teknologi konservasi air tanah dengan sumur resapan

21
Teknologi Konservasi Air Tanah Dengan Sumur Resapan ABSTRAK Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi makhluk hidup. Air tanah tersebut tersimpan dalam lapisan yang disebut akuifer. Akuifer merupakan sumber air tanah yang sangat penting. Akuifer tersebut dapat dijumpai pada dataran pantai, daerah kaki gunung, lembah antar pegunungan, dataran aluvial dan daerah topografi karst. Pemakaian air tanah harus mempertimbangkan faktor kelestarian air tanah, yang meliputi faktor kualitas dan kuantitas air. Salah satu cara mempertahankan kuantitas air tanah adalah dengan menerapkan sumur resapan. Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemanfaatan sumur resapan adalah: 1. Dapat menambah jumlah air tanah. 2. Mengurangi jumlah limpasan. Infiltrasi diperlukan untuk menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah dengan demikian maka fluktuasi muka air tanah pada waktu musim hujan dan kemarau tidak terlalu tajam. Adanya sumur resapan akan memberikan dampak berkurangnya limpasan permukaan. Air hujan yang semula jatuh keatas permukaan genteng tidak langsung mengalir ke selokan atau halaman rumah tetapi dialirkan melalui seng terus ditampung kedalam sumur resapan. Akibat yang bisa dirasakan adalah air hujan tidak menyebar ke halanman atau selokan sehingga akan mengurangi terjadinya limpasan permukaan. Pemasangan sumur resapan dapat dilakukan dengan model tunggal dan komunal. Maksud sumur resapan model tunggal adalah satu sumur resapan digunakan untuk satu rumah, sedangkan yang komunal satu sumur resapan digunakan secara bersama-sama untuk lebih dari satu rumah. KATA KUNCI : Konservasi air tanah, Akuifer, Dataran alivual, Sumur resapan JENIS TEKNOLOGI : Teknologi Pengelolaan Air Bersih TARGET PENGGUNAAN : Rumah Tangga, Komunal (kelompok) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi makhluk hidup. Air tanah tersebut tersimpan dalam lapisan yang disebut akuifer. Akuifer merupakan sumber air tanah yang sangat penting. Akuifer tersebut dapat dijumpai pada dataran pantai, daerah kaki gunung, lembah antar pegunungan, dataran aluvial dan daerah topografi karst. Akuifer ditinjau dari sistemnya terdiri dari akuifer tak tertekan, akuifer semi tertekan akuifer tertekan. Akuifer dataran pantai pada umumnya berkembang sebagai daerah pemukiman yang padat (misal Jakarta) hal ini disebabkan karena akuifer daerah ini merupakan sumber air tanah yang sangat penting bagi daerah kota daerah tersebut. Air tanah di daerah tersebut disamping dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kota juga digunakan untuk pertanian. Pada Gambar 1 digambarkan mengenai hidrogeologi suatu sistem akuifer pantai yang terdiri dari tak tertekan dengan lapisan dasar impermeable, akuifer tak tertekan dengan

Upload: mareti-adelisa

Post on 09-Oct-2015

113 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

ABSTRAK 
 Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi makhluk hidup. Air tanah tersebut tersimpan dalam lapisan yang disebut akuifer. Akuifer merupakan sumber air tanah yang sangat penting. Akuifer tersebut dapat dijumpai pada dataran pantai, daerah kaki gunung, lembah antar pegunungan, dataran aluvial dan daerah topografi karst. 
Pemakaian air tanah harus mempertimbangkan faktor kelestarian air tanah, yang meliputi faktor kualitas dan kuantitas air. Salah satu cara mempertahankan kuantitas air tanah adalah dengan menerapkan sumur resapan. Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemanfaatan sumur resapan adalah: 1. Dapat menambah jumlah air tanah. 2.
Mengurangi jumlah limpasan. Infiltrasi diperlukan untuk menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah dengan demikian maka fluktuasi muka air tanah pada waktu musim hujan dan kemarau tidak terlalu tajam. 
 Adanya sumur resapan akan memberikan dampak berkurangnya limpasan permukaan.  Air hujan yang semula jatuh keatas permukaan genteng tidak langsung mengalir ke
selokan atau halaman rumah tetapi dialirkan melalui seng terus ditampung kedalam sumur resapan. Akibat yang bisa dirasakan adalah air hujan tidak menyebar ke halanman atau selokan sehingga akan mengurangi terjadinya limpasan permukaan. 
Pemasangan sumur resapan dapat dilakukan dengan model tunggal dan komunal. Maksud sumur resapan model tunggal adalah satu sumur resapan digunakan untuk satu
rumah, sedangkan yang komunal satu sumur resapan digunakan secara bersama-sama untuk lebih dari satu rumah. 
KATA KUNCI : Konservasi air tanah, Akuifer, Dataran alivual, Sumur resapan
JENIS TEKNOLOGI : Teknologi Pengelolaan Air Bersih
TARGET PENGGUNAAN : Rumah Tangga, Komunal (kelompok) 
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 
Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi makhluk hidup. Air tanah
tersebut tersimpan dalam lapisan yang disebut akuifer. Akuifer merupakan sumber air tanah yang sangat penting. Akuifer tersebut dapat dijumpai pada dataran pantai, daerah kaki gunung, lembah antar pegunungan, dataran aluvial dan daerah topografi karst. 
Akuifer ditinjau dari sistemnya terdiri dari akuifer tak tertekan, akuifer semi tertekan dan akuifer tertekan. Akuifer dataran pantai pada umumnya berkembang sebagai daerah pemukiman yang padat (misal Jakarta) hal ini disebabkan karena akuifer daerah ini merupakan sumber air tanah yang sangat penting bagi daerah kota daerah tersebut. Air
tanah di daerah tersebut disamping dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kota juga digunakan untuk pertanian. 
 
dasar bebas dan akuifer tertekan. Secara lebih umum susunan hidrogeologi dalam lingkungan pantai adalah suatu jajaran lapisan dengan berbagai kondisi terdiri dari kombinasi lapisan akuifer tertekan dan tak tertekan. 
Kondisi lapisan akuifer daerah pantai pada umumnya tidak seideal dalam teori yaitu yang hanya terdiri dari lapisan akuifer tunggal akan tetapi amatlah kompleks. Lapisan akuifer yang paling atas dapat sebagai lapisan akuifer tertekan atau dapat juga sebagai lapisan tak tertekan. Tebal tipis lapisan akuifer di berbagai tempat tidak sama (seragam). 
Untuk menggambarkan kondisi pantai, suatu penampang hidrogeologi ideal ditunjukkan sebagai suatu sistem akuifer pantai berlapis yang lepas pantainya diperluas hingga ke dasar tebing seperti Gambar 2. Dalam kedaan alami, kondisi yang tidak terganggu, terdapat suatu garis kemiringan hidrolik seimbang yang mengarah kelaut, dalam setiap
akuifer dengan air tawar yang mengalir kelaut (Gambar 2.a). Di lapisan paling atas pada akuifer tak tertekan air tawar mengalir bebas kelaut. Di bawahnya pada akuifer tertekan air tawar mengalir ke laut melalui bocoran terus ke lapisan atas dan atau mengalir bebas ketebing. 
Di bawah kondisi "steady-state" suatu "interface" yang tidak berubah dipertahankan
 
 
Lapisan Dasar Imperme abel.
 
 
Gambar 2. Potongan Melintang Yang Ideal Suatu Sistem Akuifer Pantai 
Perubahan di dalam tanah oleh imbuhan atau perubahan luah aliran dalam daerah air
tawar, menyebabkan perubahan "interface". Penurunan aliran air tawar yang masuk ke laut menyebabkan "interface" bergerak ke dalam tanah dan menghasilkan intrusi air asin
ke dalam akuifer. Sebaliknya suatu peningkatan aliran air tawar mendorong "interface" ke arah laut. Laju gerakan "interface" dan respon tekanan akuifer tergantung kondisi batas dan sifat akuifer pada kedua sisi "interface". 
Pada sisi dengan air asin dapat bergerak kedalam atau keluar, pada sistem akuifer efek dari gerakan interface mempengaruhi perubahan debit air tawar di lepas pantai. Dalam
suatu sistem akifer berlapis, air asin dapat masuk akuifer oleh aliran melalui akuifer tersingkap atau bocoran yang melewati lapisan pembatas atau lantai laut (Gambar 2 b).  
Pengelolaan sumberdaya air tanah memerlukan suatu pengetahuan dinamika fisik aliran air dalam tanah terhadap fenomena intrusi air asin. Untuk alasan ini, maka diperlukan suatu usaha meresapkan air hujan ke dalam tanah baik secara alami maupun artifisial (buatan). 
Masuknya air hujan kedalam tanah secara alami terjadi pada daerah-daerah yang porus misalnya sawah, tanah lapangan, permukaan tanah yang terbuka, Hutan, halaman rumah yang tidak tertutup dll. Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah pada awalnya akan membasahi tanah, bangunan, tumbuh-tumbuhan dan batuan. Ketika air hujan
 
infiltrasi, air tersebut semakin lama akan meresap lebih dalam lagi sampai memasuki daerah akuifer dan akirnya menjadi air tanah. 
Teknologi sumur resapan dapat dibagi menjadi dua yaitu yang bersifat pasif dan aktif. Pada teknologi sumur resapan pasif air hujan dibiarkan meresap secara alami melalui sumur buatan, sedangkan pada sumur resapan yang bersifat aktif air dipompa (diinjeksikan) kedalam lapisan akuifer menggunakan pompa tekanan tinggi. 
1.2. Tujuan dan Sasaran 
1.  Pelestarian sumber daya air tanah, perbaikan kualitas lingkungan dan membudayakan kesadaran lingkungan. 
2.  Membantu menanggulangi kekurangan air bersih.  3.  Menjaga kesetimbangan air di dalam tanah dalam sistem akuifer pantai.  4.  Mengurangi limpasan permukaan (runoff) dan erosi tanah. 
1.3. Manfaat 
Sumur resapan merupakan salah satu cara konsercasi air tanah. Caranya dengan
membuat bangunan berupa sumur yang berfungsi untuk memasukkan air hujan kedalam tanah. 
1.  Sumur resapan mempunyai manfaat untuk menambah jumlah air yang masuk ke dalam tanah. 
2.  Sumur resapan dapat menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah sehingga dapat menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah sehingga dapat mencegah
intrusi air laut.  3.  Mereduksi dimensi jaringan drainase dapat sampai nol jika diperlukan.  4.  Menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah.  5.  Mempertahankan tinggi muka air tanah.  6.  Sumur resapan mempunyai manfaat untuk mengurangi limpasan permukaan
sehingga dapat mencegah banjir.  7.  Mencegah terjadinya penurunan tanah.  8.  Melestarikan teknologi tradisionil.  9.  Sumur resapan dapat menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah dan
mengisi pori-pori tanah hal ini akan mencegah terjadinya penurunan tanah. 
1.4. Potensi 
Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemanfaatan sumur resapan adalah: 1.
Menambah jumlah air tanah. 2. Mengurangi jumlah limpasan. Infiltrasi diperlukan untuk menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah dengan demikian maka fluktuasi muka air tanah pada waktu musim hujan dan kemarau tidak terlalu tajam. Adanya sumur resapan akan memberikan dampak berkurangnya limpasan permukaan. Air hujan yang semula jatuh keatas permukaan genteng tidak langsung mengalir ke selokan atau halaman rumah tetapi dialirkan melalui seng terus ditampung kedalam sumur resapan. Akibat yang bisa dirasakan adalah air hujan tidak menyebar ke halanman atau selokan sehingga akan mengurangi terjadinya limpasan permukaan. 
1.5. Kontak Personil 
R. Haryoto Indriatmoko 
Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair, Direktorat Teknologi Linkungan Kedeputian Teknologi Informasi, Energi dan Material
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
JL. M.H. Thamrin No. 8. Jakarta Tel. 021-3169769, 3169770 Fax. 021-3169760 Email : [email protected]  Home Page : http://www.enviro.bppt.go.id/~Kel-1/ 
II. BAHAN
1.  Seng/Plastik.  2.  Paralon.  3.  Beton/Bata. 
Seng/Plastik digunakan untuk menampung air hujan yang berasal dari genting, selanjutnya air tersebut dialirkan melalui paralon menuju ke sumur resapan. Paralon digunakan untuk mengalirkan air hujan dari talang ke sumur resapan. Beton (bis beton) atau dari batu bata digunakan sebagai dinding sumur resapan. 
 
 
 
 
Gambar 4. Bahan Bis Beton Yang Digunakan Untuk Sumur Resapan Dengan Sistem Dinding Tidak Porus dan Porus 
III. METODOLOGI 
 
2.  Menghitung luas tangkapan hujan. Bersama-sama dengan intensitas curah hujan
maksimum dengan periode ulang tertentu akan dapat dihitung besarnya debit aliran. 
3.  Menganalisis lapisan tanah/batuan. Lapisan tanah terdiri dari berbagai macam
lapisan mulai dari tanah belempung, pasir berlempung dan gravel atau kombinasi dari lapisan tersebut. Sumur resapan akan sangat efisien jika dibuat sampai pada daerah dengan lapisan batuan yang terdiri dari pasir atau gravel. 
4.  Pemasangan sumur. Sumur resapan dapat dibangun dengan menggunakan bis beton dengan lapisan porus atau susunan batu bata yang disusun secara teratur.
Untuk membangun sumur resapan agar dapat memberikan kontribusi yang optimum diperlukan metoda perhitungan sebagai berikut (Sunjoto,1992) : 
1.  Menghitung debit masuk sebagai fungsi karakteristik luas atap bangunan dengan formula rasional (Q=CIA, Q=debit masuk, C=koefisien aliran (jenis atap rumah), I=intensitas hujan, A=luas atap) 
2.  Menghitung kedalaman sumur optimum diformulakan sebagai berikut: 
H = Q/FK
H = Kedalaman air (m)
Q = Debit masuk (m3 /dt) F = Faktor geometrik (m) K = Permeabilitas tanah (m/dt) R = Radius sumur.
T = Durasi aliran (dt). 
3.  Evaluasi jenis fungsi dan pola letak sumur pada jarak saling pengaruh guna menentukan kedalaman terkoreksi dengan menggunakan multi well system. 
Sebagai gambaran bagi kita jika akan membangun suatu sumur resapan akan tetapi tidak ingin direpotkan oleh perhitungan yang cukuo merepotkan maka Tabel 1 dapat digunakan sebagai bahan acuan. 
Tabel 1. Volume Sumur Resapan Pada Kondisi Tanah Permeabilitas Rendah (SK Gub No.17 Th 1992)
No.  Luas Kavling
Saluran Drainase Sebagai
Alat yang digunakan untuk membuat sumur resapan adalah : 
1.  Peralatan pertukangan seperti tukang batu dan tukang kayu.  2.  Alat ukur ( meteran)  3.  Kayu/bambu 
V. PEMBUATAN SUMUR RESAPAN 
Tahap-tahap pembuatan sumur resapan adalah : 
1.  Persiapan awal berupa penyiapan lahan dan bahan.  2.  Penggalian baik untuk sumur itu sendiri maupun jaringan yang baerasal dari atap
rumah.  3.  Pemasangan meliputi pemasangan bis beton atau batu bata dan pemasangan
 jaringan dari rumah ke rumah. 
Pemasangan sumur resapan dapat dilakukan dengan model tunggal dan komunal. Maksud sumur resapan model tunggal adalah satu sumur resapan digunakan untuk satu rumah, sedangkan yang komunal satu sumur resapan digunakan secara bersama-sama untuk lebih dari satu rumah. 
 
 
 
  Gambar 5b. Memanfaatkan Bahu Jalan Untuk Sumur Resapan (Tampak Atas)
Gambar 6. Potongan Tegak Pemasangan Sumur Resapan
Gambar 7. Pemanfaatan Halaman Untuk Sumur Resapan http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Sumur/sumur.html
 
 
konservasi air tanah menggunakan sumur resapan Friday, April 12, 2013
konservasi air tanah 
Peradaban bermula dari ide dan kreatifitas seorang manusia, sehingga tercipta sesuatu
yang bermanfaat dalam membantu memaksimalkan potensi dari manusia itu sendiri
yaituTEKNOLOGI. Seiring berjalannya waktu kehidupan manusia tak mungkin lepas dari
teknologi. Konsumsi masyarakat akan pentingnya teknologi semakin besar seiring
 berkembangnya zaman. Teknologi memberikan peran masing-masing dalam setiap aspek
kehidupan. Mulai dari komunikasi, transportasi, sosial, hingga pemanfaatan dan pelestarian
lingkungan. Teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan
dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi
masyarakat yang bersangkutan di sebut TEKNOLOGI TEPAT GUNA. Teknologi tepat guna
haruslah menerapkan metode yang hemat sumbber daya, mudah dirawat dan bersifat polutif
minimalis. Dibandingkan dengan teknologi-teknologi modern pada umumnya yang berimisi
dan mencemari lingkungan. Pencemaran yang dimaksud adalah pencemaran lingkungan,
udara, tanah , dan air. 
sebuah upaya pelestarian yang bertujuan menjaga keberadaan sesuatu di sebuah daerah. Salah
satu manfaat teknologi yaitu dalam hal konservasi AIR TANAH. Air tanah adalah air yang
tersimpan/terperangkap di dalam lapisan batuan yang mengalami pengisian/penambahan
secara terus menerus oleh alam. Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena alam yang 
1.2  Rumusan Masalah 
1  Bagaimanakah metode kerja dari teknologi sumur resapan dalam menjaga kelestarian air tanah?.
2  Apakah yang terjadi pada sebuah wilayah apabila kelestarian air tanahnya menurun atau
terganggu.
1.  Keunggulan dan kelebihan dari teknologi sumur resapan.
2.  Sejauh manakah teknologi ini telah diterapkan dan efektifitasnya.
3.  Peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian air tanah.
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1.  Untuk mengetahui bagaimanakah kondisi air tanah di perkotaan dan daerah tandus.
2.  Menyediakan informasi tentang teknologi yang berperan dalam pelestarian air tanah agar dapat di
terapkan di daerah yang kekurangan air tanah 
3.  Memaparkan manfaat dari air tanah dan bahayanya apabila suatu daerah kekurangan air tanah.
4.  Memberikan metode kerja dari teknologi tepat guna yaitu teknologi sumur resapan.
5.  Menghimbau masyarakat agar melestarikan lingkungan khususnya air tanah.
1.5  Batasan Operasional
1.  Zona air berudara (zone of aeration)
Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air yang masih dapat kontak dengan udara.
Pada zona ini terdapat tiga lapisan tanah, yaitu lapisan air tanah permukaan, lapisan intermediate
yang berisi air gravitasi dan lapisan kapiler yang berisi air kapiler.
2.  Zona air jenuh (zone of saturation)
Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air tanah yang relatif tak terhubung dengan
udara luar dan lapisan tanahnya atau aquifer bebas.
a.  Asal Air Tanah
 Air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui berbagai media peresapan, antara lain
sebagai berikut.
1. Rongga-rongga dalam tanah akibat pencairan berbagai kristal yang membeku pada musim dingin.
2. Rongga-rongga dalam tanah yang dibuat binatang (cacing dan rayap).
3. Retakan-retakan pada lapisan tanah yang terjadi pada musim kemarau, dan pada waktu musim
hujan menjadi sangat basah dan becek, seperti tanah liat dan lumpur.
4. Pori-pori tanah yang gembur atau berstruktur lemah akan meresapkan air lebih banyak daripada
tanah yang pejal.
b.  Sifat – sifat Air Tanah
 Air tanah secara umum mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan, khususnya dari segi
bakteriologis, namun dari segi kimiawi air tanah mempunyai beberapa karakteristik tertentu
tergantung pada lapisan kesadahan, kalsium, magnesium, sodium, bikarbonat, pH dan lain-lainnya.
1. Keuntungan:
c. Paling praktis dan ekonomis untuk mendapatkan dan membagikannya.
d. Lapisan tanah yang menampung air biasanya merupakan tempat pengumpulan air alami.
2.Kerugian:
a. Air tanah sering kali mengandung banyak mineral-mineral seperti Fe, Mn, Ca dll
b. Biasanya membutuhkan pemompaan untuk menariknya ke permukaan. (Wardhana,1995).
c.  Manfaat Air Tanah
1. Merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi,
2. Menyediakan kebutuhan air bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan,
3. Merupakan persediaan air bersih secara alami,
4. Untuk keperluan hidup manusia (minum, memasak dan mencuci),
 
5. Untuk keperluan industri (industri tekstil dan industri farmasi), dan
6. Untuk irigasi pada sektor pertanian.
Dari hal yang telah dipaparkan di atas Nampak jelas bahwa air tanah memiliki peran penting
dalam kehidupan sehari-hari. Terlepas dari kerugiannya, keberadaan air tanah ternyata semakin
menipis khususnya pada daerah perkotaan. Hal ini disebabkan karena aktivfitas manusia yang
secara tidak langsung dapat merusak kelestarian air tanah, seperti berdirinya gedung-gedung
pencakar langit yang menekan permukaan tanah, kemudian semenisasi yang mengurangi daerah
resapan sehingga lama kelamaan permukaan tanah di kota tersebut menurun. Maka disinilah
dibutuhkan peran teknologi yang dapat melestarikan air tanah demi kalangsungan hidup manusia
yang lebih baik dan cinta lingkungaan.
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
2.1.1 Sumur Resapan 
Menurut sebuah blog di Wikipedia, sumur resapan merupakan sumur atau lubang pada
 bermukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke dalam
tanah. Sumur resapan kebalikan dari sumur air minum yang berfungsi menaikan air tanah ke
 permukaan. Dengan demikian, konstuksi dan kedalamannya berbeda. Sumur resapan
digali dengan kedalaman di atas permukaan air tanah, sedangkan sumur air minum digali
melebihi kedalaman air tanah. Perhatikan gambar berikut. 
Gambar 1.1 
2.1.2 Kegunaan Sumur Resapan 
Sumur resapan merupakan salah satu metode konservasi air tanah. Caranya dengan
membuat bangunan berupa sumur yang berfungsi untuk memasukkan air hujan kedalam
tanah. Infiltrasi diperlukan untuk menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah dengan
demikian maka fluktuasi muka air tanah pada waktu musim hujan dan kemarau tidak terlalu
tajam.
 
1. Menambah jumlah air yang masuk ke dalam tanah.
2. Menjaga keseimbangan hidrologi air tanah sehingga dapat mencegah intrusi air laut.
3. Mereduksi dimensi jaringan drainase dapat sampai nol jika diperlukan.
4. Menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah.
5. Mempertahankan tinggi muka air tanah.
6. Mengurangi limpasan air permukaan sehingga dapat mencegah banjir.
7. Mencegah terjadinya penurunan tanah.
8. Melestarikan teknologi tradisionil.
9. Mengisi pori-pori tanah sehingga dapat mencegah terjadinya penurunan tanah.
2.1.3 Tata Cara Pembuatan Sumur Resapan
Sumur resapan ini dirancang untuk daerah perkotaan dan daerah yang tandus atau
kekeringan. Alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan sumur resapan adalah: 
1.  Alat penggali 
3.  Pipa paralon 
Adapun langkah-langkah pembuatan sumur resapan apabila disesuaikan dengan
kondisi di perkotaan dan daerah yang tandus. Namun sebelum membuat sumur resapan, ada
 beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut: 
1.  Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar dan tidak ada tanah berlereng , curam atau
labil. 
2.  Lokasi sumur resapan minimal berjarak lima meter dari tempat penimbunan sampah
dan septic tank , dan berjarak minimal satu meter dari pondasi bangunan. 
3.  Kedalaman sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter dari
 permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50 meter pada
musim hujan. 
4.  Struktur tanah harus mempunyai kemampuan menyerap air (permeabilitas) tanah minimal
2,0 cm per jam yang berarti dalam satu jam dapat menyerap genangan air stinggi 2 cm.
karena apabila permeabilitas tamah kurang, maka dapat menyebabkan penuhnya sumur dan
air yang masuk akan lebih banyak keluar. 
Pembuatan sumur resapan air dibedakan berdasarkan kondisi bangunan, dan kondisi
lingkungannya yaitu, untuk rumah dengan talang air, dan untuk rumah tanpa talang air, dan
untuk area terbuka (taman). Berikut adalah cara pembuatan sumur resapan pada rumah
dengan talang air. 
1.  Buatlah sumur dengan diameter 80-110 cm sedalam 1,5 m namun tidak melebihi permukaan
air tanah. 
2.  Untuk memperkuat dinding tanah gunakan buis beton, pasangkan bata kosong (tanpa
 plesteran) atau batu kosong. 
3.  Buatlah saluran pemasukan yang mengalirkan air hujan dari talang ke dalam sumur
resapan dengan menggunakan pipa paralon. 
 
muka air tanah tertinggi pada selokan drainase tersebut. Namun apabila di sekitar bangunan
tidak ada parit atau selokan, air limpahan dari sumur resapan dapat di tampung dalam bak
 penampungan untuk persediaan air di musim kemarau. 
5.  Isi lubang sumur resapan dengan pecahan batu setebal 20-30 cm, lalu lapisi kembali dengan
ijuk setebal 5-10 cm, dan lapisi kembali dengan arang batok. Lapisan-lapisan ini berguna
untuk menyaring air yang akan diserap oleh tanah agar air tanah dapat terjaga kebersihannya. 
6.  Tutup bagian atas sumur dengan plat beton. Di atas plat beton dapat diurung dengan tanah.
Agar lebih jelas, perhatikan gambar berikut. 
Gambar 1.2 
Setelah melihat uraian di atas, terbayang seberapa sulit dan mahalnya pembuatan dari
sumur resapan. Namun apabila dilihat dari sisi keetisan terhadap lingkungan, teknologi
sangat bermanfaat, baik dalam jangka pendek dan jangka panjang. Manfaat dalam jangka
 panjang ialah menyediakan air ketika musim kemarau atau ketika kita membutuhkan air
untuk kegiatan sehari-hari dari limpahan sumur resapan tersebut. Dan manfaatnya dalam
 jangka panjang adalah menjaga ketahanan air tanah yang bersih dan bermanfaat bagi orang
 banyak di masa sekarang terlebih di masa depan. 
BAB III 
METODOLOGI PENELITIAN 
3.1  Metode Penelitian 
Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode deskriptif yaitu
dengan member gambaran tentang permasalahan yang diangkat dan menjelaskannya dengan
rincian dan data yang spesifik. 
3.2  Teknik Pengumpulan Data 
Untuk mendapatkan informasi atau data yang tersaji dipenulisan karya ini, penulis
menggunakan metode sebagai berikut: 
Yaitu metode penelitian dengan mengumpulkan data dari sumber-sumber berupa buku,
maupun data yang bersumber dari internet. Penelitian ini menggabungkan pemikiran-
 pemikiran dan terfokus kepada konservasi air tanah  dan bertujuan memperkenalkan lebih
luas lagi tentang konservasi air tanah menggunakan sumur resapan. 
 
3.2.2  Observasi Langsung 
Penulis melakukan kunjungan langsung ke daerah yang termasuk ke dalam subjek
 penelitian yaitu daerah perkotaan dan daerah yang tandus atau kekurangan air. Dan
mencocokkannya dengan teknologi yang akan diterapkan di daerah tersebut. 
3.3  Teknik Analisis Data 
Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif- analitis, yaitu dengan
melakukan interpretasi secara kualitatif terhadap data yang telah didapatkan. 
BAB IV 
Di Perkotaan Dan Daerah Tandus 
Pesatnya pembangunan di perkotaan memberikan dampak tersendiri bagi kehidupan
masyarakat yang hidup di dalamnya. Laju pembangunan ini akan mengurangi dampak positif
yang dirasakan masyarakat apabila tanpa zonasi. Zonasi sendiri yaitu suatu system yang
mengatur tata letak pembangunan agar tidak bercampur dan lebih compatible. Zoning yang
kurang baik akan menyebabkan kurangnya daerah resapan air dalam sebuah kota. Kondisi
seperti inilah peran sumur resapan sangat diperlukan, guna menjalankan misi lingkungan
yaitu konsevasi air tanah. Pada beberapa kota besar yang ada di Indonesia pemasalahan air
tanah  sudah kerap dijumpai. Selain Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang telah mengalami
krisis air tanah  yang parah, daerah lainnya sperti Daerah Istimewa Yogyakarta juga telah
mengalami hal serupa, hal ini terjadi akibat pencemaran dan tidak terkendalinya
 pengambilan air tanah. Hal ini terungkap dalam diskusi bertema Langkah Antisipatif
Menghadapi Krisis Air di DPRD DIJ. Potensi air tanah dan keberadaan air permukaan satu
daerah di DIJ berbeda dengan daerah lainnya. Dan begitu pula pada kota-kota besar lain di
Indonesia. 
Dari fenomena kelangkahan air tanah yang terjadi wilayah-wilayah di indonesia, baik
itu di daerah perkotaan maupun di daerah yang tandus mengalami hal yang sama. Pada
daerah yang tandus atau kekurangan air, sumur resapan memberi solusi yang efektif bagi
 permasalahan-permasalahan air, khususnya kekurangan air bersih. Salah satu fungsi dari
sumur resapan ialah menampung air hujan untuk selanjutnya diserap oleh tanah atupun
digunakan kembali sebagai kebutuhan masyarakat. 
4.2  Hal Apakah Yang Akan Terjadi Apabila Kekurangan Atau 
Kelestarian Air Tanahnya Terganggu? 
Peran air tanah sebagai sumber daya yang melengkapi air permukaan untuk pasokan air
yang terus meningkat dapat dipahami karena beberapa keuntungannya yaitu: kualitas air
ysng umumnya baik, biaya investasi relatif rendah, dan pemanfaatannya dapat dilakukan di
tempat yang membutuhkannya (insitu). Namun pengambilan air tanah yang berlebihan dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap sumber daya itu sendiri dan bagi ekosistem yang
hidup di atasnya seperti intrusi air laut, pencemaran akuifer, penurunan kualitas air
tanah akibat dari pemompaan yang berlebih dan amblesan tanah (land subsidence). Melihat
hal ini, penggunaan air tanah sebaiknya di lakukan apabila sumber daya air lainnya tidak lagi
 
Keberadaan air tanah sangat erat kaitannya dengan air permukaan. Berasarkan Hukum
Darcy, dijelaskan jika tinggi mika air tanah mengalami penurunan yang berkelanjutan akibat
dari pengambilan air tanah yang berlebihan maka kemungkinan terjadinya rembesan air
sungai ke akuifer sangat besar. Jika aliran sungai cukup besar, maka rembesan tersebut tidak
terlalu berpengaruh terhadap debit sungai. Namun jika akuifer terbentuk dari tanah yang
memiliki permeabilitas besar dan pencemaran yang terjaadi di sungai cukup tinggi, maka
akan berpengaruh terhadap adanya pencemaran air tanah. 
Pengambilan air tanah secara berlebihan dapat mengakibatkan menurunnya permukaan
tanah. Hal ini terjadi karena jumlah air tanah semakin sedikit dan mengakibatkan gaya
angkat tanah berkurang sehingga terjadi peningkatan tegangan efektif tanah. Akibat
meningkatnya tegangan efektif ini, menyebabkan penyusutan butiran tanah kembali dan
 penurunan tanah (Terzhagi dalam Danaryanto ; kodoatie, 2010 : 5). Disamping hal tersebut
kemungkinan terjadinya erosi bagian dalam tanah akibat terangkutnya butiran di bawah
muka air tanah oleh penyerapan air tanah melalui pemompaan sumur dalam secara
 berlebihan. 
Pengambilan air tanah yang terjadi secara berlebihan pada saat ini menyebabkan
menurunnya muka air tanah, hal tersebut dikarenakan jumlah pertumbuhan penduduk yang
semakin bertambah sehingga memicu untuk dilakukannya pengeboran sumur di beberapa
titik yang memiliki potensi air tanah. Dari segala hal yang terjadi di atas, telah dijelaskan
kondisi yang akan dialami oleh sebuah daerah apabila kekurangan air tanah baik itu daerah
 perkotaan maupun daerah yang tandus atau kekurangan air. Maka dalam hal ini sangat
diperlukan peran serta masyarakat dalam melestarikan air tanah dengan membantu proses
 
5.2  Saran dan Rekomendasi 
Melihat kondisi yang terjadi di perkotaan dan daerah tandus yang mengalami
 permasalahan dengan sumber daya air yang bersih dan persediaan air tanah yang semakin
menipis, diperlukan tindakan nyata dari masyarakat agar dapat menjaga keseimbangan
ekosistem ditempati oleh masyarakat itu sendiri. Dimulai dari diri sendiri, orang lain dan
seluruh masyarakat agar melindungi elemen penting yang ada di kehidupan kita salah
satunya air tanah. Cukup dengan menerapkan teknologi sumur resapan pada setiap rumah
yang ada pada suatu daerah. 
http://aedtentakle.blogspot.com