konsep dasar dm

18
KONSEP DASAR A. Pengertian Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronik yang kompleks yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak serta berkembangnya komplikasi mikrovaskuler, makrovaskuler dan neurologist. ( Long, 1996 : 4 ) Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. ( Smeltzer,2002 : 1220 ) Diabetes militus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk dihati dari makanan yang dikonsumsi. (Brunner dan Suddarth, 2002). B. Etiologi Faktor penyebab terjadinya Diabetes Mellitus ( Sjaifoellah, 1996 : 692 ) yaitu : 1. Faktor keturunan Karena adanya kelainan fungsi atau jumlah sel – sel betha pancreas yang bersifat genetic dan

Upload: cahaya-jannah

Post on 29-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dasar Dm

KONSEP DASAR

A. Pengertian

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronik yang kompleks yang

melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak serta

berkembangnya komplikasi mikrovaskuler, makrovaskuler dan neurologist.

( Long, 1996 : 4 )

Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang

ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.

( Smeltzer,2002 : 1220 )

Diabetes militus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai

oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. Glukosa secara

normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk dihati

dari makanan yang dikonsumsi. (Brunner dan Suddarth, 2002).

B. Etiologi

Faktor penyebab terjadinya Diabetes Mellitus ( Sjaifoellah, 1996 : 692 )

yaitu :

1. Faktor keturunan

Karena adanya kelainan fungsi atau jumlah sel – sel betha pancreas yang

bersifat genetic dan diturunkan secara autosom dominant sehingga

mempengaruhi sel betha serta mengubah kemampuannya dalam mengenali

dan menyebarkan rangsang yang merupakan bagian dari sintesis insulin.

2. Fungsi sel pancreas dan sekresi insulin berkurang

Jumlah glukosa yang diambul dan dilepaskan oleh hati dan yang

digunakan oleh jarinagan perifer tergantung keseimbangan fisiologis

beberapa hormon. Hormon yang menurunkan glukosa darah yaitu insulin

yang dibentuk sel betha pulau pancreas.

3. Kegemukan atau obesitas

Page 2: Konsep Dasar Dm

Terjadi karena hipertrofi sel betha pancreas dan hiperinsulinemia dan

intoleransi glukosa kemudian berakhir dengan kegemukan dengan diabetes

mellitus dan insulin insufisiensi relative.

4. Perubahan pada usia lanjut berkaitan dengan resistensi insulin

Pada usia lanjut terjadi penurunan maupun kemampuan insulin terutama

pada post reseptor.

C. Manifestasi Klinik

Gejala diabetes mellitus type 1 muncul secara tiba – tiba pada usia anak –

anak sebagai akibat dari kelainan genetika sehingga tubuh tidak memproduksi

insulin dengan baik. Gejala – gejalanya antara lain adalah sering buang air kecil,

terus menerus lapar dan haus, berat badan turun, kelelahan, penglihatan kabur,

infeksi pada kulit yang berulang, meningkatnya kadar gula dalam darah dan air

seni, cenderung terjadi pada mereka yang berusiadibawah 20 tahun.

Sedangkan diabetes mellitus tipe II muncul secara perlahan – lahan sampai

menjadi gangguan kulit yang jelas, dan pada tahap permulaannya seperti gejala

pada diabetes mellitus type I, yaitu cepat lemah, kehilangan tenaga, dan merasa

tidak fit, sering buang air kecil, terus menerus lapar dan haus, kelelahan yang

berkepanjangan dan tidak ada penyebabnya, mudah sakit yang berkepanjangan,

biasanya terjadi pada mereka yang berusia diatas 40 tahun tetapi prevalensinya

kini semakin tinggi pada golongan anak – anak dan remaja.

Gejala – gejala tersebut sering terabaikan karena dianggap sebagai

keletihan akibat kerja. Jika glukosa darah sudah tumpah ke saluran urine sehingga

bila urine tersebut tidak disiram akan dikerubungi oleh semut adalah tanda adanya

gula. Gejala lain yang biasa muncul adalah penglihatan kabur, luka yang lam

asembuh, kaki tersa keras, infeksi jamur pada saluran reproduksi wanita,

impotensi pada pria.

D. Komplikasi

Komplikasi diabetes mellitus terbagi menjadi 2 yaitu komplikasi akut dan

komplikasi kronik. ( Carpenito, 2001 )

Page 3: Konsep Dasar Dm

Komplikasi Akut, ada 3 komplikasi akut pada diabetes mellitus yang penting dan

berhubungan dengan keseimbangan kadar glukosa darah dalam jangka pendek,

ketiga komplikasi tersebut adalah ( Smeltzer, 2002 : 1258 )

1. Diabetik Ketoasedosis ( DKA )

Ketoasedosis diabatik merupakan defisiensi insulin berat dan akut dari

suatu perjalananpenyakit diabetes mellitus. Diabetik ketoasedosis

disebabkan oleh tidak adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin

yang nyata ( Smeltzer, 2002 : 1258 )

2. Koma Hiperosmolar Nonketotik (KHHN)

Koma Hiperosmolar Nonketotik merupakan keadaan yang didominasi oleh

hiperosmolaritas dan hiperglikemia dan disertai perubahan tingkat

kesadaran. Salah satu perbedaan utama KHHN dengan DKA adalah tidak

terdapatnya ketosis dan asidosis pada KHHN (Smetzer, 2002 : 1262)

3. Hypoglikemia

Hypoglikemia ( Kadar gula darah yang abnormal yang rendah) terjadi

aklau kadar glukoda dalam darah turun dibawah 50 hingga 60 mg/dl.

Keadaan ini dapat terjadi akibat pemberian preparat insulin atau preparat

oral yang berlebihan, konsumsi makanan yang terlalu sedikit (Smeltzer,

2002 : 1256)

Komplikasi kronik Diabetes Melitus pada adsarnya terjadi pada semua

pembuluh darah diseluruh bagian tubuh (Angiopati Diabetik). Angiopati Diabetik

dibagi menjadi 2 yaitu : (Long 1996) :

1. Mikrovaskuler

a. Penyakit Ginjal

Salah satu akibat utama dari perubahan – perubahan mikrovaskuler

adalah perubahan pada struktural dan fungsi ginjal. Bila kadar glukosa

darah meningkat, maka mekanisme filtrasi ginjal akan mengalami

stress yang menyebabkan kebocoran protein darah dalam urin

(Smeltzer, 2002 : 1272)

Page 4: Konsep Dasar Dm

b. Penyakit Mata (Katarak)

Penderita Diabetes melitus akan mengalami gejala penglihatan sampai

kebutaan. Keluhan penglihan kabur tidak selalui disebabkan retinopati

(Sjaifoellah, 1996 : 588). Katarak disebabkan karena hiperglikemia

yang berkepanjanganyang menyebabkan pembengkakan lensa dan

kerusakan lensa (Long, 1996 : !6)

c. Neuropati

Diabetes dapat mempengaruhi saraf - saraf perifer, sistem saraf

otonom, Medsulla spinalis, atau sistem saraf pusat. Akumulasi sorbital

dan perubahan – perubahan metabolik lain dalam sintesa atau funsi

myelin yang dikaitkan dengan hiperglikemia dapat menimbulkan

perubahan kondisi saraf ( Long, 1996 : 17)

2. Makrovaskuler

a. Penyakit Jantung Koroner

Akibat kelainan fungsi pada jantung akibat diabetes melitus maka

terjadi penurunan kerja jantung untuk memompakan darahnya

keseluruh tubuh sehingga tekanan darah akan naik atau hipertensi.

Lemak yang menumpuk dalam pembuluh darah menyebabkan

mengerasnya arteri (arteriosclerosis), dengan resiko penderita penyakit

jantung koroner atau stroke

b. Pembuluh darah kaki

Timbul karena adanya anesthesia fungsi saraf – saraf sensorik, keadaan

ini berperan dalam terjadinya trauma minor dan tidak terdeteksinya

infeksi yang menyebabkan gangren. Infeksi dimulai dari celah – celah

kulit yang mengalami hipertropi, pada sel –sel kuku yang tertanam

pada bagian kaki, bagia kulit kaki yang menebal, dan kalus, demikian

juga pada daerah – daerah yang tekena trauma (Long, 1996 : 17)

c. Pembuluh darah otak

Pada pembuluh darah otak dapat terjadi penyumbatan sehingga suplai

darah keotak menurun (Long, 1996 : 17)

Page 5: Konsep Dasar Dm

E. Pathofisiologi

Dalam keadaan normal jika terdapat insulin, asupan glukosa/produksi

glukosa yang melebihi kebutuhan kalori akan disimpan sebagai glikogen dalam

sel-sel hati dan sel-sel otot. Proses glikogenesis ini mencegah hiperglikemia

(kadar glukosa darah > 110 mg/dl). Pada pasien DM, kadar glukosa dalam darah

meningkat/tidak terkontrol, akibat rendahnya produk insulin/tubuh tidak dapat

menggunakannya, sebagai sel-sel akan starvasi. Bila kadar meningkat akan

dibuang melalui ginjal yang akan menimbulkan diuresi sehingga pasien banyak

minum (polidipsi). Glukosa terbuang melalui urin maka tubuh kehilangan banyak

kalori sehingga nafsu makan meningkat (poliphagi). Akibat sel-sel starvasi karena

glukosa tidak dapat melewati membran sel, maka pasien akan cepat lewat.

F. Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan yang dilakukan sebagai penunjang diagnostik medis antara

lain:

1. Pemeriksaan gula darah

Orang dengan metabolisme yang normal mampu mempertahankan kadar

gula darah antara 70-110 mg/dl (engliglikemi) dalam kondisi asupan makanan

yang berbeda-beda. Test dilakukan sebelum dan sesudah makan serta pada

waktu tidur.

2. Pemeriksaan dengan Hb

Dilakukan untuk pengontrolan DM jangka lama yang merupakan Hb

minor sebagai hasil dari glikolisis normal.

3. Pemeriksaan Urine

Pemeriksaan urine dikombinasikan dengan pemeriksaan glukosa darah

untuk memantau kadar glukosa darah pada periode waktu diantara

pemeriksaan darah.

Page 6: Konsep Dasar Dm

G. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang mungkin timbul pada pasien DM:

Ketidakmampuan keluarga menganal masalah kesehatan keluarga

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit diabetus

mellitus seperti pengertian, penyebab, tanda dan gejala.

Resiko terjadi komplikasi lebih lanjut pada klien berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Ketidakmampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang dapat

meningkatkan kesehatan berhubungan dengan kurang mengatur

keuntungan dan pemeliharaan rumah yang sehat.

Page 7: Konsep Dasar Dm

H. Intervensi

DP Tujuan Intervensi Rasional

Ketidak mampuan

keluarga mengenal

masalah kesehatan

keluarga berhubungan

dengan kurangnya

pengetahuan tentang

penyakit diabetus

mellitus seperti

pengertian, penyebab,

tanda dan gejala.

Resiko terjadi

komplikasi lebih lanjut

pada klien

berhubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga merawat

anggota keluarga yang

sakit.

Setelah dilakuakan

tindakan keperawatan

selama I Minggu keluarga

mampu mengenal masalah

kesehatan yang terjadi

pada klien dan keluarga

mampu :

1. Menyebutkan

pengertian DM.

2. Menyebutkan

penyebab DM.

3. Menyebutkan

tanda dan gejala

DM.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama I

Minggu keluarga mampu

merawat anggota keluarga

yang sakit untuk

mencegah komplikasi,

keluarga juga mampu :

1. Menyebutkan

komplikasi DM.

2. Menyebutkan cara

penanganan DM.

3. Menyebutkan

makanan yang

Kaji pengetahuan

keluarga tentang

pengertian DM,

penyebab DM, tanda

dan gejala DM.

Jelaskan pada

keluarga tentang

pengartian DM,

penyebab DM, tanda

dan gejala DM.

Beri kesempatan

pada keluarga untuk

mengungkapkan.

Kaji pengetahuan

keluarga tentang

koplikasi DM,

penanganan DM,

makanan yang tidak

boleh dimakan/bebas

dimakan dan boleh

tapi dibatasi.

Jelaskan pada

keluarga tentang

komplikasi DM,

penanganan DM dan

makanan yang tidak

Menetahui tingkat

pengetahuan

keluarga tentang

DM.

Agar keluarga

mengetahui

komplikasi DM.

Keluarga mampu

melakukan

perawatan mandiri

pada DM.

Page 8: Konsep Dasar Dm

Ketidakmampuan

keluarga dalam

memelihara lingkungan

yang dapat

meningkatkan

kesehatan berhubungan

dengan kurang

mengetahui keuntungan

dan pemeliharaan

rumah yang sehat.

tidak boleh di

makan/bebas

dimakan, boleh

dimakan tapi

dibatasi.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama I

Minggu keluarga mampu

memelihara lingkungan

yang dapat meningkatkan

kesehatan, keluarga juga

mampu :

1. Menyebutkan arti

rumah sehat.

2. Menyebutkan ciri

rumah sehat.

3. Memodifikasi dan

memelihara

lingkungan yang sehat.

boleh dimakan/bebas

dimakan dan boleh

tapi dibatasi.

Berikesempatan pada

keluarga untuk

mengungkapkan.

Beri reiforcement

positif pada keluarga

atas jawaban yang

benar.

Kaji pengetahuan

keluarga tentang arti

rumah sehat dan ciri

rumah sehat.

Suport keluarga

untuk menjaga

kebersihan

lingkungan rumah.

Jelaskan pada

keluarga tentang

pentingnya

lingkungan yang

sehat bagi

peningkatan derajat

kesehatan.

Agar Keluarga

dapat hidup

dilingkungan yang

sehat

Page 9: Konsep Dasar Dm

DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddarth. (2002). Text book of Medical-Surgical Nursing. EGC.

Jakarta.

Doengoes Merillynn. (1999) (Rencana Asuhan Keperawatan). Nursing care

plans. Guidelines for planing and documenting patient

care. Alih bahasa : I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati.

EGC. Jakarta.

Prince A Sylvia. (1995). (patofisiologi). Clinical Concept. Alih bahasa : Peter

Anugrah EGC. Jakarta.

Carpenito, L.J. (2001). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : Buku

Kedokteran EGC.

Sjaifoellah, N. (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Smeltzer, S. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Buku

Kedokteran EGC.

Long, B.C. (1996). Perawatan Medikal Bedah : Suatu Pendekatan Proses

Keperawatan. Alih Bahasa, Yayasan Ikatan Alumni

pendidikan Keperawatan Padjadjaran. Bandung: YPKAI.

Page 10: Konsep Dasar Dm

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELURGA PASIEN DENGAN DIABETES

MELITUS PADA NY. W

DISUSUN OLEH :

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG

2006

Page 11: Konsep Dasar Dm

Sel kelaparan

Hilang prot. tubuh Prod. energi metabolisme

Respon perd. darah lambat Kelelahan

E. Path Ways

Penuaan, keturunan, infeksi, gaya hidup: Diit, kehamilan, obesitas

Sel beta pancreas rusak/terganggu

Produksi insulin

Glukagon

Hiperglikemi 60>140 mg/dl

Glukosuri

diuretic osmotic

Poliuri

Dehidrasi

Katabolisme protein

BUN As. Amino

As. Laktat

Glukoneogenesis

lipolisisis

As. lemak bebas

As. lemak teroksidasi

Ketonemia

Ketonuri

Ketoasidosis

Asidosisi MetabolismeKelelahan

Resiko Infeksi

Syok

< volume cairan dan elektrolit

Rasa haus

Polidipsi

Hiperosmolalitas

Koma

Kalori keluar

Rasa lapar

Polifagi

< PengetahuanPerubahan nutrisi >

dari kebutuhan