konsep partograf who

3
Konsep partograf WHO - 04-18-2011 by alyahasna - blog.ilmukeperawatan.com - http://blog.ilmukeperawatan.com Konsep partograf WHO by alyahasna - http://blog.ilmukeperawatan.com/konsep-partograf-who.html Konsep partograf WHO Hubungan pembukaan serviks, penurunan kepala janin (bagian terendah) berkaitan dengan waktu persalinan untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Friedman. Friedman menemukan bahwa gambaran hubungan pembukaan serviks dan waktu persalinan berbentuk huruf â€oeS― yang kemudian dikenal dengan â€oekurva Friedman― tahun 1954. Hedricks dkk pada tahun 1969 dalam penelitiannya melihat bahwa terdapat perbedaan kurva Friedman, diantara primigravida dan multigravida pada fase aktif maupun fase latennya. Seandainya kedua bentuk asli kurva Friedman disampaikan dan diajarkan kepada petugas kesehatan khus. usnya bidan, maka terdapat berbagai kesulitan dalam penerapannya. Oleh karena itu, badan pekerja WHO (informal working group WHO) mencetuskan gagasan modifikasi kurva Friedman manjadi â€oePartograf WHO.― Partograf WHO menetapkan dasar sebagai berikut: 1. Fase aktif mulai pembukaan 3 cm. 2. Fase laten lamanya 8 jam. 3. Pada fase aktif pembukaan untuk primi dan multigravida sama tidak boleh kurang dari 1 cm/jam. 4. Pemeriksaan dalam hanya dilakukan dengan interval waktu 4 jam. 5. Keterlambatan persalinan selama 4 jam, memerlukan intervensi medis, dengan mempertimbangkan indikasi, dan keadaan umum ibu maupun janinnya. Komponen dalam partograf WHO Dalam setiap partograf WHO hams tercantum tiga komponen pokok, yaitu: 1. Rekaman kemajuan persalinan. a. Pembukaan serviks. b. Penurunan kepala. c. Kekuatan his dan mulai mengejan. 2. Keadaan janin. a. Denyut jantung janin. b. Air ketuban. c. Maulage kepala janin. 3. Rekaman tentang ibunya. a. Keadaan umum: tensi. nadi, temperatur. b. Keseimbangan cairan: infus, produksi urin. c. Tentang urin: jumlah, proteinuria, dan keton bodi (aseton). page 1 / 3

Upload: royjohannesn

Post on 08-Nov-2015

238 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

partograf

TRANSCRIPT

  • Konsep partograf WHO - 04-18-2011by alyahasna - blog.ilmukeperawatan.com - http://blog.ilmukeperawatan.com

    Konsep partograf WHOby alyahasna -

    http://blog.ilmukeperawatan.com/konsep-partograf-who.html

    Konsep partograf WHO

    Hubungan pembukaan serviks, penurunan kepala janin (bagian terendah) berkaitan dengan waktupersalinan untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Friedman. Friedman menemukan bahwa gambaranhubungan pembukaan serviks dan waktu persalinan berbentuk huruf S yang kemudian dikenaldengan kurva Friedman tahun 1954.

    Hedricks dkk pada tahun 1969 dalam penelitiannya melihat bahwa terdapat perbedaan kurva Friedman,diantara primigravida dan multigravida pada fase aktif maupun fase latennya. Seandainya kedua bentukasli kurva Friedman disampaikan dan diajarkan kepada petugas kesehatan khus. usnya bidan, makaterdapat berbagai kesulitan dalam penerapannya. Oleh karena itu, badan pekerja WHO (informal workinggroup WHO) mencetuskan gagasan modifikasi kurva Friedman manjadi Partograf WHO.

    Partograf WHO menetapkan dasar sebagai berikut:1. Fase aktif mulai pembukaan 3 cm.2. Fase laten lamanya 8 jam.3. Pada fase aktif pembukaan untuk primi dan multigravida sama tidak boleh kurang dari 1 cm/jam.4. Pemeriksaan dalam hanya dilakukan dengan interval waktu 4 jam.5. Keterlambatan persalinan selama 4 jam, memerlukan intervensi medis, dengan mempertimbangkanindikasi, dan keadaan umum ibu maupun janinnya.

    Komponen dalam partograf WHODalam setiap partograf WHO hams tercantum tiga komponen pokok, yaitu:

    1. Rekaman kemajuan persalinan.a. Pembukaan serviks.b. Penurunan kepala.c. Kekuatan his dan mulai mengejan.

    2. Keadaan janin.a. Denyut jantung janin.b. Air ketuban.c. Maulage kepala janin.

    3. Rekaman tentang ibunya.a. Keadaan umum: tensi. nadi, temperatur.b. Keseimbangan cairan: infus, produksi urin.c. Tentang urin: jumlah, proteinuria, dan keton bodi (aseton).

    page 1 / 3

  • Konsep partograf WHO - 04-18-2011by alyahasna - blog.ilmukeperawatan.com - http://blog.ilmukeperawatan.com

    Rekaman kemajuan persalinan.a. Pembukaan serviks.Dasar ketetapan partograf WHO, fase aktif mulai pembukaan 3 cm dan perhitungan setiap jampembukaan minimal 1 cm. maka pembukaan lengkap tercapai dalam waktu 7 jam. Perhitungan fase latenselama 8 jam dan ditetapkan pembukaan sebesar 3 cm, maka dari kedua titik tersebut akan dapat dibuatgaris yang mencerminkan kurva partograf WHO yang normal. Garis ini dikenal sebagai garis waspada.Kelambatan persalinan masih dapat diadaptasi selama 4 jam dan selebihnya harus diambil tindakandefinitif. Garis sejajar dengan garis waspada yang dibuat dengan memperhitungkan kelambatanpersalinan selama 4 jam disebut garis tindakan. Dari jalannya pembukaan serviks persalinan masih dapatdianggap wajar bila terjadi di antara garis waspada dan garis tindakan, yaitu kelambatan persalinanselama 4 jam. Kelambatan persalinan lebih dari 4 jam sudah dapat menimbulkan berbagai penyulitterhadap ibu maupun bayinya sehingga meningkatkan kesakitan dan kematian.

    b. Penurunan kepala.Sebelum inpartu kepala dianggap berada satu telapak tangan (lima jari) di atas simfisis. Padaprimigravida dimana kepala janin telah masuk PAP minggu 36, berarti kemungkinan tidak berhadapandengan kesempitan panggul.

    Dengan memperhitungkan kepala lima jari diatas simfisis, dan selanjutnya his akan menyebabkanpenurunan kepala dengan perhitungan sebagai berikut:

    Perhitungan Penurunan Kepala

    Penurunan ini diukur dengan jari di atas simfisis (perlimaan).

    c. Kekuatan his.Kekuatan his diperhitungkan dalam 10 menit. 2 sampai 3 kali, durasi kurang dari 20 detik. 4 kali, durasi 20 sampai 40 detik. 5 kali, durasi lebih dari 40 detik.

    Rekaman keadaan janin.

    a. Denyut jantung janin. Denyut jantung janin normal 120 sampai 160 per menit. > 160/menittakikardi, permulaan asfiksia. < 120/menitbradikardi, asfiksia lebih lanjut, apalagi disertai keadaan iriguleritas. < 100/menit asfiksia intrauterin herat apa lagi disertai iriguleritas.

    b. Air ketuban.Air ketuban dapat memberikan petunjuk tentang keadaan janin dalam rahim berkaitan dengan asfiksiaintrauterin. Air ketuban yang perlu mendapat perhatian adalah: Jumlahnya Warnanya: jernih (C-clear); campur mekoneum (M- meconeum); kurang (A-absent).

    c. Moulage tulang kepala.

    page 2 / 3

  • Konsep partograf WHO - 04-18-2011by alyahasna - blog.ilmukeperawatan.com - http://blog.ilmukeperawatan.com

    Moulage tulang kepala memberikan petunjuk tentang panggul, yang ditetapkan dengan kriteria sebagaiberikut:0 = sutura masih teraba+ = tulang kepala menempel++ = tulang kepala saling menindih+++ = tulang kepala tumpang tindih berat

    Keadaan ibu.Keadaan ibu yang patut direkam dan diperhitungkan dalam pertolongan persalinan adalah:a. Keadaan umum. Tekanan darah Nadi dan suhu aksila dan rektal.

    b. Keseimbangan cairan. Bila mendapat infus atau persalinan dengan induksi.

    c. Produksi urin. Jumlahnya diperhitungkan dengan cairan yang masuk. Proteinuria. Keton bodi.

    PustakaIlmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan Oleh Prof. Dr. IdaBagus Gde Manuaba

    diambil dari obstetriginekologi.com

    Kunjungi :

    Artikel Ilmu Keperawatan, Kedokteran dan artikel kesehatan : http://rusari.com

    Lowongan Kerja : http://realna.net

    Informasi Beasiswa : http://scholarship-information.info

    Daftar penyedia beasiswa : http://listscholarship.com

    Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

    page 3 / 3