konsep penataan kawasan bab 5

Upload: fauzan-ali

Post on 11-Jul-2015

410 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

1. Konsep Penataan Kawasan Sekitar Terminal Pada dasarnya di bagian timur terminal terdapat kawasan permukiman yang pada saat hujan selalu terjadi genangan air dan buangan limbah rumah tangga yang dibuang ke halaman, sedangkan daerah tersebut tidak terdapat saluran draenase. Jika kondisi ini tidak segera dibenahi maka dikhawatirkan daerah tersebut akan menjadi kawasan permukiman kumuh serta akan merambah ke area terminal dan akan mengganggu kegiatan terminal untuk masa yang akan datang. Kondisi saluran yang ada di kawasan sekitar terminal belumlah terkoneksi secara utuh, masih terdapat saluran yang tidak menyambung dan tidak memiliki hirarki sistem draenase yang jelas. Dibeberapa tempat ada yang memiliki gorong-gorong dan boxcurver yang tidak memadai sehingga pada saat hujan limpahan air selalu saja terlihat disisi jalan dan gorong-gorong tersebut. Kegiatan terminal hampir 20 tahun kurang berfungsi akibat berbagai faktor, antara lain bus angkutan umum masing-masing jasa angkutan telah memiliki pemberhentian sendiri sesuai dengan arah jurusannya, merebaknya travel liar diberbagai jurusan, dan minat masyarakat untuk memilih bus sebagai angkutan transportasi sudah mulai berkurang. Konsep penataan kawasan di sekitar terminal dengan mengarahkan penataan jaringan drainase dan perbaikan kualitas buangan rumah tangga (sanitasi) menuju sawah irigasi, pengelolaan sampah. Terminal sebagai kawasan publik yang lebih banyak kegiatan mobilitas barang dan orang secara umum semestinya memiliki sistem jaringan jalan dan draenase kota yang baik dan terarah, hal ini akan memberikan dampak terhadap perkembangan kawasan permukiman disekitarnya. Sebagai terminal yang telah lama ditinggalkan maka untuk meningkatkan kembali fungsinya maka perlua adanya sebagian area yang dialihfungsikan sebagai ruang terbuka hijau, sehingga dapat secara langsung dimanfaatkan oleh masyarakat. Target dari penanganan kawasan sekitar terminal ini adalah terselesaikannya masalah genangan dan penyaluran drainase (dan limbah rumah tangga) kawasan luas kawasan 11,8 Ha 2. Konsep Penataan Kawasan Perumahan Bulakan Balai Kandih Kondisi kawasan perumahan di Kelurahan Bulakan Balai Kandih masih terdapat area genangan air hujan akibat tidak tertampungnya curah hujan di saluran primer pada jalan utama. Dibeberapa tempat masih terdapat permukiman yang membuang limbah rumah tangga di halaman. Pada bagian area persawahan terdapat limpasan air dari jalan-jalan lingkungan yang merusak sawah secara berkala, hal ini akan menurunkan produktifitas dari kegiatan persawahan. Meskipun sudah dilakukan upaya penanganan terhadap limpasan air tersebut dengan membuat bak kontrol di beberapa titik sebelum dialirkan ke sawah, tetap saja kurang memadai, justru menjadi tempat penumpukan sampah.

Konsep penataan kawasan perumahan di Kelurahan Bulakan Balai Kandih ini lebih mengarahkan terhadap penataan jaringan drainase, sanitasi dan persampahan yang lebih terarah sesuai dengan masterplan draenase,dengan target terselesaikannya masalah genangan dan penyaluran drainase (dan limbah rumah tangga) kawasan, terkelolanya sampah dengan luas kawasan 11,27 Ha. 3. Konsep Penataan Kawasan Perumahan Bulakan Balai Kandih Sebagai gambaran terhadap kondisi lapangan di Kelurahan Payolansek ini adalah terdapatnya area yang tercemar akibat limbah industri rumah tangga, area tergenang air hujan, dan tidak menyambungnya jaringan draenase. Di beberapa titik terdapat aliran draenase yang terhambat. Untuk area industri kecil makanan sudah memiliki program SANIMAS pada tahun 2011. Konsep penataan di Kelurahan Payolansek ini lebih diarahkan penataan jaringan drainase dan limbah industri kecil dan diharapkan dapat disambungkan sistem jaringan draenase yang ada dengan jaringan draenase utama yang terdapat di jalan Imam Bonjol dan Flamboyan. Hal ini penting mengingat kawasan ini pada dasarnya dahulu terdapat saluran irigasi yang membentang dari utara ke selatan, tetapi secara perlahan ditutupi oleh masyarakat untuk mengembangkan persawahan. Untuk menghidupkan jaringan tersebut maka diperlukan upaya pembenahan kembali saluran draenase yang tersumbat dan terputus dengan melakukan pembangunan saluran baru, perbaikan dan peningkatan saluran lama, pembangunan box curver dan memperbaiki sistem pengolahan limbah industri kecil agar jangan dibuang langsung ke kolam-kolam masyarakat. Target yang ingin dicapai adalah terselesaikannya masalah genangan dan penyaluran limbah industri dan drainase kawasan luas kawasan 5 Ha. 4. Konsep Penataan Kawasan Genangan di Kelurahan Talang Kawasan genangan ini terdapat di perempatan kantor Lurah Talang yang kondisinya sangat memprihatinkan jika musim hujan tiba. Kondisi ini dipicu oleh tidak adanya jaringan draenase di kawasan tersebut. Konsep penataan di Kelurahan Talang ini lebih diarahkan pada penataan jaringan drainase di area perempatan kantor Kelurahan Talang dengan harapan dapat menyelesaikan persoalan genangan yang secara teknis akan dialirkan kearah jalan lingkar (barat) kearah selatan dan timur. Dengan membagi arah aliran tersebut adalah agar tidak terjadi peumpukan limpahan air pada satu area. Target dari penagan ini adalah terselesaikannya masalah penyaluran drainase kawasan dengan luas kawasan 10,3 Ha. 5. Konsep Penataan Kawasan Konsolidasi di Payolansek, Tanjung Gadang dan Padang Tinggi

Kawasan ini merupakan kawasan konsolidasi yang telah dilakukan oleh pemerintah kota sejak 15 tahun yang lalu, tetapi sampai saat ini belum tuntas, sehingga dalam penataan kawasan dalam mendorong perkembangan blok sesuai dengan rencana konsolidasi sedikit terganggu. Tingginya pertumbuhan permukiman didaerah ini disebabkan oleh kecenderungan masyarakat dalam memilih lokasi hunian di daerah tersebut, hal ini mengakibatkan pengurangan daerah persawahan yang selama ini menjadi daerah resapan air, sehingga dikhawatirkan akan mengalami banjir pada masa mendatang. Konsep penataan kawasan di Payolansek, Tanjung Gadang dan Padang Tinggi ini adalah mendorong stimulasi pengembangan kawasan konsolidasi dengan memprioritaskan kegiatan sebagai berikut : membangun jalan pada sisi saluran irigasi;

membangun jalan lingkungan dan saluran drainase sesuai rencana konsolidasi pada area permukiman yang telah berkembang untuk mendorong perkembangan kawasan; membangun jembatan yang menghubungkan Payolansek Padang Tinggi. Target penataan di kawasan konsolidasi ini adalah mendorong perkembangan blok permukiman sesuai dengan rencana konsolidasi, yang luas kawasan : 23,45 Ha. 6. Konsep Penataan Kawasan Perumahan Payolansek Padang Tinggi Kawasan ini merupakan kawasan perumahan favorit bagi masyarakat kota Payakumbuh yang posisinya tidak jauh dari pusat kota. Banyaknya permukiman yang tumbuh memberikan ancaman tehadap kegiatan persawahan dimana saluran draenase dan limbah rumah tangga menuju saluran irigasi teknis. Akses yang menghubungkan perumahan bagian utara irigasi dengan bagian selatannya belumlah terhubung, sehingga masyarakat harus memutar agak jauh untuk mencapai dikedua perumahan tersebut. Pada beberapa titik jaringan draenase belumlah terkoneksi sehingga terdapat genangan. Konsep penataan pada kawasan ini lebih mengarahkan pada penataan jaringan jalan, pembangunan jalan, penanganan drainase. Pada dasarnya blok-blok perumahan sudah memadai dan teratur, tetapi infrastrukturnya belumlah tertata dengan baik. Target dari penataan kawasan ini adalah terselesaikannya masalah akses dan penyaluran drainase (dan limbah rumah tangga) kawasan. 7. Konsep Penataan Kawasan Subarang Batung

Kondisi Kelurahan Subarang Batung ini lebih berkontur dan merupakan arah pertumbuhan perumahan, jaringan jalan dan draenase sudah cukup memadai tetapi ada beberapa ruas jalan yang perlu ditingkatkan keberadaannya. Konsep penataan pada kawasan ini adalah lebih diarahkan pada penataan jaringan jalan dan drainase, hal ini akan memberikan dampak terhadap aksebilitas terutama yang menuju ke jalan lingkar. Target penataan ini yaitu terselesaikannya masalah akses dan penyaluran drainase (dan limbah rumah tangga) kawasan. 8. Konsep Penataan Kawasan Permukiman Timur Pada kawasan permukiman Payakumbuh Timur ini dapat dikatakan kepadatan rendah yang masih didominasi oleh kegiatan agribisnis dan peternakan unggas. Sedangkan infrastruktur yang ada belumlah memadai untuk mendukung dari kegiatan agribisnis tersebut. Dengan kondisi itu maka perlu suatu langkah penanganan terutama yang dapat mendorong percepatan kegiatan masyarakat khususnya yang berkaitan dengan aksebiltas dan sanitasi. Konsep penataan kawasan permukiman timur ini lebih menekankan kepada penataan sebagai berikut : Penataan jaringan jalan penghubung dengan pusat pelayanan produksi dan antar klaster permukiman; Penyediaan sanitasi lingkungan; Normalisasi sungai; Penataan jaringan drainase;

Adapun target dari penatan kawasan tersebut antara lain peningkatan akses produktif penduduk kawasan dan peningkatan akses menuju pusat kota, dengan luas kawasan: 22,72 Ha 9. Konsep Penataan Kawasan Pusat Kegiatan Timur Kondisi Pusat kegiatan baru di kawasan timur memerlukan pembangunan akses permukiman yang menghubungkan antar daerah. Ada beberapa titik genangan yang perlu dibangun saluran drainase melintas jalan. Di area dekat dengan kantor lurah Payobasuang terdapat area tergenang akibat penyempitan dan pendangkalan sungai dan memerlukan normalisasi sungai. Pada daerah pasar ternak dan rumah potong hewan sistem jaringan limbahnya belum memenuhi persyaratan, oleh karena itu perlu penanganan prioritas memngingat kawasan ini merupakan pusat kegiatan bagi Payakumbuh Timur. Konsep penataan kawasan pusat kegiatan timur ini lebih diarahkan pada penataan kawasan pusat kegiatan baru, penataan jaringan jalan dan

pengelolaan limbah pada Pasar Ternak dan Rumah Potong Hewan (RPH). Diharapkan dengan selesainya penataan kawasan ini dapat dijadikan sebagai penarik kegiatan bagi kawasan sekitarnya. Target dari penataan kawasan ini yaitu peningkatan akses produktif penduduk kawasan agribisnis dan peningkatan akses menuju pusat kota. 10. Konsep Penataan Kawasan Belakang Pasar Payakumbuh (Kelurahan Nunang dan Labuh Baru) Secara teknis kondisi Kawasan di belakang Pasar Payakumbuh yaitu tidak memiliki akses jalan yang memadai, sehingga rawan terhadap kebakaran dan lingkungan hunian yang buruk, pada kawasan terminal dalam kota (Pasa Kabau) yang kurang maksimal dalam pengelolaannya sehingga perlu adanya penataan ulang kawasan tersebut. Konsep penataan kawasan belakang pasar Payakumbuh ini lebih menekankan pada penataan spot ruang terbuka hijau yang memungkinkan untuk dijadikan sebagai contoh bagi kawasan perencanaan, dalam hal ini yaitu mengalihfungsikan sebagian dari area terminal Pasa Kabau, yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang ada. Selain itu perbaikan jaringan draenase kota yang perlu segera dibenahi agar dapat menampung limpahan air buangan yang ada dikawasan permukiman padat di belakang pasar Payakumbuh dan penataan menyeluruh pada area sepanjang tepi kiri kanan sungai yang dapat dioptimalkan sebagai kawasan hijau untuk paru-paru kota dan kegiatan interaksi sosial bagi warga masyarakat sekitar, disamping itu normalisasi juga dapat dijadikan program pengendalian kawasantepi sungai. Target dari penataan pada kawasan tersebut adalah peningkatan kualitas lingkungan dan perbaikan sarana jalan lingkungan dan penciptaan ruang terbuka hijau pada kawasan belakang pasar Payakumbuh. 11. Konsep Penataan Kawasan Kampung Budaya Balai Kaliki (Kelurahan Balai kaliki dan Balai Baru) Kondisi infra struktur lingkungan di kelurahan Balai Kaliki dan Balai Baru masih belum memadai dimana terdapat jaringan draenase yang belum terkoneksi, jalan lingkungan yang sempit, dibagian tepi sungai banyak jalan lingkungan yang belum bisa dilewati kendaraan antar kelurahan terutama yang menuju ke kelurahan Balai Gaddang, Balai Cancang, Muaro. Kondisi tersebut juga terdapat pada kelurahan Balai Baru menuju ke kelurahan Balai Gurun. Tidak adanya jembatan penghubung pada kelurahan Balai Kaliki yang melewati sungai Batang agam maka untuk mencapai kelurahan Kubu Gadang harus memutar jauh. Kondisi objek dan fasilitas wisata budaya Balai kaliki masih kurang memadai yang diperlukan penanganan seperti rehabilitasi dalam peningkatan kualitasnya.

Konsep penanganan kawasan tersebut lebih diarahkan pada perbaikan sarana lingkungan (infra struktur) dan peningkatan sarana objek wisata beserta pendukungnya, yang bertujuan untuk memberikan dampak percepatan pergerakan antar kelurahan, memberikan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman di dalam suatu permukiman perkotaan, serta memberikan fasilitas yang memadai bagi objek wisata budaya dalam menarik pengunjung. Konsep tersebut memiliki program penanganan sebagai berikut : a. Normalisasi draenase sekitar RSU. b. Peningkatan draenase batas kelurahan Balai Kaliki dengan kelurahan Balai Gadang c. Pembangunan jalan lingkungan baru yang menghubungkan kelurahan Balai Baru dengan Balai Gurun. d. Pembangunan jembatan kelurahan Balai kaliki menuju kelurahan Kubu Gadang. e. Pembangunan jalan lingkungan di tepi Batang Agam yang menghubungkan kelurahan Balai kaliki, Balai Gadang, Balai Cancang dan Muaro. f. Pembangunan rumah pamer kerajinan lokal, renovasi medan nan bapaneh, dan sarana objek wisata lainnya. g. Peningkatan gerbang wisata budaya Balai kaliki Target dari penataan pada kawasan tersebut adalah peningkatan dan perbaikan sarana jaringan jalan, jaringan draenase, peningkatan sarana dan prasarana wisata Balai Kaliki serta penataan kawasan tepi sungai Batang Agam.