konservasi air tanah revisi

81

Upload: sendang-kemarau

Post on 25-Nov-2015

93 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

jomblo

TRANSCRIPT

  • KONSERVASIMenata kelola sumber daya alam atau keseluruhan lingkungan hidup dari suatu ekosistem untuk mencegah pemanfaatan berlebihan ,polusi ,perusakan demi kelestarian sumber daya alam itu.atau perlindungan alam liar atau produksi berkelanjutan bahan bahan yang berguna yang diambil dari sumber daya bumi.

    *

  • Tujuan konservasi sumber daya yang hidup untuk tata kelola proses-proses ekologi penting dan system pendukung kehidupan ,pengawetan keaneragaman genetika , dan jaminan kesinambungan pemanfaatan spesies dan ekosistem-ekosistem.

    *

  • Pengawetan lingkungan mencakup kepentingan ekologi dengan menjaga fungsi keseluruhan lingkungan hidup perlindungan terhadap hutan,untuk memastikan kelestarian ketersediaan air,perlindungan terhadap muara-muara sungai yang menjadi jalan pasokan unsur hara dari hulu bagi kepentingan perkembangan zoo dan phyto baik pada habitat muara yang tidak tercemar.

    Salah satu aspek konservasi adalah kemampuan untuk pemulihan dan regenerasi.

    *

  • Aspek tertentu dari Konservasi seperti pencegahan polusi adalah tindakan yang perlu segera dilaksanakan, misalnya polusi sumber daya air oleh limbah industri dan pertanian, kerusakan lingkungan hutan oleh hujan asam dan perambahan tak terkendali.

    *

  • Prinsip konservasi airMemanfaatkan air hujan yang jatuh ke tanah seefisien mungkinMengendalikan kelebihan air di musim hujanMenyediakan air pada musim kemarauMemperbaiki kualitas sesuai dengan peruntukannyaEfisiensi penggunaan air*

  • Konsep konservasi airMenyimpan air dikala berlebihan dan menggunakanya sesedikit mungkin untuk keperluan tertentu yang produktif*

  • Efek konservasi airMengurangi biaya kerugian akibat banjirMengurangi biaya pengolahan airMengurangi ukuran jaringan pipa*

  • (Daur Hidrologi)*

  • Dalam daur hidrologi, energi panas matahari menyebabkan terjadinya proses evaporasi di laut atau badan air lainnya. Uap air tersebut akan terbawa oleh angin malintasi daratan yang bergunung-gunung maupun datar datar dan apabila keadaan atmosfer memungkinkan, maka sebagian dari uap air tersebut akan turun hujan.Sebagian dari air hujan akan tersimpan di permukaan tajuk dan daun, sebagian lainnya akan jatuh ke atas permukaan tanah melalui sela-sela daun atau mengalir ke bawah melalui permukaan batang pohon. Sebagian kecil air hujan tidak akan pernah sampai ke permukaan tanah, melainkan terevaporasi kembali ke atmosfer (dari tajuk) selama dan setelah berlangsungnya hujan (interception).DAUR HIDROLOGI*

  • Air hujan yang dapat mencapai permukaan tanah, sebagian akan masuk (terserap) ke dalam tanah (infiltration). Air hujan yang tidak terserap ke dalam tanah akan tertampung sementara dalam cekungan-cekungan permukaan tanah (surface detention), untuk kemudian mengalir di atas permukaan tanah ke tempat yang lebih rendah (surface runoff) yang selanjutnya masuk ke sungai. Air yang terinfiltrasi akan tertahan di dalam tanah oleh gaya kapiler yang selanjutnya akan membentuk kelembaban tanah. Apabila tingkat kelembaban tanah telah cukup jenuh, maka air hujan yang baru masuk ke dalam tanah akan bergerak secara lateral (horisontal), untuk selanjutnya pada tempat tertentu akan keluar lagi ke permukaan tanah (sub surface runoff) dan akhirnya mengalirnya ke sungai. Alternatif lainnya, air hujan yang masuk ke dalam tanah akan bergerak vertikal menuju lapisan tanah yang lebih dalam dan menjadi bagian dari airtanah (groundwater). Airtanah tersebut, terutama pada musim kemarau akan mengalir pelan-pelan ke sungai, danau atau tempat penampungan air alamiah lainnya. *

  • Pergerakan Airtanah*

  • JENIS AQUIFERAir tanah (groundwater) berada pada susunan batuan yang berpori atau pada lapisan pembawa air yang dapat menyimpan dan melepas air dalam jumlah yang cukup. Lapisan pembawa air dimaksud adalah aquifer *

  • Air permukaanAir sungaiAir dalam saluranDanau waduk*

  • Asal air permukaanAir hujanLelehan saljuAir tanah *

  • Laju aliran permukaan puncakQ = 0,0028 C I AQ = laju aliran permukaan (debit) puncak (m3/detik)C = koefisien aliran permukaanI = intensitas hujan (mm/jam)A = Luas DAS (hektar)

    *

  • Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya air tanahParameter air hujan: intensitas hujan, waktu (durasi), penyebaranKarakteristik daerah aliran sungai (DAS): luas dan bentuk DAS, topografi, tata guna lahan*

  • Parameter hujanHujan dengan intensitas tinggi akan menghasilkan laju dan volume aliran permukaan yang lebih besar, karena mengakibatkan laju infiltrasi terlampaui*

  • *2. RENCANA PENANGANAN DASMELESTARIKAN SUMBER DAYA AIR

    Air sebagi sumber daya tidak dapat habis, karena jumlahnya dalam biosfir tidak terpengaruh dan tidak rusak oleh aktifitas dan pemanfaatan oleh manusia.

    Agar dapat dimanfaatkan,air harus terdapat pada tempat khusus dan mempunyai kualitas tertentu dan dianggap sebagai terbaharui, dan sering sebagai sumber daya yang langka, mempunyai masa daur ulang tergantung pada lokasi dan penggunaannya.

    Karena waktu ulang yang mungkin sangat panjang dan tergantung pada frekuensi pergantian musim kering dengan musim hujan yang sangat sedikit mendatangkan air, sumber daya air semacam itu dapat dianggap tak terbaharui.

  • Luas dan bentuk DAS1.laju dan volume air permukaan bertambah besar dengan bertambahnya luas DAS.aliran permukaan dinyatakan sebagai laju dan volume per satuan luas, maka aliran permukaan akan berkurang dengan bertambahnya luas DAS*

  • Bentuk DASBentuk DAS memanjang dan sempit cenderung menghasilkan aliran permukaan yang lebih kecil dibanding dengan bentuk DAS yang melebar dan melingkar*

  • *KERUSAKAN LINGKUNGAN DASKerusakan lingkungan suatu DAS kebanyakan disebabkan oleh akumulasi dampak yang terjadi misalnya meningkatnya angkutan sedimen, sampah kekayuan /organic ,bahan kimia,kenaikan suhu,kerusakan flora dan fauna (ekosistem), terjadinya peningkatan erosi ,berkurangnya daya resap dan serap serta bertambahnya debit puncak run off dan konsentrasi sedimen dalam alur-alur pematusnya.

    Beberapa aktifitas pemicu terjadinya dedampak diatas misalnya aktifitas pemanfaatan lahan,pembalakan dan lain-lain ini berarti dampak lingkungan yang terjadi pada suatu DAS biasanya ditimbulkan oleh berbagai pengaruh dan aktifitas dan bersifat kumulatif.

  • Topografi Kemiringan lahanKeadaan dan kerapatan paritBentuk cekungan*

  • Air tanah 30 % total air tawarEksploitasinya sampai tingkat membahayakan

    *

  • Keuntungan air tanah sebagai air bersih dibanding air permukaanTersedia dekat dengan tempat yang memerlukan, sehingga biaya distribusi murahDebit relatif stabilLebih bersih dari polutan Kualitasnya beragam

    *

  • Cara pengambilan air tanahSumur dangkalSumur dalam*

  • JENIS AQUIFERAquifer terdapat dalam beberapa keadaan:

    1. Aquifer TertekanAquifer tertekan (Confined aquifer, non-leaky aquifer) dapat juga disebut sebagai aquifer terkurung, adalah lapisan pembawa air yang sepenuhnya jenuh air, dengan bagian atas dan bagian bawah dibatasi oleh lapisan kedap air. Tinggi pisometris muka airtanah tertekan, berada di atas posisi aquifer itu sendiri, dan apabila muncul di atas permukaan tanah, maka disebut sebagai air artesis. *

  • JENIS AQUIFER2. Aquifer tidak tertekan (aquifer bebas)Aquifer bebas (unconfined aquifer, water-table aquifer) ialah aquifer yang hanya sebagian terisi air, dan terletak pada suatu dasar lapisan yang kedap air. Batas bagian atas adalah muka air bebas atau muka air freatik yang dipengaruhi oleh tekanan atmosfir.*

  • JENIS AQUIFER3. Aquifer semi-tertekan (aquifer bocor)Aquifer semi-tertekan atau aquifer bocor adalah aquifer jenuh yang sempurna, pada bagian atas dibatasi oleh lapisan semi-lulus air dan bagian bawah merupakan lapisan lulus air ataupun semi-lulus air.*

  • Sumur DangkalSumur MenengahSumur Dalam*

  • DAMPAK PEMOMPAAN AIRTANAHIdentifikasi permasalahan yang umum terjadi dalam persoalan airtanah adalah:

    - peningkatan kebutuhan air dari waktu ke waktu - kesulitan masyarakat memperoleh air bersih - ketergantungan yang tinggi terhadap airtanah - keterbatasan kemampuan penyediaan airtanah - pertentangan kepentingan dalam penggunaan airtanah *

  • DAMPAK PEMOMPAAN AIRTANAHmenjadikan airtanah sebagai sasaran memperoleh keuntungan ekonomi penguasaan mata air secara sepihak pengambilan airtanah tanpa ijin (ilegal) kemerosotan kondisi dan lingkungan airtanah akibat kurangnya perhatian terhadap konservasi airtanah dan banyaknya pelaku yang menangani airtanah

    *

  • Secara teknis dampak pemompaan airtanah yang berlebihan adalah terjadinya intrusi air laut, penurunan tanah, penurunan muka airtanah, kekeringan dan penurunan kualitas airtanah.*

  • Intrusi air laut banyak terjadi di daerah sekitar pantai. Banyaknya penduduk dan kawasan-kawasan industri seperti di kota kota besar yang memanfaatkan airtanah, semakin meningkatkan daya intrusi air laut ke daratan (sumur). Pengambilan airtanah secara besar-besaran berdampak pada kekosongan air di dalam tanah sehingga air laut merembes masuk. 1. INTRUSI AIR LAUT*

  • 2. Penurunan Tanah

    Penurunan tanah (land subsidence) didefinisikan sebagai penurunan muka tanah sebagai fungsi dari waktu yang diakibatkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah pengambilan airtanah yang berlebihan (groundwater over exploitation).

    -Penurunan tanah dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan dan struktur seperti retak-retak dan amblasan, pembalikan arah sistem drainasi dan meningkatkan kemungkinan terjadinya bencana banjir. *

  • 3. Penurunan Muka AirTanah

    Pada saat ini dengan rusaknya hutan dan hilangnya daerah resapan air mengakibatkan muka airtanah semakin berkurang.

    Perbandingan air yang masuk dalam tanah dan yang diambil (dipompa) dari tanah sangat tidak seimbang, mengakibatkan penduduk sering kali mendapati sumur sumur mereka semakin dalam dan jumlah air semakin berkurang. *

  • Contoh Kasus Penurunan Muka AirtanahPada tahun 1980, kedudukan muka airtanah di Cimahi mencapai 15 meter di atas permukaan tanah (+15 m), Kebon Kawung +22 m, Rancaekek +1 m, Margahayu (Lanud Sulaeman) + 7 m, Dayeuh Kolot +2 m, Banjaran +2 m, dan Majalaya +3 m. Namun, pada tahun 2004 permukaan airtanah di tujuh lokasi tersebut jauh menurun. Di Cimahi mencapai 86 m di bawah permukaan tanah (-86 m), Kebon Kawung -36 m, Rancaekek -39 m, Margahayu (Lanud Sulaeman) -14 m, Dayeuh Kolot -55 m, Banjaran -20 m, dan Majalaya -41 m. *

  • 4. Kekeringan

    Dampak lain yang tidak secara langsung terjadi akibat eksploitasi airtanah yang berlebihan adalah kekeringan. Terutama eksploitasi airtanah yang tidak segera dipasokkan kembali ke lahan tersebut. Konservasi hutan yang kurang optimal, dalam jangka panjang memperparah kondisi tersebut. *

  • 5. Penurunan Kualitas AirTanah

    - Penurunan kualitas airtanah yang diakibatkan oleh pemompaan airtanah berlebihan adalah kosongnya lapisan-lapisan tanah sehingga air dari sumber pencemaran merembes masuk dalam airtanah.

    - Di daerah perkotaan sebagian besar sumur penduduk tidak bisa digunakan lagi untuk kegiatan sehari-hari, karena banyak bahan pencemar yang masuk. *

  • Contoh Kasus

    Sistem cekungan airtanah dalam di Jakarta menjadi daerah imbuhan airtanah dangkal. Padahal, kondisi airtanah dangkal di Jakarta sudah amat tercemar berbagai zat kimia berbahaya seperti timbal, seng, amoniak, dan kloroform. Selain intrusi air laut, airtanah dalam juga terancam pencemaran lewat "bocoran" tersebut. Kondisi tersebut menjelaskan pada pemahaman betapa kritisnya airtanah (air bersih) yang disediakan alam. *

  • Pengelolaan air permukaan

    *

  • Pengelolaan air permukaan1.pengendalian aliran permukaanmemperpanjang waktu air tertahan di permukaan tanah dan meningkatkan jumlah air yang masuk ke dalam tanah*

  • 2. Pemanenan air hujanPengumpulan air hujan yang mengucur dari atap rumah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, ternak terutama pada musim kemarau.untuk skala besar dapat dilakukan dengan daerah tangkapan air3. Meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah dengan memperbaiki struktur tanah*

  • - Dampak pemompaan airtanah yang berlebihan menyebabkan kerugian lingkungan dan materi yang cukup besar. Oleh karena itu harus ada usaha-usaha secara dini.- Pembatasan pengambilan airtanah haruslah dilakukan, pemantauan dengan sumur pengamat (pisometer) pada sumur produksi perlu dipertimbangkan. pengisian secara alami (natural recharge), yaitu upaya yang dilakukan tanpa adanya kegiatan fisik yang dibuat oleh manusia. -Pengisian buatan (artificial recharge), adalah upaya yang dilakukan dengan kegiatan fisik yang dilakukan oleh manusia.

    *

  • Usaha-usaha Pelestarian

    1. Pengisian Alami (Natural Recharge)Pengisian alami dapat terjadi pada ruang-ruang terbuka hijau, terutama pada lahan yang mempunyai jenis tanah yang porus. Oleh karena itu semua pihak, baik pemerintah maupun pemangku kepentingan (stakeholders) haruslah menyiapkan lahan bagi kepentingan ini. Selain itu pelestarian hutan terutama di daerah penyangga (buffer zone) haruslah dijaga dan dipertahankan serta ditingkatkan.*

  • 2. Pengisian Buatan (Artificial Recharge)

    Berbagai teknologi dalam upaya pembuatan pengisian buatan telah banyak dilakukan, beberapa contoh adalah danau buatan dan sumur resapan (recharge well/injection well). *

  • Danau Buatan

    *

  • Kegunaan pengisian buatanMenyimpan kelebihan aliran permukaan menjadi air tanahMemperbaiki kualitas air tanah dengan mencampur air tanah lokal dengan air tanah isianPemurnian dan reklamasi saluran pembuang*

  • Membentuk tabir tekanan untuk mencegah intrusi air lautMeningkatkan produksi pertanian dengan terjaminnya air irigasiMenurunkan biaya pemompaan air tanah karena kedalaman air tanah kecilMencegah terjadinya penurunan muka air tanah*

  • Sumur Resapan

    Dilakukan dengan cara menggali sumur dengan bentuk segiempat atau lingkaran dengan kedalaman tertentu.

    Dapat dibuat dengan model tunggal (satu rumah), model komunal (secara bersama-sama)

    *

  • Keuntungan Menambah jumlah air tanahMengurangi jumlah limpasan*

  • Fungsi Pelestarian sumber daya air tanah,perbaikan kualitas lingkungan dan membudayakan kesadaran lingkungan.Membantu menanggulangi kekurangan air bersih. Menjaga kesetimbangan air di dalam tanah dalam sistem akuifer pantai.Mengurangi limpasan permukaan (runoff) dan erosi tanah*

  • Manfaat menambah jumlah air yang masuk ke dalam tanah. menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah sehingga dapat menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah sehingga dapat mencegah intrusi air laut. Mereduksi dimensi jaringan drainase dapat sampai nol jika diperlukan. Menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah.

    *

  • Mempertahankan tinggi muka air tanah. mengurangi limpasan permukaan sehingga dapat mencegah banjir. Mencegah terjadinya penurunan tanah. Melestarikan teknologi tradisionil. *

  • menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah dan mengisi pori-pori tanah hal ini akan mencegah terjadinya penurunan tanah.

    *

  • Persyaratan umum sumur resapan:

    Sumur resapan air hujan dibuat pada lahan yang lolos air dan tahan longsor.Sumur resapan air hujan harus bebas kontaminasi/pencemaran limbah.Air yang masuk sumur resapan adalah air hujan.Untuk daerah sanitasi lingkungan buruk, sumur resapan air hujan hanya menampung dari atap dan disalurkan melalui talang.Mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi dan hidrologi.*

  • Gambar .Potongan Tegak Pemasangan Sumur Resapan

    *

  • Teknologi sumur resapanPasif : air hujan dibiarkan meresap secara alami ke dalam sumur buatan.Aktif :air dipompa ke dalam aquifer dengan pompa tekanan tinggi.*

  • Konstruksi Sumur Resapan

    1. Sumur Buis Beton

    Saluran penampungan air hujan diberi saringan (dari batu-batuan dan ijuk) supaya kotoran tidak ikut masuk kedalamDinding bisa dibuat kedap air atau diberi lubang-lubang kecilDibagian bawah dibuat ceruk (lubang) sedalam 0.7 m yang diisi dengan ijuk dan batu/puing yang disusun berongga*

  • Konstruksi Sumur Resapan

    2. Sumur Batu Bata

    Pipa ke arah saluran pembuangan dibuat agar air bisa dialirkan keluar. Untuk pipanya, bisa menggunakan pipa PVC 4 inci. Dinding dibuat dari pasangan batu bata biasa (tebal 15 cm). Bisa dibuat kedap air, atau diberi lubang-lubang kecilBagian dasar sumur jangan ditutup dengan bata ataupun semen. Dibagian dasar sumur cukup dengan meletakkan ijuk dan batu-batuan di dasar sumur resapan, setinggi 0.7m*

  • Konstruksi Sumur Resapan

    3. Sumur Batu Kali

    Pipa kesaluran drainase menggunakan pipa ukuran 6 inciTipe ini memakai ijuk dan batu di seluruh bagian dalam sumur. Sebagai pengganti batu kali bisa digunakan puing yang sudah dibersihkan dari bahan organik*

  • Beberapa Manfaat Sumur Resapan

    Sebagai upaya untuk pengendali banjir. Penggunaan sumur resapan mampu memperkecil aliran permukaan sehingga terhindar dari penggenangan. Sumur resapan berfungsi untuk memperbaiki ketersediaan airtanah atau mendangkalkan permukaan air sumur, sehingga menambah jumlah air dalam tanah.Menekan laju erosi. *

  • Penanggulangan non teknisPembuatan peraturan perundanganPenanaman perilaku disiplin dan tanggung jawab masyarakat terhadap lingkungan: 1. memasyarakatkan hari hemat air2. *

  • Penaggulangan polusi airPengolahan limbahPenetapan lokasi industriPenjadwalan waktu operasi industriPenerapan 3 R (reduse, reuse, recycling)Penempatan lokasi buangan yang tepatPemakaian pupuk dan insektisida pada pertanian yang tepat, beralih ke pertanian organik

    *

  • Mengacu pada Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air BAB XVI, maka ada beberapa pasal yang secara jelas memberikan sangsi hukum, seperti Ketentuan pada Pasal 94,95 dan 96.*

  • Berbunyi dipidana dengan pidana penjara paling lama 9 (sembilan) tahun dan denda paling banyak Rp.1.500.000.000,- (satu miliar lima ratus juta rupiah):a. Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kegiatan yang mengakibatkan rusaknya sumber air dan prasarananya, mengganggu upaya pengawetan air, dan/atau mengakibatkan pencemaran air sebagaimana dimaksud dalam pasal 24; ataub. Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya daya rusak air sebagaimana dimaksud dalam pasal 52.Pasal 94 Ayat 1 *

  • Berbunyi dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu miliar rupiah):a. Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kegiatan penggunaan air yang mengakibatkan kerugian terhadap orang atau pihak lain dan kerusakan fungsi sumber air sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 ayat (3); ataub.Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kegiatan yang mengakibatkan rusaknya prasarana sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam pasal 64 ayat (7).Pasal 94 Ayat 2 *

  • Berbunyi dipidana dengan pidana penjara paling lama 3(tiga) tahun dan denda paling banyak Rp. 500.000.000.- (lima ratus juta rupiah):a. Setiap orang yang dengan sengaja menyewakan atau memindahtangankan sebagian atau seluruhnya hak guna air sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (2);b.Setiap orang yang dengan sengaja melakukan pengusahaan sumber daya air tanpa izin dari pihak yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat (3); atauc.Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi prasarana sumber daya air yang tidak didasarkan pada norma, standar, pedoman, dan manual sebagaimana dimaksud dalam pasal 63 ayat (2);d.Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi pada sumber air tanpa memperoleh izin dari pemerintah atau pemerintah daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (3).Pasal 94 Ayat 3 *

  • Berbunyi dipidana dengan pidana penjara paling lama 18 (delapan belas) bulan dan denda paling banyak Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah):a.Setiap orang yang karena kelalaiannya mengakibatkan kerusakan sumber daya air dan prasarananya, mengganggu upaya pengawetan air, dan/atau mengakibatkan pencemaran air sebagaimana dimaksud dalam pasal 24; ataub.Setiap orang yang karena kelalainnya melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya daya rusak air sebagaimana dimaksud dalam pasal 52.Pasal 95 Ayat 1 *

  • Berbunyi dipidana dengan pidana penjara paling lama 1(satu) tahun dan denda paling banyak Rp. 200.000.000,-(dua ratus juta rupiah):a.Setiap orang yang karena kelalaiannya melakukan kegiatan penggunaan air yang mengakibatkan kerugian terhadap orang atau pihak lain dan kerusakan fungsi sumber air sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 ayat (3); atau;b.Setiap orang yang karena kelalaiannya melakukan kegiatan yang mengakibatkan kerusakan prasarana sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam pasal 64 ayat (7).Pasal 95 Ayat 2 *

  • Berbunyi dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,-(seratus juta rupiah):a.Setiap orang yang karena kelalaiannya melakukan pengusahaan sumber daya air tanpa izin dari pihak yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat (3);b.Setiap orang yang karena kelalaiannya melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi prasarana sumber daya air yang tidak didasarkan pada norma, standar, pedoman, dan manual sebagaimana dimaksud dalam pasal 63 ayat (2);c.Setiap orang yang karena kelalaiannya melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi pada sumber air tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 63 ayat (3).Pasal 95 Ayat 3 *

  • Berbunyi dalam hal tindak pidana sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94 dan Pasal 95 dilakukan oleh badan usaha, pidana dikenakan terhadap badan usaha yang bersangkutan.Pasal 96 Ayat 1 *

  • Berbunyi dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan terhadap badan usaha, pidana yang dijatuhkan adalah pidana denda ditambah sepertiga denda yang dijatuhkan. Pasal 96 Ayat 2*

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

    ************************************************************************