konsep dasar promosi kesehatan

23
konsep dasar promosi kesehatan 1. Definisi Promosi kesehatan Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat untuk mengontrol dan mengembangkan kesehatan mereka dalam rangka mencapai status kesehatan yang meliputi fisik, mental, kesejahteraan sosial. Individu atau kelompok mampu untuk mengidentifikasi dan mengejawantahkan aspirasi, pemuasan kebutuhan, dan merubah lingkunganya. Promosi kesehatan adalah proses advokasi kesehatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan baik di tingkat personal, swasta, maupun pemerintah. 2. Strategi Promosi Kesehatan Strategi promosi kesehatan menurut WHO ( internasional adalah ) - Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan yang spesifik. Advokasi yang berhasil akan menentukan keberhasilan kegiatan promosi kesehatan pada langkah selanjutnya sehingga keberlangsungan program dapat lebih tejamin. - Mediasi. kegiatan promosi kesehatan tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus melibatkan lintas sector dan lintas program. Mediasi berarti menjembatani “pertemuan” diantara beberapa sector yang terkait . Karenanya masalah kesehatan tidak hanya dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap masalah kesehatan tersebut. Sebagai contoh, kegiatan promosi kesehatan terkait kebersihan lingkungan harus melibatkan unsure kimpraswil dan pihak lain yang terkait sampah. - Memampukan masyarakat (enable), adalah kegiatan pemberian pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu menjaga dan memelihara serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Kemandirian masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan kesehatanya merupakan tujuan dari kegiatan promosi kesehatan. Strategi promosi kesehatan menurut Departemen Kesehatan RI adalah : - Advokasi - Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan yang spesifik. Advokasi yang berhasil akan menentukan keberhasilan kegiatan promosi kesehatan pada langkah selanjutnya sehingga keberlanagsungan program dapat lebih tejamin. - Bina Suasana adalah kegiatan mencari dukungan social ( social support) dalam rangka membuat suasana yang cukup kondusif untuk diselenggarakan suatu program peningkatan kesehatan pada masyarakat.

Upload: drfida

Post on 28-Dec-2015

654 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dasar Promosi Kesehatan

konsep dasar promosi kesehatan

1.    Definisi Promosi kesehatan

Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat untuk mengontrol dan mengembangkan kesehatan mereka dalam 

rangka mencapai  status kesehatan yang meliputi fisik,  mental,  kesejahteraan sosial.   Individu atau kelompok mampu  untuk 

mengidentifikasi dan mengejawantahkan aspirasi, pemuasan kebutuhan, dan merubah lingkunganya.

Promosi   kesehatan  adalah  proses  advokasi   kesehatan  yang  dilaksanakan  untuk  meningkatkan  kemampuan  baik  di  tingkat 

personal, swasta, maupun pemerintah.

2.    Strategi Promosi Kesehatan

Strategi promosi kesehatan menurut WHO ( internasional adalah )

-       Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan 

yang spesifik.  Advokasi  yang berhasil  akan menentukan keberhasilan kegiatan promosi  kesehatan pada  langkah selanjutnya 

sehingga keberlangsungan program dapat lebih tejamin. 

-       Mediasi. kegiatan promosi kesehatan tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus melibatkan lintas sector dan lintas program. 

Mediasi berarti menjembatani “pertemuan” diantara beberapa sector yang terkait . Karenanya masalah kesehatan tidak hanya 

dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap masalah kesehatan tersebut. 

Sebagai contoh, kegiatan promosi kesehatan terkait kebersihan lingkungan harus melibatkan unsure kimpraswil dan pihak lain 

yang terkait sampah.

-        Memampukan  masyarakat   (enable),   adalah  kegiatan  pemberian  pengetahuan  dan  keterampilan  kepada  masyarakat   agar 

mereka mampu menjaga dan memelihara serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Kemandirian masyarakat dalam 

menjaga dan meningkatkan kesehatanya merupakan tujuan dari kegiatan promosi kesehatan.

Strategi promosi kesehatan menurut  Departemen Kesehatan RI adalah :

-       Advokasi

-       Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan 

yang spesifik.  Advokasi  yang berhasil  akan menentukan keberhasilan kegiatan promosi  kesehatan pada  langkah selanjutnya 

sehingga keberlanagsungan program dapat lebih tejamin. 

-       Bina Suasana adalah kegiatan mencari dukungan social ( social support) dalam rangka membuat suasana yang cukup kondusif 

untuk diselenggarakan suatu program peningkatan kesehatan pada masyarakat.

-       Gerakan.  Kegiatan dilakukan secara bersama sama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Strategi Promosi Kesehatan berdasarkan riwayat perjalanan penyakit, yaitu:

-       Strategi Promosi Kesehatan Primer

Tindakan pada fase ini adalah untk mencegah terjadinya kasus penyakit. Berfokus pada masyarakat yang masih daam keadaan 

sehat.

-       Strategi Promosi Kesehatan Sekunder

Strategi promosi kesehatan sekunder berfokus pada masyarakat yang beresiko untuk mengalami penyakit. 

-       Strategi Promosi Kesehatan Tersier

Dala tahap ini, strategi kesehatan difokuskan pada masyarakat yang sudah terkena penyakit. Focus penanganan yaitu dengan 

rehabilitasi untuk mencegah kecacatan/ kemunduran lebih lanjut dari penyakitnya tersebut.

Page 2: Konsep Dasar Promosi Kesehatan

3.    Mainstream Promosi Kesehatan Nasional dan Internasional meliputi :

-       Penyakit TB dan Malaria 

-       Maternal Mortality (kematian ibu) 

-       kecelakaan laluilintas 

-       penyakit HIV/AIDS 

-       Keamanan pangan 

-       Kesehatan Mental 

-       Diabetas, Tembakau 

-       Pemberantasan Alkohol 

-       Pemukiman kumuh 

-       Kesehatan Lansia.

4.    Prioritas area Promosi Kesehatan tahun 2011 s.d 2016 meliputi :

-       Faktor sosial yang mempengaruhi kesehatan

-       Pembangunan Promosi Kesehatan yang berkelanjutan

-       Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular

-       Sistem promosi kesehatan

Strategi Promosi kesehatan untuk menangani penyakit DBD, TB, dan degenerative adalah dengan cara sebagai berikut : -       Pemberdayaan Individu

Kemampuan individu dalam menjaga kesehatan terutama yang berhubungan dengan penyakit DBD, TB dan penyakit degenaratif 

akan menentukan keberhasilan program. Individu yang sudah terpola berperilaku hidup bersih sehat akan lebih mudah untuk 

menolong dirinya sendiri dari masalah kesehatan tersebut.

-       Pemberdayaan Masyarakat

Masyarakat akan mempengaruhi ligkungan. Masyarakat yang peduli akan kebersihan lingkunganya akan mengurangi resika 

penyakit DBD dan TB. Pada masalah penyakit degenerative, penggerakan masyarakat secara tidak langsung akan mendukung 

pemberdayaan individu, misalnya adanya Posyandu lansia, senam lansia, gaya hidup dan sebagainya.

-       Pemperkuat sistem kesehatan

System kesehatan yang tidak hanya mengutamakan kuratif akan mendukung terjadinya penyakit DBD, TB dan degenerative. 

Pencegahan yang baik akan mengurangi resiko penyakit.

-       Kerjasama lintas sektor

Kebersihan lingkungan ( pada kasus DBD dan TB ) tidak dapat dilakukan hanya oleh sector kesehatan saja. Tetapi harus 

melibatkan sector lain misalnya dinas kimpraswil, dinas social, dinas tenaga kerja, pemerintahan dan sebagainya. Pencegahan 

penyakit degenerative juga harus melibatkan beberapa sector yang terkait sehingga penyakit  degenerative akan dapat dicegah.

TEORI DASAR PROMOSI KESEHATAN

PENGERTIAN Promosi kesehatan adalah suatu proses pemberdayaan atau mendirikan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan kemauan, kemampuan dan lingkungan yang sehat.Promosi kesehatan mencakup aspek-aspek yaitu :  -Aspek perilaku merupakan salah satu upaya untuk mendorong dan membangkitkan kesadaran suatu potensi yang dimiliki masyarakat agar memelihara dan meningkatkan kesehatannya.  Aspek lingkungan merupakan suasana yang mempengaruhi perkembangan perilaku yang berhubungan dengan aspek sosial dan aspek ekonomi.  Aspek sosial hal ini dapat terwujud apabila seseorang mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara baik dengan orang lain 

Page 3: Konsep Dasar Promosi Kesehatan

dan kelompok orang tertentu.  -Aspek ekonomi hal ini dapat terwujud apabila seseorang memiliki suatu kegiatan yang dapat menghasilkan penghasilan terhadap hidupnya sendiri dan keluarganya.

UPAYA KESEHATANUpaya kesehatan adalah suatu kegiatan memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat. Upaya kesehatan mencakup upaya pemeliharaan kesehatan dan upaya peningkatan kesehatan. Upaya pemeliharaan kesehatan mencakup 2 aspek :1. Kuratif yaitu merupakan bagian dari pengobatan suatu penyakit. Tujuan pada tingkat ini agar para penderita penyakit (penyakit kronis) tidak menjadi lebih parah. 2. Rehabilitatif yaitu merupakan pemulihan kesehatan. Tujuan utama pada tingkatan ini adalah agar kelompok seseorang yang baru sembuh sakit dapat pulih kembali kesehatannya, mencegah dan memulihkan kecacatan akibat penyakitnya.  Upaya peningkatan kesehatan mencakup 2 aspek :1. Promotif yaitu suatu upaya untuk meningkatkan kesehatan itu sendiri. Sasarannya adalah kelompok orang sehat, dengan tujuan agar seseorang mampu meningkatkan kesehatannya.2. Preventif yaitu suatu upaya untuk mencegah penyakit. Tujuan dari promosi kesehatan tingkat ini, untuk mencegah kelompok orang sehat dan kelompok yang beresiko tinggi terhadap suatu penyakit agar tidak jatuh terserang penyakit. Sifat upaya penyelenggaraan kesehatan dibedakan menjadi 3 yaitu:a. Sarana pelayanan kesehatan primer (primary care)Adalah sarana atau pelayanan kesehatan bagi kasus-kasus atau penyakit-penyakit ringan. Contohnya : Puskesmas, Poliklinik, dokter praktek swasta.b. Sarana pelayanan kesehatan sekunder (secondary care)Adalah sarana atau pelayanan kesehatan rujukan dari kasus-kasus atau penyakit-penyakit dari pelayanan kesehatan primer.Contohnya : Puskesmas dengan rawat inap (Puskesmas RI), Rumah Sakit Kabupaten, Rumah Bersalin.c. Sarana pelayanan Kesehatan tingkat tiga (tertiary care)Adalah sarana pelayanan kesehatan rujukan bagi kasus-kasus yang tidak dapat ditangani oleh sarana-sarana pelayanan kesehatan primer. Contohnya : Rumah Sakit Provinsi.

TUJUAN PROMOSI1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.

SASARAN Sasaran promosi kesehatan adalah :o Indvidu atau keluargaDengan diberikannya promosi kesehatan individu diharapkan memperoleh informasi baik secara langsung ataupun melalui berbagai media, mempunyai kemampun untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya, dapat melakukan tindakan hidup bersih dan lingkungan yang sehat, ikut berperan dalam kegiatan sosial yang berkaitan dengan kesehatan.o Masyarakat atau LSMDiharapkan dapat mengembangkan upaya peningkatan kesehatan dan saling bekerjasama serta saling membantu untuk mewujudkan lingkungan sehat.o Lembaga pemerintah Diharapkan dapat perduli dan mndukung upaya mengembangkan perilaku sehat dan lingkungan sehat, membuat kebijakan yang berhubungan dengan bidang kesehatan.o Institusi Diharapkan dapat meningkatkan mutu kesehatan yang dapat memeberi kepuasan pada masyarakat.

VISI DAN MISI PROMOSI KESEHATAN• VISI :Meningkatkan kemampuan masyarakat unruk meningkatkan dan memelihara kesehatannya.• MISI :Melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan. Upaya untuk mencapai visi dan misi promosi kesehatan yaitu:1. AdvokadUpaya yang terencana untuk mendapatkan dukungan dan keputsan dari para pembuat keputusan untuk langsung membuat pemecahan satu masalah.2. MenjembataniPromosi kesehatan merupakan perekat kemitraan di bidang pelayanan kesehatan dan membina suasana yang kondusif demi 

Page 4: Konsep Dasar Promosi Kesehatan

terwujudnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat.3. MemampukanMemampukan untuk memberikan ketrampilan kepada masyarakat, agar mandiri di bidang kesehatan dengan melakukan penyuluhan pendidikan, pelatihan, dan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup bersih dan sehat.

STRATEGI PROMOSI KESEHATANYaitu cara untuk mencapai visi dan misi promosi kesehatan, diantaranya yaitu:a. AdvokasiAdalah pendekatan kepada para pembuat keputusan di berbagai sector sehingga para pejabat tersebut mau mendukung program kesehatan yang kita inginkan.b. Dukungan SosialTujuannya adalah untuk mencari dukungan social melalui tokoh-tokoh masyarakat untuk mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.Misalnya : dukungan sosial berupa seminar, bimbingan kepada tokoh masyarakat.c. Pemberdayaan MasyarakatSuatu kegiatan promosi kesehatan promosi kesehatan yang diberikan secara langsung dapat membuat masyarakat mewujudkan kemampuannya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan mereka.Misalnya : penyuluhan kesehatan Strategi Promosi Kesehatan tersebut di atas diarahkan untuk: Mengembangkan kebijaksanaan guna mewujudkan masyarakat yang sehat. Membina suasana, iklim dan lingkungan yang mendukung. Memperkuat, mendukung dan mendorong kegiatan masyarakat. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan perorangan. Mengupayakan pembangunan kesehatan yang lebih memberdayakan masyarakat.RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN1. Mengembangkan kebijakan pembangunan kesehatan (healthy public policy)Yaitu berupaya mengembangkan kebijakan pembangunan di setiap sektor dengan memperhatikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.Contoh : membangun pabrik harus mempertimbangkan dampak negatif, penebangan hutan secara liar dapat mempengaruhi kerusakan lingkungan2. Mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung (create partnership and supportive environment)Yaitu mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung suasana yang memungkinkan masyarakat yang termotivasi melakukan pembangunan kesehatan.Contoh : adanya perlindungan tenaga kerja dengan diberikannya JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)3. Memperkuat kegiatan masyarakat (strengthen community action)Yaitu memberikan bantuan dan dukungan terhadap kegiatan yang sudah berjalan dimasyarakat, sehingga lebih berkembang serta memberikan peluang bagi masyarakat yang melakukan kegiatan dan berperan aktif dalam pembangunan kesehatan.Contoh : BKR (Bina Karya Remaja) dengan memberi keterampilan kerja sehingga dapat memperoleh suatu penghasilan.4. Keterampilan Individu (personnel skill)peningkatan keterampilan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat yaitu dengan cara memberikan penyuluhan mengenai bagaimana cara memelihara, mencegah, dan mengobati suatu penyakit.5. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (reorient health services)Masyarakat merupakan pengguna atau penerima pelayanan kesehatan dan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan. Penyelenggara pelayanan kesehatan harus melibatkan pemberdayaan masyarakat agar masyarakat tersebut dapat ikut serta dalam menerima dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.

TATANAN (TEMPAT PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN)a. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)Keluarga merupakan tempat dasar berkembangnya perilaku manusia. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan di keluarga sasaran utamanya adalah orang tua (ibu), dimana ibu merupakan seseorang yang memberikan perilaku sehat kepada anak-anaknya sejak lahir b. Promosi kesehatan pada tatanan sekolahSasaran promosi kesehatan di sekolah adalah guru, karena guru merupakan pengganti orang tua pada waktu di sekolah. Sekolah merupakan tempat utuk memberikan perilaku kesehatan kepada anak. Sekolah dan lingkungan sekolah yang sehat sangat tepat untuk berperilaku sehat bagi anak.c. Promosi kesehatan ditempat kerja Sasaran promosi kesehatan adalah karyawan, yang berperan sebagai promotor kesehatan adalah pemimpin perusahaan dan sektor kesehatan. Salah satunya dengan memberikan fasilitas tempat kesehatan yang baik bagi prilaku sehat karyawan atau pekerjanya.d. Promosi kesehatan di tempat-tempat umumDi tempat-tempat umum (seperti pasar, terminal bus, stasiun) perlu dilaksanakan promosi kesehatan, yaitu dengan cara menyediakan fasilitas yang dapat mendukung perilaku sehat pengunjungnya, bisa dengan memberikan poster dan selebaran mengenai cara-cara menjaga kebersihan.

Page 5: Konsep Dasar Promosi Kesehatan

e. Pendidikan kesehatan di institusi pelayanan kesehatanTempat-tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, poliklinik, dsb, merupakan tempat yang strategis untuk melakukan pelayanan kesehatan. Pelaksanaan promosi kesehatan ini dapat dilakukan secara individual oleh para petugas kesehatan kepada pasien atau keluarga yang ada di tempat pelayanan kesehatan tersebut.

METODE DAN TEKNIK PROMKESMetode dan teknik promosi kesehatan adalah suatu cara yang digunakan dalam setiap pelaksanaan promosi kesehatan. Berdasarkan sasarannya metode dan teknik promosi kesehatan dibagi menjadi 3 yaitu :a. Metode Promosi Kesehatan IndividualMetode ini digunakan apabila seseorang yang mempromosikan kesehatan dapat berkomunikasi secara langsung dengan klien, baik bertatap muka maupun melalui sarana komunikasi lainnya.b. Metode Promosi Kesehatan KelompokSasaran kelompok dibedakan menjadi 2 yaitu :1. metode promosi kesehatan untuk kelompok kecil, misalnya : dengan melakukan diskusi kelompok, saling mencurahkan pendapat.2. metode promosi kesehatan untuk kelompok besar, misalnya : metode ceramah yang diikuti dengan tanya jawab, seminar.c. Metode Promosi Kesehatan MassalSasaran promosi kesehatan massal dapat dilihat dari kelompok umur, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, sosial budaya, dsb. Sebelum melakukan promosi kesehatan, promotor kesehatan harus merancang pesan kesehatan yang akan disampaikan. Metode promosi kesehatan massal adalah :o Ceramah umum, biasa dilakukan di lapangan terbuka dan tempat-tempat umum. o Penyampaian pesan melalui alat elektronik seperti radio dan televisi.o Penggunaan media cetak seperti koran, majalah, buku, selebaran, poster, dsb.o Penggunaan media di luar ruang, misalnya spanduk, umbul-umbul.

PERAN PROMOSI KESEHATAN DALAM KESEHATAN MASYARAKAT Kesehatan merupakan hasil interaksi faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor fisik dan psikis. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari sosial, budaya masyarakat, lingkungan fisik, sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya. Faktor yang mempengaruhi baik individu, kelompok dan masyarakat dikelompokkan menjadi 4 yaitu :a) Lingkungan (environment) mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi.Intervensi terhadap faktor lingkungan fisik yaitu dalam bentuk perbaikan sanitasi lingkungan, sedangkan intervensi terhadap lingkungan sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya dalam bentuk program-program peningkatan pendidikan, perbaikan sosial ekonomi masyarakat, penstabilan politik dan keamanan. b) Perilaku (behavior) perilaku mempengaruhi lingkungan pelayanan kesehatan.c) Pelayanan kesehatan (health services) intervensi terhadap pelayanan kesehatan adalah dalam bentuk penyediaan dan perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan.d) Keturunan (heredity) intervensi faktor keturunan adalah penasihat perkawinan, dan penyuluhan kesehatan khususnya bagi kelompok yang mempunyai resiko penyakit keturunan.Keempat faktor ini saling mempengaruhi satu sama lain. Faktor lingkungan selain mempengaruhi kesehatan juga mempengaruhi perilaku dan perilaku juga mempengaruhi lingkungan dan mempengaruhi pelayanan kesehatan.konsep dasar promosi kesehatan

1.    Definisi Promosi kesehatan

Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat untuk mengontrol dan mengembangkan kesehatan mereka dalam 

rangka mencapai  status kesehatan yang meliputi fisik,  mental,  kesejahteraan sosial.   Individu atau kelompok mampu untuk 

mengidentifikasi dan mengejawantahkan aspirasi, pemuasan kebutuhan, dan merubah lingkunganya.

Promosi   kesehatan  adalah  proses  advokasi   kesehatan  yang  dilaksanakan  untuk  meningkatkan  kemampuan  baik  di  tingkat 

personal, swasta, maupun pemerintah.

2.    Strategi Promosi Kesehatan

Strategi promosi kesehatan menurut WHO ( internasional adalah )

-       Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan 

yang spesifik.  Advokasi  yang berhasil  akan menentukan keberhasilan kegiatan promosi  kesehatan pada  langkah selanjutnya 

sehingga keberlangsungan program dapat lebih tejamin. 

Page 6: Konsep Dasar Promosi Kesehatan

-       Mediasi. kegiatan promosi kesehatan tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus melibatkan lintas sector dan lintas program. 

Mediasi berarti menjembatani “pertemuan” diantara beberapa sector yang terkait . Karenanya masalah kesehatan tidak hanya 

dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap masalah kesehatan tersebut. 

Sebagai contoh, kegiatan promosi kesehatan terkait kebersihan lingkungan harus melibatkan unsure kimpraswil dan pihak lain 

yang terkait sampah.

-        Memampukan  masyarakat   (enable),   adalah  kegiatan  pemberian  pengetahuan  dan  keterampilan  kepada  masyarakat   agar 

mereka mampu menjaga dan memelihara serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Kemandirian masyarakat dalam 

menjaga dan meningkatkan kesehatanya merupakan tujuan dari kegiatan promosi kesehatan.

Strategi promosi kesehatan menurut  Departemen Kesehatan RI adalah :

-       Advokasi

-       Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan 

yang spesifik.  Advokasi  yang berhasil  akan menentukan keberhasilan kegiatan promosi  kesehatan pada  langkah selanjutnya 

sehingga keberlanagsungan program dapat lebih tejamin. 

-       Bina Suasana adalah kegiatan mencari dukungan social ( social support) dalam rangka membuat suasana yang cukup kondusif 

untuk diselenggarakan suatu program peningkatan kesehatan pada masyarakat.

-       Gerakan.  Kegiatan dilakukan secara bersama sama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Strategi Promosi Kesehatan berdasarkan riwayat perjalanan penyakit, yaitu:

-       Strategi Promosi Kesehatan Primer

Tindakan pada fase ini adalah untk mencegah terjadinya kasus penyakit. Berfokus pada masyarakat yang masih daam keadaan 

sehat.

-       Strategi Promosi Kesehatan Sekunder

Strategi promosi kesehatan sekunder berfokus pada masyarakat yang beresiko untuk mengalami penyakit. 

-       Strategi Promosi Kesehatan Tersier

Dala tahap ini, strategi kesehatan difokuskan pada masyarakat yang sudah terkena penyakit. Focus penanganan yaitu dengan 

rehabilitasi untuk mencegah kecacatan/ kemunduran lebih lanjut dari penyakitnya tersebut.

3.    Mainstream Promosi Kesehatan Nasional dan Internasional meliputi :

-       Penyakit TB dan Malaria 

-       Maternal Mortality (kematian ibu) 

-       kecelakaan laluilintas 

-       penyakit HIV/AIDS 

-       Keamanan pangan 

-       Kesehatan Mental 

-       Diabetas, Tembakau 

-       Pemberantasan Alkohol 

-       Pemukiman kumuh 

-       Kesehatan Lansia.

4.    Prioritas area Promosi Kesehatan tahun 2011 s.d 2016 meliputi :

-       Faktor sosial yang mempengaruhi kesehatan

Page 7: Konsep Dasar Promosi Kesehatan

-       Pembangunan Promosi Kesehatan yang berkelanjutan

-       Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular

-       Sistem promosi kesehatan

5. Strategi Promosi kesehatan untuk menangani penyakit DBD, TB, dan degenerative adalah dengan cara sebagai berikut :

-       Pemberdayaan Individu

Kemampuan individu dalam menjaga kesehatan terutama yang berhubungan dengan penyakit DBD, TB dan penyakit degenaratif 

akan menentukan keberhasilan program. Individu yang sudah terpola berperilaku hidup bersih sehat akan lebih mudah untuk 

menolong dirinya sendiri dari masalah kesehatan tersebut.

-       Pemberdayaan Masyarakat

Masyarakat akan mempengaruhi ligkungan. Masyarakat yang peduli akan kebersihan lingkunganya akan mengurangi resika 

penyakit DBD dan TB. Pada masalah penyakit degenerative, penggerakan masyarakat secara tidak langsung akan mendukung 

pemberdayaan individu, misalnya adanya Posyandu lansia, senam lansia, gaya hidup dan sebagainya.

-       Pemperkuat sistem kesehatan

System kesehatan yang tidak hanya mengutamakan kuratif akan mendukung terjadinya penyakit DBD, TB dan degenerative. 

Pencegahan yang baik akan mengurangi resiko penyakit.

-       Kerjasama lintas sektor

Kebersihan lingkungan ( pada kasus DBD dan TB ) tidak dapat dilakukan hanya oleh sector kesehatan saja. Tetapi harus 

melibatkan sector lain misalnya dinas kimpraswil, dinas social, dinas tenaga kerja, pemerintahan dan sebagainya. Pencegahan 

penyakit degenerative juga harus melibatkan beberapa sector yang terkait sehingga penyakit  degenerative akan dapat dicegah.

TEORI DASAR PROMOSI KESEHATAN

PENGERTIAN Promosi kesehatan adalah suatu proses pemberdayaan atau mendirikan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan kemauan, kemampuan dan lingkungan yang sehat.Promosi kesehatan mencakup aspek-aspek yaitu : Aspek perilaku merupakan salah satu upaya untuk mendorong dan membangkitkan kesadaran suatu potensi yang dimiliki masyarakat agar memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Aspek lingkungan merupakan suasana yang mempengaruhi perkembangan perilaku yang berhubungan dengan aspek sosial dan aspek ekonomi. Aspek sosial hal ini dapat terwujud apabila seseorang mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara baik dengan orang lain dan kelompok orang tertentu. Aspek ekonomi hal ini dapat terwujud apabila seseorang memiliki suatu kegiatan yang dapat menghasilkan penghasilan terhadap hidupnya sendiri dan keluarganya.

UPAYA KESEHATANUpaya kesehatan adalah suatu kegiatan memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat. Upaya kesehatan mencakup upaya pemeliharaan kesehatan dan upaya peningkatan kesehatan. Upaya pemeliharaan kesehatan mencakup 2 aspek :1. Kuratif yaitu merupakan bagian dari pengobatan suatu penyakit. Tujuan pada tingkat ini agar para penderita penyakit (penyakit kronis) tidak menjadi lebih parah. 2. Rehabilitatif yaitu merupakan pemulihan kesehatan. Tujuan utama pada tingkatan ini adalah agar kelompok seseorang yang baru sembuh sakit dapat pulih kembali kesehatannya, mencegah dan memulihkan kecacatan akibat penyakitnya.  Upaya peningkatan kesehatan mencakup 2 aspek :1. Promotif yaitu suatu upaya untuk meningkatkan kesehatan itu sendiri. Sasarannya adalah kelompok orang sehat, dengan tujuan agar seseorang mampu meningkatkan kesehatannya.2. Preventif yaitu suatu upaya untuk mencegah penyakit. Tujuan dari promosi kesehatan tingkat ini, untuk mencegah kelompok orang sehat dan kelompok yang beresiko tinggi terhadap suatu penyakit agar tidak jatuh terserang penyakit. Sifat upaya penyelenggaraan kesehatan dibedakan menjadi 3 yaitu:

Page 8: Konsep Dasar Promosi Kesehatan

a. Sarana pelayanan kesehatan primer (primary care)Adalah sarana atau pelayanan kesehatan bagi kasus-kasus atau penyakit-penyakit ringan. Contohnya : Puskesmas, Poliklinik, dokter praktek swasta.b. Sarana pelayanan kesehatan sekunder (secondary care)Adalah sarana atau pelayanan kesehatan rujukan dari kasus-kasus atau penyakit-penyakit dari pelayanan kesehatan primer.Contohnya : Puskesmas dengan rawat inap (Puskesmas RI), Rumah Sakit Kabupaten, Rumah Bersalin.c. Sarana pelayanan Kesehatan tingkat tiga (tertiary care)Adalah sarana pelayanan kesehatan rujukan bagi kasus-kasus yang tidak dapat ditangani oleh sarana-sarana pelayanan kesehatan primer. Contohnya : Rumah Sakit Provinsi.

TUJUAN PROMOSI1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.

SASARAN Sasaran promosi kesehatan adalah :o Indvidu atau keluargaDengan diberikannya promosi kesehatan individu diharapkan memperoleh informasi baik secara langsung ataupun melalui berbagai media, mempunyai kemampun untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya, dapat melakukan tindakan hidup bersih dan lingkungan yang sehat, ikut berperan dalam kegiatan sosial yang berkaitan dengan kesehatan.o Masyarakat atau LSMDiharapkan dapat mengembangkan upaya peningkatan kesehatan dan saling bekerjasama serta saling membantu untuk mewujudkan lingkungan sehat.o Lembaga pemerintah Diharapkan dapat perduli dan mndukung upaya mengembangkan perilaku sehat dan lingkungan sehat, membuat kebijakan yang berhubungan dengan bidang kesehatan.o Institusi Diharapkan dapat meningkatkan mutu kesehatan yang dapat memeberi kepuasan pada masyarakat.

VISI DAN MISI PROMOSI KESEHATAN• VISI :Meningkatkan kemampuan masyarakat unruk meningkatkan dan memelihara kesehatannya.• MISI :Melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan. Upaya untuk mencapai visi dan misi promosi kesehatan yaitu:1. AdvokadUpaya yang terencana untuk mendapatkan dukungan dan keputsan dari para pembuat keputusan untuk langsung membuat pemecahan satu masalah.2. MenjembataniPromosi kesehatan merupakan perekat kemitraan di bidang pelayanan kesehatan dan membina suasana yang kondusif demi terwujudnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat.3. MemampukanMemampukan untuk memberikan ketrampilan kepada masyarakat, agar mandiri di bidang kesehatan dengan melakukan penyuluhan pendidikan, pelatihan, dan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup bersih dan sehat.

STRATEGI PROMOSI KESEHATANYaitu cara untuk mencapai visi dan misi promosi kesehatan, diantaranya yaitu:a. AdvokasiAdalah pendekatan kepada para pembuat keputusan di berbagai sector sehingga para pejabat tersebut mau mendukung program kesehatan yang kita inginkan.b. Dukungan SosialTujuannya adalah untuk mencari dukungan social melalui tokoh-tokoh masyarakat untuk mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.Misalnya : dukungan sosial berupa seminar, bimbingan kepada tokoh masyarakat.c. Pemberdayaan MasyarakatSuatu kegiatan promosi kesehatan promosi kesehatan yang diberikan secara langsung dapat membuat masyarakat mewujudkan kemampuannya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan mereka.Misalnya : penyuluhan kesehatan 

Page 9: Konsep Dasar Promosi Kesehatan

Strategi Promosi Kesehatan tersebut di atas diarahkan untuk: Mengembangkan kebijaksanaan guna mewujudkan masyarakat yang sehat. Membina suasana, iklim dan lingkungan yang mendukung. Memperkuat, mendukung dan mendorong kegiatan masyarakat. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan perorangan. Mengupayakan pembangunan kesehatan yang lebih memberdayakan masyarakat.RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN1. Mengembangkan kebijakan pembangunan kesehatan (healthy public policy)Yaitu berupaya mengembangkan kebijakan pembangunan di setiap sektor dengan memperhatikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.Contoh : membangun pabrik harus mempertimbangkan dampak negatif, penebangan hutan secara liar dapat mempengaruhi kerusakan lingkungan2. Mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung (create partnership and supportive environment)Yaitu mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung suasana yang memungkinkan masyarakat yang termotivasi melakukan pembangunan kesehatan.Contoh : adanya perlindungan tenaga kerja dengan diberikannya JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)3. Memperkuat kegiatan masyarakat (strengthen community action)Yaitu memberikan bantuan dan dukungan terhadap kegiatan yang sudah berjalan dimasyarakat, sehingga lebih berkembang serta memberikan peluang bagi masyarakat yang melakukan kegiatan dan berperan aktif dalam pembangunan kesehatan.Contoh : BKR (Bina Karya Remaja) dengan memberi keterampilan kerja sehingga dapat memperoleh suatu penghasilan.4. Keterampilan Individu (personnel skill)peningkatan keterampilan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat yaitu dengan cara memberikan penyuluhan mengenai bagaimana cara memelihara, mencegah, dan mengobati suatu penyakit.5. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (reorient health services)Masyarakat merupakan pengguna atau penerima pelayanan kesehatan dan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan. Penyelenggara pelayanan kesehatan harus melibatkan pemberdayaan masyarakat agar masyarakat tersebut dapat ikut serta dalam menerima dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.

TATANAN (TEMPAT PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN)a. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)Keluarga merupakan tempat dasar berkembangnya perilaku manusia. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan di keluarga sasaran utamanya adalah orang tua (ibu), dimana ibu merupakan seseorang yang memberikan perilaku sehat kepada anak-anaknya sejak lahir b. Promosi kesehatan pada tatanan sekolahSasaran promosi kesehatan di sekolah adalah guru, karena guru merupakan pengganti orang tua pada waktu di sekolah. Sekolah merupakan tempat utuk memberikan perilaku kesehatan kepada anak. Sekolah dan lingkungan sekolah yang sehat sangat tepat untuk berperilaku sehat bagi anak.c. Promosi kesehatan ditempat kerja Sasaran promosi kesehatan adalah karyawan, yang berperan sebagai promotor kesehatan adalah pemimpin perusahaan dan sektor kesehatan. Salah satunya dengan memberikan fasilitas tempat kesehatan yang baik bagi prilaku sehat karyawan atau pekerjanya.d. Promosi kesehatan di tempat-tempat umumDi tempat-tempat umum (seperti pasar, terminal bus, stasiun) perlu dilaksanakan promosi kesehatan, yaitu dengan cara menyediakan fasilitas yang dapat mendukung perilaku sehat pengunjungnya, bisa dengan memberikan poster dan selebaran mengenai cara-cara menjaga kebersihan.e. Pendidikan kesehatan di institusi pelayanan kesehatanTempat-tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, poliklinik, dsb, merupakan tempat yang strategis untuk melakukan pelayanan kesehatan. Pelaksanaan promosi kesehatan ini dapat dilakukan secara individual oleh para petugas kesehatan kepada pasien atau keluarga yang ada di tempat pelayanan kesehatan tersebut.

METODE DAN TEKNIK PROMKESMetode dan teknik promosi kesehatan adalah suatu cara yang digunakan dalam setiap pelaksanaan promosi kesehatan. Berdasarkan sasarannya metode dan teknik promosi kesehatan dibagi menjadi 3 yaitu :a. Metode Promosi Kesehatan IndividualMetode ini digunakan apabila seseorang yang mempromosikan kesehatan dapat berkomunikasi secara langsung dengan klien, baik bertatap muka maupun melalui sarana komunikasi lainnya.b. Metode Promosi Kesehatan KelompokSasaran kelompok dibedakan menjadi 2 yaitu :1. metode promosi kesehatan untuk kelompok kecil, misalnya : dengan melakukan diskusi kelompok, saling mencurahkan pendapat.2. metode promosi kesehatan untuk kelompok besar, misalnya : metode ceramah yang diikuti dengan tanya jawab, seminar.c. Metode Promosi Kesehatan Massal

Page 10: Konsep Dasar Promosi Kesehatan

Sasaran promosi kesehatan massal dapat dilihat dari kelompok umur, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, sosial budaya, dsb. Sebelum melakukan promosi kesehatan, promotor kesehatan harus merancang pesan kesehatan yang akan disampaikan. Metode promosi kesehatan massal adalah :o Ceramah umum, biasa dilakukan di lapangan terbuka dan tempat-tempat umum. o Penyampaian pesan melalui alat elektronik seperti radio dan televisi.o Penggunaan media cetak seperti koran, majalah, buku, selebaran, poster, dsb.o Penggunaan media di luar ruang, misalnya spanduk, umbul-umbul.

PERAN PROMOSI KESEHATAN DALAM KESEHATAN MASYARAKAT Kesehatan merupakan hasil interaksi faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor fisik dan psikis. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari sosial, budaya masyarakat, lingkungan fisik, sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya. Faktor yang mempengaruhi baik individu, kelompok dan masyarakat dikelompokkan menjadi 4 yaitu :a) Lingkungan (environment) mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi.Intervensi terhadap faktor lingkungan fisik yaitu dalam bentuk perbaikan sanitasi lingkungan, sedangkan intervensi terhadap lingkungan sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya dalam bentuk program-program peningkatan pendidikan, perbaikan sosial ekonomi masyarakat, penstabilan politik dan keamanan. b) Perilaku (behavior) perilaku mempengaruhi lingkungan pelayanan kesehatan.c) Pelayanan kesehatan (health services) intervensi terhadap pelayanan kesehatan adalah dalam bentuk penyediaan dan perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan.d) Keturunan (heredity) intervensi faktor keturunan adalah penasihat perkawinan, dan penyuluhan kesehatan khususnya bagi kelompok yang mempunyai resiko penyakit keturunan.Keempat faktor ini saling mempengaruhi satu sama lain. Faktor lingkungan selain mempengaruhi kesehatan juga mempengaruhi perilaku dan perilaku juga mempengaruhi lingkungan dan mempengaruhi pelayanan kesehatan.Diposkan oleh Feyzar Maghfirah di 15.02 

Page 11: Konsep Dasar Promosi Kesehatan

PRINSIP-PRINSIP PROMOSI KESEHATAN

      Dalam   pelaksanaannya,   promosi   kesehatan   mempunyai   prinsip-prinsip   yang   berguna   sebagai   dasar-dasar   dari 

pelaksanaan   program   promosi   kesehatan.   Prinsip-prinsip   tersebut   meliputi:

1.   Promosi   Kesehatan   (Health   Promotion),   yang   diberi   definisi   :   Proses   pemberdayaan   masyarakat   untuk   memelihara, 

meningkatkan dan melindungi kesehatannya (the process of enabling people to control over and improve their health), lebih 

luas dari pendidikan atau Penyuluhan Kesehatan. Promosi Kesehatan meliputi Pendidikan/Penyuluhan Kesehatan, dan di pihak 

lain   Penyuluh/Pendidikan   Kesehatan   merupakan   bagian   penting   (core)   dari   Promosi   Kesehatan.

2. Promosi Kesehatan adalah upaya perubahan/perbaikan perilaku di bidang kesehatan disertai dengan upaya mempengaruhi 

lingkungan   atau   hal-hal   lain   yang   sangat  

berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan.

3.   Promosi   Kesehatan   juga   berarti   upaya   yang   bersifat   promotif   (peningkatan)   sebagai   perpaduan   dari   upaya   preventif 

(pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian upaya kesehatan yang komprehensif.

4.   Promosi   kesehatan,   selain   tetap   menekankan   pentingnya   pendekatan   edukatif   yang   selanjutnya   disebut   gerakan 

pemberdayaan masyarakat, juga perlu dibarengi dengan upaya advokasi dan bina suasana (social support).

5. Promosi kesehatan berpatokan pada PHBS yang dikembangkan dalam 5 tatanan yaitu di rumah/tempat tinggal (where we 

live), di sekolah (where we learn), di tempat kerja (where we work), di tempat-tempat umum (where we play and do everything) 

dan di sarana kesehatan (where we get health services).

6.   Pada   promosi   kesehatan,   peran   kemitraan   lebih   ditekankan   lagi,   yang   dilandasi   oleh   kesamaan   (equity),   keterbukaan 

(transparancy)   dan   saling   memberi   manfaat   (mutual   benefit).   Kemitraan   ini   dikembangkan   antara   pemerintah   dengan 

masyarakat termasuk swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat, juga secara lintas program dan lintas sektor.

7. Promosi Kesehatan sebenarnya juga lebih menekankan pada proses atau upaya, dengan tanpa mengecilkan arti hasil apalagi 

dampak kegiatan. Jadi sebenarnya sangat susah untuk mengukur hasil  kegiatan, yaitu perubahan atau peningkatan perilaku 

individu dan masyarakat. Yang lebih sesuai untuk diukur: adalah mutu dan frekuensi kegiatan seperti: advokasi, bina suasana, 

gerakan sehat masyarakat, dan lain-lain. 

Promosi  kesehatan   juga  mempunyai  prinsip  yang   lebih   spesifik  dalam tiap   ruang   lingkup promosi  kesehatan  atau 

setting. Misalnya, promosi kesehatan di keluarga, fasilitas layanan kesehatan, tempat kerja, sekolah, dan tempat umum.

a. Prinsip Promosi Kesehatan di Keluarga 

Dalam lingkup ini penerapan yang perlu diperhatikan antara lain:

1)      Keluarga merupakan lingkup terkecil dalam suatu kelompok masyarakat, sehingga promosi kesehatan yang dilakukan harus bias 

lebih spesifik juga. Pendidikan kesehatan yang diberikan pun diharapkan akan lebih efektif karena fokus pada satu keluarga 

sebagai satu sasaran.

2)      Keluarga terdiri atas beberapa orang yang sudah terikat hubungan satu sama lain, yaitu ayah, ibu, dan anak. Sehingga apabila 

promosi kesehatan yang dilakukan sudah baik akan sangat berpengaruh pada perubahan perilaku pada masing-masing anggota 

keluarga tersebut, dan nantinya perilaku itu akan terbawa ke lingkungan diluarnya.

3)        Setiap keluarga tentu memiliki nilai dan aturan tersendiri dalam lingkungannya, yang masing-masing anggota keluarga sudah 

anut sejak lama, biasanya berupa kebiasaan-kebiasaan tertentu. Dalam hal ini maka pemberi promosi kesehatan harus mampu 

menyesuaikan diri dengan aturan tersebut agar keluarga tersebut bsia lebih terbuka dalam menerima segala bentuk promosi 

yang dilakukan.

b. Prinsip Promosi Kesehatan di Fasilitas Layanan Kesehatan

Page 12: Konsep Dasar Promosi Kesehatan

Promosi   kesehatan   di   fasilitas   layanan   kesehatan   mempunyai   prinsip-prinsip   dasar   yaitu:

1) Ditujukan untuk individu yang memerlukan pengobatan dan atau perawatan, pengunjung, keluarga pasien.

2) Memberikan pemahaman kepada pasien dan keluarga atas masalah kesehatan yang diderita pasien.

3) memberdayakan pasien dan keluarga dalam kesehatan, 

4) menerapkan “proses belajar” di fasilitas pelayanan kesehatan.

c. Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Kerja

Promosi kesehatan di tempat kerja hendaknya dikembangkan dengan melibatkan kerja sama dengan berbagai sektor 

yang   terkait,   dan   melibatkan   beberapa   kelompok   organisasi   masyarakat   yang   ada   sehingga   lebih   mantap   serta 

berkesinambungan. Dalam ruang lingkup tempat kerja, promosi kesehatan juga mempunyai prinsip-prinsip, diantaranya :

1)      Komprehensif.

Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa disiplin ilmu guna memaksimalkan tujuan 

yang ingin dicapai yaitu berkembangnya tempat kerja yang sehat, aman dan nyaman sehingga dengan lingkungan kerja yang 

mendukung tersebut diharapkan terjadi perubahan perilaku individu dan kelompok kearah yang positif sehingga dapat menjaga 

lingkungan agar tetap sehat.

2.      Partisipasi

Para   peserta   atau   sasaran   promosi   kesehatan   hendaknya   terlibat   secara   aktif  mengindetifikasi  masalah   kesehatan   yang 

dibutuhkan untuk pemecahannya dan meningkatkan kondisi lingkungan kerja yang sehat. Partisipasi para pengambil keputusan 

di   tempat   kerja  merupakan  hal   yang   sangat  mendukung  bagi   para  pekerja  untuk   lebih  percaya  diri   dalam meningkatkan 

kemampuan mereka dalam merubah gaya hidup dan mengembangkan kemampuan pencegahan dan peningkatan terhadap 

penyakit.

3.      Keterlibatan berbagai sektor terkait.

Kesehatan yang baik adalah hasil dari berbagai faktor yang mendukung. Berbagai upaya untuk meningkatkan kesehatan pekerja 

hendaknya   harus   melalui   pendekatan   yang   integrasi   yang   mana   penekanannya   pada   berbagai   faktor   tersebut   bila 

memungkinkan.

4.       Kelompok organisasi masyarakat

Program pencegahan dan peningkatan kesehatan hendaknya melibatkan semua anggota pekerja, termasuk kelomok organisasi 

wanita  dan  laki-laki  yang ada,   termasuk  juga  tenaga honorer  dan tenaga kontrak.  Kebutuhan melibatkan dengan berbagai 

organisasi masyarakat yang mempunyai pengalaman atau tenaga ahli dalam membantu mengembangkan Promosi kesehatan Di 

Tempat kerja hendaknya di perhitungkan dalam mengembangkan program sebelumnya

5.      Berkesinambungan atau Berkelanjutan

Promosi kesehatan di tempat kerja yang berhubungan erat dengan kesehatan dan keselamatan kerja mempunyai arti penting 

pada lingkungan tempat kerja dan aktivitas manajemen sehari-hari. Program promosi kesehatan dan pencegahan hendaknya 

terus menerus dilakukan dan tujuannya jangka panjang. Apabila pelaksanaan promosi kesehatan di tempat kerja ingin lebih 

mentap, program hendaknya sesuai dan responsif terhadap kebutuhan pekerja dan masalah yang berhubungan dengan kondisi 

lingkungan kerja.

d. Prinsip Promosi Kesehatan di Sekolah

Sedangkan dalam ruang lingkup atau setting sekolah, promosi kesehatan juga memiliki prinsip, diantara yaitu :

1) Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah yaitu peserta didik, orangtua dan para tokoh 

masyarakat maupun organisasi-organisasi di masyarakat

2) Memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan :

a.        Kurikulum   yang  mampu  meningkatkan   sikap   dan   perilaku   peserta   didik   yang   positif   terhadap   kesehatan   serta   dapat 

mengembangkan berbagai ketrampilan hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental dan social

Page 13: Konsep Dasar Promosi Kesehatan

b.       Memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun orangtua

3) Mengupayakan agar sekolah mempunyai akses untuk di laksanakannya pelayanan kesehatan di sekolah, yaitu :

c.       Penjaringan, diagnosa dini, imunisasi serta pengobatan sederhana

d.       Kerjasama dengan Puskesmas setempat

e.        Adanya program-program makanan bergizi dengan memperhatikan “keamanan” makanan

e.        Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Umum

Sebagai lingkup yang sangat luas dan tidak tentu maka hal yang perlu diperhatikan dalam penerapannya antara lain:

a.         Tempat umum merupakan sarana yang dilalui oleh banyak orang, sehingga dapat dikatakan bahwa sasaran dari tindakan 

promosi kesehatan ini juga tidak tetap. Misalnya di tempat-tempat umum seperti halte, stasiun, dan lain-lain maka penerapan 

yang paling efektif adalah dengan memanfaatkan media berupa poster, spanduk, dan lain-lain. Dengan ini maka orang-orang 

yang saat itu berada di tempat itu akan membaca dan mencoba memahami apa isi pesan yang ada

Page 14: Konsep Dasar Promosi Kesehatan

Beberapa definisi promosi kesehatan telah dikemukakan, salah satunya definisi Ottawa Charter, bahwa promosi kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan individu untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Termasuk didalamnya adalah sehat secara fisik, mental dan sosial sehingga individu atau masyarakat dapat merealisasikan cita-citanya, mencukupi kebutuhan-kebutuhannya, serta mengubah atau mengatasi lingkungannya. Kesehatan adalah sumberdaya kehidupan bukan hanya objek untuk hidup. Kesehatan adalah suatu konsep yang positif yang tidak dapat dilepaskan dari social dan kekuatan personal. Jadi promosi kesehatan tidak hanya bertanggungjawab pada sektor kesehatan saja, melainkan juga gaya hidup untuk lebih sehat. (Keleher,et.al, 2007).Disisi lain Nutbeam dalam Keleher, et.al (2007) menerangkan bahwa promosi kesehatan adalah proses sosial dan politis yang menyeluruh, yang tidak hanya menekankan pada kekuatan ketrampilan dan kemampuan individu , tetapi juga perubahan sosial, lingkungan dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat. Jadi promosi kesehatan adalah proses untuk memungkinkan individu mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan mengembangkan kesehatan individu dan masyarakat..WHO (1998) menyebutkan bahwa promosi kesehatan adalah strategii inti untuk pengembangan kesehatan, yang merupakan suatu proses yang berkembang dan berkesinambungan pada status sosial dan kesehatan individu dan masyarakat.Dari beberapa definisi diatas, promosi kesehatan mempunyai beberapa level pengertian, sehingga konsep promosi kesehatan adalah semua upaya yang menekankan pada perubahan sosial, pengembangan lingkungan, pengembangan kemampuan individu dan kesempatan dalam masyarakat, dan merubah perilaku individu, organisasi dan sosial untuk meningkatkan status kesehatan individu dan masyarakat. (Keleher,et.al, 2007).Berlandaskan konsep dasar tersebut, maka area promosi kesehatan pun tidaklah sempit, menurut Keleher,et.al, (2007) terdapat 10 (sepuluh) area tindakan promosi kesehatan, yaitu :1. membangun kebijakan kesehatan publik2. menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan3. memberdayakan masyarakat4. mengembangkan kemampuan personal5. berorientasi pada layanan kesehatan6. promote social responbility of health7. meningkatkan investasi kesehatan dan ketidakadilan social8. meningkatkan konsolidasi dan memperluas kerjasama untuk kesehatan9. memberdayakan masayarakat dan meningkatkan kemampuan masyarakat.10. infrastuktur yang kuat untuk promosi kesehatanPada realitasnya, area-area promosi kesehatan itu harus dilakukan dengan menekankan pada prioritas supaya pelaksanaannya lebih terarah, efektif dan tepat sehingga tujuan tercapai. Pada tahun 2011 sampai dengan 2016 area prioritas promosi kesehatan, adalah1. social determinant of health, yang termasuk determinan sosial untuk kesehatan ini adalah kebijakan-kebijakan kesehatan, health equity, kesenjangan social termasuk juga persoalan-persoalan ekonomi.2. noncommunicable disease control and prevention. Di Indonesia, data penyakit tidak menular sebagai berikut, proporsi angka kematian penyakit tidak menular meningkat dari 41,7% pada tahun 1995 menjadi 59,5% pada tahun 2007. Hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan tingginya prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia, seperti hipertensi (31,7 %), penyakit jantung (7,2%), stroke (0,83%), diabetes melitus (1,1%) dan diabetes melitus di perkotaan (5,7%), asma (3,5%), penyakit sendi (30,3%), kanker/tumor (0,43%), dan cedera lalu lintas darat (25,9%). Stroke merupakan penyebab utama kematian pada semua umur, jumlahnya mencapai 15,4%, hipertensi 6,8%, cedera 6,5%, diabetes melitus 5,7%, kanker 5,7%, penyakit saluran nafas bawah kronik (5,1%), penyakit jantung iskemik 5,1%, dan penyakit jantung lainnya 4,6%. Faktor risiko penyakit tidak menular meliputi pola makan tidak sehat seperti pola makan rendah serat dan tinggi lemak serta konsumsi garam dan gula berlebih, kurang aktifitas fisik (olah raga) dan konsumsi rokok. Artinya bahwa perubahan pola penyakit di atas sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan, transisi demografi, sosial ekonomi dan sosial budaya. Penyakit tidak menular menjadi salah satu tantangan dalam pembangunan bidang kesehatan.3. health promotion system, berkaitan dengan infrasturktur atau hal-hal yang yang mendukung promosi kesehatan, seperti kempetensi, alat dan pengalaman, penelitian dan pengembangan tentunya dengan melibatkan budaya, systemn dan teknologi-teknologi terbaru.4. promosi kesehatan yang berkelanjutan, melingkupi pendekatan-pendekatan kemitraan, pendekatan lingkungan, pencegahan bencana dan manajement pasca bencana.Di saat melakukan promosi kesehatan dalam area-area tersebut maka dibutuhkan suatu strategi atau pendekatan-pendekatan tertentu supaya hasil yang didapatkan efektif dan tepat. Keleher, et.al (2007) menyampaikan 5 (lima ) strategi (pendekatan) sebagai berikut :1. primary care / pencegahan penyakit2. pendidikan kesehatan dan perubahan perilaku3. partisipasi pendidikan kesehatan4. community action5. socio-ecological health promotion.Masing-masing dari pendekatan tersebut mempergunakan metode-metode / teknik yang berbeda-beda, misalnya kita akan melakukan suatu promosi kesehatan yang berkelanjutan (area no 4) maka strategi yang dapat digunakan salah satunya adalah 

Page 15: Konsep Dasar Promosi Kesehatan

dengan pendidikan kesehatan dan perubahan perilaku. Bilamana mempergunakan strategi ini maka media informasi kesehatan, kelompok-kelompok diskusi, pengembangan ketrampilan personal akan lebih tepat sebagai metodenya. Dan tentunya pemilihan pendekatan atau metode selalu didahului dengan community analysis, karena menurut Dignan & Carr (1992) bahwa dalam setiap upaya promosi kesehatan melalui langkah-langkah berikut ini : Community analysis, targeted assessment, program plan development, implementation, evaluation.

Sebagai bentuk kesinambungan promosi kesehatan maka langkah-langkah peromosi kesehatan tidak bisa dilepaskan dari monitoring dan evaluasi. Suatu monitoring adalah Berikut ini tipe-tipe evaluasi (Fertman & Allensworth, 2010)1) Formative evaluation, menekankan pada informasi dan materi-materi selama program perencanaan dan pengembangan.2) Process evaluation, berkenaan dengan evaluasi pada informasi sistematis yang didapat selama implementasinya.3) Impact evaluation, menekankan pada efek atau isi mengenai tujuan yang akan dicapai,4) Outcome evaluation, menekankan apakah program ini dapat emmberikan hasil sampai sejauh mana perubahan perilaku yang didapatkan.

Promosi Kesehatan di Indonesia telah mempunyai visi, misi dan strategi yang jelas, sebagaimana tertuang dalam SK Menkes RI No. 1193/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan. Visi, misi dan strategi tersebut sejalan dan bersama program kesehatan lainnya mengisi pembangunan kesehatan dalam kerangka Paradigma Sehat menuju visi Indonesia Sehat. Bilamana ditengok kembali hal ini sejalan dengan visi global.Visi Promosi Kesehatan adalah: “PHBS 2010”, yang mengindikasikan tentang terwujudnya masyarakat Indonesia baru yang berbudaya sehat. Visi tersebut adalah benar-benar visioner, menunjukkan arah, harapan yang berbau impian, tetapi bukannya tidak mungkin untuk dicapai. Visi tersebut juga menunjukkan dinamika atau gerak maju dari suasana lama (yang ingin diperbaiki) ke suasana baru (yang ingin dicapai). Visi tersebut juga menunjukkan bahwa bidang garapan Promosi kesehatan adalah aspek budaya (kultur), yang menjanjikan perubahan dari dalam diri manusia dalam interaksinya dengan lingkungannya dan karenanya bersifat lebih lestari.Misi Promosi Kesehatan yang ditetapkan adalah: (1) Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat; (2) Membina suasana atau lingkungan yang kondusif bagi terciptanya phbs di masyarakat; (3) Melakukan advokasi kepada para pengambil keputusan dan penentu kebijakan. Misi tersebut telah menjelaskan tentang apa yang harus dan perlu dilakukan oleh Promosi Kesehatan dalam mencapai visinya. Misi tersebut juga menjelaskan fokus upaya dan kegiatan yang perlu dilakukan. Dari misi tersebut jelas bahwa berbagai kegiatan harus dilakukan serempak.

Selanjutnya, perlu disadari bahwa upaya promosi kesehatan merupakan tanggungjawab kita bersama, bahkan bukan sektor kesehatan semata, melainkan juga lintas sektor, masyarakat dan dunia usaha. Promosi kesehatan perlu didukung oleh semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). Kesamaan pengertian, efektifitas kerjasama dan sinergi antara aparat kesehatan pusat, provinsi, kabupaten/kota dan semua pihak dari semua komponen bangsa adalah sangat penting dalam rangka mencapai visi, tujuan dan sasaran promosi kesehatan secara nasional. Semuanya itu adalah dalam rangka menuju Indonesia Sehat, yaitu Indonesia yang penduduknya hidup dalam perilaku dan budaya sehat, dalam lingkungan yang bersih dan kondusif dan mempunyai akses untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu, sehingga dapat hidup sejahtera dan produkti

Reference:

Dignan MB., Carr PA., 1992. Program Planning for Health Education and Promotion. Second Edition.USA : Lea & Febiger

Fertman, Cl., & Allensworth, DD.2010. Health Promotion Program. San Francisco, US : A Wiley Imprint.

Keleher, H., MacDougall, C., & Murphy, B. 2007. Understanding Health Promotion. Victoria, Australia : Oxford University Press.

www.who.int. 1998

Page 16: Konsep Dasar Promosi Kesehatan

konsep dasar promosi kesehatan

1.    Definisi Promosi kesehatan

Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat untuk mengontrol dan mengembangkan kesehatan mereka dalam 

rangka mencapai  status kesehatan yang meliputi fisik,  mental,  kesejahteraan sosial.   Individu atau kelompok mampu untuk 

mengidentifikasi dan mengejawantahkan aspirasi, pemuasan kebutuhan, dan merubah lingkunganya.

Promosi   kesehatan  adalah  proses  advokasi   kesehatan  yang  dilaksanakan  untuk  meningkatkan  kemampuan  baik  di  tingkat 

personal, swasta, maupun pemerintah.

2.    Strategi Promosi Kesehatan

Strategi promosi kesehatan menurut WHO ( internasional adalah )

-       Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan 

yang spesifik.  Advokasi  yang berhasil  akan menentukan keberhasilan kegiatan promosi  kesehatan pada  langkah selanjutnya 

sehingga keberlangsungan program dapat lebih tejamin. 

-       Mediasi. kegiatan promosi kesehatan tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus melibatkan lintas sector dan lintas program. 

Mediasi berarti menjembatani “pertemuan” diantara beberapa sector yang terkait . Karenanya masalah kesehatan tidak hanya 

dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap masalah kesehatan tersebut. 

Sebagai contoh, kegiatan promosi kesehatan terkait kebersihan lingkungan harus melibatkan unsure kimpraswil dan pihak lain 

yang terkait sampah.

-        Memampukan  masyarakat   (enable),   adalah  kegiatan  pemberian  pengetahuan  dan  keterampilan  kepada  masyarakat   agar 

mereka mampu menjaga dan memelihara serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Kemandirian masyarakat dalam 

menjaga dan meningkatkan kesehatanya merupakan tujuan dari kegiatan promosi kesehatan.

Strategi promosi kesehatan menurut  Departemen Kesehatan RI adalah :

-       Advokasi

-       Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan 

yang spesifik.  Advokasi  yang berhasil  akan menentukan keberhasilan kegiatan promosi  kesehatan pada  langkah selanjutnya 

sehingga keberlanagsungan program dapat lebih tejamin. 

-       Bina Suasana adalah kegiatan mencari dukungan social ( social support) dalam rangka membuat suasana yang cukup kondusif 

untuk diselenggarakan suatu program peningkatan kesehatan pada masyarakat.

-       Gerakan.  Kegiatan dilakukan secara bersama sama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Strategi Promosi Kesehatan berdasarkan riwayat perjalanan penyakit, yaitu:

-       Strategi Promosi Kesehatan Primer

Tindakan pada fase ini adalah untk mencegah terjadinya kasus penyakit. Berfokus pada masyarakat yang masih daam keadaan 

sehat.

-       Strategi Promosi Kesehatan Sekunder

Strategi promosi kesehatan sekunder berfokus pada masyarakat yang beresiko untuk mengalami penyakit. 

Page 17: Konsep Dasar Promosi Kesehatan

-       Strategi Promosi Kesehatan Tersier

Dala tahap ini, strategi kesehatan difokuskan pada masyarakat yang sudah terkena penyakit. Focus penanganan yaitu dengan 

rehabilitasi untuk mencegah kecacatan/ kemunduran lebih lanjut dari penyakitnya tersebut.

3.    Mainstream Promosi Kesehatan Nasional dan Internasional meliputi :

-       Penyakit TB dan Malaria 

-       Maternal Mortality (kematian ibu) 

-       kecelakaan laluilintas 

-       penyakit HIV/AIDS 

-       Keamanan pangan 

-       Kesehatan Mental 

-       Diabetas, Tembakau 

-       Pemberantasan Alkohol 

-       Pemukiman kumuh 

-       Kesehatan Lansia.

4.    Prioritas area Promosi Kesehatan tahun 2011 s.d 2016 meliputi :

-       Faktor sosial yang mempengaruhi kesehatan

-       Pembangunan Promosi Kesehatan yang berkelanjutan

-       Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular

-       Sistem promosi kesehatan

5. Strategi Promosi kesehatan untuk menangani penyakit DBD, TB, dan degenerative adalah dengan cara sebagai berikut :

-       Pemberdayaan Individu

Kemampuan individu dalam menjaga kesehatan terutama yang berhubungan dengan penyakit DBD, TB dan penyakit degenaratif 

akan menentukan keberhasilan program. Individu yang sudah terpola berperilaku hidup bersih sehat akan lebih mudah untuk 

menolong dirinya sendiri dari masalah kesehatan tersebut.

-       Pemberdayaan Masyarakat

Masyarakat akan mempengaruhi ligkungan. Masyarakat yang peduli akan kebersihan lingkunganya akan mengurangi resika 

penyakit DBD dan TB. Pada masalah penyakit degenerative, penggerakan masyarakat secara tidak langsung akan mendukung 

pemberdayaan individu, misalnya adanya Posyandu lansia, senam lansia, gaya hidup dan sebagainya.

-       Pemperkuat sistem kesehatan

System kesehatan yang tidak hanya mengutamakan kuratif akan mendukung terjadinya penyakit DBD, TB dan degenerative. 

Pencegahan yang baik akan mengurangi resiko penyakit.

-       Kerjasama lintas sektor

Kebersihan lingkungan ( pada kasus DBD dan TB ) tidak dapat dilakukan hanya oleh sector kesehatan saja. Tetapi harus 

melibatkan sector lain misalnya dinas kimpraswil, dinas social, dinas tenaga kerja, pemerintahan dan sebagainya. Pencegahan 

penyakit degenerative juga harus melibatkan beberapa sector yang terkait sehingga penyakit  degenerative akan dapat dicegah.