komponen pak dalam pernjanjian baru

18
KOMPONEN PAK DALAM PERNJANJIAN BARU DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan A. Pengertian Pendidikan secara Umum B. Pengertian PAK C. Tujuan PAK PB D. Prinsip PAK PB Bab II Komponen-Komponen PAK dalam Pernjanjian Baru a. Guru b. Murid c. Kurikulum PAK PB d. Media/Fasilitas Pak PB e. Metode PAK dalam PB e. Tujuan Pembelajaran Bab III Penutup A. Kesimpulan

Upload: walben-sijabat

Post on 21-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

KOMPONEN PAK DALAM PERNJANJIAN BARUDAFTAR ISIBab I PendahuluanA. Pengertian Pendidikan secara UmumB. Pengertian PAKC. Tujuan PAK PBD. Prinsip PAK PB Bab II Komponen-Komponen PAK dalam Pernjanjian Baru a. Guru b. Murid c. Kurikulum PAK PB d. Media/Fasilitas Pak PB e. Metode PAK dalam PB e. Tujuan PembelajaranBab III Penutup A. KesimpulanBAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANG PB 1. Yudaisme/Yahudi Agama Yudaisme/Yahudi a. Pengajaran akan hukum Taurat; ketaatan akan hukumb. Tradisi Yahudi: merayakan hari-hari raya khususc. Tradisi Yahudi: melakukan sunat dll2. Budaya Yunani a. Pengajaran filsafat Yunani—>hikmat manusiab. Kepercayaan kepada banyak dewa-dewi3. Pemerintahan Romawi a. Penyembahan kepada kaisar sebagai Dewa/Tuhan.b. Penganiayaan terhadap orang Kristen.B. PENGERTIAN PENDIDIKAN 1. Arti Pendidikan Pendidikan berasal dari kata latin "educare" artinya: merawat, melengkapi supaya sehat/kuat. a. Semua usaha yang dilakukan secara sadar (educatus) untuk mengalihkan pengalaman, Pengetahuan, kecakapan, ketrampilan dan sikap.b. Dari satu individu/kelompok kepada individu/kelompok lain—>generasi tua—>generasi muda.c. Untuk suatu persiapan, perkembangan kemajuan yang berguna untuk menjalankan fungsi hidup baik jasmani/rohani.2. Pengertian PAK a. Arti PAK 1. Pokok-pokok pengajaran iman Kristen/Kebenaran Alkitab—Pengetahuan Alkitab Pengalaman Rohani/keagamaan yang membentuk kelakuan hidup yang rohani. 2. Hakeket Pak adalah usaha yang dilakukan secara kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan pada siswa agar dengan pertolongan Roh kudus dapat memahami dan menghayati kasih Allah didalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkunganNya b. Fungsi PAK a. memperkenalkan Allah dan Karya2nya agar terjadi pertumbuhan iman dan percayanya dan meneladani Allah dalam hidupnya. b. Menamankan pemahaman tentang Allah dan karyanya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami,menghayati dan mengamalkan.3. Tujuan PAKBukan hanya memberikan pengetahuan dan pengertian dengan pengajaran yang teratur/Sistematis Tetapi juga dengan kuasa ilahi yang mempengaruhi seluruh alam perasaan kehendak dan tingkah laku manusia. Tujuan PAK: Agar setiap pemuda/pelajar memasuki persekutuan iman yang hidup dengan Tuhan sendiri, oleh dan dalam Dia, mereka terhisap pula dalam persekutuan jemaat yang mengakui dan memuliakan namanya disegala waktu dan tempat. C. PRINSIP PENDIDIKAN DALAM PB 1. Tujuan mengajar/pendidikan 2Tim 3:1,untuk mengkomunikasikan 2. Mengajar adalah perintah Allah. Mat 28:16-20 3. Mengajar adalah tindakan intervensi Allah Tit 2:11-12 —>untuk mengalami proses pendidikan untuk meneruskan kepada orang lain 4. Pendidikan harus diajarkan sejak dini 2Tim 3:15, #Mr 10:13-16 5. Keterlibatan manusia seutuhnya Mr 12:30-31 6. Pengajar-pengajar dituntut orang yang berkualitas (Panggilan) 1Kor 12:28 BAB IIKOMPONEN PAK DALAM PERNJANJIAN BARU 1. Pengertian Komponen Komponen adalah suatu sistim yang memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai sebuah tujuan. Dan komponen dalam Pak meliputi A. GURU DALAM PBApabila kita hendak menyelidiki soal pendidikan agama dalam hubungan Perjanjian Baru, tentu saja pertama-tama dan khususnya kita harus mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan Yesus sendiri. Di samping jabatan-Nya sebagai Penebus dan Pembebas, Tuhan Yesus juga menjadi seorang Guru yang agung. Keahlian-Nya sebagai seorang guru umumnya diperhatikan dan dipuji oleh rakyat Yahudi; mereka dengan sendirinya menyebut Dia "Rabbi". Ini tentu suatu gelar kehormatan, yang menyatakan betapa Ia disegani dan dikagumi o

TRANSCRIPT

KOMPONEN PAK DALAM PERNJANJIAN BARUDAFTAR ISI

Bab I PendahuluanA. Pengertian Pendidikan secara UmumB. Pengertian PAKC. Tujuan PAK PBD. Prinsip PAK PB

Bab II Komponen-Komponen PAK dalam Pernjanjian Barua. Gurub. Murid c. Kurikulum PAK PBd. Media/Fasilitas Pak PBe. Metode PAK dalam PBe. Tujuan Pembelajaran

Bab III PenutupA. Kesimpulan

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PB 1. Yudaisme/Yahudi Agama Yudaisme/Yahudi a. Pengajaran akan hukum Taurat; ketaatan akan hukumb. Tradisi Yahudi: merayakan hari-hari raya khususc. Tradisi Yahudi: melakukan sunat dll

2. Budaya Yunani a. Pengajaran filsafat Yunani>hikmat manusiab. Kepercayaan kepada banyak dewa-dewi

3. Pemerintahan Romawi a. Penyembahan kepada kaisar sebagai Dewa/Tuhan.b. Penganiayaan terhadap orang Kristen.

B. PENGERTIAN PENDIDIKAN 1. Arti Pendidikan Pendidikan berasal dari kata latin "educare" artinya: merawat, melengkapi supaya sehat/kuat. a. Semua usaha yang dilakukan secara sadar (educatus) untuk mengalihkan pengalaman, Pengetahuan, kecakapan, ketrampilan dan sikap.b. Dari satu individu/kelompok kepada individu/kelompok lain>generasi tua>generasi muda.c. Untuk suatu persiapan, perkembangan kemajuan yang berguna untuk menjalankan fungsi hidup baik jasmani/rohani.

2. Pengertian PAK a. Arti PAK 1. Pokok-pokok pengajaran iman Kristen/Kebenaran AlkitabPengetahuan Alkitab Pengalaman Rohani/keagamaan yang membentuk kelakuan hidup yang rohani. 2. Hakeket Pak adalah usaha yang dilakukan secara kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan pada siswa agar dengan pertolongan Roh kudus dapat memahami dan menghayati kasih Allah didalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkunganNya

b. Fungsi PAK a. memperkenalkan Allah dan Karya2nya agar terjadi pertumbuhan iman dan percayanya dan meneladani Allah dalam hidupnya. b. Menamankan pemahaman tentang Allah dan karyanya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami,menghayati dan mengamalkan.

3. Tujuan PAKBukan hanya memberikan pengetahuan dan pengertian dengan pengajaran yang teratur/Sistematis Tetapi juga dengan kuasa ilahi yang mempengaruhi seluruh alam perasaan kehendak dan tingkah laku manusia.

Tujuan PAK: Agar setiap pemuda/pelajar memasuki persekutuan iman yang hidup dengan Tuhan sendiri, oleh dan dalam Dia, mereka terhisap pula dalam persekutuan jemaat yang mengakui dan memuliakan namanya disegala waktu dan tempat.

C. PRINSIP PENDIDIKAN DALAM PB 1. Tujuan mengajar/pendidikan 2Tim 3:1,untuk mengkomunikasikan 2. Mengajar adalah perintah Allah. Mat 28:16-20 3. Mengajar adalah tindakan intervensi Allah Tit 2:11-12 >untuk mengalami proses pendidikan untuk meneruskan kepada orang lain 4. Pendidikan harus diajarkan sejak dini 2Tim 3:15, #Mr 10:13-16 5. Keterlibatan manusia seutuhnya Mr 12:30-31 6. Pengajar-pengajar dituntut orang yang berkualitas (Panggilan) 1Kor 12:28 BAB IIKOMPONEN PAK DALAM PERNJANJIAN BARU1. Pengertian Komponen Komponen adalah suatu sistim yang memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai sebuah tujuan. Dan komponen dalam Pak meliputi A. GURU DALAM PBApabila kita hendak menyelidiki soal pendidikan agama dalam hubungan Perjanjian Baru, tentu saja pertama-tama dan khususnya kita harus mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan Yesus sendiri. Di samping jabatan-Nya sebagai Penebus dan Pembebas, Tuhan Yesus juga menjadi seorang Guru yang agung. Keahlian-Nya sebagai seorang guru umumnya diperhatikan dan dipuji oleh rakyat Yahudi; mereka dengan sendirinya menyebut Dia "Rabbi". Ini tentu suatu gelar kehormatan, yang menyatakan betapa Ia disegani dan dikagumi oleh-orang sebangsanya sebagai seorang pengajar yang mahir dalam segala soal ilmu keTuhanan. Sebab Ia mengajar mereka "sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat yang biasa mengajar mereka" (Mat 7:29). 1. YESUS KRISTUS GURU AGUNGa. Yesus disebut guru : 43 x (Injil) ; Yesus disebut rabi : 14 x Mengajar adalah bisnis utama Yesus b. Tahu materi yang diajarkan c. Tahu bagaimana cara mengajarkannya d. Mengajar dengan integritase. Sistem permuridan Mark. 5: 3;Luk. 8:9 ; 10:24; 6:1)f. Belajar =/= mendengar / bercerita g. Yesus Sebagai Guru Besar h. Yesus diingat/ dipuja orang karena : Penyembuh ; Pembuat Mujizat ; Guru i. Yesus mengajar dengan kuasa (otoritas dari Allah) Kehadiaran kuasa Anak Allah mewarnai ke 4 injil = Matius 7 : 28-29

1. PAULUSRasul Paulus juga seorang guru yang ulung. Ia benar-benar tokoh penting di lapangan pendidikan agama. Paulus sendiri dididik untuk menjadi seorang rabbi bagi bangsanya. Ia mahir dalam pengetahuan akan Taurat, dan ia dilatih untuk mengajar orang lain tentang agama kaum Yahudi.Setelah Yesus memasuki hidupnya, Paulus menjadi seorang hamba Tuhan yang terdorong oleh hasrat yang berapi-api untuk memashurkan nama Tuhan Yesus itu. Ke mana pun Paulus pergi, segala kesempatan dipergunakannya untuk mengajar orang Yahudi dan kaum kafir tentang kehidupan bahagia yang terdapat dalam Injil Yesus Kristus. Paulus berkhotbah di hadapan imam-imam dan rabi-rabi Yahudi, dan di hadapan rakyat jelata di segala kota dan desa yang dikunjunginya. Ia mengajar raja-raja dan wali-wali negeri, orang cendekiawan dan kaum budak, orang laki-laki dan kaum wanita, orang Asia, orang Yunani, orang Romawi, singkat kata, segala golongan manusia telah ditemuinya pada perjalanannya yang banyak dan panjang itu.Paulus mengajar di rumah-rumah tempat ia menumpang, di gedung-gedung yang disewanya, di lorong-lorong kota atau di padang-padang, di atas loteng dan dalam bengkelnya, di pasar dan dalam kumpulan kaum filsuf. Tak ada tempat yang dianggapnya kurang layak untuk menyampaikan beritanya tentang Juruselamat dunia.Rasul Paulus juga banyak mengajar melalui surat-surat. Segala soal dan kesulitan yang muncul dalam jemaat-jemaat yang didirikannya itu, ataupun yang timbul di antara kaum Kristen yang belum dikunjunginya.

B. MURID1. Pengertian MuridMurid n anak buah, anak didik, anak sasian, cantrik, cekel, centerik, mahasiswa, mahasiswi, pelajar, pengikut,penuntut, siswa ant guru

student kb. 1 male) mahasiswa (at a college or university). 2 (female) mahasiswi. 3 pelajar (secondary school). 4 penyelidik (of human nature). (penganut sesuatu ajaran). Para pengikut Kristus, Mat 10:24. murid-murid Yohanes; Mat 9:14. murid-murid orang farisi, Mat 12:16. teristimewa keduabelas murid Tuhan, Mat 10:1; 11:1; 20:17. dalam arti kata yang luas, ialah orang yang percaya pada Kristus dan pengajaranNya.2. Siapa MuridDikatakan tentang pengikut seorang pemimpin atau pengajar, seperti Yohanes Pembaptis dan orang Farisi (Mr 2:18). Khususnya dimaksudkan para pengikut Tuhan Yesus: mula-mula dua belas orang, kemudian semua orang Kristen. Sekalian bangsa harus dijadikan murid Yesus (Mat 28:19) (Ibrani limmud; Yunani mathetes; Latin discipulus, artinya 'murid' atau 'pelajar').Kata ini terdapat di PL dalam 1 Taw 25:8; Yes 8:16; 50:4; 54:13. hubungan guru -- murid termasuk ciri umum dunia kuno; di situ para filsuf Yunani dan para rabi Yahudi mengumpulkan sejumlah murid atau pelajar baginya. Di luar Kitab Injil, kata itu hanya terdapat dalam Kis dengan arti orang-orang percaya, yg mengaku Yesus sebagai Mesias 6:1, 2, 7; 9:36 (bentuk permathetria); 11:26. Bentuk kata kerja matheteuo, artinya, 'menjadi murid', 'menjadikan seorang lain menjadi murid', terdapat dalam Mat 27:57; 28:19

C. KURIKULUM PAK A. Pengertian KurikulumKurikulum direncanakan untuk menolong, bukan untuk dijadikan wewenang tertinggi. Alkitablah yang harus dipandang sebagai wewenang tertinggi, bukan buku pedoman. Meskipun demikian, perlu dipahami beberapa ciri khas penting yang merupakan kekuatan sebuah kurikulum: 1. Kurikulum harus - Pandangan yang benar mengenai Alkitab 2. Kurikulum harus - Meliputi sebanyak mungkin isi Alkitab 3. Kurikulum harus - Sedekat mungkin dengan pengertian/umur anak 4. Kurikulum harus - Memberi kesukaan belajar dgn variasi metode

1. Pandangan yang benar mengenai Alkitab Pandangan benar mengenai Alkitab ialah, bahwa seluruh isi Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru diinspirasikan oleh Roh Allah sendiri. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:15-16)

2. Meliputi sebanyak mungkin isi Alkitab Alkitab adalah Firman Tuhan yang merupakan sumber dari segala sumber pengajaran Kristen. Memang ada bagian-bagian dari Firman Tuhan yang tidak dapat diceritakan begitu saja, sehingga khususnya untuk anak, terlebih dahulu diajarkan kitab-kitab sejarah, kitab-kitab Injil dan Kisah Para Rasul.

3. Sedekat mungkin dengan pengertian/umur anak Meskipun Alkitab dikarang menurut pengertian orang dewasa, kebanyakan dari isinya dapat diajarkan kepada anak-anak sebagai "susu yang murni". Artinya, bahan dapat disederhanakan dan disajikan dalam bentuk cerita sesuai dengan pengertian dan tingkat perkembangan anak. Bahan pelajaran Alkitab untuk Anak Batita dan Anak Kecil disusun dengan pengertian, bahwa mereka sama sekali belum sadar akan perkembangan sejarah. Mereka tidak tahu bahwa Abraham hidup sebelum Zakheus; bahwa peristiwa Perjanjian Lama mendahului peristiwa yang diceritakan dalam Perjanjian Baru. Karena itu, kurikulum untuk mereka sebaiknya diisi dengan cerita-cerita yang disajikan di bawah satu tema bulanan yang berpusat pada pengalaman mereka, seperti hidup dalam keluarga, penciptaan dan pemeliharaan Allah. Cerita-cerita di bawah tema itu dapat diambil dari Perjanjian Lama atau dari Perjanjian Baru, selama mendukung pokok yang dipilih sebagai tema.

4. Memberi kesukaan belajar melalui variasi metode Variasi menggunakan alat peraga sebagai media mengajar juga diperhatikan, sehingga tidak hanya satu jenis alat peraga yang dipakai secara terus menerus (misalnya gambar atau gambar flanel).

B.Konsep Kurikulum menurut AlkitabBerdasarkan pemikiran di atas, maka penulis menguraikan kurikulum dalam Alkitab menurut beberapa aspek berikut:1. Perencanaan atau Penetapan TujuanAlam semesta serta isinya tidak diciptakan begitu saja tanpa tujuan. Jika melihat proses penciptaan dalam Kejadian pasal 1 dan pasal 2 maka sangat jelas bahwa proses penciptaan berlangsung sistematis dan berdasarkan suatu konsep perencanaan. Jika ditinjau lebih jauh, maka sistematika penciptaan menuju pada suatu tujuan tertentu yaitu pada penciptaan manusia.2. Materi atau pokok bahasanAlkitab pada zaman penulisannya merupakan suatu proses dan karya Allah untuk menegur, mengingatkan, menyelamatkan dan banyak lagi kata kerja lainnya yang dilakukan Allah untuk membawa kembali manusia dalam persekutuan dengan Dia. Jadi dapat dikatakan bahwa materi dari kurikulum Allah adalah firman Allah sendiri.3. Proses penyampaianProses penyampaian materi dalam dalam Alkitab terdiri dari beragam metode. Hal ini dapat dilihat dalam Ibrani 1:1-2. Metode yang dipakai Allah sangat beragam dan bisa dibilang sangat kreatif dan kontekstual. Ketika Allah menyampaikan materi pertama kepada Adam, Dia menggunakan metode dialog langsung. 4. EvaluasiSecara umum, Alkitab merupakan evaluasi terhadap karya Allah. Sejak awal penciptaan Allah senantiasa mengevaluasi hasil karya-Nya. Dan hasilnya adalah sungguh sangat baik (Kejadian 1:31). Sistem evaluasi dalam Alkitab memegang peranan penting. Melalui evaluasi maka Sang Pencipta memperikan reward maupun punishment. Selain Allah mengevaluasi umat-Nya, Allah juga mengevaluasi bangsa lain (Daniel 5:24-28). Dalam Injil, Yesus juga mengevaluasi murid-murid-Nya setelah PPL (Lukas 10:17-24).

D. Metode Pengajaran PAK dalam PBMetode yang digunakan dalam Pernjanjian baru kita berangkat dari pola pengajaran yang sama dengan pola pengajaran Yesus. Sangat sulit untuk menemukan bahwa Yesus menggunakan hal yang sama dalam cara yang sama. Seseorang membaca Kitab Suci dengan harapan untuk menemukan apa yang selanjutnya akan dilakukan dan dikatakan oleh Yesus. Kita melihat kekreativitasan-Nya seperti berikut ini

1. METODE TELADANYesus mengajar melalui hidup-Nya. Yesus mengajar dengan cara memberi teladan. Yesus mengajar dengan cara mensharingkangayahidup-Nya. Yesus mengajar dengan cara menunjukkan hubungannya dengan Bapa/ membagikan hidup-NyaSalah satu contoh saja : Yesus tidak mengenal lelahberjalan berkeliling di seluruh Galilea (Mat 4:23), murid-murid-Nya melihat keseharian yang seperti itu. Lemah Lembut dan Rendah Hati (Mat 11:29-30

2. METODE EMOSIYesus tidak segan-segan memperlihatkan emosinya dalam mengajarkan sebuah kebenaran, ia tidak JAIM / Jaga Image. Ia pernah marah (Luk 19:46), Ia pernah terharu saat melihat Maria menangis atas kematian Lazarus, saudaranya, Mat 11: 33, Ia mengajar dengan empaty/ belas kasihan ( Mat 9:36, Mat 15: 32), Ia bahkan menangisi Yerusalem Lukas 13: 34

3. METODE ORANGYesus mengajar dengan cara membiarkan Petrus meniru Dia, berjalan di atas air (Mat 14: 22-33), Yesus mengajar dengan cara berdiskusi/ tanya jawab ( Hal Berpuasa Mat 9: 14-17, Mat 15:13-20),, Yesus memakai anggota tubuh yaitu rambut sebagai ilustrasi Mat 10: 29-31

4. METODE TULISAN SASTRA / KARYA SENI TULISa. Yesus mengajar dengan cara PUISI (Kotbah di Bukit Mat 5:3-12)b. Yesus mengajar dengan CERPEN / cerita pendek ( Anak yang hilang Luk 15:13)c. Yesus mengajar dengan cara mendiktekan sebuah karya tulis seni / NARASI DOA (Doa Bapa Kami Mat 6: 9-13)d. Yesus mengutip PL, nubuatan nabi Yesaya, yang berupa NARASI ( Mat 13:14-15)e. Yesus menyebut-nyebut mengenai hukum taurat (sebuah karya tulis) dan menjelaskan korelasinya dengan diri-Nya Mat 5: 17-48

5. METODE GAMBARYesus memakai gambar yang ada di mata uang, untuk menjawab pertanyaan orang Farisi (Matius 22:20), Logo Salib Ef 2: 16

6. METODE VISUALMelihat Burung pipit Mat 10: 29-31, untuk menjelaskan Perlindungan Tuhan atas hidup kita, Yesus mengajar dengan cara pengamatan ( burung pipit, bunga bakung Mat 6: 26, 28-30, untuk menjelaskan pemeliharaan-Nya atas hidup kita,buah dan pohon Mat 12: 33-34, Mat 16:1-4 untuk menjelaskan hubungan antara hati dan ucapan yang meluap dari hati)

7. METODE BENDA TIGA DIMENSIa. Yesus mengajar dengan cara eksperimen ( Pelita Mat 5: 15)b. Yesus mengajar dengan menggunakan alat peraga (Garam dan Terang Mat 5: 13-16, selumbar dan balok dalam mata dalam topic : hal penghakiman Mat 7: 1-5,c. Petrus memegang ikan dan uang logam emas (Mat 17:27)d. Yesus memberi makan 5000 orang ( Mat 6: 30-44) dengan melipatgandakan 5 roti dan 2 ikan.8. METODE BAHASA TUBUHYesus mengajar dengan cara dramatis ( saat Ia memperagakan sambil menunjuk kea rah murid-murid-Nya untuk menjelaskan siapa sebenarnya yang dapat dikategorikan sebagai ibu dan saudara-saudara-Nya. Mat 12:46-50).Dia disalibkan ganti kita Efesus 2: 16Yesus mengajak murid-murid-Nya TOUR dari desa ke desa, darikotakekota, dengan olah raga utama : Gerak Jalan. Luk 13:22

9. METODE AUDIOYesus mengajar dengan cara ceramah (Yesus dan Hukum Taurat. Mat 5: 17-48)Yesus mengajar dengan cara memberi pesan praktis/ Juklak/ Petunjuk Pelaksanaan/ prosedur standart (Mat 10:5-15)Yesus mengajar dengan cara mengajak dua orang buta mengadakan pengakuan percaya/pengakuan iman / memeperkatakan kalimat iman ( Mat 9: 28-30), saat itulah mereka yang buta itu diajak membayangkan/ mengimajinasikan sebuah kesembuhan.

10. METODE ILUSTRASIYesus mengajar dengan cara bercerita ilustrasi /perumpamaan yang mengandung makna tertentu ( perumpamaan tentang seorang penabur Mat 13: 1-9, perumpamaan lalang dan gandum Mat 13:36-43), Yesus mengajar dengan cerita ilustrasi yang menarik ( Anak yang hilang Luk 15:13)

11. METODE SENTUHANYesus menjamah orang kusta tanpa segan -segan (Mat 8:3), Yesus berkunjung / besuk ke rumah IbuMertua Petrus,Iamenjamah tangan ibu mertua Petrus Mat 8: 14-16), Petrus memegang ikan hasil pancingannya untuk membayar pajak. (Mat 17:27), Yesus mengajar dengan memberi sentuhan (Mat 14:36)Dan banyak lagi metode yang digunakan Yesus sebagai guru, dengan mengunakan music, mengunakan game/permainan dan sebagainya. Dia memang guru yang sangat kreatifC. MEDIA/FASILITAS PAK DI PERNJANJIAN BARUMedia dalam pengertian sehari-hari bisa berupa sebuah yang memiliki suatu fungsi untuk menyampaikan suatu pesan kepada penerima yang lain, kata media juga berasal dari kata latin yaitu Medius yang berarti secara harfiah yaitu tengah, perantara atau pengantar. jadi media adalah sebuah perantara antara bagian yang satu ke bagian yang lain, agar pesan tersebut sampai kepada bagian yang lain.Nilai nilai dari media pembelajaran yang Yesus lakukan adalah sebagai berikut :1.Meletakan dasar-dasar yang konkrit, dan mengurangi verbalisme. Yesus menggunakan media pembelajaran sehingga menghasilkan suatu dasar dimana sesuatuyang verbal dapat menjadi lebih konkrit dan nyata, sehingga tidak menghasilkan kebingungan kepada Siswa2. Memperbesar perhatian para peserta didik.Yesus menggunakan media pembelajaran ini sendiri akan menumbuhkan perhatian yang lebih dari orang-orang atau dari para muridnya, sehingga para murid lebih dapat memperhatikan apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus.3. Meletakan dasar dasar yang penting untuk perkembangan belajar dan membuat pelajaran lebih mantab.Yesus dalam mengajar tidak dengan sembarangan memberikan media sebagai alat bantu dalam memberikan pembelajaran, tetapiYesus memberikan suatu dasar yang penting agar murid dapat belajar lebih lagi dan diajak untuk berpikir lagi ketika diberikan pembelelajaran.4. Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.Yesus juga membrikan suatu pengalaman yang nyata dalam pembelajarannya, seperti pada saat Dia memberikan contoh pohon ara yang dikutuk, sebagai suatu kepercayaan yang penuh kepada Allah dan tidak goyah dalam doa.5. Menumbuhkan pemikiran yang pemikiran yang teratur dan terus menerus.Yesus memberikan media pembelajaran agar para murir dapat menumbuhkan pemikiran yang teratur dan terus menerus, tidak hanya menerima pada saat itu dan hilang kemudian, tetapi terus menerus diingat dan di aplikasikan.6. Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu perkembangan kemampuan berbahasa.Yesus juga dalam memberikan pengajaran menggunakan media pembelajaran untuk membantu para murid menumbuhkan pengertian dan mengembangkan kemampuan berbahasa.Puncak dari pengunaan Media Pendidikan, Dia mengunakan DIRINYA sendiri sebagai contoh yang sulit dilupakan dengan menjalani jalan salib yang penuh penderita yang mencengkam kehidupan para murid-Nya yang masuk kedalam kematian dan kebangkitan dan kenaikan kesorga dan menberikan Roh Kudus sehingga sangat efektif mengajar para murid sehingga para murid mampu bukan hanya menyerap pelajaran dari Yesus Guru Agung melainkan memampukan mereka untuk mengajar generasi-generasi berikutnya yang sangat konkret dengan pengalaman yang berkesan sampai dapat maraih hal-hal abstrak dari proses media penbelajaran yang menyentuh setiap level dari kerucut pengalaman.

BAB IIIPENUTUP/KESIMPULANBerdasarkan temuan-temuan literal dalam Alkitab tentang mengajar, mendidik dan belajar baik secara tersurat maupun tersirat menegaskan bahwa Alkitab unik dengan kitab-kitab suci lainnya. Alkitab menyentuk banyak level. Misalnya secara sejarah ada dalam Alkitab, Puisi juga terdapat dalam Alkitab, Hikmat, wahyu semuanya ada dalam Alkitab. Dengan demikian Alkitab berwibawa. Tuhan adalah pengajar utama dan pertama, Yesus Kristus Guru Agung, Roh Kudus adalah guru Multiple Intellegence. Efektivitas proses pembelajaran, baik secara umum maupun pendidikan keagamaan seperti Pendidikan Agama Kristen mutlak memikirkan proses pembelajaran secara mendalam haruslah mengandung Komponen-komponen proses pembelajaran terdiri atas: Guru, Murid, Metode, Media dan metode pengajarn serta memiliki kurikulum yang baik.