komunikasi pd anak.doc

9
KOMUNIKASI DENGAN KELUAGA Komunikasi dengan keluarga merupakan proses segitiga antara perawat orang tua dan anak. Melaksanakan penjajahan terhadap anak memerlukan input dari anak itu sendiri (verbal dan non verbal), informasi dari orang tua dan observasi perawat sendiri. Dalam proses komunikasi dalam keluarga kita dapat menggunakan langkah-langkah seperti berikut: a. Mendorong orang tua untuk berbicara => informasi tetang faktor kehidupan anak. b. Mengarahkan pada pokok permasalahan => kemampuan untuk mengarahkan pada pokok permasalahan selama berwawancara adalah salah satu kesulitan dalam mencapai tujuan komunikasi efektif. c. Mendengarkan => mendengarkan adalah unsur yang paling penting dalam komunikasi yang efektif. Dalam proses mendengarkan perawat harus mengarahkan perhatiannya dengan sungguh-sungguh pada klien. d. Diam sejenak => diam sebagai satu respon, sering kali merupakan tehnik wawancara yang sulit untuk di pelajari. e. Bersikap empati => empati berarti ikut merasakan perasaan orang lain secara obyektif. Perawat yang empati berusaha sebanyak mungkin melihat keadaan dari sudut pandang klien atau keluarga. f. Meyakinkan => hampir semua orang tua ingin menjadi orang tua yang baik dan ingin menunjukkan kemampuannya dalam perannya. Orang tua membutuhkan perawat yang menghargai dan memperhatikan anaknya. g. Menentukan masalah => perawat dan orang tua harus sepakat bahwa masalah itu ada. h. Memecahkan masalah => pemahaman dan pengenalan masalah harus disepakati oleh

Upload: mariadana-espada

Post on 03-Feb-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: komunikasi pd anak.doc

KOMUNIKASI DENGAN KELUAGA

Komunikasi dengan keluarga merupakan proses segitiga antara perawat orang tua dan anak. Melaksanakan penjajahan terhadap anak memerlukan input dari anak itu sendiri (verbal dan non verbal), informasi dari orang tua dan observasi perawat sendiri.Dalam proses komunikasi dalam keluarga kita dapat menggunakan langkah-langkah seperti berikut:

a. Mendorong orang tua untuk berbicara => informasi tetang faktor kehidupan anak.

b. Mengarahkan pada pokok permasalahan => kemampuan untuk mengarahkan pada pokok permasalahan selama berwawancara adalah salah satu kesulitan dalam mencapai tujuan komunikasi efektif.

c. Mendengarkan => mendengarkan adalah unsur yang paling penting dalam komunikasi yang efektif. Dalam proses mendengarkan perawat harus mengarahkan perhatiannya dengan sungguh-sungguh pada klien.

d. Diam sejenak => diam sebagai satu respon, sering kali merupakan tehnik wawancara yang sulit untuk di pelajari.

e. Bersikap empati => empati berarti ikut merasakan perasaan orang lain secara obyektif. Perawat yang empati berusaha sebanyak mungkin melihat keadaan dari sudut pandang klien atau keluarga.

f. Meyakinkan => hampir semua orang tua ingin menjadi orang tua yang baik dan ingin menunjukkan kemampuannya dalam perannya. Orang tua membutuhkan perawat yang menghargai dan memperhatikan anaknya.

g. Menentukan masalah => perawat dan orang tua harus sepakat bahwa masalah itu ada.

h. Memecahkan masalah => pemahaman dan pengenalan masalah harus disepakati oleh orang tua kemudian mulai merancanakan pemecahannya.

i. Mengatasi bimbingan => segera setelah masalah diidentifikasi dan disetujui oleh perawat dan orang tua, maka dapat mulai merencanakan pemecahannya.

j. Menghindari hambatan-hanbatan komunikasi => hambatan yang mempengaruhi proses hubungan dalam berkomunikasi:

Sosialisasi kepada sasaran yang tidak tepat. Memberikan nasehat yang tidak ada kaitannya dan

yang tidak diperlukan. Memberikan dorongan sepintas. Melindungi suatu ayau opini. Menawarkan keyakinan yang kurang sesuai. Membarikan pujian secara stereotipi. Menahan ekspresi emosi dengan pertanyaan tertutup.

Page 2: komunikasi pd anak.doc

Menginteruksi dan mentelesaikan kalimat seseorang. Lebih banyak bicara dari pada orang yang

diintervensi. Membuat konklusi yang menghakimi. Mengubah fokus pembicara dengan sengaja.

Page 3: komunikasi pd anak.doc

KOMUNIKASI DENGAN ANAK

Kemampuan komunikasi pada anak merupakan salah satu indikator perkembangan anak. Komunikasi sangat mempengaruhi tingkat perkembangan anak dalam beraktifitas dengan lingkungnnya. Dalam komunikasi dengan anak ada yang namanya ESENSI KOMUNIKASI dua unsur penting dalam komunikasi untuk memahami fungsi pertukaran pikiran dan perasaan, yaitu:

a. harus menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi orang yang mereka ajak berkomunikasi. Contoh: bila menggunakan isyarat seperti menunjuk pada sesuatu benda yang ingin dilihat orang lain, maka harus dalam bentuk yang dapat dimengerti.

b. Anak harus memahami bahasa yang digunakan orang lain. Misalnya: anak berusia 18 bulan, pembicaraan harus memantapkan kata-katanya dengan isyarat dan pada saat anak bertambah besar pemahaman bertambah baik sehingga isyarat kurang diperlukan.

Page 4: komunikasi pd anak.doc

BENTUK KOMUNIKASI PRA-BICARA

Sebelum anak siap untuk belajar berbicara, alam telah menyediakan bentuk komunikasi tertentu yang sifatnya sementara. Selama satu setengah tahun pertama, sebelum anak mempelajari kata-kata sebagai, bentuk komunikasi, mereka menggunakan empat bentuk komunikasi, pra bicara atau (prespeech) yakni:

a.Tangisan => pada awal kehidupan pasca lahir, menangis merupakan salah satu cara pertama yang dapat dilakukan bayi untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Melalui tangisan dia memberi tahu kebutuhan seperti lapar, dingin, panas, lelah, dan kebutuhan untuk diperhatikan. Setelah berusia 2 minggu, kebanyakan kasus disebabkan karena orang tua yang tidak cepat tanggap terhadap arti tangis bayinya dan tidak konsisten dalam menanggapinya. Bayi yang sehat dan normal frekwensi tangisan menurun pada usia 6 bulan kanena keinginan dan kebutuhan mereka cukup terpenuhi. Frekuinsi tangis menurun sengaja dengan meningkatnya kemampuan berbicara.

b. Ocehan dan Celoteh => ocehan timbul karana bayi ekplosif awal yang disebabkan oleh perubahan gerakan mekanisme ”suara”. Ocehan ini terjadi pada bulan awal kehidupan bayi. Sebagai ocehan akan berkembang menjadi celoteh dan sebagian akan hilang. Celoteh merupakan mekanisme otot saraf bayi berkembang dan sebagian bayi mulai berceloteh pa awal bulan kedua, kemudian meningkat cepat antara bulan ke-6 dan ke-8. nilai celoteh yaitu: A. Berceloteh => praktek verbal sebagai dasar bagi perkembangan gerakan terlatih yang dikehendaki dalam bicara. B. Celoteh mendorong keinginan berkomunikasi dengan orang lain.

c.Isyarat => yaitu gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi sebagai pengganti atau pelengkap bicara. Contoh isyarat umum pada massa bayi: Mendorong putting susu dari mulut artinya kenyang atau tidak lapar. Tersenyum dan mengacungkan tangan artinya ingin digendong. Mengeliat, meronta, menangis, selamrases berpakaian dan mandi artinya tidak suka akan pembatasan gerak.

d. Ungkapan Emosional => adalah ungkapan emosianal melalui perubahan tubuh dan roman muka. Contoh: A. Gembira => mengundurkan badan, mengangkat kaki/tangan, tersenyum dan ramah. B. Marah => menegangkan badan, gerakan membanting tangan/kaki, roman muka tegang dan menangis.

Page 5: komunikasi pd anak.doc

KOMUNIKASI SESUAI TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK

Proses berfikir pada anak-anak dimulai dari yang kongkrit ke fungsional sampai akhirnya kepada yang abstrak. Komunikasi pada anak dapat dilakukan sesuai dengan tingkat perkembangannya, antara lain:

a.Masa Bayi => karena bayi tidak mampu menggunakan kata-kata maka dia menggunakan komunikasi non verbal. Mereka akan tersenyum dan mendekat bila situasi menyenangkan dan akan menangis bila tidak menyenangkan.

b. Masa Toddler dan Prasekolah => pada usia ini umumnya anak sudah mampu non-verbal. Anak dibawah usia 5 tahun, hampir semuanya egosentris, mereka melihat segala sesuatu hanya berhubungan dengan dirinya sendiri dan hanya dari sudut pandang mereka sendiri.

c.Masa Usia Sekolah => anak berusia 5-8 tahun kurang mengandalkan pada apa yang mereka lihat tetapi lebih pada apa yang mereka ketahui bila di hadapkan pada masalah baru. Mereka butuh penyelesaian untuk segala sesuatu tapi tidak membutuhkan pengesahan dari tindakan yang dilakukan.

d. Masa Remaja => masa ini anak brfikir dan berperilaku antara anak dan orang dewasa. Apabila remaja berbicara disertai emosional maka cara terbaik untuk memberikan dukungan adalah memberi perhatian, mencoba untuk tidak menyela dan menghindari komentar/ekspresi yang menimbulkan kesan terkejut/mencela.

Komunikasi Terapeutik dengan Anak, cara yang terapeutik dalam berkomunikasi dengan anak adalah:

Nada Suara => bicara lambat dan jika tidak dijawab harus diulang lebih jelas dengan pengarahan yang sederhana.

Mengalihkan Aktifitas => kegiatan anak yang berpindah-pindah dapat meningkatkan rasa cemas terapis dan mengartikannya sebagai tanda hiperaktif.

Jarak Interaktif => perawat yang mengobservasi tindakan non verbal dan sikap tubuh anak harus mempertahankan jarak yang aman dalam berinteraksi.

Marah => perawat perlu mempelajari tanda kontrol prilaku yang rendah pada anak untuk mencegah tempertatrum.

Kesadaran Diri => perawat harus menghindari konfrontasi secara langsung, duduk yang terlalu dekat dan berhadapan.

Sentuhan => jangan sentuh anak tanpa izin dari anak. Selama dengan anak merupakan cara untuk menghilangkan stres dan cemas khususnya pada anak laki-laki.

Page 6: komunikasi pd anak.doc

TEKNIK KOMUNIKASIDENGAN ANAK

Anak adalah individu yang unik, bukan miniatur orang dewasa. Terdapat bermacam-macam teknik berkomunikasi dengan anak seperti teknik komunikasi non verbal dan verbal.

Teknik berkomunikasi non verbal

a.Tehnik orang ke tiga => tehnik ini menggunakan exspresi parasaan orang ke tiga. Tehnik ini memberi kesempatan pada anak dalam tiga pilihan: setuju, tidak setuju dan tetap diam.

b. Neuro linguistic programing (NLP) => tehnik pendekatan ini relatif masih baru. Pendekatan ini untuk mengerti proses komunikasi yang memperhatikan cara/gaya/kelakuan dimana informasi dapat diterima dan dimengerti oleh individu.

c.Facilitative responding => mendengarkan secara saksama dan membayangkan kembali perasaan-perasaan pasien dan isi pernyataan anak.

d. Bercerita (story telling) => bercerita menggunakan bahasa anak, dan menyelidiki perasaannya, sementara itu menghindarkan hambatan yang disengaja atau hindarkan ketakutan-ketakutan yang paling sederhana.

e.Bibliotherapy => melibatkan penggunaan buku-buku dalam rangka proses terapeutik dan supportif.

f. Fantasi => menggunakan dongeng fantasi atau dongeng yang wajar.

g. Mimpi => ungkapan sesuatu sasaran tidak sadar dan akan menekan kembali perasaan dan pikiran seseorang.

h. Pertanyaan ”bagaimana bila” => mendorong anak untuk menjelajahi situasi dan menentukan berbagai pemecahan masalah.

i. Tiga permintaan => satu strategi untuk mengundang anak-anak dalam percakapan.

j. Rating game => membantu anak-anak yang lebih besar untuk berani berbicara.

k. Word association game => suatu pendekatan yang agak berbeda untuk mendorong menjelajahi perasaan-perasaannya.

Teknik berkomunikasi verbal a. Menulis => suatu alternatif pendekatan komunikasi bagi anak, remaja

muda dan pra remaja.b. Menggambar => suatu bentuk komunikasi yang berharga melalui

pengamatan gambar.c. Gerakan gambar keluarga => berpengaruh pada perasaan anak-anak

dan respon emosi.d.