konsentrasi ketatanegaraan islam program studi...

146
SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN BERAGAMA KASUS PELARANGAN PENYEBARAN AHMADIYAH Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) Oleh : Fauzi Rahman NIM :104045201500 KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS SYARIAH DAN HUKUM SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA 2009 M / 1430 H

Upload: phamnhan

Post on 01-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG

KEBEBASAN BERAGAMA KASUS PELARANGAN PENYEBARAN

AHMADIYAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh :

Fauzi Rahman

NIM :104045201500

KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS SYARIAH DAN HUKUM

SYARIFHIDAYATULLAH

JAKARTA

2009 M / 1430 H

Page 2: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG

KEBEBASAN BERAGAMA KASUS PELARANGAN PENYEBARAN

AHMADIYAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh :

Fauzi Rahman

NIM :104045201500

Di bawah Bimbingan :

Prof. Dr. Masykuri Abdillah

NIP : 150 240 084

KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS SYARIAH DAN HUKUM

SYARIFHIDAYATULLAH

JAKARTA

2009 M / 1430 H

Page 3: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

1. Apa yang Partai Bulan Bintang (PBB) ketahui tentang aliran Ahmadiyah di

Indonesia ?

2. Bagaimana pandangan PBB terhadap paham Ahmadiyah di Indonesia ?

3. Bagaimana pandangan PBB, terhadap kebebasan beragama dengan keterkaitan

dengan kasus Ahmadiyah ?

4. Apakah PBB, membenarkan pelarangan-pelarangan yang terjadi di masyarakat

tentang Ahmadiyah ?

5. Menurut PBB, apakah larangan-larangan yang terjadi dengan aliran Ahmadiyah,

bertentangan dengan hukum dan agama

6. Bagaimana kebijakan Politik PBB tentang keberadaan Ahmadiyah di Indonesia ?

7. Apakah kebijakan poltik PBB mempunyai pengaruh terhadap lahirnya SKB 3

Mentri

8. Seberapa besar, pengaruh kebijakan poltik PBB terhadap lahirnya SKB 2 Mentri ?

9. Bagaimana bentuk dikungan poltik PBB terhadap lahirnya keputusan hukum SKB

3 Mentri bagi Ahmadiyah ?

10. Apakah menurut PBB SKB 3 Mentri bisa memberikan jalan tengah terhadap

keberadaan JAI ?

11. Bagaimanakah kebijkasanaan yang ditawarkan PBB, atas persoalan ajaran JAI ?

Page 4: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

1. Apa yang Partai Bulan Bintang (PBB) ketahui tentang aliran Amadiyah di

Indonesia ?

Jawab :

Kami dari majlis syura Partai Bulan Bintang (PBB) sudah meneliti semua

tentang buku-buku Ahmadiyah maka majlis syura Partai Bulan Bintang (PBB)

memutuskan bahwa Ahmadiyah itu harus dilarang, atau bikin agama sendiri. Agama

Qadian, agama Ahmadiyah atau agama apalah. karena mereka itu mempunyai nabi

sendiri, mempunyai tempat suci sendiri, dan mempunyai kitab suci sendiri. Kalau

Islam kan syaratnya tiga, Nabinya Muhammad, kitab sucinya Al-Qur’an, tempat

sucinya Mekkah, Madinah. Sekarang Ahmadiayah ini mempunyai nabi sendiri, kitab

suci sendiri, tempat suci sendiri. Ya sudah agama Ahmadiyah, selesai.

2. Bagaimana pandangan PBB terhadap paham Ahmadiyah di Indonesia ?

Jawab :

Ya karena sesat dan menyesatkan itu akan bukan sesat menyesatkan malahan

sudah keluar dari Islam. menurut Islam, sudah keluar dari Islam. makanya dilarang

atau bikin agama sendiri. Begitu hukumnya.

Nih Nabi dari India (Fhoto Mirza Ghulam Ahmad), ini ulama nomer satu

(fhoto Syafi’i R Batuah) asal sumatera. Ini kitab sucinya (kitab Tadzkirah).Jadi

mempunyai tempat suci sendiri, nabi sendiri, kitab suci sendiri.

Page 5: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Ini majalah resmi (Sinar Islam) mereka, majalah Ahmadiyah, Sinar Islam, Januari

1980. satu tahun saya jilid. Nih jadi mereka kalau datang ke India menjadi tamu

Allah.

Kalau kita kan ke madinah menjadi tamu Allah ini lihat “Sejak lama saya

berhasrat besar untuk meliahat kedua kota suci zaman akhir Qadian di India dan

Rabwah di Pakistan”. Makanya Ahmadiyah tidak berani berdebat dengan saya. Saya

punya data yang lengkap. Jadi nabinya ini (fhoto Mirza Ghulam Ahmad), kitab

sucinya ini (kitab Tadzkirah) tempat sucinya ini ( Qadian dan Pakistan). Sudah agama

Ahmadiyah. Jangan atas nama agama Islam, selama ini kan satu rumah Islam dan

Ahamadiyah Cuma ribut melulu, kan begitu persoalannya. Mereka rusakin ini rumah

yang milik bersama, satu rumah kan. Mereka kerjanya rusakin, Al-qur’an diputar

balikan kan jadi ribut umat Islam. Karena satu rumah ribut terus udah misah rumah

bikin rumah sendiri.

3. Bagaimana pandangan PBB, terhadap kebabasan beragama dengan keterkaitan

dengan kasus Ahmadiyah ?

Jawab :

Orang delegasi dari Amerika sudah dua kali datang ke MUI, orang dari

Jerman satu kali. pertanyaan sama, masalah kebebasan beragama. tanggal 10 januari

2008 datang ke Indonesia tokoh agama dari Amerika ini resmi. Kirim surat ke MUI

pusat, bahwa mereka datang ini, mau mengetahui proses keluarnya label halal

haramnya makanan, dan obat-obatan badan POM. Itu surat yang dikirim ke MUI

Page 6: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

sebelum mereka berangkat, dijawab oleh MUI silahkan datang. Datanglah tokoh tiga

agama, dari Amerika, tokoh Islam, tokoh Kristen, tokoh Yahudi.diadakan rapat di

hotel menteng, hotel cemara. Ya memang rapat MUI, saya sebenarnya di MUI ga

masuk komisi badan POM itu. sebab ini rapat dengan badan POM.karena yang

mereka tanyakan tentang proses keluarnya label halalnya itu, makanan dan obat-

obatan bagaimana. cuma oleh Pak Hamidan menjelang pertemuan saya ditelepon,

oleh Dr.Amirsyah di suruh oleh Pak Hamidan, Pak Amin harus ikut pertemuan

dengan tokoh agama, dari Amerika. dan sekarang sudah kumpul kita.

Tolong segera datang, pukul satu siang. Langsung rapat dimulai, yang tokoh

delegasi Islam menanyakan kenapa syiah zaidiah tidak boleh berkembang di

Indonesia, yang tokoh Kristen kenapa di Indonesia ini kalau membangun tempat

ibadah Kristen harus ada 90 KK itu, kan surat SKB itu kan begitu sekarang, dari

yahudi ini perempuan, kenapa Ahmadiyah dilarang di Indonesia, kenapa Islam Hamid

(Al-Qiyadah) nabi Musadek di larang di Indonesia, kenapa pemerintah Indonesia ini

terlalu patuh oleh MUI. Pak Hamidan dengan dia tegang ada kali 45 menit, dan tidak

paham-paham si perempuan yahudi.

Karena suasana sudah tegang dan sore. saya minta bicara, kemudian

diizinkan, saya katakan sama yahudi. negara kami Republik Indonesia ini menjamin

kebebasan beragama, konstitusi negara kami menjamin itu. kebebasan beragama

maksudnya, orang Hindu bebas menjalankan ajaran hindu sesuai dengan dasar-dasar

ajaran agama Hindu

Page 7: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Orang Budha bebas menjalankan ajaran dasar-dasar agama Budha, orang Kristen

katolik bebas menjalankan ajaran katolik sesuai dengan ajaran dasar-dasar ajaran

agama Kristen katolik. Orang Islam juga bebas menjalankan ajaran Islam sesuai

dengan ajara dasar-dasar agama Islam. Tidak boleh agama umat yang banyak

pengikutnya, memaksa umat yang sedikit untuk masuk ikut agama mereka itu di

jamin oleh konstitusi negara kami.

Dan itu sudah berjalan, sebab selama ini tidak ada masalah. Masalah

Ahmadiyah ini bukan masalah sebatas kebebasan beragama, ini mengacak-acak

agama. Agama Islam diacak-acak umat Islam sudah punya nabi dari Mekkah datang

mereka nabi dari India, ini ngajak berantem. Untung umat Islam yang 210 juta ini

sabar, ini masalah keyakinan saya bilang. 210 juta nabinya dari Mekkah Nabi

Muhammad datang mereka sama ngajak berantem. Ini nabi yang dicari (fhoto Mirza

Ghulam Ahmad).

Ini kitab sucinya (kitab Tazkirah). Jadi kalau berbicara kebebasan bergama

bikin aja agama Ahmadiyah jangan ngacak-ngacak agama Islam. Kenapa pemerintah

itu patuh terhadap faywa MUI, untuk diketahui bahwa MUI itu adalah utusan dari

ormas Islam tingkat pusat. NU punya utusan banyak umatnya, paling banyak di MUI.

Ketua umumnya, sekjennya itu orang NU sesuai dengan banyak umat, jadi banyak

orang NU. Kemudian Muhammadiyah, ada wakilnya Din Syamsudin, dan lain-lain

itu wakil dari Muhammdiyah jadi semua ormas Islam tingkat pusat di Indonesia ini

ada wakilnya, di MUI. Jadi kotak suara 210 juta umat Islam di Indonesia agar

pemerintah dengar karena wakilnya ada semua.

Page 8: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

4. Apakah PBB, membenarkan pelarangan-pelarangan yang terjadi di masyarakat

tentang Ahmadiyah ?

Jawab :

Bukan membenarkan meminta, udah bikin surat ke presiden. Sehinga waktu

pertemuan dengan wapres tanggal 12 januari 2009 di istana wapres. Pak Fuad

Amsyari, sekretaris majlis syura PBB. Perkenalkan semua satu persatu, ini Pak Amin

ini ahli aliran sesat kata Pak Fuad. Kemudian dikasihkan data-data tentang

Ahmadiyah, mudah-mudahan Pak wapres sempat membaca. Saya bicara, Pak wapres

saya minta hadiah untuk umat Islam, saya atas nama umat Islam minta hadiah.

Saya jelaskan hadiah yang kami minta adalah kepres tentang pelarangan

Ahmadiyah secara nasional.tindak lanjut atas keluarnya SKB 3 Mentri. Karena

banyaknya pelanggaran yang dilakukan Ahmadiyah setelah keluarnya SKB . Jawaban

Pak wapres, adalah kami tetap komitmen dengan janji kami dengan memperhatikan

HAM. Jadi kita meminta, untuk dilarang. sebab ini perusakan terhadap agama Islam.

5. Menurut PBB, apakah larangan-larangan yang terjadi dengan aliran Ahmadiyah,

bertentangan dengan hukum dan agama ?

Jawab:

Tidak bertentangan justru itu sesuai dengan hukum, sudah dibicarakan lalu

dikeluarin larangan itu. dan setelah membuktikan pelarangan kelakuan perbuatan

yang dilakukan oleh Ahmadiyah bahwa itu menodai Islam. Memang UU harusnya

dilarang, itu ada UU kepresnya. itu saya katakan antara kebebasan beragama dengan

kebebasan mengacak agama atau istilah KH. Hasim Muzadi merusak agama, beda

Page 9: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

antara kebebasan beragama atau istilah saya mengacak-ngacak agama Islam kalau

istilah KH Hasim Muzadi ketua umum PBNU merusak agama. Ini Ahmadiyah

melakukan perusakan terhadap agama Islam pantas wajib harus dilarang.

6. Bagaimana kebijakan Politik PBB tentang keberadaan Ahmadiyah di Indonesia ?

Jawab :

Itu tadi larang oleh pemerintah, sudah kami kirim surat resmi ke pemerintah

atau bikin agama baru. Biar berjalan kebebasan beragama, jangan mengacak-acak

Islam. Saya sudah beragama kali dipanggil oleh komnas ham. Akhirnya nyerah juga,

malahan mau belajar sama saya.

7. Apakah kebijakan poltik PBB mempunyai pengaruh terhadap lahirnya SKB 3

Mentri ?

Jawab :

Saya wakil, wakil Kejaksaaan Agung saya wakilnya tapi bukan dari MUI

pusat, saya jelaskan sama semua peserta departemen dalam negeri, kepolisian, mabes

polri, jaksa agung, semua saya jelaskan tentang Ahmadiyah. sehingga keluar SKB,

keputusan bersama. di kejaksaan agung.

8. Seberapa besar, pengaruh kebijakan poltik PBB terhadap lahirnya SKB 2 Mentri ?

Jawab :

Sebenarnya kalau atas nama partai tidak ada, karena saya kesana itu atas nama

MUI pusat. Diutus oleh MUI pusat, malahan yang diprotes oleh Buyung Nasution

karena kehadiran saya pada waktu itu belum menjadi anggota MUI, Sehingga

wartawan banyak yang datang kemari . kenapa Pak Amin yang bukan anggota MUI

Page 10: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

ko bisa jadi wakil MUI di rapat kejaksaan agung, kata wartawan. Saya jawab, kalau

MUI mencari orang yang ahli dalam bidangnya, menjadi wakil MUI di suatu

pertemuan kira-kira salah, umpama orang membangun bangunan mencari insinyur

ahli dalam soal membangun bangunan kira-kira salah? Saya dipilih MUI karena

tahu, saya ini ahli bidang aliran sesat. Mereka diam.

9. Bagaimana bentuk dukungan poltik PBB terhadap lahirnya keputusan hukum

SKB 3 Mentri bagi Ahmadiyah ?

Jawab :

Ya mendukung betul, berterimakasih itu walaupun malahan kita tidak buat

karena tidak tegas itu. Aturan kita minta larang, bukan SKB, memang Undang-

undangnya begitu prosedurnya. Peringatan keras dulu, kalau masih melanggar baru

Kepres. Itu undang-undangnya memang begitu, kepres no. 1 tahun 1965. peringatan

dulu kalau masih melanggar baru kepres. Karena kami menemukan data pelanggaran

maka LPPI mau kirim surat.ke Presiden untuk dilarang

10. Apakah menurut PBB SKB 3 Mentri bisa memberikan jalan tengah terhadap

keberadaan JAI ?

Jawab :

Itu kan SKB itu tidak boleh lagi mereka itu menyiarkan pahamnya kepada

orang lain begitu kan, sebenarnya kalau kembali pada UU bukan begitu bunyinya. nih

Pasal 1 “setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum menceritakan,

menganjurkan, mengusahakan dukungan umum untuk melakukan penafsiran tentang

sesuatu agama yang dianut di Indonesia atau melakukan kegiatan-kegiatan

Page 11: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

keagamaan yang menyerupai kegiatan-kegiatan keagamaan dari agama itu.

Penafsiaran dan kegiatan mana menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama”.

Kan dilarang pasal 1. pasal 2 ayat 1 “barang siapa yang melanggar

ketentuan tersebut, dalam pasal 1 diberi perintah dan peringatan keras untuk

menghentikan perbuatannya itu. Dengan suatu keputusan keputusan bersama Mentri

Agama, Mentri Jaksa Agung, Mentri Dalam Negeri. Apabila pelanggaran tersebut

dalam ayat 1 dilakukan oleh organisasi atau suatu aliran kepercayaan maka

Presiden Republik Indonesia dapat membubarkan organisai itu dan menyatakan

organisasi atau aliaran tersebut sebagai organisai atau aliran terlarang satu dan

lain hal setelah Presiden mendapat pertimbangan dari Mentri Agama, Mentri Jaksa

Agung, Mentri dalam Negeri.” jadi undang-undanya begitu, peringatan keras, Cuma

ini agak lembek, tidak tegas SKB itu. Jadi ini Undang-undangnya, UU No.1 tahun

1965 tentang pencegahan penyalahgunaan/penodaan agama.

11. Bagaimanakah kebijkasanaan yang ditawarkan PBB, atas persoalan eksistensi

ajaran JAI ?

Jawab :

Ya itu, Partai Bulan Bintang larang, ga ada pendeknya larang gitu aja atau

bikin agama sendiri. tidak bisa ditawar-tawar. Larangannya dengan kepres. Kan jelas

“Apabila pelanggaran tersebut dalam ayat 1 dilakukan oleh organisasi atau suatu

aliran kepercayaan maka Presiden Republik Indonesia dapat membubarkan

organisai itu dan menyatakan organisasi atau aliaran tersebut sebagai organisai

atau aliran terlarang satu dan lain hal setelah Presiden mendapat pertimbangan dari

Page 12: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Mentri Agama, Mentri Jaksa Agung, Mentri dalam Negeri” jadi melarang ini

Undang-undanya begitu.

12. konsep dasar PBB tentang keagamaan, kemasyarakatan, kenegaraan ?

Jawab :

Ya kan Partai Bulan Bintang itu di mana-mana kampanyenya tegakkan

syariat, kalau syariat sudah ditegakkan akan kena semua keadilan ini. Rasul sudah

mencohtohkan. Kalau barat, membicarakan ekonomi. pinjem itu kan ada bunganya,

kalau Islam bukan minjem, dikeluarin hartanya itu ada milik orang miskin kan gitu.

Malahan Rasul mengatakan ambil dari yang punya, suruh ambil. Ambil zakat itu

harus datang pada yang kaya. Kalau barat kan minjem, tapi ada bunga lagi kan. Kalau

ga bayar berbunga lagi.

Kalau Islam kasih, bagi yang kaya ada kewajiban untuk memberikan pada

yang miskin. Jadi kalau syariat Islam ditegakkan betul akan beres semua. Makanya

Partai Bulan Begitu. Partai Bulan Bintang akan tetap menjunjung syariat Islam dan

tidak akan merugikan agama lain.

Page 13: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

��� ا ا���� ا�����

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas ke hadirat-Mu yang telah melimpahkan rahmat,

nikmat dan karunia-Mu kepada seluruh cipataan-Mu, dan atas segala rahmat dan

hidayah-Mu penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik dan lancar. Salawat

serta salam penulis haturkan kepada panutan umat, Nabi Muhammad SAW beserta

keluarga dan para sahabatnya sebagai uswah kita dalam meniti hidup.

Selanjutnya, penulis menghaturkan banyak-banyak terima kasih yang tak

terhingga kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Karena penulis yakin tanpa bantuan berbagai pihak skripsi

ini tidak akan selesai.

Oleh karenanya pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, Dekan Fakultas

Syari’ah dan Hukum Universits Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

beserta para dosen yang telah memberikan ilmu, pengajaran dan kontribusi

pemikiran Hukum Islam yang sangat bermanfaat sekali bagi penulis.

2. Bapak Asmawi M. Ag dan Ibu Sri Hidayati, M. Ag, Ketua dan Sekretaris

Program Studi Jinayah Siyasah yang telah membantu secara akademis.

Page 14: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

3. Bapak Prof. Dr. Masykuri Abdillah pembimbing skripsi penulis, yang sudah

memberikan banyak masukan, kritikan serta arahan sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini dengan lancer.

4. Staff Perpustakaan Utama dan Fakultas Syaria’h dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis untuk

mendapatkan buku-buku yang berkaitan dengan skripsi ini.

5. Kepada para pegawai Fakultas Syari’ah dan Hukum, yang telah banyak

membantu penulis, dan semoga silaturahmi ini terus terjaga.

6. Teman-teman di Fakulas Syari’ah dan Hukum konsentrasi Siyasah

Syar’iyyah. Dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang

sudah banyak mempengaruhi penulis.

7. Semua pihak yang telah membantu materil dan immaterial, semoga Allah

membalas kebaikan kalian semua.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bisa menjadi kontribusi bagi

masyarakat, Fakultas dan terutama bagi penulis.

Jakarta, 2 Juni 2009 M

8 Jumadil Akhir 1430 H

Penulis

Page 15: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A................................................................................................Latar

Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. ...............................................................................................Perumus

an dan Pembatasan Masalah ........................................................ 11

C. ...............................................................................................Tujuan

dan Manfaat Penelitian ................................................................ 11

D................................................................................................Review

Studi Terdahulu ........................................................................... 12

E. ...............................................................................................Metode

Penelitian..................................................................................... 13

F. ...............................................................................................Sistemati

ka Penulisan ................................................................................ 14

BAB II TINJAUAN UMUM AHMADIYAH

A................................................................................................Sejarah

Lahirnya Ahmadiyah ................................................................... 16

B. ...............................................................................................Perkemb

angan dan Penyebaran Ahmadiyah .............................................. 35

Page 16: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

C. ...............................................................................................Keberad

aan Ahmadiyah di Indonesia........................................................ 41

D................................................................................................Kebijaka

n Pemerintah Terhadap Keberadaan Jamaah Ahmadiyah Indonesia 48

BAB III PROFIL PARTAI BULAN BINTANG (PBB)

A................................................................................................Sejarah

Berdirinya Partai Bulan Bintang .................................................. 55

B. ...............................................................................................Asas dan

Misi Partai Bulan Bintang............................................................ 72

C. ...............................................................................................Konsep

Dasar Partai Bulan Bintang Tentang Keagamaan,

Kemasyarakatan dan Kenegaraan ................................................ 76

BAB IV SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG

(PBB) TENTANG KEBEBASAN BERAGAMA KASUS

PELARANGAN PENYEBARAN AHMADIYAH DI INDONESIA

A................................................................................................Pandang

an Fungsionaris Partai Bulan Bintang Terhadap Kebebasan Beragama

.................................................................................................... 83

B. ...............................................................................................Pandang

an Fungsionaris Partai Bulan Bintang Tentang Paham

Ahmadiyah .................................................................................. 90

Page 17: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

C. ...............................................................................................Sikap

Fungsionaris Partai Bulan Bintang Terhadap SKB 3

Menteri Bagi Penganut Ajaran Ahmadiyah.................................. 100

D................................................................................................Konsep

yang ditawarkan Fungsionaris Partai Bulan Bintang atas Persoalan

Eksistensi Ajaran Ahmadiyah di Indonesia .................................. 105

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 112

B. Saran ............................................................................................ 113

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 114

LAMPIRAN

BAB I

Page 18: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap agama mengandung ajaran untuk beriman kepada Tuhan yang

mengajarkan dan mengharuskan kepada setiap pemeluknya untuk berperilaku

benar, adil dan jujur. Setiap agama menghendaki kedamaian, cinta kasih,

kerukunan, tolong-menolong dan saling menghormati antar sesama umat

manusia, apapun agamanya. Tidak ada agama yang membenarkan apalagi

mengharuskan kepada pemeluknya untuk berbuat jahat, membenci, memusuhi,

dan merugikan sesama umat manusia1.

Agama Islam merupakan agama Rahmatan Lil’alamin mengapa harus ada

perbuatan yang menyakitkan sampai tindak kekerasan bagi seseorang atau pun

kelompok lainnya, yang berpegangan teguh terhadap agama yang mereka yakini.

Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) telah mengalami hal-hal pertentangan sampai

terjadinya tindak kekerasan dari mayoritas umat Islam lainnya. Tentang paham

Ahmadiyah bukan saja diperdebatkan tetapi juga di tuntut untuk dibubarkan. Hal

yang menyebabkan terjadinya tindak kekerasan itu karena Ahmadiyah yang telah

merusak akidah umat Islam, lantaran Ahmadiyah itu agama buatan nabi palsu

Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908)2, namun di atas namakan Islam. Ahmadiyah

1 Suparman Usman, Hukum Islam : Asas-asas dan Studi Hukum Islam dalam Tata Hukum

Indonesia, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2001, hal. 196 2 Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Klarifikasi atas tela’ah Buku Tadzkirah,

(Bogor:: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 2003), h. 1

Page 19: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

yang didirikan oleh seorang Qadiyan yang mengaku dirinya nabi, bernama Mirza

Ghulam Ahmad pada tanggal 23 Maret 1889 (azar)3 di sebuah kota yang bernama

ludhiana di Punjab India. Negeri ini oleh orang-orang Ahmadi disebut “Darul

Bai’at”. Selain itu yang membuat paham atau ajaran ini banyak ditentang oleh

kaum muslimin di berbagai belahan dunia, karena ajaran ini juga memiliki kitab

suci yang mereka namakan Tadzkirah yang merupakan kumpulan wahyu suci.

Penamaan ini diambil dari kitab Tadzkirah halaman 1, yang menyatakan bahwa

Mirza Ghulam Ahmad menerima wahyu dari Tuhan yang telah dikumpulkan

menjadi satu kitab dengan judul Tadzkirah yakni wahyu muqoddas = Tadzkirah

ialah wahyu suci.4

Fatwa dan penolakan bagi keberadaan Ahmadiyah tak hanya dari ormas-

ormas Islam namun juga dari pemerintah yang disikapi beragam. Satu sisi

Ahmadiyah hanya dianggap sebagai organisasi yang berbadan hukum dan karena

itu pula berhak hidup dan menjalankan kegiatan sebagaimana ormas-ormas lain,

namun di sisi lain, seiring dengan desakan sejumlah ormas, Ahmadiyah

dinyatakan sebagai ajaran yang menyimpang dari ajaran Islam dan masuk

kategori “menodai agama”5.

3 Pengurus Besar Jemaat Indonesia, Kami Orang Islam, (Bogor : Jemaat Ahmadiyah

Indonesia, 1983), h. 17

4 Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia Klarifikasi atas tela’ah Buku Tadzkirah, h, 4

5 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, (aktim: CMB Pres, 2008) h. 10

Page 20: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Penolakan Ahamadiyah pun, dapat kita lihat juga di dalam peraturan

hukum yaitu, UU No.5 Th.1969 tentang pencegahan penyalahgunaan dan/atau

Penodaan Agama6 menyebutkan;

1. Pasal 1 : setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum menceritakan,

menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum, untuk

melakukan penafsiran tentang sesuatu agama yang dianut di

Indonesia atau melakukan kegiatan keagamaan yang menyerupai

kegiatan-kegiatan keagamaan dari agama itu: penafsiran dan

kegiatan mana menyimpang dari pokok-pokok ajaran itu.

2. Pasal 4 : Pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana diadakan pasal baru yang

berbunyi sbb : PASAL 156 a: Dipidana dengan Pidana penjara

selama-lamanya lima tahun barang siapa dengan sengaja di muka

umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan : a. yang

pokoknya bersifat permusuhan. Penyalahgunaan atau penodaan

terhadap suatu agama di Indonesia.7

Peraturan di atas dengan segala pertentangan yang ada, bukan berarti

menyurutkan keyakinan mereka, dengan alasan beragama dan kebebasan

menjalani keyakinan, itu merupakan hak asasi manusia. Dan dengan adanya

ajaran HAM dalam Islam pun, bahwa Islam sebagai agama telah menempatkan

6 Berdasarkan Penetapan Presiden Nomer 1 tahun 1965 yang telah menjadi UU No.5 Th.1969

tentang pencegahan penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama, lihat M. Amin Djamaluddin,

Ahmadiyah dan Pembajakan Al-Qur’an, (Jakarta: LPPI, 2008) hal. 87

7 Andi Hamzah, KUHP & KUHAP, (Jakarta: PT. Asri Mahasatya, 2005) hal. 63

Page 21: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

manusia sebagai makhluk terhormat dan mulia. Karena itu, perlindungan dan

penghormatan terhadap manusia merupakan tuntunan dari ajaran Islam itu sendiri

yang wajib dilaksanakan oleh umatnya terhadap sesama manusia tanpa

terkecuali8.

Sejalan dengan desakan yang begitu kuat untuk pembubaran Ahmadiyah

pemerintah pun akhirnya, pada tanggal Senin 9 Juni 2008 mengeluarkan Surat

Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri. Yaitu ditandatangani oleh Menteri Dalam

Negeri Mardiyanto, Mentri Agama Maftuh Basyuni, dan Jaksa Agung

Hendarman Supandji. Terbitnya SKB ini yang berisikan 6 butir, tidak disebutkan

bahwa pemerintah membubarkan JAI. “Tidak (dibubarkan),” kata Menteri Agama

Maftuh Basyuni kepada wartawan seusai pengumuman SKB 3 Menteri tersebut.

Menag juga membantah bahwa SKB itu multitafsir. “Gak ada multitafsir,” ujar

Menag singkat. Hal senada juga disampaikan Jaksa Agung Hendarman Supandji.

“tidak ada pembubaran aliran Ahmadiyah,” tegasnya. Keputusan ini, Maftuh

menambahkan, bukan intervensi tapi kewenangan pemerintah untuk menertibkan

kehidupan.

SKB itu tidak secara tegas melarang Ahmadiyah, kata-kata yang

digunakan cukup lentur. Pada poin 2 SKB tersebut, misalnya tertulis: “Memberi

peringatan dan memerintahkan bagi seluruh penganut, pengurus Jemaat

Ahmadiyah Indonesia (JAI) sepanjang menganut agama Islam agar menghentikan

8 Dede Rosyada dkk, Civic Educaution : Demokrasi, dan Hak Asasi Manusia Masyarakat

Madani, (Jaktim : Prenada Media, 2003), h. 219

Page 22: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

semua kegiatan yang tidak sesuai dengan penafsiran agama Islam pada umumnya.

Seperti pengakuan adanya Nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Meski demikian,

Menteri Agama memastikan bahwa inti dari SKB itu larangan Ahmadiyah di

Indonesia. “Intinya memberi peringatan dan perintah kepada penganut JAI untuk

menghentikan seluruh kegiatannya. Kalau dia mengaku Islam maka dia harus

melakukan semua ajaran agama Islam” tandas Menteri Agama.

Dengan SKB 3 Menteri ini, pemerintah meminta JAI untuk menghentikan

aktivitas. Bila JAI tidak juga menghentikan aktivitasnya, maka polisi yang

bertindak. “Mulai berlaku hari ini, JAI harus menghentikan kegiatannya. ”Ujar

Hendarman Supandji. Tetapi, sampai kapan JAI diberi kesempatan untuk

menghentikan kegiatannya, tidak dijelaskan. Hendarman menambahkan, jika

mereka tetap melakukan kegiatan, berarti ada penodaan agama. Dan hal itu

menjadi kewenangan polisi. 9

Keberadaan Ahmadiyah menuai kontroversi, dan di anggap sesat oleh

umat Islam. Namun jika kita melihat di masyarakat, ada pula sebagian kelompok

yang bersuara untuk melindungi hak Ahmadiyah untuk hidup beragama, seperti

Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB).

AKKBB berpendapat bahwa kebebasan berkeyakinan adalah hak yang

paling asasi yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia dan sama sekali bukan

pemberian negara atau kelompok.10

Selain AKKB yang menyuarakan untuk

9 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, hal. 159-161

10 Ibid, h. 137

Page 23: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

kebebasan beragama, Sebagai negara hukum, Indonesia merupakan negara yang

majemuk terhadap kehidupan beragama yang menjamin dan melindungi setiap

hak-hak warga seperti bunyi UUD 1945 pasal 29 ayat 2,

“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya

masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercyaan itu”.11

Selian itu juga yang termuat di dalam UU No. 39 tahun 1999 tentang

HAM pasal 21 menyebutkan,

“Setiap orang berhak atas keutuhan pribadi, baik rohani maupun jasmani. Dan

karena itu tidak boleh ada objek penelitian tanpa persetujuan darinya.”

Pasal 22 menegaskan ,

(1) setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah

menurut agamanya dan kepercayaanya itu, (2) negara menjamin kemerdekaan

setiap orang memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut

agama dan kepercayaan itu.

Pasal 18 Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia menyatakan;

“Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, kesadaran batin dan agama , hak

ini mencakup pula kebebasan pikiran, kesadaran batin dan agama, hak ini

mencakup pula kebebasan untuk berganti agama atau kepercayaan dengan cara

mengajarkan, mengamalkan,beribadah, dan melakukan upacara, baik sendiri

maupun bersama, secara terbuka”12

Kehadiran JAI pun sudah dilegalkan pada tahun 1953 berdasarkan surat

keputusan Mentri Kehakiman RI No J.A.5/23/137 tgl 13 Maret, yang kemudian

11 UUD 1945 Hasil Amandemen dan Proses Amandemen UUD 1945 Secara Lengkap,

(pertama 1999-keempat 2002)

12 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, h. 179

Page 24: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

dimuat dalam tambahan berita Negara RI No 26 tgl 31 Maret 1953, sehingga

menjadi bukti legalitas sebagai komunitas umat bergama yang diakui.13

Segala bentuk peraturan hukum di atas bisa menjadi alasan hukum dalam

hidup beragama, dan kebebasan menjalani sebuah keyakinan itu merupakan hak

asasi manusia. JAI yang sudah lahir sejak tahun 1925 terus berkembang, dengan

menjalani ibadah sesuai dengan pahamnya. Jika aktivitas orang-orang Ahmadiyah

terus di pertentangkan terlebih dengan tidak kekerasan, berarti kita telah

mengganggu kebebasan mereka menjalankan keyakinannya yang dilindungi oleh

konstitusi dan perundang-undang lainnya. Meski demikian, Kehadirannya pun

membawa polemik yang berkepanjangan bagi Negara Indonesia. Namun begitu,

tak membuat mereka pindah agama. Hingga sampai pertentangan dari segala

pihak tak membuat surut keyakinan mereka.

Melihat permasalahan Ahmadiyah sampai dikeluarkannya SKB 3 Menri,

berbagai pihak pun mengeluarkan pandangan dan pendapat terkait dengan

lahirnya SKB 3 Mentri bagi Ahmadiyah, penulis mengharapkan hal itu datangnya

dari parpol. Karena parpol adalah sebagai suatu kelompok yang terorganisir yang

anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.

Tujuannya adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan

politik untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.

Melihat dari fungsi partai politik adalah partai sebagai sarana komunikasi

politik. Partai menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat. Partai

13 M. Amin Djamaluddin, Ahmadiyah dan Pembajakan Al-Qur’an, hal.198

Page 25: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

melakukan penggabungan kepentingan masyarakat (interest aggregation) dan

merumuskan kepentingan tersebut dalam bentuk yang teratur (interest

articulation). Rumusan ini dibuat sebagai koreksi terhadap kebijakan penguasa

atau usulan kebijakan yang disampaikan kepada penguasa untuk dijadikan

kebijakan umum yang diterapkan pada masyarakat.

Partai sebagai sarana sosialisasi politik. Partai memberikan sikap,

pandangan, pendapat, dan orientasi terhadap fenomena (kejadian, peristiwa dan

kebijakan) politik yang terjadi di tengah masyarakat. Sosialisasi politik mencakup

juga proses menyampaikan norma-norma dan nilai-nilai dari satu generasi ke

generasi berikutnya. Bahkan, partai politik berusaha menciptakan image (citra)

bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum.14

Partai yang berasaskan Islam adalah yang dimaksud penulis, untuk

memberikan pandangan dan kebijakan atas fenomena yang terjadi terhadap

Ahmadiyah. Pandangan dan sikap yang berbeda pun disampaikan oleh Partai

Bulan Bintang terhadap kasus Ahmadiyah ini. Yang memberikan kebijakan

tentang keberadaan Ahmadiyah. Partai Bulan Bintang (PBB) adalah sebuah partai

politik Indonesia yang berasaskan Islam dan menganggap dirinya sebagai partai

penerus Masyumi yang pernah jaya di masa Orde Lama. Partai Bulan Bintang

didirikan pada 17 Juli 1998.

Partai ini telah ikut pemilu selama dua kali yaitu pada Pemilu tahun 1999

dan 2004. Partai pada pemilu 2004 memenangkan suara hanya sebesar 2.970.487

14 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2001), h. 63

Page 26: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

pemilih (2,62%) dan mendapatkan 11 kursi di DPR. Partai ini sebelumnya

diketuai oleh Yusril Ihza Mahendra, tokoh yang pernah menjabat Menteri

Sekretaris Kabinet di masa Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. Berikutnya

MS Kaban dipilih sebagai ketua umum pada 1 Mei 2005. MS Kaban sendiri

adalah Menteri Kehutanan di Kabinet Indonesia Bersatu.15

Tentang eksistensi JAI ini sekretaris majelis syura Partai Bulan Bintang

(PBB) Fuad Amsyari, memberikan pandangannnya yaitu bahwa pemerintah cepat

mengambil keputusan terkait kasus Ahmadiyah sehingga segera ada kepastian

kasus Ahmadiyah dan segera ada kepastian. “Agar gejolak sosial yang ada saat

ini tidak lebih berkembang dan menimbulkan gangguan bagi stabilitas politik dan

keamanan nasional,” kata sekretaris majelis syura PBB Fuad Amsyaridi Jakarta,

selasa13/5/08. Menurut PBB, penyelesaian kasus Ahmadiyah ada dua.

Pertama, melarang eksistensi organisasi Ahmadiyah sebagai bagian dari

Islam sehingga tidak lagi menggunakan simbol-simbol dari Islam seperti Masjid,

Al-Qur’an, dan sunnah nabi. Kedua, melarang penyebaran dan pengedaran buku

Tadzkirah (kitab suci Ahmadiyah), karena dinilai melecehkan Al-Qur’an.

“Ahmadiyah masih bisa mengajukan diri sebagai organisasi sosial atau

LSM non Islam di Indonesia tanpa mengunakan simbol-simbol Islam dan tidak

lagi mengedarkan buku Tadzkirah, kata Fuad Menurut PBB, pelarangan suatu

aliran yang menodai, melecehkan, menghina, menyelewengkan Islam yang

dipeluk mayoritas penduduk Indonesia sama sekali tidak melanggar hak asasi

15 Di akses pada tanggal 12 November 2008 dari situs http://pemilu.inilah.com/partai/pbb/

Page 27: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

manusia (HAM). “Apalagi diajukan untuk menyelamatkan akidah umat Islam.

Hal serupa selaras dengan MPR RI yang melarang PKI dan paham komunisme di

seluruh wilayah NKRI.” Kata Fuad. Dikatakannya, dulu sebelum ada pelarangan

resmi terhadap PKI dan ajaran komunis terjadi keributan yang luar biasa, namun

setelah ada pelarangan situasi menjadi lebih baik.

“Mungkin yang berideologi komunis atau ateis masih ada sampai saat ini,

tapi mereka kan tidak menyebarkannya kepada masyarakat,” katanya. Menurut

Fuad, majelis syura PBB telah berkirim surat kepada presiden Susilo Bambang

Yudhoyono terkait penyelesaian kasus ahmadiyah tersebut.16

Dari apa yang telah di sampaikan sekretaris majelis syura Partai Bulan

Bintang (PBB) Fuad Amsyari, bahwa PBB telah melakukan desakan terhadap

pemerintah dan memberikan dua hal yang dapat membantu pemerintah untuk

menyelesaikan kasus Ahmadiyah. PBB telah menjalankan tugas dan fungsinya

yaitu memberikan usulan, sikap maupun pandangan dan juga koreksi dari setiap

kebijakan pemerintah. Dan hal tersebutlah yang akan penulis teliti dan cermati

lebih dalam, melalui penulisan skripsi ini. Maka atas dasar konsep pemikiran di

atas, penulis tertarik untuk melakukan penulisan skripsi dengan judul “Sikap

Politik Fungsionaris Partai Bulan Bintang Tentang Kebebasan Beragama

Kasus Pelarangan Penyebaran Ahmadiyah”

16

Di akses pada tanggal 2 Desember 2008 dari situs www.depag.go.id

Page 28: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah

Setelah memaparkan latar belakang tersebut, tentunya terdapat persoalan-

persoalan mendasar yang ingin diungkap dalam penelitian ini yang dikenal

dengan perumusan masalah. Adapun rumusan masalah yang dapat diuraikan

dalam penulisan skripsi ini adalah :

1. Bagaimana pandangan fungsionaris Partai Bulan Bintang (PBB) terhadap

kebebasan beragama?

2. Bagaimana pandangan fungsionaris PBB terhadap paham Ahmadiyah?

3. Bagaimana konsep politik fungsionaris PBB tentang keberadaan Ahmadiyah

di Indonesia?

Selanjutnya penulis membatasi masalah agar lebih fokus yaitu :

Pengaruh sikap politik fungsionaris PBB terhadap lahirnya SKB 3 Mentri

tentang pelarangan penyebaran Ahmadiyah.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ialah

untuk :

1. Menjelaskan pandangan Fungsionaris PBB terhadap kebebasan beragama

2. Menjelaskan pandangan Fungsionaris PBB terhadap adanya paham

Ahmadiyah

3. Menjelaskan konsep politik Fungsionaris PBB tentang keberadaan

Ahmadiyah di Indonesia

Page 29: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah

memberikan pemahaman tentang bagaimana PBB menanggapi SKB yang

dikeluarkan oleh 3 Mentri bagi penganut Ahamadiyah, dan memberikan

pemahaman seperti apa jalan tengah yang bijaksana atas persoalan eksistensi

Ahmadiyah di Indonesia.

D. Review Studi Terdahulu

Sebelumnya sudah ada peneliti yang juga melakukan penelitian skripsi

terkait masalah Ahmadiyah, yakni : Pertama, skripsi yang dibahas oleh Apep

Fajar Kurniawan, dengan judul Tafsir Ayat-Ayat Kenabian Menurut Aliran

Ahmadiyah. Mahasiswa Fakultas Filsafat dan Ushuludin angkatan 2006 yang ia

menjelaskan bahwa Ahmadiyah mempunyai konsep adanya kenabian setelah nabi

Muhammad SAW dan wahyu itu masih tetap ada sebagai bukti tak satu pun sifat

Allah yang terhenti.

Kedua, skripsi yang dibahas oleh Yanto dengan judul Metode Ijtihad

Majelis Ulama Indonesia Dalam Menetapkan Fatwa MUI (Studi Kasus Terhadap

Ahmadiyah Tentang Aliran Ahmadiyah) Mahasiswa Fakultas Syariah Dan

Hukum Angkatan Tahun 2006. ia menjelaskan bahwa MUI adalah wadah untuk

menciptakan kesadaran serta untuk menjaga akidah umat Islam

Sedangkan pada penelitian skripsi yang penulis lakukan, mengemukakan

tentang Sikap Politik Fungsionaris Partai Bulan Bintang (PBB) Tentang

Kebebasan Beragama Kasus Pelarangan Penyebaran Ahmadiyah. Substansinya

membicarakan tentang bagaimana konsep kebebasan beragama di Indonesia,

Page 30: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

menyusul adanya pelarangan penyebaran Ahmadiyah, diukur dari sudut pandang

fungsionaris Partai Bulan Bintang (PBB)

E. Metode Penelitian

Metode merupakan strategi utama dalam pengumpulan data-data yang

diperlukan untuk menjawab persoalan yang di hadapi. Pada dasarnya sesuatu

yang dicari dalam penelitian ini tidak lain adalah “pengetahuan” atau lebih

tepatnya “pengetahuan yang benar” di mana pengetahuan yang benar ini nantinya

dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan atau pengetahuan tertentu.17

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode-metode

sebagai berikut :

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif, data yang

disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna yang berupa

ungkapan, norma-norma atau aturan dari fenomena yang diteliti. Oleh karena

itu penulis berupaya mencermati sikap politik Partai Bulan Bintang (PBB)

terhadap pelarangan penyebaran Ahmadiyah.

Penelitian ini juga termasuk penelitian kepustakaan (library research)

yang dilakukan dengan metode yang di kutip dari buku-buku, skripsi, dan

majalah yang berhubungan dengan pembahasan judul ini.

2. Teknik pengumpulan data

17 Bambang Sungguno, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1997),

h.27-28

Page 31: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Pada tahap ini penulis membagi data menjadi dua, pertama data

primer, yakni semua data yang berkaitan langsung dengan buku-buku

Ahmadiyah. Dan kedua, data sekunder adalah segala sumber tulisan baik

buku, majalah, internet atau tulisan lain yang mendukung data primer.

Di samping itu, dalam pengambilan data penulis juga melakukan

wawancara yang di dapat dari tanya jawab lisan secara langsung, dengan

pihak Partai Bulan Bintang.

3. Teknik analisis data

Setelah data-data terkumpul lalu di analisa dengan kualitatif kemudian

penulis tuangkan dalam bentuk tulisan dan di interpretasikan sedemikian rupa

dengan metode deduktif, yaitu penelitian ini menggunakan analisis mendalam

(content analysis) yang berusaha menyimpulkan dengan menarik bagian atau

hal yang bersifat khusus dalam bentuk kasus dan data-data lapangan menjadi

kesimpulan umum yang berlaku secara umum.

4. Teknik Penulisan

Untuk teknik penulisan, penulis berpedoman pada petunjuk “pedoman

penulisan skripsi” yang diterbitkan oleh fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Jakarta 2007.

F. Sistematika Penulisan

Sebagai pertimbangan dalam mempermudah penulisan skripsi ini, penulis

menyusun melalui sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab, yaitu :

Page 32: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

BAB I : Berisi pendahuluan, yang memuat latar belakang masalah,

perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

review pustaka, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Umum Ahmadiyah, yang memuat sejarah lahirnya

Ahmadiyah, perkembangan dan penyebaran Ahmadiyah, serta

keberadaan Ahmadiyah di Indonesia, kebijakan pemerintah terhadap

keberadaan Jamaah Ahmadiyah Indonesia

BAB III : Profil PBB, yang memuat sejarah berdirinya PBB, asas dan misi

PBB, dan juga konsep dasar PBB tentang keagamaan,

kemasyarakatan, serta kenegaraan

BAB IV : Sikap fungsionaris politik Partai Bulan Bintang (PBB) tentang

kebebasan beragama kasus pelarangan penyebaran Ahmadiyah di

Indonesia, pandangan fungsionaris Partai Bulan Bintang (PBB)

terhadap kebebasan beragama, pandangan fungsionaris PBB

terhadap paham Ahmadiyah, sikap fungsionaris PBB terhadap SKB

3 Menteri bagi penganut ajaran Ahmadiyah, konsep yang ditawarkan

fungsionaris PBB atas eksistensi ajaran Ahmadiyah di Indonesia

BAB V : Penutup yang memuat kesimpulan dan saran.

Page 33: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

BAB II

TINJAUAN UMUM AHMADIYAH

A. Sejarah Lahirnya Ahmadiyah

Terbentuknya sekte Ahmadiyah seiring dengan “kenabian” Mirza Ghulam

Ahmad. Mirza lahir di Qadian, India. Pada tanggal 15 Februari 1835 M dan

meninggal tanggal 26 Mei 1908.18

Sejarah Ahmadiyah lahir di India pada akhir

abad ke-19 di tengah suasana kemunduran umat Islam di bidang agama, politik,

sosial politik, ekonomi, dan bidang kehidupan lainnya. Terutama setelah

pecahnya revolusi India tahun 1857 yang berakhir dengan kemenangan East India

company yang menjadikan India sebagai salah satu koloni Inggris terpenting di

Asia.

Sebenarnya, kesadaran umat Islam untuk mencari solusi atas

keterbelakangannya dalam segala bidang, termasuk bidang agama, telah muncul

pada pertengahan abad ke-18 yang dimotori oleh seorang ulama yang terkenal,

Syah Waliyullah. Kemudian diteruskan oleh pengikutnya, termasuk Ahmad

Khan. Dialah yang pertama memunculkan ide-ide pembaruan untuk kemajuan

umat Islam.

Di tengah-tengah kondisi umat Islam seperti itu, Ahmadiyah lahir.

Kelahiran Ahmadiyah juga berorientasi pada pembaruan pemikiran. Di sini Mirza

18 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, ( Jaktim: CMB Pres, 2008, hal.14)

Page 34: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Ghulam Ahmad yang mengaku telah diangkat Tuhan sebagai al-Mahdi dan al-

Masih merasa mempunyai tanggung jawab moral untuk memajukan Islam dengan

memberikan interpretasi baru terhadap ayat-ayat Al-Qur’an sesuai tuntunan

zaman dan “ilham” Tuhan kepadanya. Motif Mirza Ghulam Ahmad ini

tampaknya didorong oleh gencarnya serangan kaum misionaris Kristen dan

propaganda Hindu terhadap umat Islam pada saat itu.19

Jemaat Ahmadiyah didirikan pada tahun 1889 M dan bertepatan tahun

1306 H menurut aliran dari Qadiyan. Hal ini di dasarkan pada permulaan

pembai’atan yang dilakukan banyak orang terhadap Mirza Ghulam Ahmad.

Sedangkan dari aliran Lahore berpendapat bahwa Ahmadiyah berdiri tahun 1888

M. Karena berdasarkan ilham yang diterimanya untuk mendirikan bahtera dan

melakukan bai’at kepada Mirza Ghulam Ahmad.20

Jemaat berarti kumpulan Individu yang bersatu padu dan bekerja untuk

suatu program bersama. Ahmadiyah adalah nama dari ajaran Islam, jadi

Ahmadiyah adalah suatu perkumpulan, himpunan atau organisasi yang bersatu

padu dan bekerja untuk suatu program yang sama yaitu Islam.21

Ahmadiyah

diambil dari salah satu nama Rasulullah SAW. Yang diinformasikan kepada Nabi

19 Iskandar Zulkarnaen, Gerakan Ahmadiyah di Indonesia, (Yogyakarta: LKIS 2005), cet. 1,

h.58

20 Saleh A. Nahdi, Ahmadiyah Selayang Pandang, (Jakarta: Yayasan Raja Pena, 2001), cet.

IV, h. 5

21 Muslim Fathoni, Faham Mahdi Syiah dan Ahamdiyah Dalam Perspektif, )Jakarta: PT Raja

Grafindo, 1994), h. 53.

Page 35: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Isa A.S dalam surat ash-shaf ayat 6 yang menyatakan bahwa akan datang seorang

nabi dan rasul bernama Ahmad.22

Tujuan Ahmadiyah didirikan adalah untuk memperbaiki kehidupan

beragama orang Islam dan mempersatukan umat Islam. Tujuan tersebut sejalan

dengan tugas yang dibawa oleh Mirza Ghulam Ahmad bahwa kehadirannya untuk

memajukan agama Islam dan menegakkan syari’at Islam.23

Selain itu juga

mempunyai tujuan yuhyiddyna wayuqiymus-syariah yaitu menghidupkan kembali

agama Islam, dan menegakkan kembali syariat Qur’aniah dalam arti yang

mendalam adalah menghimbau umat manusia kepada Allah SWT. Dengan

memperkenalkan mereka sosok sejati Rasulullah SAW. Dan menciptakan

perdamaian serta persatuan antar berbagai kalangan manusia.24

Sebagai himpunan atau golongan, Ahmadiyah mengklaim dan

menyatakan diri bahwa jemaatnya merupakan pengikut dari Mirza Ghulam

Ahmad atau mereka sering menyebutnya dengan gelar Hadhrat.25

Aliran Ahmadiyah meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad sebagai

Imam Mahdi, Al-Masih Ma’ud, dan nabi. Namun demikian kenabian yang di

yakini tidaklah membawa syariat baru dan hanya mengikuti syariat yang telah ada

22 Maulana Muhammad Ali, Mirza Ghulam Ahmad of Qadian: his life and Mission, (Lahore:

Ahmadiyah Anjuman Isha’at Islam, 1959), h, 12

23 Saleh A. Nahdi Ahmadiyah Selayang Pandang, h. 14-15

24 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, h. 16

25 Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah, Kami Orang Islam, Bogor: JAI,1984, h, 6

Page 36: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

yaitu syariat Nabi Muhammad SAW. Dalam hal ini Mirza Ghulam Ahmad hanya

sebagai pelangsung dari ajaran yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.26

Tetapi oleh sebagian umat Islam, pandangan ini dinilai sebagai permulaan

perdebatan dan berakhir dengan permusuhan antara Ahmadiyah dengan mayoritas

umat Islam, karena menurut sebagian umat Islam, Ahmadiyah telah masuk ke

dalam wilayah prinsipil dan sudah tidak ditawar lagi pemaknaannya.27

Sejak tahun 1872 Hz. Mirza Ghulam Ahmad sudah giat membela Islam

membalas serangan-serangan dari kelompok Hindu khususnya Arya Samaj dan

Brahmu Samaj. Beliau banyak menulis artikel-artikel berkenaan dengan itu di

berbagai media masa. Antara lain jurnal Manshur Muhammadi yang terbit dari

Bangalore, Maysore, India Selatan, setiap 10 hari sekali. Kemudian pada

beberapa surat kabar yang terbit dari Amritsar antara lain, Wakil, Safir Hind,

Widya Prakash, dan Riaz Hind. Demikian pula pada Brother Hind (Lahore),

Aftab Punjab (lahore), Wazir Hind (Sailkot) , Nur Afshan (Ludhiana) dan

Isyaatus-Sunnah (Batala). Begitu juga pada Akbar –e Aam (Lahore).

Melihat serangan terhadap Islam makin menjadi jadi, dan tidak ada upaya

yang berarti yang dilakukan oleh pemuka-pemuka Islam, berdasarkan bimbingan

Allah SWT. Mirza menulis buku Barahiin Ahmadiyya. Jilid 1 dan 2 diterbitkan

pada tahun 1880; jilid 3 terbit pada tahun 1882; dan jilid 4 pada tahun 1884.

Intinya ia memaparkan bukti-bukti keunggulan dan hidupnya agama Islam serta

26 A. Fajar Kurniawan, Teologi Kenabian Ahmadiyah, (Jakarta: RMBooks, 2006), h.15

27 Ibid, hal. 5

Page 37: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

ketinggian/kemuliaan Kitab suci Al-Qur’an dan Rasulullah SAW. Sebagai

perbandingan dengan agama Hindu, Kristen, dan agama-agama lainnya.

Pada jilid pertama beliau memfokuskan pada balasan serangan terhadap

ajaran Arya Samaj yang menghina Rasulullah SAW, Nabi Isa AS, dan Nabi Musa

AS. Serta yang menuduh kitab-kitab suci para nabi tersebut adalah palsu. Selain

itu Mirza menyerang akidah Arya Samaj yang menyatakan bahwa ruh tidak

diciptakan oleh Tuhan, melainkan telah ada dengan sendirinya.

Jilid kedua masih berkenaan dengan akidah-akidah Arya Samaj.

Kemudian mengenai kedudukan dan perlunya wahyu. Mengenai keunggulan

Kitab Suci Al-Qur’an atas kitab-kitab agama lainnya. Juga ia menekankan kaidah

dasar pembuktian kebenaran suatu agama yang harus berdasarkan pada kitab suci

yang diakui oleh agama itu sendiri. Pada jilid ketiga Mirza merinci keindahan dan

kemuliaan Al-Qur’an. Beliau menjawab serangan-serangan yang ditujukan

kepada Al-Qur’an. Mirza menyatakan telah menerima wahyu-wahyu dari Allah

SWT. Dan beliau bersedia untuk membuktikan kebenarannya.

Pada jilid keempat Mirza membahas tentang bentuk asli bahasa umat

manusia; tentang kedudukan mukjizat dan pentingnya nubuatun-nubuatun/khabar-

ghaib seorang nabi berkenaan masa mendatang. Beliau memaparkan konsep-

konsep agama Buddha, Kristen, dan Hindu Arya Samaj tentang Tuhan, dan

membuktikan keunggulan ajaran Islam. Kitab-kitab Yahudi pun beliau paparkan

sebagai perbandingan dengan Al-Qur’an.

Page 38: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Salah satu aspek yang sangat ia tekankan dan ia tampilkan sebagai bukti

tetap hidupnya agama Islam hingga hari kiamat adalah adanya hubungan

komunikasi yang hidup antara Tuhan dengan hamba-hamba-Nya. Mirza paparkan

sendiri pengalaman-pengalaman rohaniahnya dalam bentuk wahyu, ilham, rukya-

rukya, maupun kasyaf.28

Dalam rangka merealisasikan ide pembaruannya, pada bulan Desember

1888 Mirza Ghulam Ahmad secara terang-terangan menyatakan diri mendapat

perintah Tuhan melalui ilham Ilahi untuk menerima bai’at dari para pengikutnya.

Wahyu berbahasa Arab yang ia terima berbunyi:

“Jika sudah kamu putuskan dalam hatimu maka bertawakallah pada Allah; dan

buatlah bahtera di bawah tilikan Kami dan wahyu Kami. Orang-orang yang

melakukan bai’at dengan engkau, mereka sebenarnya melakukan bai’at dengan

Allah. Tangan Tuhan berada di atas tangan mereka”

Perintah Tuhan dalam wahyu tersebut menuntut Mirza Ghulam Ahmad

untuk melakukan dua hal. Pertama, menerima bai’at dari pengikutnya; kedua,

membuat bahtera, yakni membuat wadah untuk menghimpun suatu kekuatan yang

dapat menopang misi dan cita-cita kemahdiannya guna menyerukan Islam ke

seluruh dunia. Perintah Tuhan untuk menerima bai’at belum dilaksanakan oleh

Mirza Ghulam Ahmad dengan mendirikan Ahmadiyah. Oleh karena itu, pada

tahun 1888 oleh Ahmadiyah Lahore di anggap sebagai tahun berdirinya

Ahmadiyah.

28 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, h. 24-26

Page 39: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Pembai’atan baru dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 1889 di kota

Ludhiana di rumah Mia Ahmad Jaan. Orang yang melakukan bai’at pertama

adalah Maulana Nuruddin Sahib yang sekaligus menyatakan bahwa Mirza

Ghulam Ahmad sebagai pendiri paham ini. Setelah itu, diikuti oleh sekelompok

kecil, antara lain Mir Abbas Ali, Mian Muhammad Husain Moradabadi, dan M.

Abdullah Sanauri. Pelaksanaan pembai’atan tidak dilakukan di kota Qadian,

tempat kelahiran Ghulam Ahmad, tetapi di Ludhiana. Menurut A.R.Dard,

Ludhiana adalah sebuah kota yang jauh lebih penting dibanding Qadian, karena

merupakan pusat aktivitas misionaris Kristen dan merupakan tempat penerbitan

jurnal Kristen Noor Afshan (pertama terbit pada bulan Maret 1873). Di samping

itu, Ludhiana merupakan salah satu tempat sekolah atas bagi misionaris (Mission

Hight School) tertua di India dan tempat para tokoh Islam, seperti Maulana Abdul

Qadir dan Abdul Aziz dan Muhammad yang aktif ambil peran dalam

pemberontakan 1875 melawan Inggris.

Pembai’atan terhadap para pengikutnya tersebut dilakukan setelah Mirza

Ghulam Ahmad menerima wahyu (berbahasa urdu) pada akhir tahun 1890, wahyu

itu menegaskan bahwa Nabi Isa A.S telah wafat dan Mirza Ghulam Ahmad

adalah Al-Masih yang dijanjikan. Wahyu itu berbunyi:

“Masih Ibnu Maryam, Rasul Allah telah meninggal. Sesuai dengan janji, engkau

menyadang dengan warnanya”

Sejak menerima wahyu, Mirza Ghulam Ahmad menyatakan bahwa dirinya

sebagai al-Masih yang dijanjikan sebagai sekaligus sebagai al-Mahdi. Akan

Page 40: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

tetapi, hal itu baru diumumkan pada awal tahun 1891. Menurut Ahmadiyah

Qadian, setelah diadakan pembai’atan tahun 1889 Mirza Ghulam Ahmad

mengorganisasi para pengikutnya menjadi suatu paham baru yang merupakan

bagian dari gerakan baru dalam Islam dengan nama gerakan Ahmadiyah. Tahun

terbit dinyatakan sebagai tahun berdirinya Ahmadiyah.29

Pada tahun 1900, Mauluvi Abdul Karim, seorang khatib sholat Jum’at,

menyampaikan khutbahnya dengan menggunakan kata-kata nabi dan Rasulullah

untuk Mirza Ghulam Ahmad. Kejadian ini sangat menyakitkan Mauluvi Sayyid

Muhammad Ahsan Amrohawai. Ketika Maulivi Abdul Karim mengetahui hal ini,

dalam khutbahnya yang lain, ia meminta Mirza agar mencabut pernyataannya,

kalau ia salah dalam membuat pangakuan nabi. Setelah selesai sholat Jum’at,

Maluvi Abdul Karim memegang pakaian Mirza serta meminta untuk

membenarkan keyakinannya yang keliru. Mirza kemudian berbalik dan

mengatakan bahwa ia juga memiliki keyakinan yang sama.

Sementara itu Mauluvi Muhammad Ahsan sangat gusar dengan isi

khutbah itu dan dengan kemarahan langsung melangkah ke atas masjid. Ketika

Mauluvi Abdul Karim kembali, ia mulai terlibat adu mulut dengannya. Ketika

suara mereka terdengar keras, Mirza keluar dari rumahnya dan membacakan ayat

Al-Qur’an:

29 Iskandar Zulkarnaen, Gerakan Ahmadiyah di Indonesia, hal.63-65

Page 41: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

ت � ق أ� ا��� ���� ا �� ءا�� ا ا��� ��أ����� ��� ... ا�� (2 :49/ترجحلا)

“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu meninggalkan suara di atas

suara nabi” (QS. Al-Hujurat/49: 2)

Khutbah Mauluvi Abdul Karim menandakan sebuah fase baru dalam karir

Mirza Ghulam Ahmad. Khutbah ini memberikan keyakinan yang amat ia

butuhkan bahwa para pegikutnya telah mempunyai keyakinan tak tergoyahkan

kepada dirinya sehingga mereka akan menerima klaim apapun yang ia

kemukakan. Anaknya sendiri, Mirza Bashiruddin Mahmood, telah

menggambarkan perkembangan ini dengan menyatakan bahwa Mirza memang

mengklaim bahwa dirinya telah dikaruniai beberapa sifat yang hanya didapatkan

dalam diri seorang nabi namun meskipun demikian, ia tetap menyangkal bahwa

dirinya adalah seorang nabi.

Ketika ia sadar akan ketidakkonsistennya dan mulai menyadari bahwa

sifat-sifat itu adalah sifat kenabian, ia mulai menyatakan kenabiannya.

Bashiruddin Mahmood menuliskan :

“Pendeknya sejak awal mula Isa al-Masih (Mirza) meyakini bahwa definisi nabi

adalah seseorang yang membawa syariah baru, atau yang menghapuskan

beberapa perintah agama, atau seseoranng yang langsung ditunjuk oleh Tuhan;

jadi, meskipun semua sifat dan karakter yang dibutuhkan oleh seorang nabi ada

pada dirinya, ia masih menolak untuk menunjuk dirinya sebagai nabi. Tetapi

kemudian, ketika ia mulai sadar bahwa sifat pengakuannya adalah pengakuan

kenabian, ia mulai menyatakan dirinya sebagai nabi”.

Namun, apakah Mirza menahan diri dari menyatakan bahwa ia adalah nabi

hingga keraguannya hilang dan kemudian telah diperintahkan Tuhan untuk

Page 42: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

menyatakan kenabiannya, atau ia sedang menunggu saat yang tepat untuk

membuat pernyataannya, tidak diragukan lagi bahwa pada akhirnya ia

menyatakan kenabiannya. Dan ini merupakan konsekuensi logis dari sejumlah

klaim yang ia buat sebelumnya.

Masalah kenabian akhirnya telah diputuskan pada tahun 1901 dan Mirza

Ghulam Ahmad mulai menulis mengenai hal itu secara ekplisit dalam tulisannya.

Kumpulan artikel yang disebut Arba’in penuh dengan pernyataan dan uraian

tentang misi barunya. Pada 1902, ia menulis sebuah buku berjudul Tuhfat an-

Nadwah yang ditujukan kepada para ulama yang ikut andil dalam “Konfrensi

Nadwah” yang diselenggarakan di Amritsar pada 1902. Dalam buku tersebut, ia

menuliskan :

“Seperti yang aku katakan berkali-kali bahwa apa yang aku bacakan kepadamu

adalah benar-benar kalam Allah, sebagaimana Al-Qur’an dan Taurat adalah

kalam Allah dan bahwa aku adalah seorang nabi Zilli dan setiap Muslim harus

mematuhikiu dalam masalah-masalah agama. Dan siapa saja yang mengetahui

kabar tentang diriku, tetapi tidak menjadikanku sebagai hakim dalam

memutuskan masalahnya, ataupun tidak mengakui wahyu yang aku terima dari

Tuhan, ia akan mendapat azab di akhirat karena ia telah menolak apa yang

seharusnya ia terima. Aku tidak hanya mengatakan bahwa aku menghendaki

kematian sekiranya aku adalah pembohong; aku juga mengatakan bahwa aku

adalah orang yang benar bahkan sebagaimana Musa dan Isa dan Muhammad,

dan bahwa Tuhan telah menunjukan lebih dari sepuluh ribu tanda untuk

menguatkan pernyataanku. Rasulullah telah beraksi dan para nabi sebelumnya

telah menunjukkan zaman kemunculanku, yaitu zaman sekarang ini. Al-Qur’an

juga telah menunjukan masa tugasku pada zaman ini. Langit dan bumi pun telah

beraksi untuk mendukungku. Dan tak ada seorang nabi pun yang tidak beraksi

untuk membela ku”.

Jadi wahai orang-orang dari umat Muhammad, akulah satu-satunya yang

telah menerima bagian besar dari wahyu Tuhan dan pengetahuan tentang alam

ghaib. Tak seorang pun dari orang suci sebelumku yang diberi karunia seperti

Page 43: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

ini. Atas dasar ini, aku telah dipilih sebagai seorang nabi dan tak akan ada lagi

yang berhak menyandang gelar ini.

Seluruh tulisan Mirza selanjutnya, penuh dengan uraian tentang klaim

kenabiannya. Terlalu banyak untuk disebutkan dalam buku itu. Bagi mereka yang

tertarik untuk mengetahui secara lebih detail, maka harus mempelajari bukunya

Haqiyat al-Wahy, dan buku yang ditulis Bashiruddin Mahmood Haqiqat al-

Nubuwwah.30

Pintu kenabian masih terbuka karena Miza Ghulam Ahmad mempunyai

beberapa alasan dan ia mempusatkan perhatian terhadap dalil Al-Qur’an yang

maknanya juga didukung oleh Sunnah Nabawiyah. Dalil yang dipergunakan

adalah firman Allah dalam surat Al-Ahzab, yaitu :

2�2� و�1�� ا�0/ ر. ل و��� ر,���� �� أح& أب� �)'& آ�ن ��� ا�� (40 :33/بازحألا) 206'� 4�ء ب3�� ا�0/ وآ�ن

“Muhammad tiadalah bapak salah seorang dari laki-laki di antara kamu, tetapi

di adalah utusan Allah dan penutup nabi-nabi” (QS. Al-Ahzab/33: 40)

Mirza berusaha menafsirkan kalimat “khatam” (penutup) di luar makna

yang diketahui oleh umat Islam pada umumnya yang telah diwarisi oleh mereka

secara turun-temurun. Pemikiran Mirza terhadap dalil ini berkisar seputar dua

poin yang sederhana.

Pertama, pemikiran mengenai “tanasukh” (inkarnasi) setelah ia

memberikan pernik baru. Dia misalnya mengaku bahwa sebenarnya dia-lah

30 Sayid Abul Hasan Ali Nadwi, Tikaman Ahmadiyah Terhadap Islam, Penerjemah Tubagus

Mundzir, Jakarta: Fadlindo Media Utama, 2005 cet. 1, hal.67-71

Page 44: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Muhammad itu atau Nabi Muhammad SAW. Telah dipersiapkan kembali untuk

menyatu di dalam diri Mirza Ghulam Ahmad. Apabila Muhammad SAW telah

dipersiapkan kembali untuk menjadi seorang nabi, tentu hal ini tidak menafikan

tertutupnya pintu kenabian. Sebab Muhammad telah menutup pintu kenabian

pada saat menjadi nabi untuk pertama kalinya di tengah-tengah masyarakat

Quraisy. Pintu kenabian pun masih tertutup pada saat Nabi Muhammad SAW

kembali menjadi nabi untuk kedua kalinya di tengah-tengah masyarakat Qadian di

India. Jadi, di sana tidak terdapat dua sosok, melainkan hanya satu sosok saja

yang telah menutup pintu kenabian.

Pernyataan Mirza mengenai hal ini sangat jelas dia berkata :

"Akulah Muhammad, namun sebatas samaran. Oleh karena itu,

kedudukannya sebagai nabi penutup tidak berakhir. Sebab kenabian Muhammad

SAW masih berlangsung dan terjadi dalam sosok Muhammad itu sendiri. Dengan

kata lain, Muhammad sendirilah yang tetap menjadi Nabi sampai sekarang”.

“Jika aku sebagai Muhammad dalam bentuk inkarnasi, dan seluruh bentuk

kesempurnaan Muhammad telah berpencar kepadaku dengan kenabian secara

samaran, siapa lagi yang akan mengaku sebagai nabi independent”

Kedua, pemikiran yang dijadikan pijak, oleh Mirza adalah bahwa makna

Muhammad sebagai penutup para nabi adalah ia telah diberikan syarat-syarat dan

karakteristik sebagai nabi penutup. Dengan demikian hanya beliau pula yang

berhak memberikan syarat karakteristik itu kepada umatnya yang di

kehendakinya. Barang siapa yang diberikan kenabian secara abstrak oleh beliau,

orang itu pun menjadi seorang nabi tanpa menyalahi akidah tentang nabi akhir

zaman. Ini apabila kita telah memahami prinsip nabi penutup dalam artian bahwa

Page 45: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

beliau memiliki syarat dan karakteristik nabi penutup, lalu syarat dan karakteristik

itu diberikan kepada salah seorang umatnya yang dikehendaki.31

Untuk menyebarkan kemahdian Mirza Ghulam Ahmad dengan buku-buku

karangannya diperlukan dana. Untuk itu, Mirza Ghulam Ahmad menghimbau

perlunya chandah ungkapan yang sifatnya himbauan tentang perlunya chandah

diungkapkan pertama kali pada tanggal 5 Juli 1903. Mirza Ghulam Ahmad

memberikan landasan bahwa dengan memberikan chndah, iman akan bertambah

kuat karena ini adalah urusan kecintaan dan keikhlasan.

Pada tanggal 20 Desember 1905 Mirza Ghulam Ahmad mencanangkan

gerakan al-Washiyyat. Intinya, siapa pun yang tergabung menjadi anggota

Jema’at ini wajib mewasiatkan 1/10 sampai 1/3 dari harta kekayaan dan

pendapatan bulanannya, di samping bertakwa, meninggalkan hal-hal yang haram,

dan tidak berbuat syirik. Mereka yang menjadi anggota gerakan al-Washiyyat

kelak jika meninggal jenasahnya akan dikuburkan di makam Bahesti Makbarah

(Taman Surga) di Qadian. Penyisihan harta kekayaan dan pendapatan bulanan

sesuai dengan janji yang dibuat dalam Chandah Washiyyat.32

Gerakan Al-

wasiyyat juga dimaksudkan untuk memajukan dan menyebarluaskan Islam ke

seluruh dunia.33

31 Thaha Dasuki Hubaisyi, Munculnya Aliran-Aliran Sesat di Abad Modern, Penerjemah

Amirullah Kandu, (Bandung: Cv Pustaka Setia , 2006), h. 292-293

32 Iskandar Zulkarnaen,Gerakan Ahmadiyah di Indonesia, h. 66-67

33 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, h. 32

Page 46: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Tahun 1906 M. Ghulam Ahmad mendirikan sebuah lembaga yang

bernama Sadr Anjuman Ahmadiyah, yang berpusat di Qadian dan bertugas

mengurus sekolah, majalah, badan wasiat dan lainnya. Lembaga tersebut

berjumlah lima belas orang, empat belas orang dipilih oleh Ghulam Ahmad.

Beliau mewasiatkan tentang akan adanya silsilah khilafah yang akan

menggantikan beliau dan akan misi tersebut. Mirza wafat di Lahore pada tanggal

26 Mei 1908. Jenazah beliau dibawa ke Qadian dan dikebumikan di sana.34

Pada 1891 ketika Mirza menyatakan bahwa dirnya adalah al-Mahdi al-

muntadzar, kemudian pada 1910, bahwa ia adalah seorang nabi Allah, ulama

Muslim mulai mengecam dan menentangnya. Di antara mereka yang gigih

menentang Mirza adalah Maulana Sanaullah Amritsari, editor majalah Ahlul

hadist. Pada 5 April 1907, Mirza Ghula Ahmad mengeluarkan pernyataan yang

ditujukan kepada Maulana Sanaullah:

“Sekiranya aku adalah seorang pembohong besar seperti yang anda

gambarkan dalam majalah anda, maka aku akan mati di saat anda masih hidup,

karena aku tahu bahwa masa hidup seorang pembuat kejahatan dan pembohong

tidak akan lama dan pada akhirnya ia akan mati sebagai sorang yang gagal

dalam keadaan terhina dan sengsara di saat musuh besarnya masih hidup.

Namun sekiranya aku bukan seorang pembohong dan penipu tetapi seorang

yang telah mendapat kemuliaan melalui wahyu Tuhan, serta Imam Mahdi dan al-

Masih yang telah dijanjikan, maka aku memohon dengan rahmat Tuhan dan

seiring dengan sunnatullah, anda tidak akan selamat dari hukuman karena anda

menolak kebenaran. Hukuman itu bukan berasal dari tangan manusia tetapi dari

tangan Tuhan, yaitu berupa penyakit dan kolera. Namun sekiranya penyakit itu

tidak menimpa anda di saat aku masih hidup, maka aku bukan utusan Tuhan”

34 Ibid, hal.32-33

Page 47: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Setahun setelah dipublikasikannya pernyataan ini, pada 25 Mei 1908

Mirza Ghulam Ahmad jatuh sakit terserang penyakit kolera di Lahore. Dalam

kondisi yang lemah, ia juga muntah-muntah. Ia langsung mendapat perawatan

khusus, namun kondisi Mirza semakin melemah dan kritis. Pada hari berikutnya,

tanggal 26 Mei ia menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Tentang kematian Mirza Ghulam Ahmad, mertuanya, Mir Nasir Nawab

menceritakan:

“Malam di mana Mirza Ghulam Ahmad jatuh sakit, saya sedang tidur di

tempat saya. Ketika ia merasa sangat tersiksa, saya terbangun. Ketika ia

menyapa saya dan berkata, “Mir Shahib aku terkena penyakit kolera”. Setelah

kejadian ini, dalam pendapat saya, Mirza tidak bisa mengucapkan kata-kata

dengan jelas sampai ia meniggal hari berikutnya jam sepuluh”.

Pada 27 Mei 1908 proses pemakaman berlangsung dan Hakim Nuruddin

dipilih sebagai penggantinya, menjadi seorang khalifah pertama gerakan

Ahmadiyah.35

Sebenarnya kurang lebih dari satu tahun menjelang kewafatannya Ghulam

Ahmad telah mengangkat penggantinya yaitu H. Hakim Nuruddin, seorang guru

agama di Madinah dan merupakan salah satu keturunan khalifah kedua dari

khulafaurasyidin yaitu Umar bin Khatab ra. Rasa persaudaraan, kebersamaan dan

soliditas gerakan Ahmadiyah masih dapat dilihat dan dirasakan pada Ghulan

Ahmad sampai pada khalifah I.

Pada masa khalifah I Ahmadiyah telah mengalami kemajuan yang pesat

dan mulai di kenal di kalangan umat Islam secara luas, tetapi setelah

35 Sayid Abul Hasan Ali Nadwi, Tikaman Ahmadiyah Terhadap Islam, h.16-18

Page 48: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

kepemimpinan khalifah I berakhir, tepatnya setelah wafat pada 30 Mei 1908 M

bibit perpecahan sudah mulai terlihat di kalangan mereka. Soliditas dan solidaritas

sudah tidak tampak lagi di kalangan mereka. Menurut Bashir Ahmad, ada tiga

faktor yang menyebabkan aliran Ahmadiyah terpecah yaitu, masalah khalifah,

iman kepada Ghulam Ahmad, dan masalah kenabian.36

Permasalahan khilafah, di kalangan Ahmadiyah terjadi perbedaan

pendapat yang cukup signifikan. Perbedaan ini sangat berpengaruh pada

manejemen organisasi Ahmadiyah yang telah mempunyai jangkauan sangat luas,

baik di kalangan muslim non muslim. Ada dua pendapat yang berbeda tentang

masalah tersebut di kalangan Ahmdiyah. pertama, kelompok yang mengatakan

bahwa organisai khilafat masih diperlukan untuk mengikuti apa yang telah

diajarkan Ghulam Ahmad. Aliran ini meyakini bahwa Ahmadiyah harus berada

dan bergerak dengan sistem khilafah sebagaimana yang ada terdahulu pada masa

Ghulam Ahmad dan khilafah I yang sudah berjalan. Sistem khilafah juga harus

ada pada masa yang akan datang dan seterusnya harus tetap ada.37

Sementara pendapat yang kedua, mengatakan bahwa organisasi khilafah

sudah tidak diperlukan lagi dan sudah cukup dengan organisasi Anjuman yang

sudah terbentuk saja, tetapi untuk menghormati wasiat khilafah I boleh ditetapkan

seorang Amir dan posisinya tidak wajib ditaati oleh jemaat dan Sadr Anjuman

36 Mirza Bashiruddin Ahmad, Silsilah Ahmadiyah, penerjemah Abdul Wahid H. A. (Kemang

: 1997), h.71

37 Ibid, h. 40

Page 49: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Ahmadiyah, bahkan jabatannya terbatas dan mempunyai syarat-syarat yang cukup

ketat. Lebih lanjut kelompok ini cenderung menjadikan sistem kepemimpinan

dalam Ahmadiyah pada masa yang datang menggunakan sistem kepemimpinan

kolektif kolegial.

Kedua, yang menjadi titik perpecahan di kalangan Ahamadiyah adalah

masalah iman kepada Ghulam Ahmad. Terjadi perbedaan yang sengit, di antara

dua kelompok dalam Ahmadiyah. Pertama, kelompok yang berpendapat bahwa

iman kepada Ghulam Ahmad adalah suatu kewajiban yang harus ditaati. Siapa

saja orang yang tidak mempercayainya Adalah kafir dan keluar dari Islam.

Kelompok ini yang oleh sebagian umat Islam dinilai telah melampaui batas dan

dikategorikan kelompok radikal yang sesat. Sementara kelompok kedua, adalah

kelompok yang mengatakan bahwa mereka yang tidak beriman kepada Ghulam

Ahmad tidak ada masalah, karena mereka mempunyai kebebasan untuk tidak

melakukan hal itu selama mereka mengucapkan dua kalimah syahadat. Menurut

Maulana Muhammad Ali, faktor yang kedua adalah faktor yang paling memicu

perpecahan di kalangan Ahmadiyah.

Faktor yang ketiga yang menjadi pemicu perpecahan di kalangan

Ahmadiyah adalah masalah kenabian Ghulam Ahmad. Di kalangan Ahmadiyah

terjadi perbedaan pendapat yang cukup tajam di antara dua kelompok.

Permasalahan tersebut sangat krusial, karena masalah kenabian seperti yang

sudah disebutkan di atas merupakan masalah yang khas dari Ahmadiyah dan

kontroversial di kalangan umat Islam. Dua kelompok tersebut antara lain,

Page 50: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

pertama, kelompok yang mengatakan bahwa kenabian sesudah Rasullah SAW

tetap terbuka sampai kapan pun, sementara pendapat kedua, mengatakan sesudah

Nabi Muhammad SAW pintu kenabian sama sekali sudah tertutup dan mengakui

Ghulam Ahmad tidak mendakwakan diri sebagai nabi.38

Pendapat yang kedua

merupakan paham yang dianut oleh kelompok yang kemudian dinamakan aliran

Lahore. Aliran Lahore memperkuat argumentasinya melalui Qanun Asasi

Ahmadiyah Lahore yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi

terakhir dan sesudah beliau tidak akan datang lagi nabi, baik nabi baru maupun

nabi lama.39

Munculnya perbedaan pendapat tentang kenabian Mirza Ghulam Ahmad

sebenarnya berakar dari Ghulam Ahmad sendiri dalam dua buku karangannya

yang mengakibatkan timbulnya penafsiran yang berbeda antara satu dan yang

lain.

Dari uraian itu, jelaslah bahwa sikap para pengikut Mirza Ghulam Ahmad

ternyata tampak lebih agresif dari pada sikap pendiri gerakan ini. Di antara

mereka ada yang suka menuduh muslim lain kafir dan ada pula yang tidak. Sejak

munculnya dua pendapat yang kontroversial dari internal Ahmadiyah, pada tahun

1914 secara ril Ahmadiyah terpecah menjadi dua golongan. Pertama, golongan

Ahmadiyah Qadiani yang ajarannya mencela tuduhan muslim lain sebagai kafir.

38 PB.GAI, Benarkah Ahamdiyah Sesat, (Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2003), cet. ke-2,

h.10

39 PB. GAI, Anggaran Dasar (Qanun Asasi), (Yogyakarta: PB. GAI), h.85-86

Page 51: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Golongan yang berkeyakinan bahhwa kenabian tetap terbuka sesudah Rasulullah

SAW ini dipimpin oleh Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad. Golongan ini juga

berpandangan bawa Mirza Ghulam Ahmad tidak hanya sebagai mujadid, tetapi

juga sebagai nabi dan rasul yang seluruh ajarannya harus ditaati.

Golongan kedua adalah golongan Ahmadiyah Lahore yang disebut juga

dengan dengan Ahmadiyah Anjuman Isha’at Islam. Golongan ini dipimpim oleh

Maulana Muhammad Ali dan Kwaja Kamaluddin yang tidak menyetujui prinsip

golongan pertama. Golongan ini berkeyakinan bahwa pintu kenabian setelah Nabi

Muhammad SAW telah tertutup. Dengan demikian, Mirza Ghulam Ahmad

bukanlah seorang nabi, melainkan seorang mujaddid, selain sebagai al-Masih dan

al-Mahdi40

.

Menurut Syafi’i R. Batuah, seorang pegikut golongan Qadian, golongan

Ahmadiyah Lahore bermula dari kegagalan Maulana Muhammad Ali dalam

mencapai ambisinya untuk menjadi Khalifah II. Oleh Karena itu, ia dan

pengikutnya memisahkan diri dan membentuk golongan baru yang berpusat di

Lahore.

Munculnya Ahmadiyah Qadian, menurut Maulana Muhammad Ali,

karena yang terpilih sebagai khalifah II tahun 1914 dan pengganti Maulvi Hakim

Nuruddin adalah Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad. Ia mengumumkan

kepercayaan baru yakni, pendiri Gerakan Ahmadiyah adalah benar-benar nabi,

beliaulah Ahmad yang diramalkan dalam Al-Qur’an Suci ash-Shaff ayat 6, semua

40 Iskandar Zulkarnaen,Gerakan Ahmadiyah di Indonesia, h. 72-73

Page 52: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

orang Islam yang tidak bai’at kepada Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad adalah

kafir dan berada di uar Islam.41

Dengan terpilihnya Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad sebagai kahlifah

II tidaklah mendapat dukungan penuh dari seluruh warga Ahmadiyah.

Tampaknya, perpecahan akibat perbedaan pandangan tersebut sangat sulit untuk

dipersatukan kembali. Meski demikian, kedua golongan tersebut sangat aktif dan

intensif dalam usaha mewujudkan cita-cita kemahdian, terutama di kalangan

masyarakat Kristen barat.

Terpilihnya khalifah II Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad yang

memangku jabatan tersebut dari tahun 1914 hingga 1965 kemudian, digantikan

oleh khalifah III Hadhrat Hafiz Nasir Ahmad yang meninggal dunia 1982.

Selanjutnya kekhalifahan di jabat oleh khalifah IV Hadhrat Mirza Taher Ahmad42

dan khalifah V yaitu Hz. Mirza Masroor Ahmad, atba, hinga sekarang.43

B. Perkembangan dan Penyebaran Ahmadiyah

Khalifatul Masih I, yaitu Hz. Mlv. Hafiz Hakim Nuruddin ra.

Pertablighan Islam dan perkembangan misi Ahamdiyah ke Eropa sudah dimulai

pada masa beliau ini. Khalifatul Masih I wafat pada tahun 1914 dan digantikan

oleh khalifatul Mash II, yaitu Hz Mirza Bashirudin Ahmad ra. Pertablighan Islam

41 S. Ali Yasir, Pengantar Pembaruan dalam Islam, (Yogyakarta: P.P Yayasan Perguruan

Islam Republik Indonesia, 1981), h.50

42 M. Amin Djamaluddin, Ahmadiyah dan Pembajakan Al-Qur’an, h.196

43 Munasir Sidik, Dasa-Dasar Hukum dan Legalitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia, (Banten:

IKAHAI, 2007), h.19

Page 53: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

dan pengembangan misi Ahmadiyah ke seluruh dunia lebih teroganisir.

Pengorganisasian itu beliau wujudkan pada tahun 1935 dalam bentuk suatu

gerakan yang dikenal dengan nama Tahrik Jadid (Gerakan Baru). Di dalam

gerakan ini beliau menghimpun dana sukarela dari para anggota dan

mengumpulkan tenaga-tenaga sukarela yang mewakafkan diri mereka untuk

pengembangan Islam ke seluruh dunia.

Pada Khalifatul Masih II ini Jemaat Ahmadiyah telah berkembang di Asia,

Eropa, Afrika dan Amerika.44

Kemudian setelah Ahmadiyah muncul dan

berkembang di India, beberapa waktu kemudian disusul dengan menyebarnya

Ahmadiyah hampir ke seluruh dunia, dengan mendirikan mesjid-mesjid di

berbagai negara seperti London, di kota Zurich (Switzerland), di Den Haag

(Belanda) di kota Frankurt dan Hamburg (Jerman) dan masih banyak negara-

negara lainnya termasuk di benua Afrika.45

Konferensi organisasi-organisai Islam se-Dunia pada tanggal 6-10 April

1974, di bawah anjuran Rabitah al-Alm al-Islami, merekomendasikan antara lain:

1) setiap lembaga Islam harus melokasikan kegiatan kelompok Qadiani dalam

tempat ibadah, sekolah, panti, dan semua tempat kegiatan mereka yang

destruktif.2). Menyatakan sekte Ahmadiyah kafir dan keluar dari Islam. 3).

Memutuskan segala hubungan bisnis dan melaksanakan pemboikotan ekonomi,

sosial, dan budaya terhadap mereka. 4) Mendesak pemerintah-pemerintah Islam

untuk melarang segala kegiatan pengikut Mirza Ghulam Ahmad dan menganggap

mereka sebagai minoritas non Islam serta melarang mereka memangku jabatan

yang penting dalam negara.5) menyiarkan salinan semua penerbitan yang

dijadikan sekte ini sebagai tempat penyelewengan ayat-ayat Al-Qur’an dan 6).

44 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, hal. .33

45 Ahmadiyah, Kami Orang Islam, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1989, cet. IV, hal.20

Page 54: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Semua golongan yang menyelewengkan Islam diperlakukan sama seperti

Qadiani.46

Karena ditentang di Pakistan, para pengikut Ahmadiyah mengalami

banyak penganiayaan. Mereka dikucilkan, tidak boleh menjadi makmum dalam

jamaah atau sahalat Jumat, mesjid-mesjidnya dirusak dan dibakar, bahkan

mengalami pembunuhan sangat kejam dari umat Islam fanatik di Pakistan. Karena

itu, gerakan Ahmadiyah hijrah ke Inggris dan menyebar ke negara-negara Eropa

barat.

Misi dan pusat pertabligan Jamaah Ahmadiyah selain didapati di Pakistan,

India dan Bangladesh tersebar pula di Amerika dengan mesjid-mesjidnya di

Dayton, Chicago, Washington, dan beberapa kota di Kanada dan lain-lain.47

Di benua Afrika, misi Jamaah Ahmadiyah telah banyak membangun

proyek pendidikan dan kesehatan. Seperti di Nigeria, Ghana, Siera Leon, Gambia,

Pantai Gading, Kenya, Zambia, Uganda, Tanzania, Mauritius, demikian pula

terdapat pusat misi dan mesjid-mesjid di Guyana, Trinidad, Suriname, Kep.Fiji,

Srilangka, Malaysia, Singapore, Filipina, Jepang dan lain-lain.48

Pengikut masing-masing golongan mendirikan masjid-masjid sebagai

pusat kegiatan, menerjemahkan Al-Qur’an dengan komentarnya ke dalam bahasa

asing. Selain itu, mereka juga menerbitkan buku-buku tentang Islam. Golongan

46 HA. Hafizh Anshari AZ dkk. Ensiklopedia Islam, (Jakarta: lehtiar Baru Van Hoeve, 1999),

h. 82

47 A. Fajar Kurniawan, Teologi Kenabian Ahmadiyah, h. 8

48 Ibid, h.23

Page 55: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Lahore di bawah pimpinan Maulana Muhammad Ali menerbitkan The Religion of

Islam. Golongan Qadiani di bawah pimpinan Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad

menulis sebuah buku Ahmadiyah for the True Islam pada tahun 1924. Dalam

penerbitannya yang terakhir disebut dengan 8500 Precious Gems From World’s

Best Literature yang berisi catatan-catatan dari literatur lama dan modern, baik

dari Islam maupun non-Islam. Buku itu juga memuat masalah agama dan moral.49

Gerakan Ahmadiyah juga aktif mendirikan berbagai pendidikan dan pusat-

pusat kesehatan di berbagai kawasan Afrika dan Asia, termasuk Indonesia.50

Dengan melihat perkembangan Ahmadiyah yang pesat, salah satu organisasi

Islam yang mempunyai jaringan terluas adalah Ahmadiyah. Kemajuan organisasi

ini telah hampir ke seluruh dunia dan kantornya berada di sekitar 200 negara.51

Jemaat Ahmadiyah telah berkembang dan tersebar di 185 negara di

seluruh benua di dunia. Sebagai organisasi yang hanya berkiprah dalam bidang

kerohanian dan sama sekali tidak memiliki tujuan-tujuan politik, Jemaat

Ahmadiyah telah berhasil menyebarluaskan dakwah Islam di daratan Eropa,

Australia dan Amerika dengan mendirikan masjid-masjid dan pusat-pusat dakwah

di kota-kota penting ketiga benua tersebut.52

49 Iskandar Zulkarnaen,Gerakan Ahmadiyah di Indonesia, h. 74

50 Ibid, h.74-75

51 Saleh A. Nahdi, Ahmadiyah Selayang Pandang, h. 75-81

52 Munasir Sidik, Dasar-Dasar Hukum dan Legalitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia, h.19

Page 56: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Khalifah yang yang ke-4 yang bermaskas di London Hadhrat Mirza Taher

Ahmad, bagi semua anggota Ahmadiyah di seluruh dunia wajib tunduk dan taat

tanpa reserve kepada peritah dia.53

Tanggal 27 Januari 1986 “khalifah”

mendirikan bagian bahasa arab dalam jemaat Islam Ahmadiyah salah satu yang

penting dari tujuan-tujuan seksi bahasa arab ini adalah berhubungan dengan

orang-orang Ahmadi Arab dan menyerahkan (bantuan) yang dibutuhkan mereka

dalam menyebarluaskan aqidah-aqidah Ahmadiyah di dalam negara-negara Arab

atau di luarnya sesuai dengan direncanakan oleh khalifah dan langsung di bawah

pengarahannya.54

Wajib kepada setiap pembai’at yang masuk kepada Ahmadiyah baik laki-

laki atau perempuan, untuk menandatangani perjanjian dari 10 syarat. Syarat yang

paling akhir adalah berjanji untuk menaati Mirza Ghulam Ahmad dan khalifah

sesudahnya, dalam setiap perkara kebaikan yang diperintahkannya pada mereka.

Dengan menaatinya, setiap orang Ahmadiyah harus menyerahkan paling sedikit

6% dari penghasilannya, dan menyerahkan 10 % nya jika orang Ahmadiyah

tersebut ingin Mushi55

(orang-orang yang berjanji menyerahkan minimal 1/10

dari penghasilan mereka kepada administrasi Ahmadi dan mereka berwasiat

dengan menggalkan 1/10 dari harta mereka untuk administrasi Ahmadiyah ini).

53 Hartono Ahmad Jaiz,Aliran dan Paham Sesat di Indonesia, (Jak-tim: Pustaka Al-Kautsar,

2008), h. 61

54 Hasan bin Mahmud Audah, Ahmadiyah kepercayaan kepercayaan dan pengalaman-

pengalaman, (Jakarta: LPPI 2006), h. 81

55 Ibid, h. 121-122

Page 57: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Namun betapa luasnya penyebaran semua anggoata Ahmadiyah tak luput

dari berbagai larangan dari berbagai negara. Seperti misalnya Malaysia telah

melarang ajaran Ahmadiyah di seluruh Malaysia tanggal 18 Juni 1975, Brunei

Darussalam juga telah melarang ajaran Ahmadiyah di seluruh Negara Brunei

Darussalam, selanjutnya pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah mengeluarkan

keputusan bahwa Ahmadiyah adalah kafir dan tidak boleh pergi haji ke Makkah.

Pemerintah Pakistan telah mengeluarkan keputusan bahwa Ahmadiyah golongan

minoritas non muslim. Rabithah ‘Alam Islamy yang berkedudukan di Makkah

telah mengeluarkan fatwa bahwa Ahmadiyah adalah kafir dan keluar dari Islam.56

Tak terkecuali Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun

1980 mengeluarkan fatwa bahwa Ahmadiyah adalah jamaah di luar Islam dan

menyesatkan. Fatwa sesat itu berdasar pada hasil kajian MUI terhadap fakta dan

data yang ditemukan dalam 9 buku tentang Ahmadiyah, dalam menghadapi

persoalan Ahmadiyah, mukernas merekomendasikan agar MUI selalu

berhubungan dengan pemerintah.57

Dan yang terakhir, pelarangan bagi

Ahmadiyah di Indonesia adalah dengan dikeluarkannya SKB 3 Menteri.

Terlepas dari adanya segala pelarangan, periode 1990-an menjadi periode

perkembangan pesat JAI. Perkembangan itu menjadi lebih cepat setelah Hadhrat

Khalifatul Masih IV atba, Hadhrat Tahir Ahmad, merencanakan program Bai’at

Internasional dan mendirikan Moslem Television Ahmadiyah (MTA). Meski

56 Hartono Ahmad Jaiz, Aliran dan Paham Sesat di Indonesia h. 64

57 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, h. 69-70

Page 58: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

demikian, perkembangan pesat JAI tidak sepesat Jemaat Ahmadiyah secara

internasional di seluruh dunia. Walau demikian, perkembangan JAI tetap luar

biasa dibandingkan masa lalu. Kemajuan Jemaat Ahmadiyah Indonesia menjadi

makin pesat setiap tahun.58

C. Keberadaan Ahmadiyah di Indonesia

Pada masa Khalifah II Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, Jemaat

Ahmadiyah mulai mengembangkan pahamnya ke berbagai negara, termasuk

Indonesia. Ahmadiyah Lahore adalah yang pertama masuk ke Indonesia, yang

dibawa oleh seorang mubaligh Khawajah Kamaluddin pada tahun 1922.59

Ada karakteristik yang berbeda antara kedua aliran tersebut dalam

penyebaran pergerakannya. Aliran Lahore banyak menggunakan cara

penyebarannya melalui pengiriman mubaligh-mubalighnya ke berbagai negara

meskipun tanpa undangan dari negara yang dituju.60

Sementara aliran Qadian

menyebarkan sayap gerakannya di Indonesia melalui para santri yang belajar di

pesantren Sumatera Thawalib dan melanjutkan sekolah ke Qadian kemudian

kambali ke Indonesia dan menyebarkan ajaran Ahmadiyah61

atas permohonan

58 Ibid, h.42-43

59 M. Amin Djamaluddin, Ahmadiyah dan Pembajakan Al-Qur’an, h. 197

60 A. Fajar Kurniawan, Teologi Kenabian Ahmadiyah, h. 24

61 Ibid, h. 24

Page 59: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

mereka, seorang mubaligh Ahmadiyah bernama Maulana Rahmat Ali diutus ke

Indonesia pada tahun 1925.62

Pada awalnya, Jemaat Ahmadiyah di Indonesia di beri nama Anjuman

Ahmadiyah Qadian Departemen Indonesia, kemudian diganti nama dengan

Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI). JAI adalah bagian Jemaat Ahmadiyah yang

semula berpusat di Qadian, India, tetapi sesudah tahun 1947 berpusat di Rabwah,

Pakistan. Kedudukan pimpinan pusat Jemaat Ahmadiyah adalah di London,

Ingris. Jemaat Ahmadiyah Indonesia berdiri tahun 1925 sedangkan Gerakan

Ahmadiyah Lahore Indonesia, yang disingkat GAI berdiri tanggal 28 September

1929.63

Aliran Qadian datang ke Indonesia berawal dari keberangkatan dua santri

Sumatera Thawalib ke India yaitu Abu Bakkar Ayyub dan Ahmad Nuruddin. Atas

saran dan nasehat Ibrahim Musa Parabek seorang ulama terkenal di Bukit Tinggi

agar melanjutkan sekolah ke Hindustan, karena sudah banyak santri yang

melanjutkan ke Timur Tengah dan pada waktu itu kualitas pendidikan di

Hindustan menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan dan pendidikan yang

bermutu tinggi serta memiliki para tokoh intelektual yang ternama.64

Akhirnya pada tahun 1922 M mereka berangkat ke India dengan tujuan

Lucknow dan bertemu dengan seorang ulama besar bernama Abdul Bari Anshari,

62 M. Amin Djamaluddin, Ahmadiyah dan Pembajakan Al-Qur’an, h. 198

63 Ibid, h.198

64 Iskandar Zulkarnaen,Gerakan Ahmadiyah di Indonesia, h. 11

Page 60: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

kemudian mereka di sarankan belajar di sekolah Nizamiah yang dipimpinnya. Di

kota tersebut mereka menjadi bertiga karena salah seorang temannya bernama

Zaini Dahlan yang baru datang dari Padang Panjang bergabung dengan mereka.

Setelah dua bulan, mereka memutuskan untuk meninggalkan sekolah tersebut

karena mereka mengetahui ternyata gurunya adalah seorang yang menyembah

kuburan seorang kiyai. Kemudian mereka malanjutkan perjalanan ke Lahore dan

di kota ini mereka mulai mengenal Ahmadiyah. Mereka juga mengenal beberapa

tokoh Ahmadiyah yang pernah datang ke Indonesia seperti Maulana H.Kawadja

Kamaluddin. Di Lahore mereka belajar kepada ulama yaitu Maulana Abdullah

Malabari, Maulana Syaikh Abdul Khalid, dan Maulana Taqi yang waktu itu

sengaja datang ke Lahore untuk +berdebat dengan pimpinan Anjuman Ahmadiyah

Lahore, Maulana Muhammad Ali. Melalui ketiga gurunya mereka mengenal

Ghulam Ahmad pendiri Ahmadiyah yang di makamkan di Qadian.65

Setelah menetap selama enam bulan di Lahore, tepatnya tahun 1923 M

mereka pergi menuju Qadian untuk menemui Bashiruddin Mahmud Ahmad yang

menjabat sebagai khlaifah II Ahmadiyah Qadiyan, putera dari Ghulam Ahmad

untuk belajar agama, kemudian mereka berbai’at kepada khalifah II. Setelah itu,

mereka mengirimkan informasi perkembangan belajarnya di Qadian yang sangat

positif kepada keluarga, para guru, dan teman-temannya di Indonesia. Khususnya

mengenai biaya hidup dan beasiswa yang mereka terima secara gratis. Melalui

65 Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, Riwayat Hidup Maulana Rahmat Ali, Jemaat

Ahmadiyah Indonesia, 1996, h. 30

Page 61: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

informasi itu, pada tahun 1926 M, banyak para pelajar Indonesia yang tertarik

untuk belajar ke Qadian mengikuti jejak teman-temannya. Pada tahun 1926 M.

Mubaligh Maulana Rahmat Ali HAOT yang ketika itu secara khusus

diutus oleh pimpinan Ahmadiyah Internasional membawa Ahmadiyah masuk ke

wilayah Indonesia melalui kota Tapaktuan, Aceh pada tanggal 2 Oktober 1925

M.66

Kemudian ia tinggal Tapaktuan di rumah mantan pelajar Indonesia yang

belajar di Qadian yaitu Muhammad Samin. Kegiatan pengajian dan ceramah ke

berbagai pelosok desa di Tapaktuan yang dilakukan Maulana Rahmat Ali telah

menarik banyak orang untuk masuk Ahmadiyah. Apalagi materi yang

disampaikannya seputar Mirza Ghulam Ahmad dan Imam Mahdi, kewafatan Isa

bin Maryam pintu kenabian, dan lain-lain. Banyaknya orang yang tertarik dengan

Ahmadiyah sampai akhirnya berdirilah cabang Ahmadiyah di Tapaktuan. Setahun

kemudian ia berangkat ke Padang, kota yang sangat ramai dan pusat perdagangan.

Kedatangannya mengundang banyak reaksi dari ulama yang ada di Bukit Tinggi

dan Padang Panjang, sampai akhirnya harus dibuat sebuah “komite mencari hak”

pimpinan Tahar Sutan Marajo, tetapi pertemuan yang direncanakan dengan tujuan

akan dilakukan diskusi antara kedua belah pihak akhirnya gagal terlaksana karena

para ulama tersebut tidak datang.67

Reaksi keras pun datang dari Dr. H. Karim Amrullah yang mengecam

bahwa Ahmadiyah adalah di Luar Islam, sesat dan kafir. Bahkan ejekan dan

66 Munasir Sidik, Dasa-Dasar Hukum dan Legalitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia, h. 20

67 JAI, Riwayat Hidup Maulana Rahmat Ali, Bogor: JAI, 2000, h.40

Page 62: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

penghinaan menjadi warna setiap hari dari kegiatan dakwah mubaligh

Ahmadiyah. Banyak orang yang ternyata juga tertarik dengan Ahmadiyah dari

berbagai kalangan dan latar belakang sosial di Padang. Tidak lama kemudian

datang yang sudah lulus belajar di Qadian dan menjadi mubaligh Ahmadiyah di

Padang. Bertambahnya tenaga mubaligh membantu gerakan tabligh Ahmadiyah

sehingga berdirilah Jemaat Ahmadiyah Qadiyan di Padang. Dengan demikian,

sebenarnya Maulana Rahmat Ali dan para pemuda Indonesia yang belajar di

Qadian adalah orang yang membawa ajaran Ahmadiyah Qadiyan ke Indonesia

dan sebagai perintis Ahmadiyah di Indonesia.68

Dari sana Jemaat Ahmadiyah

berkembang ke wilayah Sumatera Barat dan pada tahun 1931 masuk ke Batavia

(sekarang Jakarta). Pada tahun 1932, Jemaat Ahmadiyah telah berkembang di

wilayah Jakarta dan Bogor.69

Kepengurusan organisasi Jemaat Ahmadiyah di Kedua wilayah itu pun

ketika itu terbentuk yakni pengurus Jemaat Ahmadiyah Betawi dan Jemaat

Ahmadiyah Bogor. Dari wilyah Betawi dan Bogor Jemaat Ahmadiyah kemudian

berkembang ke wilayah pulau Jawa lainnya seperti Tanggerang, Cianjur,

Sukabumi, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Karawang, dan lain-lain.

Setelah Jemaat Ahmadiyah tersebar dan kepengurusannya terbentuk di

beberapa kota di Sumatera dan hampir di seluruh bagian pulau Jawa, maka pada

tahun 1935 Jemaat Ahmadiyah Indonesia membentuk Hoofdbestur atau pengurus

68 Ibid, h. 44-45

69 Munasir Sidik, Dasar-Dasar Hukum dan Legalitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia, h. 20

Page 63: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

besar. Dan pada tangal 12-13 Juni 1937, Jemaat Ahmadiyah di Indonesia

menyelenggarakan kongres yang pertama di Masjid Hidajath, Jl. Balikpapan 1/10

Jakarta di wakili oleh wakil-wakil Ahmadiyah dari cabang-cabang yang ada

ketika itu untuk membahas AD dan ART Jemaat Ahmadiyah Indonesia dengan

nama AADI yaitu Anjuman Ahmadiyah Departeman Indonesia. Pada tahun 1949

atau 3-4 tahun setelah Republik Indonesia berdiri, Jemaat Ahmadiyah Indonesia

atau yang ketika itu bernama AADI kembali menyelenggarakan kongres di

Jakarta pada tanggal 9 s/d 11 Desember 1949 yang di hadiri oleh cabang-cabang

AADI. Kongres tersebut menyetujui AD dan ART yang baru dan menyetujui

penggantian nama Anjuman Ahmadiyah Departemen Indonesia atau AADI

menjadi Jemaat Ahmadiyah Indonesia.70

Pada akhir tahun 1952, Pengurus Besar Jemaat Indonesia mengajukan

surat kepada pemerintah Republik Indonesia yaitu surat permohonan pengesahan

AD dan ART Jemaat Ahmadiyah untuk di akui sebagai badan hukum. Dan pada

tanggal 13 maret 1953 Menteri Kehakiman RI Indonesia melalui surat keputusan

No. JA 5/23/131 menetapkan, bahwa perkumpulan atau organisasi Jemaat

Ahmadiyah Indonesia diakui sebagai sebuah badan hukum. Surat keputusan

menteri kehakiman tersebut dimuat dalam tambahan berita negara RI tanggal 31

Maret 1953 No.2671

70 Ibid, h.20

71 Munasir Sidik, Dasar-Dasar Hukum dan Legalitas Ahmadiyah Jemaat Indonesia h 21

Page 64: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Berbeda dengan Ahmadiyah Lahore yang tidak terlalu struktural pada

awal berdirinya, hanya saja inisiatif dari Djojosugito dan Muhammad Husni yang

ingin membuat wadah untuk berdiskusi dan berkumpul bersama. Tepatnya pada

tahun 1928 M. mereka mendirikan Gerakan Ahmadiyah Indonesia Centrum

Lahore dan secara resmi mendapatkan badan hukum pada tahun 1929 M. dengan

nama Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAI) Lahore sampai sekarang.72

Aliran Lahore yang berdiri tanggal 28 September 1929 di Yogyakarta.

Pedoman besar GAI pada saat didirikan adalah di ketuai oleh, R. Ng.

H.Minhadjurrahman Djojosugito, wakil ketua oleh KH. A. Sya’rani. Penulis dan

bendahara Muhammad Husni, penulis II di jabat oleh R. Soedewo PK. Anggota:

Muhammad Irsyad, Muhammad Sabitun, Muhammad Kafi, Muhammad Idris L.

Latjuba, KH. Abdurrahman, S. Hardjo Subroto dan R. Suprarolo.

Cabang-cabang GAI yang dibentuk kemudian: 5 cabang yang pertama:

Purwokerto, diketuai Kiyai Ma’ruf, Purbalingga diketuai oleh KH. A. Sya’rani,

Pliken diketuai oleh KH. Abdurrahman, Yogyakarta oleh R. Supratolodan

Surakarta R. Ng. Muhammad Kusban. Setelah itu menyuusul cabang-cabang;

Sukabumi, Malang, Madiun, Bandung, Jakarta, Cirebon, Wonosobo, dan

Magelang.

Nama pergerakan ini telah beberapa kali mengalami perubahan yaitu, pada

zaman kolonial Belanda bernama “Gerakan Ahmadiyah Indonesia (Centrum

72 Gerakan Ahmadiyah Lahore dan Qadian, Buku kenang-kenangan 50 Tahun, hal. 85. lihat

juga S. Yasir Ali dan Yatimin, 100 Tahun Ahmadiyah, Yogyakarta: Pedoman Besar GAI Bagian

Tabligh dan Tarbiyah, h.35

Page 65: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Lahore)”. Pada zaman kemerdekaan sampai tahun 1973 bernama “Gerakan

Ahmadiyah Lahore (Aliran Lahore)”. Sejak tahun 1975-1994 bernama “Gerakan

Ahmadiyah Lahore Indonesia” dan sejak 1994 sampai sekarang bernama

“Gerakan Ahmadiyah Indonesia” disingkat GAI. Alamat GAI mula-mula di jalan

A.M Sangaji (Jetis Pasiraman) rumah Bapak Djojosugito, lalu pindah ke. Jl.

Suroto No.2, di rumah Bapak Bachrum, dan sekarang di Jl. Kemuning No.14

sebelumnya Jl. Kemuning No. 1, semuanya di kota Yogyakarta. 73

D. Kebijakan Pemerintah terhadap Keberadaan Jamaah Ahmadiyah Indonesia

MUI mendesak pemerintah membubarkan secara resmi ajaran Ahmadiyah

di Indonesia. Desakan tersebut disampaikan MUI dengan cara menyerahkan fatwa

sesat Ahmadiyah ke Kejaksaan Agung, Jum’at (28/12/07). “Jaksa Agung pernah

mengatakan belum pernah menerima fatwa sesat Ahmadiyah dari MUI, jadi hari

ini kami serahkan fatwa itu,” kata ketua MUI, KH. Kholil Ridwan di gedung

kejakgung.74

Di antara pernyataan dan argumentasi MUI yang memutuskan Ahmadiyah

sesat dan berada di luar Islam adalah seperti yang disampaikan oleh Ketua

Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Kholil Ridwan :

1. Masalah Ahmadiyah sudah sangat lama menjadi duri dalam daging dalam

tubuh umat Islam. Salah satu kriteria aliran sesat yang ditetapkan MUI dalam

Rakernas bulan November 2007 yang lalu ialah, mengingkari Nabi

73 M. Amin Djamaluddin, Ahmadiyah dan Pembajakan Al-Qur’an, h. 198-199

74 M. Amin Djamaluddin, Sejarah Kelam Perjalanan Hidup SangPendusta Agama,

Pengkhianat Negara Mirza Ghulam Ahmad Qadiyani dan Fakta Penghinaan Ahmadiyah Terhadap

Agama, (Jakarta: LPPI, 2009), cet ke-1, h. 189

Page 66: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir. Dengan kriteria ini, maka

Ahmadiyah secara otomatis masuk kategori aliran sesat, sebab mengimani

Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi.

2. Ahmadiyah juga mempunyai kitab suci sendiri. Di samping Al-Qur’an, yaitu

Tadzkirah, yang isinya banyak berupa penyelewengan dari ayat-ayat Al-

Qur’an. MUI sudah meneliti kitab suci kaum Ahmadiyah dengan cermat.

3. Masalah utama yang menjadi perbedaan antara umat Islam dan kaum

Ahmadiyah adalah keyakinan tentang status kenabian Mirza Ghulam Ahmad

diyakini sebagai nabi dan menerima wahyu dari Allah, sehingga mereka

menambahkan sebutan “alaihis salam” (as) pada namanya. Dia pun diyakini

sebagai Isa dan Imam Mahdi sekaligus. Kenabian Mirza Ghulam Ahmad

merupakan ajaran pokok dalam aliran Ahmadiyah. Ahmadiyah memandang

orang yang tidak mengimani ke-Nabian Ghulam Ahmad sebagai orang yang

sesat. Oleh sebab itulah, di dalam shalat, orang Ahmdiyah tidak boleh

bermakmum kepada orang-orang Muslim, karena mereka dipandang belum

beriman kepada kepada Imam Zaman, yaitu Mirza Ghulam Ahmad. Dalam

shalat jamaah, orang Ahmadiyah-lah yang diharuskan menjadi imam. Tentang

masalah shalat ini dijelaskan di dalam buku Syarif Ahmad Saitama lubis,

“Dasar pemikiran mengapa kalangan mereka harus yang menjadi imam, yaitu

bagaimana mungkin berma’mum pada orang yang belum percaya kepada

Imam Zaman, utusan Allah”. (halaman 79-80).

4. Dengan keyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi, maka kaum

Ahmadiyah kemudian menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist-hadist

Rasulullah SAW sesuai dengan keyakinan mereka. Inilah perbedaan yang

mendasar dalam masalah keimanan antara Islam dan Ahmadiyah. Padalah

semua Muslim memahami bahwa mazhab apa pun dalam Islam, boleh saling

menjadi imam satu sama lain. Umat Islam meyakini kedudukan kenabian

Muhammad SAW sebagai nabi terakhir. Sepeninggal beliau sudah tidak ada

lagi nabi. Dalam keputusan tahun 1973, Majelis Tarjih Muhammadiyah

mengutip hadits Rasulullah SAW, “Di antara umat ku akan ada pendusta-

pendusta, semua mengaku dirinya nabi, padahal aku ini penutup sekalian

nabi.” (HR. Ibn Mardawaihi, dari Tsauban).

5. Sikap tegas umat Islam dalam soal “nabi palsu” ini selalu dilakukan sejak

dulu, demi menjaga kemurnian Islam. Para ulama dan pemimpin negara tidak

berkompromi dalam masalah ini. Sayyidina Abu Bakar As-Shidiq RA yang

dikenal sangat lembut, berani bersikap tegas terhadap nabi palsu bernama

Musailamah Al-Kadzzab. Sebab, apabila dibiarkan, akan menimbulkan

kekacauan dalam agama dan masyarakat. MUI dan berbagai lembaga Islam

internasional sudah menyatakan hal yang sama bahwa Ahmadiyah adalah

aliran sesat yang berada diluar Islam.

6. Fatwa MUI tentang Ahmadiyah tahun 2005, menjadikan keputusan Majma’

al-Fiqih al-Islami Organisasi Konferensi Islam (OKI), yang diputuskan tahun

1985. oleh sebab itu, Menteri Agama Maftuh Basuni pernah menyarankan

Page 67: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

agar Ahmadiyah membuat agama baru, di luar Islam. Kalau MUI

memfatwakan sesat terhadap Ahmadiyah, sebenarnya MUI sekadar

menjalankan tugas dalam melindungi umat dari ajaran luar Islam yang akan

merusak Islam. Tidak ada hubungannya dengan Hak Asasi Manusia (HAM),

MUI sama sekali tidak memasung siapapun untuk memeluk agama apapun,

kebebasan beragama adalah hak asasi setiap manusia. “Laa ikrooha fiddin”

tidak ada paksaan dalam urusan agama. “Lakum diinukum waliyadin,” bagimu

agamamu dan bagiku agamaku. Jangan menanam alang-alang di kebun

keluarga, tanamlah di lahan kosong yang masih sangat luas. Kebebasan

memeluk agama bukan kebebasan merusak agama.75

Fatwa MUI tahun 2005 yang menegaskan kembali tentang sesatnya

Ahmadiyah memperkuat resistensi terhadap Ahmadiyah dan memancing reaksi

yang kuat dari ormas-ormas Islam. Desakan pelarangan ajaran Ahmadiyah dan

pembubaran organisasi tak hanya sebatas wacana dan aksi unjuk rasa, tetapi juga

disertai aksi kekerasan terhadap sejumlah aset pendidikan dan fasilitas ibadah

milik JAI. Di tengah derasnya perlawanan terhadap Ahmadiyah Januari 2008 JAI

membuat penjelasan tentang Ahmadiyah di hadapan pejabat Departemen Agama

dan beberapa tokoh ormas Islam.

Dalam penjelasan Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia (PB JAI)

tentang pokok-pokok keyakinan dan kemasyarakatan warga Jamaah Ahmadiyah

Indonesia tercantum 12 butir pernyataan :

1. Kami warga Jamaah Ahmadiyah sejak semula meyakini dan mengucapkan

dua kalimah syahadat sebagaimana yang diajarkan oleh Yang Mulia Nabi

Muhammad SAW, yaitu Asyhaduanlaailaaha illallahu wa asyhadu anna

Muhammadar Rasulullah, artinya: aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada

Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah

Rasulullah.

75 KH. Kholil Ridwan. “Antara Islam dan Ahmadiyah” artikel diakses tanggal 10 Januari

2009 dari http:republika.co.id/kolom detail.asp?id=319032&kat id=16 .sabtu, 10 Januari 2009.

Page 68: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

2. Sejak semula kami warga jamaah Ahmadiyah meyakini bahwa Muhammad

Rasulullah adalah Khataman Nabiyyin (Nabi penutup).

3. Di antara keyakinan kami bahwa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah

seorang guru, Mursyid, pembawa berita dan peringatan serta pengemban

mubasysyirat, pendiri dan pemimpin jamaah Ahmadiyah yang bertugas

memperkuat dakwah dan syiar Islam yang dibawa ole Nabi Muhammad

SAW.

4. Untuk memperjelas bahwa kata Rasulullah dalam 10 syarat bai’at yang harus

dibaca oleh setiap calon anggota jamaah Ahamdiyah bahwa yang dimaksud

adalah Nabi Muhammad SAW. Maka kami mencantumkan kata Muhammad

di depan kata Rasulullah.

5. Kami warga Ahmadiyah meyakini bahwa tidak ada wahyu syariat setelah Al-

Qur’anul Karim yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an

dan Sunnah Nabi Muhammad SAW adalah sumber ajaran Islam yang kami

pedomani.

6. Buku Tadzkirah bukanlah kitab suci Ahmadiyah, melainkan catatan

pengalaman rohani Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad yang dikumpulkan dan

dibukukan serta diberi nama Tadzkirah oleh pengikutnya pada 1935, yakni 27

tahun setelah beliau wafat (1908).

7. Kami warga Jamaah Ahmadiyah tidak pernah dan tidak akan mengafirkan

orang Islam di luar Ahmadiyah, baik dengan kata maupun perbuatan.

8. Kami warga Jamaah Ahmadiyah tidak pernah dan tidak akan menyebut

Masjid yang kami bangun dengan Masjid Ahmadiyah.

9. Kami menyatakan bahwa setiap masjid yang dibangun dan dikelola oleh

Jamaah Ahmadiyah selalu terbuka untuk seluruh umat Islam dari golongan

manapun.

10. Kami warga Jamaah Ahmadiyah sebagai muslim malakukan pencatatan

perkawinan di Kantor Urusan Agama dan mendaftarkan perkara perceraian

dan perkara lainnya berkenaan dengan itu ke kantor Pengadilan Agama sesuai

dengan perundang-undangan.

11. Kami warga Jamaah Ahmadiyah akan terus meningkatkan silahturahim dan

bekerja sama dengan seluruh kelompok/golongan umat Islam dan masyarakat

dalam perkhidmatan sosial kemasyarakatan untuk kemajuan Islam, bangsa

dan Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

12. Dengan penjelasan ini, kami pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah

mengaharapkan agar warga Jemaat Ahmadiyah khususnya dan umat Islam

umumnya serta masyarakat Indonesia dapat memahaminya dengan ukhuwah

Islamiyah, serta persatuan dan kesatuan bangsa.76

76 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, h. 85-87

Page 69: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

MUI menegaskan Ahmadiyah masih tetap dalam kesesatan. Ahmadiyah

tidak mengubah sikap dan keyakinan awalnya dan memberikan keterangan yang

tidak benar atau mengandung kebohongan. Untuk itu pemerintah diminta segera

menyelesaikan kesesatan Ahmadiyah dengan keimanan yang benar dan

masyarakat diminta untuk tenang dan tidak melakukan tindakan sendiri yang

melanggar hukum.77

Selusin butir penjelasan PB JAI telah diterbitkan,

Bakorpakem sudah mengamininya. Tapi ketua komisi fatwa MUI KH. Ma’aruf

Amin menanggapinya bak lagu lama: Engkau masih seperti yang dulu. Selusin

butir itu, memang ibarat lagu lama yang diaransemen baru. Apapun arasemennya

ya tetap itu-itu juga. “Ahmadiyah belum kembali ke jalan yang benar.”78

Dengan 12 butir pernyataan itu, Badan koordinasi Pengawasan

Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) yang terdiri atas Kejaksaan Agung, Polri,

dan BIN memutuskan untuk tidak melarang aliran Ahmadiyah dan memberi

kesempatan jemaah aliran tersebut untuk melakukan perbaikan. Saat itu

Bakorpakem dapat memahami penjelasan tertulis Ahmadiyah dan akan terus

memantau dan mengevaluasi. Oleh karena itu masyarakat diharapkan bisa

memahami itikad baik Jemaat Ahmadiyah dengan tidak melakukan tindakan

anarkis.79

77 M. Amin Djamaluddin, Sejarah Kelam Perjalanan Hidup SangPendusta Agama,

Pengkhianat Negara Mirza Ghulam Ahmad Qadiyani dan Fakta Penghinaan Ahmadiyah Terhadap

Agama, h. 192

78 Ibid

79 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, h. 89

Page 70: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Keputusan Bakorpakem itu terjadi pada bulan Februari 2008, namun pada

April 2008 Bakorpakem memutuskan ajaran Ahmadiyah menyimpang dari pokok

ajaran Islam yang di anut di Indonesia dan memperingatkan kepada pengikut

ajaran Ahmadiyah untuk menghentikan seluruh aktivitas dari ajaran mereka.

Bakorpakem merekomendasikan dibuatnya SKB 3 Menteri yakni Menteri

Agama, Jaksa Agung, dan Menteri Dalam Negeri terkait keputusan Bakorpakem

tersebut, dan jika tidak dilaksanakan maka Bakorpakem akan merekomendasikan

agar ajaran Ahmadiyah dibubarkan.

Keputusan itu berkaitan dengan tiga bulan kesempatan yang diberikan

sekaligus berdasarkan pantauan terhadap Jamaah Ahmadiyah, namun mereka

tidak menaati kesempatan yang dibuat tanggal 14 Januari 2008 lalu. Dalam masa

tersebut pengikut ajaran Ahmadiyah tetap tidak mengakui Nabi Muhammad SAW

sebagai nabi penutup. Kondisi ini oleh Bakorpakem dianggap telah menimbulkan

keresahan di tengah masyarakat.80

Hingga pekan pertama bulan Juni 2008, surat keputusan bersama Menteri

Dalam Negeri, Menteri Agama, dan Jaksa Agung soal Ahmadiyah sudah dibahas

dan tinggal dikeluarkan. Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi jaminan, SKB

mengenai Ahmadiyah yang akan dikeluarkan akan sejalan dengan undang-undang

dan Undang-Undang Dasar 1945. Jaksa Agung Hendarman Supandji,

menyatakan, konsep SKB tentang Ahmadiyah sudah selesai. Ia berharap surat

keputusan bersama itu dapat secepatnya diterbitkan. Menurut Hendarman, sesuai

80 Ibid, h. 91

Page 71: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Undang-Undang Nomor 1 PNPS tahun 1965 tentang pencegahan penyalahgunaan

dan penodaan agama, SKB itu berisi peringatan bagi Jemaat Ahmadiyah

Indonesia. Sementara kelompok anti Ahmadiyah, seperti Ketua Majelis Ulama

Indonesia Pusat Kholil Ridwan menginginkan Presiden mengeluarkan keputusan

Presiden untuk membubarkan Ahmadiyah.

Mengenai SKB pembubaran Ahmadiyah, pemerintah memang dalam

posisi dilematis karena tak menjamin konflik di antara penentang dan pendukung

Ahmadiyah sehingga mereka tak lagi berteriak unjuk rasa menuntut pembubaran.

Namun, keluarnya SKB juga dapat memancing reaksi penentangan dari kalangan

yang selama ini mendukung Ahmadiyah dan menentang keluarnya SKB.81

Dalam keputusan bersama itu, pemerintah memerintahkan kepada Jemaah

Ahmadiyah Indonesia (JAI) untuk menghentikan syiar, yakni penyebaran,

penafsiran, dan kegiatan yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama

Islam. “Penyebaran paham yang mengakui adanya nabi dengan segala ajarannya

setelah Nabi Muhammad SAW,” kata Menag Muhammad Maftuh Basuni

menjelaskan SKB Nomor 3 tahun 2008, KEP-033/A/JA/6/2008 dan Nomor 199

Tahun 2008.82

81 Ibid, h. 158-159

82 M. Amin Djamaluddin, Sejarah Kelam Perjalanan Hidup SangPendusta Agama,

Pengkhianat Negara Mirza Ghulam Ahmad Qadiyani dan Fakta Penghinaan Ahmadiyah Terhadap

Agama, h. 197

Page 72: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

BAB III

PROFIL PARTAI BULAN BINTANG (PBB)

A. Sejarah Berdirinya Partai Bulan Bintang (PBB)

Dalam situasi dan kondisi apapun, walaupun sangat krisis dan kritis, umat

Islam tidak boleh berdiam diri, umat Islam harus segera tampil ke gelanggang

tampil ke tengah-tengah umat manusia untuk melakukan amar ma’ruf nahi

munkar.

Untuk malaksanakan amar ma’ruf nahi munkar itulah para Ulama dan

Zuama serta para Pimpinan Lembaga Da’wah dan Organisasi Massa Islam

tingkat nasional, tanggal 15 Muharam 1419 Hijriah bertepatan tanggal 12 Mei

1998 Miladiyah, mereka sepakat mendirikan “Badan Koordinasi Umat Islam

Indonesia” (selanjutnya disebut BKUI).

Keanggotaan pada BKUI bersifat kelembagaan, maka kedudukan para

anggota pengurus di BKUI atas nama lembaga da’wah dan organisasi massa

pendukungnya.

Untuk pertama kali yang menjadi pendiri BKUI, adalah :

1. Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI)

2. Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII)

3. Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI)

4. Persatuan Islam (PERSI)

5. Sarikat Islam (SI)

Page 73: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

6. Persatuan Tarbiyah Indonesia (PERTI)

7. Al-Irsyad Al-Islamiyah (Al-Irsyad)

8. Persatuan Umat Islam (PUI)

9. Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI)

Anggota khusus (non-Nasional), yaitu :

10. Forum Silaturahmi Ulama Habaib dan Tokoh Masyarakat

11. Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI)

Keanggotaan biasa dan khusus di atas bertambah mencapai 34 anggota

lembaga da’wah dan organisasi massa Islam, untuk menampung aspirasi dan

potensi umat Islam, yaitu :

12. Muhammadiyah

13. Keluarga Besar Gerakan Pemuda Islam (KB-GPI)

14. Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII)

15. Keluarga Besar – Badan Komunikasi Mubaligh Indonesia (KB-

BAKOMUBIN)

16. Ittihadul Muballighin

17. Jam’iyatul Washliyah

18. Mathla’ul Anwar

19. Nahdlatul Wathan

20. Wanita Islam

21. Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI)

22. IMIM

Page 74: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

23. PPMI

24. Ikatan Masjid Indonesia (IKMI)

25. Cides

26. MASIKA

27. Hidayatullah

28. Al-Khairat

29. Asy-Syafiiyah (Masjid dan Pondok Pesantren)

30. At-Tahiriyah

31. At-Taqwa (Masjid dan Pondok Pesantren)

32. GPI (Gerakan Pemuda Islam)

33. HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)

34. PII (Pelajar Islam Indonesia)

Tujuan utama BKUI, adalah Pasal I adalah :

1. Menggalang kerjasama antara lembaga-lembaga da’wah da organisasi massa

Islam tingkat nasional untuk memperkuat ukhuwah dan kebersamaan.

2. Mewadahi aspirasi umat Islam Indonesia secara kaafah (totalitas) dalam

bidang-bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, pendidikan dan

da’wah

Pasal II, ialah :

Badan koordinasi Umat Islam adalah Badan Permusyawaratan yang tetap

dan melakukan koordinasi kekeluargaan di antara organisasi-organisasi Umat

Page 75: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Islam Indonesia, agar kesamaan persepsi dan keseragaman sikap dan langkah

dalam peristiwa-peristiwa nasional.

Pasal III Dasar, ialah :

Badan Koordinasi Umat Islam bekerja atas dasar saling menghormati di

antara segenap organisasi yang menjadi anggota dan menjunjung tinggi hikmah

musyawarah dalam segenap usahanya.

BKUI Menyamakan Persepsi

Tantangan situasi dan kondisi dibidang politik, ekonomi, keuangan

(terkenal dengan istilah Krismon artiya “krisis moneter” ) dan lemahnya

penegakan hukum (pelanggaran terhadap system demokrasi dan Hak Asasi

Manusia semakin merajalela), krena itulah diselenggarakn MUNAS I BKUI;

sidAng kesatu, hari kamis, tanggal 4 Juni 1998 tempat di Jalan Marabahan No. 3

Jakarta.

Tujuan

Tujuan diselenggarakan Munas I BKUI, adalah :

1. Menyamakan persepsi seluruh organisasi di bawah naungan BKUI dalam

menghadapi peristiwa-peristiwa nasional yang terjadi semenjak Pemilihan

Umum 1997 Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (SU-MPR)

TAHUN 1998, Pemilihan dan Pelantikan Presiden H.M. Soeharto dan Wakil

Presiden B.j Habibie, Pernyataan Berhenti Presiden H.M. Soeharto, dan

Pelantikan Wapres B.J. Habibie sebagai Presiden RI ke-III sampai dengan

penentuan sikap-sikap mengahadapi “gerakan-gerakan baru” terhadap

Page 76: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Pemerintahan B.J. habibie, yang telah mendapat tugas melaksanakan

reformasi dibidang politik, ekonomi, dan hukum.

2. Menyelenggarakan sikap dan langkah seluruh organisasi di daerah di

lingkungan BKUI dalam perkembangan politik, ekonomi, keuangan, dan

da’wah.

Tema

Menjadikan Umat Islam sebagai ummatan washatan yang merupakan

rahmatan lil’aalamin.

MUNAS I BKUI pada siding Pleno Kesatu membentuk dua Komisi yaitu :

1. Komisi Sosial Politik

Pada Komisi Sosial Poltik dibahas langkah-langkah yang diambil oleh

segenap jajaran organisasi dalam lingkungan BKUI, dalam rangka pemenuhan

misi Izzul Islam wal Muslimin (Membangun kejayaan Islam dan kekuatan

Muslimin).

2. Komisi Organisasi

Komisi organisasi membahas konsolidasi organisasi ke dalam dan keluar.

Penyelenggara

Penyelenggara Munas I BKUI, adalah Pimpinan Pusat DDII, FUI dan ICMI.

BKUI Mendirikan Partai

MUNAS I BKUI, dilanjutkan dengan sidang Pleno, Kedua, hari Rabu,

tangal 10 Juni 1998, tempat di Gedung Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia. Jalan

Kramat Jaya No. 45 Jakarta Pusat.

Page 77: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Pengantar dan pembukaan Sidang Pleno Kedua, oleh Dr. Anwar Harjono,

menyatakan : “BKUI tidak akan menjadikan dirinya Partai Politik, tetapi akan

mempelajari kemungkinan mendirikan Partai Politik”.

Kesimpulan MUNAS I BKUI pada sidang pleno kedua, adalah :

1. Mengukuhkan keanggotaan Pendiri BKUI, yaitu lembaga da’wah dan

organisasi massa Islam pendukung pertama ketika pembentukan BKUI,

terdiri 11 lembaga da’wah dan organisasi massa Islam, selanjutnya disebut

Anggota Badan BKUI.

2. Membentuk “Tim Partai”, untuk mempelajari kemungkinan mendirikan Partai

Politik; dipimpin oleh Mohammad Soeleiman (ketua)

3. Ditetapkan Ir. A. M. Luthfi (Sekretaris Umum) dan Anwar Shaleh (Wakil

Sekretaris Umum) BKUI .

Pimpinan Sidang

1. Mohammad Soleiman (Ketua)

2. Anwar Shaleh (Sekretaris)

Pelaksana dari keputusan MUNAS I BKUI pada Sidang Pleno Kedua,

diselenggarakan Rapat “Tim Partai” oleh Sub Tim AD/ART Partai, hari Rabu,

tanggal 12 Rabiul Awal 1419 Hijriah bertepatan tanggal 8 Juli 1998 Miladiyah,

tempat Gedung Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Jalan Kramat Raya No. 45-

Jakarta Pusat.

1. Atas permintaan peserta rapat, sebelum tanggapan peserta rapat, agar Dr.

Anwar Harjono menyampaikan hasil “sounding” atau “penjagan” tentang

Page 78: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

nama partai yang akan didirikan, yaitu usul dari “orang-orang” maupun

“orang-orang pusat” (yang berada di Jakarta) dari Keluarga Besar Bulan

Bintang. Dari keterangan Dr. Anwar Harjono, dapat disimpulkan : nama partai

yang diusulkan adalah “Partai Bulan Bintang”.

2. Tanggapan dari peserta rapat, ialah :

- M. Daud Ali, SH (ICMI), mengusulkan nama Partai Bulan Bintang. Asas

Pancasila dengan asas ciri Aqidah Islam

- Bambang Setyo (Persis) secara pribadi setuju asas Pancasila dengan asas

cirri Aqidah Islam, namun secara jama’i (Persis) menghendaki Asas

Islam;

- Rahman N. (PPMI): Asas yang roformis adalah Islam. Nama partai boleh

Masyumi ataupun yang lainnya (Partai Bulan Bintang)

- Mohammad Soleiman : Asas Aqidah Islam dan Pancasila : Nama Partai :

Masyumi atau Partai Bulan Bintang.

3. Pimpinan rapat mengingatkan, pendirian partai harus mengacu pada Undang-

undang Partai Politik yang mewajibkan ber-“asas tunggal” dengan kewajiban

menyebutkan “ciri” . Pada tahap awal harus mengikuti Undang-undang Partai

Politik yang ada. Jika terjadi perubahan (oleh DPR/MPR yang akan datang)

acuan pun tentu berubah dan AD / ART asasnya dapat dirubah.

4. Tanggapan lanjutan :

- Agus Sutomo (Hidayatullah) : Mengusulkan nama Masyumi; Asas: Islam;

Page 79: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

- Muslim Halil (Perti) : Nama : Bulan Bintang; Asas disesuaikan dengan

Undang-undang Partai Politik;

- Ahmad Sumargono (KISDI) Nama Masyumi; Prioritas Asas Islam, atau

disesuaikan dengan Undang-undang Partai Politik agar partai yang

didirikan segera diumumkan.

- M. Yamin Amna (BKPRMI) : Tegaskan secara eksplisit dalam

Muqaddimah/ Delarasi bahwa Partai Bulan Bintang adlah Partai Islam;

Asas Pancasila bercirikan Islam;

- Amin Jamaluddin (LPPI) : nama Masyumi; asas Perjuangkan Islam;

- Afandi Ridhwan (PUI) : perjuangkan dulu nama Masyumi, kemudian

Bulan Bintang, dan Asas Islam. Jika tak mungkin, sesuaikan dengan

Undang-undang Partai Politik.

5. Kesimpulan pendapat, nama : Masyumi atau Partai Bulan Bintang; Asas

disesuaikan dengan Undang-undang atau perjuangkan dulu Asas Islam.

Berhubung ada dua pendapat yang seimbang, pimpinan menawarkan usul agar

keputusan mengenai pilihan nama Partai diserahkan kepada dua orang senior

Masyumi yang hadir dalam rapat ini, yaitu Dr. Anwar Harjono, selaku juru

bicara Partai Masyumi, dan Afandi Ridhwan.

Setelah rapat menyatakan setuju atas tawaran pimpinan, Afandi Ridhwan

menyatakan bahwa haknya untuk memilih nama partai dilimpahkan kepada

Dr. Anwar Harjono. Atas pertanyaan Pimpinan, kemudian Dr. Anwar Harjono

menyatakan : “nama partai yang dipilhnya adalah Partai Bulan Bintang” .

Page 80: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

6. Setelah Pimpinan Rapat menyatakan kembali ketentuan Undang-undang

Partai Politik yang masih berlaku mengenai Asas, rapat kemudian

menyepakati rumusan Asas dalam Anggaran Dasar Partai Bulan Bintang:

“beraqidah Islam dan berasas Pancasila”. Partai Bulan Bintang akan

memperjuangkan perubahan Undang-undang Partai Politik mengenai asas ini,

dan segera merubahnya apabila rumusan Asas Islam dimungkinkan oleh

Undang-undang atau ketentuan konstitusional lainnya. Kesimpulan pimpinan

disetujui seluruh peserta rapat

Kesimpulan / Keputusan Rapat

1. Rapat “Tim Partai” Sub Tim AD/ART memutuskan BKUI melahirkan partai

politik dengan nama “Partai Bulan Bintang”

2. Asas Partai : Aqidah Islam dan Asas Pancasila. Rumusannya akan

dimasukkan di dalam Anggaran Dasar;

3. Meskipun belum ada Undang-undang kepartaian yang baru, rapat

menyepakati berdirinya Partai Bulan Bintang langsung tanpa terlebih dahulu

membentuk badan/panitia yang mempersiapkan berdirinya partai politik;

4. Deklarasi berdirinya Partai Bulan Bintang dilaksanakan di halaman Masjid

Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru-Jakarta, tanggal 26 Juli 1998, pk. 08.30.

Kenapa Bukan Masyumi

Dalam diskusi pada forum FUI dan BKUI semangat menghidupkan

kembali Partai Masyumi adalah sama.

Page 81: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Ketika berbagai pihak tokoh nasional telah menghidupkan partai lama dan

ada yang mendirikan partai baru, maka FUI dan bkui mendesak Dr. Anwar

Harjono mendorong Keluarga Besar Bulan Bintang menghidupkan kembali Partai

Masyumi. Dr. Anwar Harjono menjawab : “Partai Masyumi memegang prinsip

demokrasi polit6ik dan menegakkan huku. Paket Undang-undang yang mengenai

partai politik tidak sesuai dengan hajk demokrasi rakyat dan hak asasi manusia.

Karena itu, sebelum paket Undang-undang poltik dirubah, tidak perlu

menghidupkan partai Masyumi”.

Lebih lanjut Anwar Harjono berkata : “Kita perlu menjaga nama baik

Partai Masyumi dan para pemimpin-pemimpinnya, yang sebagian besar telah

berpulang ke rahmatullah”.

Mendirikan partai harus sesuai dengan Undang-undang Partai Politik yang

berlaku, yaitu: “wajib ber-“asas tunggal” ; dengan tegas wajib mencantumkan

Asas Partai adalah “Pancasila”; Sementara “Dasar Islam” hanya dicantumkan

sebagai “ciri” khas partai.

Kalau tidak sesuai dengan perintah Undang-undang Partai Politik

“berasas tunggal pancasila” , maka partai itu tidak diakui oleh pemerintah. itulah

sebabnya partai yang didirikan itu tidak bernama “Masyumi”. Pihak yang

bertahan agar Partai Bulan Bintang dicoba “Asas Partai” adalah “Asas Islam”;

kalau tidak diterima pemerintah, maka digunakan “Asas Pancasila”, katanya

“coba-coba”.

Page 82: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Dr. Anwar Harjono menjawab: “Sebagai umat Islam, tampil berjuang

jangan main coba-coba”. Selanjutnya Anwar Harjono berkata: “Tetapi kita wajib

tetap berjuang menegakkan Aqidah Islam, merubah perundang-undangan yang

ada, agar diluruskan

Deklarasi Partai Bulan Bintang

Partai Bulan Bintang didirikan pada hari Jum’at, tanggal 23 Rabi’ul Awal

1419 Hijriah bertepatan dengan tanggal 17 Juli 1998 Miladiyah, di Jakarta. Nama

Bulan Bintang dipilih dan disepakati, karena selama ini disebut sebagai

“Keluarga Bulan Bintang”, adalah sama atau identik dengan partai “Masyumi”.

Deklarasi Partai Bulan Bintang diselenggarakan di halaman Masjid

agung Al-Azhar, Kebayoran Baru – Jakarta, hari Ahad, Pk.09.00, tanggal 02

Rabiul Akhir 1419 Hijriah bertepatan dengan 26 Juli 1998 Miladiya.

Pembawa acara adalah Reza Pahlawan (pembawa acara berita Televisi

Republik Indonesia – TVRI); yang membacakan deklarasi atau ikrar (yaitu

pernyataan terbuka di hadapan umat atau masyarakat) dan memberikan

keterangan adalah : Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra SH., memberikan sambutan

ialah Dr. Anwar Harjono SH., yaitu Juru Bicara terakhir Partai Masyumi dan

Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (setelah M.Natsir berppulang ke

rahmatullah). Hadir pada acara Deklarasi Paratai Bulan Bintang dari berbagai

kelompok pendukung, di antaranya pelajar, mahasiswa, pemuda, wartawan Media

Massa, Telvisi dan Radio.

Page 83: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

FUI dan BKUI yang berikhtiar membina umat Islam sekitar “sepuluh

tahun” dan ternyata berhasil mendirikan Partai Politik Islam untuk umat Islam

terutama pendukung Masyumi yang belum bergabung pada berbagai partai Politik

yang telah ada, dengan meletakkan dasar atau landasan untuk “Izzul Islam wal-

Muslimin” – “Ketinggian Islam dan kejayaan Muslimin”, untuk disumbangkan

bagi pembangunan bangsa dan negara serta seluruh rakyat Indonesia, sesuai

dengan tekad dan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945,

dengan prinsip utama “ rahmatan li “l-“alamin – menyebarkan kasih sayang

bagi alam semesta” .

Partai Bulan Bintang didirikan dengan prinsip sebagai berikut :

1. Tujuan Partai Bulan Bintang :

a. Tujuan Umum :

- Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia seperti yang

dimaksud dalm pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

- Membangun dan mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara

secara demokratis dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mendapat maghfirah dan

ridhaAllah Subhanu wa Ta’ala.

b. Tujuan Khusus

Memperjuangkan cita-cita anggotanya dalam kehidupan bermasyaraka,

berbangasa dan berbangsa dan bernegara.

Page 84: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

2. Khittah PerjuanganIslam (Plat Form Partai)

- Keislaman dan Keindonesiaan

- Menjadikan Islam sebagai inspirasi dan sumber motivasi yang

ditransformasikan ke dalam system nasional untuk memecahkan masalah

yang dihadapi umat dan bangsa Indonesia, sebagai upaya membangaun

izzul Islam wa-‘I-Muslimin untuk menyebarkan rahmatan li ‘l-‘alamin.

3. Watak dan Karakter :

Mandiri, Bebas dan Aktif melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.

4. Lambang Partai Bulan Bintang :

Partai berlambang “Bulan Bintang” berwarna emas di atas dasar warna hijau

dan di bawahnya tertulis “Partai Bulan Bintang”

5. Ikrar :

Bismillahirrahmanirrahiim

Pada hari ini, Jum’at tanggal 23 Rabi’ul Awwal 1419 Hijriyah atau

bertepatan dengan tanggal 17 Juli 1998 Miladiyah, kami yang bertanda tangan

di bawah ini, setelah bermusyawarah yang berlangsung sejak tanggal 18

Zulkaidah 1418 Hijriyah atau bertepatan dengan tanggal 16 Maret 1998

Miladiyah dan setelah masing-masing memohon petunjuk ke hadirat Allah

subhanhu wa Ta’ala, dengan tulus dan ikhlas telah bersepakat bulat untuk

mendirikan dan menandatangani ikrar Pendirian “Partai Bulan Bintang”, yang

kami maksud dan harapkan dapat menjadi wadah bagi perjuangan kaum

muslimin Indonesia khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya untuk

Page 85: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

mewujudkan masyarakat Indonesia berdasarkan cita-cita Proklamasi

Kmerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus 1945, yaitu masyarakat yang

beriman dan bertakwa kepada Allah subhanu wa Ta’ala, berakhlak mulia,

sejahtera lahir dan batin, adil dan makmur yang merata serta maju, berhikmad

dan bertanggung jawab bagi kepentingan rakyat, bangsa dan negaraya, dengan

penuh ampunan dan ridha Allah subhanu wa Ta’ala, dengan Anggaran Dasar

dan Anggaran Rumah Tangga sebagaimana yang dilampirkan pada dan

menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dari Ikrar ini.

Semoga Allah subhanu wa Ta’ala, melimpahkan rahmat dan ridha-Nya.

Amin, amiin, amiin ya rabbal ‘l-‘alamin

23 Rabi’ul Awwal 1419 Hijriyah /17 Juli 199883

Keterangan Ketua Umum PARTAI BULAN BINTANG

Partai Bulan Bintang adalah :

“Kesinambungan historis perjuangan Islam Indonesia”

Berikut ini keterangan Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Prof. Dr.

Yusril Ihza Mahendra, SH., tentang prinsip perjuangan partai yang disampaikan

dalam pidato deklarasi, tanggal 26 Juli 1998.

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Upaya-upaya untuk merumuskan dan mendirikan sebuah partai Islam

telah dirintis sejak 1989, ketika Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) didirikan,

83 Penulis kutip dari Pengantar Penerbit Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang

Jakarta, 18 Januari 2001 h. 62- 72

Page 86: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

kemudian dilanjutkan Badan Koordinasi Umat Islam (BKUI).Seperti diketahui

pada masa itu kita tidak mempunyai kesempatan untuk mendirikan partai politik,

karena berhadapan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sekarang setelah kesempatan itu ada, semua anggota BKUI, perorangan-

perorangan, pribadi-pribadi yang terhimpun dalam Badan Koordinasi Umatr

Islam itu akhirnya sepakat bulat pada tanggal 17 Juli 1998, mengikrarkan Partai

Bulan Bintang.

Susunan Struktur Organisasi

Susunan struktur organisasi Partai Bulan Bintang terdiri dua bagian:

Mejelis Syura dan Dewan Pimpinan Pusat.

Mejelis Syura adalah majelis musyawarah yang terdiri dari sesepuh para

ulama, para cendikiawan.

Di samping Mejelis Syura, ada Dewan Pimpinan Pusat.yang terdiri dari

Ketua Umum, Wakil-wakil Ketua Umum, para ketua, Sekretaris Jendral,Wakil

Sekretaris Jendral, dan para Sekretaris, Bendahara Umum, Wakil Bendahara

Umum dan Bendahara. Susunan Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang

dilengkapi dengan Departemen-departemen, Seksi-seksi, Badan Otonom menurut

keperluan.

Simbol Bulan Bintang

Yang menjadi pertanyaan, mengapa partai ini mempergunakan nama

Partai Bulan Bintang. Bulan Bintang semata-mata adalah symbol, semata-mata

adalah lambang. Dalam masyarakat Islam pada umumnya baik di Afrika utara,

Page 87: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Timur Tengah, Afrika Selatan, maupun Asia Tenggara, Bulan Bintang

mengesankan sebagai simbol Islam.

Tetapi itu terserah bagaimana orang mengartikan simbol itu sendiri. Kalau

bapak-bapak dan ibu-ibu pergi ke gedung DPR, di depannya ada patung di

tengah-tengah kolam. Kalau kita lihat dan kita bertanya, patung ini simbol apa

dan lambang apa. Seribu orang bingung menafsirkannya. Tapi kata yang bikin

patung-patung itu adalah simbol musyawarah mufakat. Kalau saya sendiri

bingung, saya tidak tahu ini patung apa. Jadi kalau di sini digunakan simbol Bulan

Bintang, mudah-mudahan dipahami simbol ini identik dengan Islam, walaupun

kami tidak menutup kemungkinan adanya tafsiran lain. Bendera-bendera negara

di dunia ini ada juga yang menggunakan simbol bulan Bintang ini, yang mungkin

juga berarti Islam, tapi mungkin juga berarti bukan Islam.

Maksud kami menggambarkan simbol Bulan Bintang ini, tidak lain adalah

untuk menggambarkan: “kesinambungan historis perjuangan Islam sejak

berabad-abad lampau, sejak kaum Muslimin mulai tumbuh dan berkembang di

masyarakat kita ini, kemudian, berjuang mendirikan kesultanan-kesultanan

Muslim, kemudian bertempur melawan penjajah, dan akhirnya bahu-membahu

dengan segala komponen kekuatan bangsa kita mencapai kemerdekaan pada

tahun 1945. Dan dilanjutkan dengan perjuangan politik setelah kita merdeka,

sampai dengan sekarang ini”.

Penggunaan simbol Bulan Bintang adalah menggambarkan kepada para

pendukung partai ini, bahwa partai ini adalah simbol perjuangan umat Islam sejak

Page 88: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

berabad-abad lampau sampai sekarang, dan di masa yang akan datang.

Penggunaan simbol Bulan Bintang adalah semata-mata simbol historis

perjuangan bangsa. Dan kita tahu pula, simbol Bulan Bintang di masa yang lalu,

pernah digunakan Partai Masyumi, partai politik umat Islam yang semula

dimaksudkan akan menjadi satu-satunya partai poltik Islam di Indonesia, ketika

partai politk itu diumumkannya pada awal November 1945. pernah digunakan

oleh Bapak Anwar Harjono adalah kesinambungan historis. Partai ini seperti

diharapkan akan dipimpin oleh kaum muda, disupport oleh kaum muda, dan

direstui generasi tua di tengah-tengah masyarakat sekarang ini. Partai ini memang

akan dipimpin oleh kaum muda yang Insya Allah bebas KKN (Kolusi, Korusi,

Nepotisme).

Berbagai harapan orang mendirikan partai. Salah satunya adalah

dimaksudkan sebagai wahana untuk masuk dalam struktur kekuasaan poltik.

Karena itu kita menggunakan simbol Bulan Bintang, agar kita dengan segera

bisa memanggil kembali jamaah kita, sehingga kita tidak sulit mensosialisasikan

partai baru ini ketengah-tengah masyarakat. Sebab, tidak semua masyarakat kita

ini berpendidikan S1, S2, S3 atau guru besar. Kebanyakan masyarakat kita adalah

masyarakat awam yang tinggal di desa-desa. Dan bagi masyarakat kita itu simbol

menjadi hal yang penting, sehingga kita memutuskan menggunakan simbol Bulan

Bintang, dan kita menamakan partai ini dengan Partai Bulan Bintang. Seperti

yang disebut dalam Anggaran Dasarnya, partai ini berdasarkan Pancasila,

demikianlah sementara ini sambil kita menunggu Undang-undang Partai Poltik

Page 89: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

yang baru. Dirumuskan juga, partai ni beraqidah islamiya, (sekarang partai

beraqidah dan berasas Islam), dan bertujuan untuk merumuskan apa yang telah

dirumuskan dalam alinea terakhir pembukaan UUD ’45 sekarang ini, yaitu

mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut serta memelihara ketertiban dunai, untuk

kemajuan, untuk kesejahteraan dan akhirya unrtuk kemakmuran dan keadilan

sosial bagi seluruh rakya Indonesia.84

B. Asas, Visi Dan Misi Partai Bulan Bintang (PBB)

1. Asas Partai Bulan Bintang

Sejumlah pimpinan umat Islam mendirikan PARTAI BULAN

BINTANG dengan ISLAM sebagai ASAS-nya. Sungguhpun demikian, umat

Islam yang betul-betul beriman tidak mempunyai pilihan lain bila Allah dan

Rasul-Nya telah menetapkan sesuatu ketetapan tentang ajaran agama, maka

wajib taat menerima dengan sepenuh hati.

Persepsi, pemahaman dan implementasi Al-Islam sebagai Asas Partai

yang menjiwai Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART),

Pedoman Oarganisasi (PO), dan Khittah Perjuangan Partai diuraikan dalam

Tafsir Asas.

ASAS ialah “hukum dasar”; yang berkenaan dengan : “Dasar Cita-

Cita (perkumpulan atau organisasi partai).yang menjadi : “Dasar tumpuan

berpikir atau berpendapat.

84 ibid, hal. 76-78

Page 90: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Asas Islam bagi PARTAI BULAN BINTANG berarti bahwa partai

meyakini dengan sungguh-sungguh kebenaran Al-Islam. Sebagai agama

Allah yang diturunkan untuk mengeluarkan umat manusia dari suasana gulita

(kekafiran) kepada terang benderang.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat al-Baqarah ayat

257 sebagai berikut

/ وا��� ا��� ر إ�; ا�:�0'�ت �� 9��,�� ءا�� ا ا��� و��� ا�0 ت أو��2ؤه� آ=�وا@�A�ن�� ا ا�:�0'�ت إ�; ا��� ر �� 9��,CD�ر أ�)�ب أو� (257 :2/ةرقبلا) �1�&ون 2��� ه� ا��

“Allah pelindung orang-orang beriman; Dia mengheluarkan mereka dari

kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman); dan orang-orang yang kafir

pelindung-pelindungnya adalah thaghut, yang mengeluarkan mereka dari

cahaya kegelapan (kekafiran).” (QS. Al-Baqarah/ 2: 254)

Setiap ucapan, pemikian dan tindakan warga partai senantiasa

berlandaskan kepada ajaran Islam merupakan sumber inspirasi, motivasi,

hukum dan pandangan hidup dalam arti sesungguhnya. Bagi warga Bulan

Bintang cahaya iman akan memancarkan ukhuwah Islamiyah dan

menyuburkan shilaturahim dalam kehidupan bermasyarakat.

Asas Islam juga berarti bahwa PARTAI BULAN BINTANG dalam

segala kegiatannya berpedoman kepada petunjuk Al-Islam yang kaaffah.

Allah SWT. Berfirman dalam surat al-Rum ayat 30 dan Baqarah ayat

208 sebagai berikut :

Page 91: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

�FG� C�,و ���� ا�0/ A��ة ح �=2��0&H �� 206�� ا���س A�� ا�3�&�� J09� /2�� ا�&��� ذ�C ا�0L�ا ن �� ا���س أآM� و���'0�� (30 :30 /مورا)

Maka hadapkan wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah

atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusa menurut fitrah itu; Tidak

aa perubahan pada fitrah Allah; (itulah) agama yang lurus; Tetapi

kebenyakan manusia tidak mengetahui” (QS: Ar-Rum/30 : 30)

0 ااد1 ءا�� ا ا��� ��أ���� �� �0�Q�ا R� ا و�� آ���H� ات A1

�A2نS�ا / (208 :2/ةرقبلا) ���2 6&وT ��� إن

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara

keseluruhanya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan;

Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu” (QS: Al-Baqarah/ 2:

208)

Maka ajaran Islam adalah ajaran agama yang baik, lurus dan kaaffah.

Al-Islam adalah agama yang esensinya telah diturunkan Allah swt. Kepada

para Nabi sejak Nabi Adam alaihissalam. Kemudia Al-Islam diturunkan

kepada Nabi dan Rasul Penutup yaitu Muhammad saw, sebagai satu-satunya

agama yang telah disempurnakan untuk ditegakkan dalamkeutuhan hidup dan

kehidupan manusia.

Allah swt. Berfirman salam surat Asy-Syura ayat 13 :

و�� إ�C2 أوح2�� وا�ي ن ح� ب/ و�; �� ا�&��� �� ��� 4�ع .��2 ا أن وQ26; و� .; إب�اه2� ب/ و�'2Fأ ��� ا و�� ا�&F�=H� /2� ��� ا�0/ إ�2/ �&6 ه� �� ا�'S�آ2� 06; آ�HW� /2�إ �� .((13 :42/ىروشلا) X2�� �� إ�2/ و��&ي �S�ء

Page 92: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

“Dia (Allah) telah mensyari’atkan bagimu tentang agama yang telah

diwasiatkan-Nya kepada Nuh, dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada

Ibrahim, Musa dan Isa, yaitu tegakkan agama, dan janganlah kamu berpecah

belah di dalamnuya” (QS.Asy Syura/ 42: 13

PARTAI BULAN BINTANG ber-Asas Islam, artinya Partai Bulan

Bintang ini berpedoman seutuhnya pada ajaran Al-Islam, sebuah sistem

panduan hidup yang pokok-pokok ajarannya meliputi akidah, syariah, dan

akhlak. Dengan demikian Anggaran Dasar (AD), Pejuangan Partai

berpedoman pada pokok-pokok ajaran Al-Islam tersebut. Karena itu seluruh

aspek perjuangan dengan sikap, ucap dan perilaku segenap fungsionaris dan

kader partai harus berlandaskan dan berpedoman pada Al-Islam yang prinsip-

prinsip ajarannya cukup jelas, baik Al-qur’an maupun Al-Hadist.85

2. Visi dan Misi Partai Bulan Bintang

Visi Partai adalah terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang Islami

Misi Partai adalah membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang maju,

mandiri bekepribadian yang tinggi, cerdas berkeadilan, demokratis, dan turut

menciptakan perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai Islam.86

C. Konsep Dasar Partai Bulan Bintang Tentang Keagamaan, Kemasyarakatan

dan Kenegaraan

85 Penulis kutip dari TafsirAsas, diterbitkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan

Bintang, Jakarta, 11 Januarii 2009, h.12-15

86Penulis kutip dari Khittah Perjuangan Partai Bulan Bintang, Surabaya, April 2005, h. 118

Page 93: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

1. Konsep Dasar Partai Bulan Bintang Tentang Keagamaan

Al-Islam adalah agama Fitrah yang diturunkan Allah bersesuaian

dengan iradah-Nya dalam menciptakan manusia. Karena itu ajaran-ajaran Al-

Islam merupakan sebuah sistem pedoman dan tuntunan hidup yang

komprehensip dan munasabah (relevan) dengan keutuhan seluruh aspek hidup

dan kehidupan manusia. Manusia menghadapkan dan mengarahkan hidupnya

untuk menegakkan Al-Islam seutuhnya. Al-Qur’an pada surat al-Rum ayat

30, secara eksplisit menyebutkan :

�FG� C�,و ���� ا�0/ A��ة ح �=2��0&H �� 206�� ا���س A�� ا�3�&�� J09� /2�� ا�&��� ذ�C ا�0L�ا ن �� ا���س أآM� و���'0�� (30 :30 /مورا)

“Maka hadapkan wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah

atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusa menurut fitrah itu; Tidak

aa perubahan pada fitrah Allah; (itulah) agama yang lurus; Tetapi

kebenyakan manusia tidak mengetahui” QS: (Ar-Rum/30: 30).

Pedoman dan tuntunan yang lazim di sebut Syari’at Islam,

diteladankan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang ibadah

mahdhah (ritus /khusus) dan ghair mahdhah (muamalah/umum). Keteladanan

Rasulullah dengan melaksanakan Syari’at Islam secara utuh stelah Hijrah di

Madinah, merupakan sunnah yang wajib diikuti umat Islam kapan pun dan

dimanapun. Implementasi Syari’at Islam yang disunnahkan Rasulullah di

Madinah dengan menggambarkan keutuhan sistem Al-Islam, seperti spiritual,

moral, poltik, hukum, pendidikan, ekonomi, dan sistem sosial.

Page 94: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Allah swt. Pun menyeru umat yang beriman agar menerima dan

melaksanakan Al-Islam secara utuh, sebagaimana dalam Al-Qur’an pada

surat al-Baqarah ayat 208 :

0� �� اد01 ا ءا�� ا ا��� اأ���� �Q�ا R� ا و�� آ���H� ات A1

�A2نS�ا / (208 :2/ةرقبلا) ���2 6&وT ��� إن

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara

keseluruhanya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan;

Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu” (QS: Al-Baqarah/2:

208)

Menerima dan menegakkan Al-Islam secara utuh juga bermakna

membentengi diri terhadap segala tipu daya syaitan, yang selalu mendorong

manusia agar cenderung menerima dan melaksanakan Al-Islam sebagian saja,

dan meninggalkan bagian lainnya yang akan dialami syaitan, dirasakan pula

oleh manusia.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 85 diterangkan :

0 ن ه[��ء أنH� ث�HL� ��Q=ن أن د��ره� �� ���� �L��� و9��,� آ� وإن وا��&وان ب��ث� 206�� �:�ه�ونG� دوه� أ.�رى�=� �� ن إ1�ا,�� 206�� �)�م وه]H�أ _�� و��=�ون ا��H�ب ب_��اء �'� ب , �� 3�=� C�ذ ���� �ي إ� 1 � ا�&�ن�2 ا�)�2ة � ا�6 ب3��a ا�0/ و�� ا��اب أ4&� إ�; ��د�ون ا�R��2L و� م (85 :2/ةرقبلا) ��'0 ن

“Apakah kamu beriman (percaya) kepada sebagian dari AZ-Kitab (Taurat)

dan mengingkari sebagian yang lain? Tidakklah ada balasan bagi yang

berbuat demikian daripadamu, melainkan kehinaan dalam kehidupan di

dunia pada hari kiamat, mereka akan dihadapkan pada siksaan yang berat;

Dan Allah tidak lalai terhadap apa yang kamu kerjakan” (Al- Baqarah/ 2 :

85)

Page 95: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Pelaksanaan Syari’at Islam yang utuh dalam kehidupan masyarakat,

bangsa, dan negara memerlukan posisi dan peran politik yang kuat. Karena itu

perjuangan poltik umat Islam seperti yang dilaksanakan PARTAI BULAN

BINTANG merupakan kewajiban syar’I dalam upaya melaksanakan

kewajiban mengikuti sunnah (teladan ) Rasulullah Shallahu ‘alaihi

wasalam.87

Di samping itu semua, kalau syariat Islam ditegakkan betul akan

beres semua. Makanya Partai Bulan Begitu. Partai Bulan Bintang akan tetap

menjunjung syariat Islam dan tidak akan merugikan agama lain.88

2. Konsep Dasar Partai Bulan Bintang Tentang Kemasyarakatan

Islam mensyariatkan kepada manusia bahwa dalam rangka

menjalankan tugas ke-khalifah-an (kepemimpinan) tentunya secara fitrah

harus diawali dari diri sendiri (pribadi)dalam ketaatan menjalankan syariatkan

sebagai wujud pengabdian kepada Allah (hablu ‘u-mina ‘l-Laahi) dan sosial

kemasyarakatan (hablu- ‘n-mina ‘n-naasi), sebagaimana firman-Nya pada

surat al-Maidah ayat 105 :

إذا ض3 �� ��b�آ� �� أن=Q�� 206�� ءا�� ا ا��� ��أ�����H�&H; اه�إ /�D�� ,'2�� ��,��� ا�0�0 ن آH�� ب'� 2��'�� .( 105 : 5/ةدئاملا)

87 TafsirAsas, h 20-22

88 Hasil wawancara penulis dengan anggota majlis syura PBB yang juga ketua LPPI , M.

Amin Djamaludin, tangal 9 Maret 2009. di kantor LPPI.

Page 96: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah arang yang sesat

itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat

petunjuk, hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan

menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. Al-Maidah/5:

105)

Sejalan dengan ketaatan untuk diri sendiri ini, diisyaratkan pula

kepada manusia dalam menjalankan tugas ke-khilafah-an (kepemimpinan)

untuk memelihara keluarga, sebagaimana firman Allah, pada At-Tahrim ayat

6 :

ا ءا�� ا ا��� ��أ����F ��Q=ده� ن�را وأه20�� أن Fس و� ا�� ن �� 4&اد @�0ظ �0�ئR� 206�� وا�)�Wرةg�� / أ��ه� �� ا�0 (6 :66/ميرحتلا) �[��ون �� و�=0� ن

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari

api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar-kasar, yang tidak mendurhakai Allah terhadap

apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa

yang diperintahkan” (QS. At Tahrim/ 66 : 6)

Pada dasarnya, ketaatan diri sendiri (pribadi) dan keluarga terhadap

syariat Allah merupakan ponasi bagi pelaksanaan tugas ke-khalifah-an

(kepemimpinan), mengingat pribadi merupakan individu dalam masyarakat

dan keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat, karena itu baik

buruknya kehidupan masyarakat dan bangsa terletak pada baik-buruknya

pribadi dan keluarga yang hidup dalam masyarakat suatu bangsa tersebut.

Masyarakat adalah kumpulan manusia secara kolektif menempati

suatu kawasan tertentu, hidup bergaul satu sama lain dalam

Page 97: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

menyelenggarakan kepentingan bersama. Manusia adalah mahluk

bermasyrakat, karena secara alamiah manusia tidak mungkin hidup

menyendiri. Bangsa adalah kumpulan masyarakat yang mendiami suatu

kawasan tertentu, baik berdasarkan ikatan kesamaan keturunan ataupun

terbentuk karena kesamaan terntentu, ataupun terbentuk karena kesamaan

nasib dan kehendak. Sedangkan negara adalah bangsa tersebut.89

3. Konsep Dasar Partai Bulan Bintang Tentang Kenegaraan

Negara adalah organisasi kekuasaan untuk mengelola kepentingan

bersama dalam rangka amar ma;ruf nahi munkar, untuk menciptakan tatanan

masyarakat yang dikehyendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Negara

memiliki kekuasaan dalam merumuskan kebijakan, melakukan tindakan,

bahkan memaksakan sesuatu, berdasarkan kuasa yang diberikan oleh norma-

norma hukum yang berlaku dan dilandasi oleh prinsip keadilan, kejujuran dan

kebenaran. Bagi warga Bulan Bintang, negara adalah wadah dan sekaligus

alat untuk mencapai tujuan menegakkan syariat Islam, dan negara bukanlah

tujuan itu sendiri.

Sebagai alat, keberadaan negara adalah sebagai institusi yang perlu

diciptakan, karena tanpa adanya negara, mustahil orang dapat merealisasikan

tujuan bersama. Negara adalah alat yang bersifat keduniaan, di mana warga

Bulan Bintang berkewajiban mempedomani syariat Islam untuk membangun

negara.

89 Ibid, h.51-53

Page 98: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Dalam membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara, warga Bulan Bintang memperjuangkan tegaknya tatanan

masyarakat yang menjadi cita-cita Islam. Setiap masalah yang dihadapi

bersama wajib dipecahkan secara musyawarah yang berlandaskan hikmah dan

kebijaksanaan serta senantiasa memohon petunjuk dari Allah Subhanahu

Ta’ala.

Allah SWT berfirman dalam pada surat al-Nahl ayat 125 :

�32 إ�; ادع. C�� و,�د��� ا�)R�Q وا�' R:6 ب��)�'R ربH ب����02/ 6� ض3 ب'� أ06� ه ربC إن أحQ� ه. أ06� وه��&H�'�ب�

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang

baik, dan bantahlah mereka dengan cara baik.” (QS. An-Nahl/ 16: 125)

Musyawarah dikembangkan dari prinsip syura yang menjadi cirri

umat beriman dan merupakan amanat Allah supaya pihak-pihak yang

berwenang dalam masyarakat dan negara menegakkan syura dan

memusywarahkan masalah bersama dengan rakyat, sebagaimana diterangkan

dalam Asy-Syuraa ayat 38 :

(38 :42/ىروشلا) ب2��� 4 رى وأ��ه�

“Dan urusan di antara mereka (diputuskan dan ditetapkan) berdasarkan

syura (musyawarah) di antara mereka” (QS. Asy-Syuraa/ 42: 38)

Allah berfirman dalam Ali Imran ayat 159 sebagai berikut :

�� و�4وره� ��G�(159 :3/نارمع لا) ا

Page 99: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

“Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu (kepentingan

bersama)” (QS. Ali-Imran/ 3 :159)

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut

terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah

mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka,

mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka

dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka

bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang

yang bertawakkal kepada-Nya.

Warga bulan Bulan Bintang kini sepenuhnya bahwa ajaran Islam

universal dalam memberikan bimbingan tentang cara penyelenggaraan

kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.90

90 Ibid, h.53-55

Page 100: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

BAB IV

SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG (PBB)

TENTANG KEBEBASAN BERAGAMA KASUS PELARANGAN

PENYEBARAN AHMADIYAH DI INDONESIA

A. Pandangan Fungsionaris Partai Bulan Bintang (PBB) Terhadap Kebebasan

Beragama

Berbicara kebebasan beragama di negara Republik Indonesia, sudah di

jamin oleh konstitusi yang menjamin kebebasan umat beragama dalam

menjalankan kegiatan kepercayaan agamanya itu. Tanpa gangguan, dari setiap

agama lainnya. Kebebasan beragama juga berarti, setiap agama bebas

menjalankan agamanya sesuai dengan dasar-dasar pokok ajaran agamanya itu.

Tidak boleh agama umat yang banyak pengikutnya, memaksa umat yang sedikit

untuk masuk ikut agama mereka itu karena hal ini sudah di jamin oleh konstitusi

negara RI.91

Agama Islam menyatakan bahwa setiap pemeluk agama mempunyai

kebebasan untuk mengamalkan syari’at agamanya masing-masing. Bagi orang

Islam adalah amalan menurut syari’at Islam, dan bagi penganut agama lain,

adalah amalan menurut syari’at agama mereka masing-masing. Sebagaimana

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat Al-kafirun ayat 1-6 :

91 Wawancara pribadi dengan anggota Majelis Syura PBB, M. Amin Djamaluddin, Jakarta,

tanggal 9 Maret 2009. di kantor LPPI

Page 101: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

�&ون و�� أنH� �6ب&ون �� أ6�& و�� �� �� &�3F ��أ���� ا�����ون �� أ6 �� و�� د��أن� �6ب& �� 6�&�� و�� أنH� �6ب&ون �� أ6�& ��� د��

)6-1: 109/ا�����ون(

“Katakanlah : Hai orang-orang kafir, Saya tidak akan menyembah apa yang

kamu sembah, Dan kamu juga bukan penyembah Tuhan yang saya sembah, Dan

saya bukan penyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu bukan pula

penyembah Tuhan yang saya sembah, Untukmulah agamamu, dan bagikulah

agamaku. (QS. Al-Kafiruun/109: 1-6)

Dalam kehidupan beragama, umat Islam tidak boleh mengganggu umat

lain, dan umat lain pun tidak boleh mengganggu umat Islam, dalam bentuk

gangguan apapun, baik fisik maupun non fisik. Umat Islam harus memberi

kebebasan umat lainnya untuk beribadat menurut agamanya masing-masing dan

juga sebaliknya. Apabila umat Islam diganggu kebebasannya, kehormatannya

atau kepentingannya maka Islam membenarkan untuk mempertahankan diri,

dalam rangka membela kesucian agama (hifz al-din), mempertahankan jiwa (hifz

al-nafs) menghindari kerusakan dan menjaga kesehatan akal (hifz al-aql),

mempertahankan harta (hifzl-mal), dan membela untuk mempertahankan kesucian

keturunan (hifz-nasl)92

.

Namun ketika menjalankan kebebasan beragama ini sudah masuk ranah

menodai suatu agama. Bahwa fungsionaris PBB berpendapat, kehadiran

Ahmadiyah dinilai telah menyelewengkan ajaran agama Islam. Karena adanya

pengakuan nabi setelah Nabi Muhammad SAW hal ini sudah tidak masuk hal

92 Suparman Usman, Hukum Islam : Asas-asas dan Studi Hukum Islam dalam Tata Hukum

Indonesia, (Jakarta, Gaya Media Pratama, 2001), h. 201

Page 102: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

sebatas kebebasan beragama saja, namun juga merusak dasar pokok ajaran Islam

karena sudah mengacak-acak agama Islam.93

Sebab Allah Subhanallahu wa

Ta’ala mengutus Nabi Muhammad SAW adalah sebagai penutup para nabi

sebagaimana firman Allah Subhanallahu wa Ta’ala dalam surat Al-Ahzab ayat

40:

�2�2��� آ�ن �)'& أب� أح& �� ر,���� و��� ر. ل ا�0/ و�1�� ا���ء 206'�4 � )40: 33/اoح`اب (وآ�ن ا�0/ ب3�

“Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia

adalah urusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala

sesuatu” (QS. Al-Ahzab/33 : 40)

Dari ayat di atas jelas menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah

utusan Allah yang terakhir yang menyempurnakan nabi dan rasul sebelumnya.

Tidak ada nabi dan rasul setelah kerasulan Muhammad SAW. Rasulullah di

ibaratkan seperti batu bata terakhir yang memperindah istana, yang jika tidak ada

Muhammad SAW berarti tidak ada istana yang indah dan megah.94

Apabila umat Islam diganggu kebebasannya, kehormatannya atau

kepentingannya maka Islam membenarkan untuk mempertahankan diri, dan juga

dalam rangka membela kesucian agama (hifz al-din)95

.

93 Wawancara pribadi dengan anggota Majelis Syura PBB, M. Amin Djamaluddin, Jakarta,

tanggal 9 Maret 2009. di kantor LPPI

94 Armansyah, Jejak Nabi “Palsu”. (Jak-sel: Penerbit Hikmah PT Mizan Publika), cet, 1. h.

21

95 Suparman Usman, Hukum Islam : Asas-asas dan Studi Hukum Islam dalam Tata Hukum

Indonesia h. 201

Page 103: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Negara Indonesia adalah negara yang mejemuk, termasuk kemajemukan

agama. Islam mengajarkan kemajemukan itu tidak perlu menyebabkan timbulnya

konflik dan permusuhan, karena sampai akhir zaman pun di muka bumi akan

terus di jumpai kemajemukan etnik, bangsa dan agama. Warga Bulan Bintang

mencari kesepakatan-kesepakatan bersama dalam menyelenggarakan kepentingan

bersama dan demi mencapai kemaslahatan bersama pula.96

Kemajemukan negara

RI ini pun, janganlah melupakan untuk menghormati kebebasan umat beragama

dalam menjalankan keyakinannya, agar berjalan kebebasan beragama.97

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama, bangsa yang percaya

kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agama yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah

Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindhu dan Budha.98

Agama-agama yang telah

ada ini dapat menjalankan kebebasan beragama maksudnya, orang Hindu bebas

menjalankan ajaran Hindu sesuai dengan dasar-dasar ajarannya agama Hindu

Orang Budha bebas menjalankan ajaran dasar-dasar agama Budha, orang Kristen

katolik bebas menjalankan ajaran katolik sesuai dengan ajaran dasar-dasar ajaran

agama Kristen katolik. Orang Islam juga bebas menjalankan ajaran Islam sesuai

dengan ajaran dasar-dasar agama Islam.99

96 Penulis kutip dari TafsirAsas, diterbitkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang, Jakarta, 11 Januari 2009, h.56

97 Wawancara pribadi dengan anggota Majelis Syura PBB, M. Amin Djamaluddin, Jakarta,

tanggal 9 Maret 2009. di kantor LPPI

98 Suparman Usman, Hukum Islam : Asas-asas dan Studi Hukum Islam dalam Tata Hukum

Indonesia, h.193

99 Wawancara pribadi dengan anggota Majelis Syura PBB, M. Amin Djamaluddin, Jakarta,

tanggal 9 Maret 2009. di kantor LPPI

Page 104: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Namun lahirnya ajaran Ahmadiyah dinilai umat Islam telah menyimpang

karena telah bertentangan dengan dasar pokok agama Islam, seperti adanya

pengakuan nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Ajaran ini pun sudah keluar dari

Islam dan harus dilarang atau bikin agama sendiri100

dan jangan mengatas

namakan Islam.101

Jemaah Ahmadiyah memang satu rumah dengan agama Islam,102

namun

karena dengan segala pemahaman kepercayaannya itu menyebabkan banyaknya

tindakan-tindakan masyarakat untuk melarangnya. Yang pada akhirnya

pemerintah telah mengeluarkan SKB 3 Menteri untuk menghentikan segala

bentuk kegiatan penafsiran tentang adanya nabi setelah Nabi Muhammad SAW,

bagi aliran Ahmadiyah. Dengan alasan beragama dan kebebasan menjalani

keyakinan itu merupakan hak asasi manusia. Ajaran Ahmadiyah tetap menjadi

ormas keagamaan dan beribadah sesuai dengan pahamnya.103

Kebebasan agama

adalah hak yang paling asasi di antara hak-hak manusia sebagai makhluk ciptaan

Tuhan. Hak kebebasan agama bukan pemberian negara atau bukan pemberian

golongan. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa itu sendiri

tidak memaksa setiap umat manusia untuk memeluk dan menganutnya.104

Agama

100 Ibid

101 Ibid

102 Ibid

103 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, hal.10

104 Ibid, h.178

Page 105: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Islam sendiri tidak membenarkan adanya paksaaan dalam memeluk suatu agama,

firman Allah SWT :

ت @�A�ب� �=�� �'� ��a�4& �� ا���ا �2�� &F ����� ا�& rإآ�ا �� /و�[�� ب��0/ L�& ا.CQ'H ب����وة ا� ثL; �� ان=�gم ��� وا�0

�206 s2'.) ة�L� )256: 2/ا�

”Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas

(perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barangsiapa

ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sesungguh, dia telah

berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha

Mendengar, Maha mengetahui”(QS. Al-Baqarah/2 : 256)

Agama Islam diacak-acak umat Islam sudah punya nabi dari Mekkah

datang mereka nabi dari India.105

Kalau benturan pemahaman agama sudah

terjadi, telebih menodai sebuah agama, lalu di mana letak arti kebebasan

beragama. Karena hak umat beragama untuk membela agama yang telah dianut

atas penodaan tersebut.

Umat beragama dituntut untuk memerankan fungsi agama sebagai

kemaslahatan manusia. Sejatinya mereka mengembangkan interpretasi (tafsir)

yang memiliki semangat perdamaian dan kerukunan antarumat beragama.

Pengembangan interpretasi semacam ini, diyakini mampu mencerahkan

keberagaman umat. Ini diyakini mampu menciptakan kedamaian, keadilan,

105 Wawancara pribadi dengan anggota Majelis Syura PBB, M. Amin Djamaluddin, Jakarta,

tanggal 9 Maret 2009. di kantor LPPI

Page 106: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

toleransi, dan nilai-nilai kemanusiaan lainnya dalam kehidupan bermasyarakat

dan berbangsa.106

Perdamaian dan kerukunan adalah hal yang di inginkan semua manusia,

begitu pun dalam hidup beragama. Namun kehadiran Ahmadiyah membuat hal itu

seolah tak berarti. Karena umat Islam tidak bisa menerima dengan adanya

penodaaan agama yang dilakukan oleh Ahmadiyah. Sehingga kehadiran

Ahmadiyah telah merusak makna dari kebebasan beragama itu sendiri, membuat

perdamian dan kerukunan menjadi sulit terwujud. Dan yang terjadi adalah segala

perusakan dan kekrasan terhadap mereka.

Kebebasan beragama yang selama ini tidak ada masalah107

namun

sekarang hal itu telah di cederai dengan makna perusakan agama oleh

Ahmadiyah. Jika memang ingin mengatas namakan kebebasan beragama,

kemurnian ajaran Islam harus dikembalikan. Dan Ahmadiyah harus meninggalkan

keyakinan mereka selama ini, serta mengakui bahwa tidak ada nabi Setelah Nabi

Muhammad SAW. Dalam pandangan Islam bentuk kerukunan, toleransi dan kerja

sama antarumat beragama dibedakan dalam bidang akidah, dan muamalah.

Dalam bidang akidah adalah semua hal yang berkaitan dengan prinsip-

prinsip agama, termasuk di dalamnya masalah ketauhidan dan pelaksanaan ibadah

mahdhah. Bidang ini yang membedakan syari’at agama Islam dengan agama lain,

106 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, h. 191

107 Wawancara pribadi dengan anggota Majelis Syura PBB, M. Amin Djamaluddin, Jakarta,

tanggal 9 Maret 2009. di kantor LPPI

Page 107: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

seperti ucapan syahadat, kaifiat (cara) shalat, haji, serta pengakuan Nabi

Muhamad SAW sebagai nabi terakhir (khatamin Nabiyyin). Dalam bidang akidah

dan ibadah mahdah ini, bentuk kerukunan, toleransi dan kerjasama tidak boleh

mengaburkan dan merusak akidah dan atau ibadah itu sendiri, baik dengan cara

tindakan orang lain yang mengkaburkan akidah dan ibadah syaria’at Islam

tersebut maupun dengan cara orang Islam mengikuti upacara keagamaan orang

non Islam.108

Uraian di atas telah jelas memberikan penjelasan bahwa sesungguhnya

tidak boleh kita merusak atau istilah di atas mengaburkan akidah bagi umat

beragama yang telah di yakini. Namun begitu, tak terkecuali dengan ajaran

Ahmadiyah selama kehadirannya terus menjadi konflik yang berkepanjangan.

Karena kehadiran ajarannya telah mengacak-acak agama Islam itulah yang

disampaikan M. Amin Djamaluddin anggota dari majelis syura Partai Bulan

Bintang yang juga ketua LPPI ini kepada penulis, kalau berbicara kebebasan

beragama bikin saja agama Ahmadiyah jangan mengacak-ngacak agama Islam,

bikin agama baru biar berjalan kebebasan beragama.

B. Pandangan Fungsionaris Partai Bulan Bintang (PBB) Terhadap Paham

Ahmadiyah

Sesat itulah kata yang selalu ajaran Ahmadiyah ini terima, namun tak

membuat surut keyakinan mereka. Walaupun sudah banyak umat Islam yang

108 Suparman Usman, Hukum Islam : Asas-asas dan Studi Hukum Islam dalam Tata Hukum

Indonesia, h.198-199

Page 108: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

menentangnya. Pangkal utama adanya kesesatan adalah karena akal tidak tunduk

pada wahyu, akal tidak dibekali ilmu yang benar, dan akal tidak mengikuti

penafsiran yang benar, yaitu penafsiran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad

Shallallu Alaihi wa Sallam atau sahabat-sahabatnya. Faktor-faktor ini masih pula

diliputi dengan hawa nafsu dan aneka kepentingan, sehingga jauh dari kebenaran.

Seandainya para aliran tokoh aliran sesat mau menggunakan akalnya

sesuai dengan fungsinya yaitu pasrah kepada wahyu, maka ketika diberitahukan

tentang kesesatannya tentu mereka rujuk kepada wahyu. Namun syetan dan hawa

nafsu serta aneka kepentingan mereka telah mengalahkan akal mereka, sehingga

fungsi akalnya yang harus tunduk pada wahyu itu mereka pertahankan untuk

diposisikan sebagai penunduk wahyu. Sehinga mereka menafsirkan wahyu sesuai

dengan akal mereka, yang pada hakekatnya akal mereka itu telah disetir oleh

syetan, hawa nafsu, dan aneka kepentingan itu tadi. Maka aliran-aliran sesat itu

bukannya agama wahyu, tetapi agama ciptaan akal mereka.109

Bagi Partai Bulan Bintang aliran Ahmadiyah itu mempunyai nabi sendiri,

mempunyai tempat suci sendiri, dan mempunyai kitab suci sendiri. Kalau Islam

kan syaratnya tiga, Nabinya Muhammad, kitab sucinya Al-Qur’an, tempat

109 Hartono Ahmad Jaiz, Aliran dan Paham Sesat di Indonesia, Jak-tim: Pustaka Al-Kautsar,

2008, hal. 24

Page 109: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

sucinya Mekkah, Madinah. Sekarang Ahmadiyah ini mempunyai nabi sendiri,

kitab suci sendiri, tempat suci sendiri. 110

Ahmadiyah bahkan sudah keluar dari Islam. Hal ini yang disampaikan

kepada penulis dari anggota majelis syura Partai Bulan Bintang yang juga

anggota LPPI, M. Amin Djamaluddin. Meninggalkan atas nama Islam dan

membuat agama baru111

agar Islam lepas dari penodaan agama. Ketika seseorang

yang mengaku telah menerima wahyu ini pun penafsiran yang salah dalam Islam,

karena yang bisa menerima wahyu adalah nabi dan rasul yang telah ditunjuk oleh

Allah untuk menjalankan perintahNya. Sebagai pembawa wahyu untuk di ajarkan

kepada umat manusia. Dan sebagaimana Firman Allah Subhanallahu wa Ta’ala

yang telah menyampaikan wahyu kepada Rasulullah SAW dalam surat Asy-

Syura ayat 52 :

وآ�C أوح2�� إ�C2 روح� �� أ��ن� �� آv� �&ري �� ا��H�ب و�� Cا��'�ن و��� ,r��0� ن را ن�&ي ب/ �� ن�Sء �� 6��دن� وإن

�2LHQ� ; ��اط�ي إ&�H�) ر S�52: 42/ا(

“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur’an)

dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab

(Al-Qur’an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur’an itu cahaya,

dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-

hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada

jalan yang lurus.” (QS. As-Syuraa/42: 52)

110 Wawancara pribadi dengan anggota Majelis Syura PBB, M. Amin Djamaluddin, Jakarta,

tanggal 9 Maret 2009. di kantor LPPI

111 Ibid

Page 110: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Dalam berbagai kesempatan, Mirza mengaku sebagai seorang nabi. Dia

mengaku bahwa dirinya telah mendapatkan wahyu dari langit, baik dia

mengatakan kenabiannya adalah samaran, ataupun mengaku sebagai nabi baru

yang independent. Dan dalil yang menegaskan bahwa dirinya diutus Tuhannya.

Dia juga harus membuktikan kebenaran atas pengakuannya.

Bukti-bukti kenabian para nabi sangat banyak dan beragam. Setiap

manusia harus memperoleh salah satu di antara bukti kenabian para nabi yang

sesuai dengan dengan kondisinya dan sejalan dengan fitrahnya. Bukti-bukti

kebenaran para nabi dapat dilihat dari sejarah masa lalunya, mukjizat yang

diperlihatkan Allah melalui tangan-tangan mereka, syariat dan akidah yang sesuai

dengan karakteristik manusia, dan sejalan dengan syariat para nabi.

Ketika menyelami sejarah kehidupan Mirza, kita sama sekali tidak

menemukan sesuatu yang dapat dijadikan sebagai dalil atas kebenaran

kenabiannya. Ia berperilaku kotor, berkepribadian labil, dan kurang perhatian

terhadap lingkungan dan kerabatnya. Secara keseluruhan, ia sama sekali tidak

memiliki akhlak yang dapat mengangkat derajatnya, atau akhlak yang

menunjukan kesiapannya untuk melaksanakan salah satu di antara tugas dalam

rangka perbaikan.112

Argumentasi tentang kesesatan dan kesalahan ajaran Ahmadiyah yakni

Pertama, telah menganggap Mirza Ghulam Ahmad menganggap dirinya nabi dan

112 Thaha Dasuki Hubaisyi, Munculnya Aliran-Aliran Sesat di Abad Modern, Penerjemah

Amirullah Kandu, (Bandung: Cv Pustaka Setia , 2006), h. 300-301

Page 111: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

rasul hal ini merupakan kesalahan yang fatal, karena posisi Nabi Muhammad

dalam Islam adalah sentral. Bila kitab suci umat Islam adalah Al-Qur’an, maka

penerima dan penyampainya adalah Nabi Muhammad. Tanpa beliau, kita tidak

akan mengenal Al-Qur’an. Selain itu, beliau adalah uswah hasanah (contoh

sempurna) dari penerapan Al-Qur’an itu sendiri (Al-Ahzab:21), yaitu sebagai

berikut :

�L& آ�ن ��� �� ر. ل ا�0/ أ. ة حR�Q �'� آ�ن ��, ا�0/ وا�2 م )21: 33/ح`باo (ا�1x� وذآ� ا�0/ آ2M�ا

“Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu

(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat

dan yang yang banyak mengingat Allah” (QS. Al-Ahzab/33: 21)

Kemudian sampai Allah SWT menegaskan bahwa mematuhi beliau adalah

identik dengan mematuhi Allah (An-Nisa: 80)

; �'� أر.0��ك 206�� � ل L�& أ�zع ا�0/ و�� �.�� sA� ا�� )80: 4/ا���Qء (ح=2:�

“Barangsiapa menaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah

menaati Allah. Dan barang siapa berpaling (dari ketaatan itu), maka ketahuilah

Kami tidak mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi pemelihara mereka” (An-

Nisa’/4: 80)

Jadi bila Ahmadiyah mengklaim Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi,

terjadilah dua kesalahan besar, yaitu (1) klaim itu tidak berdasar dalil Al-Quran

dan (2) klaim itu malahan meruntuhkan sendi utama Islam itu sendiri. Ahmadiyah

telah menghancurkan Islam itu sendiri, karena telah mencampakkan Nabi

Muhammad dengan peran sentralnya tersebut.

Page 112: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Kedua, meski mengatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad bukan rasul

yang membawa syariat atau hukum baru, ternyata mereka mempunyai kitab suci

bernama Tadzkirah yang ditengarai sejumlah peneliti sebagai “ bajakan ” atau

saduran dari

Al-Qur’an, tentu demi kepentingan pembenaran atas status Mirza Ghulam

Ahmad sebagai rasul dan/atau Imam Mahdi. Tapi mereka selalu mengatakan

bahwa kitab suci mereka sama dengan “aliran Islam yang lain” yaitu Al-Qur’an.

Bila demikian, ini menjadi tanda dualisme sikap mereka. Demi

kepentingan propaganda keluar, atau sebagai taqiyah alias penyamaran alias

dissimulasi (penyembunyian identitas kepercayaan) ketika mereka sedang merasa

terancam oleh “aliran Islam lain” mereka mengatakan bahwa kitab suci mereka

adalah Al-Qur’an. Tapi dalam kenyataan mereka mempunyai kitab suci, yang

boleh jadi kitab yang satu (Tadzkirah) dianggap sebagai korektor, atau

setidaknya pelengkap, berarti Al-Qur’an tidak lengkap. Dengan demikian

logikanya, Al-Qur’an itu bukan lagi kitab suci.

Ketiga, Ahmadiyah lahir di India (tahun 1889 M) pada masa penjajahan

Inggris, dan konon ‘mengharamkan’ jihad melawan Inggris. Mau tak mau,

Ahmadiyah harus menerima vonis bahwa mereka adalah bikinan Inggris, yang

dilemparkan seperti bola panas ke tengah umat umat Islam sedunia, untuk

membuat ‘barisan’ umat Islam porak poranda. Dengan kata lain, mereka adalah

salah satu alat divide et impera (pecah-belah dan jajah) dari kaum penjajah. Hal

yang satu ini boleh dikatakan merupakan ‘kesalahan sejarah’ mereka; dan

Page 113: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

kesalahan itu terus berlanjut dengan kenyataan bahwa sampai kini tahta khalifah

dan pengendalian seluruh kegiatan mereka justru bertempat di London.

Keempat, Ahmadiyah berambisi menjadi imam bagi umat Islam seluruh

dunia. Ambisi ini jelas sudah mereka wujudkan melalui pembentukan lembaga

kekhalifahan (khalifah) yang cukup rapi dan jelas membuat konon berkembang

pesat di seluruh dunia. Di Indonesia saja mereka mempunyai seorang wakil

khalifah atau amir (Abdul Basit), dan mempunyai 309 kantor cabang, dengan

keseluruhan 500 ribu orang. Dari sekian anggota itu, mereka mengumpulkan dana

500 juta rupiah per bulan (Koran Tempo, 31 Juli 2006).

Dan kesalahan lain mereka adalah mendirikan Televisi Muslim Global

yang siarannya ditebarkan keseluruh dunia dengan satelit yang menggantung dari

langit menggambarkan Islam yang indah, lembut dan damai. Meski menggelikan,

maklumat itu jelas mengisyaratkan ambisi mereka untuk memimpin umat Islam

sedunia, dan itulah mungkin yang membuat mereka terserang penyakit

megalomania (merasa besar). Karena itulah mereka tidak bisa menerima fatwa

pihak mana pun yang menuntut mereka untuk bubar. Kesalahan-kesalahan

mereka di mata umat Islam, bagi mereka justru merupakan kebenaran-kebenaran

yang harus diperjuangkan, mungkin sampai titik darah penghabisan. Tapi bila

bersikap demikian, itulah kesalahan mereka yang kelima.113

113 Penulis kutip dari pernyataan Ahmad Husein, Anggota Forum Studi Al-Qur’an Jakarta

dalam Taloid Suara Islam: Memperjuangkan Aspirasi Hal-Hak Umat, Edisi 49, Tanggal 1-14

Agustus, 2008, h. 30

Page 114: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Bagi umat Islam kesalahan-kesalahan seperti yang disebutkan di atas,

tidak dapat di tolerir oleh umat Islam. Dan satu hal yang tidak bisa diterima

umat Islam adalah karena Ahmadiyah sudah masuk ranah yang prinsipil dalam

ajaran agama Islam, yaitu pengakuan adanya nabi setelah Nabi Muhammad SAW.

Pernyataan Mirza sebagai nabi terjadi pada tahun 1901 secara terang-

terangan. Dia mengaku bahwa dia menerima kenabian. Dia adalah nabi

independent sama dengan kenabian para nabi dan rasul. Jadi, tidak perlu lagi

mengeluarkan dalih (atas kenabiaanya). Memang, tidak diperbolehkan bagi

seorang nabi membuat dalih apa pun atau mengikuti metode yang bertujuan

mencari perhatian.

Berikut beberapa pernyataan Ghulam Ahmad :

“Sesungguhnya Allah Yang Mahakuasa akan memelihara Qadian dari orang-

orang yang berbuat kerusakan, hingga kalian mengetahui bahwasanya

keselamatan Qadian disebabkan keberadaan utusan Allah di Qadian.”

Ghulam Ahmad mengaku bahwa dalil-dalil tersbut diturunkan sebagai

wahyu dari Allah.

“Dia-lah yang telah mengutus rasulnya dengan petunjuk dan agama yang

benar agar Dia memenangkannya di atas semua agama”

“Sesungguhnya Tuhan itu adalah Tuhan yang telah mengutus rasulnya, atau

orang ini (Ghulam), dengan petunjuk, dengan agama yang benar, dan dengan

akhlak.”

Dalam buku Al-Khuththah Al-Ilahiyah, dia berkata,

“Apakah kalian telah melihat kalau alu ini diutus oleh Allah. Lalu kalian

mendustakan aku. Maka apa yang menimpa kalian wahai para pendusta.”

Dia juga berkata,

Page 115: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

“Dan kalian melihat sendiri bagaimana kalian menolong manusia dan

bagaimana pula kalian murtad dari agama Allah. Kemudian, kalian juga

mengatatakan bahwa tidak pernah datang utusan dari Allah. Mengapa kalian ini,

bagaimana pula kalian memberikan penilaian?”

Selanjutnya,

“Allah telah memberikan nikmat kepada umat Islam dengan mengutus

penyerupaan Isa bin Maryam. Maka apakah ada yang mengingkarinya, selain

orang-orang yang buta?”

Inilah dalil-dalil yang dikeluarkan secara tera-terangan itu. Di antaranya

ada yang sama dengan ucapan yang dikelurkan oleh Mirza. Dan sebagiannya

kembali pada pernyataan yang dikeluarkan oleh para tokoh Al-Qadianiyah serta

para sekutu Mirza yang ada dibelakangnya.114

Umat Islam telah mempunyai tempat suci, tapi tidak dengan ajaran

Ahmadiyah yang telah mempunyai tempat suci sendiri. Dalam majalah Sinar

Islam, majalah resmi Ahmadiyah. Januari 1980, dikatakan dalam majalah

tersebut, penjelasan dari ulama Ahmadiyah nomer satu pengikut Ahmadiyah

Qadian, Syafi’i R Batuah :

“Sejak lama saya berhasrat besar untuk meliahat kedua kota suci zaman akhir

Qadian di India dan Rabwah di Pakistan”.

Jadi kalau umat Islam mayoritas lainnya tempat sucinya ialah Mekkah,

namun bagi Ahmadiyah datang ke India adalah menjadi tamu Allah.115

Keyakinan

yang kuat memang tidak bisa dirubah begitu saja, dan itu terjadi kepada pengikut-

114 Thaha Dasuki Hubaisyi, Munculnya Aliran-Aliran Sesat di Abad Modern, h. 284-285

115 Wawancara pribadi dengan anggota Majelis Syura PBB, M. Amin Djamaluddin, Jakarta,

tanggal 9 Maret 2009. di kantor LPPI

Page 116: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

pengikut ajaran Ahmadiyah. Sehingga dengan segala tindak kekerasan terhadap

mereka itu pun menjadi hal yang harus dipertahankan.

Sulitnya merealisasikan keinginan umat Islam untuk membubarkan

Ahmadiyah adalah dengan keputusan tegas dari pemerintahlah yang dapat

mewujudkanya, dan hal lain yang menyulitkan untuk mewujudkan membubarkan

Ahmadiyah adalah Wapres Jusuf Kalla memberitahukan bahwa pemerintah tetap

komitmen dengan janji kami dengan memperhatikan nilai hak asasi manusia

(HAM).116

Dengan mempertimbangan nilai hak asasi manusia ini, membuat sulit

umat Islam melihat pelarangan bagi Ahmadiyah.

Namun, pelarangan suatu aliran yang menodai, melecehkan, menghina,

menyelewengkan Islam yang dipeluk mayoritas penduduk Indonesia sama sekali

tidak melanggar hak asasi manusia (HAM). Apalagi diajukan untuk

menyelamatkan akidah umat Islam.117

Menyelamatkan aqidah inilah yang terus

diperjuangkan oleh umat Islam selama ini. Karena Ahmadiyah telah memberikan

pemahaman yang telah keluar dari ajaran Islam yang sesungguhnya. Umat Islam

akan terus menuntut kepada pemerintah untuk tetap mengeluarkan keputusan

pelarangan bagi Ahmadiyah.

Ajaran Ahmadiyah pun membawa dilema bagi pemerintah di sisi lain

karena jika Ahmadiyah dibubarkan, lalu bagaimana dengan nilai HAM. Namun

116 Ibid, Pertemuan Majelis Syura Partai Bulan Bitang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wakil Kepresidenan, Jakarta tanggal 12 Januari 2009

117 Pernyataan yang disampaikan oleh Sekretaris Majelis Syura Partai Bulan Bintang Fuad

Amsyari, penulis kutip dari situs www.depag.go.id Di akses pada tanggal 2 Desember 2008

Page 117: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

sesat dan kesesatan harus tetap dilarang dan wajib dilarang karena sebab ini

perusakan terhadap agama Islam.118

C. Sikap Fungsionaris Partai Bulan Bintang (PBB) Terhadap SKB 3 Menteri

Bagi Penganut Ajaran Ahmadiyah

Dengan lahirnya SKB 3 Menteri, pemerintah telah mengambil langkah

yang dapat meredam keinginan mayoritas umat Islam lainnya bahwa ajaran

Ahmadiyah ini harus dibubarkan. Walaupun pemerintah telah mengeluarkan

lahirnya SKB ini belum juga memberikan kepuasan bagi mayoritas umat Islam.

Parpol politik Islam (dalam hal ini PBB) berpendapat bahwa SKB 3 Menteri ini

lembek dan tidak tegas119

. Berikut adalah isi SKB tentang peringatan dan perintah

kepada penganut anggota Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) :

1. Memberi peringatan dan memerintahkan warga masyarakat untuk tidak

menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum,

melakukan penafsiran tentang suatu agama yang dianut di Indonesia atau

melakukan kegiatan agama yang menyerupai kegiatan keagamaan dari agama

itu yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama.

2. Memberi peringatan dan memerintahkan kepada penganut anggota dan

anggota pengurus JAI sepanjang mengaku beragama Islam untuk

118 Wawancara pribadi dengan anggota Majelis Syura PBB, M. Amin Djamaluddin, Jakarta,

tangal 9 Maret 2009. di kantor LPPI

119 Ibid

Page 118: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

menghentikan penyebaran paham yang mengakui adanya nabi dengan segala

ajarannya setelah Nabi Muhammad.

3. Penganut anggota dan anggota pengurus JAI yang tidak mengindahkan

peringatan dan perintah sebagaimana dimaksud pada dictum ke-1 dan 2 dapat

dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

termasuk organisasi dan badan hukumnya.

4. Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga masyarakat menjaga

dan memelihara kerukunan umat beragama serta ketentraman dan ketertiban

kehidupan bermasyarakat dengan tidak melakukan perbuatan atau tindakan

melawan hukum terhadap penganut anggota dan anggota pengurus JAI .

5. Warga masyarakat yang tidak mengindahkan peringatan dan perintah

sebagaimana dimaksud pada dictum ke-1 da 4 dapat dikenakan sanksi sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan termasuk organisasi dan

badan hukumnya.

6. Memerintahkan aparat pemerintah dan pemerintah untuk melakukan langkah-

langkah pembinaan dalam rangka penanganan dan pengawasan pelaksanaan

keputusan bersama ini.120

SKB itu tidak tegas melarang Ahmadiyah, kata-kata yang digunakan

cukup lentur. Pada poin 2 SKB tersebut, misalnya tertulis: “Memberi peringatan

dan memerintahkan bagi seluruh penganut, pengurus Jemaat Ahmadiyah

120 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, hal. 161-162

Page 119: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Indonesia (JAI) sepanjang menganut agama Islam agar menghentikan semua

kegiatan yang tidak sesuai dengan penafsiran agama Islam pada umumnya.

Seperti pengakuan adanya nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Meski demikian,

Menteri Agama memastikan bahwa inti dari SKB itu larangan Ahmadiyah di

Indonesia. “Intinya memberi peringatan dan perintah kepada penganut JAI untuk

menghentikan seluruh kegiatannya. Kalau dia mengaku Islam maka dia harus

melakukan semua ajaran agama Islam” tandas Menteri Agama.121

Lahirnya SKB 3 Menteri tersebut tak luput dari Pro dan kontra yang

terjadi di masyarakat. Tentang lahirnya SKB 3 Menteri ini Menteri Agama

Maftuh Basyuni mengatakan, menghadapi dua kubu yang bertentangan ini kita

harus berhati-hati, tambah Menag. Terhadap kubu yang menerima kebebasan

terhadap Ahmadiyah, Menag mengungkapkan bahwa mereka menyatakan bahwa

itu merupakan kebebasan dan hak. “memang betul itu hak, tapi hak itu tidak

terbatas. Yaitu dibatasi oleh hak orang lain sebagai pemeluk agama Islam yang

khaffah,” tegas Menag.

Sementara terhadap mereka yang menghendaki pembubaran, Menag

menegaskan tidak satupun cantolan peraturan perundangan yang bisa dijadikan

dasar untuk membubarkan Ahmadiyah. Namun setelah keluarnya SKB 3 Menteri,

baik kubu yang minta pembubaran Ahmadiyah dan kubu yang minta

dipertahankan, sudah mulai mereda,” kata Menag. Namun diakui Menag, saat ini,

kubu yang menghendaki pembubaran Ahmadiyah, juga meminta agar pemerintah

121 Ibid, hal. 160

Page 120: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

segera mengeluarkan Kepres pembubaran Ahmadiyah menyusul SKB 3

Menteri.122

SKB itu kan isinya bahwa mereka itu tidak boleh lagi mereka itu menyiarkan

pahamnya kepada orang lain begitu kan, sebenarnya kalau kembali pada UU

bukan begitu bunyinya. nih Pasal 1 “setiap orang dilarang dengan sengaja di

muka umum menceritakan, menganjurkan, mengusahakan dukungan umum untuk

melakukan penafsiran tentang sesuatu agama yang dianut di Indonesia atau

melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan-kegiatan

keagamaan dari agama itu. Penafsiaran dan kegiatan mana menyimpang dari

pokok-pokok ajaran agama”.

Kan dilarang pasal 1. pasal 2 ayat 1 “barang siapa yang melanggar ketentuan

tersebut, dalam pasal 1 diberi perintah dan peringatan keras untuk menghentikan

perbuatannya itu. Dengan suatu keputusan keputusan bersama Mentri Agama,

Mentri Jaksa Agung, Mentri Dalam Negeri. Apabila pelanggaran tersebut dalam

ayat 1 dilakukan oleh organisasi atau suatu aliran kepercayaan maka Presiden

Republik Indonesia dapat membubarkan organisai itu dan menyatakan organisasi

atau aliaran tersebut sebagai organisai atau aliran terlarang satu dan lain hal

setelah Presiden mendapat pertimbangan dari Mentri Agama, Mentri Jaksa

Agung, Mentri dalam Negeri.” jadi undang-undanya begitu, peringatan keras,

Cuma ini agak lembek, tidak tegas SKB itu. Jadi ini Undang-undangnya, UU

No.1 tahun 1965 tentang pencegahan penyalahgunaan/penodaan agama.123

Keputusan SKB ini yang kurang mewakili aspirasi dari keinginan umat

Islam. Pasalnya, isi SKB dinilai sekedar warning dan pembatasan ruang gerak

JAI. Jika dilanggar, Ahmadiyah tentu diberangus. Tetapi jika dituruti, JAI tak

akan menghadapi hambatan.124

Namun setelah membuktikan pelarangan kelakuan

perbuatan yang dilakukan oleh Ahmadiyah bahwa itu menodai Islam. Memang

UU harusnya dilarang, itu ada UU kepresnya, kalau masih melanggar baru

122 Di akses pada tanggal 15 September 2008 dari situs Ihsan/dpg/www.suara-islam.com

123 Wawancara pribadi dengan anggota Majelis Syura PBB, M. Amin Djamaluddin, Jakarta,

tangal 9 Maret 2009. di kantor LPPI

124 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, h. 163

Page 121: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Kepres. Itu undang-undangnya memang begitu, kepres no. 1 tahun 1965.

peringatan dulu kalau masih melanggar baru kepres125

.

Ajaran Ahmadiyah telah menjadi suatu dilema bagi bangsa dan negara

ini. Jika tidak disikapi dengan serius, bisa jadi kondisi ini akan mempengaruhi

peta politik Pemilu Legislatif dan Pilpres 2009. Karena itu, pemerintah harus

segera menindak lanjuti SKB ini dengan mengembangkan lembaga mediasi yang

mampu meredam pihak-pihak yang merasa kecewa. Sebab, jika dibiarkan maka

pihak-pihak yang kecewa tak menutup kemungkinan akan melakukan tindakan

yang kian memperparah keadaan.126

Harus segera ada kepastian kasus Ahmadiyah

sehingga segera ada kepastian. “Agar gejolak sosial yang ada saat ini tidak lebih

berkembang dan menimbulkan gangguan bagi stabilitas politik dan keamanan

nasional.”127

Dengan memberikan keputusan yang benar-benar tegas bisa membuat

umat Islam merasa lega karena tidak ada lagi penodaan terhadap kesucian agama

Islam. Dan kerukunan itulah yang di harapkan antarumat beragama dengan

pemerintah, sangat diperlukan bagi terciptanya stabilitas nasional dalam rangka

pembangunan bangsa. Kerukunan ini harus didukung oleh adanya kerukunan

antarumat beragama dan kerukunan intern umat beragama.

125 Wawancara pribadi dengan anggota Majelis Syura PBB, M. Amin Djamaluddin, Jakarta,

tangal 9 Maret 2009. di kantor LPPI

126 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, h. 165

127

Pernyataan yang disampaikan oleh Sekretaris Majelis Syura Partai Bulan Bintang Fuad

Amsyari, penulis kutip dari situs www.depag.go.id Di akses pada tanggal 2 Desember 2008

Page 122: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Kerukunan yang dimaksud bukan hanya sekedar terciptanya keadaan di

mana tidak ada pertentangan dalam intern umat beragama, pertentangan

antarumat beragama atau antarumat beragama dengan pemerintah. Kerukunan

yang dikehendaki adalah suatu kondisi terciptanya hubungan yang harmonis dan

kerjasama yang nyata, dengan tetap mengahargai adanya perbedaan antarumat

beragama dan menjaga kebebasan umat beragama untuk menjaga agama yang

diyakini.128

Dengan demikian terhadap SKB 3 Menteri ini, fungsionaris Partai Bulan

Bintang menyatakan bahwa SKB ini dinilai kurang efektif untuk mengakhiri

benturan antara jamaah Ahmadiyah dengan umat Islam di Indonesia. Oleh sebab

itu fungsionaris PBB yang juga merangkap sebagai ketua Lembaga Penelitian dan

Pengkajian Islam (LPPI) mendesak Presiden untuk mengeluarkan Keputusan

Presiden (Kepres).

D. Konsep Yang Ditawarkan Fungsionaris Partai Bulan Bintang (PBB) Atas

Persoalan Eksistensi Ajaran Ahmadiyah di Indonesia

Pertentangan antara umat Islam dengan Ahmadiyah yang menuai

kontroversi berkepanjangan, sebenarnya lebih terletak pada cara melakukan

“perubahan” itu. Mereka yang tak sepaham dengan Ahmadiyah melakukan tindak

kekerasan dalam bentuk penyerangan dan pembakaran aset-aset Ahmadiyah. Jika

mereka yang tak sependapat dengan paham Ahmadiyah itu berceramah dan

128 Suparman Usman, Hukum Islam : Asas-asas dan Studi Hukum Islam dalam Tata Hukum

Indonesia, h.203-204

Page 123: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

menyatakan bahwa itu salah dan harus ditinggal, maka konflik yang melibatkan

banyak pihak dan menguras energi yang tak sedikit tidak akan terjadi.

Kita tidak boleh bercita-cita untuk menyeragamkan paham keagamaan

termasuk memaksa orang Ahmadiyah meninggalkan keyakinannya. Kalau pun

orang Ahmadiyah meninggalkan pahamnya karena terpaksa, itu tidak ada artinya.

Dakwahi mereka secara kesesatan itu dengan sukarela. Allah SWT berfirman

dalah surat Al-Baqarah ayat 256:

... ��a�4& �� ا���ا �2�� &F ) ...ة�L� )256: 2/ا�

“…Sesungguhnya telah jelas yang benar daripada jalan yang sesat.” (QS. Al-

Baqarah/ 2 : 256)

Jangan pernah putus asa untuk berdakwah dan mengajak mereka kembali

secara sukarela129

.

Jika memang dengan melakukan perubahan, terkait kasus Ahmadiyah

maka perubahan itu adalah berbentuk kepres bagi Ahmadiyah untuk melarang

kehadiaran mereka. Bagi Partai Bulan Bintang yang memang menjunjung tinggi

nilai syariat Islam130

menilai kasus Ahmadiyah ini hanya dengan kepres. Larang

dan tidak bisa ditawar-tawar lagi karena banyaknya pelanggaran yang dilakukan

oleh Ahmadiyah setelah keluarnya SKB. Langkah yang harus dikeluarkan oleh

pemerintah adalah kepres tentang pelarangan Ahmadiyah secara nasional.

129 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, hal. 212-213

130 Wawancara pribadi dengan anggota majelis syura PBB, M. Amin Djamaluddin, Jakarta,

tangal 9 Maret 2009. di kantor LPPI

Page 124: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan fungsionaris Partai

Bulan Bintang bahwa fungsionaris PBB memiliki konsep atas persoalan

keberadaan Ahmadiyah di tengah masyarakat melalui tekanan politik kepada

Presiden untuk membubarkan Ahmadiyah tersebut sesuai dengan klausul

(ketentuan) yang diamanatkan dalam ayat 1 dari UU No. 1 tahun 1965 tentang

pencegahan penyalahgunaan/penodaan agama. Berikut adalah hasil petikan

wawancara penulis dengan fungsionaris PBB terkait persoalan eksistensi

Ahmadiyah tersebut :

Kan jelas “Apabila pelanggaran tersebut dalam ayat 1 dilakukan oleh organisasi

atau suatu aliran kepercayaan maka Presiden Republik Indonesia dapat

membubarkan organisai itu dan menyatakan organisasi atau aliaran tersebut

sebagai organisai atau aliran terlarang satu dan lain hal setelah Presiden

mendapat pertimbangan dari Mentri Agama, Mentri Jaksa Agung, Mentri dalam

Negeri” jadi melarang ini Undang-undanya begitu131

.

Melengkapi pernyataan tersebut, Ketua Majelis Syura Partai Bulan

Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menilai bahwa Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono (SBY) tak akan berani untuk mengeluarkan kepres terkait

Ahmadiyah. “Presiden tidak memiliki keberanian poltik untuk mengeluarkan

kepres. Saya sudah baca UU nomor 1 PNPS dan interpretasinya tidak sama

dengan Maftuh Basyuni (Menag) dan Hendarman Supandji (Jaksa Agung)” kata

Yusril seusai rapat koordinasi fungsional Majelis Syura dan Majelis pertimbangan

wilayah Partai Bulan Bintang seindonesia di Hotel Sofyan, Tebet, Jakarta (

131 Ibid

Page 125: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

24/6/2008). Dia menjelaskan, untuk kasus Ahmadiyah seharusnya langsung

dikeluarkan kepres bukan SKB.

“SKB itu artinya larangan tegas bagi individu-individu, kalau kepres kan

organisasi Ahmadiyah. Jadi harusnya langsung kepres, dan tidak perlu SKB,”

imbuhnya. Hingga kini, pemerintah telah mengeluarkan surat keputusan bersama

yang ditanda tangani dua menteri dan Jaksa Agung. Dengan pengeluaran SKB ini,

Ahmadiyah dilarang menyebarkan alirannya kepada masyarakat.132

Yusril Ihza

Mahenndra menambahkan bahwa SKB ini bukan objek yang kemarin yang bisa

dibawa kemana-mana. Yang di permasalahkan adalah organisasi JAI yang

terdaftar di Departemen Kehakiman, bukan perseoangan. “Yang selama ini jadi

persoalan bukan orangnya, melainkan organisasinya yang terdaftar di Departemen

Kehakiman sebagai perkumpulan. Oleh karena itu, berdasarkan peraturan yang

berlaku, yang bisa membubarkan adalah Presiden.133

Walaupun keputusan itu berupa SKB, namun Ahmadiyah masih bisa

mengajukan diri sebagai organisasi sosial atau LSM non Islam di Indonesia tanpa

mengunakan simbol-simbol Islam dan tidak lagi mengedarkan buku Tadzkirah.134

Begitu pentingnya kepres bagi umat Islam untuk membubarkan

Ahmadiyah, namun itu semua ada di tangan pemerintah yang berkuasa untuk

132 Diakses pada tanggal 8 April 2009 dari situs news.okezone.com/index.php/readstory/

2008/06/24/1/121849/presiden –tak-berani-keluarkan-kepres-Ahamadiyah

133 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, hal. 166

134 Pernyataan yang disampaikan oleh Sekretaris Majelis Syura Partai Bulan Bintang Fuad

Amsyari, penulis kutip dari situs www.depag.go.id di akses pada tanggal 2 Desember 2008

Page 126: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

mengembalikan Islam dari penodaan agama. Sebagai masyarakat yang taat

hukum kita harus patuh terhadap hukum begitu pun Ahmadiyah. SKB harus

dipatuhi sebagai hukum yang harus dijalani, sesuai dengan isi SKB tersebut. Jika

Ahmadiyah tidak mau memisahkan diri sebagai organisasi di luar Islam,

Ahmadiyah harus bisa memaklumi dan menerima bahwa Ahmadiyah adalah

bukan golongan dari Islam. Dan jika mereka meinginginkan tidak ada lagi tindak

kekerasan terhadap mereka, tidak ada cara lain adalah mereka harus menyatu

dengan Islam135

. Dan melepaskan segala atribut dari simbol-simbol Islam.

Kasus Ahmadiyah memang harus dituntaskan. Untuk menjaga dari hal-hal

perusakan terhadap agama dan kekerasan yang tidak di inginkan, hanya kepres

yang umat Islam harapkan dari pemerintah. Dan semua masalah dapat selesai.

Dan biarkan Ahmadiyah kembali kejalan yang benar untuk tetap menjalankan

sebagai mana semestinya umat Islam yang lainnya.

Harapan umat Islam untuk membubarkan Ahmadiyah memang tidak

mudah, kenyataan hal itu sulit terlaksana karena pemerintah masih melihat ajaran

Ahmadiyah adalah hak asasi manusia. Jika asumsi seperti itu yang terus

dikedepankan, maka umat Islam pun tak akan berhenti untuk menuntut

membubarkan Ahmadiyah. Dari apa yang telah dikatakan oleh ketua majelis

syura Partai Bulan Bintang, maka tak ada cara lain presiden harus memberanikan

diri untuk mengeluarkan kepres untuk Ahmadiyah jika tidak, selanjutnya menurut

135 Penulis kutip dari Ahmad Husein, Anggota Forum Studi Al-Qur’an Jakarta dalam Taloid

Suara Islam:Memperjuangkan Aspirasi Hal-Hak Umat. Edisi 49, Tanggal 1-14 Agustus, 2008, hal. 30

Page 127: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Ketua majelis syura PBB ini adalah Ahmadiyah harus membuat agama sendiri.

Cara serupa, kata dia, diterapkan di Pakistan yang merupakan asal ajaran itu, dan

berhasil meredam konflik. “Dan untuk mengakhiri polemik, pemerintah bisa

membuat peraturan yang menyatakan Ahmadiyah termasuk minoritas non muslim

sejak 1974, setelah masyarakat Pakistan yang mayoritas muslim berkonflik

dengan penganut Ahmadiyah selama puluhan tahun.” 136

Pemerintah memang memutuskan tidak membubarkan Ahmadiyah kondisi

demikian bisa kita pahami karena pemerintah memang harus berdiri di atas semua

kelompok. Keputusan pemerintah adalah memberikan peringatan dan perintah

kepada penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah

Indonesia dan warga masyrakat.137

Bersikap diantara semua kelompok itulah yang ditegakkan oleh

pemerintah, adalah hal yang patut kita hargai karena tidak ingin menyakiti pihak

mana pun. Namun bagaimana dengan penodaan agama yang dilakukan oleh

Ahmadiyah sebagai umat Islam kita tidak bisa melihat hal itu terus berlangsung

untung umat Islam yang 210 juta ini sabar, karena ini masalah keyakinan.138

Oleh

karena itu, Ketua Majelis Syura Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza

136 M. Amin Djamaluddin, Sejarah Kelam Perjalanan Hidup SangPendusta Agama,

Pengkhianat Negara Mirza Ghulam Ahmad Qadiyani dan Fakta Penghinaan Ahmadiyah Terhadap

Agama, Jakarta: LPPI, 2009, cet ke-1, hl. 195

137 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, hl. 167

138 Wawancara pribadi dengan anggota Majelis Syura PBB yang, M. Amin Djamaluddin,

Jakarta, tangal 9 Maret 2009. di kantor LPPI.

Page 128: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Mahendra mengatakan keputusan presiden lah yang dapat membubarkan atas

kasus Ahmadiyah ini.

Page 129: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hal-hal yang penulis jelaskan dalam penulisan skripsi ini, maka

penulis mencoba memberikan hal-hal yang dapat disimpulkan. Bahwa :

1. Kebebasan beragama adalah hal yang sudah dijamin oleh konstitusi negara RI.

Oleh karena itu setiap pemeluk agama bebas menjalankan kepercayaannya

masing-masing. Namun kehadiran Ahmadiyah merupakan suatu penodaan atau

penistaan terhadap agama Islam karena ajarannya menyalahi akidah umat Islam,

sehingga wajar apabila umat Islam menolak keras keberadaan Ahmadiyah di

Indonesia, termasuk dari kalangan partai politik Islam seperti Partai Bulan

Bintang (PBB). PBB menilai apabila Ahmadiyah ingin leluasa dalam

menjalankan aktivitas keagamaan, maka Ahmadiyah dapat membentuk agama

baru dengan melepaskan label Islam, tanpa menyinggung akidah dari umat Islam.

2. Terhadap paham Ahmadiyah, PBB memiliki pandangan bahwa aliran

kepercayaan tersebut dinilai sesat dan menyesatkan. Hal ini diindikasikan dari

substansi atau ajaran pada Ahmadiyah tersebut yang mengklaim bahwa setelah

Nabi Muhammad SAW, masih ada nabi sesudahnya. Dan memiliki kitab suci

yang berbeda dengan ajaran Islam, yang bernama Tadzkirah. Hal ini jelas

Page 130: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

merupakan perbedaan mendasar dengan agama Islam, khususnya dalam hal

aqidah.

3. Bahwa menyikapi keberadaan Ahmadiyah di Indonesia, fungsionaris PBB

memiliki konsep atas persoalan keberadaan Ahmadiyah, dengan melakukan

pressure (tekanan) politik kepada Presiden untuk membubarkan Ahmadiyah

tersebut dengan membuat kebijakan berupa keputusan Presiden, sesuai dengan

klausul (ketentuan) yang diamanatkan dalam ayat 1 dari UU No. 1 tahun 1965

tentang pencegahan penyalahgunaan/penodaan agama.

B. Saran

Ada beberapa hal yang ingin penulis kemukakan berupa saran, setelah

mendapatkan informasi dan rekomendasi dari fungsionaris PBB, yaitu:

a. Pemerintah perlu membuat keputusan hukum yang lebih tegas berupa

Keputusan Presiden terhadap keberadaan Ahmadiyah di Indonesia, menyusul

berbagai indikasi pelanggaran yang dilakukan oleh para jamaah Ahmadiyah

pasca disahkannya surat keputusan bersama 3 Menteri yang telah memiliki

kekuatan hukum tetap. Mengingat gejolak yang berkembang di masyarakat

yang masih terus memprotes keberadaan Ahmadiyah tersebut.

b. Di samping itu apabila jamaah Ahmadiyah ingin diakui dan dilindungi

keberadaannya baik secara hukum maupun moral, maka ia harus melepaskan

label Islam, dan membentuk agama baru.

Page 131: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

DAFTAR PUSTAKA

Audah, Hasan bin Mahmud, Ahmadiyah kepercayaan kepercayaan dan pengalaman-

pengalaman, Jakarta: LPPI 2006 .

Ali,Maulana Muhammad, Mirza Ghulam Ahmad of Qadian: his life and Mission,

Lahore: Ahmadiyah Anjuman Isha’at Islam, 1959.

Ahmad, Mirza Bashiruddin, Silsilah Ahmadiyah, penerjemah Abdul Wahid H. A.

Kemang : 1997.

Ahmadiyah, Kami Orang Islam, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1989.

Andi Hamzah, KUHP & KUHAP, Jakarta: PT. Asri Mahasatya, 2005,

Anshari, HA. Hafizh AZ dkk. Ensiklopedia Islam, Jakarta: lehtiar Baru Van Hoeve,

1999.

Audah, Hasan bin Mahmud, Ahmadiyah kepercayaan kepercayaan dan pengalaman-

pengalaman, Jakarta: LPPI , 2006.

Ahmad, Mirza Bashiruddin Mahmud , Riwayat Hidup Maulana Rahmat Ali, Jemaat

Ahmadiyah Indonesia, 1996 .

Budiardjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2001.

Djamaluddin, M. Amin, Ahmadiyah dan Pembajakan Al-Qur’an, Jakarta: LPPI,

2008.

Fathoni, Muslim, Faham Mahdi Syiah dan Ahamdiyah Dalam Perspektif, Jakarta: PT

Raja Grafindo, 1994.

Hubaisyi, Thaha Dasuki, Munculnya Aliran-Aliran Sesat di Abad Modern,

Penerjemah Amirullah Kandu, Bandung: Cv Pustaka Setia , 2006 .

Jaiz, Hartono Ahmad, Aliran dan Paham Sesat di Indonesia, Jaktim: Pustaka Al-

Kautsar , 2008.

Page 132: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

JAI, Riwayat Hidup Maulana Rahmat Ali, Bogor: JAI, 2000.

Kurniawan, Fajar, Teologi Kenabian Ahmadiyah, Jakarta: RM Books, 2006 .

Khittah Perjuangan Partai Bulan Bintang, Surabaya, April 2005

Nahdi, Saleh A, Ahmadiyah Selayang Pandang, Jakarta: Yayasan Raja Pena, 2001

Nadwi, Sayid Abul Hasan Ali, Tikaman Ahmadiyah Terhadap Islam Penerjemah

Tubagus Mundzir, Jakarta: Fadlindo Media Utama, 2005 .

Purwanto, Wawan H., Menusuk Ahmadiyah, Jaktim: CMB Pres, 2008 .

Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah, Kami Orang Islam, Bogor: JAI,1984.

Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Klarifikasi atas tela’ah Buku

Tadzkirah, Bogor: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 2003

PB.GAI, Benarkah Ahamdiyah Sesat, Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2003

Rosyada, Dede dkk, Civic Educaution : Demokrasi, dan Hak Asasi Manusia

Masyarakat Madani, Jaktim : Prenada Media, 2003.

Sungguno, Bambang, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1997

Sidik, Munasir, Dasa-Dasar Hukum dan Legalitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia,

Banten: IKAHAI, 2007.

TafsirAsas, diterbitkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang, Jakarta, 11

Januari 2009

Usman, Suparman, Hukum Islam : Asas-asas dan Studi Hukum Islam dalam Tata

Hukum Indonesia, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2001.

Yasir, S. Ali, Pengantar Pembaruan dalam Islam, Yogyakarta: P.P Yayasan

Perguruan Islam Republik Indonesia, 1981.

Zulkarnaen, Iskandar, Gerakan Ahmadiyah di Indonesia, Yogyakarta: LKIS, 2005.

114

Page 133: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Dokumen Internet

http://pemilu.inilah.com/partai/pbb/ diakses pada tanggal 12 November 2008

www.depag.go.id, diakses pada tanggal 2 Desember 2008

news.okezone.com/index.php/readstory/2008/06/24/1/121849/presiden–tak-berani-

keluarkan-kepres-Ahamadiyah, diakses pada tanggal 8 April 2009

Ihsan/dpg/www.suara-islam.com diakses pada tanggal 15 September 2008

Republika.co.id “Antara Islam dan Ahmadiyah” artikel diakses tanggal 10 Januari

Dukumen Media Masa

Suara Islam, Memperjuangkan Aspirasi Hal-Hak Umat., “Ahmadiyah Harus

Bubar atau Melebur” Edisi 49, Tanggal 1-14 Agustus, 2008

Wawancara Pribadi

M. Amin Djamaluddin anggota majelis syura Partai bulan Bintang (PBB) periode

2005-2010.

Page 134: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Lampiran I

Surat Keterangan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Fauzi Rahman

Pekerjaan : Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Konsentrasi Ketatanegaraan

Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nim : 104045201500

Benar-benar telah melakukan wawancara pribadi dengan M. Amin Djamaluddin,

(Anggota Majlis Syura Partai Bulan Bintang 2005-2010), untuk bahan data skripsi

dengan judul “SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG

TENTANG KEBEBASAN BERAGAMA KASUS PELARANGAN

PENYEBARAN AHMADIYAH” Pada tanggal, 9 Maret 2009.

Jakarta, 9 Maret 2009

M. Amin Djamaluddin

Page 135: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Lampiran II

Curriculum Vitae

Nara Sumber Skripsi

Nama : M. Amin Djamaluddin

Tempat/Tanggal lahir : Bima (NTB) 31 Desember 1950

Alamat Rumah : Jl. Menteng Tenggulung No. 31 Rt 09/ Rw 10 Jakarta Pusat

Alamat Kantor : Jl. Tambak No. 20 D Manggarai Jakarta Pusat

Pendidikan Terakhir : PGAN 6 th Bima 1970

Jabatan : Anggota Majlis Syura Partai Bulan Bintang (PBB)

Masa Jabatan : 2005-2010

No Telp : 0813 1033 1766 / 0813 1023 1766 / (021) 315 4139

Jakarta, 9 Maret 2009

M. Amin Djamaluddin

Page 136: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

12. Apa yang Partai Bulan Bintang (PBB) ketahui tentang aliran Ahmadiyah di

Indonesia ?

13. Bagaimana pandangan PBB terhadap paham Ahmadiyah di Indonesia ?

14. Bagaimana pandangan PBB, terhadap kebebasan beragama dengan keterkaitan

dengan kasus Ahmadiyah ?

15. Apakah PBB, membenarkan pelarangan-pelarangan yang terjadi di masyarakat

tentang Ahmadiyah ?

16. Menurut PBB, apakah larangan-larangan yang terjadi dengan aliran Ahmadiyah,

bertentangan dengan hukum dan agama ?

17. Bagaimana kebijakan Politik PBB tentang keberadaan Ahmadiyah di Indonesia ?

18. Apakah kebijakan politik PBB mempunyai pengaruh terhadap lahirnya SKB 3

Menteri ?

19. Seberapa besar, pengaruh kebijakan politik PBB terhadap lahirnya SKB 3

Menteri?

20. Bagaimana bentuk dukungan politik PBB terhadap lahirnya keputusan hukum

SKB 3 Menteri bagi Ahmadiyah ?

21. Apakah menurut PBB SKB 3 Menteri bisa memberikan jalan tengah terhadap

keberadaan JAI ?

22. Bagaimanakah kebijaksanaan yang ditawarkan PBB, atas persoalan ajaran JAI ?

Page 137: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

HASIL WAWANCARA

DENGAN M. AMIN DJAMALUDDIN

(Anggota Majelis Syura PBB Periode 2005-2010)

13. Apa yang Partai Bulan Bintang (PBB) ketahui tentang aliran Amadiyah di

Indonesia ?

Jawab :

Kami dari majelis syura Partai Bulan Bintang (PBB) sudah meneliti semua

tentang buku-buku Ahmadiyah maka majelis syura Partai Bulan Bintang (PBB)

memutuskan bahwa Ahmadiyah itu harus dilarang, atau bikin agama sendiri. Agama

Qadian, agama Ahmadiyah atau agama apalah. karena mereka itu mempunyai nabi

sendiri, mempunyai tempat suci sendiri, dan mempunyai kitab suci sendiri. Kalau

Islam kan syaratnya tiga, Nabinya Muhammad, kitab sucinya Al-Qur’an, tempat

sucinya Mekkah, Madinah. Sekarang Ahmadiyah ini mempunyai nabi sendiri, kitab

suci sendiri, tempat suci sendiri. Ya sudah agama Ahmadiyah, selesai.

14. Bagaimana pandangan PBB terhadap paham Ahmadiyah di Indonesia ?

Jawab :

Ya karena sesat dan menyesatkan itu akan bukan sesat menyesatkan malahan

sudah keluar dari Islam. Menurut Islam, sudah keluar dari Islam makanya dilarang

atau bikin agama sendiri. Begitu hukumnya.

Page 138: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Nih nabi dari India (Fhoto Mirza Ghulam Ahmad), ini ulama nomer satu

(fhoto Syafi’i R Batuah) asal Sumatera. Ini kitab sucinya (kitab Tadzkirah). Jadi

mempunyai tempat suci sendiri, nabi sendiri, kitab suci sendiri.

Ini majalah resmi (Sinar Islam) mereka, majalah Ahmadiyah, Sinar Islam, Januari

1980. Satu tahun saya jilid. Nih jadi mereka kalau datang ke India menjadi tamu

Allah.

Kalau kita kan ke madinah menjadi tamu Allah ini lihat “Sejak lama saya

berhasrat besar untuk meliahat kedua kota suci zaman akhir Qadian di India dan

Rabwah di Pakistan”.

Makanya Ahmadiyah tidak berani berdebat dengan saya. Saya punya data yang

lengkap. Jadi nabinya ini (fhoto Mirza Ghulam Ahmad), kitab sucinya ini (kitab

Tadzkirah) tempat sucinya ini ( Qadian dan Pakistan). Sudah agama Ahmadiyah.

Jangan atas nama agama Islam, selama ini kan satu rumah Islam dan Ahamadiyah

Cuma ribut melulu, kan begitu persoalannya. Mereka rusakin ini rumah yang milik

bersama, satu rumah kan. Mereka kerjanya rusakin, Al-Qur’an diputar balikan kan

jadi ribut umat Islam. Karena satu rumah ribut terus udah misah rumah bikin rumah

sendiri.

15. Bagaimana pandangan PBB, terhadap kebabasan beragama dengan keterkaitan

dengan kasus Ahmadiyah ?

Jawab :

Orang delegasi dari Amerika sudah dua kali datang ke MUI, orang dari

Jerman satu kali. pertanyaan sama, masalah kebebasan beragama. tanggal 10 januari

2008 datang ke Indonesia tokoh agama dari Amerika ini resmi. Kirim surat ke MUI

Page 139: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

pusat, bahwa mereka datang ini, mau mengetahui proses keluarnya label halal

haramnya makanan, dan obat-obatan badan POM. Itu surat yang dikirim ke MUI

sebelum mereka berangkat, dijawab oleh MUI silahkan datang. Datanglah tokoh tiga

agama, dari Amerika, tokoh Islam, tokoh Kristen, tokoh Yahudi. Diadakan rapat di

hotel menteng, hotel cemara. Ya memang rapat MUI, saya sebenarnya di MUI ga

masuk komisi badan POM itu. Sebab ini rapat dengan badan POM.karena yang

mereka tanyakan tentang proses keluarnya label halalnya itu, makanan dan obat-

obatan bagaimana. cuma oleh Pak Hamidan menjelang pertemuan saya ditelepon,

oleh Dr.Amirsyah di suruh oleh Pak Hamidan, Pak Amin harus ikut pertemuan

dengan tokoh agama, dari Amerika. dan sekarang sudah kumpul kita.

Tolong segera datang, pukul satu siang. Langsung rapat dimulai, yang tokoh

delegasi Islam menanyakan kenapa syiah zaidiah tidak boleh berkembang di

Indonesia, yang tokoh Kristen kenapa di Indonesia ini kalau membangun tempat

ibadah Kristen harus ada 90 KK itu, kan surat SKB itu kan begitu sekarang, dari

yahudi ini perempuan, kenapa Ahmadiyah dilarang di Indonesia, kenapa Islam Hamid

(Al-Qiyadah) nabi Musadek di larang di Indonesia, kenapa pemerintah Indonesia ini

terlalu patuh oleh MUI. Pak Hamidan dengan dia tegang ada kali 45 menit, dan tidak

paham-paham si perempuan yahudi.

Karena suasana sudah tegang dan sore. Saya minta bicara, kemudian

diizinkan, saya katakan sama yahudi. negara kami Republik Indonesia ini menjamin

kebebasan beragama, konstitusi negara kami menjamin itu. kebebasan beragama

maksudnya, orang Hindu bebas menjalankan ajaran Hindu sesuai dengan dasar-dasar

Page 140: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

ajaran agama Hindu Orang Budha bebas menjalankan ajaran dasar-dasar agama

Budha, orang Kristen katolik bebas menjalankan ajaran katolik sesuai dengan ajaran

dasar-dasar ajaran agama Kristen katolik. Orang Islam juga bebas menjalankan

ajaran Islam sesuai dengan ajaran dasar-dasar agama Islam. Tidak boleh agama umat

yang banyak pengikutnya, memaksa umat yang sedikit untuk masuk ikut agama

mereka itu di jamin oleh konstitusi negara kami.

Dan itu sudah berjalan, sebab selama ini tidak ada masalah. Masalah

Ahmadiyah ini bukan masalah sebatas kebebasan beragama, ini mengacak-acak

agama. Agama Islam diacak-acak umat Islam sudah punya nabi dari Mekkah datang

mereka nabi dari India, ini ngajak berantem. Untung umat Islam yang 210 juta ini

sabar, ini masalah keyakinan saya bilang. 210 juta nabinya dari Mekkah Nabi

Muhammad datang mereka sama ngajak berantem. Ini nabi yang dicari (fhoto Mirza

Ghulam Ahmad).

Ini kitab sucinya (kitab Tazkirah). Jadi kalau berbicara kebebasan bergama

bikin aja agama Ahmadiyah jangan ngacak-ngacak agama Islam. Kenapa pemerintah

itu patuh terhadap faywa MUI, untuk diketahui bahwa MUI itu adalah utusan dari

ormas Islam tingkat pusat. NU punya utusan banyak umatnya, paling banyak di MUI.

Ketua umumnya, sekjennya itu orang NU sesuai dengan banyak umat, jadi banyak

orang NU. Kemudian Muhammadiyah, ada wakilnya Din Syamsudin, dan lain-lain

itu wakil dari Muhammdiyah jadi semua ormas Islam tingkat pusat di Indonesia ini

ada wakilnya, di MUI. Jadi kotak suara 210 juta umat Islam di Indonesia agar

pemerintah dengar karena wakilnya ada semua.

Page 141: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

16. Apakah PBB, membenarkan pelarangan-pelarangan yang terjadi di masyarakat

tentang Ahmadiyah ?

Jawab :

Bukan membenarkan meminta, udah bikin surat ke presiden. Sehinga waktu

pertemuan dengan wapres tanggal 12 januari 2009 di istana wapres. Pak Fuad

Amsyari, sekretaris majlis syura PBB. Perkenalkan semua satu persatu, ini Pak Amin

ini ahli aliran sesat kata Pak Fuad. Kemudian dikasihkan data-data tentang

Ahmadiyah, mudah-mudahan Pak wapres sempat membaca. Saya bicara, Pak wapres

saya minta hadiah untuk umat Islam, saya atas nama umat Islam minta hadiah.

Saya jelaskan hadiah yang kami minta adalah kepres tentang pelarangan

Ahmadiyah secara nasional.tindak lanjut atas keluarnya SKB 3 Mentri. Karena

banyaknya pelanggaran yang dilakukan Ahmadiyah setelah keluarnya SKB . Jawaban

Pak wapres, adalah kami tetap komitmen dengan janji kami dengan memperhatikan

HAM. Jadi kita meminta, untuk dilarang. sebab ini perusakan terhadap agama Islam.

17. Menurut PBB, apakah larangan-larangan yang terjadi dengan aliran Ahmadiyah,

bertentangan dengan hukum dan agama ?

Jawab:

Tidak bertentangan justru itu sesuai dengan hukum, sudah dibicarakan lalu

dikeluarin larangan itu. dan setelah membuktikan pelarangan kelakuan perbuatan

yang dilakukan oleh Ahmadiyah bahwa itu menodai Islam. Memang UU harusnya

dilarang, itu ada UU kepresnya. Itu saya katakan antara kebebasan beragama dengan

kebebasan mengacak agama atau istilah KH. Hasim Muzadi merusak agama, beda

Page 142: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

antara kebebasan beragama atau istilah saya mengacak-ngacak agama Islam kalau

istilah KH Hasim Muzadi ketua umum PBNU merusak agama. Ini Ahmadiyah

melakukan perusakan terhadap agama Islam pantas wajib harus dilarang.

18. Bagaimana kebijakan Politik PBB tentang keberadaan Ahmadiyah di Indonesia ?

Jawab :

Itu tadi larang oleh pemerintah, sudah kami kirim surat resmi ke pemerintah

atau bikin agama baru. Biar berjalan kebebasan beragama, jangan mengacak-acak

Islam. Saya sudah beragama kali dipanggil oleh komnas ham. Akhirnya nyerah juga,

malahan mau belajar sama saya.

19. Apakah kebijakan poltik PBB mempunyai pengaruh terhadap lahirnya SKB 3

Menteri ?

Jawab :

Saya wakil, wakil Kejaksaaan Agung saya wakilnya tapi bukan dari MUI

pusat, saya jelaskan sama semua peserta departemen dalam negeri, kepolisian, mabes

polri, jaksa agung, semua saya jelaskan tentang Ahmadiyah. sehingga keluar SKB,

keputusan bersama. di kejaksaan agung.

20. Seberapa besar, pengaruh kebijakan poltik PBB terhadap lahirnya SKB 2 Mentri ?

Jawab :

Sebenarnya kalau atas nama partai tidak ada, karena saya kesana itu atas nama

MUI pusat. Diutus oleh MUI pusat, malahan yang diprotes oleh Buyung Nasution

karena kehadiran saya pada waktu itu belum menjadi anggota MUI, Sehingga

wartawan banyak yang datang kemari . kenapa Pak Amin yang bukan anggota MUI

Page 143: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

ko bisa jadi wakil MUI di rapat kejaksaan agung, kata wartawan. Saya jawab, kalau

MUI mencari orang yang ahli dalam bidangnya, menjadi wakil MUI di suatu

pertemuan kira-kira salah, umpama orang membangun bangunan mencari insinyur

ahli dalam soal membangun bangunan kira-kira salah? Saya dipilih MUI karena

tahu, saya ini ahli bidang aliran sesat. Mereka diam.

21. Bagaimana bentuk dukungan poltik PBB terhadap lahirnya keputusan hukum

SKB 3 Mentri bagi Ahmadiyah ?

Jawab :

Ya mendukung betul, berterimakasih itu walaupun malahan kita tidak buat

karena tidak tegas itu. Aturan kita minta larang, bukan SKB, memang Undang-

undangnya begitu prosedurnya. Peringatan keras dulu, kalau masih melanggar baru

Kepres. Itu undang-undangnya memang begitu, kepres no. 1 tahun 1965. peringatan

dulu kalau masih melanggar baru kepres. Karena kami menemukan data pelanggaran

maka LPPI mau kirim surat.ke Presiden untuk dilarang

22. Apakah menurut PBB SKB 3 Mentri bisa memberikan jalan tengah terhadap

keberadaan JAI ?

Jawab :

Itu kan SKB itu tidak boleh lagi mereka itu menyiarkan pahamnya kepada

orang lain begitu kan, sebenarnya kalau kembali pada UU bukan begitu bunyinya. nih

Pasal 1 “setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum menceritakan,

menganjurkan, mengusahakan dukungan umum untuk melakukan penafsiran tentang

sesuatu agama yang dianut di Indonesia atau melakukan kegiatan-kegiatan

keagamaan yang menyerupai kegiatan-kegiatan keagamaan dari agama itu.

Penafsiaran dan kegiatan mana menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama”.

Page 144: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

Kan dilarang pasal 1. pasal 2 ayat 1 “barang siapa yang melanggar

ketentuan tersebut, dalam pasal 1 diberi perintah dan peringatan keras untuk

menghentikan perbuatannya itu. Dengan suatu keputusan keputusan bersama Mentri

Agama, Mentri Jaksa Agung, Mentri Dalam Negeri. Apabila pelanggaran tersebut

dalam ayat 1 dilakukan oleh organisasi atau suatu aliran kepercayaan maka

Presiden Republik Indonesia dapat membubarkan organisai itu dan menyatakan

organisasi atau aliaran tersebut sebagai organisai atau aliran terlarang satu dan

lain hal setelah Presiden mendapat pertimbangan dari Mentri Agama, Mentri Jaksa

Agung, Mentri dalam Negeri.” jadi undang-undanya begitu, peringatan keras, Cuma

ini agak lembek, tidak tegas SKB itu. Jadi ini Undang-undangnya, UU No.1 tahun

1965 tentang pencegahan penyalahgunaan/penodaan agama.

23. Bagaimanakah kebijkasanaan yang ditawarkan PBB, atas persoalan eksistensi

ajaran JAI ?

Jawab :

Ya itu, Partai Bulan Bintang larang, ga ada pendeknya larang gitu aja atau

bikin agama sendiri. tidak bisa ditawar-tawar. Larangannya dengan kepres. Kan jelas

“Apabila pelanggaran tersebut dalam ayat 1 dilakukan oleh organisasi atau suatu

aliran kepercayaan maka Presiden Republik Indonesia dapat membubarkan

organisai itu dan menyatakan organisasi atau aliaran tersebut sebagai organisai

atau aliran terlarang satu dan lain hal setelah Presiden mendapat pertimbangan dari

Mentri Agama, Mentri Jaksa Agung, Mentri dalam Negeri” jadi melarang ini

Undang-undanya begitu.

24. konsep dasar PBB tentang keagamaan, kemasyarakatan, kenegaraan ?

Jawab :

Ya kan Partai Bulan Bintang itu di mana-mana kampanyenya tegakkan

syariat, kalau syariat sudah ditegakkan akan kena semua keadilan ini. Rasul sudah

mencohtohkan. Kalau barat, membicarakan ekonomi. pinjem itu kan ada bunganya,

kalau Islam bukan minjem, dikeluarin hartanya itu ada milik orang miskin kan gitu.

Malahan Rasul mengatakan ambil dari yang punya, suruh ambil. Ambil zakat itu

Page 145: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN

harus datang pada yang kaya. Kalau barat kan minjem, tapi ada bunga lagi kan. Kalau

ga bayar berbunga lagi.

Kalau Islam kasih, bagi yang kaya ada kewajiban untuk memberikan pada

yang miskin. Jadi kalau syariat Islam ditegakkan betul akan beres semua. Makanya

Partai Bulan Begitu. Partai Bulan Bintang akan tetap menjunjung syariat Islam dan

tidak akan merugikan agama lain.

Page 146: KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18291/1/FAUZI...SIKAP POLITIK FUNGSIONARIS PARTAI BULAN BINTANG TENTANG KEBEBASAN