konsep dasar infeksi

5
Konsep dasar infeksi Infeksi adalah proses invasive oleh mikroorganisme dan berproliferasi di dalam tubuh yang menyebabkan sakit (potter & perry,2005). Sedangkan menurut Smeltzer & Brenda (2002) infeksi adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan organisme patogenik dalam tubuh. Penyebab infeksi : 1. Bakteri 2. Virus 3. Parasit 4. Fungi Infeksi lokal : spesifik dan terbatas pada bagian tubuh dimana mikroorganisme tinggal. Infeksi sistemik : terjadi bila mikroorganisme menyebar ke bagian tubuh yang lain dan menimbulkan kerusakan. Riwayat alami dari infeksi odontogenik biasanya dimulai dengan terjadinya kematian pulpa,invasi bakteri dan perluasan proses infeksi kearah periapikal. Terjadinya keradangan yang terlokalisir tergantung dari virulensi kuman dan efektifitas pertahanan hospes (Pederson,1996)

Upload: desi-basuki

Post on 11-Apr-2016

33 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

konsep dasar infeksi

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dasar Infeksi

Konsep dasar infeksi

Infeksi adalah proses invasive oleh mikroorganisme dan berproliferasi di

dalam tubuh yang menyebabkan sakit (potter & perry,2005). Sedangkan menurut

Smeltzer & Brenda (2002) infeksi adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh

pertumbuhan organisme patogenik dalam tubuh.

Penyebab infeksi :

1. Bakteri

2. Virus

3. Parasit

4. Fungi

Infeksi lokal : spesifik dan terbatas pada bagian tubuh dimana mikroorganisme

tinggal.

Infeksi sistemik : terjadi bila mikroorganisme menyebar ke bagian tubuh yang lain

dan menimbulkan kerusakan.

Riwayat alami dari infeksi odontogenik biasanya dimulai dengan terjadinya kematian

pulpa,invasi bakteri dan perluasan proses infeksi kearah periapikal. Terjadinya

keradangan yang terlokalisir tergantung dari virulensi kuman dan efektifitas

pertahanan hospes (Pederson,1996)

Infeksi odontogen adalah infeksi yang awalnya bersumber dari kerusakan jariangan

keras gigi atau jaringan penyangga gigi yang disebabkan oleh bakteri yang

merupakan flora normal rongga mulut yang berubah menjadi patogen (Soemartono,

2000).

Abses merupakan suatu lubang berisi kumpulan pus terlokalisir akibat proses

supurasi pada suatu jaringan yang disebabkan oleh bakteri piogenik. Abses yang

Page 2: Konsep Dasar Infeksi

sering terjadi pada jaringan mulut adalah abses yang berasal dari regio periapikal.

Daerah supurasi terutama tersusun dari suatu area sentral berupa polimorfonuklear

leukosit yang hancur dikelilingi oleh leukosist hidup dan kadang-kadang terdapat

limfosit. Abses juga merupakan tahap akhir dari suatu infeksi jaringan yang dimulai

dari suatu proses yang disebut inflamasi (Aryati, 2006).

Infeksi odontogenik dapat berasal dari tiga jalur, yaitu :

(1) jalur periapikal, sebagai hasil dari nekrosis pulpa dan invasi bakteri ke jaringan

periapikal

(2) jalur periodontal, sebagai hasil dari inokulasi bakteri pada periodontal poket

(3) jalur perikoronal, yang terjadi akibat terperangkapnya makanan di bawah

operkulum tetapi hal ini terjadi hanya pada gigi yang tidak/belum dapat tumbuh

sempuna. Dan yang paling sering terjadi adalah melalui jalur periapikal (Karasutisna,

2001). 

Infeksi odontogen biasanya dimulai dari permukaan gigi yaitu adanya karies gigi

yang sudah mendekati ruang pulpa kemudian akan berlanjut menjadi pulpitis dan

akhirnya akan terjadi kematian pulpa gigi (nekrosis pulpa). Infeksi odontogen dapat

terjadi secara lokal atau meluas secara cepat. Adanya gigi yang nekrosis

menyebabkan bakteri bisa menembus masuk ruang pulpa sampai apeks gigi. Foramen

apikalis dentis pada pulpa tidak bisa mendrainase pulpa yang terinfeksi. Selanjutnya

proses infeksi tersebut menyebar progresif ke ruangan atau jaringan lain yang dekat

dengan struktur gigi yang nekrosis tersebut (Cilmiaty, 2009).

Inflamasi bahkan bisa menyebar ke sinus maksilaris ketika puncak apeks gigi

posterior ditemukan di dalam atau dekat dasar antrum. Panjang akar dan hubungan

antara puncak dan perlekatan proksimal dan distal berbagai otot juga memainkan

peranan penting dalam penyebaran pus. Berdasarkan hal ini pus di mandibula yang

berasal dari puncak akar di atas otot mylohyoid dan biasanya menyebar secara

Page 3: Konsep Dasar Infeksi

intraoral, terutama ke arah dasar mulut.  Ketika puncak ditemukan di bawah otot

mylohyoid (molar kedua dan ketiga), pus menyebar ke ruang submandibular dan

terjadi pembengkakan ekstraoral (Fragiskos, 2007).

Ilustrasi penyebaran infeksi odontogen (dento alveolar abses) tergantung pada posisi

apeks gigi. (A) penyebaran pus kearah sinus maksilaris (B) penyebaran pus pada

rahang bawah tergantung pada posisi perlekatan otot mylohyoid. Sumber :

Fragiskos,2007

Kejadian sinusitis maksila akibat infeksi gigi rahang atas terjadi karena infeksi bakteri

(anaerob) menyebabkan terjadinya karies profunda sehingga jaringan lunak gigi dan

sekitarnya rusak (Prabhu; Padwa; Robsen; Rahbar, 2009). Pulpa terbuka maka kuman

akan masuk dan mengadakan pembusukan pada pulpa sehingga membentuk gangren

pulpa. Infeksi ini meluas danmengenai selaput periodontium menyebabkan

periodontitis dan iritasi akan berlangsung lama sehingga terbentuk pus. Abses

periodontal ini kemudian dapat meluas dan mencapai tulang alveolar menyebabkan

abses alveolar. Tulang alveolar membentuk dasar sinus maksila sehingga memicu

inflamasi mukosa sinus. Disfungsi silia, obstruksi ostium sinus serta abnormalitas

sekresi mukus menyebabkan akumulasi cairan dalam sinus sehingga terjadinya

sinusitis maksila (Drake, 1997).

Dapus :

Gordon W Pederson,1996,Buku ajar praktis bedah mulut (Oral surgery),Jakarta :EGC