konsep kepemimpinan perempuan - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/bab i,v, daftar...

54
KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN (Studi Komparasi atas Penafsiran Nasaruddin Umar dan KH. Husein Muhammad) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Studi Agama, dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S. Th. I) Oleh: ZULFIKRI NIM. 06530006 JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN STUDI AGAMA, DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2010

Upload: vulien

Post on 13-Jun-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

(Studi Komparasi atas Penafsiran Nasaruddin Umar

dan KH. Husein Muhammad)

S K R I P S I

Diajukan Kepada Fakultas UshuluddinStudi Agama, dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga YogyakartaUntuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Theologi Islam (S. Th. I)

Oleh:

ZULFIKRINIM. 06530006

JURUSAN TAFSIR DAN HADISFAKULTAS USHULUDDIN

STUDI AGAMA, DAN PEMIKIRAN ISLAMUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA2010

Page 2: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
Page 3: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
Page 4: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
Page 5: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
Page 6: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

v

...

MOTTO

…”Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya

menurut cara yang ma'ruf.”

(Q. S. al-Baqarah ; 228)

Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa.

Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan

(Bediuzzaman Said Nursi)

Page 7: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

vi

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya kecilku ini teruntuk

Kedua orang tuaku terkasih

adik-adikku tercinta

Pada para perempuan, mereka adalah makhluk yang belum dikenal

secara utuh hingga kini

Page 8: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang

selalu mencurahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada para hamba yang

serius dalam urusan dunia dan akhiratmya. Dia-lah yang membantu penyusunan

skripsi ini sehingga berjalan dengan lancar di tengah-tengah halangan yang tak

henti-hentinya. Sholawat dan salam tetap terlimpahkan keharibaan Nabi

Muhammad SAW sebagai penebar cinta dan kasih sayang pada semua makhluk.

Penulis sangat sadar bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan selesai

tanpa bantuan dan dukungan pihak lain. Oleh karena itu penulis sampaikan

ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua

pihak yang membantu dan mendukung penulis :

1. Rektor UIN Sunan Kalijaga bapak Prof. Dr. H. Amin Abdullah dan Dekan

Fakultas Ushuluddin, Ibu Dr. Sekar Ayu Aryani M.Ag.

2. Kepala Jurusan Tafsir dan Hadis, Bapak Prof. Dr. Suryadi M. Ag dan Sekjur

Bapak Dr. Ahmad Baidowi. M.Si.

3. Penasehat Akademik Bapak Drs. Moh. Mansur M.Ag yang selalu menasehati

dan membimbing penulis selama menjadi mahasiswa.

Page 9: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

viii

4. Bapak Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag selaku Pembimbing I dan Bapak Drs.

H. Mohammad Yusup, M.Ag selaku Pembimbing II yang banyak memberikan

pelajaran dan masukan, tanpa keduanya penulis akan menyelesaikan skripsi

ini dengan penuh kesalahan dan kekeliruan.

5. Pimpinan dan staf Perpustakaan Pusat UIN Sunan Kalijaga, Perpustakaan

Pusat Studi Wanita UIN Sunan Kalijaga, Perpustakaan Daerah DI

Yogyakarta dan Perpustakaan Tafsir dan Hadis, terima kasih atas pelayanan

dan penyediaan buku-bukunya.

6. Kedua orang tua penulis, terima kasih atas segalanya yang tak lelah

mendoakan dan memotifasi penulis selama ini dan seterusnya. Semoga Allah

Swt menurunkan segala rahmat, ampunan dan syurga-Nya untuk papa dan

mama di sini (dunia) dan di sana nanti (akhirat), Amin ya Rabb.

7. Terima kasih sebesar-besarnya kepada KH. Husein Muhammad, bpk Prof. Dr.

Nasaruddin Umar, ibu Inayah Rohmaniyah M.A, M.Hum, ibu Adib Sofia S.S,

M.Hum, bpk Afdawaiza, M.Ag, (semoga Ph.D / Dr-nya cepat selesai), Kanda

Yuldi Hendri, S.Th.I (yang sangat memberi inspirasi dan memberikan

perubahan pada diri penulis) dan mereka yang memberikan perhatian lebih

kepada penulis.

8. Adik-adikku, Nurul Fadlillah dan sekecil Arifa Rahmi, terima kasih kalian

selalu memotifasiku, semoga cita-cita kalian tercapai.

9. Semua teman-teman Jurusan TH angkatan 2006, saudara Taqiyudin, S.Th.I

yang telah menemaniku selama penelitian di Cirebon, Faturrohim, Amin,

Ariel, Firman, Alif, kang Suhendra, Arif, Luthfi, dan lain-lain yang tak bisa

Page 10: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

ix

kusebutkan satu-persatu terima kasih dan minta maaf atas segala kebaikan

dan kesalahan penulis selama bersama kalian.

10. Terima kasih kepada kak Rahmat S.HI (UIN Jakarta), Da Okdi S.Psi, saudara

Bull (Ashabul), Abenk (Wahyu), Gito, Fitri, Mas Arif S.Th.I, Da Faisal

S.Th.I, Mas Hendro S.Th.I, Mas Udin, kakak-kakak dan uni-uni Jamayyka,

Mbak Hana, Riri, Hamda, Handayana, Dek Fadhli, Dek Zikri, Dek Rian,

MasBro Tadjab, Mas Muh, Mas Edi, ST, Akhi Dwi, Mas Anto, Mas Gun,

Mas Imam, Kemal, Mas Irsan, Amul, Siska, Arifin, dan lain-lain.

11. Terima kasih sebesar-besarnya pada teman-teman angkatan ’06 MAPK Koto

Baru di Yogyakarta, Mesir, Jakarta, dan Padang, yang masih tetap

komunikasi dan memberikan informasi di Jogja dan dunia maya.

12. Terima kasih kepada Jama’ah Ta’lim di Mesjid Baiturrahman Gowok, Pak

drg. Maftuh, para ustadz Subhan Khadafi, Lc (yang sedang menempuh studi

M.A di IIU Malaysia), Ust Jundi, Lc, Ust Arif Syarifuddin, Lc, dll, dan

temen-temen wisma Imam Syafi’i. Tetap semangat ngaji, rajin menghafal

hadis 40 (arba’in), rajin baca al-Qur’an dan pahami maknanya yang penting

amalnya.

Terima kasih semuanya. Jazakumullah ahsanal jaza’. Semoga Allah

menganugerahkan istiqamah dan khusnul khatimah kepadaku dan kalian. Amin.

Yogyakarta, 6 Mei 2010

Penulis

Zulfikri

Page 11: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakanpedoman transliterasi dari keputusan bersama Menteri Agama RI dan MenteriPendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/U/1987.Secara garis besar uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

ا alif - -

ب ba b Be

ت ta t Te

ث sa s\ es dengan titik di atas

ج jim j Je

ح ha h{ ha dengan titik di bawah

خ kha kh ka-ha

د dal d De

ذ za z\ z dengan titik di atas

ر ra r Er

ز zai z Zet

س sin s Es

ش syin sy es-ye

ص sad s} es dengan titik di bawah

ض dad d{ de dengan titik di bawah

ط ta t} te dengan titik di bawah

ظ za z} zet dengan titik di bawah

ع ‘ain ‘ koma terbalik di atas

غ gain G Ge

ف fa f Ef

ق qaf q Ki

ك kaf k Ka

ل lam l El

م mim m Em

ن nun n En

و wau w We

Page 12: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

xi

ھـ ha h ha

ء hamzah ’apostrof (tetapi tidakdilambangkan apabila ter-letak diawal kata)

ي ya y ya

2. Vokal

a. Vokal Tunggal

Tanda Vokal Nama Huruf Latin Nama

◌ Fath}ah a A

◌ Kasroh i I

◌ D{ammah u U

b. Vokal Rangkap

Tanda Nama Huruf Latin Nama

◌ي Fath{ah dan alif Ai a-i

◌و Fath}ah dan wau Au a-u

Contoh:

كيف kaifa حول haula

c. Vokal Panjang (maddah)

Tanda Nama Huruf Latin Nama

◌ ا Fath}ah dan alif - a dengan garis di atas

◌ ى Fath}ah dan ya - a dengan garis di atas

◌ ي Karah dan ya - i dengan garis di atas

◌ و D{ammah dan wau - u dengan garis di atas

Contoh:

قال - qa>la قيل - qi>la

سعى - sa’a> يـقول - yaqu>lu

Page 13: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

xii

3. Ta’ Marbu>t}aha. Ta Marbu>t}ah hidup

Ta’ marbu>t}ah yang hidup atau yang mendapat harkat fath}ah, kasrah dand}ammah, transliterasinya adalah “ t ”.

b. Ta’ Marbu>t}ah matiTa’ marbu>t}ah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinyaadalah “ h “.

c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbut}ah diikuti oleh kata yangmenggunakan kata sandang “al” serta bacaan kedua kata itu terpisah,maka ta’marbut}ah itu ditransliterasikan dengan “ t “ atau “ h “.Contoh:

طلحة T{alh}ah atau T{alh}atu

روضة الجنة Raud}ah al-Jannah atau Raudatul Jannah

4. Syaddah (Tasydi>d)Syaddah atau tasydi>d yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengansebuah tanda syaddah, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebutdilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tandasyaddah itu.

Contoh: ربنا - rabbana>

5. Kata Sandang

Kata sandang ditransliterasikan dengan “al” diikuti dengan tanda “ال“penghubung strip (-), baik ketika bertemu dengan huruf qamariyyah maupunhuruf syamsiyyah. Contoh:

Cotoh :

القسم ----al-qasamu

الرجل –--- al-rajulu

6. Huruf KapitalMeskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalamtransliterasi ini huruf tersebut digunakan juga unuk awal kalimat, nama diri,dan sebagainya seperti ketentuan yang berlaku dalam EYD. Awal katasandang pada nama diri tidak ditulis dengan huruf capital, kecuali jikaterletak pada awal kalimat.

Page 14: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

xiii

Contoh :

اال رسولومامحمد wa ma> Muh}ammadun illa> rasu>l

Penggunaan huruf kapital untuk Alla>h hanya berlaku bila dalam tulisanArabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukandengan kata lain sehingga ada kata lain sehingga ada huruf atau harkat yangdihilangkan, maka huruf kapital tidak dipergunakan.Contoh :

وفتح قريب اهللا مننصر nas}run minalla>hi wa fathun qari>b

7. PengecualianSistem transliterasi ini tidak berlaku pada:a. Kosa kata Arab yang lazim dalam Bahasa Indonesia dan terdapat dalam

Kamus Umum Bahasa Indonesia, misalnya: al-Qur’an, hadis, mazhab,syariat, lafaz.

b. Judul buku yang menggunakan kata Arab, namun sudah dilatinkan olehpenerbit, seperti judul buku al-Hijab.

c. Nama pengarang yang menggunakan nama Arab, tapi berasal dari negerayang menggunakan huruf latin, misalnya Quraish Shihab, Ahmad SyukriSoleh

d. Nama penerbit di Indonesia yang mengguanakan kata Arab, misalnyaToko Hidayah, Mizan.

Page 15: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

xiv

ABSTRAK

Tidak bisa disangkal, doktrin agama seringkali dijadikan untukmembenarkan tindakan tidak adil, sesuatu yang baku dan tidak bisa ditafsirkan,sehingga posisi marginal perempuan dalam agama dianggap takdir yang tidakdapat diubah. Selain agama, budaya juga mempengaruhi terbentuknya strukturdan sosial politik yang timpang di masyarakat, yang kemudian berdampak padaperempuan dianggap incapable dalam memimpin. Disinilah peran proaktifNasaruddin Umar dan KH. Husein Muhammad sebagai seorang ilmuwan tafsirdan aktifis pemberdayaan perempuan yang berusaha merekonstruksi wacanakepemimpinan perempuan dari akarnya dalam perspektif gender dan menawarkanalternatif penafsiran serta pemahaman yang kontekstual terhadap teks yang biasgender dalam kasus kepemimpinan perempuan Oleh karena itu, penulis berusahamenemukan bagaimana metode penafsiran, pemahaman, dan konsep yangNasaruddin Umar dan KH. Husein Muhammad terhadap kasus kepemimpinanperempuan, serta apa relevansi dan kontribusi penafsiran mereka.

Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif-analitis yaitu denganmendeskripsikan dan menganalisis pembacaan kedua tokoh terhadapkepemimpinan perempuan, setelah itu kemudian di komparasikan. Denganpendekatan historis-sosiologis, yaitu dengan menelusuri sejarah pertumbuhan danpola pemikiran serta konteks sosial-budaya yang mempengaruhinya. Adapun jenispenelitian ini adalah penelitian perpustakaan, dengan menekankan pada bukunyaNasaruddin Umar yaitu Argumen Kesetaraan Jender; Perspektif al-Qur’an, danbuku KH. Husein Muhammad yaitu Fiqih Perempuan; Refleksi Kiai atas WacanaAgama dan Gender.

Nasaruddin Umar melihat bahwa setiap kata dalam al-Qur’an tidak hanyamempunyai makna literal. Dengan pendekatan hermeneutika, semantik, dan ilmu-ilmu sosial, ia mendapati ketika pengungkapan laki-laki dan perempuan dari segibiologis maka al-Qur’an menggunakan al-zakr dan al-uns}a. Sementara dari segibeban sosial seringkali menggunakan istilah al-rajul/al-rija>l dan al-mar’ah/al-nisa >’. Perbedaan-perbedaan laki-laki dan perempuan tidaklah menjadijustification dan menolak kepemimpinan perempuan. Maka bisa saja seseorangyang secara biologis dikategorikan sebagai perempuan, tetapi dari sudut genderdapat berperan sebagai laki-laki atau sebagai perempuan. Dengan kapasitasintelektual yang dimiliki, suatu keniscayaan bagi perempuan menjadi pemimpin.Dengan demikian konsep dan manifestasi dari relasi gender lebih dinamis.

Sedangkan KH. Husein Muhammad dengan pendekatan kontekstual-substansial dan bercorak fiqih, ia menilai bahwa surat an-nisa>’ : 34 tesebut suatuyang menunjukkan yang partikular, dan dilihat aspek kausalitasnya, dalam artianharus dipahami dengan kontekstual dan sosiologis. Dengan demikian makaterbuka kemungkinan bagi terjadinya proses perubahan, hal ini di dukung olehkeadaan, dimana potensi intelektual dan didukung oleh potensi moral sertaspiritual dapat dimiliki oleh setiap individu tanpa melihat jenis kelamin. Hal iniberdampak pada peluang besar dan kebolehannya perempuan menjadi pemimpindalam berbagai sektor. Sehingga al-Qur’an yang menjadi rujukan Islam tetapsalih li kulli zama>n wa al-maka>n.

Page 16: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

NOTA DINAS I ............................................................................................... ii

NOTA DINAS II ............................................................................................... iii

PENGESAHAN ............................................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ....................................................................... x

ABSTRAK ........................................................................................................ xiv

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 11

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian .................................................. 11

D. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 13

E. Metode Penelitian ....................................................................... 16

1. Jenis Penelitian ....................................................................... 17

2. Sumber Data .......................................................................... 17

3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 18

4. Pendekatan Penelitian ............................................................ 18

5. Teknik Analisis Data ............................................................... 19

6. Langkah-langkah Penelitian .................................................... 19

F. Sistematika Pembahasan ............................................................... 20

BAB II. SKETSA KEHIDUPAN NASARUDIN UMAR DAN KH. HUSEINMUHAMMAD SERTA KONSEP MEREKA TENTANG GENDER

A. Biografi Nasarudin Umar ............................................................ 22

1. Riwayat Hidup dan Pendidikan ............................................... 22

Page 17: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

xvi

2. Aktivitas Intelektual ................................................................. 26

3. Karya-Karya Nasarudin Umar .................................................. 28

B. Biografi KH. Husein Muhammad ............................................... 31

1. Riwayat Hidup dan Pendidikan ............................................... 31

2. Aktivitas Intelektual ................................................................. 32

3. Karya-Karya KH. Husein Muhammad ...................................... 38

C. Kesetaraan Gender dalam al-Qur’an Menurut Nasarudin Umardan KH. Husein Muhammad ...................................................... 42

BAB III. TERMINOLOGI KEPEMIMPINAN SERTA INTERPRETASINASARUDDIN UMAR DAN KH. HUSEIN MUHAMMADTERHADAP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

A. Sekilas Pengertian Kepemimpinan ............................................. 61

1. Term Kepemimpinan dalam al-Qur’an ................................... 61

2. Teori Lahirnya Pemimpin dan Prinsip-Prinsip Kepemimpinan 63

3. Defenisi Kepemimpinan Perempuan ......................................... 66

B. Metode dan Penafsiran Tentang Ayat KepemimpinanPerempuan ................................................................................ 68

1. Metode dan Penafsiran Nasarudin Umar ................................ 68

2. Metode dan Penafsiran KH. Husein Muhammad .................... 75

C. Pemahaman Nasarudin Umar dan KH. Husein Muhammad Terhadap Kepemimpinan Perempuan ....................................... 84

1. Kepemimpinan Perempuan di Ranah Domestik .................... 84

2. Kepemimpinan Perempuan di Ranah Publik .......................... 92

BAB IV. ANALISIS PANDANGAN NASARUDIN UMAR DAN KH HUSEINMUHAMMAD TERHADAP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

A. Akar dan Metodologi Penafsiran Kedua Tokoh ......................... 101

1. Latar belakang dan Akar-akar Pemikiran Penafsiran .............. 101

2. Konstruksi Metodologi Penafsiran ............................................ 106

3. Orisinalitas Pemikiran .............................................................. 112

B. Konsepsi Penafsiran Kepemimpinan Perempuan ...................... 116

Page 18: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

xvii

C. Relevansi dan Kontribusi Penafsiran Nasarudin Umar dan KH Husein Muhammad dengan Konteks Perempuan Indonesia .. 119

1. Kontribusi dalam Bidang Pengembangan Karir Perempuandi Publik ................................................................................... 125

2. Kontribusi Bagi Pengembangan Keilmuan Tafsir .................... 127

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 131

B. Saran-saran ................................................................................ 133

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 130

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 19: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persoalan perempuan1 merupakan hal yang selalu menarik dan aktual

untuk dikaji dan telah berlangsung hampir seusia dengan lahirnya kebudayaan

Islam.2 Hal ini tidak terlepas dari problematika yang dihadapi oleh kaum

perempuan sendiri, dan hampir selalu melahirkan pro-kontra yang sangat luar

biasa, bahwa perempuan kurang dan bahkan tidak dapat memainkan peran

independen dalam tataran domestik dan publik. Perjuangan perempuan untuk

memperoleh keadilan atas hak-hak kemanusiaannya hingga hari ini masih

terus menghadapi halangan-halangan yang serius, antara lain dari pandangan

keagamaan. Sehingga hari ini pendapat mainstream yang dipakai untuk

menafsirkan, baik dari al-Qur’an sendiri maupun hadis, menilai dan

memproduksi pengetahuan adalah suatu h}ujjah keagamaan tekstual yang

dihasilkan zaman stagnasi (ketandusan atau kebantutan) pemikiran Islam pada

abad pertengahan. Meskipun kemoderenan telah mengubah kehidupan

perempuan dalam berbagai aspek, namun pendapat keagamaan konservatif

1 Para kamum feminis Indonesia lebih suka menggunakan kata perempuan daripadawanita. Dalam prasasti Gandasuli disebutkan bahwa asal kata perempuan adalah Parpuanta yangmemiliki arti yang dipertuankan atau dihormati, Empu dalam pengertian ini merupakan sebuahgelar kehormatan yang berarti tuan. Namun menurut William Shakespeare (seorang pujanggaInggris) apapun namanya wanita atau perempuan sama saja, yaitu satu jenis makhluk manusiayang paling berjasa terhdap spesiesnya secara biologis yang memungkinkan manusia bisa lebihbanyak dan silih berganti dari generasi kegenerasi. Lihat Zaitunah Subhan, Kodrat Perempuan;Takdir atau Mitos (Yogyakarta : Pustaka Pesantren, 2004), hlm. 4-8.

2 M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an (Bandung: Mizan, 1996), hlm. 269-318.

1

Page 20: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

2

tersebut masih terus meletakkan perempuan sebagai makhluk yang lebih

rendah.3

Jika dilihat dengan benar pada doktrin Islam sendiri, ternyata ide

egalitarianisme, kemanusiaan, dan kesejahteraan sangat dijunjung tinggi.

Apabila kita merujuk kepada al-Qur’an dengan cermat banyak ayat-ayat yang

menginformasikan bahwa kedudukan antara perempuan dan laki-laki di

hadapan Allah adalah setara.4 Namun dalam tataran realitas ternyata ide-ide

egalitarian dalam al-Qur’an serta petunjuk-petunjuk Nabi (baca: hadis) sering

berbenturan dengan respon masyarakat yang cenderung bias, dengan

memposisikan perempuan sebagai the second class.

Permasalahnnya muncul kemudian ketika memandang “pengakuan”

dalam memandang kepemimpinan diampu oleh kaum perempuan sendiri.

Lebih menarik lagi bila melihat dalam wacana pemikiran Islam, khusus

membicarakan hak-hak kepemimpinan kaum perempuan ini. Secara garis

besar terdapat dua pendapat yang berkembang. Pertama, menganggap

perempuan tidak layak untuk menjadi seorang pemimpin. Kedua, pendapat

yang menyatakan bahwa sejak awal al-Qur’an telah memperkenankan

3 KH. Husein Muhammad, Kaedah Kontekstual ‘Suatu Cara Untuk MewujudkanKeadilan’(Text And Context The Social Construction Of Syari’ah), makalah pada padaPersidangan Internasional bertema “Trends in Family Law Reform in Muslim Countries” KualaLumpur, 18-20 Maret 2006.

4 Perempuan dan laki-laki sama-sama sebagai hamba Allah yang diciptakan hanyauntuk mengabdi kepada Allah (al-Dzariyat: 56), Kualitas seseorang ditentukan dari ketakwaannya(al-Hujurat: 13), Perempuan dan laki-laki sama sabagai khali>fah fi> al-ard}i (al-Baqarah: 30 dan al-An’a>m: 165), Perempuan dan laki-laki mempunyai peran sosial politik (at-Taubah: 71).

Page 21: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

3

perempuan ikut berpartisipasi aktif layaknya kaum laki-laki dalam ranah

publik serta domestik.5

Adalah suatu hal yang wajar adanya berbagai ketegangan dalam tradisi

lama jika dikonfrontasikan dengan kecenderungan baru yang berkembang,

yang belakangan ini merupakan konsekuwensi logis dari evolusi kesadaran

dan peradaban manusia. Terlebih lagi mengenai supremasi kepemimpinan

perempuan, yang pada umumnya secara tekstual mendapat legitimasi dalam

al-Qur’an. Hal ini sebagai contoh tergambar dalam surat an-Nisa>’ ayat 34 dan

hadis Nabi6 yang seolah-olah membedakan status laki-laki dan perempuan,

yang menurut sebagian penafsiran hanya dipahami secara literal-normatif

semata, namun juga disisi lain penafsiran dipahami secara kontekstual-

historis. Varian penafsiran muncul ketika menginterpretasikan surat an-Nisa>’

ayat 34 tersebut, misal Musthofa Al-Maraghi mengatakan diantara tugas laki-

laki ialah memimpin kaum perempuan dengan melindungi dan menanggung

pemeliharaan atas mereka (kaum perempuan).7 Hal ini karena Allah

melebihkan laki-laki atas perempuan dalam perkara kejadian, dan memberi

5 Farichatul Maftuchah, “Reposisi Perempuan dalam Kepemimpinan”, Jurnal StudiGender dan Anak Yin Yang, PSG STAIN Purwokerto, Vol. 3, No. 2, Jul-Des 2008, hlm. 2.

6 “Telah bercerita kepada kami Ustman bin al-Haitsam, telah bercerita kepada kami‘Auf dari al-Hasan dari Abu Barkah berkata: “Sesungguhnya Allah memberi manfaat kepadakudengan sebuah kalimat pada hari perang (jamal). Tatkala nabi mendengar orang-orang Persiamengangkat anak perempuan Kisra sebagai pemimpin, maka beliau bersabda: “Tidaklah sekali-kali suatu kaum memperoleh kemakmuran, apabila menyerahkan urusan mereka kepadaperempuan.” (H.R. al-Bukhari), Lihat Abi Abdilla>h Isma>il bin Ibra>him bin al-Mughira>h binBardizbah al-Bukha>ri, Shahih al-Bukha>ri, Jilid IV (Beirut: Da>r al-Fikr, 1981), hlm. 97.

7 Maulana > Muhammad Ali, Qur’an Suci Terjemah dan Tafsir (Jakarta: Darul KutubulIslamiyah, 2006), hlm. 237.

Page 22: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

4

mereka kekuatan yang tidak diberikan kepada kaum perempuan,8 juga

memberi nafkah kepada kaum wanita, membela, dan melindungi mereka.9

Di lain sisi, Asghar Ali Enginner sebagai feminis muslim mengkritik

metode para mufasir yang hanya memahami ayat dengan nilai teologis dan

mengenyampingkan nilai sosiologis10, senada dengan Asghar, Fazlur Rahma>n

mengungkapkan bahwa ungkapan laki-laki sebagai qawwa>mu>n bukanlah

perbedaan hakiki namun lebih bersifat fungsional11. Demikian juga Amina

Wadud Muhsin, ia juga mengkritik penafsiran-penafsiran yang selama ini ada,

terutama tafsir perempuan. Menurutnya dalam suatu penafsiran tersebut ada

tiga kategori yang perlu diperhatikan, yaitu tradisional, reaktif, dan holistik.

Pada kategori ketiga inilah dimana seorang penafsir menggunakan seluruh

metode penafsiran tersebut, termasuk didalamnya hermeneutika dan

mengkaitkannya dengan berbagai persoalan sosial, moral, ekonomi, dan poltik

yang ada di era modern ini12, dan dalam kategori inilah Nasaruddin Umar

menempatkan karya-karyanya.13 Pada umumnya feminis muslim menggugat

paham konsevatif karena dianggap tidak sejalan dengan ide feminis yakni

8 Ahma>d Musthafa al-Maraghi>, Tafsir al-Ma>ra>ghi (Beirut: Da>r al-Fikr), hlm. 27.

9 Abu Abdilla>h Muhammad Ibn Ahmad al-Ansari Al-Qurt}u>bi>, Tafsir al-Qurt}u>bi> al-Ja>mi’ Li Ahka>m Al-Qur’an (Kairo: Da>r al-Katib al-‘Arabiyah, 1967), hlm. 168.

10 Asghar Ali Enginner, Hak-hak Perempuan Dalam Islam, Terj. Farid Wajidi dan CiciFarkha Assegaf (Bandung: LSPPA dan CUSO Indonesia, 1994), hlm. 57.

11 Fazlur Rahma>n, Tema-Tema Pokok Al-Qur’an, terj. Anas Mahyuddin (Bandung:Pustaka, 1983), hlm. 72.

12 Amina Wadud Muhsin, Wanita dalam Al-Qur’an, terj, Yazia Radianti (Bandung::Pustaka, 1994), hlm. 2.

13 Nasaruddin Umar, Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur’an (Jakarta::Paramadina, 1999), hlm. xxxvii-xxxviii.

Page 23: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

5

terciptanya kesetaraan equal antara laki-laki dan perempuan. Pemahaman

yang beragam ini, pada gilirannya, menempatkan interpretasi (exegesis)

sebagai disiplin keilmuan yang tidak mengenal kering, bahkan senantiasa

hidup bersamaan dengan perkembangan teori pengetahuan para

pengimannya.14

Dalam hal peran ini juga, sering terjadi kekaburan dikehidupan sehari-

hari antara ketimpangan peran kehidupan. Ada yang lebih berpegang pada

adat, budaya dari pada agamanya dan ada yang sebaliknya mereka lebih

mengedepankan agama dari pada adat, dan budayanya, yang menganggap

laki-laki adalah yang lebih cocok untuk mengemban tugas kekeluargaan dan

menjalankan pemerintahan, karena sudah menjadi tradisi dan kewajiban

agama.

Terkait dengan prolem diatas, pada era globalisasi pembangunan

nasional sekarang dalam konteks sumber daya manusia, keterlibatan kaum

perempuan dalam pekerjaan yang dilakukan kaum laki-laki merupakan suatu

hal yang mendesak dan sangat esensial wacana keIslaman. Karenanya

sebenarnya kepedulian holistik yang melihat sumber daya perempuan dengan

peran kekhalifahannya di muka bumi dengan acuan pada nilai-nilai agama dan

nilai luhur budaya bangsa, perlu disinergikan dalam konteks dimensi publik

dan domestik sekaligus. Dimensi publik menyangkut aspek perempuan

dibidang iptek, ekonomi, ketenagakerjaan, politik, dan ketahanan nasional.

14 M. Nur Kholis Setiawan, Al-Qur’an Kitab Sastra Terbesar (Yogyakarta: eLSAQPress, 2006). hlm. 1.

Page 24: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

6

Sedangkan dimensi domestik mencakup aspek kesejahteraan keluarga,

kesehatan, hubungan keluarga yang simetris dan lain-lain.15

Prestasi kaum perempuan sendiri disaat sekarang jauh lebih

mengesankan, hal ini salah satunya tergambar diaspek pendidikan. Jumlah

kaum perempuan buta huruf dalam masa dasawarsa terakhir menurun secara

dramatis dibanding kaum laki-laki, peran kaum perempuan melonjak dengan

pesat. Perjuangan mereka dalam mengesahkan anti discrimination law secara

global telah membawa dampak luas terhadap kesempatan kerja kaum

perempuan,16 hingga merambah pada posisi kepemimpinan dalam berbagai

tataran, ini terbukti disaat sekarang kaum perempuan Indonesia telah berhasil

menduduki beberapa jabatan kepemerintahan.17

Di Indonesia wacana pemimipin perempuan telah mencuat ke

permukaan sejak era tahun 1998. Dalam catatan kami diskursus wacana

pemimipin perempuan telah memancing polemik dan debat antara yang pro

maupun kontra terhadap pemimpin perempuan dalam sebuah negara. Apalagi

dalam masyarakat yang secara umum bersifat patrilinial, yakni memuliakan

kaum laki-laki dalam semua aspek kehidupan. Ini merupakan sebuah

15 Huzaemah Tahido Yanggo, “Pandangan Islam tentang Gender” dalam MansourFakih (dkk.), Membincang Feminisme Diskursus Gender Perspektif Islam (Surabaya: RisalahGusti, 1996), hlm. 151.

16 Mansour Fakih, Analisa Gender dan Transformasi Sosial (Yogyakarta: PustakaPelajar, 1996), hlm. 158.

17 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melantik menteri dalam kabinetIndonesia Bersatu II. Dari 34 menteri yang telah dilantik terdapat 5 perempuan yang memperolehkesempatan berada di posisi tertinggi periode 2009-2014. Kelimanya adalah Sri Mulyani Indrawati(Menteri Keuangan), Mari Elka Pangestu (Menteri Perdagangan), Armida Alisjahbana (MenteriNegara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas), Endang Rahayu Sedyaningsih(Menteri Kesehatan), dan Linda Agum Gumelar (Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak). Nur Azizah, “Lima “Perempuan” di Kabinet Indonesia Bersatu II” dalamhttp://www.Jurnalperempuan.com, diakses tanggal 30 Januari 2010.

Page 25: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

7

fenomena yang tidak dapat disangkal lagi, bahwa perempuan sekarang ini

telah tampil menduduki berbagai jabatan penting dalam masyarakat besar

(publik), atau kecil (domestik).

Selain itu fakta sejarah menginformasikan dalam al-Qur’an bahwa

kepemimpinan perempuan itu telah ada, hal ini tergambar dalam kisah ratu

perempuan bernama Bilqis dari negeri Saba Yaman Selatan18, selain itu

contoh lain Sittu al-Mulk saudara perempuan al-Hakim bin Amrillah al-Fat}imi

selama empat tahun pernah berkuasa di Mesir, demikian pula Sjararah ad-Du>r,

istri al-Ma>lik as-Shalih Ayyub yang menjabat khalifah di Mesir hingga tahun

1357 H.19 Peranan Khadijah terhadap misi dakwah Nabi Saw. Namun data

sejarah tersebut seolah-olah tidak “diindahkan” bagi sebagian muslim. Dan

menjadikannya suatu sikap apologetik akan hal tersebut.

Dari uraian di atas, menunjukkan bahwa sebenarnya al-Qur’an tidak

diragukan lagi dalam memandang laki-laki dan perempuan dalam berbagi

terminologi kesetaraan sebagai makhluk manusia dalam berbagai hal.

Keseluruhan spirit Islam secara umum sangat menegaskan kesetaraan antara

laki-laki dan perempuan baik dalam status, posisi, dan nilai,20 baik juga dalam

perannya sebagai pemimpin di ranah domestik dan publik, dan ini menjadi

suatu isu dan problem global yang menjadi hak setiap insan untuk mencari

18“Sesungguhnya aku (Hud-hud) menemukan seorang perempuan yang memerintahmerekea dan diadianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar,” Q.S. An-Naml : 23, Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: PT Syamil CiptaMedia, 2005), hlm. 379.

19 Hasjim Abbas, Presiden Perempuan Perspektif Hukum Islam (Yogyakarta: Kutub,2004), hlm. 173.

20 Waryono Abdul Ghafur dan Muh. Isnato, Gender dan Islam; Teks dan Konteks(Yogyakarta: PSW IAIN Sunan Kalijaga, 2002), hlm. 27.

Page 26: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

8

solusi yang tepat, dengan berusaha mengkomunikasikan teks-teks keagamaan

dengan akulturasi zaman yang terus berkembang, supaya terjadi dialog antar

keduanya, dan tetap merefleksikan tujuannya secara utuh dan holistik,

terutama dalam etika universal dan kosmopolitannya, seperti tentang spirit

keadilan dan kesetaraan.

Salah satu alasan perbenturan teks-teks agama dan fenomena yang

berkembang inilah, yang mendorong lahirnya tafsir yang bercorak feminis,

yang mengupayakan untuk menjadikan analisis gender sebagai karangka kerja

penafsiran bersifat kontekstual yang seterusnya memerlukan penelitian

terhadap aspek rasional yang terdapat dalam teks dan menempatkan dan

melihat teks-teks tersebut dari pesan metafisiknya.21 Selain itu juga menurut

para feminis pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin bukan saja

merugikan perempuan, tetapi juga sudah tidak relevan lagi untuk diterapkan di

dalam masyarakat modern, karena laki-laki dan perempuan mempunyai

peluang dan potensi yang sama untuk mengakses berbagai bidang profesi.22

Atribut gender yang diartikan sama dengan atribut jenis kelamin biologis

menjadi sebuah wacana dan diperdebatan di dalam masyarakat, dan hal ini

berimplikasi pada sebuah wacana pada pengingkaran eksistensi perempuan

sebagai manusia yang mandiri, dan lebih jauh tentang kelayakan perempuan

menjadi pemimpin baik di ranah domestik ataupun publik.

21 Sinta Nuriyah A. Rahman, dkk, Islam dan Konstruksi Seksualitas (Yogyakarta: PSWIAIN Yogyakarta, The Ford Foundation dan Pustaka Pelajar, 2002), hlm. xix.

22 Nasaruddin Umar, Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur’an, hlm. 95.

Page 27: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

9

Dari uraian di atas, penulis merasa perlu adanya penelitian tentang

kepemimpinan perempuan yang ditawarkan dari tokoh Indonesia yang sesuai

dengan kultur dan kepribadian bangsa Indonesia. Pada penelitian ini, penulis

akan memaparkan dan mengeksplorasi penafsiran Nasarudin Umar dalam

karyanya Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur’an dan K.H. Husein

Muhammad pada karyanya Fiqih Perempuan; Refleksi Kiai atas Wacana

Agama dan Gender dalam memahami ayat-ayat al-Qur’an, khususnya yang

berkaitan dengan kepemimpinan perempuan.

Nasarudin Umar merupakan tokoh yang mempunyai pengaruh

terhadap pemikiran dan gerakan keadilan gender di Indonesia. Ia menafsirkan

ayat-ayat yang terkesan bias gender dalam karyanya dengan berbagai metode

dan pendekatan yang sesuai dengan perkembangan keilmuan studi tafsir.

Selain itu ia mencoba memberikan sebuah cara baru dalam menelaah kata-kata

dalam rangkaian ayat, salah satu contohnya yaitu ia membedakan antara kata-

kata ar-rajul dengan az-zakr, juga antara an-nisa >’ dengan al-mar’ah, yang

perbedaan tersebut berimplikasi pada kejelasan arah dari ayat tersebut,

sehingga konsep al-Qur’an dalam mewujudkan kesetaraan, dan egaliter

terwujud. Nasaruddin Umar bisa dibilang sebagai akademisi dan praktisi, ini

terlihat dari aktifitas yang ia geluti, sebagai staf pengajar di berbagai

Universitas pada kajian wanita misalnya Fisip UI dan Pascasarjana UIN

Jakarta. Terakhir jabatan yang diampu ialah sebagai Dirjen Bimbingan

Masyarakat Islam Jakarta dan rektor Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ)

Jakarta.

Page 28: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

10

Sedangkan Husein Muhammad juga merupakan salah seorang tokoh

yang konsen terhadap permasalahan gender. Ia adalah salah satu deretan

ulama Indonesia yang melontarkan gagasan-gagasan pembacaan ulang

terhadap fiqih klasik terutama yang berkaitan dengan permasalahan

perempuan, rumusan yang telah ada dalam literatur kitab-kitab fiqh

mengambarkan sikap ambivalensi Islam dalam memperlakukan perempuan.

Dimana bagi masyarakat Indonesia umumnya, keyakinan akan kebenaran

dalam fiqh telah sedemikian mendalam sehingga fiqh telah menjadi norma

yuridis, sosiologis, dan filosofis. Implikasi lebih jauh dari pandangan seperti

ini adalah kedudukan perempuan (terlebih dalam posisi kepemimpinan)

secara umum di Indonesia ditentukan oleh isi fiqh yang dalam banyak hal

masih dipahami secara tekstual dan kaku. Perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, mau tidak mau mengubah aturan-aturan dan tata nilai yang

selama ini dianggap mapan dan dipegang secara kokoh. Dalam tatanan sosial

yang semakin rasional dan liberal, tidak mungkin lagi mempertahankan

sikap-sikap maupun pandangan lama terhadap perempuan. Karenanya, teks-

teks kitab suci dan berbagai produk pemikiran keagamaan sudah seharusnya

dibaca ulang, setidaknya di kalangan progresif dari berbagai lapisan

masyarakat. Dari kerangka inilah makna kehadiran Husein Muhammad.

Kesehariannya Ia menjadi pengasuh PP Da>rut Tauhid, Arjawinangun Cirebon

Jawa Barat yang memiliki tradisi kitab kuning cukup kuat. Setidaknya ia

mampu membaca secara teliti dan kritis serta memetakan beragam referensi

klasik yang berisi tentang ketentuan-ketentuan mengenai relasi laki-laki dan

Page 29: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

11

perempuan yang dianggap timpang.23 Pandangan kedua tokoh tersebut tentang

kepemimpinan perempuan sangat urgen untuk diteliti yang bertujuan untuk

memberikan kontribusi terhadap khazanah pemikiran Islam.

B. Rumusan Masalah

Dari deskripsi di atas, penelitian ini akan terfokus pada.

1. Bagaimana metode dan penafsiran Nasaruddin Umar dan KH Husein

Muhammad dalam karyanya tentang memaknai ayat-ayat al-Qur’an,

khususnya mengenai kepemimpinan perempuan?

2. Bagaimana konsep Nasarudin Umar dan KH Husein Muhammad tentang

kepemimpinan perempuan ?

3. Apa kontribusi pemikiran mereka dan relevansinya dengan konteks

perempuan di Indonesia sekarang?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini di antaranya adalah:

1. Untuk mengetahui metode dan penafsiran Nasarudin Umar dan KH

Husein Muhammad dengan analisis mereka.

2. Untuk mengetahui inti atau konsep pemahaman dari sudut pandang

Nasarudin Umar dan KH Husein Muhammad,

3. Untuk mengetahui apa kontribusi serta relevansi pemikiran penafsiran

mereka pada konteks perkembangan perempuan Indonesia saat sekarang.

23 Husein Muhammad, Fiqih Perempuan: Refleksi Kiai atas Wacana Agama danGender (Yogyakarta: LKiS, 2001), hlm. xi.

Page 30: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

12

Adapun kegunaan penelitian ini adalah:

1. Bersifat ilmiah

a. Penelitian ini merupakan langkah awal penulis dalam usaha mengkaji

al-Qur’an secara tematik, dan upaya mengembangkan kajian terhadap

al-Qur’an.

b. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan dorongan kepada

para pemerhati studi tafsir untuk mengkaji ayat-ayat al-Qur’an

berperspektif gender, sebab tafsir feminis banyak disoroti oleh para

cendikiawan khususnya para feminis tentang kebenarannya yang

banyak dijadikan legitimasi untuk mendiskreditkan kaum perempuan.

c. Memberikan alternatif pemahaman tentang tafsir berperspektif

feminis agar tidak terjadi pemaksaan kehendak atau penindasan atas

nama agama serta terwujud keadilan bagi perempuan.

d. Memberikan sumbangan pemikiran bagi bangsa Indonesia dalam

menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan feminisme di

Indonesia dan memberikan sudut pandang baru dalam memahami

kedudukan dan peran perempuan dalam kehidupan yang sesuai dengan

latar belakang sosio-kultural Indonesia.

2. Bersifat akademik

a. Untuk mengetahui aplikasi praktis metodologis penafsiran feminis

Nasarudin Umar dan KH Husein Muhammad dalam konteks studi

penafsiran ayat-ayat al-Qur’an khususnya mengenai kepemimpinan

perempuan .

Page 31: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

13

b. Untuk memenuhi salah satu syarat akademis guna memperoleh gelar

Sarjana Strata Satu dari Fakultas Ushuluddin, Studi Agama dan

Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

D. Tinjauan Pustaka

Untuk dapat memecahkan persoalan dan mencapai tujuan

sebagaimana diungkapkan di atas, maka perlu dilakukan tinjauan pustaka

guna mendapat kerangka berfikir yang dapat mewarnai kerangka kerja serta

memperoleh hasil sebagaimana yang diungkapkan. Dalam kajian ini terdapat

beberapa buku dan tulisan yang terkait tentang perempuan. Kajian yang

membahas tema-tema perempuan sebenarnya sudah banyak dilakukan. Di

Indonesia sendiri buku-buku yang berkaitan dengan persoalan perempuan

sudah tidak asing lagi. Khusus karya yang mengkaji kepemimpinan

perempuan perspektif Nasarudin Umar dan KH Husein Muhammad,

sepengetahuan penulis belum ada yang meneliti secara spesifik. Beberapa

tulisan yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan perempuan antara lain

sebagai beikut.

M. Qurasih Shihab menulis dalam karyanya yang berjudul

“Perempuan” tepatnya pada pembahasan kepemimpinan perempuan

menyatakan bahwa dalam pengertian “kepemimpinan” tercakup pemenuhan

kebutuhan, perhatian, pemeliharaan, pembelaan, dan pembinaan. Oleh karena

itu, kepemimpinan perempuan tidak hanya terbatas dalam upaya

mempengaruhi lelaki agar mengakui hak-haknya yang sah, tetapi juga harus

Page 32: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

14

mencakup sesama jenisnya agar dapat bangkit kerjasama meraih dan

memelihara harkat dan martabatnya, dan kepemimpinan perempuan tidak

hanya terbatas dalam rumah tangga, tetapi juga dalam masyarakat (publik).24

Dalam buku Hamim Ilyas “Perempuan Tertindas kajian Hadis-Hadsi

Misoginis” dijelaskan bahwasanya kepemimpinan perempuan khususnya

politik secara tekstual. Mereka berpendapat bahwa berdasarkan petunjuk

hadis tersebut pengangkatan perempuan menjadi kepala negara, hakim

pengadilan, dan berbagai jabatan politis lainnya dilarang. Selanjutnya mereka

menyatakan bahwa perempuan menurut petunjuk syara’ hanya diberi

tanggung jawab untuk menjaga harta suaminya. Oleh karenanya, al-Khattabi

misalnya, mengatakan bahwa seorang perempuan tidak sah menjadi khalifah.

Demikian pula as-Syauka>ni dalam menafsirkan hadis tersebut berkata bahwa

perempuan itu tidak termasuk ahli dalam hal kepemimpinan, sehingga tidak

boleh menjadi kepala negara.25

Syafiq Hasyim dalam buku editannya “Kepemimpinan Perempuan

dalam Islam” juga mengupas tentang keabsahan perempuan menjadi

pemimpin baik secara teologis, politis maupun kesejarahannya. Di sini

dikemukakan beberapa artikel yang menyoroti tentang kepemimpinan

perempuan baik lewat tinjauan al-Qur’an, hadis, fiqih maupun tasawuf.26

24 M.Quraish Shihab, Perempuan (Jakarta: Lentera Hati, 2007), hlm. 341.

25 Hamim Ilyas (dkk.), Perempuan Tertindas Kajian Hadis-Hadis Misoginis(Yogyakarta: elSAQ Press, 2003), hlm. 279.

26 Syafiq Hasyim, Kepemimpinan Perempuan dalam Islam (Jakarta: TAF Indonesia,tth), hlm. 23-32.

Page 33: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

15

Penelitian Skripsi tentang isu-isu perempuan juga banyak ditemukan,

di antaranya: dalam skripsinya Hendro Sucipto, yang berjudul

“Kepemimpinan dalam Keluarga; Studi Komparasi Yunahar Ilyas dan Husein

Muhammad”, dia berpandangan bahwa mereka menafsirkan ayat tentang

kepemimpinan dalam keluarga disandarkan pada surat an-Nisa>’ ayat 34,

awalnya mereka mempunyai pandangan yang sama dalam hal kelayakan

perempuan menjadi pemimpin, akan tetapi ada penekanan selanjutnya, bahwa

Yunahar melihat harus ada salah satu yang menjadi pemimpin agar tidak

menjadi kebuntuan dalam keluarga, karena kepemimpinan keluarga bersifat

normatif bukan kontekstual. Sementara Husein melihat kepemimpinan dapat

dipegang suami atau istri, karena keduanya mempunyai hak yang sama dalam

memimpin keluarga.27

Kemudian dalam skripsi Abdul Wahid, yang berjudul “Pemimpin

Perempuan Menurut Pandangan Fatima Mernisi” mengatakan memahami

pemimpin perempuan semestinya dikembalikan kepada prinsip etis agama

yang berkesetaraan dan berkeadilan, karena sejauh pengamatannya persoslan

memimpin semat-mata tidak dilihat dari unsur jenis kelamin, namun

tergantung pada kesiapan, kemampuan serta bakat yang dimilikinya,

sehingga mampu menjalankan tugas dengan baik.28

27 Hendro Sucipto, “Kepemimpinan dalam Keluarga; Studi Komparasi Yunahar Ilyasdan Husein Muhammad”, Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2009,hlm. 102.

28 Abdul Wahid, “Pemimpin Perempuan Menurut Pandangan Fatima Mernisi”, SkripsiFakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarata, 2008, hlm. 76.

Page 34: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

16

Penelitian tesis tentang pemikiran feminis juga dibahas, oleh Inayah

Rohmaniyah dengan judul “Otonomi Perempuan dalam Islam; Studi

Metodologi Pemikiran Asghar Ali Angineer”. Tesis ini mendiskripsikan

konsepsi Asghar tentang keberadaan perempuan, mencakup eksistensinya

sebagai individu maupun makhluk sosial, serta bagaimana sebenarnya al-

Qur’an memberikan penghargaan yang tinggi kepada perempuan, serta

menempatkan laki-laki dan perempuan pada posisi yang egaliter dan memiliki

hak yang sama, individualitas dan independensi yang sama.29

Kemudian Farichatul Maftuchah dalam jurnal studi gender dan anak

Yin Yang PSG STAIN Purwokerto, “Reposisi Perempuan dalam

Kepemimpinan” menyatakan keterbukaan ruang bagi perempuan untuk

mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya telah memberikan kesempatan

melahirkan kemampuan-kemampuan perempuan dalam segala sektor

kehidupan yang sebelumnya hanya diklaim milik kaum laki-laki. Realitas

mengenai perempuan yang mampu memerankan fungsi kepemimpinan dalam

berbagai sektor menunjukkan adanya potensi yang sama antara perempuan

dan laki-laki.30

E. Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam penulisan ialah deskriptif

analitis. Dari situ, langkah awal yang ditempuh adalah mengumpulkan data-

29 Inayah Rohmaniyah, “Otonomi Perempuan dalam Islam; Studi MetodologiPemikiran Asghar Ali Angineer”, Tesis Pascasarjana UGM, Yogyakarta, 2001, hlm. 155.

30 Farichatul Maftuchah, “Reposisi Perempuan dalam Kepemimpinan”, Jurnal StudiGender dan Anak Yin Yang, hlm. 6.

Page 35: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

17

data yang dibutuhkan, baru kemudian dilakukan klasifikasi, deskripsi dan

analisis. Alat penelitian ini digunakan jenis penelitian, sumber data, metode

pengumpulan data, dan metode analisis data, sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka (library research)

yaitu penelitian yang fokus penelitiannya menggunakan data,31 dan meneliti

buku-buku kepustakaan dan karya-karya dalam bentuk lain.

2. Sumber Data

Sasaran atau objek utama penelitian ini adalah penafsiran terhadap

teks-teks yang terkait dengan kepemimpinan perempuan menurut Nasarudin

Umar dan KH Husein Muhammad dan data-data yang sesuai dengan tema

dari berbagai sumber yang berkaitan dengan pokok pembahasan yang penulis

angkat, baik itu bersifat primer yakni karya Nasarudin Umar dengan bukunya

Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur’an dan KH Husein

Muhammad dengan bukunya Fiqih Perempuan; Refleksi Kiai atas Wacana

Agama dan Gender dan karya-karya tulisannya di berbagai media serta

penulis akan melakukan wawancara, baik secara langsung, maupun via

internet, dan telepon sebagai data pelengkap. Sedangkan data sekundernya

diambil dari data tertulis yang berupa buku-buku, jurnal maupun artikel yang

berkaitan dengan kepemimpinan perempuan. Misalnya tulisan Husein

Muhammad dalam buku Islam Agama Ramah Perempuan; Pembelaan Kiai

31 Kartini, Pengantar Metodologi Riset (Bandung: Mandar Maju, 1996), hlm. 33.

Page 36: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

18

Pesantren, dan Nasarudin Umar dalam bukunya Paradigma Baru Teologi

Wanita.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Metode Dokumenter

Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan

menganalisis dokumen berupa buku-buku, artikel dan makalah yang ditulis

oleh KH Husein Muhammad, dan Nasarudin Umar. Penelitian ini lebih

menekankan terhadap buku Fiqh Perempuan dan Argumen Kesetaraan Jender

Perspektif Al-Qur’an dan karya-karya Nasarudin Umar dan KH Husein

Muhammad yang tersebar di berbagai media.

b. Metode Wawancara

Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan mewawancarai

Nasarudin Umar dan KH Husein Muhammad, baik secara langsung maupun

melalui media seperti via telepon dan internet. Namun, data-data ini hanya

bersifat pendukung dan penguat saja, bukan sebagai sumber utama dalam

penelitian.

4. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan historis-

sosiologis, dengan tujuan untuk menelusuri biografi serta sejarah

pertumbuhan dan perkembangan pola pemikiran dan interpretasi Nasarudin

Umar dan KH Husein Muhammad serta konteks sosial-budaya yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan itu.

Page 37: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

19

5. Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan beberapa meode,

yaitu:

a. Metode deskriptif-analisis. Metode deskriptif adalah digunakan dalam

rangka memberikan gambaran data yang ada serta memberikan interpretasi

terhadapnya,32 serta melakukan analisa interpretatif.33 Sedangkan metode

analisis digunakan untuk melakukan pemeriksaan (analisis) secara

konsepsional atas makna yang terkandung dalam istilah-istilah yang

digunakan dan pernyataan-pernyataan yang dibuat.

b. Kemudian dengan metode komparasi, dimaksudkan untuk

membandingkan metode, dan konsep penafsiran kedua tokoh tentang

kepemimpinan perempuan. Dari perbandingan inilah ditemukan adanya

persamaan dan perbedaan penafsiran di antara keduanya.

6. Langkah-langkah Penelitian

a. Meneliti ayat-ayat tentang kepemimpinan yang ditafsirkan oleh

Nasaruddin Umar dan KH. Husein Muhammad.

b. Meneliti penafsiran Nasaruddin Umar dan KH. Husein Muhammad

disertai inti-inti pokok pikirannya.

c. Melacak sumber-sumber panafsiran Nasaruddin Umar dan KH. Husein

Muhammad.

32 Anton Baker dan Ahmad Charis Zubair, Metode Penelitian Filsafat (Yogyakarta:Kanisius, 1990), hlm. 27.

33 Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung: Tarsito, 1982), hal.139.

Page 38: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

20

d. Terakhir setelah data terkumpul kemudian diolah agar menjadi ringkas

dan sistematis. Dimulai dari menulis data-data yang berkaitan dengan

tema pembahasan, mengedit, mengklarisifikasi, mereduksi dan

menyajikan berupaya merekonstruksi dan menyimpulkan.34

F. Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan arah dan tersusunnya pembahasan dalam

penulisan ini, maka penulis membaginya menjadi. Pembahasan diawali

dengan Bab I yang menjelaskan signifikansi dari penelitian ini. Bagian Bab I

menjelaskan tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan

dan kegunaan penulisan, tinjauan pustaka, metode penelitian dan yang

terakhir adalah sistematika pembahasan.

Selanjutnya sebagai pengantar sebelum memasuki wilayah inti, pada

Bab II penuyusun akan mencoba untuk mendiskripsikan biografi Nasarudin

Umar dan KH Husein Muhammad, meliputi sketsa kehidupan, biografi

intelektual serta karya-karyanya. Untuk memberikan gambaran yang jelas

tentang kepemimpinan perempuan, maka pada bab ini penyusun juga akan

menyertakan konsep kesetaraan gender dalam al-Qur’an menurut Nasarudin

Umar dan KH Husein Muhammad.

Pembahasan selanjutnya dalam penulisan ini adalah pada Bab III,

berupa penelitian terhadap metode dan penafsiran Nasarudin Umar dan KH

Husein Muhammad terhadap kepemimpinan perempuan dalam karya mereka.

34 Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasim, 1996),hlm. 29.

Page 39: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

21

Di sini akan dipaparkan bagaimana pandangan Nasarudin Umar dan KH

Husein Muhammad dan metode penafsiran terhadap ayat kepemimpinan

perempuan, serta pandangan Nasarudin Umar dan KH Husein Muhammad

terhadap perempuan sebagai pemimpin. Dengan tujuan supaya dapat

diketahui model pemikiran dan penafsiran Husein Muhammad mengenai

tema kepemimpinan perempuan

Pembahasan yang sentral dan analisis akan dilakukan pada Bab IV,

yakni ulasan dan menyingkap tentang kekhasan pemikiran-penafsiran

keduanya terhadap ayat-ayat yang berbicara tentang kepemimpinan,

khususnya perempuan, yakni dengan menganalisis beberapa aspek dalam

pemikiran keduanya yang meliputi pokok-pokok pemikiran, dan relevansi

penafsiran Nasarudin Umar dan KH Husein Muhammad dengan konteks

perempuan Indonesia sekarang. Setelah pembahasan utama, penulis akan

mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai penutup di Bab V, yang dapat

diambil dari pembahasan yang telah dilakukan serta beberapa saran guna

melengkapi pembahasan di atas yang sangat terbatas.

Page 40: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

131

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan beberapa poin utama

sebagai berikut:

1. Dalam semangat Al-Qur'an, kepemimpinan tidak ada jenis kelamin yang

diistimewakan. Namun the cultural factors sangat dominan dalam

mendefinisikan dan menafsirkan al-Qur'an. setiap kata dalam al-Qur’an

tidak hanya mempunyai makna literal. Didapati ketika pengungkapan laki-

laki dan perempuan dari segi biologis maka al-Qur’an menggunakan al-

zakar dan al-untsa. Sementara dari segi beban sosial seringkali

menggunaka istilah al-rajul/al-rijal dan al-mar’ah/al-nisa >’. Jadi perlu

pendekatan semantik di dalam memahami shigat mudzakkar dan shigat

muannats dalam al-Qur'an. Perlu juga pendekatan hermeneutik dan

terutama metode maudhu'i di dalam memahami ayat-ayat gender. Jadi

perbedaan-perbedaan laki-laki da perempuan tidaklah menjadi

justification Untuk menskreditkan perempuan dan menutup mata akan

kepemimpinan perempuan. Kepemimpinan perempuan di publik dan

domestik dapat berkaca pada kisah masa lalu. Khadijah adalah kepada

rumah tangga ketika Nabi di Mekah. Ratu Balqis mendapatkan bintang

penghargaan sebagai "Laha> 'arsyun 'adhim" (tidak menggunakan "lahu”)

Page 41: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

132

ini menandakan bahwa kepemimpinan perempuan dapat diterima selagi

dapat mengerjakan yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran.

2. Sedangkan Husein dalam penafsirannya terhadap kepemimpian

perempuan tergambar dalam Q.S. al Nisa >’, 34, ayat ini tidak menguraikan

atau merujuk pada norma universal tetapi mendukung norma kontekstual,

dan menunjukkan sesuatu yang partikular. Ayat ini harus dipahami sebagi

bersifat sosiologis dan kontekstual. Posisi yang ditempatkan sebagi

subordinat laki-laki sesungguhnya muncul dan lahir dari sebuah bangunan

masyarakat atau peradaban yang dikuasai laki-laki, yang secara popular

dikenal sebagai peradaban patriaki. Kehebatan atau potensi intelektual dan

profesi adalah dua hal yang menjadi syarat bagi sebuah kepemimpinan

dalam berbegai wilayahnya, domesik maupun publik. Dengan syarat

seperti ini, terbuka kesempatan yang luas bagi perempuan untuk

menduduki posisi-posisi kepemimpinan domestik dan publik.

3. Jadi Nasaruddin Umar dan KH Husein Muhammad mencoba pembacaan

teks keagamaan ke arah yang lebih berkeadilan gender. Dengan paradigma

tersebut, maka warna distorsi posisi perempuan dalam Islam terlebih

dalam isu kepemimpiann perempuan dapat terkuak sebagai akibat dari

begitu dominannya tafsir maskulin yang menjalar dalam penafsiran teks

keagamaan. Husein mencoba model pembacaan kontekstual dengan basis

utama visi universal Islam, melalui bingkai “Fiqih emansipatoris“ yang ia

bangun, dan hal tersebut mesti dibangun atas dasar paradigma dan

pondasi demokrasi sebab pilar kesetaraan dan penghargaan terhadap

Page 42: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

133

sesama manusia terdapat di dalamnya, dan dapat diarahkan kepada

penciptaan struktur sosial yang adil, berkeadaban, dan

berprikemanusiaan. Sedangkan Nasaruddin Umar disini Nasaruddin Umar

ingin mencipakan kesadaran gender yang lebih makro dan holistik

sekaligus, bahkan ia juga membawa elemen-elemen dalam dunia

mikrokosmos, makrokosmos, dan Tuhan. Dengan demikian kontibusi

yang tampak ialah pembacaan yang demikian akan menunjukkan kepada

masyarakat umumnya bahwa penafsiran terhadap teks agama sebenarnya

tidak akan diskriminatif apabila berorientasi pada pemahaman, bukan

pada framework penguasaan. Sehingga adagium yang menjadi jargon para

mufassir kontemporer adalah bahwa al-Qur’an merupakan sebuah kitab

suci yang salih li kulli zama>n wa al-maka>n, dapat tetap komunikatif bagi

setiap insan dan waktu.

B. Saran- Saran

Dengan mempertimbangkan hasil kajian terhadap Penafsiran

Nasaruddin Umar dan KH Husein Muhammad yang telah dilakukan,

penyusun memberikan saran sebagai berikut:

1. Apa yang tercover dalam skripsi ini hanyalah sedikit dari pemikiran

Nasaruddin Umar dan Husein Muhammad. Karya ini bermaksud sebagai

salah satu usaha memperoleh sekelumit dari pemikirannya. Sebagai

seorang penafsir, pemikir, sekaligus praktisi dalam bidang tafsir al-Qur’an

dan pemberdayaan perempuan pemikiran Umar dan Husein tidak akan

Page 43: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

134

pernah habis dibahas. Oleh karenanya, diharapkannya muncul kehadiran

karya-karya lain.

2. Karya ini merupakan usaha maksimal dari penyusun. Tetapi sebagai

manusia tentunya mempunyai kekurangan dan karya ini jauh dari

kesempurnaan. Untuk perbaikan karya penyusun berikutnya, kritik, saran,

pikiran dan masukan dari pembaca sangat dinantikan. Akhirnya karena

dorongan rasa hormat, dan cinta, kepada perempuan dapat terselesaikan,

meski dengan susah payah dan kesungguhan. Semoga karya kecil ini

dapat bermamfaat. Amin. wallahu a’lam bi al-s}awa>b.

Page 44: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

135

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Hasjim. Presiden Perempuan Perspektif Hukum Islam. Yogyakarta:Kutub, 2004.

Ali, Maulana Muhammad. Qur’an Suci Terjemah dan Tafsir. Jakarta: DarulKutubul Islamiyah, 2006.

Asfar, Haleh. “Islam and Feminism: An Analysis of Political Strategies” dalamMai Yamani, Feminism and Islam: Legal and Literary Perspectives. USA:New York University Perss, 1996.

Amin, Qasim. Sejarah Penindasan Perempuan; Menggugat “Islam Laki-laki”,Menggugat “Perempuan Baru”. Yogyakarta: IRCiSoD. 2003.

Baidan, Nasaruddin. Metodologi Penafsiran al-Qur’an. Yogyakarta: PustakaPelajar. 2000.

Al-Bukha>ri, Abi Abdilla>h Isma>il bin Ibra>him bin al-Mughira>h bin Bardizbah.Sha>hih al-Bukha>ri. Jilid IV. Beirut: Da>r al-Fikr. 1981.

As-Shabuni, Muhammad Ali. Ikhtisar Ulumul Qura’n Praktis. terj. M QodirunNur. Jakarta: Pustaka Amani. 2001.

Chirzin, Muhammad. Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an. Yogyakarta: Dana BaktiPrima Yasa. 2003.

Departemen Agama. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang: CV. Toha Putra.1989.

Enginner, Asghar Ali. Hak-hak Perempuan Dalam Islam. Terj. Farid Wajidi danCici Farkha Assegaf. Bandung: LSPPA dan CUSO Indonesia. 1994.

Fakih, Mansour. Analisa Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: PustakaPelajar. 1996.

Al-Farmawi, Abdul Hayy. Metode Tafsi>r Maud}u>’I; Suatu Pengantar. terj. SuryanA. Jamrah. Jakarta: Raja Grapindo Persada. 1994.

Page 45: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

136

Fatimah. “Prinsip-Prinsip Kesetaraan Gender dalam Al-Qur’an dan ImplikasinyaTerhadap Kepemimpinan Keluarga (Studi Buku Nasaruddin Umar;Argumen kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur’an)”. Skripsi FakultasSyariah UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta. 2002.

Ghafur, Waryono Abdul dan Muh. Isnato. Gender dan Islam; Teks dan Konteks.Yogyakarta: PSW IAIN Sunan Kalijaga. 2002.

Al-Ghazali, Muhammad. al-Sunnah al-Nabawiyah baina ahl al-Fiqh wa ahl al-Hadis. Beirut: Da>r al-Shuru>q. 1989.

Hasyim, Syafiq. Kepemimpinan Perempuan dalam Islam. Jakarta: TAFIndonesia. tth.

Hardjono S, Am. Mangun. Kepemimpinan. Yogyakarta: Kanisius. 1976.

Hendri, Yuldi. “Wali Nikah Dalam Pandangan KH Husein Muhammad; AnalisisKritis Terhadap Pemahaman KH Husein Muhammad Dalam Konsep WaliNikah”. Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.2009.

Hidayat, Komaruddin. Memahami Bahasa Agama; Sebuah Kajian Hermeneutika.Jakarta: Paramadina. 1996.

Ilyas, Hamim, dkk. Perempuan Tertindas Kajian Hadis-Hadis Misoginis.Yogyakarta: elSAQ Press. 2003.

Ilyas, Yunahar. Feminisme dalam Kajian Tafsir Klasik dan Kontemporer.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1997.

----------. Kesetaraan Gender dalam al-Qur’an; Studi Pemikiran Para Mufassir.Yogyakarta: Labda Press. 2006.

Inayatillah, dan Eka Srimulyani. Perempuan Dalam Masyarakat Aceh. BandaAceh: LOGICA, ARTI, Puslit IAIN Ar-Raniry.

Ismail, Nurjannah. Perempuan Dalam Pasungan; Bias Laki-laki DalamPenafsiran. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta. 2003.

Page 46: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

137

Iqbal, Muhammad. The Recontruction of Religious Thought in Islam. Lahore:Shakh Muhammad Ashraf. 1962.

Jawad, Haifa A. Otentitas Hak-Hak Perempuan; Perspektif Islam atas KesetaraanJender. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru. 2002.

Kartini. Pengantar Metodologi Riset. Bandung: Mandar Maju. 1996.

Kholid Zulfa, “Belenggu Kepemimpinan Perempuan Dalam Ranah Politik” dalamMusawa, Vol. 3, No. 1. Yogyakarta: PSW UIN Sunan Kalijaga dan TheRoyal Danish Embassy Jakarta. 2004.

Maftuchah, Farichatul. “Reposisi Perempuan dalam Kepemimpinan” dalam PSGSTAIN Purwokerto, Vol. 3, No. 2, Jul-Des 2008.

Al-Maraghi, Ahmad Musthafa. Tafsir al-Maraghi. Beirut: Da>r al-Fikr.

Muhadjir, Noeng. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasim.1996.

Muhammad, Husein. Fiqih Perempuan: Refleksi Kiai atas Wacana Agama danGender. Yogyakarta: LKiS. 2001.

--------. Kaedah Kontekstual ‘Suatu Cara Untuk Mewujudkan Keadilan’(Text AndContext The Social Construction Of Syari’ah), makalah pada padaPersidangan Internasional bertema “Trends in Family Law Reform inMuslim Countries” Kuala Lumpur. 18-20 Maret 2006.

--------. Islam Agama ramah Perempuan; Pembelaan Kiai atas Pesantren.Yogyakarta: LKiS. 2004.

Muhsin, Amina Wadud. Wanita didalam Al-Qur’an, terj. Yazia Radianti.Bandung: Pustaka. 1994.

Mulia, Siti Musdah dan Anik Farida. Perempuan dan Politik. Jakarta: GramediaPustaka Utama. 2005.

Munawir, Ahmad Warson. Kamus Al-Munawir. Surabaya: Pustaka Progresif.1997.

Page 47: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

138

Mustaqim, Abdul. Paradigma Tafsir Feminis Membaca al-Qur’an dengan OptikPerempuan; Studi Pemikiran Rifaat Hasan tentang Isu Gender dalamIslam. Logung Pustaka: Yogyakarta. 2008.

--------. Pergeseran Epistemologi Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2008.

--------.Aliran-Aliran Tafsir; dari Periode Klasik Hingga Kontemporer.Yogyakarta: Kreasi Wacana. 2005.

Nuryani, Muhammad, “Kata-kata yang Mengandung Arti Kepemimpinan dalamal-Qur’an”. Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta. 2002.

Al-Qathan, Mana’. Mabahits fi Ulum al-Qu’an, Mabahis fi ‘Ulumi Al-Qur’an. Al-Hidayah : Surabaya. 1973 M/1393 H.

Al-Qurasyi, Imam Hafidh Imanuddin Abu al-Fida Ismail ibn Katsir. Tafsir Al-Qur’an ‘A >zhim. Cairo: Makta>ba>h Taufiq. tt.

Al-Qurtubi, Abu Abdillah Muhammad Ibn Ahmad al-Ansari. Tafsir al-Qurthubial-Ja>mi’ Li Ahka>m Al-Qur’an. Kairo: Da>r al-Katib al-‘Arabiyah. 1967.

Al-Qur’a>n Al-Ka>rim

Rahardjo, M. Dawam. Ensiklopedi al-Qur’an; Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-konsep Kunci. Jakarta: Paramadina. 2002.

Rahman, Fazlur. Tema Pokok al-Qur’an. terj. Anas Mahyuddin. Bandung:Pustaka. 1983.

Rahman, Sinta Nuriyah A, dkk. Islam dan Konstruksi Seksualitas. Yogyakarta:PSW IAIN Yogyakarta, The Ford Foundation dan Pustaka Pelajar. 2002.

Al-Ra>zi, Fakhr al-Di>n. al-Tafsi>r al-Kabi>r. Kairo: Maktabah al-Nahdan al-Misriyyah. 1938.

Rohmaniyah, Inayah. “Otonomi Perempuan dalam Islam; Studi MetodologiPemikiran Asghar Ali Angineer”. Tesis Pascasarjana UGM. Yogyakarta.2001.

Page 48: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

139

Ricoeur, Paul. Hermeneutika Ilmu Sosial. terj. Muhammad Syukri. Yogyakarta:Kreasi Wacana. 2006.

Saenong, Ilham B. Hermeneutika Pembebasan; Metodologi Tafsir al-Qur’anMenurut Hasan Hanafi. Jakarta: Teraju. 2002.

Salim, Yenny dan Peter Salim. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta:Modern English Press. 1991

Setiawan, M. Nur Kholis. Al-Qur’an Kitab Sastra Terbesar. Yogyakarta: eLSAQPress. 2006.

-------. Akar-akar Pemikiran Progresif dalam Kajian al-Qur’an. Yogyakarta:eLSAQ Press. 2008.

Shihab, M. Quraish. Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudu’i Atas BerbagaiPersoalan Umat. Bandung: Mizan. 1996.

--------. Perempuan. Jakarta; Lentera Hati. 2007.

--------. Membumikan al-Qur’an. Bandung: Mizan. 1992.

--------. (ed.). Ensiklopedi al-Qur’an; Kajian Kosakata. Jakarta: Lentera Hati,Pusat Studi al-Qur’an dan Paguyuban Yayasan Ikhlas. 2007.

Subhan, Zaitunah. Kodrat Perempuan; Takdir atau Mitos. Yogyakarta : PustakaPesantren. 2004.

Sucipto, Hendro. “Kepemimpinan dalam Keluarga; Studi Komparasi YunaharIlyas dan Husein Muhammad”.Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN SunanKalijaga. Yogyakarta. 2009.

Sudjiman, Panuti dan Aart van Zoets. Serba-Serbi Semiotika. Jakarta: GramediaPustaka Utama. 1996.

Surachmad, Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. 1982.

Suryadilaga, M. Alfatih,dkk. Metodologi Ilmu Tafsir. Yogyakarta: TERAS. 2005.

Page 49: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

140

Syahrur, Muhammad. al-Kita>b wa al-Qur’a>n: Qiraah Mu’ashirah. Damaskus:Ahali li al-Nasr wa at Tauzi’. 1992.

Tucker, Judith E (ed.). Arab Women. Bloomington & Indianapolis: IndianaUniversity Press. 1993.

Umar, Nasaruddin. Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur’an. Jakarta:Paramadina. 1999.

--------. Kodrat Perempuan dalam al-Qur’an. Jakarta: PT Fikahati Aneska. 2000.

--------. Paradigma Baru Teologi Wanita. Malaysia: SISTRES IN ISLAM. 2004.

--------. “Kodrat Perempuan dalam Perspektif al-Qur’an”, dalam K.H.A. WahidZaini, Memposisikan Kodrat: Perempuan dan Perubahan dalamPerspektif Islam. Bandung: Mizan. 1999.

--------. ”Ratu Balqis Simbol Kepemimpinan Perempuan dalam al Qur’an” dalamhttp://www.egroups.com/group/melb-disc http://www.egroups.com,diakses tanggal 17/02/2010.

Wahid, Abdul. “Pemimpin Perempuan Menurut Pandangan Fatima Mernisi”.Skripsi Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarata. 2008.

www. Jurnalperempuan.com.

www.nasaruddinumar.com.

www.Wahyunishifaturrahmah’s.blog.com.

Yanggo, Huzaemah Tahido. “Pandangan Islam tentang Gender” dalam MansourFakih (dkk.), Membincang Feminisme Diskursus Gender Perspektif Islam.Surabaya: Risalah Gusti. 1996.

Al-Zahabi, Muhammad Husain. al-Tafsir wa al-Mufassiru >n. Mesir: Da>r al-Kutubal-Hadis. 1961.

Page 50: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

141

Zulfa, Kholid. “Belenggu Kepemimpinan Perempuan Dalam Ranah Politik”dalam Musawa, Vol. 3, No. 1. Yogyakarta: PSW UIN Sunan Kalijaga danThe Royal Danish Embassy Jakarta, 2004

Zubair, Anton Baker dan Ahmad Charis. Metode Penelitian Filsafat. Yogyakarta:Kanisius. 1990.

Al-Zuhaili, Wahabah. al-Fiqh al-Islam wa Adillatuh. Da>r al-Fikr: Beirut. 2004.

Page 51: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

Lampiran

Aspek Perbedaan dan Persamaan

A. Perbedaan

1. Konstruksi Pemikiran

Aspek Perbedaan Nasaruddin Umar Husein MuhammadLatar BelakangPendidikan

Seorang yang tumbuhdengan latar pendidikanyang formal dan agamis.

Seorang yang tumbuhdengan latar pendidikanpesantren dan ilmuagama yang sangatkental.

Motivasi Keilmuan Terilhami oleh adikperempuan satu-satunya,dan ibunya, yang ia lihatposisinya lemahdibandingkan saudaralaki-laki lainnya, danIbunya yang ikut sertamencari nafkah.

Melihat ketimpanganantar teks-teks agama(khususnya bidang fiqih)dan realitas yangberkembang.

Bidang Keilmuan Lebih mengkhususkanpada bidang tafsir dan

- Profesor dalam bidangtafsir al-Qur’an danpengajar di berbagaiUniversitas

Lebih kepada hukumIslam (corak fiqih) yangdi ramu denganseperangkat ilmu ushulfiqih dan tafsir.

- Seorang Kiai Pesantrendan aktifis perempuan diLSM yang didirikannya.

2. Pokok Pemikiran

a. Konseptual

Aspek Perbedaan Nasaruddin Umar Husein MuhammadPandangan Ontologi Bahwa proses

transformasi sosial bisaberangkat dari konsep al-Qur’an yang bersifatholistik. Dan terciptanyanuansa adil, berkeadabandan berkeprimanusiaan.

- Narasi surat an-Nisa > ; 34bersifat sosiologis. Danpersoalan partikularseperti ini selalu beradadalam ruang danwaktunya sendiri

- Fiqih tetap sejalandengan zaman, danmenjadikan tujuansyari’ah (maqa>sid

Page 52: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

syari’ah) sebagai basisutama takwa danberkeadilan.

Syarat Kepemimpinan Selama dapat menyuruhmengerjakanyang ma'ruf dan mencegahdari yang munkar, tanpamelihat perbedaan jeniskelamin

- Integritas intelektual,moral dan kemampuanprofesi

- Dapat mewujudkankondisi berkeadilan, sertamewujudkan prinsip-prinsip agama dan hak-hak asasi manusia dalamrelasi kehidupan laki-lakidan perempuan

Aspektabilitasperempuan sebagaipemimpin

- Biologis ; Identitas gendertidak mesti atau tidaksemata-mata ditentukanoleh atribut biologis

- Intelektual/kemampuan; laki-laki dan perempuanmempunyai potensi danpeluang untuk menjadihamba yang ideal dalambidang spiritual maupunurusan karir profesional.

- Biologis ; Secaraeksistesnisal sama,diciptakan secara sama,dalam arti memilikipotensi yang relatif,adanya kemampuan untukmelakukannya, perbedaanhanya pada hal-hal yangdiciptakan secaraberbeda, hanya biologis,kodrati.

- Intelektual/kemampuan; Perempuan dan laki-lakimemiliki seperangkatpotensi ; spiritual,intelektual, dan moral.

Implikasi Penafsiran Terciptanya sebuahkehidupan manusia yangbermoral yang menghargainilai-nilai kemanusiaanunivesal (kemaslahatan,keadilan, kerahmatan dankebijaksanaan)

Penafsiran yang bercorakFiqih “emansipatoris”dapat diarahkan kepadapenciptaan struktur(bangunan) sosial yangadil, berkeadaban danberkeprimanusiaan.

b. MetodologiAspek Perbedaan Nasaruddin Umar Husein Muhammad

Asumsi Dasar Identitas gender tidaksemata-mata ditentukanoleh atribut biologis,melainkan melahirkanbeban gender warisankultural yangberkembang.

Fiqih tetap sejalandengan zaman, danmenjadikan tujuansyari’ah (maqa>sidsyari’ah) sebagai basisutama takwa danberkeadilan.

Page 53: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

Objek Kajian Dengan membedakanberbagai identitas genderdalam al-Qur’an, sepertikata ar-rijal, az-zakr, an-nisa>’, al-mar’ah, dll, sertabias gender dalampemahaman teks, sepertipembakuan huruf,kosakata, qiraa’t, dll.

fiqih kontemporer(munakahat, muamalahsiyasah), sepertikepemimpinanperempuan, khitanperempuan, Hak kawinmuda, dll.

Corak Metodologi Analisis denganpendekatan yangkomprehensif, yangmembahas wacanagender di masa lalu dankontemporer denganseperangkat metodeHermenutika, Filologis,Lingustik,dll.

Secara metodologi dancorak penafsiran lebihmenitik beratkanmasalah fiqih, normatif-ideologis,hermeneutika-kontekstual.

B. PersamaanAspek Persamaan Nasaruddin Umar Husein Muhammad

Bentuk tafsir Bi al-ra’yi Bi al-ra’yiPenyampaian bahasa Persuasif dikalangan

masyarakat, khususnyaakademik.

Persuasif diberbagaikalangan masyarakat

Metode Metode tafsir maudhu>’i Metode tafsir maudhu>’iKesimpulan Penafsiran Laki-laki dan perempuan

setara, dan berhakmenjadi pemimpin dalamberbagai sektor, dengansyarat dan ketentuan yangmengiringinya.

Laki-laki dan perempuansetara, dan berhakmenjadi pemimpin dalamberbagai sektor, dengansyarat dan ketentuan yangmengiringinya.

Page 54: KONSEP KEPEMIMPINAN PEREMPUAN - digilib.uin …digilib.uin-suka.ac.id/5208/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah

CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap : Zulfikri

Tempat tanggal Lahir : Bantul, 27 November 1988

NIM : 06530006

Alamat Domisili : Jln. Laksda Adisucipto R.146 RT/RW 01/01,

Ambarukmo, Depok, Sleman, Yogyakarta

Alamat Asli : Jl. Pramuka No. 01, Pauh, Lubuk Sikaping, Kab.

Pasaman, Sumatera Barat.

Nama Ayah : Drs. H. Zulkarnaini, M.Pd.

Nama Ibu : Misnah

Pekerjaan Orang Tua : PNS

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. Pendidikan Formal

a. SDN 05 Pauh Lubuk Sikaping, Sumbar (1994-2000)

b. MTsN Lubuk Sikaping, Sumbar (2000-2003)

c. MAKN Koto Baru-Padang Panjang, Sumbar (2003-2006)

d. UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (2006-2010)

2. Pendidikan Non Formal

a. Madinah International University (MEDIU) di Yogyakarta, 2008.

b. Ma’had Imam Syafi’i, Yogyakarta, 2006-sekarang.

Yogyakarta, 6 Mei 2010

Zulfikri