konsep penulisan kti

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan. Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan- tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi” Bahasa Indonesia 1

Upload: annas-gading

Post on 26-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Karya Ilmiah

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Penulisan KTI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu

pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk

memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca.

Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan

untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.

Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal

hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut

sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya

pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan. Tradisi

keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima

ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian,

tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga

harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa

sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak

terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan

hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar dan pintar menulis.

Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan

penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari

panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas

makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun

laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan

dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan

(Azwardi, 2008 : 111). Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98) mengklasifikasikan

karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu (1) karangan Ilmiah, (2) karangan

semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan non ilmiah. Yang tergolong ke

Bahasa Indonesia 1

Page 2: Konsep Penulisan KTI

dalam karangan ilmiah - karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi, tesis,

disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain adalah artikel, editorial,

opini, feuture, reportase; yang tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain

anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama. Ketiga

jenis karangan tersebut memiliki karektiristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki

aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan

penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak

terikat pada karangan baku; sedangkan karangan semi ilmiah berada diantara

keduanya. Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa

ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut

pengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan

disertasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1) Apakah Pengertian dari Karya Ilmiah

2) Apa fungsi penelitian

3) Sebutkan jenis-jenis penelitian

4) Sebutkan bentuk bentuk karya tulis ilmiah

5) Bagaimana Perencanaan penulisan Karangan Ilmiah

6) Bagaimana tahap tahap penulisan karya ilmiah

1.3 TUJUAN

1) Untuk mengetahui pengertian dari Karya Ilmiah

2) Untuk mengetahui fungsi penelitian

3) Untuk mengetahui penelitian

4) Untuk mengetahui bentuk bentuk karya tulis ilmiah

5) Untuk mengetahui perencanaan penulisan Karangan Ilmiah

6) Untuk mengetahui tahap tahap penulisan karya ilmiah

Bahasa Indonesia 2

Page 3: Konsep Penulisan KTI

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karya Ilmiah

Karya Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis

berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Karya ilmiah juga

biasa disebut karangan ilmiah. Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah

karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog

penulisan yang baik dan benar.

Karya tulis adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata

kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada

mahasiswanya. Tujuan pembuatan karya tulis adalah melatih mahasiswa.

.2 Fungsi Penelitian

Menemukan suatu pengetahuan baru.

Menguji kembali pengetahuan atau hasil penelitian yang ditemukan sebelumnya

(mengadakan verifikasi).

Mengembangkan pengatahuan (hasil penelitian) yang telah teruji kebenarannya.

Mencari hubungan antara pengetahuan yang baru ditemukan dengan

pengetahuan yang lain.

Mengadakan ramalan (prediksi) dengan ditemukan hubungan (hubungan sebab

akibat) dengan pengetahuan-pengetahuan yang mendahuluinya.

2.3 Jenis-Jenis Penelitian

a) Penelitian Survei :

Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada;

Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb.

Bahasa Indonesia 3

Page 4: Konsep Penulisan KTI

Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan

orang lain dalam menangani hal yang serupa;

Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara

sampel;

Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan;

Penelitian ini dapat berupa :

1. Penelitian Exploratif (Penjajagan). Terbuka, mencari-cari, pengetahuan

peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam

studi penjajagan ini misalnya : Apakah yang paling mencemaskan anda

dalam hal infrastruktur di daerah Kalbar dalam lima tahun terakhir ini?

Menurut anda, bagaimana cara perawatan infrastruktur jalan dan jembatan

yang baik.

2. Penelitian Deskriptif. Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara

yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan,

proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena;

pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti

mengembangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis.

3. Penelitian Evaluasi. Mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang

digariskan sebelumnya. Evaluasi di sini mencakup formatif (melihat dan

meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program

untuk mengukur pencapaian tujuan)

4. Penelitian Eksplanasi (Penjelasan). Menggunakan data yang sama,

menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis.

5. Penelitian Prediksi. Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu;

6. Penelitian Pengembangan Sosial. Dikembangkan berdasarkan survei

yang dilakukan secara berkala: Misal: Jumlah dan Persentase Penduduk

Miskin di Kalbar, 1998-2003;

2.4 Bentuk- Bentuk Karya Ilmiah

Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat

berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan

Bahasa Indonesia 4

Page 5: Konsep Penulisan KTI

praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu

merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang

terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain

dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Adapun jenis Karya

Ilmiah adalah,

1)  MAKALAH

Menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan.

Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana. Makalah, adalah karya

ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan atau menyajikan suatu masalah,

sebagai hasil penelitian data di lapangan yang bersifat empiris-objektif atau

sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar)

atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen

yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa dan aturannya tidak

seketad makalah para ahli karena bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan dan

kemudian dengan tarikan teoritis; menggabungkan cara pikir deduktif-induktif atau

sebaliknya.

2)  KERTAS KERJA

Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius,

biasanya disajikan dalam lokakarya. Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan

makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja

ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri

oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut, kertas kerja dijadikan acuan

untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari

susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau

kemanfaatannya.

3)  SKRIPSI

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar

pendapat orang lain dimana karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian

Bahasa Indonesia 5

Page 6: Konsep Penulisan KTI

lapangan, didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian

langsung; observasi lapangan atau penelitian di laboratorium, atau studi

kepustakaan dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam

rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar

Sarjana. Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya

dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal

sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya

pada ujian skripsi. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi

ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

4)    TESIS

Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada

tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna

memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan

persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis. Karya tulis

ilmiah ini sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Mahasiswa melakukan

penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan

‘pengetahuan baru’.

Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi

penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi,

terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan

(masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan

menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.

Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari

istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri

—sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar.

Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan

dilakukan mandiri.

5)  DISERTASI

Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor

(Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi 

dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor

Bahasa Indonesia 6

Page 7: Konsep Penulisan KTI

dibidang masing-masing. Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka

penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan

sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam

disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan

pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang

bersangkutan, dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat

memberikan suatu kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup

beberapa bidang ilmiah. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan)

orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan

fakta valid dengan analisis terinci. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa

bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta

menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru,

pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai

cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

6)  ARTIKEL

Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah,

surat kabar, dan sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat

dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang

berkembang dalam masyarakat secara lugas.

Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang

tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau

menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan

sebagainya; wujud karangan berupa berita.

Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang

dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar,

majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian

Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary

compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah

jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis

Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat,

Bahasa Indonesia 7

Page 8: Konsep Penulisan KTI

sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai

dengan alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya.

7)  ESAI

Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik

jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan

dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama,

yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan

sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan

tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau

menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-

fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini

sebelum menulis esai.

8)  OPINI

Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan

yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya

benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan

seseorang; penilaian

9)  FIKSI

Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah

rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat

sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan

sebagainya adalah hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski

demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi pengarang

tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk

membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan

pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan

yang dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya

kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang terkandung

Bahasa Indonesia 8

Page 9: Konsep Penulisan KTI

dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya multi

interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis,

dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.

2.5 Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah

A. Pemilihan Topik

Pemilihan topik yang tepat, akan menunjukan tingkat cakupan dari sebuah

penelitian yang akan dibahas. Topik yang diangkat biasanya, akan mempengaruhi

minat pembaca apakah karangan ilmiah ini menarik atau tidak untuk dibaca.

B. Pembatasan Topik

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pembahasan topik :

1. menampilkan informasi latar belakang,

2. menampilkan ringkasan hasil/temuan penelitian,

3. memberikan komentar apakah hasil penelitian sesuai dengan hipotesis,

4. menghubungkan dengan hasil penelitian terdahulu,

5. menjelaskan hasil yang diperoleh, terutama jika hasil tersebut tidak

memuaskan,

6. membuat generalisasi dari hasil yang diperoleh (implikasi),

7. memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.

C. Pemilihan Judul

Bagi pembaca judul akan dianggap mewakili bobot sebuah hasil penelitian yang

akan ditulis, bahkan merupakan gambaran mutu tulisan yang akan ditulis. Secara

umum, kriteria judul yang baik adalah:

1. Topik yang diteliti mengandung masalah yang tidak terlalu luas dan tidak terlal

sempit. Lebih baik kalau topik yang diajukan lebih spesifik, menarik, dan aktual

secara akademik dan secara praktis.

2. Belum banyak diteliti orang lain. Kalaupun sudah ada penelitian lain, studi ini

mengambil sisi lain, sisi tertentu, yang selama ini tidak memperoleh perhatian.

3. Diungkapkan dalam kalimat yang simpel, tetapi mampu menunjukkan dengan

jelas independent variabel dan dependent variabe-nya.

Bahasa Indonesia 9

Page 10: Konsep Penulisan KTI

4. Judul harus dapat menunjukkan problematik yang terkandung di dalam tema

yang akan diteliti. Sebaiknya judul dibuat dengan kalimat ganda. Kalimat

pertama bersifat umum yang kemudian diikuti dengan ungkapan yang

menunjukkan fokus persoalan yang dikaji.

 

D. Penentuan Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan adalah suatu pernyataan tentang informasi apa saja yang akan

dicari dan perlu didalami melalui penulisan tersebut. Pada hakikatnya tujuan

penulisan mencakup beberapa atau salah datu hal berikut ini.

1. Menambah struktur pengetahuan.

2. Mengembangkan metode penelitian.

3. Menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengambilan keputusan, dan

formulasi kebijakan.

4. Mengevaluasi program.

5. Meramalkan perilaku individu ataupun kelompok.

E. Penentuan Kerangka Karangan

Di dalam bahasa Indonesia untuk membuat suatu penulisan ilmiah harus

membuat Outline (Kerangka karangan) dimaksudkan agar penulisan ilmiah

tersebut terarah dan sesuai dengan yang diharapkan karena kerangka karangan

merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu

karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,susunan sistematis dari

pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok

tulisan.

Penyusunan outline (kerangka karangan) secara garis besar dapat dilakukan

dengan menggunakan pola alamiah dan pola logis. Macam–macam outline

(kerangka karangan) dibagi 2, dapat dilihat berdasarkan:

• sifat rinciannya,

• berdasar perumusan teksnya.

Syarat outline (kerangka karangan) yang baik adalah sebagai berikut.

• Tesis atau pengungkapan harus jelas.

• Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.

Bahasa Indonesia 10

Page 11: Konsep Penulisan KTI

• Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga

rangkaian ide jelas.

• Harus menggunakan simbol yang konsisten.

2.6 Tahapan Penulisan Karya Ilmiah

TAHAP PROSES PENULISAN

Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan

pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.

Tahap Pra Penulisan :

1. Pemilihan dan pembatasan topik

# Apa yang akan kita tulis?

# Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.

# Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan,

kemanfaatan.

# Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi

2. Merumuskan tujuan

3.  Mempertimbangkan bentuk karangan

4.  Mempertimbangkan pembaca

5.  Mengumpulkan data pendukung

6.  Merumuskan judul

7.  Merumuskan tesis

8.  Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline  

Tahap Penulisan Draf

-    Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.

-    Pengembangan ide masih bersifat tentatif.

-    Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada

aspek-aspek  mekanik.

Tahap Revisi

-        Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan,

pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.

Bahasa Indonesia 11

Page 12: Konsep Penulisan KTI

-       Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi

pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan

memperhatikan reaksi, komentar/masukan.

Tahap Penyuntingan

-       Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.

-        Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang

lain.

-        Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca,

istilah, kosakata, format karangan.

Tahap Publikasi

-       Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.

-       Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

Tahap evaluasi

Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari

tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus

tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu

ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang

peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa

menghilangkan esensinya.

Bahasa Indonesia 12

Page 13: Konsep Penulisan KTI

BAB III

PENUTUP

A.   KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada BAB II, maka dapat

disimpulkan bahwa, karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang

penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya atau

dengan . Karya ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah yang disajikan secara

fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Dalam

penulisan karya ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui oleh calon pembuat

karya ilmiah karena itu sangat berperan dengan hasil karya ilmiah yang akan

dibuat, misalnya, calon penulis karya ilmiah paling tidak harus mengetahui bentuk

bentuk penelitian, fungsi Penelitian, bagaimana proses perencanaan dalam

penulisan karya ilmiah dan tahapan dalam menulis karya ilmiah serta harus

menjalani dan menerima berbagai kendala dan masalah dalam proses penulisan

karya ilmiah, karena itu merupakan suatu pemebelajaran ketika akan membuat

karya ilmiah yang kedua ketiga dan selanjutnya. Karya ilmiah mempunyai beberapa

jenis seperti, makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai, opini, dan

fiksi. Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan

gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu

pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu

pengetahuan/hasil penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk

meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis,

menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan

menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara

sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping

menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

Bahasa Indonesia 13

Page 14: Konsep Penulisan KTI

B.   SARAN

Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik

dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga

masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para

pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat

membangun.

Bahasa Indonesia 14

Page 15: Konsep Penulisan KTI

DAFTAR PUSTAKA

tata cara penulisan karya

ilmiah.http://demosainscreative.wordpress.com/2009/02/23/tata-cara-penulisan-

karya-ilmiah/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-jenis-karya-

ilmiah-sikap-ilmiah-dan-kesalahan-dalam-penulisan-ilmiah/ hakikat karya ilmiah, ciri-

ciri, jenis karya ilmiah, sikap ilmiah dan kesalahan dalam penulisan ilmiah. maret 13

www.faliunsri.blogspot.com

http://www.geocities.com/liacybercampus/pedomanskripsi

 

Bahasa Indonesia 15

Page 16: Konsep Penulisan KTI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, karena dengan karunia-Nya kami dapat

menyelesaiakan makalah yang berjudul “KONSEP DASAR KARYA ILMIAH REMAJA”. Meskipun

banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan

makalah ini tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan

membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada

teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung

dalam pembuatan makalah ini.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah ini. Karena itu

kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis

berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya.

Malang, 2 Oktober 2013

Penulis

Bahasa Indonesia 16

Page 17: Konsep Penulisan KTI

DAFTAR ISIKata pengantar i

Daftar isi ii

Pembukaan

Latar belakang 1

Rumusan masalah 2

Tujuan 2

Pembahasan

Pengertian dari Karya Ilmiah 3

Fungsi penelitian 3

Jenis jenis penelitian 3

Bentuk bentuk karya tulis ilmiah 4

Perencanaan penulisan Karangan Ilmiah 9

Tahap tahap penulisan karya ilmiah 11

Penutup

Kesimpulan 13

Saran 14

Daftar Pustaka 15

Bahasa Indonesia 17