konsep desain interior sea world indonesia - digilib.its.ac.id · membawa anaknya ke tempat yang...
TRANSCRIPT
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014)
1
Abstrak—Rekreasi kini menjadi kebutuhan dasar dalam
kehidupan manusia, yang bisa dilakukan bersama-sama,
terutama dalam keluarga. Tidak sedikit orang tua yang ingin
membawa anaknya ke tempat yang rekreatif sekaligus edukatif.
Pengenalan biota laut melalui display akuarium menjadi salah
satu alternatif edukasi yang diminati. Tidak hanya bagi anak-
anak, namun orang dewasa turut menikmati koleksi biota yang
dihadirkan oleh satu-satunya tempat wisata akuarium terbesar di
Indonesia, yaitu Sea World Indonesia. Display akuarium
merupakan daya tarik utama pada Sea World Indonesia, namun
desain memiliki peran penting atas penyajiannya ke dalam
interior, sehingga melalui desain interior, dapat menunjang
fungsi bangunan yang menyajikan display biota perairan, baik
dari segi visual maupun pemenuhan kebutuhan atas aktivitas di
dalamnya. Metode yang digunakan dalam mencari konsep desain
yang sesuai adalah metode pengumpulan data yang dicapai
melalui studi literatur dan lapangan yang meliputi observasi,
survei lapangan, wawancara, dan kuisioner. Melalui kuisioner
yang telah dilakukan, gaya desain interior yang banyak diminati
oleh pengunjung Sea World Indonesia adalah gaya modern,
sedangkan melalui analisis yang telah dilakukan dengan
mempertimbangkan beberapa faktor, seperti fungsi obyek serta
tipe pengunjung, didapatkan tema pantai sebagai nuansa yang
dihadirkan untuk melengkapi gaya modern. Karakter gaya
modern yang diaplikasikan meliputi bentukan geometris dan
streamline, finishing halus dan polished, serta penggunaan
warna-warna netral. Tema pantai dihadirkan melalui karakter
bentuk seperti bentukan streamline yang diadaptasi dari garis
gelombang ombak pada pasir, material khas pantai seperti pasir
pantai, dan penggunaan warna dominan pada suasana pantai di
siang hari.
Kata Kunci—Akuarium, karakter, modern, pantai
I. PENDAHULUAN
EA WORLD merupakan arena rekreasi yang menawarkan
hiburan sekaligus edukasi. Di samping dapat menikmati
keindahan alam bawah air, dapat pula mengenal kehidupan
biota-biota perairan yang ada di dalamnya, mulai dari biota air
tawar hingga air laut. Melalui Sea World Indonesia ini,
diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap biota
bawah air kepada para pengunjungnya sehingga dapat
menumbuhkan kesadaran individu untuk turut serta dalam
pemeliharaan perairan di Indonesia.
Sebagai sarana rekreasi sekaligus edukasi, Sea World
Indonesia menjadi pilihan yang menarik bagi para orang tua
untuk mengajak anak-anaknya berlibur ke sana dan mengenal
banyak biota bawah air, sehingga pengunjung yang datang ke
Sea World, didominasi oleh keluarga yang mencakup orang
tua dan anak, serta lembaga pendidikan berupa sekolahan yang
mengajak murid didiknya berkunjung. Oleh karena itu sasaran
pengunjung Sea World Indonesia yang utama adalah anak-
anak usia sekolah. Dari sasaran pengunjung tersebut, Sea
World Indonesia harus mampu menghadirkan visualisasi dan
suasana yang menyenangkan serta menarik. Kebutuhan-
kebutuhan ruang yang dipenuhi, disesuaikan baik bagi anak-
anak maupun orang dewasa. Karena perbedaan usia
pengunjung anak dan dewasa terpaut jauh, membuat
kebutuhan yang muncul semakin beragam, baik dari segi
fasilitas, sirkulasi, safety, maupun visualisasi.
II. METODE PENELITIAN
Gambar 1. Mind Mapping Metodologi Penelitian
A. Tahap Pengumpulan Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung di
lapangan dengan beberapa cara, yaitu:
a) Observasi dan Survei Lapangan
Tujuan dilakukannya observasi ini untuk mengetahui
kondisi lingkungan dan kegiatan secara langsung di dalam
wahana Sea World.
Konsep Desain Interior Sea World Indonesia
Nuril Yunia Sari, dan Ir. Prasetyo Wahyudie
Jurusan Desain Interior, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: [email protected]
S
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014)
2
Gambar 2. Layout Sea World Indonesia
Gambar 3. Interior Sea World Indonesia
b) Wawancara
Wawancara dilakukan kepada beberapa staff, antara lain:
HRD, untuk mengetahui sejarah dan latar belakang berdirinya
Sea World Indonesia serta perkembangannya. Menganalisis
coorporate identity dan struktur organisasi beserta gambaran
umum jalannya perusahaan; education guide, untuk
mengetahui seputar kegiatan yang dilakukan di Sea World,
serta penjelasan singkat mengenai akuarium-akuarium dan
beberapa fasilitas yang ada di dalamnya; curatorial, untuk
mengetahui bagaimana perawatan serta perlakuan sehari-hari
yang diberikan kepada biota yang dikoleksi; maintenance,
untuk mengetahui standar keamanan akuarium dan bangunan
serta perawatannya; dan pengunjung, untuk mengetahui tingkat
kenyamanan dan keindahan dari sudut pandang pengunjung
serta menganalisis sirkulasi dan kebutuhan pengunjung.
c) Kuisioner
Pengisian kuisioner dilakukan dengan cara tanya jawab,
yang bertujuan untuk mengetahui tolak ukur kepuasan dan
kenyamanan pengunjung seputar suasana dan fasilitas yang
disediakan Sea World Indonesia. Di samping itu disediakan
pula beberapa contoh gambar desain Sea World yang ada di
luar negeri untuk mengetahui gambaran desain yang diminati
oleh pengunjung.
B. Tahap Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan melalui
kajian pustaka. Kajian yang dilakukan yakni mengenai biota
yang dikoleksi beserta standarisasi akuariumnya, seperti
material, intensitas cahaya, dan luasan akuarium, serta
standarisasi yang dibutuhkan dalam area akuarium, material,
pencahayaan, dan fasilitas yang dikaji melalui literatur buku,
internet, dan sebagainya.
C. Tahap Pengolahan Data
Metode yang digunakan dalam pengolahan data yaitu
metode induktif, yakni dengan cara mengumpulkan semua data
yang ada kemudian dianalisis berdasarkan literatur dan diambil
kesimpulannya. Selain metode induktif digunakan juga metode
deduktif dan komparatif.
Metode deduktif merupakan metode mengolah dan
menganalisis data-data yang bersifat umum kemudian
mengolahnya kembali menjadi bersifat lebih khusus sesuai
dengan kebutuhan.
Metode komparatif dilakukan dengan cara mengumpulkan
data-data sejenis dari sumber yang berbeda-beda, kemudian
dianalisis dan dibandingkan dengan obyek desain sesuai
keperluan. Urutan jalannya metode yang digunakan, yaitu:
1. Mengumpulkan data secara keseluruhan.
2. Memilah data berdasarkan tinjauan dan kepentingan.
3. Menentukan fasilitas yang akan menjadi obyek desain.
4. Membandingkan dan menyesuaikan data terhadap obyek
desain.
5. Menentukan data-data yang sesuai dengan proses desain
interior.
III. KONSEP TEMUAN
A. Karakter Sea World Indonesia
Obyek desain yang diambil merupakan tempat wisata
edukatif seputar biota bawah air. Display akuarium yang
disajikan Sea World Indonesia memiliki berbagai ukuran,
namun display akuarium besar merupakan pusat perhatian
yang menjadi daya tarik bagi pengunjung seperti akuarium
dugong, otter, hiu, reef tank, dan main tank. Selain ukuran
display-nya, biota yang menempati juga merupakan daya tarik
utama, ditambah lagi dengan adanya pertunjukan pada display
tersebut, yakni feeding show. Selain fasilitas display akuarium,
disajikan pula kolam sentuh yang memfasilitasi pengunjung
untuk berinteraksi langsung dengan beberapa jenis biota jinak.
Sea World Indonesia juga menyediakan fasilitas-fasilitas
penunjang, seperti: teater, hall, perpustakaan, museum,
souvenir shop, food court, ruang kesehatan, toilet, serta
mushollah.
Eksisting bangunan yang digunakan dalam penerapan
desain Sea World Indonesia adalah gedung Spazio yang
terletak di jalan Lingkar Dalam, Surabaya Barat. Penggunaan
gedung ini didasari oleh beberapa faktor, yaitu fasad gedung
sesuai dengan konsep yang dikaji, serta lokasinya yang dekat
dengan beberapa tempat rekreasi, sehingga menjadi daerah
yang strategis untuk dijadikannya area rekreasi.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014)
3
Gambar 4. Gedung Spazio Tampak Atas
Gambar 5. Gedung Spazio Tampak Depan
B. Konsep Dasar
Gambar 6. Persentase Minat Desain Pengunjung
Melalui hasil kuisioner, maka didapatkan gaya modern
dengan karakteristik desain yang simple dipadukan dengan
display akuarium yang besar dan luas dengan warna-warna
netral yang mengisi elemen ruangan, sebagai konsep desain
pada Sea World Indonesia. Selain hasil survei, terdapat pula
beberapa alasan kuat lainnya yang menunjang gaya modern
sebagai gaya yang diaplikasikan pada desain interior Sea
World, yaitu:
a) Menyesuaikan dengan tipe pengunjung yang datang,
yang didominasi oleh masyarakat modern dari kota-
kota besar.
b) Disukai dan dinikmati oleh banyak kalangan.
c) Bersifat dinamis.
Adapula karakteristik dari gaya modern, antara lain:
a) Bentukan yang geometris, asimetris, dan streamline.
b) Warna yang digunakan yakni warna-warna netral
seperti putih, krem, beige, coklat, dan hitam.
c) Finishing halus, lembut, dan polished.
d) Estetika ditonjolkan melalui bentukan, tekstur, material,
serta efek pencahayaan pada titik tertentu.
C. Tema
Dari hasil observasi, Sea World Indonesia banyak
dikunjungi oleh keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak,
tujuan utama para orang tua berkunjung adalah mendampingi
anaknya untuk berwisata-edukasi di Sea World. Di samping
melalui koleksi biota, desain yang merupakan elemen penting
pada sebuah bangunan turut menjadi daya tarik utama bagi
pengunjung, sehingga desain tersebut harus sesuai dengan
pengunjung. Berikut beberapa analisis sebagai dasar
penentuan tema pada desain interior Sea World Indonesia,
yaitu:
a) Salah satu fungsi Sea World adalah sebagai tempat
konservasi biota laut yang menyediakan akuarium
buatan yang dikondisikan sesuai habitat asli biota
tersebut seperti di lautan.
b) Sea World merupakan sebagian kecil kehidupan di laut
yang dihadirkan di daratan, sehingga pantai merupakan
pertemuan dari kedua elemen tersebut yakni lautan dan
daratan.
c) Tipe pengunjung Sea World dari segala usia dan
berbagai kalangan hal ini menyerupai tipe pengunjung
pantai.
Dari beberapa hal tersebut, maka didapatkan tema “pantai”
sebagai nuansa yang dihadirkan pada desain interior Sea
World Indonesia. Tiga point tersebut menjadi dasar dari
penerapan tema pantai.
Karakteristik tema pantai digambarkan oleh sekumpulan ciri
fisik yang mendominasi pantai itu sendiri, antara lain: air,
pasir, karang, ebatuan, tumbuhan, jembatan, perahu/kapal.
Gambar 7. Skema Adaptasi Tema Desain
D. Konsep Desain
Konsep desain merupakan hasil dari korelasi antara obyek,
konsep dasar dan tema. Dari ketiga point tersebut muncul
beberapa keyword yang akan disimpulkan kembali menjadi
konsep desain secara keseluruhan.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014)
4
Gambar 8. Skema Konsep Desain
Dari skema konsep di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep
yang diterapkan pada desain interior Sea World Indonesia
yakni “Modern Bertema Pantai”. Konsep ini dicapai melalui
pendekatan karakteristik dari gaya modern yang dipadukan
dengan pendekatan ciri fisik dari tema pantai.
IV. PENERAPAN KONSEP
A. Konsep Bentuk
Bentukan arus ombak yang menjadi ciri dari pantai
diadaptasi menjadi elemen interior yang sesuai dengan
bentukan streamline yang memiliki pola lengkung yang halus.
Gambar 9. Penyederhanaan Garis Ombak
Adapula bentukan dari jembatan pantai yang terdiri dari
bentukan geometris, seperti kayu berbentuk papan persegi
yang disusun secara horizontal dan vertical.
Gambar 10. Bentuk Susunan Kayu Jembatan
B. Konsep Warna
Gambar 11. Warna-Warna Netral
Di samping warna-warna netral yang menjadi karakteristik
gaya modern, dihadirkan pula warna-warna yang berkaitan
dengan suasana pantai di siang hari pada interior Sea World
Indonesia.
Pengambilan warna pantai dilakukan melalui pemilihan
warna dominan yang muncul pada perspektif tertentu.
Gambar 12. Pengolahan Karakter Warna Suasana Pantai Siang Hari
Gambar 13. Warna Logo Sea World Indonesia
C. Konsep Material
Material yang digunakan pada bidang garap interior
menggunakan beberapa jenis bahan, seperti:
Gambar 14. Panel Board dan Panel Gypsum Bertekstur
Gambar 15. Pasir Pantai
Gambar 16. Metal Pipe dan Metal Panel
Gambar 17. Lantai Granit dan Keramik Bermotif Air
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014)
5
D. Konsep Pencahayaan
Ada dua macam pencahayaan yang akan diterapkan pada
interior Sea World yakni pencahayaan alami dan buatan.
Pencahayaan alami diterapkan pada area-area yang dengan
konsep ruang terbuka sehingga banyak kemungkinan cahaya
matahari yang masuk ke dalam ruangan, seperti pada area
bermain dan kafetaria.
Gambar 18. Contoh Pencahayaan Alami
Pada pencahayaan buatan diterapkan dalam dua jenis
suasana yaitu suasana terang dan gelap. Suasana terang
dihadirkan pada ruangan-ruangan secara umum seperti pada
lobby, souvenir shop, perpustakaan, dan museum.
Gambar 19. Contoh Pencahayaan Buatan Terang
Sedangkan suasana gelap dihadirkan pada ruang teater dan
area display akuarium, hal ini bertujuan untuk memberikan
suasana bawah laut dan kesan kuat pada display akuarium
serta menjaga kondisi biota yang ada di dalam akuarium.
Gambar 20. Contoh Pencahayaan Buatan Gelap
E. Konsep Penghawaan
Penghawaan yang diterapkan pada interior Sea World
Indonesia merupakan penghawaan buatan yang menggunakan
tenaga listrik seperti AC (Air Conditioner) dan air curtain.
Terdapat dua sistem AC yang digunakan yaitu AC Split dan
AC central. Penghawaan buatan ini bertujuan untuk memberi
kenyamanan kepada pengunjung, selain itu berfungsi juga
dalam menjaga suhu ruangan pada area display akuarium
untuk menjaga kestabilan suhu air biota di dalamnya.
F. Konsep Furniture
Beberapa ciri-ciri furnishing yang sesuai dengan gaya
modern bertema pantai, antara lain:
Bernuansa pantai.
Bergaya modern.
Bentuk geometris dan streamline.
Material kayu, acrylic, stainless steel dan lainnya.
Halus atau bertkstur.
Gambar 21. Contoh Bentukan Furniture
G. Konsep Elemen Estetis
Elemen estetis dihadirkan melalui bentukan, corak, maupun
tekstur yang ada pada bidang garap interior dan furniture.
Berikut beberapa cotoh aplikasi elemen estetis, yaitu:
Gambar 22. Aplikasi Bentukan Garis dan Warna Laut
V. KESIMPULAN
Pada pembahasan desain interior Sea World Indonesia
bergaya modern dengan tema pantai, dapat diambil beberapa
kesimpulan, yaitu:
a) Sea World Indonesia merupakan sebuah tempat wisata
edukatif yang tidak hanya menawarkan rekreasi namun juga
memberi edukasi berupa wawasan mengenai biota perairan,
yang disajikan melalui display akuarium serta fasilitas-fasilitas
penunjangnya.
b) Gaya modern yang dihadirkan melalui karakteristik
tampilannya, seperti karakter bentukan, garis, finishing, serta
warnanya, merupakan gaya yang cocok dan disukai oleh
banyak kalangan, sehingga penerapannya pada interior ruang
publik sangat tepat.
c) Tema pantai yang dihadirkan melalui aplikasi bentukan
dan material yang mencirikan pantai, serta warna yang
mendominasi pada pantai yang diadaptasikan dengan warna
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014)
6
coorporate image Seaworld Indonesia, dipilih untuk
melengkapi gaya modern agar dapat memberi daya tarik dan
menghadirkan desain yang rekreatif namun tetap
berkesinambungan dengan obyek desainnya.
d) Karakter bentuk yang menjadi ciri khas dalam desain
interior Sea World ini adalah bentukan gelombang streamline
hasil adaptasi dari bentukan arus ombak, dipadukan dengan
material serta warna natural khas pantai seperti pasir pantai.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan segala rahmat, nikmat dan karunianya.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua
orang tua dan keluarga yang senantiasa memberi bantuan serta
dukungan, kepada Ir. Prasetyo Wahyudie, M.T sekalu dosen
pembimbing, Anggri Indraprasti S.Sn, M.Ds selaku dosen
koordinator Tugas Akhir, teman-teman seperjuangan angkatan
2010 Desain Interior ITS, serta senior angkatan 2006 dan 2009
Desain Interior dan Desain Komunikasi Visual ITS.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Akmal, Imelda (2006), Plafon Kreatif, ed 5/III, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
[2] Akmal, Imelda (2008), Aplikasi Dinding, ed 8/IV, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
[3] Joseph De Chiara & John Callender (1980), Time-Saver Standards for
Building Types, edisi 2, McGraw-Hill Book, Singapore.
[4] Julius Panero dan Martin Zelnik (2003), Dimensi Manusia & Ruang
Interior, Erlangga, Jakarta.
[5] Redaksi Gaya Kreasi (2008), 101 Inspirasi Tampilan Dinding Menarik,
Penebar Swadaya, Jakarta.
[6] PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. 2013. “Sea World”, diambil dari
http://www.ancol.com/Sea World pada tanggal 20 Oktober 2013.
[7] Safra, Michele. 2013. “Modern Interior Design”, diambil dari
http://www.michelesafra.net/modern-interior-design/ pada tanggal 13
Desember 2013.