konfigurasi network monitoring system jaringan...

115
KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN LAN DAN WAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI (STUDI KASUS : PUSDATIN UIN JAKARTA) Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta HAMZAH MUBAROK 104091002832 PROGRAM STUDI TEHNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/ 1432 H

Upload: vuongnhu

Post on 03-Mar-2019

253 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN LAN

DAN WAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(STUDI KASUS : PUSDATIN UIN JAKARTA) Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

HAMZAH MUBAROK

104091002832

PROGRAM STUDI TEHNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M/ 1432 H

Page 2: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk
Page 3: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk
Page 4: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI

YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN

TINGGI ATAUPUN LEMBAGA MANAPUN.

Tangerang, Agustus 2011

Hamzah Mubarok

104091002832

Page 5: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

ABSTRAK

HAMZAH MUBAROK (104091002832). Konfigurasi Network Monitoring System

Jaringan LAN dan WAN Fakultas Sains dan Teknologi (Studi Kasus : PUSDATIN

UIN Jakarta). Dibimbing oleh ANDREW FIADE DAN PIPING SUPRIYATNA

Jaringan komputer merupkan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan

lebih dari satu komputer pada sebuah laboratorium komputer, sehingga meningkatkan

efisiensi dan harga dalam penggunaannya. Salah satu faktor yang menjadi kendala

adalah faktor monitoring jaringan, dimana akan sangat sulit ketika harus diperiksa

satu persatu trouble yang ada.

NAGIOS merupakan salah satu solusi untuk sistem monitoring jaringan yang

dapat memberikan secara detail kepada admin dimana letak dan cara mengatasi

trouble yang terjadi, baik itu IP Address-nya atau HTTP-nya dan sebagainya.

Metodologi penelitian yang digunakan untuk mengembangkan jaringan

nirkabel didalam penelitian ini menggunakan metodologi NDLC (Network

Development Life Cycle). NDLC terdiri dari beberapa tahapan, yakni analisis

(analysis), perancangan (design), simulasi prototipe, penerapan (implementation),

pengawasan (monitoring), dan pengaturan (management).

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa jaringan komputer dapat

dimonitor dengan baik menggunakan NAGIOS.

Kata Kunci : Jaringan Komputer, NAGIOS, monitoring.

Page 6: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena atas berkat

dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan dan menyusun skripsi ini. Sholawat

serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad S.A.W. Adapun judul

dari skripsi ini adalah “Konfigurasi Network Monitoring System Jaringan LAN

dan WAN Fakultas Sains dan Teknologi (Studi Kasus : PUSDATIN UIN

JAKARTA)”.

Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat penulis laksanakan dengan baik

tanpa bantuan dari berbagai pihak yang terkait. Untuk itu penulis ingin mengucapkan

banyak terima kasih secara khusus kepada beberapa pihak, antara lain :

1. Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, M.I.T, selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika dan Ibu Viva Arifin, MMSI, selaku Sekretaris Program Studi

Teknik Informatika.

3. Bapak Andrew Fiade, M.Kom dan Bapak Piping Supriyatna, M.Sc selaku

Dosen Pembimbing, yang telah memberikan bimbingan, waktu dan

perhatiannya dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ayahanda Suyitno dan Ibunda tercinta Dwi Himawati, serta adik-adikku yang

tak henti-hentinya memberikan dukungan baik moril maupun materiil bagi

Page 7: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan untuk seseorang yang sangat

berarti dalam hidupku.

5. Kepada Adinda Aniisyah Masruuri Ali, yang juga tak henti-hentinya

memberikan semangat dan dorongan kepada penulis sampai dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Teknik Informatika yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya selama penulis

menyelesaikan studi di Teknik Informatika.

7. Seluruh Staff Jurusan Teknik Informatika dan Staff akademik FST yang telah

membantu penulis dalam masa perkuliahan.

8. Saudara dan handai taulan yang telah turut serta membantu dan mendukung

penulis dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman Teknik Informatika angkatan 2004 khususnya kelas B, yang

telah melewatkan waktu bersama selama masa kuliah.

Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dari skripsi ini, dan

penulis terbuka terhadap segala saran dan kritik yang membangun.

Akhir kata penulis mempersembahkan skripsi ini dengan segala kelebihan dan

kekurangannya, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, amien.

Tangerang, Agustus 2011

Penulis

Page 8: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul ........................................................................................ ..........i

Lembar Pengesahan Pembimbing .............................................................. .........ii

Lembar Pengesahan Ujian .....................................................................................iii

Lembar Pernyataan .................................................................................... ........iv

Abstrak ...................................................................................................... .........v

Kata Pengantar .......................................................................................................vi

Daftar Isi ............................................................................................................. viii

Daftar Gambar ........................................................................................... .......xiii

Daftar Tabel......................................................................................................... xiv

Daftar Lampiran ......................................................................................... .......xv

Daftar Istilah ........................................................................................................xvi

Daftar Simbol........................................................................................................xx

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG................................................................................ 1

1.2 PERUMUSAN MASALAH....................................................................... 3

1.3 BATASAN MASALAH............................................................................. 3

1.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN.............................................. 4

1.4.1 Tujuan Penelitian............................................................................ 4

1.4.2 Manfaat Penulisan........................................................................... 4

Page 9: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

1.4.3 Prosedur Penelitian………………………………………………... 5

1.4.3.1 Pengumpulan Data …………………………………………5

1.4.3.2 Pengembangan Sistem ……………………………………..5

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN....................................................................7

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................. 7

2.1 LAN Network ……...................................................................................... 8

2.2 Wireless Network…….…………………………………………………….. 9

2.2.1 Mode Jaringan Wireless LAN……………………………………... 9

2.3 Network Management.................................................................................. 10

2.4 Simple Network Management Protocol....................................................... 11

2.5 Hypertext Transfer Protocol......................................................................... 12

2.6 PING (Packet Transfer Internet Ghoper)...................................................... 13

2.7 Simple Mail Transfer Protocol...................................................................... 14

2.8 Network Monitoring System………………………………………………………..17

2.8.1 Nagios …………………………………………………………………18

2.9 OSI Layer ……………………………………………………………………19

2.9.1 Application …………………………………………………………….20

2.9.2 Presentation ……………………………………………………………20

2.9.3 Session ………………………………………………………………...21

2.9.4 Transport ………………………………………………………………21

2.9.5 Network ……………………………………………………………….21

2.9.6 Data Link ……………………………………………………………...21

Page 10: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

2.9.7 Physical ……………………………………………………………….22

2.10 TCP/IP ………………………………………………………………………23

2.10.1 Definisi Masing-masing Layer pada Model TCP/IP ………………..24

2.10.1.1 Application ………………………………………………...24

2.10.1.2 Transport …………………………………………………..24

2.10.1.3 Internet …………………………………………………….24

2.10.1.4 Network Interface …………………………………………25

2.11 IP Address.. …………………………………………………………………25

2.11.1 IP Address version 4 ………………………………………………..25

2.11.1.1 Representasi Alamat ………………………………………26

2.12 ICMP (Internet Control Message Protocol )…...……………………………27

2.13 DNS (Domain Name System) ……………...………………………………28

2.14 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) …...………………………29

2.15 Fedora …………………………………...…………………………………31

2.16 YUM (Yellowdog Updater Modifier) ……...…………………………… 32

2.17 Cacti ……………...………………………………………………………..32

2.18 Zabbix ……………...……………………………………………………...33

2.19 Protocol ………...…………………………………………………………34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 35

3.1 Prosedur Penelitian................................................................................... 35

3.1.1 Pengumpulan Data....................................................................... 35

3.1.2 Pengembangan Sistem..................................................................35

Page 11: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

3.2 Metode Pengembangan Sistem................................................................. 38

3.3.1 Analisis......................................................................................... 38

3.3.2 Perancangan.................................................................................. 40

3.3.3 Simulasi Prototipe......................................................................... 41

3.3.4 Penerapan...................................................................................... 41

3.3.5 Monitoring......................................................................................42

3.3.6 Manajemen.....................................................................................42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 45

4.1 Profil PUSDATIN.................................................................................... 45

4.2 Analisis......................................................................................................54

4.3 Perancangan / Design .............................................................................. 61

4.4 Simulasi Prototipe ................................................................................... 65

4.5 Implementasi .............................................................................................66

4.6 Monitoring ................................................................................................82

4.7 Manajemen................................................................................................93

BAB V PENUTUP.................................................................................................95

5.1 Kesimpulan..........................................................................................95

5.2 Saran ....................................................................................................96

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 83

Page 12: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Arsitektur Network Management.......................................... 10

Gambar 2.2 7 Layer OSI Model........................................................................... 20

Gambar 2.3 Penjelasan OSI Model...................................................................... 22

Gambar 3.1 Diagram Ilustrasi Metode Penelitian................................................ 44

Gambar 4.1 Topologi Jaringan Fakultas Sains dan Teknologi..............................62

Gambar 4.2 Topologi Jaringan yang akan Diterapkan......................................... 63

Gambar 4.3 Tampilan Halaman login Nagios...................................................... 74

Gambar 4.4 Halaman Konfigurasi Nagios............................................................ 75

Gambar 4.5 Contoh Gambar Software Putty......................................................... 78

Gambar 4.6 Halaman Home Nagios...................................................................... 79

Gambar 4.7 Halaman Host Client.......................................................................... 80

Gambar 4.8 Halaman Berbentuk Map.....................................................................81

Gambar 4.9 Halaman Host Beserta Service........................................................... 82

Gambar 4.10 Hasil Uji Koneksi Server NMS Nagios............................................ 84

Gambar 4.11 Hasil Uji Koneksi Web Console NMS Nagios................................ 85

Gambar 4.12 Data Hasil Pengawasan Host........................................................... 87

Gambar 4.13 Email Notifikasi Masalah HTTP..................................................... 88

Gambar 4.14 Email Notifikasi Masalah PING......................................................89

Gambar 4.15 Email Notifikasi Masalah Root Partition.........................................90

Gambar 4.16. Modul Email Notifikasi Masalah SMTP.........................................91

Page 13: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Gambar 4.17 Email Notifikasi Masalah SSH........................................................92

Gambar 4.18 Email Notifikasi Masalah IMAP......................................................93

Page 14: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai macam kegiatan,

salah satunya perusahaan atau instansi yang memiliki teknologi baru untuk

meningkatkan produktivitas sumber daya yang dimiliki sehingga dapat mencapai

produktivitas yang optimal. Peralatan yang digunakan untuk menunjang kegiatan

perusahaan dan instansi tersebut haruslah dalam keadaan baik karena peralatan yang

digunakan memiliki rentang waktu tertentu akibat dari kegiatan atau aktivitas yang

telah dilakukan.

Salah satu peralatan non fisik yang digunakan untuk hal tersebut diatas adalah

membuat sebuah konsep yang bernama Network Monitoring System (NMS) yaitu

sistem ekstra atau kumpulan sistem yang memiliki tugas mengamati / memonitor

sistem – sistem terhadap kemungkinan terjadinya masalah – masalah pada sistem

tersebut untuk dapat dideteksi secara dini. Sebagai contoh, suatu monitoring sistem

dapat secara periodik menghubungi suatu web server untuk menjamin adanya respon

dari web server, jika tidak ada respon maka monitoring sistem kemudian mengirim

pesan atau notifikasi ke administrator.

Page 15: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

NMS bagian dari network management. Jika NMS diterapkan dengan tepat dan

benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk masalah monitor jaringan, namun jika

sebaliknya maka NMS akan menjadi “malapetaka” bagi Anda. Misalkan, NMS

tentunya akan mengirimkan pesan/notifikasi ke email Anda atau mengirimkan pesan

SMS ke HP Anda ketika terjadi suatu masalah atau ketika terjadi krisis pada suatu

sistem yang dimonitor. Jika Anda tidak tepat dalam menentukan kriteria krisi dari

suatu sistem yang dimonitor maka bisa jadi Anda akan mendapatkan email atau pesan

SMS terus menerus dari NMS.

Hal – hal yang akan di monitoring dalam network tentunya akan sangat

kompleks, dan sistem monitoring yang baik seharusnya menyediakan history dan log

yang memungkinkan kita membuat laporan, statistik dan graph dari masing – masing

objek yang dimonitoring sehingga sistem Network Monitoring System yang

digunakan memberikan kontribusi penuh dalam pendeteksian secara dini terhadap

kemungkinan masalah – masalah yang timbul. Seperti: pencarian manual ketika salah

satu jaringan terputus. Pertanyaan yang muncul adalah, adakah software atau program

Network Monitoring System yang memiliki fitur – fitur tersebut. Jawabannya Ada,

salah satu software Network Monitoring System yang terbaik dan open source yang

dapat digunakan secara bebas di linux yaitu NAGIOS, hal inilah yang mendasari

penulis membuat skripsi dengan judul “ SISTEM MONITORING JARINGAN LAN

DAN WAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN JAKARTA.”. Tulisan ini

merupakan penulisan skripsi yang merupakan syarat dalam memperoleh kelulusan

dan memperoleh gelar sarjana.

Page 16: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada bagian permasalahan dan identifikasi masalah di

atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang ada, yaitu :

1. Bagaimana menerapkan NMS yang tepat guna dan dapat dipakai oleh user

tersebut.

2. Bagaimana melakukan konfigurasi sehingga NMS tersebut sesuai dengan

kondisi di Fakultas Sains dan Teknologi.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah penelitian ini bisa dilihat sebagai berikut :

1. Perancangan Network Monitoring System menggunakan Nagios pada LINUX

Ubuntu Server 10.

2. Hasil monitoring yang dilakukan yaitu: HTTP,PING, IMAP, Root Partition

dan SNMP.

3. Penyebab Host Down tidak dibahas terperinci.

Page 17: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan

1.4.1 Tujuan Penulisan

1. Dengan mengkonfigurasi dan mengembangkan sistem NMS pada Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Jakarta penulis dapat meneliti kelebihan dan

kekurangan yang ada pada sistem tersebut

2. Tersedianya sistem NMS yang dapat mengawasi dan memonitor komputer

client pada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta dan dapat

memaksimalkan dan meningkatkan efisiensi Sumber Daya Manusia yang

ada di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta.

1.4.2 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

1. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.

2. Menambah wawasan peneliti tentang teknologi SNMP dan

menerapkannya langsung dengan mengembangkan aplikasi

pengawasan client jaringan.

Page 18: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

3. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Tehnik

Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bagi Fakultas Sains dan Teknologi

1. Dapat mengawasi komputer host pada ruang masing-masing

jurusan.

3. Bagi Universitas

1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi

pelajaran yang diberikan di bangku kuliah.

2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya

dan sebagai bahan evaluasi.

1.4.3 Prosedur Penelitian

1.4.3.1 Pengumpulan data

Metodologi pengumpulan data yang akan digunakan adalah :

1. Metode Studi Kepustakaan (Library Research)

2. Studi Lapangan (Field Research)

1.4.3.2 Pengembangan Sistem

Page 19: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Metode pengembangan sistem yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini

adalah metode Network Development Life Cycle (NDLC). Fase – fase yang

terdapat pada siklus NDLC tersebut adalah :

1. Analisis

2. Desain (perancangan)

3. Simulasi prototipe

4. Implementasi (penerapan)

5. Monitoring

6. Management

Fase – fase tersebut nantinya akan saling berkelanjutan dan secara teru –

menerus digunakan untuk mendapatkan sebuah struktur jaringan yang tepat

guna dan efisien. NDLC nantinya akan secara dinamis mampu menghadapi

perubahan – perubahan kebutuhan baik didalam struktur jaringan

perusahaan maupun perseorangan.

Page 20: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan latar belakang, permasalahan (rumusan

masalah dan batasan masalah), tujuan dan manfaat penulisan (tujuan

penulisan dan manfaat penulisan), metodologi penelitian (waktu,

tempat dan prosedur penelitian), dan sistematika penulisan laporan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini akan mengandung teori – teori yang menjadi landasan dari

penelitian, seperti teori Network Monitoring System dan teori Nagios

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan tentang tahapan – tahapan yang dilakukan

dalam menyelesaikan skripsi ini. Dalam hal ini penulis menggunakan

Network Development Life Cycle (NDLC)

BAB IV : ANALISIS IMPLEMENTASI

Page 21: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Bab ini akan menjelaskan tentang Network Monitoring System

dengan menggunakan Nagios sebagai toolsnya.

BAB V : PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran.

Page 22: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 LAN Network (Jaringan Local Area Network)

Jaringan yang meliputi suatu area geografis yang relatif kecil (dalam suatu

lantai atau gedung kecil). Dibandingkan dengan WAN (Wide Area Network),

LAN biasanya dicirikan dengan kecepatan data yang relatif tinggi dan

kecepatan error yang relatif rendah. LAN menghubungkan workstation,

perangkat jaringan, terminal dan perangkat lain dalam area yang terbatas.

Standar LAN menentukan perkabelan dan pensinyalan pada layer fisik dan

layer data link dalam model OSI, Ethernet, FDDI dan Token Ring

menggunakan teknologi LAN.

Perangkat-perangkat yang disambungkan dengan LAN bisa berada pada

lantai bangunan yang sama atau di dalam gedung atau kampus yang sama.

LAN dimiliki oleh pengguna dan tidak dioperasikan lewat sambungan sewa,

walaupun LAN mungkin saja memiliki pintu gerbang PSTN atau jaringan

swasta lainnya.

Kebanyakan LAN dibangun dengan perangkat keras yang relatif murah

seperti kabel Ethernet, adaptor jaringan dan hub. Juga ada LAN nirkabel

(wireless) dan pilihan perangkat keras LAN lainnya yang lebih maju. Perangkat

lunak sistem operasi khusus bisa digunakan untuk menyusun LAN. Misalnya,

sebagian besar karakter khas Microsoft Windows menyediakan paket perangkat

Page 23: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

lunak yang dinamakan Internet Connection Sharing (ICS) yang mendukung

akses terkendali ke sumber-sumber LAN. (Tim Penelitian dan Pengembangan

Wahana Komputer, 2004)

2.2 Wireless Network

Wireless networks (jaringan nirkabel) menggunakan gelombang radio (RF)

atau gelombang mikro untuk membentuk kanal komunikasi antar komputer.

Jaringan nirkabel adalah alternatif yang lebih modern terhadap jaringan kabel

yang bergantung pada kabel tembaga dan serat optik antar perangkat jaringan.

(Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, 2004)

Jaringan nirkabel memungkinkan orang melakukan komunikasi; mengakses

aplikasi dan informasi tanpa kabel. Hal tersebut memberikan kebebasan

bergerak dan kemampuan memperluas aplikasi ke berbagai bagian gedung,

kota atau hampir semua tempat di dunia.

2.2.1 Mode Jaringan Wireless LAN

Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan

LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk

berhubungan dengan jaringan Node pada WLAN menggunakan channel

frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless

device. Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang

dapat digunakan: infrastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah

komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN

atau LAN. Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antar

Page 24: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

masing-masing komputer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan

kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan

yang lain dengan jaringan kabel.

2.3 Network Management

Komunikasi pada jaringan komputer merupakan suatu sistem yang kompleks,

yang terdiri dari sistem koneksi, sistem perangkat keras, sistem perangkat lunak

dan sistem protokol. Sebagaimana halnya jaringan yang dikoneksikan, bahkan ke

dalam bentuk internetwork yang lebih kompleks lagi, pembangunan suatu sistem

manajemen jaringan harus didukung oleh teknik yang memungkinkan suatu

komponen menjadi model dalam bentuk yang logis dan tetap mempertahankan

kerangka bagi penanganan semua kompleksitas fisik yang sebenarnya, yang ikut

terlibat.

Page 25: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Gambar. 2.1 : Model Arsitektur Network Management

Contoh gambar 2.1 menggambarkan dua macam perangkat jaringan, Network

Management System (NMS) dan Network Management Agent. NMS dan Agent

berkomunikasi pada level peer to peer melalui protokol Network Management (NM).

Pada model yang lebih lanjut digambarkan komunikasi end-to-end melalui

internetwork antara dua perangkat jaringan, melalui suatu perangkat tumpukan

protokol dan perangkat driver untuk aplikasi dan komunikasi internetwork.

Model Arsitektur NM ini digunakan oleh Simple Network Management Protocol, yang

mana menggunakan paradigma NMS/Agent untuk pertukaran protokol NM.

Perangkat jaringan yang menggunakan SNMP terutama menggunakan rangkaian

protokol TCP/IP untuk aplikasi layanan dan protokol internetworking bagi komunikasi

Page 26: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

end-to-end. NMS dan Agent merupakan contoh dari entiti pada level aplikasi. Model

ini merupakan titik awal untuk menjelaskan NM pada umumnya dan SNMP

khususnya. Dengan memperinci setiap elemen didalam model, kita menunjukkan

dalam detil dan kompleksitas yang lebih baik mengenai perangkat jaringan yang

menclukung baik NMS maupun agent didalam lingkungan SNMP. (Hartono, 1999)

2.4 Simple Network Management Protocol

SNMP adalah kerangka manajemen jaringan untuk perangkat internetwork utama

berisi rangkaian protokol TCP/IP. SNMP menggunakan model Manager/Agent dan

protokolnya beroperasi pada level aplikasi atau level "proses" pada model TCP/IP. (1)

SNMP ditetapkan dalam suatu standar yang menclorong kerangka fleksibilitas dan

ekstensibilitas. SNMP berbasiskan kepada standar internet yang menetapkan tiga

komponen utama Structure of Management Information (SMI), Management

Information Base (MIB) dan protokol SNMP itu sendiri, yang mengarah kepada SNMP.

Standar-standar tersebut diterbitkan sebagai Request for Comment (RFC) dan

tersedia untuk distribusi yang tak terbatas. (Miazarti, 2011)

SMI adalah suatu notasi standar untuk menggambarkan informasi manajemen. MIB

berisi variabel-variabel yang menjadi perhatian untuk dikelola. Dengan menetapkan

standar manajemen objek dan dengan menyediakan kemampuan untuk menetapkan

grup-grup MIB yang baru, SNMP telah diperluas untuk mengelola banyak protokol-

protokol dan perangkatperangkat baru. Format yang disamaratakan dari defmisi MIB

memungkinkan suatu grup MIB untuk ditetapkan untuk setiap layanan terkelola baru.

Page 27: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Vendor-vendor memiliki suatu standar untuk menambah objek-objek yang

dikelolanya sendiri. Upaya tambahan sedang dilaksanakan agar SNMP bekerja dengan

kerangka jaringan manajemen lain seperti IBM SNA, berbagai skema LAN dan skema

kepemilikan jaringan manajemen populer lainnya.

2.5 Hypertext Tranfer Protocol

HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara klien dan server.

Sebuah klien HTTP (seperti web browser atau robot dan lain sebagainya),

biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan ke port tertentu di

sebuah server Webhosting tertentu (biasanya port 80). Klien yang mengirimkan

permintaan HTTP juga dikenal dengan user agent. Server yang meresponsnya,

yang menyimpan sumber daya seperti berkas HTML dan gambar, dikenal juga

sebagai origin server. Di antara user agent dan juga origin server, bisa saja ada

penghubung, seperti halnya proxy, gateway, dan juga tunnel. (Rafiza, 2006)

HTTP tidaklah terbatas untuk penggunaan dengan TCP/IP, meskipun HTTP

merupakan salah satu protokol aplikasi TCP/IP paling populer melalui Internet.

Memang HTTP dapat diimplementasikan di atas protokol yang lain di atas

Internet atau di atas jaringan lainnya. seperti disebutkan dalam "implemented

on top of any other protocol on the Internet, or on other networks.", tapi HTTP

membutuhkan sebuah protokol lapisan transport yang dapat diandalkan.

Protokol lainnya yang menyediakan layanan dan jaminan seperti itu juga dapat

digunakan.

Page 28: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Sumber daya yang hendak diakses dengan menggunakan HTTP diidentifikasi

dengan menggunakan Uniform Resource Identifier (URI), atau lebih khusus

melalui Uniform Resource Locator (URL). Sesuai dengan perkembangan

infrastruktur internet maka pada tahun 1999 dikeluarkan HTTP versi 1.1 untuk

mengakomodasi proxy, cache dan koneksi yang persisten.

2.6 PING (Packet Internet Ghoper)

PING adalah sebuah program utilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa

konektivitas jaringan berbasis teknologi Transmission Control

Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Dengan menggunakan utilitas ini, dapat

diuji apakah sebuah komputer terhubung dengan komputer lainnya. (Muuss,

1983).

Hal ini dilakukan dengan mengirim sebuah paket kepada alamat IP yang

hendak diujicoba konektivitasnya dan menunggu respon darinya.

2.7 Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)

SMTP adalah protokol standar untuk mentransfer surat antara host-host dalam

protokol TCP/IP. Hal ini didefinisikan juga dalam RFC 821. RFC adalah singkatan dari

Request For Comment, yaitu dokumen-dokumen atau jurnal-jurnal yang dijadikan

acuan dalam pembuatan suatu sistem. Walaupun pesan yang ditransfer oleh SMTP

biasanya mengikuti format yang telah didefinisikan dalam RFC 822, namun SMTP

tidak mengatur format atau isi dari pesan tersebut dengan dua perkecualian.

(Stallings, 1997).

Page 29: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Konsep ini mengatakan bahwa SMTP menggunakan informasi yang ditulis pada

amplop surat (message header) dan tidak melihat isi surat (message body). Kedua

perkecualian yang disebutkan di atas adalah:

1. SMTP menstandarisasi karakter pesan menjadi tujuh bit ASCII

2. SMTP menambahkan informasi log

Mula-mula surat dibuat oleh user-agent program yang menangani masukan dari

pengguna. Setiap pesan yang telah dibuat berisi header dan body. Di dalam header

berisi alamat e-mail penerima serta informasi lainnya dan pada body berisi pesan

yang akan dikirimkan. Pesan-pesan ini kemudian akan ditaruh dalam antrian yang

sudah ditentukan yang selanjutnya akan dijadikan masukan (input) untuk SMTP

Sender Program yang pada umumnya selalu ada pada server mail host tersebut.

Contoh header pada SMTP adalah:

Date: Tue, 16 Jan 1996 10:37:17 (EST)

From: “William Stallings” <[email protected]>

Subject: The Syntax

To: [email protected]

Cc: jones@yet_another_host.com

Walaupun struktur antrian surat berbeda-beda tergantung dari sistem operasinya,

secara konsep antrian surat mempunyai dua bagian, yaitu:

1. Teks pesan yang berisi header dan body.

2. Daftar tujuan-tujuan surat.

Page 30: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Daftar tujuan-tujuan tersebut diperoleh user agent dari message header. Dalam

beberapa kasus, alamat tujuan biasanya sudah tercantum dalam message header.

Dalam kasus lain, user agent mungkin perlu memperluas nama-nama dalam mailing

list, membuang duplikat, dan mengganti nama-nama mnemonic dengan nama-nama

yang aktual. Jika terdapat blind carbon copies (BCC), user agent perlu menyiapkan

pesan sesuai dengan kebutuhan ini. Ide dasarnya adalah format-format dan gaya-

gaya ganda yang dibuat manusia dalam antar muka (interface) pengguna yang

digantikan oleh daftar standar untuk SMTP send program.

Menurut Stallings (1997), protokol SMTP digunakan untuk mentransfer sebuah pesan

dari SMTP sender ke SMTP receiver melalui koneksi TCP. SMTP berusaha menyediakan

operasi yang terpercaya, tetapi tidak menjamin pesan tersebut pasti sampai pada

alamat yang dituju. Tidak ada end-to-end acknowledgement yang dikembalikan

kepada pengirim jika pesan telah sukses dikirimkan kepada alamat tujuan dan indikasi

kesalahan juga tidak dijamin akan dikembalikan. Tetapi secara umum system mail

yang menggunakan SMTP bisa dikatakan terpercaya, seperti yang dikatakan Stallings

dalam bukunya (Stallings, 1997: 699): “However, the SMTP-based mail system is

generally considered reliable.”

SMTP receiver menerima setiap pesan yang dikirimkan dan menyimpannya dalam

mailbox yang sesuai atau menyalinnya pada antrian lokal (pada kasus forwarding).

SMTP receiver harus bisa memperjelas tujuan surat lokal dan menangani kesalahan-

kesalahan, termasuk kesalahan transmisi (transmisiion errors) atau kekurangan

kapasitas disk.

Page 31: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Pada pengiriman sebuah pesan, SMTP sender hanya bertanggung jawab sampai

SMTP receiver mengatakan bahwa proses pengiriman telah selesai. Hal ini bukan

berarti pesan tersebut telah dikirimkan dan diterima oleh resipien yang dimaksud.

Dalam banyak kasus, pesan-pesan dikirimkan dari mesin asal sampai ke mesin

tujuan hanya dengan melakukan satu kali koneksi TCP. Tetapi kadang-kadang, surat

harus melalui mesin perantara lewat kapabilitas SMTP forwarding. Dalam kasus ini

sebuah pesan harus melakukan beberapa kali koneksi TCP antara source dan

destination melalui beberapa sekuensial server. Hal umum yang menyebabkan

forwarding diperlukan adalah karena seorang pengguna telah mengubah alamat e-

mailnya.

Perlu dicatat bahwa SMTP protokol hanya terbatas pada interaksi yang terjadi

antara SMTP sender dan SMTP receiver. Fungsi utama SMTP adalah untuk

mentransfer pesan-pesan, walaupun ada beberapa fungsi lain yang mengatur tentang

verifikasi dan penanganan tujuan surat (mail destination verification and handling).

2.8 Network Monitoring System

Konsep Network Monitoring System (NMS) sebenarnya sederhana

yaitu sistem ekstra atau kumpulan sistem yang memiliki tugas mengamati /

memonitor sistem – sistem terhadap kemungkinan terjadinya masalah –

masalah pada sistem tersebut untuk dapat dideteksi secara dini. Sebagai

contoh, suatu monitoring sistem dapat secara periodik menghubungi suatu

web server untuk menjamin adanya respon dari web server, jika tidak ada

Page 32: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

respon maka monitoring sistem kemudian mengirim pesan atau notifikasi ke

administrator.

NMS bagian dari network management. Jika NMS diterapkan dengan

tepat dan benar maka NMS dapat menjadi sahabat baik Anda, namun jika

sebaliknya maka NMS akan menjadi “malapetaka” bagi Anda. Misalkan,

NMS tentunya akan mengirimkan pesan/notifikasi ke email Anda atau

mengirimkan pesan SMS ke HP Anda ketika terjadi suatu masalah atau ketika

terjadi krisis pada suatu sistem yang dimonitor. Jika Anda tidak tepat dalam

menentukan kriteria krisi dari suatu sistem yang dimonitor maka bisa jadi

Anda akan mendapatkan email atau pesan SMS terus menerus dari NMS.

Hal – hal yang akan di monitoring dalam network tentunya akan

sangat kompleks, dan sistem monitoring yang baik seharusnya menyediakan

history dan log yang memungkinkan kita membuat laporan, statistik dan graph

dari masing – masing objek yang dimonitoring sehingga sistem Network

Monitoring System yang digunakan memberikan kontribusi penuh dalam

pendeteksian secara dini terhadap kemungkinan masalah – masalah yang

timbul. Seperti: pencarian manual ketika salah satu jaringan terputus.

Pertanyaan yang muncul adalah, adakah software atau program Network

Monitoring System yang memiliki fitur – fitur tersebut. Jawabannya Ada, salah

satu software Network Monitoring System yang terbaik dan open source yang

dapat digunakan secara bebas di linux yaitu NAGIOS.

2.8.1 Nagios

Page 33: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Nagios adalah tool network monitoring system open source yang terbaik. Nagios

bersifat modular, mudah digunakan dan memiliki skalabilitas tinggi. Modul atau

plugin pada nagios sangat simple. Anda pun dapat membuatnya guna melengkapi

system checking pada nagios sesuai dengan kebutuhan Anda. Nagios awalnya

didesain untuk berjalan pada sistem operasi Linux, namun dapat juga berjalan dengan

baik hampir disemua sistem operasi unix like. Beberapa fitur-fitur yang tersedia pada

Nagios diantaranya adalah:

1. Memonitor jaringan pelayanan (SMTP, POP3, HTTP, NNTP, PING, etc.)

2. Memonitor sumber server (processor load, disk usage, etc.)

3. Desain plugin yang mudah sehingga user dapat membuat pelayanan pengawasan

sendiri

4. Dapat memparalelkan cara pengawasan

5. Memiliki kemampuan untuk menetapkan host utama menggunakan server host,

mempermudah deteksi dini dan perbedaan antara host satu dengan yang lain.

6. Memberi tahu admin jika pelayanan atau masalah timbul dan langsung ditangani

(via email, pager, atau media lain)

7. Memiliki kemampuan untuk menetapkan operator untuk tetap berjalan ketika

sedang ada liburan atau cuti.

8. Otomatis merotasi file yang masuk.

9. Mensuport untuk implementasi pengawasan host yang lain.

10. Opsi lain pada web untuk melihat status jaringan saat ini, pemberitahuan-

pemberitahuan dan masalah-masalah, file yang masuk, dll.

Page 34: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

2.9 OSI Layer

OSI Layer adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang

masing-masing layer tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. OSI

dikembangkan oleh badan Internasional yaitu ISO (International Organization

for Standardization) pada tahun 1977. Model ini juga dikenal dengan model

tujuh lapis OSI (OSI seven layer model). Berikut dibawah ini merupakan

gambar dari model OSI 7 Layer.

Gambar 2.2 7 Layer OSI Model

2.9.1 Application

Page 35: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Application adalah Layer paling tinggi dari model OSI, seluruh layer dibawahnya

bekerja untuk layer ini, tugas dari application layer adalah Berfungsi sebagai

antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana

aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.

Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS.

2.9.2 Presentation

Presentation berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak

ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan

melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak

redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam windows

NT) dan juga Network shell (semacam Virtual network komputing (VNC)

atau Remote Dekstop Protokol (RDP).

2.9.3 Session

Session berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,

dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi

nama.

2.9.4 Transport

Transport berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta

memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun

kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga

membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses

Page 36: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang

hilang di tengah jalan.

2.9.5 Network

Network berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header

untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking

dengan menggunakan router dan switch layer3.

2.9.6 Data Link

Data Link berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan

menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi

koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti halnya

Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana

perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer2

beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak,

yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control

(MAC).

2.9.7 Physical

Physical adalah Layer paling bawah dalam model OSI. Berfungsi untuk

mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi

bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi

jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana

Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau

radio.

Page 37: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Gambar 2.3 Penjelasan OSI Model

Cara Kerja : Pembentukan paket dimulai dari layer teratas model OSI.

Aplication layer megirimkan data ke presentation layer, di presentation layer

data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirim ke layer

dibawahnya, pada layer dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header

dan atau tailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus demikian

sampai ke physical layer. Di physical layer data dikirimkan melalui media

transmisi ke host tujuan. Di host tujuan paket data mengalir dengan arah

sebaliknya, dari layer paling bawah kelayer paling atas. Protokol pada

physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media transmisi

Page 38: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

kemudian mengirimkannya ke data link layer, data link layer memeriksa data-

link layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket, jika host bukan

yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan di buang, tetapi jika host

adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket akan dikirimkan ke

network layer, proses ini terus berlanjut sampai ke application layer di host

tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut dengan “peer-

layer communication”. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian pada

Network Layer yang bertugas untuk memonitoring jaringan.

2.10 TCP/IP

TCP/IP (Transmission Control Protokol / Internet Protokol ) adalah standar

komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-

menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-

an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer

dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP

merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap

mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan

di mana saja.

2.10.1 Definisi Masing-masing Layer pada model TCP/IP

2.10.1.1 Application merupakan Layer paling atas pada model TCP/IP, yang

bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan

jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration

Page 39: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol

(HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol

(SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak

protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi Stack Protocol, seperti halnya

Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan

menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBios over

TCP/IP (NetBT).

2.10.1.2 Transport berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi

koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat

connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control

Protocol (TCP) dan User Diagram Protocol (UDP).

2.10.1.3 Internet berfungsi untuk melakukan pemetaan (routing) dan

enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang

bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution

Protocol (ARP),Internet control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group

Management Protocol (IGMP).

2.10.1.4 Network Interface berfungsi untuk meletakkan frame – frame

jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan

banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti

halnya Ethernet dan Token Ring), Man dan Wan (seperti halnya dial-up model

yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated

Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM).

Page 40: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

2.11 IP Address

Alamat IP adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai

sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet.

Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit

(untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut

pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.

2.11.1 IP Address version 4

Alamat IP versi 4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di

dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4.

Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4

miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia,

jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat

4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut

adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host

yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga

bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP

versi 6 atau IPv6.

Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.

2.11.1.1 Representasi Alamat

Page 41: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik

(dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-

bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena

setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255

(meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).

Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan

subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:

1. Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang

digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host

berada. Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama

dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan

oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa

jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama

dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting.

Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki

alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat

unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis

yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier

yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.

Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.

Page 42: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

2. Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan

khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation,

server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan.

Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di

dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.

2.12 ICMP (Internet Control Message Protocol)

adalah salah satu protokol inti dari keluarga protokol internet. ICMP utamanya

digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan

kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa

dijangkau. ICMP berbeda tujuan dengan TCP dan UDP dalam hal ICMP tidak

digunakan secara langsung oleh aplikasi jaringan milik pengguna. salah satu

pengecualian adalah aplikasi ping yang mengirim pesan ICMP Echo Request

(dan menerima Echo Reply) untuk menentukan apakah komputer tujuan dapat

dijangkau dan berapa lama paket yang dikirimkan dibalas oleh komputer

tujuan.

2.13 DNS (Domain Name System)

DNS adalah adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host

maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di

dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk

Page 43: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server)

yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.

DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat

keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas

seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih

memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah

penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan

kebutuhan ini.

Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer

yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman

ARPAnet. Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file

HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat

ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada - sebagian besar sistem operasi

modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat

melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP

sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut diatas mewarisi

beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat

komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut

harus melakukan update terhadap file Hosts.

Page 44: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa

dikembangkan: sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat,

host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.

Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC

882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update

terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi.

Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti

DNS.

2.14 DHCP ( Dynamic Host Configuration Protocol)

DHCP adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk

memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal

yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua

komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua

komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis

dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan

oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

DHCP didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh

Internet Engineering Task Force. DHCP merupakan ekstensi dari protokol Bootstrap

Protocol (BOOTP). Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan

Page 45: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni

DHCP Server dan DHCP Client.

1. DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat

"menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien

yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT

Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux

memiliki layanan seperti ini.

2. DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien

DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan

DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT

Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau

GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk

didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien

kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan

oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP

tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat

IP yang baru atau memperpanjangnya.

Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga

jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP

Page 46: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini

dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut

berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang

sama.

Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat

menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari

waktu ke waktu.

2.15 Fedora

Fedora adalah sebuah distro Linux berbasis RPM dan yum yang dikembangkan oleh

Fedora Project yang didukung oleh komunitas pemrogram serta disponsori oleh Red

Hat. Nama Fedora berasal dari karakter fedora yang digunakan di logo Red Hat. Pada

rilis 1 sampai 6 distro ini bernama Fedora Core yang kemudian berubah menjadi

Fedora pada rilis ke-7. Fedora dikenal di dunia Linux sebagai sebuah distro yang

menjadi pioneer dalam penggunaan teknologi terkini dan merupakan distro yang

digunakan oleh Linus Torvalds.

Page 47: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

2.16 YUM (Yellowdog Updater Modifier)

YUM adalah paket manajemen open source berbasis command line yang menghandle

file-file RPM, biasanya secara default terinstall pada distro-distro redhat base, seperti

CentOS, Fedora dan kawan-kawannya :D.

Contoh pemakaian YUM :

Menginstall Paket

# yum install namapaket

misal kita ingin menginstall paket htppd jalankan perintah berikut

# yum install httpd

Mengupdate Paket

# yum update namapaket

Menghapus Paket yang terinstall

# yum remove namapaket

Melihat paket yang dapat di insatll pada sistem

# yum list all

Page 48: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Melihat paket yang terinstall pada sistem

# yum list installed

2.17 Cacti

Cacti (Cactus) merupakan aplikasi yang dapat menghasilkan laporan statistik

jaringan dalam tampilan grafik. Cacti merupakan frontend RRDtools yang

menyimoan semua informasi yang dipelukan untuk membuat graph dan

menyimpan hasilnya ke dalam sebuah database MySQL. Frontend Cacti dibuat

sepenuhnya dengan menggunakan bahasa PHP.

Cacti dapat digunakan untuk menyimpan graph, data source dan round robin

archives ke dalam sebuah database. Aplikasi ini juga mendukung protokol

SNMP sehingga dapat digunakan untuk membuat traffic graph. (Kundu dan

Lavlu, 2009 : 6)

2.18 Zabbix

Zabbix merupakan aplikasi class enterprise yang dapat digunakan untuk

mengawasi dan melacak status berbagai macam servis jaringan, server,

hardware komputer dan perangkat jaringan lainnya.

Untuk menyimpan log data yang dihasilkan, zabbix memanfaatkan database

server seperti MySQL, PostgreSQL atau Oracle untuk menyimpan data.

Tampilan zabbix dibuat berbasiskan web dan dibuat sepenuhnya dengan

menggunakan bahasa PHP.

Page 49: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Zabbix dapat dengan mudah mengetahui status keberadaan sejumlah standar

servis seperti SMTP atau HTTP tanpa menginstalasi software tambahan

lainnya pada komputer agent.

Agent menghasilkan statistik penggunaan resource hardware komputer,

utilisasi jaringan dan sebagainya. Zabbix juga mendukung proses monitoring

melalui protokol SNMP.

2.19 Protocol

Protocol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan

terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik

komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau

kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan

koneksi perangkat keras. Prinsip dalam membuat protokol ada tiga hal yang harus

dipertimbangkan, yaitu efektivitas, kehandalan, dan Kemampuan dalam kondisi gagal

di network. Protokol distandarisasi oleh beberapa organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU,

dan ANSI. Tugas yang biasanya dilakukan oleh sebuah protokol dalam sebuah

jaringan diantaranya adalah :

1. Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin

lainnya.

2. Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking).

Page 50: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

3. Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.

4. Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.

5. Bagaimana format pesan yang digunakan.

6. Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak

sempurna.

7. Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang

dilakukan selanjutnya.

8. Mengakhiri suatu koneksi.

Page 51: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Prosedur Penelitian

3.1.1 Pengumpulan Data

Metodologi pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Metode Studi Kepustakaan

Dilakukan dengan cara membaca buku-buku, artikel-artikel, majalah

dan koran yang berhubungan dengan istilah komputer. Secara detail

dapat dilihat di daftar pustaka.

2. Metode Observasi.

Mengumpulkan data dan informasi dengan cara mengamati langsung

subjek yang bersangkutan pada PUSDATIN UIN Jakarta. Yang

dilakukan di Fakultas Sains dan Teknologi pada hari senin dan selasa

pada 15-16 Agustus 2011.

3.1.2 Pengembangan Sistem.

Metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis dalam penelitian

ini adalah Network Development Life Cycle (NDLC). Secara spesifik NDLC

adalah kegiatan yang dilakukan penulis dalam penelitian ini akan dijelaskan

sebagai berikut.

Page 52: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Model utama didalam proses perancangan jaringan disebut sebagai network

development life cycle (NDLC). Untuk lebih mendetail dapat dilihat di BAB

IV. Dimana model ini terdiri dari beberapa fase yakni :

1. Fase analisis (analysis)

Tahap awal ini dilakukan analisis kebutuhan, analisis permasalahan

yang muncul, analisis keinginan user, dan analisis topologi / jaringan

yang akan atau sudah dibentuk.

2. Fase perancangan (design)

Dari data-data yang didapatkan dari fase analisis, tahap perancangan

ini akan membuat gambar rancangan topologi jaringan interkoneksi

yang akan dibangun, diharapkan dengan gambar ini akan memberikan

gambaran seutuhnya kebutuhan yang ada.

3. Fase simulasi prototipe (simulation prototyping)

Fase ini bertujuan untuk melihat kinerja awal dari jaringan yang akan

dibangun dan sebagai bahan pertimbangan sebelum jaringan benar-

benar akan diterapkan. Biasanya fase ini menggambarkan secara

simulasi atau dilakukan uji coba jaringan prapenerapan.

4. Fase penerapan (implementation)

Dalam tahap ini akan diterapkan semua yang telah direncanakan dan di

rancang sebelumnya. Fase penerapan merupakan tahapan yang sangat

menentukan dari berhasil / gagalnya project yang akan dibangun.

5. Fase pengawasan (monitoring)

Page 53: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Pengawasan merupakan tahapan yang penting, agar jaringan komputer

dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan

awal dari user pada tahap awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan

monitoring.

6. Fase pengaturan (management)

Tahapan ini memiliki fungsi untuk membuat / mengatur agar sistem

yang telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama

dan unsur reliability terjaga. (Deris Setiawan, Fundamental

Internetworking Development & Design Life Cycle, 2009)

Lingkaran analisis, perancangan, simulasi prototipe, penerapan,

pengawasan dan pengaturan adalah satu kesatuan. Lingkaran ini

dibutuhkan didalam jaringan yang penempatannya berada pada kondisi

perubahan yang terus-menerus terjadi bersamaan perubahan bisnis,

aplikasi atau kebutuhan data sehingga jaringan harus dirancang dengan

sendirinya menjadi dinamis untuk mensukseskan kebutuhan

perubahan. Network development life cycle melayani sebagai logika

framework dimana perancangan jaringan yang dinamis bisa maju

dengan pesat. (Goldman, James E. & Rawles, Philip T. Applied Data

Communication; a Business Oriented Approach 3rd

edition, 2001)

Penulis menerapkan tahapan yang ada pada network development life

cycle (NDLC), yaitu tahap analisis, desain, simulasi dasar, penerapan,

monitoring dan manajemen. Upaya ini dilakukan untuk mendapatkan

Page 54: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

hasil penelitian yang optimal dan bisa dijadikan tolak ukur

keberhasilan sebuah sistem jaringan nirkabel yang akan diterapkan.

3.2.2.1 Tahap Analisis

Tahap analisis merupakan tahap penelitian jaringan komputer

yang akan dimonitoring pada Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Jakarta dengan cara observasi dan studi kepustakaan dalam hal yang

berkaitan dengan jaringan komputer.

Selain kegiatan penelitian sistem yang sedang berjalan, tujuan

lain dari analisis ini adalah untuk mencari lebih lanjut tentang

kelebihan dan kelemahan pada jaringan tersebut dan melakukan

perancangan yang akan diterapkan. Dalam tahap analisis diuraikan

masalah-masalah dari suatu struktur jaringan komputer secara utuh ke

dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang ada,

kesempatan, peluang, keuntungan, hambatan dan identifikasi segala

kebutuhan untuk struktur jaringan komputer yang akan dirancang.

Dalam kegiatan analisis ini penulis mengumpulkan data serta

tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan kegiatan analisis

diantaranya, yaitu:

1. Analisis kebutuhan jaringan komputer

Tujuannya untuk mengetahui keuntungan dan kekurangan dalam

melakukan perancangan jaringan komputer pada lokasi perancangan.

2. Analisis kebutuhan jaringan Network Monitoring System

Page 55: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Tujuannya untuk mengetahui alasan digunakannya Network

Monitoring System pada jaringan di Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Jakarta.

3. Analisis perangkat lunak (software) yang digunakan

Tujuannya untuk menganalisis perangkat lunak apa saja yang akan

digunakan dalam melakukan penelitian ini sehingga diketahui dan

dipahami fungsi dari tiap-tiap perangkat lunak yang digunakan.

4. Analisis lokasi pemasangan

Tujuannya untuk melakukan survey lapangan pemasangan sebelum

pemasangan jaringan komputer yang akan dirancang.

5. Analisis peralatan (hardware) yang digunakan

Tujuannya untuk menganalisis peralatan apa saja yang akan

digunakan dalam melakukan perancangan jaringan komputer sehingga

memberikan hasil yang optimal. Untuk selanjutnya bisa dikalkulasikan

juga biaya yang akan dikeluarkan.

6. Analisis Network Monitoring System (NMS)

Tujuannya untuk memberikan gambaran NMS melalui diagram alir

data sehingga bisa diketahui input, proses dan output yang strukutur

jaringan komputer dengan objek NMS. Mengetahui cara kerja NMS

yang digunakan dalam jaringan komputer Fakultas Sains dan

Teknologi UIN JAkarta.

Dari analisis yang dilakukan oleh penulis bisa menemukan

permasalahan yang dihadapi dan memberikan solusi dalam melakukan

Page 56: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

perancangan jaringan komputer ini. Sehingga bisa memberikan hasil

yang optimal dan memberikan masukan kepada Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Jakarta.

3.2.2.2 Tahap Perancangan

Tahap perancangan merupakan tahapan yang bertujuan untuk

mengatasi permasalahan yang ada.

1. Perancangan Struktur Jaringan Komputer

Setelah perancangan sistem dilakukan kemudian penulis merancang

struktur jaringan komputer dengan menggunakan alat bantu berupa

software untuk mengkonfigurasi dan alat bantu berupa peralatan untuk

membangunnya. Untuk mengefisiensikan dan mengefektifkan penulis

melakukan observasi di lapangan terlebih dahulu. Perancangan

peralatan jaringan komputer merupakan perancangan fisik jaringan,

sedangkan konfigurasi addressing, signaling, traffic manajemen dan

keamanan merupakan perancangan logik jaringan.

3.2.2.3 Tahap Simulasi Prototipe

Sebelum melakukan implementasi secara utuh penulis

melakukan tahap simulasi atau uji coba terhadap sistem yang telah

dirancang, berikut ini beberapa uji coba yang dilakukan:

1. Uji coba peralatan jaringan komputer: addressing, signaling,

keamanan dan traffic manajemen.

2. Uji coba Sistem Operasi LINUX Fedora 13.

Page 57: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

3. Uji coba sistem Network Monitoring System pada Fedora 13, dan

user.

Setelah melakukan uji coba prototipe jaringan komputer bisa

didapatkan hasil apakah jaringan komputer tersebut sudah bekerja

dengan baik atau belum.

3.2.2.4 Tahap Penerapan.

Pada tahap ini penulis menerapkan jaringan komputer pada tempat

yang telah ditentukan dan telah di uji coba. Pada penelitian ini penulis

hanya melakukan penerapan simulasi sehingga pengoperasian

sepenuhnya dilakukan oleh penulis dan oleh para sukarelawan yang

ingin menguji sistem ini. Pada proyek di lapangan NMS sepenuhnya

dilakukan oleh penulis.

3.2.2.5 Tahap Monitoring

Pada tahap ini penulis melakukan monitoring baik pada server NMS

langsung ataupun pada sistem Network Monitoring System. Software

yang digunakan untuk monitoring pada server adalah NAGIOS.

Sedangkan untuk memberikan hasil pada sistem monitoring

mrnggunakan MRTG (Multi Traffic Router Grapher). Monitoring juga

dilakukan pada struktur jaringan komputer yang telah dirancang, bisa

dilakukan didalam access point mikrotik. Monitoring dilakukan

sebagai tolak ukur kinerja sistem yang telah dirancang.

3.2.2.6 Tahap Manajemen

Page 58: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Tahap ini adalah tahap dimana sebagai admin kita bisa melakukan

modifikasi baik pada strukutur jaringan komputer ataupun pada sistem

tersebut. Pada tahap ini penulis hanya diizinkan untuk melakukan

manajemen user tidak diberikan otoritas penuh untuk memodifikasi

sistem yang telah ada.

3.1.3 Sistem yang Sedang Berjalan

Untuk saat ini sistem yang sedang berjalan masih terpusat pada server utama

dan yang memiliki akses ke server masih terbatas dan menyulitkan untuk

dilakukan segera perbaikan ketika ada masalah yang timbul.

Oleh karena itu diperlukan sebuah sever cadangan guna mengantisipasi

masalah tersebut, dan juga karena admin adalah seorang ketua yang tentu

memiliki job description yang tidak sedikit maka dengan adanya server

cadangan ini akan ada admin lain yang memiliki pengetahuan dan akses ke

Network Monitoring System (NMS), saat ini dipakai di PUSDATIN adalah

Nagios.

3.1.4 Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan yang dimaksud di sini adalah penyusunan skripsi

berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pembuatannya diperkirakan akan

dimulai dari semenjak pengesahan proposal sampai skripsi disetujui oleh dosen

pembimbing.

Page 59: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Gambar 3.2 Diagram Ilustrasi Metode Penelitian

Perencanaan Skripsi

Metode Pengumpulan Data

Metode Pengembangan Sistem

Network Development Life Cycle (NDLC)

Analysis Design

Simulation Prototyping Implementation

Monitoring Management

Perumusan Kesimpulan Pembuatan Laporan

Page 60: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

BAB IV

ANALISIS IMPLEMENTASI

4.1 Profil PUSDATIN

1. Pendahuluan

Seiring dengan berkembangnya organisasi dimana menuntut Fakultas

Sains dan Teknologi (FST) untuk dapat melaksanakan tugas pelayanan

yang lebih baik, baik itu layanan kepada mahasiswa, dosen, karyawan,

alumni dan segenap civitas akademika, maupun masyarakat secara luas.

Salah satu bentuk pelayanan yang lebih baik adalah tersedianya data

dan informasi yang tepat dan akurat, termasuk ketersediaan dan

keberfungsian sarana dan prasarana untuk mengakses/mendapatkan data

dan informasi tersebut. Sementara ini, di FST telah terdapat Network

Operation Center (NOC) yang pada tugas sehari-hari lebih kepada

pelayanan ketersediaan dan keberfungsian jaringan komputer yang ada

di FST, termasuk didalamnya penanganan laboratorium-laboratorium

komputernya. Sedangkan pelayanan kebutuhan data dan informasinya

sendiri yang sebenarnya tidak kalah penting, belum dapat dilakukan

secara optimal. Untuk itu, perlu dibentuk/dioptimalkannya kembali

lembaga Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di lingkungan FST – UIN

Jakarta.

Page 61: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

1. Visi

Menjadi sumber data dan informasi yang lengkap, akurat dan terpercaya

untuk mendukung Fakutas Sains dan Teknologi UIN menjadi lembaga

terkemuka baik ditingkat nasional maupun internasional dengan

berlandaskan pada nilai keislaman dan keindonesiaan.

2. Misi

1. Membangun dan mengembangkan sistem jaringan komputer;

2. Mengembangkan metodologi pengumpulan dan pengolahan data;

3. Melakukan pengumpulan, pengolahan, penyebarluasan data dan

informasi;

4. Membina SDM dan kelembagaan bidang Teknologi Informasi dan

Komputer

3. Tugas Pokok dan Fungsi

Pusat Data dan Informasi FST mempunyai tugas melaksanakan

pelayanan ketersediaan data dan informasi, pembinaan, serta

pengembangan system informasi, untuk mendukung Fakultas Sains dan

Teknologi.

4. Struktur Organisasi

Page 62: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Mengingat kondisi dan keterbatasan SDM di lingkungan FST-UIN,

maka untuk awal-awal terbentuknya PUSDATIN ini, sementara ini

dapat terdiri-dari:

1. Penasehat

• Memberikan nasehat dan arahan-arahan agar selalu sejalan dengan

visi dan misinya.

2. Koordinator/Kepala PUSDATIN

• Bertanggungjawab secara keseluruhan terhadap keberlangsungan dan

kemajuan PUSDATIN

3. Bidang Jaringan dan Perangkat Komputer

• Bertanggungjawab terhadap ketersediaan dan keberfungsian jaringan

komputer di lingkungan FST

• Bertanggungjawab terhadap ketersediaan dan keberfungsian perangkat

keras dan perangkat lunak di lingkungan FST

• Bertanggungjawab terhadap keberfungsian perangkat di laboratorium

komputer di lingkungan FST

4. Bidang Pengembangan Sistem Informasi

• Bertanggungjawab mengembangkan sistem yang dapat mendukung

FST.

5. Mengenai PUSDATIN

Page 63: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

a) Terbentuk berdasarkan SK Dekan No: 01 Tahun 2009 tertanggal 1

Maret 2009.

b) Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur TIK di

lingkungan FST.

c) Membangun, mengembangkan dan memelihara Sistem Informasi

Terpadu dan Lengkap untuk FST.

d) Menjadi sumber data dan informasi yang lengkap, akurat dan

terpercaya untuk melayani dan mendukung FST & UIN Jakarta

khususnya, serta lembaga-lembaga lain & masyarakat pada

umumnya.

6. Yang Telah dilakukan

a) Terpeliharanya infrastruktur TIK di lingkungan FST

b) Terwujudnya prototype Sistem Informasi Akademik Fakultas yang

merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen Terpadu.

7. Permasalahan

a) Internet akses masih sangat terbatas

1. Mendapat kuota 512 Kbps dari pusat dibagi /share untuk FST, FEIS

dan PLT.

2. Sementara komputer yang terhubung ke jaringan (dedicated) di

lingkungan FST sejumlah 130 → tidak memadai

b) Portal dan mail server yang belum terwujud

1. Tidak adanya IP public

Page 64: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

2. Perlu pengembangan

3. Hardware server tidak memadai

c) Sistem Informasi Manajemen Terpadu dan Lengkap belum terwujud

1. Perlu pengembangan sistem

2. Perlu hardware server yang memadai

3. Perlu infrastruktur pendukung lainnya yang memadai (Rack, dll)

d) Sumber Daya Manusia, baik dari segi kuantitas dan kualitas yang

masih terbatas

1. Kuantitas : ... person

2. Kualitas : banyak yang perlu ditingkatkan

8. Rencana Program Kerja

a) Program Kerja 2009

a. penyusunan struktur organisasi & konsolidasi Organisasi,

b. terwujudnya akses internet yang memadai khususnya bagi dosen &

karyawan, serta mahasiswa program khusus (internasional)

c. terwujudnya portal, mail server proxy Server, & DNS Server

d. pengembangan sistem informasi akademik terintegrasi,

e. Kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait,

f. Peningkatan kualitas SDM (pelatihan-pelatihan)

b) Program Kerja 2010

g. Pemantapan akses internet bagi dosen & karyawan

h. Peningkatan akses internet bagi mahasiswa

Page 65: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

i. Pemantapan Implementasi Sistem Informasi Akademik Terintregasi,

j. Pengembangan Sistem Informasi Terpadu yang mendukung ADKUM

(absensi, kepegawaian, keuangan,dll.).

k. Peningkatan kualitas SDM (pelatihan-pelatihan)

l. Program Kerja 2011

m. Pemantapan Implementasi Sistem Informasi Terpadu ADKUM

n. Pengembangan Sistem Informasi Terpadu Lainnya (e-Learning, e-

Library, Kolaborasi, dll.)

o. Melakukan pengumpulan, pengolahan, penyebarluasan data dan

informasi baik untuk keperluan internal maupun eksternal.

p. Peningkatan kualitas SDM (pelatihan-pelatihan)

c) Program Kerja 2012

q. Pemantapan Implementasi Sistem Informasi Terpadu.

r. Pemantapan pengumpulan, pengolahan, penyebarluasan data dan

informasi baik untuk keperluan internal maupun eksternal.

s. Peningkatan kualitas SDM (pelatihan-pelatihan)

9. Usulan-Usulan Program

a) Peningkatan Akses Internet Kampus

b) Pengembangan Sistem Informasi FST

c) Pengembangan Pusdatin Lainnya

10. Peningkatan Akses Internet Kampus

a) Internet Link

Page 66: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

a. Untuk tahap awal bisa 1Mbps

b. Diharapkan dapat mencapai 5Mbps

c. Mimpi: mencapai 70-100Mbps

b) Sistem/Aplikasi Pendukung Akses Internet

d. Portal

e. Mail Server

f. Proxy Server

g. Administrasi & Pengelolaan

h. NMS

i. Keamanan Jaringan (firewall, penangkal virus dll)

c) Infrastruktur

j. Data Center Pusdatin@FST (Ruangan, Rack Server, dll)

k. Hardware Server:

i. Portal

ii. Mail Server

iii. DNS Server

iv. Proxy Server

v. Administrasi & Pengelolaan

vi. NMS

vii. Keamanan Jaringan (penangkal virus dll)

l. Networking devices (Switch, Router, dll)

m. Hotspot/ WIFI (tiap lantai & beberapa titik-titik tertentu)

Page 67: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

n. Internet &/ Students Center (30 - 40 PC)

o. Akses untuk Dosen & Pegawai

11. Pengembangan Sistem Informasi Terpadu

a) Sistem/Aplikasi Terpadu & Lengkap

a. Akademik

b. Alumni

c. Kepegawaian

d. Absensi

e. Keuangan

f. Inventaris

g. E-Learning

h. E-Library

i. Perpustakaan

j. Kolaborasi (Islamic Social Network)

k. Ujian penerimaan

l. Mobile Gateway

m. Portal Sekolah &/Pontren (Pengabdian Masyarakat)

n. Cyber Campus IP Telephony (Messaging, Conferencing, dll)

b) Infrastruktur

o. Hardware Server (Untuk masing-masing aplikasi)

p. Rack Server

12. Pengembangan PUSDATIN lainnya

Page 68: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

a) Sosialisasi

a. Pusdatin & program-programnya

b. Sistem/Aplikasi

b) Pelatihan/Peningkatan SDM

c. Pelatihan Kemampuan Arsitek/Administrator Jaringan

d. Pelatihan Instalasi Program (SO, Aplikasi Paket, dll)

e. Pelatihan Pengelolaan

f. Pelatihan Kemampuan Pemrograman

g. Pelatihan Kemampuan standarisasi Pengembangan Sistem

h. Sertifikasi

i. Kunjungan/Studi banding ke Data Center (DACEN) lainnya

c) Dukungan & Pemeliharaan Sistem (Support & Maintenance)

d) Infrastruktur

a. Multimedia equipment untuk Kelas

Ka PusDatin

Imam M. Shofi

KaBid Operasional Sarana &

Prasarana

Rubilal

KaBid

Pengembangan Sistem

Penasehat

Dekan FST

Technical Support

Adam

Lab lt.2

Yakub

Lab lt.4

Asep

Programmer

Karma

Page 69: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PUSDATIN

Sesuai dengan metode pengembangan sistem yang digunakan penulis berikut ini

beberapa hal yang dilakukan penulis dengan berpedoman pada metode

pengembangan Network Development Life Cycle (NDLC).

4.1 Tahap Analisis (Analysis)

Pada tahap analisis ini penulis melakukan beberapa bentuk analisis sebelum

melakukan perancangan. Berikut ini beberapa analisis yang dilakukan oleh penulis.

1. Analisis kebutuhan jaringan

Hal pertama yang dilakukan penulis adalah mencari alasan kenapa Network

Monitoring System (NMS) ingin digunakan, selanjutnya penulis mencoba

mencari kelebihan bila NMS yang digunakan di tempat tersebut. Penulis

menemukan beberapa alasan kenapa jaringan NMS bisa diterapkan:

Page 70: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

1. Pemakaian jaringan NMS yang memiliki koneksi terpusat pada server

dimana admin dapat melakukan remote jaringan pada NMS selama

komputer yang digunakan masih terhubung baik secara kabel ataupun

secara wireless sehingga mempermudah admin untuk melakukan

konfigurasi pada jaringan tersebut.

2. Penginstallan NMS tergolong mudah sehingga memudahkan orang awam

untuk melakukan konfigurasi dengan melihat cara yang sudah di sediakan

dalam situs-situs di internet, sehingga orang awam pun dapat

menginstallnya.

Terlepas dari kelebihan-kelebihan Network Monitoring System, penerapan

jaringan NMS memiliki kendala seperti:

1. Memakai Sistem Operasi LINUX.

2. Jika remote menggunakan wireless terdapat Noise dan halangan.

3. Konfigurasi server yang cukup memakan waktu.

Baik kelebihan dan kekurangan jaringan NMS harus dipikirkan secara

matang bila ingin menerapkan jaringan tersebut.

3. Salah satu permasalahan yang ada di Fakultas Sains dan Teknologi (FST)

adalah masalah pengawasan terhadap jaringan komputer yang berada di

ruang lingkup gedung FST. Dan juga pembagian IP Address dan IP Public

untuk digunakan oleh user untuk terhubung ke dalam jaringan atau internet.

Pengawasan terhadap komputer dalam sebuah jaringan diharapkan dapat

diberikan secara maksimal sehingga tidak mengganggu kinerja sistem

Page 71: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

jaringan komputer yang ada. Yang masih terjadi sekarang adalah

penggantian IP Address oleh pengguna yang tidak dikelola dengan baik

oleh admin sehingga terjadi ketidaksinkronan dalam jaringan tersebut.

Oleh karenanya itulah dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat mengawasi

sistem jaringan yang ada di FST dan dapat mengirimkan data-data yang

berkaitan dengan maintenance server jaringan secara otomatis dari

komputer client akan sangat berguna, dan jika ada trouble maka komputer

client akan langsung mengirimkan laporan ke server, lalu server akan

langsung mengirimkan pesan ke admin melalui pesan email dan sms. Dan

juga semua data dari komputer client akan terdokumentasi di komputer

server.

Hasil rumusan permasalahan diatas dibutuhkan pemahaman yang baik agar

dapat menghasilkan solusi yang tepat guna. Dengan menggunakan metode

studi pustaka, peneliti memanfaatkan perpustakaan dan internet untuk

mengumpulkan sejumlah data dan informasi dari berbagai sumber dalam

bentuk buku-buku, makalah, literatur, artikel dan berbagai situs web mengenai

topik permasalahan terkait. Hasilnya digunakan untuk memahami

permasalahan yang terjadi untuk merumuskan solusi efektif dalam

menyelesaikan rumusan permasalahan. Pemahaman ini pula yang peneliti

gunakan untuk mengimplementasikan sistem yang diharapkan dapat

mengatasi permasalahan yang ada.

Page 72: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Hasil pemahaman peneliti akan digunakan sebagai masukan untuk

menganalisa sistem solusi yang dapat mengatasi rumusan permasalahan. Hasil

analisanya adalah peneliti akan mengimplementasikan NMS open source

berbasis LINUX. Dalam tahap ini, peneliti akan membandingkan 3 (tiga)

NMS yaitu Cacti, Nagios dan Zabbix. Tujuan dari perbandingan ini adalah

untuk menentukan NMS yang sesuai dengan kebutuhan di Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Jakarta. Dalam proses analisa ini peneliti juga meminta

pendapat Bapak Adam selaku admin jaringan PUSDATIN tempat peneliti

akan mengoperasikan sistem yang peneliti bangun ketika sudah

diimplementasikan.

NMS yang akan dibandingkan merupakan paket dasar (default) tanpa

tambahan plugins atau add-on.

Berdasarkan tujuan dari dikembangkannya sistem untuk mengawasi jaringan

komputer dan mengirimkan data-data yang berkaitan dengan maintenance

jaringan secara otomatis dari komputer client dan jika ada trouble akan

langsung mengirimkan data ke server, lalu server akan mengirimkan pesan ke

admin melalui email, makan peneliti akan memfokuskan perbandingan hanya

pada :

1. Fitur pengawasan hardware (cpu, memory dan harddisk) komputer di

NMS tersebut. (Monitoring)

2. Fitur pengiriman pesan dari server (NMS) ke admin melalui email dan

atau sms. (Alert)

Page 73: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

3. Kemudahan dalam menambah host/client NMS. (Agent)

Tabel 4.1 Komparasi NMS

Cacti Nagios Zabbix

Fitur pengawasan

hardware

(Monitoring)

Sudah terdapat fitur

pengawasan

hardware, yang

langsung

ditampilkan dalam

bentuk grafis.

Belum ada, harus

ditambahkan

sebuah plugin

untuk pengawasan

hardware yang

bernama

supermicro.

Sudah terdapat

fitur

pengawasan

hardware, yang

ditentukan

dengan

konfigurasi

items melalui

web-console

Fitur pengiriman

pesan dari server

(NMS)

(Alert)

Belum ada, harus

ditambahkan

sebuah plugin

untuk alert yang

bernama thold

Sudah terdapat fitur

alert yang dapat

dikonfigurasi

langsung melalui

web-console, dapat

mengirim pesan

email dan sms. Jika

ada masalah, NMS

langsung

mengirimkan pesan

pada admin,

sehingga masalah

yang muncul dapat

diselesaikan

dengan cepat.

Sudah terdapat

fitur alert yang

dapat

dikonfigurasi

langsung

melalui web-

console, dapat

mengirimkan

pesan email dan

sms. Jika ada

masalah, NMS

langsung

mengirimkan

pesan pada

admin, sehingga

masalah yang

muncul dapat

diselesaikan

dengan cepat.

Kemudahan

dalam

penambahan

host/client

(Agent)

Menambahkan

host/client baru

melalui console.

Tidak terdapat

software agent

untuk diinstall pada

host.

Menambahkan

host/client bisa

melalui software

agent yang diinstal

pada komputer host

, dikonfigurasi

melalui web-

console sehingga

jauh lebih mudah,

Menambahkan

host/client bisa

melalui software

agent yang

diinstal pada

komputer host ,

dikonfigurasi

melalui web-

console

Page 74: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

dengan aplikasi

yang bernama

NSClient. Dapat

juga melalui script,

dengan

memanfaatkan fitur

auto discovery.

sehingga jauh

lebih mudah,

dengan aplikasi

yang bernama

Zabbix Agent.

Juga terdapat

fitur auto

discovery untuk

automatisasi

penambahan

host

Masing-masing NMS tersebut memliki kelebihan, Cacti yang sangat bagus dalam hal

tampilan grafik dari objek yang diawasi, tetapi Cacti hanya dapat menampilkan

datanya saja, tidak terdapat fitur untuk langsung mengirimkan pesan peringatan

(alert) kepada admin ketika suatu kondisi tertentu menunjukkan sedang ada trouble

dalam jaringan tersebut.

Nagios, memiliki fitur yang sangat lengkap, tetapi jika semua plugin-nya diinstal.

Kemampuan untuk mengirimkan alert dan dokumentasi data dari client ke database

cukup baik. Tetapi untuk fitur pengawasan hardware masih perlu diinstal plugin

tambahan.

Zabbix, fitur untuk pengawasan hardware dan alert sudah terdapat di dalam paket

standarnya, tanpa perlu adanya tambahan plugin. Tampilan grafik Zabbix juga cukup

bagus dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan admin.

Berdasarkan hasil analisa, peneliti memutuskan untuk mengembangkan NMS dengan

Nagios, karena sesuai dengan kebutuhan di gedung Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Jakarta.

Page 75: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Proses akhir dari fase analisa adalah pelaporan yang berisi rincian dari berbagai

komponen atau elemen termasuk IP Address komputer yang terdapat di gedung

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta, MAC Address dan Spesifikasi Windows

atau LINUX yang digunakan oleh masing-masing komputer client. Dan juga

mencakup :

Spesifikasi sistem yang akan dibangun yaitu NMS menggunakan Nagios yang

bertindak sebagai sistem pengawasan komputer client yang ada di jaringan

komputer Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta

Spesifikasi software yang digunakan diantaranya adalah sistem operasi server

NMS menggunakan distribusi LINUX Ubuntu Server 10, sistem operasi

Windows XP sebagai sistem operasi komputer client, Apache sebagai aplikasi

untuk membuat HTTP Server/ Web Server, MySQL sebagai aplikasi

database, PHP sebagai bahasa pemrograman yang digunakan dalam web

interface Nagios.

2. Analisis kebutuhan Nagios

Setelah melakukan beberapa pengujian dan analisis pada sistem jaringan

NMS, penulis menemukan beberapa alasan kenapa Nagios digunakan sebagai

media untuk memonitoring jaringan NMS:

1. Penginstallan dan pengkonfigurasian yang mudah untuk segala macam

distro LINUX yang digunakan.

Page 76: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

2. Memberi laporan secara detail jika ada trouble yang terjadi di

komputer yang dimonitor.

3. Analisis perangkat lunak (software) yang digunakan

Penulis menggunakan beberapa perangkat lunak untuk membantu penulis

dalam penelitian ini. Perangkat lunak (software) yang digunakan adalah

sebagai berikut:

1. Apache 2, untuk menampilkan tampilan pada web browser.

2. G Library, digunakan untuk melancarkan Nagios.

3. Mozilla Firefox, digunakan untuk menampilkan nagios.

4. Camtasia, untuk membuat video tutorial.

4.2 Tahap Perancangan (Design)

Dari hasil tahapan analisa tersebut, maka peneliti kini dapat melakukan

perancangan terhadap pembangunan sistem ini. Pada tahapan ini peneliti akan

melakukan 2 (dua) tindakan, yaitu perancangan infrastruktur dan pengumpulan

software dan tools pendukung yang akan dikonfigurasi.

1. Perancangan Topologi Jaringan

Pada tahap ini, peneliti menegaskan tidak melakukan proses pembangunan

topologi jaringan, peneliti hanya mengimplementasikan suatu sistem

pengawasan komputer pada jaringan yang telah berjalan dan mendefinisikan

parameter-parameter konfigurasi yang dibutuhkan untuk menjamin sistem

pengawasan komputer yang akan diimplementasikan dapat berjalan dengan

Page 77: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

baik dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Jakarta.

Server PUSDATIN

Sistem Informasi

fst-4ad2f743ee8

zae

PUSDATIN

Kimia

Matematika

Biologi

Fisika

Tehnik Informatika

sharinga

fst-06076d635a4

bio

fst-4d4de6d9189yusuftd

matfst

Gambar 4.1 Topologi Jaringan Fakultas Sains dan Teknologi

Gambar diatas adalah topologi jaringan komputer yang sedang berjalan di

server PUSDATIN Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta, dimana

Page 78: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

peneliti akan mengintegrasikan NMS menggunakan Nagios ke dalam jaringan

yang sedang berjalan tersebut.

Server PUSDATIN

Sistem Informasi

fst-4ad2f743ee8

zae

PUSDATIN

Kimia

Matematika

Biologi

Fisika

Tehnik Informatika

sharinga

fst-06076d635a4

bio

fst-4d4de6d9189yusuftd

matfst

Server NSM Nagios

Gambar 4.2 Topologi Jaringan yang akan diterapkan

2. Perancangan Infrastruktur

Pada tahapan ini peneliti melakukan penyusunan perangkat atau infrastruktur

jaringan yang diperlukan dalam NMS menggunakan Nagios yang akan

dibangun. Dari hasil analisa diatas maka peneliti dapat menyimpulkan

beberapa perangkat yang diperlukan :

Page 79: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Tabel 4.2 Infrastruktur Jaringan

No Item Spesifikasi Jumlah

1.

PC Server NMS

Intel Pentium 2.4

GHz, WDC 40

GB, DDR1 512

MB

1 buah

2.

PC Penelitian

Intel Pentium 2.4

GHz, WDC 40

GB, DDR1 512

MB

2 buah

3.

Client

Intel Pentium 2.4

GHz, WDC 40

GB, DDR1 512

MB

7 buah

4. Kabel UTP Belden 50 meter

5. RJ 45 3 buah

6. Crimping Tool 1 buah

Selain itu peneliti juga melakukan beberapa perincian kelas IP Address untuk

jaringan komputer server PUSDATIN Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Jakarta sebagai berikut :

Tabel 4.3 Daftar IP Address Gedung Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Jakarta

No Host Name Program Studi MAC Address IP Address

1 fst-4ad2f743ee8 Sistem Informasi 00-17-31-7B-EE-A9 172.27.11.9

2 Zae Sistem Informasi 00-1A-92-CC-A5-E0 172.27.11.208

3 yusuftd Tehnik Informatika 00-1A-92-CC-A6-87 172.27.11.31

Page 80: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

4 Fst-06076d635a4 Kimia 00-14-2A-FC-AF-6B 172.27.11.127

5 bio Biologi 00-1B-FC-73-CA-43 172.27.11.153

6 Fst-4d4de6d9189 Fisika 00-01-6C-22-84-5A 172.27.11.63

7 matfst Matematika 40-61-86-28-98-48 172.27.11.216

8 sharinga PUSDATIN 00-1B-FC-73-C9-BA 172.27.11.6

3. Pengumpulan Software Pendukung

Dari hasil analisa diatas, maka peneliti kini dapat melakukan pendataan

software-software yang dapat digunakan untuk mendukung penelitian ini.

Berikut adalah rincian dari software-software pendukung tersebut :

Tabel 4.4 Daftar Software Pendukung

No. Nama Paket Sumber Fungsi

1 LINUX Ubuntu Server 10 www.ubuntu.com Sistem Operasi

2 NMS Nagios 3 www.nagios.org Sistem pengawasan

komputer

3 Apache 2 Repositories LINUX Ubuntu Aplikasi untuk membuat

web server

4 MySQL Repositories LINUX Ubuntu Aplikasi database

5 PHP Repositories LINUX Ubuntu Bahasa pemrograman web-

console Nagios

Page 81: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

6 NSClient www.nagios.org Aplikasi pengawasan

komputer jaringan di

windows

7 Mozilla firefox www.mozilla.com Web Browser

4.3 Simulation Prototyping (Prototipe Simulasi)

Pada tahap ini peneliti melakukan simulasi dengan cara mengimplementasikan

terlebih dahulu prototipe NMS menggunakan Nagios yang sudah dibuat pada

lingkungan virtual menggunakan mesin virtual. Simulasi ini bertujuan untuk

meminimalisasi kesalahan yang ada sebelum peneliti melakukan implementasi

langsung ke dalam jaringan sistem nyata.

Peneliti menggunakan VMware Workstation 5.5.2 untuk memvirtualisasikan

NMS menggunakan Nagios pada jaringan komputer PUSDATIN Fakultas Sains

dan Teknologi UIN Jakarta yang akan dibuat sebagai prototipe simulasi. Fase

pengimplementasian NMS, dimaksudkan untuk memenuhi sejumlah tujuan :

Menjamin efektivitas fungsionalitas dan interkoneksi antar elemen atau

komponen sistem.

Memperkecil resiko kegagalan saat proses pembangunan implementasi

sistem pada lingkungan nyata.

Menjamin bahwa sistem sudah memenuhi kriteria untuk dilakukan

implementasi dan sudah menjadi solusi dari rumusan permasalahan.

Page 82: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Menjamin bahwa kesalahan yang terjadi pada saat implementasi pada

lingkungan virtual tidak mengganggu dan tidak mempengaruhi

lingkungan sistem nyata.

4.4 Tahapan Implementasi

Setelah melakukan analisis dan perancangan, tahap selanjutnya yang peneliti

lakukan adalah Implementasi terhadap jaringan yang sudah ada. Peneliti

membagi tahapan Implementasi menjadi beberapa bagian diantaranya :

1. Instalasi NMS Nagios

2. Konfigurasi NMS Nagios

4.4.1 Instalasi NMS Nagios

Sebelum instalasi NMS Nagios dilakukan, dilakukan beberapa

konfigurasi dan instalasi beberapa software pendukung terlebih

dahulu.

4.4.1.1 Instalasi Software Pendukung

Dalam tahap ini dilakukan instalasi : Apache 2, PHP 5, MySQL,

GC Library.

sudo apt-get install php5-gd

sudo apt-get install apache2

sudo apt-get install gcc

sudo apt-get install make

4.4.1.2 Instalasi NMS Nagios

Page 83: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Instalasi NMS Nagios

sudo useradd -m nagios Membuat user baru bernama

nagios

sudo passwd nagios Memberikan password untuk user

nagios

sudo groupadd nagios Membuat group bsru bernama

nagios

sudo usermod -G nagios nagios Memasukkan user nagios ke

dalam group nagios

sudo groupadd nagcmd Membuat group baru bernama

nagcmd

sudo usermod -a -G nagcmd nagios Memasukkkan user nagios ke

dalam grou nagcmd

sudo usermod -a -G nagcmd www-data Memasukkan user apache ke

dalam group nagcmd

Menginstal Nagios

wget

http://osdn.dl.sourceforge.net/sourceforge/nagios/nag

ios-3.0.6.tar.gz

Mendownload Nagios dari

http://osdn.dl.sourceforge.

net

wget http://osdn.dl.sourceforge.net/sourceforge/nagio

splug/nagios-

plugins-1.4.11.tar.gz

Mendowload Nagios Plugins dari

http://osdn.dl.sourceforge.

net

Page 84: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

tar xvzf nagios-3.0.6.tar.gz Mengekstraksi file yang sudah

didownload

cd nagios-3.0.6 Masuk ke dalam direktori Nagios

sudo ./configure –with-command-group=nagcmd Menjalankan konfigurasi skrip

menggunakan group nagcmd yang

sudah dibuat

sudo make all Kompile Nagios

make install

make install-init

make install-config

make install-commandmode

Instalasi hal-hal yang diperlukan

didalam Nagios

make install-webconf Instalasi Web konfigurasi

htpasswd -c /usr/local/nagios/etc/htpasswd.users nagiosadmin Memberikan password utama

untuk user nagiosadmin

/etc/init.d/apache2 reload Mereload software apache

Menginstal Plugins

tar xvzf nagios-plugins-1.4.11.tar.gz Mengekstraksi Nagios Plugins

yang sudah di download

cd nagios-plugins-1.4.11 Masuk ke folder Nagios Plugins

sudo ./configure –with-nagios-user=nagios –with-nagios-group=nagios Kompilasi user nagios dengan

group nagios

Page 85: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Make

make install

Instalasi semua Plugins yang

sudah di download

sudo ln -s /etc/init.d/nagios /etc/rcS.d/S99nagios Membuat Nagios secara default

menyala ketika server di nyalakan

sudo /usr/local/nagios/bin/nagios -v

/usr/local/nagios/etc/nagios.cfg

Mengecek error yang ada selama

masa penginstallan

sudo /etc/init.d/nagios start Menyalakan Nagios agar dapat di

akses dari web browser

Konfigurasi NMS Nagios

cp /opt/nagios/etc/objects/localhost.cfg

/opt/nagios/etc/objects/pusdatin.cfg

Mengcopy file localhost.cfg ke

dalam file pusdatincfg

vi /opt/nagios/etc/objects/pusdatin.cfg

Melihat isi dari file pusdatin.cfg

vi /opt/nagios/etc/nagios.cfg

Melihat isi dari file nagios.cfg

cfg_file=/opt/nagios/etc/objects/localhost.cfg

cfg_file=/opt/nagios/etc/objects/pusdatin.cfg

Menambahkan isi dari nagios.cfg

dengan baris pusdatin.cfg

vi /opt/nagios/etc/objects/localhost.cfg

Melihat isi dari file localhost.cfg

define hostgroup{

hostgroup_name linux-servers ; The name of

the hostgroup

alias Linux Servers ; Long name of

the group

members localhost,pusdatin ; Comma

separated list of hosts that belong to this group

Menambahkan di samping

localhost dengan kata pusdatin

/opt/nagios/bin/nagios -v /opt/nagios/etc/nagios.cfg Mengecek apakah ada error yang

Page 86: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

terjadi pada saat penambahan

service nagios restart

atau

/etc/init.d/nagios restart

Restart servis nagios

Tabel 4.5 Isi dari file localhost.cfg

####################################################################

###########

# LOCALHOST.CFG - SAMPLE OBJECT CONFIG FILE FOR MONITORING THIS

MACHINE

#

# Last Modified: 05-31-2007

#

# NOTE: This config file is intended to serve as an *extremely*

simple

# example of how you can create configuration entries to

monitor

# the local (Linux) machine.

#

####################################################################

###########

####################################################################

###########

####################################################################

###########

#

# HOST DEFINITION

#

####################################################################

###########

####################################################################

###########

# Define a host for the local machine

define host{

use linux-server ; Name of host

template to use

; This host definition will inherit all variables that are defined

; in (or inherited by) the linux-server host template definition.

host_name pusdatin

alias pusdatin-server

address 172.27.11.6

}

Page 87: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

####################################################################

###########

####################################################################

###########

#

# HOST GROUP DEFINITION

#

####################################################################

###########

####################################################################

###########

# Define an optional hostgroup for Linux machines

#

#define hostgroup{

# hostgroup_name linux-servers ; The name of the hostgroup

# alias Linux Servers ; Long name of the group

# members localhost, pusdatin-server ; Comma

separated list of hosts that belong to this group

# }

####################################################################

###########

####################################################################

###########

#

# SERVICE DEFINITIONS

#

####################################################################

###########

####################################################################

###########

# Define a service to "ping" the local machine

define service{

use local-service ; Name of

service template to use

host_name pusdatin

service_description PING

check_command check_ping!100.0,20%!500.0,60%

}

# Define a service to check the disk space of the root partition

# on the local machine. Warning if < 20% free, critical if

# < 10% free space on partition.

#define service{

# use local-service ;

Name of service template to use

# host_name pusdatin

Page 88: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

# service_description

# check_command check_local_disk!20%!10%!/

# }

# Define a service to check the number of currently logged in

# users on the local machine. Warning if > 20 users, critical

# if > 50 users.

#define service{

# use local-service ;

Name of service template to use

# host_name localhost

# service_description Current Users

# check_command check_local_users!20!50

# }

# Define a service to check the number of currently running procs

# on the local machine. Warning if > 250 processes, critical if

# > 400 users.

#define service{

# use local-service ;

Name of service template to use

# host_name localhost

# service_description Total Processes

# check_command check_local_procs!250!400!RSZDT

# }

# Define a service to check the load on the local machine.

#define service{

# use local-service ;

Name of service template to use

# host_name localhost

# service_description Current Load

# check_command

check_local_load!5.0,4.0,3.0!10.0,6.0,4.0

# }

# Define a service to check the swap usage the local machine.

# Critical if less than 10% of swap is free, warning if less than

20% is free

#define service{

# use local-service ;

Name of service template to use

# host_name localhost

# service_description Swap Usage

# check_command check_local_swap!20!10

# }

Page 89: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

# Define a service to check SSH on the local machine.

# Disable notifications for this service by default, as not all

users may have SSH enabled.

define service{

use local-service ; Name of

service template to use

host_name email

service_description SSH

check_command check_ssh

notifications_enabled 0

}

# Define a service to check HTTP on the local machine.

# Disable notifications for this service by default, as not all

users may have HTTP enabled.

define service{

use local-service ; Name of

service template to use

host_name pusdatin

service_description HTTP

check_command check_http

notifications_enabled 0

}

define service{

use local-service ; Name of

service template to use

host_name pusdatin

service_description SMTP

check_command check_smtp

notifications_enabled 0

}

define service{

use local-service ; Name of

service template to use

host_name pusdatin

service_description imap

check_command check_imap

notifications_enabled 0

}

define service{

use local-service ; Name of

service template to use

host_name pusdatin

service_description pop

check_command check_pop

notifications_enabled 0

}

Page 90: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Instalasi dilanjutkan ke konfigurasi web interface Nagios. Peneliti

memberikanalamat IP untuk server NMS Nagios 172.27.11.87 dan

alamat untuk mengakses web-interface-nagios adalah

http://172.27.11.87/nagios.

Pada tahap instalasi, peneliti memasukkan beberapa data yang

diperlukan untuk mengakses web-interface nagios, seperti

username dan password yaitu :

Username : nagiosadmin

Password : nagios

Untuk memeriksa apakah server NMS Nagios sudah berjalan

atau belum, peneliti menjalankan aplikasi web browser dan

memasukkan alamat web NMS Nagios, yaitu

http://172.27.11.87/nagios, dan hasilnya adalah server NMS

Nagios sudah berjalan, diatndai dengan muncul halaman login

web-interface NMS Nagios.

Page 91: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Gambar 4.3 Tampilan halaman login web-interface NMS Nagios

4.4.2 Konfigurasi Items

pada tahap ini, peneliti melakukan konfigurasi jaringan apa saja

yang akan dilakukan pengawasan melalui NMS Nagios. Sesuai

dengan batasan masalah yang peneliti lakukan, peneliti hanya akan

fokus pada pengawasan jaringan komputer pada jaringan server

PUSDATIN gedung Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta, yaitu

HTTP, PING, Root Partition, SMTP, SSH, IMAP.

Page 92: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Gambar 4.4 Halaman konfigurasi items

Peneliti mengkonfigurasi beberapa items pengawasan jaringan

sebagai berikut :

1. HTTP

Pengawasan terhadap HTTP adalah untuk mengetahui

apakah ada IP Address yang bentrok antara satu host dengan

host lainnya pada komputer yang terdapat dalam jaringan

komputer yang sedang diawasi oleh NMS Nagios. Contoh

pada Program Studi Fisika dengan IP Address 172,27.11.63

terkadang ketika server rusak dan mengganti dengan IP

Page 93: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

172.27.11.6 akan terjadi bentrok dengan PUSDATIN

sehingga HTTP akan mengalami critical condition.

2. PING

Pengawasan terhadap PING adalah untuk melihat apakah

komputer dalam keadaan mati atau error dan langsung

memberikan notifikasi kepada admin sehingga dapat

langsung di berikan solusi atas touble yang terjadi.

Contohnya adalah ketika server pada kati dalam critical

karena Ketua Program Studi Tehnik Informatika belum

datang dan belu menyalakan komputer.

3. Root Partition

Pengawasan terhadap Root Partition adalah untuk mengecek

apakah partisi root komputer client sudah penuh atau belum

dan melakukan solusi dengan cara menghapu file yan tidak

perlu atau mengganti partisi root yang ditargetkan sehingga

dapat mempercepat kinerja dari NMS Nagios ini. Contoh

error ini adalah ketika komputer client PUSDATIN

mengalami kepenuhan dalam hal Harddisk Space sehingga

akan memunculkan notifikasi pada bagian Root Partition.

4. SMTP

Pengawasan terhadap SMTP adalah untuk memeriksa

hubungan atau koneksi jaringan komputer yang terjadi,

Page 94: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

apakah dapat melakukan pengiriman email ataukah terjadi

trouble pada koneksi jaringannya sehingga dapat langsung

melakukan perbaikan pada trouble tersebut. Contoh dari

masalah ini adalah ketika berkirim email antar jaringan

PUSDATIN pada komputer client tidak terjadi sehingga

memunculkan notifikasi error pada Nagios.

5. SSH

Pengawasan terhadap SSH adalah untuk mengecek apakah

dari komputer client dapat melakukan remote ke komputer

server jaringan komputer sehingga tidak perlu datang ke

lokasi server dan memudahkan admin untuk memperbaiki

kerusakan pada NMS Nagios di lain tempat. Pada sistem

operasi UNIX/LINUX admin menggunakan open ssh untuk

meremote ke komputer server, sedangkan untuk sistem

operasi Windows admin menggunakan software tambahan

yang bernama putty.

Page 95: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Gambar 4.5 Contoh gambar software Putty

Masalah akan terjadi ketika dari komputer client akan

meremote ke komputer server tetapi tidak bisa dikarenakan

komputer server belum dihidupkan sehingga notifikasi SSH

muncul.

6. IMAP

Pengawasan terhadap IMAP adalah untuk mengecek apakah

jaringan komputer yang terhubung sedang trouble atau

software IMAP yang belum terinstall sehingga client dapat

Page 96: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

menerima email dengan mudah tanpa harus masuk ke akun

mail gratis yang ada di internet.

4.4.3 Hasil NMS Nagios yang telah dibangun

Gambar 4.6 Halaman Home NMS Nagios

Gambar 4.6 menunjukkan bahwa sistem NMS Nagios yang sudah di bangun

berhasil dan dapat menunjukkan hasil laporan komputer client yang diawasi oleh

NMS Nagios yang sebelumnya telah dilakukan konfigurasi oleh peneliti.

Page 97: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Gambar 4.7 Halaman Host Client

Dari gambar 4.7 dapat dilihat status pada komputer-komputer yang diawasi

oleh NMS Nagios. Terdapat 2 (dua) buah status laporan yang diberikan oleh

NMS Nagios, yaitu UP dan DOWN. Dimana UP berarti komputer client tersebut

tidak ada masalah yang berarti, kalaupun ada hanya masalah kecil yang tidak

perlu diperbaiki, sedangkan untuk DOWN berarti komputer client terdapat

masalah yang sampai pada tingkat CRITICAL sehingga perlu diadakan

perbaikan pada komputer tersbut.

Page 98: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Gambar 4.8 Halaman Berbentuk Map Komputer Host

Pada gambar 4.8 dapat dilihat mana saja komputer client yang UP dan

DOWN, tetapi pada halaman ini user dapat melihat dengan berbentuk seperti kue

pie sehingga memudahkan dan lebih dapat dilihat per hostnya. Selain itu di

halaman ini kita juga dapat memilih komputer host client yang ingin dihilangkan

dari gambar dengan memilih pada sebelah kanan atas.

Page 99: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Gambar 4.9 Halaman Host beserta Service yang diawasi

Dari gambar 4.9 dapat dilihat berapa banyak service yang diawasi pada host

yang ada, ada host yang berbeda banyak servicenya karena disesuaikan dengan

yang dibutuhkan oleh komputer client tersebut.

4.5 Tahap Monitoring

Setelah peneliti melakukan semua tahapan konfigurasi, pada tahap ini peneliti

akan melakukan tahapan final dalam proses pembangunan NMS Nagios ini yaitu

tahap pengujian. Pada tahap ini peneliti juga akan melakukan proses monitoring

Page 100: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

yang merupakan bagian dari pengujiam. Berikut adalah struktur pengujian yang

peneliti lakukan :

a. Melakukan pengujian koneksi antar server (uji konektivitas dan

availibility web console) dan client. Semua elemen harus bisa berfungsi

dengan baik.

b. Melakukan pengujian hasil dari pengawasan hardware komputer terhadap

sebuah host, dalam bentuk data dan grafik.

c. Melakukan pengujian sistem notifikasi (alert) NMS ketika terjadi masalah

pada hardware yang diawasi, antara lain :

1. HTTP.

2. PING

3. Root Partition

4. SMTP

5. SSH

6. IMAP

4.5.1 Pengujian Koneksi

Pengujiam koneksi ini di mulai dari pengujian alamat IP Address

kemudian pengujian aplikasi web console NMS Nagios berjalan di

server apakah dapat berjalan dengan baik bila di akses oleh client.

a. Testing alamat IP Address

Setelah peneliti melakukan konfigurasi alamat IP Address server

NMS Nagios sebelumnya maka peneliti perlu mengecek apakah

Page 101: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

alamat IP Address tersebut sudah aktif atau belum, melalui client

dengan menggunakan perintah ping pada command prompt

ping 172.27.11.87

Apabila perintah diatas menghasilkan reply maka konfigurasi

alamat IP Address telah berhasil dan telah aktif.

Gambar 4.10 Hasil uji koneksi server NMS Nagios

b. Pengujian web console NMS Nagios

Untuk mengetahui apakah status web console NMS Nagios telah

aktif atau tidak, peneliti melakukan pengujian dengan cara

membuka alamat web console NMS Nagios melalui web

browser Mozilla Firefox, dengan memasukkan alamat

http://172.27.11.87/nagios dan memasukkan username

„nagiosadmin‟ untuk login ke NMS Nagios.

Page 102: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Gambar 4.11 Hasil uji koneksi web console NMS Nagios

Dari gambar 4.11 muncul halaman home dari Nagios dan

menunjukkan bahwa web console NMS Nagios telah berjalan

dengan baik.

4.5.2 Pengujian Hasil Pengawasan

Pengujian hasil pengawasan host ini dilakukan untuk mengetahui

apakah sistem pengawasan jaringan komputer dari NMS Nagios yang telah

dikembangkan berjalan dengan baik atau tidak.

Page 103: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

NMS Nagios menyediakan hasil dari pengawasan jaringan komputer

berupa data.

Data hasil pengawasan oleh NMS Nagios didapatkan sesuai dengan

items apa saja yang telah dikonfigurasi untuk dilakukan pengawasan. Data

yang didapatkan diperbarui dalam beberapa tenggang waktu, sehingga admin

selalu mendapatkan data yang paling akhir dari sebuah host yang dilakukan

pengawasan melalui NMS Nagios.

Admin dapat melihat hasil pengawasan host melalui halaman Log

yang ada di sebelah kiri bawah dari halaman Nagios.

Peneliti melakukan pengujian terhadap data hasil pengawasan host

pusdatin, pada tanggal 18 Agustus 2011. Hasil pengujian menujukkan bahwa

pengawasan jaringan komputer terhadap host biologi telah berjalan dengan

baik, dibuktikan dengan munculnya data biologi yang dilakukan pengawasan

oleh NMS Nagios.

Page 104: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Gambar 4.12 Data Hasil Pengawasan Host

4.5.3 Pengujian Sistem Notifikasi NMS Nagios

4.5.3.1 Masalah pada HTTP

Pada kasus ini, peneliti mensimulasikan dan menganalisa masalah

yang terjadi pada HTTP komputer host

Page 105: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Gambar 4.13 Email Notifikasi Masalah HTTP

Admin menerima pesan notifikasi berupa email dari NMS Nagios,

bahwa terjadi suatu masalah pada komputer host . Host tersebut

sedang bermasalah pada HTTPnya. Kemungkinan besar IP

Addressnya bentrok dengan IP Address lain sehingga tidak bisa konek

ke internet.

Hal ini berdampak pada penurunan kinerja dan kualitas kerja dari

client yang bersangkutan, penyebab terjadinya karena ketika server

bermasalah, client langsung mengganti sendiri IP Addressnya

sehingga ketika server sudah berjalan dengan baik terjadi bentrok IP

Address.

Langkah penyelesaian di berikan pengumuman untuk dan pembagian

IP Address secara menyeluruh oleh PUSDATIN sehingga tidak terjadi

trouble seperti ini lagi di waktu yang akan datang.

Page 106: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

4.5.3.2 Masalah pada PING

Gambar 4.14 Email Notifikasi Masalah PING

Admin menerima pesan atau notifikasi dari NMS Nagios,

bahwa terjadi suatu masalah pada host. Host tersebut sedang

bermasalah pada PINGnya. Kemungkinan besar komputernya sedang

dalam keadaan mati atau sedang tidak digunakan. Kemungkinan

lainnya adalah sedang error host komputer sehingga dalam keadaan

hank.

Langkah penyelesaiannya adalah dengan menghidupkan

komputer tersebut sehingga dapat dicek dan diawasi oleh NMS

Nagios.

Page 107: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

4.5.3.3 Masalah pada Root Partition

Gambar 4.15 Email Notifikasi Masalah Root Partition

Admin menerima pesan atau notifikasi dari NMS Nagios,

bahwa terjadi trouble pada komputer host. Host tersebut sedang

bermasalah pada root partitionnya. Permasalahan terjadi karena partisi

root sudah hampir penuh sehingga berakibat lambannya waktu yang

diperlukan untuk Nagios melakukan report terhadap komputer host

tersebut.

Hal ini berdampak pada melambatnya kinerja jaringan

komputer dan kurang baiknya komputer host di masa yang akan

datang.

Page 108: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Langkah penyelesaiannya dengan menghapus file yang tidak

perlu atau mengganti partisi rootnya yang akan diawasi. Sehingga

trouble diatas tidak terjadi lagi dalam waktu dekat.

4.5.3.4 Masalah pada SMTP

Gambar 4.16 Email Notifikasi Masalah SMTP

Admin menerima pesan atau notifikasi dari NMS Nagios,

bahwa terjadi trouble pada komputer host. Host tersebut sedang

bermasalah pada SMTPnya. Permasalahan terjadi karena SMTP pada

komputer belum terinstall atau koneksi SMTP pada komputer tersebut

sedang bermasalah, sehingga menyebabkan pengiriman email

terhambat dan mengurangi kualitas kerja dan produksi client.

Page 109: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

4.5.3.5 Masalah pada SSH

Gambar 4.17 Email Notifikasi Masalah SSH

Admin menerima pesan atau notifikasi dari NMS Nagios,

bahwa terjadi trouble pada komputer host. Host tersebut sedang

bermasalah pada SSHnya.

Page 110: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Hal ini menyebabkan komputer tersebut tidak dapat meremote

dari komputer ke remote komputer sehingga tidak dapat diawasi

penggunaan komputer oleh client.

4.5.3.6 Masalah pada IMAP

Gambar 4.18 Email Notifikasi Masalah IMAP

Page 111: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Admin menerima pesan atau notifikasi dari NMS Nagios,

bahwa terjadi trouble pada komputer host. Host tersebut sedang

bermasalah pada IMAPnya. Hal ini menyebabkan mesin penerima

email tidak berjalan dengan baik sehingga tidak dapat update berita

perihal pekerjaan yang sedang dikerjakan.

4.6 Tahap Management

Tahap selanjutnya pada model NDLC adalah manajemen

(pengelolaan). Tahap ini meliputi aktivitas pengelolaan dan pemeliharaan dari

keseluruhan sistem jaringan dan sistem NMS yang dibangun. Tahapan

manajemen melalui serangkaian proses pengelolaan, pemeliharaan atau

perawatan dilakukan untuk sejumlah tujuan :

a. Memperbaiki sejumlah kesalahan yang terdapat pada penerapan

sistem sebelumnya (sistem yang sudah ada).

b. Menambahkan fungsionalitas atau komponen spesifik atau fitur

tambahan terbaru untuk melengkapi kekurangan pada sistem

sebelumnya.

c. Mengadaptasi sistem yang sudah dibangun terhadap platform

dan teknologi baru dalam mengatasi sejumlah perkembangan

permasalahan yang baru muncul.

Page 112: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

Pada pembangunan dan pengembangan NMS yang peneliti

lakukan, tahapan manajemen direpresentasikan dengan sejumlah

aktivitas berikut :

a. Menambahkan item, triggers dan action supaya pengawasan

dapat mencakup keseluruhan jaringan yang ada di gedung

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta.

b. Menambahkan media types, sehingga notifikasi bisa melalui

sms.

c. Penyesuaian piranti keras dari server NMS Nagios agar dapat

beradaptasi dengan perkembangan kebutuhan sistem jaringan

komputer, seperti penambahan IP Public dan lain sebagainya.

Page 113: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai penggunaan NAGIOS untuk

memonitor jaringan komputer, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Jaringan komputer ini telah dimonitoring dengan baik oleh NAGIOS yang

menghasilkan laporan secara detail untuk admin ketika ada trouble yang

terjadi pada jaringan. Untuk melihat contoh dapat melihat di BAB IV pada

bagian pengujian koneksi.

2. Sistem Operasi yang digunakan disini menggunakan LINUX UBUNTU

sehingga untuk masalah kemanan NAGIOS sudah baik. Dikarenakan LINUX

adalah Sistem Operasi yang bersifat open source sehingga dapat dikatakan

memiliki sistem yang lebih rumit jika dibandingkan dengan Windows.

Keamanan LINUX terjadi karena :

a. Account Pemakai (User Account)

b. Kontrol Akses secara Diskresi (Discretionary Access Control)

c. Kontrol Akses Jaringan (Network Access Cotrol)

d. Enkripsi (Encryption)

e. Logging

f. Deteksi Penyusupan (Intrusion Detection)

Page 114: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

3. Fasilitas kumpulan data yang tersedia pada NMS Nagios dapat membantu

admin menganalisa masalah yang terjadi pada client yang terdapat dalam

email pemberitahuan masalah dari NMS Nagios, dapat membantu admin

dalam menyelesaikan masalah client dengan cepat.

5.2 Saran

Untuk mengembangkan NMS Nagios pada masa yang akan datang peneliti

menyarankan hal-hal sebagai berikut :

1) Kepada PUSDATIN UIN Jakarta, pengembangan lebih lanjut terhadap NMS

Nagios akan sangat berguna untuk mengawasi sistem dan kinerja komputer di

Fakultas Sains dan Teknologi.

2) Kepada pembaca yang ingin meneruskan pengembangan ini dengan

menggunakan NAGIOS dapat menambahkan tools yang dapat menampilkan

hasil secara grafik sehingga dapat mempermudah kualitas kerja seorang

admin.

3) Kepada pembaca, pengembangan ruang lingkup wilayah kerja NMS Nagios

dapat diperluas ke dalam jaringan WAN sehingga tidak hanya satu buah

gedung saja tetapi dapat seluruh Kampus Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 115: KONFIGURASI NETWORK MONITORING SYSTEM JARINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2848/1/HAMZAH... · 2.9.6 Data Link ... benar maka NMS dapat menjadi solusi untuk

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer. 2004. Kamus Lengkap

Jaringan Komputer, Salemba Infotek.

Barth, Wolfgank. 2005. Nagios System and Network Monitoring, No Starch Press.

San Francisco.

Kundu and Lavlu, 2009. Cacti 0.8 Network Monitoring, Packt Publishing.

Birmingham.

Clemm, Alexander. 2007. Network Management Fundamentals, Cysco Press.

Indianapolis.

Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer, ANDI. Yogyakarta.

Tanenbaum, Andrew S. 2003. Computer Networks, Fourth Edition, Prentice Hall.

New Jersey.

Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer. 2005. Pengembangan Web di

LINUX dengan Apache, MySQL, dan PHP (LAMP), Salemba Infotek.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai

Pustaka.

Hartono, Jogiyanto. 1999. Pengenalan Komputer, ANDI. Yogayakarta.

Rafiza, H. 2006. Panduan dan Referensi Kamus Fungsi PHP 5, Elex Media

Komputindo. Jakarta.