komunitas politik
DESCRIPTION
sekilas mengenai komunitas politikTRANSCRIPT
5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 1/9
1
TUGAS RESUME MATA KULIAH SOSIOLOGI POLITIK “BAB III KOMUNITAS
POLITIK”
Oleh:
Muhamad Dadang Nurfalah1
(4115092360)
Manusia merupakan makhluk sosial, sehingga “kemanusiaan” kita tumbuh karena kita
hidup dalam lingkungan manusia-manusia lain atau biasa kita sebut dengan masyarakat yang
tentunya berpengaruh sangat besar pada kehidupan dan perilaku kita sebagai individu.
Masyarakat memberikan makna, isi, dan arah bagi kehidupan kita. Namun demikian, kita pun
dengan berbagai cara mempengaruhi bentuk masyarakat yang kita wariskan pada generasi
sesudah kita. Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa adanya ketergantungan antara
manusia, karena semua yang dilakukan manusia itu bersifat sosial dan berkaitan dengan
masyarakat.
Masyarakat memiliki ciri bahwa mereka ini tinggal dalam wilayah geografis yang
sama, saling berhubungan dan berinteraksi, dan memiliki kebudayaan serta terikat pada
kelompok yang sama. Jadi, dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah kelompok individu
yang saling berinteraksi, yang tinggal di wilayah sama dan memiliki kebudayaan yang sama.
Namun demikian, masyarakat ini berbeda pengertian dalam sudut pandang masyarakat
manusia yang hidup berbudaya dan masyarakat hewan yang hidup berkelompok. Hal ini
dikarenakan masyarakat manusia dalam bertahan hidup tidak mengandalkan pola perilaku
naluriah yang tidak dipelajari. Sehingga pengorganisasian dan ciri-ciri setiap masyarakat itu
diciptakan oleh manusia dan dipelajari serta dirubah oleh generasi berikutnya. Dengan
demikian, perkembangan dalam masyarakat ini akan menentukan perbedaan-perbedaan antar
masyarakat.
Masalah yang timbul dalam kehidupan manusia terutama dalam kehidupan
masyarakat akan mengakibatkan perkembangan kehidupan masyarakat yang berbeda
terutama dalam pola perilaku kebudayaan mereka dalam segala bidang. Perbedaan ini akan
terlihat pada cara mengorganisasikan kehidupan sosial. Namun demikian, yang menjadi
patokan perkembangan masyarakat yang tinggi biasanya adalah tingkat diferensiasi struktural
dan spesialisasi fungsional. Hal ini juga tidak dapat terlepas dari konflik yang hadir dalam
masyarakat.
1Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan Ilmu Sosial Politik, Program Studi
Pendidikan Kewarganegaraan, 2012.
5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 2/9
2
Konflik yang terjadi dalam masyarakat, pada umumnya berkaitan dengan pembagian
hasil atau perolehan kerja bersama. Pembagian atau alokasi dalam masyarakat ini umumnya
ada 3 cara yaitu, secara adat, tukar-menukar, dan secara perintah. Cara pembagian yang
terakhir ini bermakna secara politik karena pembagian secara perintah dibagikan menurut
kemauan atau perintah seseorang yang tentunya melibatkan kekuasaan. Dari cara terakhir ini
masyarakat kemudian menciptakan lembaga untuk menangani konflik yang ditimbulkan
akibat penjatahan secara politik. Namun demikian, akan timbul suatu pertanyaan bagaimana
cara untuk mendapatkan keabsahan atas kekuasaan yang diterapkan dalam proses penjatahan
secara politik.
Ketika berbicara tentang perkembangan masyarakat itu ditentukan dengan hadirnya
masalah, maka ini bisa berimplikasi bahwa semakin banyak individu dalam masyarakat akan
semakin banyak dan rumit pula masalah yang hadir dalam kehidupan masyarakat itu. Jadi,
perkembangan masyarakat juga bisa ditentukan lewat banyaknya masyarakat. Dari
pemaparan di atas, dapatlah disimpulkan bahwa komunitas politik itu muncul dalam
masyarakat.
Perkembangan manusia tidak akan bisa dihindari. Hal ini tentunya mengakibatkan
kelompok manusia yang dulunya berpindah, kemudian bertempat tinggal, sampai pada
akhirnya harus melakukan suatu pengorganisasian karena perkembangan manusia itu sendiri.
Pengaturan ini dikarenakan perkembangan manusia yang tidak sejalan dengan perkembangan
sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Oleh karena itu,
waktu kejadian ini pertama kali terjadi maka timbul suatu masalah untuk pembagian atau
alokasi sumber daya tersebut.
Permasalahan yang timbul di atas mengakibatkan masyarakat membentuk dewan
peradilan demi menjaga ketertiban. Orang yang menduduki posisi ini merupakan orang
pilihan sehingga dalam perkembangannya bisa menciptakan suatu istilah kepala suku yang
tentunya sejalan dengan kerangka dasar kehidupan politik dalam masyarakat. Dalam
perkembangannya, pemerintahan dari kepala suku ini tidak dapat dihindari akan memerlukan
suatu keputusan bersama yang tentunya sangat erat dengan proses politik. Dari penjelasan ini,
dapat diambil suatu kesimpulan bahwa manusia terlebih dahulu mengenal adanya
pemerintahan jauh sebelum struktur yang disebut negara.
Dari pemaparan pemerintahan di atas, akan timbul suatu pertanyaan tentang dasar
bagi negara dalam mengendalikan anggota masyarakat serta mengapa masyarakat harus
mematuhi mereka. Sebelum adanya negara, masyarakat mengandalkan aturan
adat/keagamaan(ritual) dalam mengendalikan kehidupan sosial mereka. Sejalan dengan
5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 3/9
3
perkembangan manusia dan masyarakat, pengendalian ini kemudian berkembang menjadi
pengendalian politik. Semua yang terlibat dalam proses pengendalian politik mengakui
adanya kebutuhan untuk mendukung lembaga yang mengatur kehidupan masyarakat.
Pengakuan ini bisa saja diakibatkan adanya kesadaran dari manusia bahwa dukungan itu
diperlukan demi tercapainya tujuan bersama atau bisa juga karena yang berkuasa ini memiliki
daya paksa yang kuat dan ampuh sehingga ketidakpatuhan bisa berarti kehancuran.
Dalam masyarakat yang tanpa negara, keabsahan tradisional merupakan kehidupan
masyarakat yang didasarkan pada adat yang turun temurun. Pelanggaran akan dianggap
mengancam keselamatan seluruh masyarakat. Pemimpin yang ada dalam masyarakat tersebut
bisa saja menetapkan pedoman-pedoman baru untuk menyelamatkan kehidupan masyarakat
dari tekanan-tekanan yang nantinya pedoman itu bisa menjadi tradisi dalam masyarakat
tersebut. Sehingga pemimpin ini bisa menjadi kharismatik dan bisa juga menurunkan
k harisma tersebut kepada keturunannya dengan suatu “rutinitas kharisma”. Dari rutinitas
kharisma ini, pemimpin tersebut telah membuat suatu fondasi dari masyarakat tanpa negara
ke arah munculnya negara.
Sebelum berbicara mengenai transisi dari masyarakat tanpa negara ke arah munculnya
negara, manusia telah mengelompokan diri mereka demi memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Namun, akan timbul suatu permasalahan bagi kelompok yang tidak memiliki peluang untuk
memenuhi kebutuhannya tersebut. Hal ini bisa mengakibatkan mereka jatuh kepada serangan
kelompok masyarakat yang memiliki surplus ekonomi. Dari penjajahan ini timbul suatu
pemikiran baru bagi kelompok yang surplus ekonomi bahwa dibandigkan membunuh
kelompok yang dikalahkan lebih menguntungkan mendapatkan upeti dari mereka. Upeti ini
dalam perkembangannya kemudian menjadi pajak yang tentunya pajak inilah dasar dari
surplus ekonomi yang berarti dasar dari pembentukan negara.
Perdebatan para ahli mengenai awal mula terbentuknya negara memang cukup
variatif. Namun demikian, para ahli sepakat bahwa negara kota merupakan struktur yang
tepat dalam pengertian berawalnya suatu struktur negara. Hal ini dikarenakan dalam suatu
negara kota bisa terjadi suatu surplus ekonomi yang mengakibatkan mereka berkuasa dan
berpengaruh terhadap daerah sekitar. Negara kota ini menjadi pusat yang memberikan
keuntungan bagi masyarakat yang berada dalam pengaruhnya.
Pertumbuhan penduduk dalam masyarakat mengakibatkan timbulnya berbagai macam
permasalahan. Dalam negara kota ini lahir pula suatu stratifikasi atau pelapisan sebagai
akibat dari negara kota. Hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduk dan pembagaian sumber
daya yang dilakukan mengakibatkan adanya suatu pertumbuhan kemakmuran. Namun
5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 4/9
4
demikian, beberapa orang tumbuh menjadi lebih kaya dibandingkan yang lain sehingga
timbul suatu ketimpangan dalam kehidupan masyarakat. Sejak saat inilah kelas sosial selalu
memainkan peranan penting dalam urusan politik di seluruh dunia. Jadi, negara kota ini telah
mengubah masyarakat paguyuban menjadi patembayan.
Ketimpangan sosial yang ada dalam masyarakat menjadi permasalahan yang
memerosotkan kehidupan masyarakat. Dan dalam perkembangannya masyarakat kelas bawah
diyakinkan lewat demokrasi bahwa mereka masih memiliki kekuasaan politik untuk
mempengaruhi jalannya pemerintahan. Dengan demokrasi, kelas bawah mau menerima
kenyataan ketimpangan sosial meskipun sejarah tidak memungkiri terjadinya pemberontakan
terhadap sistem yang mempertahankan ketimpangan sosial itu.
Ketimpangan sosial ini mengakibatkan pemberontakan yang tujuannya menginginkan
kehidupan mereka kembali seperti awal mula dimana tidak adanya suatu ketimpangan. Dan
hal ini ternyata tidak mampu bertahan lama meskipun dengan diciptakannya tatanan
demokrasi. Ini dibuktikan lewat sejarah bahwa demokrasi kemudian merosot karena negara
kota memikirkan bagaimana caranya melindungi dari serangan musuh hingga akhirnya
kemudian melakukan penggabungan. Kekuatan gabungan ini kemudian menciptakan
kekaisaran yang tentunya sudah tidak memungkinkan lagi demokrasi karena penggabungan
negara kota tersebut telah membuat berkembangnya wilayah yang menyulitkan untuk
mengatur kehidupan masyarakat. Dalam perkembangannya, negara kota ini membentuk suatu
kekaisaran hingga negara feodal dan akhirnya negara modern.
Dalam sosiologi politik, perkembangan ini dipandang sebagai proses diferensiasi
kelembagaan yang dimana berkembang dengan cara membentuk struktur-struktur baru untuk
memenuhi kebutuhan akan fungsi-fungsi baru. Tingkat diferensiasi struktur dan spesialisasi
fungsi merupakan salah satu aturan ukuran perkembangan masyarakat politik. Dari uraian di
atas menunjukkan perubahan sistem kekuasaan dari sistem patriarkal ke patrimonial dan
kemudian ke sistem feodal.
Sistem patriarkal ini merupakan pemerintahan yang dijalankan oleh pemegang
kekuasaan tertinggi terutama laki-laki yang paling tua. Pemerintahan ini merupakan sangat
sederhana dan belum terlalu rumit karena semua urusan cukup diselenggarakan oleh seorang
“patriarch”, yaitu pemimpin laki-laki tertua.
Sistem patriarkal kemudian berkembang dengan melakukan diferensiasi kelembagaan
yang menghasilkan staf administrasi yang menangani fungsi dan jabatan baru. Namun
demikian, staf administrasi ini masih dalam pengendalian seorang patriarch yang menjadi
5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 5/9
5
pemegang kekuasaan tertinggi. Sistem kekuasaan yang mengenal staf administrasi khusus
oleh pemegang kekuasaan tertinggi ini disebut sistem patrimonialisme.
Sistem kekuasaan feodal memiliki perbedaan dengan negara patrimonial. Dalam
kekuasaan patrimonial, yang paling berperan adalah pejabat-pejabat birokrasi, sedang dalam
sistem kekuasaan feodal yang berkuasa adalah para panglima perang yang otonom. Penguasa
dalam sistem patrimonial bertanggung jawab atas nasib rakyatnya. Tapi dalam sistem feodal,
penguasa hanya memikirkan kesetiaan panglima perang sehingga dalam masyarakat feodal
memandang rendah kelugasan dalam sistem administrasi dan urusan-urusan ekonomi
sehingga menyebabkan kemerosotan sistem feodal. Namun demikian, kedua sistem ini telah
menggunakan staf administrasi sehingga bisa dikatakan telah mencapai tingkat diferensiasi
yang lebih tinggi dibanding patriarkal.
Dalam perkembangannya, sistem feodal dirombak akibat munculnya raja yang
berambisi melakukan sentralisasi kekuasaan. Raja bekerja sama dengan para borjuis yang
tentunya memiliki tujuan berbeda. Raja bertujuan memperbesar wilayah keuasaan sedangkan
kaum borjuis bertujuan pasar yang bebas dan lebih luas. Keberhasilan raja memperluas
wilayah kekuasaan melahirkan permasalahan menjadi rumit karena yang diurus menjadi
banyak sehingga membutuhkan struktur baru. Selain itu, pembiayaan juga menjadi meningkat
yang tentunya tidak mungkin dari uang saku raja dalam melakukan pembayarannya sehingga
dibutuhkan sstruktur baru untuk mengurus pembayarannya. Diferensiasi struktural yang
berkembang seperti yang diuraikan di atas mendorong transformasi ke arah munculnya
negara modern.
Max Weber menguraikan tiga pra kondisi yang memungkinkan pembentukan negara
modern seperti berikut ini:
1. Adanya monopoli kekuatan yang diperlukan untuk pengendalian sosial dan
penciptaan sistem administrasi yang efektif yang didasarkan pada adanya sistem
perpajakan yang terpusat dan permanen.
2. Adanya monopoli tindakan-tindakan hukum dan penggunaan daya paksa secara sah
oleh penguasa pusat.
3. Adanya staf administrasi rasional yang diciptakan dan dikendalikan oleh penguasa
pusat.
Ada tiga dimensi dalam melakukan modernisasi tata cara pengorganisasian kehidupan
politik seperti berikut ini:
1. Pembinaan bangsa(nation building) yaitu penciptaan identitas yang sama di kalangan
penduduk yang mendukung komunitas politik itu. Prosesnya identik dengan proses
5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 6/9
6
penciptaan negara bangsa(nation state) yang mengandung pengertian satu bangsa
tinggal dalam satu negara. Kesamaan kebangsaan disini diartikan sama dengan
kesamaan ras, dan negara diartikan sebagai organisasi politik berdaulat yang
mengatur kelompok manusia yang tinggal dalam satu wilayah geografis tertentu.
Dalam negara modern, yang menjadi masalah adalah wilayah mereka itu dihuni oleh
berbagai kelompok etnik dan ras, hal ini dikarenakan negara modern merupakan hasil
perluasan ke wilayah lain yang dihuni oleh kelompok etnis dan ras yang berbeda.
Jadi, bagaimana membuat masyarakat yang berbeda etnis dan ras bersedia mengakui
azas satu bangsa satu negara sehingga tercipta negara bangsa menjadi maslah besar
yang utama bagi negara modern.
2. Pembinaan negara(state building) merupakan proses pembinaan lembaga-lembaga
politik dan pemerintahan dan diferensiasi kelembagaan memberikan peranan penting
karena struktur baru diciptakan untuk memenuhi kebutuhan akan fungsi baru. Selain
itu terdapat beberapa poin penting dalam pembinaan negara seperti pembinaan proses
pemerintahan dan politik, proses pembuatan dan penerapan keputusan pemerintahan,
proses menghubungkan pemerintah dan yang diperintah, serta proses lainnya yang
bertujuan untuk mempertahankan negara modern tersebut.
3. Pembangunan ekonomi merupakan dimensi dari upaya modernisasi dalam bidang
proses produksi. Suatu negara modern harus bisa meningkatkan kemampuan dalam
menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sehingga
negara modern bisa diperthankan keberadaannya.
Ketiga dimensi di atas sulit dipisahkan karena semuanya saling berkaitan dan
mempengaruhi. Namun demikian, Max Weber mengungkapkan ciri-ciri negara modern
sebagai berikut:
1. Adanya suatu tertib hukum yang universal dan dikendalikan oleh badan legislative.
2. Adanya suatu birokrasi karier yang menjalankan urusan berdasar prinsip-prinsip legal
rasional yang ditetapkan oleh badan legislative.
3. Negara memegang wewenang tertinggi atas individu-individu yang tinggal di dalam
batas-batas wilayah teritorialnya.
4. Negara memiliki monopoli atas penggunaan kekerasan secara sah.
Semua syarat ini harus dipenuhi agar suatu komunitas politik menjadi negara modern.
Diferensiasi kelembagaan memegang peranan penting dalam upaya modernisasi
kehidupan kenegaraan yang menghasilkan suatu lembaga yang disebut birokrasi. Peranan
5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 7/9
7
birokrasi begitu penting sehingga dikenal suatu istilah birokratisasi kehidupan pemerintahan
dan politik. Max Weber mengemukakan ciri-ciri birokrasi modern sebagai berikut:
1. Semua pegawai pemegang jabatan melalui aturan-aturan formal-legal dengan
hubungan atas-bawah yang konsisten dalam struktur hierarki wewenang.
2. Hubungan itu diatur atas dasar hak dan kewajiban yang jelas.
3. Semua itu ditetapkan dengan peraturan tertulis.
4. Hubungan wewenang antara atasan dan bawahan secara sistematik ditertibkan.
5. Pengangkatan dan kenaikan pangkat pegawai diatur dengan perjanjian yang bersifat
kontrak.
6. Pegawai diangkat berdasarkan pendidikan dan atau pengalaman teknis yang
dimilikinya.
7. Ada skala pembayaran gaji yang tetap dalam bentuk uang.
8. Pegawai tidak boleh mempunyai pamrih atas pekerjaannya dalam arti memilikinya
atau meenganggapnya sebagai hak keluarga turun temurun.
9. Perhatian penuh dan utama setiap pegawai adalah pada tanggung jawab
administratifnya.
Selain itu, Max Weber juga menguraikan tentang kondisi-kondisi penting bagi
munculnya birokrasi modern seperti berikut ini:
1. Munculnya ekonomi uang, memungkinkan birokrasi modern berkembang karena
pegawai pemerintahan perlu mendapatkan pembayaran atas kerjanya.
2. Berkembangnya suatu staf administrasi yang berpandangan rasional dan bisa
diandalkan sebagai tanggapan terhadap meluasnya secara kuantitatif maupun
kualitatif tugas-tugas administratifnya. Poin yang kedua ini memungkinkan penguasa
untuk melakukan sentralisasi kekuasaan sehingga pengendalian terpusat atas
kehidupan politik dan ekonomi memungkinkan untuk dilakukan. Pada saat inilah
birokrasi modern berkembang pesat. Karena dalam hal ini negara melibatkan diri
dalam berbagai bidang kegiatan masyarakatnya(welfare state). Namun demikian, ada
pula perlawanan dari pandangan poin kedua ini. Perlawanan tersebut adalah karena
menganggap pemerintah cukup mengurusi masalah pertahanan dan keamanan saja
yang tidak usah peduli kegiatan ekonomi dan sosial.
3. Keunggulan administrasi birokratik atas semua bentuk alternative penyelenggaraan
urusan pemerintahan resmi. Ini dimaksudkan untuk mengatasi setiap permasalahan
yang harus diselesaikan oleh birokrasi yang modern.
5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 8/9
8
Perbandingan mekanisme birokrasi menurut Weber sama saja seperti membandingkan
produksi barang memakai mesin dengan produksi tanpa mesin. Dalam hal ini, perkembangan
birokrasi dan teknologi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan karena keduanya telah
mendorong modernisasi kehidupan kenegaraan.
Tindak kekerasan selalu mengiringi penciptaan suatu negara modern. Tindakan ini
pasti menimbulkan penentangan baik dari pemimpin politik maupun rakyat. Jadi, proses
pembentukan negara-negara pasti mendapatkan tantangan.
Keberhasilan atau kegagalan proses pembentukan negara modern ini menjadi
tantangan yang menentukan. Hal ini bisa dilihat dari sejauh mana pemimpinnya mampu
mengatasi permasalahan yang timbul karena semakin banyak masalah dan tantangan yang
timbul ini berhasil diatasi, maka semakin berhasil kepemimpinannya. Permasalahan dan
tantangan ini hendaknya jangan disepelekan karena bisa saja menjadi masalah yang
fundamental atau bahkan sampai ke tingkat krisis. Krisis yang dihadapi dalam proses
pembinaan bangsa dan pembinaan negara ini biasanya bersifat universal. Umumnya krisis
terebut diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Krisis identitas, masalah identitas berkaitan dengan bagaimana seseorang melihat
dirinya dalam pengertian politik atau identifikasi seseorang terhadap suatu wilayah,
bangsa, dan pemerintahan tertentu. Identitas politik pokok sebagian besar warga
masyarakat dimanapun lebih diarahkan pada unit politik yang paling kecil. Sikap
kedarahan itu sudah ada jauh sebelum mereka mengenal negara bangsa. Oleh karena
itu, proses pembinaan bangsa menyangkut memperluas cakrawala identitas politik
masyarakat agar identitas nasional harus lebih diutamakan dibandingkan identitas
kedaerahan. Permasalahan identitas ini bisa menimbulkan pergolakan politik,
pemberontakan bersenjata dan bahkan perpecahan bangsa.
2. Krisis legitimasi, suatu sistem politik dianggap sah apabila warganya memandang
penggunaan kekuasaan politik dalam sistem sebagai sesuatu yang benar dan patut.
Namun demikian, legitimasi suatu wewenang harus dibedakan dari legalitasnya
karena legitimasi adalah suasana pikiran bukan soal legalitas. Oleh karena itu, terdpat
legitimasi dari lembaga-lembaga politik atau pemerintahan, legitimasi dari orang-
orang yang menduduki posisi dalam lembaga-lembaga, dan legitimasi dari
kebijaksanaan yang dibuat oleh orang-orang dalam lembaga tersebut. Legitimasi ini
akan menjadi masalah bukan ketika kebijaksanaan yang dibuat orang-orang dalam
lembaga dianggap tidak sah, melainkan ketika orang-orang yang memimpin lembaga-
lembaga itu dianggap tidak sah. Hal ini akan lebih parah ketika lembaga-lembaga
5/17/2018 Komunitas Politik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-politik 9/9
9
politik dan pemerintahan itu dianggap tidak sah. Oleh karena itu, diferensiasi
kelembagaan yang diterima secara sah oleh masyarakat diperlukan supaya setiap
permasalahan bisa diselesaikan dan modernisasi politik ini tercapai.
3. Krisis penetrasi, masalah ini berkaitan dengan kemampuan pemerintahan untuk
menerapkan kebijaksanaan di dalam wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.
Menyusupkan pengaruh lewat peraturan ini tidak menjamin semuanya bisa
dijalankan. Oleh karena itu, perlu adanya pengendalian dari pemerintah agar
penyusupan ini berhasil yang tentunya akan ditentukan lewat kemampuan
organisasional untuk memelihara integrasi wilayah, menciptakan jaringan
administrasi, dan sebagainya.
4. Krisis partisipasi, masalah ini berkaitan dengan jumlah masyarakat yang ikut serta
dalam kehidupan politik dan ruang lingkup alternatif yang bisa dipertimbangkan oleh
warga masyarakat yang tentunya bisa memberikan input politik. Namun demikian,
sejarah membuktikan bahwa sekelompok kecil orang cenderung mengendalikan
negara-bangsa. Dan dalam perkembangannya, proses modernisasi sosial ekonomi
telah meningkatkan kesadaran politik masyarakat atau kelompok lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan lembaga perwakilan kepentingan politik untuk mewadahinya
agar tidak menimbulkan masalah serius yang berubah menjadi krisis.
5. Krisis distribusi, pemerintah dalam hal ini memanfaatkan lembaga, kebijaksanaan,
atau pejabatnya untuk mengalokasikan sesuatu yang bernilai baik bersifat materiil
ataupun non materiil kepada individu dan kelompok masyarakat. Tapi, alokasi
pendistribusian dalam sesuatu yang bernilai secara materiil lebih mudah dipahami.
Tuntutan masyarakat bisa dilihat dalam bentuk menuntut agar pemerintah
memproduksi atau membantu diproduksinya barang berharga dalam jumlah banyak
agar tersedia bagi mereka, selain itu mereka juga bisa menuntut pola distribusi agar
terjadi pemerataan. Tuntutan ini pastinya akan mempengaruhi struktur kekuasaan
masyarakat itu. Keberhasilan dan kegagalan dalam distribusi ini akan memberikan
efek kepada empat krisis di bidang lainnya.