konsep dasar keperawatan komunitas
TRANSCRIPT
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS
I. ASUMSI, KEYAKINAN DAN FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
II. PENGERTIAN, TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. ASUMSI DASAR
Menurut American Nurses Association ( ANA, 1989 ), keperawatan komunitas didasarkan pada asumsi :
1. Sistem pelayanan kes bersifat komplek2. Pel. Kes primer, sekunder dan tertier merupakan komponen sistem pel. Kesehatan3. Keperawatan merupakan sub sistem pel. Kes, dimana hasil pendidikan dan penelitian melandasi praktek4. Fokus utama adalah keperawatan primer, sehingga keperawatan komunitas perlu dikembangkan di tatanan kesehatan utama.
Bertitik tolak dari asumsi di atas
KEPERAWATAN KOMUNITAS PERLU DIKEMBANGKAN DI TATANAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR YANG MELIBATKAN
KOMUNITAS SECARA AKTIF, SESUAI KEYAKINAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
B. KEYAKINAN
Keyakinan yang mendasari praktek keperawatan komunitas :1. Pelayanan kes sebaiknya tersedia, dapat diakses dan dapat diterima oleh semua orang.2. Penyusun kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan, dalam hal ini komunitas.3. Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan perlu terjalin kerjasama yang baik.4. Lingkungan dapat mempengaruhi kes komunitas, baik bersifat mendukung maupun menghambat, untuk itu perlu diantisipasi.5. Pencegahan peny dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan6. Kesehatan merupakan tg jawab semua orang.
DARI ASUMSI DASAR DAN KEYAKINAN YANG MENDASAR MAKA DIKEMBANGKAN FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS, YANG AKAN MENJADI LANDASAN PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS
C. FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan ( bio, psiko, social, cultural dan spiritual ) terhadap kesehatan komunitas, dan memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.
Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacukepada falsafah atau paradigma keperawatan, yang terdiridari :
1. Manuasia2. Kesehatan3. Lingkungan4. Keperawatan
MANUSIA
LINGKUNGAN ( FISIK,BIOLOGIS,PSIKOLOGIS,
SOCIAL, KULTURAL DAN SPIRITUAL
KESEHATAN( SEHAT – SAKIT )
KEPERAWATAN3 TK. PENCEGAHAN
KOMUNITAS DENGAN KELUARGA SEBAGAI
UNIT PELAYANAN DASAR
MANUSIA
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang berada pada lokasi atau batas geografi tertentu yang memiliki nilai-nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan
KESEHATAN
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien / komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.
LINGKUNGAN
Semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh di sekitar klien yang bersifat biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual
KEPERAWATAN
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier
Berdasarkan falsafah di atas makadikembangkan :pengertian, tujuan, sasarandan strategi intervensi keperawatan komunitas
II. PENGERTIAN, TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. PENGERTIAN
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatanyang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. ( Pradley,1985; Logan dan Dawkin, 1987 )
B. TUJUAN
Tujuan Keperawatan Komunitas adalah pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui :@ Pelayanan keperawatan langsung ( direct care ) terhadap individu, keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.@ Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan bagaimana masalah / isssue kesehatan masyarakat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.
C. SASARAN
Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok beresiko tinggi ( kelompok penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau pel. kes termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil ).
Menurut Anderson ( 1988 ) sasaran keperawatan komunitas tdd 3 tingkat, yaitu : Individu, Keluarga dan Masyarakat
Tingkat Individu :Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang punya masalah kesehatan tertentu ( Mis. TB. Paru, Ibu hamil, dll ) yang dijumpai di Klinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pd masalah kes dan pemecahan masalah kes individu.
Tingkat Keluarga :Sasaran kegiatan adalah keluarga dengan anggota keluarga yg mempunyai masalah kesehatan yang dirawat, sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur sejauh mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga.
Tingkat Komunitas :Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas.
Diberikan kepada kelompok berisiko / masy wilayah binaan dengan memandang komunitas sebagai klien
D. STRATEGI INTERVENSI
Proses Kelompok Pendidikan Kesehatan Kerjasama ( Partnership )
III. LINGKUP BIDANG KEWENANGAN TANGGUNG JAWAB
Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan / asuhan yang berfokus pada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal
Intervensi Keperawatan, mencakup :
Pendidikan Kesehatan Mendemonstrasikan ketrampilan dasar yang dapat
dilakukan di komunitas Intervensi keperawatan yang memerlukan keahlian perawat Rujukan keperawatan dan non keperawatan Kerjasama lintas program dan lintas sektoral
INTERVENSI KEPERAWATAN
Berfokus pada 3 Tingkat Pencegahan : 1. Preventif Primer
2. Preventif sekunder3. Preventif tersier
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN
PRINSIF – PRINSIF KESEHATAN KOMUNITAS, YAITU :
Berfokus pada 3 Tingkat Pencegahan : 1. Kemanfaatan
2. Autonomi3. Keadilan
ASKEP KOMUNITAS
Merupakan metode ilmiah Dipakai untuk membantu perawat dalam melakukan
praktik asuhan keperawatan secara sistematis Untuk memecahkan masalah keperawatan yang
berkaitan dengan masalah kesehatan masyarakat. Sifat asuhan : umum dan menyeluruh, diberikan secara
terus menerus melalui kerjasama Fokus : Individu, keluarga, kelompok khusus dan masy. Penekanannya pada : pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan dan mempertahankan kesehatan.
Pendekatan yg digunakan : pendekatan keluarga binaan dan kelompok kerja komunitas
Strategi utk pemecahan masalah : pen-kes, teknologi tepat guna, dan memanfaatkan kebijakan pemerintah
Five Level Of Prevention ( 5 Tingkat Pencegahan )
A. Pencegahan Primer :1. Health Promotion2. Spesific Protection
B. Pencegahan Sekunder :1. Early Diagnosic and Promp Treatment2. Disability Limitation
C. Pencegahan Tersier :1. Rehabilitation
PENCEGAHAN PRIMERMerupakan tahap pencegahan yang dilakukan sebelum timbul masalah kesehatan
PENCEGAHAN SEKUNDER
Merupakan tahap pencegahan yang dilakukan pada awal timbul masalah atau saat masalah berlangsung
PENCEGAHAN TERSIERMerupakan pencegahan yang dilakukan pada saat masalah kesehatan telah selesai, selain mencegah komplikasi juga untuk meminimalkan fungsi rehabilitasi
5 TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT
Promosi Kesehatan :
1. Pendidikan Kesehatan2. Gizi seimbang3. Perumahan, rekreasi, hiburan4. Perkembangan kepribadian5. Konseling pra perkawinan, sex education6. Pemeriksaan kes berkala7. Personal higiene
Perlindungan khusus :
1. Vaksinasi / imunisasi2. Sanitasi Lingkungan yg bersih3. Perlindungan terhadap kecelakaan kerja4. Pemakaian Alat Pelindung Diri5. Penggunaan gizi tertentu6. Perlindungan terhadap zat karsinogenik7. Menghindarkan dari zat-zat allergen
Lanjutan TK. Pencegahan
Diagnosis Dini danPengobatan yang Tepat :
1. Penemuan kasus secara dini pada individu / massal2. Skrining test3. Pemeriksaan Khusus4. Pengobatan yg tepat pada penyakit yang ditemukan
Pembatasan Kecacatan :
1. Pengobatan yang cukup utk menghentikan proses penyakit dan mencegah komplikasi2. Penyediaan fasilitas untuk membatasi ketidakmampuan dan mencegah kematian3. Fisioterafi
Rehabilitasi :1. Penyediaan fasilitas pelatihan
sehingga fungsi tubuh dapat kembali dimanfaatkan sebaik-baiknya.
2. Mengajarkan kepada keluarga utk melakukan perawatan anak dengan kolostomi
3. Penyediaan alat bantu / prothese4. Mengajarkan kepada keluarga yang
mempunyai anak dengan kelumpuhan anggota gerak utk latihan secara teratur di rumah