komunikasi organisasi

35
KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM RUMAH SAKIT AURA SYIFA KEDIRI LAPORAN OBSERVASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Organisasi Yang dibina oleh Bapak Akh. Muwafik Saleh.,S.Sos.,M.Si Disusun oleh : 1. Maria Ocsiana Jeni (115120207113005) 2. Rosalia Puspitasari (115120207113025) 3. Putri Esti Paramarta (115120207113011) 4. Mochamad Chandra A.S. (115120207113039) 1

Upload: rossh93

Post on 28-May-2015

1.228 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Komunikasi organisasi

KOMUNIKASI ORGANISASI

DALAM RUMAH SAKIT AURA SYIFA KEDIRI

LAPORAN OBSERVASI

Diajukan untuk Memenuhi

Tugas Mata Kuliah Komunikasi Organisasi

Yang dibina oleh Bapak Akh. Muwafik Saleh.,S.Sos.,M.Si

Disusun oleh :

1. Maria Ocsiana Jeni (115120207113005)

2. Rosalia Puspitasari (115120207113025)

3. Putri Esti Paramarta (115120207113011)

4. Mochamad Chandra A.S. (115120207113039)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

2013

1

Page 2: Komunikasi organisasi

KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan ridho- Nya pembuatan laporan observasi yang berjudul “KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM RUMAH SAKIT AURA SYIFA KEDIRI” ini dapat selesai dengan baik dan tepat waktu.

Laporan observasi ini penulis sampaikan kepada pengampu mata kuliah komunikasi organisasi sebagai pemenuhan tugas yang bersumber dari penelitian lapangan dan kajian pustaka (elektronik dan cetak). Tidak lupa, penulis berterimakasih kepada Bapak yang telah berjasa memberikan ilmu dalam mata kuliah ini, serta semua pihak yang berkontribusi secara langsung maupun tak langsung hingga selesainya karya tulis ini.

Penulis menerima dengan senang hati semua saran maupun kritik konstruktif dari Bapak dosen khususnya dan para pembaca lain pada umumnya apabila ada kekurangan- kekurangan dalam laporan observasi ini, dan juga demi kesempurnaan karya tulis ini, serta karya- karya penulis mendatang. Terakhir, semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kediri, Juni 2013 Penulis

2

Page 3: Komunikasi organisasi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................1

1.2 Fokus Penelitian.........................................................................1

1.2.1 Rumusan Masalah.........................................................1

1.2.2 Tujuan Penelitian...........................................................1

1.2.3 Manfaat Penelitian.........................................................2

BAB II PELAKSANAAN OBSERVASI

2.1 Lokasi Dan Waktu Observasi....................................................3

2.2 Subjek Observasi Lokasi Observasi..........................................3

2.3 Variabel Observasi....................................................................3

2.4 Teknik Pengumpulan Data........................................................3

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Profil Rumah Sakit......................................4

3.2 Tipe Organisasi.........................................................................5

3.3 Iklim Organisasi........................................................................6

3.4 Aliran Komunikasi Organisasi..................................................7

3.5 Teknologi Informasi Dalam Komunikasi Organisasi...............9

3.6 Konflik Dan Solusi Dalam Komunikasi Organisasi...............10

3.7 Team Work.............................................................................11

3.8 Budaya Organisasi..................................................................12

3.9 Analisis Individu dan Sistem..................................................12

BAB III PENUTUP

4.1 Kesimpulan.............................................................................14

4.2 Saran.......................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................16

LAMPIRAN..................................................................................................17

3

Page 4: Komunikasi organisasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh

setiap orang diseluruh dunia. Setiap orang pasti tidak bisa terlepas dari

komunikasi sebab pada dasarnya manusia diciptakan sebagai makluk sosial

sehingga setiap orang membutuhkan komunikasi dengan orang lain untuk

sosialisasi dalam masyarakat. Tanpa terkecuali sebuah organisasi juga sangat

membutuhkan proses komunikasi untuk keberlangsungan kegiatan dalam

organisai tersebut. Selain itu komunikasi dalam oganisasi juga berperan

sangat penting, dimana komunikasi memberikan transparansi informasi dan

pesan – pesan yang dibutuhkan organisasi demi tercapainya tujuan yang telah

ada dalam sebuah organisasi.

1.2 Fokus Penelitian

1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalahnya

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran umum profil rs. Aura Syifa Kediri?

2. Bagaimanakah Komunikasi Organisasi yang berlangsung dalam rs.

Aura Syifa Kediri?

3. Bagaimana cara pemecahan masalah atau konflik dalam organisasi

rs. Aura Syifa Kediri?

1.2.2 Tujuan Penelitian

Secara khusus, tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui tentang gambaran umum profil rs. Aura Syifa

Kediri.

4

Page 5: Komunikasi organisasi

2. Untuk mengetahui komunikasi organisasi yang sedang dijalankan

oleh rs. Aura Syifa Kediri.

3. Untuk mengetahui cara pemecahan masalah atau konflik yang

pernah dialami oleh pihak rumah sakit demi kelancaran proses

organisasi.

1.2.3. Manfaat Penelitian

Manfaat observasi dibagi menjadi dua, yaitu kegunaan teoretis dan

kegunaan praktis, yaitu:

Manfaat Teoretis

Berdasarkan tujuan diatas penelitian ini diharapkan sebagai

bahan masukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang

berkaitan dengan sistem komunikasi organisasi melalui interaksi

dalam komunikasi organisasi dirumah sakit Aura Syifa.

Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah diharapkan agar

dapat dijadikan sebagai acuan bagi para anggota organisasi yang

terbentuk untuk dapat meningkatkan interaksi komunikasi demi

tercapainya tujuan yang sudah ditentukan.

5

Page 6: Komunikasi organisasi

BAB II

PELAKSANAAN OBSERVASI

2.1 Lokasi dan Waktu Observasi

Lokasi

Lokasi observasi yang kami lakukan di rumah sakit Aura Syifa yang

bertempat di jalan Joyoboyo no.42 Dlopo Kediri.

Waktu

Pelaksanaan dilakukan satu kali pada hari Senin, 10 Juni 2013.

2.2 Subjek observasi Lokasi observasi

Sumber data observasi yaitu melakukan wawancara dengan pihak Rs.

Aura Syifa yang diwakili oleh Ibu Kelbriana Triwindasari, SE sebagai

humas dalam rumah sakit Aura Syifa.

2.3 Variabel observasi

Variabel observasi yang dijadikan tolak ukur observasi adalah

komunikasi dalam organisasi rumah sakit Aura Syifa Kediri.

2.4 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan interview

menggunakan daftar pertanyaan yang lengkap dan terperinci. Selain itu

menggunakan observasi lapangan dan dokumentasi observasi lapangan.

Teknik Penganalisisan Data

Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif yang

bersumber dari hasil interview dan observasi serta dokumentasi

lapangan yang dilakukan dengan pihak Rs. Aura Syifa Kediri.

6

Page 7: Komunikasi organisasi

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Profil Rumah Sakit

Sejarah

Semula lahir sebagai BPS (Bidan Praktek Swasta) yang didirikan

oleh Ibu Kiki Kuncoro pada tahun 1991, kemudian berubah menjadi Rumah

Bersalin Aura Syifa pada tahun 2002. Dengan maksud menambah pilihan

masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dengan standar kualitas

tinggi dan pelayanan paripurna.

Sejak Juli 2007 dipimpin oleh dr. Beni Cahyo Kuncoro dibawah

yayasan Aura Nurani berdasarkan Akte Notaris Dyah Proborini,SH (tahun

2005), Rumah Bersalin (RB) Aura Syifa berubah menjadi Rumah Sakit Ibu

dan Anak (RSIA) Aura Syifa yang merupakan bentuk persembahan kalangan

swasta dan praktisi kesehatan untuk melengkapi infrastruktur pelayanan

kesehatan di Kabupaten Kediri. Perubahan ini sebagai tuntutan client dan

untuk mengakomodasi keinginan masyarakat agar Aura Syifa bisa merawat

pasien anak.

Dengan berkembangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan

membuat kebutuhan sarana dan pelayanan kesehatan yang baik pun semakin

meningkat. Pelayanan yang dibutuhkan juga semakin menuntut spesialisasi

dan penyesuaian secara terus menerus. Penyesuaian ini tidak hanya terhadap

penyebaran dan ketersediaan fasilitas kesehatan saja, juga pelayanan yang

memenuhi keterpaduan (one stop health shoping) dengan standar kualitas

pelayananan tinggi.

Tahun 2011 Tgl. 27 April berdasarkan penetapan kelas dari Dinkes

Propinsi Jatim menjadi RSU. (HOMY HOSPITAL, 2012)

7

Page 8: Komunikasi organisasi

Visi dan Misi

Tujuan Umum

Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sebagai upaya untuk

meningkatkan derajat kesehatan secara optimal tapi terjangkau.

Tujuan Khusus

Memberikan pelayanaan kesehatan dengan sentuhan manusuawi penuh

nuansa kekeluargaan.

Memberikan peayanaan kesehatan yang langsung ditangani dengan

seksama oeh spesialis ahli dibidangnya.

Memberikan pelayanan kesehatan secara lengkap, utuh, dan

berkesinambungan.

MOTTO

Bersama Menuju Kesembuhan Sempurna.

VISI

Menjadi Rumah Sakit Pilihan  Utama Masyarakat Se Eks Karesidenan

Kediri. dengan penerapan pola pelayanan kesehatan secara manusiawi dan

kekeluargaan (Homy  Hospital).

MISI

Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat  secara professional

dan terjangkau serta ikut berperan aktif dalam pembinaan sumber daya

manusia secara berkesinambungan dan mengikuti kemajuan teknologi

kedokteran terkini. (HOMY HOSPITAL, 2012)

3.2 Tipe Organisasi

Rumah sakit Aura Syifa merupakan salah satu rumah sakit yang

tergolong dalam tipe Functional organization sebab dalam organisasi ini

mempunyai struktur keorganisasian yang jelas dan pada setiap jabatan atau

bidang memiliki tugas masing-masing yang telah disesuaikan dengan

8

Page 9: Komunikasi organisasi

kemampunan yang dimiliki oleh masing- masing staf sehingga sesuai dengan

spesialisasi tugas yang akan dikerjakan oleh masing-masing staf rumah sakit

tersebut, seperti dokter anak, dokter umum, humas perawat, apoteker, bagian

sumber daya manusia, manajemen, satpam dll. Proses koordinasi biasanya

dilakukan oleh kepala bagian peda masing- masing unit dibawah pimpin

langsung direktur utama rumah sakit yaitu dr. Beni Cahyo Kuncoro. Dalam

organisasi ini direktur utama memiliki kewenangan penuh sebagai pemimpin

dalam proses berlangsungnya organisasi rumah sakit.

3.3 Iklim Organisasi

Beberapa hal yang terjadi dalam organisasi sehingga mempengaruhi

iklim organisasi di rumah sakit, diantaranya:

- Informasi yang dianggap penting sehingga dirahasiakan oleh orang-

orang tertentu dalam hal privasi berkaitan dengan anggota karyawan

yang bermasalah, tidak dibiarkan beredar meluas.

- Adanya karyawan yang keluar dari prosedur pelaksanaan tugas yang

sangat fatal akan diberikan punishment.

- Adanya karyawan yang tidak disiplin, kurang loyal, dan kepercayaan

yang disalahgunakan.

- Proses pengambilan keputusan diadakannya rapat pertemuan dari

pimpinan yang dihadiri kepala bagian ataupun seluruh karyawan.

- Jalur koordinasi melalui kepala bagian yang membantu mengerjakan

tugasnya, sesuai prosedur kerja.

- Mekanisme penyampaian pendapat bersifat terbuka, dengan tahap ke

kepala bagian, kemudian ke bagian SDM, dan hingga ke pimpinan.

- Evaluasi kerja karyawan ditinjau dan dinilai sehingga ada promosi

kenaikan jabatan, bila pimpinan memberikan penilaian yang baik,

maka ia berhak untuk dipromosikan untuk naik jabatan. Tetapi jabatan

yang diduduki bisa akan terus bertahan selama dibutuhkan hingga

pensiun.

9

Page 10: Komunikasi organisasi

- Adanya program pengembangan SDM. Sering mengadakan pelatihan

bagi perawat yang bekerja di rs. Aura Syifa.

Ditinjau dari suasana organisasi yang pernah terjadi maka rumah sakit Aura

Syifa memiliki suasana keorganisasian yang bersifat kekeluargaan, adanaya

kerjasama yang baik, adanya rasa saling percaya antara satu sama lain dalam

setiap bagian tersebut.

3.4 Aliran Komunikasi Organisasi

Pada organisasi rumah sakit Aura Syifa, aliran komunikasi yang

digunakan adalah pola roda yang dimana segala informasi komunikasi

menuju pada sentral yaitu direktur utama rumah sakit. Selain itu juga direktur

utama menerima informasi bahkan menerima saran dan persetujuan bila

sedang dalam pemecahan masalah ataupun konflik kepada anggota organisasi

yang lain atau disebut staf lain yang tentunya masih dalam organisasi

tersebut.

dr. Beni Cahyo Kuncoro sebagai direktur utama rs.Aura Syifa

menginginkan suasana organisasi yang tidak otoriter dan cenderung santai

namun tetep bertanggung jawab terhadap kewajiban masing-masing staf

sesuai acuan yang digunakan yaitu peraturan rumah sakit. Sehingga bila ada

staf yang melenceng dengan aturan yang ada maka akan mendapat teguran,

peringatan, sanksi, bahkan dikeluarkan dari rumah sakit tersebut. Proses

penyampaian informasi atau pesan dalam organisasi di rumah sakit ini

bersifat serentak dan berurutan, ketika ada hal penting yang harus

disampaikan kepada seluruh anggota karyawannya pimpinan mengadakan

rapat, dimana rapat itu diperlukan untuk seluruh karyawan hadir didalamnya.

Atau hanya berdasar pada pimpinan mengadakan rapat untuk seluruh kepala

bagian, kemudian dari kepala bagian akan menyebarkan informasi kepada

anggotanya atau karyawan dibawahnya.

Sebelum RS Aura Syifa menjadi rumah sakit umum, pelaksanaan

keorganisasian rumah sakit menggunakan arah aliran horisontal, yang dimana

pimpinan menerima saran dan keluahan dari para stafnya bahkan meminta

10

Page 11: Komunikasi organisasi

pendapat terhadap pemecahan konflik yang sedang terjadi dalam rumah sakit.

Atau penyelesaian masalah didapat dari komunikasi antar teman sejawat dan

tidak terkhususkan jabatan.

Setelah rumah sakit ini resmi menjadi rumah sakit umum arah aliran

komunikasi keorganisasian menggunakan arah aliran up word dan down

word, tergantung keperluan dan dalam konteks apa komunikasi itu terjadi.

Arah aliran komunikasi keatas atau up word terjadi ketika perbincangan

mengenai permasalahan kepegawaian. Melalui bagian SDM, kemudian

bagian SDM akan menyampaikan kepada direktur. Tetap melalui bagian

SDM ketika sekiranya karyawan mempunyai keluhan yang harus

disampaikan langsung dengan direktur selaku pimpinan, bagian SDM akan

menentukan jadwal untuk bertemu langsung dengan direktur dan

menyampaikan keluhannya. Arah komunikasi kebawah atau down word

terjadi ketika pimpinan menyampaikan informasi tentang hal pengembangan

organisasi dalam rumah sakit, jadi pimpinan menyampaikan pesannya

berdasarkan sifat serentak mengadakan rapat dan dihadiri hanya kepala

bagian, dan kemudian dari kepala bagian meneruskan informasi kepada

karyawan yang lainnya. Dan juga menanggapi suatu masalah yang terjadi

pada karyawan, pimpinan terjun langsung mengkomunikasikan dan

memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi.

11

Page 12: Komunikasi organisasi

POLA ORGANISASI

Gambar : Pola komunikasi

3.5 Teknologi Informasi Dalam Komunikasi Organisasi

Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting untuk dilakukan

demi keberlansuanganya proses organisasi, sebab pada bagian-bagian atau

jabatan-jabatan yang diduduki satu sama lain saling berkaitan dan

berkesinambungan. Pada komunikasi organisasi rs. Aura Syfa cara

berkomunikasinya melui komunikasi langsung atau tatap muka pada setiap

harinya dan mengadakan pertemuanan bersama atau rapat kepala bagian pada

setiap bulannya untuk evaluasi dan memberitahukan perkembangan keadaan

rumah sakit.

Namun tidak hanya tatap muka saja cara komunikasi antarstaf juga

menggunakan media sebagai alat komunikasi seperti sms melalui handphone,

telepon biasanya ini digunakan bila anatra staf satu dengan yang lain ada

keperluan atau ijin tidak masuk kerja sedangkan email dan fax biasanya

digunakan untuk mengirim data-data perusahan. Rumah sakit juga

menggunakan komputer untuk melakukan membantu proses kerjannya untuk

menyusun data pasien, karyawan, obat-obatan hingga data mengenai

12

Page 13: Komunikasi organisasi

peralatan rumah sakit dalam bentuk data base sehingga petugas tidak

sepenuhnya lagi menggunakan penulisan secara manual. Selain itu pihak rs.

Aura Syifa juga menggunakan media massa seperti koran, televisi, radio dan

juga media baru untuk melakukan komunikasi eksternal promosi dengan

masyarakat Kediri dan sekitarnya.

Pada intinya rs. Aura Syifa ini tidak mau jika ketinggalan

teknologi. Selalu mengikuti perkembangan zaman dengan menggunakan

berbagai teknologi baik untuk berkomunikasi antarstaf, masyarakat tapi juga

untuk membantu kegiatan praktek rumah sakit.

3.6 Konflik Dan Solusi Dalam Komunikasi Organisasi

Pada setiap organisasi pasti pernah mengalami beberapa persoalan

maupun konfil baik itu masalah internal maupen masalah eksternal. Bila

dianalisis berdasarkan keadaan rs. Aura Syifa sendiri juga pernah mengalami

beberapak konflik internal dalam rumah sakit yang dilakukan oleh bebrapa

staf namun dalam hal ini pihak rumah sakit tidak mau meberikan penjelasn

konflik yang seperti apa yang pernah dialami hanya saja pihak rumah sakit

memberikan contoh-contoh saja. Humas rs. Aura syifa menjelaskan bila ada

masalah personal ataupun antarpersonal pada maka orang tersebut kan diberi

teguran oleh bagian SDM lalu kepala bagian. Bila teguran tersebut tidak

diindahkan oleh yang bersangkutan akan mendapatkan SP 1-3 bila tetep saja

maka konflik akan naik pada derektur utama untuk memberikan surat

kpeutusan ataukah pihat yang berkonflik akan diberi sanksi atau akan

dikeluarkan sebagi karyawan dalam rumah sakit tersebut.

Namun sebisa mungkin suatu konflik dalan suatu unit hendaknya segera

diselesaikan sendiri dalam satu unit tersebut agar berita konflik tidak

diketahui unit yang lain. Dan juga bila dalam unit tersebut bisa

menyelesaikan sendiri maslah yang dihadami maka masalah tersebut tidak

usah naik sampai pada direktur utama.

Beberapa solusi yang dilakukan untuk meminimalisir terjadinya

konflik atau permasalahan dalam organisasi ini yaitu dengan menetapkan

13

Page 14: Komunikasi organisasi

peraturan rumah sakit yang itu harus ditaati oleh seluruh sataff karyawan staf

rumahsakit tanpa terkecuali, melakukan evaluasi yang dilakukan setiap

bulannya bersama dengan koordinator atau kepala bagian masing- masing

unit dalam rumah sakit, mengadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya

dapaktmempererat hubungan kerjasama team seperti jalan santai yang

dilakukan bersama seluruh staf rumah sakit dan juga masyarakat sekitar rs.

Aura Syifa, mengadakan pelatian dan seminar yang tujuannya juga untuk

pengembangan SDM staf, melakukan rolling ke unit lain staf yang

bersangkutan atau berkonflik bila dalam satu unit kerja.

3.7 Dinamika Kelompok

Suatu organisasi juga membutuhakan sekali kerjasama tim untuk

mencapai tujuan awal yang diinginkan oleh sebuah organisasi itu sendiri.

Dalam hal ini rs. Aura Syifa telah melakukan koordinasi yang baik antarstaf.

Kepala bagian memiliki peran yang penting dalam komunikasi kelompok.

Masing-masing kepaa bagian bertugas untuk memimpin berjalanya kesjasama

kelompok dan mengajari bahkan menegur anggotanya bila melakukan suatu

kesalahan atau bila anggota kelompoknya melenceng dari aturan yang telah

ditetapkan setelah itu kapala bagian berkoordinasi dengan kepala bagian yang

lain dan juga bagian manajemen setelah itu melakukan kooardinasi langsung

dengan direktur utama selaku pemimpin utama dalam organisasi.

Setelah kepala bagian mendapat informasi dari direktur utama maka

masing- masing kepala bagian menyampaikan informasi yang ia dapatkan

kepada masing- masing anggotanya. Sehingga dalam organisasi ini terdapat

koordinasi yang saling sambung antara satu sama lain jadi tujuan rumah

sakitpun bisa dicapai.

14

Page 15: Komunikasi organisasi

3.8 Budaya Organisasi

Organisasi dirumah sakit Aura Syifa membudayakan karyawan tertib,

apabila karyawan ingin menyampaikan pendapatnya atau keluhan yang

dirasakan karyawan, tidak bisa langsung bertemu dengan pimpinan.

Meskipun dikatakan pimpinan adalah orang yang tidak mau dihormati dan

ingin disetarakan dengan karyawan yang lainnya, tetap ada budaya dimana

harus melalui fasilitator bila ingin berkomunikasi dengan pimpinan.

Komunikasi yang terjadi dari karyawan ke pimpinan tanpa melalui fasilitator

dapat terjadi ketika pimpinan dan karyawan berada pada satu ruangan yang

tidak lagi harus menentukan waktu dan tempat yang ditentukan oleh

fasilitator, mengingat sifat pimpinan yang terbuka, mau menerima pendapat

dan saran dari bawahannya. Dan sebenarnya kapanpun pimpinan dapat di

temui, termasuk diluar jam dinas sekalipun.

Mengadakan rapat evaluasi dan melaporkan perkembangan

keadaan rumah sakit pada setiap bulan yang diikuti oleh semua kepala

bagaian unit pada rumah sakit. Melakukan tes dan trening ketika akan daftar

masuk menjadi pegawai dan nantinya akan ditempatkan pada bidang sesuai

kemampuan yang di rs. Aura Syifa kediri

Sistem gaji dalam rs. Aura Syifa diukur dengan jabatan yang

diduduki, sedang pemberian imbalan bonus disesuaikan dengan kinerja yang

dihasilkan oleh karyawan. Pada setiap tahun rumah sakit mengadakan

kegiatan-kegiatan seperti ualang tahun yang dimeriahkan dengan kegiatan

jaan santai, bakti sosial dan lain sebagainya dengan tujuan untuk mempererat

hubungan antar anggota organisasi dan juga dengan masyarakat sekitar.

3.9 Analisis Individu dan Sistem

Hasil observasi yang kami lihat di lapangan dan dengan didukung penjelasan

dari humas rumah sakit kami mengambil kesimpulan bahwa anggota staf

dalam organisasi ini termasuk dalam posisional teori sebab perilaku yang

ditunjukkan dalam keorganisasian ditentukan melalui jabatan yang dia

duduki.

15

Page 16: Komunikasi organisasi

Selain itu keorganisasian dalam rumah sakit menggunakan sistem

komunikasi formal dan non formal yang dimana kedua sintemnya digunakan

dalam waktu yang berbeda. Jika dalam keadaan jam kerja maka

menggunakan sistem komunikasi formal, dan sistem komunikasi non

formalnya digunakan pada jam kerja seperti pada jam istirahat.

16

Page 17: Komunikasi organisasi

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Rumah sakit Aura Syifa merupakan rumah sakit umum milik swasta di

Kediri yang masih tergolong baru namun rumah sakit ini sangat

mengutamakan kualitas yang diberikan kepada client. Selalu memberikan

pelayanan prima dengan menggunakan peralatan atau teknologi yang baik,

pelayanan yang menbawa tema kekeluargaan dan bisa di katakan hommy

hospital serta memberikan harga yang terjangkau oleh segala kalangan

masyarakat.

Sistem organisasi dalam rs. Aura Syifa juga sangat baik sebab selalu

melakukan koordinasi langsung antar staf, jika terjadi permasalahan dalam

organisasi tersebut maka segera mengupayakan penyelesaian masalah agar

tidak berlangsung lama yang nantinya juga akan mengganggu proses

keberlangsungan organisasi dalam rumah sakit. Selain itu sistem kepempinan

yang dilakukan oleh direktur utama dr. Beni Cahyo Kuncoro tidak otoriter, ia

memberi kesempatan kepada seluruh stafnya untuk memberi saran ataupun

menyampaikan keluhan. Walaupun ia yang mempunyai jabatan tertinggi

dalam organisasi ia tetap memiliki sifat yang santai nemun tetap pada konteks

dan sesuai dengan tata aturan yang telah ditetapkan dalam rumah sakit.

Sistem organisasi yang seperti inilah yang membantu perkembangan rumah

sakit Aura Syifa Kediri menjadi rumah sakit yang diminati masyarakat pada

umumnya.

4.2 Saran

Saran yang dapat kita berikan kepada pihak rumah sakit Aura Syifa

Kediri yaitu tetap mempertahankan atau lebih baik lahi dalam pemberian

kualitas pelayanan kepada client agar client yang berobat ke rumahsakit

tersebut merasa puas dan tidak kecewa telah dipilih sebagai tempat perawatan

kesehatannya.

17

Page 18: Komunikasi organisasi

Diharapkan kerjasama antar staf rumah sakit semakin dipererat

sehingga tidak ada lagi permasalahan internal keorganisasian. Selain itu para

staf diharapkan lebih baik lagi menanamkan pemahaman tentang visi, misi,

tujuan, serta tata tertib rumah sakit agar client puas akan pelayanan dan juga

agar tidak ada lagi kemelencengan pemahaman bahkan tingkah laku staf.

Direktur utama harus bisa memimpin organisasi rumah sakit walaupun

menggunakan sistem kepemimpinan yang santai namun tetap bertanggung

jawab dan sesuai prosedut tata aturan yang ada. Selain itu pemimpin juga

harus mendengarkkan saran-saran anggota organisasi yang lain dengan tujuan

untuk membangun kualitas pelayanan yang baik.

18

Page 19: Komunikasi organisasi

DAFTAR PUSTAKA

HOMY HOSPITAL. (2012). Dipetik Juni 7, 2013, dari rsaurasyifa.com:

http://rsaurasyifa.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=16&Itemid=32

HOMY HOSPITAL. (2012). Dipetik Juni 7, 2013, dari rsaurasyifa.com:

http://rsaurasyifa.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=15&Itemid=33

19

Page 20: Komunikasi organisasi

LAMPIRAN

LAMPIRAN1

Gambar 1: Gambar 1: Tampak depan rs. Aura Syifa Kediri pada malam hari

LAMPIRAN 2

Gambar 2: foto bersama humas dan SDM rumah sakit

20

Page 21: Komunikasi organisasi

LAMPIRAN 3

Gambar.3: konsultasi pasien didepan ruang nifas

LAMPIRAN 4

Gambar.4: Daftar nama dokter praktek

21

Page 22: Komunikasi organisasi

LAMPRAN 5

Gambar 5: Foto bersama perawat rumah sakit

LAMPIRAN 6

Gambar.6: Tampak samping apotek

22

Page 23: Komunikasi organisasi

LAMPIRAN 7

Gambar 7: Suasana wawancara didalam poli anak

LAMPIRAN 8

Gambar 8: Tampak depan ruang pos informasi

23

Page 24: Komunikasi organisasi

LAMPIRAN 9

Gambar 9: Tampak depan pos pelayanan bantuan kesehatan

LAMPIRAN 10

Gambar10: Peringatan ulang tahun yang ke 9

24

Page 25: Komunikasi organisasi

LAMPIRAN 11

Gambar 11: stuktur organisasi rumah sakit Aura Syifa Kediri

25