konsep dan teori elastisitas harga, silang dan pendapatan
DESCRIPTION
Tulisan-Ke-4TRANSCRIPT
Tema: Konsep dan Teori Elastisitas Harga, Silang dan Pendapatan
Mata Kuliah: Teori Organisasi Umum 2
1. Elastisitas Harga
Merupakan perbandingan antara presentase perubahan jumlah produk yang
diminta dengan presentase perubahan harga:
e = % perubahan jumlah produk yang diminta
% perubahan harga
Besar atau kecilnya elastisitas pada suatu presentase harga tertentu bergantung
pada besar kecilnya presentase perubahan jumlah barang yang diminta. Semakin besar
nilai e berarti permintaan semakin elastis, demikian sebaiknya dikatakan kurang elastis
bila nilai e kecil. Jika e>1, maka permintaan elastis, dan permintaan tidak elastis jika e<1.
Koefesien elastisitas sering dituliskan negatif. Hal ini menunjukkan bahwa jika
harga naik, maka jumlah produk yang diminta turun, demikian pula sebalikmya jika
harga turun, maka jumlah produk yang diminta naik.
Pengukuran koefesien elastisitas dapat dilakukan dengan dua cara:
Elastisitas titik (point elasticity) yaitu menggunakan elastisitas pada datu titik
pada kurva permintaan.
Elastisitas busur (arc elasticity) yaitu elastisitas antara dua titik pada kurva
permintaan.
Koefisien elastisitas sama dengan satu (unitary elasticity) menunjukkan bahwa
setiap perubahan harga membawa perubahan proporsional dalam jumlah produk yang
diminta. Bagi penjual, kurva permintaan seperti ini memberikan penerimaan yang
konstan apakah harganya tinggi atau rendah.
Didalam teori ada koefisien elastisitas sama dengan nol dan tak terhingga (~).
Koefisien elastisitas sama dengan nol menunjukkan bahwa kurva permintaannya
merupakan garis vertikal yang berarti bahwa berapapun harga produk, jumlah yang
diminta tidak akan berpengaruh. Sebaliknya pada koefisien elastisitas tak terhingga,
perubahan harga produk mempunyai dua akibat yaitu jumlah yang diminta ak terhingga
atau sama dengan nol, dan kurva permintaannya berupa garis horizontal.
2. Elastisitas Silang
Elastisitas permintaan adalah perbandingan antara presentase perubahan jumlah
yang diminta atas produk X dengan presentase perubahan harga produk Y
e = % perubahan jumlah produk yang diminta atas produk X
%perubahan harga produk Y
Didalam arti ekonom, selain besar kecilnya koefisien elastisitas silang maka
tandanya (positif atau negatif) adalah lebih penting, karena tandanya tersebut
menunjukkan sifat hubungan antara kedua produk tersebut. Tanda yang positif berarti
produk X danY adalah substitutif, sedangkan bila tandanya negatif maka produk X dan Y
adalah komplementer. Semakin besar koefisien elastisitas itu maka semakin erat
hubungan kedua produk yang bersangkutan.
3. Elastisitas Pendapatan
Merupakan perbandingan antara presentase perubahan jumlah produk yang
diminta dengan presentase perubahan pendapatan. Di Indonesia, kita sudah mempunyai
taksiran-taksiran koefisien elastisitas pendapatan yang lebih baik ketimbang koefisien
elastisitas harga dan silang. Elastisitas pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut:
e = % perubahan jumlah produk yangdiminta
% perubahan pendapatan
Elastisitas pendapatanatas permintaantandanya hampir selalu positif. Konsumen
yang pendapatannya naik, maka daya belinya naik dan ia akan membeli barang-barang
konsumsi lebih banyak.
Konsep elastisitasatas permintaan ini sangat penting dalam ekonomi karena
mampu menerangkanperbedaan perilaku ekonomi dari berbagai golongan pendapatan
masyarakat dalam pembelian produk-produk. Untuk permintaan bahan makanan terutama
beras di Indonesia, elastisitasnya rendah.
Sumber:
http://ww.ut.ac.id/html/suplemen/espa4415/isimateri1_1.htm