ketatanegaraan dan sistem hukum nasional

23
KETATANEGARAAN KETATANEGARAAN dan dan SISTEM HUKUM NASIONAL SISTEM HUKUM NASIONAL gagasan bahwa pemerintahan gagasan bahwa pemerintahan merupakan kumpulan kegiatan merupakan kumpulan kegiatan yang diselenggarakan yang diselenggarakan oleh, oleh, untuk dan atas nama rakyat, untuk dan atas nama rakyat, tetapi dikenakan beberapa tetapi dikenakan beberapa pembatasan yang diharapkan akan pembatasan yang diharapkan akan menjamin bahwa kekuasaan yang menjamin bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk pemerintahan diperlukan untuk pemerintahan itu tidak disalah gunakan oleh itu tidak disalah gunakan oleh mereka yang mendapat tugas mereka yang mendapat tugas untuk memerintah.” untuk memerintah.”

Upload: fair-nurfachrizi

Post on 15-Aug-2015

38 views

Category:

Education


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

KETATANEGARAAN KETATANEGARAAN dan dan SISTEM HUKUM NASIONALSISTEM HUKUM NASIONAL

““gagasan bahwa pemerintahan gagasan bahwa pemerintahan merupakan kumpulan kegiatan yang merupakan kumpulan kegiatan yang

diselenggarakan diselenggarakan oleh, untuk dan oleh, untuk dan atas nama rakyat,atas nama rakyat, tetapi dikenakan tetapi dikenakan

beberapa pembatasan yang beberapa pembatasan yang diharapkan akan menjamin bahwa diharapkan akan menjamin bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk kekuasaan yang diperlukan untuk

pemerintahan itu tidak disalah pemerintahan itu tidak disalah gunakan oleh mereka yang gunakan oleh mereka yang

mendapat tugas untuk mendapat tugas untuk memerintah.”memerintah.”

Page 2: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

KONSTITUSI :KONSTITUSI :

Keseluruhan dari peraturan-Keseluruhan dari peraturan-peraturan baik peraturan baik tertulistertulis maupun maupun tidak tertulistidak tertulis yang mengatur yang mengatur secara mengikat cara-cara secara mengikat cara-cara bagaimana suatu pemerintahan bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan dan dijalankan diselenggarakan dan dijalankan dalam mengatur suatu dalam mengatur suatu kehidupan bermasyarakat, kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara.berbangsa & bernegara.

Page 3: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

Undang Undang Dasar Tertulis :Undang Undang Dasar Tertulis :

ECS Wade :ECS Wade : ““naskah yang memaparkan naskah yang memaparkan

rangka dan tugas pokok dari rangka dan tugas pokok dari badan-badan/ lembaga-lembaga badan-badan/ lembaga-lembaga pemerintahan suatu negara dan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan/lembaga-kerja badan-badan/lembaga-lembaga pemerintahan lembaga pemerintahan tersebut”tersebut”

Page 4: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

PENGERTIAN UUD 1945 :PENGERTIAN UUD 1945 :

• Keseluruhan Naskah yang terdiri dari Keseluruhan Naskah yang terdiri dari : : Pembukaan Pembukaan berisi 4 Alenia, dan berisi 4 Alenia, dan Batang TubuhBatang Tubuh berisi 16 Bab, 37 berisi 16 Bab, 37 Pasal, 3 Pasal Aturan Peralihan dan 2 Pasal, 3 Pasal Aturan Peralihan dan 2 Pasal Aturan Tambahan.Pasal Aturan Tambahan.

Page 5: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

CONVENSI :CONVENSI : ““aturan-aturan kenegaraan/ aturan-aturan kenegaraan/

kepemerintahan yang tidak tertulis kepemerintahan yang tidak tertulis namun tetap mengikat”namun tetap mengikat”

Contoh:Contoh:

Di InggrisDi Inggris: bila kebijakan kabinet : bila kebijakan kabinet tidak memperoleh dukungan tidak memperoleh dukungan Parlemen maka kebinet Parlemen maka kebinet membubarkan diri.membubarkan diri.

Page 6: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

KEDUDUKAN UUD 1945 :KEDUDUKAN UUD 1945 :

• Sebagai Sebagai Hukum Dasar TertulisHukum Dasar Tertulis, yang , yang berisi Norma, aturan atau ketentuan berisi Norma, aturan atau ketentuan yang yang harus & wajibharus & wajib dilaksanakan, ditaati dilaksanakan, ditaati dan mengikat seluruh komponen Bangsa dan mengikat seluruh komponen Bangsa (baik Pemerintah, Lembaga Tinggi (baik Pemerintah, Lembaga Tinggi Negara, Lembaga Masyarakat, Warga Negara, Lembaga Masyarakat, Warga Negara).Negara).

• Sebagai Sebagai Sumber Hukum TertinggiSumber Hukum Tertinggi di di Indonesia;Indonesia;

Page 7: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

SIFAT UUD 1945 :SIFAT UUD 1945 :

• Singkat & SupelSingkat & Supel, bukan berarti UUD 1945 , bukan berarti UUD 1945 tidak lengkap, namun dengan keluwesan, tidak lengkap, namun dengan keluwesan, kesingkatan dan kesupelan UUD 1945 kesingkatan dan kesupelan UUD 1945 itulah, dapat tetap menjamin kejelasan itulah, dapat tetap menjamin kejelasan dan kepastian hukum, mengingat UUD dan kepastian hukum, mengingat UUD 1945 itu hanya mengatur Pokok-Pokoknya 1945 itu hanya mengatur Pokok-Pokoknya sedangkan penjabarannya diserahkan sedangkan penjabarannya diserahkan kepada aturan hukum yang berada kepada aturan hukum yang berada diwahnya (UU, PP, Kepres, Kepmen dll).diwahnya (UU, PP, Kepres, Kepmen dll).

Page 8: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

FUNGSI UUD 1945:FUNGSI UUD 1945:• Sebagai alat KontrolSebagai alat Kontrol, apakah , apakah

penerapan norma hukum atau aturan penerapan norma hukum atau aturan hukum yang lebih rendah di Indonesia hukum yang lebih rendah di Indonesia itu sudah sesuai atau tidak ?, apabila itu sudah sesuai atau tidak ?, apabila tidak sesuai dan dia melanggar UUD tidak sesuai dan dia melanggar UUD 1945, maka norma atau aturan hukum 1945, maka norma atau aturan hukum dapat dibatalkan (Batal Demi Hukum).dapat dibatalkan (Batal Demi Hukum).

• Membatasi KekuasaanMembatasi Kekuasaan sedemikian rupa sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan sehingga penyelenggaraan kekuasaan negara tidak bersifat sewenang-negara tidak bersifat sewenang-wenang”wenang”

Page 9: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

Ketentuan-ketentuan yang Ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam UUD:dimuat dalam UUD:

• Organisasi negara, misal: lembaga-lembaga Organisasi negara, misal: lembaga-lembaga negara dan pemerintahan, hubungan pusat-negara dan pemerintahan, hubungan pusat-daerah, prosedur pengisian jabatan daerah, prosedur pengisian jabatan negara/pemerintahan, hubungan antara negara/pemerintahan, hubungan antara lembaga negara, hak dan kewajiban warga lembaga negara, hak dan kewajiban warga negaranegara

• Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia• Prosedur mengubah UUD;Prosedur mengubah UUD;• Adakalanya mengatur tentang hal-hal Adakalanya mengatur tentang hal-hal

khusus yang tidak boleh diubah.khusus yang tidak boleh diubah.

Page 10: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

KONSTITUSI DEMOKRATIS :KONSTITUSI DEMOKRATIS :

• Menempatkan warga negara Menempatkan warga negara sebagai sumber utama kedaulatan;sebagai sumber utama kedaulatan;

• Mayoritas berkuasa dan Mayoritas berkuasa dan terjaminnya hak minoritas;terjaminnya hak minoritas;

• Pembatasan pemerintahan;Pembatasan pemerintahan;• Pembatasan dan pemisahan Pembatasan dan pemisahan

kekuasaan negara, meliputi:kekuasaan negara, meliputi:

Page 11: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

Lanjutan konstitusi demokratisLanjutan konstitusi demokratis

a. Pemisahan wewenang kekuasaana. Pemisahan wewenang kekuasaan

b. Kontrol dan keseimbangan lembaga-b. Kontrol dan keseimbangan lembaga-

lembaga pemerintahanlembaga pemerintahan

c. Proses hukum; danc. Proses hukum; dan

d. Adanya pemilihan umum sebagaid. Adanya pemilihan umum sebagai

mekanisme peralihan kekuasaan.mekanisme peralihan kekuasaan.

Page 12: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

PERUBAHAN KONSTITUSI :PERUBAHAN KONSTITUSI :

Dua cara perubahan konstitusi:Dua cara perubahan konstitusi:

1.1. Renewal,Renewal, perubahan konstitusi secara perubahan konstitusi secara keseluruhan sehingga yang keseluruhan sehingga yang diberlakukan adalah konstitusi baru diberlakukan adalah konstitusi baru (dianut: Belanda, Jerman, Perancis dll).(dianut: Belanda, Jerman, Perancis dll).

2.2. Amandement,Amandement, perubahan konstitusi perubahan konstitusi secara sebagian-sebagian yang dapat secara sebagian-sebagian yang dapat dicantumkan dalam (a) pasal-pasalnya dicantumkan dalam (a) pasal-pasalnya atau (b) sebagai lampiran dari yang atau (b) sebagai lampiran dari yang asli.asli.

Page 13: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

Prosedure Perubahan Konstitusi :Prosedure Perubahan Konstitusi :1.1. Sidang badan legislatif dengan ditambah Sidang badan legislatif dengan ditambah

beberapa syarat, misalnya tentang beberapa syarat, misalnya tentang qourum dan jumlah minimum anggota qourum dan jumlah minimum anggota badan legislatif untuk menerimanya;badan legislatif untuk menerimanya;

2.2. Referendum atau plebisit;Referendum atau plebisit;3.3. Negara-negara bagian dalam negara Negara-negara bagian dalam negara

federal (misal AS; ¾ dari 50 negara federal (misal AS; ¾ dari 50 negara bagian harus menyetujuinya)bagian harus menyetujuinya)

4.4. Musyawarah khususMusyawarah khusus

(Sumber: Miriam Budiardjo)(Sumber: Miriam Budiardjo)

Page 14: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

Mengapa perubahan konstitusi diatur Mengapa perubahan konstitusi diatur secara khusus dan “ketat”?secara khusus dan “ketat”?

• Agar perubahan konstitusi dilakukan dengan Agar perubahan konstitusi dilakukan dengan pertimbangan yang masak/tidak sembarangan;pertimbangan yang masak/tidak sembarangan;

• Agar rakyat mendapat kesempatan untuk Agar rakyat mendapat kesempatan untuk menyampaikan pendangannya sebelum menyampaikan pendangannya sebelum perubahan dilakukan;perubahan dilakukan;

• Agar – dan ini berlaku di negara serikat – Agar – dan ini berlaku di negara serikat – kekuasaan negara serikat dan kekuasaan kekuasaan negara serikat dan kekuasaan negara-negara bagian tidak diubah semata-negara-negara bagian tidak diubah semata-mata oleh perbuatan masing-masing pihak mata oleh perbuatan masing-masing pihak secara tersendirisecara tersendiri

• Agar hak-hak perseorangan atau kelompok Agar hak-hak perseorangan atau kelompok (minoritas) mendapat jaminan.(minoritas) mendapat jaminan.

Page 15: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

Perkembangan Konstitusi RIPerkembangan Konstitusi RI• UUD 1945UUD 1945 • 1945 – 1949, secara 1945 – 1949, secara de de

factofacto berlaku di Jawa, berlaku di Jawa, Madura dan SumateraMadura dan Sumatera

• 1959 – 1999, 1959 – 1999, de factode facto berlaku di seluruh berlaku di seluruh Indonesia:Indonesia:

- 1959 – 1967, melalui - 1959 – 1967, melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Dekrit Presiden 5 Juli 1959 memberlakukan kembali memberlakukan kembali UUD 1945, tahun 1963 Irian UUD 1945, tahun 1963 Irian Barat masuk IndonesiaBarat masuk Indonesia

Page 16: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

Lanjutan Konstitusi RILanjutan Konstitusi RI

• 1967 – 1998: UUD 1945 1967 – 1998: UUD 1945 secara murni dan secara murni dan konsekuen dan di tahun konsekuen dan di tahun 1976 Integrasi Timor Timur 1976 Integrasi Timor Timur ke Indonesiake Indonesia

• 1998 – sekarang: UUD 1998 – sekarang: UUD 1945 Reformasi.1945 Reformasi.

Empat kali Empat kali amandemenamandemen: : tahun 1999, 2000, 2001, tahun 1999, 2000, 2001, 20022002..

Page 17: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

Lanjutan Konstitusi RILanjutan Konstitusi RI

• UUD UUD Republik Republik Indonesia Indonesia Serikat Serikat (RIS)(RIS)

• UUD UUD Sementara Sementara (1950)(1950)

• Susunan negara Susunan negara serikat/federalserikat/federal

• de factode facto berlaku di seluruh berlaku di seluruh Indonesia minus Irian BaratIndonesia minus Irian Barat

• Tahun 1949-Tahun 1950Tahun 1949-Tahun 1950

• Susunan negara kesatuanSusunan negara kesatuan

• de factode facto berlaku di seluruh berlaku di seluruh Indonesia minus Irian BaratIndonesia minus Irian Barat

• Tahun 1950-Tahun 1959Tahun 1950-Tahun 1959

Page 18: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

LEMBAGA LEMBAGA NEGARA :LEMBAGA LEMBAGA NEGARA :

• UUD 1945 (asli)UUD 1945 (asli)

1.1. MPRMPR

2.2. DPRDPR

3.3. PresidenPresiden

4.4. DPADPA

5.5. BPKBPK

6.6. MAMA

• UUD 1945 UUD 1945 (amandemen)(amandemen)

1.1. MPR, terdiri dari MPR, terdiri dari DPR dan DPDDPR dan DPD

2.2. PresidenPresiden

3.3. BPKBPK

4.4. MAMA

5.5. MKMK

6.6. KYKY

Page 19: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

SISTEM PEMERINTAHANSISTEM PEMERINTAHANNEGARA KESATUAN RI :NEGARA KESATUAN RI :

• Sistem Pemerintahan NKRI berdasarkan UUD 1945 Sistem Pemerintahan NKRI berdasarkan UUD 1945 dinyatakan dengandinyatakan dengan TUCIPOK (Tujuh Kunci Pokok) :TUCIPOK (Tujuh Kunci Pokok) :

1.1. Indonesia, ialah Negara yang berdasar atas hukum Indonesia, ialah Negara yang berdasar atas hukum (rechts-staat);(rechts-staat);

2.2. Berdasarkan Sistem Konstitusional;Berdasarkan Sistem Konstitusional;3.3. Kekuasaan Negara Tertinggi di Tangan Kedaulatan Kekuasaan Negara Tertinggi di Tangan Kedaulatan

Rakyat melalui Lembaga MPR;Rakyat melalui Lembaga MPR;4.4. Presiden sebagai penyelenggara Pemerintah tertinggi;Presiden sebagai penyelenggara Pemerintah tertinggi;5.5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR;Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR;6.6. Menteri-2 Negara adalah Pembantu Presiden, shg Menteri-2 Negara adalah Pembantu Presiden, shg

Menteri Negara Bertanggung Jawab kepada Presiden, Menteri Negara Bertanggung Jawab kepada Presiden, bukan kepada DPR;bukan kepada DPR;

7.7. Kekuasaan Kepala Negara Tidak Tak Terbatas;Kekuasaan Kepala Negara Tidak Tak Terbatas;

Page 20: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

SISTEM PEMERINTAHANSISTEM PEMERINTAHANDAERAH – NKRI :DAERAH – NKRI :• Secara umum Sistem Pemerintahan Daerah Secara umum Sistem Pemerintahan Daerah

diatur dalam Bab VI, Pasal 18, Pasal 18 A, & diatur dalam Bab VI, Pasal 18, Pasal 18 A, & Pasal 18 B, UUD 1945, dengan Intisari Pasal 18 B, UUD 1945, dengan Intisari pengaturannya sbb : pengaturannya sbb : (MOCIPOK)(MOCIPOK)

1.1. Sebagai Negara Kesatuan, di Indonesia tidak Sebagai Negara Kesatuan, di Indonesia tidak akan mempunyai daerah yang bersifat akan mempunyai daerah yang bersifat Negara, sehingga OTONOMI Daerah di Negara, sehingga OTONOMI Daerah di Indonesia tidak boleh menjurus kepada Indonesia tidak boleh menjurus kepada Federalisme;Federalisme;

2.2. NKRI, dibagi kedalam Daerah-Daerah NKRI, dibagi kedalam Daerah-Daerah Propinsi, Daerah Propinsi dibagi pula kedalam Propinsi, Daerah Propinsi dibagi pula kedalam Daerah-Daerah Kabupaten dan Kota;Daerah-Daerah Kabupaten dan Kota;

Page 21: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

3.3. Daerah-Daerah tersebut bersifat Daerah-Daerah tersebut bersifat Otonom, yang pengaturan Otonom, yang pengaturan pelaksanaannya diatur dengan pelaksanaannya diatur dengan Undang-Undang;Undang-Undang;

4.4. Di Daerah-Daerah Otonom tersebut, Di Daerah-Daerah Otonom tersebut, dibentuk pula Dewan Perwakilan dibentuk pula Dewan Perwakilan Rakyat Daerah berdasarkan azas Rakyat Daerah berdasarkan azas permusyawaratan;permusyawaratan;

5.5. NKRI tetap menghormati kedudukan NKRI tetap menghormati kedudukan Daerah-Daerah Khusus dan IstimewaDaerah-Daerah Khusus dan Istimewa

Page 22: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

Implementasi dan/atau penjabaran Implementasi dan/atau penjabaran dari Pasal 18 UUD 1945, diatur dari Pasal 18 UUD 1945, diatur berdasarkan berdasarkan Undang-Undang Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974Nomor 5 Tahun 1974, diperbaiki , diperbaiki dan diperbaharui dengan dan diperbaharui dengan Undang-Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, tentang Pemerintahan Daerah, selanjutnya diperbaiki dan selanjutnya diperbaiki dan diperbaharui dengan diperbaharui dengan Undang-Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2009Undang Nomor 23 Tahun 2009 tentang Pemerintahan Daerah.tentang Pemerintahan Daerah.

Page 23: Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional

TUGAS INDIVIDU :TUGAS INDIVIDU :

Buat Tulisan IlmiahBuat Tulisan Ilmiah

Dengan Topik :Dengan Topik :

““Integrasi Bangsa dan Ancaman Integrasi Bangsa dan Ancaman Disintegrasi Bangsa”Disintegrasi Bangsa”