kompetensi tenaga administrasi dalam menunjang kegiatan keagamaandi madrasah aliyah muhammadiyah...

80
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu, menuntut semua pihak dalam berbagai bidang dan sektor pembangunan untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya. Hal tersebut mendudukkan pentingnya upaya peningkatan kualitas pendidikan baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang harus dilakukan terus menerus, sehingga pendidikan dapat digun akan sebagai wahana dalam membangun watak bangsa. Kompetensi tenaga administrsi adalah sumber daya manusia di sekolah yang yang berkaitan dengan pengelolaan dalam kegiatan administrasi sekolah. Karena Kompetensi tenaga administrasi menjadi persyaratan penting dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi sekolah. Masalah kompetensi itu menjadi penting, karena kompetensi menawarkan suatu kerangka kerja organisasi yang efektif dan efisien dalam mendayagunakan sumber-sumber daya yang ada pada instansi tersebut. Kompetensi tersebut sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2004 tentang standar tenaga administrasi sekolah, yang dijabarkan dalam subkompetensi yang lebih rinci agar dapat dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi dalam setiap jenis dan jabatan administrasi sekolah. Sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen, penjabaran kompetensi dalam sub-sub yang lebih rinci tersebut menggambarkan pembagian 1

Upload: raudhatul-jannah

Post on 14-Apr-2016

30 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Hasil penelitian yakni 1) kompetensi tenaga administrasi dalam menunjang kegiatan keagamaan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo adalah sebagai berikut: (a) Kompetensi kepribadian meliputi integritas dan akhlak mulia, etos kerja, pengendalian diri, percaya diri, fleksibilitas, ketelitian, kedisiplinan, kreatif dan inovatif, serta tanggung jawab. (b) Kompetensi sosial, untuk bekerja dalam tim, kesadaran berorganisasi, berkomunikasi efektif, dan membangun hubungan kerja sama. (c) Kompetensi teknis meliputi kompetensi untuk melaksanakan administrasi kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah dan masyarakat, kesiswaan, kurikulum (d) Kompetensi manajerial, kemampuan untuk mendukung pengelolaan standar nasional pendidikan, menyusun program dan laporan kerja, mengorganisasikan staf, mengembangkan staf, serta menyusun laporan dan kegiatan keagamaan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo adalah (a) Isra Mi’raj (b) maulid (c) Kultum sebelum sholat dzuhur, dan (d) pesantren kilat. 2) hambatan dan solusi kompetensi tenaga administrasi dalam menunjang kegiatan keagamaan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo. 1) hambatannya adalah : a) anggaran yang tidak memadai, b) keterbatasan sarana dan prasarana. 2) Solusi adalah: a) Kesediaan sumber daya manusia yang dinamis kreatif, akuntabel dan b) mengadakan perangkat yang lengkap c) mengedepankan transparansi, d) aktif melakukan supervisi d) dan manajemen profesional.

TRANSCRIPT

Page 1: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu, menuntut

semua pihak dalam berbagai bidang dan sektor pembangunan untuk senantiasa

meningkatkan kompetensinya. Hal tersebut mendudukkan pentingnya upaya

peningkatan kualitas pendidikan baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang harus

dilakukan terus menerus, sehingga pendidikan dapat digun

akan sebagai wahana dalam membangun watak bangsa.

Kompetensi tenaga administrsi adalah sumber daya manusia di sekolah yang

yang berkaitan dengan pengelolaan dalam kegiatan administrasi sekolah. Karena

Kompetensi tenaga administrasi menjadi persyaratan penting dalam menjalankan

kerangka dan tujuan organisasi sekolah. Masalah kompetensi itu menjadi penting,

karena kompetensi menawarkan suatu kerangka kerja organisasi yang efektif dan

efisien dalam mendayagunakan sumber-sumber daya yang ada pada instansi tersebut.

Kompetensi tersebut sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2004 tentang standar tenaga administrasi

sekolah, yang dijabarkan dalam subkompetensi yang lebih rinci agar dapat

dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi dalam setiap jenis dan jabatan

administrasi sekolah. Sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen, penjabaran

kompetensi dalam sub-sub yang lebih rinci tersebut menggambarkan pembagian

1

Page 2: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

2

tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan dan tingkat wewenang,

sehingga sesuai dengan jenis tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan.1

Namun, standar untuk tenaga administrasi sekolah baik yang berupa standar

kualifikasi maupun kompetensinya, belum diatur secara khusus. Oleh Karena itu,

penetapan standarnya diatur oleh Peraturan menteri. Karena keberadaannya juga

sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan, maka pemenuhan standar

kualifikasi dan kompetensi standar yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2008 Tangal 11 Juni 2008

tentang standar tenaga administrasi sekolah wajib dipenuhi agar dapat mengimbangi

pelayanan yang dilakukan oleh komponen lain pada jenjang pendidikan

sekolah/madrasah.2

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 tahun

2008 tentang standar tenaga administrasi sekolah memberi kelonggaran kepada

penyelenggara sekolah/madrasah untuk menerapkan perangkapan jabatan apabila

dikehendaki. Hal ini dumungkinkan karena keterbatasan sumber daya manusia pada

setiap sekolah sekaligus kondisi keuangan yang tidak memadai, apabila harus

diangkat petugas baru untuk melaksanakan tugas-tugas di sekolah yang bersangkutan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2008

tentang standar tenaga administrasi sekolah ini memberikan panduan terkait dengan

1http:///Kebijakan Pengangkatan Tenaga Administrasi Sekolah_Madrasah_ilmupendidikancerdas.htm diakses pada tanggal 4 November 2013.

2http://peranan tenaga-administrasi-sekolahmadrasah-dan-upaya mengefektifkannya/, diaksespada tanggal 4 November 2013.

Page 3: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

3

kualifikasi tenaga administrasi yang layak kita apresiasi dan dijadikan sebagai acuan

untuk mengangkat tenaga administrasi di sekolah, sehingga program bisa terlaksana

dengan baik.3

Dengan adanya peraturan menteri tersebut tenaga administrasi sekolah

dituntut untuk memiliki kompetensi dalam memberikan layanan sesuai standar yang

telah ditetapkan. Namun demikian, tenaga administrasi sekolah harus ingat bahwa

standar kompetensi tersebut adalah ukuran minimal sehingga mereka harus lebih

kreatif dan inovatif dalam mengembangkan diri dalam rangka meningkatkan

kompetensi yang melebihi standar yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tersebut. Kompetensi tenaga administrasi

sekolah sebagai upaya peningkatan mutu tenaga administrasi sekolah dan diiringi

dengan peningkatan kesejahteraannya diharapkan dapat meningkatkan mutu

pelayanan prima administrasi sekolah di Indonesia secara berkesinambungan.4

Sebagai contoh, di Amerika dan Inggris, sertifikasi kepala tenaga administrasi

sekolah telah diberlakukan secara ketat. Di samping itu, ada beberapa negara yang

tidak melakukan sertifikasi kepala tenaga administrasi sekolah, tetapi melakukan

kendali mutu dengan mengontrol secara ketat terhadap proses pendidikan dan

kelulusan di lembaga penghasil kepala tenaga administrasi sekolah, Semua ini

dilaksanakan untuk mencapai satu tujuan yang sama, yaitu berusaha agar dihasilkan

tenaga administrasi sekolah yang berkompetensi dan bermutu.

3 http: Standar dan Profesionalisme Tenaga Administrasi Sekolah 1 tas@dmin blog.htmdiakses pada tanggal 4 November 2013.

4 http://google.co.id/artikel/TU.html 13 November 2013.

Page 4: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

4

Dalam Kepmendiknas No. 053/U/2001 tentang Pedoman Penyusunan Standar

Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan sekolah

dinyatakan bahwa Tenaga Administrasi Sekolah ialah sumber daya manusia di

sekolah yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar tetapi sangat

mendukung keberhasilannya dalam kegiatan administrasi sekolah.5 Karena

keberadaan tenaga administrasi sekolah yang ada di jenjang pendidikan atau lazimnya

disebut tenaga tata usaha sekolah dalam proses pembelajaran sangat diperlukan.

Sebagai satu komponen dalam proses pembelajaran, tugas dan fungsi tenaga

administrasi sekolah di jenjang pendidikan sekolah tidak dapat dilakukan oleh

pendidik. Hal ini disebabkan pekerjaannya bersifat administratif yang tunduk pada

aturan yang sifatnya khusus, merupakan pekerjaan pelayanan untuk kelancaran proses

pembelajaran, lebih memerlukan keterampilan khusus, sedikit yang memerlukan

keahlian tertentu, memerlukan kompetensi yang berbeda dengan kompetensi yang

disyaratkan untuk pendidik, kadang kala tidak berhubungan secara langsung dengan

peserta didik kecuali untuk jabatan instruktur, dan sebagainya.

Dalam dunia pendidikan, khususnya di Madrasah Aliyah Muhammadiyah

Kota Gorontalo, juga diperlukan tenaga administrasi sekolah yang kompeten atau

mempunyai kompetensi untuk menunjang kegiatan keagamaan di Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Kota Gorontalo. Kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga

administrasi di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo terkait langsung

5 http://iteslj.org/Articles/Queiroz-OnlineTeachers.html diakses pada tanggal 10 November2013.

Page 5: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

5

dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga administrasi di Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Kota Gorontalo. Tenaga administrasi di Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Kota Gorontalo yang berkompeten juga terkait dengan mutu layanan

atau pelayanan prima sehingga dapat menunjang kegiatan keagamaan yang ada dan

pada akhirnya dapat mewujudkan tujuan dari Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota

Gorontalo tersebut.

Menurut pengamatan penulis di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota

Gorontalo merupakan salah satu madrasah yang di harapkan dapat menjadi tempat

pembinaan generasi penerus bangsa yang religius dan berkualitas, maka sudah

sepantasnyalah mengedepankan kompetensi tenaga administrasi yang ada pada

madrasah tersebut, dilihat dari sisi historis Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota

Gorontalo memiliki sejarah yang panjang dalam perkembangannya dari periode

kepemimpinan yang pertama hingga yang ke duabelas atau sekarang, kondisi

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo sama halnya dengan madrasah

atau sekolah lainnya yang berawal dari titik nol bertahap mengadakan inovasi

ketahap yang lebih maju. Salah satu perubahan yang dilakukan ialah dengan

meningkatkan kompetensi tenaga administrasi sekolah dalam menghadapi tutuntan

zaman dan ilmu pengetahuan disamping itu pembangunan fasilitas – fasilitas

madrasah terus di upayakan mengingat masih kurangnya fasilitas yang berada di

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo dengan tujuan untuk tercapainya

lulusan yang berkualitas.

Page 6: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

6

Dengan melihat realitas dari latar belakang di atas, penulis memformulasikan

judul penelitian yaitu “kompetensi tenaga administrasi Dalam menunjang kegiatan

keagamaan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo”.

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

Berangkat dari latar belakang diatas dapat diketengahkan permasalahan yang

akan diteliti, yakni : “kompetensi tenaga administrasi dalam menunjang kegiatan

keagamaan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo” dengan sub-sub

permasalahan antara lain:

1. Bagaimanakah kompetensi tenaga administrasi di Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Kota Gorontalo?

2. Bagaimanakah kegiatan keagamaan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah

Kota Gorontalo?

3. Bagaimanakah kompetensi tenaga administrasi dalam menunjang kegiatan

keagamaan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo?

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kompetensi tenaga administrasi di Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Kota Gorontalo.

2. Untuk mengetahui kegiatan keagamaan di Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Kota Gorontalo.

Page 7: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

7

3. Untuk mengetahui kompetensi tenaga administrasi dalam menunjang

kegiatan keagamaan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota

Gorontalo?

2. Kegunaan Penelitian

Adapun penelitian yang akan dilakukan dapat bermanfaat baik secara teorits

maupun praktis maupun antara lain:

1. Teoritis

a. Diharapkan bisa menjadi feedback bagi pengembangan konsep-konsep

dan teori-teori dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam khususnya

mengenai kompetensi tenaga administrasi dalam menunjang kegiatan

keagamaan.

b. Penulis dapat memperoleh gambaran dan pengalaman dalam

pelaksanaan penelitian sebagai realisasi tanggung jawab mahasiswa

terhadap Tridharma perguruan tinggi, dharma kedua yaitu penelitian.

2. Praktis

a. Bagi lembaga pendidikan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota

Gorontalo diharapkan penelitian ini memberikan informasi yang

diharapkan dapat membantu dalam pengelolaan administrasi lebih

khusus kepada tenaga administrasi yang berada di instansi tersebut.

Page 8: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

8

b. Bagi guru dan khususnya bagi tenaga administrasi dengan adanya

penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensinya

dengan baik didalam menunjang kegiatan keagamaan.

D. Pengertian Judul Dan Definisi Operasional

Guna menghindari kekeliruan dalam memahami arah dalam penulisan ini,

maka ada beberapa istilah kunci yang harus diberi batasan demi kepentingan

penelitian serta membantu pembaca dalam memahami hakekat atau maksud yang

terkandung dalam skripsi ini.

Adapun istilah yang dimaksud adalah:

1. Kompetensi tenaga administrasi sekolah merupakan kemampuan untuk

melaksanakan tugas, peran dan kemampuan mengintegrasikan pengetahuan

yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan dalam

pelaksanaan pekerjaannya yang dituntut dalam kecakapan teknis

operasional atau teknis administratif di sekolah.6

2. Pengertian dari keagamaan itu sendiri adalah berasal dari agama yang

kemudian mendapat awalan ”ke” dan akhiran “an”, sehingga membentuk

kata baru yaitu “keagamaan ”. Jadi keagamaan disini mempunyai arti yang

berhubungan dengan agama. Sedangkan Jalaludin menjelaskan bahwa

keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang

6 http://cerdascerdascerdas.wordpress.com/2013/05/07/profesionalisasi-tenaga-administrasi-sekolah/ diakses pada tanggal 05 Oktober 2013.

Page 9: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

9

mendorong untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya

terhadap agama.7

Berdasarkan pengertian judul di atas maka secara operasional skripsi ini

membahas tentang kompetensi tenaga administrasi dalam menunjang kegiatan

keagamaan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo. Yang menjadi

definisi operasional atau batasan masalah kompetensi tenaga administrasi yaitu 1)

kompetensi kepribadian, 2) kompetensi social, 3) kompetensi teknis, 4) kompetensi

manajerial.

7 Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 199.

Page 10: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Tenaga Administrasi

1. Administrasi

Istilah administrasi atau administration berasal dari bahasa latin yang terdiri

dari ad intensif dan ministrare suatu kata kerja yang berarti melayani, membantu,

mengarahkan. Jadi administrasi adalah segenap usaha atau kegiatan dalam

mengarahkan, melayani, membantu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.8

Drs. H.M Daryanto mengemukakan bahwa administrasi adalah

aktivitasaktivitas untuk mencapai suatu tujuan, atau proses penyelenggaraan kerja

untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.9

The Liang Gie, yang dikutip oleh Burhanuddin mengemukakan bahwa

administrasi adalah segenap serangkaian perbuatan penyelenggaraan setiap usaha

kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.10

Sondang P. Siagian, MPA. PhD. Yang dikutip oleh Drs. H.M Daryanto

Mengemukakan bahwa . administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua

orang atau lebih yang di dasarkan atas rasionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya.11

8Burhanuddin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, (Cet. I,Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 45.

9 H.M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Cet. III, Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 7.10 Burhanuddin, Op.Cit. h. 92.11 H.M. Daryanto, Op.Cit. h. 68.

10

Page 11: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

11

Administrasi merupakan ilmu yang berkaitan dengan upaya mengelola-

mengelola organisasi agar dapat bergerak kearah pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan.12 Administrasi merupakan keseluruhan proses kerja sama antara dua

orang atau lebih yang didasari atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang

telah ditentukan sebelumnya.13 Administrasi adalah segenap proses penyelenggaraan

dalam setiap usaha kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.14

Administrasi merupakan keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih

yang didasarkan atas rasionalitas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara

berdaya guna dan berhasil guna.15 Administrasi adalah ilmu yang mempelajari

penataan sumber daya yaitu manusia, kurikulum, sumber belajar, dan fasilitas untuk

mencapai tujuan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi manusiayang

disepakati.16

Dari pengertian diatas dapat simpulkan bahwa administrasi merupakan

kegiatan yang dilakukan lebih dua orang untuk mencapai suatu tujuan yang hendak di

capai.

12 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Cet. I, Bandung: Refika Aditama, 2010), h.19.

13Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, ManajemenPendidikan, (Cet. IV, Bandung: Alfabeta, 2009), h. 2.

14 Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu, (Cet. III, Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.38.

15 Sondang P. Siagian, Kerangka Dasar Ilmu Administrasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h.2.

16 Pupuh Fathurraohman dan Suryana, Supervise Pendidikan, (Cet. I, Bandung: RefikaAditama, 2011), h. 14.

Page 12: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

12

2. Tenaga Administrasi

Tenaga Adiministrasi (dalam nomenklatur sekolah sekolah juga disebut Tata

Usaha Sekolah) ialah sumberdaya manusia di sekolah yang tidak terlibat langsung

dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tetapi berperan mendukung kelancaran

proses pembelajaran dan administrasi sekolah.17

Tenaga administrasi adalah tenaga kependidikan yang bertugas memberikan

dukungan layanan administrasi guna terselenggaranya proses pendidikan di sekolah.

Mereka adalah non teaching staff yang bertugas di sekolah yang sering disebut

dengan Tata Usaha (TU).18

3. Kompetensi Tenaga Administrasi

Kompetensi tenaga administrasi merupakan kemampuan untuk melaksanakan

tugas, peran dan kemampuan mengintegrasikan pengetahuan yang didasarkan pada

pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaannya yang

dituntut dalam kecakapan teknis operasional atau teknis administratif di sekolah.

Kompetensi tenaga administrasi adalah seseorang yang mempunyai keterampilan

dibidang administrasi sekolah dengan segenap rangkaian kegiatan yang menghimpun,

mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim, dan menyimpan.19

Menurut The Liang Gie, kompetensi administrasi sekolah adalah seseorang

yang mempunyai keterampilan dibidang administrasi sekolah dengan segenap

17 http://9kbps.wordpress.com/2012/04/22/standar-dan-profesionalisme-tenaga-administrasi-sekolah-1. diakses pada tanggal 2 November 2013.

18 http://tersana2.blogspot.com/2013/07/tersana-2-berbagi.html diakses pada tanggal 2November 2013.

19 http://id.wordpress.com/tag/makalah. Tenaga Administrasi Sekolah, di Akses Pada Tanggal22 September, 2013.

Page 13: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

13

rangkaian kegiatan yang menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan,

mengirim, dan menyimpan.20

Kompetensi tenaga administrasi yang efektif diperlukan ada empat yaitu

sebagai berikut:

1. Kompetensi kepribadian meliputi kompetensi memiliki integritas dan akhlakmulia, etos kerja, pengendalian diri, percaya diri, fleksibilitas, ketelitian,kedisiplinan, kreatif dan inovasi, serta tanggung jawab.

2. Kompetensi sosial meliputi kompetensi untuk bekerja dalam tim, pelayananprima, kesadaran berorganisasi, berkomunikasi efektif, dan membangunhubungan kerja.

3. Kompetensi teknis meliputi kompetensi untuk melaksanakan administrasikepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah dan masyarakat,persuratan dan pengarsipan, administrasi kesiswaan, asministrasi kurikulum,asministrasi layanan khusus, serta penerapan teknologi dan komunikasi (TIK).

4. Kompetensi manajerial (khusus bagi kepala tenaga administrasi sekolah meliputikompetensi untuk mendukung pengelolaan standar nasional pendidikan,menyusun program dan laporan kerja, mengorganisasikan staf, mengembangkanstaf, mengambil keputusan, menciptakan iklim kerja yang kondusif,mongoptimalkan pemanfaatan sumber daya, membina staf, megelola konflik,serta menyusun laporan.21

Dari pengertian kompetensi tenaga administrasi di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagai penguasaan yang optimal terhadap sesuatu bidang baik terkait dengan

pengetahuan, sikap dan keterampilan secara maksimal sehingga memberikan hasil

yang maksimal terhadap bidang yang ditekuninya tersebut.

B. Hakikat Administrasi

Hakikat administrasi yaitu adanya aktivitas sekelompok manusia yang

mencakup aspek-aspek determinan sebagai berikut:

20 http://risnawatiririn.wordpress.com/2011/02/27/tenaga-administrasi-sekolah-tas/ di aksespada tanggal 26 Oktober 2013.

21 Jamal Ma’mur Asmani, Tips Praktis Membangun dan Mengelolah Administrasi Sekolah,(Cet. I, Pati: DIVA Press, 2011), h. 88-90.

Page 14: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

14

1) Manajemen, proses menggerakkan sekelompok orang dan mengerakkansegala fasilitas yang tersedia untuk mencapai tujuan tertentu.

2) Organisasi, proses kegiatan ditata/diatur menurut sifat, bidang, jenisurgensinya, kegiatan selaku pimpinan bantuan staf, maupun pelaksanaoperasional. Proses kegiatan tersebut merupakan sistem usaha kerja samasekelompok manusia secara rasional untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan.

3) Komunikasi, adanya hubungan interaksi, koordinasi yang berkaitan denganpelaksanaan tugas.

4) Kepegawaian, pengaturan anggota organisasi, yaitu proses perencanaanformasi penyaringan maupun pemberhentian.

5) Perlengkapan, proses pengadaan perbekalan, penggunaan alat, perawatansampai pada penghapusan inventaris.

6) Keuangan, proses kegiatan yang berhubungan dengan uang, kertas berhargayang dilakukan antara lain oleh juru bayar, bendaharawan, otorisator maupunaktivitas lainnya yang berhubungan dengan uang.

7) Sekretariat, proses kegiatan yang dipimpin oleh seseorang kepala sekretariatatau sekretaris sebagai staf yang mencakup pelayanan termasuk tata usaha.

8) Lingkungan, keadaan luar yang mempengaruhi organisme baik lingkunganbersifat internal maupun eksternal, bahkan hubungannya dengan pengaruhglobalisasi.22

Dari hakikat diatas dapat disimpulkan bahwa administrasi yaitu proses daya

upaya yang dilakukan oleh dua orang atau lebih bekerja sama, secara rasional untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

1. Tujuan Administrasi Sekolah

Tujuan memahami administrasi adalah memberi pemahaman yang

komprehensif dan mengembangkan keterampilan sekaligus kemampuan bidang

administrasi sekolah untuk menunjang efektifitas dan efesiensi tugasnya sebagai guru

22 Abdurrahmat Fathoni, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, ( Cet. I, Jakarta:Rineka Cipta, 2009), h. 3.

Page 15: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

15

dalam kegiatan pembelajaran atau pimpinan sekolah dan tenaga kependidikan lainnya

dalam pengelolaan sekolah.23

Dengan memahami penyelenggaraan program sekolah dan pengelolaan

sekolah, dapat diketahui bahwa guru dan tenaga kependidikan merupakan komponen

yang sangat penting dalam administrasi sekolah. Sebab, mereka bisa memberikan

sumbangan secara maksimal untuk mencapai tujuan sekolah. Terkait itu, perlu

dipahami bahwa guru, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah tidak dapat terlepas

dari kegiatan administrasi sekolah. Mereka harus mengetahui peranananya masing-

masing sesuai tujuan dan tanggung jawabnya di sekolah yang dilaksanakan secara

profesional. Dengan demikian, para pengelola pendidikan khususnya para kepala

sekolah, lebih mudah dalam menguasai bidang tugas mereka. Selanjutnya, dengan

pengalaman kerja sehari-hari, mereka bisa meningkatkan keterampilan dalam

”mengemudikan” bahtera sekolah yang dipimpinnya.24

Terlaksananya tujuan administrasi tersebut akan memudahkan semua elemen

yang terlibat di dalamnya, baik guru, pengawas, orang tua siswa ataupun walinya,

komite sekolah, dinas pendidikan terkait, maupun pihak lain yang ingin mengetahui

profil lengkap sekolah. Dari sanalah, dukungan material, spritual, politik, dan moral

akan datang dengan sendirinya.

23 Abdurrahmat Fathoni, Ibid., h. 83.24 Abdurrahmat Fathoni, Ibid.,

Page 16: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

16

2. Tugas Administrasi Sekolah

Administrasi sekolah dapat didekati dengan dua aspek, yakni pendekatan

proses dan tugas. Pendekatan proses meliputi perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan evaluasi. Pendekatan proses merupakan kegiatan yang harus

dilakukan oleh administrator atau kepala sekolah bersama komunitasnya, termasuk

komite sekolah. Sedangkan, pendekatan tugas administrasi sekolah mencakup tugas-

tugas primer yang harus dilakukan di sekolah. Subtansi tugas ini akan optimal jika

dilakukan dengan proses yang di organisasikan secara efektif dan efisien.

Ada enam bidang tugas administrasi yang harus dilaksanakan dengan optimal

adalah sebagai berikut:

1) Bidang Akademik

Bidang akademik mencakup kegiatan-kegiatan berikut:

a) Menyusun program tahunan dan semester.b) Mengatur jadwal pelajaran.c) Mengatur pelaksanaan penyusunan model satuan pembelajaran.d) Menentukan norma kenaikan kelas.e) Menentukan norma penilaianf) Mengatur pelaksanaan evaluasi belajar.g) Meningkatkan perbaikan mengajar.h) Mengatur kegiatan kelas apabila guru tidak hadir.i) Mengatur disiplin dan tata tertib kelas.25

2) Bidang Kesiswaan

Bidang kesiswaan meliputi berbagai kegiatan berikut:

a) Mengatur pelaksanaan penerimaan siswa berdasarkan peraturanpenerimaan siswa baru.

25 Kadim Masaong, Manajemen Berbasis Sekolah, (Cet. III, Malang: Sentra Media, 2011), h.243.

Page 17: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

17

b) Mengelola layanan bimbingan dan konseling.c) Mencatat kehadiran dan ketidakhadiran siswa.d) Mengatur dan mengelola kegiatan ekstrakurikuler.26

3) Bidang Personalia

Bidang personalia mencakup beragam kegiatan berikut:

a) Mengatur pembangian tugas guru.b) Mengajukan kenaikan pangkat, gaji, dan mutasi guru.c) Mengatur program kesejahteraan guru.d) Mencatat kehadiran dan ketidakhadiran guru.e) Mencatat masalah dan keluhan guru.27

4) Bidang Keuangan

Bidang keuangan meliputi kegiatan-kegiatan berikut:

a) Menyiapkan rencana anggaran dan belanja sekolah.b) Mencari sumber dana untuk kegiatan sekolah.c) Mengalokasikan dana untuk kegiatan sekolah.d) Mempertanggungjawabkan keuangan sesuai dengan peraturan yang

berlaku.28

5) Bidang sarana dan prasarana

Bidang sarana dan prasarana mencakup berbagai kegiatan berikut:

a) Penyediaan dan seleksi buku pegangan guru.b) Layanan perpustakaan dan laboratorium.c) Penggunaan alat peraga.d) Kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah.e) Keindahan dan kebersihan kelas.f) Perbaikan kelengkapan kelas.29

6) Bidang Hubungan Masyarakat

Bidang Hubungan Masyarakat meliputi kegiatan-kegiatan berikut:

26 Ibid., h. 245.27 Ibid., h. 247.28 Ibid., h. 248.29 Ibid., h. 250.

Page 18: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

18

a) Kerja sama sekolah dengan orang tua siswa.b) Kerja sama sekolah dengan komite.c) Kerja sama sekolah dengan lembaga-lembaga terkait.d) Kerja sama sekolah dengan masyarakat sekitar.30

Keenam bidang tersebut di atas menyatu dalam satu kesatuan yang tidak bisa

dipisahkan menuju terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan produktif. Masing-

masing bidang harus belajar keras untuk memahami bidangnya secara teoritis dan

praktis, tidak malu bertanya dan belajar kepada orang yang lebih mahir, serta mencari

terobosan pemikiran progresif. Dari sanalah, keenam bidang tersebut menjadi fondasi

kokoh bagi kesuksesan lembaga.

3. Unsur Administrasi Sekolah

Menurut Suryosubroto Ada delapan unsur dalam administrasi yang terkait

satu sama lain untuk mencapai tujuan yang disepakati adalah sebagai berikut:

1) Organisasi, organisasi melibatkan suatu kegiatan mengelompokkan danmenyusun kerangka kerja sekaligus jalinan hubungan kerja sama di antarapara pekerja dalam suatu wadah bagi segenap usaha mencapai tujuan tertentu.

2) Manajemen, manajemen berhubungan dengan kegiatan yang berfungsimerencanakan, mengorganisasikan, membina, membimbing, menggerakkan,dan mengawali sekolompok orang, serta mengerahkan segenap fasilitas kerjaagar tujuan usaha kerja sama yang telah ditentukan dapat tercapai denganbaik.

3) Komunikasi, komunikasi merupakan kegiatan menyampaikan berittasekaligus pemberian ide dan gagasan dari seseorang kepada oorang lain, yangbersifat timbal balik antara pimpinan dengan pimpinan serta pimpinan denganbawahan, baik secara formal maupun nonformal, untuk mewujudkan usahakerja sama.

4) Informasi, informasi terkait erat dengan kegiatan menghimpun, mencatat,mengolah, menggandakan, menyebarkan, dan menyimpan berbagaiketerangan objektif yang diperlukan dalam usaha kerja sama.

5) Personalia, personalia berhubungan dengan kegiatan mengatur dan menguruspenggunaan tenaga kerja yang diperlukan dalam usaha kerja sama.

30 Ibid., h. 251.

Page 19: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

19

6) Keuangan, keuangan melibatkan kegiatan mengatur dan mengolahpenggunaan segi pembiyaan sekaligus pertanggungjawaban keuangan dalamusaha kerja sama.

7) Perbekalan, perbekalan terkait dengan kegiatan merencanakan, mengurus danmengatur penggunaan peralatan keperluan kerja dalam usaha kerja sama.Mengurus perbekalan dinilai penting agar tidak menimbulkan pemborosan.

8) Hubungan masyarakat, humas berkaitan dengan kegiatan menciptakanhubungan dan dukungan yang baik dari lingkungan masyarakat sekitarnyaterhadap usaha kerja sama perusahaan.31

Berangkat dari teori diatas dapat simpulkan bahwa unsur-unsur administrasi

sangat penting didalam sebuah organisasi atau sebuah lembaga karena dengan unsur

tersebut apa yang menjadi suatu tujuan bisa tercapai dengan baik.

4. Prinsip Administrasi Sekolah

Administrasi sekolah akan berjalan dengan efektif dan produktif jika

mengikuti prinsip-prinsip pendidikan. Adapun prinsip tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Efisiensi

Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan

benar. Ini merupakan konsep matematik, atau merupakan perhitungan ratio antara

keluaran (output) dan masukan (input). Tenaga administrasi akan berhasil dalam

tugasnya bila menggunakan semua sumber, tenaga, dan fasilitas yang ada secara

efisien.32

31 Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, (Cet. II, Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.139.

32 Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, (Cet. XVIII, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2003), h.7.

Page 20: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

20

b. Pengelolaan

Pengelolaan merupakan suatu proses yang mana manajer sebagai pencipta,

mengarahkan, memelihara dan melaksanakan tujuan organisasi melalui organisasi

dan kerja sama dari usaha manusia. Administrator adalah manajer yang bekerja

dengan langkah-langkah manajemen yang baik, yaitu merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengontrol. Dengan demikian, target yang

dituju dapat dicapai dengan baik. Perencanaan berpijak pada visi dan misi yang jelas,

sehingga program-program yang dijadwalkan dibuat secara hierarkis atau sistematis

dan mendahulukan skala prioritas, sebagaimana mengatur dan menjadwalkan

program jangka panjang, menengah, dan jangka pendek.33

c. Memprioritaskan tugas pengelolaan

Administrator bertanggung jawab dan berpegang pada amanah untuk

mengutamakan tugasnya dibandingkan dengan tugas-tugas lain yang bukan

merupakan tugas utamanya. Pelaksanaan tugas tidak didasarkan pada pesan sponsor,

melainkan skala prioritas. Apabila prinsip ini dilanggar, prinsip efisiensi akan

terabaikan, bahkan hanya memboroskan biaya.34

Pelaksanaan yang diluar tanggung jawab administrator hanya akan

mempersulit terlaksananya seluruh tugas administratif, yang ujung-ujungnya

berakibat tugas pengelolaan tidak terkontrol dengan baik dan benar.

33 Brantas, Dasar-Dasar Manajemen, (Cet. II, Bandung: Alfabeta, 2009), h. 7.34 Didit Darmawan, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi, (Cet. I, Surabaya: Press Media

Utama, 2013), h. 98.

Page 21: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

21

d. Kepemimpinan yang efektif

Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk menggerakkan, mengarahkan

dan mempengaruhi anggota organisasi sebagai upaya untuk mencapai tujuan

organisasi sebagai wujud kepemimpinannya.35 Kepemimpinan adalah suatu kekuatan

penting dalam rangka pengelolaan, oleh sebab itu kemampuan memimpin secara

efektif merupakan kunci keberhasilan organisasi. Administrator adalah seorang

pemimpin yang memiliki kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, tidak bertele-

tele dan menghemat waktu, sekaligus tegas, tuntas, dan berkualitas. Dengan

demikian, seorang pemimpin wajib mengembangkan hubungan baik dengan semua

bawahannya sekaligus cerdas dalam merealisasikan human relationship.36

Untuk dapat menjadi pemimpin yang efektif diperlukan adanya lima

ketrampilan administrasi dan kompetensi sebagai berikut:

1. Ketarmpilan teknis meliputi pengetahuan khusus dan keahlian khusus padasuatu suatu kegiatan khusus yang berkaitan dengan fasilitas yaitu dalam carapenggunaan alat dan tehnik pelaksanaan kegiatan.

2. Keterampilan hubungan manusia, berkaitan dengan kerja sama dengan oranglain. Kemampuan untuk memberikan bantuan dan bekerja sama dengan oranglain, maupun kelompok untuk mencapai tujuan oragnisasi (sekolah yang lebihefesien dan efektif).

3. Keterampilan membuat konsep (konsepsional), kemampuan untukmerangkum menjadi satu dalam bentuk gagasan atau ide-ide melihatorganisasi sebagai suatu keseluruhan situasi yang relevan dengan organisasiitu.

4. Keterampilan pendidikan dan pengajaran, meliputi penguasaan pengetahuantentang belajar-mengajar.

35 Wahyudi, Manajemen Konflik dalam Organisasi, (Cet. III, Bandung: Alfabeta, 2008),h.118.

36 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h.4.

Page 22: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

22

5. Keterampilan kognitif, meliputi kemampuan dan pengetahuan yang bersifatintelektual.37

e. Kerja Sama

Kerjasama dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang

perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau tujuan bersama.38

Pengembangan kerja sama dilakukan secara sistematis, profesional dan proporsional.

Terkait itu, perlu dipahami bahwa administrator harus memahami jenis pekerjaan

yang diembannya sekaligus mengerti sesuatu yang dikerjakan sebagai tugas dan

keahliannya. Adapun jenis pekerjaan yang bukan merupakan keahliannya dan

menjadi bagian adminisrator yang lain, dibutuhkan kerja sama yang sinergis,

interaktif, dan sesuai target yang hendak dicapai. Kerja sama tersebut berkaitan

dengan hubungan atasan-bawahan, yang fungsinya ialah menjalankan tugas-tugas

vertikal maupun horizontal.39

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kerjasama

(Cooperation) adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok

diantara kedua belah pihak manusia untuk tujuan bersama dan mendapatkan hasil

yang lebih cepat dan lebih baik.

37 Soebagio Atmodiwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Cet. II, Jakarta: Adadizya,2001) h.162-163.

38 http://www.psychologymaniapengertian-kerja-sama.html) di Akses pada tanggal17 Juni 2014.

39 Ibid., h. 165.

Page 23: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

23

C. Kegiatan Keagamaan

1. Pengertian Kegiatan Keagamaan

Kegiatan berasal dari kata “giat” yang mendapat awalan “ke” dan akhiran

“an” berarti aktifitas, usaha dan pekerjaan. Maka kegiatan adalah aktifitas, usaha atau

pekerjaan yang dilakukan seseorang dalam rangka memenuhi kegiatannya.40

Kata keagamaan berasal dari kata dasar agama yang mendapatkan awalan

“ke” dan akhiran “an” yang mengandung arti dan pengertian banyak sekali. Secara

etimologi agama berasal dari kata Sanskrit, kata din dalam bahasa arab dan religi

dalam bahasa Eropa.41

Dari kata Sanskrit agama tersusun dari dua kata, a: tidak ada gam: pergi, jadi

agama tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi turun temurun. Agama memang

mempunyai sifat yang demikian. Ada lagi pendapat yang mengatakan bahwa agama

berarti teks atau kitab suci. Dan agama-agama memang mempunyai kitab suci,

selanjutnya dia katakana bahwa agama berarti tuntutan. Memang agama mengandung

ajaran-ajaran yang menjadi tuntutan hidup bagi penganutnya. Sedangkan kata din

dalam bahasa arab mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, balasan dan

kebiasaan. Dan religi dalam bahasa latin, menurut pendapat asalnya adalah relegere

yang mengandung arti mengumpulkan, membaca.42

40 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 1998), h.10.

41 Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspek, (Jakarta: UI Press, 1985), h. 9.42 Ibid., h. 197.

Page 24: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

24

Keagamaan adalah berasal dari kata agama yang merupakan segenap

kepercayaan (kepada tuhan) dengan segala kewajiban yang berkaitan dengan

kepercayaan tersebut.43 Agama memang merupakan kumpulan cara-cara mengabdi

kepada tuhan. Ini terkumpul dalam kitab suci yang harus dibaca. Dan menurut

pendapat lain kata itu berasal dari relegere yang berarti mengikut. Ajaran-ajaran

agama memang mempunyai sifat-sifat mengingat bagi manusia.44 agama yang

merupakan segenap kepercayaan (kepada tuhan) dengan segala kewajiban yang

berkaitan dengan kepercayaan tersebut.45 Sedangkan keagamaan adalah sesuatu yang

berhubungan dengan sistem, prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran

kebaktian dan kewajiban-kewajiban.46

Keagamaan menurut Hamka, diartikan sebagai hasil kepercayaan dalam hati

nurani, yaitu ibadah yang tertib lantaran sudah ada i’tikad lebih dahulu, menurut dan

penuh karena iman.47

Singkatnya Agama (Ad Dien) adalah keyakinan (keimanan) tentang suatu

Dzat Ketuhanan (Ilahiyah) yang pantas untuk menerima ketaatan dan penyembahan

(ibadah). Agama adalah peraturan Ilahi yang mengendalikan orang-orang yang

memiliki akal sehat secara suka rela kepada kebaikan hidup di dunia dan

keberuntungan di akhirat. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah : 48

43 Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan, (Cet. III, Jakarta: Media Grafika, 2008), h. 264.44 Aslant Hadi, Pengantar Filsafat Islam, (Cet. I, Jakarta: Rajawali, 1986), h. 6.45 Abuddin Nata, Loc. Cit., h. 264.46 Aslant Hadi, Op Cit., h. 61.47 Hamka, Tasawuf Modern, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1987), h.75.

Page 25: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

25

(:املائدة)…..

Terjemahnya:Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan

jalan yang terang”. (QS. al-Maidah: 48).48

Dengan memperhatikan definisi yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa

kegiatan keagamaan adalah keseluruhan aktifitas yang bertalian dengan agama yang

ditunjukkan dengan cara mengadakan hubungan dengan-Nya dalam bentuk ibadah.

Dalam arti yang lain bahwa kegiatan keagamaan adalah suatu kegiatan yang berupa

kegiatan-kegiatan agama Islam yang diarahkan untuk menambah wawasan dan

pengetahuan keagamaan serta memberikan keteladanan.

Sedangkan agama menurut terminologi banyak didefinisikan oleh para ahli,

diantaranya:

a. Menurut T.G Frazer, agama adalah menyembah atau menghormati

kekuatan yang lebih agung daripada manusia yang dianggap mengatur

dan menguasai jalannya alam semesta dan jalannya perikehidupan

manusia.49

48 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Diponegoro, 2005), h.115.

49 Abu Ahmadi, Noor Salim, Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam, (Cet. II, Jakarta: BumiAksara, 2010), h. 189.

Page 26: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

26

b. Menurut Prof. K.H.M. Taib Tohir Abdul Muin, agama adalah suatu

peraturan tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai

akal, memegang peraturan tuhan itu dengan kehendaknya sendiri

umtuk mencapai kebaikan hidup dan kebahagiaan kelak diakhirat.50

jadi keagamaan adalah suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang

yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan ketaatannya

terhadap agama atau dengan kata lain sikap keagamaan merupakan

sesuatu keadaan yang ada pada diri seseorang yang mendorong untuk

bertingkah laku yang berkaitan dengan agama.51

c. Elizabet K. Nottingham yang pendapatnya tersebut tampak lebih

menunjukkan pada realitas objektif, yaitu bahwa ia melihat pada

dasarnya agama itu bertujuan mengangkat harkat dan martabat

manusia dengan cara memberikan suasana batin yang nyaman dan

menyejukkan, tapi juga agama terkadang disalahgunakan oleh

penganutnya untuk tujuan-tujuan yang merugikan orang lain.52

d. Harun Nasution, menyimpulkan beberapa definisi agama sebagai

berikut:

a) Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengankekuatanghaib yang harusdipenuhi.

50 Jalaludin dan Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, (Cet. IV, Jakarta: Kalam Mulia,1990), h. 131.

51 Ibid., h. 176.52 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Cet. IV, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h.

12.

Page 27: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

27

b) Pengakuan terhadap adanya kekuatan ghaib yang menguasaimanusia.

c) Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandungpengakuan pada suatu sumber yang berada diluar diri manusiayang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia.

d) Kepercayaan pada suatu kekuatan ghaib yang menimbulkan carahidup tertentu.

e) Suatu sistem tingkah laku (code of conduct) yang berasal darikekuatan ghaib.

f) Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakinibersumber pada suatu kekuatan ghaib.

g) Pemujaan terhadap kekuatan ghaib yang timbul dari perasaanlemah dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yangterdapat dalam alam sekitar manusia.

h) Ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorangRasul.53

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan keagamaan merupakan

aktivitas atau usaha yang berhubungan dengan sistem, prinsip kepercayaan kepada

Tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban.

Unsur-unsur yang terdapat dalam agama adalah sebagai berikut:

a. Keyakinan terhadap adanya kekuatan gaib sebagai tempat minta

tolong.

b. Keyakinan manusia bahwa kesejahteraannya di dunia ini dan hidupnya

di akhirat amat beruntung pada adanya hubungan yang baik dengan

kekuatan gaib.

c. Adanya respons yang bersifat emosional dari manusia yang dapat

mengambil bentuk ibadah.54

53 Abu Ahmadi, Noor Salim., Loc. Cit., h. 162.54 Abu Ahmadi, Noor Salim., Loc. Cit.,

Page 28: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

28

2. Macam-Macam Kegiatan Keagamaan

Banyak macam-macam kegiatan keagamaan seperti shalat, puasa, mengaji,

dan lembaga organisai keagamaan lainnya. Namun, penulis hanya mengambil

beberapa saja, misalnya:

a. PengajianPengajian adalah suatu kegiatan sekelompok oleh membaca Al-Qur’an,wirid serta tahlil dengan tujuan mendapatkan rahmat dan ridho Allah.Dalam pengajiannya terdapat do’a-do’a untuk dikirimkan kepada ahlikubur agar diampuni dosa-dosanya.

b. Peringatan Hari Besar IslamKegiatan ini merupakan suatu kegiatan tahunan yang dilakukan untukmemperingatkan atau mensyukuri atas datangnya hari tersebut. Kegiatanini biasanya diisi dengan ceramah-ceramah agama yang diberikan olehpenceramah dan acara-acara lainnya. Sedangkan hari besarnya sepertiMaulid Nabi. Isra Mi’raj, I Muharram dan lain sebagainya.

c. Rohis (Rohani Islam)Rohis adalah suatu organisasi yang terdapat di sekolah yang didalamnyamembahas permasalahan agama. Kegiatan rohis biasanya dilaksanakanoleh sekolah. Anggotanya juga berhasil dari kalangan siswi-siswi sekolahtersebut. Lembaga dan kegiatan tersebut diatas merupakan wadah dimanaremaja dapat melakukan dan mengepresiasikan kegiatan keagamaannyaseoptimal mungkin.

d. Pesantren KilatPesantren kilat terdiri dari dua kata yaitu “pesantren” dan “kilat”.Dinamakan pesantren karena sistem dan tata-tata cara yang digunakancenderung menggunakan sistem pesantren yang memiliki ciri khususkeislaman. Sedangkan dinamakan kilat karena waktu yang digunakandalam rangka mengkaji materi keislaman relatif singkat.Pesantren kilat dalam pelaksanaannya mempunyai tujuan untuk:1) Memperdalam, memantapkan dan meningkatkan penghayatan ajaran

agama Islam, khususnya tentang keimanan, ibadah dan akhlak, tarikh,al-Qur'an dan hadits.

2) Menerapkan dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupansehari-hari dalam rangka membentuk mental spiritual yang tanggung,memiliki kepribadian yang kokoh dan mampu menghadapi tantangan-

Page 29: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

29

tantangan negatif yang datang dari dirinya sendiri maupun dari luardirinya.55

3. Tujuan Kegiatan Keagamaan

Kegiatan keagamaan mempunyai tujuan antara lain:

a. Membina dan membangun hubungan yang teratur dan serasi antaramanusia dengan Allah SWT, manusia dengan sesamanya, manusiadengan lingkungannya, dalam rangka membina masyarakat yangbertakwa kepada Allah.

b. Memberikan inspirasi, motivasi dan stimulasi agar potensi remaja dapatberkembangan dan diaktifkan secara maksimal.

c. Menambah ilmu pengetahuan agamad. Menjalin silaturrahmi.56

Tujuan dilaksanakannya kegiatan ekstrakurikuler keagamaan Departemen

Pendidikan Nasional sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 0461/U/I/ 1996 dan Surat keputusan Direktur Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah No. 226/C/Kep/0/1992 adalah untuk memperdalam

pengetahuan siswa mengenai materi yang diperoleh di kelas, mengenal hubungan

antar mata pelajaran dengan keimanan dan ketaqwaan, menyalurkan bakat dan minat

siswa, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Sebagian disebutkan

dalam Al-Qur’an tentang anjuran kepada kita agar selalu menyeru kepada yang

ma’ruf dan mencegah pada yang mungkar.57 Seperti dalam firman Allah surat Ali

Imran: 104.

55Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Cet. II,Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h.132.

56 Ibid.,h. 153.57 Ibid.,

Page 30: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

30

Terjemahnya:

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yangmenyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'rufdan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yangberuntung.58

Mengetahui begitu pentingnya tujuan PAI yang harus dicapai, maka jika guru

agama hanya mengandalkan pada kegiatan proses belajar mengajar saja tidak

sempurna, tujuan pendidikan agama itu setelah dipelajari dan dipahami maka perlu

dan diamalkan dalam segala kehidupan. Disinilah fungsi dari kegiatan keagamaan,

yang bertujuan untuk memberikan kesempatan pada siswa-siswi untuk memperoleh

pengalaman dalam menjalankan apa-apa yang diperintahkan oleh agama Islam,

terutama hal-hal yang berkaitan dengan rukun Islam. Untuk selanjutnya menjadi

kebiasaan siswa untuk selalu mengamalkan ajaran agama Islam.

4. Fungsi Kegiatan Keagamaan

Secara ideal pendidikan Islam berfungsi “menyediakan sumber daya manusia

yang berkualitas tinggi, baik penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi

maupun dalam hal sikap moral, dan penghayatan serta pengamalan ajaran agama.

Sedikitnya pendidikan Islam secara ideal berfungsi membimbing, menyulap anak

58 Departemen Agama RI, Al-Jumanatul ‘Ali Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung:Jumanatul Ali Art (J-ART) 2005), h. 64.

Page 31: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

31

didik yang berilmu, berteknologi, berketrampilan tinggi dan sekaligus beriman dan

beramal saleh.59

59 Azumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisionalis dan Modernis Menuju Milinium Baru,Depdiknas, Jakarta, 2003, h. 57.

Page 32: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

32

D. Kerangka Pikir

Kompetensi Tenaga Administrasi

Kompetensi Kepribadian Kompetensi ManajerialKompetensi Teknis

Kompetensi Sosial

1. Kompetensi memilikiintegritas dan akhlak mulia,etos kerja.

2. Pengendalian diri3. Percaya diri4. Fleksibilitas5. Ketelitian6. Kedisiplinan7. kreatif dan inovasi, serta

tanggung jawab.

1. Kompetensi untuk bekerjadalam tim.

2. Pelayanan prima.3. Kesadaran berorganisasi4. Berkomunikasi efektif.5. Membangun hubungan kerja

1. Kompetensi untukmelaksanakan administrasikepegawaian.

2. Keuangan3. Sarana dan prasarana4. Hubungan sekolah dan

masyarakat5. Persuratan dan pengarsipan.6. Administrasi kesiswaan.7. Asministrasi kurikulum8. Asministrasi layanan khusus.9. Serta penerapan teknologi

dan komunikasi (TIK).

1. Kompetensi untuk mendukung pengelolaanstandar nasional pendidikan.

2. Menyusun program dan laporan kerja,mengorganisasikan staf.

3. Mengambil keputusan.4. Menciptakan iklim kerja yang kondusif.5. Mongoptimalkan pemanfaatan sumber daya6. Membina staf.7. Megelola konflik, serta menyusun laporan

Page 33: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

33

E. Kajian Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan beberapa kajian penulis terhadap penelitian terdahulu yang

membahas peran kompetensi tenaga administrasi dalam menunjang kegiatan

keagamaan. Sejauh pemahan penulis terhadap penelitian ini sebelumnya belum

pernah diteliti. Tapi beberapa penelitian yang mirip dengan penelitian penulis adalah

penelitian yang dilakukan oleh:

1. Wijayanto yang berjudul Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru PAI

Dalam Mangembangkan Kegiatan Pembelajaran di SMAN Kutuwinangun

Kabumen, Tahun 2007.

2. Isniati yang berjudul Kompetensi Pedagogik Guru PAI Dalam Proses

Pembelajaran di SDIT Lukman Al-Hakim Yogyakarta, Tahun 2007.

3. Tatik Isbandiyah yang berjudul Profesionalisme Guru dan Aplikasinya dalam

Pengajaran PAI di SLTP 2 Purwosari Kediri, Tahun 2005.

Berdasarkan kajian terhadap tiga karya peneltian tersebut di atas, penelitian

ini berusaha untuk menempatkan posisi yang berbeda dengan penelitian-penelitian

sebelumnya. Dari ketiga hasil penelitian tersebut belum ada yang membahas secara

komprehensif mengenai kompetensi tenaga administrasi dalam menunjang kegiatan

keagamaan yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial

dan kompetensi profesional. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji masalah-

masalah yang belum di kaji pada penelitian-penelitian sebelumnya dengan

memfokuskan pada kompetensi (kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

kompetensi teknis dan kompetensi manajerial) di Madrasah Aliyah Muhammadiyah

Page 34: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

34

Kota Gorontalo. bahwa penelitian yang akan dilakukan penulis memiliki perbedaan

dengan hasil penelitian diatas. Penelitian ini lebih menyoroti tentang kompetensi

tenaga administrasi dalam menunjang kegiatan keagamaan di Madrasah Aliyah

Muhammdiyah Kota Gorontalo.

Page 35: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif

(fenomenologis). Pendekatan fenomenologis adalah pendekatan yang berasumsi pada

pengalaman dan penafsiran yang meliputi objek, orang, situasi, dan peristiwa dan

tidak memiliki pengertian sendiri.60 Hal ini dilakukan karena pendekatan ini

memungkinkan bagi penulis untuk berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-

kaitannya dalam situasi-situasi tertentu serta keadaan suatu objek yang akan diteliti.

Pada sisi lain pendekatan fenomenologis juga memberikan pengertian secara

interpretatif terhadap pemahaman manusia, dan penulis berusaha untuk masuk

kedalam dunia konseptual para subjek yang ditelitinya sehingga penulis mengerti apa

dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan disekitar peristiwa dalam

kehidupannya sehari-hari.

Penelitian fenomenologis juga memberikan gambaran tentang fakta-fakta

yang terjadi dilapangan serta keterkaitannya dengan suatu situasi yang penulis anggap

perlu diteliti.

60 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kua!itatif, (Cet.-29: Bandung: Remaja RosdaKarya. 2011), h. 19.

34

Page 36: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

36

2. Jenis penelitian

Dalam penelitian ini digunakan jenis atau bentuk penelitian diskriptif

(pemaparan) hal ini didasarkan pada usaha penelitian untuk mendiskripsikan dan

menginterprestasi apa yang sedang berlangsung atau terjadi mengenai kondisi yang

sedang berlangsung atau terjadi mengenai Kompetensi Tenaga Administrasi Dalam

Menunjang Kegiatan Keagamaan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota

Gorontalo.

B. Kehadiran Peneliti

Pada penelitian ini, penulis bertindak sebagai instrument kunci yang berperan

langsung beradaftasi dengan kondisi yang ada dilapangan untuk kepentingan

penelitian dimaksud. Kehadiran peneliti disini sebagai pengamat, partisipan. Artinya,

peneliti terjun langsung untuk mengumpulkan data, sehingga data yang dikumpulkan

benar – benar akurat, autentik sesuai dengan kebutuhan peneliti.

C. Lokasi Penelitian

Didalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian di Madrasah

Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo:

Adapun yang mejadi alasan penulis mengambil tempat ini adalah:

1. Lokasi penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian, serta sangat relevan

dalam mengungkapkan permasalahan sehubungan dengan rencana

penelitian yang disusun.

Page 37: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

37

2. Objek penelitian dapat memberikan keterangan dan data yang diperlukan

peneliti dari permasalahan yang ada.

3. Objek penelitian ini cukup refresentatif, karena masalahanya bersifat

universal.

4. Dengan pertimbangan biaya, tenaga dan waktu yang ada, penulis cukup

mampu untuk menelitinya.

5. Memberi gambaran tentang masalah yang akan diteliti.

6. Tempatnya cukup strategis bagi penulis bisa menjangkau tanpa harus

mengeluarkan biaya.

D. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber penelitian adalah tempat memperoleh

keterangan atau sumber data.61 Data yang dikumpulkan guna mendukung penelitian

ini adalah data – data yang benar – benar diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya

keabsahannya. Yaitu berupa data primer serta sekunder yang dapat penulis uraikan

sebagai berikut :

1. Data primer adalah data yang diperoleh dengan pengamatan dan

wawancara langsung antara peneliti dengan pihak–pihak yang

berkompoten dengan masalah yang dibahas yaitu kepala sekolah, Kepala

tenaga administrasi dan Staf Tenaga Administrasi.

61 Tatang Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: Rajawali, 1996), h. 93.

Page 38: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

38

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber – sumber tertulis

yang ada kaitannya dengan masalah yang di teliti.

E. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, dimana peneliti

menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Untuk lebih jelasnya dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. Wawancara, yaitu pengumpulan data melalui dialog secara langsung

dengan objek (informan) yang dapat memberikan data maupun informasi

yang penulis butuhkan.

Menurut Esterberg wawancara merupakan suatu pertemuan dua oranguntuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab,sehingga dapatdikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.62

2. Observasi, yaitu peneliti melihat kejadian, gerak atau suatu proses. Oleh

karena itu penelitian dengan menggunakan metode ini tidak hanya sekedar

mencatat, tetapi melihat langsung kejadian yang benar – benar terjadi

sesuai dengan masalah yang menjadi penelitian penulis.

3. Dokumentasi, yaitu penulis mengambil sejumlah data pendukung dalam

penelitian berupa dokumen – dokumen yang ada hubungannya dengan

permasalahan yang dalam hal ini penulis lebih tekankan pada data yang

sifatnya tertulis.63

62 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, (Cet. I, Bandung:Alfabeta, 2009), h.130.

63 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Cet. VII, Bandung: Alfabeta, 2012), h. 62.

Page 39: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

39

F. Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen menyatakan analisi data adalah proses pencarian

dan pengaturan secara sistematik hasil wawancara, catatan-catatan, dan bahan-bahan

yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang

dikumpulkan dan memungkinkan menyajikan apa yang ditemukan.64 Selanjutnya dari

data lapangan yang terkumpul, penulis mengkonfirmasikan analisisnya dengan data

pustaka, sehingga tujuan untuk menguji dan memverifikasikan atau bahkan

menemukan teori baru dapat tercapai. Untuk maksud tersebut penulis menggunakan

beberapa metode yang ditempuh dalam pengolahan dan analisis data, sebagai berikut:

Dalam menganalisa data penulis menggunakan display data melalui 3 alur

kegiatan:

1. Reduksi data, yakni dimana penulis memaparkan data dalam kata atau

kalimat sesuai dengan fakta yang diperoleh.

2. Penyajian data, hal ini berupa penulis menggunakan sumber data yang

ada dalam penelitian.

3. Penarikan kesimpulan, yaitu data-data yang diperoleh penulis

membanding- bandingkan untuk memperoleh suatu kesimpulan.65

64 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Cet. I, Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 210.65 Nanan Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Cet. III, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007), h. 72.

Page 40: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

40

G. Pengecekan Keabsahan Data

Tehnik pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan triangulasi yaitu

“Tehnik pemeriksaan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang diproses”

Adapun triangulasi yang ditetapkan adalah :

1. Triangulasi sumber; dilakukan dengan membandingkan data yang diperoleh

dari sumber data yang satu dengan sumber data yang lain yakni antara

kepala sekolah, kepala tenaga administrasi dan staf tenaga administrasi di

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo.

2. Triangulasi teknik; dilakukan dengan membandingkan data yang diperoleh

melalui observasi dengan data yang diperoleh lewat wawancara.

H. Tahap -tahap Penelitian

Secara umum, tahap-tahap penelitian yang di tempuh penulis dalam penulisan

skripsi ini adalah :

Dalam penelitian kualitatif secara umum dapat dibagi dalam empat tahap

yaitu, tahap pra lapangan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data dan tahap

penulisan laporan.

Menurut Lexy J. Moleong Terdapat enam kegiatan yang harus dijalani atau

dilalui dalam penelitian pra lapangan , yaitu:

Page 41: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

41

1. Menyusun rencana penelitian. Sebelum mengadakan penelitian penulis

merancang pokok-pokok pikiran yang menjadi dasar penulis dalam

mengadakan penelitian tersebut.

2. Memilih lapangan penelitian. Kegiatan ini mengharuskan peneliti untuk

mengamati langsung atau menjejaki kondisi lapangan apakah pokok-pokok

pikiran atau fokus permasalahan yang penulis anggap relevan dengan

kenyataan dilapangan.

3. Mengurus perizinan. Untuk memudahkan proses penelitian dan untuk

meminimalisir kendala-kendala di lapangan ketika pengumpulan data maka

sebelum terjun ke lapangan, setiap peneliti harus memiliki surat izin dari

pemerintah maupun instansi terkait atau yang dianggap memiliki wewenang

dengan fokus penelitian.

4. Menjejaki dan menilai keadaan lapangan, atau dikenal dengan orientasi

lapangan ini, ini merupakan kelanjutan dari tahap memilih lokasi penelitian.

Pada aktivitas ini lebih meningkat pada pengenalan penulis terhadap

lingkungan sosial budaya, fisik dan keadaan alam. Hal penting agar penulis

dapat mempersiapkan diri baik mental maupun fisik. Bahkan sangat perlu

penelitian mengadakan persentuhan atau interaksi awal dengan obyek

penelitian.

5. Memilih dan memanfaatkan informan. Dalam pengumpulan data, informan

atau pemberi informasi sangat dibutuhkan karena mereka diharapkan dapat

Page 42: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

42

menjelaskan situasi atau kondisi latar penelitian. Sehingga data yang

dibutuhkan secara teliti dan segera dikumpulkan.

6. Menyiapkan perlengkapan penelitian. Peneliti sejauh mungkin sudah

mempersiapkan perlengkapan penelitian baik fisik maupun kesiapan mental

penulis sendiri sebelum terjun langsung ke lapangan penelitian.66

66 http://daraadilasandy.wordpress.com/2011/05/27/tahap-tahap-penelitian/ diakses padatanggal 10 Novenber 2013.

Page 43: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

43

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Kondisi Obyek Penelitian

1. Sejarah Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

Sejarah berdirinya pada tahun 1948 Muhammadiyah Kota Gorontalo

mendirikan sebuah sekolah menengah yang diberi nama S.M.M dengan para

pendirinya Bapak Hasan Tahir, Bapak, SS NAPU, Bapak Husain Akaseh, Bapak

Yusuf Abas, Hal ini didasari oleh Muhammadiyah Bahwa Kota Gorontalo merupakan

pusat pendidikan islam yang meliputi sulawesi utara kemudian pada tahun 1951 nama

S.M.M dirubah menjadi SMP Muhammadiyah Pada tahun 1953 adalah inisiatif

membagi sekolah menjadi 2 bagian yakni SMP Muhammadiyah (Jurusan Umum) dan

PGA Muhammadiyah (Jurusan Agama). Inilah yang menjadi Madrasah Aliyah

Muhammadiyah pada tahun 1960 berdiri pula kelanjutan PGAA Muhammadiyah

yang merupakan kelanjutan PGAP dengan lama belajarnya 2 tahun, pimpinan

sekolahnya pada waktu itu adalah Ari Monoarfa.

Pada tahun 1965 Departemen Agana tidak membenarkan lagi adanya P.G.A

dan P.G.A.A tetapi dilebur menjadi P.G.A 6 Tahun, pada tahun 1975 adanya SKB

tiga Menteri yang tidak membenarkan lagi adanya P.G.A Swasta maka P.G.A 6

Tahun mengikuti pula ketentuan ini sehingga pada tahun 1979 P.G.A

Muhammadiyah Kelas I sampai dengan Kelas III menjadi Madrasah Tsanawiyah

Muhammadiyah dan P.G.A Muhammadiyah Kelas IV sampai dengan Kelas VI

42

Page 44: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

44

menjadi Madrasah Aliyah Muhammadiyah, sampai dengan saat ini terjadi pemisahan

yakni Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah dipimpin Abu Bakar Ishak, BA.

Demikian sejarah singkat dari Madrasah Aliyah Mihammadiyah Kota

Gorontalo serta kondisi geografisnya. Berikut akan diuraikan struktur organisasi

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gorontalo, sebagai berikut :

2. Struktur Organisasi.

STRUKTUR ORGANISASIMADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH GORONTALO TAHUN 2014

Sumber Data : Profil Madrasah Aliyah. Muhammadiyah Tahun 2014.

Dalam hal kepemimpinan, menjadi sebuah keniscayaan sebagai konsekwensi

logis dari perputaran waktu bahwa dinamika menuntut adanya perubahan-perubahan

periodesasi. Demikian halnya pada Madrasah Aliyah Muhamadiyah Kota Gorontalo,

Kepala SekolahKomiteSekolah

KepalaTU

Waka Ur Kesiswaan Waka Ur. Kurikulum Waka Ur. Saspras Waka Ur. Hubmas

BP / BK Wali Kelas Seksi-Seksi

Guru

Siswa

Page 45: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

45

telah terjadi pergantian kepemimpinan kepala madrasah sebagaimana dapat di amati

pada tabel berikut:

Tabel 1.1Periodesasi Kepemimpinan di Madrasah Aliyah Kota Gorontalo

Sejak Tahun 1951 s.d 2014.No Nama Masa Jabatan Ket

123456789101112

Madina AbdullahAri MonoarfaAbas MahmudAR. HiodaAhmad MadunganiThalib HusnanUmi WalangadiAbd. Rahman MahmudAR. HiodaMarwan Hioda, BAHasna Domili, BARommy Bau, S.Ag. M.Pd.I

1951 – 19581959 – 19601961 – 1962

19631963 – 19641964 – 19651965 – 19661967 – 19691970 – 19731973 – 20971998 – 2006

2007 – Sekarang

Sumber Data : Profil Madrasah Aliyah. Muhammadiyah Tahun 2014.

Sekolah ini telah berstatus terdaftar pada Departemen Agama lengkap dengan

Nomor Statistik Madrasah masing-masing: Piagam Nomor: 04/MA/SU/80, Piagam

Nomor: D/Wr/MA/0005/93.

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo lahir atas permintaan dan

persetujuan masyarakat, tokoh agama, kaum konglomerat dan perintah dengan tujuan

membantu dan mempermudah masyarakat yang anaknya lulusan MTs/SLTP untuk

melanjutkan ke madrasah lanjutan menengah atas, dan tidak sanggup melanjutkan ke

luar Kota Gorontalo disebabkan kurangnya dukungan ekonomi.

Page 46: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

46

Alasan yang paling mendasar melatarbelakangi pendirian Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Kota Gorontalo di antaranya sebagai upaya menghidupkan syiar

islam di Kota Gorontalo dengan dukungan organisasi islam Muhammadiyah sehingga

kecenderungan masyarakat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya pada

madrasah cukup tinggi dengan harapan mereka merupakan kader penerus perjuangan

orang tua terutama di bidang agama yang pada gilirannya diharapkan mampu

berperan sebagai perjuangan pembangunan bangsa dan agama secara selaras, serasi

dan seimbang. Dengan latar belakang inilah, maka masyarakat Kota Gorontalo yang

dipelopori oleh tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat mengupayakan didirikan

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo.

Bila diperhatikan proses berdirinya Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota

Gorontalo tampak mengalami pasang surut karena diperhadapkan pada kendala dan

tantangan baik dari sisi pengembangan sumber daya manusia maupun pengembangan

sarana dan prasarana pendidikan. Kendati demikian tidak menyurutkan niat dan

langkah para pendiri maupun penerus di lembaga pendidikan ini. Hal ini disebabkan

karena kuatnya motivasi masyarakat di satu sisi dan disisi lain besarnya perhatian

tokoh-tokoh Muhammadiyah maupun masyarakat serta pemerintah. Meskipun pada

awal dimuka madrasah ini hanya memiliki 3 orang guru selaku penanggung jawab

dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan sarana yang belum memadai.

Setelah secara resmi berdiri Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota

Gorontalo, maka dimulailah dengan periode pembinaan. Pembinaan ini mempunyai

corak tersendiri yang berbeda dengan periode perintisan. Upaya pembinaan Madrasah

Page 47: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

47

Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo meliputi pembinaan organisasi dan

pembinaan teknis edukasi. Pembinaan intern dilaksanakan oleh kepala madrasah

secara periodic melalui pembinaan staf secara teratur setiap bulan minimal satu kali

dan supervise kelas. Pembinaan ekstern dilaksanakan oleh penilik Agama Kecamatan

setiap triwulan di samping mengikutsertakan staf edukasi dalam penataran bidang

studi tertentu sesuai program pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama maupun

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan upaya pembinaan organisasi maupun

teknis edukasi tersebut, maka pelaksanaan kegiatan pembinaan pada Madrasah

Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo dapat berjalan dengan lancar.

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo adalah salah satu dari

sekian banyak lembaga penyelenggara dan pelaksana pendidikan, yang memiliki cirri

khas khusus yaitu Pendidikan Agama Islam. Berbicara tentang pendidikan islam

maka tidak lepas dari tujuan utama risalah islamiyah itu sendiri, yaitu pencapaian

hidup sejarah bahagiah hakiki dunia dan akhirat. Untuk itu, Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Kota Gorontalo menetapkan visi, misi yang diharapkan dapat

mengarah kepada pencapaian hidup tersebut.

Kondisi non fisik yang daoat disimak dan dirasakan di Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Kota Gorontalo adalah jiwa dan semangat penerima perubahan

menuju kepada kebaikan. Sikap demikian memudahkan untuk membentuk

lingkungan belajar yang kondusif untuk berkembang. Mentalitas warga Madrasah

Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo mudah dikendalikan dan dikondisikan asal

tidak lepas dari bimbingan islamiah.

Page 48: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

48

3. Visi dan Misi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

a. Visi

Menciptakan Output yang inovatif dan kompetitip yang berwawasan

Imtaq dan Iptek

b. Misi

1. Menciptakan SDM yang bertanggung jawab dan profesional dan

beraklahk karimah.

2. Memperkokoh pengelolaan sistem pendidikan secara internal yang

bernuansa Islam dengan ditunjang oleh imtaq dan iptek.

3. Menyiapkan tenaga pengajar yang profesional dibidangnya serta berjiwa

pengabdian dan keiklasan yang tinggi.

4. Menyiapkan fasilitas yang menunjang terselenggaranya proses pendidikan

yang kondusif (Lab. Komputer dan pengadaan Multi Media).

5. Menyiapkan peserta didik menjadi tenaga terampil melalui pendidikan

berbasis komptensi.

6. Memberdayakan guru dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan

tekhnologi serta seni melalui pelatihan

7. Menyelenggarakan kegiatan keagamaan secara kontinyu dan kompetitip,

seperti tablik siswa dengan metode sistem kader, pelatihan dan praktek

keagamaan lainnya.

Page 49: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

49

4. Keadaan Guru

Selanjutnya dapat digambarkan tentang kondisi guru di Madrasah Aliyah.

Muhammadiyah Gorontalo.

Tabel 1.2Keadaan Guru

Madrasah Aliyah Kota Gorontalo Muhammadiyah Tahun 2014No Nama Jabatan Status Pendidikan Terkahir Ket1 Romy Bau, S.Ag, M.Pd.I Kepala

MadrasahGT S2. Pend. Islam

2 Dra. Hj. Riyanti Maku Guru GT S1. Tarbiyah IAIN

3 Dra. Asma Katili Guru GT S1 .PAI IAIN4 Dra. Erna Hiola Guru GT S1. E.KUM.FKIP5 Hj. Asni Doda, S.Pd Guru GT S1. MIPA FKIP6 Erni Giu, S.Pd Guru GT S1. MIPA FKIP7 Nurlaila Helingo, S.Pd Guru GT S1. MIPA FKIP8 Erna Yusuf, S.Pd Guru GT S1. MIPA FKIP9 Herlina Ohi, S.Ag Guru GT S1 .PAI IAIN

10 Noho H. Musa, S.Ag Guru GT S1 .PAI IAIN11 Sabarruddin, S.Pd, M.Pd.Mat Guru GT S2. MATEMATIKA12 Fitri Salilama, S.Ag Guru GT S1 .PAI IAIN13 Bahri M. Ndeo, S.Ag Guru GT S1 .PAI IAIN14 Drs. Usman Bobihu Guru GT S1. BHs. INDONESIA15 Djafrin Hamzah, S.Pd.I, M.Pd.I Guru GTT S2. PEND. ISLAM16 Kasmad Arsad, S.Kom Guru GTT S1. KOMPUTER17 Wisri Tudo, S.Pd Guru GTT S1. EKONOMI, UNG18 Suharti Arsyad, S.Ag Guru GTT S1. USHULUDIN IAIN19 Ramang Kude, S.Pd Guru GTT S1. PENJASKES20 Mahani Zubaidi, S.Ag, M.Pd.I Guru GTT S2. PAI21 Hastin Tonote, S.Kom Guru GTT SI. KOMPUTER22 Irfan I. Koba, S.Pd Guru GTT S1. PENJASKES23 Syamsul Arif Tombokan Guru GTT BHs. ARAB. SEM.24 Nurain Katili, S.Pd Guru GTT S1. BHs.INGGRIS25 Salahudi Liputo, S.Psi Guru GTT S1. PSIKOLOGI26 Sumarni Kiyai, S.Pd Guru GTT S1. PKN27 Hestuti SB. Iyonu, S,Pd Guru GTT S1. BHs.INGGRIS28 Rohan Hinelo, S.Ag KTU GTT S1.IAIN29 Munifah Bumulo TU PTT SMA30 Kasmat Kono SATPAM - SMA

Sumber Data : Profil Madrasah Aliyah. Muhammadiyah Tahun 2014.

Page 50: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

50

Dilihat dari tabel tersebut tentang keadaan jenis guru di Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Gorontalo, Guru Tetap berjumlah 13 orang, Guru Tidak Tetap 14

orang, pegawai tata usaha berjumlah 2 orang, sedangkan satpam 1 orang. Jadi jumlah

keseluruhan adalah 30 orang.

Dengan demikian rasio antara guru dan siswa kurang lebih satu berbanding

empat (1:4). Satu orang guru menangani 4 orang siswa. Dengan sendirinya dipahami

bahwa rasio yang ada masing menunjukkan kurangnya siswa pada satu sisi serta

jumlah guru yang relatif tinggi pada sisi lainnya.

5. Keadaan Tenaga Administras

Selanjutnya dapat digambarkan tentang keadaan tenaga administrasi di

Madrasah Aliyah. Muhammadiyah Gorontalo.

Tabel 1.3Keadaan Tenaga Administrasi

Madrasah Aliyah Kota Gorontalo Muhammadiyah Tahun 2014No Nama Jabatan Status Pendidikan Terkahir Ket1 Hj.Rohan Hinelo, S.Ag KTU GTT S1.IAIN

2 Munifah Bumulo TU PTT SMA

3 Kasmad Arsad, S.Kom Guru GTT S1. KOMPUTER4 Hastin Tonote, S.Kom Guru GTT SI. KOMPUTER5 Gias Sale, S.Pd TU GTT S1 KOMPUTERSumber Data : Profil Madrasah Aliyah. Muhammadiyah Tahun 2014.

Dilihat dari tabel tersebut tentang keadaan tenaga administrasi di Madrasah

Aliyah Muhammadiyah Gorontalo, yang berpendidikan S1 ada 4 orang, SMA 1

orang. Jadi jumlah keseluruhan adalah 5 orang.

Page 51: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

51

6. Keadaan Siswa

Komponen penting lainnya yang perlu di deskripsikan adalah menyangkut

keadaan siswa. Hal tersebut dipandang urgen, mengingat siswa merupakan subyek

belajar yang diharapkan ke depan menjadi generasi handal yang siap mewarisi dan

melanjutkan peradaban serta mampu membawa misi kemanusiaan. Adapun keadaan

siswa di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gorontalo dapat dilihat pada tabel berikut

ini :

Tabel 1.4Keadaan Siswa

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gorontalo Tahun 2014NO KELAS L P JUMLAH KET.

123456

XaXb

XI IPAXI IPS

XII IPAXII IPS

1194

1214

1416131842

252517305

17

Jumlah 41 67 108Sumber Data : Profil Madrasah Aliyah. Muhammadiyah Tahun 2014

Dilihat dari tabel di atas tentang keadaan siswa di Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Kota Gorontalo didapati bahwa jumlah siswa kelas Xa berjumlah 25

orang dengan rincian laki-laki 11 orang dan perembuan 14 orang, kelas Xb berjumlah

25 orang dengan rincian laki-laki 9 orang dan perempuan 16 orang, XI IPA berjumlah

17 dengan rincian laki-laki 4 orang dan perempuan 13 orang, XI IPS berjumlah 30

orang dengan rincian 12 orang laki-laki dan perempuan 18 orang, XII IPA berjumlah

5 orang dengan rincian laki-laki 1 orang dan perempuan 4 orang, sedangkan XII IPS

Page 52: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

52

berjumlah 17 orang dengan rincian laki-laki 4 orang dan perempuan 2 orang. Adapun

jumlah keseluruhan siswa yang berada di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota

Gorontalo berjumlah 108 orang dengan rincian laki-laki 41 orang dan perempuan 67

orang.

7. Keadaan Sarana Dan Prasarana

Demikian sarana menjadi salah satu media yang sangat menentukan dalam

proses belajar mengajar. Tanpa adanya sarana dan prasarana pendidikan yang baik,

maka dapat dikatakan proses belajar mengajar yang ada didalam kelas maupun diluar

kelas tidak akan dapat dilaksanakan dengan baik atau lebih seimbang pada khususnya

dilembag-lembaga pendidikan informal manapun juga. Dengan adanya sarana dan

prasarana pendidikan yang memadai maka hal ini dapat membantu jalan belajar

mengajar sebagaimana yang ada di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

khususnya.

Berikut ini penulis gambarkan kondisi atau keadaan sarana dan prasarana

yang ada di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo:

Page 53: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

53

Tabel 1.5Keadaan Sarana Dan Prasarana

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo Tahun 2014JENIS FASILITAS SEKOLAH

No Jenis Fasilitas Jmlh. YangAda

Kondisi FasilitasBaik Rusak

RinganRusak Berat

1.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.1112.1314.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.

Meja SiswaKursi SiswaMeja GiroKursi GuruKursi TamuLemariComputerPrintMeja ComputerKursi ComputerMesin TikTelephoneKipas AnginDispenserTelevisiWirlesRuang KelasRuang PerpustakaanRuang KeterampilanRuang Lab. ComputerRunga. KepsekRuang Tata UsahaRuang GuruWC GuruWC Siswa

106106

815

1 Set15188

1715133321611111122

103103

61517

188

1715133321611111122

33---4-------------------

---------1---------------

Jumlah 438 438 10 1Sumber Data : Profil Madrasah Aliyah. Muhammadiyah Tahun 2014

Dari tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa keadaan sarana dan prasarana

yang di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo cukup untuk menunjang

pembelajaran. Hal dapat dilihat jumlah sarana dan prasarana yang ada berjumlah 438

Page 54: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

54

unit, dapat diketahui juga kondisi fasilitas yang ada, jumlah kondisi fasilitas yang

baik yaitu 438 unit, rusak ringan 10 buah, dan rusak berat 1 buah.

Selanjutnya juga penulis melihat bahwa sarana dan rasarana yang ada di

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo dapat ketahui bahwa untuk syarat

operasional pendidikan dan pengajaran cukup memadai untuk ukuran sekolah swasta.

Namun jika dilihat dari segi efektif dan tidaknya perlengkapan yang menunjang

pembelajan maka dapat dikatakan belum memadai. Oleh karena itu, sarana dan

prasarana pendidikan sangat dibutuhkan untuk menunjang tercapai tujuan

pembelajaran secara khusus dan tujuan pendidikan secara umum.

B. Kompetensi Tenaga Administrasi di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota

Gorontalo

Kompetensi tenaga administrasi merupakan merupakan kemampuan untuk

melaksanakan tugas, peran dan kemampuan mengintegrasikan pengetahuan yang

didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan dalam pelaksanaan

pekerjaannya yang dituntut dalam kecakapan teknis operasional atau teknis

administratif di sekolah. Setidaknya ada empat bidang kompetensi yang harus

dimiliki oleh seorang tenaga administrasi dalam proses administrasi, yaitu :

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi teknis dan kompetensi

manajerial.67 Secara lebih rinci kompetensi tersebut adalah sebagai berikut :

67 Cece Wijaya dan A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar

Mengajar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991), h. 13.

Page 55: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

55

1. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi adalah kemampuan yang merupakan pengetahuan, keterampilan,

nilai dan sikap yang terefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.

Sedangkan menurut Undang-Undang guru dan Dosen pada BAB IV, pasal 10 ayat

(1) yang dimaksud kompetensi personal (kepribadian) adalah kemampuan

kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berbiwaba serta menjadi

teladan peserta didik.68

2. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan

berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, sesama

orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.69

3. Kompetensi Teknis

4. Kompetensi Manajerial

Kompetensi manajerial adalah kemampuan seseorang atau keahlian

dalam merencanakan, mengelola, memimpin, mengembangkan

sumber daya sekolah dan melakukan monitoring, mengevaluasi serta

68 Mulyana, Kompetensi Berbasis Konsep, dan Implementasinya, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2011), 98.

69 Ibid., h. 99.

Page 56: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

56

melakukan pelaporan pelaksanaan program sekolah dengan prosedur

yang tepat.70

Observasi penulis bahwa kompetensi tenaga administrasi yang ada di

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo sangat baik dan menunjang proses

kegiatan administrasi untuk ukuran sebuah sekolah agama, karena tenaga administrasi

yang ada di sekolah tersebut ± 90% bergelar S1 dan sementara 10% dari yang ada

hanya berpendidikan SMA dan SMEA. Mencermati hasil observasi di atas maka

penulis memberikan penegasan bahwa tenaga administrasi yang ada di Madrasah

Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo sudah cukup memadai bila dilihat dari segi

pendidikan. Oleh sebab itu, Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo adalah

sebuah lembaga pendidikan berciri Islam memiliki tenaga administrasi yang

professional dalam melaksanakan kegiatan administrasinya. Hal ini terlihat dari

kemampuan mereka dalam melaksanakan kegiatan administrasi.

Menurut pengamatan penulis pada saat tiba dilokasi penelitian bahwa para

tenaga administrasi yang ada di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

memiliki peran yang sangat besar didalam melakukan administrasi. Selanjutnya para

tenaga administrasi di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo dituntut

untuk lebih meningkatkan kompetensi mereka didalam kecakapan teknis operasional

atau teknis administratif di sekolah.

Menurut pendapat bapak Rommy Bau yaitu;

70 Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.76.

Page 57: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

57

Para tenaga administrasi di madrasah ini sebagian besar memiliki kemampuan

profesional di bidang administrasi yaitu harus memiliki kompetensi

kepribadian, kompetensi social, kompetensi teknis, kompetensi manjerial

selanjutnya juga tenaga administrasi yang professional harus memiliki pola

landasan berpikir terhadap penguasaan yang optimal terhadap sesuatu bidang

baik terkait dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan secara maksimal

sehingga memberikan hasil yang maksimal terhadap bidang yang ditekuninya

tersebut.71

Sedangkan menurut Bapak Noho A. Musa:

Tenaga administrasi di madrasah ini sudah memiliki kemampuan sesuai

dengan kompetensi yang mereka miliki masing-masing dan untuk kegiatan-

kegiatan khususnya di bidang keagamaan mereka mempunyai peran penting

dalam menunjang kegiatan tersebut.72

Patut dicatat, kegiatan administrasi sangat penting dan berkualitas jika tenaga

administrasi sebagai pengelola memiliki kemampuan profesional yang sangat

penting. Untuk dapat melaksanakan proses kegiatan administrasi yang berkualitas

sehingga tenaga administrasi harus menguasai kempetensi yang disyaratkan.

Akan halnya tenaga administrasi di madrasah ini senantiasa terus menerus

mengembangkannya kompetensinya. Menurut Rohani Hinelo bahwa:

71 Romy Bau, Kepala Madrasah, Wawancara, Tanggal 3 Juni 2014.72 Noho H. Musa, Guru Mata Pelajaran, Wawancara, Tanggal 3 Juni 2014.

Page 58: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

58

Tenaga Administrasi di madrasah ini paling tidak dalam upaya melaksanakan

proses kegiatan administrasi yang berkualitas sudah memiliki kemampuan

sebagaimana tuntutan profesionalime yang sesuai dengan kompetensinya.

Kompetensi tersebut tersebut seperti menguasai kompetensi kepribadian,

menguasai kompetensi sosial, menguasai kompetensi teknis, dan kompetensi

manajerial.73

Kemampuan atau kompetensi merupakan sebagai karakteristik yang menonjol

bagi seseorang dan mengindikasikan cara-cara berperilaku atau berfikir, dalam sega

situasi, dan berlangsung terus dari periode waktu yang lama. Kompetensi bersifat

kompleks dan merupakan satu kesatuan yang utuh yang menggambarkan potensi,

pengetahuan, sikap, dan nilai yang dimiliki oleh seseorang dalam profesi tertentu

berkenaan dengan bagian-bagian yang dapat diaktualisasikan atau diwujudkan dalam

bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi tersebut.

Dalam hal kemampuan ini, para guru di MA. Muhammadiyah Kota Gorontalo

menguasainya dengan baik. Menurut Kasmad Arsyad, bahwa:

Penguasaan tenaga administrasi dalam melaksanakan tugasnya sudah berjalan

dengan baik. Di samping itu, kompetensi yang dimiliki tenaga administrasi

juga sangat baik sehingga evaluasi berjalan dengan baik.74

73 Rohani Hinelo, Kepala Tata Usaha, Wawancara, Tanggal 3 Juni 2014.74 Kasmad Arsyad, Tata Usaha, Wawancara, Tanggal 3 Juni 2014.

Page 59: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

59

Secara teoritis, jika tenaga administrasi memiliki kompetensi profesional

maka hasilnya akan baik. Demikian pula yang terjadi di Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Kota Gorontalo. Dengan kompetennya tenaga administrasi dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam menunjang kegiatan keagamaan.

Demikian pula menurut Rohani Hinelo, bahwa :

Tenaga administrasi yang professional harus memiliki kemampuan didalam

mengatur tata kelola administrasi dan juga dapat menciptakan suasana iklim

dibidang administrasi yang kondusif serta terampil didalam memberikan

bantuan dalam kegiatan kegiatan-kegiatan khususnya dibidang keagamaan.75

Dengan demikian, maka tenaga administrasi di Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Kota Gorontalo memiliki kompetensi yang sangat menunjang

kegiatan keagamaan, sehingga kegiatan ini berjalan dengan baik. Hal ini karena

tenaga administrasi merupakan seorang tenaga yang memiliki kemampuan

profesional.

Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa untuk menjadi seorang

tenaga administrasi yang profesional harus memiliki akutabilitas dalam melaksanakan

proses administrasi dan juga dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuat dalam diri

setiap tenaga administrasi.

C. Kompetensi Tenaga Administrasi Dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

75 Rohani Hinelo, Kepala Tata Usaha, Wawancara, Tanggal 3 Juni 2014.

Page 60: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

60

Sebagai tenaga administrasi, dalam menunjang kegiatan keagamaan yang

dilakukan oleh Administrator adalah seorang pemimpin yang memiliki kebijaksanaan

dalam mengambil keputusan, tidak bertele-tele dan menghemat waktu, sekaligus

tegas, tuntas, dan berkualitas. Dengan demikian, seorang pemimpin wajib

mengembangkan hubungan baik dengan semua bawahannya sekaligus cerdas dalam

merealisasikan human relationship.

Peran para tenaga administrasi sekolah sangat besar dan menentukan

kesuksesan lembaga pendidikan dalam program pendidikan dan pengajaran. Oleh

karena itu, mereka harus dibekali kompetensi maksimal untuk realisasi agenda besar

pendidikan di masa depan yang penuh kompetisi terbuka. Pemberdayaan harus terus

–menerus demi peningkatan kualitas. Kualitas inilah yang menghasilkan

produktivitas lembaga menuju cita-cita yang ditampilkan.

Dengan demikian, selain memiliki kemampuan, kecakapan, dan keahlian yang

memadai, diharapkan tenaga tata administrasi juga harus mempunyai visi dan

komitmen dalam memajukan sebuah instansi pendidikan (khususnya) dan dunia

pendidikan (umumnya). Kualitas tinggi menjadi prasyarat mutlak yang bisa ditawar,

mengingat tantangan pendidikan semakin hari semakin berat, sehingga membutuhkan

kualitas sumber daya yang komprehensif, kompetitif, efisien, dan produktif.

Kegiatan berarti aktivitas atau usaha manusia, sedangkan keagamaan adalah

sesuatu yang berhubungan dengan sistem, prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan

ajaran kebaktian dan kewajiban- Kewajiban. Keagamaan merupakan sebagai hasil

kepercayaan dalam hati nurani, yaitu ibadah yang tertib lantaran sudah ada i’tikad

Page 61: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

61

lebih dahulu, menurut dan penuh karena iman. Singkatnya Agama (Ad Dien) adalah

keyakinan (keimanan) tentang suatu Dzat Ketuhanan (Ilahiyah) yang pantas untuk

menerima ketaatan dan penyembahan (ibadah). Agama adalah peraturan Ilahi yang

mengendalikan orang-orang yang memiliki akal sehat secara suka rela kepada

kebaikan hidup di dunia dan keberuntungan di akhirat.

Segala sesuatu yang dilaksanakan, sudah barang tentu mempunyai tujuan

yang hendak dicapai, pada dasarnya kegiatan keagamaan merupakan usaha yang

dilakukan (terhadap peserta didik) agar dapat memahami, mengamalkan ajaran-ajaran

agama. Sehingga tujuan dari kegiatan keagamaan secara umum tidak terlepas dari

tujuan pendidikan Islam atau pendidikan agama Islam.

Dalam kaitannya dengan tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah-sekolah,

maka menurut petunjuk teknis kurikulum PAI untuk Madrasah Aliyah bertujuan

untuk meningkatkan keilmuan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa

kepada Allah, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara serta untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih

tinggi.

Tujuan pendidikan Islam mempunyai dua tujuan yaitu: 1) Tujuan keagamaan,

maksudnya ialah beramal untuk akhirat, sehingga ia menemui Tuhannya dan telah

menunaikan hak-hak Allah yang diwajibkan ke atasnya. 2) Tujuan ilmiah yang

bersifat keduniaan, yaitu yang diungkapkan oleh pendidikan modern dengan tujuan

kemanfaatan atau persiapan untuk hidup. Sedangkan tujuan diberikannya pendidikan

Page 62: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

62

agama Islam di sekolah umum adalah untuk meningkatkan keimanan, pemahaman,

penghayatan dan pengamalan siswa terhadap ajaran agama Islam sehingga menjadi

manusia Muslim yang bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam

kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sesuai dengan observasi yang di lakukan dilapangan bahwa kompetensi

tenaga administrasi dalam menunjang kegiatan keagamaan di Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Kota Gorontalo berjalan sebagaimana biasanya, kepala madrasah

selaku pimpinan madrasah merupakan seorang yang bertugas memonitoring segala

kegiatan yang ada disekolah sekaligus memberikan masukan serta arahan kepada

bawahannya khususnya kepada tenaga administrasi. seperti halnya tertuang pada

tujuan adminsitrasi itu sendiri. yang mana segala bentuk aktifitas madrasah yang

berkaitan dengan kegiatan-kegiatan di bidang keagamaan di pertanggung jawabkan

kepada kepala sekolah.

Dalam hal ini berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo, tentang jenis-jenis kegiatan

keagamaan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo sebagai berikut:

“Kegiatan keagamaan Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalodiantaranya adalah ketika waktu jam 11.30 wajib melaksanakan shalatjama’ah dhuhur ke masjid, pada hari senin kamis diadakan belajarmuhaddarah setiap shalat habis dhuhur, melakukan kegiatan PHBI padawaktu PHBI diadakan pengajian atau lomba-lomba bernafaskan Islam.Isra’ mi’raj.”76

76 Romy Bau, Kepala Sekolah, Wawancara, Tanggal 3 Juni 2014.

Page 63: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

63

Tentang adanya kegiatan keagamaan ini juga diperkuat oleh Gias Sale

sebagai berikut:

“Kegiatan keagamaan diharapkan agar akhlak siswa Madrasah AliyahMuhammadiyah Kota Gorontalo berakhlakul karimah, adapun jenis-jenisnya diantaranya yaitu tadarus Al-Qur’an, bimbingan membaca Al-Qur’an, PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), maulid, MTQ, Isra’Mi’raj,shalat dhuha, shalat dhuhur dan asar berjama’ah dan lain-lain.”77

Dengan adanya macam-macam kegiatan keagamaan diatas keikutsertaan

siswa sudah cukup bagus, apalagi dengan jama’ah shalat dhuhur, tanpa diberikan

komando, para siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo langsung ke

masjid untuk melaksanakan shalat dhuhur berjama’ah.

Kegiatan keagamaan itu juga membutuhkan dana dalam pelaksanaannya,

karena sesuatu tanpa dana/materi finansial tidak dapat berjalan lancar. Adapun dana

yang diperoleh seperti yang peneliti tanyakan kepada kepala sekolah Madrasah

Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo sebagai berikut:

“Dana kegiatan keagamaan dianggarkan dari pemerintah, masyarakat, unitusaha dll. Dan sekian persennya bisa dibuat untuk kegiatan keagamaan,dana kegiatan keagamaan tidak langsung menarik dari siswa, dalam SPPumum ada alokasi untuk kegiatan keagamaan, dari awal tahun (dari apauntuk apa) dituliskan pada SPP sekian persen termasuk anggaran buatkegiatan keagamaan”.78

Dengan adanya kegiatan keagamaan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah

Kota Gorontalo masyarakat sekitar juga mendukung, Dalam hal ini berdasarkan hasil

wawancara peneliti dengan kepala sekolah Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota

Gorontalo, sebagai berikut:

77 Gias Sale, TU, Wawancara, Tanggal 3 Juni 2014.78 Romy Bau, Kepala Sekolah, Wawancara, Tanggal 3 Juni 2014.

Page 64: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

64

“Tanggapan masyarakat dengan adanya kegiatan keagamaan di MadrasahAliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo yang terletak di Jalan Dr. AloeiSaboei Kelurahan Limba U Kec. Kota Selatan ini, karena di Jalan Dr. AloeiSaboei Kelurahan Limba U Kec. Kota Selatan individualnya tinggi, kondisikeberagamaan tidak begitu adanya kontak dengan masyarakat sekitar, akantetapi dengan adanya tali silaturrahim alhamdulillah antara sekolah danmasyarakat terjalin dengan baik. Yang jelas mendukung dengan adanyakegiatan keagamaan yang ada di Madrasah Aliyah Muhammadiyah KotaGorontalo karena tidak saling merasa terganggu baik sekolah maupunmasyarakat sekitar.79

Menurut Herlina Ohi, bahwa Implementasi kegiatan keagamaan dapat dilihat

dari keaktifan siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo dalam

mengikuti kegiatan keagamaan seperti pemaparan guru agama Islam sebagai berikut:

“Keaktifan siswa dalam kegiatan keagamaan salah satunya adalahterbentuknya wadah kegiatan keagamaan yaitu Rohani Islam yangpeminatnya luar biasa banyak, karena ingin terlibat pada kegiatankeagamaan. Peran serta ini shalat jama’ah otomatis dulu awalnyapembinaannya sulit sekarang tanpa dibina sudah hampir semuanya terbawakemasjid melaksanakan shalat jama’ah dhuhur dan asar, selain itu dalamPHBI (Peringatan Hari Besar Islam) wajib dilakukan, meskipun waktunyaberbeda antara putra dan putri karena banyaknya siswa dipisah akan tetapikeaktifannya cukup bagus”.80

Seperti hasil wawancara antara peneliti dengan kepala sekolah semua dengan

tertib mengikuti kegiatan keagamaan salah satunya pondok ramadhan meskipun

antara putra dan putri dipisah akan tetapi semua mengikuti sesuai dengan jadwal

kecuali yang sakit dan dapat keterangan dari dokter dapat izin kepada panitia pondok

ramadhan.

Adapun yang dilakukan untuk pembinaan kegiatan keagamaan siswa seperti

pemaparan staf keagamaan sebagai berikut:

79 Romy Bau, Kepala Sekolah, Wawancara, Tanggal 3 Juni 2014.80 Herlina Ohi, Guru PAI, Wawancara, Tanggal 3 Juni 2014.

Page 65: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

65

“Pembinaan yang di lakukan kita mulai dari mewujudkan akhlak siswadengan strategi pembudayaan nilai-nilai keagamaan karena pelajaranagama dengan penanaman pembudayaan itu berbeda caranya denganmemasukkan kegiatan keagamaaan melalui kegiatan kesiswaan, kita ambildan masuk disana karena caranya harus dilakukan dengan pembiasaansehingga menjadi bagian dari akhlak seseorang. Sehingga untukmengontrolnya kita dapat melalui sebuah kegiatan misalnya dalammenjawab salam, kedisiplinan, itu kan sulit dalam membiasakannya,pelaksanaannya rencananya kita ambil sasaran dalam kegiatan pramukakarena saya kira itu yang cocok”.81

Keaktifan siswa dalam implementasi kegiatan keagamaan juga karena adanya

fasilitas dari sekolah seperti wawancara yang dilakukan dengan staf keagamaan

sebagi berikut:

“Yang menjadi faktor pendukung dalam kegiatan keagamaan yakni karenasecara institusi kita diberi kebebasan dalam berbagai upaya untukmembentuk karakter keagamaan, kita juga diberi fasilitas dalam kegiatankeagamaan ini. Seperti sarana prasarana yang relative mendukung danmemadai serta pihak sekolah juga mendukung dalam berbagai kegiatan inisehingga saya optimis kegiatan keagamaan ini bisa dijalankan dengansemaksimal mungkin”.

Untuk mengetahui tercapai tidaknya implementasi kegiatan keagamaan di

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo, waka keagamaan dan guru

sebagai penanggung jawab semua kegiatan, jika ingin mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa dalam mengikuti kegiatan keagamaan dari berbagai macam dan

jenis kegiatan yang dilaksanakan di sekolah biasanya seorang guru bidang studi

pendidikan agama Islam selalu memasukkan salah satu jenis pertanyaan pada ujian

tertulis pada setiap ujian harian maupun semester yang dapat dijawab siswa, dan

81 Djafrin Hamzah, Staf Keagamaan, Wawancara, Tanggal 3 Juni 2014.

Page 66: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

66

yang menjadi tolak ukur disini adalah jika setiap siswa dapat menjawab pertanyaan

tersebut mengenai kegiatan keagamaan maka kegiatan tersebut dapat berhasil.

Adapun pelaksanaan kegiatan keagamaan Madrasah Aliyah Muhammadiyah

Kota Gorontalo seperti yang diungkapkan oleh kepala sekolah mengenai

implementasi kegiatan keagamaan sebagai berikut:

“Dengan melalui kegiatan harian, mulai dari anak datang ke sekolahbiasanya di sambut oleh kepala sekolah, mereka salam dan salim denganbapak dan ibu guru untuk membiasakan anak-anak supaya memilikikebiasaan yang Islami lalu mereka masuk kelas dan berdo’a dengandipandu oleh guru masing-masing lalu mengaji dan membaca asma’ulhusna. Ketika istirahat pertama dilaksanakan shalat dhuha ketika istirahatkedua dilaksanakan shalat dhuhur berjama’ah. Kemudian jam 15.15 WIBada siswa yang memandu membaca asma’ul husna, untuk menutup prosespembelajaran lalu anak-anak digiring menuju masjid untuk shalat asharberjama’ah setelah selesai anak-anak dipersilahkan untuk pulang. Dan jugaadanya kegiatan PHBI yang di hadiri oleh semua siswa dan guru-gurudengan mendatangkan tokoh agama seperti ustad terkenal, dan lain-laindengan tujuan untuk mengurangi kejenuhan dan menambah wawasan bagisiswa. Selain itu juga dengan menjalankan kebiasaan beramal jum’atkepada masing-masing kelas dari kelas I sampai III ini berjalan lumayanlancar. Yang paling pokok isidental adalah PHBI, momentum – momentumtertentu oleh siswa hal ini diharapkan agar siswa berakhlak karimah danpelaksanaannya cukup bagus”.82

Pembudayaan nilai-nilai keagamaan melalui kegiatan bidang kesiswaan

pembudayaan nilai agama dilakukan dengan pembiasaan mengontrol melalui

kegiatan keagamaan melalui pembiasaan salam. Yang ingin dicapai dengan adanya

kegiatan keagamaan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo seperti

yang diungkapkan kepala sekolah sebagai berikut:

“Adapun dengan adanya kegiatan keagamaan di Madrasah AliyahMuhammadiyah Kota Gorontalo adalah adanya harapan berbuah pada

82 Romy Bau, Kepala Sekolah, Waeancara, Tanggal 3 Juni 2014.

Page 67: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

67

akhlak, supaya lebih efektif adanya pembiasaan ibadah kalau dilakukanrutin akan baik, akan tetapi mengukur susah karena tidak dapat mengamatiselama 24 jam kegiatan siswa. Selain di sekolah dirumah sudah menjaditanggung jawab orang tua dan dengan anak mengikuti kegiatan keagamaandiharapkan anak dapat berakhlak karimah”.

Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan keagamaan cukup menjadi latihan

untuk menumbuhkan kesadaran pada dirinya dalam menjalankan ibadah (ajaran

agama). Dengan keaktifan dalam menjalankan ibadah tersebut membawa pengaruh

terhadap sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari tentunya akan

berbuah pada akhlak karimah.

D. Faktor-Faktor Pendukung Dan Penghambat

1. Faktor Pendukung.

Administrasi sekolah memegang peranan penting dalam menyukseskan cita-

cita besar dunis pendidikan dalam mempersiapkan kader masa depan yang kompetitif,

dinamis, dan kreatif. Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur sangnat

diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan bagi kepala

sekolah dan guru. Peningkatan kemampuan tersebut akan berakibat positif, yaitu

semakin meningkatnya efisiensi, mutu, dana perluasan pada kinerja di dunia

pendidikan tersebut.

Page 68: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

68

Disinilah pentingnya tips sukses administrasi sekolah yang dibutuhkan oleh

praktisi pendidikan pada semua jenjang pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Sumber daya manusia yang dinamis, kreatif, dan akuntabel, Sumber daya

manusia merupakan aktor utama kesuksesan administrasi. Namun, yang

dibutuhkan adalah SDM yang dinamis, kreatif, akuntabel, tidak menunda-nunda

pekerjaan, selalu tepat waktu, dan tertib dalam melakukan dokumentasi.

b. Perangkat yang lengkap, kunci sukses administrasi sekolah juga harus di dukung

oleh perangkat yang lengkap, mulai dari computer, lemari, perpustakaan,

ekspedisi, gudang, hingga perangkat ketatausahaan yang lain.

c. Mengedepankan transparansi, transparansi adalah suatu proses keterbukaan dari

para pengelola manajemen, terutama manajemen publik, untuk membangun akses

dalam proses pengelolaannya, sehingga arus informasi keluar dan masuk terjadi

secara berimbang.

d. Aktif melakukan supervise, kepala sekolah sebagai administrator pendidikan

disekolahnya harus aktif melakukan supervisi demi kemajuan sekolah yang

dipimpinnya. Supervisi Menurut Boardman adalah suatu usaha menstimulasi,

mengkoordinasi, dan membimbing secara kontinu pertumbuhan para guru

sekolah, baik secara individual maupun kolektif, wujudkan seluruh fungsi

pengajararan, sehingga mereka mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam

masyarakat demokrasi modern.

e. Manajemen professional, administrasi harus ditata dengan manajemen

professional, sehingga tidak terjadi tumpang tindih (overlapping) kontradiksi

Page 69: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

69

(satu dengan lain berlawanan), salah paham, dan kompetisi negative. Semestinya,

administrasi ditata sebaik-baiknya supaya tercipta kebersamaan dan

kekeluargaanyang mendukung tercapainya tujuan bersama.

2. Faktor Penghambat.

Administrasi sekolah menjadi kunci kesuksesan pendidikan disekolah.

Kompleksitas persoalan administrasi membutuhkan pengetahuan mendalam, skill

memadai, dan wawasan yang luas. Kualifikasi tenaga administrasi menjadi bukti

bahwa tidak semua orang bisa menjadi tenaga administrasi professional. Diperlukan

kerja keras dan ketekunan menuju level professional dalam bidang administrasi.

Papraktiknya, hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebenarnya,

banyak kendala yang dijumpai menuju profesionalisasi administrasi sekolah. Adapun

kendala-kendala yang ditemui dalam administra sekolah adalah sebagai berikut:

a. Anggaran yang tidak memadai, kendala lain dalam proses administrasi sekolah

adalah anggaran yang tidak memadai. Ini lazim terjadi di sekolah-sekolah

pinggiran yang tidak mempunyai sumber dana memadai, hanya mengandalkan

sumber dana dari siswa. Dengan demikian, perpustakaan tidak bisa didirikan,

honor sering kali telat, dan peralatan serba kurang. Pelatihan yang seharusnya ada

pun tidak dapat terlaksana, laboratorium dan tempat olah raga nihil, dan fasilitas

lainnya terbengkalai.

b. di samping itu masih terdapat beberapa kekurangan pada sarana dan prasarana

yang terdapat di madrasah. Tapi, Alhamdulillah meskipun sarana dan prasarana

Page 70: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

70

termasuk salah satu faktor penghambat namun kegiatan-kegiatan yang merupakan

tanggung jawab tenaga administrasi masih berjalan dan berusaha sebaik mungkin.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas diatas serta penafsiran terhadap data-data yang diteliti

maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Kompetensi tenaga administrasi dalam menunjang kegiatan keagamaan di

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo, yaitu : 1) kompetensi

kperibadian, 2) kompetensi teknis, 3) kompetensi sosial, 4) kompetensi

manajerial.

Page 71: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

71

2. Faktor pendukung dan penghambat yaitu : a) Faktor pendukung yaitu 1 Sumber

daya manusia yang dinamis, kreatif, dan akuntabel. 2 Perangkat yang lengkap. 3

Mengedepankan transparansi. 4 Aktif melakukan supervise. 5 Manajemen

professional.. b) Faktor penghambat yaitu 1. Anggaran yang tidak memadai. 2. di

samping itu masih terdapat beberapa kekurangan pada sarana dan prasarana yang

terdapat di madrasah.

B. Saran

1. Diharapkan kepada kepala kepala sekolah dengan adanya penelitian ini dapat

meningkatkan kompetensi tenaga administrasi dilingkungan madrasah

maupun diluar madrasah.

2. Diharapkan kepada tenaga administrasi agar lebih meningkatkan

kompetensinya didalam melalakukan kegiatan-kegiatan administrasi yang

efektif dan efisien, serta lebih memperdalam pengusaan terhadap pengusaan

materi kecakapan teknis operasional atau teknis administratif di sekolah.68

Page 72: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

72

DAFTAR PUSTAKA

Atmodiwirio Soebagio, Manajemen Pendidikan Indonesia, Cet. II, Jakarta: Adadizya,2001.

Amirin Tatang, Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta: Rajawali, 1996.

Azra Azumardi, Pendidikan Islam Tradisionalis dan Modernis Menuju MiliniumBaru, Depdiknas, Jakarta, 2003.

Bafadal Ibrahim, Manajemen Peningkatan Mutu, Cet. III, Jakarta: Bumi Aksara,2009.

Burhanuddin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Cet.I, Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Brantas, Dasar-Dasar Manajemen, Cet. II, Bandung: Alfabeta, 2009.

Page 73: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

73

Departemen Agama RI, Al-Jumanatul ‘Ali Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung:Jumanatul Ali Art (J-ART) 2005.

Darmawan Didit, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi, Cet. I, Surabaya: Press MediaUtama, 2013.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Diponegoro, 2005.

Fathoni Abdurrahmat, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Cet. I,Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Fathurraohman Pupuh dan Suryana, Supervise Pendidikan, Cet. I, Bandung: RefikaAditama, 2011.

Gunawan Imam, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. I, Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

H.M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, Cet. III, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Hadi Aslant, Pengantar Filsafat Islam, Cet. I, Jakarta: Rajawali, 1986.

Hamka, Tasawuf Modern, Jakarta: Pustaka Panji Mas,1987.

Handoko Hani, Manajemen Edisi 2, Cet. XVIII, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,2003.

http: // id.wordpress.com/tag/makalah. Tenaga Administrasi Sekolah. Di Akses PadaTanggal 22 September, 2013.

http://9kbps.wordpress.com/2012/04/22/standar-dan-profesionalisme-tenaga-administrasi-sekolah-1. diakses pada tanggal 2 November 2013

http://cerdascerdascerdas.wordpress.com/2013/05/07/profesionalisasi-tenaga-administrasi-sekolah/ diakses pada tanggal 05 Oktober 2013

http://risnawatiririn.wordpress.com/2011/02/27/tenaga-administrasi-sekolah-tas/ diakses pada tanggal 26 Oktober 2013.

http://tersana2.blogspot.com/2013/07/tersana-2-berbagi.html diakses pada tanggal 2November 2013

http:///Kebijakan Pengangkatan Tenaga Administrasi Sekolah_Madrasah_ilmupendidikancerdas.htm diakses pada tanggal 4 November 2013.

http://peranan tenaga-administrasi-sekolahmadrasah-dan-upaya mengefektifkannya/,diakses pada tanggal 4 November 2013.

70

Page 74: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

74

http: Standar dan Profesionalisme Tenaga Administrasi Sekolah 1 [email protected] diakses pada tanggal 4 November 2013.

Anonim. 2006. Tenaga Tata Usaha. (online). Tersedia:http://google.co.id/artikel/TU.html 13 November 2013.

http://iteslj.org/Articles/Queiroz-OnlineTeachers.html diakses pada tanggal 10November 2013.

Jalaludin, Psikologi Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010.

Ma’mur Asmani Jamal, Tips Praktis Membangun dan Mengelolah AdministrasiSekolah, Cet. I, Pati: DIVA Press, 2011.

Masaong Kadim, Manajemen Berbasis Sekolah, Cet. III, Malang: Sentra Media,2011.

Moleong J. Lexy, Metodologi Penelitian Kua!itatif, Cet.-29: Bandung: Remaja RosdaKarya. 2011.

Nasution Harun, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspek, Jakarta: UI Press, 1985.

Nata Abuddin, Manajemen Pendidikan, Cet. III, Jakarta: Media Grafika, 2008.

,Metodologi Studi Islam, Cet. XVII, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2010.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta : Balai Pustaka, 1998.

Ramayulis dan Jalaludin, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, Cet. IV, Jakarta: KalamMulia, 1990.

Satori Djam’an dan Komariah Aan, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. I, Bandung:Alfabeta, 2009.

Salim Noor, Ahmadi Abu, Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam, (Cet. II, Jakarta:Bumi Aksara, 2010.

Siagian Sondang P., Kerangka Dasar Ilmu Administrasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2001.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Cet. VII, Bandung: Alfabeta, 2012.

Page 75: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

75

Suharsaputra Uhar, Administrasi Pendidikan, Cet. I, Bandung: Refika Aditama, 2010.

Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, Cet. II, Jakarta: Rineka Cipta,2010.

Sukmadinata Syaodih Nanan, Metode Penelitian Pendidikan, Cet. III, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2007.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, ManajemenPendidikan, Cet. IV, Bandung: Alfabeta, 2009.

Wahyudi, Manajemen Konflik dalam Organisasi, Cet. III, Bandung: Alfabeta, 2008.

Page 76: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

76

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

Page 77: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

77

PEDOMAN WAWANCARA

1. Apakah madrasah ini memiliki tenaga administrasi?

2. Apakah tenaga administrasi dimadrasah ini sudah menjalankan tugas dan

fungsinya dengan baik?

3. Apakah tenaga administrasi di madrasah ini sudah menjalankan tugas dengan

bidang-bidang yang mereka tekuni?

4. jika ya, bagaimana wujudnya?

5. jika tidak mengapa?

6. apakah tenaga administrasi menguasai kemampuan yang disyaratkan dalam

melaksanakan kegiatan administrasi?

7. Jika ya kemampuan apa saja itu?

8. Jika tidak, mengapa?

9. Apakah madrasah ini melaksanakan kegiatan keagamaan?

10. Jika ya, apa saja kegiatan-kegiatan keagamaan di madrasah ini?

11. Jika tidak, mengapa?

12. Bagaimanakah kompetensi tenaga administrasi dalam menunjang kegiatan

keagamaan?

13. Apakah kegiatan administrasi dimadrasah ini sudah berjalan dengan baik?

14. Jika ya, dilihat dari segi apa sehingga sudah di katakana berjalan dengan baik?

15. Jika tidak, upaya yang dilakukan oleh tenaga administrasi ?

16. Apakah dalam melaksanakan kegiatan administrasi ada hambatan yang ditemui ?

Page 78: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

78

17. Jika ya apa saja hambatan tersebut ?

18. Jika ada hambatan bagaimana mengatasinya ?

19. Apakah dalam melaksanakan kegiatan keagamaan ada hambatan yang ditemui?

20. Jika ya, apa saja hambatan tersebut ?

21. Jika ada hambatan bagaimana mengatasinya ?

Page 79: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

79

Lampiran 2

DOKUMENTASI

5. Peneliti Sedang Melakukan Wawancara Dengan Kepala TU.

6. Peneliti Melakukan Wawancara Dengan Wakil Tata Usaha.

79

Lampiran 2

DOKUMENTASI

5. Peneliti Sedang Melakukan Wawancara Dengan Kepala TU.

6. Peneliti Melakukan Wawancara Dengan Wakil Tata Usaha.

79

Lampiran 2

DOKUMENTASI

5. Peneliti Sedang Melakukan Wawancara Dengan Kepala TU.

6. Peneliti Melakukan Wawancara Dengan Wakil Tata Usaha.

Page 80: Kompetensi Tenaga Administrasi dalam Menunjang Kegiatan Keagamaandi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

80

7. Peneliti Sedang Melakukan Wawancara Dengan Staf Tata Usaha.

80

7. Peneliti Sedang Melakukan Wawancara Dengan Staf Tata Usaha.

80

7. Peneliti Sedang Melakukan Wawancara Dengan Staf Tata Usaha.