas cacat atau bebas retak. Tujuan utama

    menggunakan pendekatan ini pada perencanaan komponen adalah untuk

    mendapatkan umur pakai aman bahkan tak hingga.

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    13/19

    >MENUMENU AKHIRIAKHIRI

    Grafik S-N adalah grafik yang didapat dari hasilpengujian fatik yang merupakan grafik hubungan antara

    kekuatan fatik dan jumlah siklus pembebanan. Grafik S-

    N memberikan banyak informasi sifat fatik karena pada

    saat pengujian, dimasukkan faktor geometri, perlakuanpermukaan, kondisi pembebanan, temperatur dan

    proses perlakuan material. Kekurangan grafik S-N

    adalah tidak dapat memprediksi deformasi plastis lokal

    dan efek dari tegangan rata-rata.

    KurvaS – N

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    14/19

    >MENUMENU AKHIRIAKHIRI

    Contoh grafik S-N

    Gambar : Grafik hasil pengujian lelah (fatigue test)

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    15/19

    >MENUMENU AKHIRIAKHIRI

    Kurva S – N merupakan kurva eksperimental hasil percobaan ujilelah, dengan memberikan beban yang berbeda-beda pada

    spesimen yang sama untuk memberikan tegangan yang berbeda

    pada daerah di atas dan tepat di bawah batas kekuatan lelah.

    Suatu cara umum untuk membuat kurva S – N adalah dengan

    memasang spesimen-spesimen yang sama pada mesin uji lelahR.R Moore, dengan memberikan beban yang berbeda-beda untuk

    memberikan tegangan yang berada pada daerah di atas dan tepat

    di bawah batas ketahanan lelah. Data pengujian yang diperoleh

    diplot pada koordinat log-log seperti yang ditunjukkan oleh kurva

    S – N mewakili data pengujian lelah.

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    16/19

    >MENUMENU AKHIRIAKHIRI

    Dari grafik diatas terdapat informasi mengenai karakteristik fatikdari material, sumbu horizontal menunjukkan data jumlah siklus

    pembebanan dan sumbu vertikal menunjukkan kekuatan fatik.

    Pada rentang siklus 107 sampai 108 dapat diamati ada tiga buah

    data spesimen yang diberi tanda panah. Arti tanda ini adalah

    spesimen belum patah pada saat pengujian dihentikan. Kondisiini dinamakan batas ketahanan material dalam menerima beban

    fatik (endurance limit). Tingkat tegangannya dinamakan tegangan

    endurance (σe). Untuk merencanakan komponen yang memiliki

    umur pakai aman atau bahkan umur tak hingga maka tingkat

    tegangan yang diaplikasikan harus dibawah batas teganganendurance nya.

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    17/19

    >MENUMENU AKHIRIAKHIRI

    Faktor Konsentrasi Tegangan Teoritik, Kt

    Konsentrasi tegangan merupakan hal yang sangat penting

    dipahami karena sebenarnya kegagalan lelah terjadi pada titik di

    mana terdapat konsentrasi tegangan yang tinggi pada elemen

    mesin seperti pada alur, takik, lubang, ulir, alur pasak, dan

    sebagainya. Artinya tegangan yang terjadi pada potongan yang

    melalui tempat konsentrasi tegangan, mempunyai harga yang

    melebihi harga tegangan nominal teoritik. Beberapa literatur

    telah menampilkan harga faktor kosentrasi tegangan untukberbagai jenis pembebanan. gambar dibawah adalah grafik harga

    factor kosentrasi tegangan teoritik untuk poros beralur yang

    mendapat beban bending.

    KonsentrasiTegangan

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    18/19

    Daftar Pustaka

  • 8/16/2019 Konstruksi Mesin-

    19/19

     TerimaKasihDarwin Sebayang