konsep dasar ilmu manajemen

21
KONSEP DASAR ILMU MANAJEMEN (Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Manjemen yang di bImbing oleh: Bapak Abdul Haris) Oleh : Al-Mahfudh Bukhari 07210006 Kelas A JURUSAN AL AHWAL AL SYAHSHIYAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

Upload: elmavy-shop

Post on 24-Jun-2015

2.219 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dasar Ilmu Manajemen

KONSEP DASAR ILMU MANAJEMEN

(Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Manjemen yang di bImbing oleh:

Bapak Abdul Haris)

Oleh :

Al-Mahfudh Bukhari

07210006

Kelas A

JURUSAN AL AHWAL AL SYAHSHIYAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2010

Page 2: Konsep Dasar Ilmu Manajemen

A. Latar Belakang

Ilmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa

demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas

dari prinsip-prinsip manajemen, baik langsung maupun tidak langsung. Baik di sadarai

ataupun tidak disadari. Ilmu manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di benua

Eropa barat dan Amerika. Dimana di negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang

dikenal dengan nama revolusi industri. Yaitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan

produksi yang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan

kebutuhan manusia sudah semakin banyak dan beragama sejenisnya.

Sekarang timbul suatu pertanyaan “siapa sajakah yang sebenarnya memakai

manajemen “ apakah hanya digunakan di perusahaan saja atau apakah di pemerintahan saja.

Manajemen diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan.

Dimana orang-orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Ada begitu banyak konsep manajemen yang pernah dipergunakan hingga saat ini. Ada

Total Quality Management, Value Based Concept, Kaizen, Just in Time, Balanced Scorecard,

Six Sigma, Management by Objective, Competency Based Human Resources Management,

dan banyak lagi yang lain. Tetapi seperti yang dikatakan oleh Charles Darwin the survival of

the fittest maka semua konsep manajemen tersebut satu persatu hilang bersama waktu yang

berlalu. Beberapa masih bisa terpakai tetapi beberapa sudah tidak bergaung lagi.

B. Definisi Manajemen

Mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan

ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian manajemen dapat

dilihat dari tiga pengertian.

1. Manajemen sebagai suatu proses

2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia

3. Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni

Manajemen sebagai suatu proses. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat

dilihat dari pengertian menurut :

1. Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan

tertentu dilaksanakan dan diawasi.

2. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain,

mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan

Page 3: Konsep Dasar Ilmu Manajemen

3. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu

dengan melalui kegiatan orang lain.

Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang

yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-

orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab

terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.

Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen

dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu

ilmu dan seni dari :

1. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa

manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril

O’donnel dan Geroge R. Terry.

2. Marry Parker Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan

pekerjaan melalui orang lain.

Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi

semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja,

pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

C. Manajemen Sebagai Ilmu Dan Sebagai Seni

Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara

keduanya tidak bisa dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah

dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan

didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini lalu diteliti

dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang

diujudkan dalam bentuk suatu teori.

Sedang manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai

suatu tujuan diperlukan kkerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara memerintahkan

pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya

adalah managing ( mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang

lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.

Page 4: Konsep Dasar Ilmu Manajemen

D. Manajemen Sebagai Suatu Profesi

Dalam jaman modern ini semua jenis kegiatan selalu harus dimanajemeni, dalam arti

aturan yang jelas, dan sekarang boleh dikata bahwa bidang manajemen sudah merupakan

suatu profesi bagi ahlinya. Mengapa demikian karena dalam kegiatan apapun pekerjaan harus

dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga diperoleh masukan atau input yang besar.

Edgar H Schein dalam bukunya yang berjudul organization socialization and the profession

of Managemen menguraikan karakteristik atau criteria-kriteria sesuatu bisa dijadikan suatu

profesi yaitu :

1. Para professional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam

situasi dan lingkungan, hal ini banyak ditunjang dengan banyaknya pendidikan-pendidikan

yang tujuannya mendidik siswanya menjadi seorang professional. Misalnya Akademi

Pendidikan Profesi Manajemen, kursus-kursus dan program-program latihan dan lain

sebagainya.

2. Para profesioal memperoleh status dengan cara mencapai suatu standar prestasi kerja

tertentu, ini tidak didasarkan pada keturunan, favoritas, suku bangsa, agama dam criteria-

kriteria lainnya.

3. Para professional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.

E. Tingkatan Manajemen Dan Manajer

Manajemen digunakan dalam segala bentuk kegiatan baik kegiatan profesi maupun

non profesi, baik organisasi pemerintah maupun swasta, maka manajer dapat diklasifikasi

dalam dua cara yaitu tingkatan dalam organisasi dan lingkup kegiatan yang dilakukan.

Bila dilihat dari tingkatan dalam organisasi, manajemen dibagi menjadi tiga golongan yang

berbeda yaitu :

1. Manajemen Lini : atau manajemen tingkat pertama yaitu tingkatan yang paling rendah

dalam suatu organisasi, dimana seorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain,

misalnya mandor atau pengawas produksi dalam suatu pabrik pengawas teknik suatu bagian

riset dan lain sebagainya.

2. Manajemen menengah ( Midle Manager ) yaitu mencakup lebih dari satu tingkatan

didalam organisasi.

3. Manajemen Puncak ( Top Manajer ) terdiri atas kelompok yang relatif kecil, yang

bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.

Page 5: Konsep Dasar Ilmu Manajemen

Manajer fungsional bertanggung jawab pada satu kegiatan organisasi, seperti produksi

pemasaran, keuangan dan lain sebagainya, manajer umum membawahi unit yang lebih rumit

misalnya sebuah perusahaan cabang atau bagian operasional yang independen yang

bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.

Ada dua fungsi utama atau keahlian ( skill ) yaitu keahlian teknik ( Teknical Skill ) dan

keahlian manajerial ( Managerial Skill ). Keahlian teknik yaitu keahlian tentang bagaimana

cara mengerjakan dan menghasilkan sesuatu yang terdiri atas pengarah dengan motivasi,

supervisi dan komunikasi. Keahlian manajerial yaitu keahlian yang berkenan tentang hal

penetapan tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia dan pengawasan.

F. Aliran Manajemen Modern

Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan dari Operation

Research dan Management Science. Pada aliran ini berkumpul para sarjana matematika,

pisik, dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan masalahmasalah yang lebih kompleks.

Tim sarjana ini di Inggris, di Amerika Serikat, sesudah perang Dunia II dikenal dengan

sebutan "OR Tema” dan setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri. Masalah-

masalah ruwet yang memerlukan "OR Tim" ini antara lain di bidang transportasi dan

komunikasi. Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR lebih diformasikan

menjadi aliran IImu Manajemen Modem.

Pengembangan model-model dalam memecahkan masalah-masalah manajemen yang

kompleks. Adanya bantuan komputer, maka dapat memberi pemecahan masalah yang lebih

berdasar rasional kepada para manajer dalam membuat putusan-putusannya. Teknik-teknik

ilmu manajemen ini membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting,

seperti dalam hat penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi

pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya.

Aliran ini juga memiliki kelemahan karena kurang memberi perhatian kepada

hubungan manusia. Oleh karena itu sangat cocok untuk bidang perencanaan dan

pengendalian, tetapi tidak dapat menjawab masalah-masalah sosial individu seperti motivasi,

organisasi dan kepegawaian. Konsep dari aliran ini sebenarnya sukar dipahami oleh para

manajer karena dapat menyangkut kuantitatif sehingga para manajer itu merasa jauh dan

tidak terlibat dengan penggunaan teknik-teknik ilmu

manajemen yang sangat ilmiah dan kompleks.

Page 6: Konsep Dasar Ilmu Manajemen

G. Perkembangan Teori Manajemen

Ketiga aliran manajemen yang telah diuraikan di atas ternyata sampai sekarang

berkembang terus. Aliran hubungan manusiawi dan ilmu manajemen memberikan

pendekatan yang penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalahmasalah

manajemen. Demikian pula aliran klasik yang telah berkembang ke arah pemanfaatan hasil-

hasil penelitian dari aliran lain dan terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang disebut

pendekatan sistem dan kontingensi.

Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan operasi manajemen. Dengan

terjadinya proses perkembangan yang saling berkaitan di antara berbagai aliran ini, maka

kemudian sudah sulit untuk terlalu membedakan dan memisahkan antara aliran-aliran ini.

Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini yang dilihat

dari lima sisi yaitu :

1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari masing-

masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori manajemen.

2. Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-sendiri

tanpa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.

3. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga batas

antara aliran menjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah terjadi sekalipun bentuk

pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihat bentuk dominan dari satu rnazhab

terhadap yang lain.

4. Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari aliran-aliran

seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.

5. Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan munculnya teori-

teori manajenlen yang baru yang memusatkan perhatian kepada satu permasalahan

manajemen tertentu.

Seperti kita ketahui hingga saat organisasi bisnis nlerupakan penciptaan pengetahuan

dan menjadi sumber inovasi yang penting bagi manajemen. Hal ini dapat dilihat bagaimana

perusahaan-perusahaan Jepang dan perusahaan besar lain di belahan dunia ini berhasil dan

berkembang karena keahlian danpengalaman dari para manajer dan perusahaan secara

keseluruhan menciptakan pengetahuan baru, service, system, produk.

Adanya inovasi yang terns menerus sebenamya rnerupakan inisiatif dari individual

dan interaksi datam kelompok sehingga perubahan terns teljadi merupakan hasil dari

Page 7: Konsep Dasar Ilmu Manajemen

pengalaman, penyatuan, diskusi, dialog yang menciptakan pengetahuan baru. Seperti yang

dikatakan oleh Ikuijiro Nanoka dakam bukunya Knowledge Creating Company (1995), yang

dikutip dari Dirlanudin (hal. 10, 1996) bahwa pengembangan kerangka kelja teori khususnya

teori manajemen adalah :

"pengembangan kerangka kerja teori, dengan menjelaskan pada dua dimensi, epistemological

dan ortological mengenai kreasi pengetahuan organisasional. Dimensi epistemological yang

digambarkan pada garis vertikal, yang mana konversi pengetahuan tacit dan pengetahuan

eksplisit. Sedangkan dimensi ortologi yang mewakili garis horisontal, dimana pengetahuan

diciptakan melalui individu-individu yang kemudian ditransformasi pada pengetahuan tingkat

kelompok, organisasi dan antar organisasi dan berinteraksi secara terus-menerus".

H. Fungsi Manajemen

1. Perencanaan : fungsi manajemen yang berkaitan dengan penyusunan tujuan dan

penjabarannya dalam bentuk perencanaan untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Pengorganisasian : fungsi manajemen yang berkaitan dengan pengelompokan personal dan

tugasnya untuk menjalankan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya.

3. Pengaturan personil ; fungsi manajemen yang berkaitan dengan kegiatan bimbingan dan

pengaturan kerja personil unit masing - masing manajemen sampai pada kegiatan seperti

seleksi,penempatan,pelatihan,pengembangan dean kompensasi, sebagai bagian dari bantuan

unit pada unit personalia organisasi dalam pengembangan sumberdaya manusia.

4.Pengarahan : fungsi manajemen yang berkaitan dengan kegiatan melakukan pengarahan -

pengarahan,tugas - tugas dan instruksi.

5.Pengawasan : kegiatan manajemen yang berkaitan dengan pemeriksaan untuk menentukan

apakah pelaksanaannya sudah dikerjakan sesuai dengan perencanaan,sudah sampai sejauh

mana kemajuan yang dicapai,dan perencanaan yang belum mencapai kemajuan, serta

melakukan koreksi bagi pelaksanaan yang belum terselesaikan sesuai rencana

I. Asas Dan Filsafat Manajemen.

Pendelegasian wewenang (delegation of authority) adalah proses pembagian kerja,

pengelompokan tugas seorang manajer sedemikian rupa, sehingga akhirnya manajer hanya

mengerjakan bagian pekerjaan yang tidak dapat diserahkan kepada para baawahannya,

berhubungan posisinya dalam organisasi.

Page 8: Konsep Dasar Ilmu Manajemen

J. Teori Dan Aliran Manajemen

Mempelajari teori manajemen membatu kita menjadi seorang manajer yang efektif

dalam mengelola organisasi yang semakin kompleks dewasa ini. Manajemen merupakan

disiplin ilmu yang berfokus pada hasil yang mudah dilaksanakan. Teori adalah kumpulan

prinsip yang disusun secara sistematis. Sedangkan konsep adalah simbol yang dipakai untuk

menjelaskan pengertian tertentu dalam teori.

Paling tidak ada 4 (empat) alasan mempelajari teori manajemen antara lain :

1) Teori mengarahkan keputusan Manajemen. Mempelajari teori membantu mamahami

proses yang pokok dan dapat memilih suatu tindakan yang efektif. Pada hakikatnya

suatu teori merupakan kelompok asumsi-asumsi yang koheren/ logis, yang

menjelaskan antara dua atau lebih fakta yang dapat di observasi. Teori yang absah,

dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada situasi tertentu. Dengan pengetahuan

ini, dapat menerapkan teori manajemen yang berbeda terhadap situasi yang berbeda.

2) Teori membentuk pandangan kita mengenai organisasi.

Mempelajari teori manajemen juga memberi petunjuk kepada kita dimana kita

mendapatkan beberapa ide mengenai organisasi dan manusia didalamnya.

3) Teori membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha.

Dengan mempelajari teori, kita dapat melihat bahwa setiap teori adalah hasil dari

lingkungannya – social, ekonomi, politik dan kekuatan teknologi yang ada pada

waktu dan tempat terjadinya peristiwa tertentu. Pengetahuan ini akan membantu kita

memehami apa sebabnya teori tertentu cocok terhadap keadaan yang berbeda.

4) Teori merupakan suatu sumber ide baru.

Teori memungkinkan kita pada suatu kesempatan mengambil pandangan yang

berbeda dari situasi sehari-hari. Pendekatan “electic”, yaitu praktek meminjam

prinsip-prinsip dari teori yang berbeda, seperti yang diperlukan oleh keadaan “State of

the Art” dalam teori dan praktek manajemen.

Tiga kelompok pemikiran terdahulu dalam ilmu manajemen

• Perspektif Manajemen Klasik

– Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik

• Perusahaan manufaktur, Bank Umum, Perusahaan Asuransi,

Perusahaan Ritel, dll

Page 9: Konsep Dasar Ilmu Manajemen

– Kelompok Manajemen Administrasi

• Perspektif Manajemen Perilaku

– Studi Howthorne

– Teori Relasi Manusia

– Teori Perilaku Kontemporer

• Perspektif Manajemen Kuantitatif

– Kelompok Manajemen Sains

– Kelompok Manajemen Operasi

14 Prinsip Fayol dalam Manajemen

1. Pembagian Kerja yaitu adanya spesialisasi akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan

kerja

2. Wewenang yaitu adanya hak untuk memberi perintah dan dipatuhi.

3. Disiplin harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan tujuan organisasi.

4. Kesatuan Perintah bahwa setiap pekerja hanya menerima instruksi tentang kegiatan

tertentu dari hanya seorang atasan.

5. Kesatuan Pengarahan kegiatan operasional dala organisasi yang memiliki tujuan yang

sama harus diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan satu rencana.

6. Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum kepentingan

perseorangan harus diupayakan agar senantiasa dibawah kepentingan organisasi.

Artinya prioritas harus didahulukan untuk kepentingan bersama daripada kepentingan

pribadi.

7. Balas jasa kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil baik bagi

karyawan maupun pemilik.

8. Sentralisasi adanya keseimbangan antara pendekatan sentraliasi dengan desentralisasi

9. Garis wewenang (scalar system) adanya garis wewenang dan perintah yang jelas.

10. Order sumber daya organisasi termasuk sumber daya manusianya, harus ada pada

waktu dan tempat yang tepat. Penempatan orang-orang harus sesuai dengan pekerjaan

yang akan dikerjakan.

11. Keadilan Perlakuan dalam organisasi harus sama dan tanpa ada diskriminasi

12. Stabilitas Staf dalam Organisasi perlu adanya kestabilan dalam menjalankan

organisasi, tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat.

Page 10: Konsep Dasar Ilmu Manajemen

13. Inisiatif setiap pekerja harus diberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya dan

diberi kebebasan untuk merencanakan dan menjalankan tugasnya secara kreatif

walaupun memungkinkan terjadi kesalahan.

14. Esprit de Corps (semangat korps) Prinsip ini menekankan bahwa pada dasarnya

kesatuan adalah sebuah kekuatan. Pelaksanaan operasional organisasi perlu memiliki

kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki dari para anggota yang tercermin pada

semangat korps/kebersamaan.

Kesimpulan mengenai Perspektif Manajemen Klasik

Kontribusi Manajemen Klasik

• spesialisasi pekerjaan

• studi mengenai masa dan beban kerja

• metode ilmiah dalam manajemen

• Dikenalnya fungsi-fungsi manajemen.

• Prosedur dan Birokrasi

Keterbatasan Manajemen Klasik

• Kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja, seperti motif, tujuan,

perilaku, dan lain sebagainya

Perspektif Manajemen Perilaku

• Hugo Munstberg (1863-1916)

Pentingnya pemahaman psikologis khususnya motivasi para pekerja

• Studi Howthorne (Elton Mayo)

– Teori Perhatian (Attention Theory)

• Pekerja akan lebih produktif jika merasa diperhatikan

– Teori Penerimaan Sosial (Social Acceptance Theory)

• Pekerja akan menunjukkan produktifitas berdasarkan faktor penerimaan sosial

• Teori Relasi Manusia

– Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow

– Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor

• Teori Perilaku Kontemporer

– Perhatian pada perilaku pekerja yang disebabkan oleh faktor psikologis,

sosiologis, antropologis, dan lan sebagainya

Page 11: Konsep Dasar Ilmu Manajemen

– Melahirkan konsentrasi ilmu Perilaku Organisasi

Page 12: Konsep Dasar Ilmu Manajemen

Perspektif Manajemen Kuantitatif

• Kelompok Manajemen Sains

Pengenalan penggunaan model matematis dalam kegiatan bisnis dan industri,

seperti penentuan jumlah Teller dalam sebuah Bank (kasus Bank of England),

peramalan atas volume penjualan, dan lain sebagainya

• Kelompok Manajemen Operasi

– Lanjutan dari kelompok Manajemen Sains

– Adanya fokus pada pendekatan kuantitatif untuk peningkatan efisiensi

– Dikenalnya pendekatan Analisa Break Even, Queuing Theory, dll.

Perspektif Sistem dalam Manajemen

• Sistem terbuka adalah sistem yang melakukan interaksi dengan lingkungan dimana

kebalikannya, sistem tertutup tidak melakukan interaksi dengan lingkungan.

• Sub-sistem merupakan elemen-elemen dalam sistem organisasi atau manajemen yang

satu sama lainnya saling berkaitan

• Sinergi adalah konsep yang menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan secara

bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih baik daripada jika hanya dikerjakan

oleh seorang saja.

• Entropi adalah kondisi dimana organisasi mengalami penurunan produktifitas dan

kualitasnya disebabkan ketidakmampuan dalam membaca dan beradaptasi dengan

lingkungan.