konsep pend. seumur hidup
DESCRIPTION
Makalah pengantar ilmu pendidikan. Konsep pendidikan seumur hidupTRANSCRIPT
MATA KULIAH : PENGANTAR PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU : HERI MARIA ZULFIATI, M.Pd
MAKALAH KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
DI SUSUN OLEH :
WISTA USWATUN KHASANAH (2013015149)
ERFAH SEPTIANA SUSARDITA (2013015158)
IRMA NUR AVISTA (2013015171)
YULIANA (2013015181)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
2013
DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................. 2
Pendahuluan................................................................................................. 3
Permasalahan................................................................................................. 4
Pembahasan................................................................................................. 4
Penutup
- Kesimpulan..................................................................................... 10
- Saran ..................................................................................... 10
Makalah Konsep Pendidikan Seumur Hidup 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia,
karena pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia.
Pendidikan dimulai sejak manusia itu ada. Dengan adanya pendidikan manusia akan
memiliki bekal untuk membantu hidupnya dan membangun negaranya. Pendidikan bisa
berupa pendidikan formal dan pendidikan non formal.
Dalam GBHN dinyatakan bahwa “pendidkan berlangsung seumur hidup dan
dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. Karena itu
pendidikan ialah tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.”
Hal ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia diharapkan supaya selalu
berkembang sepanjang hidup, di lain pihak masyarakat dan pemerintah diharapkan dapat
menciptakan situasi yang menantang untuk belajar. Prinsip ini berarti, masa sekolah
bukanlah satu-satunya masa bagi setiap orang untuk belajar, melainkan hanya sebagian dari
waktu belajar yang akan berlangsung seumur hidup.
Menurut konsep lifelong education, pendidikan tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
Pendidikan akan selalu berlangsung dalam totalitas kehidupan, di dalam keluarga, suku
bangsa, melalui agama, masjid, gereja, sekolah formal, dan organisasi-organisasi masyarakat
pada umumnya.
Pada abad ke-19, sekolah merupakan suatu lembaga formal yang diperuntukan bagi
anak-anak yang harus taat kedisiplinan dan ketentuan-ketentuan yang sangat ketat dan
kaku. Sekolah merupakan suatu keharusan dan dianggap sebagai penyebab utama kemjuan
masyarakat dan industri yang sangat cepat. Menurut Hummel pada waktu itu kehidupan
seseorang dibagi menjadi tiga periode yang terpisah satu sama lain, yaitu: 1) sekolah dan
belajar, 2) kehidupan yang aktif, dan 3) usia lanjut. Keadaan inilah yang membuat dorongan
Makalah Konsep Pendidikan Seumur Hidup 3
besar dalam menuju pembaruan suatu sistem pendidikan. Dan muncullah suatu konsep
pendidikan sepanjang hidup (lifelong education).
PERMASALAHAN
A. Pengertian dan konsep dasar pendidikan seumur hidup.
B. Tujuan pendidikan seumur hidup.
C. Pentingnya pendidikan seumur hidup.
D. Ciri-ciri pendidikan seumur hidup.
E. Konsep-konsep kunci pendidikan seumur hidup.
F. Implikasi (penerapan) konsep pendidikan seumur hidup pada program-program
pendidikan.
G. Isu-isu terkini yang terkait dengan pendidikan seumur hidup.
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Dasar Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan Seumur Hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang
menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung
dalam keseluruhan hidup manusia.
Asas pendidikan seumur hidup merumuskan bahwa proses pendidikan merupakan
suatu proses kontinue (berkelanjutan) yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga
meninggal dunia.
Pembahasan tentang konsep pendidikan seumur hidup ini akan diuraikan dalam dua
bagian yaitu ditinjau dari dasar teoritis/religious dan dasar yuridisnya.
Dasar Teoritis/Religious
Konsep pendidikan seumur hidup ini pada mulanya dikemukakan oleh filosof dan
pendidik Amerika yang sangat terkenal yaitu John Dewey. Kemudian dipopulerkan oleh Paul
Makalah Konsep Pendidikan Seumur Hidup 4
Langrend melalui bukunya : An Introduction to Life Long Education. Menurut John Dewey,
pendidikan itu menyatu dengan hidup. Oleh karena itu pendidikan terus berlangsung
sepanjang hidup sehingga pendidikan itu tidak pernah berakhir.
Konsep pendidikan yang tidak terbatas ini juga telah lama diajarkan oleh Islam,
sebagaimana dinyatakan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW. yang berbunyi : “Tuntutlah
ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat.”
Sebab semua manusia dilahirkan kedunia mempunyai hak yang sama, khususnya hak
untuk mendapatkan pendidikan.
Dasar Yuridis
Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai dimasyarakatkan melalui
kebijakan negara yaitu melalui :
Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 Jo. TAP. No. IV/MPR/1978 tentang GBHN
menetapkan prinsip-prinsip pembangungan nasional, antara lain :
1. pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia (Arah
Pembangunan Jangka Panjang).
2. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga (rumah
tangga), sekolah dan masyarakat. Karena itu, pendidikan adalah tanggung jawab
bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah (Bab IV GBHN Bagian
Pendidikan).
UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 4 sebagai berikut :
“Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 10 sebagai berikut :
Penegasan tentang pendidikan seumur hidup, dikemukakan dalam Pasal 10 Ayat (1)
yang berbunyi : “penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu
pendidikan luar sekolah dalam hal ini termasuk di dalamnya pendidikan keluarga,
sebagaimana dijelaskan pada Pasal 10 ayat (4), yaitu : “pendidikan keluarga
Makalah Konsep Pendidikan Seumur Hidup 5
merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam
keluarga dan yang memberikan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan”.
B. Tujuan Pendidikan Seumur Hidup
Tujuan pendidikan seumur hidup antara lain :
1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya,
yakni seluruh aspek pembaharuannya seoptimal mungkin.
2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia
bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.
3. Tujuan pendidikan menurut UU No 4 tahun 1950 adalah pendidikan dan pengajaran
bisa membentuk manusia yang susila, cakap dan warga negara yang demokratis,
serta tanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
C. Pentingnya Pendidikan Seumur Hidup
Hal yang mendasari pentingnya pendidikan seumur hidup :
1. Pertimbangan ekonomi, masih banyaknya masyarakat yang masih berada di bawah
garis kemiskinan.
2. Keadilan, Tuntutan akan adanya persamaan dan kesempatan yang sama untuk
memperoleh pendidikan.
3. Faktor peranan keluarga.
4. Faktor perubahan peranan sosial.
5. Perubahan teknologi.
6. Faktor pendidikan vokasional.
7. Faktor Pekerjaan.
8. Kebutuhan anak-anak awal.
D. Ciri-ciri Pendidikan Seumur Hidup
Prof. Dr. Umar Tirtarahadja dalam bukunya Pengantar
Pendidikan (2005) menuliskan tentang empat ciri-ciri pendidikan seumur hidup, yakni:
Makalah Konsep Pendidikan Seumur Hidup 6
1. Membuka tembok pemisah antara pendidikan sekolah dengan lingkungan nyata luar
sekolah.
2. Pendidikan seumur hidup menempatkan belajar bagian integral dari proses hidup.
3. Pendidikan seumur hidup lebih mengutamakan pembekalan hidup dan metode dari
pada isi pendidikan.
4. Pendidikan seumur hidup menempatkan peserta didik sebagai individu yang menjadi
pelaku utama di dalam proses pendidikan yang menyuruh pada pendidikan diri
sendiri, atau memiliki kepribadian yang aktif kreatif, tekun, bebas dan bertanggung
jawab, tabah, dan tahan banting serta yang sejalan dengan penciptaan masyarakat
gemar membaca (learning society)
Pendidikan seumur hidup menegaskan dan menekankan bahwa tiap individu adalah
objek dan sekaligus subjek pendidikan.
Sebagai Objek karena ia merupakan orang yang dikenai pengaruh oleh lingkungan
dalam pandangan pendidikan, oleh karenanya hendaklah ia selalu waspada untuk
memanfaatkan setiap informasi pengalaman positif dari tempat lingkungannya hidup.
Sebagai Subjek karena ia dituntut untuk mengubah lingkungan menjadi lebih baik dan
berkualitas sesuai dengan tuntutan ilmu secara adil dan ideal.
E. Konsep-konsep kunci pendidikan seumur hidup
Konsep-konsep Kunci Pendidikan Seumur Hidup Prof. Sulaiman Joesoef, meliputi
hal-hal berikut :
1. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri. Sebagaimana suatu konsep,
maka pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal
untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman
pendidikan.
2. Konsep belajar seumur hidup. Dalam pendidikan seumur hidup berarti pelajar
belajar karena respons terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan
angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu
belajar.
3. Konsep Belajar Seumur Hidup. Belajar seumur hidup dimaksudkan adalah
orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup,
Makalah Konsep Pendidikan Seumur Hidup 7
melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi peroblema dan
terdorong tinggi sekali untuk belajar di seluruh tingkat usia, dan menerima
tantangan dan perubahan seumur hidup sebagai pemberi kesempatan untuk
belajar baru.
4. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup. Dalam konteks ini,
kurikulum didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul
telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan
melaksanakan belajar seumur hidup.
5. Arah Pendidikan Seumur Hidup
o Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa.
Sebagai generasi penerus, para pemuda ataupun dewasa membutuhkan pendidikan
seumur hidup dalam rangka pemenuhan sifat “Self Interest” yang merupakan tuntunan
hidup sepanjang masa. Diantaranya adalah kebutuhan akan baca tulis bagi mereka pada
umumnya dan latihan keterampilan bagi pekerja.
o Pendidikan seumur hidup bagi anak.
Pendidikan seumur hidup bagi anak, merupakan sisi lain yang perlu memperoleh
perhatian dan pemenuhan oleh karena anak akan menjadi “tempat awal” bagi orang
dewasa artinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Pengetahuan dan kemampuan
anak memberi peluang besar bagi pembangunan pada masa dewasa. Dan pada gilirannya
masa dewasanya menanggung beban hidup yang lebih ringan.
F. Implikasi (penerapan) konsep pendidikan seumur hidup pada program-program
pendidikan.
1. Pendidikan baca tulis fungsional
Realisasi baca tulis fungsional memuat dua hal, yaitu :
o Memberikan kecakapan membaca, menulis, dan menghitung (3 M) yang fungsional
bagi anak didik.
o Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan lebih
lanjut kecakapan yang telah dimilikinya.
2. Pendidikan Vokasional
Makalah Konsep Pendidikan Seumur Hidup 8
Pendidikan Vokasional merupakan pendidikan ketrampilan dengan gabungan teori
dan praktek dengan tujuan mempersiapkan lulusan yang dapat berkompetensi di dunia
usaha dan di dunia industri.
3. Pendidikan Profesional
Pendidikan dalam upaya mencetak golongan profesional yang mampu mengikuti
berbagai kemajuan dan perubahan.
4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka
mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan.
5. Pendidikan Kewargenegaraan dan Kedewasaan Politik
Pendidikan dalam upaya penguasaan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan
politik bagi setiap warga negara.
6. Pendidikan Kultural dan pengisian waktu luang
Pendidikan dalam upaya menciptakan masyarakat yang mampu memahami dan menghargai nilai-nilai agama, sejarah, kesusastraan, filsafat hidup, seni dan musik bangsa sendiri.
G. Isu-isu terkini mengenai pendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidup : isu, jabaran, dan peranan sekolah membangun modal insan
dalam komuniti setempat.
Dalam kehidupan bermasyarakat pendidikan non formal telah berlaku sejak zaman
dulu sebagai penyelesaian masalah untuk meneruskan kehidupan yang disebut sebagai
pendidikan seumur hidup. Perubahan yang berlaku di era globalisasi di mana ekonomi
berlandaskan ilmu pengetahuan menjadikan pendidikan seumur hidup sebagai modal insan
untuk mengikuti aturan masa kini. Walaupun tingkat perekonomian tinggi dan masyarakat
negara Malaysia pandai membaca, menulis, dan mengira tetapi mereka kurang berminat
dan bersemangat untuk membaca guna meluaskan ilmu pengetahuan dan pemikiran
mereka. Banyak institusi yang telah mempelopori kursus pendidikan seumur hidup namun
tidak ada perubahan yang terlihat untuk mengubah persepsi negatif ini. Jabaran seterusnya
ialah bagaimana untuk membudayakan ilmu di dalam komuniti setempat. Dan halangan
Makalah Konsep Pendidikan Seumur Hidup 9
yang utama adalah terletak kepada kepimpinan sekolah di mana mereka juga kurang
mendapat tempat dalam kepimpinan komuniti setempat.
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan Seumur Hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang
menerangakan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung
dalam keseluruhan hidup manusia.
Asas pendidikan seumur hidup merumuskan bahwa proses pendidikan merupakan
suatu proses kontinue (berkelanjutan) yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga
meninggal dunia.
Penerapan cara berfikir menurut asas pendidikan seumur hidup akan mengubah
pandangan kita tentang status dan fungsi sekolah, dimana tugas utama pendidikan sekolah
adalah mengajar anak didik bagaimana caranya belajar. Dan fungsi peranan guru adalah
sebagai motivator, stimulator dan penunjuk jalan anak didik dalam hal belajar serta sekolah
sebagai pusat kegiatan belajar masyarakat sekitar.
Saran
Dengan mengetahui makalah konsep pendidikan seumur hidup, diharapkan calon
pendidik dapat memberikan pengetahuan serta motivasi baik internal maupun eksternal
kepada peserta didik sehingga tujuan untuk menumbuhkembangkan potensi kemanusiaan
dapat dilakukan dengan tepat dan benar.
Makalah Konsep Pendidikan Seumur Hidup 10