komputerisasi sistem penjualan barang reklame · sistem pendukung keputusan salah satunya adalah...

68
PENILAIAN PRESTASI MARKETING AGENT PT WOM FINANCE TBK SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi satus yarat kelulusan Program Strata 1 (S1) SANTIYANA YULIA NIM : 11161505 Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer NUSA MANDIRI Jakarta 2017

Upload: ngonguyet

Post on 04-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENILAIAN PRESTASI MARKETING AGENT PT WOM

FINANCE TBK SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN

MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL

HIERARCHY PROCESS (AHP)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi satus yarat kelulusan Program Strata 1 (S1)

SANTIYANA YULIA

NIM : 11161505

Program Studi Sistem Informasi

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

NUSA MANDIRI

Jakarta

2017

ii

PERSEMBAHAN

“Bila kau tak tahan lelahnya belajar, maka kau harus tahan lelahnya kebodohan”

(Imam Syafi’i)

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah

S.W.T, skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Bapak Hamid dan Ibu Enung tercinta yang

telah membesarkan aku dan selalu

membimbing, mendukung, memotivasi,

memberi apa yang terbaik bagiku serta

selalu mendoakan aku untuk meraih

kesuksesanku.

2. Kakak dan Adikku (Adis Ridwan Hidayat,

Hemas Hertanti dan Indria Hertanti) yang

telah menjadi curahan hatiku, yang telah

memberiku semangat, aku selalu sayang

kalian.

3. Adhika Yustia Putra, yang selalu setia dan

memberikan semangat tiadak hentinya.

4. Nuy Management, yang selalu

memberikan keceriaan dikantor baik

diluar kantor.

5. Team NDS dan Direktorat Marketing

yang selalu memberikan support baik lahir

maupun batin.

6. Kedua sahabatku (Yessica dan Louis)

yang selalu menemani disetiap ada

kegembiraan dan kesedihan, aku sangat

senang ada kalian.

Tanpa mereka,

aku dan karya ini tak akan pernah ada

iii

iv

v

vi

PANDUAN PENGGUNAAN HAK CIPTA

Skripsi sarjana yang berjudul “Penilaian Prestasi Marketing Agent PT

Wahana Ottomitra Multiarta (WOM) Finance tbk Sebagai Pendukung

Keputusan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)”

adalah hasil karya tulis asli SANTIYANA YULIA dan bukan hasil terbitan

sehingga peredaran karya tulis hanya berlaku dilingkungan akademik saja, serta

memiliki hak cipta. Oleh karena itu, dilarang keras untuk menggandakan baik

sebagian maupun seluruhnya karya tulis ini, tanpa seizin penulis.

Referensi kepustakaan diperkenankan untuk dicatat tetapi pengutipan

atau peringkasan isi tulisan hanya dapat dilakukan dengan seizin penulis dan

disertai ketentuan pengutipan secara ilmiah dengan menyebutkan sumbernya.

Untuk keperluan perizinan pada pemilik dapat menghubungi

informasi yang tertera di bawah ini:

Nama : SANTIYANA YULIA

Alamat : Kp. Ciakar rt 004 rw 004 No. 49 - Tasikmalaya

No. Telp : 0813-15696800

E-mail : [email protected]

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT,

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis

dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana Skripsi ini penulis sajikan

dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul Skripsi, yang penulis ambil

sebagai berikut, “Penilaian Prestasi Marketing Agent PT Wahana Ottomitra

Multiarta (WOM) Finance tbk Sebagai Pendukung Keputusan

Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)”.

Tujuan penulisan Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan

Program Sarjana STMIK Nusa Mandiri Jakarta. Sebagai bahan penulisan diambil

berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber

literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa

bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Skripsi ini

tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ketua STMIK Nusa Mandiri Jakarta

2. Wakil Ketua I STMIK Nusa Mandiri Jakarta

3. Ketua Program Studi Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri Jakarta.

4. Bapak Ghofar Taufiq, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I Skripsi.

5. Ibu Dwi Yuni Utami, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing II Skripsi.

6. Bapak/ibu dosen Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri

Jakarta yang telah memberikan penulis dengan semua bahan yang

diperlukan.

viii

ix

ABSTRAK

Santiyana Yulia (11161505), Penilaian Prestasi Marketing Agent PT

Wahana Ottomitra Multiarta (WOM) Finance tbk Sebagai Pendukung

Keputusan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)

PT WOM Finance tbk adalah sebuah perusahaan bidang financial swasta yang

berada di wilayah Jakarta Pusat yang selalu berupaya dalam peningkatan mutu

internal dan eksternal secara berkelanjutan agar dapat bersaing dengan

perusahaan lain. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah dengan

melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan eksternal yang disebut

Marekting Agent. Akan tetapi penilaian yang dilakukan pada PT WOM Finance

tbk belum terdapatnya sebuah sistem yang mengahasilkan penilaian, hal ini yang

menjadikan perlunya sebuah sistem yang mampu mengelola data penilaian

kinerja marketing agent dan menghasilkan rangking dari hasil perhitungan bobot

nilai Marketing Agent (MA). Dengan demikian, agar lebih akurat dalam

melakukan penilaian marketing agent, perusahaan sebaikanya melakukan

penilaian secara selektif terhadap marketing agent. Metode yang dipakai dalam

sistem pendukung keputusan salah satunya adalah Analytical Hierarchy Process

(AHP) yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah yang bersifat subjektif

dan dapat juga digunakan untuk memecahkan masalah dalam penilaian

marketing agent berprestasi. Dengan hasil akhir yang didapat dengan

menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah mengetahui

Marketing Agent pada PT WOM Finance tbk, dengan kriteria paling unggul

adalah kandidat Ari Darmawan dengan presentase 52,27%.

Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Marekting Agent, Metode AHP

x

ABSTRACT

Santiyana Yulia (11161505), Marketing Agent Achievement Rating PT Wahana

Ottomitra Multiarta (WOM) Finance tbk With Decision Support Using

Analitycal Hierarchy Process (AHP)

PT WOM Finance tbk is a private financial corporation located in Central

Jakarta which always strives to continuously improve internal and external

quality in order to compete with other companies. One effort that needs to be

done is to conduct an assessment of the performance of an external employee

called Marekting Agent. However, the assessment conducted on PT WOM

Finance tbk not yet the existence of a system that resulted in assessment, this is

what makes the need for a system capable of managing performance appraisal

data marketing agent and generate rankings from the calculation of the value of

Marketing Agent (MA). Thus, to be more accurate in the assessment of marketing

agents, companies sebaikanya selective assessment of marketing agents. The

method used in decision support system one of them is Analytical Hierarchy

Process (AHP) which can be used in problem solving which is subjective and can

also be used to solve the problem in the achievement of marketing agent

achievement. With the final result obtained by using Analytical Hierarchy Process

(AHP) method is to know Marketing Agent at PT WOM Finance tbk, with the most

superior criterion is candidate Ari Darmawan with 52,27% percentage.

Keywords: Decision Support System, Marekting Agent, AHP Method

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL SKRIPSI ................................................................................... i

LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .... iv

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................... v

LEMBAR PANDUAN PENGGUNAAN HAK CIPTA ......................................... vi

Kata Pengantar ......................................................................................................... vii

Abstrak ..................................................................................................................... ix

Daftar Isi .................................................................................................................. xi

Daftar Gambar ......................................................................................................... xiii

Daftar Tabel ............................................................................................................. xiv

Daftar Lampiran ....................................................................................................... xv

Daftar Listing Program ............................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

1.2. Identifikasi Masalahan ..................................................................... 3

1.3. Maksud dan Tujuan ................................................................. 4

1.4. Metode Penelitian .......................................................................... 4

A. Observasi ................................................................................... 4

B. Wawancara ................................................................................ 5

C. Studi Pustaka ............................................................................. 5

1.5. Ruang Lingkup .............................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................... 7

2.1. Tinjuan Pustaka.............................................................................. 7

2.2. Penelitian Terkait ........................................................................... 17

2.2. Penelitian Terkait ........................................................................... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 23

3.1. Tahapan Penelitian ......................................................................... 23

3.2. Instrumen Penelitian ...................................................................... 25

3.3. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 25

3.4. Metode Analisa Data ..................................................................... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 29

4.1. Membuat Struktur Hirarki Masalah ............................................... 29

4.2. Pengelolaan Data Menggunakan Hitungan AHP........................... 29

4.2.1. Penilaian Perbandingan Multi Partisipan ............................. 30

4.2.2. Perhitungan Faktor Pembobotan Hirarki untuk Kriteria

Pemilihan Marketing Agent Berprestasi ............................. 30

4.2.3. Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Target ............. 32

xii

4.2.4. Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Produktif ........ 34

4.2.5. Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Etika Kerja ..... 37

4.3.Hasil Penilaian Akhir AHP (Analitycal Hierarchy Process) ......... 39

4.4.Hasil Implementasi Dengan Software Expert Choice 11 ................ 40

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 47 5.1. Kesimpulan .................................................................................... 47

5.2. Saran ............................................................................................. 48

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 49

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ 50

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN ........................................................... 51

SURAT KETERANGAN RISET ........................................................................... 52

LAMPIRAN ........................................................................................................... 53

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Struktur Organisasi PT WOM Finance tbk................................. 20

Gambar III.1 Tahap Kesimpulan dan Saran ...................................................... 24

Gambar IV.1 Hasil Inputan Data Responden untuk Penilaian .......................... 41

Gambar IV.2 Hasil Inputan Data Responden untuk Kriteria Target ................. 41

Gambar IV.3 Hasil Inputan Data Responden untuk Kriteria Produktif ............ 42

Gambar IV.4 Hasil Inputan Data Responden untuk Kriteria Etika Kerja ......... 42

Gambar IV.5 Inconsistency Ratio untuk Penilaian Marketing Agent ............... 43

Gambar IV.6 Inconsistency Ratio untuk Kriteria Target .................................. 43

Gambar IV.7 Inconsistency Ratio untuk Kriteria Produktif.............................. 44

Gambar IV.8 Inconsistency Ratio untuk Kriteria Etika Kerja .......................... 44

Gambar IV.9 Grafik Performance ..................................................................... 45

Gambar IV.10 Grafik Gradient ........................................................................... 45

Gambar IV.11 Grafik Head to Head ................................................................... 46

Gambar IV.12 Grafik Dynamic ........................................................................... 46

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Skala Penilaian Perbandingan Pasangan ................................................. 12

Tabel II.2 Daftar Indeks Random Konsistensi ......................................................... 15

Tabel III.1 Data Responden....................................................................................... 27

Tabel IV.1 Matriks Hasil Rekapitulasi Penelitian Perbandingan Berpasangan ........ 30

Tabel IV.2 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Semua Kriteria .............................. 31

Tabel IV.3 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Target ....................................... 33

Tabel IV.4 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Target dinormalkan .................. 33

Tabel IV.5 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Produktif .................................. 35

Tabel IV.6 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Produktif dinormalkan ............ 35

Tabel IV.7 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Etika Kerja ............................... 37

Tabel IV.8 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Etika Kerja dinormalkan .......... 37

Tabel IV.9 Hasil Penelitian AHP (Analytical Hierarchy Process............................. 39

Tabel IV.10 Hasil Perhitungan Pengolahan Data Akhir AHP .................................... 40

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran A.1 Kuesioner 1 ............................................................................... 53

2. Lampiran A.2 Kuesioner 2 ............................................................................... 57

3. Lampiran A.3 Kuesioner 3 ............................................................................... 61

4. Lampiran A.4 Kuesioner 4 ............................................................................... 65

5. Lampiran A.5 Kuesioner 5 ............................................................................... 69

xvi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada setiap perusahaan baik yang bersifat negeri maupun swasta, terdapat

kegiatan penilaian kinerja karyawan, serta penilaian yang rutin dilakukan setiap

tahunnya. Pada hal ini penulis terfokus dalam hal penilaian kinerja karyawan

eksternal perusahaan yang berprestasi yang terdapat pada perusaahan keuangan

yang berada pada PT WOM Finance tbk yaitu kantor pusat yang terdapat di

kemayoran. Karyawan eksternal perusahaan yang dimaksud dalam konteks ini

adalah karyawan tenaga support perusahaan yang disebut Marketing Agent (MA).

PT WOM Finance tbk adalah sebuah perusahaan bidang financial swasta

yang berada di wilayah Jakarta Pusat yang selalu berupaya dalam peningkatan

mutu internal dan eksternal secara berkelanjutan agar dapat bersaing dengan

perusahaan lain. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan

penilaian terhadap kinerja karyawan eksternal yang disebut Marekting Agent.

Akan tetapi penilaian yang dilakukan pada PT WOM Finance tbk belum

terdapatnya sebuah sistem yang mengahasilkan penilaian, hal ini yang menjadikan

perlunya sebuah sistem yang mampu mengelola data penilaian kinerja marketing

agent dan menghasilkan rangking dari hasil perhitungan bobot nilai Marketing

Agent (MA).

Dengan demikian, agar lebih akurat dalam melakukan penilaian marketing

agent, perusahaan sebaikanya melakukan penilaian secara selektif terhadap

marketing agent. Dalam proses penentuan ini dibutuhkan sebuah penilaian sebagai

xvii

sistem pendukung keputusan. Sistem Pendukung Keputusan ini dibutuhkan dalam

perusahaan guna memperoleh informasi untuk menunjang pemimpin perusahaan

dalam mengambil sebuah keputusan. Terdapat beberapa tahapan dalam sistem

pendukung keputusan, tahapan awal yaitu tahap mendefinisikan masalah yang

terdapat pada perusahaan, tahap kedua yaitu tahap pengumpulan data yang

dibutuhkan oleh peneliti, data yang dibutuhkan adalah data yang relevan dan

akurat, tahap terakhir adalah proses pengolahan data perusahaan yang diolah

menjadi sebuah informasi yang menghasilkan alternatif solusi. Ketiga tahapan

tersebut dapat mendukung perusahaan dalam pengambilan keputusan.

Dengan adanya sistem pendukung keputusan diharapkan dapat

memberikan informasi yang nantinya akan memberikan alternatif solusi pada

masalah yang terjadi. Sistem pendukung keputusan memerlukan metode untuk

mencari alternatif solusinya, terdapat beberapa metode yang dapat dipakai dalam

sistem pendukung keputusan salah satunya adalah Analytical Hierarchy Process

(AHP) yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah yang bersifat subjektif

dan dapat juga digunakan untuk memecahkan masalah dalam penilaian marketing

agent berprestasi.

Menurut Saefudin dan Sri Wahyuningsih (2014:33) mengatakan bahwa :

“suatu instansi tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia (SDM)

yang bekerja didalamnya. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah

satu faktor untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh

karena itu, suatu instansi perlu melakukan penilaian kinerja pegawai untuk

mengetahui keberhasilan atau ketidakberhasilan dalam melaksanakan

tugasnya. Permasalahan yang terjadi di RSUD Serang yaitu proses

penilaian yang dilakukan masih menggunakan cara manual sehingga

porses penilaian kinerja pegawai menjadi masih lambat dan tidak akurat.

Berdasarkan hal tersebut, penulis merancang sistem pendukung keputusan

penilaian kinerja pegawai menggunakan Analytical Hierarchy Process

(AHP) pada RSUD Serang”

xviii

Dalam penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu mencari solusi

terbaik untuk membantu mengambil keputusan penilaian karyawan marketing

agent pada PT WOM Finance tbk, dengan menggunakan metode Analytical

Hierarchy Process (AHP). Alasan penulis menggunakan metode Analytical

Hierarchy Process (AHP) karena pada dasarnya metode tersebut merupakan salah

satu metode dengan input utamanya adalah persepsi manusia. Analytical

Hierarchy Process (AHP) memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan

proses pengambilan, salah satunya adalah dapat digambarkan secara grafis

sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan

keputusan. Dengan alasan diatas penulis mengangkat sebuah tema untuk

penulisan skripsi ini dengan judul “Penilaian Prestasi Marketing Agent PT

Wahana Ottomitra Multiarta (WOM) Finance tbk Sebagai Pendukung

Keputusan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,

rumusan dari penelitian ini adalah :

1. Belum menggunakan metode sistem pendukung keputusan untuk penilaian

prestasi marketing agent.

2. Penentuan jenis kriteria-kriteria yang akan dipilih untuk menentukan

penilaian prestasi marketing agent perusahaan.

3. Dalam pengambilan keputusan penilaian prestasi marketing agent

menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP).

xix

1.3. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari penulisan skripsi ini antara lain :

1. Mempermudah dalam menentukan marketing agent yang berprestasi

berdasarkan kriteria-kriteria dalam pengambilan keputusan.

2. Mempermudah dalam menentukan jenis kriteria-kriteria yang akan dipilih

dalam menentukan marketing agent berprestasi yang diambil oleh

pemimpin perusahaan.

3. Diharapkan sistem ini dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh

pihak-pihak terkait untuk mempermudah dalam melakukan penilaian

marketing agent.

4. Mempermudah dalam pengambilan keputusan untuk menentukan

marketing agent berprestasi dengan menggunakan metode Analitycal

Hierarchy Process (AHP) dan software Expert Choice 11.

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai syarat kelulusan

Program Strata Satu (S1) program Studi Sistem Informasi di Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri Jakarta.

1.4. Metode Penelitian

Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode

diantaranya :

A. Observasi

Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan pengamatan langsung ke

PT WOM Finance tbk. Dimana pengamatan langsung ini bertujuan untuk

xx

memperoleh informasi seputar perusahaan dan sistem dalam penilaian

prestasi marketing agent yang sedang berjalan.

B. Wawancara

Pengumpulan data secara wawancara adalah usaha untuk mengumpulkan

informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan. Dalam

hal ini penulis melakukan wawancara dengan Ibu Ria Maulina selaku NDS

Motorcycle Division Head

C. Studi Pustaka

Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data melalui berbagi

sumber-sumber, seperti : buku, jurnal, artikel, e-book dan situs-situs di

internet yang sesuai dengan topic yang dibahas.

1.5. Ruang Lingkup

Agar pembahasan dalam skripsi ini tidak menyimpang dari apa yang telah

ditetapkan, maka permasalahan ini akan diberi ruang lingkup yaitu kriteria-kriteria

penilaian marketing agent diantaranya pencapaian sales yang ditargetkan oleh

perusahaan, produktivitas atas kinerja yang dihasilkan dan hubungan baik antara

marketing agent dengan perusahaan.

Metode yang digunakan dalam penelitian pembuatan skripsi ini sebagai sistem

penunjang keputusan (SKP) penilaian marketing agent berprestasi adalah

menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP).

xxi

1.6. Hipotesis

Dalam penelitian ini, penulis membuat suatu hipotesis dalam proses

penilaian prestasi marketing agent yang menghasilkan alternatif terpenting

berdasarkan kriteria-kriteria dan alternatif tertentu.

Ho = Tidak ada pengaruh signifikan dari penilaian prestasi marketing agent

berdasarkan penelitian perusahaan terhadap kinerja marketing agent.

Ha = Ada pengaruh signifikan dari penilaian prestasi marketing agent berdasarkan

penelitian perusahaan terhadap kinerja marketing agent.

xxii

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

A. Pengertian Keputusan

Menurut Kusrini (2007:7) “Keputusan merupakan kegiatan memilih suatu

strategi atau tindakan dalam pemecahan masalah teresbut”. Tujuan dari keputusan

adalah untuk mencapai target atau aksi tertentu yang harus dilakukan.

Menurut Kusrini (2007:7) Kriteria atau ciri-ciri dari keputusan adalah :

1. Banyak pilihan/alternatif

2. Ada kendala atau syarat

3. Mengikuti suatu pola/model tingkah laku, baik yang terstruktur maupun

tidak terstruktur

4. Banyak input/variable

5. Ada factor risiko

6. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan dan keakuratan

Menurut Kusrini (2007:9) Dalam mengambil keputusan dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Identifikasi masalah

2. Pemilihan metode pemecahan masalah

3. Pengumpulan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan

tersebut

4. Mengimplementasikan model tersebut

5. Mengevaluasi sisi positif dari setiap alternatif yang ada

xxiii

6. melaksanakan solusi terpilih

Menurut Kusrini (2007:9) Ada beberapa keadaan yang mungkin dialami

oleh pengambil keputusan ketika mengambil keputusan, yaitu :

1. pengambilan keputusan dalam kepastian, semua alternatif diketahui secara

pasti

2. pengambilan keputusan dalam berbagai tingkat risiko yang dipilih

3. pengambilan keputusan dalam kondisi ketidakpastian, ada alternatif yang

tidak diketahui dengan jelas

Tentu saja, pengambilan keputusan akan menjadi mudah jika dilakukan

dengan suatu kepastian.

B. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System

Menurut Kusrini (2007:15) “DSS merupakan sistem informasi interaktif

yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasi data”. Sistem ini

digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang

semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu

secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.

DSS biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau

untuk mengevaluasi suatu peluang. DSS yang seperti itu disebut aplikasi DSS.

Aplikasi DSS digunakan dalam pengambilan keputusan. Aplikasi DSS

menggunakan CBIS (Computer Based Information System) yang fleksibel,

interaktif dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas

masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. DSS lebih ditujukan untuk

mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam

situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak

xxiv

dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi

memeberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan

untuk melakukan berbagai analisis menggunakan model-model yang tersedia.

C. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Turban dalam Kusrini (2007:16) tujuan dari sistem pendukung

keputusan / Decision Support System (DSS) adalah :

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah

semiterstruktur.

2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya

dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.

3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih dari pada

perbaikan efisiensinya.

4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil

keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya

yang rendah.

5. Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok pengambil

keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung

terkomputerisasi bisa mengurangi ukursn kelompok dan memungkinkan

para anggotanya untuk berada diberbagai lokasi yang berbeda-beda

(menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas staf pendukung

(misalnya analis keuangan dan hokum) bisa ditingkatkan.

6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang

dibuat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang diakses, makin banyak

juga alternative yang bisa dievaluasi. Analisis resiko bisa dilakukan

xxv

dengan cepat dan pandangan dari para pakar (beberapa dari mereka berada

di lokasi yang jauh) bisa dikumpulkan dengan cepat dan dengan biaya

yang lebih rendah.

7. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan.

Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi

sulit. Persaingan didasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada

kualitas, kecepatan, kustomasi produk, dan dukungan pelanggan.

Menurut Kusrini (2007:18) ditinjau dari tingkat teknologinya, DSS dibagi

menjadi 3, yaitu:

1. SPK Spesifik

SPK spesifik bertujuan membantu memecahkan suatu masalah dengan

karakteristik tertentu.

2. Pembangkit SPK

Suatu software yang khusus digunakan untuk membangun dan

mengembangkan SPK. Pembangkit SPK akan memudahkan perancang

dalam membangun SPK spesifik

3. Perlengkapan SPK

Berupa software dan hardware yang digunakan atau mendukung

pembangunan SPK spesifik maupun pembangkit SPK

D. Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu

alternatif. Menurut Kusrini (2007:133) “Peralatan utama AHP adalah sebuah

xxvi

hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia”. Keberadaan

hierarki memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur

dalam sub-sub masalah, lalu menyusunnya menjadi suatu bentuk hierarki.

AHP memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses

pengambilan keputusan. Salah satunya adalah dapat digambarkan secara grafis

sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan

keputusan.

E. Prinsip Dasar AHP

Menurut Kusrini (2007:133) dalam menyelesaikan permasalahan dengan

AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, diantaranya adalah :

1. Membuat Hierarki

Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahnya menjadi

elemen-elemen pendukung, menyusun elemen secara hierarki dan

menggabungkannya atau mensistensisnya.

2. Penilaian Kriteria dan Alternatif

Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan.

Menurut Saaty (1988), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah

skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat

kualitatif dari skala perbandingan Saaty bisa diukur menggunakan tabel

analisis seperti ditunjukkan pada Tabel II.1 berikut.

xxvii

Tabel II.1

Skala Penilaian Perbandingan Pasangan

Intensitas

Kepentingan

Keterangan

1 Kedua elemen yang sama pentingnya

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada

elemen yang lainnya

5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen

yang lainnya

7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada

elemen lainnya

9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen

lainnya

2, 4, 6, 8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang

berdekatan

Kebalikan Jika aktivitas I mendapat satu angka

dibandingkan dengan aktivitas j, maka j memiliki

nilai kebalikannya dibandingkan dengan i

Sumber : Kursini (2007:134)

3. Synthesis Of Priority (Menentukan Prioritas)

Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan

berpasangan (pairwise comprisons). Nilai-nilai perbandingan relatif dari

seluruh alternatif kriteria bisa disesuaikan dengan judgement yang telah

ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas

dihitung dengan memanipulasi matriks atau melalui penyelesaian

persamaan matematika.

4. Logical Consistency (Konsistensi Logis)

Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, objek-objek yang serupa bisa

dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua,

menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria

tertentu.

xxviii

F. Prosedur Analytical Hierarchy Process (AHP)

Menurut Kusrini (2007:135) Pada dasarnya, prosedur atau langkah-

langkah dalam metode AHP meliputi:

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu

menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi.

Penyusunan hierarki adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan

sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas.

2. Menentukan prioritas elemen

a. Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat

perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara

berpasangan sesuai kriteria yang diberikan.

b. Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk

merepresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap

elemen yang lainnya.

3. Sintesis

Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis

untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal-hal yang dilakukan dalam

langkah ini adalah:

a. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks

b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang

bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks

c. Menjunlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan

jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata

xxix

4. Mengukur Konsistensi

Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik

konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan

berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang

dilakukan dalam langkah ini adalah:

a. Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif

elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif

elemen kedua, dan seterusnya

b. Jumlahkan setiap baris

c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif

yang bersangkutan

d. Jumlahkan hasil bagi diatas dengan banyaknya elemen yang ada,

hasilnya disebut λ maks

5. Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus:

CI = (λ maks – n)/n

Dimana n = banyaknya elemen

6. Hitung Rasio Konsistensi / Consistency Ratio (CR) dengan rumus:

CR = CI/RC

Dimana CR = Consistency Ratio

CI = Consistency Index

IR = Indeks Random Consistency

7. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka

penilaian data judgment harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi

xxx

(CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil perhitungan bisa

dinyatakan benar.

Daftar Indeks Random Konsistensi (IR) bisa dilihat dalam Tabel II.2

Tabel II.2

Daftar Indeks Random Konsistensi

Ukuran Matriks Nilai IR

1,2 0,00

3 0,58

4 0,90

5 1,12

6 1,24

7 1,32

8 1.41

9 1,45

10 1,49

11 1,51

12 1,48

13 1,56

14 1,57

15 1,59

Sumber : Kursini (2007:136)

G. Pengertian Pemasaran (Marketing)

Pemasaran bukan hanya sekedar penjualan, karena penjualan hanya

memindahkan produk jasa dari produsen kepada konsumen atau pemilik kepada

pihak lain. Sedangkan pemasaran merupakan proses bagaimana produk atau jasa

itu cocok dan nyaman dikonsumsi, dalam rangka untuk mencapai tingkat

kepuasan konsumen. Sehingga penjualan dipandang tidak lagi penting, karena

perusahaan harus menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggan dan tetap

mempertahankannya.

xxxi

Menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller

(2009:5), “Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses

untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada

pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya”.

Menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller

(2009:5), “Tujuan pemasaran adalah membuat penjualan tidak diperlukan lagi”.

Penjualan dan iklan hanyalah bagian dari bauran pemasaran yang lebih besar

seperangkat sarana pemasaran yang bekerjasama untuk memuaskan kebutuhan

pelanggan dan menciptakan hubungan dengan pelanggan.

H. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2016:142) “Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti

variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar

dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau

pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara

langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.

Bila penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas, sehingga

kuesioner dapat diantarkan langsung dalam waktu tidak terlalu lama, maka

pengiriman angket kepada responden tidak perlu melalui pos. Dengan adanya

xxxii

kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan suatu kondisi

yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data

obyektif dan cepat.

2.2. Penelitian Terkait

Penulis telah melakukan beberapa kajian terhadap beberapa penelitian

yang telah dibuat sebelumnya dalam pembuatan skripsi, diantaranya:

1. Menurut Iwan Rijayana dan Lirien Okirindho (2012:48) mengatakan

bahwa : “Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Universitas Widyatama

menentukan karyawan berprestasi berdasarkan beberapa factor penilaian.

Factor penilaian tersebut terdiri dari penilaian kinerja, score TOICE, dan

kedisiplinan kerja (kehadiran karyawan). Demi efektifitas kerja Biro SDM

dalam penilaian maka pengambilan keputusan yang tepat sangat

diperlukan. Oleh karena itu, dibuatlah perangkat lunak yang dapat

mengambil sebuah keputusan untuk merekomendasi peringkat sepuluh

besar karyawan berprestasi dengan menggunakan metode Analytic

Hierarchy Process (AHP).”

2. Menurut Kamlia Safitri, Fince Tinus Waruwu dan Mesran (2017:17)

mengatakan bahwa : “Karyawan merupakan factor pendukung dalam

sebuah perusahaan, kerana dengan adanya karyawan yang memilki standar

kualifikasi perusahaan maka produkyivitas perusahaan pasti tetap terjaga

dan semakin meningkat. Untuk memperoleh informasi yang cepat dan

akurat prestasi karyawan yang tepat memenuhi kriteria yang diharapkan,

dibutuhkan suatu system pendukung keputusan pemilihan karyawan

berpretasi. Untuk mengetahui hal tersebut, dengan suatu metode

pengambilan keputusan multikreteria dengan memecahkan situasi

kompleks dan tidak terstruktur kedalam bagian-bagian dan menyusunnya

dalam kriteria. Dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process

(AHP) pada system pendukung keputusan (SPK) maka penentuan

karyawan berprestasi dapat dihitung berdasarkan perhitungan dari bobot

kriteria masing-masing, sehingga dapat memilih karyawan berprestasi di

dalam perusahaan secara tepat.”

2.3. Tinjauan Organisasi

2.3.1 Sejarah PT WOM Finance tbk

xxxiii

Sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor yang terkemuka di

Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. (WOM Finance) memiliki

sejarah yang cukup panjang.Perusahaan pernah beberapa kali berganti nama.

Semula adalah PT Jakarta Tokyo Leasing yang berdiri tahun 1982.Kemudian di

tahun 1997, menjadi PT Wahana Ometraco Multiartha yang diakuisisi oleh PT

Fuji Semeru Leasing. Mulai tahun 2000, Perusahaan bertransformasi menjadi

WOM Finance serta menyediakan pembiayaan untuk sepeda motor baru dan

bekas khususnya merk Honda, Yamaha dan Suzuki.Tahun 2003, Perusahaan

memasuki pasar modal dengan menerbitkan Obligasi I senilai Rp 300 miliar.

Tahun 2004, WOM Finance menjadi perusahaan publik melalui Penawaran

Umum Saham Perdana dan pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa

Efek Surabaya.

Setahun kemudian, PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. (BII)

dankonsorsiumnya, International Finance Corporation (IFC) dan DBS nominees

Pte. Ltd., menjadi mitra strategis dengan mengakuisisi 67% saham Perusahaan.

Kemudian WOM Finance menerbitkan Obligasi II senilai Rp 500 miliar.Tahun

2006, WOM Finance menerbitkan Obligasi III senilai Rp. 825 miliar.

Karena kinerjanya yang cemerlang, WOM Finance memperoleh berbagai

penghargaan bergengsi antara lain Multifinance Awards 2006 oleh Majalah

Infobank dan Multifinance Awards 2007 oleh Majalah Investor.Obligasi IV

senilai Rp1 triliun kemudianditerbitkan kembali oleh 11 WOM Finance pada

tahun 2007. Di tahun yang sama, Perusahaan menduduki peringkat ketiga terbesar

perusahaan pembiayaan sepeda motor dengan total asset Rp 4,8 triliun.Sebagai

Perusahaan yang adaptif, fleksibel dan peka terhadap kebutuhan masyarakat,

xxxiv

WOM Finance memperkenalkan semboyan baru, “Wujudkan Impian Menyentuh

Hati”. Lebih dari sekedar mitra kredit yang strategis.

WOM Finance membantu mewujudkan impian masyarakat Indonesia

untuk memiliki sepeda motor apapun pilihan merek dan jenisnya.Selain

pemekaran jaringan penjualan, pada akhir tahun 2008 WOM Finance telah

melakukan konsolidasi internal dan penyempurnaan kebijakan dalam manajemen

resiko. Dengan pemilihan portofolio yang tepat, WOM Finance mampu

meningkatkan profit dan mengarahkan bisnisnya ke arah yang lebih baik dan

sehat.WOM Finance telah membukukan lebih dari 1 juta pelanggan serta

senantiasa memudahkan pelayanan dan meningkatkan kepuasan kepada para

konsumen. Hal ini dicanangkan dengan program PeSAT (Pelayanan cepat, Syarat

mudah, Aman dan Terpercaya).WOM Finance kini menuju layanan one day

service dengan selalu memperbarui dan mempersiapkan infrastruktur yang tepat

khususnya di bidang teknologi informasi.

Visi :

Visi PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk adalah menjadi salah satu

perusahaan pembiayaan konsumen terbaik di Indonesia.

Misi :

Misi PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk adalah sebagai berikut:

1. Mengutamakan kepuasan pelanggan dan mitra kerja lainnya

2. Membangun kepercayaan dunia perbankan

3. Pengembangan dan perluasan jaringan usaha, terutama di daerah

potensial

4. Mengoptimalkan kinerja Perusahaan.

xxxv

2.3.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk adalah

berbentuk garis dan pada manajemen puncak telah dilakukan penataan fungsi dan

peran kerja yang lebih Koordinatif.Upaya ini diikuti pula dengan berbagai

penyempurnaan struktur organisasi perusahaan. Penyempurnaan tata laksana

organisasi perusahaan ini dijabarkan melalui penyederhanaan maupun

peningkatan status, fungsi, dan tanggung jawab. Hal ini dapat dilihat pada bagan

struktur organisasi PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk

Berikut ini adalah Struktur Organisasi Divisi Marketing yang berada di PT

WOM Finance tbk:

Sumber : Hasil Penelitian (2017)

Gambar II.1

Struktur Organisasi PT WOM FINANCE tbk

PT WOM Finance tbk, memiliki pembagian tugas, wewenang dan

tanggung jawab sesuai dengan bagiannya masing-masing.

xxxvi

1. NDS Motorcycle Division Head

a. Memonitor produktifitas Area Marketing Manager

b. Memonitor produktifitas NDS Motorcycle Development Departement

Head

c. Memonitor produktifitas NDS Motorcycle Strategic & Dev Section Head

d. Memonitor produktifitas NDS Retention Motorcycle Dev Specialist

e. Memonitor produktifitas NDS Reporting Data Suppor& Analysis Dev

Specialist

f. Memonitor produktifitas NDS Motorcycle Agency Dev Specialist

g. Memonitor produktifitas NDS Motorcycle Controller Specialist

h. Memonitor produktifitas NDS Motorcycle KaPos Controller Specialist

2. Area Marketing Manager

a. Memonitor produktifitas cabang berdasarkan area kerjanya.

b. Memonitor produktifitas kapos berdasarkan area kerjanya.

3. NDS Motorcycle Development Departement Head

a. Memonitor produktifitas NDS Motorcycle Strategic & Dev Section Head

b. Memonitor produktifitas NDS Retention Motorcycle Dev Specialist

c. Memonitor produktifitas NDS Reporting Data Suppor& Analysis Dev

Specialist

d. Memonitor produktifitas NDS Motorcycle Agency Dev Specialist

4. NDS Motorcycle Strategic & Dev Section Head

a. Memonitor produktifitas NDS Motorcycle System & Dev Staff

b. Memonitor produktifitas NDS Starategic & Development Staff

5. NDS Retention Motorcycle Dev Specialist

xxxvii

a. Monitoring Staff Telecenter dan Front Liner cabang dan kapos

b. Monitoring penjualan Repeat Order (RO)

6. NDS Reporting & Analysis Dev Specialist

a. Monitoring database pada system

b. Melakukan report atas database pada sistem

7. NDS Motorcycle Agency Dev Specialist

a. Maintance agen

b. Melakukan training kepada Marketing Agent (MA)

8. NDS Motorcycle Controller Specialist

a. Monitoring penjualan atas cabang

b. Monitoring dan melakukan reporting atas penjualan new customer

9. NDS Motorcycle KaPos Controller Specialist

a. Monitoring penjualan atas kapos

b. Monitoring dan melakukan reporting atas penjualan new dan repeat order

customer

10. NDS Motorcycle System & Dev Staff

a. Support system

b. Monitoring data error sistem

11. NDS Motorcycle Dev Staff

a. Melakukan report atas insentif yang didapat oleh pejabat cabang dan kapos

b. Monitoring crash program dan program yang dibuat untuk cabang

c. Filling dokumen cabang dan kapos yang masuk ke head office.

xxxviii

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 . Tahapan Penelitian

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai tahap-tahap yang ditempuh untuk

mendapatkan metodologi penilaian yang merupakan suatu tahapan yang harus

diterapkan agar penelitian dapat dilakukan dengan terarah dan memudahkan

dalam melakukan analisa terhadap permasalahan yang ada.

Adapun tahapan-tahapan penelitian ini adalah:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti menyiapkan materi yang berhubungan dengan topic

penelitian yang berkaitan dengan penilaian marketing agent berprestasi dan

system pendukung keputusan, menentukan latar belakang, identifikasi masalah,

maksud dan tujuan, ruang lingkup dan hipotesis yang berkaitan dengan tujuan

penelitian.

2. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data meliputi data struktur

organisasi beserta tugas dan fungsinya dan menyebarkan kuisioner kepada

responden pada PT WOM Finance tbk. Hal ini dilakukan bersama dengan

observasi dan perijinan untuk menghemat waktu, biaya dan tenaga.

3. Tahap Analisis Data

Berdasarkan data pengukuran skala penilaian hirarki dan data lainnya,

dilakukan analisis dengan menggunakan bantuan Software Expert Choice untuk

xxxix

menegtahui kriteria Marketing Agent (MA) yang paling prioritas pada PT WOM

Finance tbk.

4. Tahap Pengujian

Proses pengujian terdiri dari pemberi kuisioner, melakukan perhitungan

menggunakan metode Analytical Heararchy Process (AHP) dengan bantuan

Software Expert Choice.

5. Tahap Kesimpulan dan Saran

Initasi dari keseluruhan uraian, pembahasan analisis pada bab-bab

sebelumnya, saran atau rekomendasi yang dianggap perlu untuk penitian.

Berikut ini adalah tahapan penelitian:

Sumber : Hasil Penelitian (2017)

Gambar III.1 Tahap Kesimpulan dan Saran

xl

3.2 . Instrumen Penelitian

Dalam suatu proses penelitian, menurut Sugiyono (2016:222) menyatakan

bahwa “Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan

dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data

berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data”.

Dalam hal ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen

utama dan instrumen pendukung.

1. Instrumen Utama

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah penulis sendiri. Dalam hal ini

penulis yang sebagai instrumen utama mengamati secara langsung, dimana

penulis berperan serta untuk mengamati situasi yang terjadi di lapangan.

2. Instrumen Pendukung

Dalam membantu mengumpulkan data penelitian, instrumen pendukung

dapat melengkapi data dan membandingkan data yang didapat melalui proses

observasi dan wawancara.

3.3 . Metode Pengumpulan Data, Populasi, Sampel Penelitian

A. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010:224) “Teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strtegis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data”. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar dari data yang

ditetapkan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 metode dalam teknik

pengumpulan data, yaitu:

xli

1. Observasi

Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi secara lengkap pada PT

WOM Finance tbk, dimana dalam pengumpulan data penulis sudah telibat

sepenuhnya.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab kepada pihak-pihak

yang terkait, yang dapat memberikan penjelasan mengenai penilaian marketing

agent berprestasi pada PT WOM Finance tbk.

3. Kuesioner

Sedangkan yang dijadikan responden dalam penelitian ini yaitu : Ibu Ria

Maulina selaku NDS Motorcycle Division Head, Bapak Wisnu Groho selaku

NDS Motorcycle Dev. Dept Head, Ibu Nuryani Lamak sebagai NDS Motorcycle

Str & Dev. Section Head, Ibu Rika Lestari selaku NDS NDS Retention

Motorcycle Dev. Specialist dan Ibu Jovita Rachmawati selaku NDS Reporting

& Analysis Dev. Specialist, yang menentukan hasil dari kinerja Marketing

Agent pada PT WOM Finance tbk.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010 : 80) “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas : objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetepkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.”

Menurut Sugiyono (2010 : 81) “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”

xlii

PT WOM Finance tbk saat ini memiliki jumlah keseluruhan pegawai

sebanyak ±1000 diseluruh cabang nasional. Pada divisi yang penulis jadikan objek

observasi yaitu Divisi Non Dealer Staff (NDS) Motorcycle sendiri ada 13 orang

dan peneliti memilih 5 orang yang sudah memasuki tahap mahir sebagai

responden untuk pengisian kuesioner dan 3 orang lagi sebagai alternative dipilih

langsung oleh Kepala Divisi NDS Motorcycle sendiri.

Tabel III.1

Data Responden

No Jabatan Responden Jumlah

1 NDS Motorcycle Division Head 1

2 NDS Motorcycle Dev. Dept Head 1

3 NDS Motorcycle Str & Dev. Section Head 1

4 NDS Retention Motorcycle Dev. Specialist 1

5 NDS Reporting & Analysis Dev. Specialist 1

Total 5

Sumber : Hasil Penelitian (2017)

3.4 . Metode Analisis Data

Analisa merupakan bagian penting dalam metodologi penelitian ilmiah,

dikarenakan dengan melakukan analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makna

yang berguna dalam suatu penyelesaian masalah. Metode Analytical Hierarchy

Process (AHP) merupakan metode pengambilan keputusan yang komprehensif.

Metode ini memperhitungkan hal-hal kualitatif dan kuantitatif sekaligus.

Menurut Sugiyono (2015:7) “Metode Kuantitatif dinamakan metode

tradisionel, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga

sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian, metode ini disebut

sebagai metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivism.

Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-

angka dan anlisis menggunakan statistik. Metode penelitian kualitatif

xliii

dinamakan sebagai metode baru, karena pupularitasnya belum lama,

dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat

postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistic, karena

porses penelitian lebih bersifat seni (kurang pola), dan disebut sebagai

metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenan dengan

interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.”

xliv

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.5 . Membuat Struktur Hirarki Masalah

Pembuatan struktur hirarki digunakan untuk mempermudah dalam

pengambilan keputusan dengan menggambarkan permasalahan yang dihadapi

kedalam struktur hirarki, dimulai dengan goal atau sasaran kemudian kriteria dan

alternative. Adapun struktur hirarki sebagai berikut:

Goal/Sasaran

Kriteria

Alternatif

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Gambar IV.1. Struktur Hirarki

3.6 . Pengelolaan Data Menggunakan Hitungan AHP

Untuk mendapatkan total rangking secara keseluruhan, pertama

melakukan perhitungan dengan menggunakan metode AHP untuk menentukan

xlv

bobot setiap kriteria. Berikut ini langkah-langkah dan perhitungan menggunakan

metode AHP.

a. Penilaian Perbandingan Multi Partisipan

Hasil dari data-data perbandingan berpasangan yang diambil dari

kuestioner pada responden, kemudian dicari satu jawaban unutk matriks

perbandingan menggunakan dengan perantara jawaban atau Geometric Mean

Theory. Untuk mendapatkan satu nilai tertentu dari semua nilai tersebut, masing-

masing nilai harus dikalikan satu sama lain, kemudian hasil perkalian

dipangkatkan dengan 1/n dimana n adalah jumlah partisipan. Secara sistematis

persamaan tersebut adalah sebagai berikut:

b. Perhitungan Faktor Pembobotan Hirarki untuk Kriteria Pemilihan

Marketing Agent Berprestasi

Berikut ini adalah karyawan rekapitulasi hasil perhitungan matriks

penilaian perbandingan berpasangan gabungan dari 3 koresponden. Maka matriks

perbandingan hasil preferensi diatas adalah:

Tabel IV.1. Matriks Hasil Rekapitulasi Penilaian Perbandingan Berpasangan

untuk semua kriteria yang disederhanakan

AKUMULASI DATA RESPONDEN

TG PD EK

TG 1 0,464 0,630

PD 2,154 1 2,289

EK 1,587 0,437 1

Total 4,742 1,901 3,919

xlvi

Keterangan :

TG = Karakter Target

PD = Karakter Produktif

EK = Karakter Etika Kerja

Dengan unsure-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom yang

bersangkutan, akan diproleh bobot relative yang dinormalkan. Nilai fakor egien

dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris. Hasilnya terdapat pada

tabel berikut ini:

Tabel IV.2. Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria yang

dinormalkan

NORMALISASI SUM

PRIORITY

VECTOR %

TG PD EK

TG 0,211 0,244 0,161 0,616 0,205 20,53

PD 0,454 0,526 0,584 1,565 0,522 52,15

EK 0,335 0,230 0,255 0,820 0,273 27,32

Total 1 1 1 3 1 100

Keterangan :

- Kriteria TG (Kriteria Target), PD (Kriteria Produktif) dan EK (Kriteria Etika

Kerja)

- Pada kolom normalisasi diambil dari Kriteria dibagi dengan total Kriteria pada

kolom Akumulasi hingga seterusnya

- Pada kolom Sum diambil dari totalan jumlah tiap Kriteria

- Pada kolom Priority Vector diambil dari kolom Sum dibagi 3 (Tiga adalah

jumlah Kriteria yang diambil dari penelitian)

- Persentase diambil dari kolom Priority Vector dibagi 100

Selanjutnya Nilai Faktor Eigen dikalikan dengan matriks semula,

menghasilkan nilai untuk tiap baris, yang selanjutnya setiap nilai dibagi kembali

dengan nilai vector yang bersangkutan. Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini

merupakan participal eigen value maksimum (λmax).

xlvii

NILAI PEMBANGKIT RANDOM (R.I)

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

R.I 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49

λmax = (( 4,742 * 0,205)+(1,901 * 0,522)+(3,919 * 0,273))

= 3,04

CI = (λmax – n)/3

= (3,04 – 3)/3

= 0,01

CR = CI / R.I

= 0,01 / 0,58

= 0,02

Karena CR<0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.

Dari hasil perhitungan pada tabel diatas menunjukan bahwa kriteria

produktif merupakan kriteria yang paling penting dalam pemilihan keinerja

karyawan menjadi prioritas ke-1 dengan nilai bobot 52,15%, berikutnya kriteria

etika kerja menjadi prioritas ke-2 dengan nilai bobot 27,32%, kemudian kriteria

target menjadi prioritas ke-3 dengan nilai bobot 20,53%.

c. Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Target

Perbandingan berpasangan untuk kriteria Target pada 3 alternatif sehingga

diperoleh hasil preferensi rata-rata dari 3 responden secara acak dalam matriks

resiprokal sebagai berikut:

xlviii

Tabel IV.3. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Target

AKUMULASI DATA RESPONDEN

K/t KA KB KC

KA 1 0,531 0,550

KB 1,882 1 1,442

KC 1,817 0,693 1

Total 4,699 2,225 2,993

Keterangan :

KA = Yosep

KB = Ari Darmawan

KC = Rida

Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom yang

bersangkutan, akan diproleh bobot relative yang dinormalkan. Nilai faktor egien

dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris. Hasilnya terdapat pada

tabel berikut ini:

Tabel IV.4. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Target yang dinormalkan

NORMALISASI SUM

PRIORITY

VECTOR %

K/t KA KB KC

KA 0,213 0,239 0,184 0,636 0,212 21,18

KB 0,401 0,450 0,482 1,332 0,444 44,40

KC 0,387 0,312 0,334 1,033 0,344 34,42

Total 1 1 1 3 1 100

Keterangan :

- Alternatif TA (Karyawan Yosep), KB (Karyawan Ari Darmawan) dan KC

(Karyawan Rida)

- Pada kolom normalisasi diambil dari Alternatif dibagi dengan total pada

kolom Akumulasi hingga seterusnya

- Pada kolom Sum diambil dari totalan jumlah tiap Alternatif

- Pada kolom Priority Vector diambil dari kolom Sum dibagi 3 (Tiga adalah

jumlah Alternatif yang diambil dari penelitian)

- Persentase diambil dari kolom Priority Vector dibagi 100

xlix

Selanjutnya Nilai Faktor Eigen dikalikan dengan matriks semula,

menghasilkan nilai untuk tiap baris, yang selanjutnya setiap nilai dibagi kembali

dengan nilai vector yang bersangkutan. Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini

merupakan participal eigen value maksimum (λmax).

NILAI PEMBANGKIT RANDOM (R.I)

n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

R.I 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49

λmax = (( 4,699 * 0,212)+(2,225 * 0,444)+(2,993 * 0,344))

= 3,01

CI = (λmax – n)/3

= (3,01 – 3)/3

= 0,00

CR = CI / R.I

= 0,00 / 0,58

= 0,01

Karena CR<0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.

Dari hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh urutan prioritas untuk

kriteria Target dengan kandidat Ari Darmawan menjadi prioritas ke-1 dengan nilai

bobot 44,40%, berikutnya kandidat Rida menjadi prioritas ke-2 dengan nilai bobot

34,42%, kemudian kandidat Yosep menjadi prioritas ke-3 dengan nilai bobot

21,18%.

d. Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Produktif

Perbandingan berpasangan untuk kriteria Target pada 3 alternatif sehingga

diperoleh hasil preferensi rata-rata dari 3 responden secara acak dalam matriks

resiprokal sebagai berikut:

l

Tabel IV.5. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Produktif

AKUMULASI DATA RESPONDEN

K/t KA KB KC

KA 1 0,203 0,721

KB 4,932 1 4,932

KC 1,387 0,203 1

Total 7,319 1,405 6,654

Keterangan :

KA = Yosep

KB = Ari Darmawan

KC = Rida

Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom yang

bersangkutan, akan diproleh bobot relative yang dinormalkan. Nilai faktor egien

dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris. Hasilnya terdapat pada

tabel berikut ini:

Tabel IV.6. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Produktif yang dinormalkan

NORMALISASI SUM

PRIORITY

VECTOR %

K/t KA KB KC

KA 0,137 0,144 0,108 0,389 0,130 12,98

KB 0,674 0,712 0,741 2,127 0,709 70,89

KC 0,189 0,144 0,150 0,484 0,161 16,13

Total 1 1 1 3 1 100

Keterangan :

- Alternatif TA (Karyawan Yosep), KB (Karyawan Ari Darmawan) dan KC

(Karyawan Rida)

- Pada kolom normalisasi diambil dari Alternatif dibagi dengan total pada

kolom Akumulasi hingga seterusnya

- Pada kolom Sum diambil dari totalan jumlah tiap Alternatif

- Pada kolom Priority Vector diambil dari kolom Sum dibagi 3 (Tiga adalah

jumlah Alternatif yang diambil dari penelitian)

- Persentase diambil dari kolom Priority Vector dibagi 100

li

Selanjutnya Nilai Faktor Eigen dikalikan dengan matriks semula,

menghasilkan nilai untuk tiap baris, yang selanjutnya setiap nilai dibagi kembali

dengan nilai vector yang bersangkutan. Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini

merupakan participal eigen value maksimum (λmax).

NILAI PEMBANGKIT RANDOM (R.I)

n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

R.I 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49

λmax = (( 7,319 * 0,130)+(1,405 * 0,709)+(6,654 * 0,161))

= 3,020

CI = (λmax – n)/3

= (3,020 – 3)/3

= 0,007

CR = CI / R.I

= 0,010/ 0,58

= 0,011

Karena CR<0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.

Dari hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh urutan prioritas untuk

kriteria Produktif dengan kandidat Ari Darmawan menjadi prioritas ke-1 dengan

nilai bobot 70,89%, berikutnya kandidat Rida menjadi prioritas ke-2 dengan nilai

bobot 16,13%, kemudian kandidat Yosep menjadi prioritas ke-3 dengan nilai

bobot 12,98%.

lii

e. Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Etika Kerja

Perbandingan berpasangan untuk kriteria Target pada 3 alternatif sehingga

diperoleh hasil preferensi rata-rata dari 3 responden secara acak dalam matriks

resiprokal sebagai berikut:

Tabel IV.7. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Etika Kerja

AKUMULASI DATA RESPONDEN

K/t KA KB KC

KA 1 2,125 1,145

KB 0,471 1 0,737

KC 0,874 1,357 1

Total 2,344 4,483 2,882

Keterangan :

KA = Yosep

KB = Ari Darmawan

KC = Rida

Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom yang

bersangkutan, akan diproleh bobot relative yang dinormalkan. Nilai faktor egien

dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris. Hasilnya terdapat pada

tabel berikut ini.

Tabel IV.8. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Etika Kerja yang dinormalkan

NORMALISASI SUM

PRIORITY

VECTOR %

K/t KA KB KC

KA 0,427 0,474 0,397 1,298 0,433 43,27

KB 0,201 0,223 0,256 0,680 0,227 22,65

KC 0,373 0,303 0,347 1,022 0,341 34,08

Total 1 1 1 3 1 100

Keterangan :

liii

- Alternatif TA (Karyawan Yosep), KB (Karyawan Ari Darmawan) dan KC

(Karyawan Rida)

- Pada kolom normalisasi diambil dari Alternatif dibagi dengan total pada

kolom Akumulasi hingga seterusnya

- Pada kolom Sum diambil dari totalan jumlah tiap Alternatif

- Pada kolom Priority Vector diambil dari kolom Sum dibagi 3 (Tiga adalah

jumlah Alternatif yang diambil dari penelitian)

- Persentase diambil dari kolom Priority Vector dibagi 100

Selanjutnya Nilai Faktor Eigen dikalikan dengan matriks semula,

menghasilkan nilai untuk tiap baris, yang selanjutnya setiap nilai dibagi kembali

dengan nilai vector yang bersangkutan. Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini

merupakan participal eigen value maksimum (λmax).

NILAI PEMBANGKIT RANDOM (R.I)

n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

R.I 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49

λmax = (( 2,344 * 0,433)+(0,737 * 0,227)+(2,882 * 0,341))

= 3,012

CI = (λmax – n)/3

= (3,012 – 3)/3

= 0,004

CR = CI / R.I

= 0,006 / 0,58

= 0,007

Karena CR<0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.

Dari hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh urutan prioritas untuk

kriteria Produktif dengan kandidat Yosep menjadi prioritas ke-1 dengan nilai

bobot 43,27%, berikutnya kandidat Rida menjadi prioritas ke-2 dengan nilai bobot

34,08%, kemudian kandidat Ari Darmawan menjadi prioritas ke-3 dengan nilai

bobot 22,65%.

liv

3.7 . Hasil Penilaian Akhir AHP (Analitycal Hierarchy Process)

Perbandingan berpasangan antar kriteria dan perbandingan faktor antar

alterative akan dikalikan dengan setiap pembobotan perbandingan berpasangan

antar kriteria dan perbandingan faktor antar alternatif Penilaian Marketing Agent

sesuai dengan kriterianya.

Contoh perhitungannya = Bobot perbandingan berpasangan antar kriteria Target x

bobot perbandingan faktor antar alternatif karyawan A

= 0,205 x 0,212

= 0,043

Dengan hasil 0,043 ini merupaka dari aggregate .

Tabel IV.9. Hasil Penilaian Akhir AHP (Analitycal Hierarchy Process)

Alternatif Kriteria Bobot Perbandinga

Faktor Antar Kriteria

Bobot Perbandinga

Berpasangan antar

Alternatif

Aggregate

Karyawan A

(Yosep)

Target (TG) 0,205 0,212 0,043

Produktif (PD) 0,522 0,130 0,068

Etika Kerja (EK) 0,273 0,433 0,118

Karyawan B

(Ari Darmawan)

Target (TG) 0,205 0,444 0,091

Produktif (PD) 0,522 0,709 0,370

Etika Kerja (EK) 0,273 0,227 0,062

Karyawan C

(Rida)

Target (TG) 0,205 0,344 0,071

Produktif (PD) 0,522 0,161 0,084

Etika Kerja (EK) 0,273 0,341 0,093

Keterangan :

- Pada kolom Bobot perbandingan Faktor antara Kriteria diambil dari kolom

persentase sebagai hasil bobot permasing-masing kriteria

- Pada kolom Bobot perbandingan Faktor antara Alternatif diambil dari kolom

persentase sebagai hasil bobot permasing-masing alternatif

lv

- Pada kolom Aggregate diambil dari kolom Bobot faktor kriteria dikali dengan

Bobot alternatif

Berikut ini adalah hasil perhitungan pengolahan data akhir AHP (Analitycal

Hierarchy Process).

Tabel IV.10. Hasil Perhitungan Pengolahan data Akhir AHP (Analitycal

Hierarchy Process)

HASIL PENGOLAHAN DATA AHP

GOAL TG PD EK Total RANGKING

BOBOT 0,205 0,522 0,273 100%

KA 0,043484 0,067668 0,118216 23% KE-3

KB 0,091134 0,369703 0,061887 52% KE-1

KC 0,070646 0,084139 0,093124 25% KE-2

100%

3.8 . Hasil Implementasi Dengan Software Expert Choice 11

Hasil data-data kuesioner diinput dengan menggunakan software expert

choice 11 yang hasilnya dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

lvi

Gambar IV.1. Hasil Inputan Data Responden untuk Penilaian Marketing

Agent

Gambar IV.2. Hasil Inputan Data Responden untuk Kriteria Target

lvii

Gambar IV.3. Hasil Inputan Data Responden untuk Kriteria Produktif

Gambar IV.4. Hasil Inputan Data Responden untuk Kriteria Etika Kerja

lviii

Kemudian untuk Inconsistency Ratio pada expert choice dapat dilihat pada

gambar berikut :

Gambar IV.5. Inconsistency Ratio untuk Penilaian Mareketing Agent Berprestasi

Gambar IV.6. Inconsistency Ratio untuk Kriteria Target

lix

Gambar IV.7. Inconsistency Ratio untuk Kriteria Produktif

Gambar IV.8. Inconsistency Ratio untuk Kriteria Etika Kerja

lx

Untuk melihat urutan prioritas penilaian Marketing Agent terbaik

menggunakan expert choice 11 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar IV.9. Grafik Performance

Gambar IV.10. Grafik Gradient

lxi

Gambar IV.11. Grafik Head to Head

Gambar IV.12. Grafik Dynamic

Berdasarkan pada data diatas dapat dijelaskan bahwa kriteria Prodiktif

yang paling penting bagi responden untuk penilaian Marketing Agent yakni

sebesar 52,4%, kemudian kriteria Etika Kerja sebesar 27,2% dan untuk kriteria

Target sebesar 20,4%. Selanjutnya urutan prioritas kandidat yang pertama adalah

Ari Darmawan sebesar 47,7%, Rida sebesar 26,9% dan Yosep sebesar 25,5%.

lxii

BAB V

PENUTUP

3.9 . Kesimpulan

Setelah melalui tahapan penilaian, peneliti melakukan pengolahan data,

penulis mendapatkan kesimpulan mengenai penilaian Marketing Agent dengan 3

kandidat pada PT WOM Finance. Kesimpulan yang telah didapatkan penulis

adalah sebagai berikut:

6. Kriteria yang diberikan peneliti sangat berpengaruh terhadap keputusan untuk

memilih penilaian Marketing Agent terbaik, hal ini dapat dilihat dari hasil

perhitungan data yang diperoleh penulis, yaitu kriteria Target dengan

presentase 20,53%, kriteria Produktif dengan presentase 52,15% dan kriteria

Etika Kerja dengan presentase 27,32%.

7. Hasil penelitian cukup membantu pimpinan untuk menetukan penilaian

Marketing Agent dengan kriteria terbaik. Dari kriteria yang dipilih terlihat

bahwa hasil perhitungan untuk urutan alternatif yang paling unggul adalah

kandidat Ari Darmawan dengan presentase 52,27%, kemudian kandidat Rida

dengan presentase 24,79% dan kandidat Yosep dengan presentase 22,94%.

8. Metode AHP merupakan metode yang paling cocok digunakan untuk

mengambil sebuah keputusan didalam sebuah penilaian, tidak hanya penilaian

kinerja karyawan saja namun untuk penilaian yang lain.

lxiii

3.10 Saran

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan penulis, maka dapat diusulkan

beberapa saran yaitu:

1. Untuk mendapatkan hasil penilaian Marketing Agent Berprestasi yang lebih

tepat dan spesifik dapat menambahkan kriteria dan sub-kriteria, juga

penambahan pada alternatifnya.

2. Perluas penelitian dengan menambah koresponden agar data yang didapatkan

lebih spesfik pula dan penelitian ini juga dapat dikembangkan dengan

menggunakan metode lain seperti metode SAW, Topsis serta metode lainnya.

3. Untuk penelitian lebih lanjut agar membuat aplikasi berbasis web dan

didukung DBMS yang representatif.

lxiv

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran . Jilid 1. Edisi

ke 13. Diterjemahkan oleh: Bob Sabran. Jakarta: Erlangga.

Kursini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta:

Andi Offset.

Rijayana, Iwan dan Lirien Okirindho. 2012. Sistem Pendukung Keputusan

Pemilihan Karyawan Berprestasi Berdasarkan Kinerja Menggunakan

Metode Analytical Hierarchy Process. ISSN : 1979-2328 Yogyakarta.

Diambil dari :

http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/semnasif/article/view/1053

Saefudin, dan Sri Wahyuningsih. 2014.Sistem Pendukung Keputusan Untuk

Penilaian Kinerja Pegawai Menggunakan Metode Analytical Hierarchy

Process (AHP) pada RSUD Serang. ISSN : 2406-7768 Vol 1 No 1, 2014.

Diambil dari: http://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/jsii/article/view/78

Safitri, Kamalian. Fince Tinus Waruwu dan Mesran. 2017. Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Karyawan Berprestasi Dengan Menggunakan

Metode Analytical Hierarchy Process PT Capella Dinamic Nusantara

Takengan. ISSN : 2548-8368 Vol 1 No 1, Maret 2017. Diambil dari:

http://stmik-budidarma.ac.id/ejurnal/index.php/mib/article/view/317

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

lxv

lxvi

lxvii

lxviii