konsep permukiman sehat dan berwawasan lingkungan di … · dasar-dasar eko-arsitektur, konsep...

24
DAFTAR PUSTAKA Adib A,A. 2006. Problematika Penentuan Sampel Dalam Penelitian Bidang Perumahan dan Permukiman. Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur Vol.34, No.2 Desember 2006: 138-146 Akil, S. 2002. Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN). Makalah pada Workshop Pengembangan Konsep Bioregion sebagai Dasar Pengelolaan Kawasan Secara Berkelanjutan; Caringin-Bogor,4-5 Nopember 2002. Alikodra, H.S. 2004. Bumi Makin Panas Banjir Makin Luas: Menyibak Tragedi Kehancuran Hutan. Bandung: Nuansa. Alrasyid, H. dan Samingan, T. 1980. Pendekatan Pemecahan Masalah kerusakan Sumberdaya Tanah dan Air Daerah Aliran Sungai Dipandang dari Segi Ekologi. Bogor: Lembaga Penelitian Hutan. Amril, S. 1994. Data Arsitek . Jakarta: Erlangga. Anonim. 1997. Rumah dan Lingkungan Pemukiman Sehat . Jakarta : Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum R.I. Arifin, H.S. 1998. Effects of Urbanization on the Vegetation Structure of the Home Gardens in West Java, Indonesia. Japan J.Trop.Agric. 42(2): 94-102. Aronoff, S. 1991. Geographic Information Systems: A Management Perspective. Otawa: WDL Publications. Arsyad, S. 1983. Pengawetan Tanah dan Air. Bogor: Departemen Ilmu-ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Astuti. 2005. Perencanaan dan Perancangan untuk Pengamanan Kawasan Perumahan Kota dari Tindak Kriminal. Makalah pada Kolokium dan Open House: Meningkatkan Kualitas Infrastruktur Bidang Permukiman Melalui Pengembangan Teknologi Tepat Guna ; Bandung,8-9 Desember 2005. Atja dan Danasasmita. 1981. Klasifikasi Lahan pada Masyarakat Sunda kuno. http:// www.iis. u-tokyo.ac.jp/~fujimori/lsai/ssk0001.html [10 September 2008] Bappeda Kabupaten Cianjur. 2005. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur 2005-2015. Cianjur: Bappeda. Bappeda Kabupaten Cianjur. 2006. Monografi Regional Kabupaten Cianjur 2001- 2005. Cianjur: Bappeda.

Upload: duongque

Post on 04-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

DAFTAR PUSTAKA

Adib A,A. 2006. Problematika Penentuan Sampel Dalam Penelitian Bidang

Perumahan dan Permukiman. Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur Vol.34, No.2 Desember 2006: 138-146

Akil, S. 2002. Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN).

Makalah pada Workshop Pengembangan Konsep Bioregion sebagai Dasar Pengelolaan Kawasan Secara Berkelanjutan; Caringin-Bogor,4-5 Nopember 2002.

Alikodra, H.S. 2004. Bumi Makin Panas Banjir Makin Luas: Menyibak Tragedi

Kehancuran Hutan. Bandung: Nuansa. Alrasyid, H. dan Samingan, T. 1980. Pendekatan Pemecahan Masalah

kerusakan Sumberdaya Tanah dan Air Daerah Aliran Sungai Dipandang dari Segi Ekologi. Bogor: Lembaga Penelitian Hutan.

Amril, S. 1994. Data Arsitek . Jakarta: Erlangga. Anonim. 1997. Rumah dan Lingkungan Pemukiman Sehat . Jakarta : Ditjen Cipta

Karya Departemen Pekerjaan Umum R.I. Arifin, H.S. 1998. Effects of Urbanization on the Vegetation Structure of the

Home Gardens in West Java, Indonesia. Japan J.Trop.Agric. 42(2): 94-102. Aronoff, S. 1991. Geographic Information Systems: A Management Perspective.

Otawa: WDL Publications. Arsyad, S. 1983. Pengawetan Tanah dan Air. Bogor: Departemen Ilmu-ilmu

Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Astuti. 2005. Perencanaan dan Perancangan untuk Pengamanan Kawasan

Perumahan Kota dari Tindak Kriminal. Makalah pada Kolokium dan Open House: Meningkatkan Kualitas Infrastruktur Bidang Permukiman Melalui Pengembangan Teknologi Tepat Guna ; Bandung,8-9 Desember 2005.

Atja dan Danasasmita. 1981. Klasifikasi Lahan pada Masyarakat Sunda kuno. http:// www.iis. u-tokyo.ac.jp/~fujimori/lsai/ssk0001.html [10 September 2008]

Bappeda Kabupaten Cianjur. 2005. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur 2005-2015. Cianjur: Bappeda.

Bappeda Kabupaten Cianjur. 2006. Monografi Regional Kabupaten Cianjur 2001-

2005. Cianjur: Bappeda.

Page 2: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Basnyat, P., L.D. Tecter, B.G. Lockaby, and K.M. Flynn. 2000. The use of remote Sensing and GIS in Watershed level Analyses of non-point Source Pollution Problems. J Forest Ecology and Management 128: 65-73.

Barus, B dan U.S. Wiradisastra. 2000. Sistem Informasi Geografis: Sarana

Manajemen Sumberdaya. Bogor: Lab Penginderaan Jauh dan Kartografi, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, IPB.

Basso, F., E. Bove, S. Dumontet, A. Ferrara, M. Pisante, G. Quaranta, and M.

Taberner. 2000. Evaluating environmental sensitivity at the basin scale through the use of geographic information system and remotely sensed data: an example covering the Agri basin (Southern Italy). J Catena 40: 19-35.

Bolitzer, B., Netusil, NR. 2000. The impact of open spaces on property values in

Portland, Oregon. J Environmental Management 59 (3): 185 -193.

[BMG] Badan Meteorologi dan Geofisika. 2007. Data Curah Hujan.Bogor: Stasiun Darmaga

[BPN] Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Cianjur. 2007. Data Potensi

Wilayah Kabupaten Cianjur. Cianjur: Kantor Pertanahan Kabupaten Cianjur [BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur. 2005. Produk Domestik Regional

Bruto Kabupaten Cianjur Per Kecamatan Tahun 2001-2005. Cianjur: Bappeda dan BPS.

Budihardjo.1998. Sejumlah Masalah Permukiman Kota. Jakarta: PT. Alumni. Camant, K., dan C. Durret. 2001. Principles of Cohousing. East Bay Express.

http://www.eastbayexpress.com/issue/feature.html.[15 Agustus 2005]. Da Costa, S.M.F dan J.P Cintra. 1999. Environmental analysis of metropolitan

areas in Brazil. J Photogrammetry & Remote Sensing 54: 41- 49. Dammann, S. 2004. Environmetal Indicators for Buildings.Denmark: By Og

Byg, Statens Byggeforskningsinstitut dbur, Danish Building and Urban Research.

Dardak, H. 2007. Pembangunan Infrastruktur Secara Terpadu dan Berkelanjutan

Berbasis Penataan Ruang. Jakarta: Direktur Jenderal penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum.

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. 2000. Kebijakan dan Strategi

Pengembangan Permukiman. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengembangan Permukiman.

Page 3: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Dinas Cipta Karya. 2005. Rencana Pengembangan dan Pembangunan Perumahan Permukiman Daerah (RP4D) Wilayah Pengembangan Utara Kabupaten Cianjur. Cianjur: Dinas Cipta Karya Kabupaten Cianjur.

Ditjen Ciptakarya. 1997. Pedoman Rumah Sederhana Sehat. Jakarta:

Djaenudin, D., Marwan H., Subagyo H., dan A. Hidayat. 2003. Petunjuk Teknis

untuk Komoditas Pertanian Edisi Pertama tahun 2003, ISBN 979-9474-25-6. Bogor: Balai Penelitian Tanah Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat.

Edi, E. 2007. Kajian Model Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Terpadu.

Jakarta: Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumberdaya Air. Esmali, A. dan H. Ahmadi. 2003. Using GIS and Remote Sensing in Mass

Movement Hazard Zonation – A Case Study in Germichay Watershed, Ardebil, Iran. Map Asia Conference 2003

Esti, H.S. 1991. Panduan Air dan Sanitasi. Jakarta: Pusat Informasi Wanita

dalam Pembangunan PDII-LIPI bekerjasama dengan Swiss Development Cooperation

[FAO] Food Agriculture Organization. 1976. A Framework for land Evaluation.

Rome: Soil Bull Frick, H. dan Suskiyatno. 1998. Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur

berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk rumah sehat dan dampaknya atas kesehatan manusia. Yogyakarta: Kanisius.

Gargione. 1999.Using Quality Function Deployment (QFD) in the Design phase

of an Apartement Construction Project. Proceeding IGLC-7; 26-28 July 1999. USA: Universitas of California, Berkeley, CA.

Garman, E.T.1991. Consumer Economic Issues In America. Boston: Houghton

Miffin Company. Gaspersz, V. 2001. Analisa Unit Peningkatan Kualitas. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama. Gaspersz, V. 1997. Manajemen Kualitas. Penerapan Konsep-konsep Kualitas

dalam Manajemen Bisnis Total. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Gibellini, L. 2001. The Challenge of Sustainability DZHB44 Subdivision For

People & Environmet : Subdivision Based on the Concepts of Ecovillage & Cohousing. Paper presented to the 14 th Annual Ingenium Conference 14-17 June 2001. Rotorua.

Page 4: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Gifford. R. 1997. Environmental Psychology. USA : Allyn and Bacon. Haeruman, H. 2002. Pengelolaan Ekosistem Kawasan Pegunungan Sebagai suatu

Bioregion yang penting. Makalah pada Workshop Pengembangan Konsep Bioregion sebagai Dasar Pengelolaan Kawasan Secara Berkelanjutan; Caringin-Bogor,4-5 Nopember 2002.

Hardjowigeno, S. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan & Perencanaan Tataguna

Lahan.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Harimurti. 1999. Interprestasi Foto Udara Digital pada Layar Monitor. [skripsi].

Jurusan Tanah Fakultas Pertanian IPB, Bogor. Haryadi, R. 5 Juni 2005. Mari Menyelamatkan Air Tanah di Pekarangan.

Kompas:11. Hollander, E. 2001. Community under Construction The Triumph and Trial of

the Cohousing Movement.http://www.eastbayexpress.com/issue/ feature.html. [15 Agustus 2005].

Hufschmidt, M. 1985. A Conceptual Framework for Analysis of Watershed

Management Activities. Environment and Policy Institute. Honolulu: East West Center.

Irianto, G. 2002. Karakteristik Pola Jaringan DAS Cilliwung dan Modifikasinya

dalam Mendukung Pengelolaan Bopunjur. Makalah pada Workshop Pengembangan Konsep Bioregion sebagai Dasar Pengelolaan Kawasan Secara Berkelanjutan; Caringin-Bogor, 4-5 Nopember 2002.

Jiaming, S., and X. Chen. 2005. Personal Global Connection and Differensiasi

New Resident in Shangai. J International 3(2): 301 – 319. Joga, N. 2003. Memilih Rumah Sehat Sederhana. http:www.kompas.com/kompas -cetak/0307/25/rumah/439645.htm

Joga, N. 2007. Memilih Rumah Sehat Lingkungan. http://123design. wordpress com /2007/08/25/memilih-rumah-sesuai-gaya-hidup/ [10 September 2008]

Kantor Menteri Negara Perumahan Rakyat RI. 1987. Pembangunan Perumahan. Jakarta: Bagian Hubungan Masyarakat Kantor Menpera.

Kelarestaghi, A. 2003. Landslide hazard zonation in Shirin Rood Drainage Basin

with using GIS, Sari, Iran. Map Asia Conference 2003 Keman, S. 2005. Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Permukiman. J

Kesehatan Lingkungan, 2 (1):29-42.

Page 5: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Panduan Penyusunan Amdal Kegiatan Pembangunan Permukiman Terpadu. Jakarta: Kantor KLH.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2006. Informasi Banjir dan Tanah longsor.

http://www.menlh.go.id/banjir/longsor/tabellongsor.html [15 Februari 2006] [Kepmenhut] Keputusan Menteri Kehutanan RI No. 52/Kpts-II/2001 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Jakarta : Departemen Kehutanan R.I.

[Kepmenkes] Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999

tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I.

[Kepmenkes] Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 907/Menkes/SK/VII/2002

tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I.

Kirmanto, J.2002. Pembangunan Perumahan dan Permukiman Yang Berwawasan

Lingkungan Strategis dalam Pencegahan Banjir di Perkotaan. Makalah disampaikan pada Seminar Peduli Banjir “Forest”; Jakarta Tanggal 25 Maret 2002.

Kobayashi, H. 2006. Pengukuran Emisi CO2 di Sektor Permukiman Perkotaan

(Pendekatan secara Makro). National Institute for Land and Infrastructure Management. http://sim.nilim.go.jp/GE [26 Nopember 2007].

Koebel, C.T., M.S. Cavell, E. Etuk, and M. Bradshaw. 1999. Resident

Satisfaction Survey - Roanoke Housing Authority. Virginia: Center for Housing Research Virginia Tech.

Koestoer, R.H. 1995. Perspektif Lingkungan Desa Kota: Teori dan Kasus.

Jakarta: Universitas Indonesia Press. Komarudin. 1997. Menelusuri Pembangunan Perumahan dan Permukiman.

Yayasan Real Estate Indonesia. Jakarta: PT. Rakasindo. Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan . 2001. Di dalam : Kusnanto

H, Editor. Planet Kita Kesehatan Kita.. Yogyakarta : Gajah Mada University Press, p. 279.

Krieger J and Higgins DL. 2002. Housing and Health : Time Again for Public

Action. Am J Public Health 92:5, 758-759. Kuswartojo, T 2005. Perumahan dan Permukiman di Indonesia. Bandung: ITB. Loupias. 2005. Kampung Pulo Wujud Arsitektur Tradisional Sunda.

http://www.pikiran rakyat.com/cetak [15 Agustus 2005].

Page 6: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Manan, S. 1983. Pengaruh Hutan dan Management Daerah Aliran Sungai. Bogor:

Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Mangunwijaya, Y.B. 1994. Fisika Bangunan. Jakarta: Djambatan. Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.

Jakarta: PT.Grasindo Masykur. 2006. Karakteristik Permukiman Dualistik dan Tingkat Keberhasilan

Penghunian. [disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Mawardi, M. 2008. Kerusakan Lingkungan dan Cara Pandang Manusia tentang Alam.http://www.muhammadiyah.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=1009&Itemid=9 [23 Januari 2009].

Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah. 2002. Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (Rs SEHAT). Jakarta: Kantor Kimpraswil.

Mills, Edwin S. 1987. Handbook of Regional and Urban Economics. Netherland:

Elsevier Science Publishers. Mukono HJ.(2000). Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan . Surabaya : Airlangga

University Press. Mulyana, R., H.S.Alikodra, H.S. Arifin, dan L.B. Prasetyo. 2007. Karakteristik

Bangunan Rumah dan Bentuk Permukiman di Wilayah DAS Cianjur, Jawa Barat. Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 17 (3): 213-225.

Mulyana, R., H.S. Alikodra, H.S. Arifin, dan L.B. Prasetyo. 2008.

Characterisctics, Forms and Behaviors of Settlement Inhabitant in Cianjur Watershed, West Java. Poster Presentation Prosceeding of the final Seminar on Toward Harmonization between Development and Environment Conservation in Biological Production, 28-29 February 2008 The University of Tokyo, Japan.

Mulyana, R. 1998. Penentuan Tipe Konstruksi Sumur Resapan Air Berdasarkan

Sifat-sifat Fisik Tanah dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kawasan Puncak. .[tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Muslim, E. 2003. Quality Function Deployment (QFD) Peningkatan kualitas penanganan surat PT. Pos Indonesia. J Teknologi 2(17) : 100 -107.

Paccione, M.1990. Urban Liveability: A Review. Urban Geography 11(1): 1-30 Pahlano, D. 2005. Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan. http: // pahlano .

multiply. com/reviews /item/12 [10 September 2008].

Page 7: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Panudju, B. 1999. Pengadaan Rumah Kota dengan Peran Serta Masyarakat

Berpenghasilan Rendah . Bandung : PenerbitAlumni.

Pasaribu, H.S. 1999. DAS sebagai Satuan Perencanaan Terpadu Dalam Kaitannya dengan Pengembangan Wilayah dan Pengembangan Sektoral Berbasiskan Konservasi Tanah dan Air. Seminar Sehari PERSAKI ”DAS sebagai Satuan Perencaaan Terpadu dalam Pengelolaan Sumberdaya Air”; Jakarta: 21 Desember 1999.

[Permenkes] Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/Menkes/SK/VIII/1990

tentang Pemantauan Kualitas Air Minum, Air Bersih, Air Kolam Renang dan Air Pemandian Umum. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

Prahasta, E. 2007. Tutorial ArcView. Bandung: Informatika [PU] Departemen Pekerjaan Umum Cipta Karya. 2003. Sumur Resapan Air.

http://www.pu.go.id/publik/ ciptakarya/html/ind/resapan-htm Puji A.S., Udisubakti C., M..Suef. 2004. Evaluasi Konsep Produk dengan

Pendekatan Green Quality Function Deployment II. J Teknik Industri 6(2): 156 – 168.

Putro, H. R., M. B. Saleh, Hendrayanto, I. Ichwandi, Sudaryanto. 2003. Sistem

Insentif Rehabilitasi Lahan dalam Kerangka Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.

Reksohadiprodjo, S. 1992. Ekonomi Lingkungan. Yogyakarta: BPFE.

Ritung, S., Wahyunto, Agus F dan Hidayat H. 2007. Panduan Kesesuaian Lahan dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat.Bogor: Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre.

Rustiandi, E., Saefulhakim S dan Panuju, D. 2007. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Sabar, A. 2001. Kajian Pengaruh Alih Fungsi Lahan Terhadap Debit Aliran di DAS Ciliwung-Kawasan Bopunjur dengan Pendekatan indeks Konservasi. http://digilib.itb.ac.id/go.php?id=jbptitbpp-gdl-grey-2001-arwin-1252-das. [12 Nopember 2005].

Saaty, T.L. 1999. Pengambilan Keputusan Bagi para Pemimpin : Proses Hirarki

Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Presindo.

Sani, M. 2006. Penyebab Terjadinya Tanah Longsor. http://bumiindonesia. Word

press. com/2006/10/15/mengetahui-longsor [26 Januari 2007]

Page 8: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Sanropie D. 1992. Pedoman Bidang Studi Perencanaan Penyehatan Lingkungan Pemukiman. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I.

Sarwono. 1992. Psikologi Lingkungan. Jakarta: Grasindo Sastra, M.S. 2006. Perencanaan dan Pengembangan Perumahan. Yogyakarta:

Andi. Sebayang, M. 2002. Klasifikasi Tutupan Lahan Menggunakan Data Citra Landsat

Thematic Mapper (Studi Kasus di Kotamadya Surabaya). Jurnal Natur Indonesia 5(1): 41-49

Sekeon, E.A. 2005. Studi Kesesuaian Lahan Bangunan dengan Pendekatan Geo-

Environmental Evaluation di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Senn CL. 1980. Housing and The Residential Environment in Environmental

Health, 2nd Ed, Purdom PW (Ed ). New York: Academic Press, pp 521-550

Shaphira. 2008. Rumah untuk Rakyat. http://shaphira.multiply.com/journal /item/98.[10 Juni 2008].

Sheng, T.C. 1968. Concepts of Watershed Management. Lecture Notes for Forest Training Course in Watershed Management and Soil Conservation. Jamaica: UNDP/FAO.

Silas, J. 2001. Perjalanan Panjang Perumahan di Indonesia dalam dan Sekitar

Abad XX. http://www.indie-indonesia.nI/content/documents/papers-urban %20 history/johan%20silas.pdf. [6 Nopember 2005].

Sinukaban, N. 2001. Menjinakkan Ciliwung untuk Mengamankan Jakarta. http: //

64.203.71.11/ kompas - cetak/ 0501/ 29/ metro/ 1526575.htm.[10 September 2008]

Soegiyanto. 1998. Bangunan di Indonesia dengan Iklim Tropis ditinjau dari

Aspek Fisik Bangunan. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Soemirat, S.J. 1996. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press. Soerjani, M. 1987. Lingkungan: Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam

Pembangunan. Jakarta: UI Press. Soerjono, R. 1978. Kegiatan dan Masalah Kehutanan dalam DAS. Prosiding

Pertemuan Diskusi Pengelolaan DAS DITSI, Jakarta. Soma, S. 2007. Analisis Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Bogor: IPB Press.

Page 9: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Soma, S. 2004. Utang Lingkungan. Bogor: IPB Press. Srilestari, N.R.2005. Permukiman Liar? Arsitektur Permukiman Spontan Studi

Kasus: Permukiman Liar di Malang dan Sumenep Jawa Timur. J Dimensi Teknik Arsitektur 33(1): 125 – 130.

Star, J. and J. Estes. 1990. Geographic Information Systems an Introduction. New Jersey: Prentice Hall.

Sugandhy, A. 2002. Upaya Pemantapan Kebijakan dan Strategi Nasional

Perumahan dan Permukiman. Makalah pada Lokakarya Nasional Perumahan dan Permukiman; Jakarta, 29 Oktober 2002.

Sugiarti, D.G. Bengen, dan R. Dahuri. 2000. Analisis Kebijakan Pemanfaatan

Ruang Wilayah Pesisir di Kota Pasuruan Jawa Timur. J Pesisir & Lautan 6(2): 1-18.

Suhara, O. 1991. Studi Perencanaan Penggunaan Lahan Pertanian Terpadu dan

Kaitannya dengan Upaya Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. [disertasi]. Bogor: Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Sukri. 2004. Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) dalam Mempelajari Pola

Sebaran Permukiman, Studi Kasus di DAS Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat.[tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Sukamto. 2004. Rumah dan Lingkungan Sehat : Pegangan untuk kader dan

pendamping masyarakat. Yogyakarta: Yayasan Griya Mandiri.

Susanto, D. 1997. Dinamika Perilaku dan Kebiasaan Makan. Jakarta: Pra Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI.

Sutopo. 2003. Menguak Kerusakan DAS di Indonesia. http://www.kompas.co.id/ Kompas-cetak/0308/24/fokus/503619.htm [6 Nopember 2005].

Sutrisna, D. 1996. Struktur Sosial Rekayasa Di Lingkungan Perumahan, Pola Hunian Berimbang.[tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Syahrir. 2002. Pendekatan Pengelolaan DAS untuk Pengamanan Sumber Air

Jabotabek. Makalah pada Workshop Pengembangan Konsep Bioregional sebagai Dasar Pengelolaan Kawasan yang Berkelanjutan; Caringin Bogor, 4-5 Nopermber 2002.

Syartinilia. 2001. Karakteristik Pemukiman di DAS Ciliwung Bagian Tengah,

Kota Bogor Jawa Barat.[tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Page 10: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Undang-Undang RI No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I.

Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Jakarta : Departemen

Kesehatan R.I.

Undang-Undang RI No. 27 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Jakarta : Menteri Hukum dan HAM R.I.

Van der Zee. 1986. Human Settlement Analysis. Enshede Netherlands: International Institute for Aerospace Survey and Earth Science (ITC).

Van der Zee. 1990. Aspects of Settlement, Infratructure and Population in Land Evaluation. Enshede Netherlands: International Institute for Aerospace Survey and Earth Science (ITC).

Wahyudin Y. 2005. Pelibatan Masyarakat Menanggulangi Kerusakan Pesisir dan Laut. WARTA Pesisir dan Laut Edisi Nomor 01/Th.VI/2005.

WHO SEARO .1986. Environmental Health Aspects of Industrial and Residential

Area. Regional Health Papers No. 11 . New Delhi : WHO Regional Office for South East Asia.

Wiersum, E.F. 1979. Introduction to Principles of Forest Hydrology and Erosion

with Special Reference to Indonesia. Bandung: Institute of Ecology, Padjadjaran University.

Witoelar, E. 2001. Visi Perumahan dan Permukiman ditengah Krisis Ekonomi.

Jakarta: Kementerian Permukiman dan Prasarana Wilayah. Yu, Z. 2004. Heterogeneity and dynamics in China’s emerging urban housing

market: two sides of a success story from the late 1990s. J Habitat International. www.elsevier.com/locate/habitatint

Page 11: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

LAMPIRAN

Page 12: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Lampiran 1 Beberapa Hasil Penelitian Permukiman dan DAS

Metode No (1)

Nama Peneliti (2) Sampel Parameter dan Analisis Data

Hasil (6)

1 Koebel et al. (1999)

Lokasi: 8 perumahan Sampel: 621 responden

-Pemeliharaan fasilitas fisik (tempat mencuci, rekreasi, parkir) -Pemeliharaan pelayanan utilitas (listrik, air panas, AC) -Pemeliharaan apartemen, Manajemen pelayanan konsumen -Pengumpulan data: kuesioner didesain menggunakan kode data 1 (buruk) dan 2 (baik) -Analisis: Excel (frekuensi, rata-rata, kelas tingkat kepuasan konsumen

Tingkat kepuasan konsumen perumahan atau apartemen Rating parameter dari masing-masing variabel: -Rating tertinggi: air panas (pemeliharaan utilitas) -Rating terendah: keamanan dan pemeliharaan fasilitas umum milik bersama, dan ketersediaan fasilitas rekreasi.

2 Aurelia, BM. (2002)

Sampel: konsumen real estate sebanyak 810 tempat tinggal.

-Parameter: Faktor konvensional yang menentukan harga perumahan (ukuran, jumlah ruangan, umur, dan lain-lain), dan faktor lingkungan kedekatan ke daerah hijau, ukuran dan keberadaan atau ketidakadaan pemandangan kebun atau taman publik. -Hubungan antara harga penjualan dan karakteristik perumahan (living area, jumlah ruangan, umur, jarak dari daerah lanskap, dan lain-lain) menggunakan bentuk linier, logaritma, dan timbal balik.

-Variabel utama yang mempengaruhi harga adalah living area dari tempat tinggal. Variabel lain secara statistik signifikan adalah ukuran balkon, jumlah kamar mandi, umur bangunan, keberadaan elevator, dan keberadaan gudang kecil. -Model timbal-balik menunjukkan bahwa living area minimum adalah 48 m2 (sebuah studio, sebuah kantor atau apartemen kecil perkotaan). -Variabel lingkungan, hanya jarak dari daerah hijau yang signifikan (setiap 100 m lebih jauh dari sebuah daerah hijau berarti sebuah penurunan kira-kira sebesar 300,000 pesetas (€1800) pada harga perumahan.

3 Kobayashi (2004)

Lokasi: kota Nihonmatsu

-Jenis bangunan (rumah, toko, pabrik, kantor dll.) -Tahun pembangunan - Luas lantai, jenis struktur dan bahan bangunan -Analisis: formula Life-Cycle-Emission

Model bentuk permukiman perkotaan: -Bentuk permukiman perkotaan - Sistem Perbaikan/penggantian bangunan - Kesepakatan antara masyarakat dan pihak-pihak terkait tentang pola bentuk permukiman

Page 13: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Metode No (1)

Nama Peneliti (2) Sampel Parameter dan Analisis Data

Hasil (6)

4 Zhou You (2004)

Lokasi: Beijing, Tianjin, Shangha, dan Chongqing Municipality,

-Parameter: Bahan bangunan, metode pembangunan, fasilitas perumahan, tata aturan penghunian, kepadatan rumah, dan kepemilikan rumah -Teknik pengumpulan data: survai

-Terdapat perbedaan kualitas bangunan pada keempat kota. Tiga bahan bangunan yang umum digunakan di China: (1) beton dan baja, (2) batu dan bata merah,dan (3) kayu, bambu, dan kaca -Pembangunan rumah dilakukan sendiri -Terdapat perbedaan signifikan tentang ketersediaan failitas perumahan. -Peningkatan secara signifikan pada kondisi perumahan, fasilitas, tata aturan penghunian, ukuran rumah pada dekade 1990 – 2000.

5 Astuti (2005) Lokasi: Perumahan di kota Bandung, Medan dan Jakarta Sampel sebanyak 100 rumah / KK yang disebar pada 3 lokasi. Lokasi 1 = 40 KK, lokasi 2 = 30 KK, lokasi 3 = 30 KK.

Parameter: komponen bangunan dan lingkungan Jenis data: data sekunder dalam bentuk statistik, peta, Teknik survei: behavioral mapping (pemetaan perilaku) yang dikembangkan oleh Juelson (1970). Pengumpulan data: observasi, kuesioner dan wawancara. Metoda analisa data: -Studi generik, yaitu mengetahui bentuk dasar melalui tapak, denah, tampak, peletakan. -Content analysis mencakup tahap identifikasi, tahap induksi, tahap interpretasi, dan tahap

Konsep dasar pencegahan kejahatan melalui perancangan lingkung perumahan.

6 Sun Jiaming dan Xiangming Chen (2005)

-Personal global connection -Faktor globalisasi memberikan kontribusi terhadap differensiasi tempat tinggal -Pendapatan perkapita berhubungan dengan tipe tempat tinggal -Terdapat korelasi signifikan antara umur, tingkat pendidikan, pendapatan dan personal global connection dengan differensiasi tempat tinggal

Page 14: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Metode No (1)

Nama Peneliti (2) Sampel Parameter dan Analisis Data

Hasil (6)

7 Niniek Srilestari (2005)

Permukiman liar di Malang dan Sumenep

-Parameter: Arsitektur permukiman spontan -Bentuk permukiman spontan lebih beradaptasi lingkungan dan memiliki karakter berorentasi ke dalam/interior.

8 Da Costa, dan Cintra (1999)

-Peta elevasi dan kemiringan (peta topograpi dibagi dalam sel 500x500m. -Elaborasi peta erosi tanah (peta tanah dibagi dalam sel dan kelas) -Peta drainase dan kesesuaian lahan untuk perkotaan -Peta potensi fisik (overlay dengan peraturan yang ada) -Peta penggunaan lahan perkotaan (dioverlaykan dgn potensi fisik)

-Peta drainase 161 km2, -Peta erosi (Klasifikasi erosi tinggi 398.3 km2, erosi sedang139.2 km2, tidak beresiko erosi 6.7 km2 ). -Peta kemiringan -Peta potensi fisik

9 Basso, et.all (2000)

-Parameter: kualitas tanah (kedalaman tanah, rocks fragment cover, drainase, kemiringan); kualitas iklim( aspek, curah hujan, aridity indek); kualitas vegetasi (resiko kebakaran, pencegahan erosi, daya tahan thd kemarau); kualitas pengelolan(indek ketuaan, indek penggunaan, illiteracy indek, indek kemuduran) -Environmental Sensitive (ES) ditaksir dengan kumpulan lapisan-lapisan tematik digunakan GIS -Penskoran untuk parameter (skor 1:kondisi baik; skor 2: kondisi buruk)

-menilai tingkat perbedaan ES pada skala DAS dapat dinilai oleh analisis hubungan antara indikator lapangan dan ES. -Pengurangan tingkat respirasi dan microbial C biomass, microbial biomass N, berisi bahan organik tanah serupa dengan peningkatan ES.(r:0.69 biomass C; r:0.82 biomass N; r: 0.84 bahan organik tanah; dan r:0.73 aktivitas respirasi)

10 Basnyat,F. Et.all (2000)

-Tahap 1 (analisis kualitas air.Data satelit digital, foto, data digital tanah, data digital elevation model (DEM) dan data digital geologi dibuat dan dianalisis; delineasi sungai; dan klasifikasi penggunaan /penutupan lahan). -Tahap 2 (Delineasi zona penyangga: Riparian buffer delineation equation/RBDE, Philips (1989a);seleksi zona referensi; zona penyumbang; hubungan kualitas air dan penggunaan/penutupan lahan) -Model sederhana dikembangkan untuk menaksir potensi aliran nutrien dari ekosistem pinggir sungai

-Kualitas air (kandungan bahan kimia) berbeda untuk setiap sungai -Hubungan yang sangat signifikan antara penggunaan lahan dan tingkat nitrat. -Tempat tinggal/perkotaan/daerah terbangun diidentifikasi sebagai penyumbang kuat dari konsentrasi nitrat, yang kedua adalah kebun buah-buahan.

Page 15: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Metode No

(1) Nama Peneliti

(2) Sampel Parameter dan Analisis Data

Hasil (6)

11 Frint, H. Et.all (2003)

-Pengumpulan data (selama musim kemarau;di sungai Angwa,Manyame, Kadzi; metode: pendekatan lintasan dan jejak kaki dicatat). Kategori jejak kaki (< 48 jam: baru; < 7 hari: sedang; dan > hari lama). -Analisis spasial menggunakan GIS Arc view 3.2 termasuk modul vektor dan raster) -Analisis statistik model logistik: (hubungan karakteristik lahan pertanian dan kehadiran spesies), analisis regresi (pengaruh karakteristik lahan produksi terhadap jumlah individu spesies)

-Spesies yang muncul pada masing-masing sungai: Angwa 22, Kadzi 18, dan Manyame 15. - Semua karakteristik lahan produksi mempunyai dampak pada distribusi dan kelimpahan spesies liar. Kelimpahan spesies, log (keragaman biologi) berkurang dengan pening-katan daerah lahan produksi di tiga sungai (Manyame: n = 60; R2 = 0.72; p < 0.0001; F = 97.585, Angwa: n = 144; R2 = 0.88; p < 0.0001; F = 1220.237 dan Kadzi: n = 96; R2 = 0.91; p < 0.0001; F = 605.421)

12 Erwin Hardika Putra (2006)

Lokasi: DAS Tondano Sulawesi Utara.

- Estimasi daerah rawan longsor Analisis: teknik overlay dan skoring dengan bantuan software GIS. -Model perhitungan dalam estimasi daerah rawan longsor dilakukan dengan menggunakan raster based processing pada software ArcView 3.3, dengan ekstension 3d Analyst, Spatial Analyst, Grid Analyst. -Model estimasi daerah rawan longsor dibangun dengan Model Builder menggunakan metode Arithmatic Overlay Analysis

Peta estimasi daerah rawan longsor

13 Gargione, 1999

Lokasi: Apartemen di wilayah Kota Brazil Sampel: Salespeople, konsumen ahli

Pengumpulan data: -interview -FGD Analisis Data: QFD

Desain konstruksi apartemen

Page 16: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Metode No

(1) Nama Peneliti

(2) Sampel Parameter dan Analisis Data

Hasil (6)

14 Boy,N.M., Sunaryo dan Joice, R.M. (2003)

-Penentuan kriteria melalui jurnal,artikel,hasil seminar, wawancara. -Kriteria terdiri dari kualitas, harga, pe-ngiriman, pelayanan, kemampuan keuangan, kemampuan teknik, dan kemampuan manajemen -Penyusunan hirarki menggunakan metode AHP -Pembobotan parsial dihitung menggunakan Expert choice dari Decision Software, inc.

-Bobot masing-masing kriteria adalah kualitas 0.364, pengiriman 0.205, kemampuan teknik 0.103, sedangkan harga, pelayanan, kemampuan mana-jemen memiliki bobot kurang dari 0.1 -Hirarki penilaian kinerja pemasok

15 Erlida,M dan Gunawan,S.(2003)

Sampel 242 pelanggan

-Penentuan atribut berdasarkan 4P(Product, Price, Place, dan Promotion) -Pengumpulan data dengan kuesioner untuk mengidentifikasi harapan pelanggan. -Harapan pelanggan diterjemahkan ke dalam karakteristik teknik (sistem, sarana, SDM dan aspek lain) -Menentukan hubungan antara customer requirement dengan technical response menggunakan nilai atau bobot (1,3,9) -Perhitungan absolute dan relative importance -Pembentukan matrik korelasi

-Pelanggan menghendaki perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan PT.Pos Indonesia dalam segi kecepatan, keamanan, ketepatan waktu, komunikasi petugas, kecepatan pelayanan,kombinasi harga kemudahan mencapai tempat pelayanan dan jangkauan lokasi tujuan pengiriman.

16 Puji Astuti S, et all. (2004)

Sampel : 2 jenis merk lampu

Analisis data: metode Analitic Hierarchy Process, Green QFD II dan untuk mengevaluasi konsep produk digunakan matriks Concept Comparison House (CCH)

konsep lampu terbaik dan karakteristik lampu yang berkualitas, ramah lingkungan dan biaya rendah

Page 17: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Lampiran 2 Lahan yang dapat dikonversi untuk penyediaan permukiman

Sangat Sesuai Cukup Sesuai Zona DAS

Kecamatan

Nama Desa Dapat

Konversi Tidak

DiKonversi Permukiman

Existing Dapat

Konversi Tidak

DiKonversi Permukiman

Existing Ciputri 1.3 61.4 32.8Pacet

Ciherang 34.6 10.0Galudra 204.6 19.0Sukamulya 45.4 0.9Nyalindung 14.5 1.1Cibeureum 205.7 51.3Mangunkerta 1.9 0.2 251.4 18.3Cijendil 0.5 16.1

Hulu

Cugenang Sukamanah 20.0 0.2 65.4 16.8

Sub Total 22.4 0.4 1.3 899.0 150.2Cugenang Gasol 12.9 122.2 5.1 14.4 81.9 2.7

Mekarsari 81.1 5.9 30.9 3.2Limbangansari 13.8 13.9 91.2 31.7Sawah Gede 0.7 30.8Bojong Herang 3.6 18.1 38.9 99.3Pamoyanan 48.2 70.5Solok Pandan 28.1 82.7Sayang 32.9 40.6 71.8 210.9Sukamaju 24.6 7.3

Cianjur Muka 0.4 4.4

Tengah Karang Tengah Sabandar 0.7 2.6

Page 18: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Sangat Sesuai

Cukup Sesuai

Zona DAS Kecamatan Nama Desa Dapat

Konversi Tidak

DiKonversi Permukiman

Existing Dapat

Konversi Tidak

DiKonversi Permukiman

Existing Cilaku Munjul 15.9 5.6 12.3 200.9 122.3

Sukamanah 264.3 27.9 139.1Bojong 0.0 0.0 Sindang Asih 11.0 22.0 178.7 101.0Maleber 149.5 48.9 10.4 3.2Langen Sari 209.4 70.9

Karang tengah Sukasari 24.8 34.1 166.0 59.8

Sub Total 251.2 217.1 225.1 597.3 875.7 1039.9

Sukaluyu Babakan Sari 6.7 1.4

Karang tengah Babakan Caringin 48.2 48.7 133.5 77.6Tanjung Sari 172.6 156.8Selajambe 3.4 59.7 203.0Sukasirna 1.7 0.6 1.1

Sukaluyu Hegarmanah 13.4 13.9

Hilir Sub Total 48.2 48.7 18.4 373.1 453.9Total 299.4 239.5 274.2 617.0 2145.2 1644.0

Page 19: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

NOMOR RESPONDEN

KUESIONER KEBUTUHAN DAN GAYA HIDUP

PENGHUNI PERMUKIMAN

Lampiran 3 K

uesioner kebutuhan dan kepuasan penghuni perumahan

Page 20: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Bagian I. Posisi Responden

1. Nomor Responden

2. Kecamatan

3. Desa

4. Kampung/Perumahan

5. Posisi dari DAS Cianjur Hulu Tengah Hilir

6. Ukuran luas bangunan rumah ........................... m2

7. Ukuran luas rumah dan pekarangan (Luas Tanah) ........................... m2

8. Koordinat GPS Timur : Selatan:

Bagian II. Identitas Responden

Pekerjaan 1= Petani 2= Buruh 3= Pedagang 4= PNS 5= Karyawan Swasta 6= Lainnya

Pendapatan Nama Responden Jumlah anggota

keluarga* 1= Satu 2= Dua 3= Tiga 4= Empat 5= Lainnya

Usia Agama 1= Islam 2= Kristen 3= Hindu 4= Budha 5= Lainnya

Pendidikan 1= SD 2= SMP 3= SMU 4= PT 5= Lainnya

Utama Sampingan Suami Istri 8 9 10 11 12 13 14 15 16

*Petunjuk pengisian : isikan angka 1 sampai 4 sesuai dengan pilihan saudara pada setiap kolom pertanyaan, kecuali jika pilihan pada kode 5 sebutkan.

Page 21: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

Bagian III. Kebutuhan Penghuni Perumahan A. Bentuk (FORM)

17. Dalam memilih rumah, apa yang menjadi patokan utama anda: 1=Desain bangunan, 2=Konstruksi bangunan, 3=Luas lahan, 4=Lokasi rumah 5=Lainnya ....................

18. Bagaimana bentuk konstruksi rumah yang Anda inginkan? 1=Semi permanen, 2=Permanen 19. Menurut anda berapa luas lahan yang ideal untuk suatu rumah? 1=60 m2, 2=90 m2, 3=100 m2, 4=120 m2, 5=Lainnya ..........

20. Menurut anda, apakah keberadaan halaman rumah (didepan/belakang/samping rumah) diperlukan? 1=Ya, 2=Tidak

21. Menurut anda, apakah keberadaan halaman depan rumah diperlukan? 1=Ya, 2=Tidak. Jika Ya, lanjut ke no.22, jika tidak ke 23

22. Menurut anda berapa ukuran halaman depan rumah yang dibutuhkan baik untuk taman maupun tempat bermain anak? a. 1=2 x 2 m, 2=3 x 3 m, 3=3 x 5 m, 4=Lainnya .................

23. Halaman depan rumah, anda butuhkan untuk keperluaan apa? (pilihan bisa lebih dari satu) 1=Taman, 2=Bermain anak, 3=Penyimpanan kendaraan, 4=Jemur pakaian, 5=Berternak, 6=Lainnya ............

24. Menurut anda, apakah kualitas bahan bangunan perlu diperhatikan dalam membangun rumah? 1=Ya, 2=Tidak

25. Bahan bangunan apa yang Anda inginkan untuk masing-masing konstruksi bangunan rumah: Pondasi

1=Batu kali 2=Beton 3=Batu bata 4=Lainnya

Dinding 1=Batu bata 2=Bambu/bilik 3=Batako 4=Kayu, 5=Lainnya

Lantai 1=Tanah 2=Semen 3=Keramik 4=Kayu, 5=Lainnya

Plapond 1=Triplek 2=Asbes/enternit 3=Gipsum 4=Kayu, 5=Lainnya

Penutup Atap 1=Genteng 2=Seng 3=Asbes 4= Sirap, 5=Lainnya

25a 25b 25c 25d 25e

26. Bahan bangunan yang Anda gunakan berasal darimana? 1=Produk lokal, 2=Produk pabrik dalam negeri, 3=Produk luar negeri, 4=Lainnya .......................................

Page 22: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

27. Gaya arsitektur apa yang Anda inginkan untuk rumah anda? 1=Tradisional, 2= Modern, 3=Barat, 4=Lainnya …………………..

28. Jika yang Anda inginkan gaya arsitektur tradisional, dari daerah/suku mana gaya arsitektur tersebut? 1=Sunda, 2=Jawa, 3=Bali, 4=Batak, 5=Minang, 6=Lainnya ……………………..

29.Jika yang Anda inginkan gaya arsitektur barat, dari negara mana gaya arsitektur tersebut? 1=Jepang, 2=Amerika, 3=Eropa, 4=Lainnya ...........................

30. Apakah menurut Anda di rumah perlu ada tempat sampah ? 1=Ya, 2=Tidak. Jika Ya, lanjut ke no.31, jika tidak ke no.32 31. Dimana menurut Anda sebaiknya diletakkan? 1=Di halaman depan, 2=Di halaman belakang, 3=Di dapur, 4=Di dapur dan di halaman depan, 5=Di dapur dan di halaman belakang

32. Apakah menurut Anda, sebuah rumah perlu dipagar ? 1=Ya, 2=Tidak. Jika Ya, lanjut ke no.33, jika tidak ke no.34 Alasan : ......................................................................................................

33. Pagar yang Anda inginkan terbuat dari bahan apa ? 1=Tembok, 2=Kayu, 3=Tanaman, 4=Lainnya ...................

34. Apakah menurut Anda, rumah terutama jendela perlu diberi teralis besi? 1=Ya, 2=Tidak Alasan : ......................................................................................................

35. Menurut Anda, apakah setiap rumah perlu sumur resapan? 1=Ya, 2=Tidak Bagian IV. Kepuasan Tempat Tinggal dan Lingkungan Perumahan A. Personal (Faktor Demografi) 37. Bagaimana penglibatan peran sosial penghuni dalam pemeliharaan dan perbaikan lingkungan perumahan oleh Developer?

Peran sosial Penghuni* Baik sekali Baik Kurang baik Buruk

Penglibatan penghuni dalam pegelolaan lingkungan perumahan Penglibatan penghuni dalam penyediaan fasilitas umum dan sosial

*Berikan tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara

Page 23: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

B. Fisik Perumahan 38. Seberapa penting faktor-faktor berikut ini bagi anda dalam memilih atau membeli rumah?

Faktor Yang dipertimbangkan dalam Memilih atau Membeli Rumah

Lokasi strategis

Desain Rumah

Ruang Terbuka

Hijau

Balai Pertemuan

(Club house)

Fasilitas air, listrik,telep

on

Pengelolaan Lingkungan

(Sampah,Saluran air, Sumur resapan air)

Sistem Keamanan

Tempat Rekreasi

Harga Terjangkau

Sangat tidak penting Tidak penting Penting Sangat penting

39.Bagaimana dengan kualitas dari masing-masing fasilitas umum dan fasilitas sosial yang ada di perumahan anda? Kualitas Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

Tempat Beribadah

Jalan Sistem Keamanan

Ruang Terbuka Hijau (taman)

Tempat Rekreasi Air Telepon Listrik Pembuangan

Sampah Balai Pertemuan (Club

house) Mesjid Gereja Baik sekali Baik Kurang baik Buruk

40.Nyatakan tingkat kepuasaan anda pada masing-masing pernyataan berikut ini:

Setuju Kurang setuju Tidak setuju Ragu-ragu

Saya merasa puas dengan penampilan gaya arsitektur di perumahan ini Saya merasa puas dengan tata ruang di lingkungan perumahan ini Saya merasa puas dengan desain penataan ruang rumahnya Saya merasa puas dengan fasilitas yang ada di lingkungan perumahan ini Saya merasa puas dengan pelayanan yang diberikan pengelola perumahan ini Saya merasa puas dengan sistem keamanan di lingkungan perumahan ini

Page 24: Konsep Permukiman Sehat dan Berwawasan Lingkungan di … · Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk

C. Sosial dan Budaya 41. Bagaimana kondisi hubungan sosial dan budaya antar sesama penghuni dilingkungan Bapak/Ibu/Saudara ? Kondisi Hubungan Sosial dan Budaya Baik Sekali Baik Kurang Baik Buruk Hubungan dan Interaksi sosial Penghuni Hubungan ketetanggaan antar penghuni di lingkungan perumahan ini? Interaksi penghuni antar blok di lingkungan perumahan ini? Hubungan penghuni antar penganut agama lain? Hubungan penghuni antar tipe rumah Hubungan antar penghuni dengan warga di sekitar atau di luar perumahan

42. Bagaimana peran para stakeholder dalam segala bentuk kegiatan guna memajukan lingkungan perumahan Bapak/Ibu/Saudara? Peran Stakeholder Sangat

Berperan Cukup

BerperanKurang

Berperan Tidak

BerperanPeran tokoh masyarakat Peran Ketua RT dan RW Peran Developer Peran warga Peran Dinas/Instansi terkait

Terima Kasih Rachmat Mulyana Mhs.Pascasarjana IPB HP. 085216705180

Perumahan Griya Darmaga Asri Blok C1-9 Ciampea Bogor