konsep keluarga dan steakholder

28
 BAB I PENDAHULUAN Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan  beberapa anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, dimana antara satu dengan yang lainny a saling tergantu ng dan berinteraksi. Bila salah satu anggo ta kelua rga mempuny ai masalah kesehatan atau keperawatan, maka akan berpengarung terhadap anggota-anggota yang lain dan keluarga-k eluarg a yang ada di sekitar nya (Effe ndi, 199!. "alam memeli hara indi#idu, keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara anggota keluarga yang sakit. $al ini terlihat nyata pada keluarga inti yang mengambil keputusan tetapi %uga anggota keluarga yang %auh (e&tended family!. Kategori keluarga dan stake holder yang ada pada tingkatan kpomunitas adalah ' . )en ger tian Kel uar ga B. *ipe Kel ua rg a +. $ubu ngan an tara masalah k esehatan d engan k eluarg a dan anggo tanya ". engi dentif ikasi strukt ur organ isasi sesuai deng an tingka tan dan hubun gan kekeluargaan E. enis sta ke hold er yang a da di ko munit as dan fun gsi masi ng-ma sing . engi dentif ikasi stak e holde r yang ad a pada tin gkatan di komunitas /. engembangk an tim ker%a berda sarkan %eni s stake holde r yang ada di komu nitas BAB II 1

Upload: rhisma-octaviani

Post on 06-Oct-2015

807 views

Category:

Documents


130 download

DESCRIPTION

Kebidanan Komunitas

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANKeluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, dimana antara satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan, maka akan berpengarung terhadap anggota-anggota yang lain dan keluarga-keluarga yang ada di sekitarnya (Effendi, 1998). Dalam memelihara individu, keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara anggota keluarga yang sakit. Hal ini terlihat nyata pada keluarga inti yang mengambil keputusan tetapi juga anggota keluarga yang jauh (extended family).Kategori keluarga dan stake holder yang ada pada tingkatan kpomunitas adalah :A. Pengertian Keluarga B. Tipe KeluargaC. Hubungan antara masalah kesehatan dengan keluarga dan anggotanyaD. Mengidentifikasi struktur organisasi sesuai dengan tingkatan dan hubungan kekeluargaanE. Jenis stake holder yang ada di komunitas dan fungsi masing-masingF. Mengidentifikasi stake holder yang ada pada tingkatan di komunitasG. Mengembangkan tim kerja berdasarkan jenis stake holder yang ada di komunitas

BAB IIISI

A. PENGERTIAN KELUARGA Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah(Wikipedia, 2009). Menurut Departemen Kesehatan RI ( 2009 ), keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Sedangkan menurut Salvicion dan Ara Celis (2005), keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.Menurut(Effendi, 1998).Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, dimana antara satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan, maka akan berpengarung terhadap anggota-anggota yang lain dan keluarga-keluarga yang ada di sekitarnya Menurut( Busard dan ball, 1966). Keluarga merupakan lingkungan social yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang. Dikeluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaanya dan berfungsi sebagai saksi budaya luar, dan mediasi hubungan anak dengan lingkunganny ( Busard dan ball, 1966). Menurut (WHO, 1969).Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adopsi atau perkawinan.Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa keluarga itu terjadi jika ada:1. Ikatan atau persekutuan (perkawinan atau kesepakatan).2. Hubungan (darah atau adopsi atau kesepakatan).3. Tinggal bersama dalam suatu atap (serumah).4. Ada peran masing-masing anggota keluarga.

B. TIPE-TIPE KELUARGAKeluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial maka tipe keluarga berkembang mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga.Tipe keluarga tradisionala) The Nuclear family (Keluarga inti) yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri dan anak (kandung atau angkat).b) The dyad family , suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.c) Keluarga usila, Keluarga terdiri dari suami dan istri yang sudah usia lanjut, sedangkan anak sudah memisahkan diri.d) The childless, Keluarga tanpa anak karena telambat menikah, bisa disebabkan karena mengejar karir atau pendidikan.e) The Extended family , keluarga yang terdiri dari keluarga inti ditambah keluarga lain, seperti paman, bibi, kakek, nenek dan lain-lain.f) Single parent yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak(kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian).g) Commuter family, kedua orang tua bekerja diluar kota, dan bisa berkumpul pada hari minggu atau libur saja.h) Multigeneration family, Beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.i) Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling berdekatan dan menggunakan barang-barang pelayanan seperti dapur, sumur yang sama.j) Blended family, keluarga yang dibentuk dari janda atau duda dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.k) Single adult living alone yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa.

Tipe keluarga non tradisional:a) The unmarried teenage mother, Keluarga yang terdiri dari satu orang dewasa terutama ibu dengan anak dari hubungan tanpa nikah.b) The Step parent family, keluarga dengan orang tua tiri.c) Commune family, yaitu lebih satu keluarga tanpa pertalian darah yang hidup serumah.d) The non marrital heterosexual cohabiting family, keluarga yang hidup bersama, berganti-ganti pasangan tanpa nikah.e) Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan sex tinggal dalam satu rumah sebagaimana pasangan suami istri.f) Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena alasan tertentu.g) Group marriage family, beberapa orang dewasa yang telah merasa saling menikah, berbagi sesuatu termasuk sex dan membesarkan anak.h) Group network family, beberapa keluarga inti yang dibatasi oleh norma dan aturan, hidup berdekatan dan saling menggunakan barang yang sama dan bertanggung jawab membesarkan anak.i) Foster family, keluarga yang menerima anak yang tidak ada hubungan saudara untuk waktu sementara.j) Homeless family, keluarga yang terbentuk tanpa perlindungan yang permanen karena keadaan ekonomi atau problem kesehatan mental.k) Gang, Keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional, berkembang dalam kekerasan dan kriminal

CIRI-CIRI KELUARGACiri-ciri keluarga yaitu : Keluarga meupakan hubungan perkawinan. Keluarga berbentuk suatu kelembagaa yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang disengaja dibentuk atau dipelihara. Keluarga mempunyai system, tata nama (nomenclatur) termasuk perhitungan garis keturunan. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak. Keluarga merupakan tempat tinggal keluarga, rumah atau rumah tangga.Ciri-ciri keluarga Indonesia. Diantaranya yaitu : Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dengan dilandasi semangat gotong royong Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran. Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemutusan dilakukan secara musyawarah.(Setiadi. 2008)FUNGSI POKOK KELUARGAFungsi-fungsi pokok dari keluarga yaitu :1. Fungsi afektif.Adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengarjakan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain.2. Fungsi sosialisasi.Adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan social.3. Fungsi reproduksi.Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.4. Fungsi ekonomi.Keluarga berfungsi memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan.Yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan keluarga agar tetapmemiliki produktivitas tinggi. (Friedman, 1998).

Menurut UU no. 10 tahun 1992 PP no. 21 tahun 1994 secara umum fungsi keluarga adalah sebagai berikut:1. Fungsi keagamaanMembina norma ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga.2. Fungsi BudayaMembina tugas- tugas keluarga sebagai lembaga untuk meneruskan norma- norma dan budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan.3. Fungsi cinta kasihMenumbuhkembangkan potensi kasih sayang yang telah ada antar anggota keluarga kedalam symbol- symbol nyata secara optimal dan terus menerus.4. Fungsi perlindunganMemenuhi rasa aman anggota keluarga baik dari rasa tidak aman yang timbul dari dalam maupun dari dalam keluarga.

5. Fungsu reproduksiMembina hubungan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik bagi nggota keluarga maupun bagi keluarga sekitarnya.6. Fungsi sosialisasiMenyadari, merencanakan dan menciptakkan lingkungan keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak pertama dan utama.7. Fungsi ekonomiMelakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam lingkungan keluarga dalam rangka menopang kelangsungan dan perkembangan kehidupan keluarga.8. Fungsi pelestarian lingkunganMembina kesadaran, sikap dan praktek pelestarian lingkungan intern keluarga.

PERAN KELUARGAPeran adalah sesuatu yang diharapkan secara normatif dari seseorang dalam situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan- harapan. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.Setiap anggota keluarga mempunyai peranan masing- masing, antara lain:1) AyahSebagai pemempin keluarga mempunyai peran sebagai pencari nafkah, pendidk, pelindung, pemberi rasa aman bagi setiap anggota keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial.2) IbuSebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak- anak, pelindung kelurga dan juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial3) AnakBerperan sebagai peilaku psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental, sosial dan spiritual.

3. Pemegang Kekuasaan dalam KeluargaPemegang kekuasaan keluarga menurut (Effendi, 1998):a. Patrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah.b. Matrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalah keluarga adalah pihak ibu.c. Equalitarian, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah dan ibu.

C. HUBUNGAN ANTARA MASALAH KESEHATAN DENGAN KELUARGA DAN ANGGOTANYA

1. Keluarga sebagai unit pelayananFreeman mengemukakan beberapa alasan sebagai berikut :Keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat dimana hubungan yang erat antara anggota keluarga dengan keluarga besar (extended family) sangat menonjol, maka keluarga sebagai lembaga perlu diperhitungkan.Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Hampir setiap masalah kesehatan mulai dari awal sampai pada penyelesaiannya akan dipengaruhi oleh keluarga.Keluarga mempunyai peran utama dalam memelihara kesehatan seluruh anggota keluarga dan bukan individu sendiri yang mengusahakan tercapainya tingkat kesehatan yang diinginkan.Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, penyakit pada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut. Peranan dari anggota keluarga akan mengalami perubahan bila salah satu dari anggota keluarga menderita sakit. Di lain pihak status kesehatan dari pasien juga sebagian akan ditentukan oleh kondisi keluarganya.Dalam memelihara individu, keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara anggota keluarga yang sakit. Hal ini terlihat nyata pada keluarga inti yang mengambil keputusan tetapi juga anggota keluarga yang jauh (extended family).Keluarga merupakan perantara yang efektif, yang mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat. Perawat dapat menjangkau masyarakat hanya melalui keluarga, kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan terutama melalui peningkatan kesehatan keluarga.

2. Kemampuan keluarga dalam pemeliharaan kesehatanMenurut Freeman, yang dimaksud dengan kemampuan keluarga dalam pemeliharaan kesehatan keluarga sendiri adalah :a. Mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarga Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga, oleh karena itu perlu mencatat dan memperhatikan segala perubahan yang terjadi dalam keluarga. b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. c. Memberikan perawatan kepada anggota keluaraganya yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri. Tugas ini dapat dilakukan di rumah apabila keluarga memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan pertolongan pertama agar masalah yng lebih parah tidak terjadi. d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga. e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan dengan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada. Keluarga yang sanggup melaksanakan tugas kesehatan seperti tersebut di atas dapat dapat mengatasi dengan baik masalah kesehatannya, sehingga keluarga yang demikian hanya memerlukan pengawasan dan bimbingan seperlunya dari petugas kesehatan.

6 Tahap Interaksi Sehat - Sakit Keluarga1. Upaya keluarga terkait promosi kesehatan Keluarga memegang peranan yang penting dalam berbagai bentuk upaya promosi kesehatan di dalam keluarga Ada banyak bentuk bentuk peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengurangan resiko : Sekitar masalah pola hidup berhenti merokok, olah raga, imunisasi dan lain-lain Agar strategi sehat dapat berhasil; menunut perbaikan pola hidup seluruh anggota keluarga Anggota keluarga perlu mempelajari status kesehatan mereka dan citra tubuh seperti apakah tubuh mereka lemah, sakit-sakitan atau sehat. Anggota keluarga yang dapat menunjukkan perilaku hidup sehat akan menjadi contoh yang sangat ampuh bagi anggota keluarga yang lain. 2. Respon keluarga terhadap gejala-gejala Tahapan ini dimulai: mengenal, menginterprestasikan bahaya yang timbul, menujukkan kepeduliaan terhadap masalah yang timbul Keluarga meyakini gejala gejala penyakit yang timbul dan mencari jalan penyelesaiannya. Tahap ini terdiri dari: kepercayaan yang menyangkut gejala atau penyakit dari anggota keluarga, bagaimana menangani penyakit tersebut. 3. Mencari tempat pelayanan Dimulai ketika keluarga menyertakan adanya anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan. Orang yang sakit dan keluarga mulai mencari informasi, bantuan sesuai dgn keyakinan mereka baik kepada tenaga profesional, maupun tenaga yg mereka yakini dapat membantu Keputusan apakah ditangani di rumah, di klinik atau RS cenderung dirundingkan di keluarga 4. Merujuk dan mendapatkan pelayanan Adanya kontak keluarga dengan pelayanan kesehatan Keluarga menentukan kepada siapa mereka akan berkonsultasi dan mendapatkan pelayanan 5. Respon segera keluarga terhadap penyakit Keluarga menerima peran sakitnya ? Ditandai dengan : Ketergantungan terhadap tenaga kesehatan, Keinginan untuk mentaati nasehat medik, Berusaha keras untuk sembuh Tahap respon akut penyesuaian yang harus segera dibuat Penyakit serius/mengancam jiwa krisis keluarga dapat terjadi respon kekuatan stresor 6. Tahap penyesuaian/penyembuhan sakit Penyakit serius dan kronis dari seorang anggota keluarga mempengaruhi secara mendalam pada sistem keluarga, khususnya struktur peran dan pelaksanaan fungsi keluarga. Keseriusan ketidakmampuan Sentralitas klien dalam unit keluarga Keluarga mempunyai peran yang bersifat mendukung selama masa penyembuhan dan pemulihan. Keberadaan dukungan sosial keluarga yang adekuat terbukti berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit, fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosi. Disamping itu, pengaruh positif dari dukungan sosial keluarga adalah kemampuan penyesuaian terhadap permasalahan - permasalahan dalam kehidupan yang penuh dengan stress.

D. MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR ORGANISASI SESUAI DENGAN TINGKATAN DAN HUBUNGAN KEKELUARGAAN

Tipe-tipe OrganisasiSecara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.Organisasi formal/ Resmi adalah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlang. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal dalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).Organisasi informal/ keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya. Struktur OrganisasiStruktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun. Organisasi adalah suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan. Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Elemen struktur organisasiAda enam elemen kunci yang perlu diperhatikan hendak mendesain struktur, antara lain:1. Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.2. Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan.3. Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.4. Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif.5. Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.6. Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan

Macam- Macam Struktur Organisasi

a. Struktur sederhanaStruktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (overload) di puncak.b. BirokrasiBirokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan spesialisasi yang diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit fungsional dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi. Kelemahan besar lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi karena birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan.c. Struktur matriksStruktur matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi: fungsional dan produk Kekuatan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan produk. Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai anggaran. Departementalisasi produk, di lain pihak, memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan. Departementalisasi ini memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran. Lebih jauh, departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua kegiatan yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan kegiatan. Matriks berupaya menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka.Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan -manajer departemen fungsional dan manajer produk.Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda. Desain Struktur Organisasi Moderna. Struktur timStruktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja. Karakteristik utama struktur tim adalah bahwa struktr ini meniadakan kendala-kendala departemental dan mendesentralisasi pengambilan keputusan ke tingkat tim kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan untuk menjadi generalis sekaligus spesialis.b. Organisasi virtualOrganisasi virtual adalah organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama bisnis secara detail.c. Organisasi NirbatasOrganisasi nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando, memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang diberdayakan.

Model desain struktur organisasiAda empat model ekstrem dari desain organisasi:1. Model mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi.2. Model organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.3. Model Piramid,model ini di buat persis sebuah piramida4. Model Horizontal,Model ini dibuat dengan manarik garis lurus secara horizontal dengan pembagian funsional masing-masing bersama tugasnya masing-masingMenurut pola hubungan kerja, lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, maka bentuk organisasi dapat dibedakan sebagai berikut:1. Bentuk Organisasi GarisBentuk ini merupakan nbentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.Kebaikannya:a. Kesatuan komado terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan.b. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit.c. Rasa solidaritas dianatara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal.

Keburukannya:a. Seluruh organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang) dimana bila pimpinan tersebut berhalangan maka organisasi tersebut akan mandek atau hancur.b. Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.c. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.2. Bentuk Organisasi FungsionalBentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.Kebaikannya:a. Pembidangan tugas-tugas jelas.b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.c. Digunakannya tenga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.Keburukannya:a. adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty.b. Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi.3. Bentuk Organisasi Garis dan StaffBentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.Kebaikannya:a. Dapat digunakan pada setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, luas organisasinya,dan kompleksitas susunan organisasinya.b. Pengambilan keputusan lebih mudah karena adanya dukungan dari staf ahli.c. Perwujudan the right man in the right placelebih mudah terlaksana.Keburukannya:a. Sesama karyawan dapat terjadi tidak saling mengenal, solidaritas sulit terbangunb. Karena susunan organisasinya yang koompleksitas, maka kesulitannya adalah dalam bidang koordinasi antar divisi atau departemen.

4. Bentuk Organisasi Fungsional dan StaffBentuk ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk diatas.

E. KATEGORI STAKE HOLDER YANG ADA DI KOMUNITAS DAN FUNGSI MASING-MASINGBerdasarkan kekuatan, posisi penting, dan pengaruh stakeholder terhadap suatu issu stakeholder dapat diketegorikan kedalam beberapa kelompok ODA (1995) mengelompkkan stakeholder ke dalam yaitu stakeholder primer, sekunder dan stakeholder kunci. Sebagai gambaran pengelompokan tersebut pada berbagai kebijakan, program, dan proyek pemerintah (publik) dapat kemukakan kelompok stakeholder seperti berikut :a) Stakeholder Utama (primer)Stakeholder utama merupakan stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan secara langsung dengan suatu kebijakan, program, dan proyek. Mereka harus ditempatkan sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan.Beberapa bagian yang terkait di dalamnaya adalah sebagai berikut :- Masyarakat dan tokoh masyarakat : Masyarakat yang terkait dengan proyek, yakni masyarakat yang di identifkasi akan memperoleh manfaat dan yang akan terkena dampak (kehilangan tanah dan kemungkinan kehilangan mata pencaharian) dari proyek ini. Tokoh masyarakat : Anggota masyarakat yang oleh masyarakat ditokohkan di wilayah itu sekaligus dianggap dapat mewakili aspirasi masyarakat.- Pihak Manajer publik : lembaga/badan publik yang bertanggung jawab dalam pengambilan dan implementasi suatu keputusan. b) Stakeholder Pendukung (sekunder)Stakeholder pendukung (sekunder) adalah stakeholder yang tidak memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap suatu kebijakan, program, dan proyek, tetapi memiliki kepedulian (consern) dan keprihatinan sehingga mereka turut bersuara dan berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan keputusan legal pemerintah. Beberapa bagian yang terkait di dalamnya adalah sebagai berikut :- Lembaga(Aparat) pemerintah dalam suatu wilayah tetapi tidak memiliki tanggung jawab langsung.- Lembaga pemerintah yang terkait dengan issu tetapi tidak memiliki kewenangan secara langsung dalam pengambilan keputusan.- Lembaga swadaya Masyarakat (LSM) setempat : LSM yang bergerak di bidang yang bersesuai dengan rencana, manfaat, dampak yang muncul yang memiliki concern (termasuk organisasi massa yang terkait).- Perguruan Tinggi: Kelompok akademisi ini memiliki pengaruh penting dalam pengambilan keputusan pemerintah.- Pengusaha(Badan usaha) yang terkait.c) Stakeholder Kunci Stakeholder kunci merupakan stakeholder yang memiliki kewenangan secara legal dalam hal pengambilan keputusan. Stakeholder kunci yang dimaksud adalah unsur eksekutif sesuai levelnya, legisltif, dan instansi. Misalnya, stekholder kunci untuk suatu keputusan untuk suatu proyek level daerah kabupaten. Beberapa bagian yang terkait di dalamnya adalah sebagai berikut : - Pemerintah Kabupaten - DPR Kabupaten - Dinas yang membawahi langsung proyek yang bersangkutan.Jenis stakeholder dalam kesehatan adalah :1. Stakeholder aktif adalah stakeholder kunci, karena mempunyai wewenang resmi. Contoh stake holder aktif adalah Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan, Kementrian pendidikan, Dinas Pendidikan dll.2. Stakeholder pasif adalah stakeholder pendukung, karena sebagai kelompok target dari implementasi sistem kesehatan. Contoh stakeholder pasif adalah masyarakat publik dan swasta.

F. MENGIDENTIFIKASI STAKE HOLDER YANG ADA PADA TINGKATAN DI KOMUNITASDalam kondisi apapun perusahaan/organisasi, menjalin komunikasi dengan para stakeholder memegang peranan yang sangat penting. Kesalahan dalam mengelola komunikasi dengan mereka akan berakibat buruk pada perusahaan/organisasi. Demikian juga jika suatu krisis terjadi pada suatu perusahaan/organisasi. Apalagi dengan terbukanya informasi melalui berbagai media mainstream maupun new media, memungkinkan stakeholder dengan cepat memperoleh informasi. Jika komunikasi tidak dikelola dengan baik, para stakeholder yang terkena dampak sangat mungkin bereaksi cepat sebagai hasil dari apa yang terjadi.Pengertian stakeholder menurut Estaswara (2010:2), adalah sebagai berikut ;Individu atau organisasi baik profit maupun non profit yang memiliki kepentingan dengan perusahaan sehingga dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan.Clarkson membagi stakeholder menjadi dua yaitu stakeholder primer dan stakeholder sekunder;

1. Stakeholder primer Adalah pihak di mana tanpa partisipasinya yang berkelanjutan organisasi tidak dapat bertahan. Contohnya adalah pemegang saham, investor, pekerja, pelanggan, dan pemasok. Menurut Clarkson, suatu perusahaan atau organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem Stakeholder primer yang merupakan rangkaian kompleks hubungan antara kelompok-kelompok kepentingan yang mempunyai hak, tujuan, harapan, dan tanggung jawab yang berbeda.1. Stakeholder sekunder Didefinisikan sebagai pihak yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan perusahaan dan tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Contohnya adalah media, konsumen, dan berbagai kelompok kepentingan tertentu. Perusahaan tidak bergantung pada kelompok ini untuk kelangsungan hidupnya, tapi mereka bisa mempengaruhi kinerja perusahaan dengan mengganggu kelancaran bisnis perusahaan.Pendapat yang lain menyatakan bahwa stakeholder terbagai dalam stakeholder internal eksternal;Stakeholder Internal yang utama dalah :1. Pemegang saham1. Manajemen dan top executive1. Karyawan1. Keluarga karyawanStakeholder eksternal yang utama adalah :1. Konsumen1. Penyalur1. Pemasok1. Bank1. Pemerintah1. Pesaing1. Komunitas1. PersPentingnya menerapkan stakeholder management dalam bisnis adalah sebagai alat pendukung organisasi untuk mencapai tujuan bisnis dengan meng-intepretasikan dan mempengaruhi pihak lingkungan internal dan eksternal, dengan menciptakan hubungan yang kuat antar stakeholder sesuai dengan objective dan ekspektasi yang disetujui oleh masing-masing stakeholder. Stakeholder management adalah suatu proses dan kontrol yang harus direncanakan dan menggunakan prinsip yang mendasar, hal ini bertujuan untuk mendapatkan tingkat komitmen dari para stakeholder yang akan mendukung tercapainya tujuan proyek atau bisnis.

Berikut ini adalah proses yang dilalui dalam melakukan menyiapkan informasi strategi pada stakeholder management :1. Stakeholder identification Mengidenfikasi stakeholder, baik internal maupuan eksternal organisasi yang berkaitan dengan proyek/bisnis. Dalam ini, mapping sangat diperlukan untuk mengetahui mana-mana saja yang merupakan stakeholder bagi proyek/bisnis.1. Stakeholder analysis Melakukan analisa terhadap kebutuhan, ekspektasi, otoritas yang dimiliki, serta komitmen dari para masing-masing stakeholder.

1. Stakeholder matrix Memposisikan stakeholder ke bentuk matric untuk mengetahui tingkat pengaruh yang dimilikinya dan akibat yang didapat jika ekspetasi stakeholder tersebut tidak terpenuhi. Jika tingkat interest semakin tinggi maka stakeholder tersebut harus selalu diberi informasi tentang proyek yang berjalan dan jika tingkat pengaruhnya sangat tinggi perlu dipenuhi ekspektasi yang diharapkan stakeholder.1. Stakeholder engagement Didalam engagement komunikasi dari ekspektasi yang diharapkan didiskusikan secara bersama dan membuat suatu nilai kesepatakan yang akan disetujui bersama.1. Mengkomunikasikan informasi Disini komunikasi dibentuk antar stakholder tentang ekspektasi masing-masing stakeholder yang mana merupakan tingkat detil dari informasi hasil diskusi dari stakeholder engagement. Selain itu, masalah keamanan informasi dan klasifikasi confidentiality nya juga dibuat untuk keperluan pengamanan informasi.

Dari kelima proses diatas maka akan dibuat yang namanya stakeholder agreement. Disini merupakan persetujuan dari komitmen, nilai-nilai yang ditetapkan dalam stakeholder engagement, serta tujuan dari organisasi. Dengan kata lain stakeholder agreement merupakan kumpulan dari hasil keputusan ekspektasi stakeholder terhadap organisas atau proyek.Manajemen stakeholder merupakan salah satu disiplin pengetahuan penting bagi para pelaku bisnis dan orang-orang sukses yang digunakan untuk memenangkan dukungan terhadap orang lain. Melalui pelibatan secara tepat individu atau organisasi yang memiliki perhatian, kepentingan, pengaruh dan kekuatan untuk merubah akan membantu kita membangun keberhasilan dalam setiap bisnis, proyek atau karir kita. Tema tentang manajemen stakeholder menjadi alat bantu penting untuk membantu kita mengidentifikasi, memetakan dan memformulasikan keterlibatan mereka secara optimal dalam tujuan kita. Disamping itu memastikan bahwa proyek yang kita kelola dapat berhasil pada saat orang lain gagal.

Stakeholder Based Approach (Panduan Analisis Berbasis Stakeholder) Ketika kita lebih sukses dalam pekerjaan dan karir, tindakan yang kita ambil dalam menjalankan organisasi akan mempengaruhi semakin banyak orang. Semakin banyak orang yang dapat kita pengaruhi, maka semakin besar kemungkinan tindakan kita berdampak kepada orang-orang atau pihak-pihak yang memiliki kekuasaan dan pengaruh atas organisasi tersebut. Orang-orang ini diharapkan dapat mendukung dan mendorong kinerja kita atau bahkan menahan kita. Kondisi ini tentunya tidak terlepas dari kemampuan kita memahami stakeholder yang ada di lingkungan organisasi dengan menggunakan cara atau pendekatan yang tepat dalam menentukan pilihan untuk bertindak dan mengambil keputusan.Salah satu cara yang dapat ditempuh dengan melakukan identifikasi unit binis atau organisasi kita dengan melakukan analisis stakeholder yang dikenal dengan Stakeholder Based Approach (SBA). Pendekatan ini dikembangkan untuk membantu para pengambil keputusan, manajer proyek, pimpinan organasasi dalam melakukan perencanaan untuk memetakan stakeholder dengan cara mengidentifikasi orang-orang atau pihak-pihak kunci yang harus dikelola dan dimenangkan. Selanjutnya dibangun strategi untuk membangun dukungan terhadap tujuan dan harapan organisasi dengan melibatkan mereka sesuai peran dan kontribusinya.Beberapa manfaat dari penggunaan pendekatan ini diantaranya: Menggunakan pendapat para stakeholder yang paling kuat untuk membentuk tujuan dari organisasi atau proyek pada tahap awal. Hal ini tidak hanya memberikan dukungan terhadap organisasi atau tujuan lebih dari itu dapat dapat meningkatkan kualitas dari hasil yang ditetapkan dalam rencana. Mendapatkan dukungan dari para stakeholder yang kuat untuk membantu memenangkan lebih banyak sumber daya hal ini akan lebih mengoptimalkan kinerja dalam mencapai tujuan. Membangun strategi komunikasi dengan para stakeholder sejak awal secara intensif untuk memastikan bahwa mereka memahami apa yang harus dilakukan dan memahami manfaat dari organisasi atau proyek yang dilaksanakan hal ini berarti mereka dapat mendukung tujuan organisasi secara aktif jika di perlukan. Mengantisipasi reaksi dari masyarakat terhadap keberadaan organisasi atau proyek yang akan dilaksanakan dan mengintegrasikan dalam skema perencanaan untuk mendapatkan dukungan dari mereka.Bagaimana Melakukan Analisis StakeholderSecara umum praktek pemetaan stakeholder di awali dengan mengidentifikasi siapa saja orang atau pihak yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap organisasi atau proyek yang diusulakan. Langkah berikutnya bekerja di luar kekuasaan mereka, pengaruh dan kepentingan, sehingga kita tahu kepada siapa harus fokus. Langkah terakhir mengembangkan pemahaman secara komprehensif tentang stakeholder yang paling penting agar kita tahu bagaimana mereka akan merespon, dan sehingga kita bisa mengetahui bagaimana untuk memenangkan dukungan mereka kita dapat merekam analisis ini pada peta stakeholder. Setelah kita melakukan analisis dengan menggunakan alat bantu ini masukkanlah dalam perencanaan untuk menentukan strategi pelibatan mereka dan menentukan cara yang paling tepat bagaimana Kita akan berkomunikasi dengan masing-masing stakeholder yang telah teridentifikasi.Berikut langkah-langkah dalam melakukan analisis stakeholder :Langkah 1: Mengidentifikasi StakeholderLangkah pertama dalam analisis stakeholder kita adalah untuk bertukar pikiran yang stakeholder kita. Sebagai bagian dari ini, memikirkan semua orang yang terpengaruh oleh pekerjaan kita, yang memiliki pengaruh atau kekuasaan di atasnya, atau memiliki kepentingan dalam kesimpulannya sukses atau gagal. Dalam membangun setiap peta stakeholder dengan mengembangkan daftar katagori dari orang, organisasi, lembaga atau pihak lainnya yang memiliki bekepentingan terhadap organisasi atau tujuan kita . Setelah daftar adalah cukup lengkap itu kemudian memungkinkan untuk menetapkan prioritas dalam beberapa cara, kemudian menerjemahkan stakeholder prioritas tertinggi ke tabel atau gambar.Daftar potensi stakeholder untuk setiap kegiatan tentunya akan melebihi waktu yang tersedia untuk menganalisis termasuk kemampuan alat yang digunakan untuk memetakan sesuai kebutuhan informasi yang ada. Tantangannya agar Kita tetap fokus pada stakeholder yang benar-benar sesuai dan memiliki tingkat kepentingan terhadap organisasi sebagai bagian dari komunitas khusus atau berorientasi terhadap tujuan proyek sehingga memudahkan dalam memvisualisasikan.Pada saat mengidentifikasi stakeholder, hendaknya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:1. Siapa saja penerima manfaat yang potensial perusahaan?1. Siapa saja yang mungkin menerima dampak buruk dari perusahaan?1. Apakah kelompok-kelompok yang rentan telah diidentifikasi ? Siapa saja ?1. Apakah kelompok-kelompok pendukung dan kelompok-kelompok lawan juga telah diidentifikasi ? Siapa saja ?1. Apa saja hubungan-hubungan yang terjadi di antara stakeholder tersebut ?Langkah 2: Prioritaskan Stakeholder KitaPada tahapan ini kita telah memiliki daftar panjang organisasi/lembaga atau orang-orang yang dipengaruhi oleh organisasi atau pekerjaan kita. Beberapa mungkin memiliki kekuatan baik untuk menghambat atau mendorong kinerja organiasasi. Beberapa mungkin tertarik dengan apa yang direncanakan atau dilaksanakan oleh organisasi atau apa yang kita lakukan, sebagian lainnya mungkin tidak peduli.Lakukan pemetaan secara mendalam terhadap stakeholder tentang kekuatan/kepentingan dalam sebuah geradi atau kisi-kisi seperti pada gambar, dan mengklasifikasikan para stakeholder dengan peran dan kontribusi mereka atas tujuan organisasi serta ketertarikan pada pekerjaan yang kita lakukan. Lakukan pengujian dengan meletakkan masing-masing stakeholder berdasakan pengaruh dan kekuatan. Misalnya, atasan kita cenderung memiliki kekuatan yang tinggi dan pengaruh dan harapan yang tinggi terhadap pekerjaan kita. Keluarga kita juga mungkin memiliki harapan yang tinggi, tetapi tidak mungkin memiliki kekuatan atas pekerjaan kita.Selanjutnya lakukan analisis dengan memposisikan stakeholder (orang/organisasi/lembaga) dalam geradi tersebut untuk membantu kita bertindak terhadap posisi mereka: Kekuatan Tinggi, orang tertarik: orang-orang yang benar-benar harus terlibat dan membuat upaya besar agar mereka puas terlibat dalam organisasi atau bisnis yang Kita pimpin. Kekuatan Tinggi, orang kurang tertarik: menempatkan dalam posisi untuk tetap bekerja dengan menjaga kepuasan mereka, tetapi tidak terlalu banyak sehingga mereka menjadi bosan dengan rencana dan komunikasi yang Kita buat. Kekuatan rendah, orang-orang tertarik: menjaga orang-orang ini dengan memberikan cukup banyak informasi, dan berbicara dengan mereka untuk memastikan bahwa tidak ada masalah besar yang timbul dikemudian hari. Orang-orang ini sangat membantu terhadap sukses organisasi dan rincian proyek Kita. Kekuatan rendah, orang kurang tertarik: sekali lagi, memantau orang-orang ini, tapi jangan bosan mereka untuk selalu berkomunikasi secara wajar tidak berlebihan.

Langkah 3. Memahami Stakeholder Kunci Pada langkah ini kita diarahkan untuk memahami lebih dalam stakeholder kunci yang terlibat dalam pekerjaan atau bisnis. Masing-masing orang atau organisasi perlu dinilai sejauhmana respon atau reaksi terhadap proyek, dan bagaimana mereka terlibat dan memberikan kontribusi terhadap keberhasilan pekerjaan. Disamping itu, juga perlu memahami cara terbaik untuk melibatkan mereka dalam proyek serta membangun komunikasi efektif dengan mereka.Pertanyaan kunci yang dapat membantu memahami stakeholder diantaranya: Apa kepentingan finansial atau emosional yang mereka miliki dari hasil pekerjaan? Apakah positif atau negatif? Apa yang memotivasi mereka yang paling penting? Informasi apa yang mereka inginkan dari kita? Bagaimana mereka ingin menerima informasi dari kita? Apa cara terbaik untuk berkomunikasi pesan kita kepada mereka? Apa pendapat mereka saat ini pekerjaan kita? Apakah berdasarkan informasi yang baik? Siapa yang mempengaruhi pendapat mereka secara umum, dan yang mempengaruhi pendapat mereka tentang kita? Jika mereka tidak mungkin untuk menjadi positif, apa yang akan dimenangkan dari mereka untuk mendukung kita? Jika kita tidak berpikir kita akan dapat memenangkan mereka, bagaimana kita akan mengelola sikap oposisi mereka? Siapa lagi yang mungkin dipengaruhi oleh pendapat mereka? Apakah orang-orang ini menjadi stakeholder dalam memperjuangkan hak mereka sendiri?Cara yang cukup efektif untuk menjawab pertanyaan diatas dengan melakukan komunikasi intensif untuk berbicara secara langsung dengan stakeholder. Biasanya ketika kita berbicara langsung, orang cenderung untuk terbuka tentang pandangan mereka, dan meminta pendapat dari masyarakat. Berkomunikasi informal seringkali merupakan langkah pertama dalam membangun sebuah hubungan yang sukses dengan para stakeholder.Buatlah catatan penting berupa rangkuman atas pemahaman yang di dapatkan pada saat melakukan pemetaan stakeholder, sehingga dapat dengan mudah melihat dimana para stakeholder yang akan bertindak sebagai blocker atau kritikus, dan yang cenderung pendukung. Salah satu teknik yang dapat digunakan dengan memberikan kode warna pada saat memvisualisasikan kekuatan dan repson mereka. Misalnya menampilkan stakeholder pendukungnya dengan menggunakan warna hijau, blocker dan kritikus warna merah, dan orang lain yang netral dengan warna putih.Berkomunikasi dengan stakeholder baik internal maupuneksternal adalah hal yang tak bisa di hindari bagi suatu perusahaan. Perlunya menjalin komunikasi dengan stakeholder internal antara lain sebagai berikut; Efektivitas kerja yang lebih besar The right man on the right job Keterlibatan orang dalam organisasi Meningkatkan motivasi untuk menghasilkan kinerja yang baik Meningkatkan komitmen terhadap OrganisasiHal terpenting dari komunikasi ini adalah mengenai visi, strategi dan activities dari suatu perusahaan. Beragam metode dalam berkomunikasi dengan stakeholder, misalnya secara lisan, tulisan maupun audio visual.Corporate Communication dengan stakeholder internal :1. Komunikasi dengan pemilik usahaKomunikasi ini dilakukan dengan tujuan : Membangkitkan perhatian pemilik pada perusahaan Mempromosikan pemilikan saham sebagai investasi jangka panjang Meningkatkan prestice perusahaan di mata pemilik Membujuk pemilik agar mau turut mempromosikan produk perusahaanPrinsip yang dilakukan dalam komunikasi dengan pemilik usaha adalah : Informasi yang disampaikan sederhana sehingga mudah dipahami Informasi harus menarik dan tidak menjemukan Membangkitkan minat Mempertimbangkan ciri-ciri, sikap, dan kepentingan pemilik1. Komunikasi dengan manajemenKomunikasi ini dilakukan dengan tujuan : Mengetahui sikap staf atau karyawan terhadap organisasi Mengetahui seberapa jauh pemahaman staf atau karyawan tentang aturan-aturan, kebijakan, dan program-program organisasi Menjadikan karyawan dapat memberi kontribusi yang lebih besar bagi efisiensi pelaksanaan kegiatan organisasi Mengantisipasi keluhan dan komplain dari staf atau karyawan sebelum berkembang menjadi bomPrinsip yang dilakukan dalam komunikasi dengan manajemen adalah : Kualitas informasi harus benar-benar teruji kebenarannya Informasi harus bisa digunakan sebagai dasar membuat keputusan Informasi didukung oleh fakta-fakta yang kuat1. Komunikasi dengan karyawanKomunikasi ini dilakukan dengan tujuan :Mengetahui sejarah organisasi, struktur organisasi, pertumbuhan organisasi, kedudukan finansial, kebijakan organisasi, rencana pengembangan, hubungan dengan pihak lainPeluang pengembangan karier, informasi keamanan kerja, peluang mengikuti pelatihan, prospek di masa depan, fakta tentang gaji, program2 pelayananPrinsip yang dilakukan dalam komunikasi dengan karyawan adalah :Komunikasi yang berfungsi sebagai sistem komunikasi antara pihak manajemen dengan karyawanPesan komunikasi harus menggunakan kata-kata lazim serta sesuai dengan pendidikan merekaInformasi yang disampaikan harus dalam jumlah kecil agar mudah dipahami, dan harus tepat waktuAdanya pengulangan pesan dengan penyajian yang berbedaPemilihan media yang tepat dan pesan komunikasi yang dipersiapkan komunikator yang handalCorporate Communication dengan stakeholder eksternal :Tujuan dilakukannya corporate communication dengan eksternal adalah membina hubungan baik dengan pihak luar yang menentukan keberhasilan organisasi atau lembaga bisnis.Hal-hal yang dikomunikasikan adalah yang terkait dukungan terhadap organisasi demi keberlangsungan organisasi seperti regulator, pemasok, perusahaan, penyalur, pelanggan dan sebagainya.Tujuan komunikasi dengan pelanggan adalah:Meyakinkan para pelanggan dan calon pelanggan bahwa produk atau jasa akan terus ditingkatkan baik kualitas, kegunaan, serta macamnyaMenyediakan sumber persediaan yang konsisten, kebijakan harga yang rasionalMelayani pelanggan secara jujur, dan berusaha mengembangkan pelayanan untuk kepuasan pelanggan.Tujuan komunikasi dengan penyalur : Membantu para penyalur meningkatkan omset penjualan Menjelaskan kebijaksanaan dan manajemen organisasi Membantu manajemen distribusi Bekerja sama dengan para penyalur dalam mengiklankan produk Menerima keluhan penyalur dan pemecahannya Merangsang penyalur agar tetap setia terhadap produk Menampung gagasan dari penyalur

Tujuan komunikasi dengan penyalur adalah :Membina kepentingan bersamaMenempatkan organisasi atau lembaga bisnis sebagai mitra usaha dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalah produksi dan persediaanMempertahankan hubungan baik dengan para pemasok melalui perlakuan adil dan terbukaMelengkapi sarana pemasok guna memudahkan hubungan dengan staf pembelian, keuangan, kontrol kualitas, akunting, dan bagian lain yang berhubungan dengan pasokanMengetahui sikap pemasok

G. MENGEMBANGKAN TIM KERJA BERDASARKAN JENIS STAKE HOLDER YANG ADA DI KOMUNITASLembaga-lembaga publik telah menggunakan secara luas istilah stakeholder ini ke dalam proses-proses pengambilan dan implementasi keputusan. Secara sederhana, stakeholder sering dinyatakan sebagai para pihak yang terkait dengan suatu suatu rencana.Stakeholder merupakan kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi maupun komunitas. Sebagai tenaga kerja professional yang lingkup kinerjanya dekat dengan masyarakat, bidan merupakan pihak yang berpengaruh didalam kehidupan suatu kelompok masyarakat itu sendiri, sehingga bidan dituntut untuk bisa menyesuaikan diri serta mengembangkan tim kerja berdasarkan jenis steak holder yang berbeda-beda disuatu kelompok masyarakat.Dalam organisasi publik, adalah sangat penting untuk mengetahui siapa stakeholderyang memiliki kepentingan dan pengaruh terhadap program yang dimiliki oleh organisasi. Dalam organisasi publik yang tradisional sering tidak peduli dengan beragam stakeholder karena hanya fokus terhadap diri sendiri dan menganggap program yang dimiliki oleh organisasinya berada dalam kontrol penuhnya. Padahal potensi pendorong-penghambat-pengganggu dalam perencanaan maupun pelaksanaan program bahkan sering ditimbulkan oleh para stakeholder yang tadinya tidak diperhitungkan sama sekali. Untuk itu kita perlu untuk mengenali beberapa jenis stake holder yang ada.Stake holder memiliki beberpa jenis, yaitu sebagai berikut :1. Stakeholder primer, yaitu mereka yang langsung dipengaruhi oleh program yang dijalankan oleh organisasi publik tertentu. Pengaruh disini dapat bersifat positifmaupun negative, contoh stake holder primer adalah masyarakat desa.2. Stakeholder sekunder, yaitu mereka yang tidak langsung dipengaruhi oleh program yang dijalankan oleh organisasi publik tertentu. Pengaruh disini dapat bersifat positif maupun negatif pula. Contoh dari stake holder sekunder adalah para penyandang dana dan para pelaksana dari kegiatan itu sendiri seperti dinas kesehatan dan bidan komunitas setempat.3. Stakeholder utama, disebut juga sebagai stakeholder kunci yaitu mereka yang bisa memiliki pengaruh positif / negative terhadap program pemerintah dan keberadaan mereka sangat penting bagi organisasi yang memiliki program tersebut. Mereka adalah orang atau lembaga yang memiliki kekuatan didalam perizinan suatu kegiatan, contoh dari stakeholder utama ini yaitu kepala desa,bupati,walikota dan sebagainya. Untuk dapat mengkategorikan stakeholders ke dalam stakeholder primer, sekunder maupun utama maka sangat diperlukan pemahaman terhadap kepentingan stakeholder terhadap program dari organisasi publik tersebut. Beberapa kepentingan stakeholder yang dapat dikategorikan adalah sebagai berikut:1. Ekonomi2. Politik3. Sosial4. Budaya5. Etnis6. Lingkungan7. Keamanan,atau kepentingan lain yang lebih spesifik.Di dalam mengidentifikasi kepentingan para stakeholder perlu dikenali pula bagaimanaposisi para stakeholder tersebut terhadap program yang sedang direncanakan/dijalankan oleh organisasi publik tertentu. Apakah mereka menunjukkan sikap mendukung abstain atau bahkan secara terang-terangan menolaknya karena tidak sesuai dengan kepentingan yang mereka perjuangkan. Dengan mengenali posisi tersebut, maka akan membantu kita dalam merespon dan bagaimana bertindak terhadap para stakeholder tersebut.

Analisis StakeholderMelakukan analisis terhadap stakeholder adalah memetakan posisi stakeholder terhadap program yang akan dirancang/dijalankan oleh sebuah organisasi publik. Melakukan analisis terhadap stakeholder adalah penting bagi sebuah organisasi public karena akan memberikan isnpirasi tentang bagaimana kita harus bekerja bersama dengan Stakeholders dengan berbagai tingkat kepentingan dan pengaruh yang berbeda.Berikut adalah beberapa manfaat melakukan analisis stakeholder (Wisnubroto):1. Mendapatkan lebih banyak gagasan pengembangan dan implementasi program/perubahan2. Bisa memberi gambaran lebih jelas tentang konteks komunitas, potensi kesulitan, dan aset yang ada3. Sense of ownership terhadap program/upaya perubahan4. Lebih Fair bagi semua5. Meminimalisir penolakan terhadap program/perubahan6. Memperkuat posisi kita jika ada oposisi terhadap program7. Menjembatani modal sosial bagi komunitas8. Meningkatkan kredibilitas organisasi kita : fair, etis, transparan, dan membuat orang suka bekerja dengan kita9. Meningkatkan peluang keberhasilan program/perubahanSetelah melakukan analisis terhadap jenis stake holder yang ada di sebuah masyarakat tersebut, menurut pendapat abdul karim pada tahun 2007, bahwa stake holder harus memiliki tiga unsur, yaitu power (memiliki kuasa namun tetap berdasarkan norma dalam melakukan pemaksaannya),legitimasi (seberapa jauh mau menerima keputusan),dan urgensi (besifat penting).

BAB IIIPENUTUP

Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial maka tipe keluarga berkembang mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga. Berdasarkan kekuatan, posisi penting, dan pengaruh stakeholder terhadap suatu issu stakeholder dapat diketegorikan kedalam beberapa kelompok ODA (1995) mengelompkkan stakeholder ke dalam yaitu stakeholder primer, sekunder dan stakeholder kunci. Manajemen stakeholder merupakan salah satu disiplin pengetahuan penting bagi para pelaku bisnis dan orang-orang sukses yang digunakan untuk memenangkan dukungan terhadap orang lain. Melalui pelibatan secara tepat individu atau organisasi yang memiliki perhatian, kepentingan, pengaruh dan kekuatan untuk merubah akan membantu kita membangun keberhasilan dalam setiap bisnis, proyek atau karir kita. Tema tentang manajemen stakeholder menjadi alat bantu penting untuk membantu kita mengidentifikasi, memetakan dan memformulasikan keterlibatan mereka secara optimal dalam tujuan kita. Disamping itu memastikan bahwa proyek yang kita kelola dapat berhasil pada saat orang lain gagal.

DAFTAR PUSTAKA Setiadi. 2007. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Jakarta : GRAHA ILMUhttp://www.docstoc.com/docs/40365020/SEJARAH-KEPERAWATAN-KOMUNITAS-_-KONSEP-MODEL-KEPERAWATANhttp://andaners.wordpress.com/2009/04/27/konsep-keperawatan-keluarga/diklat.jogjaprov.go.id

21