komunikasi organisasi badan pendidikan dan pelatihan (bppk...

140
Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Dalam Pendalaman Nilai-Nilai Keislaman SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Dibuat oleh : Achmad Fauzi 1110051000034 KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH & ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN (BPPK) DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN DI KEMENTERIAN KEUANGAN

Upload: lamque

Post on 07-Mar-2019

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan (BPPK) Dalam Pendalaman Nilai-Nilai Keislaman

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Dibuat oleh :

Achmad Fauzi

1110051000034

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH & ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEUANGAN (BPPK) DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN DI

KEMENTERIAN KEUANGAN

Page 2: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Achmad Fauzi

NIM: 1110051000034

Dibawah Bimbingan:

Drs. Jumroni, M.si

NIP. 19630515 199203 1 006

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH & ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul KOMUNIKASI ORGANISSASI BADAN PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN KEUANGAN DALAM PENDALAMAN NILAI-NILAI KEISLAMAN

telah diujikan sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 24 Agustus 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah

Page 3: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

satu syarat memperoleh gelar sarjana Ilmu komunikasi (S.Kom.I) pada program studi

Komunikasi Penyiaran Islam.

Jakarta, 24 Agustus 2014-08

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Drs. Jumroni, M.Si Fita Fathurokhmah, M.Si

NIP. 19630515 199203 1 006 NIP. 1983060 200912 2 001

Anggota

Penguji I Penguji II

Dr. Armawati Arbi, M.Si Rachmat Baihaky, MA

NIP . 19650207 199103 2 002 NIP. 19830610 200912 2 001

Pembimbing

Drs. Jumroni, M.Si

NIP. 19630515 199203 1 006

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skrisi ini merupakan hail karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratam memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan kententua yang berlaku di UIN Syarif Hidaytullah Jakarta.

Page 4: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

3. Jika di Kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Juni 2014

Achmad Fauzi

Page 5: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

i

ABSTRAK

Achmad Fauzi

Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Dalam Pendalaman Nilai-nilai Keislaman di Kementerian Keuangan

Organisasi akan berjalan baik jika komunikasi antara anggotanya, apalagi

dalam organisasi pemerintahan seperti Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

(BPPK) di Kementerian Keuangan. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

(BPPK) adalah organisasi pemerintah yang melayani, melaksanakan, dan

membuat kegiatan diklat di Kementerian Keuangan. Mendalami nilai-nilai

Keislaman kepada pegawai juga sangat penting demi untuk meningkatkan

keimanan dan akhlak mereka. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

mendapatkan ISO 9001:2008 dalam hal pelayanan. Sehingga dibutuhkan sikap

yang baik dan akhlak yang baik juga untuk dapat melayani masyarakat. Oleh

sebab itu, perlu mendalamkan nilai-nilai Keislaman ke dalam diri pegawai.

Adapun penelitian ini bermaksud untuk menjawab pertanyaan. Yakni,

bagaimana bentuk komunikasi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

(BPPK) dalam pendalaman nilai-nilai Keislaman kepada pegawai?Apa hambatan

yang didapat dalam proses pendalaman nilai-nilai Keislaman

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori hubungan manusia

dari Elton Mayo. Teori ini menjelaskan bahwa dalam berorganisasi anggotaatau

pegawai tidak hanya untuk bekerja saja tetapi mereka berhak mendapatkan

kehidupan sosial, mendapatkan nilai-nilai untuk kepentingan sendiri.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini melakukan observasi, wawancara

mendalam, dan studi kepustakaan/literatur.

Bentuk komunikasi organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

dalam pendalaman nilai-nilai Keislaman melalui komunikasi vertikal bisa dilihat

dalam konsep pendalaman nilai salam melalui program budaya senyum, salam,

sapa, konsep nilai kedisplinan melalui program budaya two minute before, Konsep

nilai musyawarah melalui kegiatan sharing session yang mendalamkan nilai

salam, kedisplinan, dan musyawarah. Pendalaman nilai-nilai Keislaman melalui

komunikasi Horizontal dapat dilihat melalui konsep pendalaman nilai moral, etika

dan kejujuran melalui pembacaan Hadist dan konsep pendalaman nilai ketelitian

melalui kegiatan Tahsin Tilawah yang mendalamkan nilai kejujuran, ketulusan,

moral. Pendalaman nilai-nilai Keislaman melalui komunikasi diagonal terdapat

dalam kegiatan dan program yang terdapat dalam komunikasi vertikal dan

horizontal. Pendalaman nilai-nilai Keislaman melalui old media dapat dilihat dari

konsep pendalaman terpuji menurut Islam melalui mading (majalah dinding).

Pendalaman nilai-nilai keislaman melalui new media dapat dilihat dari konsep

pendalaman nilai akhlak Nabi, Rosul, Sahabat, Ulama melalui program SIDIG.

Hambatan yang didapat dalam proses pendalaman nilai-nilai Keislaman adalah

masalah waktu yang paling, kurang kordinasi, tidak adanya pembelajaran,

kemasan yang tidak menarik.

Page 6: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.....

Alhamdulillahirobbil‟alamiin wabihiinasta‟iin wa‟alaumuriddunyaa

waddiin was sholaatuwassalamu „alaarosulillah. Waba‟du.....

Tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain rasa syukur mendalam

kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Taufiq, serta Hidayah-Nya

sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Komunikasi Organisasi Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) dalam Pendalaman Nilai-nilai

Keislaman di Kementerian Keuangan” ini dapat terselesaikan dengan baik.

Dengan segenap jiwa Peneliti ingin mengucapkan terimakasih sedalam-

dalamnya kepada seluruh pihak yang telah membantu peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini, karena tanpa bantuan, saran, kritik, kerja sama,

semangat, petunjuk, serta bimbingan mereka rasanya mustahil peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik, yaitu kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah danI lmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Bapak Dr. H. Arief Subhan M.A. Bapak Suparto Ph.D, M.Ed selaku

Wakil Dekan Bidang Akademik. Bapak Drs. Jumroni M.Si selaku Wakil

Dekan Bidang Administrasi Umum. Bapak Drs. Sunandar, M.Ag selaku

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

2. Bapak Drs. Jumroni M.si, selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing

penulis untuk membuat karya ilmiah yang baik dan benar.

Page 7: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

iii

3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu komunikasi, Bapak

4. Rachmat Baihaky M.A dan Sekretaris Jurusan KPI, Ibu Hj. Umi Musyarofah

M.A yang menuntun penulis dalam menempuh birokrasi yang ada.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, atas segala ilmu yang telah diberikan dengan penuh

keihlasan, Allah yubaarik „umuurokum fii mahabbatih.

6. Seluruh Staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Staf

Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN.

7. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Bapak Wawan Iswandi selaku kepala subbag TIK BPPK dan Bapak Iqbal

Soenardi selaku Kepala Bagian TIK BPPK, terimakasih atas segala waktu

dan tempat yang disediakan untuk penulis dan terima kasih atas jawaban dari

pertanyaan yang ditanyakan.

9. Pegawai BPPK yang telah berkenan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya.

10. Great Thanks buat Bapak dan Mamah terhebat sedunia, terimakasih atas

segala cinta, kasih sayang, doa serta pengorbanannya bagi penulis, semoga

skripsi ini bisa sedikit menggugurkan pengabdianku pada kalian.

11. Terimakasih terindah buat Rina Kurniawati Ningsih yang selama 6 tahun

bersama yang selalu memberi semangat, kasih dan doa dalam proses

pengerjaan skripsi ini.

Page 8: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

iv

12. Sahabat udah lama Zanki, Topan, Wisnu, Sandi, Fahmi yang selama berbagi

canda tawa dalam 7 tahun ini dan mengatasi kejenuhan dalam proses

pengerjaan skripsi ini.

13. Teman-teman terbaik penulis Chandra, Abdel, Ade, Adam, Tile, Dikri,

Tazki, Pahrurozi, Tri, Mpok Ulva, Iin terimakasih buat semangatnya, semoga

persahabatan kita abadi selamanya.

14. Teman-teman KPI B 2010, kalian teman-teman seperjuangan yang hebat,

semoga ilmu kita bermanfaat.

15. Teman-teman seperjuangan jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta angkatan 2010.

16. Teman-teman KKN Aksara 2013, terimakasih kalian telah mengajarkanku

arti perjuangan, persaudaraan, kekompakan dan kebersamaan. Semoga

persaudaraan kita terkenang dan tak akan pernah redup.

Pada kesempatan ini, penulis juga haturkan rasa terimakasih terbesar bagi

seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

namun tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu. Semoga Allah

senantiasa membaca segala kebaikan mereka dan membalasnya dengan pahala

berlipat, Amiin Yaa Robbal Alamin.

Jakarta, 27 Juni 2014

Achmad Fauzi

Page 9: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

DAFTAR ISI

ABSTRAK............................................................................................. i

KATA PENGANTAR.......................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………... 1

B. Pembatasan Masalah …………………………………….... 5

C. Rumusan Masalah ………………………………………… 5

D. Tujuan Penelitian …………………………………………. 5

E. Manfaat Penelitian ………………………………………... 6

F. Tinjauan Pustaka ………………………………………….. 7

G. Metodologi Penelitian …………………………………….. 8

H. Sistematika Penulisan ……………………………………... 13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Manajemen Harta, Transparan, Tertulis, dan Tidak tertulis

Menurut Pandangan Islam .................................................... 14

1. Keuangan Negara ............................................................. 14

2. Keungan Orang-orang ...................................................... 15

3. Keuangan Pribadi ............................................................. 16

4. Pelanggaran Manajemen Menurut

Pandangan Islam ............................................................. 17

Page 10: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

5. Prinsip Nilai-nilai Keislaman dalam

Manajemen Keuangan ...................................................... 18

B. Komunikasi Organisasi …………………………………… 20

1. Pengertian Komunikasi Organisasi ……………………. 20

2. Teori Organisasi .............................................................. 24

3. Fungsi Komunikasi Organisasi ........................................ 25

4. Bentuk-Bentuk Komunikasi …………………………… 28

C. Nilai-nilai …………………………………………………. 31

1. Nilai-nilai Keislaman ………………………………….. 31

2. Nilai-nilai Kementerian Keuangan ……………………. 32

D. Pendalaman Nilai-nilai Keislaman ...................................... 34

BAB III GAMBARAN UMUM BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEUANGAN (BPPK)

A. Sejarah Terbentuknya Badan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan (BPPK) ………………………………………… 35

1. Pendidikan Jangka Panjang dan Pendek Pada Masa

Sebelum BPLK ………………………………………… 36

a. Pendidikan Jangka Panjang ………………………… 36

b. Pendidikan Jangka Pendek …………………………. 43

2. Lahirnya Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

(BPLK) …………………………………………………. 45

Page 11: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

3. Perkembangan Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan (BPPK) ……………………………………… 46

B. Visi dan Misi Badan Pendidikan dan Pendidikan Keuangan

(BPPK) …………………………………………………… 50

C. Tugas dan Fungsi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

(BPPK) ……………………………………………………… 51

D. Struktur Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

(BPPK) ……………………………………………………… 52

E. Sekretariat Badan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

(BPPK) ……………………………………………………… 52

1. Gambaran Umum Sekretariat Badan …………………….. 52

2. Tugas Sekretariat Badan ………………………………….. 53

3. Kegiatan-kegiatan Sekretariat Badan …………………….. 54

BAB IV BENTUK KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN PENDIDIKAN

DAN PELATIHAN KEUANGAN DALAM PENDALAMAN

NILAI-NILAI KEISLAMAN

A. Pendalaman Nilai-nilai Keislaman Melalui

Komunikasi Vertikal ............................................................... 56

1. Konsep Pendalaman Nilai Salam Melalui

Program Budaya Senyum, Salam, Sapa ............................. 56

2. Konsep Pendalaman Nilai Kedisplinan Melalui

Program Budaya Two Minute Before ................................ 57

Page 12: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

3. Konsep Pendalaman Nilai Musyawarah Melalui

Kegiatan Sharing Session .................................................. 59

B. Pendalaman Nilai-nilai Keislaman Melalui

Komunikasi Horizontal ........................................................... 62

1. Konsep Pendalaman Nilai Moral, Etika, dan Kejujuran

Melalui Pembacaan Hadist ................................................ 62

2. Konsep Pendalaman Nilai Ketelitian Melalui Kegiatan

Tahsin Tilawah .................................................................. 63

C. Pendalaman Nilai-nilai Keislaman Melalui

Komunikasi Diagonal ............................................................. 67

D. Pendalaman Nilai-nilai Keislaman Melalui Old Media

Dan New Media ..................................................................... 68

1. Konsep Pendalaman Nilai-nilai Terpuji Menurut

Islam Melalui Mading (Majalah Dinding) ......................... 68

2. Konsep Pendalaman Nilai Akhak Nabi, Rosul,

Sahabat, Ulama Melalui Program SIDIG ......................... 69

E. Hambatan dalam Pendalaman Nilai-nilai Keislaman ............ 72

1. Hambatan Waktu .............................................................. 72

2. Hambatan Koordinasi dan Jadwal ................................... 72

3. Kemasan Kurang Menarik ............................................... 73

4. Kurangnya Pembelajaran ............................................... 73

F. Makna Pendalaman Nilai-nilai Keislaman ............................ 74

Page 13: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………….... 79

B. Saran ...................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 83

LAMPIRAN

Page 14: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan sesuatu hal yang penting dalam kehidupan.

Dengan komunikasi kita dapat menemukan jawaban-jawaban dari

pertanyaan-pertanyaan yang ada. Dengan komunikasi itu juga memudahkan

berinteraksi dengan orang disekitar kita. Komunikasi itu akan efektif bila

pesan dan informasi itu sendiri dapat diterima oleh komunikan dengan jelas,

sehingga akan menimbulkan timbal balik (feedback) antara komunikator

dengan komunikan. Komunikasi adalah proses yang mana suatu ide

dialihkan dari sumber kepada sutu penerima atau lebih dengan maksud

merubah perilaku.1Dengan berkomunikasi juga manusia dapat saling

berhubungan satu sama lain dalam kehidupan bertetangga, di tempat kerja, di

sekolah, dan lain lain sebagainya.

Dengan komunikasi, organisasi juga berjalan dengan lancar dan dapat

mencapai tujuan dari organisasi tersebut. sehingga komunikasi di sebuah

organisasi sangat penting untuk mencapai visi dan misi organisasi tersebut.

Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah

pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks.2

Maksud dari organisasi yang kompleks tersebut organisasi yang mempunyai

hubungan baik antara atasa dengan bawahan.

1Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hal 26

2Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal 65

Page 15: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

2

Komunikasi sangatlah penting dalam sebuah organisasi, dengan

proses komunikasi yang dilakukan setiap pekerja dalam sebuah akan

memudahkan pimpinan maupun bawahan saling mengetahui konsep-konsep,

perasaan-perasaan, dan harapan-harapan dari anggota organisasi. Hal ini juga

diorientasikan untuk menjaga stabilitas kinerja sebuah organisasi tersebut.

Mendalamkan nilai-nilai Keislaman sangat penting bagi pegawai

Negeri yang beragama Islam dalam Badan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan (BPPK) di Kementerian Keuangan. Nilai-nilai Keislaman penting

untuk menunjang rohani para pegawai Negeri di Badan Pendidikan dan

Pelatihan Keuangan (BPPK). Alasan mendalamkan nilai-nilai Keislaman ini

dengan maksud untuk menghindarkan para pegawai Negeri di Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) dari perbuatan tercela yang

dilarang oleh Islam. Perbuatan tercela itu contohnya seperti melakukan

korupsi, melakukan tindakan yang senonoh, dan lain-lain yang berkaitan

dengan hal tidak diperbolehkan oleh agama Islam.

Dalam Kementerian Keuangan terdapat suatu nilai-nilai yang penting

yang harus dimiliki setiap pegawai yaitu nilai-nilai Kementerian Keuangan.

Dalam nilai-nilai Kementerian Keuangan ini terdapat pula nilai-nilai

Keislaman. Nilai-nilai Keislaman itu terdapat pada nilai integritas.

Nilai integritas adalah nilai yang paling utama dimiliki oleh pegawai

Negeri di Kementerian Keuangan. Nilai tersebut adalah pondasi utama dari

nilai-nilai yang lainnya. Bila pegawai Negeri di Kementerian Keuangan tidak

memiliki nilai tersebut maka nilai yang lain tidak dimiliki oleh pegawai

Page 16: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

3

Negeri tersebut. Alasan nilai integritas menjadi nilai yang paling pertama

adalah bahwa nilai integritas adalah pedoman dari nilai yang lainnya. Jadi

nilai yang lain akan dapat diperoleh bila pegawai Negeri telah mempunyai

nilai Integritas. Nilai yang lain akan mucul dengan sendirinya bilai nilai

Integritas itu telah dicapai oleh pegawai Negeri di Badan Pendidikan dan

Pelatihan Keuangan (BPPK). Sehingga nilai Integritas itu nilai yang paling

pertama yang harus dicapai oleh pegawai Negeri di Kementerian Keuangan

khususnya di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK).

Penulis sangat tertarik untuk meneliti tentang organisasi Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) dalam pendalaman nilai-nilai

Keislaman tersebut. Penulis ingin melihat lembaga Negara di Indonesia

dalam menerapkan nilai-nilai Keislaman. Ini menurut penulis menarik untuk

diteliti karena walaupun bukan lembaga agama Badan Pendidikan dan

Pelatihan Keuangan (BPPK) menerapkan nilai-nilai Keislaman. Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) juga telah meraih ISO

9001:2008 sebagai organisasi atau lembaga negara yang mempunyai standar

manajemen mutu secara Internasional. Penulis juga ingin melihat proses

serta implementasi yang terjadi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

dalam menerapkan nilai-nilai Keislaman tersebut. Penulis juga ingin melihat

pendidikan dan pelatihan (diklat) yang dilakukan oleh Badan Pendidikan dan

Pelatihan Keuangan (BPPK) pendalaman nilai-nilai Keislaman. Sehingga

Itulah yang menarik penulis untuk membuat penelitian ini.

Page 17: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

4

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) terbentuk pada

masa menjelang berakhirnya IIK pada tahun 1974 keluarlah Keputusan

Presiden RI Nomor 44 tahun 1974 tentang pokok-pokok organisasi

departemen yang diikuti dengan Keputusan Presiden Nomor

405/MK/6/4/1975 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen

Keuangan, maka lahirlah Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan

(BPLK),Dengan lahirnya BPLK ini pendidikan dan pelatihan pegawai

Departemen Keuangan yang semula ditangani oleh masing-masing Direktorat

Jenderal maka tugas tersebut dipindahkan dan dilimpahkan kepada BPLK

sehingga Direktorat Jenderal dapat memfokuskan pada tugas teknisnya

masing-masing. Demikianlah dengan tugas IIK berangsur diintegrasikan

kedalam tugas-tugas BPLK sampai mahasiswa IIK lulus menjadi sarjana

keuangan.Organisasi BPLK kembali mengalami perubahan dengan

ditetapkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 2/KMK.01/2001, nama

BPLK berubah menjadi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK).3

Dengan ini peran Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

(BPPK) sangat penting dalam pendalaman nilai-nilai Keislaman tersebut

kepada pegawai. Keharmonisan para pegawai BPPK itu sangat penting demi

menunjang kinerja para pegawai. Kinerja pegawai akan lebih baik bila

mereka menjalin komunikasi dengan pegawai yang lain dengan baik.

Sehingga diperlukan iklim kerja yang baik supaya pekerjaan yang telah

dikerjakan akan lancar dan tanpa ada hambatan apapun.

3Sejarah berdirinya BPPK, diakses pada 23 Desember 2013, jam, 15.09 WIB dari

http://www.bppk.kemenkeu.go.id/index.php/id/tentang-bppk--profil-instansi/sejarah-bppk-

perkamen-tua

Page 18: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

5

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti berkesimpulan untuk

melakukan penelitian dengan judul “Komunikasi Organisasi Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) dalam Pendalaman Nilai-

Nilai Keislaman di Kementerian Keuangan.”

B. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian adalah terdapat dalam nilai-

nilai Keislaman yang terkandung dalam nilai-nilai Kementerian Keuangan

yang didalamkan oleh Sekretariat Badan dalam proses pendalaman nilai-nilai

Keislaman kepada pegawai di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

(BPPK) .

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas bahwa rumusan masalah dalam penilitian

ini yaitu :

1. Bagaimana bentuk komunikasi Badan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan (BPPK) dalam pendalaman nilai-nilai Keislaman?

2. Apa saja hambatan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

dalam pendalaman nilai-nilai Keislaman?

D. Tujuan Penelitian

Dari Rumusan masalah di atas bahwa tujuan penilitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui bentuk komunikasi yang dilakukan oleh Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) dalam pendalaman nilai-

nilai Keislaman

Page 19: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

6

2. Untuk Mengetahui hambatan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

(BPPK) dalam pendalaman nilai-nilai Keislaman

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Bagi penulis bermanfaat untuk menambah dan memperluas

khazanah keilmuan, khususnya dalam bidang ilmu komunikasi

organisasi. Juga dapat mengeksplorisasi lebih jauh materi yang

didapatkan di bangku perkuliahan yang kemudian dapat diaktualisasikan

melalui tulisan dan semoga dan semoga dapat menambah wawasan untuk

mempelajari langsung Peran Komunikasi Organisasi yang dilakukan

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Dalam menerapkan Nilai-

Nilai Keislaman Kepada Pegawai. Selain itu penilitian ini menjadi

masukan dan wacana ideal untuk mahasiswa komunikasi yang

berpeluang besar dapat berprofesi sebagai pegawai keuangan.

2. Manfaat Praktis

Penilitian ini juga diharapkan menjadi referensi kepustakaan di

bidang ilmu komunikasi dan menjadi referensi Bidang Kepegawaian

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan di Kementerian Keuangan

dalam usaha menerapkan Nilai-nilai Keislaman Kepada Pegawai. Selain

itu dapat menjadi bahan referensi institusi-institusi lainnya dalam

menerapkan nilai-nilai dari institusi tersebut.

Page 20: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

7

F. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian ini, penulis melakukan observasi

terhadap hasil penelitian lain yang mempunyai kemiripan dengan peniltian

yang akan penulis lakukan. Dalam hal ini penulis temukan persama pada

penelitian saudara Purnomo4. Ia meneliti tentang komunikasi organisasi juga

sama seperti penulis lakukan. Namun, ia meneliti tentang iklim atau keadaan

organisasi saja dan tidak mencari bentuk komunikasi dari organisasi tersebut.

dalam penelitian ini penulis ingin mencari bentuk komunikasi dari organisasi

Badan Pendidikan dan Pelatiihan Keuangan (BPPK) untuk pendalaman nilai-

nilai Keislaman dalam kegiatan yang ada.

Selain itu penulis juga menemukan skripsi lain yang mempunyai

kemiripan, skripsi itu dibuat oleh Nur Azizah5. Ia meneliti tentang

komunikasi organisasi sama seperti penulis teliti. Pembahasan skripsi ini

adalah mencari bentuk komunikasi organisasi yang dilakukan Badan

Musyawarah Masyarakat Betawi dalam melaksanakan Lebaran Betawi.

Namun dalam penelitian Nur Azizah, ia meneliti hanya terfokus pada satu

kegiatan saja yaitu Lebaran Betawi tidak pada kegiatan lainnya. Dalam

penelitian ini penulis ingin melihat beberapa kegiatan yang dilaksanakan

Badan Pendidikan dan Pelatiihan Keuangan (BPPK) demi menunjang

pendalaman nilai-nilai Keislaman.

4 Purnomo, “Komunikasi Organisasi Komunitas Suporter Arema Malang dalam Pembinaan

Akhlak Anggota”, (Skripsi S1, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam, 2011) 5Nur Azizah, “Komunikasi Organisasi Badan Musyawarah Masyarakat Betawi pada

Perayaan Lebaran Betawi”, (Skripsi S1, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam, 2010)

Page 21: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

8

G. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Penilitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif,

sedangkan metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.

Kualitatif merupakan prosedur sebagai penilitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang diamati.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala bagian Sekretariat

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan dan beberapa pegawai di

Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, sedangkan

yang menjadi objek penelitian ini adalah pegawai itu yang berada

dalam Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.

3. Sumber dan Jenis Data

Sumber data yang penulis gunakan untuk memperoleh data yang

valid dan wajar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer yang di maksud adalah data pokok yang di

peroleh dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh

penulis.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang penulis peroleh dari

berbagai literatur atau dokumentasi berupa buku dan segala

literatur lainnya yang berhubungan dengan judul penelitian.

Page 22: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

9

4. Tahapan Penelitian

a. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan

beberapa teknik sebagai berikut :

1) Observasi

Observasi adalah kegiatan kita yang paling utama dan

teknik penilitian ilmiah yang penting6. Proses pengumpulan

data primer dengan cara pengamatan langsung dan melakukan

pencatatan terhadap objek-objek terkait. Yang termasuk dalam

tehnik observasi adalah interaksi (perilaku) dan percakapan

yang terjadi di antara subjek yang diriset.7Teknik ini

merupakan teknik pemulihan, pencatatan, pengubahan, dan

pengodean sedangkan perilaku dan suasana yang berkenaan

organism itu, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris. Teknik ini

digunakan dengan secara langsung mengamati dan mencatat

kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Badan Pendidikan dan

Pelatihan Keuangan dalam upaya membangun akhlak para

pegawai. Dalam observasi ini penulis akan mengobservasi atau

melihat bagaiman pendidikan dan pelatihan (diklat) itu

dilaksanakan. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan

sampai pendidikan dan pelatihan itu berakhir.

6Jalaluddin Rakhmat, Metode Peniltian Komunikasi, (Bandung Remaja Karya, 1985) h. 100

7Rachmat Kriyantono, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:Kencana Prenada Media

Group, 2010), h.110.

Page 23: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

10

2) Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan

data dengan cara menghimpun data yang bersifat teoritis

berupa buku-buku, data dari dokumen yang berupa catatan

formal, artikel, foto, dan sebagainya. Dalam dokumentasi

penulis akan mendokumentasi berupa foto dan dokumen-

dokumen tentang pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

(diklat) di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

3) Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang

digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari

sumbernya.8 Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data

dengan menanyakan pertanyaan kepada narasumber yang

dianggap tepat untuk memberikan informasi seputar

permasalahan yang akan diteliti. Setelah terkumpulnya semua

data-data, penulis menjabarkan dengan memberikan analisa-

analisa untuk kemudian diambil kesimpulan akhir dengan

menggunakan analisa deskriptif.

Dalam wawancara ini penulis akan mewawancarai

salah satu pimpinan di Badan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan (BPPK) mengenai Nilai-nilai Keislaman yaitu

Bapak Wawan Iswandi, Beliau merupakan Kepala Subbagian

8Rachmat Kriyantono, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:Kencana Prenada Media

Group, 2010), h.100.

Page 24: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

11

Komunikasi Publik Bagian Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Penulis juga akan mewawancarai beberapa

pegawai di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

(BPPK) mengenai hal yang sama yaitu tentang Nilai-nilai

Keislaman yang diterapkan.

b. Teknik Pengolahan Data

Mengolah data yang terkumpul dan diperoleh untuk

diterjemahkan ke dalam bentuk tabel-tabel dan grafik. Hasil dari

wawancara akan dijabarkan ke dalam bentuk narasi. Data yang

diolah akan disesuaikan dengan kerangka konsep keilmuan

komunikasi organisasi, sehingga keabsahan hasil data dapat lebih

maksimal.

c. Teknik Analisa Data

Setelah data yang terkumpul melalui observasi,

dokumentasi, dan wawancara, maka langkah selanjutnya adalah

data tersebut disusun secara sistematis dengan menggunakan

metode deskriptif analisis, yaitu suatu teknik analisis data dimana

peneliti terlebih dahulu memaparkan semua data yang diperoleh

dari hasil kemudian menganalisanya dengan berpedoman kepada

sumber-sumber yang tertulis, kemudian diklarifikasikan untuk

dianalisa sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

setelah itu disajikan dalam bentuk laporan ilmiah

Page 25: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

12

5. Waktu dan Tempat Penulisan

Penelitian dilakukan pada Maret 2014 – Mei 2014, atau sampai

data yang dikumpulkan cukup untuk menyelesaikan penelitian ini.

Tempat peniltian ini berada di Kantor bagian Bidan Kepagawaian

Pendidikan dan Pelatihan di Jalan Purnawarman No. 99 Jakarta

Selatan.

H. Sistematika Penulisan

Untuk menggambarkan dan menguraikan secara jelas mengenai hal-hal

yang terkandung dalam skripsi ini, maka sistematika dalam penulisan ini akan

diuraikan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan penilitian, manfaat

penilitian, tinjauan pustaka, metodelogi penilitian dan

sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teoritis

Menjelaskan tentang pengertian Keuangan Negara,

Keungan Orang-orang, Keuangan Pribadi, Pelanggaran

Manajemen menurut Pandang Islam, Prinsip Nilia-nilai

Keislaman dalam Manjemen Keuangan, Komunikasi,

Komunikasi Organisasi, Teori Hubungan Manusia, Fungsi

Komunikasi dalam Organisasi, Bentuk Komunikasi

Page 26: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

13

Organisasi, , Nilai Keislaman dan Nilai-nilai Kementerian

Keuangan.

BAB III Gambaran Umum Bagian Kepegawaian BPPK

Menjelaskan tentang gambaran umum Badan Pendidikan

dan Pelatihan Keuangan dan gambaran umum bagian

kepegawaian Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

yang meliputi struktur organisasi, visi dan misi, tugas

pokok, dan fungsi BPPK dalam Departemen Keuangan.

BAB IV Bentuk Komunikasi Badan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan dalam Pendalaman Nilai-nilai Keislaman

Bab ini membahas hasil temuan data dan analisis data yakni

Bagaimana Komunikasi organisasi Badan Pendidikan dan

Pelatihan Keuangan Dalam Menerapkan Nilai-Nilai

Keislaman Kepada Pegawai.

BAB V Penutup

Berisi penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

Page 27: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Harta, Transparan, Tertulis, dan Tidak Tertulis Menurut

Pandangan Islam

1. Keuangan Negara

Keuangan negara merupakan fungsi untuk mengatur, merencakan,

menyusun penerimaan dan pengeluaran negara. Dalam arti luas sebagai

objek keuangan negara adalah semua hak, kewajiban, negara yang dapat

dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal,

moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, serta segala

sesuatu baik berupa uang, maupun barang yang dapat dijadikan milik

negaraberhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.1

Keuangan negara bisa didapat dari pemungutan dan penerimaan pajak yang

dibayarkan oleh warga negaranya sendiri. Keuangan negara dapat meliputi

APBN dan APBD bisa juga meliputi penerimaan dan pengeluaran negara,

penerimaan dan pengeluaran daerah

Dalam pengurusan keuangan negara terdapat hak-hak dan kewajiban

negara. Hak-hak negara meliputi hak mencetak uang, hak mengadakan

pinjaman, hak mengadakan pinjaman paksa, dan hak menarik pajak.

Kewajiban negara meliputi kewajiban menyelenggarakan tugas negara dan

kewajiban membayar tagihan-tagihan yang datang dari pihak ketiga. Dalam

pengelolaan keuangan negara dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu

1 Sonny Sumarsono, Manajemen Keuangan Pemerintah, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2010), h.

35

Page 28: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

15

keuangan negara yang dikelola langsung oleh negara dan keuangan negara

yang dikelola terpisah oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan

Lembaga-lembaga Keuangan Milik Negara yang dapat meliputi Perusahaan

Juwatan (Perjan), Perusahaan Umum Negara (Perum), dan Perusahaan

Perseroan Negara (Persero).

2. Keuangan Orang-orang

Keuangan orang-orang bisa dikatakan juga keuangan masyarakat atau

bisa juga dikatakan keuangan publik. Keuangan orang-orang atau publik

adalah suatu bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang segala

aktivitas keuangan pemerintah kepada masyrakat. Aktivitas itu bisa meliputi

pengualaran negara, sumber-sumber penerimaan negara seperti pajak,

pinjaman negara dan pelunasannya, keseimbangan keuangan antara

pemerintah pusat dan pemerintah daerah, kebijakan fiskal, distribusi

pendapatan nasional, kesempatan kerja, mengatur harga-harga, dan efesiensi

alokasi sumber daya.2

Bisa dikatakan bahwa keuangan orang-orang atau keuangan publik itu

ilmu yang mempelajari pengaturan dan pengelolaan keuangan pemerintah

untuk publik atau masyarakat. Pengaturan dan pengelolaan itu meliputi

penerimaan dan pengeluaran keuangan yang dikhususkan untuk masyrakat

atau publik. Pengeluaran itu dapat meliputi pembangunan infrastruktur yang

digunakan oleh mayarakat juga. Penerimaan keuangan untuk negara dari

masyarakat yang paling besar adalah dari pajak. Pajak tersebut meliputi pajak

2 Nurul Huda dan Ahmad Muti, Keuangan Publik Islami : Pendeketan Al-Kharaj (Imam Abu

Yusuf), (Bogor:Ghalia Indonesia, 2011), h. 8

Page 29: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

16

apa saja yang diwajibkan untuk dibayar. Penerimaan pajak ini juga akan

dikeluarkan untuk masyarakat atau publik juga, seperti yang dituliskan di atas

untuk pembangunan infrastuktur.

3. Keuangan Pribadi

Keuangan pribadi adalah keuangan yang dimiliki oleh orang atau

pribadi diri sendiri tanpa ada campur tangan dari pemerintah. Keuangan

pribadi juga bisa dikatakan keuangan rumah tangga. Keuangan pribadi

meliputi penerimaan dan pengeluaran keuangan juga. Penerimaaan keuangan

pribadi itu bisa didapatkan dari gaji, keuntungan bisnis. Pengeluaran

keuangan pribadi itu berupa kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh

pribadi atau orang itu sendiri.

Dalam mengelola keungan pribadi kita harus mempunyai perencaan

yang matang sehingga tidak terjadinya pengeluaran lebih banyak

dibandingkan daripada penerimaan. Perencanaan sangat penting untuk

mengatur keuangan pribadi, karena tanpa adanya perencanaan keuangan

pribadi akan habis untuk dibelikan kebutuhan yang tidak bermanfaat.

Sehingga perencaan adalah hal yang paling utama untuk keuangan pribadi

dalam menstabilkan antara penerimaan dan pengeluaran.

Dalam merencanakan keuangan pribadi terlebih dahulu memikirkan

penerimaan darimana saja yang didapatkan. Bisa dari gaji, keuntungan bisnis,

sewa rumah, sewa gedung, dan lain-lain yang berkaitan dengan penerimaan.

Setelah mengetahui total dari penerimaan yang didapat setelah itu

merencakan tentang pengeluaran. Terlebih dahulu mempunyai catatan untuk

Page 30: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

17

daftar-daftar pengeluaran yang dikeluarkan. hal-hal yang tidak begitu perlu

tidak dimasukkan ke dalam daftar pengeluaran. Setelah mempunyai daftar

pengeluaran selanjutnya penerimaan yang didapatkan dibayarkan untuk

pengeluaran. Meminimalisir pengeluaran adalah langkah yang baik, untuk

dapat menyisakan penerimaan yang dapat digunakan untuk menabung,

sedekah, hal-hal yang berguna untuk masa depan.

4. Pelanggaran Manajemen Menurut Pandangan Islam

Pelanggaran-pelanggaran manajemen dapat terjadi di dalam

organisasi. pelanggaran-pelanggaran bisa saja karena kesalahan pimpinan

atau anggota di dalam organisasi. menurut islam pelanggaran-pelanggaran

tersebut misalnya anggota telat datang ke kantor, membuat perbuatan-

perbuatan tercela seperti korupsi, tidak jujur dalam bekerja, tidak melayani

masyarakat dengan baik, selalu mempunyai prasangka yang buruk terhadap

sesama anggota.

Anggota sebuah organisasi yang melanggar harus juga diberikan

hukuman. Pimpinan organisasi sebagai orang yang paling tinggi di sebuah

organisasi harus memberikan hukuman sesuai dengang pelanggaran.

Pimpinan tidak boleh langsung memberikan hukuman kepada anggota.

Pimpinan yang baik adalah pimpinan yang menyelidiki terlebih dahulu

kepada anggota kenapa bisa melakukan pelanggaran. Misalnya anggota atau

pegawai dalam sebuah organisasi melakukan pelanggaran telat datang ke

kantor tiga hari berturut-turut. Sebelum memberikan hukuman terlebih dahulu

pimpinan bertanya kepada anggota yang melakukan pelanggaran tersebut,

Page 31: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

18

pertanyaaannya tentang apa sebabnya selalu datang terlambat. Setelah

diselidiki bahwa anggota itu datang ke kantor karena istrinya habis

melahirkan sehingga pekerjaan rumah tangga dikerjakan oleh anggota itu.

Setelah mengetahui sebabnya, pimpinan yang baik akan memikirkan pantas

atau tidak diberikan hukuman atau hanya diberikan teguran saja.

Berbeda dengan anggota yang melakukan pelanggaran pencucian

uang atau korupsi. Pelanggaran ini adalah pelangaran berat dalam

manajemen, sehingga pemimpin yang baik tidak bertoleransi kepada

anggotanya. Pemimpin yang bijak juga akan memberikan hukuman yang

bijak juga kepada anggota yang melakukan pelanggaran tersebut. pemimpin

yang baik akan memberika hukuman yang terbaik misalnya bila anggota

menyesal melakukan pelanggaran tersebut. pemimpin yang baik akan

memberikan hukuman yang setimpal seperti menurunkan jabatannya ke

tingkat yang lebih rendah.

5. Prinsip Nilai-nilai Islam dalam Manajemen

Prinsip nilai-nilai Islam dalam manajemen terdapat juga dalam sebuah

organisasi. Nilai-nilai Islam ini akan menjadi pedoman etika berorganisasi

dalam sebuah organisasi. misalnya terdapat nilai kejujuran, kejujuran adalah

perbuatan yang tidak curang, tulus, ikhlas, dapat dipercaya, tidak berbohong,

tidak memfitnah, dan berkata apa adanya. Kejujuran juga bukan sekedar tidak

berbohong, tetapi berbicara dan bertindak dengan baik. kejujuran itu sangat

diperlukan dalam manajemen dan juga diperlukan dalam sebuah organisasi.

Tanpa adanya kejujuran dalam bekerja organisasi akan menjadi berantakan

Page 32: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

19

dan tidak teratur. Karena kejujuran seseorang bisa dikatakan amanah atau

dapat dipercaya. Seseorang yang bekerja dengan jujur dalam manajemen akan

dimudahkan dalam bekerja. Dalam organisasi jujur bisa menjauhkan

seseorang dari perbuatan tercela seperti memanipulasi data, korupsi.

Pemimpin dalam organisasi harus juga menanamkan kejujuran kepada

anggotanya. Sebelum menanamkan pemimpin juga harus mencontohkan

sikap yang baik sehingga anggota akan mengikuti sikap yang baik juga.

Karena organisasi akan berjalan lancar bila pemimpin dan anggotanya

mempunyai sikap yang apalagi mempunyai sikap yang jujur.

Selain kejujuran nilai-nilai islam terkait dalam manajemen antara lain

ketulusan, memiliki sangka yang baik (husnuzan), saling menghormati. Nilai

ketulusan dalam manajemen penting. Ketulusan berarti bekerja dengan hati,

dengan ikhlas juga. Misalnya seseorang dalam sebuah organisasi bekerja

dengan hati maka pekerjaannya akan menjadi lebih baik dan cepat

terselesaikan. Memiliki sangka yang baik atau husnuzan juga perlu dalam

manajemen dan juga dalam organisasi. Memiliki sangka yang baik atau

husnuzan dapat mempererat tali silaturahmi antara anggota organisasi.

Pemimpin organisasi juga mempunyai sangka yang terhadap anggota yang

dapat mengerjakan pekerjaan dengan benar dan selesai. Nilai-nilai Islam

sangat membantu dalam manajemen atau sebuah organisasi. Karena dapat

bekerja dengan sesuai syariat Islam selain itu dapat menambah keimanan

seseorang.

Page 33: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

20

B. Komunikasi Organisasi

1. Pengertian Komunikasi Organisasi

Komunikasi dalam sehari-hari sangat penting karena tanpa

komunikasi manusia tidak dapat bertindak dengan baik. Begitu juga dengan

suatu organisasi, organisasi dapat berjalan secara baik bila para anggota

organisasi berkomunikasi dengan efektif, sehingga komunikasi dapat

berperan penting dalam berjalannya suatu organisasi. Sebelum kita mengenal

komunikasi organisasi, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa pengertian

dari komunikasi dan apa pengertian dari organisasi.

Secara etimologis komunikasi berasal dari communication yang

berarti sama, dalam hal ini berarti membuat kebersamaan makna dalam suatu

hal antara dua orang atau lebih. Oleh karena itu jika kita berada dalam suatu

situasi berkomunikasi, kita memiliki beberapa kesaman dengan orang lain,

seperti kesamaan bahasa atau kesamaan arti dan simbol-simbol yang

digunakan dalam berkomunikasi.3Pengertian lain komunikasi adalah proses

sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk

menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka.4

Sedangkan secara terminologi atau menurut para ahli mendefinisikan

komunikasi antara lain sebagai berikut :

Janis Hovland dan Kelly mendefinisikan komunikasi adalah suatu proses

melalui seseorang menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata)

3Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Rajawali Press, 2009

4Richard West & Lynn H. Turner, Pengertian Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi, (Jakarta :

Salemba Humanika, 2009), h. 7

Page 34: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

21

dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lainya (khalayak).5

Pengertian lain dari Laswell mendefinisikan bahwa komunikasi pada

dasarnya merupakan proses yg menjeleskan “siapa”, “mengatakan apa”,

“dengan saluran apa”, “kepada siapa”, dan “dengan akibat atau hasil apa”.6

Berbeda dengan pengertian Everet M. Rodgers dan Lawrence Kincaid,

mereka mengatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang

atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama

lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam.7 Dari

pengertian-pengertian di atas disimpulkan bahwa Komunikasi adalah suatu

proses dua orang atau lebih yang membicarakan tentang sesuatu melalui apa

atau dengan media apa yang digunakan sehingga akan menimbulkan efek dari

pembicaran sebelumnya.

Organisasi merupakan suatu wadah yang ada menampung sejumlah orang

yang memiliki tujuan yang sama. Melalui organisasi seseorang dapat

mengeluarkan aspirasinya ke anggota organisasi. Schein mengatakan bahwa

organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk

mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi

melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab.8 Dalam organisasi terdapat sifat

ketergantungan satu sama lain sehingga terjadinya interaksi antar anggota

yang membuatkan organisasi itu hidup. Sifat tergantung satu bagian dengan

5Nurdin Prakaya, Pengantar Ilmu Komunikasi, Gorontalo : Sultan Amai Press, 2009

6ibid

7Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi :Teori dan Praktek, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009

8Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2011 h. 23

Page 35: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

22

bagian lain menandakan bahwa organisasi yang dimaksudkan Schein ini

merupakan suatu sistem.9

Pendapat lain Kocler mengatakan bahwa Organisasi adalah sistem

hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang

untuk mencapai tujuan tertentu.10

Berbeda dengan pendapat Wright

mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari

aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu

tujuan yang sama.11

Dari tiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Organisasi

merupakan suatu wadah yang didalamnya ada beberapa orang yang

membicarakan tentang sesuatu dengan tujuan yang sama sehingga

menghasilkan suatu pemahaman baru dengan kesepakatan secara bersama.

Organisasi juga harus berkoordinasi supaya para anggota bekerja menurut

semestinya dan tidak menggangu pekerjaan anggota lainya. Misalnya dalam

sebuah kantor atasan akan mengkoordinasikan pekerjaan bawahannya

sehingga pekerjaan masing-masing bawahannya menjadi lancar.

Komunikasi merupakan unsur pemikat dalam sebuah organisasi. Tanpa

komunikasi kegiatan yang ada tidak dapat dilakukan secara terorganisir,

sehingga adanya komunikasi berdampak sangat besar dalam suatu organisasi.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi

adalah suatu proses pertukaran informasi dalam sebuah organisasi untuk

mencapai kesepakatan bersama dalam tujuan yang sama. Dalam organisasi

9Ibid

10Ibid

11OnongUchayana, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Bandung: PT. Rosdakarya, 2002, h. 7

Page 36: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

23

komunikasi antar anggotanya harus efektif, karena komunikasi yang efektif

yang dapat mewujudkan tujuan-tujuan dari organisasi.

Seperti dikatakan di atas bahwa komunikasi itu sangat penting dalam

kehidupan sehari-hari, apalagi dalam suatu organisasi. Oleh sebab itu,

komunikasi dalam organisasi adalah suatu sistem aliran yang

menghubungkan dan membangkitkan kinerja antar bagian dalam organisasi

sehingga menghasilkan sinergi12

. Dalam hal ini Redding dan Sanborn

mengatakan bahwa komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi

dalam organisasi yang kompleks.13

Apa yang dikatakan Redding dan Sanborn

memang benar bahwa dalam suatu organisasi akan adanya pertukaran

informasi dari para anggotanya sehinngga terjadinya komunikasi antar

anggota. Maksud dari organisasi yang kompleks yang dikatakan Redding dan

Sanborn adalah organisasi yang lengkap yang mempunyai ketua dan anggota.

Pengertian lain Josep A. Devito mendefinisikan komunikasi organisasi

merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan dalam organisasi di

dalam kelompok formal maupun informal organisasi.14

Pengertian

komunikasi organisasi yang dinyatakan Josep Devito sama seperti pengertian

komunikasi organisasi yang dinyatakan Redding dan Sanborn yaitu

pengiriman dan penerimaan suatu informasi dalam sebuah organisasi.

Dari pengertian di atas bahwa dapat disimpulkan bahwa komunikasi

organisasi adalah sekumpulan orang atau suatu sistem yang saling

12

Abdullah Mahmuh, Komunikasi Organisasi: Dalam Perspektif Teori dan Praktek, Malang:

UMM Pers, 2008, h. 4 13

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2011 h.6 14

Abdullah Mahmuh, Komunikasi Organisasi: Dalam Perspektif Teori dan Praktek, Malang:

UMM Pers, 2008, h. 6

Page 37: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

24

komunikasi, berhubungan dan mempunyai kepentingan, visi, dan misi, yang

sama didalam kelompok formal maupun informal.

2. Teori Organisasi

Banyak teori organisasi dalam kajian ilmu komunikasi organisasi

seperti, teori klasik, teori hubungan manusia, teori sistem sosial, teori politik,

teori simbol, dan lain-lain sebagainya. Dalam skripsi ini peniliti memakai

teori hubungan manusia yang dipopulerkan oleh Elton Mayo.

Elton Mayo lahir di Australia, Elton Mayo sendiri dahulunya adalah

mahasiswa kedokteran yang kemudian Mayo mengikuti minatnya akan ilmu

filsafat dan psikologi. Elton mayo melakukan penilitian yang dikenal sebagai

Hawthrone Studies atau percobaan-percobaan Hawtrhone dan dalam

penelitian tersebut menghasilkan teori yang dipakai dalam penelitian ini yaitu

teori hubungan manusia.

Teori hubungan manusia ini menekankan pada pentingnya individu

dan hubungan sosial dalam suatu organisasi. Teori ini menyarankan strategi

peningkatan dan penyempurnaan organisasi dengan meningkatkan kepuasan

anggota organisasi dan menciptakan organisasi yang dapat membantu

individu mengembangkan potensinya.15

Teori ini kebalikan dari teori klasik bahwa teori klasik itu menekankan

pada keuntungan semata dan tidak memikirkan kesejahteraan dari para

pekerja. Berbeda dengan teori hubungan manusia, teori ini melihat bahwa

suatu anggota sebuah organisasi mempunyai kebutuhan sosial dan

15

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2011 h. 40

Page 38: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

25

kepentingannya sendiri-sendiri. Anggota perlu mempunyai hubungan sosial

dengan anggota lain untuk memperluas pengetahuan anggota tersebut. Dalam

teori hubungan manusia ini menyadarkan akan pentingnya anggota

mempunyai kebutuhan sosial.

Ahli psikologi Mc Gregors mempunyai enam anggapan dasar tentang

teori hubungan manusia diantaranya. Yang pertama, manusia sebenarnya

mempunyai sifat untuk dapat bekerja keras untuk sebuah kepuasan. Kedua

manusia dapat melatih dan mengontrol dirinya dalam upaya mewujudkan

tujuan dari organisasi. Ketiga pekerjaan yang dikerjakaan manusia hanya

untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka. Keempat manusia belajar dari

kesalahan dan dapat mempertanggung jawabkan pekerjaannya. Kelima dalam

memecahkan masalah organisasi manusia mempunyai ide yang kreatif untuk

mendapatkan solusi. Terakhir manusia mempunyai rasa kesatuan dari semua

anggota organisasi untuk membuat keputusan.

Dari anggapan dasar yang dikatakan Mc Gregor inti dari teori

hubungan manusia itu adalah pada penekanan para pekerja yang tidak hanya

untuk bekerja saja, mereka juga membutuhkan kepuasan pribadi yang dapat

juga mewujudkan tujuan dari organisasi tersebut.

3. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

a. Fungsi Produksi dan Pengaturan

Fungsi ini artinya adalah komunikasi dalam organisasi sangat

berhubungan dengan penyelesaian pekerjaan dan untuk membantu

mencapai tujuan-tujuan dari organisasi yang berorientasikan kepada

Page 39: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

26

produksi dan pengaturan. Fungsi komunikasi ini meliputi pesan yang

memungkinkan para manajer dan para anggota organisasi untuk:16

1. Menentukan sasaran dan tujuan.

2. Merumuskan bidang masalah.

3. Menilai prestasi.

4. Mengkoordinir tugas-tugas yang secara fungsional saling

bergantung.

5. Menentukan standard hasil prestasi.

6. Mengomando, menunjukkan kepada pegawai apa yang harus

dilakukan, memberi perintah.

7. Memberikan intruksi, menunjukkan kepada pegawai bagaiman

melaksanakan suatu perinah, mengembangkan prosedur, dan

memahami kebijaksanaan.

8. Memimpin dan mempengaruhi.

b. Fungsi Pembaharuan

Maksud dari fungsi ini adalah agar organisasi bisa dapat

menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam

lingkungan. Untuk itu organisasi harus membuat rencana-rencana baru.

Rencana-rencana baru itu disampaikan pada waktu pertemuan-pertemuan

pemecahan masalah dan pada waktu rapat-rapat anggota organisasi. Pesan

yang disampaikan itu termasuk kategori pesan pembaharuan.

16

Abdullah Mahmuh, Komunikasi Organisasi: Dalam Perspektif Teori dan Praktek, Malang:

UMM Pers, 2008, h. 75

Page 40: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

27

c. Fungsi Pemasyarakatan atau pemeliharaan

Fungsi ini yang meliputi dari harga diri, imbalan dan motivasi dari

para anggota organisasi. Maksud dari fungsi ini adalah bahwa sebuah

organisasi hendaknya memberikan pengalaman yang menyenangkan atau

reward kepada anggota yang berprestasi. Rewardatau imbalan itu bisa

berupa uang, prestise, status, dan pekerjaan menarik. Pemberian imbalan

dengan maksud untuk memelihara anggota supaya tidak keluar dari

organisasi tersebut.

d. Fungsi Tugas

Fungsi ini berkaitan dengan aktivitas-aktivitas komunikasi yang

berkenaan dengan tugas-tugas organisasi. Pimpinan memberikan pesan

yang mencakup semua karyawan mengenai tugas-tugas mereka dan

memberikan pesan supaya melaksanakan tugas secara efesien dan benar.

Fungsi tugas dapat dikatakan sebagai pesan yang berhubungan dengan

output sistem yang diinginkan organisasi.

e. Fungsi Perintah

Maksud fungsi ini komunikasi dapat membolehkan anggota

organisasi bertindak sesuai perintah. Hasil fungsi perintah adalah

koordinasi di antara sejumlah anggota yang saling bergantung dalam

organisasi tersebut.

Page 41: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

28

f. Fungsi Relasional

Fungsi ini menghubungkan dengan hubungan dengan sesame

anggota organisasi yang membolehkan berkomunikasi dengan semua

eleman yang ada didalam organisasi tersebut.

g. Fungsi Manajemen Ambigu

Maksud dari fungsi ini komunikasi dapat memecahkan masalah

organisasi yang ambigu. Jadi komunikasi ini menjadi alat untuk

mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan yang melekat dalam organisasi.

4. Bentuk-bentuk Komunikasi Organisasi

Adapun bentuk-bentuk dari komunikasi organisasi dalam hal ini dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

a) Komunikasi Verbal dan Non Verbal

Komunukasi verbal dan non verbal adalah bagian dari komunikasi

vertikal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang umum paling umum

yang digunakan dalam sebuah organisasi. Komunikasi verbal adalah

komunikasi yang dilakukan antara komunikator dan komunikan melalui

kata-kata atau simbol-simbol, yang disampaika baik melalui lisan

maupun tulisan. Dalam organisasi komunikasi verbal dapat

mengindentifikasi tujuan, pengembangan tingkah laku dan strategi, dan

dapat mencapi tujuan

Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang dilakukan antara

komunikator kepada komunikan yang disampaikan melalaui gerakan atau

gekstur tubuh, ekspresi tanpa diucapkan secaran lisan serta ditulis.

Page 42: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

29

Dalam organisasi komunikasi non verbal dapat meekspresikan perasaan

masing-masing anggota organisasi. Contoh pimpinan tersenyum kepada

anggota organisasi karena telah menyelesaikan pekerjaan dengan baik,

itu menandakan perasaan senang atau bahagia pimpinan kepada anggota

organisasi.

b) Komunikasi Lisan dan Tulisan

Komunikasi lisan dan tulisan merupakan jenis dari komunikasi

verbal. Komunikasi lisan adalah penyampaian pesan yang dilakukan

komunikator kepada komunikan melalui oral atau kata-kata yang

diucapkan. Dalam organisasi komunikasi lisan ini sering terjadi,

misalnya dalam sebuah rapat yang mendiskusikan tentang untuk

kemajuan organisasi. Dalam diskusi tersebut terdapat komunikasi lisan

dari pimpinan maupun anggota yang ingin menyampaikan ide atau

gagasannya.

Sedangkan komunikasi tulisan adalah proses penyampaian pesan

antara komunikator dengan komunikan melalui tulisan. Dalam organisasi

komunikasi tulisan biasanya digunakan dalam menyampaikan pesan dari

pimpinan kepada bawahan melalui surat yang diterbitkan oleh pimpinan.

Misalnya pimpinan menuliskan surat untuk kepada pegawai yang

memberitahukan bahwa besok akan ada rapat. Dalam komunikasi tulisan

juga bisa terjadi dalam memo sesama anggota.

Page 43: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

30

c) Komunikasi Ke bawah, Ke atas, dan Ke samping

Komunikasi ke bawah dan ke atas merupakan jenis komunikasi

vertikal, sedangkan komunikasi ke samping merupakan jenis komunikasi

horizontal. Komunikasi ke bawah, ke atas, dan ke samping merupakan

komunikasi yang paling sering terjadi dalam sebuah organisasi.

Komunikasi ke bawah adalah pesan yang datang dari atasan kepada

bawahannya. Pesan itu bisa berupa lisan atau tulisan. Misalnya dalam

organisasi, pimpinan berbicara dengan anggota untuk segera

menyelesaikan pekerjaan.

Komunikasi ke atas merupakan kebalikan dari komunikasi ke

bawah. Komunikasi ke atas adalah penyampaian pesan yang disampaikan

oleh anggota kepada pimpinan yang bisa disampaikan melalui lisan atau

tulisan. Pesan yang disampaikan biasanya berupa laporan prestasi kerja,

saran-saran dan rekomendasi, usulan anggaran organisasi, pendapat dan

keluhan kerja.

Komunikasi ke samping terjadi dalam sesama anggota di dalam

organisasi. komunikasi ke samping adalah penyampaian pesan yang

dilakukan oleh anggotan kepada sesama anggota lain. Komunikasi ke

samping dapat membantu untuk memperat kordinasi sesama anggota

dalam hal pekerjaan.

Page 44: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

31

C. Nilai-Nilai

1. Nilai-nilai Keislaman

Nilai merupakan sebuah pedoman yang mendasar dalam diri manusia

untuk melakukan sesuatu. Nilai secara praktis merupakan sesuatu yang

bermanfaat dan berharga dalam kehidupan sehari-hari.17

Nilai juga menjadi

tolak ukur kita dalam mengerjakan sesuatu. Nilai adalah standar dari tingkah

laku yang mengikat manusia dan sepatutnya dijalakan serta dipertahankan.

Nilai juga bagian dari potensi dari seseorang yang berada dalam dunia

rohaniah, tidak dapat dilihat, diraba, dan sebagainya. Namun nilai sangat

berpengaruh dalam setiap perbuatan dan penampilan seseorang. Dalam kamus

besar Besar Indonesia, nilai adalah sifat-sifat atau hal-hal yang berguna dan

penting bagi kemanusian. Misalnya dalam konteks keagamaan, nilai

merupakan konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga

masyarakat kepada beberapa masalah pokok di kehidupan keagamaan yang

bersifat suci sehingga menjadi pedoman tingkah lalku keagamaan warga

masyarakat bersangkutan.18

Nilai-nilai Islam dalam penerapan di organisasi biasanya terdapat

dalam nilai moral. Misalnya nilai moral tersebut dalam nilai kejujuran,

kedisiplinan, memberi layanan yang baik, ketulusan, selalu memberikan

terbaik, memiliki sangka yang baik, selalu melakukan perbaikan. Nilai-nilai

tersebut biasanya akan diterapkan di dalam suatu organisasi. Bila suatu

17

Jalaludin Rahmat dan Ahmad Zein, Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan Islam, Surabaya: Putra Al

Maarif, 1994 18

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 1988, h. 615

Page 45: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

32

organisasi menerapkan dan mendalami nilai-nilai tersebut maka organisasi

akan berjalan secara lancar dan tidak ada konflik yang berseteru.

2. Nilai-nilai Kementerian Keuangan

Nilai-nilai Kementerian Keuangan menjadi tolak ukur pegawai

dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Nilai-nilai kementrian keuangan

juga menjadi tolak ukur pegawai keuangan dalam hal sikap, etika, dll.

Penerapan nilai-nilai keutamaan Kementerian Keuangan ini menunjukkan

bahwa Kementerian Keuangan memberikan warna spesifik bagi PNS di

lingkungan Kementerian Keuangan tidak sama dengan PNS lainnya

terutama dalam hal karakter dan budaya kerja.19

Dengan

disosialisasikannya Nilai-nilai Kementerian Keuangan berarti

Kementerian Keuangan akan membangun komunitas Kementerian

Keuangan dengan profil yang berbeda dengan saat lalu. Nilai -Nilai ini

akan menjadi pondasinya oleh karenanya harus dibuat yang kuat,

mengakar, sehingga mampu menopang bangunan diatasnya, mampu

menahan kalau ada goncangan sehingga bangunan tersebut tidak roboh.20

Sebagian nilai-nilai Kementerian Keuangan diambil dari nilai-nilai

Keislaman. Contoh dalam nilai kejujuran yang terdapat dalam nilai

Integritas yang ada didalam nilai-nilai Kementerian Keuangan. Seseorang

19

Memahami Pentingnya Nilai-nilai Kementerian keuangan, diakses pada tanggal 2 Januari 2014

jam 10.30 dari http://www.bppk.depkeu.go.id/webpajak/index.php/layanan-diklat/seputar-

diklat/1340-memahami-pentingnya-nilai-nilai-kementerian-keuangan-

20

Memahami Pentingnya Nilai-nilai Kementrian keuangan, diakses pada tanggal 2 Januari 2014

jam 10.40

darihttp://www.bppk.depkeu.go.id/webpegawai/attachments/578_KUPASAN%20ATAS%20NIL

AI.pdf

Page 46: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

33

Muslim juga harus bekerja secara profesional sehingga tidak terjadinya

perbuatan yang tercela itu juga terdapat dalam nilai profesional yang ada

di nilai-nilai Kementerian Keuangan. Dalam melayani masyarakat BPPK

juga harus melayani dengan baik, ramah, dan tepat waktu, dalam melayani

dengan juga terdapat dalam nilai pelayanan yang ada di nilai-nilai

Kementerian Keuangan. Memang sebagian nilai-nilai Kementerian

Keuangan diambil dari nilai-nilai Keislaman.

Nilai-nilai tersebut akan menjadi tugas penting bagi bidang

kepegawaian di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan dalam

menerapkan kepada pegawai. Jika nilai-nilai tersebut tertanam baik dalam

diri PNS di Kementerian Keuangan maka kinerja dari PNS tersebut jauh

dari kata buruk.

Dalam kelima nilai-nilai Kementerian Keuangan tersebut terdapat

sepuluh perilaku utama yang dapat mewujudkan nilai-nilai Kementerian

Keuangan tersebut. Sepuluh Perilaku utama itu adalah21

:

1. Bersikap tulus, jujur, dan dapat dipercaya.

2. Menjaga martabat dan tidak melakukan hal-hal tercela.

3. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas.

4. Bekerja dengan hati

5. Memiliki sangka baik, saling percaya, dan menghormati

6. Menemukan dan melaksanakan solusi terbaik.

21

Memahami Pentingnya Nilai-nilai Kementerian keuangan, diakses pada tanggal 6 Mei

2014 jam 16:33 dari http://www.bppk.depkeu.go.id/webpajak/index.php/layanan-diklat/seputar-

diklat/1340-memahami-pentingnya-nilai-nilai-kementerian-keuangan-

Page 47: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

34

7. Melayani dengan berorientasi kepada kepuasan pemangku

kepentingan.

8. Bersikap proaktif dan cepat tanggap.

9. Melakukan perbaikan terus-menerus.

10. Mengembangkan inovasi dan kreativitas.

Sepuluh perilaku utama dari Nilai-nilai Kementerian Keuangan

tersebut yang akan membuat pegawai di Kementerian Keuangan memiliki

Nilai-nilai Kementerian Keuangan.

D. Pendalaman Nilai-nilai Keislaman

Pendalaman nilai-nilai Keislaman adalan proses,cara dan perbuatan yang

bertujuan untuk mendalamkan nilai-nilai Keislaman. Proses, cara, dan

perbuatan mendalamkan nilai-nilai Keislaman bisa dilakukan dengan

mengadakan kegiatan rohani, program-program rohani yang mendukung dalam

mendalamkan nilai-nilai Keislaman.

Dalam sebuah organisasi pendalaman nilai-nilai Keislaman sangat perlu

untuk menanamkan moral dan akhlak yang baik kepada anggota organisasi

guna untu menghindari perbuatan yang tercela seperti korupsi. Nilai-nilai

Keislaman yang didalamkan di organisasi biasanya berupa nilai moral dan

ahlak seperti kejujuran, kedisiplinan, amanah. Tujuan mendalamkan nilai-nilai

Keislaman di organisasi adalah seperti yang dikatakan di atas untuk membuat

anggotanya yang mempunyai moral dan akhlak yang baik sehingga terhindar

dari perbuatan tercela dan dapat mewujudkan tujuan organisasi.

Page 48: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

35

BAB III

GAMBARAN UMUM BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEUANGAN (BPPK)

A. Sejarah Terbentuknya Badan Pendidikan dan Keuangan (BPPK)

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) terbentuk bermulai

dari Kementerian Keuangan yang kekurangan tenaga ahli dan terampil di

bidang keuangan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah

pada saat itu menyelenggarakan program pendidikan baik di dalam Negeri

maupun di luar Negeri.

Pada waktu masa lampau tenaga ahli keuangan jumlahnya sangat

sedikit. Sementara itu, sejak tahun 1950 tenaga-tenaga ahli Belanda sudah

mulai pulang ke negeri mereka, sehingga Kementerian Keuangan banyak

mengalami kesulitan dalam menjalankan fungsinya.1 Pada saat itu pemerintah

menyadari bahwa perlu adanya tenaga ahli dan terampil dibidang keuangan,

sehingga tahun 1956 dan tahun 1960 Kementerian Keuangan mengirimkan

pegawai-pegawainya untuk mengikuti pendididikan tinggi di luar Negeri.

Pendidikan tinggi yang diikuti oleh pegawai Kementerian Keuangan adalah

Ajun Akuntan Negara dan Ajun Akuntan Pajak dan pabean tahun 1956

Akademi Thesauri Negara pada tahun 1960.

1Sejarah Pendidikan Keuangan di Kementerian Keuangan, diakses pada tanggal 13 Mei 2014

jam 12.41 dari http://www.bppk.kemenkeu.go.id/index.php/id/tentang-bppk--profil-

instansi/sejarah-bppk-perkamen-tua

Page 49: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

36

Dari pengamatan yang timbul dan hilangnya suatu pendidikan yang

sejak waktu lampau maka sejarah pendidikan keuangan pada Kementerian

Keuangan dapat digolongkan menjadi:2

1. Pendidikan Jangka Panjang Dan Pendek Pada Masa Sebelum BPLK

a. Pendidikan Jangka Panjang

1) Akademi Pajak dan Pabean (AP2)

Akademi ini didirikan pada 25 November tanggal 1957,

didirikannya akademi ini dengan maksud untuk mendidik calon-

calon “inspector”. Namun akademi ini dibubarkan pada tanggal 5

Oktober 1959.

2) Kursus Thesauri Negara

Sekolah ini didirikan pada tanggal 7 November 1958,

didirikan untuk menyediakan tenaga ahli di bidang Keuangan

Negara dalam rangka pelimpahan tugas administrasi Negara.

3) Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Negara (STIKN)

Setelah Akademi Pajak dan Pabean dibubarkan untuk

memenuhi tenaga-tenaga ahli dibidang keuangan sehingga

Kementerian Keuangan dengan ini lembaga keuangan mendirikan

Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Negara (STIKN) pada tanggal 31

Desember. Sekolah ini mempunyai empat jurusan yaitu jurusan

Pajak Umum, Bea dan Cukai, Kebendaharaan Umum, dan

Akuntansi dengan pendidikan selama lima tahun yang meliputi tiga

2Sejarah Pendidikan Keuangan di Kementerian Keuangan, diakses pada tanggal 13 Mei

2014 jam 12.55 dari http://www.bppk.kemenkeu.go.id/index.php/id/tentang-bppk--profil-

instansi/sejarah-bppk-perkamen-tua

Page 50: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

37

tingkat pendidikan yaitu pendidikan persiapan, pendidikan umu,

dan pendidikan umum. Mahasiswa yang berhasil lulus diakhir

pendidikan di sekolah ini akan mendapatkan ijazah dan

mendapatkan gelar sarjana. Mahasiswa STIKN dapat digolongkon

menjadi:

1. Mahasiswa yang diterima dari umum yang kemudian berstatus

ikatan dinas;

2. Mahasiswa yang berstatus pegawai negeri, yaitu mereka yang

semula sudah bekerja pada suatu jawatan dalam lingkungan

Departemen Keuangan

3. Berdasarkan S.K. Menteri Keuangan Nomor : 175403/UP/X,

dapat juga diterima sebagai mahasiswa STIKN adalah para

pegawai di lingkungan Departemen Keuangan yang telah

memperoleh pendidikan istimewa selama 2 ½ tahun atau 3

tahun sesudah SMA

Setelah lulus dari STIKN mahasiswa ini akan menjadi :

1. Penilik Pajak atau Penilik Pabean atau lain pejabat yang

berpangkat sederajat atau lebih tinggi;

2. Penata Pajak atau Pemeriksa Pabean Kepala atau lain pejabat

yang berpangkat sederajat atau lebih tinggi;

3. Ajun Akuntan yang lulus dari kursus Jabatan Ajun Akuntan;

4. Penata Keuangan yang lulus dari kursus Thesauri Negara.

Page 51: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

38

4) Akademi Thesauri Negara (ATN)

Kementerian Keuangan dalam hal ini lembaga keuangan

Negara menyadari bahwa Perguruan Tinggi lain belom

menghasilkan tenaga-tenaga ahli yang cakap dalam bidang

keuangan, sehingga Kementerian Keuangan pada tanggal 7 April

1960 merubah Kursus Thesauri Negara menjadi Akademi

Thesauri Negara (ATN).

Lama pendidikan Akademi Thesauri Negara adalah tiga

tahun yang terbagi atas tiga tingkatan pendidikan yaitu tingkat

persiapan selama satu tahun, tingkat II selama satu tahun, dan

sarjana muda selama satu tahun. Pegawai yang dapat masuk

akademi ini adalah pegawai yang mempunyai jabatan sebagai

penata keuangan dalam golongan E2/II/P.G.P.N. 1955 dan yang

memenuhi persyaratan yang dipilih oleh Thesauri Jendral.

5) Akademi Dinas Pemeriksa Keuangan (ADPK)

Akademi Dinas Pemeriksa Keuangan (ADPK) didirikan

pada tanggal 30 September 1963, akademi ini adalah perluasan dari

kursus tinggi pengawas keuangan. Disamping kursus tersebut

adapula kursus pemeriksa keuangan yang pada akhir berganti nama

menjadi Sekolah Dinas Pemeriksa Keuangan (SDPK) yang lama

pendidikannya dua tahun.

Seperti pendidikan lainnya, lama pendidikan di akademi ini

selama tiga tahun dan mempunyai dua jurusan yaitu jurusan

Page 52: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

39

umum dan jurusan perusahaan yang ditentukan setelah mahasiswa

tersebut melampui tingkat II. Pada akhir pendidikan para lulusan

dari akademi ini wajib untuk mengikuti ujian negara untuk

mendapatkan gelar Bakaloriat.

6) Pendidikan Tenaga Akuntan

Pendidikan Tenaga Akuntan ini dibagi menjadi :

a) Kursus Jabatan Ajun Akuntan

Kursus ini didirikan pada tanggal 31 Juli 1952 yang

mempunyai dua jurusan yaitu Ajun Akuntan Pajak (AAP)

yang dikelola oleh Jawatan Akuntan Pajak dan

diselenggarakan di Jakarta. Jurusan kedua Ajun Akuntan

Negara yang dikelola oleh Jawatan Akuntan Negara dan

diselenggarakan di Bandung.

b) Kursus Jabatan Pembantu Akuntan

Pada tahun 1959 di Bandung diadakan Kursus Jabatan

Pembantu Akuntan. Kursus ini dilaksanakan untuk memenuhi

tenaga pembantu akuntan. Kursus ini dilaksanakan selama 12

bulan dengan penekan materi pelajaran pada Tata Buku dan

Hitung Dagang. Lulusan kursus mendapat ijazah Bond A dan

B. Kursus ini diselenggarakan dan dikelola oleh Jawatan

Akuntan Negara.

Page 53: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

40

c) Akademi Jabatan Ajun Akuntan (ADAA)

Akademi ini dibentk pada tanggal 24 Agustus 1960 yang

diselenggarakan oleh Jawatan Akuntan Negara di Bandung.

Lulusan akademi ini akan diangkat sebagai ajun akuntan dan

digaji menurut golongan E ruang PGPN 1961.

d) Akademi Ajun Akuntan Negara (A3N) dan Akademi Ajun

Akuntan Pajak (A3P)

Pada tanggal 17 Mei 1965 Akademi Jabatan Ajun

Akuntan dirubah menjadi Akademi Ajun Akun Negara yang

diselenggarakan oleh Direktorat Akuntan Negara di Bandung,

Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Ujung Pandang,

Ambon. Sedangkan Akademi Ajun Akuntan Pajak

diselenggarakan di Palembang, Jakarta dan Bandung oleh

Direktorat Pajak.

7) Akademi Perbendaharaan Negara (APBN)

Sebelum akademi ini berdiri sudah ada pendidikan untuk

pegawai yang menangani perbendaharaan Negara. Misalnya

kursus-kursus perbendaharaan Negara pada tahun 1950. Pada tahun

1952 untuk memenuhi pegawai yang terampil dan cakap dalam

bidang perbendahaaran Negara maka Kementerian Keuangan

mendirikan pendidikan pendidikan teknis di bidang Pengelolaan

Keuangan Negara (P3KN) untuk para tenaga menengah (SMP).

Sedangkan untuk menjadi Kepala Kantor minimal harus

Page 54: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

41

mempunyai pendidikan SLTA yang disamakan golongan II/a.

pendidikan ini diselenggarakan di Palembang, Medan, Surabaya,

Ujung Pandang dan Banjarmasin.

Pada tahun 1964 berdiri pendidikan Kursus Jabatan Penata

Perbendaharaan (KDPP). Karena lulus KDPP itu sulit diterima

oleh STIKN dan ATN sehingga KDPP merubah nama menjadi

Akademi Perbendaharaan Negara berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Urusan Anggaran Negara R.I. tanggal 1 November 1965.

8) Institut Ilmu Keuangan (IIK)

Institut Ilmu Keuangan (IIK) didirikan pada tanggal 6 Mei

1967. Tujuan didirikannya IIK adalah untuk mendidik pegawai

negeri menjadi seorang yang ahli di bidang Anggaran, Perpajakan,

Bea dan Cukai serta Akuntansi dan untuk Menciptakan tipe sarjana

spesialis dengan latar belakang pengetahuan yang luas. IIK

mempunyai 4 jurusan Kebendaharaan Umum, Pajak Umum, Bea &

Cukai dan Akuntansi, dan merupakan pengintegrasian beberapa

perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Keuangan dan

Bepeka. Pengintegrasian perguruan tinggi itu antara lain:

a) Akademi Thesauri Negara diintegrasikan ke institut Ilmu

Keuangan Jurusan Kebendaharaan Umum;

b) Akademi Perbendaharaan Negara diintegrasikan ke IIK

Jurusan Kebendaharaan Umum;

Page 55: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

42

c) Akademi Dinas Pemeriksa Keuangan untuk Jurusan Umum

diintegrasikan ke IIK Jurusan Kebendaharaan Umum;

d) Akademi Dinas Pemeriksa Keuangan jurusan perusahaan

diintegrasikan ke IIK Jurusan Akuntansi;

e) Akademi Ajun Akuntan Pajak diintegrasikan ke IIK Jurusan

Pajak Umum;

f) Akademi Ajun Akuntan Negara diintegrasikan ke IIK Jurusan

Akuntansi;

g) Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Negara diintegrasikan ke IIK

sesuai dengan jurusannya masing-masing.

Pendidikan IIK berlangsung selama 5 tahun yang dibagi

menjadi 2 tingkat yaitu tingkat Balakoriat dan Sarjana. Pada masa

pendidikan antara tingkat Balakoriat dan sarjana terdapat masa

praktek selama 2 tahun. Hanya mahasiwa yang memiliki nilai rata-

rata 7 di tingkat Balakoriat yang dapat meneruskan tingkat IV tanpa

melampaui praktek. Mahasiswa IIK adalah lulusan SLA atau

sederajat yang memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh

Kementerian Keuangan.

IIK telah mendapat tanggapan positif dari Universitas

Indonesia dan Falkutas Ekonomi Universitas Indonesia dengan

menyatakan bahwa :

a) Keuangan Negara merupakan ilmu tersendiri.

Page 56: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

43

b) Kenyataan adanya gap ilmiah yang dialami sarjana lain (bukan

sarjana keuangan) dalam menghadapi tugas administrator

keuangan.

c) IIK bertingkat dan berstruktur Universitas.

d) Peraturan Pelaksanaan dan Syarat Penerimaan ditetapkan S.K.

Menteri Keuangan yang setiap tahun disesuaikan dengan

kebutuhan dan kemampuan.

b. Pendidikan Jangka Pendek

1) Pendidikan dan Latihan di Direktorat Jenderal Anggaran

Pendidikan dan Latihan ini berlangsung selama dua tahun yang

diikuti pegawai Ditjen Anggaran. Selain pegawai dari Ditjen

Anggaran, pegawai dari Kementerian Keuangan dan pegawai di

luar Kementerian Keuangan dapat mengikuti pendidikan dan

latihan ini. Peserta dari diklat ini adalah pegawai yang berijazah

SMP dan setelah lulus akan diangkat menjadi golongan II/a.

Penyelenggaraan diklat ini berganti-ganti, yaitu dari tahun 1952-

1958 oleh Thesauri Negara dan tahun 1958-1966 oleh Direktorat

Perbendaharaan Negara dan Tata Laksana Negara.

2) Pendidikan dan Latihan di Direktorat Jendral Pajak

Sejak tahun 1969 Ditjen Pajak mempunyai suatu lembaga

diklat sendiri. Lembaga tersebut dibentuk 2 Desember 1969 yang

dengan nama lembaga Perguruan Karyawan Tinggi (Penkati).

Tugas dari lembaga ini adalah memberikan pendidikan dan latihan

Page 57: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

44

bagi pegawai-pegawai yang menduduki atau yang akan

dipersiapkan untuk tugas-tugas staf dan pimpinan.

3) Pendidikan dan Latihan di Direktorat IuranPembangunan Daerah

(Ipeda)

a) Pendidikan Penilik Ipeda

Pada tanggal 14 Maret 1956 telah diselenggarakan Kursus

Penilik Tanah Milik. Tanggal 27 Juni 1967 kursus ini berganti

nama dengan Kursus Penilik Ipeda.

b) Kursus Pengaturan Ukur Ipeda

Tanggal 13 Juni 1968 diselenggarakan Kursus Pengaturan

Ipeda. Pendidikan pada Direktorat Ipeda ini diurus oleh suatu

seksi pada Sekretaris/Direktorat Ipeda.

4) Pendidikan dan Latihan di Direktorat Bea dan Cukai

Direktorat Bea dan Cukai memiliki unit-unit diklat yang

berada di sekretaris Ditjen Bea dan Cukai yang setingkat dengan

bagian. Tugas dan fungsi unit diklat adalah untuk menangani

penyelaranggara diklat oleh pegawai yang berada di Dijten Bea

dan Cukai. Pada tanggal 5 Juli 1969 bagian diklat yang berada di

sekretaris Ditjen Bea dan Cukai berubah tingkat menjadi Pusat

Pendidikan dan Latihan yang setingkat dengan dinas pada suatu

Direktorat yang disingkat dengan Puspla Ditjen Bea dan Cukai.

Tugas dan fungsi Puspla ini sama seperti terdahulunya yaitu

Page 58: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

45

menyelenggarakan diklat kepada pegawai yang berada di Ditjen

Bea dan cukai.

5) Pendidikan dan Latihan di Bidang Pengawasan Keuangan

Pendidikan dan latihan ini penguasaannya di bawah Ditjen

Pengawasan Keuangan Negara yang dilaksanakan oleh Sekretariat

Ditjen Pengawasan Keuangan Negara. Jenis Pendidikan yang

dilaksanakakan adalah :

a) Penataran Tenaga Pembantu Akuntan.

b) Penataran Lanjutan Tenaga Pengawas (Inspektur).

c) Latihan Persiapan Kerja.

d) Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Ijazah.

2. Lahirnya Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK)

Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK) didirikan pada

tahun 1975 dengan Keputusan Presiden RI Nomor 44 tahun 1974 tentang

pokok-pokok organisasi departemen yang diikuti dengan Keputusan

Presiden Nomor 405/MK/6/4/1975 tentang Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Departemen Keuangan, pertama kali terbentuk BPLK ini meliputi:

a. Sekretariat Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan

b. Pusdiklat Kebendaharaan Umum

c. Pusdiklat Perpajakan

d. Pusdiklat Bea dan Cukai

e. Pusdiklat Pengawasan

Page 59: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

46

Dengan adanya BPLK ini maka secara praktis pelaksanaan

pendidikan dan latihan yang tadinya ditangani oleh masing-masing

Direktorat Jendral, sekarang berada ditangan BPLK ini. BPLK yang

merancang dan melaksanakan semua pendidikan dan latihan Ditjen yang

berada di Kementerian Keuangan. Pendidikan dan latihan yang

dilaksanakan BPLK antara lain:

a. Diklat Persiapan Kerja

b. Diklat Penyesuaian

c. Diklat Penjejangan

d. Diklat Keahlian

e. Diklat Khusus

f. Diklat Penataran & Penyegaran

g. Diklat di Luar Badan

h. Diklat Penyuluhan

i. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

3. Perkembangan Organisasi Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan

(BPPK)

Organisasi BPLK ini berkembang demi mengikuti perubahan

lingkungan dan tuntutan yang dihadapi. Susunan organisasi BPLK

berdasarkan Kepmenkeu Nomor 998/MK/5/7/1976 adalah sebagai berikut:

a. Sekretariat Badan

b. Pusdiklat Kebendahaaan Umum

c. Pusdiklat Perpajakan dan Ipeda

Page 60: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

47

d. Pusdiklat Bea dan Cukai

e. Pusdiklat Pengawasan

f. STAN

Pekembangan BPLK terus belanjut karena dengan semakin

banyaknya tugas BPLK yang menyelenggarakan pendidikan dan latihan

kepada pegawai di Kementerian Keuangan. Keputusan Menteri Keuangan

Nomor 97/KMK.01/1981 tentang susunan BPLK dimana berubah

Pusdiklat Kebendaharaan Umum diganti namanya menjadi Pusdiklat

Anggaran, dan muncul Pusdiklat baru yaitu Pusdiklat Keuangan Umum.

Tugas dari Pusdiklat Keuangan Umum ini yaitu untuk menyelenggarakan

pendidikan dan latihan kepada pegawai-pegawai di Sekretariat Jenderal,

Inspektorat Jenderal, Ditjen Moneter Dalam Negeri, BPUN, Perjan

Pegadaian dari BPLK sendiri. Sehingga susunan organisasi BPLK berubah

menjadi:

a. Sekretariat Badan

b. Pusdiklat Anggaran

c. Pusdiklat Perpajakan dan Ipeda

d. Pusdiklat Bea dan Cukai

e. Pusdiklat Pengawasan

f. Pusat Latihan & Pendidikan Akuntan

g. Pusdiklat Keuangan Umum

Perubahan susunan organisasi tersebut disebabkan oleh:

a) Pusdiklat Kebendaharaan Umum berubah menjadi Pusdiklat Anggaran

Page 61: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

48

b) Pusdiklat Keuangan Umum terbentuk

c) STAN tetap berada dalam struktur organisasi BPLK yaitu Pusat

Latihan dan Pendidikan Akuntan

BPLK terus mengembangkan organisasinya dengan membuat

program diploma. Program diploma ini dibentuk dengan tujan untuk

menambah tenaga-tenaga ahli yang cakap di bidang bidang Anggaran,

Perpajakan, Ipeda, Bea dan Cukai, Pegadaian dan Akuntansi dari

lingkungan Kementerian Keuangan. Terdapat 12 program diploma yang

diselenggarakan oleh BPLK dan 12 program diploma yaitu:

a. Program Diploma II Keuangan Spesialisasi Anggaran

b. Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Anggaran

c. Program Diploma II Keuangan Spesialisasi Pajak

d. Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Pajak

e. Program Diploma II Keuangan Spesialisasi Ipeda

f. Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Ipeda

g. Program Diploma II Keuangan Spesialisasi Bea dan Cukai

h. Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Bea dan Cukai

i. Program Diploma II Keuangan Spesialisasi Pegadaian

j. Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Analis Efek

k. Program Diploma II Keuangan Spesialisasi Akuntansi

l. Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Akuntansi

Program pendidikan diploma dari nomor 1 sampai 9 dilaksanakan dan

berpusat di kota Malang, Jawa Timur. Dengan terbentuknya program ini

Page 62: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

49

maka BPLK mengalami perubahan kembali. Berdasarkan Keputusan

Presiden Nomor 15 tahun 1984 perubahan itu antara lain terpisahnya

Pusdiklat Pengawasan yang bergabung dengan Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan dan timbulnya Pusdiklat pegawai yang

menangani Pimpinan Administrasi (SEPA) dan Penataran Keterampilan

Manajemen (PKM) bertempat di Magelang – Jawa Tengah. Dari

perubahan tersebut maka organisasi BPLK terdiri dari:

a. Sekretariat Badan

b. Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai

c. Pusat Pendidikan dan Latihan Anggaran

d. Pusat Pendidikan dan Latihan Perpajakan dan IPEDA

e. Pusat Pendidikan dan Latihan Bea dan Cukai

f. Pusat Pendidikan dan Latihan Keuangan Umum

Setelah mengalami beberapa perubahan dalam BPLK, sehingga

pada tahun 2001 dengan ditetapkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor

2/KMK.01/2001, nama BPLK berubah menjadi Badan Pendidikan dan

Pelatihan Keuangan (BPPK) dengan susunan sebagai berikut:

a. Sekretariat Badan

b. Pusdiklat Pegawai

c. Pusdiklat Anggaran

d. Pusdiklat Perpajakan

e. Pusdiklat Bea dan Cukai

f. Pusdiklat Keuangan Umum

Page 63: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

50

Setelah berganti nama dari BPLK menjadi BPPK, organisasi ini

terus melakukan perubahan. Perubahan tersebut dengan maksud untuk

memperoleh pegawai-pegawai yang ahli dalam bidangnya dan untuk

membuat organisasi ini menjadi semakin baik kedepannya.

B. Visi dan Misi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

1. Visi

Visi dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) adalah

menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan yang terbaik dan menghasilkan

sumber daya manusia yang ahli dan terampil dan kekayaan negara

amanah, profesional, berintegritas tinggi, dan bertanggung jawab.

2. Misi

Misi dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan adalah sebagai

berikut:3

a) Melaksanakan dan menyelenggarakan pengembangan sumber daya

manusia kekayaan Negara dan pengelolaan keuangan dengan

pendidikan dan pelatihan

b) Meningkat kegiatan penilitian di bidang pengembangan sumber daya

alam serta bidang keuangan dan kekayaan Negara.

c) Melanjutkan reformasi birokrasi BPPK

d) Mewujudkan tata kelola yang baik di BPPK

3Visi dan Misi, diakses pada tanggal 23 Mei 2014 jam 10.22 dari

http://www.bppk.kemenkeu.go.id/index.php/id/tentang-bppk--profil-instansi/visi-dan-misi--kami-

persisten

Page 64: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

51

C. Tugas dan Fungsi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

1. Tugas

Sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan di Kementerian

Keuangan sudah jelas bahwa tugas dari BPPK adalah

menyeleranggarakan, melaksanakan pendidikan dan pelatihan kepada

pegawai di lingkungkan Kementerian Keuangan. Namun, sekarang tugas

dari BPPK bukan hanya melaksanakan pendidikan dan pelatihan kepada

pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan tapi BPPK juga

mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan pendidikan dan

pelatihan kepada pegawai di Kementerian atau Badan masyarakat lainnya.

Itu dilaksanakan karenayang memanfaatkan ilmu kekayaan Negara tidak

hanya pegawai Kementerian Keuangan saja tetapi pegawai Kementerian

Lainnya, Pemda, misalnya kebijakan pajak, pengadaan barang dan jasa.4

2. Fungsi

Adapun fungsi BPPK antara lain:5

a) Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pendidikan dan

pelatihan di bidang keuangan negara

b) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan negara

c) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pendidikan dan

pelatihan di bidang keuangan negara

4Diambil dari wawancara dengan Bapak Wawan iswandi Kepala Subbagian Komunikasi

Publik Bagian TeknologiInformasi dan Komunikasi pada tanggal Rabu 4 Mei 2014

5Tugas dan Fungsi, diakses pada tanggal 23 Mei 2014 jam 10.45 dari

http://www.bppk.kemenkeu.go.id/index.php/id/tentang-bppk--profil-instansi/tusi-bppk--tugas-dan-

fungsi

Page 65: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

52

d) Pelaksanaan administrasi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.

D. Struktur Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Suatu organisasi pasti mempunyai sebuah struktur organisasi. Struktur

organisasi dibentuk agar para pegawai mempunyai pekerjaan yang tetap dan

sistematis. BPPK itu sendiri adalah unit ekselon I dibawah dari Kementerian

Keuangan. Organisasi BPPK mempunyai delapan unit ekselon II, yaitu

Sekretariat Badan, Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) ,

Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan (AP), Pusdiklat Pajak, Pusdiklat Bea

dan Cukai (BC), Pusdiklat Keuangan Umum (KU), dan Pusdiklat Kekayaan

Negara dan Perimbangan Keuangan (KNPK), serta Sekolah Tinggi Akuntansi

Negara (STAN). BPPK juga mempunyai unit ekselon III yaitu Balai Diklat

Keuangan yang mempunyai sebelas tempat di daerah Indonesia, yaitu Medan,

Pekanbaru, Palembang, Cimahi, Yogyakarta, Malang, Denpasar, Pontianak,

Balikpapan, Makassar, dan Manado. Gambaran struktur organisasi dari BPPK

bisa dilihat dalam lampiran.

E. Sekretariat Badan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

1. Gambaran Umum Sekretariat Badan

Sekretariat Badan adalah unit ekselon II yang berada di organisasi

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK). Sekretariat Badan ini

sebagai unit pembantu, pendukung, penyelenggara pendidikan dan

pelatihan di Pusdiklat, STAN, dan Balai diklat. Dukungan itu berupa

pengaturan kebijakan, melakukan pengaturan diklat, melakukan

Page 66: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

53

pembinaan terhadap pusdiklat dan balai.6 Kebijakan itu terkait dengan

kebijakan organisasi, kebijakan mengenai pengelolaan keuangan di BPPK

bagian keuangan, kebijakan mengenai kebijakan informasi dan teknologi

di bagian TIK, kebijakan pengadaan barang dan jasa.7

Sekretariat Badan di BPPK membawahi lima ekselon III, yaitu

Kepala Bagian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Kepala

Bagian Organisasi dan Tata Laksana (OTL), Kepala Bagian Umum,

Kepala Bagian Keuangan dan Kepala Bagian Kepegawaian. Sekretariat

Badan itu adalah unit yang memvalidasi semua program diklat yang

dilakukan Pusdiklat di Kementerian Keuangan. Validasi itu dilakukan agar

semua program diklat tersebut dapat sesuai dengan standar yang ada dan

sarana prasana dalam diklat dapat dipenuhi. Semua program diklat itu

nanti akan dibuatkan laporannya oleh Sekretariat Badan secara berkala.

2. Tugas Sekretariat Badan

Selain memvalidasi semua program diklat yang diaksanakan oleh

Pusdiklat di Kementerian Keuangantugas sekretariat badan juga

mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis (renstra), rencana kerja

(renja), rencana kerja tahunan (RKT), indikator kinerja utama (IKU),

LAKIP, dan rencana kerja anggaran kementerian/lembaga(RKA K/L)

BPPK.8 Sekretariat juga membina administrasi dan pengembangan

kompetensi SDM, melakukan pembinaan kepada pelaksana urusan

6Diambil dari wawancara dengan Bapak Wawan Iswandi sebagai Kepala Subbagian

Teknologi Informasi dan Komunikasi di BPPK pada tanggal 14 Mei 2014 7Ibid

8Sekretariat Badan , diakses pada tanggal 26 Mei 2014 jam 12.14 dari

http://www.bppk.kemenkeu.go.id/index.php/id/2011-05-01-13-07-15/sekretariat-badan

Page 67: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

54

keuangan, koordinasi dan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan

aparat pengawasan, pengelolaan, dan penyajian data dan informasi

pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan, pelaksanaan urusan

hubungan masyarakat, pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, dan

pengelolaan aset BPPK secara optimal.9

3. Kegiatan Sekretariat Badan

Kegiatan yang dilakukan Sekretariat Badan di lingkungan BPPK

bermacam-macam. Tidak hanya mengurusi kegiatan diklat tetapi kegiatan

umum di Sekretariat Badan juga juga dilakukan. Kegiatan rohani dan

umum pun dilaksanaka oleh Sekretariat Badan di BPPK. Kegiatan rohani

yang biasa dilakukan adalah setelah Sholat Zhuhur dan Ashar

dilakukannya pembacaan dan pembahasaan Hadist. Dalam kegiatan

tersebut pegawai yang mengerti hadist atau mendatangkan ustad akan

membaca dan membahas Hadist dan akan diimplikasi kan didunia kerja

dan dunia nyata. Kegiatan itu berlangsung setiap hari dan seperti dikatakan

di atas diadakan setelah Sholat Zhuhur dan Ashar.

Kegiatan rohani lain yang dilakukan oleh Sekretariat Badan adalah

biasanya dinamakan SIDIG atau Siar Islam Digital. SIDIG ini biasanya

dilaksanakan hanya di bulan Ramadhan saja. Seperti singkatanya Siar

Islam Digital, SIDIG disiar lewat internet yang diunggah diweb BPPK itu

sendiri. Dalam SIDIG ada Ada pembacaan murotal, pemutaran film-

9Sekretariat Badan , diakses pada tanggal 26 Mei 2014 jam 12.14 dari

http://www.bppk.kemenkeu.go.id/index.php/id/2011-05-01-13-07-15/sekretariat-badan

Page 68: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

55

filmislam, ceramah, kultum pokoknya selama empat jam setiap hari

selama bulan Ramadhan.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Sekretariat Badan ini dengan

maksud untuk menerapkan nilai-nilai Keislaman. Kegiatan-kegiatan

tersebut guna untuk menyadarkan kembali kepada pegawai bahwa

pentingnya agama itu di kehidupan sehari-hari. Kegiatan tersebut juga

membantu pegawai dalam mengartikan arti hidup dalam kehidupan sehari-

hari.

Page 69: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

56

BAB IV

BENTUK KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN KEUANGAN (BPPK) DALAM PENDALAMAN NILAI-

NILAI KEISLAMAN

A. Pendalaman Nilai-nilai Keislaman melalui Komunikasi Vertikal

1. Konsep Pendalaman Nilai Salam Melalui Program Budaya Senyum,

Salam, Sapa

Komunikasi vertikal atau bisa dikatakan komunikasi ke bawah dan

komunikasi ke atas. Komunikasi ke bawah adalah komunikasi yang dilakukan

atasan kepada bawahan dengan memberikan suatu pesan yang berupa

intruksi, anjuran, perintah. Komunikasi ke atas adalah komunikasi yang

dilakukan bawahan kepada atasan. Komunikasi itu berupa laporan pekerjaan

atau sekedar sharing. Dalam pendalaman nilai-nilai Keislaman yang

dilakukan oleh BPPK kepada pegawai melalui komunikasi vertikal itu dengan

membuat suatu program budaya. Seperti pernyataan kepala bagian TIK yang

menyatakan bahwa:

“Dalam mengimplementasikan kita mempunyai program

budaya yaitu 3S atau bisa dikatakan (Senyum, Salam, Sapa), kita

juga diwajibkan memberikan informasi minimal satu orang setiap

hari, kemudian dalam rapat kita diharuskan datang lima menit

sebelum acara”1

Jadi dalam komunikasi vertikal pimpinan atau kepala bagian

ingin para pegawai mempunyai sikap yang baik, mempunyai

wawasan yang luas dan disiplin. “Terus senyum, salam, sapa itu

1Wawancara mendalam dengan Bapak Wawan Iswandi sebagai Kepala Subbagian

Teknologi Informasi dan Komunikasi di BPPK pada tanggal 14 Mei 2014

Page 70: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

57

kan sudah dilaksanakan, sebenarnya Rasulullah SAW mengatakan

senyum dihadapan saudaramu adalah sedekah, seperti itu”2

Tiga salam setiap hari yaitu senyum, salam, dan sapa dalam program

budaya yang mengajarkan keramahan kepada pegawai. Telah diajarkan oleh

Agama Islam bahwa sesama manusia harus saling ramah atau rendah hati.

Senyum, salam, sapa juga dapat mempererat tali silahturahmi sesama pegawai

sehingga tidak terjadinya perselisihan antar pegawai. Dalam tiga salam setiap

hari tidak hanya komunikasi vertikal yang terdapat di dalamnya, namun juga

terdapat komunikasi verbal, non verbal, dan lisan. Dalam komunikasi verbal

terdapat dalam salam dan sapa dan juga terdapat komunikasi lisan dalam dan

salam itu karena mengucapkan salam dan sapa secara lisan. Komunikasi non

verbal terlihat pada senyum pegawai terhadap pegawai lain. Dalam senyum,

salam, sapa mengajarkan bahwa pegawai harus saling menghormati dengan

sesama pegawai lain. Dan Rasulullah juga mengajarkan kita untuk tersenyum

kepada siapa pun. Karena Rasulullah juga mengatakan senyum di depan

saudaramu adalah sedekah. Sehingga senyum diwajibkan pegawai dengan

pegawai lain.

2. Konsep Pendalaman Nilai Kedisiplinan Melalui Program Budaya Two

Minute Before

Seperti yang dinyatakan di atas bahwa para pegawai BPPK selalu

diajarkan untuk disiplin dan tidak membuang waktu. Menurut pegawai

saudara Hepy Dwi Prasetyo yang menyatakan

2Wawancara mendalam dengan Hepy Dwi Prasetyo sebagai pegawai bagian

Kepegawaian di BPPK pada tanggal 28 Mei 2014

Page 71: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

58

”Two Minute Before kita harus datang sebelum acara

dimulai, secara tidak langsung kita diajarkan untuk disiplin”3

Two Minute Before adalah program budaya BPPK yang mewajibkan

pegawai harus hadir dalam acara dua menit sebelum acara dimulai. Secara

tidak langsung program budaya tersebut mengajarkan kepada pegawai untuk

disiplin dalam penggunaan waktu. Nilai kedisplinan yang akan dalamkan

kepada pegawai dari BPPK. BPPK dalam hal ini ingin para pegawai tidak

menyianyiakan waktu yang ada dan memanfaatkannya dengan benar.

“Kemudian one day one information itu kita dituntut untuk

mengembangkan skill kita atau mengembangkan kemampuan kita”4

Satu informasi setiap hari itu pegawai diwajibkan untuk memberikan

minimal satu informasi mengenai hal apa saja kepada pegawai. Dalam

program ini Pegawai dapat melatih dan mengembangkan kemampuannya

dalam berpikir, karena setiap hari pegawai harus mencari dan mempersiapkan

informasi apa yang terbaru dan menarik untuk disampaikan kepada pegawai

lain. Dalam satu informasi setiap hari tidak hanya terdapat komunikasi

vertikal saja, namun komunikasi verbal, lisan dan dua arah terdapat. Dalam

komunikasi verbal yang saya amati terdapat dalam pegawai memberikan

informasi dan dalam memberikan informasi terdapat komunikasi karena

menyampaikan informasinya secara lisan. Dalam komunikasi dua arah yang

saya amati dapat terdapat bila pegawai yang mendapatkan informasi itu

3Wawancara mendalam dengan Hepy Dwi Prasetyo sebagai pegawai bagian

Kepegawaian di BPPK pada tanggal 28 Mei 2014 4Wawancara mendalam dengan Hepy Dwi Prasetyo sebagai pegawai bagian

Kepegawaian di BPPK pada tanggal 28 Mei 2014

Page 72: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

59

menanya kebenaran informasi dan mereka saling berbincang mengenai

informasi yang didapatkan.

3. Konsep Pendalaman Nilai Musyawarah Melalui Kegiatan Sharing

Session

Selain program budaya, komunikasi vertikal yang dilakukan oleh

BPPK dalam pendalam nilai-nilai keislaman adalah dengan membuat

kegiatan sharing session.

“Ada semacam sharing session gitu. Dilaksanakan setiap

pagi dan sore ,disetiap-setiap bagian berkumpul nanti mereka

bercerita seperti sharing seperti itulah, kontennya juga bermacam-

macam bisa konten rohani dan bisa juga konten umum”5

Sharing session itu adalah salah satu implementasi program budaya

BPPK yaitu satu informasi setiap hari. Sharing session ini bisa dikatakan

kegiatan umum namun terdapat unsur-unsur agama dalam kegiatan ini.

Kegiatan dilaksanakan setiap pagi dan sore di bagian masing-masing. Tujuan

dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk mencari solusi dari masalah-masalah

yang dihadapi pegawai di lingkungan kerja maupun dikehidupan sehari-hari

dan untuk melatih kemampuan pegawai dalam berpikir karena seperti telah

dijelaskan di atas bahwa sharing session ini sendiri implementasi dari

program budaya yaitu satu informasi setiap hari. Satu informasi setiap hari

dapat melatih pegawai untuk melatih, mengembangkan kemampuan dalam

berpikir karena para pegawai diharuskan mempunyai informasi yang baru

mengenai hal apa saja dan informasi itu akan disebarkan kepada pegawai lain.

5Wawancara mendalam dengan Bapak Wawan Iswandi sebagai Kepala Subbagian

Teknologi Informasi dan Komunikasi di BPPK pada tanggal 14 Mei 2014

Page 73: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

60

Dalam kegiatan sharing session ini tidak hanya memakai komunikasi ke atas

dan ke bawah saja tetapi komunikasi verbal, non verbal dan lisan terdapat di

dalamnya. Komunikasi non verbal yang ada di dalam kegiatan ini terdapat

pada ekspresi wajah pegawai, misalnya tersenyum dan pada saat

menganggukan kepala yang berati setuju. Komunikasi lisan yang ada dalam

kegiatan ini terdapat pada saat anggota bercerita tentang permasalah yang

mereka hadapi.

Pelaksanaan dilakukan dengan bagian masing-masing dan pegawai

akan bercerita tentang masalah yang dihadapi dikehidupan sehari-hari, setelah

itu pegawai akan mendapatkan solusi dari pegawai lain untuk memecahkan

permasalahan sehingga terjadi komunikasi dua arah. Contohnya bisa setiap

sore atau pagi, dimana setiap pegawai secara bergiliran setiap harinya

bergantian memberikan informasi mengenai pengatahuan apa saja, bisa

terkait pekerjaan secara langsung maupun tidak.

Dalam proses pendalaman nilai-nilai Keislaman melalui komunikasi

vertikal nilai-nilai yang di dalamkan seperti, salam, kedisplinan, musyawarah

yang terdapat dalam proses pendalaman nilai-nilai Keislaman melalui

komunikasi vertikal.

Tabel 4.1

Bentuk Komunukasi

Vertikal

Pendalaman Nilai

Keislaman

Latar/Setting

1. Penyebaran 3S

Keikhlasan dalam

menyapa

Program Budaya

Page 74: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

61

2. One Day One

Information

3. Datang 5 Menit

Sebelum Acara

4. Pemecahan masalah

dan mencari Solusi

Selalu tansparan

atasan dan bawahan

Kedisiplinan

Musyawarah

Program Budaya

Program Budaya

Sharing Session

Proses pendalaman nilai-nilai Keislaman melalui komunikasi vertikal

sudah baik, namun tetap saja ada kekurangan dalam proses pendalaman nilai-

nilai-nilai Keislaman melalui komunikasi vertikal. Komunikasi vertikal

merupakan komunikasi formal jadi di dalam komunikasi vertikal antara

atasan dan bawahan ada berupa keluhan, penghargaan, kesetiaan. Keluhan

dapat berupa keluhan dalam bekerja. Dalam organisasi keluhan dalam bekerja

pasti ada. Keluhan yang terjadi dalam proses pendalaman nilai-nilai

Keislaman di BPPK ini paling utama adalah waktu yang kurang untuk

mendalami nilai-nilai Keislaman. Seharusnya BPPK dalam proses

pendalaman nilai-nilai Keislaman tersebut memberi waktu yang luang kepada

pegawai untuk dapat mendalami nilai-nilai Keislaman. Jika pegawai sudah

mendalami nilai-nilai Keislaman tersebut maka pegawai akan jauh dari

perbuatan-perbuatan yang tercela karena sudah dibekali akhlak yang baik

oleh BPPK melalui program-program dan kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan.

Page 75: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

62

B. Pendalaman Nilai-nilai Keislaman melalui Komunikasi Horizontal

1. Konsep Pendalaman Nilai Moral, Etika dan Kejujuran Melalui

Pembacaan Hadist

Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan yang dilakukan antar

pegawai yang sesama tingkatan dalam sebuah organisasi. Pesan yang

disampaikan bisa berupa informasi-informasi yang ditujukan kepada pegawai

sesama tingkatan. Dalam hal pendalaman nilai-nilai Keislaman melalui

komunikasi horizontal terdapat dalam kegiatan rohani yang diselenggarakan

oleh BPPK. Kegiatan itu antara lain Tahsin Tilawah dan Pembacaan syarah

Hadist.

“Ada pembacaan syarah Hadist Riyadhus Sholihin dan

Tahsin Tilawah atau pembenaran Tilawah AL-Quran atau bisa

dikatakan pembagusan pembacaan Tilawah Al-Quran”6

Pembacaan hadist ini dilakukan setiap hari kerja yang dilaksanakan

sehabis sholat Zhuhur. Seperti yang dikatakan di atas bahwa kegiatan ini

berlangsung dalam Masjid Baitul Maal yang berada di Kantor Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Kegiatan dilaksanakan karena BPPK

ingin menyadarkan pegawai Muslim bahwa selain membaca Al Qur‟an

sebagai manusia kita juga mempelajari Hadist. Tujuan utama dilaksanakan

kegiatan ini hanya untuk dakwah, memberi pengetahuan kepada pegawai

yang berada dilingkungan BPPK. Karena Hadist tersebut sudah ada

keterangan dari para Ulama sehingga yang membacakan Hadist tersebut

6Wawancara mendalam dengan Hepy Dwi Prasetyo sebagai pegawai bagian Kepegawaian di

BPPK pada tanggal 28 Mei 2014

Page 76: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

63

pegawai BPPK juga. Hadist akan dibacakan oleh pegawai setelah itu akan

diartikan. Hadist yang dibacakan adalah Hadist Riyadhus Solihin karangan

dari Imam Nawawi. Hadist tersebut mengenai etika, sikap, dan tingkah laku.

Tidak hanya komunikasi horizontal yang digunakan tetapi komunikasi

verbal, lisan, dan satu arah yang terdapat pembacaan Syarah Hadist ini.

Pembacaan Hadist ini sudah sama Bab III yang mengenai tentang sabaratau

kesabaran. Dalam komunikasi verbal dan tulisan terdapat pada saat pembaca

Syarah Hadist membacakan salah satu Hadist dan didengarkan oleh pegawai

yang mengikutinya. Komunikasi satu arah terdapat pada saat pembaca hanya

membacakan Hadist saja tanpa ada timbal balik dari pegawai lain.

Kegiatan pembacaan Hadist menurut pegawai BPPK sangat berguna.

Menurut pegawai kegiatan ini membuat mereka yang tadinya tidak tahu

menjadi tahu. Mereka juga mengimplikasi Hadist tersebut ke dalam kegiatan

sehari-hari. Para pegawai juga dapat meningkatkan akhlak mereka dalam

mengikuti kegiatan ini. Para pegawai mengaku kegiatan pembacaan Hadist

ini sangat perlu dilakukan dengan alasan para pegawai dapat mengetahui

Hadist yang belum mereka ketahui.

2. Konsep Pendalaman Nilai Ketelitian Melalui Kegiatan Tahsin Tilawah

“Kalau pembacaan syarah Cuma dibaca aja ya ada

pengertian dan pembahasannya jadi semua pegawai bisa,

kalau Tahsin Tilawah kita di ajarkan oleh Saudara Riki

Effendi yakni salah seorang pegawai yang telah

mendapatkan sertifikat dari Al-Hikmah sebagai pengajar

Tahsin Tilawah”7

7Wawancara mendalam dengan Hepy Dwi Prasetyo sebagai pegawai bagian

Kepegawaian di BPPK pada tanggal 28 Mei 2014

Page 77: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

64

Kegiatan Tahsin Tilawah ini dilaksanakan dalam dua kelas yaitu, kelas

pertama dilaksanakan setiap hari senin dan kamis setelah shalat Ashar dan

kelas kedua dilaksanakan setelah shalat Jum‟at. Dalam pelaksanaannya

Tahsin Tilawah di BPPK ini memakai buku PDQ ( Pedoman Dauroh Al-

Quran) karangan Abdul Rauh. LC dan juga memakai buku Al-Quran Juz 29.

Tahsin Tilawah itu sendiri adalah memperbaiki bacaan Al-Quran, seseorang

yang sudah mampu membaca Al-Quran dengan lancar dan benar disebut

Mahir atau Mutqin.8 Bisa dikatakan Tahsin Tilawah ini adalah Ilmu Tajwid.

Tujuan dilaksanakan kegiatan Tahsin Tilawah ini adalah untuk

meberitahukan kepada pegawai cara membaca Al-Quran dengan lancar dan

benar. Sehingga para pegawai dapat mengetahui cara membaca Al-Quran

secara benar dan tidak melakukan kesalahan membaca. Dalam kegiatan

Tahsin ini tidak hanya komunikasi horizontal, namun juga terdapat

komunikasi verbal, lisan, dan komunikasi dua arah. Komunikasi verbal dan

lisan terdapat pada saat kegiatan ini berlangsung dengan cara pengajar

membacakan salah satu ayat yang terdapat dalam buku Al-Qur‟an Juz 29.

Komunikasi dua arah dalam kegiatan ini terjadi pada saat pengajar

memberitahukan cara membaca ayat tersebut dengan benar dan pegawai yang

mengikuti kegiatan tersebut akan menanyakan dimana yang salah disitulah

terjadi komunikasi dua arah antara pengajar Tahsin dengan pegawai yang

mengikutu kegiatan tersebut.

8Ahmad Muzzamil MF, Al-Hafidz, Panduan Tahsin Tilawah, (Jakarta: Alfin Press, 2006)

hal. 2

Page 78: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

65

Pengajar Tahsin Tilawah di BPPK ini adalah saudara Riki Efendi dari

bagian kepegawaian. Saudara Riki Efendi ini adalah pegawai BPPK yang

telah memiliki sertifikat dari LTIQ (Lembaga Tilawah Qur‟an) Al-Hikmah.

Dalam mendapatkan sertifikat itu saudara Riki Effendi melakukan pelatihan-

pelatihan yang telah disiapkan oleh LTIQ Al-Hikmah. Saudara Riki Effendi

tidak hanya diajarkan untuk cara mengajar Tahsin Qur‟an secara benar tetapi

beliau diajarkan juga bagaimana mengelola kegiatan Tahsin tersebut. Seperti

yang di nyatakan saudara Riki Effendi dalam wawancara adalah

“Itu pada tahun 2012, itu nanti kita ada Dauroh satu bulan

Daurohnya. Nanti kita di ajarkan cara-cara membaca Al-Qura’an

dan kita harus tahu apa-apa saja yang kita ajarkan atau kurikulum

yang kita ajarkan terlebih dahulu. Terus bagaimana cara

mengelola Tahsin nanti diajarkan semua, jadi bukan hanya praktek

Tahsinnya saja juga diajarkan mengelola kelompok Tahsin itu

sendiri. Nanti diakhir Dauroh tersebut ada tesnya ada dua yang

pertama tes teori”9

Jadi dalam mendapatkan sertifikat tersebut saudara Riki Effendi

terlebih dahulu diajarkan teori tentang Tahsin. Kemudian baru diajarkan

bagaiaman mencara mengelolanya, cara prakteknya. Dalam akhir pelatihan di

LTIQ sebelum mendapatkan sertifikat saudara Riki Effendi akan di tes

mengenai teori dan Tahsin itu sendiri.

Tujuan BPPK dalam pendalaman melalui komunikasi horizontal

untuk mengenalkan sikap atau etika menurut Islam mengenai bekerja. Dan

membuat pegawai yang tadinya belum tahu menjadi tahu. Dan untuk

9Wawancara mendalam dengan Riki Effendi sebagai pegawai bagian Kepegawaian di

BPPK pada tanggal 30 Juni 2014

Page 79: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

66

memberitahukan kepada pegawai bagaimana membaca Al-Qur‟an dengan

baik dan benar sehingga tidak salah pengucapan.

Nilai-nilai keislaman yang diterapkan dalam pendalaman melalui

komunikasi horizontal adalah mengenai sikap para pegawai, yaitu seperti

kejujuran, ketulusan, Ketelitian, tidak melakukan perbuatan tercela, menjaga

nama baik, kesabaran yang di dalamkan melalui proses kegiatan pendalaman

nilai-nilai Keislaman pembacaan Hadist Riyadhus Sholihin dan Tahsin

Tilawah.

Tabel 4.2

Horizontal Nilai Keislaman Latar/Setting

1. Musyawarah

2. Pengertian yang

sama

3. Berbagi Informasi

4. Pemecahan

Masalah

Kejujuran, ketulusan

Toleransi, kesabaran

Ketulusan

Ketulusan

Pembacaan Hadist,

Tahsin Tilawah

Pembacaan Hadist,

Tahsin Tilawah

Pembacaan Hadist

Pembacaan Hadist

Dalam proses pendalaman melalui komunikasi horizontal yaitu

pembacaan syarah Hadist dan Tahsin Tilawah menurut penulis sudah baik,

namun terdapat kekurangan dalam proses pelaksanaannya. Dalam proses

pendalaman nilai-nilai Keislaman melalui pembacaan syarah Hadist

kekurangannya terdapat pada sedikitnya pegawai yang menjadi pembaca

Page 80: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

67

syarah Hadist tersebut. jadi yang membacakan hanya pegawai yang mengerti

tentang Hadist tersebut sehingga tidak pergantian antara pembaca Hadist

tersebut. Harus adanya pelatihan membaca arab gundul dan memahami

pengertian atau makna dari Hadist tersebut. Pelatihan membaca arab gundul

bisa juga menggunakan buku Al-Qur‟anul Qarim yang diterbitkan oleh

Sygma atau bisa juga dengan buku Tafsir Ibnu Kasi AT Thabari yang

berjudul The Wisdom yang diterbutkan oleh Al-Mizan, dalam buku tersebut

pegawai dapat belajar bagaimana membaca huruf arab gundul secara benar

dan terdapat tafsir-tafsir sehingga dapat mengerti satu-satu huruf arab.

C. Pendalaman Nilai-nilai Keislaman melalui Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal adalah komunikasi yang memotong silang

antara komunikasi vertikal dengan komunikasi horizontal. Dalam sekretariat

badan di BPPK komunikasi diagonal terjadi antara bagian-bagian yang ada.

Misalnya dalam komunikasi antara kepala bagian TIK dengan pegawai

bagian Kepegawaian. Komunikasi antara kepala bagian TIK dengan pegawai

bagian Kepegawaian adalah komunikasi diagonal karena mereka berbeda

divisi satu sama lain.

Karena semua kepala bagian atau pegawai dapat mengikuti kegiatan-

kegiatan yang sudah diterangkan di atas sehingga pendalaman nilai-nilai

Keislaman melalui komunikasi diagonal dapat terjadi dalam kegiatan

tersebut.

Nilai-nilai keislaman yang diterapkan dalam pendalaman melalui

komunikasi diagonal adalah kejujuran, ketulusan, hunuzon, tidak melakukan

Page 81: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

68

perbuatan tercela, menjaga nama baik yang di dalamkan melalui proses

kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman yang dilaksanakan dalam

komunikasi vertikal dan Komunikasi horizontal.

D. Pendalaman Nilai-nilai Keislaman melalui Komunikasi Melalui Old

Media dan New Media

1. Konsep Pendalaman Nilai-nilai Terpuji dalam Islam Melalui Mading

(Majalah Dinding)

Dalam pendalaman nilai-nilai Keislaman melalui old media terdapat

mading (majalah dinding) di masjid Baitul Maal yang berisikan tentang hal-

hal tentang Islam, mengenai pelanggaran-pelanggaran Islam, kisah-kisah

singkat sahabat-sahabat Nabi. Seperti pernyataan yang dinyatakan oleh

saudara Hepy Dwi Prasetyo dalam wawancara sebagai berikut:

“Setahu saya sih selain di Masjid ini, media dakwahnya ada

majalah dinding Atau mading, kalu mading itu setiap beberapa

pekan atau beberapa bulan kan diganti, itu yang saya amati

selama ini Jama’ah Masjid menyempatkan diri untuk membaca

mading tersebut, contoh nih artikel yang bagus seperti larangan

penggunaan cincin emas bagi laki-laki, kemudian larangan

keluarga kita tidak boleh memarahin anak, dan itu antusias

membacanya Alhamdulillah banyak”10

Menurut pengamatan penulis yang diamati memang antusias

pembacanya lumayan diminati karena letaknya berada di tangga masuk

masjid sehingga para pegawai yang ingin shalat terlebih dahulu melihat atau

membaca artikel yang terdapat dalam masjid. Artikel-artikel yang di

10

Wawancara mendalam dengan Hepy Dwi Prasetyo sebagai pegawai bagian Kepegawaian

di BPPK pada tanggal 28 Mei 2014

Page 82: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

69

tempatkan dalam mading adalah artikel mengenai hal-hal tentang Islam,

seperti contoh dalam pengamatan penulis.

2. Konsep Pendalaman Nilai Akhlak Nabi, Rosul, Sahabat, Ulama Melalui

Program SIDIG

Dalam pendalaman nilai-nilai Keisalaman melalui new media BPPK

membuat Program SIDIG (Syiar Islam Digital) yang telah berjalan selama 2

tahun. Sesuai yang dinyatakan oleh kepala bagian TIK BPPK bapak Wawan

Ismawandi sebagai berikut:

“kita selama ini rutin dua tahun tetapi selama bulan puasa

saja. Kegiatan itu memanfaatkan media streaming yang bulan

puasa diisi acara-acara rohani. Ada pembacaan murotal,

pemutaran film-film islam, ceramah, kultum pokoknya selama

empat jam setiap hari selama bulan Ramadhan itu kita siarkan

nama acaranya SIDIG (Syiar Islam Digital)”11

Program SIDIG atau Syiar Islam Digital adalah program rohani yang

dibuat oleh BPPK dalam upaya untuk menerapkan nilai-nilai Keislaman.

Program SIDIG ini sudah berlangsung selama dua tahun. Dalam

pelaksanaannya program SIDIG ini menggunakan media online yang berupa

streaming yang terdapat di web BPPK itu sendiri. Pelaksanaan program

SIDIG ini juga rutin dibulan Ramadhan saja, karena pada saat bulan

Ramadhan para pegawai yang beragama Islam akan lebih meningkatkan

keimanannya sehingga dibuat program SIDIG ini.Dalam program SIDIG

terdapat antara lain:

11

Wawancara mendalam dengan Wawan Ismawandi sebagai Kepala bagian TIK Sekretariat

Badan di BPPK pada tanggal 14 Mei 2014

Page 83: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

70

1. Murrotal, dalam Murrotal berisi bacaan Al-Quran dari Syaikh Sa‟ad

Al-Ghomidi;

2. KITA (Kisah Teladan) yaitu berisi kisah teladan Sahabat, Ulama

Nabi yang diambil dari acara Khalifah di Trans7

3. MATA HATI (Hikmah, Tausyiah Penyejuk Hati) yaitu berisi

penjelasan dari Hadist atau ayat suci Al-Quran atau ulasan singkat

dari nilai-nilai Keislaman

4. PENDAKI (Perjuagan Dakwah Islam) yaity berisi perjuangan Nabi,

Sahabat, Ulama dalam mendakwahkan Islam

5. NADI (Nada-nada Islami) yaitu berisi lagu-lagu Islam dari penyayi

Maher Zein, Sulis, Hadad Alwi, dan lain-lain.

Program SIDIG ini ditayangkan selama empat jam setiap hari kerja.

Menurut pegawai program ini sangat bermanfaat sekali dan dapat membantu

untuk meningkat keimananya selama bulan Ramadhan. Tidak hanya

meningkat keimanan program SIDIG ini juga dapa menambah wawasan

pegawai dalam hal agama Islam. Pegawai dapat mengetahui hal-hal yang

belom

Nilai-nilai keislaman yang diterapkan dalam pendalaman melalui

komunikasi old media dan new media adalah mengenai, yaitu seperti

kejujuran, ketulusan, hunuzon, tidak melakukan perbuatan tercela, menjaga

nama baik, dan moral yang di dalamkan melalui proses kegiatan pendalaman

nilai-nilai Keislaman Mading (Majalah Dinding) dari old media dan Program

SIDIG (Syiar Islam Digital) dari new media.

Page 84: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

71

Dalam proses pendalaman nilai-nilai Keislaman melalui old media

dan new media sudah baik, tetapi pasti ada kekurangan dalam proses

pelaksanaanya. Dalam pendalaman nilai-nilai Keislaman dengan old media

melalui mading atau majalah dinding kekurangannya adalah hanya satu orang

yang mengelola mading atau majalah dinding tersebut. Jadi masalanya adalah

dalam hal pengelolaan. Pengelolaannya kurang baik sehingga artikel yang

ditampilkan melalui mading juga tidak teratur, seharusnya ada pengelolaan

tersendiri maupun dari BPPK sendiri atau dari Sekretariat masjid yang berada

di BPPK. Bila pengelolaannya baik maka mading tersebut akan baik, aktikel

dalam mading juga teratur. Seharusnya juga artikel yang ada di dalam mading

juga bertemakan tentang manajemen Islam, tentang pengelolaan keuangan

Islam, tentang pegawai yang baik, pokoknya mengenai pekerjaan yang ada di

dalam BPPK menurut pandangan Islam, itu dilakukan untuk menarik minat

pembaca dari pegawai BPPK.

Dalam pendalaman nilai-nilai Keislaman new media yaitu program

SIDIG (Syiar Islam Digital) menurut penulis sudah sangat mendukung untuk

proses pendalam nilai-nilai Keislaman kepada pegawai, namun kekurangan

program SIDIG adalah hanya ditanyangkan dalam bulan Ramadhan saja,

seharusnya ditanyangkan setiap hari kerja tidak di bulan Ramadhan saja.

Seperti sama dengan mading isi dalam program SIDIG tidak hanya fokus

terhadap kisah-kisah Islam saja namun pengelolaan keuangan menurut

pandangan Islam juga ditanyangkan, tentang bagaimana mempunyai akhlak

Page 85: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

72

yang baik juga ditanyangkan. Sehingga menarik bagi pegawai dan juga

antusias pegawai untuk membuka program SIDIG juga banyak.

E. Hambatan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) dalam

Pendalaman Nilai-nilai Keislaman kepada pegawai

1. Hambatan Waktu

Hambatan BPPK yang ditemui dalam pendalaman nilai-nilai

keislaman yang pertama adalah masalah waktu. Waktu adalah hambatan yang

paling utama diantara hambatan lain. Karena waktu kerja yang sempit

sehingga proses pendalaman nilai-nilai Keislaman menjadi tidak maksimal

seperti yang dikatakan oleh pegawai mas Riki Efendi dalam wawancara.

“Cuma itu tadi kendalanya lagi-lagi masalah waktu”12

Menurut dia pegawai susah mencari waktu untuk mengikuti apa yang

telah disediakan oleh BPPK tersebut. Jam istirahat makan siang pun menurut

dia kurang untuk proses pendalaman nilai-nilai Keislaman. Menurut saudara

Riki kebanyakan pegawai setelah Shalat Zuhur langsung untuk ke kantin

untuk makan tanpa mengikuti kegiatan. Ya walaupun sebagian ada pegawai

yang mengikuti kegiatan tetapi menurut saudara Riki merasa kurang.

2. Hambatan Koordinasi dan Jadwal

“Sebenernya waktu tidak jadi masalah kalau ada

susunannya atau jadwal sekarang sukarela jadi tidak ada yang

memantau”13

12

Wawancara mendalam dengan Riki Effendi sebagai pegawai bagian Kepegawaian di

BPPK pada tanggal 30 Juni 2014 13

Wawancara mendalam dengan Riki Effendi sebagai pegawai bagian Kepegawaian di

BPPK pada tanggal 30 Juni 2014

Page 86: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

73

Hambatan yang kedua adalah kurangnya kordinasi antar pengurus.

Menurut saudara Riki Efendi dalam wawancara kurangnya kordinasi ini

menjadi hambatan dalam proses pendalaman nilai-nilai Keislaman. Sehingga

kegiatan-kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman kadang dilaksanakan dan

kadang tidak dilaksanakan. Hal ini menjadi hambatan yang diterima dalam

proses pendalaman nilai-nilai Keislaman.

3. Kemasan Kurang Menarik

Hambatan yang selanjutnya dalam proses pendalaman nilai-nilai

Keislaman adalah kurangnya kemasan yang menarik dalam kegiatan-kegiatan

pendalaman nilai-nilai Keislaman tersebut. menurut saudara Riki Efendi

dalam wawancara mengatakan

“Makanya kadang-kadang kita berpikir dakwah itu biasa

saja gak ada persiapan tidak terlalu yakin dengan bacaan dan

kemasan kita tidak terlalu baik”14

Menurut saudara Riki Efendi kemasan yang tidak menarik menjadikan

antusias yang sedikit dalam proses kegiatan pendalaman nilai-nilai

Keislaman. Menurut saudara Riki efendi harus dikemas secara menarik

sehingga dalam proses kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman

antusiasnya menjadi meningkat. Memang kemasan yang menarik akan

mendatangkan antusias yang banyak.

4. Kurangnya Pembelajaran

Hambatan yang terakhir dalam proses pendalaman nilai-nilai

Keislamana adalah masalah tidak ada pembelajaran sebelum membacakan

14

Wawancara mendalam dengan Riki Effendi sebagai pegawai bagian Kepegawaian di

BPPK pada tanggal 30 Juni 2014

Page 87: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

74

Hadist Riaydhus Sholihin. Menurut pegawai Choirul huda dalam wawancara

mengatakan

“kegiatan ini sih harusnya disemi formalkan gitu ada

beberapa orang yang memang belajar bersama tentang Hadist

tersebut terus ada jadwalnya terus misalkan ada kekurangannya

diingatkan, emang harus menjadi semi formalkan untuk menjadi

komitmen antar masing-masung anggota”15

Menurut pegawai Choirul Huda memang proses kegiatan pendalaman

nilai-nilai Keislaman seperti pembacaan Hadist Riyadhus Sholihin memang

harus adanya pembelajaran dalam prosesnya. Pembelajaran tentang hadist

tersebut, mengenal huruf gundul, memaknai pengertian dari Hadist tersebut

itu sangat berguna bagi yang membacanya.

Hambatan tersebut akan menjadikan pedoman bagi BPPK untuk

memperbaiki diri supayan pelaksanaan pendalaman nilai-nilai Keislaman

akan menjadi baik dan baik seterusnya.

F. Makna dalam Pendalaman Nilai-nilai Keislaman di BPPK

Tabel 4. 3:Peserta Focus Group Discussion Sekretariat Badan

No. Nama Jabatan

1 -Riki Efendi

-Seutigo

-Choirul Huda

-Mujiono

-Pelaksana

-Pranata Komputer Pelaksana

-Pelaksana

-Pelaksana

15

Wawancara mendalam dengan Choirul Huda sebagai pegawai bagian Pengadaan Alat di

BPPK pada tanggal 30 Juni 2014

Page 88: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

75

Tabel 4.4 : Pendalaman Sekretariat Badan Terhadap Pendalaman Nilai-nilai

Keislaman

No Kategorisasi

makna Riki Efendi Seutigo Choirul Huda Mujiono

1 Nilai-nilai

Keislaman terdapat

di nilai-nilai

Kementerian

Keuangan

Ada Ada Kurang ada Ada

2 Penerapan nilai-

nilai Kementerian

Keuangan

Peningkatan

sikap

Peningkata

n sikap

Peningkatan

sikap

Peningkatan

sikap

3 Tujuan Penerapan

nilai-nilai

Kementerian

Keuangan

Kebijakan

Menteri

Kebijakan

Menteri

Kebijakan

Menteri

Kebijakan

Menteri

4 Kegiatan

pendalaman nilai-

nilai Keislaman

Ada Ada Ada Ada

5 Kegiatan

pendalaman penting

atau tidak

Penting Penting Penting Penting

6 Efektivitas program

SIDIG

Kurang

Efektif

Kurang

Efektif

Kurang

Efektif

Kurang Efektif

7 Kemasan SIDIG Menarik tapi

jarang

mebuka

Menarik Kurang

menarik

menarik

8 Pendalaman nilai-

nilai sesama

pegawai

Sering sharing Sharing Bertanya ke

pegawai yang

lebih ahli

Sharing

9 Media Comet

terdapat

pendalaman nilai-

nilai Keislaman

Kolom Mata

air

Kolom

Mata air

Tidak ada

Kolom Mata air

10 Kegiatan dikelola

BPPK

Tidak secara

langsung

Tidak

secara

langsung

Tidak secara

langsung

Tidak secara

langsung

11 Nilai keislaman

yang terdapat dalam

nilai-nilai

Kementerian

Keuangan

Kejujuran,

amanah, tulus

Kejujuran,

amanah,

tulus

Kejujuran,

amanah, tulus

Kejujuran,

amanah, tulus

Page 89: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

76

Berdasarkan objektivitas dari Focus Group Discussion yang dilakukan

terhadap kepala bagian pegawai BPPK16

.Varian makna nilai-nilai Keislaman

terdapat dan terkandung dalam nilai-nilai kementerian keuangan. Nilai-nilai

Keislaman ada terkandung dalam kementerian keuangan. Pola pemaknaan nilai-

nilai Keislaman terdapat dan terkandung dalam nilai-nilai kementerian keuangan.

Choirul Huda memaknai nilai-nilai Kementerian Keuangan kurang mengena.

Menurut Choirul Huda nilai-nilai Keislaman kurang fokus, kurang ada di dalam

nilai-nilai Kementerian Keuangan. Menurutnya nilai-nilai Keislaman harusnya

terdapat dalam sifat Rasulullah SAW, sehingga di nilai-nilai Keislaman kurang

ada di nilai-nilai Kementerian Keuangan.

Pola pemaknaan terhadap penerapan nilai-nilai Kementerian Keuangan.

Wawan Ismawandi memaknai penerapan nilai-nilai Kementerian Keuangan

dengan membuat program-program yang mendukung. Menurut pegawai lain

penerapan nilai-nilai Kementerian Keuangan dengan melakukan peningkatan

sikap. Berbeda dengan kepala bagian TIK Wawan Ismawandi yang menyatakan

penerapan nilai-nilai Kementerian Keuangan dengan membuat program-program

yang mendukung.

Polapersamaan makna terhadap tujuan penerapan nilai-nilai Kementerian

Keuangan.Merupakan kebijaan Menteri Keuangan saat itu.Tujuan penerapannya

nilai-nilai Kementerian Keuangan menurut kepala bagian dan semua pegawai

adalah sesuai dengan kebijakan Menteri Keuangan pada saat itu yang

16

FGD, Pegawai BPPK, Jakarta, 15Agustus 2014.

Page 90: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

77

menginginkan semua pegawai yang berada di lingkungan Kementerian Keuangan

harus mempunyai nilai-nilai Kementerian Keuangan tersebut.

Pola Persamaan makna terhadap kegiatan pendalaman nilai-nilai

Keislaman. Persamaan makna terhadap apakah ada kegiatan pendalaman nilai-

nilai Keislaman yaitu mereka menyatakan ada.Seutigo memaknai bahwa terdapat

“Pembacaan Hadist Riyadhus Sholihin yang dibacakan oleh teman-teman

pegawai”.

Pola persamaan makna terhadap kegiatan pendalaman nilai-nilai

keislaman penting atau tidak. Mereka memaknai bahwa pendalaman nilai-nilai

Keislaman sangat penting untuk menambah Keimanan dan meningkatkan Akhlak

mereka. Mujiono memaknainya dengan mengatakan “penting karena dapat

menambah keimanan dan mengingatkan kembali”.

Pola pemaknaan terhadap efektivitas Program SIDIG. Hepy memaknainya

dengan “tidak tahu karena tidak pernah mengikutinya”.Hepi memaknainya karena

tidak pernah membukanya sehingga tidak tahu efektivitas dari program SIDIG.

Varian makna terhadap kemasan Program SIDIG. Kemasan yang

diberikan BPPK dalam program SIDIG menurut sebagian pegawai adalah

menarik saudara Riki efendi memaknai “menarik sih saya liat tapi saya jarang

buka”.

Varian makna terhadap pendalaman nilai-nilai Keislaman sesama pegawai.

mereka sebagian memaknainya dengan bertanya kepada teman yang lebih ahli,

selalu sharing, dan mengikuti pengajian di rumah. Mujiono memaknai “sering

sharing dengan teman dan mengikuti pengajian”.

Page 91: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

78

Varian makna terhadap media comet terdapat pendalaman nilai-nilai

Keislaman. Dalam media Comet terdapat kolom Mata Air yang berisikan

sebagian tentang pendalaman nilai-nilai Keislaman. Seutigo memaknai “ada

kolom mata air disitu tidak hanya nilai Islam saja nilai kerohanian secara umum

juga dibahas disitu”.

Pola persamaan makna terhadap kegiatan pendalaman nilai-nilai

Keislaman dikelola oleh BPPK. kegiatan pendalaman nilai-nilai secara tidak

langsung dikelola oleh BPPK, hanya hari besar Islam saja yang dikelola. Seutigo

memaknai “tidak secara langsung dikelola hanya perayaan hari besar Islam saja

yang langsung dikelola”.

Pola Persamaan makna terhadap nilai Keislaman yang terdapat dalam nilai

Kementerian Keuangan.Nilai-nilai Keislaman yang konkrit yang terdapat di nilai-

nilai Kementeian Keuangan antara lain nilai, Kejujuran, amanah, tulus,

berprangsangka baik moral, disiplin Riki Efendi memaknai “konkritnya ada

kejujuran, profesional”.

Page 92: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bentuk komunikasi yang dilakukan organisasi BPPK dalam

melakukan pendalaman nilai-nilai Keislaman adalah terdapat melalui

komunikasi vertikal, horizontal, diagonal, old media, dan new media. Dalam

pendalaman nilai melalui komunikasi vertikal terdapat dalam Konsep

Pendalaman Nilai Salam Melalui Program Budaya Senyum, Salam, Sapa,

Konsep Pendalaman Nilai Kedisiplin Melalui Program Budaya Two Minute

Before, Konsep Pendalaman Nilai Musyawarah Melalui Kegiatan Sharing

Session. Dalam konsep tersebut tidak hanya ada terdapat komunikasi vertikal

saja, komunikasi lisan, verbal, non verbal, dua arah juga terdapat didalam

progam tersebut. Nilai-nilai Keislaman yang didalamkan adalah nilai salam,

kedisplinan dan musyawarah.

Dalam komunikasi horizontal yang dilakukan untuk pendalaman nilai-

nilai Keislaman terdapat dalam Konsep Pendalaman Nilai Moral, Etika dan

Kejujuran Melalui Pembacaan Hadist dan Konsep Pendalaman Nilai

Ketelitian Melalui Kegiatan Tahsin Tilawah. Tidak hanya komunikasi

horizontal yang terdapat di dalam kegiatan tersebut, terdapat komunikasi

lisan, verbal, satu arah, dua arah. Nilai Nilai-nilai Keislaman yang

didalamkan adalah nilai kejujuran, moral, etika, ketelitian.

Dalam komunikasi diagonal yang dilakukan untuk pendalaman nilai-

nilai keislaman sama seperti kegiatan dan program yang dilaksanakan melalui

Page 93: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

80

komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal. Nilai Keislaman yang

didalamkan sama juga seperti komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal.

Dalam pendalaman nilai-nilai Keislaman melalui old media terdapat

dalam Konsep Pendalaman Nilai-nilai Terpuji dalam Islam Melalui Mading

(Majalah Dinding). Dalam mading terdapat komunikasi verbal dan tulisan.

Nilai-nilai Keislaman yang didalamkan tidak jauh dari nilai-nilai terpuji

menurut Islam.

Dalam pendalaman nilai-nilai Keislaman melalui new media terdapat

dalam Konsep Pendalaman Nilai Akhlak Nabi, Rosul, Sahabat, Ulama

Melalui Program SIDIG. Nilai-nilai Keislaman yang didalamkan adalah nilai

yang baik sesuai dengan sifat Nabi.

Hambatan yang dihadapi dalam proses pendalaman adalah yang

paling utama adalah waktu. Karena waktu istirahat kerja yang sedikit jadi

dalam proses pendalaman nilai-nilai keislaman menjadi tidak maksimal.

Hambatan yang kedua adalah kurangnya kordinasi antar pengurus, kurangnya

kordinasi antar pengurus ini menjadi proses pendalaman nilai-nilai Keislaman

menjadi tidak teratur kadang dilaksanakan kadang tidak dilakasanakan.

Hambatan yang kurang menarik kemasan dalam proses kegiatan pendalaman

nilai-nilai Keislaman. Kemasan menarik akan dapat mendatangkan antusias

yang tinggi. Hambatan yang terakhir adalah kurangnya pembelajaran dalam

melakukan kegiatan pendalaman tersebut.

Page 94: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

81

B. Saran

Dari hambatan yang ditemukan penulis memberikan beberapa saran

kepada BPPK untuk kemajuan dalam proses pendalaman nilai-nilai

Keislaman antara lain:

1. BPPK harus memberikan waktu luang yang cukup untuk proses

kegiatan nilai-nilai Keislaman seperti 30 menit sebelum pulang

kantor diwajibkan untuk mengikuti proses kegiatan pendalaman

nilai-nilai Keislaman.

2. Harus adanya kordinasi antar pengurus, BPPK harusnya menunjuk

beberapa pegawai untuk mengurusi proses kegiatan pendalaman

nilai-nilai Keislaman sehingga kegiatan itu menjadi terkordinasi.

3. Kemasan yang menarik sangat dibutuhkan, sehingga membuat

kemasan menarik itu penting, seperti dalam proses ada ceramah

singkat dari ustad yang terkenal, atau bisa mendatangkan ustad yang

cukup terkenal supaya menarik banyak minat.

4. Harus adanya pembelajaran pengurusan proses kegiatan pendalaman

nilai-nilai keislaman tersebut, misalnya ada pelatihan mengenai

pembacaan Hadist mulai dari membaca huruf gundul sampai

memaknai Hadis tersebut. Pelatihan membaca arab gundul bisa juga

menggunakan buku Al-Qur‟anul Qarim yang diterbitkan oleh Sygma

atau bisa juga dengan buku Tafsir Ibnu Kasi AT Thabari yang

berjudul The Wisdom yang diterbutkan oleh Al-Mizan, dalam buku

tersebut pegawai dapat belajar bagaimana membaca huruf arab

Page 95: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

82

gundul secara benar dan terdapat tafsir-tafsir sehingga dapat

mengerti satu-satu huruf arab.

Menurut penulis itulah saran yang diberikan Penulis untuk kemajuan

BPPK dalam pendalaman nilai-nilai Keislaman. Semoga kedepannya proses

pendalaman nilai-nilai Keislaman menjadi baik dan lebih baik lagi.

Page 96: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

83

DAFTAR PUSTAKA

Purnomo, Skripsi Komunikasi Organisasi Komunitas Suporter Aremania Malang

dalam Pembinaan Akhlak Anggota. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Ciputat, 2011

Azizah, Nur, Skripsi Komunikasi Organisasi Badan Musyawarah Betawi Pada

Perayaan Lebaran Betawi. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam, Ciputat, 2010

Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005

Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2011

Rakhmat, Jalaludin, Metode Penilitian Komunikasi, Bandung: Remaja Karya,

1995

Krisyantono, Rachmat, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta:Kencana Prenada

Media Group, 2010

Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Rajawali Press, 2009

West, Richard & Lynn H. Turner, Pengertian Teori Komunikasi : Analisis dan

Aplikasi, Jakarta : Salemba Humanika, 2009

Fajar, Marhaeni, Ilmu Komunikasi:Teori dan Praktek, Yogyakarta: Graha Ilmu,

2009

Jiwanto, Gunawan Komunikasi Dalam Organisasi, Yogyakarta: Pusat

Pengembang Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya, 1985

Page 97: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Uchayana, Onong, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Bandung: PT.

Rosdakarya, 2002

Mahmuh, Abdullah, Komunikasi Organisasi: Dalam Perspektif Teori dan

Praktek, Malang: UMM Pers, 2008

Harun, H. Rochajat, Komunikasi Organisasi, Bandung: Mandar Maju, 2008

Rahmat, Jalaludin dan Ahmad Zein, Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan Islam,

Surabaya: Putra Al Maarif, 1994

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 1988

Sugono, Dendy Dkk, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta:Pusat Bahasa, 2008

Solichin,Abdul Wahab, Pengantar Analisis Kebijaksanaan Negara, Jakarta: Rineka

Cipta, 1990

INTERNET

www.bppk.kemenkeu.go.id

www.google.com

Page 98: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Wawancara Penelitian

Pewawancara : Achmad Fauzi (Mahasiswi UIN Jakarta)

Narasumber :Bapak. Wawan Iswandi (Kepala Subbagian

Komunikasi Publik Bagian Teknologi

Informasi dan Komunikasi)

PelaksanaanWawancara : Hari : Rabu 14 Mei 2014

Pukul : 13.00– 14.00 WIB

Tempat : Ruang TIK di Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

T: Apa itu Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)?

(Gambaran Umum mengenaiBPPK mencakupsejarahberdirinya,

visidanmisiperusahaan)

J: BPPK itu pertama kali terbentuk pada tahun 1976, sebelum menjadi

BPPK dulu bernama BPLK. Pertama kali terbentuk sudah dibagi-bagi

peran dari pusdiklat-pusdiklat. Dalam BPPK ada beberapa Pusdiklat,

misalnya Pusdiklat Pajak sesuai dengan namanya. Secara lengkap bisa liat

di web ya

Page 99: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Apasaja Tugas dan Fungsi Badan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan di Kementerian Keuangan?

J: Tugas dan fungsi BPPK ini adalah melakukan pendidikan dan pelatihan

kepada pegawai di Kementerian Keuangan, tetapi saat ini BPPK

mempunyai tugas dan tanggung jawab edukasi bukan hanya untuk

pegawai di Kementerian Keuangan saja, tetapi pegawai Kementerian lain

atau Badan masyarakat lainya, karena yang memanfaatkan ilmu kekayaan

Negara tidak hanya pegawai Kementerian Keuangan saja tetapi pegawai

Kementerian Lainya , Pemda. Misalnya kebijakan pajak, pengadaan

barang dan jasa.

T: Apa keunggulan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

dibandingkan dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan instasi

lainnya?

J: Ya mungkin bukan dikatakan keunggulan tetapi bisa dikatakan

perbedaan utama karena dari kementerian keuangan ini merupakan

Holding Company, Kementerian yang besar sekali yang di dalamnya itu

punya uint ekselon satu yang fungsinya beragam. Bisa dikatakan antara

unit satu dengan unit ekselon satu tugasnya berbeda sekali, misalnya

antara bea cukai dan pembendaharaan tugas berbeda sekali. Berbeda

dengan kementerian lainya misalnya Kementerian Agama atau

Kementerian Pendidikan di dalamnya mempunyai unit ekselon satunya

sama bergerak dibidang pendidikan saja. Jadi kalau Pusdiklat Kesehatan,

mereka hanya mengajarkan materi tentang kesehatan saja, berbeda dengan

Page 100: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Kemenkeu yang mengajarkan tidak hanya materi tentang Keuangan saja

tetapi mengajarkan tentang materi di luar keuangan.

T: Program Diklat apa yang dilakukan oleh Badan Pendidikan dan

Pelatihan Keuangan?

J: Dalam diklat kita sesuai dengan bidangnya masing-masing, misalnya

bidang perpajakan dalam perpajakan tersebut akan membuat diklat tentang

perpajakan. Detailnya bisa dilihat di web

T: Siapasaja yang terlibat dalam diklat tersebut?

J: Secara pasti Unit Ekselon satu, ada penyelenggaraan, Sekretariat Badan,

yang melaksanakan diklat itu pusdiklat, pusdiklat itu dibawah BPPK.

T :Siapa yang memimpin atau mengajar setiap diklat?

J: Pertanyaan di atas bisa liat di web

T: Apamateri yang diajakarkan dalam sebuah diklat?

J: Itu juga ada di web

T: Kapan saja diklat itu dilaksanakan?

J: Seperti di atas itu juga ada dalam web BPPK

T: Berapa kali diklat dilaksanakan?

J: Pertanyaan di atas bisa liat di web

T: Apakah isi materi setiap diklat itu sama?

J: Berbeda sangat berbeda sekali, begini ya diklat itu berbeda dengan

sekolah berbeda pula dengan kurikulum sekolah. Dalam melaksanakan

diklat itu pasti kita akan memmbuat materi yang disesuaikan dengan

pekerjaan apa yang harus diselesaikan.

Page 101: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Apakah dalam setiap itu mengacu pada Nilai-nilai Kementerian

Keuangan?

J: Secara tidak langsung itu ada, walaupun tidak dalam materi tersebut

tetapi tetap di dalam diklat tersebut terkandung Nilai-nilai Kementerian

Keuangan.

T: Mengapa Nilai-nilai Kementerian Kementerian Keuangan menjadi

acuan setiap Pegawai Negeri di Kementerian Keuangan?

J: Karena sudah kebijakan pimpinan, dalam menjalakan pekerjaan kita

harus mengacu pada Nilai-nilai Kementerian Keuangan tersebut.

sebenernya tanpa ada kebijakan dalam pekerjaan sehari-hari pun kita

telah mencapai Nilai-nilai Kementerian Keuangan tersebut

T: Apakah dalam Nilai-nilai Kementerian Keuangan terdapat unsur-

unsur Nilai-nilai Keislaman?

J: ya secara langsung ada kok

T: Bagaimana Implementasi Nilai-nilai Keislaman yang dilakukan

oleh BPPK?

J: dalam mengimplementasikan kita mempunyai program budaya yaitu 3S

atau bisa dikatakan (Senyum, Salam, Sapa), kita juga diwajibkan

memberikan informasi minimal satu orang setiap hari, kemudian dalam

rapat kita diharuskan datang lima menit sebelum acara. Hal-hal kecil

seperti itu yang akan kita bangun guna untuk mencapai Nilai-nilai

Keislaman itu. Hal-hal kecil itu hanya untuk menumbuhkan kembali

Page 102: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Nilai-nilai Keislaman, walaupun dalam pekerjaan sehari-hari kita sudah

menerapkannya.

T: Apa saja bentuk komunikasi yang dilakukan organisasi BPPK

dalam pekerjaan sehari-hari?

J: ya kita menggunakan komunikasi verbal, non verbal, lisan, tulisan, dll

dalam bentuk komunikasi kita semuanya menggunakannya, tetapi kita

mempunyai media komunikasi internal itu ada toolsnya. Media

komunikasi internal ini sangat membantu atau memumpuni pegawai

untuk berkomunikasi kepada siapapun di dalam organisasi BPPK ini.

Tools ini berupa sosial media, bisa dikataka aplikasi di hanphone yang

dibuat oleh BPPK sendiri.

T: Apa itu Sekretariat Badan di BPPK?beserta fungsinya?

J: Sekretariat Badan itu disini sebagai unit support dari pusdiklat dan balai

diklat atau bisa dikatakan dukungan ke pusdiklat dan balai diklat.

Dukungan itu berupa pengaturan kebijakan, melakukan pengaturan

diklat, melakukan pembinaan terhadap pusdiklat dan balai. Kebijakan

itu terkait dengan kebijakan organisasi, kebijakan mengenai

pengelolaan keuangan di BPPK bagian keuangan, kebijakan mengenai

kebijakan informasi dan teknologi di bagian TIK, kebijakan pengadaan

barang dan jasa. Sekretariat badan ini tidak melaksanakan diklat tetapi

hanya merencanakan saja.

Page 103: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Kegiatan rohani apa saja yang dilakukan Sekretariat Badan dalam

menerapkan nilai-nilai Keislaman?

J: Kita punya kegiatan rohani yang biasanya dilakukan setiap hari sehabis

Sholat Zhuhur, Ashar dan sehabis Sholat Jum‟at. Kegiatannya

dilakukan di Masjid kita yang berada di sebelah gedung ini. Ada lagi

tapi ini gak tahu apakah ini kegiatan rohani atau tidak. Ada semacam

sharing session gitu. Dilaksanakan setiap pagi dan sore ,disetiap-setiap

bagian berkumpul nanti mereka bercerita seperti sharing seperti itulah,

kontennya juga bermacam-macam bisa konten rohani dan bisa juga

konten umum, tetapi yang murni kegiatan rohani hanya di masjid

T: Apa bentuk kegiatan rohani tersebut?

J: Bentuknya itu berupa pembacaan dan pembahasaan Hadist. Nanti Hadist

tersebut dibahas dan dikupas dan diimplikasikan kepada kegiatan

sehari-hari.

T: Dengan media apa kegiatan itu dilaksanakan?

J: Kita tidak menggunakan media apapun hanya saja komunikasi tatap

muka

T: Selain Kegiatan tersebut apakah ada kegiatan lain yang

menyangkut penerapan nilai-nilai Keislaman?

J: kita selama ini rutin dua tahun tetapi selama bulan puasa saja. Kegiatan

itu memanfaatkan media streaming yang bulan puasa diisi acara-acara

rohani. Ada pembacaan murotal, pemutaran film-film islam, ceramah,

Page 104: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

kultum pokoknya selama empat jam setiap hari selama bulan Ramadhan

itu kita siarkan nama acaranya SIDIG (Syiar Islam Digital).

T: Apakah semua pegawai wajib mengikuti kegiatan tersebut?

J: Tidak wajib tapi selama ini kita hanya menyediakan saja kegiatan-

kegiatan tersebut.

T: Apakah pegawai antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut?

J: Sebagian besar sangat antusias dan kegiatan itu juga tidak lama hanya

10 menit sehingga tidak menyita waktu pekerjaan mereka

T: Nilai-nilai Keislaman apa yang diterapkan?

J: seperti pertanyaan tadi tidak jauh dari nilai-nilai Kementerian Keuangan

itu sendiri.

T: Seperti yang dikatakan Bapak bahwa di BPPK ini mempunyai

Tools komunikasi sendiri, seperti apa sih tools komunikasi

tersebut?

J: bentuknya seperti media sosial yang kita beri nama COMET

(Communication Media For Education and Training).

T: Apa saja isi dari COMET tersebut?

J: Forum diskusi yang berisi tentang pekerjaan sehari-hari, ada berita,

edukasi, video, macam-macam ada disitu

T: Dikelola oleh siapa COMET itu?

J: dikelolah Oleh bagian Teknologi, Informasi, Komputer (TIK) di

Sekretariat Badan BPPK

Page 105: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Mengenai hal apa saja yang ditanyakan di dalam COMET

tersebut?

J: pertayaan tentang kebijakan-kebijakan, tentang informasi dan edukasi

T: Apa sih Transformasi Kelembagaan BPPK itu?

J: Transformasi Kelembagaan sebenarnya hanya untuk mencoba

menguatkan fungsi BPPK sebagai lembaga kediklatan. Banyak yang

dilakukan seperti penajaman perencanan diklat, meningkat pelayanan.

Sebenarnya bukan transformasi dari organisasi ini menjadi organisasi

itu, tidak ada perubahan organisasi hanya saja penguatan peran lebih

ditekankan kembali. Penguatan pengajarnya, penguatan desain

kurikulumnya seperti itu. Dan sampai sekarang transformasi itu masih

jalan.

Pewawancara Narasumber

AchmadFauzi Wawan Ismawandi

Page 106: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Wawancara Penelitian

Pewawancara : Achmad Fauzi (Mahasiswi UIN Jakarta)

Narasumber : Saudara Riki Effendi (Bagian

Kepegawaian di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan dan Pengajar

Tahsin Tilawah)

Pelaksanaan Wawancara : Hari : 30 Juni 2014

Pukul : 13.00– 14.00 WIB

Tempat : Masjid Baitul Ma‟al

di Badan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan

T: Menurut anda apakah dalam nilai-nilai Kementerian Keuangan

terdapat nilai-nilai Keislaman?

J: oh itu jelas awal kita bilang integritas itu kan kejujuran, kejujuran itu

berhubungan dengan Islam ya. Semua juga berhubungan dengan Islam.

Profesional seorang Muslim kan harus bekerja profesional terus juga

pelayanan seorang Muslim kita juga harus melayani orang lain dengan

baik dan benar.

T: Kegiatan apa saja yang dilakukan di Masjid ini?

J: Kalau di lingkungan Masjid agak kurang selama ini, semenjak satu atau

dua tahun ini memang tidak ada kegiatan pengajian ya, mungkin hanya di

Tahsin dan pembacaan dan pembahasan Hadist.

Page 107: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Kapan saja Kegaiatan itu dilakukan?

J: Kalau Tahsin itu setiap hari Senin dan Kamis setelah Shalat Ashar,

kalau pembacaan dan pembahasan Hadist setiap hari kerja setelah Shalat

Zuhur

T : Apa saja Hadist yang disampaikan?

J: Hadistnya Riyadhus Sholilhin Bab I sampai Bab IV, sekarang sudah

Bab III sih

T:Apa tujuan BPPK dalam Melakasanakan kegiatan ini?

J: Baca Hadist kan ada orang yang malas, jadi mungkin menarik selama

sepuluh menit pegawa disini mendengarkan pembacaan Hadist, intinya

sih merangsang mereka untuk mengenal Hadist. Kalau Tahsin memang

banyak lembaga Tahsin diluar, namun pegawai disini kan ada yang

tidak punya waktu luang untuk belajar Tahsin ini mungkin kita disini

untuk memadai saja biar mereka ada waktu untuk belajar Tahsin ini

T: Apakah kegiatan ini berimplikasi ke dunia nyata?

J: Susah ya kadang-kadang kan Hadist berbicara tentang amalan hati,

kesabaran kan itu susah, minimal kita mengenalkan tentang Fiqih, tata

cara Wudhu, mungkin itu yang diharapkan untuk diimplikasikan

T: Bagaimana antusias pegawai dalam mengikuti kegiatan tersebut?

J: Antusias sih tapi sampai sekarang sih kita hanya satu kelompok, dulu

ada kelompok wanita mungkin sekarang sudah bubar. Dulu sih memang

ada dua kelompok, satu diajarkan oleh saya satunya lagi oleh pak Supri

Bagian Keuangan.

Page 108: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Apakah anda mengetahui program SIDIG?apa pernah mengikuti

program tersebut?

J: Oh Kalo itu kan Program dari BPPK untuk menerapkan nilai-nilai

Keislaman

T: Apakah dalam Masjid Baitul Ma’al ini ada struktur pengurusnya?

J: Ada kok, mungkin sekarang pengurusnya lagi vakum saja

T: Kegiatan apa saja selain yang dilakukan BPPK selain di Masjid

ini?

J: Ya gak ada ya hanya di Masjid dan di ruangan ini

T: Dimana anda mendapatkan sertifikat untuk mengajar Tahsin ini?

J: itu saya dapat di LTIQ Al-Hikmah, disitu mungkin lembaga ilmu

Qur‟an tertua di Jakarta ya

T: Bagaimana anda mendapatkan sertifikat pengajar di LTIQ Al-

Hikmah?

J: Itu pada tahun 2012, itu nanti kita ada Dauroh satu bulan Daurohnya.

Nanti kita di ajarkan car-cara membaca Al-Qura‟an dan kita harus tahu

apa-apa saja yang kita ajarkan atau kurikulum yang kita ajarkan terlebih

dahulu. Terus bagaimana cara mengelola Tahsin nanti diajarkan semua,

jadi bukan hanya praktek Tahsinnya saja juga diajarkan mengelola

kelompok Tahsin itu sendiri. Nanti diakhir Dauroh tersebut ada tesnya

ada dua yang pertama tes teori

Page 109: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Menurut anda kegiatan ini perlu tidak untuk dilaksanakan?

J: Bagi saya sih penting kan tidak setiap orang mempunyai kesadaran

untuk mengetahui bacaan yang benar. Orang hanya tahu membacanya

saja, sehingga kegiatan ini sangat penting untuk memberikan edukasi

tentang membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar.

T: Apa Hambatan dalam proses kegiatan pendalaman nilai-nilai

Keislaman?

J: memang untuk pembacaan Hadist kurang bekal yang bagus karena

seharusnya ada pelatihan membaca Hadist, sehingga menarik , kita juga

tidak sekedar membaca saja. Harus jelas yang membaca siapa dan tahu

tentang Hadist itu. Harus ada pelatihan membaca arab gundul. Makanya

kadang-kadang kita berpikir dakwah itu biasa saja gak ada persiapan

tidak terlalu yakin dengan bacaan dan kemasan kita tidak terlalu baik.

Cuma itu tadi kendalanya lagi-lagi masalah waktu. Sebenernya waktu

tidak jadi masalah kalau ada susunannya atau jadwal sekarang sukarela

jadi tidak ada yang memantau.

Pewawancara Narasumber

Achmad Fauzi Riki Effendi

Page 110: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Wawancara Penelitian

Pewawancara : Achmad Fauzi (Mahasiswi UIN Jakarta)

Narasumber : Saudara Hepy Dwi Prasetyo (Bagian

Kepegawaian di Badan Pendidikan dan

Pelatihan Keuangan)

PelaksanaanWawancara : Hari : Kamis 28 Mei 2014

Pukul : 13.00– 14.00 WIB

Tempat : Masjid Baitul Ma‟al

di Badan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan

T: Apakah anda pernah mengikuti Diklat?

J: Saya belum pernah mengikuti kegiatan diklat, karena saya kan dulu

mahasiswa STAN jadi saya disini sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil,

mungkin tahun depan saya akan mengikutinya.

T: Menurut anda apakah dalam nilai-nilai Kementerian Keuangan

terdapat nilai-nilai Keislaman?

J: oh itu jelas ada, yang pertama ya Two Minute Before kita harus datang

sebelum acara dimulai, secara tidak langsung kita diajarkan untuk disiplin,

yang kedua kita juga harus menjaga amanah kita, kita harus standby ketika

apalagi kita mendapat customer atau kita disini sebagai pelayan

masyarakat, katakanlah misalnya kita mengadakan suatu diklat kalau kita

datang lebih lama dari peserta diklat itu kan bukan amanah, kita harus

Page 111: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

sudah standby. Kemudian one day one information itu kita dituntut untuk

mengembangkan skill kita atau mengembangkan kemampuan kita, terus

senyum, salam, sapa itu kan sudah dilaksanakan, sebenarnya Rasulullah

SAW mengatakan senyum dihadapan saudaramu adalah sedekah, seperti

itu. Nilai-nilai Kementerian Keuangan itu bagus seperti menjaga

kebersihan, rapih, resik, ramah, terus yang terkahir plain do check action

tidak hanya kita memplanning saja, orang kan kebanyakan hanya

memplanning saja tidak melaksanakn makanya kita dituntut sistematis.

T:Apa saja nilai-nilai Keislaman yang diterapkan?

J: moral, kejujuran, disiplin, amanah itu sangat dibutuhkan gak mungkin

instasi itu bekerja lebih baik kalau tidak menanamkan moral, jadi nilai

Keislaman itu sangat berpengaruh didalamnya dan juga dapat

mempengaruhi keharmonisan dalam bekerja. Ketika kita bekerja itu kita

tidak bisa mengandalkan IQ saja, spiritual queation juga sangat dibutuhkan

untuk terbentuk suasana kerja yang nyaman, ketika seseorang sudah

merasakan suasan kerja yang nyaman, saya yakin kinerja dia itu jauh lebih

signifikan baik dibanding dengan orang yang intinya tidak nyaman.

Disitulah produktivitas kita akan meningkat jika kondisi tersebut terasa

nyaman.

T: Kegiatan apa saja yang dilakukan di Masjid ini?

J: ada pembacaan syarah Hadist Riyadhus Sholihin dan Tahsin Tilawah

atau pembenaran Tilawah AL-Quran atau bisa dikatakan pembagusan

pembacaan Tilawah Al-Quran

Page 112: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Kapan saja Kegaiatan itu dilakukan?

J: Kalau pembacaan Hadist syaroh Riyadhus Sholihin itu dilakukan setiap

hari kerja setelah Sholat Zhuhur, kalau Tahsin Tilawah Ada dua kelas

yaitu kelas pertama setiap hari senin dan kamis setelah shalat Ashar, Kelas

kedua setelah sholat Jum‟at.

T : Apa saja Hadist yang disampaikan?

J: kita disini memakai kitab syarah Riyadhus Solihin karangan oleh Imam

Nawawi

T:Apa tujuan BPPK dalam Melakasanakan kegiatan ini?

J: Tujuan utamanya adalah Dakwah, memberi pengetahuan kepada jamaah

khususnya pegawai BPPK yang berada di Sekretariat Badan, namun

kita tidak menutup kemungkinan karena disini pusatnya diklat,

terkadang dari instasi lain, seperti ekselon II ataupun sesama ekselon I

yang kebetulan diklat disini setelah sholat bisa ikut mengikuti kegiatan

tersebut.

T: Siapa saja yang mengajar kegiatan tersebut?

J: kalau pembacaan syarah Cuma dibaca aja ya ada pengertian dan

pembahasannya jadi semua pegawai bisa, kalau Tahsin Tilawah kita di

ajarkan oleh Saudara Riki Effendi yakni salah seorang pegawai yang

telah mendapatkan sertifikat dari Nurul Hikmah sebagai pengajar

Tahsin Tilawah.

Page 113: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Apakah kegiatan ini berimplikasi ke dunia nyata?

J: Yang Pasti Alhamdulillah ya keterangan-keterangan yang didapat dari

syarah Riyadhus Solihin ini bisa diterapkan anjuran kita untuk

menghafal Al-Quran. Sebagai pegawai kita tidak dituntut untuk

mencari materi implikasi dalam bekerja saja, perlu juga penanaman

moral apa lagi sekarang gencar dikembangkan kurikulum yang berbasis

peningkatan moral ya gak hanya intelektual saja itu kan salah satu

upaya kita juga, walaupun kita keterbatasan ustad atau yang lain dengan

cara kita saling sharing dan itu juga sudah ada keteranganya dari para

ulama jadi kita hanya membacakan saja, jadi tidak ada salah tafsir dan

itu apabila kita berhasil mengimpilkasikan maka akan terbentuk

perubahan yang baik terhadap kinerja kita. Contohnya kita dilarang

untuk menyianyiakan waktu, ketika diterapkan kita akan dapat

meningkatkan kedisiplin kita dalam bekerja.

T: Bagaimana antusias pegawai dalam mengikuti kegiatan tersebut?

J: Selama ini Alhamdulillah ya antusias namun gak menentu juga soalnya

tergantung situasi dan kondisi, contoh misalnya pas pelaksanaan diklat,

dkilatnya itu ada yang Azan Zhuhur berhenti maka bisa mengikuti

kegiatan ini, kemudian hari Senin dan Kamis lumayan lebih banyak

karena orang banyak yang berpuasa jadi waktu istirahat mereka gak

digunakan kekantin untuk makan, seperti itu.

Page 114: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T:Apakah kegiatan rohani hanya dilakukan di Masjid saja?

J: Setahu saya sih selain di Masjid ini, media dakwahnya ada majalah

dinding Atau mading, kalu mading itu setiap beberapa pekan atau

beberapa bulan kan diganti, itu yang saya amati selama ini Jama‟ah

Masjid menyempatkan diri untuk membaca mading tersebut, contoh

nih artikel yang bagus seperti larangan penggunaan cincin emas bagi

laki-laki, kemudian larangan keluarga kita tidak boleh memarahin anak,

dan itu antusias membacanya Alhamdulillah banyak, kalau kegiatan

lainnya sih saya kurang begitu tahu

T: Apakah anda mengetahui proggran SIDIG?apa pernah mengikuti

program tersebut?

J: Belum tahu dan belum mengikutinya

Pewawancara Narasumber

Achmad Fauzi Hepy Dwi Putranto

Page 115: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Wawancara Penelitian

Pewawancara : Achmad Fauzi (Mahasiswi UIN Jakarta)

Narasumber : Saudara Latif Fauzi (Staff Pelaksana)

PelaksanaanWawancara : Hari : Rabu 28 Mei 2014

Pukul : 13.00– 14.00 WIB

Tempat : Masjid Baitul Ma‟al

di Badan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan

T: Apakah anda pernah mengikuti Diklat?

J: pernah saya pernah mengikutinya.

T: Apakah materi dari Diklat yang anda ikuti?

J:Materi Diklat yang saya ikuti tentang Bagaimana membuat peraturan,

diklat pengadaan barang dan jasa tentang bagaimana pengadaaan barang

dan jasa di pemerintah selama ini.

T: Apakah dalam Diklat tersebut ada nilai-nilai Kementerian

Keuangan?

J:ada, disisipkan

T: Menurut anda apakah dalam nilai-nilai Kementerian Keuangan

terdapat nilai-nilai Keislaman?

J: Ada misalnya kesempurnaan itu kan ada dalam Islam, trus integritas,

hampir semua nilai-nilai Kementerian Keuangan itu hampir sama dalam

nilai-nilai Keislaman.

Page 116: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Apakah anda sering mengikuti kegiatan rohani di masjid ini?

J: gak terlalu sering sih, kadang setelah shalat saya langsung ke meja saya.

T:Apa saja kegiatan rohani yang dilakukan di Masjid ini?

J: ada pembacaan dan pembahasan Hadist dan Tahsin Tilawah atau

pembenaran Tilawah AL-Quran

T:Apakah anda tahu program SIDIG?

J: Saya belum tahu.

T :Apakah ada perubahan setelah anda mengikuti kegiatan rohani

tersebut?

J: ini saja sih kan biasanya Hadist-Hadist yang dibacakan, mungkin ada

Hadist yang belum tahu menjadi tahu, menambah wawasan juga.

T: Apakah menurut anda kegiatan rohani ini perlu dilakukan?

J:menurut saya sih perlu

Pewawancara Narasumber

Achmad Fauzi Latif Fauzi

Page 117: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Wawancara Penelitian

Pewawancara : Achmad Fauzi (Mahasiswi UIN Jakarta)

Narasumber : Saudara Choirul Huda (Bagian Pengadaan

Alat di Badan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan)

PelaksanaanWawancara : Hari : Jumat 15 Agustus

2014

Pukul : 13.00– 14.00 WIB

Tempat : Ruang Sekretariat

Masjid Baitul Ma‟al di Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

T: Menurut Anda Apakah terdapat nilai-nilai Keislaman dalam nilai-

nilai Kementerian Keuangan?

J: Malah saya cenderung begini nilai-nilai kementerian keuangan malah

kurang mengena dihati saya secara jujur sebenarnya saya ingin nilai-nilai

yang lebih detail, lebih luar bias bisa dijadikan tauladan adalah nilai-nilai

yan tealah dilakukan oleh Rasulullah SAW, tapi gak negatif juga nilai-

nilai kementerian keuangan itu.

T: Bagaimana penerapan Nilai-nilai Kementerian Keuangan ?

J: Kalau pengaplikasian penerapan ini sih, mungkin ya itu rawan ada

hubungan yang menguntungkan beberapa pihak atau satu pihak, ya

Page 118: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Alhamdulillah sampai sekarang kegiatan korupsi itu sampai saat ini sih

tidak ada ya.

T:Apa tujuan penerapan nilai-nilai Kementerian Keuangan?

J: ya hampir sama kaya mas Tigo, nilai-nilai itu dibentuk ya nilai 5 itu ada

di setiap organisasi

T: Apakah ada kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman?

J: ya sama seperti sama mas Tigo seningetku itu ya, mading mungkin juga

T: Menurut anda apakah kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman

itu penting atau tidak?

J:penting karena seperti pembacaan setiap shalat zhuhur dan mading

mungkin tujuan utamanya untuk meningkatkan keimanan, kemulian sikap

bagi pegawai, tapi disamping itu ada fiqihnya juga tentang azan tentang

wudhu

T :Apakah Menurut anda program SIDIG itu efektif?

J: jarang buka ya jadi gak efektif, hambatan pembacaan hadist tadi bener

kata mas Riki harus ada di semiformalkan gitu ada beberapa orang yang

memang belajar bersama tentang hadist itu, terus ada jadwalnya, terus

ada kekurangan diingatkan, harus di semiformalkan untuk menjadi

komitmen atar masing-masing anggota buat memperbaiki rutinitas

membacanya

Page 119: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T:apakah dalam media intranet COMET terdapat Pendalaman nilai-

nilai Keislaman?

J: kalu buka nilai Keislaman saya gak bakal buka intranet sih, paling juga

buka hanya untuk kebutuhan pegawai sih.

T: apakah ada pendalaman nilai-nilai keislaman dengan sesama

pegawai?

J: kalau sama seperti kepegawaian gak ada sih, paling secara personal aja,

mungkin ada pertnayaan tenatng amal dan fiqih tanya ke temen yang

saya anggap lebih mengerti

T: Apakah ada kegiatan pendalaman lain selain kegiatan tersebut?

J: gak ada sih Cuma kegiatan yang telah disebutkan tadi

T: Apakah kegiatan tersebut dikelola oleh BPPK sendiri?

J: tidak keseluruhan,

T:Apakah kepala bagian mendalamkan nilai-nilai Keislaman tersebut

J: ya pasti ada nasehat tentang nilai-nilai ISlam

T: Apakah anda yang lakukan secara personal untuk mendalamu

nilai-nilai keislaman?

J: sama browsing-browsing, youtube, mungkin baca buku juga

T: Apa nilai Keislaman yang konkrit dalam nilai-nilai Kementerian

Keuangan?

J: sebagian kecil dari nilai Keislaman

Page 120: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Apa hambatan dalam proses pendalaman nilai-nilai Keislaman?

J: kegiatan ini sih harusnya disemi formalkan gitu ada beberapa orang

yang memang belajar bersama tentang Hadist tersebut terus ada

jadwalnya terus misalkan ada kekurangannya diingatkan, emang harus

menjadi semi formalkan untuk menjadi komitmen antar masing-masung

anggota buat memperbaiki rutinitas membacanya juga dijaga jadi

jangan sampai hari senen ini baca, baca lagi baru hari kamiis jadi suka-

sukanya dia, ya itu jadi jamaah pun yang mungkin yang tadinya

semangat menjadi tidak semangat.

Pewawancara Narasumber

Achmad Fauzi Choirul Huda

Page 121: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Wawancara Penelitian

Pewawancara : Achmad Fauzi (Mahasiswi UIN Jakarta)

Narasumber : Saudara Hepy Dwi Prasetyo (Bagian

Keuangan di Badan Pendidikan dan

Pelatihan Keuangan)

PelaksanaanWawancara : Hari : Jumat 15 Agustus

2014

Pukul : 13.00– 14.00 WIB

Tempat : Ruang Sekretariat

Masjid Baitul Ma‟al di Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

T: Menurut Anda Apakah terdapat nilai-nilai Keislaman dalam nilai-

nilai Kementerian Keuangan?

J: itu kan pernah ditanyakan dulu pas wawancara mungkin sama seperti itu

T: Bagaimana penerapan Nilai-nilai Kementerian Keuangan ?

J: Kalau masalah penerapan sebenarnya sih dalam diri kita sudah

terkandung nilai-nilai tersebut ya jadi kalau penerapan mungkin disini

tersedia pamflet banner seperti yang dikatakan pak Wawan

T:Apa tujuan penerapan nilai-nilai Kementerian Keuangan?

J: kalau itu sudah saya terangkan diwawancara terdahulu ya

Page 122: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Apakah ada kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman?

J: sebenarnya udah saya terangkan tapi Cuma ngasih tau disini aja kalau

disini nih sama seperti teman yang lain yah ada pembacaan Syaroh

Riyadhus Sholihin, Tahsin kalau Menurut saya sih itu aja.

T: Menurut anda apakah kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman

itu penting atau tidak?

J: Kalau menurut saya penting sekali karena selain menambah keimanan

kita juga dapat belajar yang belum tahu menjadi tahu

T :Apakah Menurut anda program SIDIG itu efektif?

J: saya tidak efektif atau tidaknya karena saya tidak pernah buka

T: Apakah dalam media intranet COMET terdapat Pendalaman

nilai-nilai Keislaman?

J: sama yah kayak tadi belom penah buka jadi belom tahu.

T: apakah ada pendalaman nilai-nilai keislaman dengan sesama

pegawai?

J: kalau saya kan ikut membacakan Hadist tersebut dan sama sih kayak

pegawai lain seperti sering menanyakan yang belom tahu dan sharing

juga.

T: Apakah ada kegiatan pendalaman lain selain kegiatan tersebut?

J: Kalau itu saya tidak tahun mungkin Cuma itu aja kegiatannya

T: Apakah kegiatan tersebut dikelola oleh BPPK sendiri?

J: kalau menurut saya sih BPPK hanya memantau saja tidak mengelola

secara langsung

Page 123: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T:Apakah kepala bagian mendalamkan nilai-nilai Keislaman

tersebut?

J: ya sama sih sering nasehat, motivasi

T: Apakah anda yang lakukan secara personal untuk mendalami

nilai-nilai keislaman?

J: kalau saya sering baca buku tentang Islam, mengikuti pengajian itu aja

sih

T: Apa nilai Keislaman yang konkrit dalam nilai-nilai Kementerian

Keuangan?

J: ya itu tadi kejujuran, harus bekerja secara profesional, harus amanah,

harus melayani dengan baik, ketulusan juga

Pewawancara Narasumber

Achmad Fauzi Hepy Dwi Prasetyo

Page 124: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Wawancara Penelitian

Pewawancara : Achmad Fauzi (Mahasiswi UIN Jakarta)

Narasumber :Bapak Mujiono (Bagian Kepegawaian di

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan)

PelaksanaanWawancara : Hari : Jumat 15

Agustus2014

Pukul : 13.00– 14.00 WIB

Tempat : Ruang Sekretariat

Masjid Baitul Ma‟al di Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

T: Menurut Anda Apakah terdapat nilai-nilai Keislaman dalam nilai-

nilai Kementerian Keuangan?

J: ya nilai-nilai Kementerian Keuangan itu sebagian ngambil dari nilai-

nilai keislaman, seperti profesionalisme itu kan kita harus bekerja secara

profesional dan yang lain sebagainya

T: Bagaimana penerapan Nilai-nilai Kementerian Keuangan ?

J:sama seperti mas Tigo karena saya satu bagian

T:Apa tujuan penerapan nilai-nilai Kementerian Keuangan?

J: sama sih kebijakan menteri saat itu

T: Apakah ada kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman?

J: sama ya Cuma ada itu aja seinget saya

Page 125: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Menurut anda apakah kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman

itu penting atau tidak?

J: penting, karena itu dapat menambah keimana dan mengingatkan

kembali

T :Apakah Menurut anda program SIDIG itu efektif?

J: mungkin kurang efektif ya

T:apakah dalam media intranet COMET terdapat Pendalaman nilai-

nilai Keislaman?

J: pernah sih saya buka mata air seperti yang dikatakan mas Tigo sih,

Cuma kontennya tidak hanya tentang keislaman

T: apakah ada pendalaman nilai-nilai keislaman dengan sesama

pegawai?

J: sama seperti mas tigo

T: Apakah ada kegiatan pendalaman lain selain kegiatan tersebut?

J: mungkin dulu ada pengajian 3 ustad tapi sekarang udah bubar

T: Apakah kegiatan tersebut dikelola oleh BPPK sendiri?

J: tidak keseluruhan, hanya misalnya dalam hari raya agama saja dan hari-

hari besar

T:Apakah kepala bagian mendalamkan nilai-nilai Keislaman tersebut

J: ya sama kayak mas Tiga, ya paling gak kepala bagian memberikan

nasehat bagaimana bekerja yang baik

Page 126: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Apakah anda yang lakukan secara personal untuk mendalamu

nilai-nilai keislaman?

J: mengikuti pengajian yang terdapat di rumah

T: Apa nilai Keislaman yang konkrit dalam nilai-nilai Kementerian

Keungan?

J: secara keseluruhan sama dengan teman-teman

Pewawancara Narasumber

Achmad Fauzi Mujiono

Page 127: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Wawancara Penelitian

Pewawancara : Achmad Fauzi (Mahasiswi UIN Jakarta)

Narasumber : Bapak Wawan Ismawandi (Kepala Bagian

TIK di Sekretariat Badan Pendidikan dan

Pelatihan Keuangan)

PelaksanaanWawancara : Hari : Jumat 15 Agustus

2014

Pukul : 13.00– 14.00 WIB

Tempat : Ruang Sekretariat

Masjid Baitul Ma‟al di Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

T: Menurut Anda Apakah terdapat nilai-nilai Keislaman dalam nilai-

nilai Kementerian Keuangan?

J: Menurut saya sih ada ya, seperti saya terangkan dalam wawancara yang

dulu

T: Bagaimana penerapan Nilai-nilai Kementerian Keuangan ?

J: penerapannya kita membuat program budaya yah jadi implementasinya

dan penerapannya melalui program tersebut.

T:Apa tujuan penerapan nilai-nilai Kementerian Keuangan?

J: seperti yang saya terangkan diwawancara yang dulu sudah kebijakan

dari menteri keuangan dan juga ada surat keputusannya juga

Page 128: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Apakah ada kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman?

J: ya kalau kegiatan seperti yang ada di masjid ini saja

T: Menurut anda apakah kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman

itu penting atau tidak?

J: menurut saya penting sih membuat kita mengingat kembali Allah SWT

T :Apakah Menurut anda program SIDIG itu efektif?

J: menurut saya sih efektif setiap hari ada saja pegawai yang melihat

program tersebut.

T: Apakah dalam media intranet COMET terdapat Pendalaman

nilai-nilai Keislaman?

J: Seperti pegawai yang lain ada kolom mata air ya paling tidak disitu

terdapat pembahasan nilai-nilai Islam

T: apakah ada pendalaman nilai-nilai keislaman dengan sesama

pegawai?

J: kalau saya sih sesama pegawai selalu bertanya kepada yang lebih tahu

T: Apakah ada kegiatan pendalaman lain selain kegiatan tersebut?

J: seperti yang lain katakan ada pengajian 3 ustad, dan juga dulu ada

seminar tentan kerohanian, ada pembahasan tentang esq juga, sharing

session juga termasuk dalam kegiatan pendalaman lain

T: Apakah kegiatan tersebut dikelola oleh BPPK sendiri?

J: BPPK memantau sekretariat badan hanya melaksanakannya

Page 129: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T:Apakah kepala bagian mendalamkan nilai-nilai Keislaman tersebut

J: saya sih sebagai kepala bagian selalu memotovasi pegawai supaya lebih

baik, selalu menasehati pegawai, dan sebelum bekerja saya mewajibkan

pegawai untuk selalu berdoa terlebih dahulu. Kalau menurut saya Cuma

itu aja.

T: Apakah anda yang lakukan secara personal untuk mendalamu

nilai-nilai keislaman?

J: sama kayak pegawai lain paling tidak ya mengikuti pengajian di rumah

saja

T: Apa nilai Keislaman yang konkrit dalam nilai-nilai Kementerian

Keuangan?

J: masalah ini sih sudah saya terangkan di wawancara yang dulu

Pewawancara Narasumber

Achmad Fauzi Wawan Ismawandi

Page 130: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

Wawancara Penelitian

Pewawancara : Achmad Fauzi (Mahasiswi UIN Jakarta)

Narasumber : Saudara Seutigo (Bagian Kepegawaian di

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan)

PelaksanaanWawancara : Hari : Jumat 15 Agustus

2014

Pukul : 13.00– 14.00 WIB

Tempat : Ruang Sekretariat

Masjid Baitul Ma‟al di Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

T: Menurut Anda Apakah terdapat nilai-nilai Keislaman dalam nilai-

nilai Kementerian Keuangan?

J: Jadi menurut pendapat pribadi sih nilai-nilai Kementerian Keuangan itu

sangat erat sekali dengan nilai-nilai Keislaman seperti contohnya ada

integritas, kita mengetahui bahwa Rasulullah juga mencontohkan bahwa

setiap muslim harus mempunyai sikap yang amanah, orang yang

berintegritas yang menjaga kepercayaan, profesional itu saya pikir diIslam

juga ditekankan prinsip-prinsip seperti dalam prinsip pengelolaan zakat

untuk profesional memisahkan antara kepentingan pribadi dengan

kepentingan lainnya, secara umum sebetulnya nilai Kementerian

Keuangan itu terkandung dalam nilai-nilai Keislaman.

Page 131: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Bagaimana penerapan Nilai-nilai Kementerian Keuangan ?

J: Mungkin Kalau penarapan nilai-nilai Kementerian Keuangan khusunya

dibagia kepegawaian. Untuk sikap integritas kepegawaian selalu menjaga

kerahasian. Bagian kepegawaian mengharuskan menjaga kerahasiaan sama

yang bersifat rahasia, kita harus menjaganya jangan sampai rahasia itu

bocor, terus kita selalu menolak adanya gratifikasi banyak mungkin di

instasi lain bagian kepegawaian itu dibilang kadang-kadang itu kan sangat

erat sekali dengan sogokan, kalu gak ada uang pelancarnya susaah kalau di

pemda-pemda, tapi kalau itu sudah jadi tugas, gratifikasi jauh dari kita,

trus terkait kesempurnaan kita ada upaya-upaya untuk memperbaiki hal-

halyang kurang jadi kita ada pengendalian resiko asalkan ada hal-hal yang

memiliki resiko itu dimanage untuk dilakukan tindak lanjut untuk hal-hal

yang resiko tersebut jadi continue improvement bakal trus dijalani

T:Apa tujuan penerapan nilai-nilai Kementerian Keuangan?

J: Kalau nilai-nilai Kementerian Keuangan itu kan emang dari menteri

keuangan pada saat itu yaitu Agus Martowardoyo mungkin tujuan

umumnya akhirnya reformasi birokrasi, pas kita ketahi kepemerintahan

kita saat ini juga lagi mengalami reformasi birokrasi, ya nilai-nilai

Kementerian Keuangan ini dibentuk agar menjadi value yang dipegang

oleh pihak pegawai, sehingga timbul budaya organisasi yang baik dan

kemudian adalah layanan kepada masyarakat lebih baik.

Page 132: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Apakah ada kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman?

J: kalau pendalaman mungkin disini program pembacaan Riyadhus

Sholihin yang dibacakan kepada teman-teman pegawai disini, harusnya

rutin yah, tapi kadang-kadang karena banyak kegiatan jadi tidak

terlaksana, ya kalau ada petugasnya tetap dibacakan, jadi pembacaan

Riyadhus Sholihin untuk mendalami nilai-nilai Keislaman. Sebenarnya di

intranet ada acara program SIDIG (Syiar Islam Digital) itu disebarkan

melalui media BPPK tv itu program yang ada dalam Ramadhan kemarin

T: Menurut anda apakah kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman

itu penting atau tidak?

J: Bagi saya pribadi sih penting ya maksudnya kalau kita melihat gak tau

studinya apa belum tapi saya pikir ketika orang makin paham agama dia

akan menjadi pegawai yang lebih baik, karena secara nilai-nilai Islam

setiap pegawai di tuntut untuk amanah, melayani profesional saya pikir itu

semua ada di nilai-nilai Keislaman.

T :Apakah Menurut anda program SIDIG itu efektif?

J: untuk detail efektif gak ya mungkin bisa tanyakan ke bagian TIK. Kan

mungkin dari TIK mempunyai pengunjung BPPK tv ketika acara

SIDIG itu berlangsung. Kali saya pribadi sih sesekali-dua kali memang

liat konten di program SIDIG.

Page 133: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T:apakah dalam media intranet COMET terdapat Pendalaman nilai-

nilai Keislaman?

J: Ada kolom mata air, ada yang ngisi tentang nilai-nilai Isla tapi ada juga

nilai kerohanian secara umum. Menu mata air disitu yang mengisi ada

beberapa widyasmara atau pejabat struktural disini.

T: apakah ada pendalaman nilai-nilai keislaman dengan sesama

pegawai?

J: kalau dikepegawaian intens sih ada diskusi ringan tentang nilai-nilai

islam seperti sharing session seperti itu.

T: Apakah ada kegiatan pendalaman lain selain kegiatan tersebut?

J: gak tau saya selain kegiatan tersebut

T: Apakah kegiatan tersebut dikelola oleh BPPK sendiri?

J: tidak keseluruhan, hanya misalnya dalam hari raya agama saja.

T:Apakah kepala bagian mendalamkan nilai-nilai Keislaman tersebut

J: saya pikir kepala bagian kepegawaian banyak memberikan contoh nilai-

nilai keislaman maksudnya seperti yang saya ungkapkan sebenarnyya

nilai-nilai kementerian keunagan hampir sama pada nilai keislaman

walaupun sepenuhnya tidak sama

T: Apakah anda yang lakukan secara personal untuk mendalamu

nilai-nilai keislaman?

J: saya pribadi sih sering membuka ceramah di youtube, situs-situs

referensi islam

Page 134: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

T: Apa nilai Keislaman yang konkrit dalam nilai-nilai Kementerian

Keungan?

J: menurut saya sih kejujuran ada amanah juga

Pewawancara Narasumber

Achmad Fauzi Seutigo

Page 135: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

LAMPIRAN FOTO-FOTO

PROSES KEGIATAN PEMBACAAN HADIST

PEGAWAI YANG MENGIKUTI KEGIATAN PEMBACAAN HADIST

Page 136: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

PENULIS SEDANG MEWAWANCARAI SALAH SATU PEGAWAI

MADING YANG TERDAPAT DALAM MASJID BAITUL MA’AL

Page 137: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

STRUKTUR ORGANISASI DI BPPK

Page 138: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

SALAH SATU BENTUK KOMUNIKASI INTERNAL BPPK YAITU

COMET

KOMUNIKASI TULISAN YANG DILAKSANAKAN BPPK DENGAN

MEMASANG STAND BANNER

Page 139: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

BPPK MENDAPATKAN ISO:9001 DALAM HAL KEBIJAKAN MUTU

PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN TAHSIN TILAWAH

PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN TAHSIN TILAWAH

Page 140: Komunikasi Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26625/1/ACHMAD... · Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

PENGURUS MASJID BAITUL MA’AL YANG TERDAPAT DI KANTOR

BPPK

SALAH TU PROGRAM BULAN RAMADHAN YAITU PROGRAM SIDIG

YANG MEMANFAATKAN MEDIA STREAMING BPPKtv