konsep

16
the building blocks of theories Konsep

Upload: rumahbianglala

Post on 22-Dec-2014

292 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengertian dasar tengant 'konsep' basic understanding of 'concepts'

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep

the building blocks of theories

Konsep

Page 2: Konsep

Apa Itu Konsep?

Dalam bahasa sehari-hari, itu biasa disebut ‘kata’

Dalam bisnis, itu sering diartikan sebagai rencana/draft

Dalam logika, itu biasa disebut ‘terma’

Dalam perbincangan keilmuan, itu biasa disebut ‘istilah’

Page 3: Konsep

Apa Itu Konsep?

Konsep ialah simbol tertentu yang digunakan sebagai representasi objek yang diketahui dan/atau dialami oleh manusia dalam kehidupan nyata.

Setiap konsep bermukim di alam numenon, yakni alam ide yang imajinatif

Objek yang diwakili berada di alam phenomenon, yakini alam fakta-aktual yang indrawi

Soeta

ndyo W

ignjo

soeb

roto

, Te

nta

ng Te

ori, K

onse

p d

an P

ara

dig

ma

Page 4: Konsep

Apa Itu Konsep?

Konsep dalam alam imajinasi yang abstrak ini masih berjenjang-jenjang, terkategorikan ke dalam kelas-kelas.

Relatif lebih konkret (maknanya tegas dan jelas)

Relatif lebih–atau bahkan bisa jauh lebih– abstrak (maknanya lebih umum atau luas)

Di tingkat abstraksi, konsep bisa direduksi agar lebih konkrit dengan menambahkan kata sifat atau keterangan lain yang berefek mengkhususkan.

Page 5: Konsep

Status Ontologis

Membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret

Konsep adalah keberadaan psikologis, titik awal bagi representational theory of the mind (RTM).

Menurut RTM, berfikir terjadi dalam sistem internal dari representasi.

Keyakinan, hasrat, dan sikap proposisional lain, masuk ke dalam proses mental sebagai simbol internal.

Page 6: Konsep

Bahasa dan Konsep

Memiliki bahasa natural adalah penting untuk bisa mendapatkan konsep (Brandom 1994, Davidson 1975, Dummett 1993)

Bagaimana dengan non-verbal? Bagaimana dengan non-bahasa?

Stanford Encyclopedia of Philosophy

Page 7: Konsep

Perlunya Definisi

Objek-objek yang terjumpai dalam kehidupan pun harus dibataskan secara definitif kedalam konsep-konsep.

Tujuannya untuk memperjelas, memilah-milah, membuat lebih konkrit, dan tidak melebar tanpa batas.

Soeta

ndyo W

ignjo

soeb

roto

, Te

nta

ng Te

ori, K

onse

p d

an P

ara

dig

ma

Page 8: Konsep

Definisi di Ilmu Alam

Kajian-kajian ilmu hayat/alam dengan objek hewan atau tumbuhan atau fisik manusia, atau benda-benda adalah lebih kasat indera (terutama mata).

Seabstrak apa pun simbol-simbol yang dipakai sebagai konsep, itu selalu saja gampang menunjuk ke objek-objeknya dengan sekali atau sedikit amatan.

Page 9: Konsep

Definisi di Ilmu Sosial - HI Kajian-kajian dalam ilmu sosial lebih

banyak berkenaan dengan objek-objek yang tak secara langsung berkategori kasat indera.

Konsep tak bisa didefinisikan berdasarkan kerja ‘sekali amatan langsung’, melainkan mesti dengan memperhatikan tengara-tengaranya (the signs) yang manifes di alam indrawi.

Page 10: Konsep

Konsep dalam Ilmu Sosial - HI

Konsep-konsep yang dikembangkan cenderung lebih abstrak, imajinatif, dan merupakan konstruksi rasional dalam alam pikiran, daripada bersifat hasil abstraksi langsung dengan objek fenomenondi alam indrawi

Ilmu pengetahuan sosial, termasuk ilmu HI, boleh dikata lebih gampang dicenderungkan ke gambaran ideal dengan blue-sky concepts daripada natural and life sciences yang bersifat lebih nyata, lebih down to earth, punya padanan nyata dan langsung di alam indrawi.

Page 11: Konsep

Variabel

Konsep yang dapat diamati dan diukur

Dimensinya bisa bervariasi Pemaknaannya jadi lebih sempit

Page 12: Konsep

Variabel

Independen; variabel yang diketahui pada awal eksperimen atau prosss.

Dependen; variabel yang tercipta sebagai hasil dari studi atau eksperimen.

Terkontrol; variabel yang terjaga agar tetap konstan sehingga tidak banyak berpengaruh bagaimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen.

Page 13: Konsep

Peran Konsep

Konsep berada di inti teori dan metodologi ilmu sosial

Konsep menjadi inti pembangun ilmu sosial

Konsep memberi substansi pada teori; membentuk basis bagi pengukuran; mempengaruhi pemilihan kasus-kasus.

Page 14: Konsep

Konsep dalam Teori

Konsep adalah konstituen dari teori. Teori dipahami sebagai ‘bodies of beliefs’

atau representasi proposisional yang lain, dan semua ini memiliki konsep-konsep sebagai konstituen.

Keyakinan bahwa elektron bermuatan negatif adalah bagian dari teori tentang elektron, dan keyakinan itu berisi konsep elektron sebagai bagiannya (begitu juga dengan muatan negatifnya).

Page 15: Konsep

Konsep sebagai Teori

Hubungan konstituensial ini bisa berjalan ke lain arah

Konsep-konsep itu sendiri bisa diidentifikasi sebagai miniatur teori dalam domain tertentu

Konsep adalah teori saat ia menjelaskan tentang hubungan antara konstituen mereka sendiri, asal-usul mereka sendiri, dan hubungan mereka dengan hal lain (Frank C. Keil, Concepts, Kinds, and Cognitive Development, 1989, 281)

Konsep ‘elektron’ bisa saja mengandung dalil berbagai teori tentang elektron, atau hubungan dengan sesuatu yang lain

Page 16: Konsep

The End