konduktivitas stomata

2
1. Konduktivitas dan konsentrasi stomata Stomata mempunyai fungsi sebagai "pintu gerbang" masuknya CO2 dan keluarnya uap air ke/dari daun. Besar kecilnya pembukaan stomata merupakan regulasi terpenting yang dilakukan oleh tanaman, dimana tanaman berusaha memasukkan CO2 sebanyak mungkin tetapi dengan mengeluarkan H2O sesedikit mungkin, untuk mencapai effisiensi pertumbuhan yang tinggi. Stomata selain merupakan alat pelepasan dan penyerapan, juga merupakan alat kontrol atau pengatur pertukaran gas agar terjadi keajegan dinamik cairan dan gas-gas dalam jaringan untuk mempertahankan aktivitas fisiologinya. Mekanisme pengaturannya dilakukan melalui adaptasi fisiologis stomata yang mengendalikan membuka-menutupnya stomata. Melalui cara ini konduktivitas stomata bersifat dinamik – adaptif. Secara fisiologis, tumbuhan mampu mengatur tingkat konduktivitas stomata, dengan cara mengatur tingkat buka – tutupnya stomata. Secara struktural, adaptasi stoma ditunjukkan dari segi bentuk, ukuran, dan sebaran atau rasio antara permukaan atas dan bawah daun. Pada tumbuhan air, umumnya daunnya tipis dan lebar, dengan stomata lebih banyak dibentuk pada epidermis atas daun. Sebaliknya, pada tumbuhan darat umumnya, jumlah stomata lebih banyak pada epidermis bawah daun. Pada tumbuhan daerah kering (arid), selain stomata kecil-kecil dan lebih banyak dibentuk di permukaan bawah daun, banyak yang diikuti dengan penebalan kutikula untuk membantu menahan laju kehilangan air melalui transpirasi. Pada tumbuhan gurun yang mengalami stress oleh air dan suhu yang panas, struktur stomatanya bahkan melekuk ke dalam hingga menjadi tersembunyi (kriptomer atau sunken). Konduktivitas stomata berkaitan dengan fotosintesis tanaman. Dalam kondisi nutrisi dan energi cahaya bukan merupakan faktor pembatas, laju fotosintesis dipengaruhi oleh ketersediaan air dalam tanah. Salah satu peranan air dalam fotosintesis adalah penyediaan CO2 dalam daun melalui proses membuka dan menutupnya stomata. Secara teknis, konduktivitas stomata adalah besaran ekspresi kemampuan aperture stomata untuk melakukan pertukaran gas.

Upload: nurfathya-dwi-prasanti-agus

Post on 28-Jan-2016

252 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Fisiologi

TRANSCRIPT

Page 1: konduktivitas stomata

1. Konduktivitas dan konsentrasi stomata

Stomata mempunyai fungsi sebagai "pintu gerbang" masuknya CO2 dan keluarnya uap air ke/dari daun. Besar kecilnya pembukaan stomata merupakan regulasi terpenting yang dilakukan oleh tanaman, dimana tanaman berusaha memasukkan CO2 sebanyak mungkin tetapi dengan mengeluarkan H2O sesedikit mungkin, untuk mencapai effisiensi pertumbuhan yang tinggi. Stomata selain merupakan alat pelepasan dan penyerapan, juga merupakan alat kontrol atau pengatur pertukaran gas agar terjadi keajegan dinamik cairan dan gas-gas dalam jaringan untuk mempertahankan aktivitas fisiologinya. Mekanisme pengaturannya dilakukan melalui adaptasi fisiologis stomata yang mengendalikan membuka-menutupnya stomata. Melalui cara ini konduktivitas stomata bersifat dinamik – adaptif.

Secara fisiologis, tumbuhan mampu mengatur tingkat konduktivitas stomata, dengan cara mengatur tingkat buka – tutupnya stomata. Secara struktural, adaptasi stoma ditunjukkan dari segi bentuk, ukuran, dan sebaran atau rasio antara permukaan atas dan bawah daun. Pada tumbuhan air, umumnya daunnya tipis dan lebar, dengan stomata lebih banyak dibentuk pada epidermis atas daun. Sebaliknya, pada tumbuhan darat umumnya, jumlah stomata lebih banyak pada epidermis bawah daun. Pada tumbuhan daerah kering (arid), selain stomata kecil-kecil dan lebih banyak dibentuk di permukaan bawah daun, banyak yang diikuti dengan penebalan kutikula untuk membantu menahan laju kehilangan air melalui transpirasi. Pada tumbuhan gurun yang mengalami stress oleh air dan suhu yang panas, struktur stomatanya bahkan melekuk ke dalam hingga menjadi tersembunyi (kriptomer atau sunken).

Konduktivitas stomata berkaitan dengan fotosintesis tanaman. Dalam kondisi nutrisi dan energi cahaya bukan merupakan faktor pembatas, laju fotosintesis dipengaruhi oleh ketersediaan air dalam tanah. Salah satu peranan air dalam fotosintesis adalah penyediaan CO2 dalam daun melalui proses membuka dan menutupnya stomata. Secara teknis, konduktivitas stomata adalah besaran ekspresi kemampuan aperture stomata untuk melakukan pertukaran gas.