konsep dasar keperawatan komunitas

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional adalah untuk mencapai hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dengan demikian pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti penting dalam kehidupan nasional khususnya dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Berdasarkan tujuan pembangunan nasional yang ingin dicapai oleh pemerintah Indonesia, maka direncanakanlah suatu strategi pendekatan untuk menggalang potensi yang ada pada masyarakat sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam upaya meningkatkan derajat kesehatannya secara mandiri melalui perawatan kesehatan komunitas. Keperawatan komunitas belum menjadi suatu hal yang biasa dikalangan masyarakat secara merata. Sementara ini orang masih mengenal Posyandu, Puskesmas atau Rumah Sakit, manakala menjumpai masalah kesehatan aktual atau emergency. Keperawatan komunitas memprioritaskan pada upaya untuk meningkatkan kesehatan (promotif dan preventif) dengan tidak mengabaikan usaha-usaha kuratif dan rehabilitatif hal ini 1

Upload: iant-retalica

Post on 11-Aug-2015

321 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional adalah untuk mencapai hidup sehat bagi

setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Dengan demikian pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti penting dalam

kehidupan nasional khususnya dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat yang erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya

manusia sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Berdasarkan tujuan

pembangunan nasional yang ingin dicapai oleh pemerintah Indonesia, maka

direncanakanlah suatu strategi pendekatan untuk menggalang potensi yang ada pada

masyarakat sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam upaya meningkatkan derajat

kesehatannya secara mandiri melalui perawatan kesehatan komunitas.

Keperawatan komunitas belum menjadi suatu hal yang biasa dikalangan masyarakat

secara merata. Sementara ini orang masih mengenal Posyandu, Puskesmas atau Rumah

Sakit, manakala menjumpai masalah kesehatan aktual atau emergency.

Keperawatan komunitas memprioritaskan pada upaya untuk meningkatkan kesehatan

(promotif dan preventif) dengan tidak mengabaikan usaha-usaha kuratif dan rehabilitatif

hal ini sesuai dengan motto : “lebih baik mencegah dari pada mengobati.“

B. Tujuan

a. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu untuk menerapkan peran dan fungsi perawat komunitas dalam

konsep dasar keperawatan komunitas.

b. Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu menerapkan peran dan fungsi sebagai perawat komunitas.

Mahasiswa mampu menjelaskan perawatan kesehatan utama.

Mahasiswa mampu menjelaskan sejarah keperawatan komunitas.

BAB II

1

Page 2: Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

TINJAUAN TEORITIS

1. Peran Dan Fungsi Perawat Komunitas

a. Peran perawat

Defenisi peran perawat

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap

seseorang sesuai dengan kedudukannya dalam suatu sistem

Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat

stabil.

Peran adalah bentuk dari yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu

(Kozier Barbara,1995:21)

Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat

dalam praktik dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi

kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab keperawatan

secara profesional sesuai dengan kode etik profesional.

Menurut Konsorsium Ilmu Kesehatan tahun 1989 peran perawat terdiri dari :

1. Pemberi asuhan keperawatan 2. Advokat

3. Educator 4. Koordinator

5. Kolaborator 6. Konsultan

7. Pembaharu

Menurut pendapat Doheny (1982) ada beberapa elemen peran perawat professional

antara lain : care giver, client advocate, conselor, educator, collaborator, coordinator

change agent, consultant dan interpersonal proses.

Menurut hasil menurut hasil lokakarya keperawatan tahun 1983 peran perawat di bagi

empat yaitu :

1. Perawat sebagai pelaksana pelayanan keperawatan

Peran perawat disini memberikan pelayanan keperawatan diri yang bersifat

sederhana sampai yang bersifat komplek, baik secara langsung maupun tidak

langsung kepada klien sebagai individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

2. Perawat sebagai pengelola pelayanan dan institusi keperawatan

2

Page 3: Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

Perawat bertanggung jawab dalam hal administrasi keperawatan baik di

masyarakat maupun dalam institusi dalam mengelola pelayanan keperawatan untuk

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Mengingat perawat adalah yang paling

lama kontak dengan pasien maka perawatan harus merencanakan, melaksanakan dan

mengatur berbagai alternatif terapi yang harus diterima oleh klien. Tugas ini menuntut

untuk adanya kemampuan manajerial yang handal dari perawat.

3. Perawat sebagai pendidik dalam keperawatan

Selain sebagai pendidik dan pengajar ilmu keperawatan pada klien perawat

juga terhadap tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan lainnya.

4. Perawat sebagai peneliti dan pengembang pelayanan keperawatan.

Perawat diharapkan menjadi pembaharu (inovator) dalam ilmu keperawatan

kerena ia memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap terhadap rangsangan dari

lingkungannya

b. Fungsi Perawat Komunitas

Fungsi adalah suatu pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan sesuai dengan perannya.

Dapat berubah dari suatu keadaan keadaan lain.

Fungsi perawat dalam melaksanakan perannya

1. Fungsi Independent

Yaitu dimana perawat melaksanakan perannya secara mandiri, tidak

tergantung pada orang lain atau tim kesehatan lainnya.

2. Fungsi Dependent

Untuk fungsi ini dilakukan dan dilaksanakan oleh seorang perawat atas

instruksi dari tim kesehatan lainnya. (dokter, ahli gizi, radiologi dan lainnya).

3. Fungsi Interdependent

Fungsi ini berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan baik dalam

keperawatan maupun kesehatan.

2. Perawatan Kesehatan Utama

Perawatan kesehatan menurut Ruth B. Freeman (1961) adalah sebagai suatu lapangan

khusus di bidang kesehatan, keterampilan hubungan antar manusia dan keterampilan

erorganisasi diterapkan dalam hubungan yang serasi kepada keterampilan anggota profesi

kesehatan lain dan kepada tenaga sosial demi untuk memelihara kesehatan masyarakat.

3

Page 4: Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas menurut American Nurses Assicoation (ANA, 1980)

didasarkan pada asumsi:

1. Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks

2. Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan komponen pelayanan

kesehatan

3. Keperawatan merupakan sub sistem pelayanan kesehatan, dimana hasil pendidikan dan

penelitian melandasi praktek.

4. Fokus utama adalah keperawatan primer sehingga keperawatan komunitas perlu

dikembangkan di tatanan kesehatan utama.

Adapun unsur-unsur perawatan kesehatan mengacu kepada asumsi-asumsi dasar

mengenai perawatan kesehatan masyarakat, yaitu:

1. Bagian integral dari pelayanan kesehatan khususnya keperawatan

2. Merupakan bidang khusus keperawatan

3. Gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial

(interaksi sosial dan peran serta masyarakat)

4. Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat baik

yang sehat maupun yang sakit.

5. Ruang lingfkup kegiatan adalah upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan

resosialitatif dengan penekanan pada upaya preventif dan promotif.

6. Melibatkan partisipasi masyarakat

7. Bekerja secara team (bekerjasama)

8. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan perilaku

9. Menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah

10. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan

masyarakat secara keseluruhan.

Sasaran perawatan kesehatan komunitas yang utama adalah individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah

kesehatan/perawatan

a. Individu

Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai

masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh

4

Page 5: Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik

secara fisik, mental maupun sosial.

b. Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga,

anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga

karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling

tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga

mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap

anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang ada disekitarnya.

c. Kelompok Khusus

Kelompok khusus adala kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis

kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan

terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:

1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan

petumbuhannya, seperti:

a. Ibu hamil

b.Bayi baru lahir

c. Balita

d. Anak usia sekolah

e. Usia lanjut

2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan

bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:

a. Penderita penyakit menular, seperti: TBC, Lepra, AIDS, penyekit kelamin

lainnya.

b. Penderita dengan penyakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus,

jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.

3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:

a. Wanita tuna susila

b. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba

c. Kelompok-kelompok pekerja tertentu

d. Dan lain-lain

4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:

a. Panti werdha

b. Panti asuhan

5

Page 6: Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

c. Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)

d. Penitipan balita

d. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup lama

sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai

satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas.

Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung

dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam berinteraksi sesama anggota

masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial,

kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.

3. Sejarah Keperawatan Komunitas

Perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat tidak terlepas dari tokoh metelogi

yunani yaitu Asclepius dan Higeia. Perbedaannya dalam memberikan pengobatan pada

masyarakat adalah pada cara pendekatan atau penanganan masalah kesehatan.

Perbedaannya adalah :

Menurut Asclepius

Cara penanganan masalah kesehatan masyarakat dilakukan setelah penyakit tersebut

terjadi pada seseorang

Menurut Hegeia

penanganan masalah melalui hidup seimbang

Menghindari makanan dan minumam beracun

Makana-makanan yang berizi (cukup)

Istirahat yang cukup

Olah raga

Dari perbedaan penanganan antara Asclepius dan Higeia Tersebut akhirnya muncul

dua aliran atau pendekatan dalam penanganan pada masalah-masalah kesehatan pada

masyarakat :

1) Kelompok atau aliran 1

Aliran ini cenderung menunggu terjadinya penyakit atau setelah orang jatuh sakit.

Yang disebut dengan pendekatan kuratif. Kelompok tersbut terdiri dari dokter,

psikiater, dan praktisi-praktisi lain yang melakukan perawatan atau pengobatan

penyakit baik :fisik, psikologis, maupun mental

6

Page 7: Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

2) Kelompok atau aliran 2

Aliran ini cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit (preventif) dan

peningkatan kesehatan (health promotion) sebelum terjadinya penyakit. Kelompok ini

antara lain : para petugas kesehatan masyarakat.

Dari hal diatas seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

semakin maju maka dalam masyarakat timbul garis pemisah antara dua kelompok profesi

tersebut : Pelayanan kesehatan kuratif dan Pelayanan pencegahan.

A. Periode perkembangan kesehatan masyarakat

1. Periode sebelum ilmu pengetahuan

Pada periode ini manusia telah melakukan usaha untuk penanggulangan

masalah-masalah kesehatan masyarakat dan penyakit. Dari dokumen lain juga

tercatat bahwa pada zaman romawi kuno telah dikeluarkan suatu peraturan yang

mengharuskan kepada masyarakat :

a. mencatatkan pembangunan rumah

b. melaporkan adanya binatang-binatang yang berbahaya

c. melaporkan binatang piaraan yang dapat menimbulkan bau

d. pemerintah melakuakan supervisi atau peninjauan kepada tempat-tempat

minuman, warung makanan, tempat prostitusi dan lain (hanlon,1974)

2. Periode ilmu pengetahuan

pada akhir abad ke 18 dan awal abad 19 dengan dimulai bangkitnya ilmu

pengetahuan, mempunyai dampak yang sangat luas pada segala aspek kehidupan

manusia termasuk kesehatan. Pada abad ini telah ditemukan berbagai macam

penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegahannya. Pada akhir abad ke 19 dan

awal abad 20 mulai dikembangkan pendidikan tenaga kesehatan yang profesional.

Pada tahun 1893 John Hopkins, seorang pengusaha wiski dari amerika

mempelopori berdirinya universitas dan didalamnya terdapat fakultas kedokteran

dan akhirnya tahun 1908 sekolah kedokteran mulai menyebar ke Eropa, Canada

dan sebagainya.

7

Page 8: Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peran perawat adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam praktik dimana

telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh

pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab keperawatan secara profesional

sesuai dengan kode etik profesional. Ada beberapa elemen dari peran perawat yaitu : care

giver, client advocate, conselor, edukator, kolaborator, koordinator, change agent dan

consultant.

Selain itu perawat sebagai pelaksana pelayanan keperawatan, sebagai pengelola

pelayanan dan institusi keperawatan, sebagai pendidik dalam keperawatan, sebagai

peneliti dan pengembang pelayanan keperawatan. Fungsi perawat dalam melaksanakan

perannya yaitu : fungsi independent, fungsi dependent, fungsi interdependent. Pendekatan

dalam penanganan pada masalah-masalah kesehatan pada masyarakat : pendekatan

kuratif dan pendekatan preventif.

B. Saran

Diharapkan dengan adanya peran dan fungsi perawat komunitas di masyarakat dapat

membantu masyarakat dalam menangani masalah-masalah kesehatan.

Diharapkan dapat meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok

khusus dan masyarakat dalam hal masalah kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

8

Page 9: Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

Departemen Kesehatan RI. 1993. Petunjuk Pengelolaan Perawatan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. “Visi Pembangunan Kesehatan: Indonesia Sehat

2010.” http://www.depkes.go.id/indonesiasehat.html

Mubarak, Wahit iqbal. 2005. Pengantar Keperawatan Komunitas I. Jakarta. CV Sagung Seto.

Mubarak, Wahit iqbal, Santoso, dll. 2006. Buku Ajar Ilmu Keperawatan komunitas 2.

Jakarta. CV Sagung Seto.

Sugeng Riyadi, S.Kep, Ns “KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT”

http://www.125.160.76.194/data/data-lenovo/data

http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2009/08/perawatan-kesehatan-komunitas.html

9