konservasi tanah punclut

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya suatu kota, kebutuhan infrastruktur pun juga akan terus meningkat. Kebutuhan akan lahan pun juga akan semakin meningkat. Pembangunan yang tidak terkendali mendorong terjadinya konversi pemanfaatan lahan dan berdampak terhadap lingkungan. Kasus konversi perubahan pemanfaatan lahan ini kerap terjadi di kota Bandung. Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di kota Bandung mendorong pemerintah maupun investor untuk melakukan pembangunan kawasan hunian atau perumahan. Kasus perubahan pemanfaatan lahan di kota Bandung yang masih sering dibicarakan dan belum terselesaikan adalah kawasan Bandung Utara. Pada umumnya Kawasan Bandung Utara (KBU) yang merupakan ruang terbuka hijau memiliki fungsi dan peranan penting dalam menjamin keberlanjutan perkembangan kehidupan di Cekungan Bandung. Daerah Cekungan Bandung adalah sebagian wilayah Kabupaten Bandung, seluruh wilayah Kota Bandung, seluruh wilayah Kota Cimahi, sebagian wilayah Kabupaten Sumedang dan sebagian wilayah Kabupaten Bandung Barat. Salah satu kasus pengalihfungsian lahan terjadi di daerah Punclut, kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap. Daerah Punclut memiliki peran penting dalam siklus ekologi kota Bandung, yaitu Tugas Individu TGL – hal. 1

Upload: emil-pradana

Post on 30-Jun-2015

371 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: konservasi tanah punclut

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya suatu kota, kebutuhan infrastruktur pun juga akan

terus meningkat. Kebutuhan akan lahan pun juga akan semakin meningkat.

Pembangunan yang tidak terkendali mendorong terjadinya konversi pemanfaatan lahan

dan berdampak terhadap lingkungan.

Kasus konversi perubahan pemanfaatan lahan ini kerap terjadi di kota Bandung.

Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di kota Bandung mendorong pemerintah

maupun investor untuk melakukan pembangunan kawasan hunian atau perumahan.

Kasus perubahan pemanfaatan lahan di kota Bandung yang masih sering dibicarakan

dan belum terselesaikan adalah kawasan Bandung Utara.

Pada umumnya Kawasan Bandung Utara (KBU) yang merupakan ruang terbuka

hijau memiliki fungsi dan peranan penting dalam menjamin keberlanjutan

perkembangan kehidupan di Cekungan Bandung. Daerah Cekungan Bandung

adalah sebagian wilayah Kabupaten Bandung, seluruh wilayah Kota

Bandung, seluruh wilayah Kota Cimahi, sebagian wilayah Kabupaten

Sumedang dan sebagian wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Salah satu kasus pengalihfungsian lahan terjadi di daerah Punclut, kelurahan

Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap. Daerah Punclut memiliki peran penting dalam siklus

ekologi kota Bandung, yaitu sebagai daerah resapan air. Selain itu penetapan daerah

Punclut sebagai kawasan lindung telah diatur dalam Peraturan Daerah Jawa Barat

Nomor 2 Tahun 2003 dan didukung oleh Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 2

Tahun 2004 sebagai daerah konservasi. Namun tetapi, daerah punclut memiliki

kelebihan lain berupa daya tarik alam. Adanya potensi ini membuat pengelola swasta

berencana untuk mengalih fungsikan lahan konservasi tersebut menjadi kawasan

hunian dan pariwisata terpadu.

Tugas Individu TGL – hal. 1

Page 2: konservasi tanah punclut

1.2Landasan Teori

1.2.1 Perumahan

Menurut Undang – Undang nomor 4 tahun 1992 bab 1 (pasal 1) adalah

sebagai berikut:

”Perumahan adalah sekelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan

tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan

sarana lingkungan”.

1.2.2 Daerah Pariwisata

Menurut Perda Provinsi Jawa Barat nomor 1 tahun 2008 tentang

pengendalian pemanfaatan ruang kawasan Bandung utara bab 1 (pasal 1)

adalah sebagai berikut:

“Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,

termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usahausaha

yang terkait di bidang tersebut, sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan”.

1.2.3 Kawasan Lindung/ Konservasi

Menurut Perda Provinsi Jawa Barat nomor 1 tahun 2008 tentang

pengendalian pemanfaatan ruang kawasan Bandung utara bab 1 (pasal 1) dan

UU. No. 26 tahun 2007 tentang penataan ruang bab 1 (pasal 1), kawasan

lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi

kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber daya

buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa, guna kepentingan pembangunan

berkelanjutan.

Tugas Individu TGL – hal. 2

Page 3: konservasi tanah punclut

1.2.4 Daerah Resapan Air

Menurut Perda Provinsi Jawa Barat nomor 1 tahun 2008 tentang

pengendalian pemanfaatan ruang kawasan Bandung utara bab 1 (pasal 1)

adalah sebagai berikut:

“Kawasan Resapan Air adalah kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi

untuk meresapkan air hujan, sehingga merupakan tempat pengisian akuifer yang

berguna bagi sumber air”.

1.2.5 Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Menurut UU no. 26 tahun 2007 tentang penataan ruang, Ruang terbuka hijau

adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya

lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara

alamiah maupun yang sengaja ditanam.

Tugas Individu TGL – hal. 3

Page 4: konservasi tanah punclut

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Resume

Punclut merupakan kawasan yang mempunyai bentang alam dengan topografi

berbukit sampai bergunung, kelerengan rata-rata > 40%, berada pada ketinggian 850 –

1.000 m dpl. Istilah Punclut diperkirakan singkatan dari Puncak Ciumbuleuit karena

memang letaknya di ujung Jalan Ciumbuleuit yang menanjak mulai dari Jl Cihampelas

dan Jl Babakan Siliwangi Bandung . Kawasan punclut ini membentang dari ujung Jalan

Ciumbeulit sampai ujung Jalan Dago (Jl. Juanda).  Istilah ini kemudian semakin populer

setelah banyak orang mengetahui atas potensi alamnya yang dapat dijadikan sebagai

tempat untuk melihat kota Bandung dari kejauhan.

Permasalahan lahan yang ada di Punclut sebenarnya berawal pada tahun 1961.

Saat itu Lahan Punclut adalah lahan miliki negara yang dulunya merupakan lahan eks-

hak Erfpacht atau bekas lahan perkebunan teh pada jaman penjajahan Belanda.  Saat

itu Kepala Inspeksi Agraria Jabar mengalihkan tanah eks erfpacht tersebut menjadi hak

milik kepada lebih dari 900 orang untuk dimanfaatkan sebagai lahan garapan pertanian.

Namun kemudian pada tahun 1997 Menteri Agraria memutuskan untuk mencabut hak

Tugas Individu TGL – hal. 4

Kota Bandung dapat dilihat dengan jelas dari Punclut

Page 5: konservasi tanah punclut

milik tanah tersebut menjadi milik negara kembali dengan alasan lahan tersebut tidak

dimanfaatkan. Selanjutnya untuk mengembangkan wilayah Punclut, menteri agraria

memutuskan bahwa tanah/lahan tersebut akan dimanfaatkan oleh salah satu

pengembang/developer, yaitu PT Dam Utama Sakti Prima (PT DUSP). Hal ini dilakukan

karena tidak adanya dana yang cukup dari pemerintah pusat untuk melakukan

pengembangan. Akhirnya PT DUSP merencanakan untuk mengembangkan kawasan

Punclut menjadi kawasan perumahan dan wisata terpadu. Keputusan menteri ini

kemudian didukung oleh Walikota Bandung pada tahun 2000 dengan mengeluarkan ijin

lokasi kepada PT DUSP. Rencana pembangunan di atas lahan konservasi ini dikenal

sebagai rencana “Allegro Altura”, dimana disitu akan dibangun convention hall, hotel,

music hall, Singapore

International School, Rumah

sakit butik dan skyhome

(konsep hunian baru).

Tugas Individu TGL – hal. 5

Konsep pembangunan Allegro Altura skyhome sebagai hunian terobosan baru

Page 6: konservasi tanah punclut

Kawasan berwarna hijau adalah kawasan konservasi dan daerah resapan air

Letak rencana pembangunan Allegro Altura yang berada diatas lahan konservasi dan resapan air

Gambar fungsi lahan daerah Punclut, kelurahan Ciumbuleuit

Kawasan berwarna kuning adalah kawasan permukiman yang sudah lama diatur dalam RTRW kota Bandung

Namun rencana pengembangan “Allegro Altura” ini menuai banyak pertentangan

dari kalangan masyarakat. Menurut RTRW kota Bandung, lahan yang berada di wilayah

Punclut merupakan lahan konservasi, sedangkan menurut Peraturan Daerah Jawa

Barat Nomor 2 Tahun 2003 lahan tersebut merupakan kawasan lindung. Menurut

direktorat geologi dan tata lingkungan, sedikitnya 60% dari sekitar 108 m3 air tanah

yang masuk ke cekungan Bandung berasal dari KBU, termasuk dari Punclut. Sehingga

kawasan tersebut bertanggung jawab atas keberlanjutan kehidupan dibawahnya.

Dalam kasusnya, terjadi tumpang tindih kebijakan tentang status lahan daerah

Punclut, ada kebijakan yang mengatakan bahwa lahan itu adalah lahan konservasi

namun terjadi pemberian izin lokasi untuk melakukan pembangunan yang mengalihkan

fungsi utama lahan tersebut. Desakan penghentian pembangunan dari masyarakat kota

Bandung akhirnya membuat pemerintah memutuskan bahwa lahan Punclut berstatus

quo pada tahun 2005, sehingga segala bentuk pembangunan fisik yang terjadi disana

dihentikan dan sampai saat ini masih belum ditemukan titik terangnya.

Tugas Individu TGL – hal. 6

Page 7: konservasi tanah punclut

2.2 Sintesa

Dari landasan teori yang telah diuraikan di atas, bahwa kawasan lindung memiliki

arti dan fungsi yang jauh berbeda dengan kawasan perumahan maupun pariwisata.

Disini, kawasan lindung/konservasi diartikan sebagai kawasan yang fungsi utama

melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber

daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa, guna kepentingan pembangunan

berkelanjutan. Sedangkan perumahan menurut Undang – Undang nomor 4 tahun 1992

bab 1 (pasal 1) adalah sekelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat

tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana

lingkungan”. Sehingga, permasalahan konversi pemanfaatan lahan yang terjadi di

Punclut dapat diasumsikan sebagai suatu permasalahan lahan dimana bisa berdampak

buruk pada lingkungan sekitarnya.

Selain landasan teori

yang telah diuraikan di atas,

dijelaskan pula dalam Keppres

nomor 32 tahun 1990 tentang

pengelolaan kawasan lindung,

bahwa pengelolaan atau

pengembangan yang dilakukan

di dalam kawasan lindung

bertujuan untuk mencegah

timbulnya kerusakan fungsi

lingkungan hidup. Contoh fungsi lingkungan hidup seperti kemurnian air, terjaganya

iklim makro, dan terlindungnya fauna dan flora yang ada disana. Namun pada

kenyataannya, pengelolaan yang terjadi di kawasan lindung Punclut jauh dari apa yang

telah dijelaskan dalam Keppres. Pengelolaan yang mengalihfungsikan lahan konservasi

menjadi kawasan hunian dan pariwisata bukanlah suatu pengelolaan yang ditujukan

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang ada disana.

Tugas Individu TGL – hal. 7

Page 8: konservasi tanah punclut

Apabila pengalihfungsian lahan di daerah Punclut terus berjalan, maka akan

timbul masalah-masalah baru terkait dengan kelestarian alam maupun keberlanjutan

kehidupan di daerah cekungan bandung. Letak Punclut yang tinggi membuatnya

berperan sebagai kawasan resapan air, dimana kawasan resapan air ini memiliki fungsi

selain sebagai tempat pengumpulan akuifer (air tanah) juga untuk melindungi daerah

dibawahnya dari berbagai bencana alam, seperti banjir, longsor dll. Telah dikatakan

pula di dalam resume, bahwa 60% dari sekitar 108 m3 air tanah yang masuk ke

cekungan Bandung berasal dari KBU, termasuk dari Punclut. Sehingga bila

pengalihfungsian lahan tetap terjadi, kota bandung bisa mengalami kelangkaan air

murni.

Tugas Individu TGL – hal. 8

Page 9: konservasi tanah punclut

BAB III

KESIMPULAN

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka bertambah pula kebutuhan

akan lahan. Hal ini berdampak pada meningkatnya jumlah pengembangan atau

pembangunan yang dilakukan di tiap wilayah. Pembangunan yang tidak terkontrol

dapat mendorong adanya konversi pemanfaat lahan, contohnya seperti lahan RTH

menjadi perumahan, hal ini tentunya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup

manusia akan tempat tinggal. Namun perubahan seperti ini berdampak pada

penurunan kualitas lingkungan.

Kasus serupa terjadi di kota Bandung, tepatnya di daerah Punclut, kelurahan

Ciumbeleuit. Dalam kasus ini, menteri agraria didukung pemerintah kota Bandung ingin

mengembangkan lahan Punclut sehingga dapat bermanfaat. Akan tetapi, kurangnya

dana mengharuskan pihak pemerintah untuk bekerja sama dengan pihak swasta, yaitu

PT Dam Utama Sakti Prima. Rencana pengembangan yang akan dilakukan PT DUSP

adalah mengubah lahan konservasi di Punclut menjadi kawasan hunian dan pariwisata.

Padahal sudah jelas tercantum di beberapa acuan hukum, bahwa kawasan

konservasi/lindung memiliki peran yang sangat penting untuk melindungi daerah

bawahannya.

Dari kasus konversi pemanfaatan lahan yang terjadi di Punclut, dapat dikatakan

bahwa pengembangan jenis pemanfaatan ruang seharusnya diperhatikan sesuai

dengan fungsinya kedepan. Contohnya kawasan Punclut yang berfungsi sebagai

daerah resapan air dan pelindung daerah bawahannya. Jangan sampai terjadi

pemaksaan atau pengalihfungsian lahan dengan seenaknya, karena dapat berdampak

lebih lanjut bagi lingkungan di sekitarnya. Selain itu, perlu diperhatikan pula peraturan

yang berlaku, seperti UU, Keppres dan Perda, serta kondisi sosial masyarakat

setempat terkait dengan pengalihfungsian pemanfaatan lahan.

Tugas Individu TGL – hal. 9

Page 10: konservasi tanah punclut

Daftar Pustaka

http://bataviase.co.id/node/286528

http://forum-rimbawan-indonesia.blogspot.com/2006/10/ratusan-aktivis-

lingkungan-di-bandung.html

http://dsawung.multiply.com/journal/item/290

http://envirozer.blogspot.com/2008/07/kertas-posisi-batalkan-perda-

perubahan.html

http://indrakh.wordpress.com/2008/04/23/quo-vadis-kawasan-bandung-utara/

http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?

p=50944319&highlight=allegro+altura#post50944319

Tugas Individu TGL – hal. 10