komplikasi fraktur
DESCRIPTION
KomplikasiTRANSCRIPT
KOMPLIKASI FRAKTUR
Komplikasi lokal dibagi menjadi dini (terjadi pada minggu pertama setelah cedera) dan lanjut.
Komplikasi Dini
Komplikasi dini terjadi beberapa hari sampai satu minggu setelah cedera.
1. CEDERA VISCERAL
Fraktur disekitar batang tubuh biasanya menyebabkan cedera viscera, seperti penetrasi ke
paru pada kasus pneumothorax yang diawali dengan fraktur tulang dada, dan rupture
bladder, atau urethra pada fraktur pelvis. Cedera tersebut membutuhkan pertolongan
gawat darurat.
2. CEDERA VASKULAR
Fraktur biasanya berhubungan dengan rusaknya arteri besar di sekitar lutut dan siku dan
bisa juga di humerus atau femoralis. Arteri bisa terpotong, tertekan akibat fraktur
tersebut. Meskipun tampak normal, akan tetapi sebenarnya pembuluh darah terhalangi
oleh thrombus atau segmen arteri menjadi spasme.
Cedera Vaskular
Cedera Pembuluh Darah
Fraktur iga pertama Subclavia
Dislokasi bahu Axilla
Fraktur supracondilar humerus Brachial
Dislokasi siku Brachial
Fraktur pelvis Presacral dan internal iliaka
Fraktur supracondilar femoralis Femoralis
Dislokasi lutut Popliteal
Tibia proksimal Popliteal atau cabangnya
Gambaran Klinik
Pasien mengeluhkan terjadi paraehsthesia di ujung jari kaki atau tangan. Cedera tampak
biru dan pucat atau sedikit sianosis dan nadi lemah atau tidak ada. Foto X-Ray akan
memperlihatkan fraktur. Jika dicurigai adanya cedera vascular dapat dikenali dengan
angiogram.
Penatalaksanaan
Semua penghalang harus segera disingkirkan. Jika hasil foto X-Ray menunjukkan jika
posisi tulang menekan arteri, segera direduksi. Sirkulasi dinilai setiap setengah jam. JIka
tidak ada perubahan, maka dilakukan operasi
3. CEDERA SARAF
Cedera saraf biasanya ditemukan pada fraktur humerus atau cedera dibawah siku atau
lutut. Pada cedera terttup, saraf jarang terkena dan sering sembuh sendiri. 90% selama 4
bulan. Jika masa penyembuhan lebih lama dari itu, dan terdapat tanda – tanda gangguan
saraf yang menghambat penyembuhan tersebut, maka saraf harus dieksplorasi.
Cedera Saraf
Cedera Pembuluh Darah
Dislokasi bahu Axilla
Fraktur supracondilar humerus Radius atau medius
Condilar medial siku Ulna
Dislokasi fraktur Monteggia Interosseous posterior
Dislokai panggul Sciatic
Dislokasi lutut Peroneal
Pada cedera terbuka terdapat banyak lesi sarag yang ditemukan. Araf dieksplorasi selama
debridement luka dan diperbaiki, adapula yang dilakukan setelahnya atau prosedur
“sekunder” 3 minggu kemudian. Eksplorasi dini harus dilakukan apabila tanda
terdapatnya cedera sarag muncul setelah manipulasi fraktur (Siegel dan Gelberman,
1991). Kompresi saraf akut terkadang muncul pada fraktur atau dislokasi pergelangan
tangan. Keluhan kesemutan atau paraesthesia di daerah distribusi saraf medius atau ulna
harus diperhatikan serius dan pasien dalam observasi. Jika tidak ada perubahan dalam
jangka waktu 48 jam setelah reduksi fraktur, saraf harus dieksplorasi dan dikompresi.
4. SINDROM KOMPARTEMEN
Fraktur didaerah tangan atau kaki dapat meningkatkan iskemi yang berat walaupun tidak
ada pembuluh darah besar yang hancur. Perdarahan, edema atau inflamasi (infeksi)
mungkin dapat meningkatkan tekanan kompartemen osteofacial. Terdapat aliran darah
kapiler yang menurun ditandai dengan adanya iskemia pada otot. Saraf masih bisa
regenerasi, tapi oto, sekal infark, maka tidak dapat kembali seperti semula, dan diganti
dengan jaringan fibrous inelastic (Kontraktur iskemik Volkmann).
Gejala Klinis
Cedera risiko tinggi ialah fraktur siku, tulang tangan, dan tibia 1/3 proksimal.; juga
fraktur multiple di kaki dan tangan, cedera tabrakan dan panas sirkumferensial. Gejala
klasik iskemia ada 5: “Pain, Paraesthesia, Pallor, Paralysis, dan Pulselessness”. Gejala
klasik yang pertama kali muncul ialah nyeri (pain). Sensasi kulit harus diperhatikan baik
– baik dan diperiksa berulang.
Penatalaksanaan
Untuk penatalaksanaan sindrom kompartemen, harus dilakukan dekompresi. Bidai,
balutan yang ketat harus segera dilepaskan, Penatalaksanaan secara umum,:
1. Terapi Non Medikamentosa / non bedah
a. Menempatkan kaki setinggi jantung, untuk mempertahankan ketinggian
kompartemen yang minimal, elevasi dihindari karena dapat menurunkan aliran
darah dan akan lebih memperberat iskemia.
b. Pada kasus penurunan ukuran kompartemen, gis harus dibuka dan pembalut
kontriksi dilepas
c. Pada kasus gigitan ular berbisa, pemberian anti racun dapat menghambat
perkembangan sindroma kompartemen
d. Mengoreksi hipoperfusi dengan cairan kristaloid dan produk darah
e. Pada peningkatan isi kompartemen, diuretic dan penggunaan manitol dapat
mengurangi tekanan kompartemen. Manitol mereduksi edema selular, dengen
memproduksi kemali energy selular yang normal dan mereduksi sel otot yang
nekrosi melalui kemampuan dari radikal bebas.
2. Terapi Bedah
Fasciotomi dilakukan jika tekanan intrakompartemen mencapai >30 mmHg. Tujuan
dilakukan tindakan ini adalah untuk menurunkan tekanan dengan memperbaiki
perfusi otot. Jika tekanan < 30 mmHg maka tungkai cukup diobservasi dengan cermat
dan diperiksa lagi pada jam – jam berikutnya. Kalau keadaan tungkai membaik,
evaluasi terus dilakukan hingga fase berbahaya terlewati. Akan tetapi jika memburuk
maka segera dilakukan fasciotomi. Keberhasilan dekompresi untuk perbaikan perfusi
adalah 6 jam.
5. NEKROSIS AVASKULAR
Terdapat daerah – daerah yang dapat meningkatkan iskemi dan nekrosis tulang setelah
cedera. Mereka ialah kepala femur (setelah fraktur keher femur atau dislokasi panggul),
bagian proksimal dari skafoid, luna (diikuti dislokasi) dan badan talus.
Gejala Klinis
Tidak ada gejala dari nekrosis avaskular tapi jika fraktur gagal bersatu atau jika tulang
kolaps, maka akan timbul nyeri. X-Ray menunjukkan karakteristik peningkatan densitas
tulang,
Penatalaksanaan
Penatalakanaan biasanya dilakukan ketika fungsi sendi telah baik. Pada orang tua dengan
nekrosis di kepala femur, arthroplasti menjadi pilihan. Pada orang muda, realignment
osteotomy mungkin jadi pilihan yang bijak. Nekrosis avaskular yang terjadi pada skafoid
atau talus hanya membutuhkan penatalaksanaan dengan obat – obatan simptomatik, tapi
vascular bone – grafting atau arthrodesis di pergelangan tangan atau pergelangan kaki
terkadang dibutuhkan.