komputerisasi sistem penjualan barang reklame · sistem pendukung keputusan salah satunya adalah...
TRANSCRIPT
PENILAIAN PRESTASI MARKETING AGENT PT WOM
FINANCE TBK SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN
MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL
HIERARCHY PROCESS (AHP)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi satus yarat kelulusan Program Strata 1 (S1)
SANTIYANA YULIA
NIM : 11161505
Program Studi Sistem Informasi
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
NUSA MANDIRI
Jakarta
2017
ii
PERSEMBAHAN
“Bila kau tak tahan lelahnya belajar, maka kau harus tahan lelahnya kebodohan”
(Imam Syafi’i)
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah
S.W.T, skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Bapak Hamid dan Ibu Enung tercinta yang
telah membesarkan aku dan selalu
membimbing, mendukung, memotivasi,
memberi apa yang terbaik bagiku serta
selalu mendoakan aku untuk meraih
kesuksesanku.
2. Kakak dan Adikku (Adis Ridwan Hidayat,
Hemas Hertanti dan Indria Hertanti) yang
telah menjadi curahan hatiku, yang telah
memberiku semangat, aku selalu sayang
kalian.
3. Adhika Yustia Putra, yang selalu setia dan
memberikan semangat tiadak hentinya.
4. Nuy Management, yang selalu
memberikan keceriaan dikantor baik
diluar kantor.
5. Team NDS dan Direktorat Marketing
yang selalu memberikan support baik lahir
maupun batin.
6. Kedua sahabatku (Yessica dan Louis)
yang selalu menemani disetiap ada
kegembiraan dan kesedihan, aku sangat
senang ada kalian.
Tanpa mereka,
aku dan karya ini tak akan pernah ada
vi
PANDUAN PENGGUNAAN HAK CIPTA
Skripsi sarjana yang berjudul “Penilaian Prestasi Marketing Agent PT
Wahana Ottomitra Multiarta (WOM) Finance tbk Sebagai Pendukung
Keputusan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)”
adalah hasil karya tulis asli SANTIYANA YULIA dan bukan hasil terbitan
sehingga peredaran karya tulis hanya berlaku dilingkungan akademik saja, serta
memiliki hak cipta. Oleh karena itu, dilarang keras untuk menggandakan baik
sebagian maupun seluruhnya karya tulis ini, tanpa seizin penulis.
Referensi kepustakaan diperkenankan untuk dicatat tetapi pengutipan
atau peringkasan isi tulisan hanya dapat dilakukan dengan seizin penulis dan
disertai ketentuan pengutipan secara ilmiah dengan menyebutkan sumbernya.
Untuk keperluan perizinan pada pemilik dapat menghubungi
informasi yang tertera di bawah ini:
Nama : SANTIYANA YULIA
Alamat : Kp. Ciakar rt 004 rw 004 No. 49 - Tasikmalaya
No. Telp : 0813-15696800
E-mail : [email protected]
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana Skripsi ini penulis sajikan
dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul Skripsi, yang penulis ambil
sebagai berikut, “Penilaian Prestasi Marketing Agent PT Wahana Ottomitra
Multiarta (WOM) Finance tbk Sebagai Pendukung Keputusan
Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)”.
Tujuan penulisan Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan
Program Sarjana STMIK Nusa Mandiri Jakarta. Sebagai bahan penulisan diambil
berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber
literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa
bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Skripsi ini
tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ketua STMIK Nusa Mandiri Jakarta
2. Wakil Ketua I STMIK Nusa Mandiri Jakarta
3. Ketua Program Studi Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri Jakarta.
4. Bapak Ghofar Taufiq, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I Skripsi.
5. Ibu Dwi Yuni Utami, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing II Skripsi.
6. Bapak/ibu dosen Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri
Jakarta yang telah memberikan penulis dengan semua bahan yang
diperlukan.
ix
ABSTRAK
Santiyana Yulia (11161505), Penilaian Prestasi Marketing Agent PT
Wahana Ottomitra Multiarta (WOM) Finance tbk Sebagai Pendukung
Keputusan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)
PT WOM Finance tbk adalah sebuah perusahaan bidang financial swasta yang
berada di wilayah Jakarta Pusat yang selalu berupaya dalam peningkatan mutu
internal dan eksternal secara berkelanjutan agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah dengan
melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan eksternal yang disebut
Marekting Agent. Akan tetapi penilaian yang dilakukan pada PT WOM Finance
tbk belum terdapatnya sebuah sistem yang mengahasilkan penilaian, hal ini yang
menjadikan perlunya sebuah sistem yang mampu mengelola data penilaian
kinerja marketing agent dan menghasilkan rangking dari hasil perhitungan bobot
nilai Marketing Agent (MA). Dengan demikian, agar lebih akurat dalam
melakukan penilaian marketing agent, perusahaan sebaikanya melakukan
penilaian secara selektif terhadap marketing agent. Metode yang dipakai dalam
sistem pendukung keputusan salah satunya adalah Analytical Hierarchy Process
(AHP) yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah yang bersifat subjektif
dan dapat juga digunakan untuk memecahkan masalah dalam penilaian
marketing agent berprestasi. Dengan hasil akhir yang didapat dengan
menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah mengetahui
Marketing Agent pada PT WOM Finance tbk, dengan kriteria paling unggul
adalah kandidat Ari Darmawan dengan presentase 52,27%.
Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Marekting Agent, Metode AHP
x
ABSTRACT
Santiyana Yulia (11161505), Marketing Agent Achievement Rating PT Wahana
Ottomitra Multiarta (WOM) Finance tbk With Decision Support Using
Analitycal Hierarchy Process (AHP)
PT WOM Finance tbk is a private financial corporation located in Central
Jakarta which always strives to continuously improve internal and external
quality in order to compete with other companies. One effort that needs to be
done is to conduct an assessment of the performance of an external employee
called Marekting Agent. However, the assessment conducted on PT WOM
Finance tbk not yet the existence of a system that resulted in assessment, this is
what makes the need for a system capable of managing performance appraisal
data marketing agent and generate rankings from the calculation of the value of
Marketing Agent (MA). Thus, to be more accurate in the assessment of marketing
agents, companies sebaikanya selective assessment of marketing agents. The
method used in decision support system one of them is Analytical Hierarchy
Process (AHP) which can be used in problem solving which is subjective and can
also be used to solve the problem in the achievement of marketing agent
achievement. With the final result obtained by using Analytical Hierarchy Process
(AHP) method is to know Marketing Agent at PT WOM Finance tbk, with the most
superior criterion is candidate Ari Darmawan with 52,27% percentage.
Keywords: Decision Support System, Marekting Agent, AHP Method
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL SKRIPSI ................................................................................... i
LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .... iv
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................... v
LEMBAR PANDUAN PENGGUNAAN HAK CIPTA ......................................... vi
Kata Pengantar ......................................................................................................... vii
Abstrak ..................................................................................................................... ix
Daftar Isi .................................................................................................................. xi
Daftar Gambar ......................................................................................................... xiii
Daftar Tabel ............................................................................................................. xiv
Daftar Lampiran ....................................................................................................... xv
Daftar Listing Program ............................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2. Identifikasi Masalahan ..................................................................... 3
1.3. Maksud dan Tujuan ................................................................. 4
1.4. Metode Penelitian .......................................................................... 4
A. Observasi ................................................................................... 4
B. Wawancara ................................................................................ 5
C. Studi Pustaka ............................................................................. 5
1.5. Ruang Lingkup .............................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................... 7
2.1. Tinjuan Pustaka.............................................................................. 7
2.2. Penelitian Terkait ........................................................................... 17
2.2. Penelitian Terkait ........................................................................... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 23
3.1. Tahapan Penelitian ......................................................................... 23
3.2. Instrumen Penelitian ...................................................................... 25
3.3. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 25
3.4. Metode Analisa Data ..................................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 29
4.1. Membuat Struktur Hirarki Masalah ............................................... 29
4.2. Pengelolaan Data Menggunakan Hitungan AHP........................... 29
4.2.1. Penilaian Perbandingan Multi Partisipan ............................. 30
4.2.2. Perhitungan Faktor Pembobotan Hirarki untuk Kriteria
Pemilihan Marketing Agent Berprestasi ............................. 30
4.2.3. Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Target ............. 32
xii
4.2.4. Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Produktif ........ 34
4.2.5. Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Etika Kerja ..... 37
4.3.Hasil Penilaian Akhir AHP (Analitycal Hierarchy Process) ......... 39
4.4.Hasil Implementasi Dengan Software Expert Choice 11 ................ 40
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 47 5.1. Kesimpulan .................................................................................... 47
5.2. Saran ............................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 49
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ 50
LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN ........................................................... 51
SURAT KETERANGAN RISET ........................................................................... 52
LAMPIRAN ........................................................................................................... 53
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Struktur Organisasi PT WOM Finance tbk................................. 20
Gambar III.1 Tahap Kesimpulan dan Saran ...................................................... 24
Gambar IV.1 Hasil Inputan Data Responden untuk Penilaian .......................... 41
Gambar IV.2 Hasil Inputan Data Responden untuk Kriteria Target ................. 41
Gambar IV.3 Hasil Inputan Data Responden untuk Kriteria Produktif ............ 42
Gambar IV.4 Hasil Inputan Data Responden untuk Kriteria Etika Kerja ......... 42
Gambar IV.5 Inconsistency Ratio untuk Penilaian Marketing Agent ............... 43
Gambar IV.6 Inconsistency Ratio untuk Kriteria Target .................................. 43
Gambar IV.7 Inconsistency Ratio untuk Kriteria Produktif.............................. 44
Gambar IV.8 Inconsistency Ratio untuk Kriteria Etika Kerja .......................... 44
Gambar IV.9 Grafik Performance ..................................................................... 45
Gambar IV.10 Grafik Gradient ........................................................................... 45
Gambar IV.11 Grafik Head to Head ................................................................... 46
Gambar IV.12 Grafik Dynamic ........................................................................... 46
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Skala Penilaian Perbandingan Pasangan ................................................. 12
Tabel II.2 Daftar Indeks Random Konsistensi ......................................................... 15
Tabel III.1 Data Responden....................................................................................... 27
Tabel IV.1 Matriks Hasil Rekapitulasi Penelitian Perbandingan Berpasangan ........ 30
Tabel IV.2 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Semua Kriteria .............................. 31
Tabel IV.3 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Target ....................................... 33
Tabel IV.4 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Target dinormalkan .................. 33
Tabel IV.5 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Produktif .................................. 35
Tabel IV.6 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Produktif dinormalkan ............ 35
Tabel IV.7 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Etika Kerja ............................... 37
Tabel IV.8 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Etika Kerja dinormalkan .......... 37
Tabel IV.9 Hasil Penelitian AHP (Analytical Hierarchy Process............................. 39
Tabel IV.10 Hasil Perhitungan Pengolahan Data Akhir AHP .................................... 40
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran A.1 Kuesioner 1 ............................................................................... 53
2. Lampiran A.2 Kuesioner 2 ............................................................................... 57
3. Lampiran A.3 Kuesioner 3 ............................................................................... 61
4. Lampiran A.4 Kuesioner 4 ............................................................................... 65
5. Lampiran A.5 Kuesioner 5 ............................................................................... 69
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada setiap perusahaan baik yang bersifat negeri maupun swasta, terdapat
kegiatan penilaian kinerja karyawan, serta penilaian yang rutin dilakukan setiap
tahunnya. Pada hal ini penulis terfokus dalam hal penilaian kinerja karyawan
eksternal perusahaan yang berprestasi yang terdapat pada perusaahan keuangan
yang berada pada PT WOM Finance tbk yaitu kantor pusat yang terdapat di
kemayoran. Karyawan eksternal perusahaan yang dimaksud dalam konteks ini
adalah karyawan tenaga support perusahaan yang disebut Marketing Agent (MA).
PT WOM Finance tbk adalah sebuah perusahaan bidang financial swasta
yang berada di wilayah Jakarta Pusat yang selalu berupaya dalam peningkatan
mutu internal dan eksternal secara berkelanjutan agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan
penilaian terhadap kinerja karyawan eksternal yang disebut Marekting Agent.
Akan tetapi penilaian yang dilakukan pada PT WOM Finance tbk belum
terdapatnya sebuah sistem yang mengahasilkan penilaian, hal ini yang menjadikan
perlunya sebuah sistem yang mampu mengelola data penilaian kinerja marketing
agent dan menghasilkan rangking dari hasil perhitungan bobot nilai Marketing
Agent (MA).
Dengan demikian, agar lebih akurat dalam melakukan penilaian marketing
agent, perusahaan sebaikanya melakukan penilaian secara selektif terhadap
marketing agent. Dalam proses penentuan ini dibutuhkan sebuah penilaian sebagai
xvii
sistem pendukung keputusan. Sistem Pendukung Keputusan ini dibutuhkan dalam
perusahaan guna memperoleh informasi untuk menunjang pemimpin perusahaan
dalam mengambil sebuah keputusan. Terdapat beberapa tahapan dalam sistem
pendukung keputusan, tahapan awal yaitu tahap mendefinisikan masalah yang
terdapat pada perusahaan, tahap kedua yaitu tahap pengumpulan data yang
dibutuhkan oleh peneliti, data yang dibutuhkan adalah data yang relevan dan
akurat, tahap terakhir adalah proses pengolahan data perusahaan yang diolah
menjadi sebuah informasi yang menghasilkan alternatif solusi. Ketiga tahapan
tersebut dapat mendukung perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Dengan adanya sistem pendukung keputusan diharapkan dapat
memberikan informasi yang nantinya akan memberikan alternatif solusi pada
masalah yang terjadi. Sistem pendukung keputusan memerlukan metode untuk
mencari alternatif solusinya, terdapat beberapa metode yang dapat dipakai dalam
sistem pendukung keputusan salah satunya adalah Analytical Hierarchy Process
(AHP) yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah yang bersifat subjektif
dan dapat juga digunakan untuk memecahkan masalah dalam penilaian marketing
agent berprestasi.
Menurut Saefudin dan Sri Wahyuningsih (2014:33) mengatakan bahwa :
“suatu instansi tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia (SDM)
yang bekerja didalamnya. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah
satu faktor untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh
karena itu, suatu instansi perlu melakukan penilaian kinerja pegawai untuk
mengetahui keberhasilan atau ketidakberhasilan dalam melaksanakan
tugasnya. Permasalahan yang terjadi di RSUD Serang yaitu proses
penilaian yang dilakukan masih menggunakan cara manual sehingga
porses penilaian kinerja pegawai menjadi masih lambat dan tidak akurat.
Berdasarkan hal tersebut, penulis merancang sistem pendukung keputusan
penilaian kinerja pegawai menggunakan Analytical Hierarchy Process
(AHP) pada RSUD Serang”
xviii
Dalam penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu mencari solusi
terbaik untuk membantu mengambil keputusan penilaian karyawan marketing
agent pada PT WOM Finance tbk, dengan menggunakan metode Analytical
Hierarchy Process (AHP). Alasan penulis menggunakan metode Analytical
Hierarchy Process (AHP) karena pada dasarnya metode tersebut merupakan salah
satu metode dengan input utamanya adalah persepsi manusia. Analytical
Hierarchy Process (AHP) memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan
proses pengambilan, salah satunya adalah dapat digambarkan secara grafis
sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan
keputusan. Dengan alasan diatas penulis mengangkat sebuah tema untuk
penulisan skripsi ini dengan judul “Penilaian Prestasi Marketing Agent PT
Wahana Ottomitra Multiarta (WOM) Finance tbk Sebagai Pendukung
Keputusan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,
rumusan dari penelitian ini adalah :
1. Belum menggunakan metode sistem pendukung keputusan untuk penilaian
prestasi marketing agent.
2. Penentuan jenis kriteria-kriteria yang akan dipilih untuk menentukan
penilaian prestasi marketing agent perusahaan.
3. Dalam pengambilan keputusan penilaian prestasi marketing agent
menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP).
xix
1.3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari penulisan skripsi ini antara lain :
1. Mempermudah dalam menentukan marketing agent yang berprestasi
berdasarkan kriteria-kriteria dalam pengambilan keputusan.
2. Mempermudah dalam menentukan jenis kriteria-kriteria yang akan dipilih
dalam menentukan marketing agent berprestasi yang diambil oleh
pemimpin perusahaan.
3. Diharapkan sistem ini dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh
pihak-pihak terkait untuk mempermudah dalam melakukan penilaian
marketing agent.
4. Mempermudah dalam pengambilan keputusan untuk menentukan
marketing agent berprestasi dengan menggunakan metode Analitycal
Hierarchy Process (AHP) dan software Expert Choice 11.
Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai syarat kelulusan
Program Strata Satu (S1) program Studi Sistem Informasi di Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri Jakarta.
1.4. Metode Penelitian
Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode
diantaranya :
A. Observasi
Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan pengamatan langsung ke
PT WOM Finance tbk. Dimana pengamatan langsung ini bertujuan untuk
xx
memperoleh informasi seputar perusahaan dan sistem dalam penilaian
prestasi marketing agent yang sedang berjalan.
B. Wawancara
Pengumpulan data secara wawancara adalah usaha untuk mengumpulkan
informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan. Dalam
hal ini penulis melakukan wawancara dengan Ibu Ria Maulina selaku NDS
Motorcycle Division Head
C. Studi Pustaka
Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data melalui berbagi
sumber-sumber, seperti : buku, jurnal, artikel, e-book dan situs-situs di
internet yang sesuai dengan topic yang dibahas.
1.5. Ruang Lingkup
Agar pembahasan dalam skripsi ini tidak menyimpang dari apa yang telah
ditetapkan, maka permasalahan ini akan diberi ruang lingkup yaitu kriteria-kriteria
penilaian marketing agent diantaranya pencapaian sales yang ditargetkan oleh
perusahaan, produktivitas atas kinerja yang dihasilkan dan hubungan baik antara
marketing agent dengan perusahaan.
Metode yang digunakan dalam penelitian pembuatan skripsi ini sebagai sistem
penunjang keputusan (SKP) penilaian marketing agent berprestasi adalah
menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP).
xxi
1.6. Hipotesis
Dalam penelitian ini, penulis membuat suatu hipotesis dalam proses
penilaian prestasi marketing agent yang menghasilkan alternatif terpenting
berdasarkan kriteria-kriteria dan alternatif tertentu.
Ho = Tidak ada pengaruh signifikan dari penilaian prestasi marketing agent
berdasarkan penelitian perusahaan terhadap kinerja marketing agent.
Ha = Ada pengaruh signifikan dari penilaian prestasi marketing agent berdasarkan
penelitian perusahaan terhadap kinerja marketing agent.
xxii
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Keputusan
Menurut Kusrini (2007:7) “Keputusan merupakan kegiatan memilih suatu
strategi atau tindakan dalam pemecahan masalah teresbut”. Tujuan dari keputusan
adalah untuk mencapai target atau aksi tertentu yang harus dilakukan.
Menurut Kusrini (2007:7) Kriteria atau ciri-ciri dari keputusan adalah :
1. Banyak pilihan/alternatif
2. Ada kendala atau syarat
3. Mengikuti suatu pola/model tingkah laku, baik yang terstruktur maupun
tidak terstruktur
4. Banyak input/variable
5. Ada factor risiko
6. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan dan keakuratan
Menurut Kusrini (2007:9) Dalam mengambil keputusan dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Identifikasi masalah
2. Pemilihan metode pemecahan masalah
3. Pengumpulan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan
tersebut
4. Mengimplementasikan model tersebut
5. Mengevaluasi sisi positif dari setiap alternatif yang ada
xxiii
6. melaksanakan solusi terpilih
Menurut Kusrini (2007:9) Ada beberapa keadaan yang mungkin dialami
oleh pengambil keputusan ketika mengambil keputusan, yaitu :
1. pengambilan keputusan dalam kepastian, semua alternatif diketahui secara
pasti
2. pengambilan keputusan dalam berbagai tingkat risiko yang dipilih
3. pengambilan keputusan dalam kondisi ketidakpastian, ada alternatif yang
tidak diketahui dengan jelas
Tentu saja, pengambilan keputusan akan menjadi mudah jika dilakukan
dengan suatu kepastian.
B. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System
Menurut Kusrini (2007:15) “DSS merupakan sistem informasi interaktif
yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasi data”. Sistem ini
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang
semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu
secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
DSS biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau
untuk mengevaluasi suatu peluang. DSS yang seperti itu disebut aplikasi DSS.
Aplikasi DSS digunakan dalam pengambilan keputusan. Aplikasi DSS
menggunakan CBIS (Computer Based Information System) yang fleksibel,
interaktif dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas
masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. DSS lebih ditujukan untuk
mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam
situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak
xxiv
dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi
memeberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan
untuk melakukan berbagai analisis menggunakan model-model yang tersedia.
C. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Turban dalam Kusrini (2007:16) tujuan dari sistem pendukung
keputusan / Decision Support System (DSS) adalah :
1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah
semiterstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya
dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih dari pada
perbaikan efisiensinya.
4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil
keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya
yang rendah.
5. Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok pengambil
keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung
terkomputerisasi bisa mengurangi ukursn kelompok dan memungkinkan
para anggotanya untuk berada diberbagai lokasi yang berbeda-beda
(menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas staf pendukung
(misalnya analis keuangan dan hokum) bisa ditingkatkan.
6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang
dibuat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang diakses, makin banyak
juga alternative yang bisa dievaluasi. Analisis resiko bisa dilakukan
xxv
dengan cepat dan pandangan dari para pakar (beberapa dari mereka berada
di lokasi yang jauh) bisa dikumpulkan dengan cepat dan dengan biaya
yang lebih rendah.
7. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan.
Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi
sulit. Persaingan didasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada
kualitas, kecepatan, kustomasi produk, dan dukungan pelanggan.
Menurut Kusrini (2007:18) ditinjau dari tingkat teknologinya, DSS dibagi
menjadi 3, yaitu:
1. SPK Spesifik
SPK spesifik bertujuan membantu memecahkan suatu masalah dengan
karakteristik tertentu.
2. Pembangkit SPK
Suatu software yang khusus digunakan untuk membangun dan
mengembangkan SPK. Pembangkit SPK akan memudahkan perancang
dalam membangun SPK spesifik
3. Perlengkapan SPK
Berupa software dan hardware yang digunakan atau mendukung
pembangunan SPK spesifik maupun pembangkit SPK
D. Model Analytical Hierarchy Process (AHP)
Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu
alternatif. Menurut Kusrini (2007:133) “Peralatan utama AHP adalah sebuah
xxvi
hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia”. Keberadaan
hierarki memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur
dalam sub-sub masalah, lalu menyusunnya menjadi suatu bentuk hierarki.
AHP memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses
pengambilan keputusan. Salah satunya adalah dapat digambarkan secara grafis
sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan
keputusan.
E. Prinsip Dasar AHP
Menurut Kusrini (2007:133) dalam menyelesaikan permasalahan dengan
AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, diantaranya adalah :
1. Membuat Hierarki
Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahnya menjadi
elemen-elemen pendukung, menyusun elemen secara hierarki dan
menggabungkannya atau mensistensisnya.
2. Penilaian Kriteria dan Alternatif
Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan.
Menurut Saaty (1988), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah
skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat
kualitatif dari skala perbandingan Saaty bisa diukur menggunakan tabel
analisis seperti ditunjukkan pada Tabel II.1 berikut.
xxvii
Tabel II.1
Skala Penilaian Perbandingan Pasangan
Intensitas
Kepentingan
Keterangan
1 Kedua elemen yang sama pentingnya
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada
elemen yang lainnya
5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen
yang lainnya
7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada
elemen lainnya
9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen
lainnya
2, 4, 6, 8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang
berdekatan
Kebalikan Jika aktivitas I mendapat satu angka
dibandingkan dengan aktivitas j, maka j memiliki
nilai kebalikannya dibandingkan dengan i
Sumber : Kursini (2007:134)
3. Synthesis Of Priority (Menentukan Prioritas)
Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan
berpasangan (pairwise comprisons). Nilai-nilai perbandingan relatif dari
seluruh alternatif kriteria bisa disesuaikan dengan judgement yang telah
ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas
dihitung dengan memanipulasi matriks atau melalui penyelesaian
persamaan matematika.
4. Logical Consistency (Konsistensi Logis)
Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, objek-objek yang serupa bisa
dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua,
menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria
tertentu.
xxviii
F. Prosedur Analytical Hierarchy Process (AHP)
Menurut Kusrini (2007:135) Pada dasarnya, prosedur atau langkah-
langkah dalam metode AHP meliputi:
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu
menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi.
Penyusunan hierarki adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan
sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas.
2. Menentukan prioritas elemen
a. Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat
perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara
berpasangan sesuai kriteria yang diberikan.
b. Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk
merepresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap
elemen yang lainnya.
3. Sintesis
Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis
untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal-hal yang dilakukan dalam
langkah ini adalah:
a. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks
b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang
bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks
c. Menjunlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan
jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata
xxix
4. Mengukur Konsistensi
Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik
konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan
berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang
dilakukan dalam langkah ini adalah:
a. Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif
elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif
elemen kedua, dan seterusnya
b. Jumlahkan setiap baris
c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif
yang bersangkutan
d. Jumlahkan hasil bagi diatas dengan banyaknya elemen yang ada,
hasilnya disebut λ maks
5. Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus:
CI = (λ maks – n)/n
Dimana n = banyaknya elemen
6. Hitung Rasio Konsistensi / Consistency Ratio (CR) dengan rumus:
CR = CI/RC
Dimana CR = Consistency Ratio
CI = Consistency Index
IR = Indeks Random Consistency
7. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka
penilaian data judgment harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi
xxx
(CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil perhitungan bisa
dinyatakan benar.
Daftar Indeks Random Konsistensi (IR) bisa dilihat dalam Tabel II.2
Tabel II.2
Daftar Indeks Random Konsistensi
Ukuran Matriks Nilai IR
1,2 0,00
3 0,58
4 0,90
5 1,12
6 1,24
7 1,32
8 1.41
9 1,45
10 1,49
11 1,51
12 1,48
13 1,56
14 1,57
15 1,59
Sumber : Kursini (2007:136)
G. Pengertian Pemasaran (Marketing)
Pemasaran bukan hanya sekedar penjualan, karena penjualan hanya
memindahkan produk jasa dari produsen kepada konsumen atau pemilik kepada
pihak lain. Sedangkan pemasaran merupakan proses bagaimana produk atau jasa
itu cocok dan nyaman dikonsumsi, dalam rangka untuk mencapai tingkat
kepuasan konsumen. Sehingga penjualan dipandang tidak lagi penting, karena
perusahaan harus menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggan dan tetap
mempertahankannya.
xxxi
Menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller
(2009:5), “Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses
untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada
pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya”.
Menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller
(2009:5), “Tujuan pemasaran adalah membuat penjualan tidak diperlukan lagi”.
Penjualan dan iklan hanyalah bagian dari bauran pemasaran yang lebih besar
seperangkat sarana pemasaran yang bekerjasama untuk memuaskan kebutuhan
pelanggan dan menciptakan hubungan dengan pelanggan.
H. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2016:142) “Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar
dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara
langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.
Bila penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas, sehingga
kuesioner dapat diantarkan langsung dalam waktu tidak terlalu lama, maka
pengiriman angket kepada responden tidak perlu melalui pos. Dengan adanya
xxxii
kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan suatu kondisi
yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data
obyektif dan cepat.
2.2. Penelitian Terkait
Penulis telah melakukan beberapa kajian terhadap beberapa penelitian
yang telah dibuat sebelumnya dalam pembuatan skripsi, diantaranya:
1. Menurut Iwan Rijayana dan Lirien Okirindho (2012:48) mengatakan
bahwa : “Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Universitas Widyatama
menentukan karyawan berprestasi berdasarkan beberapa factor penilaian.
Factor penilaian tersebut terdiri dari penilaian kinerja, score TOICE, dan
kedisiplinan kerja (kehadiran karyawan). Demi efektifitas kerja Biro SDM
dalam penilaian maka pengambilan keputusan yang tepat sangat
diperlukan. Oleh karena itu, dibuatlah perangkat lunak yang dapat
mengambil sebuah keputusan untuk merekomendasi peringkat sepuluh
besar karyawan berprestasi dengan menggunakan metode Analytic
Hierarchy Process (AHP).”
2. Menurut Kamlia Safitri, Fince Tinus Waruwu dan Mesran (2017:17)
mengatakan bahwa : “Karyawan merupakan factor pendukung dalam
sebuah perusahaan, kerana dengan adanya karyawan yang memilki standar
kualifikasi perusahaan maka produkyivitas perusahaan pasti tetap terjaga
dan semakin meningkat. Untuk memperoleh informasi yang cepat dan
akurat prestasi karyawan yang tepat memenuhi kriteria yang diharapkan,
dibutuhkan suatu system pendukung keputusan pemilihan karyawan
berpretasi. Untuk mengetahui hal tersebut, dengan suatu metode
pengambilan keputusan multikreteria dengan memecahkan situasi
kompleks dan tidak terstruktur kedalam bagian-bagian dan menyusunnya
dalam kriteria. Dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process
(AHP) pada system pendukung keputusan (SPK) maka penentuan
karyawan berprestasi dapat dihitung berdasarkan perhitungan dari bobot
kriteria masing-masing, sehingga dapat memilih karyawan berprestasi di
dalam perusahaan secara tepat.”
2.3. Tinjauan Organisasi
2.3.1 Sejarah PT WOM Finance tbk
xxxiii
Sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor yang terkemuka di
Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. (WOM Finance) memiliki
sejarah yang cukup panjang.Perusahaan pernah beberapa kali berganti nama.
Semula adalah PT Jakarta Tokyo Leasing yang berdiri tahun 1982.Kemudian di
tahun 1997, menjadi PT Wahana Ometraco Multiartha yang diakuisisi oleh PT
Fuji Semeru Leasing. Mulai tahun 2000, Perusahaan bertransformasi menjadi
WOM Finance serta menyediakan pembiayaan untuk sepeda motor baru dan
bekas khususnya merk Honda, Yamaha dan Suzuki.Tahun 2003, Perusahaan
memasuki pasar modal dengan menerbitkan Obligasi I senilai Rp 300 miliar.
Tahun 2004, WOM Finance menjadi perusahaan publik melalui Penawaran
Umum Saham Perdana dan pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya.
Setahun kemudian, PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. (BII)
dankonsorsiumnya, International Finance Corporation (IFC) dan DBS nominees
Pte. Ltd., menjadi mitra strategis dengan mengakuisisi 67% saham Perusahaan.
Kemudian WOM Finance menerbitkan Obligasi II senilai Rp 500 miliar.Tahun
2006, WOM Finance menerbitkan Obligasi III senilai Rp. 825 miliar.
Karena kinerjanya yang cemerlang, WOM Finance memperoleh berbagai
penghargaan bergengsi antara lain Multifinance Awards 2006 oleh Majalah
Infobank dan Multifinance Awards 2007 oleh Majalah Investor.Obligasi IV
senilai Rp1 triliun kemudianditerbitkan kembali oleh 11 WOM Finance pada
tahun 2007. Di tahun yang sama, Perusahaan menduduki peringkat ketiga terbesar
perusahaan pembiayaan sepeda motor dengan total asset Rp 4,8 triliun.Sebagai
Perusahaan yang adaptif, fleksibel dan peka terhadap kebutuhan masyarakat,
xxxiv
WOM Finance memperkenalkan semboyan baru, “Wujudkan Impian Menyentuh
Hati”. Lebih dari sekedar mitra kredit yang strategis.
WOM Finance membantu mewujudkan impian masyarakat Indonesia
untuk memiliki sepeda motor apapun pilihan merek dan jenisnya.Selain
pemekaran jaringan penjualan, pada akhir tahun 2008 WOM Finance telah
melakukan konsolidasi internal dan penyempurnaan kebijakan dalam manajemen
resiko. Dengan pemilihan portofolio yang tepat, WOM Finance mampu
meningkatkan profit dan mengarahkan bisnisnya ke arah yang lebih baik dan
sehat.WOM Finance telah membukukan lebih dari 1 juta pelanggan serta
senantiasa memudahkan pelayanan dan meningkatkan kepuasan kepada para
konsumen. Hal ini dicanangkan dengan program PeSAT (Pelayanan cepat, Syarat
mudah, Aman dan Terpercaya).WOM Finance kini menuju layanan one day
service dengan selalu memperbarui dan mempersiapkan infrastruktur yang tepat
khususnya di bidang teknologi informasi.
Visi :
Visi PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk adalah menjadi salah satu
perusahaan pembiayaan konsumen terbaik di Indonesia.
Misi :
Misi PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk adalah sebagai berikut:
1. Mengutamakan kepuasan pelanggan dan mitra kerja lainnya
2. Membangun kepercayaan dunia perbankan
3. Pengembangan dan perluasan jaringan usaha, terutama di daerah
potensial
4. Mengoptimalkan kinerja Perusahaan.
xxxv
2.3.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk adalah
berbentuk garis dan pada manajemen puncak telah dilakukan penataan fungsi dan
peran kerja yang lebih Koordinatif.Upaya ini diikuti pula dengan berbagai
penyempurnaan struktur organisasi perusahaan. Penyempurnaan tata laksana
organisasi perusahaan ini dijabarkan melalui penyederhanaan maupun
peningkatan status, fungsi, dan tanggung jawab. Hal ini dapat dilihat pada bagan
struktur organisasi PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk
Berikut ini adalah Struktur Organisasi Divisi Marketing yang berada di PT
WOM Finance tbk:
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Gambar II.1
Struktur Organisasi PT WOM FINANCE tbk
PT WOM Finance tbk, memiliki pembagian tugas, wewenang dan
tanggung jawab sesuai dengan bagiannya masing-masing.
xxxvi
1. NDS Motorcycle Division Head
a. Memonitor produktifitas Area Marketing Manager
b. Memonitor produktifitas NDS Motorcycle Development Departement
Head
c. Memonitor produktifitas NDS Motorcycle Strategic & Dev Section Head
d. Memonitor produktifitas NDS Retention Motorcycle Dev Specialist
e. Memonitor produktifitas NDS Reporting Data Suppor& Analysis Dev
Specialist
f. Memonitor produktifitas NDS Motorcycle Agency Dev Specialist
g. Memonitor produktifitas NDS Motorcycle Controller Specialist
h. Memonitor produktifitas NDS Motorcycle KaPos Controller Specialist
2. Area Marketing Manager
a. Memonitor produktifitas cabang berdasarkan area kerjanya.
b. Memonitor produktifitas kapos berdasarkan area kerjanya.
3. NDS Motorcycle Development Departement Head
a. Memonitor produktifitas NDS Motorcycle Strategic & Dev Section Head
b. Memonitor produktifitas NDS Retention Motorcycle Dev Specialist
c. Memonitor produktifitas NDS Reporting Data Suppor& Analysis Dev
Specialist
d. Memonitor produktifitas NDS Motorcycle Agency Dev Specialist
4. NDS Motorcycle Strategic & Dev Section Head
a. Memonitor produktifitas NDS Motorcycle System & Dev Staff
b. Memonitor produktifitas NDS Starategic & Development Staff
5. NDS Retention Motorcycle Dev Specialist
xxxvii
a. Monitoring Staff Telecenter dan Front Liner cabang dan kapos
b. Monitoring penjualan Repeat Order (RO)
6. NDS Reporting & Analysis Dev Specialist
a. Monitoring database pada system
b. Melakukan report atas database pada sistem
7. NDS Motorcycle Agency Dev Specialist
a. Maintance agen
b. Melakukan training kepada Marketing Agent (MA)
8. NDS Motorcycle Controller Specialist
a. Monitoring penjualan atas cabang
b. Monitoring dan melakukan reporting atas penjualan new customer
9. NDS Motorcycle KaPos Controller Specialist
a. Monitoring penjualan atas kapos
b. Monitoring dan melakukan reporting atas penjualan new dan repeat order
customer
10. NDS Motorcycle System & Dev Staff
a. Support system
b. Monitoring data error sistem
11. NDS Motorcycle Dev Staff
a. Melakukan report atas insentif yang didapat oleh pejabat cabang dan kapos
b. Monitoring crash program dan program yang dibuat untuk cabang
c. Filling dokumen cabang dan kapos yang masuk ke head office.
xxxviii
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 . Tahapan Penelitian
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai tahap-tahap yang ditempuh untuk
mendapatkan metodologi penilaian yang merupakan suatu tahapan yang harus
diterapkan agar penelitian dapat dilakukan dengan terarah dan memudahkan
dalam melakukan analisa terhadap permasalahan yang ada.
Adapun tahapan-tahapan penelitian ini adalah:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti menyiapkan materi yang berhubungan dengan topic
penelitian yang berkaitan dengan penilaian marketing agent berprestasi dan
system pendukung keputusan, menentukan latar belakang, identifikasi masalah,
maksud dan tujuan, ruang lingkup dan hipotesis yang berkaitan dengan tujuan
penelitian.
2. Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data meliputi data struktur
organisasi beserta tugas dan fungsinya dan menyebarkan kuisioner kepada
responden pada PT WOM Finance tbk. Hal ini dilakukan bersama dengan
observasi dan perijinan untuk menghemat waktu, biaya dan tenaga.
3. Tahap Analisis Data
Berdasarkan data pengukuran skala penilaian hirarki dan data lainnya,
dilakukan analisis dengan menggunakan bantuan Software Expert Choice untuk
xxxix
menegtahui kriteria Marketing Agent (MA) yang paling prioritas pada PT WOM
Finance tbk.
4. Tahap Pengujian
Proses pengujian terdiri dari pemberi kuisioner, melakukan perhitungan
menggunakan metode Analytical Heararchy Process (AHP) dengan bantuan
Software Expert Choice.
5. Tahap Kesimpulan dan Saran
Initasi dari keseluruhan uraian, pembahasan analisis pada bab-bab
sebelumnya, saran atau rekomendasi yang dianggap perlu untuk penitian.
Berikut ini adalah tahapan penelitian:
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Gambar III.1 Tahap Kesimpulan dan Saran
xl
3.2 . Instrumen Penelitian
Dalam suatu proses penelitian, menurut Sugiyono (2016:222) menyatakan
bahwa “Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan
dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data
berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data”.
Dalam hal ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen
utama dan instrumen pendukung.
1. Instrumen Utama
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah penulis sendiri. Dalam hal ini
penulis yang sebagai instrumen utama mengamati secara langsung, dimana
penulis berperan serta untuk mengamati situasi yang terjadi di lapangan.
2. Instrumen Pendukung
Dalam membantu mengumpulkan data penelitian, instrumen pendukung
dapat melengkapi data dan membandingkan data yang didapat melalui proses
observasi dan wawancara.
3.3 . Metode Pengumpulan Data, Populasi, Sampel Penelitian
A. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2010:224) “Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strtegis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data”. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar dari data yang
ditetapkan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 metode dalam teknik
pengumpulan data, yaitu:
xli
1. Observasi
Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi secara lengkap pada PT
WOM Finance tbk, dimana dalam pengumpulan data penulis sudah telibat
sepenuhnya.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab kepada pihak-pihak
yang terkait, yang dapat memberikan penjelasan mengenai penilaian marketing
agent berprestasi pada PT WOM Finance tbk.
3. Kuesioner
Sedangkan yang dijadikan responden dalam penelitian ini yaitu : Ibu Ria
Maulina selaku NDS Motorcycle Division Head, Bapak Wisnu Groho selaku
NDS Motorcycle Dev. Dept Head, Ibu Nuryani Lamak sebagai NDS Motorcycle
Str & Dev. Section Head, Ibu Rika Lestari selaku NDS NDS Retention
Motorcycle Dev. Specialist dan Ibu Jovita Rachmawati selaku NDS Reporting
& Analysis Dev. Specialist, yang menentukan hasil dari kinerja Marketing
Agent pada PT WOM Finance tbk.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010 : 80) “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas : objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetepkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.”
Menurut Sugiyono (2010 : 81) “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”
xlii
PT WOM Finance tbk saat ini memiliki jumlah keseluruhan pegawai
sebanyak ±1000 diseluruh cabang nasional. Pada divisi yang penulis jadikan objek
observasi yaitu Divisi Non Dealer Staff (NDS) Motorcycle sendiri ada 13 orang
dan peneliti memilih 5 orang yang sudah memasuki tahap mahir sebagai
responden untuk pengisian kuesioner dan 3 orang lagi sebagai alternative dipilih
langsung oleh Kepala Divisi NDS Motorcycle sendiri.
Tabel III.1
Data Responden
No Jabatan Responden Jumlah
1 NDS Motorcycle Division Head 1
2 NDS Motorcycle Dev. Dept Head 1
3 NDS Motorcycle Str & Dev. Section Head 1
4 NDS Retention Motorcycle Dev. Specialist 1
5 NDS Reporting & Analysis Dev. Specialist 1
Total 5
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
3.4 . Metode Analisis Data
Analisa merupakan bagian penting dalam metodologi penelitian ilmiah,
dikarenakan dengan melakukan analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makna
yang berguna dalam suatu penyelesaian masalah. Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) merupakan metode pengambilan keputusan yang komprehensif.
Metode ini memperhitungkan hal-hal kualitatif dan kuantitatif sekaligus.
Menurut Sugiyono (2015:7) “Metode Kuantitatif dinamakan metode
tradisionel, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga
sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian, metode ini disebut
sebagai metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivism.
Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-
angka dan anlisis menggunakan statistik. Metode penelitian kualitatif
xliii
dinamakan sebagai metode baru, karena pupularitasnya belum lama,
dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat
postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistic, karena
porses penelitian lebih bersifat seni (kurang pola), dan disebut sebagai
metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenan dengan
interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.”
xliv
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.5 . Membuat Struktur Hirarki Masalah
Pembuatan struktur hirarki digunakan untuk mempermudah dalam
pengambilan keputusan dengan menggambarkan permasalahan yang dihadapi
kedalam struktur hirarki, dimulai dengan goal atau sasaran kemudian kriteria dan
alternative. Adapun struktur hirarki sebagai berikut:
Goal/Sasaran
Kriteria
Alternatif
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar IV.1. Struktur Hirarki
3.6 . Pengelolaan Data Menggunakan Hitungan AHP
Untuk mendapatkan total rangking secara keseluruhan, pertama
melakukan perhitungan dengan menggunakan metode AHP untuk menentukan
xlv
bobot setiap kriteria. Berikut ini langkah-langkah dan perhitungan menggunakan
metode AHP.
a. Penilaian Perbandingan Multi Partisipan
Hasil dari data-data perbandingan berpasangan yang diambil dari
kuestioner pada responden, kemudian dicari satu jawaban unutk matriks
perbandingan menggunakan dengan perantara jawaban atau Geometric Mean
Theory. Untuk mendapatkan satu nilai tertentu dari semua nilai tersebut, masing-
masing nilai harus dikalikan satu sama lain, kemudian hasil perkalian
dipangkatkan dengan 1/n dimana n adalah jumlah partisipan. Secara sistematis
persamaan tersebut adalah sebagai berikut:
b. Perhitungan Faktor Pembobotan Hirarki untuk Kriteria Pemilihan
Marketing Agent Berprestasi
Berikut ini adalah karyawan rekapitulasi hasil perhitungan matriks
penilaian perbandingan berpasangan gabungan dari 3 koresponden. Maka matriks
perbandingan hasil preferensi diatas adalah:
Tabel IV.1. Matriks Hasil Rekapitulasi Penilaian Perbandingan Berpasangan
untuk semua kriteria yang disederhanakan
AKUMULASI DATA RESPONDEN
TG PD EK
TG 1 0,464 0,630
PD 2,154 1 2,289
EK 1,587 0,437 1
Total 4,742 1,901 3,919
xlvi
Keterangan :
TG = Karakter Target
PD = Karakter Produktif
EK = Karakter Etika Kerja
Dengan unsure-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom yang
bersangkutan, akan diproleh bobot relative yang dinormalkan. Nilai fakor egien
dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris. Hasilnya terdapat pada
tabel berikut ini:
Tabel IV.2. Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria yang
dinormalkan
NORMALISASI SUM
PRIORITY
VECTOR %
TG PD EK
TG 0,211 0,244 0,161 0,616 0,205 20,53
PD 0,454 0,526 0,584 1,565 0,522 52,15
EK 0,335 0,230 0,255 0,820 0,273 27,32
Total 1 1 1 3 1 100
Keterangan :
- Kriteria TG (Kriteria Target), PD (Kriteria Produktif) dan EK (Kriteria Etika
Kerja)
- Pada kolom normalisasi diambil dari Kriteria dibagi dengan total Kriteria pada
kolom Akumulasi hingga seterusnya
- Pada kolom Sum diambil dari totalan jumlah tiap Kriteria
- Pada kolom Priority Vector diambil dari kolom Sum dibagi 3 (Tiga adalah
jumlah Kriteria yang diambil dari penelitian)
- Persentase diambil dari kolom Priority Vector dibagi 100
Selanjutnya Nilai Faktor Eigen dikalikan dengan matriks semula,
menghasilkan nilai untuk tiap baris, yang selanjutnya setiap nilai dibagi kembali
dengan nilai vector yang bersangkutan. Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini
merupakan participal eigen value maksimum (λmax).
xlvii
NILAI PEMBANGKIT RANDOM (R.I)
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
R.I 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49
λmax = (( 4,742 * 0,205)+(1,901 * 0,522)+(3,919 * 0,273))
= 3,04
CI = (λmax – n)/3
= (3,04 – 3)/3
= 0,01
CR = CI / R.I
= 0,01 / 0,58
= 0,02
Karena CR<0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel diatas menunjukan bahwa kriteria
produktif merupakan kriteria yang paling penting dalam pemilihan keinerja
karyawan menjadi prioritas ke-1 dengan nilai bobot 52,15%, berikutnya kriteria
etika kerja menjadi prioritas ke-2 dengan nilai bobot 27,32%, kemudian kriteria
target menjadi prioritas ke-3 dengan nilai bobot 20,53%.
c. Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Target
Perbandingan berpasangan untuk kriteria Target pada 3 alternatif sehingga
diperoleh hasil preferensi rata-rata dari 3 responden secara acak dalam matriks
resiprokal sebagai berikut:
xlviii
Tabel IV.3. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Target
AKUMULASI DATA RESPONDEN
K/t KA KB KC
KA 1 0,531 0,550
KB 1,882 1 1,442
KC 1,817 0,693 1
Total 4,699 2,225 2,993
Keterangan :
KA = Yosep
KB = Ari Darmawan
KC = Rida
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom yang
bersangkutan, akan diproleh bobot relative yang dinormalkan. Nilai faktor egien
dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris. Hasilnya terdapat pada
tabel berikut ini:
Tabel IV.4. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Target yang dinormalkan
NORMALISASI SUM
PRIORITY
VECTOR %
K/t KA KB KC
KA 0,213 0,239 0,184 0,636 0,212 21,18
KB 0,401 0,450 0,482 1,332 0,444 44,40
KC 0,387 0,312 0,334 1,033 0,344 34,42
Total 1 1 1 3 1 100
Keterangan :
- Alternatif TA (Karyawan Yosep), KB (Karyawan Ari Darmawan) dan KC
(Karyawan Rida)
- Pada kolom normalisasi diambil dari Alternatif dibagi dengan total pada
kolom Akumulasi hingga seterusnya
- Pada kolom Sum diambil dari totalan jumlah tiap Alternatif
- Pada kolom Priority Vector diambil dari kolom Sum dibagi 3 (Tiga adalah
jumlah Alternatif yang diambil dari penelitian)
- Persentase diambil dari kolom Priority Vector dibagi 100
xlix
Selanjutnya Nilai Faktor Eigen dikalikan dengan matriks semula,
menghasilkan nilai untuk tiap baris, yang selanjutnya setiap nilai dibagi kembali
dengan nilai vector yang bersangkutan. Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini
merupakan participal eigen value maksimum (λmax).
NILAI PEMBANGKIT RANDOM (R.I)
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
R.I 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49
λmax = (( 4,699 * 0,212)+(2,225 * 0,444)+(2,993 * 0,344))
= 3,01
CI = (λmax – n)/3
= (3,01 – 3)/3
= 0,00
CR = CI / R.I
= 0,00 / 0,58
= 0,01
Karena CR<0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh urutan prioritas untuk
kriteria Target dengan kandidat Ari Darmawan menjadi prioritas ke-1 dengan nilai
bobot 44,40%, berikutnya kandidat Rida menjadi prioritas ke-2 dengan nilai bobot
34,42%, kemudian kandidat Yosep menjadi prioritas ke-3 dengan nilai bobot
21,18%.
d. Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Produktif
Perbandingan berpasangan untuk kriteria Target pada 3 alternatif sehingga
diperoleh hasil preferensi rata-rata dari 3 responden secara acak dalam matriks
resiprokal sebagai berikut:
l
Tabel IV.5. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Produktif
AKUMULASI DATA RESPONDEN
K/t KA KB KC
KA 1 0,203 0,721
KB 4,932 1 4,932
KC 1,387 0,203 1
Total 7,319 1,405 6,654
Keterangan :
KA = Yosep
KB = Ari Darmawan
KC = Rida
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom yang
bersangkutan, akan diproleh bobot relative yang dinormalkan. Nilai faktor egien
dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris. Hasilnya terdapat pada
tabel berikut ini:
Tabel IV.6. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Produktif yang dinormalkan
NORMALISASI SUM
PRIORITY
VECTOR %
K/t KA KB KC
KA 0,137 0,144 0,108 0,389 0,130 12,98
KB 0,674 0,712 0,741 2,127 0,709 70,89
KC 0,189 0,144 0,150 0,484 0,161 16,13
Total 1 1 1 3 1 100
Keterangan :
- Alternatif TA (Karyawan Yosep), KB (Karyawan Ari Darmawan) dan KC
(Karyawan Rida)
- Pada kolom normalisasi diambil dari Alternatif dibagi dengan total pada
kolom Akumulasi hingga seterusnya
- Pada kolom Sum diambil dari totalan jumlah tiap Alternatif
- Pada kolom Priority Vector diambil dari kolom Sum dibagi 3 (Tiga adalah
jumlah Alternatif yang diambil dari penelitian)
- Persentase diambil dari kolom Priority Vector dibagi 100
li
Selanjutnya Nilai Faktor Eigen dikalikan dengan matriks semula,
menghasilkan nilai untuk tiap baris, yang selanjutnya setiap nilai dibagi kembali
dengan nilai vector yang bersangkutan. Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini
merupakan participal eigen value maksimum (λmax).
NILAI PEMBANGKIT RANDOM (R.I)
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
R.I 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49
λmax = (( 7,319 * 0,130)+(1,405 * 0,709)+(6,654 * 0,161))
= 3,020
CI = (λmax – n)/3
= (3,020 – 3)/3
= 0,007
CR = CI / R.I
= 0,010/ 0,58
= 0,011
Karena CR<0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh urutan prioritas untuk
kriteria Produktif dengan kandidat Ari Darmawan menjadi prioritas ke-1 dengan
nilai bobot 70,89%, berikutnya kandidat Rida menjadi prioritas ke-2 dengan nilai
bobot 16,13%, kemudian kandidat Yosep menjadi prioritas ke-3 dengan nilai
bobot 12,98%.
lii
e. Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Etika Kerja
Perbandingan berpasangan untuk kriteria Target pada 3 alternatif sehingga
diperoleh hasil preferensi rata-rata dari 3 responden secara acak dalam matriks
resiprokal sebagai berikut:
Tabel IV.7. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Etika Kerja
AKUMULASI DATA RESPONDEN
K/t KA KB KC
KA 1 2,125 1,145
KB 0,471 1 0,737
KC 0,874 1,357 1
Total 2,344 4,483 2,882
Keterangan :
KA = Yosep
KB = Ari Darmawan
KC = Rida
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom yang
bersangkutan, akan diproleh bobot relative yang dinormalkan. Nilai faktor egien
dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris. Hasilnya terdapat pada
tabel berikut ini.
Tabel IV.8. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Etika Kerja yang dinormalkan
NORMALISASI SUM
PRIORITY
VECTOR %
K/t KA KB KC
KA 0,427 0,474 0,397 1,298 0,433 43,27
KB 0,201 0,223 0,256 0,680 0,227 22,65
KC 0,373 0,303 0,347 1,022 0,341 34,08
Total 1 1 1 3 1 100
Keterangan :
liii
- Alternatif TA (Karyawan Yosep), KB (Karyawan Ari Darmawan) dan KC
(Karyawan Rida)
- Pada kolom normalisasi diambil dari Alternatif dibagi dengan total pada
kolom Akumulasi hingga seterusnya
- Pada kolom Sum diambil dari totalan jumlah tiap Alternatif
- Pada kolom Priority Vector diambil dari kolom Sum dibagi 3 (Tiga adalah
jumlah Alternatif yang diambil dari penelitian)
- Persentase diambil dari kolom Priority Vector dibagi 100
Selanjutnya Nilai Faktor Eigen dikalikan dengan matriks semula,
menghasilkan nilai untuk tiap baris, yang selanjutnya setiap nilai dibagi kembali
dengan nilai vector yang bersangkutan. Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini
merupakan participal eigen value maksimum (λmax).
NILAI PEMBANGKIT RANDOM (R.I)
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
R.I 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49
λmax = (( 2,344 * 0,433)+(0,737 * 0,227)+(2,882 * 0,341))
= 3,012
CI = (λmax – n)/3
= (3,012 – 3)/3
= 0,004
CR = CI / R.I
= 0,006 / 0,58
= 0,007
Karena CR<0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh urutan prioritas untuk
kriteria Produktif dengan kandidat Yosep menjadi prioritas ke-1 dengan nilai
bobot 43,27%, berikutnya kandidat Rida menjadi prioritas ke-2 dengan nilai bobot
34,08%, kemudian kandidat Ari Darmawan menjadi prioritas ke-3 dengan nilai
bobot 22,65%.
liv
3.7 . Hasil Penilaian Akhir AHP (Analitycal Hierarchy Process)
Perbandingan berpasangan antar kriteria dan perbandingan faktor antar
alterative akan dikalikan dengan setiap pembobotan perbandingan berpasangan
antar kriteria dan perbandingan faktor antar alternatif Penilaian Marketing Agent
sesuai dengan kriterianya.
Contoh perhitungannya = Bobot perbandingan berpasangan antar kriteria Target x
bobot perbandingan faktor antar alternatif karyawan A
= 0,205 x 0,212
= 0,043
Dengan hasil 0,043 ini merupaka dari aggregate .
Tabel IV.9. Hasil Penilaian Akhir AHP (Analitycal Hierarchy Process)
Alternatif Kriteria Bobot Perbandinga
Faktor Antar Kriteria
Bobot Perbandinga
Berpasangan antar
Alternatif
Aggregate
Karyawan A
(Yosep)
Target (TG) 0,205 0,212 0,043
Produktif (PD) 0,522 0,130 0,068
Etika Kerja (EK) 0,273 0,433 0,118
Karyawan B
(Ari Darmawan)
Target (TG) 0,205 0,444 0,091
Produktif (PD) 0,522 0,709 0,370
Etika Kerja (EK) 0,273 0,227 0,062
Karyawan C
(Rida)
Target (TG) 0,205 0,344 0,071
Produktif (PD) 0,522 0,161 0,084
Etika Kerja (EK) 0,273 0,341 0,093
Keterangan :
- Pada kolom Bobot perbandingan Faktor antara Kriteria diambil dari kolom
persentase sebagai hasil bobot permasing-masing kriteria
- Pada kolom Bobot perbandingan Faktor antara Alternatif diambil dari kolom
persentase sebagai hasil bobot permasing-masing alternatif
lv
- Pada kolom Aggregate diambil dari kolom Bobot faktor kriteria dikali dengan
Bobot alternatif
Berikut ini adalah hasil perhitungan pengolahan data akhir AHP (Analitycal
Hierarchy Process).
Tabel IV.10. Hasil Perhitungan Pengolahan data Akhir AHP (Analitycal
Hierarchy Process)
HASIL PENGOLAHAN DATA AHP
GOAL TG PD EK Total RANGKING
BOBOT 0,205 0,522 0,273 100%
KA 0,043484 0,067668 0,118216 23% KE-3
KB 0,091134 0,369703 0,061887 52% KE-1
KC 0,070646 0,084139 0,093124 25% KE-2
100%
3.8 . Hasil Implementasi Dengan Software Expert Choice 11
Hasil data-data kuesioner diinput dengan menggunakan software expert
choice 11 yang hasilnya dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
lvi
Gambar IV.1. Hasil Inputan Data Responden untuk Penilaian Marketing
Agent
Gambar IV.2. Hasil Inputan Data Responden untuk Kriteria Target
lvii
Gambar IV.3. Hasil Inputan Data Responden untuk Kriteria Produktif
Gambar IV.4. Hasil Inputan Data Responden untuk Kriteria Etika Kerja
lviii
Kemudian untuk Inconsistency Ratio pada expert choice dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar IV.5. Inconsistency Ratio untuk Penilaian Mareketing Agent Berprestasi
Gambar IV.6. Inconsistency Ratio untuk Kriteria Target
lix
Gambar IV.7. Inconsistency Ratio untuk Kriteria Produktif
Gambar IV.8. Inconsistency Ratio untuk Kriteria Etika Kerja
lx
Untuk melihat urutan prioritas penilaian Marketing Agent terbaik
menggunakan expert choice 11 dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar IV.9. Grafik Performance
Gambar IV.10. Grafik Gradient
lxi
Gambar IV.11. Grafik Head to Head
Gambar IV.12. Grafik Dynamic
Berdasarkan pada data diatas dapat dijelaskan bahwa kriteria Prodiktif
yang paling penting bagi responden untuk penilaian Marketing Agent yakni
sebesar 52,4%, kemudian kriteria Etika Kerja sebesar 27,2% dan untuk kriteria
Target sebesar 20,4%. Selanjutnya urutan prioritas kandidat yang pertama adalah
Ari Darmawan sebesar 47,7%, Rida sebesar 26,9% dan Yosep sebesar 25,5%.
lxii
BAB V
PENUTUP
3.9 . Kesimpulan
Setelah melalui tahapan penilaian, peneliti melakukan pengolahan data,
penulis mendapatkan kesimpulan mengenai penilaian Marketing Agent dengan 3
kandidat pada PT WOM Finance. Kesimpulan yang telah didapatkan penulis
adalah sebagai berikut:
6. Kriteria yang diberikan peneliti sangat berpengaruh terhadap keputusan untuk
memilih penilaian Marketing Agent terbaik, hal ini dapat dilihat dari hasil
perhitungan data yang diperoleh penulis, yaitu kriteria Target dengan
presentase 20,53%, kriteria Produktif dengan presentase 52,15% dan kriteria
Etika Kerja dengan presentase 27,32%.
7. Hasil penelitian cukup membantu pimpinan untuk menetukan penilaian
Marketing Agent dengan kriteria terbaik. Dari kriteria yang dipilih terlihat
bahwa hasil perhitungan untuk urutan alternatif yang paling unggul adalah
kandidat Ari Darmawan dengan presentase 52,27%, kemudian kandidat Rida
dengan presentase 24,79% dan kandidat Yosep dengan presentase 22,94%.
8. Metode AHP merupakan metode yang paling cocok digunakan untuk
mengambil sebuah keputusan didalam sebuah penilaian, tidak hanya penilaian
kinerja karyawan saja namun untuk penilaian yang lain.
lxiii
3.10 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan penulis, maka dapat diusulkan
beberapa saran yaitu:
1. Untuk mendapatkan hasil penilaian Marketing Agent Berprestasi yang lebih
tepat dan spesifik dapat menambahkan kriteria dan sub-kriteria, juga
penambahan pada alternatifnya.
2. Perluas penelitian dengan menambah koresponden agar data yang didapatkan
lebih spesfik pula dan penelitian ini juga dapat dikembangkan dengan
menggunakan metode lain seperti metode SAW, Topsis serta metode lainnya.
3. Untuk penelitian lebih lanjut agar membuat aplikasi berbasis web dan
didukung DBMS yang representatif.
lxiv
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran . Jilid 1. Edisi
ke 13. Diterjemahkan oleh: Bob Sabran. Jakarta: Erlangga.
Kursini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta:
Andi Offset.
Rijayana, Iwan dan Lirien Okirindho. 2012. Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Karyawan Berprestasi Berdasarkan Kinerja Menggunakan
Metode Analytical Hierarchy Process. ISSN : 1979-2328 Yogyakarta.
Diambil dari :
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/semnasif/article/view/1053
Saefudin, dan Sri Wahyuningsih. 2014.Sistem Pendukung Keputusan Untuk
Penilaian Kinerja Pegawai Menggunakan Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) pada RSUD Serang. ISSN : 2406-7768 Vol 1 No 1, 2014.
Diambil dari: http://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/jsii/article/view/78
Safitri, Kamalian. Fince Tinus Waruwu dan Mesran. 2017. Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Karyawan Berprestasi Dengan Menggunakan
Metode Analytical Hierarchy Process PT Capella Dinamic Nusantara
Takengan. ISSN : 2548-8368 Vol 1 No 1, Maret 2017. Diambil dari:
http://stmik-budidarma.ac.id/ejurnal/index.php/mib/article/view/317
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.