pkm-gt penataan kawasan sunda kelapa

21
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENATAAN KAWASAN SUNDA KELAPA SEBAGAI KAWASAN WISATA BIDANG KEGIATAN: PKM-GAGASAN TERTULIS Diusulkan Oleh : Nur Fadillah (2011460010) Angkatan: 2011 Halida Agustini (2010460004) Angkatan : 2010 Fitrah Prihartini (2011460005) Angkatan :2011 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA 2015

Upload: ngoduong

Post on 14-Dec-2016

235 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PENATAAN KAWASAN SUNDA KELAPA SEBAGAI

KAWASAN WISATA

BIDANG KEGIATAN:

PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan Oleh :

Nur Fadillah (2011460010) Angkatan: 2011

Halida Agustini (2010460004) Angkatan : 2010

Fitrah Prihartini (2011460005) Angkatan :2011

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

JAKARTA

2015

Page 2: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

i

PENGESAHAN USULAN PKM GAGASAN TERTULIS .

.

1. Judul Kegiatan : PENATAAN KAWASAN SUNDA KELAPA

SEBAGAI KAWASAN WISATA

2. Bidang Kegiatan

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

:

PKMGT - Humaniora

a. Nama Lengkap : NUR FADILLAH

b. NIM : 2011460010

c. Program Studi : Arsitektur

d. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Jakarta

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Kp. Benda Melayu No.19 Rt.07/01, Tanjung

Priok, Jakarta Utara

089670723238 f. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis

5. Dosen Pendamping

: 2 (Dua) orang

a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Ari Widyati Purwantiasning, MATRP, IAI

b. NIDN : 0303017201

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Benda No.72 Rt.007/Rw.01,Ciganjur,Jak.Sel.

0818946327

. .

. .

Jakarta, 27 Maret 2015

. . Menyetujui

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan,

IRFAN PURNAWAN ST, M.Chem.Eng.

NIP/NIK 20.773

Ketua Pelaksana Kegiatan,

NUR FADILLAH

NIM. 2011460010

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

Ir. Ari Widyati Purwantiasning, MATRP, IAI NIDN. 030301720

Page 3: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

ii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iii

RINGKASAN .......................................................................................... iv

PENDAHULUAN ................................................................................... 1

Latar Belakang ........................................................................................ 1

Rumusan Masalah ................................................................................... 2

Tujuan Masalah ...................................................................................... 2

Manfaat Penulisan .................................................................................. 3

GAGASAN ............................................................................................ 3

Potensi Kawasan Sunda Kelapa ............................................................. 3

Permasalahan Kawasan Sunda Kelapa .................................................. 3

IDE DESAIN ......................................................................................... 7

KESIMPULAN ...................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 10

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................... 11

Biodata Penulis ...................................................................................... 11

Biodata Dosen Pembimbing .................................................................. 14

Surat Pernyataan Ketua Tim .................................................................. 16

Page 4: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Potensi Kawasan Sunda Kelapa …......................................... 3

Gambar 2. Permasalahan Pada Kawasan Sunda Kelapa........................... 4

Gambar 3. Pola sirkulasi pada kawasan Kota Tua……............................. 4

Gambar 4. Village of women sports green space in Sweden…………… 5

Gambar 5. Salem essex street pedestrian mall………………………….. 6

Gambar 6. Imagination Playground’s flagship park, in Manhattan’s South Street

Seaport………………………………………………………………….. 6

Gambar 7. Peta Pariwisata D.I Yogyakarta…………………………….. 7

Gambar 8. Layout Kawasan Sunda Kelapa sebagai Kawasan Wisata…. 7

Gambar 9. Detail Desain Kawasan Wisata Sunda Kelapa……………... 8

Gambar 10. Detail Desain Kawasan Wisata Sunda Kelapa……………. 8

Gambar 11. Kota Tua Creative Festival 2014…………………………. 9

Page 5: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

iv

RINGKASAN

Nama pelabuhan Sunda Kelapa merupakan pelabuhan milik kerajaan

Hindu Sunda terakhir di Jawa Barat, Pakuan Pajajaran yang berpusat di sekitar

kota Bogor. Pada abad ke-19 Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi pintu masuk

perdagangan dunia karena dinilai strategis. Pada pedagang yang berasal dari India,

Arab, Persia, China bahkan Belanda datang ke tempat ini untuk mendapatkan

rempah-rempah yang bernilai tinggi yang ada di Indonesia. Namun dengan

kekuatannya, Belanda berhasil menduduki sekaligus menjadikan Sunda Kelapa

sebagai pusat pemerintahan. Bangunan-bangunan bergaya khas kolonial Belanda

mulai bermunculan, diantaranya Kantor Gubernur, Kantor pajak dan pengadilan

(Museum Fatahillah) dan galangan VOC. Tidak seperti bangunan-bangunan tua di

Eropa seperti De Louvre di Paris atau Malaka di Malaysia yang dilestarikan

dengan baik, bangunan tua di Indonesia cendrung ditinggalkan dan dibiarkan

ditumbuhi semak belukar. Padahal jika dilihat dari manfaatnya, bangunan tersebut

dapat menjadi sumber sejarah bangsa Indonesia yang akan diwariskan kepada

generasi muda, bahkan hal tersebut dapat menjadi sumber pendapatan Negara dari

sektor pariwisata serta dapat meningkatkan ekonomi masyarakat lokal.

Oleh karena itu, timbul pemikiran penulis untuk menata ulang kembali

kawasan Sunda Kelapa sebagai kawasan wisata dan menjadikannya destinasi

liburan utama bagi para wisatawan domestik maupun internasional ketika

berkunjung ke Jakarta. Diharapkan dengan adanya rencana Kawasan Sunda

Kelapa sebagai Kawasan Wisata ini akan menyadarkan pemerintah dan warga

Indonesia akan pentingnya menjaga dan melestarikan bangunan bersejarah di

sekitar kita, dengan begitu, perekonomian Negara maupun penduduk lokal

meningkat.

Page 6: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

1

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan beragam komoditi khas

berharga tinggi yang terbentang dari ujung Barat hingga ke ujung Timur

Indonesia. Tak heran, hal tersebut menjadi rebutan bagi para pedagang Nusantara

maupun Mancanegara pada abad ke-12 silam. Awalnya nama pelabuhan Sunda

Kelapa merupakan pelabuhan milik kerajaan Hindu Sunda terakhir di Jawa Barat,

Pakuan Pajajaran yang berpusat di sekitar kota Bogor. Namun, kian lama,

pelabuhan tersebut beralih fungsi sebagai pintu masuk perdagangan di Indonesia.

Pedagang Mancanegara diantaranya India, Arab, China, Persia dan Belanda

mulai masuk dan mejajahkan dagangannya untuk ditukar dengan rempah-rempah

Indonesia yang bernilai tinggi.

Namun dengan kekuatannya, Belanda berhasil menduduki Sunda Kelapa.

Dalam beberapa tahun, kawasan Sunda Kelapa telah menjadi pusat pemerintahan

Belanda sekaligus pusat kota terbesar di Indonesia yang dikelilingi benteng tinggi

disekelilingnya. Belanda membangun banyak gedung, diantaranya galangan

VOC, kantor Gubernur dan Pemerintahan, kantor pajak dan pengadilan (Museum

Fatahillah).

Setelah Indonesia Merdeka dan perekonomian kian baik, banyak

bangunan baru bermunculan. Bangunan kolonial Belanda yang memiliki nilai

sejarah yang tinggi kini semakin terpojok, beberapa diantaranya mengalami

kerusakan ringan hingga keruntuhan karena kurangnya kesadaran dari

pemerintah maupun warga setempat untuk menjaga dan melestarikan bangunan

tua bersejarah tersebut. Jika hal tersebut dibiarkan terus-menerus, maka Indonesia

terutama Jakarta akan kehilangan sejarahnya dan generasi muda berikutnya tidak

akan mengetahui bagaimana sejarah dapat membentuk negaranya saat ini.

Padahal jika dipelajari dari beberapa Negara di dunia, bangunan

bersejarah justru dapat meningkatkan perekonomian Negara maupun warga lokal.

Hal tersebut dapat kita lihat pada kawasan bersejarah Melaka di Malaysia dan De

Louvre di Paris, Perancis. Melihat fenomena tersebut, tentunya kawasan Sunda

Kelapa ini memiliki potensi yang tinggi untuk dijadikan kawasan bersejarah

Jakarta. Oleh karena itu, timbul pemikiran penulis untuk menata ulang kembali

kawasan Sunda Kelapa agar dapat dijadikan kawasan wisata yang dapat menjadi

Page 7: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

2

destinasi liburan utama bagi para wisatawan domestik maupun internasional

ketika berkunjung ke Jakarta.

Diharapkan dengan adanya rencana Penataan Kawasan Sunda Kelapa

sebagai Kawasan Wisata ini akan menyadarkan pemerintah dan warga Indonesia

akan pentingnya menjaga dan melestarikan bangunan bersejarah di sekitar kita,

dengan begitu, perekonomian Negara maupun penduduk lokal meningkat.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana merencanakan dan merancang kawasan Sunda Kelapa menjadi

kawasan wisata yang dapat dijadikan tujuan utama para wisatawan untuk

berlibur di Jakarta.

2. Bagaimana merencanakan penataan massa bangunan sehingga sirkulasi para

wisatawan aman dan nyaman.

3. Bagaimana merancang sirkulasi kendaraan dan pedestrian agar dapat

meminimalisir crossing dan menimbulkan bahaya kecelakaan yang tidak

diinginkan.

4. Bagaimana mengatur pola kegiatan sehingga masing-masing fungsi dapat

terakomodir dengan baik.

5. Bagaimana memberikan citra bangunan yang sesuai dengan tema kolonial

Belanda.

6. Bagaimana merancang suatu sarana rekreasi yang nyaman dan cocok untuk

segala usia dan tingkatan ekonomi pada kawasan Sunda Kelapa ini.

7. Bagaimana menata ulang kawasan bersejarah dan menjadikan bangunan-

bangunan tua bersejarah di kawasan Sunda Kelapa menjadi kawasan yang

dapat menarik banyak pengunjung.

TUJUAN PENELITIAN

1. Sebagai sarana edukasi sejarah Indonesia bagi pengunjung domestik maupun

mancanegara.

2. Mempromosikan kawasan Sunda Kelapa sebagai kawasan wisata.

3. Mewadahi aktifitas dan tempat bersosialisasi antar komunitas sejarah

khususnya di Jakarta.

Page 8: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

3

4. Mengetahui dan menambah wawasan tentang arsitektur kolonial Belanda di

Indonesia.

MANFAAT

1. Memperkenalkan perjalanan sejarah bangsa Indonesia kepada masyarakat luas

baik domestik maupun mancanegara melalui bangunan peninggalan di

kawasan Sunda Kelapa.

2. Merencanakan, merancang dan menata kawasan Sunda Kelapa sebagai

kawasan wisata di Jakarta yang nyaman dan aman untuk dikunjungi.

3. Merangsang masyarakat dan pemerintah Indonesia untuk sadar akan

pentingnya menjaga dan melestarikan bangunan bersejarah di Indonesia.

4. Menumbuhkan dan meningkatkan pendapatan penduduk lokal dan Negara

melalui sektor sosial, pariwisata dan ekonomi.

GAGASAN

Kawasan Sunda Kelapa jika diperhatikan dengan jelas, memiliki potensi

yang besar untuk menjadi kawasan wisata. Ini dapat dilihat dari fasilitas sekitar

site dimana terdapat banyak bangunan kolonial yang khas dan merupakan daerah

bahari.

Gambar 1. Potensi Kawasan Sunda Kelapa SumberAnalisa Pribadi Penulis, 2015

Page 9: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

4

Namun, Setelah melihat kondisi di lapangan secara langsung, ada

beberapa permasalahan dalam pembangunan kawasan Sunda Kelapa sebagai

Kawasan Wisata, diantaranya:

Untuk menjadikan kawasan Sunda Kelapa sebagai kawasan Wisata yang

nyaman dan aman bagi para pengunjung/wisatawannya, kami menerapkan urban

design process yang dikemukakan oleh Kevin Lynch, yakni:

1. Peruntukan lahan (land use)

Pastikan lahan yang digunakan sesuai dengan peruntukkannya, digunakan

untuk perkantoran, permukiman atau perdagangan. Permukiman padat

penduduk di area sekitar Masjid Luar Batang bisa dibuat vertical housing atau

rumah susun agar terlihat rapi dan nyaman untuk ditinggali.

2. Tata massa dan bentuk bangunan

Tata massa atau masterplanning berfungsi sebagai pengatur letak massa

bangunan sesuai dengan konsep/kategori bangunan yang ada pada

peruntukkan lahan sehingga dapat meminimalisir bangunan-bangunan liar di

sekitar kawasan tersebut. Bentuk bangunan baru yang akan dibangun di

kawasan Sunda Kelapa ini terntunya harus memiliki benang merah dengan

Gambar 2. Permasalahan Pada Kawasan Sunda Kelapa SumberAnalisa Pribadi Penulis, 2015

Page 10: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

5

bangunan kolonial yang ada sebelumnya, seperti penggunaan material,

tampak, tekstur, warna, style dan fasade bangunan.

3. Sirkulasi dan parkir

Sirkulasi kendaraan dan sirkulasi manusia juga wajib untuk dipertimbangkan.

Kawasan Sunda Kelapa saat ini sangatlah berbahaya untuk dikunjungi karena

banyaknya crossing antara pejalan kaki dengan kendaraan-kendaraan besar

dari dan ke pelabuhan sehingga untuk mencegah hal-hal yang tidak

diinginkan, harus ada pemisah/ pembeda jalur kendaraan dengan jalur pejalan

kaki. Selain itu, parkir juga harus dipikirkan. Parkir yang buruk akan

menimbulkan kemacetan dan kesemerawutan di jalanan.

4. Ruang terbuka (open space)

Ruang terbuka bukan hanya penghijauan yang dibutuhkan kawasan Sunda

Kelapa ini, melainkan juga ruang terbuka sebagai pusat kegiatan/aktifitas

para pengunjung yang datang, atau bisa disebut sebagai alun-alun kota.

Gambar 4. Village of women sports green space in Sweden Sumber: http://architecture-view.com/, 2010

Gambar 3. Pola sirkulasi pada kawasan Kota Tua Sumber: Pemprov DKI Jakarta, Guideline Kota Tua, 2010

Page 11: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

6

Ruang terbuka ini dapat digunakan sebagai ruang pameran/eksibisi, tempat

berkumpul, olahraga, sculpture ataupun tempat diselenggarakannya acara-

acara besar/ suatu peringatan untuk mempromosikan Sunda Kelapa

kemasyarakat dunia.

5. Jalur pejalan kaki (pedestrian ways)

Jalur pejalan kaki haruslah aman, sebisa mungkin tidak dekat atau crossing

dengan jalur kendaraan, harus teduh agar pejalan kaki nyaman berjalan

diatasnya.

6. Pendukung kegiatan (support activity)

Pendukung kegiatan dapat berupa taman kota, alun alun kota yang dilengkapi

dengan fasilitas pendukung, diantaranya toilet umum, bangku dan lampu

taman, tempat sampah dan lain-lain.

7. Petunjuk arah (signage)

Petunjuk arah sangat diperlukan untuk mempermudah para wisatawan

menemukan destinasi wisata yang diinginkan. Petunjuk arah ini sebaiknya

Gambar 5. Salem essex street pedestrian mall Sumber: http://www.utiledesign.com/, 2015

Gambar 6. Imagination Playground’s flagship park, in Manhattan’s South Street Seaport

Sumber: http://www.azuremagazine.com/, 2012

Page 12: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

7

diletakkan di tempat yang terlihat dan strategis, sehingga dapat dilihat dengan

jelas.

IDE DESAIN

Dengan memikirkan teori Urban design Process tersebut, maka ide desain

kawasan Sunda Kelapa sebagai kawasan Wisata yang kami buat adalah seperti

dibawah ini:

Gambar 7. Peta Pariwisata D.I Yogyakarta Sumber: http://yogyakarta.panduanwisata.id/, 2013

Gambar 8. Layout Kawasan Sunda Kelapa sebagai Kawasan Wisata Sumber: Desain pribadi penulis, 2015

Page 13: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

8

Gambar 9. Detail Desain Kawasan Wisata Sunda Kelapa Sumber: Desain pribadi penulis, 2015

Gambar 10. Detail Desain Kawasan Wisata Sunda Kelapa Sumber: Desain pribadi penulis, 2015

Page 14: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

9

Setelah pekerjaan perancangan/penataan kawasan selesai sesuai dengan

teori dan peraturan yang berlaku, langkah selanjutnya adalah

memperkenalkan/mempromosikan kawasan Sunda Kelapa ke masyarakat luas

melalui acara-acara yang melibatkan orang banyak seperti pameran, eksibisi,

pentas musik, pagelaran budaya atau workshop sejarah bersama pakar sejarah

Indonesia maupun dunia. Promosi tersebut dapat dilakukan melalui media cetak

ataupun media sosial yang sedang tren saat ini.

KESIMPULAN

Sebagai pusat pemerintahan zaman Belanda, Sunda Kelapa memiliki

banyak sekali bangunan tua khas Kolonial, namun jika dilihat kondisinya, sangat

disayangkan bangunan tersebut mulai dilupakan, beberapa diantaranya bahkan

runtuh dan diselubungi semak belukar yang tebal. Selain itu, tidak adanya

pembeda jalur antara kendaraan besar yang keluar masuk pelabuhan Sunda

Kelapa dengan jalur pedestrian menjadikan kawasan tersebut belum mampu

memberikan rasa nyaman dan aman kepada para wisatawan.

Beberapa bangunan tua masih berdiri kokoh dan terawat setelah

revitalisasi pertama yang dilakukan pemerintah tahun 1994 silam. Kini, Beberapa

desain dan sayembara dilaksanakan untuk merangsang para mahasiswa khusnya

bidang Arsitektur untuk turut serta mendesain Kawasan Sunda Kelapa agar

sesuai dengan kriteria pariwisata yang baik, tapi sayangnya belum ada satupun

wacana tersebut yang terlaksana. Kawasan Sunda Kelapa masih butuh pelestarian

yang nyata.

Gambar 11. Kota Tua Creative Festival 2014 Sumber: https://mk17design.wordpress.com, 2014

Page 15: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

10

Untuk dapat mewujudkan hal diatas, tentu peran dari segala pihak sangat

dibutuhkan, diantaranya pihak pemerintah sebagai pemilik wewenang, pemilik

gedung tua tersebut, masyarakat dan para investor yang besedia menyewa

bangunan tua tersebut untuk difungsikan sebagai tempat usahanya.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut

diantaranya, mensosialisasikan kawasan Sunda Kelapa dan memberikan

gambaran daerah-daerah yang telah direvitalisasi beserta manfaat dan

kegunaannya; kedua, melakukan sayembara desain kawasan Sunda Kelapa

sebagai kawasan wisata kepada para arsitek dan mahasiswa arsitektur; ketiga,

pemerintah melakukan revitalisasi sesuai dengan konsep yang terpilih pada

sayembara tadi sembari mempromosikannya kepada para investor; setelah selesai

semua, pemerintah beserta pihak investor saling membantu untuk

mempromosikan kawasan tersebut kepada masyarakat dan dunia.

Kawasan wisata yang baik akan menghasilkan hal yang baik pula,

diantaranya adalah timbulnya citra kota Jakarta yang positif dimata Indonesia

maupun dunia, meningkatkan ekonomi Negara dari sector pariwisata dan budaya,

serta menggerakkan perekonomian masyarakat lokal.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Lynch, Kevin. 1960. Image of The City. Cambridge MA

[2] Lynch, Kevin. 1990. City Sense and City Design. Cambridge MA

[3] Delianur Nasution, Achmad. Preservasi dan Konservasi. ocw.usu.ac.id

[4] Awal,Han. 2011. Pengantar Panduan Konservasi Bangunan Bersejarah

Masa Kolonial. Jakarta

Page 16: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

11

Lampiran 1

Biodata Ketua Pelaksana

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Nur Fadillah

2 Jenis Kelamin L

3 Program Studi Arsitektur

4 NIM 2011460010

5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 2 Agustus 1992

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP

Jl. Kp. Benda Melayu No.19 Rt.07/01,

Jakarta Utara

089670723238

B. Riwayat Pendidikan

UNIVERSITAS SD SMP SMA

Universitas

Muhammadiyah

Jakarta

SDN Percik 12 Jakarta

SMPN 121 Jakarta SMAN 72 Jakarta

Arsitektur BAHASA

2011- sekarang 1998-2004 2004-2007 2007-2010

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.

Jakarta, 27 Maret 2015

Pengusul,

Nur Fadillah

Page 17: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

12

Biodata Anggota Pelaksana 1

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Halida Agustini

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Program Studi Arsitektur

4. NIM 2010460004

5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 8 Agustus 1992

6. Email [email protected]

7. Alamat dan Nomor

Telepon/Hp

Jl. Hidup Baru Rt.011 Rw.02 No.300

Pademangan Barat, Jakarta Utara

087899434466

B. Riwayat Pendidikan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-AI

Pengusul

Halida Agustini

Universitas SD SMP SMA

Universitas

Muhammadiyah

Jakarta

SDN Gunung

Sahari 01 Pagi

SMPN 216 Jakarta SMAN 80 Jakarta

Arsitektur IPA

2010- sekarang 1998-2004 2004-2007 2007-2010

Page 18: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

13

Biodata Anggota Pelaksana 1

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Fitra Dewi P

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Program Studi Arsitektur

4. NIM 2011460005

5. Tempat dan Tanggal Lahir Ambon, 20 Agustus 1992

6. Email [email protected]

7. Alamat dan Nomor Telepon/Hp Perum Oma Indah, Blok C No.1, Jatimulya,

Bekasi Timur

081381005609

B. Riwayat Pendidikan

Universitas SD SMP SMA

Universitas

Muhammadiyah

Jakarta

SDN 3 Masohi,

Ambon

SMPN 2 Masohi,

Ambon

SMAN 1 Masohi,

Ambon

Arsitektur IPA

2011- sekarang 1998-2004 2004-2007 2007-2010

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup

menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk

memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM- AI.

Pengusul

Fitra Dewi P

Page 19: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

14

Biodata Dosen Pembimbing

a. Nama Lengkap : Ir. Ari Widyati Purwantiasning, MATRP, IAI

b. Tempat, Tanggal Lahir : Temanggung, 03 Januari 1972

c. NIDN : 0303017201

d. Jurusan : ARSITEKTUR

e. Universitas : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

JAKARTA

f. Alamat Rumah dan No. HP : Jl. Benda No.72 Kampung Setu Rt.7/01

Ciganjur Jagakarsa – Jakarta 12630 (021)

7271279/ 0818 946 327

[email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Lulus Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Indonesia,

Sarjana Arsitektur (S-1) – Jakarta, Januari 1996

2. Lulus Department of Civic Design, University of Liverpool, Master of Art in

Town and Regional Planning/ MATRP (S-2) – United Kingdom, Desember

1999

DAFTAR PENELITIAN DAN PUBLIKASI

1. Studi Penelitian: Rumah Sebagai Tempat untuk Mencari Penghasilan,

Jurusan Arsitektur Universitas Indonesia, Jakarta, 1995

2. Penelitian tentang: Conservation and Economic Development,

University of Liverpool, Desember 1998

3. Studi Perencanaan dan Penelitian: Program Perbaikan Kampung untuk

daerah kumuh di Johar Baru dan Ancol Pademangan, Yayasan

Arsitek Indonesia, IAI, Februari-Maret 2000

4. Studi Evaluasi: Program Padat Karya Perkotaan di Yogyakarta,

URDI, Jakarta, November 2000

5. Studi Penelitian: Dampak Penggunaan Ruang Hunian Sebagai Tempat

Usaha, Program SEMI QUE V, Jurusan Arsitektur Universitas

Muhammadiyah Jakarta, Maret 2004

6. Studi Evaluasi: Tinjauan Kualitas Semen Putih Terhadap Kualitas

Bangunan, PT UZIN dan Jurusan Arsitektur Universitas

Muhammadiyah Jakarta, Oktober 2004

7. Publikasi: Pengenalan Konsep Konservasi di Tenganan

Pegeringsingan Bali, Jurnal Ilmiah penelitian LPPM, Universitas

Muhammadiyah Jakarta, Maret 2007

8. Publikasi: Eksplorasi Desa Tenganan Pegeringsingan Bali Sebagai Area

Konservasi, Jurnal Nasional Desain dan Konstruksi No. 2 Vol. 6

Terakreditasi DIKTI, Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma Jakarta,

Desember 2007.

9. Studi Penelitian: Warisan Arsitektur Bali dalam Konservasi, Studi

Kasus Desa Tenganan Pegeringsingan Bali, Jakarta, Mei 2008

Page 20: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa

15

10. Publikasi: Sebuah Paparan Mengenai Munculnya Konsep Konservasi,

Jurnal Ilmiah Arsitektur NALARs, Universitas Muhammadiyah

Jakarta, Volume 7 Nomor 1 Januari 2008

11. Publikasi: Konversi Bangunan Tua Sebagai Salah Satu Aplikasi

Konsep Konservasi, Jurnal Ilmiah Arsitektur NALARs, Universitas

Muhammadiyah Jakarta, Volume 8 Nomor 2 Juli 2009

12. Studi Penelitian: Pola Perubahan Fungsi Hunian Sebagai Tempat

Usaha, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jakarta, 2010

13. Publikasi: Aplikasi Konsep Konservasi Pada Kawasan Bantaran

Sungai, Studi Kasus: Clarke Quay Singapura, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

dan Arsitektur INERSIA, Universitas Negeri Yogyakarta Volume VI Nomor

2 Desember 2010

14. Studi Penelitian: Pemenang Penelitian Hibah Bersaing Periode

2012, DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN TINGGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA, Pemodelan

Disain Konsep Konversi Bangunan Tua sebagai Aplikasi Konsep

Konservasi Bangunan Tua di Jakarta

15. Studi Penelitian: Pemenang Penelitian Hibah Bersaing Periode 2013, DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA, Konsep

Penataan Jalur Pedestrian Pada Area Fasilitas Publik, Studi Kasus

Jalan Cempaka Putih Tengah XXX 16. Studi Penelitian: Proposal Penelitian Hibah Bersaing Periode

2014, DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA, Kajian

Revitalisasi Area Pelabuhan Sebagai Aplikasi Konsep Konservasi

Dalam Usaha Pelestarian Identitas Sebuah Kota.

Hormat saya,

Ir. Ari Widyati Purwantiasning, MATRP, IAI

NIDN. 030301720

Page 21: PKM-GT Penataan Kawasan Sunda Kelapa