konsep dasar remaja
DESCRIPTION
remajaTRANSCRIPT
A. Konsep Dasar Remaja
1. Definisi
Remaja dalam ilmu psikologis diperkenalkan dengan istilah lain, seperti
puberteit, adolesence, dan youth. Remaja atau adolescence ( Inggris), berasal dari
bahasa latin “adolescence” yang berarti tumbuh ke arah kematangan. Kematangan
yang dimaksud bukan kematangan fisik saja tetapi juga kematangan sosial dan
psikologi (Kumalasari, 2012: 13).
Menurut WHO, masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak
menuju masa dewasa, di mana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang pesat
termasuk fungsi reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan-
perubahan perkembangan, baik fisik, mental, maupun peran sosial (Surjadi, 2002
dalam Kumalasari, 2012:13).
2. Batasan usia remaja
Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.
Ditinjau dari bidang kesehatan WHO, masalah yang dirasakan paling mendesak
berkaitan dengan kesehatan remaja adalah kehamilan dini. Berangkat dari masalah
pokok ini, WHO menetapkan batasan usia 10-24 tahun sebagaibatasan usia remaja
(Surjadi, 2002 dalam Kumalasari, 2012).
Dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh
Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10-19 tahun dan belum kawin.
Sementara itu menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak
Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10-21 tahun (BKKBN, 2006 dalam
Kumalasari, 2012).
3. Karakteristik remaja berdasarkan umur
Karakteristik remaja berdasarkan umur adalah berikut ini (Kumalasari dan
Iwan, 2012 : 14) ;
a. Masa remaja awal (10-12) tahun
1) Lebih dekat dengan teman sebaya.
2) Ingin bebas.
3) Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya.
4) Mulai berpikir abstrak.
b. Masa remaja pertengahan (13-15 tahun)
1) Mencari identitas diri.
2) Timbul keinginan untuk berkencan.
3) Mempunyai rasa cinta yang mendalam.
4) Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak.
5) Berkhayal tentang aktivitas seks.
c. Remaja akhir (17-21 tahun)
1) Pengungkapan kebebasan diri.
2) Lebih selektif dalam mencari teman sebaya.
3) Mempunyai citra tubuh (body image) terhadap dirinya sendiri.
4) Dapat mewujudkan rasa cinta.
4. Perubahan fisik pada masa remaja
Pada masa ini terjadi suatu perubahan fisik yang cepat disertai banyak
perubahan, termasuk didalamnya pertumbuhan organ reproduksi. Perubahan yang
terjadi pada pertumbuhan tersebut diikuti tanda-tanda sebagai berikut (Kumalasari,
2012: 16-17):
a. Tanda-tanda seks primer
Tanda-tanda seks primer ini berhubungan langsung dengan organ seks.
Dalam Modul Kesehatan Reproduksi Remaja (Depkes, 2002 dalam
Kumalasari,2012: 16) ciri seks primer yaitu:
1) Remaja laki-laki
Remaja laki-laki sudah bisa melakukan fungsi reproduksi bila telah mimpi
basah.
2) Remaja wanita
Pada remaja wanita sebagai tanda kematangan organ reproduksi ditandai
dengan datangnya menstruasi.
b. Tanda-tanda seks sekuder
1) Remaja laki-laki
a) Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; tangan dan kaki bertambah
besar.
b) Bahu melebar, pundak serta dada bertambah besar dan membidang,
pinggul menyempit
c) Pertumbuhan rambut disekitar alat kelamin, ketiak, dada, tangan dan
kaki.
d) Tulang wajah memanjang dan membesar tidak tampak seperti anak kecil
lagi.
e) Tumbuh jakun, suara menjadi besar.
f) Penis dan buah zakar membesar.
g) Kulit menjadi lebih kasar dan tebal berminyak.
h) Rambut menjadi lebih berminyak.
i) Produksi keringat menjadi lebih banyak.
2) Remaja wanita
a) Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang, lengan dan kaki bertambah
besar.
b) Pinggul lebar, bulat, dan membesar.
c) Tumbuh bulu-bulu di sekitar ketiak dan vagina.
d) Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar.
e) Pertumbuhan payudara, puting susu membesar dan menonjol, serta
kelenjar susu berkembang, payudara menjadi lebih besar dan lebih bulat.
f) Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat, lubang pori-pori
bertambah besar, kelenjar lemak, dan kelenjar keringat menjadi lebih
aktif.
g) Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan
menjelang akhir masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu,
lengan dan tungkai.
h) Suara menjadi lebih penuh dan semakin merdu.
5. Perkembangan Seksualitas Remaja
Masa remaja diawali oleh masa pubertas, yaitu maa terjadinya perubahan-
perubahan fisik (meliputi penampilan fisik sebagai bentuk tubuh dan proporsi
tubuh) dan fungsi fisiologis (kematangan organ seksual). Perubahan fisik ini
disertai dengan perkembangan bertahap dari karakteristik seksual primer dan
karakteritik seksual sekunder. Karakteristik seksual sekunder ini tidak berhubungan
langsung dengan fungsi reproduksi, tetapi perannya dalam kehidupan seksual tidak
kalah penting karena berhubungan dengan sex appeal (daya tarik seksual)
(Kusmiran, 2011:30-31).
6. Tugas Perkembangan Remaja
Tugas perkembangan remaja menurut Robert Havighurts (1972) dalam
Normiliawati (2012) adalah :
a. Menerima kondisi fisiknya dan memanfaatkan tubuhnya secara efektif.
b. Menerima hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya dari jenis kelamin
yang manapun.
c. Menerima peran jenis kelamin masing-masing (laki-laki atau perempuan).
d. Berusaha melepaskan diri dari ketergantungan emosi terhadap orang tua.
e. Mempersiapkan karir ekonomi
f. Mempersiapkan perkawinan dan kehidupan berumah tangga.
g. Merencanakan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab.
h. Mencapai sistem nilai dan etika tertentu sebagai pedoman tingkah lakunya.