komunikasi politik

14
SOSIOLOGI DAN POLITIK (KOMUNIKASI POLITIK) KELOMPOK 7: NAMA KELOMPOK : RIDWAN AGUNG M.S. (0915351134) PUTU ADHITYANTA (0915351132) NYOMAN SUTRESNA (0915351131) A.A. GEDE RAKA PLASA N (0915351128) I GEDE GANDHI PRATAMA PUTRA (0915251132) I KETUT FEBRI ANANTA (0915251161) ROBBY ABDILLAH (0915251140) FAKULTAS EKONOMI

Upload: jungroland

Post on 29-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Sosial Politik

TRANSCRIPT

Page 1: Komunikasi Politik

SOSIOLOGI DAN POLITIK(KOMUNIKASI POLITIK)

KELOMPOK 7:NAMA KELOMPOK :

RIDWAN AGUNG M.S. (0915351134)PUTU ADHITYANTA (0915351132)NYOMAN SUTRESNA (0915351131)A.A. GEDE RAKA PLASA N (0915351128)I GEDE GANDHI PRATAMA PUTRA (0915251132)I KETUT FEBRI ANANTA (0915251161)ROBBY ABDILLAH (0915251140)

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS UDAYANA

2011

Page 2: Komunikasi Politik

BAB 1PENDAHULUAN

Dalam sebuah siklus proses komunikasi, lazim ditemukan adanya sumber pesan (communicator), media, dan khalayak (receiver). Hal ini ditemukan juga dalam komunikasi politik, dimana ada khalayak yang menjadi target penyampaian pesan. Keberadaan komunikator dan khalayak ini pada titik tertentu dapat berubah, dimana komunikator menjadi khalayak dan sebaliknya, sebagai bukti bahwa proses komunikasi berjalan dua arah. Khalayak biasanya mengirimkan feedback dalam berbagai bentuk sebagai reaksi atas pesan yang diterima. Jika dilihat secara lebih mendalam, komunikasi politik memiliki khalayak yang unik. Adakalanya khalayak yang dituju adalah khalayak yang antipati terhadap politik. Kala lain, khalayak yang dituju tidak memiliki kemampuan intelegensi yang memadai untuk mengerti pesan politik yang disampaikan secara utuh. Menghadapi kondisi ini, sangat penting bagi komunikator – dalam kaitannya dengan proses komunikasi politik – untuk memiliki pemahaman mendalam terhadap siapa yang menjadi khalayaknya. Makalah ini akan secara umum membahas mengenai khalayak komunikasi politik, serta berbagai aspek yang akan membantu pembaca memahami khalayak dalam proses komunikasi politik itu sendiri.

Page 3: Komunikasi Politik

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. KOMUNIKASI POLITIKA. Hakikat dan Pokok-pokok Komunikasi Politik

Dalam memahami dan mendalami Komunikasi Politik, perlu lebih dahulu mengetahui dan mempelajari hakikat komunikasi yang meliputi Pengertian , uraian, unsur dan fungsi dari komunikasi politik. Pembahasan mengenai hakikat komunikasi yang meliputi hal diatas adalah sebagai berikut :1. Pengertian dan definisi Komunikasi

Secara Etimologis, perkataan Komunikasi berasal dari bahasa Latin”communicare” yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Perkataan “communis”berarti “milik bersama” atau “berlaku dimana-mana”.Secara definitive, menurut Carl I Hoveland, “Communication is the process by which an individual transmit stimuly (usually verbal symbols) to modify the behavior of another individuals” ( Komunikasi adalah suatu proses menstimulasi dari seseorang individu terhadap individu lain dengan menggunakan lambing-lambang yang berarti, berupa lambing katauntuk mengubah tingkah laku). Sedangkan Warren Weaver, Communication is all of the procedure by which one mind can effect another ( Komunikasi adalah semua prosedur dengan mana pemikiran seseorang dapat mempengaruhi yang lainnya).

2. Pengertian dan definisi Politik.Secara etimologis, Politik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Polis dan Taia. Polis berarti “ Negara (kota) dan Taia berarti “ Urusan”. Jadi Politik adalah “Urusan Negara”. Kata “Polis” berkembang menjadi “Politikos” yang artinya “Kewarganegaraan”. Dalam perkenmbangan selanjutnya berubah pula menjadi “ Politera” yang berarti “hak-hak kewarganegaraan”.Secara definitive, menurut Ossip K. Flechtheim, Ilmu Politik adalah ilmu social yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari negara sejauh negara merupakan organisasi kekuasaan, beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan lain yang tak resmi, yang dapat mempengaruhi negara”.Berdasarkan kedua pengertian dan definisi di atas, maka rumusan pengertian Komunikasi Politik adalah “komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini dapat mengikat semua warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik” ( Astrid S. Susanto).Kegunaan Komunikasi Politik menurut Rusadi Kantaprawira adalah “untuk menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam masyarakat, baik pikiran intra golongan, institusi, asosiasi, atau sector kehidupan politik masyarakat dengan sector kehidupan politik pemerintah”.

Page 4: Komunikasi Politik

Dalam kegiatannya Komunikasi Politik tidak hanya dalam ruanglingkup Internal (nasional) melainkan juga eksternal (Internasional). Menurut Philips dan Alexander, Komunikasi Politik Internasional adalah Komunikasi yang dilakuakan oleh suatu negara nasional (nasional states) untuk mempengaruhi tingkahlaku politik bangsa lain.

B. Konsep Pembahasan Komunikasi Politik.Menurut Ilmuwan Komunikasi, Pembagian Teori Komunikasi dalam beberapa konsep disesuaikan dengan Sistem Politik yang berlaku pada negara yang bersangkutan. W. L. Rivers, W. Schramm dan C. G. Cristians dalam bukunya “Responsibility in Mass Communications” membagi dalam tiga konsep, yaitu :1. Authoritharianism

Konsep Komunikasi dalam Sistem Politik Authoritarianism, adalah komunikasi politik dimana lembaga Suprastruktur Politik mengatur bahkan menguasai system komunikasi politik yang menghubungkan antara suprastruktur dengan Infrastruktur. Artinya Negara lebih besar memiliki pengaruh dalam mengendalikan media komunikasi politik kepada masyarakat. Masyarakat tidak memiliki daya yang kuat untuk mengendalikan system komunikasi atau bahkan hanya bisa menerima semua pesan komunikasi politik yang disampaiakan oleh negara atau pemerintah.Contoh : Penerapan Sistem Komunikasi Politik dalam negara Sosialis Komunis

2. LiberitarianismKonsep Komunikasi Politik dalam Sistem Politik Liberitarianism, adalah Komunikasi politik dimana lembaga Infrastruktur Politik memiliki kewenangan yang besar untuk mengatur bahkan menguasai system komunikasi politik yang menghubungkan antara suprastruktur dengan Infrastruktur politik . Artinya Masyarakat (society) lebih besar memiliki pengaruh dalam mengendalikan media komunikasi politik dalam kehidupan masyarakat dan negara. Negara hanya memiliki daya untuk memantau atau mengendalikan system komunikasi agar tidak melanggar semua aturan atau hokum yang berlaku dalam negara yang dapat berakibat kerugian pada masyarakat umum.Contoh : Penerapan system Komunikasi Politik dalam Negara Demokrasi

3. Social Responsibility Theory. Konsep Komunikasi Politik dalam Sistem Politik Social Responsibility Theory adalah komunikasi politik dimana lembaga Suprastruktur Politik mengatur bahkan menguasai sebagian besar system komunikasi politik yang menghubungkan antara suprastruktur dengan Infrastruktur. Artinya Negara lebih besar memiliki pengaruh dalam mengendalikan media komunikasi politik kepada masyarakat. Masyarakat tidak memiliki daya yang kuat untuk mengendalikan system komunikasi politik atau bahkan hanya bisa menerima sebagian besar pesan komunikasi politik yang disampaikan oleh negara atau pemerintah.Contoh : Penerapan system komunikasi politik dalam Negara Sosialis Demokrat.

Page 5: Komunikasi Politik

C. Unsur-Unsur Komunikasi PolitikMenurut Drs. Sumarno, AP, unsur komunikasi Politik meliputi dua unsur, yaitu :1. Unsur Komunikasi Politik dalam Lembaga Suprastruktur.

Dalam unsur ini terdiri dari tiga kelompok yaitu yang berada pada lembaga legislative, Eksekutif dan Yudikatif. Pada Ketiga kelompok tersebut terdiri dari ;a.Elit Politik, b. Elit Militer c. Teknokrat d. Profesional Group

2. Unsur Komunikasi Politik dalam Lembaga Infrastruktur Politik Dalam unsur ini terdiri dari beberapa kelompok yaitu :a. Partai Politikb. Interest Groupc. Media Komunikasi Politikd. Kelompok Wartawan ( sbg Within-put)e. Kelompok Mahasiswa (sbg Within-put)f. Para Tokoh Politik

D. Fungsi Komunikasi PolitikFungsi Komunikasi Politik dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu :a. Aspek Totalitas

Fungsi Komunikasi Politik dalam aspek Totalitas adalah mewujudkan suatu kondisi negara yang stabil dengan terhindar dari factor-faktor negatif yang mengganggu keutuhan nasional.artinya behwa negara berkewajiban menyampaikan komunikasi politik kepada masyarakat secara terbuka (transparan) serta menyeluruh (komprehensif) serta menghilangkan hambatan (barier) komunikasi antara negara dengan masyarakat sehingga tercipta hubungan yang hermonis diantara keduanya.

b. Aspek Hubungan Suprastruktur dan Infrastruktur Politik Fungsi Komunikasi Politik dalam aspek Hubungan Suprastuktur dan Infrastruktur adalah sebagai jembatan penghubung antara kedua suasana tersebut dalam totalitas nasional yang bersifat independen dalam berlangsungnya suatu system pada ruang lingkup negara. Artinya bahwa pemerintah berkewajiban menyampaikan (artikulasi) semua kebijakan dan keputusan politik kepada masyarakat dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Aspek dimaksud adalah aspek ideology, ekonomi, social budaya, hukum dan hankam serta aspek lain yang berhubungan dengan sikap dan perilaku politik Indonesia kepada pihak internasional (luar negeri).

2.2. KOMUNIKATOR POLITIKMenurut J.D. Halloran, Komunikator Massa berlaku juga bagi Komunikator Politik. Komunikator Politik menurut James Rosenau, adalah “Pembuat Opini Pemerintah” atas “hal ihwal nasional yang multimasalah”.Menurutnya yang termasuk dalam klasifikasi tersebut adalah :1. Pejabat Eksekutif ( Presiden, Kabinet, Ka. Penasihat )

Page 6: Komunikasi Politik

2. Pejabat Legislatif ( Senator atau DPD, Pimpinan Utama DPR)3. Pejabat Yudikatif ( Para Hakim MA, MK)

Menurut Leonard W Dob, Komunikator Politik dapat dibagi dalam 3 macam, yaitu :1. Politikus sebagai Komunikator Politik

Politikus adalah orang yg memiliki otoritas untuk berkomunikasi sebagai wakil dari kelompok atau langganan; pesan-pesan nya mengajukan dan melindungi tujuan kepentingan politik. Artinya Komunikator Politik mewakili kepentingan kelompok. Namun demikian ada juga politikus yang bertindak sebagai Ideolog yang aktivitasnya membuat kebijakan yang luas, mengusahakan reformasi dan bahkan mendukung perubahan revolusioner.

2. Komunikator Profesional dalam politikMenurut James Carey, Komunikator Profesional adalah orang yang menghubungkan golongan elit dalam organisasi atau komunitas manapun dengan khalayak umum; secara horizontal ia menghubungkan dua komunitas bahasa yang dibedakan pada tingkat struktur social yang sama. Menurutnya, sifat komunikator ini adalah “ bahwa pesan yang dihasilkan tidak memiliki hubungan yang pasti dengan pikiran dan tanggapannya sendiri”.Klasifikasi Komunikator Profesional adalah meliputi ; Jurnalis, Promotor

3. Aktivis atau Komunikator Paruh Waktu (part Time) Adalah orang yang cukup banyak terlibat dalam kegiatan politik atau komunikasi politik tetapi tidak menjadikan kegiatanya sebagai lapangan pekerjaanya. Kategori komunikator ini adalah Jurubicara, Pemuka Pendapat, Pengamat.

2.3. PESANPesan Komunikasi Politik adalah pesan yang berkaitan dengan peran negara dalam melindungi semua kepentingan masyarakat (warga negara). Bentuk pesannya dapat berupa keputusan, kebijakan dan paraturan yang menyangkut kepentingan dari keseluruhan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam pembicaraan politik, komunikator lebih banyak menggunakan instrumen komunuikasi yang meliputi :1. Lambang

Pembicaraan Politik adalah kegiatan simbiotik. Kegiatan ini dapat berupa : a. pembicaraan otoritas dilambangkan oleh konstitusi, hukum.b. Pembicaraan Kekuasaan dilambangkan oleh Parade Militerc. Pembicaraan Pengaruh dilambangkan oleh Mimbar Partai, Slogan, Pidato,

Editorial.2. Bahasa

Bahasa dalam komunikasi politik merupakan suatu sarana yang sangat penting yang memiliki fungsi sebagai “Cover” bagi isi pesan (content Message) yang akan disampaikan oleh komunikator kepada komunikan sehingga pesan tersebut memiliki daya tarik (interest) serta mudah diterima oleh komunikan (masyarakat).

3. Opini Publik (Pendapat Umum).

Page 7: Komunikasi Politik

Pesan (Message) yang disampaikan oleh Komunikator Politik dilakukan dengan memperhatikan secara seksama pendapat umum atau pendapat yang berkembang dalam realitas kehidupan masyarakat yang ada dan mengemuka melalui media massa cetak, audio, maupun audio visual serta media komunikasi langsung yang berasal dari elemen infrastruktur politik yang mengartikulasi kepentingan masyarakat luas, baik melalui media dialog, diskusi, konsep pemikiran maupun orasi dilapangan (demonstrasi). Semuanya ditujukan untuk memelihara harmonisasi komunikasi antara komunikator politik dengan komunikan atau khalayak (masyarakat).

2.4. MEDIADalam menyampaikan komunikasi politik para komunikator politik menggunakan saluran komunikasi politik dan saluran komunikasi persuasive politik yang memliki kemampuan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, bangsa dan negara. Tipe –tipe saluran komunikasi politik dimaksud adalah meliputi: 1. Komunikasi Massa

Adalah proses penyampaian pesan (message) oleh komunikator politik kepada komunikan (khalayak) melalui media komunikasi massa, seperti, Surat Kabar, Radio, Televisi).

2. Komunikasi InterpersonalAdalah proses penyampaian pesan (message) oleh komunikator kepada Komunikan (khalayak) secara langsung atau tatap muka (face to face). Contohnya, Dialog, lobby, komprensi tingkat tinggi (KTT), dan lain-lain.

3. Komunikasi OrganisasiAdalah proses penyampaian pesan (message) oleh komunikator politik kepada komunikan (khalayak) atau Komunikasi Vertikal (dari atas ke bawah) dan horizontal (dari kiri ke kanan) sejajar. Contohnya, komunikasi antar sesama atasan, dan komunikasi sesama bawahan (staf).

Adapun tipe saluran komunikasi persuasive politik adalah meliputi :1. Kampanye Massa

Adalah proses penyampaian pesan persuasive (pengaruh) yang berupa program asas, platform partai politik yang dilakukan oleh komunikator politik kepada calon pemilih (calon Konstituen) melalui media massa cetak, radio, maupun televisi, agar memilih partai politik yang dikampanyekannya. Contohnya, kesejahtraan seluruh petani, akan terwujud apabila memilih partai politik yang saya pimpin menang pemilu.

2. Kampanye InterpersonalAdalah proses penyampaian pesan persuasive (pengaruh) yang berupa program, asas, platform (garis perjuangan), pembagian kekuasaan partai politik yang dilakukan oleh komunikator politik kepada tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh yang luas terhadap calon pemilih (calon Konstituen) agar menyerukan untuk memilih partai politik yang dikampanyekannya. Contohnya, Dialog dan lobby

Page 8: Komunikasi Politik

Ketua Tim Sukses Capres-cawapres SBY-JK kepada Ketua Umum Partai politik Bintang Reformasi dan Tim lain kepada partai politik yang lain.

3. Kampanye OrganisasiAdalah proses penyampaian pesan persuasive (pengaruh) yang berupa program, asas, platform (garis perjuangan), pembagian kekuasaan partai politik yang dilakukan oleh komunikator politik kepada kader, fungsionaris, dan anggota dalam satu organisasi partai politik dan antar sesama anggota agar memilih partai politik yang dikampanyekannya. Contohnya, Ketua Partai Politik memberi pesan persuasive kepada anggotanya (Vertikal) dan atau antar sesama anggotanya (Horzontal).

2.5. KHALAYAK KOMUNIKASI POLITIKKomunikan atau khalayak dalam komunikasi politik adalah semua khalayak yang tergolong dalam infrastruktur maupun suprastruktur politik. Atau dengan kata lain adalah semua komunikan yang secara hukum terikat oleh konstitusi, hukum dan ruang lingkup komunikator suatu negara.

2.6. EFEK (UMPAN BALIK)Menurut Ball Rokeah dan De Fleur, akibat (efek) Potensial komunikasi dapat dikategorikan dalam tiga macam, yaitu ;1. Akibat (efek) Kognitif

Yaitu efek yang berkaitan dengan pengetahuan komunikan terhadap pesan yang disampaikan. Dalam kaitannya dengan komunikasi politik, efek yang timbul adalah menciptakan dan memecahkan ambiguitas dalam pikiran orang, menyajikan bahan mentah bagi interpretasi personal, memperluas realitas social dan politik, menyusun agenda, media juga bermain di atas system kepercayaan orang.

2. Akibat (Efek) AfektifYaitu efek yang berkaitan dengan pemahaman komunikan terhadap pesan yang disampaikan. Dalam hal ini ada 3 efek komunikasi politik yang timbul, yaitu :a. Seseorang dapat menjernihkan atau mengkristalkan nilai politik melalui

komunikasi politik.b. Komunikan bisa memperkuat nilai komunikasi politikc. Komunikasi politik bisa memperkecil nilai yang dianut.

3. Akibat Konatif (perubahan Perilaku). Yaitu efek yang berkaitan dengan perubahan perilaku dalam melaksanakan pesan komunikasi politik yang diterimanya dari komunikator politik.Perwujudan efek komunikasi politik yang timbul adalah dapat berupa “partisipasi politik “ nyata untuk memberikan suara dalam pemilihan umum DPR, DPD, DPRD dan Preisden serta Wakil Presiden dan atau bersedia melaksanakan kebijakan serta keputusan politik yang dikomunikasikan oleh Komunikator Politik.

Page 9: Komunikasi Politik

BAB IIIPENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

Page 10: Komunikasi Politik

DAFTAR INDEX

http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/94018-13-296339968743.doc