komunitas politik

9
 1 TUGAS RESUME MATA KULIAH SOSIOLOGI POLITIK “BAB III KOMUNITAS POLITIK” Oleh: Muhamad Dadang Nurfalah 1  (4115092360) Manusia merupakan makhluk sosial, sehingga “kemanusiaan” kita tumbuh karena kita hidup dalam lingkungan manusia-manusia lain atau biasa kita sebut dengan masyarakat yang tentunya berpengaruh sangat besar pada kehidupan dan perilaku kita sebagai individu. Masyarakat memberikan makna, isi, dan arah bagi kehidupan kita. Namun demikian, kita pun dengan berbagai cara mempengaruhi bentuk masyarakat yang kita wariskan pada generasi sesudah kita. Dari pernyataan di at as, dapat disimpulkan bahwa adanya ketergantungan antara manusia, karena semua yang dilakukan manusia itu bersifat sosial dan berkaitan dengan masyarakat. Masyarakat memiliki ciri bahwa mereka ini tinggal dalam wilayah geografis yang sama, saling berhubungan dan berinteraksi, dan memiliki kebudayaan serta terikat pada kelompok yang sama. Jadi, dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang saling berinteraksi, yang tinggal di wilayah sama dan memiliki kebudayaan yang sama.  Namun demikian, masyarakat ini berbeda pengertian dalam sudut pandang masyarakat manusia yang hidup berbudaya dan masyarakat hewan yang hidup berkelompok. Hal ini dikarenakan masyarakat manusia dalam bertahan hidup tidak mengandalkan pola perilaku naluriah yang tidak dipelajari. Sehingga pengorganisasian dan ciri-ciri setiap masyarakat itu diciptakan oleh manusia dan dipelajari serta dirubah oleh generasi berikutnya. Dengan demikian, perkembangan dalam masyarakat ini akan menentukan perbedaan-perbedaan antar masyarakat. Masalah yang timbul dalam kehidupan manusia terutama dalam kehidupan masyarakat akan mengakibatkan perkembangan kehidupan masyarakat yang berbeda terutama dalam pola perilaku kebudayaan mereka dalam segala bidang. Perbedaan ini akan terlihat pada cara mengorganisasikan kehidupan sosial. Namun demikian, yang menjadi  patokan perkembangan masyarakat yang tinggi biasanya adalah tingkat diferensiasi struktural dan spesialisasi fungsional. Hal ini juga tidak dapat terlepas dari konflik yang hadir dalam masyarakat. 1  Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial, J urusan Ilmu Sosial Politik, Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, 2012.

Upload: emdanu

Post on 19-Jul-2015

438 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sekilas mengenai komunitas politik

TRANSCRIPT

Page 1: Komunitas Politik

5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 1/9

1

TUGAS RESUME MATA KULIAH SOSIOLOGI POLITIK “BAB III KOMUNITAS 

POLITIK” 

Oleh:

Muhamad Dadang Nurfalah1 

(4115092360)

Manusia merupakan makhluk sosial, sehingga “kemanusiaan” kita tumbuh karena kita

hidup dalam lingkungan manusia-manusia lain atau biasa kita sebut dengan masyarakat yang

tentunya berpengaruh sangat besar pada kehidupan dan perilaku kita sebagai individu.

Masyarakat memberikan makna, isi, dan arah bagi kehidupan kita. Namun demikian, kita pun

dengan berbagai cara mempengaruhi bentuk masyarakat yang kita wariskan pada generasi

sesudah kita. Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa adanya ketergantungan antara

manusia, karena semua yang dilakukan manusia itu bersifat sosial dan berkaitan dengan

masyarakat.

Masyarakat memiliki ciri bahwa mereka ini tinggal dalam wilayah geografis yang

sama, saling berhubungan dan berinteraksi, dan memiliki kebudayaan serta terikat pada

kelompok yang sama. Jadi, dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah kelompok individu

yang saling berinteraksi, yang tinggal di wilayah sama dan memiliki kebudayaan yang sama.

Namun demikian, masyarakat ini berbeda pengertian dalam sudut pandang masyarakat

manusia yang hidup berbudaya dan masyarakat hewan yang hidup berkelompok. Hal ini

dikarenakan masyarakat manusia dalam bertahan hidup tidak mengandalkan pola perilaku

naluriah yang tidak dipelajari. Sehingga pengorganisasian dan ciri-ciri setiap masyarakat itu

diciptakan oleh manusia dan dipelajari serta dirubah oleh generasi berikutnya. Dengan

demikian, perkembangan dalam masyarakat ini akan menentukan perbedaan-perbedaan antar

masyarakat.

Masalah yang timbul dalam kehidupan manusia terutama dalam kehidupan

masyarakat akan mengakibatkan perkembangan kehidupan masyarakat yang berbeda

terutama dalam pola perilaku kebudayaan mereka dalam segala bidang. Perbedaan ini akan

terlihat pada cara mengorganisasikan kehidupan sosial. Namun demikian, yang menjadi

patokan perkembangan masyarakat yang tinggi biasanya adalah tingkat diferensiasi struktural

dan spesialisasi fungsional. Hal ini juga tidak dapat terlepas dari konflik yang hadir dalam

masyarakat.

1Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan Ilmu Sosial Politik, Program Studi

Pendidikan Kewarganegaraan, 2012.

Page 2: Komunitas Politik

5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 2/9

2

Konflik yang terjadi dalam masyarakat, pada umumnya berkaitan dengan pembagian

hasil atau perolehan kerja bersama. Pembagian atau alokasi dalam masyarakat ini umumnya

ada 3 cara yaitu, secara adat, tukar-menukar, dan secara perintah. Cara pembagian yang

terakhir ini bermakna secara politik karena pembagian secara perintah dibagikan menurut

kemauan atau perintah seseorang yang tentunya melibatkan kekuasaan. Dari cara terakhir ini

masyarakat kemudian menciptakan lembaga untuk menangani konflik yang ditimbulkan

akibat penjatahan secara politik. Namun demikian, akan timbul suatu pertanyaan bagaimana

cara untuk mendapatkan keabsahan atas kekuasaan yang diterapkan dalam proses penjatahan

secara politik.

Ketika berbicara tentang perkembangan masyarakat itu ditentukan dengan hadirnya

masalah, maka ini bisa berimplikasi bahwa semakin banyak individu dalam masyarakat akan

semakin banyak dan rumit pula masalah yang hadir dalam kehidupan masyarakat itu. Jadi,

perkembangan masyarakat juga bisa ditentukan lewat banyaknya masyarakat. Dari

pemaparan di atas, dapatlah disimpulkan bahwa komunitas politik itu muncul dalam

masyarakat.

Perkembangan manusia tidak akan bisa dihindari. Hal ini tentunya mengakibatkan

kelompok manusia yang dulunya berpindah, kemudian bertempat tinggal, sampai pada

akhirnya harus melakukan suatu pengorganisasian karena perkembangan manusia itu sendiri.

Pengaturan ini dikarenakan perkembangan manusia yang tidak sejalan dengan perkembangan

sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Oleh karena itu,

waktu kejadian ini pertama kali terjadi maka timbul suatu masalah untuk pembagian atau

alokasi sumber daya tersebut.

Permasalahan yang timbul di atas mengakibatkan masyarakat membentuk dewan

peradilan demi menjaga ketertiban. Orang yang menduduki posisi ini merupakan orang

pilihan sehingga dalam perkembangannya bisa menciptakan suatu istilah kepala suku yang

tentunya sejalan dengan kerangka dasar kehidupan politik dalam masyarakat. Dalam

perkembangannya, pemerintahan dari kepala suku ini tidak dapat dihindari akan memerlukan

suatu keputusan bersama yang tentunya sangat erat dengan proses politik. Dari penjelasan ini,

dapat diambil suatu kesimpulan bahwa manusia terlebih dahulu mengenal adanya

pemerintahan jauh sebelum struktur yang disebut negara.

Dari pemaparan pemerintahan di atas, akan timbul suatu pertanyaan tentang dasar

bagi negara dalam mengendalikan anggota masyarakat serta mengapa masyarakat harus

mematuhi mereka. Sebelum adanya negara, masyarakat mengandalkan aturan

adat/keagamaan(ritual) dalam mengendalikan kehidupan sosial mereka. Sejalan dengan

Page 3: Komunitas Politik

5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 3/9

3

perkembangan manusia dan masyarakat, pengendalian ini kemudian berkembang menjadi

pengendalian politik. Semua yang terlibat dalam proses pengendalian politik mengakui

adanya kebutuhan untuk mendukung lembaga yang mengatur kehidupan masyarakat.

Pengakuan ini bisa saja diakibatkan adanya kesadaran dari manusia bahwa dukungan itu

diperlukan demi tercapainya tujuan bersama atau bisa juga karena yang berkuasa ini memiliki

daya paksa yang kuat dan ampuh sehingga ketidakpatuhan bisa berarti kehancuran.

Dalam masyarakat yang tanpa negara, keabsahan tradisional merupakan kehidupan

masyarakat yang didasarkan pada adat yang turun temurun. Pelanggaran akan dianggap

mengancam keselamatan seluruh masyarakat. Pemimpin yang ada dalam masyarakat tersebut

bisa saja menetapkan pedoman-pedoman baru untuk menyelamatkan kehidupan masyarakat

dari tekanan-tekanan yang nantinya pedoman itu bisa menjadi tradisi dalam masyarakat

tersebut. Sehingga pemimpin ini bisa menjadi kharismatik dan bisa juga menurunkan

k harisma tersebut kepada keturunannya dengan suatu “rutinitas kharisma”. Dari rutinitas

kharisma ini, pemimpin tersebut telah membuat suatu fondasi dari masyarakat tanpa negara

ke arah munculnya negara.

Sebelum berbicara mengenai transisi dari masyarakat tanpa negara ke arah munculnya

negara, manusia telah mengelompokan diri mereka demi memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Namun, akan timbul suatu permasalahan bagi kelompok yang tidak memiliki peluang untuk 

memenuhi kebutuhannya tersebut. Hal ini bisa mengakibatkan mereka jatuh kepada serangan

kelompok masyarakat yang memiliki surplus ekonomi. Dari penjajahan ini timbul suatu

pemikiran baru bagi kelompok yang surplus ekonomi bahwa dibandigkan membunuh

kelompok yang dikalahkan lebih menguntungkan mendapatkan upeti dari mereka. Upeti ini

dalam perkembangannya kemudian menjadi pajak yang tentunya pajak inilah dasar dari

surplus ekonomi yang berarti dasar dari pembentukan negara.

Perdebatan para ahli mengenai awal mula terbentuknya negara memang cukup

variatif. Namun demikian, para ahli sepakat bahwa negara kota merupakan struktur yang

tepat dalam pengertian berawalnya suatu struktur negara. Hal ini dikarenakan dalam suatu

negara kota bisa terjadi suatu surplus ekonomi yang mengakibatkan mereka berkuasa dan

berpengaruh terhadap daerah sekitar. Negara kota ini menjadi pusat yang memberikan

keuntungan bagi masyarakat yang berada dalam pengaruhnya.

Pertumbuhan penduduk dalam masyarakat mengakibatkan timbulnya berbagai macam

permasalahan. Dalam negara kota ini lahir pula suatu stratifikasi atau pelapisan sebagai

akibat dari negara kota. Hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduk dan pembagaian sumber

daya yang dilakukan mengakibatkan adanya suatu pertumbuhan kemakmuran. Namun

Page 4: Komunitas Politik

5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 4/9

4

demikian, beberapa orang tumbuh menjadi lebih kaya dibandingkan yang lain sehingga

timbul suatu ketimpangan dalam kehidupan masyarakat. Sejak saat inilah kelas sosial selalu

memainkan peranan penting dalam urusan politik di seluruh dunia. Jadi, negara kota ini telah

mengubah masyarakat paguyuban menjadi patembayan.

Ketimpangan sosial yang ada dalam masyarakat menjadi permasalahan yang

memerosotkan kehidupan masyarakat. Dan dalam perkembangannya masyarakat kelas bawah

diyakinkan lewat demokrasi bahwa mereka masih memiliki kekuasaan politik untuk 

mempengaruhi jalannya pemerintahan. Dengan demokrasi, kelas bawah mau menerima

kenyataan ketimpangan sosial meskipun sejarah tidak memungkiri terjadinya pemberontakan

terhadap sistem yang mempertahankan ketimpangan sosial itu.

Ketimpangan sosial ini mengakibatkan pemberontakan yang tujuannya menginginkan

kehidupan mereka kembali seperti awal mula dimana tidak adanya suatu ketimpangan. Dan

hal ini ternyata tidak mampu bertahan lama meskipun dengan diciptakannya tatanan

demokrasi. Ini dibuktikan lewat sejarah bahwa demokrasi kemudian merosot karena negara

kota memikirkan bagaimana caranya melindungi dari serangan musuh hingga akhirnya

kemudian melakukan penggabungan. Kekuatan gabungan ini kemudian menciptakan

kekaisaran yang tentunya sudah tidak memungkinkan lagi demokrasi karena penggabungan

negara kota tersebut telah membuat berkembangnya wilayah yang menyulitkan untuk 

mengatur kehidupan masyarakat. Dalam perkembangannya, negara kota ini membentuk suatu

kekaisaran hingga negara feodal dan akhirnya negara modern.

Dalam sosiologi politik, perkembangan ini dipandang sebagai proses diferensiasi

kelembagaan yang dimana berkembang dengan cara membentuk struktur-struktur baru untuk 

memenuhi kebutuhan akan fungsi-fungsi baru. Tingkat diferensiasi struktur dan spesialisasi

fungsi merupakan salah satu aturan ukuran perkembangan masyarakat politik. Dari uraian di

atas menunjukkan perubahan sistem kekuasaan dari sistem patriarkal ke patrimonial dan

kemudian ke sistem feodal.

Sistem patriarkal ini merupakan pemerintahan yang dijalankan oleh pemegang

kekuasaan tertinggi terutama laki-laki yang paling tua. Pemerintahan ini merupakan sangat

sederhana dan belum terlalu rumit karena semua urusan cukup diselenggarakan oleh seorang

“patriarch”, yaitu pemimpin laki-laki tertua.

Sistem patriarkal kemudian berkembang dengan melakukan diferensiasi kelembagaan

yang menghasilkan staf administrasi yang menangani fungsi dan jabatan baru. Namun

demikian, staf administrasi ini masih dalam pengendalian seorang patriarch yang menjadi

Page 5: Komunitas Politik

5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 5/9

5

pemegang kekuasaan tertinggi. Sistem kekuasaan yang mengenal staf administrasi khusus

oleh pemegang kekuasaan tertinggi ini disebut sistem patrimonialisme.

Sistem kekuasaan feodal memiliki perbedaan dengan negara patrimonial. Dalam

kekuasaan patrimonial, yang paling berperan adalah pejabat-pejabat birokrasi, sedang dalam

sistem kekuasaan feodal yang berkuasa adalah para panglima perang yang otonom. Penguasa

dalam sistem patrimonial bertanggung jawab atas nasib rakyatnya. Tapi dalam sistem feodal,

penguasa hanya memikirkan kesetiaan panglima perang sehingga dalam masyarakat feodal

memandang rendah kelugasan dalam sistem administrasi dan urusan-urusan ekonomi

sehingga menyebabkan kemerosotan sistem feodal. Namun demikian, kedua sistem ini telah

menggunakan staf administrasi sehingga bisa dikatakan telah mencapai tingkat diferensiasi

yang lebih tinggi dibanding patriarkal.

Dalam perkembangannya, sistem feodal dirombak akibat munculnya raja yang

berambisi melakukan sentralisasi kekuasaan. Raja bekerja sama dengan para borjuis yang

tentunya memiliki tujuan berbeda. Raja bertujuan memperbesar wilayah keuasaan sedangkan

kaum borjuis bertujuan pasar yang bebas dan lebih luas. Keberhasilan raja memperluas

wilayah kekuasaan melahirkan permasalahan menjadi rumit karena yang diurus menjadi

banyak sehingga membutuhkan struktur baru. Selain itu, pembiayaan juga menjadi meningkat

yang tentunya tidak mungkin dari uang saku raja dalam melakukan pembayarannya sehingga

dibutuhkan sstruktur baru untuk mengurus pembayarannya. Diferensiasi struktural yang

berkembang seperti yang diuraikan di atas mendorong transformasi ke arah munculnya

negara modern.

Max Weber menguraikan tiga pra kondisi yang memungkinkan pembentukan negara

modern seperti berikut ini:

1.  Adanya monopoli kekuatan yang diperlukan untuk pengendalian sosial dan

penciptaan sistem administrasi yang efektif yang didasarkan pada adanya sistem

perpajakan yang terpusat dan permanen.

2.  Adanya monopoli tindakan-tindakan hukum dan penggunaan daya paksa secara sah

oleh penguasa pusat.

3.  Adanya staf administrasi rasional yang diciptakan dan dikendalikan oleh penguasa

pusat.

Ada tiga dimensi dalam melakukan modernisasi tata cara pengorganisasian kehidupan

politik seperti berikut ini:

1.  Pembinaan bangsa(nation building) yaitu penciptaan identitas yang sama di kalangan

penduduk yang mendukung komunitas politik itu. Prosesnya identik dengan proses

Page 6: Komunitas Politik

5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 6/9

6

penciptaan negara bangsa(nation state) yang mengandung pengertian satu bangsa

tinggal dalam satu negara. Kesamaan kebangsaan disini diartikan sama dengan

kesamaan ras, dan negara diartikan sebagai organisasi politik berdaulat yang

mengatur kelompok manusia yang tinggal dalam satu wilayah geografis tertentu.

Dalam negara modern, yang menjadi masalah adalah wilayah mereka itu dihuni oleh

berbagai kelompok etnik dan ras, hal ini dikarenakan negara modern merupakan hasil

perluasan ke wilayah lain yang dihuni oleh kelompok etnis dan ras yang berbeda.

Jadi, bagaimana membuat masyarakat yang berbeda etnis dan ras bersedia mengakui

azas satu bangsa satu negara sehingga tercipta negara bangsa menjadi maslah besar

yang utama bagi negara modern.

2.  Pembinaan negara(state building) merupakan proses pembinaan lembaga-lembaga

politik dan pemerintahan dan diferensiasi kelembagaan memberikan peranan penting

karena struktur baru diciptakan untuk memenuhi kebutuhan akan fungsi baru. Selain

itu terdapat beberapa poin penting dalam pembinaan negara seperti pembinaan proses

pemerintahan dan politik, proses pembuatan dan penerapan keputusan pemerintahan,

proses menghubungkan pemerintah dan yang diperintah, serta proses lainnya yang

bertujuan untuk mempertahankan negara modern tersebut.

3.  Pembangunan ekonomi merupakan dimensi dari upaya modernisasi dalam bidang

proses produksi. Suatu negara modern harus bisa meningkatkan kemampuan dalam

menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sehingga

negara modern bisa diperthankan keberadaannya.

Ketiga dimensi di atas sulit dipisahkan karena semuanya saling berkaitan dan

mempengaruhi. Namun demikian, Max Weber mengungkapkan ciri-ciri negara modern

sebagai berikut:

1.  Adanya suatu tertib hukum yang universal dan dikendalikan oleh badan legislative.

2.  Adanya suatu birokrasi karier yang menjalankan urusan berdasar prinsip-prinsip legal

rasional yang ditetapkan oleh badan legislative.

3.  Negara memegang wewenang tertinggi atas individu-individu yang tinggal di dalam

batas-batas wilayah teritorialnya.

4.  Negara memiliki monopoli atas penggunaan kekerasan secara sah.

Semua syarat ini harus dipenuhi agar suatu komunitas politik menjadi negara modern.

Diferensiasi kelembagaan memegang peranan penting dalam upaya modernisasi

kehidupan kenegaraan yang menghasilkan suatu lembaga yang disebut birokrasi. Peranan

Page 7: Komunitas Politik

5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 7/9

7

birokrasi begitu penting sehingga dikenal suatu istilah birokratisasi kehidupan pemerintahan

dan politik. Max Weber mengemukakan ciri-ciri birokrasi modern sebagai berikut:

1.  Semua pegawai pemegang jabatan melalui aturan-aturan formal-legal dengan

hubungan atas-bawah yang konsisten dalam struktur hierarki wewenang.

2.  Hubungan itu diatur atas dasar hak dan kewajiban yang jelas.

3.  Semua itu ditetapkan dengan peraturan tertulis.

4.  Hubungan wewenang antara atasan dan bawahan secara sistematik ditertibkan.

5.  Pengangkatan dan kenaikan pangkat pegawai diatur dengan perjanjian yang bersifat

kontrak.

6.  Pegawai diangkat berdasarkan pendidikan dan atau pengalaman teknis yang

dimilikinya.

7.  Ada skala pembayaran gaji yang tetap dalam bentuk uang.

8.  Pegawai tidak boleh mempunyai pamrih atas pekerjaannya dalam arti memilikinya

atau meenganggapnya sebagai hak keluarga turun temurun.

9.  Perhatian penuh dan utama setiap pegawai adalah pada tanggung jawab

administratifnya.

Selain itu, Max Weber juga menguraikan tentang kondisi-kondisi penting bagi

munculnya birokrasi modern seperti berikut ini:

1.  Munculnya ekonomi uang, memungkinkan birokrasi modern berkembang karena

pegawai pemerintahan perlu mendapatkan pembayaran atas kerjanya.

2.  Berkembangnya suatu staf administrasi yang berpandangan rasional dan bisa

diandalkan sebagai tanggapan terhadap meluasnya secara kuantitatif maupun

kualitatif tugas-tugas administratifnya. Poin yang kedua ini memungkinkan penguasa

untuk melakukan sentralisasi kekuasaan sehingga pengendalian terpusat atas

kehidupan politik dan ekonomi memungkinkan untuk dilakukan. Pada saat inilah

birokrasi modern berkembang pesat. Karena dalam hal ini negara melibatkan diri

dalam berbagai bidang kegiatan masyarakatnya(welfare state). Namun demikian, ada

pula perlawanan dari pandangan poin kedua ini. Perlawanan tersebut adalah karena

menganggap pemerintah cukup mengurusi masalah pertahanan dan keamanan saja

yang tidak usah peduli kegiatan ekonomi dan sosial.

3.  Keunggulan administrasi birokratik atas semua bentuk alternative penyelenggaraan

urusan pemerintahan resmi. Ini dimaksudkan untuk mengatasi setiap permasalahan

yang harus diselesaikan oleh birokrasi yang modern.

Page 8: Komunitas Politik

5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 8/9

8

Perbandingan mekanisme birokrasi menurut Weber sama saja seperti membandingkan

produksi barang memakai mesin dengan produksi tanpa mesin. Dalam hal ini, perkembangan

birokrasi dan teknologi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan karena keduanya telah

mendorong modernisasi kehidupan kenegaraan.

Tindak kekerasan selalu mengiringi penciptaan suatu negara modern. Tindakan ini

pasti menimbulkan penentangan baik dari pemimpin politik maupun rakyat. Jadi, proses

pembentukan negara-negara pasti mendapatkan tantangan.

Keberhasilan atau kegagalan proses pembentukan negara modern ini menjadi

tantangan yang menentukan. Hal ini bisa dilihat dari sejauh mana pemimpinnya mampu

mengatasi permasalahan yang timbul karena semakin banyak masalah dan tantangan yang

timbul ini berhasil diatasi, maka semakin berhasil kepemimpinannya. Permasalahan dan

tantangan ini hendaknya jangan disepelekan karena bisa saja menjadi masalah yang

fundamental atau bahkan sampai ke tingkat krisis. Krisis yang dihadapi dalam proses

pembinaan bangsa dan pembinaan negara ini biasanya bersifat universal. Umumnya krisis

terebut diklasifikasikan sebagai berikut:

1.  Krisis identitas, masalah identitas berkaitan dengan bagaimana seseorang melihat

dirinya dalam pengertian politik atau identifikasi seseorang terhadap suatu wilayah,

bangsa, dan pemerintahan tertentu. Identitas politik pokok sebagian besar warga

masyarakat dimanapun lebih diarahkan pada unit politik yang paling kecil. Sikap

kedarahan itu sudah ada jauh sebelum mereka mengenal negara bangsa. Oleh karena

itu, proses pembinaan bangsa menyangkut memperluas cakrawala identitas politik 

masyarakat agar identitas nasional harus lebih diutamakan dibandingkan identitas

kedaerahan. Permasalahan identitas ini bisa menimbulkan pergolakan politik,

pemberontakan bersenjata dan bahkan perpecahan bangsa.

2.  Krisis legitimasi, suatu sistem politik dianggap sah apabila warganya memandang

penggunaan kekuasaan politik dalam sistem sebagai sesuatu yang benar dan patut.

Namun demikian, legitimasi suatu wewenang harus dibedakan dari legalitasnya

karena legitimasi adalah suasana pikiran bukan soal legalitas. Oleh karena itu, terdpat

legitimasi dari lembaga-lembaga politik atau pemerintahan, legitimasi dari orang-

orang yang menduduki posisi dalam lembaga-lembaga, dan legitimasi dari

kebijaksanaan yang dibuat oleh orang-orang dalam lembaga tersebut. Legitimasi ini

akan menjadi masalah bukan ketika kebijaksanaan yang dibuat orang-orang dalam

lembaga dianggap tidak sah, melainkan ketika orang-orang yang memimpin lembaga-

lembaga itu dianggap tidak sah. Hal ini akan lebih parah ketika lembaga-lembaga

Page 9: Komunitas Politik

5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 9/9

9

politik dan pemerintahan itu dianggap tidak sah. Oleh karena itu, diferensiasi

kelembagaan yang diterima secara sah oleh masyarakat diperlukan supaya setiap

permasalahan bisa diselesaikan dan modernisasi politik ini tercapai.

3.  Krisis penetrasi, masalah ini berkaitan dengan kemampuan pemerintahan untuk 

menerapkan kebijaksanaan di dalam wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.

Menyusupkan pengaruh lewat peraturan ini tidak menjamin semuanya bisa

dijalankan. Oleh karena itu, perlu adanya pengendalian dari pemerintah agar

penyusupan ini berhasil yang tentunya akan ditentukan lewat kemampuan

organisasional untuk memelihara integrasi wilayah, menciptakan jaringan

administrasi, dan sebagainya.

4.  Krisis partisipasi, masalah ini berkaitan dengan jumlah masyarakat yang ikut serta

dalam kehidupan politik dan ruang lingkup alternatif yang bisa dipertimbangkan oleh

warga masyarakat yang tentunya bisa memberikan input politik. Namun demikian,

sejarah membuktikan bahwa sekelompok kecil orang cenderung mengendalikan

negara-bangsa. Dan dalam perkembangannya, proses modernisasi sosial ekonomi

telah meningkatkan kesadaran politik masyarakat atau kelompok lainnya. Oleh

karena itu, diperlukan lembaga perwakilan kepentingan politik untuk mewadahinya

agar tidak menimbulkan masalah serius yang berubah menjadi krisis.

5.  Krisis distribusi, pemerintah dalam hal ini memanfaatkan lembaga, kebijaksanaan,

atau pejabatnya untuk mengalokasikan sesuatu yang bernilai baik bersifat materiil

ataupun non materiil kepada individu dan kelompok masyarakat. Tapi, alokasi

pendistribusian dalam sesuatu yang bernilai secara materiil lebih mudah dipahami.

Tuntutan masyarakat bisa dilihat dalam bentuk menuntut agar pemerintah

memproduksi atau membantu diproduksinya barang berharga dalam jumlah banyak 

agar tersedia bagi mereka, selain itu mereka juga bisa menuntut pola distribusi agar

terjadi pemerataan. Tuntutan ini pastinya akan mempengaruhi struktur kekuasaan

masyarakat itu. Keberhasilan dan kegagalan dalam distribusi ini akan memberikan

efek kepada empat krisis di bidang lainnya.