3.3. konsep penataan kawasan · 2020. 10. 15. · peta penataan kawasan kumuh karang mumus 1 –...
TRANSCRIPT
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 3 - 2
3.3. Konsep Penataan Kawasan
Sedangkan Misi Kota Samarinda, adalah sebagai berikut :
Penciptaan dan peningkatan fasilitas umum dan utilitas umum penunjang
sektor industri perdagangan dan jasa sebagai basis untuk menuju kota
metropolis
Penanggulangan masalah banjir secara tuntas dan menyeluruh
Penanggulangan masalah kebakaran secara tuntas dan menyeluruh
Peningkatan kualitas kehidupan dan kesehatan masyarakat
Mengembangkan sektor pendidikan dan SDM yang profesional dan religius
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan income perkapita
Peningkatan kehidupan beragama, pemuda dan olah raga serta sosial budaya
yang lebih dinamis dan kondusif
Pemantapan keuangan daerah dan pembiayaan pembangunan
Peningkatan Good Governance dan Pemerintah Kota yang dinamis.
Konsep Penataan Kawasan Kumuh Karang Mumus 1 adalah penataan bantaran
sungai dengan penyediaan rumah layak huni, penyediaan pelayanan dasar dan
peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh, ruang terbuka public sebagai daya
tarik untuk tempat wisata. Tujuan penataan tersebut untuk mewujudkan permukiman
yang bebas kumuh dan layak huni, sekaligus mendorong masyarakat untuk hidup bersih
dan sehat. Diharapkan pada akhirnya produktivitas dan hubungan sosial masyarakat
meningkat.
Pada tahun 2012, Pemerintah mengeluarkan UU No. 2 tentang pengadaan tanah
bagi pembangunan untuk Kepentingan Umum. Tujuan pengadaan tanah adalah
menyediakan tanah bagi pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan
dan kemakmuran bangsa, negara, dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan
hukum Pihak yang Berhak. Beberapa hal yang diatur dalam peraturan ini adalah :
Ketersediaan lahan untuk pembangunan untuk kepentingan umum dijamin oleh
negara;
Pembebasan lahan dilakukan oleh pemerintah;
Pembebasan lahan harus dilakukan sesuai dengan perencanaan tata ruang dan
perencanaan pembangunan terkait lainnya;
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 3 - 3
Penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan umum memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan pembangunan dan kepentingan masyarakat;
Pengadaan Tanah untuk kepentingan umum dilaksanakan dengan pemberian ganti
kerugian yang layak dan adil;
Pelepasan pemegang hak hanya boleh dilakukan setelah pembayaran kompensasi
selesai berdasarkan keputusan pengadilan;
Proses pembebasan lahan harus melibatkan semua pemangku kepentingan
Strategi penanganan Safeguard dalam pengadaan tanah:
1. Transparan: Kegiatan yang terkait harus diinformasikan secara transparan kepada
pihak – pihak yang akan terkena dampak. Informasi harus mencakup, antara lain
daftar warga dan aset (tanah, bangunan, tanaman dan lainnya) yang tekena dampak.
2. Partisipatif: Warga yang terkena dampak/dipindahkan harus terlibat dalam seluruh
tahap perencanaan, seperti penentuan lokasi, jumlah dan bentuk kompensasi/ganti rugi
serta lokasi tempat pemukiman kembali.
3. Adil: Pengadaan tanah tidak boleh memperburuk kondisi kehidupan warga yang
terkena dampak. Warga tersebut memiliki hak untuk mendapatkan ganti rugi yang
memadai.
4. Warga yang terkena dampak harus sepakat atas ganti rugi yang ditetapkan atau jika
memungkinkan, secara sukarela mengkontribusikan/hibah sebagian tanahnya pada
kegiatan. Dalam kasus dimana tanah dihibahkan secara sukarela, warga yang terkena
dampak akan melakukan musyawarah dalam forum stakeholder untuk menjamin
bahwa hibah benar – benar dilakukan secara sukarela tanpa paksaan.
5. Kontribusi/hibah tanah secara sukarela hanya dapat dilakukan bila:
Warga yang terkena dampak/dipindahkan mendapatkan manfaat yang jauh lebih
besar dibandingkan dengan harga tanah miliknya (dibuktikan dengan perhitungan
yang disepakati kedua belah pihak);
Tanah yang dihibahkan nilainya ≤ 10% dari nilai tanah, bangunan atau aset lain
yang produktif dan nilainya < 1 (satu) juta rupiah.
Kesepakatan kontribusi sukarela tersebut harus ditandatangani kedua belah pihak
setelah warga dipindahkan melakukan diskusi secara terpisah. Team Safeguard harus dapat
menjamin bahwa tidak ada tekanan pada warga yang dipindahkan untuk melakukan
kontribusi tanah secara sukarela.
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 3 - 4
Legalitas Tanah Warga Yang Terkena Dampak:
Hasil Kajian Status Legalitas Tanah WTP, bahwa dari 45 rumah WTP hanya
memiliki bukti jual beli tanah dari kelurahan dan berada pada peruntukan jalur hijau
sesuai dengan rencana tata ruang Kota Samarinda. Sehingga tidak dapat dilakukan
peningkatan hak milik atas tanah (Ilegal).
Sesuai Advis Planning kesesuaian tata ruang pada lokasi Penataan Kawasan Kumuh
Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan Kota Samarinda di Kelurahan Dadi Mulya
(Kecamatan Samarinda Ulu) dan Kelurahan Bandara (Kecamatan Sungai Pinang),
dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Nomor 600/261/00.07
tanggal 08 Februari 2019 (terlampir) berdasarkan Perda No. 2 Tahun 2014 tentang
RTRW Kota Samarinda, maka pada lokasi tersebut dapat digunakan untuk: wilayah
sungai, sempadan sungai, pemanfaatan pembangunan penunjang sistem prasarana
kota dan diperbolehkan melakukan pelayanan masyarakat.
Jenis Penanganan pada:
a. Sepanjang Sempadan Sungai, berupa: penataan pemukiman melalui relokasi
hunian diatas lahan sempadan sungai, kegiatan Normalisasi Sungai, Peningkatan
Jalan Inspeksi dan Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH), Pembangunan
Turap.
b. Daerah Permukiman, berupa: Pembangunan Jalan, Rehabilitasi saluran drainase,
Pembangunan RTP.
c. Pentaaan dan pengembangan sempadan sungai berupa: Waterfront City.
Penanganan Penataan Kawasan Kumuh Karang Mumus 1 – Segmen Perniagaan
dengan Prinsip sebagai berikut “MEMBANGUN INFRASTURKTUR SUNGAI
MELALUI PENERAPAN KONSEP WATERFRONT CITY (RPJMD 2016-2021)”.
Prinsip dasar Konsep ini adalah pengembangan pembangunan wajah kota
dengan sungai Karang Mumus sebagai orientasinya. Tipe Pengembangan
Waterfront City yang digunakan adalah Redevelopment, yaitu mengembalikan
fungsi sungai dengan membangun kembali fasilitas yang ada. Fungsi
pengembangan yang dipilih pada segmen Karang Mumus 1 adalah
Recreational Waterfront, yaitu pengembangan kawasan dengan tujuan
rekreasi dan wisata dengan pembangunan fasilitas hiburan.
Pengembangan Waterfront City di Karang Mumus bertujuan merevitalisasi
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 3 - 5
kehidupan masyarakat di sekitarnya. Menangani pencemaran lingkungan,
sanitasi masayarakat dan persampahan yang berujung pada kekumuhan
kawasan. Kekumuhan ini juga menimbulkan dampak sosial seperti
peningkatan potensi kriminalitas. Dalam jangka panjang konsep ini
diharapkan mampu menyelamatkan sungai Karang Mumus dalam menjamin
ketersediaan air bersih kota di masa depan.
Sungai ditata kembali bagi kesejahteraan masyarakat dengan memberdayakan
keunggulan ekonomis, seperti sarana wisata, edukasi alam dan ruanginteraksi
publik.
Peta penataan Kawasan Kumuh Karang Mumus 1 – Segmen Perniagaan, adalah
seperti disajikan pada gambar berikut ini.
Gambar 3.1. Masterplan & Keterpaduan Penanganan Kawasan Karang Mumus 1
Dari gambar di atas, nampak penanganan penataan pada Segmen Perniagaan yang
meliputi Kelurahan Dadi Mulya (Kecamatan Samarinda Ulu) dan Kelurahan Bandara
(Kecamatan Sungai Pinang).
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 3 - 6
After
Gambar 3.2. Site Plan Segmen Perniagaan Kel. Dadi Mulya dan Kel. Bandara
Gambar 3.3. Ilustrasi Penanganan Kawasan (Before – After) 1
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 3 - 7
Gambar 3.4. Ilustrasi Penanganan Kawasan (Before – After) 2
Gambar 3.5. Ilustrasi Penanganan Kawasan (Before – After) 3
After
After
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 3 - 8
Tabel 3.1. Rencana Kegiatan Penanganan Kumuh Kawasan Karang Mumus 1 – Segmen Perniagaan, Kota Samarinda
No Kegiatan Kategori Kegiatan Lokasi Sumber Pembiayaan Tahun Pelak-
sanaan Volume Perkiraan Biaya
1. Pembangunan Turap
Sungai Skala Kawasan
Kawasan Karang
Mumus 1, Kel. Dadi
Mulya dan Kel. Bandara
KOTAKU dan APBD Provinsi
2019 430
meter 14.411.198.000,-
2. Pembangunan Jalan
Pedesterian Skala Kawasan
Kawasan Karang Mumus
1, Kel. Dadi Mulya dan Kel. Bandara
KOTAKU 2019 400
meter 2.196.547.000,-
3. Pembangunan
Jembatan Pedesterian Skala Kawasan
Kawasan Karang Mumus 1, Kel. Dadi Mulya dan
Kel. Bandara KOTAKU 2019
42 meter
4.096.547.000,-
4. Pembangunan
Lansekap/RTP Skala Kawasan
Kawasan Karang Mumus
1, Kel. Dadi Mulya dan
Kel. Bandara
KOTAKU 2019 3.058 meter
2
6.800.000.000,-
SUB TOTAL RENCANA PENDANAAN KOTAKU 28.787.000.000,-
5. Pembangunan Jalan Paving (Inspeksi)
Skala Kawasan Kawasan Karang Mumus 1, Kel. Bandara
APBD Kota Samarinda 2019 160
meter 200.000.000,-
6. Normalisasi Sungai Skala Kawasan Kawasan Karang Mumus
1, Kel. Dadi Mulya dan Kel. Bandara
APBD Kota Samarinda 2020 200
meter 100.000.000,-
7. Pembangunan Drainase
Inspeksi Skala Kawasan
Kawasan Karang Mumus 1, Kel. Dadi Mulya dan
Kel. Bandara APBD Kota Samarinda 2019
384 meter
300.000.000,-
TOTAL RENCANA PENDANAAN 29.387.000.000,-
Sumber: Kotaku Samarinda.
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 4 - 1
Bab 4 HASIL KAJIAN WARGA
TERKENA DAMPAK PROYEK
Sensus Warga Terdampak Proyek (WTP) yang akan dilakukan mencakup warga
Kelurahan Dadi Mulya (Kecamatan Samarinda Ulu) dan Kelurahan Bandara (Kecamatan
Sungai Pinang). Penataan Kawasan Kumuh Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan Kota
Samarinda, yang terdampak dari kegiatan pembangunan turap sungai, pembangunan jalan
pedestrian, pembangunan jembatan pedestrian, pembangunan landscape, pembangunan
jalan paving (jalan Inspeksi), normalisasi sungai dan pembangunan drainase.
Jenis dampak yang ditimbulkan terhadap WTP dari lokasi kegiatan tersebut di
atas, adalah seperti tabel berikut ini.
Tabel 4.1. Profil Sosial WTP
No. Uraian Satuan Kel. Dadi
Mulya
Kel.
Bandara
Jumlah
Total
1 Jumlah KK KK 21 24 45
2 Jumlah Anggota Keluarga Jiwa 72 96 168
3 Status Hunian :
- Rumah Sendiri KK 21 24 45
- Sewa KK 0 0 0
4 Jumlah Bangunan/Rumah
Terdampak:
- Permanen KK 0 10 10
- Semi Permanen KK 21 14 35
- Tidak Permanen KK 0 0 0
Sumber: Hasil Survey Lapangan.
4.1. Sensus WTP dan Inventarisasi Aset Terdampak
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 4 - 2
Gambar 4.1. Kondisi Eksisting Lokasi Kegiatan
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 4 - 3
Daftar nama warga yang terkena dampak penanganan kawasan Karang Mumus
1 Segmen Perniagaan pada Kelurahan Dadi Mulya (Kecamatan Samarinda Ulu) dan
Kelurahan Bandara (Kecamatan Sungai Pinang) Kota Samarinda, adalah seperti tabel
dan gambar berikut ini.
Tabel 4.2. Daftar Nama Warga yang Terkena Dampak
A. Kelurahan Dadi Mulya (Kecamatan Samarinda Ulu)
No Nama Umur
(thn) Gander
Luas Total
(m2)
Luas
terdampak
RT 36
1 Sumarlin 66 Laki-Laki 5x4 100%
2 Minto Handoyo 51 Laki-Laki 10x4 100%
3 Jumiri 46 Laki-Laki 10x4 100%
RT 37
1 Abdurrohman 33 Laki-Laki 8x4 100%
2 Sunaji 66 Laki-Laki 5x8 100%
3 Muhammad Turi 53 Laki-Laki 10x4 100%
4 Markamah 42 Perempuan 12x6 100%
5 Marlekan 48 Laki-Laki 5x4 100%
6 Achmad Sujai 36 Laki-Laki 8x3 100%
7 Juremi 51 Laki-Laki 5x10 100%
8 Kamsilan 60 Laki-Laki 10x4 100%
9 Suryadi 66 Laki-Laki 10x4 100%
10 Arifin 37 Laki-Laki 12x6 100%
11 Edi Purnomo 38 Laki-Laki 14x8 100%
12 Giyono 40 Laki-Laki 10x5 100%
13 Sugeng Rianto 42 Laki-Laki 4x5 100%
14 Marsidi 37 Laki-Laki 8x3 100%
15 Heri Kiswanto 35 Laki-Laki 10x4 100%
16 Marem 53 Perempuan 10x4 100%
17 Makmur 48 Laki-Laki 4x6 100%
18 Samuri 63 Laki-Laki 10x4 100%
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 4 - 4
Gambar 4.2. Peta Persil WTP Kelurahan Dadi Mulya (1)
Gambar 4.2. Peta Persil WTP Kelurahan Dadi Mulya (2)
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 4 - 5
Gambar 4.2. Peta Persil WTP Kelurahan Dadi Mulya (3)
B. Kelurahan Bandara (Kecamatan Sungai Pinang)
No Nama Umur
(thn) Gander
Luas Total
(m2)
Luas
terdampak
RT 11
1 Mukmin 40 Laki-laki 20x5 100%
2 Mashudi Efendi 50 Laki-laki 10x6 100%
3 Khairul Anam 47 Laki-laki 10x6 100%
4 Masitah 38 Perempuan 10x8 2 m2(2,5%)
5 Rudi Dg Bella 43 Laki-laki 10x7 2.5 m2 (3,5%)
6 Selvi 35 Perempuan 18x6 3 m2(2,7%)
7 Ponem 57 Perempuan 10x6 100%
8 Yauni 42 Laki-laki 10x8 100%
9 Darminto 46 Laki-laki 10x8 2 m2 (2,5%)
10 H. Syamsudin 61 Laki-laki 8x4 6 m2(18,75%)
11 Agus Prayitno 56 Laki-laki 10x6 100%
12 Misransyah 68 Laki-laki 10x6 3 m2(5%)
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 4 - 6
Gambar 4.3. Peta Persil WTP Kelurahan Bandara (1)
13 Rusminah 30 Perempuan 18x6 3.5 m2(3%)
14 Rusidah 30 Perempuan 10x6 3 m2(5%)
15 Syamsul 70 Laki-laki 10x6 100%
16 Nur Ida Fitria 32 Perempuan 10x6 100%
17 M. Riduansyah 60 Laki-laki 20x10 4 m2(2%)
RT 13
1 Purwanto 43 Laki-laki 8x8 100%
2 Sutikno 42 Laki-laki 8x8 100%
3 Lutfi (Diana) 40 Laki-laki 10x6 6 m2 (10%)
4 Ramsah 76 Perempuan 10x6 100%
5 Nurhayati 54 Perempuan 7x6 100%
6 Syaiful Akbar 39 Laki-laki 7x6 100%
7 Agus Syaifudin 29 Laki-laki 10x8; 5x4 100%
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 4 - 7
Gambar 4.3. Peta Persil WTP Kelurahan Bandara (2)
Gambar 4.3. Peta Persil WTP Kelurahan Bandara (3)
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 4 - 8
4.2. Kajian Sosial Ekonomi
Berdasarkan data yang sudah dikumpulkan di atas, KK yang terkena dampak
berjumlah 45 KK, yaitu di Kelurahan Dadi Mulya (Kecamatan Samarinda Ulu) sebanyak
21 KK dan di Kelurahan Bandara (Kecamatan Sungai Pinang) sebanyak 24 KK dimana
mata pencahariannya adalah berupa karyawan swasta, pedagang, dan kuli bangunan.
Selengkapnya seperti disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3. Profil Mata Pencaharian WTP
No. Uraian Satuan Kel. Dadi
Mulya
Kel.
Bandara
Jumlah
Total
1 Jenis Pekerjaan:
- Wiraswasta/Pedagang KK 15 21 36
- Karyawan Swasta KK 4 3 7
- Pekerjaan Bangunan KK 2 0 2
2 Jumlah Penghasilan Per Bulan:
- < Rp. 1 Juta KK 0 5 5
- Rp. 1 Juta - < Rp. 2 Juta KK 11 3 14
- Rp. 2 Juta - < Rp. 3 Juta KK 6 16 22
- Diatas Rp. 3 Juta KK 4 0 4
Sumber: Hasil Survey Lapangan
Berdasarkan sensus WTP sejumlah 45 KK, terdapat 35 KK atau 77.78%
berjenis kelamin laki - laki dan terdapat 10 perempuan menjadi kepala rumah tangga
(22.22%). Profil Genderdi kawasan Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan dirangkum
dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.4. Profil Gender WTP
No. Uraian Satuan Kel. Dadi
Mulya
Kel.
Bandaran
Jumlah
Total
1 Jumlah Kepala Keluarga KK 21 24 45
2 Jumlah Laki - laki Kepala Keluarga KK 19 16 35
3 Jumlah Perempuan Kepala Keluarga KK 2 8 10
4
Jumlah Warga Perempuan Kelompok
Usia:
- Usia < 5 tahun Jiwa 0 0 0
- Usia 5 - 15 tahun Jiwa 0 0 0
- Usia 16 - 64 tahun Jiwa 2 8 10
- Usia > 64 tahun Jiwa 0 0 0 Sumber : Hasil Survey Lapangan
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 4 - 9
4.3. INVENTARISASI ASET TERDAMPAK
Jenis-jenis aset yang terdampak dalam Rencana kegiatan ini berupa 45 bangunan hunian,
14 unit tiang listrik, 1 unit posyandu, 2 unit pos jaga dan 1 unit kandang ayam. Aset warga yang
terdampak dari kegiatan penataan kawasan Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan dirangkum
dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.5. Aset Terdampak kawasan Karang Mumus 1
No. Uraian Satuan Kel. Dadi
Mulya
Kel.
Bandaran
Jumlah
Total
1 Bangunan Hunian (Rumah) unit 21 24 45
2 Tiang Listrik unit 9 5 14
3 Posyandu unit 0 1 1
4 Pos Jaga unit 1 1 2
5 Kandang Ayam unit 1 0 1 Sumber: Hasil Survey Lapangan
Keadaan umum Sungai Karang Mumus dapat digambarkan sebagai berikut,
salah satu penyebab pencemaran pada sungai Karang Mumus ini adalah sampah dari
pasar Segiri yang langsung dibuang ke sungai, hal ini menyebabkan terjadinya
sedimentasi. Pencemaran air yang terus bertambah setiap harinya membuat warna air
sungai tersebut menjadi keruh, bahkan dibeberapa titk sungai ditemukan aliran sungai
yang berwarna hitam yang diakibatkan dari pencemaran tersebut. Air keruh yang
berwarna hitam tersebut umumnya ditemukan di kawasan permukiman kumuh yang
berdiri di sepanjang bantaran sungai.
Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Samarinda dalam menangani
pencemaran terhadap sungai Karang Mumus, dengan melakukan pengerukan terhadap
dasar sungai. Pengerukan yang dilakukan menggunakan alat berat, berupa excavator
dan mesin pompa raksasa untuk melakukan penyedotan. Hal ini juga sejalan dengan
harapan dapat meminimalisir bencana banjir yang juga disebabkan oleh pencemaran
air sungai melalui limbah pembuangan sampah yang sudah menumpuk dengan padat
di sepanjang aliran sungai Karang Mumus. Kegiatan pengerukan terhadap aliran
sungai tersebut melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Kontraktor. Pemerintah Kota
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 4 - 10
Samarinda juga berencana untuk menata bangunan hunian masyarakat yang berada di
permukiman kumuh yang berada di kawasan sungai Karang Mumus, tujuan dari
Pemkot tersebut adalah untuk memudahkan aktivitas dalam meminimalisir
pencemaran pada aliran sungai, yang dimana pencemaran pada sungai ini sudah parah.
Kondisi lokasi rencana di Kelurahan Bandara (Kecamatan Sungai Pinang telah
bebas dari bangunan hunian atau pemukiman, saat ini lahan digunakan sebagai area
parkir dan lapangan terbuka oleh warga setempat. Sedangkan kondisi lokasi rencana
diKelurahan Dadimulya (Kecamatan Samarinda Ulu) dapat digambarkan sebagai
berikut: adalah berupa lahan bekas hunian sementara dari relokasi pasca musibah
kebakaran tahun 1994 dan 2013. Masih terdapat bangunan pemukiman dengan
bangunan tidak permanen, dan belum memiliki hak atas lahan yang dihuni (hunian
sementara). Berdasarkan rembug dengan warga terdampak yang dilakukan Bersama
dengan Pemerintah Kota Samarinda menghasilkan kesepakatan dimana warga bersedia
meninggalkan lokasi jika rencana pembangunan yang telah disosialisasikan akan
dimulai dilaksanakan. Pembongkaran dilakukan oleh sendiri oleh WTP dan dibantu
oleh Pemda berupa pemberian dana kerohiman untuk subsidi sewa rumah/rusunawa
sebesar Rp 1 juta/bulan/unit hunian selama 3 bulan (Rp 3 juta).
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 4 - 11
Gambar 4.4. Kondisi eksisting Kawasan
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 5 - 1
5.1. Ketentuan Hukum Terkait Penataan Kawasan
Bab 5 KAJIAN LEGALITAS TANAH
DAN USULAN PENATAAN HAK ATAS TANAH
Rencana Penataan Kawasan Kumuh Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan Kota
Samarinda di Kelurahan Dadi Mulya (Kecamatan Samarinda Ulu) dan Kelurahan
Bandara (Kecamatan Sungai Pinang) memerlukan pengadaan lahan. Dalam penataan
kawasan kumuh tersebut di atas, tidak diperlukan pengadaan tanah bagi warga terkena
dampak karena mereka mendiami tanah tersebut secara ilegal tanpa memiliki sertifikat
pemilikan atas tanah, dan warga menyatakan bersedia pindah kerumahnya yang berlokasi
diluar Kawasan Karang Mumus 1, ataupun menyewa di lokasi lain yang masih terjangkau
dalam area tersebut.
Selain itu dalam laporan ini, disajikan pula Kajian hukum legalitas tanah dan hak
atas tanah dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 5.1. Ketentuan dan Hukum terkait Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
No Ketentuan dan Hukum Tentang
1 UU No.2 Tahun 2012,
Tentang pengadaan
Tanah Bagi
Pembangunan
Untuk Kepentingan
Umum
Pasal 7
Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan
sesuai dengan:
a) Rencana Tata Ruang Wilayah; b) Rencana Pembangunan Nasional/Daerah; c) Rencana Strategis; dan d) Rencana Kerja setiap Instansi yang memerlukan tanah.
Pasal 10
Tanah untuk kepentingan umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 4
digunakan untuk pembangunan:
Penataan permukiman kumuh perkotaan dan/atau konsolidasi tanah, serta
perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan status sewa;
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 5 - 2
No Ketentuan dan Hukum Tentang
2 Peraturan Presiden
Nomor 71 Tahun 2012
Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan
Untuk Kepentingan
Umum
Pasal 2
Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan melalui
tahapan:
a. perencanaan; b. persiapan; c. pelaksanaan;dan d. penyerahan hasil.
3 Peraturan Presiden Republik Indonesia No.
62 tahun 2018 tentang
Penanganan Dampak
Sosial Kemasyarakatan
Dalam Rangka
Penyediaan Tanah Untuk
Pembangunan Nasional
Pasal 1
2) Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan adalah penanganan masalah social berupa pemberian santunan untuk pemindahan
masyarakat yang menguasai tanah yang akan digunakan untuk
pembangunan nasional.
Pasal 7
Dokumen rencana penanganan Dampak social kemasyarakatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat :
a. Letak tanah dan luas tanah serta kondisi diatas tanah yang dikuasai masyarakat
b. Data masyarakat yang menguasai tanah c. Gambaran umum situasi dan kondisi masyarakat yang menguasai
tanah.
Pasal 8
3) Besarnya nilai santunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf g
dihitung berdasarkan penlaian pihak independent dengan memperhatikan :
a. Biaya pembersihan segala sesuatu yang berada diatas tanah
b. mobilisasi
c. sewa rumah paling lama 12 bulan; dan/atau
d. tunjungan kehilangan pendapatan dari pemanfatan tanah
Pasal 15
1) Pendanaan yang diperlukan dalam pelaksanaan dampak social kemasyarakatan sebagaimana dimaksud alam Pasal 3 ayat (1) bersumber
dari :
b. APBD dalam hal instansi yang memerlukan tanah adalah pemerinah
daerah; dan /atau. 4 Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat
Republik Indonesia
Nomor 28/PRT/M/2015
tentang
Penetapan Garis
Sempadan Sungai Dan
Garis Sempadan Danau
Pasal 1
Garis sempadan sungai adalah garis maya di kiri dan kanan palung sungai
yang ditetapkan sebagai batas perlindungan sungai.
Pasal 3
(2) Penetapan garis sempadan sungai dan garis sempadan danau bertujuan agar:
a) fungsi sungai dan danau tidak terganggu oleh aktifitas yang berkembang di sekitarnya; dst.
Pasal 7
Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c, ditentukan paling
sedikit berjarak 3 (tiga) meter dari tepi luar kaki tanggul sepanjang alur
sungai.
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 5 - 3
5.2. Kajian Status Legalitas Tanah WTP
No Ketentuan dan Hukum Tentang
Pasal 22
i. Sempadan sungai hanya dapat dimanfaatkan secara terbatas untuk: a) bangunan prasarana sumber dayaair; b) fasilitas jembatan dandermaga; c) jalur pipa gas dan air minum; d) rentangan kabel listrik dantelekomunikasi; e) kegiatan lain sepanjang tidak mengganggu fungsi sungai, antara lain f) kegiatan menanam tanamansayur-mayur; g) bangunan ketenagalistrikan.
ii. Dalam hal di dalam sempadan sungai terdapat tanggul untuk kepentingan pengendali banjir, perlindungan badan tanggul dilakukan
dengan larangan:
a) menanam tanaman selain rumput; b) mendirikan bangunan;dan c) mengurangi dimensi tanggul.
Untuk penanganan aspek yang belum sepenuhnya disampaikan melalui undang-
undang dan peraturan Pemerintah Indonesia menggunakan ketentuan yang diterbitkan oleh
World Bank tentang Pemukiman Kembali (OP 4.12).
OP 4.12 Pemukiman Kembali. Melakukan studi kebijakan strategis untuk
memfasilitasi pengembangan kerangka kebijakan untuk mendukung perbaikan dan upaya
pencegahan permukiman kumuh, termasuk reformasi kebijakan administrasi tanah,
pendekatan untuk mengatasi permukiman informal, dan keamanan penguasaan lahan.
Dampak lingkungan dan sosial yang potensial memerlukan rencana pengelolaan dan
penyusunan dokumen LARAP untuk menilai dampak yang potensial lingkungan dan sosial
yang mungkin muncul, memberikan bimbingan untuk menentukan dan menyiapkan
instrumen pengamanan.
Hasil kajian status legalitas tanah WTP, bahwa semua warga yang terkena dampak
tidak memiliki sertifikat hak milik atas tanah kecuali kuitansi bukti jual beli dengan
kelurahan, karena menempati lahan secara ilegal dan berada pada peruntukan jalur hijau
sesuai dengan rencana tata ruang Kota Samarinda, sehingga tidak dapat dilakukan
penggantian atas tanah tsb.
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 5 - 4
Tabel 5.2. Status Legalitas Lahan WTP Kelurahan Dadi Mulya
No Nama
Luas
Total
(m2)
Luas
terdampak
Status
Lahan
Bukti hak
kepemilikan
atas tanah
Keterangan
(Dipindah/Tidak Dipindah)
RT 36
1 Sumarlin 5x4 20 m2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
2 Minto
Handoyo 10x4 40m
2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
3 Jumiri 10x4 40 m2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di luar kawasan perniagaan)
RT 37
1 Abdurrohman 8x4 32 m2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
2 Sunaji 5x8 40 m2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
3 Muhammad
Turi 10x4 40 m
2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di luar kawasan perniagaan)
4 Markamah 12x6 72 m2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
5 Marlekan 5x4 20 m2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
6 Achmad
Sujai 8x3 24 m
2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
7 Juremi 5x10 50 m2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
8 Kamsilan 10x4 40 m2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
9 Suryadi 10x4 40 m2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
10 Arifin 12x6 72 m2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
11 Edi Purnomo 14x8 112 m2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
12 Giyono 10x5 50 m2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di luar kawasan perniagaan)
13 Sugeng
Rianto 4x5 20 m
2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
14 Marsidi 8x3 24 m2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
15 Heri
Kiswanto 10x4 40 m
2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
16 Marem 10x4 40 m2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
17 Makmur 4x6 24 m2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
18 Samuri 10x4 40 m2 Ilegal
Kuitansi jual
beli
pindah ke rumah sewa
(di dalam kawasan perniagaan)
Sumber: Hasil Survey Lapangan
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 5 - 5
Tabel 5.3. Status Legalitas Lahan WTP Kelurahan Bandara
No Nama
Luas
Total
(m2)
Area (M)
Yang
Tergusur
Status
Lahan
Bukti
Legalitas
Keterangan Rencana
penanganan
RT 11
1 Mukmin 20x5 100 m2 Ilegal
Kuitansi
jual beli
pindah ke rumah sendiri
(di dalam kawasan perniagaan)
2 Mashudi
Efendi 10x6 60 m
2 Ilegal
Kuitansi
jual beli
pindah ke rumah sewa
(di luar kawasan perniagaan)
3 Khairul
Anam 10x6 60 m
2 Ilegal
Kuitansi
jual beli
pindah ke rumah sendiri
(di luar kawasan perniagaan)
4 Masitah 10x8 2 m2
Sebagian
Ilegal
Kuitansi
jual beli perbaikan, tidak dipindah
5 Rudi Dg
Bella 10x7 2.5 m
2
Sebagian
Ilegal
Kuitansi
jual beli perbaikan, tidak dipindah
6 Selvi 18x6 3 m2
Sebagian
Ilegal
Kuitansi
jual beli perbaikan, tidak dipindah
7 Ponem 10x6 60 m2 Ilegal
Kuitansi
jual beli
pindah ke rumah sendiri
(di luar kawasan perniagaan)
8 Yauni 10x8 80 m2 Ilegal
Kuitansi
jual beli
pindah ke rumah sewa
(di luar kawasan perniagaan)
9 Darminto 10X8 2 m2
Sebagian
Ilegal
Kuitansi
jual beli perbaikan, tidak dipindah
10 H.
Syamsudin 8X4 6 m
2
Sebagian
Ilegal
Kuitansi
jual beli perbaikan, tidak dipindah
11 Muhammad
Basri 10X6 60 m
2 Ilegal
Kuitansi
jual beli
pindah ke rumah sendiri
(di luar kawasan perniagaan)
12 Misransyah 10x6 3 m2
Sebagian
Ilegal
Kuitansi
jual beli perbaikan, tidak dipindah
13 Rusminah 18x6 3.5 m2
Sebagian
Ilegal
Kuitansi
jual beli perbaikan, tidak dipindah
14 Rusidah 10x6 3 m2
Sebagian
Ilegal
Kuitansi
jual beli perbaikan, tidak dipindah
15 Syamsul
Atanggae 10x6 60 m
2 Ilegal
Kuitansi
jual beli
pindah ke rumah sendiri
(di dalam kawasan perniagaan)
16 Nur Ida Fitria 10x6 60 m2 Ilegal
Kuitansi
jual beli
pindah ke rumah sendiri
(di dalam kawasan perniagaan)
17 M.
Riduansyah 20x10 4 m
2
Sebagian
Ilegal
Kuitansi
jual beli perbaikan, tidak dipindah
RT 13
1 Purwanto 8x8 64 m2 Ilegal
Kuitansi
jual beli
pindah ke rumah sendiri
(di dalam kawasan perniagaan)
2 Sutikno 8x8 64 m2 Ilegal
Kuitansi
jual beli
pindah ke rumah sendiri
(di luar kawasan perniagaan)
3 Lutfi (Diana) 10x6 6 m2
Sebagian
Ilegal
Kuitansi
jual beli perbaikan, tidak dipindah
4 Ramsah 10x6 60 m2 Ilegal
Kuitansi
jual beli
pindah ke rumah sendiri
(di dalam kawasan perniagaan)
5 Nurhayati 7x6 56 m2 Ilegal
Kuitansi
jual beli
pindah ke rumah sendiri
(di dalam kawasan perniagaan)
6 Syaiful
Akbar 7x6 56 m
2 Ilegal
Kuitansi
jual beli
pindah ke rumah sendiri
(di luar kawasan perniagaan)
7 Agus
Syaifudin
10x8;
5x4 100m
2 Ilegal
Kuitansi
jual beli
pindah ke rumah sendiri
(di dalam kawasan perniagaan)
Sumber: Hasil Survey Lapangan
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 5 - 6
5.3. Alur Pengurusan Pengajuan Hak Atas Tanah
Sesuai Advis Planning kesesuaian tata ruang pada lokasi Penataan Kawasan
Kumuh Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan Kota Samarinda di Kelurahan Dadi
Mulya (Kecamatan Samarinda Ulu) dan Kelurahan Bandara (Kecamatan Sungai
Pinang), dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Nomor
600/261/00.07 tanggal 08 Februari 2019 (terlampir) berdasarkan Perda No. 2 Tahun
2014 tentang RTRW Kota Samarinda, maka pada lokasi tersebut dapat digunakan
untuk wilayah sungai, sempadan sungai, pemanfaatan pembangunan penunjang
sistem prasarana kota dan diperbolehkan melakukan pelayanan masyarakat.
Berikut diuraikan pendekatan teknis berdasarkan acuan normatif yang digunakan
dalam UU No. 12/2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum.
1. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin tersedianya tanah untuk
Kepentingan Umum dan pendanaannya.
2. Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan sesuai dengan:
a. Rencana Tata Ruang Wilayah;
b. Rencana Pembangunan Nasional/Daerah;
c. Rencana Strategis; dan
d. Rencana Kerja setiap Instansi yang memerlukan tanah.
3. Pengadaan Tanah diselenggarakan melalui perencanaan dengan melibatkan
semua pemangku dan pengampu kepentingan.
4. Penyelenggaraan Pengadaan Tanah memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan pembangunan dan kepentingan masyarakat.
5. Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum dilaksanakan dengan pemberian
Ganti Kerugian yang layak dan adil.
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 5 - 7
Gambar 5.1. Tahapan Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum
Gambar 5.2. Tahapan Penyelenggaraan Pengadaan Tanah
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 5 - 8
5.4. Kesepakatan dengan WTP Terkait Rencana Penataan
Gambar 5.3. Substansi UU No. 2 Tahun 2002
Hasil kajian status legalitas tanah WTP, bahwa semua warga yang terkena dampak,
tidak memiliki sertifikat hak milik tanah karena penempatannya ilegal dan berada pada
peruntukan jalur hijau sesuai dengan rencana tata ruang Kota Samarinda. Sehingga tidak
dapat dilakukan penggantian atas tanah yang mereka tempati, Penetapan nilai ganti rugi
(kompensasi) mengacu pada hasil rapat koordinasi penggantian Warga Terdampak
Proyek (WTP) pada tanggal 22 bulan Maret tahun 2019 di Ruang Rapat Kantor Bappeda
Kota Samarinda. Kompensasi warga terdampak telah dikonsultasikan dan dirapatkan
dengan kesepakatan bersama. 45 kepala keluarga terdampak Penataan Kawasan Kumuh
Karang Mumus 1 Kota Samarinda berhak mendapatkan kompensasi dari pemerintah
untuk bantuan atas aset yang terdampak. Kompensasi yang akan diberikan berupa uang
kerohiman Rp.3.000.000,-/KK untuk setiap unit bangunan hunian warga, sebagai subsidi
sewa rumah/rusunawa selama 3 bulan. Selain itu terdapat juga beberapa warga terdampak
yang mendapatkan kompensasi perbaikan bangunan terpotong sesuai kesepakatan
rembug WTP dengan Pemerintah Kota Samarinda (terlampir berita acara).
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 6 - 1
Bab 6 MEKANISME PROSES PEMINDAHAN WTP
DAN KEGIATAN KONSULTASI PUBLIK
Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur No.
413.2/222/HK.KS/VI/2018 tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh di Kota Samarinda telah menetapkan luasan kumuh sebesar 133,33 Ha. Pada Surat
Keputusan Walikota Samarinda tersebut, 7 dari 8 kawasan berada pada daerah Bantaran Sungai
Karang Mumus, hanya kawasan Pengembangan Pemukiman yang sebagian kawasan nya
merupakan daerah non Bantaran Sungai. Artinya hampir sebagian besar wilayah kumuh berada
pada kawasan Ilegal.
Meskipun demikian, pada dasarnya Pemerintah Kota Samarinda sangat peduli terhadap
kesejahteraan warga Kota Samarinda, termasuk warga yang bermukim di lokasi illegal (Jalur
Hijau Sempadan Sungai) tersebut. Pemerintah telah menyiapkan bantuan dan kompensasi yang
dialokasikan khusus bagi warga terdampak yang bermukim di lokasi illegal tersebut. Adapun
upaya bantuan yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota Samarinda antara lain sebagai
berikut (serta dokumentasi):
1. 84 Unit Rumah (lokasi: Handil Kopi Kota Samarinda).
2. Rusunawa Wanyi, Bengkuring, Sempaja Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
3. Rusunawa Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Gambar 6.1. Unit Rumah yang disiapkan oleh Pemerintah Kota Samarinda
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 6 - 2
Gambar 6.2. Unit Rusunawa Wanyi, Bengkuring, Kota Samarinda
Gambar 6.3. Unit Rusunawa Harapan Baru, Kota Samarinda
Pemerintah Kota Samarinda selalu berupaya memberikan solusi agar warga yang akan
direlokasi mendapatkan kompensasi yang sesuai dan tidak merasa keberatan atau kesulitan
setelah dilakukannya relokasi. Namun, terdapat beberapa regulasi yang membuat Pemerintah
Kota terbatas untuk memberikan bantuan kompensasi yang sesuai dengan yang diinginkan
Pemerintah Kota maupun warga terdampak. Pada tahun 2016, Pemerintah mengeluarkan
Permendagri no 19 tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah,
dimana pada peraturan tersebut Pemerintah tidak diperkenankan lagi memberikan hibah dalam
bentuk apapun kepada masyarakat terdampak proyek khususnya yang berada di lokasi illegal
(lahan Pemerintah). Penyampaian Pendapat Hukum dari Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur
terlampir pada Lampiran 14.
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 6 - 3
Sedangkan pada kondisi eksisting, salah satu Kelurahan terdampak di Kawasan
tersebut belum pernah mendapatkan ganti rugi terhadap lahan yang mereka miliki. Oleh
karenanya, Pemerintah Kota Samarinda tetap berupaya mencari solusi agar warga terdampak
memperoleh kompensasi dengan mempertimbangkan pendapat dan harapan warga sesuai hasil
kesepakatan bersama melalui proses sosialisasi dan negosiasi. Adapun mekanisme dan proses
panjang yang dilakukan Pemerintah Kota Samarinda dalam kegiatan pemindahan (relokasi)
warga terdampak dijelasakan pada sub-bab berikut.
Berdasarkan identifikasi warga terdampak, kedua Kelurahan pada Kawasan Karang
Mumus 1 Segmen perniagaan memiliki kasus yang berbeda. Kelurahan Dadimulya merupakan
lahan ex relokasi pasca musibah kebakaran tahun 1994 dan 2013, lahan masih terdapat
permukiman dengan tipikal bangunan non permanen, lahan kembali ditempati beberapa warga
dengan status ilegal tanpa legalitas lahan berupa sertifikat. Menurut informasi dari pihak
Kelurahan Dadimulya, warga yang bermukim di Bantaran Sungai dulunya sudah pernah
direlokasi dan mendapatkan hibah, namun warga mengaku kembali bermukim sementara
karena belum ada pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah setelah relokasi hingga saat
ini. Oleh karena itu, warga bersedia meninggalkan lokasi kapanpun jika lokasi tersebut akan
segera dilakukan pembangunan. Panjang rencana kegiatan di Kelurahan Dadimulya adalah
±200 meter dari jembatan perniagaan. Menurut data pengukuran dari PUPR, batas lahan
sempadan sungai adalah 10 meter dari bibir sungai, dan jumlah warga terdampak di Kelurahan
Dadimulya adalah sebanyak 21 KK.
Sedangkan kondisi di Kelurahan Bandara, lahan merupakan lahan bebas permukiman,
saat ini lahan hanya digunakan sebagai area parkir dan lapangan terbuka oleh warga setempat,
panjang lahan yang telah bebas permukiman adalah 108 meter dari jembatan perniagaan.
Sedangkan panjang rencana kegiatan di Kelurahan Bandara adalah ±200 meter dari jembatan
perniagaan. Menurut data pengukuran dari PUPR, batas lahan sempadan sungai adalah 10
meter dari bibir sungai, dan jumlah warga terdampak di Kelurahan Bandara adalah 24 KK.
Untuk kronologi lebih rinci mulai dari awal proses relokasi hingga pembersihan lahan,
dapat dilihat pada tabel berikut:
6.1. Mekanisme Proses Pemindahan WTP
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 6 - 4
Tabel 6.1. Rincian Mekanisme Proses relokasi Warga Terdampak Proyek
No. Proses Waktu
Pelaksanaan Bentuk Data (terlampir)
1.
Perencanaan Kegiatan Peningkatan
Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan
Perniagaan dan proses pengajuan lokasi
ke Pusat (Kementerian PUPR dan KMP)
September 2018 –
Desember 2018
Layout Perencanaan Kegiatan
dan BA Persetujuan Pusat atas
Rencana Kegiatan
2.
Identifikasi Status Lahan di lokasi
perencanaan sekaligus pengajuan Advice
Planning ke PUPR Kota Samarinda
Awal Januari 2019
Advice Planning (SKTR) dari
Dinas PUPR Kota Samarinda
Nomor 600/261/00.07 tanggal
08 Februari 2019
3. Pendataan Warga Terdampak Proyek
(WTP) di lokasi kegiatan Skala Kawasan
Awal Januari 2019
– Februari 2019 Data WTP (manual form)
4.
Sosialisai awal terhadap WTP di
Kelurahan Bandara terkait Kejelasan
status lahan menurut warga terdampak,
serta kesiapan warga dalam perencanaan
kegiatan skala kawasan di Kelurahan
Bandara.
18 Desember 2018 BA Kegiatan Sosialisasi Awal
5.
Rapat bersama POKJA PKP dan Sekda
Kota Samarinda terkait Persiapan
Penanganan Kawasan Kumuh Segmen
Perniagaan (persiapan relokasi)
31 Januari 2019 Notulen Rapat dari Bappeda
Kota Samarinda
6.
Rapat Lanjutan bersama Pokja PKP dan
Sekda Kota Samarinda terkait Persiapan
Penanganan Kawasan Kumuh Segmen
Perniagaan (persiapan relokasi) dan
pembahasan kompensasi yang diberikan
kepada WTP
13 Februari 2019 Notulen Rapat dari Bappeda
Kota Samarinda
7.
Sosialisasi dan negosiasi kepada WTP
Kelurahan Bandara dan Dadimulya
tentang pemberian kompensasi terhadap
WTP
26 Februari 2019 BA dan Notulensi Sosialisasi
tanggal
-
Review LARAP | Rencana Penataan Kawasan Kumuh Sungai Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan - Kota Samarinda
Bab 6 - 5
8.
Terbitnya Surat Edaran yang
ditandatangani oleh Sekda Kota
Samarinda tentang Pengososngan Lahan
di tepi Sungai Karang Mumus
28 Februari 2019
Surat Edaran No.
050/0196/300.01 Tentang
Pengososngan Lahan di tepi
Sungai Karang Mumus
9.
Terbitnya Surat Edaran ke-2 tentang
Kategori Penerima Kompensasi dan
Mekanisme & Jadwal Relokasi
Awal Maret 2019
Surat Edaran Plh. Sekda Kota
Samarinda no.
612.12/0384/300.01 tentang
Kategori Penerima
Kompensasi dan Mekanisme
& Jadwal Relokasi
10. Pemberian Kompensasi kepada WTP
Kelurahan Dadimulya 18 Maret 2019
Data WTP penerima
Kompensasi ditandatangani
oleh Lurah Dadimulya dan
Ketua RT 36 dan RT 37
11.
Rapat Kesepakatan bersama Pokja PKP
dan Plh. Sekda Kota Samarinda tentang
Kompensasi bagi WTP yang rumahnya
hanya terpotong sebagian
22 Maret 2019 BA Rapat
12. Pemberian Kompensasi kepada WTP
Kelurahan Bandara 22 Maret 2019
Data WTP penerima
Kompensasi ditandatangani
oleh Lurah Bandara dan Ketua
RT 11 dan RT 13
13. Proses Pengosongan Lahan Secara
Swadaya oleh WTP Kawasan Perniagaan
Hingga 24 Maret
2019 Dokumentasi
14. Lahan Kawasan Perniagaan telah bersih
dari bangunan 31 Maret 2019 -
Proses kegiatan awal dari program Kotaku dimulai dari Perencanaan Kegiatan Peningkatan
Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Perniagaan dengan pengajuan lokasi ke Pusat (Kementerian
PUPR dan KMP). Setelah lokasi dan kegiatan disetujui, Pemkot Samarinda memulai identifikasi status
lahan di lokasi perencanaan sekaligus pengajuan Advice Planning ke PUPR Kota Samarinda. Kemudian
memulai pendataan Warga Terdampak Proyek (WTP) khususnya di lokasi Kegiatan Skala Kawasan
Karang Mumus 1 Segmen Perniagaan. Berikut dokumentasinya: