komplikasi malaria
TRANSCRIPT
5/13/2018 Komplikasi Malaria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-malaria 1/4
1. Malaria serebral, derajat kesadaran berdasarkan GCS kurang dari 11 atau setara
dengan sopourus.
Terjadi karena sumbatan mikrosirkulasi serebral oleh eritrosit terinfeksi parasit dan
toksin yang dihasilkan parasit. Edema serebri yang sering ditemukan pada otopsi karena
peningkatan permeabilitas kapiler akibat berbagai mediator, terutama kinin hingga plasma
bocor keluar dari vaskular. Namun, tesis tersebut diragukan karena saat diukur tekanan cairan
serebrospinal, sering kali normal, juga adanya kebocoran plasma juga diragukan karena rasio
kadar albumin dalam darah dengan cairan serebrospinal ternyata sama..
Hipotesis mekanis menyatakan malaria serebral terjadi akibat sumbatan mekanis pada
mikrosirkulasi akibat penurunan kemampuan deformitas eritrosit terinfeksi sewaktu melewati
kapiler karena sel menjadi kaku, namun pendapat tersebut sekarang tidak dianut lagi. Yang
sekarang dianut adalah obstruksi mikrosirkulasi terjadi akibat sekuestrasi parasit karena
sitoadherens. Obstruksi ini menyebabkan hipoksia dan iskemia yang akan mengganggu
fungsi otak. Hipotesis sitokin menyatakan bahwa YNF dapat merusak dinding vaskular dan
sel endotel hingga menimbulkan nekrosis dan mengganggu fungsi saraf termasuk koma
melalui induksi iNOS untuk menghasilkan NO dalam jumlah banyak.
Kadar laktat pada cairan cerebrospinal meningkat pada malaria serebri yaitu >2,2
mmol/l dan bila melebihi >6 mmol/l maka merupakan prognosis yang fatal.
2. Anemia berat (Hb<5 gr% atau hematokrit <15%) pada keadaan hitung parasit
>10.000/l.
Penyebab bersifat multifaktorial yaitu penghancuran eritrosit yang terinfeksi maupun
yang tak terinfeksi dan gangguan eritropoeiesis. Hemolisis terjadi akibat rusaknya eritrosit
sewaktu pelepasan merozoit, penghancuran eritrosit terinfeksi maupun yang tak terinfeksi
oleh RES di limpa karena deformitas eritrosit yang kaku sehingga tidak dapat melalui
sinusoid limpa atau karena mekanisme imun. Pada sistem imun, eritrosit tersebut akan
diselimuti oleh IgG yang kemudian dihancurkan di limpa.
Diseritropoiesis diperantarai sitokin terutama TNF yang dapat mengganggu produksi
eritrosit. Selain itu juga eritropoietin pada penderita malaria berat tidak adekuat sehingga
mendukung terjadinya anemia berat, namun masih banyak hal lain yang sampai sekarang
masih menjadi penelitian untuk membahas tentang diseritropoiesis pada penderita malaria yg
mengakibatkan anemia.
5/13/2018 Komplikasi Malaria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-malaria 2/4
3. Gagal ginjal akut (urin kurang dari 400ml/24jam pada orang dewasa atau <12
ml/kgBB pada anak-anak setelah dilakukan rehidrasi, diserta kelainan kreatinin
>3mg%.
Gangguan ginjal diakibatkan oleh anoksia akibat sumbatan kapiler aliran darah ke
ginjal. Sebagai akibatnya adalah penurunan filtrasi pada glomerolus yang secara klinis dapat
terjadi oligouria atau poliuria.
4. Edema paru.
Sering terjadi pada dewasa dan jarang terjadi pada anak. Merupakan komplikasi
paling berat dari malaria tropika dan sering menyebabkan kemaian. Edema paru terjadi
karena kelebihan cairan, kehamilan, malaria serebral, hiperparasitemia, hipotensi, asidosis,
dan uremi. Gejala awal adalah peningkatan respirasi >35X / menit. Pada pemeriksaan
radiologik dijumpai gambaran bronkovaskular tanpa pembesaran jantung.
5. Hipoglikemia: gula darah <40 mg%.
6. Gagal sirkulasi/syok: tekanan sistolik <70 mmHg disertai keringat dingin atau
perbedaan temperature kulit-mukosa >1oC.
7. Perdarahan spontan dari hidung, gusi, saluran cerna dan atau disertai kelainan
laboratorik adanya gangguan koagulasi intravaskuler.
8. Kejang berulang lebih dari 2 kali/24jam setelah pendinginan pada hipertermis.
9. Asidosis (plasma bikarbonat <15mmol/L).
10. Makroskopik hemaglobinuri oleh karena infeksi malaria akut bukan karena obat
antimalaria pada kekurangan Glukosa 6 Phospat Dehidrogenase.
11. Diagnosa post-mortem dengan ditemukannya parasit yang padat pada pembuluh
kapiler jaringan otak.
5/13/2018 Komplikasi Malaria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-malaria 3/4
Sejarah
Memasuki milenium ke- 3. Infeksi malaria masih merupakan problem klinik bagi negara
tropik / subtropik dan negara berkembang maupun negara yang sudah maju. Malaria
merupakan penyebab kematian utama penyakit tropik dan diperkirakan satu juta penduduk
tiap tahunnya meninggal tiap tahunnya dan terjadi kasus malaria baru 200-300 juta/tahun.
Malaria berasal dari bahasa italia (mala+aria) yang berarti ³udara jelek/salah´. Pada 1880
Laveran dapat membuktikan malaria disebabkan oleh parasit dan ronald Ross membuktikan
adanya parasit di sel darah merah dan membuktikan siklus plasmodium dan transmisi
penularannya dan akhirnya Laveran dan Ross mendapat nobel.
Laporan kasus malaria yaitu demam dengan splenomegali telah ditulis dalam literatur
kuno cina dan di Mesir. Pada abad 20 juga ditemukan peptisida untuk membunuh nyamuk
yaitu DDT oleh paul Muller. Namun, hal ini tetap tidak menghilangkan wabah malaria di
seluruh dunia. Di Indonesia dengan adanya program KOPEM, malaria hanya dapat dikontrol
untuk daerah jawa dan bali. Sampai sekarang masih banyak kantung malaria khususnya di
daerah NTT, Irian, Maluku, Timor Timor, Kalimantan, Sumatra Barat, Sumatra Selatan
Yogyakarta, Jawa Barat dan Jepara.
Walaupun Kina sebagai obat pertama yang digunakan untuk mengobati demam yang
diduga oleh malaria, Obat malaria baru dapat disintesa secara kimiawi yaitu primakuin,
quinakuin, pirimetamine beberapa tahun setelah penggunaan kina. Sekarang WHO telah
menggunakan Artremisin Combination Therapy (ACT) untuk mengatasi masalah resistensi
pengobatan malaria.
Distribusi dan Insiden
Infeksi Malaria tersebar lebih dari 100 negara di benua Afrika, Asia, Amerika bagian
Selatan, Oceania, dan kepulauan Caribia. Lebih ddari 1,6 Triliun manusia terpapar oleh
malaria dengan dugaaan morbiditas 200-300 juta dan mortalitas lebih dari 1 juta/tahun.
Beberapa daerah yang bebas malaria yaitu Amerika Serikat, Kanada, negara di Eropa kecuali
Rusia, Israel, Singapura, Hongkong, Jepang, Taiwan, Korea, Brunei dan Australia. Negara
tersebut terhindar dari malaria karena vektor kontrol yang baik walaupun di negara tersebut
dapat dijumpai malaria yang diimpor dari penduduk yang berasal dari daerah endemik atau
penduduk asli yang mengunjungi daerah endemik dan balik ke negaranya.
P. falciparum dan P. Malariae umumnya dijumpai pada semua negara dengan malaria;
di Afrika, Haiti dan Papua dijumpai P. Falsiparum; P.vivax banyak di Amerika Latin.
Amerika Serikat, Asia Tenggara, negara oceania dan India umumnya P. Falsiparum dan P.
5/13/2018 Komplikasi Malaria - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komplikasi-malaria 4/4
Vivax. P. Ovale biasanya hanya di Afrika. Di Indonesia kawasan Timur mulai dari
Kalimantan, Sulawesi Tengah ke Utara, Maluku, Irian Jaya, dan dari Lombok sampai NTT
dan Timor Timor merupakan daerah endemis malaria dengan P. Falsiparum dan P. Vivax.