komunikasi organisasi
TRANSCRIPT
KOMUNIKASI ORGANISASI
DALAM RUMAH SAKIT AURA SYIFA KEDIRI
LAPORAN OBSERVASI
Diajukan untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Komunikasi Organisasi
Yang dibina oleh Bapak Akh. Muwafik Saleh.,S.Sos.,M.Si
Disusun oleh :
1. Maria Ocsiana Jeni (115120207113005)
2. Rosalia Puspitasari (115120207113025)
3. Putri Esti Paramarta (115120207113011)
4. Mochamad Chandra A.S. (115120207113039)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
2013
1
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan ridho- Nya pembuatan laporan observasi yang berjudul “KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM RUMAH SAKIT AURA SYIFA KEDIRI” ini dapat selesai dengan baik dan tepat waktu.
Laporan observasi ini penulis sampaikan kepada pengampu mata kuliah komunikasi organisasi sebagai pemenuhan tugas yang bersumber dari penelitian lapangan dan kajian pustaka (elektronik dan cetak). Tidak lupa, penulis berterimakasih kepada Bapak yang telah berjasa memberikan ilmu dalam mata kuliah ini, serta semua pihak yang berkontribusi secara langsung maupun tak langsung hingga selesainya karya tulis ini.
Penulis menerima dengan senang hati semua saran maupun kritik konstruktif dari Bapak dosen khususnya dan para pembaca lain pada umumnya apabila ada kekurangan- kekurangan dalam laporan observasi ini, dan juga demi kesempurnaan karya tulis ini, serta karya- karya penulis mendatang. Terakhir, semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kediri, Juni 2013 Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Fokus Penelitian.........................................................................1
1.2.1 Rumusan Masalah.........................................................1
1.2.2 Tujuan Penelitian...........................................................1
1.2.3 Manfaat Penelitian.........................................................2
BAB II PELAKSANAAN OBSERVASI
2.1 Lokasi Dan Waktu Observasi....................................................3
2.2 Subjek Observasi Lokasi Observasi..........................................3
2.3 Variabel Observasi....................................................................3
2.4 Teknik Pengumpulan Data........................................................3
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Profil Rumah Sakit......................................4
3.2 Tipe Organisasi.........................................................................5
3.3 Iklim Organisasi........................................................................6
3.4 Aliran Komunikasi Organisasi..................................................7
3.5 Teknologi Informasi Dalam Komunikasi Organisasi...............9
3.6 Konflik Dan Solusi Dalam Komunikasi Organisasi...............10
3.7 Team Work.............................................................................11
3.8 Budaya Organisasi..................................................................12
3.9 Analisis Individu dan Sistem..................................................12
BAB III PENUTUP
4.1 Kesimpulan.............................................................................14
4.2 Saran.......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................16
LAMPIRAN..................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh
setiap orang diseluruh dunia. Setiap orang pasti tidak bisa terlepas dari
komunikasi sebab pada dasarnya manusia diciptakan sebagai makluk sosial
sehingga setiap orang membutuhkan komunikasi dengan orang lain untuk
sosialisasi dalam masyarakat. Tanpa terkecuali sebuah organisasi juga sangat
membutuhkan proses komunikasi untuk keberlangsungan kegiatan dalam
organisai tersebut. Selain itu komunikasi dalam oganisasi juga berperan
sangat penting, dimana komunikasi memberikan transparansi informasi dan
pesan – pesan yang dibutuhkan organisasi demi tercapainya tujuan yang telah
ada dalam sebuah organisasi.
1.2 Fokus Penelitian
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran umum profil rs. Aura Syifa Kediri?
2. Bagaimanakah Komunikasi Organisasi yang berlangsung dalam rs.
Aura Syifa Kediri?
3. Bagaimana cara pemecahan masalah atau konflik dalam organisasi
rs. Aura Syifa Kediri?
1.2.2 Tujuan Penelitian
Secara khusus, tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui tentang gambaran umum profil rs. Aura Syifa
Kediri.
4
2. Untuk mengetahui komunikasi organisasi yang sedang dijalankan
oleh rs. Aura Syifa Kediri.
3. Untuk mengetahui cara pemecahan masalah atau konflik yang
pernah dialami oleh pihak rumah sakit demi kelancaran proses
organisasi.
1.2.3. Manfaat Penelitian
Manfaat observasi dibagi menjadi dua, yaitu kegunaan teoretis dan
kegunaan praktis, yaitu:
Manfaat Teoretis
Berdasarkan tujuan diatas penelitian ini diharapkan sebagai
bahan masukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan sistem komunikasi organisasi melalui interaksi
dalam komunikasi organisasi dirumah sakit Aura Syifa.
Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah diharapkan agar
dapat dijadikan sebagai acuan bagi para anggota organisasi yang
terbentuk untuk dapat meningkatkan interaksi komunikasi demi
tercapainya tujuan yang sudah ditentukan.
5
BAB II
PELAKSANAAN OBSERVASI
2.1 Lokasi dan Waktu Observasi
Lokasi
Lokasi observasi yang kami lakukan di rumah sakit Aura Syifa yang
bertempat di jalan Joyoboyo no.42 Dlopo Kediri.
Waktu
Pelaksanaan dilakukan satu kali pada hari Senin, 10 Juni 2013.
2.2 Subjek observasi Lokasi observasi
Sumber data observasi yaitu melakukan wawancara dengan pihak Rs.
Aura Syifa yang diwakili oleh Ibu Kelbriana Triwindasari, SE sebagai
humas dalam rumah sakit Aura Syifa.
2.3 Variabel observasi
Variabel observasi yang dijadikan tolak ukur observasi adalah
komunikasi dalam organisasi rumah sakit Aura Syifa Kediri.
2.4 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan interview
menggunakan daftar pertanyaan yang lengkap dan terperinci. Selain itu
menggunakan observasi lapangan dan dokumentasi observasi lapangan.
Teknik Penganalisisan Data
Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif yang
bersumber dari hasil interview dan observasi serta dokumentasi
lapangan yang dilakukan dengan pihak Rs. Aura Syifa Kediri.
6
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Profil Rumah Sakit
Sejarah
Semula lahir sebagai BPS (Bidan Praktek Swasta) yang didirikan
oleh Ibu Kiki Kuncoro pada tahun 1991, kemudian berubah menjadi Rumah
Bersalin Aura Syifa pada tahun 2002. Dengan maksud menambah pilihan
masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dengan standar kualitas
tinggi dan pelayanan paripurna.
Sejak Juli 2007 dipimpin oleh dr. Beni Cahyo Kuncoro dibawah
yayasan Aura Nurani berdasarkan Akte Notaris Dyah Proborini,SH (tahun
2005), Rumah Bersalin (RB) Aura Syifa berubah menjadi Rumah Sakit Ibu
dan Anak (RSIA) Aura Syifa yang merupakan bentuk persembahan kalangan
swasta dan praktisi kesehatan untuk melengkapi infrastruktur pelayanan
kesehatan di Kabupaten Kediri. Perubahan ini sebagai tuntutan client dan
untuk mengakomodasi keinginan masyarakat agar Aura Syifa bisa merawat
pasien anak.
Dengan berkembangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
membuat kebutuhan sarana dan pelayanan kesehatan yang baik pun semakin
meningkat. Pelayanan yang dibutuhkan juga semakin menuntut spesialisasi
dan penyesuaian secara terus menerus. Penyesuaian ini tidak hanya terhadap
penyebaran dan ketersediaan fasilitas kesehatan saja, juga pelayanan yang
memenuhi keterpaduan (one stop health shoping) dengan standar kualitas
pelayananan tinggi.
Tahun 2011 Tgl. 27 April berdasarkan penetapan kelas dari Dinkes
Propinsi Jatim menjadi RSU. (HOMY HOSPITAL, 2012)
7
Visi dan Misi
Tujuan Umum
Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sebagai upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan secara optimal tapi terjangkau.
Tujuan Khusus
Memberikan pelayanaan kesehatan dengan sentuhan manusuawi penuh
nuansa kekeluargaan.
Memberikan peayanaan kesehatan yang langsung ditangani dengan
seksama oeh spesialis ahli dibidangnya.
Memberikan pelayanan kesehatan secara lengkap, utuh, dan
berkesinambungan.
MOTTO
Bersama Menuju Kesembuhan Sempurna.
VISI
Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat Se Eks Karesidenan
Kediri. dengan penerapan pola pelayanan kesehatan secara manusiawi dan
kekeluargaan (Homy Hospital).
MISI
Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara professional
dan terjangkau serta ikut berperan aktif dalam pembinaan sumber daya
manusia secara berkesinambungan dan mengikuti kemajuan teknologi
kedokteran terkini. (HOMY HOSPITAL, 2012)
3.2 Tipe Organisasi
Rumah sakit Aura Syifa merupakan salah satu rumah sakit yang
tergolong dalam tipe Functional organization sebab dalam organisasi ini
mempunyai struktur keorganisasian yang jelas dan pada setiap jabatan atau
bidang memiliki tugas masing-masing yang telah disesuaikan dengan
8
kemampunan yang dimiliki oleh masing- masing staf sehingga sesuai dengan
spesialisasi tugas yang akan dikerjakan oleh masing-masing staf rumah sakit
tersebut, seperti dokter anak, dokter umum, humas perawat, apoteker, bagian
sumber daya manusia, manajemen, satpam dll. Proses koordinasi biasanya
dilakukan oleh kepala bagian peda masing- masing unit dibawah pimpin
langsung direktur utama rumah sakit yaitu dr. Beni Cahyo Kuncoro. Dalam
organisasi ini direktur utama memiliki kewenangan penuh sebagai pemimpin
dalam proses berlangsungnya organisasi rumah sakit.
3.3 Iklim Organisasi
Beberapa hal yang terjadi dalam organisasi sehingga mempengaruhi
iklim organisasi di rumah sakit, diantaranya:
- Informasi yang dianggap penting sehingga dirahasiakan oleh orang-
orang tertentu dalam hal privasi berkaitan dengan anggota karyawan
yang bermasalah, tidak dibiarkan beredar meluas.
- Adanya karyawan yang keluar dari prosedur pelaksanaan tugas yang
sangat fatal akan diberikan punishment.
- Adanya karyawan yang tidak disiplin, kurang loyal, dan kepercayaan
yang disalahgunakan.
- Proses pengambilan keputusan diadakannya rapat pertemuan dari
pimpinan yang dihadiri kepala bagian ataupun seluruh karyawan.
- Jalur koordinasi melalui kepala bagian yang membantu mengerjakan
tugasnya, sesuai prosedur kerja.
- Mekanisme penyampaian pendapat bersifat terbuka, dengan tahap ke
kepala bagian, kemudian ke bagian SDM, dan hingga ke pimpinan.
- Evaluasi kerja karyawan ditinjau dan dinilai sehingga ada promosi
kenaikan jabatan, bila pimpinan memberikan penilaian yang baik,
maka ia berhak untuk dipromosikan untuk naik jabatan. Tetapi jabatan
yang diduduki bisa akan terus bertahan selama dibutuhkan hingga
pensiun.
9
- Adanya program pengembangan SDM. Sering mengadakan pelatihan
bagi perawat yang bekerja di rs. Aura Syifa.
Ditinjau dari suasana organisasi yang pernah terjadi maka rumah sakit Aura
Syifa memiliki suasana keorganisasian yang bersifat kekeluargaan, adanaya
kerjasama yang baik, adanya rasa saling percaya antara satu sama lain dalam
setiap bagian tersebut.
3.4 Aliran Komunikasi Organisasi
Pada organisasi rumah sakit Aura Syifa, aliran komunikasi yang
digunakan adalah pola roda yang dimana segala informasi komunikasi
menuju pada sentral yaitu direktur utama rumah sakit. Selain itu juga direktur
utama menerima informasi bahkan menerima saran dan persetujuan bila
sedang dalam pemecahan masalah ataupun konflik kepada anggota organisasi
yang lain atau disebut staf lain yang tentunya masih dalam organisasi
tersebut.
dr. Beni Cahyo Kuncoro sebagai direktur utama rs.Aura Syifa
menginginkan suasana organisasi yang tidak otoriter dan cenderung santai
namun tetep bertanggung jawab terhadap kewajiban masing-masing staf
sesuai acuan yang digunakan yaitu peraturan rumah sakit. Sehingga bila ada
staf yang melenceng dengan aturan yang ada maka akan mendapat teguran,
peringatan, sanksi, bahkan dikeluarkan dari rumah sakit tersebut. Proses
penyampaian informasi atau pesan dalam organisasi di rumah sakit ini
bersifat serentak dan berurutan, ketika ada hal penting yang harus
disampaikan kepada seluruh anggota karyawannya pimpinan mengadakan
rapat, dimana rapat itu diperlukan untuk seluruh karyawan hadir didalamnya.
Atau hanya berdasar pada pimpinan mengadakan rapat untuk seluruh kepala
bagian, kemudian dari kepala bagian akan menyebarkan informasi kepada
anggotanya atau karyawan dibawahnya.
Sebelum RS Aura Syifa menjadi rumah sakit umum, pelaksanaan
keorganisasian rumah sakit menggunakan arah aliran horisontal, yang dimana
pimpinan menerima saran dan keluahan dari para stafnya bahkan meminta
10
pendapat terhadap pemecahan konflik yang sedang terjadi dalam rumah sakit.
Atau penyelesaian masalah didapat dari komunikasi antar teman sejawat dan
tidak terkhususkan jabatan.
Setelah rumah sakit ini resmi menjadi rumah sakit umum arah aliran
komunikasi keorganisasian menggunakan arah aliran up word dan down
word, tergantung keperluan dan dalam konteks apa komunikasi itu terjadi.
Arah aliran komunikasi keatas atau up word terjadi ketika perbincangan
mengenai permasalahan kepegawaian. Melalui bagian SDM, kemudian
bagian SDM akan menyampaikan kepada direktur. Tetap melalui bagian
SDM ketika sekiranya karyawan mempunyai keluhan yang harus
disampaikan langsung dengan direktur selaku pimpinan, bagian SDM akan
menentukan jadwal untuk bertemu langsung dengan direktur dan
menyampaikan keluhannya. Arah komunikasi kebawah atau down word
terjadi ketika pimpinan menyampaikan informasi tentang hal pengembangan
organisasi dalam rumah sakit, jadi pimpinan menyampaikan pesannya
berdasarkan sifat serentak mengadakan rapat dan dihadiri hanya kepala
bagian, dan kemudian dari kepala bagian meneruskan informasi kepada
karyawan yang lainnya. Dan juga menanggapi suatu masalah yang terjadi
pada karyawan, pimpinan terjun langsung mengkomunikasikan dan
memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi.
11
POLA ORGANISASI
Gambar : Pola komunikasi
3.5 Teknologi Informasi Dalam Komunikasi Organisasi
Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting untuk dilakukan
demi keberlansuanganya proses organisasi, sebab pada bagian-bagian atau
jabatan-jabatan yang diduduki satu sama lain saling berkaitan dan
berkesinambungan. Pada komunikasi organisasi rs. Aura Syfa cara
berkomunikasinya melui komunikasi langsung atau tatap muka pada setiap
harinya dan mengadakan pertemuanan bersama atau rapat kepala bagian pada
setiap bulannya untuk evaluasi dan memberitahukan perkembangan keadaan
rumah sakit.
Namun tidak hanya tatap muka saja cara komunikasi antarstaf juga
menggunakan media sebagai alat komunikasi seperti sms melalui handphone,
telepon biasanya ini digunakan bila anatra staf satu dengan yang lain ada
keperluan atau ijin tidak masuk kerja sedangkan email dan fax biasanya
digunakan untuk mengirim data-data perusahan. Rumah sakit juga
menggunakan komputer untuk melakukan membantu proses kerjannya untuk
menyusun data pasien, karyawan, obat-obatan hingga data mengenai
12
peralatan rumah sakit dalam bentuk data base sehingga petugas tidak
sepenuhnya lagi menggunakan penulisan secara manual. Selain itu pihak rs.
Aura Syifa juga menggunakan media massa seperti koran, televisi, radio dan
juga media baru untuk melakukan komunikasi eksternal promosi dengan
masyarakat Kediri dan sekitarnya.
Pada intinya rs. Aura Syifa ini tidak mau jika ketinggalan
teknologi. Selalu mengikuti perkembangan zaman dengan menggunakan
berbagai teknologi baik untuk berkomunikasi antarstaf, masyarakat tapi juga
untuk membantu kegiatan praktek rumah sakit.
3.6 Konflik Dan Solusi Dalam Komunikasi Organisasi
Pada setiap organisasi pasti pernah mengalami beberapa persoalan
maupun konfil baik itu masalah internal maupen masalah eksternal. Bila
dianalisis berdasarkan keadaan rs. Aura Syifa sendiri juga pernah mengalami
beberapak konflik internal dalam rumah sakit yang dilakukan oleh bebrapa
staf namun dalam hal ini pihak rumah sakit tidak mau meberikan penjelasn
konflik yang seperti apa yang pernah dialami hanya saja pihak rumah sakit
memberikan contoh-contoh saja. Humas rs. Aura syifa menjelaskan bila ada
masalah personal ataupun antarpersonal pada maka orang tersebut kan diberi
teguran oleh bagian SDM lalu kepala bagian. Bila teguran tersebut tidak
diindahkan oleh yang bersangkutan akan mendapatkan SP 1-3 bila tetep saja
maka konflik akan naik pada derektur utama untuk memberikan surat
kpeutusan ataukah pihat yang berkonflik akan diberi sanksi atau akan
dikeluarkan sebagi karyawan dalam rumah sakit tersebut.
Namun sebisa mungkin suatu konflik dalan suatu unit hendaknya segera
diselesaikan sendiri dalam satu unit tersebut agar berita konflik tidak
diketahui unit yang lain. Dan juga bila dalam unit tersebut bisa
menyelesaikan sendiri maslah yang dihadami maka masalah tersebut tidak
usah naik sampai pada direktur utama.
Beberapa solusi yang dilakukan untuk meminimalisir terjadinya
konflik atau permasalahan dalam organisasi ini yaitu dengan menetapkan
13
peraturan rumah sakit yang itu harus ditaati oleh seluruh sataff karyawan staf
rumahsakit tanpa terkecuali, melakukan evaluasi yang dilakukan setiap
bulannya bersama dengan koordinator atau kepala bagian masing- masing
unit dalam rumah sakit, mengadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya
dapaktmempererat hubungan kerjasama team seperti jalan santai yang
dilakukan bersama seluruh staf rumah sakit dan juga masyarakat sekitar rs.
Aura Syifa, mengadakan pelatian dan seminar yang tujuannya juga untuk
pengembangan SDM staf, melakukan rolling ke unit lain staf yang
bersangkutan atau berkonflik bila dalam satu unit kerja.
3.7 Dinamika Kelompok
Suatu organisasi juga membutuhakan sekali kerjasama tim untuk
mencapai tujuan awal yang diinginkan oleh sebuah organisasi itu sendiri.
Dalam hal ini rs. Aura Syifa telah melakukan koordinasi yang baik antarstaf.
Kepala bagian memiliki peran yang penting dalam komunikasi kelompok.
Masing-masing kepaa bagian bertugas untuk memimpin berjalanya kesjasama
kelompok dan mengajari bahkan menegur anggotanya bila melakukan suatu
kesalahan atau bila anggota kelompoknya melenceng dari aturan yang telah
ditetapkan setelah itu kapala bagian berkoordinasi dengan kepala bagian yang
lain dan juga bagian manajemen setelah itu melakukan kooardinasi langsung
dengan direktur utama selaku pemimpin utama dalam organisasi.
Setelah kepala bagian mendapat informasi dari direktur utama maka
masing- masing kepala bagian menyampaikan informasi yang ia dapatkan
kepada masing- masing anggotanya. Sehingga dalam organisasi ini terdapat
koordinasi yang saling sambung antara satu sama lain jadi tujuan rumah
sakitpun bisa dicapai.
14
3.8 Budaya Organisasi
Organisasi dirumah sakit Aura Syifa membudayakan karyawan tertib,
apabila karyawan ingin menyampaikan pendapatnya atau keluhan yang
dirasakan karyawan, tidak bisa langsung bertemu dengan pimpinan.
Meskipun dikatakan pimpinan adalah orang yang tidak mau dihormati dan
ingin disetarakan dengan karyawan yang lainnya, tetap ada budaya dimana
harus melalui fasilitator bila ingin berkomunikasi dengan pimpinan.
Komunikasi yang terjadi dari karyawan ke pimpinan tanpa melalui fasilitator
dapat terjadi ketika pimpinan dan karyawan berada pada satu ruangan yang
tidak lagi harus menentukan waktu dan tempat yang ditentukan oleh
fasilitator, mengingat sifat pimpinan yang terbuka, mau menerima pendapat
dan saran dari bawahannya. Dan sebenarnya kapanpun pimpinan dapat di
temui, termasuk diluar jam dinas sekalipun.
Mengadakan rapat evaluasi dan melaporkan perkembangan
keadaan rumah sakit pada setiap bulan yang diikuti oleh semua kepala
bagaian unit pada rumah sakit. Melakukan tes dan trening ketika akan daftar
masuk menjadi pegawai dan nantinya akan ditempatkan pada bidang sesuai
kemampuan yang di rs. Aura Syifa kediri
Sistem gaji dalam rs. Aura Syifa diukur dengan jabatan yang
diduduki, sedang pemberian imbalan bonus disesuaikan dengan kinerja yang
dihasilkan oleh karyawan. Pada setiap tahun rumah sakit mengadakan
kegiatan-kegiatan seperti ualang tahun yang dimeriahkan dengan kegiatan
jaan santai, bakti sosial dan lain sebagainya dengan tujuan untuk mempererat
hubungan antar anggota organisasi dan juga dengan masyarakat sekitar.
3.9 Analisis Individu dan Sistem
Hasil observasi yang kami lihat di lapangan dan dengan didukung penjelasan
dari humas rumah sakit kami mengambil kesimpulan bahwa anggota staf
dalam organisasi ini termasuk dalam posisional teori sebab perilaku yang
ditunjukkan dalam keorganisasian ditentukan melalui jabatan yang dia
duduki.
15
Selain itu keorganisasian dalam rumah sakit menggunakan sistem
komunikasi formal dan non formal yang dimana kedua sintemnya digunakan
dalam waktu yang berbeda. Jika dalam keadaan jam kerja maka
menggunakan sistem komunikasi formal, dan sistem komunikasi non
formalnya digunakan pada jam kerja seperti pada jam istirahat.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Rumah sakit Aura Syifa merupakan rumah sakit umum milik swasta di
Kediri yang masih tergolong baru namun rumah sakit ini sangat
mengutamakan kualitas yang diberikan kepada client. Selalu memberikan
pelayanan prima dengan menggunakan peralatan atau teknologi yang baik,
pelayanan yang menbawa tema kekeluargaan dan bisa di katakan hommy
hospital serta memberikan harga yang terjangkau oleh segala kalangan
masyarakat.
Sistem organisasi dalam rs. Aura Syifa juga sangat baik sebab selalu
melakukan koordinasi langsung antar staf, jika terjadi permasalahan dalam
organisasi tersebut maka segera mengupayakan penyelesaian masalah agar
tidak berlangsung lama yang nantinya juga akan mengganggu proses
keberlangsungan organisasi dalam rumah sakit. Selain itu sistem kepempinan
yang dilakukan oleh direktur utama dr. Beni Cahyo Kuncoro tidak otoriter, ia
memberi kesempatan kepada seluruh stafnya untuk memberi saran ataupun
menyampaikan keluhan. Walaupun ia yang mempunyai jabatan tertinggi
dalam organisasi ia tetap memiliki sifat yang santai nemun tetap pada konteks
dan sesuai dengan tata aturan yang telah ditetapkan dalam rumah sakit.
Sistem organisasi yang seperti inilah yang membantu perkembangan rumah
sakit Aura Syifa Kediri menjadi rumah sakit yang diminati masyarakat pada
umumnya.
4.2 Saran
Saran yang dapat kita berikan kepada pihak rumah sakit Aura Syifa
Kediri yaitu tetap mempertahankan atau lebih baik lahi dalam pemberian
kualitas pelayanan kepada client agar client yang berobat ke rumahsakit
tersebut merasa puas dan tidak kecewa telah dipilih sebagai tempat perawatan
kesehatannya.
17
Diharapkan kerjasama antar staf rumah sakit semakin dipererat
sehingga tidak ada lagi permasalahan internal keorganisasian. Selain itu para
staf diharapkan lebih baik lagi menanamkan pemahaman tentang visi, misi,
tujuan, serta tata tertib rumah sakit agar client puas akan pelayanan dan juga
agar tidak ada lagi kemelencengan pemahaman bahkan tingkah laku staf.
Direktur utama harus bisa memimpin organisasi rumah sakit walaupun
menggunakan sistem kepemimpinan yang santai namun tetap bertanggung
jawab dan sesuai prosedut tata aturan yang ada. Selain itu pemimpin juga
harus mendengarkkan saran-saran anggota organisasi yang lain dengan tujuan
untuk membangun kualitas pelayanan yang baik.
18
DAFTAR PUSTAKA
HOMY HOSPITAL. (2012). Dipetik Juni 7, 2013, dari rsaurasyifa.com:
http://rsaurasyifa.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=16&Itemid=32
HOMY HOSPITAL. (2012). Dipetik Juni 7, 2013, dari rsaurasyifa.com:
http://rsaurasyifa.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=15&Itemid=33
19
LAMPIRAN
LAMPIRAN1
Gambar 1: Gambar 1: Tampak depan rs. Aura Syifa Kediri pada malam hari
LAMPIRAN 2
Gambar 2: foto bersama humas dan SDM rumah sakit
20
LAMPIRAN 3
Gambar.3: konsultasi pasien didepan ruang nifas
LAMPIRAN 4
Gambar.4: Daftar nama dokter praktek
21
LAMPRAN 5
Gambar 5: Foto bersama perawat rumah sakit
LAMPIRAN 6
Gambar.6: Tampak samping apotek
22
LAMPIRAN 7
Gambar 7: Suasana wawancara didalam poli anak
LAMPIRAN 8
Gambar 8: Tampak depan ruang pos informasi
23
LAMPIRAN 9
Gambar 9: Tampak depan pos pelayanan bantuan kesehatan
LAMPIRAN 10
Gambar10: Peringatan ulang tahun yang ke 9
24
LAMPIRAN 11
Gambar 11: stuktur organisasi rumah sakit Aura Syifa Kediri
25