kompetensi profesional guru pendidikan agama islam...

147
i KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2018/2019) SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : FAHMI EKO SAPUTRO NIM. 23010150076 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

i

KOMPETENSI PROFESIONAL

GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN

(Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin

Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2018/2019)

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

FAHMI EKO SAPUTRO

NIM. 23010150076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2019

Page 2: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

ii

Page 3: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

iii

Page 4: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

iv

Page 5: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

v

Page 6: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

vi

DEKLARASI DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Nama : Fahmi Eko Saputro

NIM : 23010150076

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Judul : KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN

(Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin

Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2018/2019).

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan dari

karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam

skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah dan tidak keberatan

naskah skripsi ini dipublikasikan di perpustakaan IAIN Salatiga .

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat digunakan semestinya.

Salatiga, 14 Maret 2019

Penulis

Fahmi Eko Saputro

NIM. 23010150076

Page 7: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

vii

MOTTO

ب ۥله عق ن ت مه يم ب ي د ني وم له خ نههيۦفه و نۥفظه مم

أ هٱر لل ن ٱإ ما ه ي غ يه ل للقو حت ب مهم ه س نفه

أ ب ما وا ه ي غ ا يه وإذ

أ د وٱرا ق ب و م لله لهء سه مرد ل ف ا ۥ ن م م لهه ا وم

ه ن و ۦده وال ن ١١م

Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,

di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah

menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat

menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

(QS. Arrad:11)

Page 8: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT

skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Simbah Kakung dan Simbah Putri yang telah berdoa untuk cucumu ini.

2. Ibu dan Bapak yang telah mendo’akan dengan tulus ikhlas sepanjang waktu.

3. Bapak Drs. H. Bahroni, M. Pd serta segenap Civitas Akademika IAIN Salatiga.

4. Ibu Tantri Ambarsari, Ibu Diah Purwaningsih, Ibu Elizabeth Erni Riyanti, Ibu

Rusmiah, Bapak Ahmad Nadzir, Ibu Indana Mashlahatur Rifqoh, Bapak Abdul

Wahid Ulya selaku Bagian Keluarga SMAN 1 Bringin.

5. Segenap Kawan DPP (Dewan Pengurus Pusat) Proudly Student Center (PSC).

6. Kawan- Kawan Kentang B on Vacation (BOV), ORMASSA (Organisasi

Mahasiswa Salatiga), Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Prikprikan

(SKPD-P2) yang menjadi bagian Spirit dalam merampungkan Skripsi ini.

7. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

Page 9: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirromanirrohim

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Puji syukur senantiasa Peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya

Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi

Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan

hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di

hari kiamat kelak. Segala syukur Peneliti panjatkan sehingga Peneliti dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “KOMPETENSI

PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN (Studi Kasus di Sekolah

Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten Semarang Tahun Ajaran

2018/2019).”

Skipsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama

Islam Negeri Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini Peneliti menyadari bahwa

masih banyak sekali kekurangan di dalamnya. Peneliti menyadari bahwa tanpa

bantuan dari berbagai pihak Peneliti tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini

dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini Peneliti ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

Page 10: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

x

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M. Si selaku pembimbing akademik.

5. Bapak Drs. H. Bahroni, M. Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam upaya

membimbing Peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepala SMA N 1 Bringin yang telah memberikan ijin dan para responden yang

telah membantu Peneliti dalam melakukan penelitian di SMAN 1 Bringin

8. Bapak, ibu, keluarga, dan seluruh pihak yang selalu mendorong dan

memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

Harapan Peneliti, semoga amal baik yang telah diberikan mendapatkan

balasan kebaikan yang berlipat ganda di sisi Allah SWT dan semoga Allah

meridhoi persaudaraan ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

Peneliti khususnya dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang

membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

Billahi taufiq wal hidayah

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salatiga, 14 Maret 2019

Peneliti

Fahmi Eko Saputro

NIM. 23010150076

Page 11: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

xi

ABSTRAK

Saputro, Fahmi Eko. 2019. Skripsi Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran (Studi Kasus Di

Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

Semarang Tahun Ajaran 2018/2019). Pendidikan Agama

Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama

Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. H. Bahroni, M.Pd

Kata kunci: Kompetensi, Guru, Pendidikan Agama Islam, Evaluasi Pembelajaran.

Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi tentang kompetensi guru

Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran, karena guru

merupakan sosok yang memiliki posisi strategis dalam proses pembelajaran.

Sehingga keberhasilan sebuah pendidikan sebagian besar ditentukan oleh faktor guru.

Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah (1) Untuk

mengetahui dan mendeskripsikan kompetensi guru pendidikan agama Islam dalam

pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMA Negeri 1 Bringin ? (2) Untuk mengetahui

dan mendeskripsikan pelaksanaan evaluasi pembelajaran pendidikan agama Islam

yang diterapkan di SMA Negeri 1 Bringin.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, maka kehadiran

peneliti di lapangan sangat penting. Peneliti bertindak langsung sebagai instrument

dan sebagai pengumpul data hasil observasi yang mendalam serta terlibat aktif dalam

penelitian. Data yang berbentuk kata-kata diperoleh dari para informan, sedangkan

data tambahan berupa dokumen. Analisa data dilakukan dengan cara menelaah data

yang ada, lalu melakukan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan dan

tahap akhir dari analisa data ini mengadakan keabsahan data dengan menggunakan

ketekunan pengamatan triangulasi.

Adapun hasil penelitiannya adalah seabagai berikut: (1)Kompetensi

professional guru pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Bringin yang di

peroleh berdasarkan hasil observasi melalui indikator- indikator yang telah di

persiapkan adalah sangat baik, dan mampu melaksanakan kompetensi

profesionalnya sebagai guru dengan ideal sesuai indikator yang telah ada dalam

penelitian ini (2)Agar proses belajar mengajar bisa berjalan secara maksimal dan

bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka guru mengadakan evaluasi

pembelajaran sebagai umpan balik bagi guru dari proses belajar mengajar yang

telah dilaksanakan. Adapun dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang

diterapkan di SMA Negeri 1 Bringin ini teknik yang digunakan guru dalam

melaksanakan evaluasi pembelajaran adalah dengan menggunakan teknik tes,

yaitu tes tulis, tes lisan, dan tes perbuatan, yang mempunyai fungsi tes formatif,

tes sumatif, dan tes diagnostic, dan berdasarkan indikator yang telah ada maka

guru tersebut telah melaksanakan evaluasi sesuai dengan indikator yang di

cantumkan, walaupun masih terdapat beberapa indikator yang memerlukan

perhatian khusus.

Page 12: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................ i

HALAMAN BERLOGO.................................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...................................................... …………. v

DEKLARASI DAN KESEDIAAAN PUBLIKASI……………………………………. vi

MOTTO............................................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN............................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR...................................................................................................... ix

ABSTRAK........................................................................................................................ xi

DAFTAR ISI.................................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................

DAFTAR TABEL DAN GANBAR……………………………………………………

xiv

xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. ………...

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... ………..

B. Rumusan Masalah ................................................................................. ………..

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. ………..

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ ………...

E. Kajian Pustaka…………………………………………………………………...

F. Penegasan Istilah .................................................................................. ………...

G. Metode Penelitian………………………………………………………………..

H. Sistematika Pembahasan .............................................................................

1

1

6

7

7

8

12

14

21

BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................ ………..

A. Pengertian Kompetensi Profesional Guru PAI ..................................... ………..

B. Evaluasi Pembelajaran ......................................................................... ………...

C. Evaluasi Pembelajaran PAI ................................................................. ………….

23

23

31

54

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ......................... ………

A. Gambaran Umum SMAN 1 Bringin .............................................. ………

57

57

Page 13: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

xiii

1. Identitas Sekolah………………………………………………………..

2. Profil Kepala Sekolah…………………………………………………..

3. Sejarah SMA Negeri 1 Bringin………………………………………….

4. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Bringin…………………………………...

5. Struktur Organisasi……………………………………………………...

6. Keadaan Siswa…………………………………………………………..

7. Pendidik dan Tenaga Kependidikan…………………………………….

8. Sarana Prasarana………………………………………………………..

9. Prestasi Sekolah…………………………………………………………

10. Kegiatan Pembelajaran………………………………………………….

11. Kegiatan Ekstrakurikuler……………………………………………….

12. Upaya- Upaya yang ditempuh dalam pencapai tujuan………………….

B. Temuan Penelitian .......................................................................... ………...

57

57

58

58

59

61

61

62

76

78

80

85

87

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................ ………...

A. Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin.

.............................................................................................................. …….......

B. Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ........... ………...

120

120

120

BAB V PENUTUP ........................................................................................... …………

A. Kesimpulan ........................................................................................... …………

B. Saran ..................................................................................................... …………

126

126

127

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….................. 128

RIWAYAT HIDUP PENELITI………………………………………………………… 132

LAMPIRAN……………………………………………………………………………... 133

Page 14: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1. Daftar SKK

2. Lampiran 2. Nota Pembimbing Skripsi

3. Lampiran 3. Lembar Konsultasi

4. Lampiran 4. Surat Izin Penelitian

5. Lampiran 5. Surat Keterangan Melakukan Penelitian

6. Lampiran 6. Instrumen Penelitian

7. Lampiran 8. Dokumentasi

Page 15: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

xv

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

1. Tabel 3.1 Skoring

2. Tabel 3.2 Rentang Skor

3. Tabel 3.1 Identitas/ Profil SMAN 1 Bringin

Kabupaten Semarang

4. Tabel 3.2 Profil Kepala SMAN 1 Bringin.

5. Tabel 3.3 Keadaan Siswa

6. Tabel 3.4 Pendidik berdasarkan tugas mengajar.

7. Tabel 3.5 Pendidik berdasarkan pembagian

tugas.

8. Tabel 3.6 Tenaga Kependidikan.

9. Tabel 3.7 Sarana dan Prasarana.

10. Tabel 3.8 Rasio Keberadaan Sarana Prasarana.

11. Tabel 3.9 Prestasi yang diraih oleh SMAN 1

Bringin.

12. Tabel 3.10 Keadaan Kegiatan Pembelajaran.

13. Tabel 3.11 Daftar Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Gambar 4.1 Stuktur Kepemimpinan SMAN 1

Bringin.

2. Gambar 6.1 Proses Observasi terhadap

Narasumber terkait

3. Gambar 6.2 Proses Observasi terhadap

Narasumber terkait

4. Gambar 6.3 Proses Kegiatan Penilaian Tengah

Semester

5. Gambar 6.4 Gedung Halaman Muka SMAN 1

Bringin

Page 16: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat

penting untuk menjamin kelangsungan kehidupan berbangsa dan ber-Negara, karena

pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Pendidikan adalah usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak

untuk memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan. Dalam artian, pendidikan

adalah sebuah proses transfer nilai-nilai dari orang dewasa (guru atau orang tua)

kepada anak-anak agar menjadi dewasa dalam segala hal.

Memahami uraian tersebut di atas, diperlukan pendidikan yang dapat

menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkemauan dan berkemampuan untuk

senantiasa meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkesinambungan

(Mulyasa, 2008:7).

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan tersebut, maka dalam lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah, keberhasilan pendidikan ditentukan oleh

keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yakni keterpaduan antara

kegiatan guru dengan kegiatan siswa. Bagaimana siswa belajar banyak ditentukan

oleh bagaimana guru mengajar. Salah satu usaha untuk mengoptimalkan

pembelajaran adalah dengan memperbaiki pengajaran yang banyak dipengaruhi oleh

guru, karena pengajaran adalah suatu sistem, maka perbaikannyapun harus mencakup

Page 17: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

2

keseluruhan komponen dalam sistem pengajaran tersebut. Komponen-komponen yang

terpenting adalah tujuan, materi, dan evaluasi.

Kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran

merupakan faktor utama dalam mencapai tujuan pengajaran. Keterampilan

merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar ini sesuatu yang erat

kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar yang mendidik.

Sebagai pengajar, guru hendaknya memiliki perencanaan (planing) pengajaran

yang cukup matang. Perencanaan pengajaran tersebut erat kaitannya dengan berbagai

unsur seperti tujuan pengajaran, bahan pengajaran, kegiatan belajar, metode mengajar,

dan evaluasi. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian integral dari keseluruhan

tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran.

Saat ini, dalam segi kurikulum salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah

untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan memberlakukan Kurikulum

2013, yang paling penting dalam hal ini adalah faktor guru. Sebab secanggih apapun

suatu kurikulum dan sehebat apapun sistem pendidikan, tanpa kualitas guru yang

baik, maka semua itu tidak akan membuahkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu,

guru diharapkan memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan

fungsinya secara efektif dan efisien.

Profesionalisme harus dimiliki setiap guru demi mendongkrak keterpurukan dan

ketertinggalan bangsanya dalam dunia pendidikan. Guru yang berkompeten akan

memberikan pengaruh baik pada anak didiknya. Anak didik akan termotivasi dan

lebih giat lagi dalam menggali ilmu pengetahuan yang belum diketahuinya.

Page 18: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

3

Kecerdasan intelektual dan perilakunya sehari-hari merupakan sosok yang menjadi

contoh bagi setiap anak didiknya.

Kompetensi merupakan salah satu kualifikasi guru yang terpenting. Bila

kompetensi ini tidak ada pada diri seorang guru, maka ia tidak akan berkompeten

dalam melakukan tugasnya dan hasilnya pun tidak akan optimal. Dalam proses

pembelajaran guru bukanlah hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa

yang diajarnya, akan tetapi juga sebagai pengelola pemebelajaran (manager learning).

Oleh karenanya, keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh

kualitas atau kemampuan guru (Ferlys, 2015:48).

Terlebih lagi bagi seorang guru agama, ia harus mempunyai nilai lebih

dibandingkan dengan guru-guru lainnya. Guru agama, disamping melaksanakan tugas

keagamaan, ia juga melaksanakan tugas pendidikan dan pembinaan bagi peserta

didik, ia membantu pembentukan kepribadian, pembinaan akhlak di samping

menumbuhkan dan mengembangkan keimanan dan ketaqwaan para siswa. Dengan

tugas yang cukup berat tersebut, guru pendidikan agama Islam dituntut untuk

memiliki keterampilan profesional dalam menjalankan tugas pembelajaran.

Dengan kompetensi yang dimiliki, selain menguasai materi dan dapat mengolah

program belajar mengajar, guru juga dituntut dapat melaksanakan evaluasi dan

pengadministrasiannya.

Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks,

karena melibatkan latar belakang dan hubungan, serta variable lain yang mempunyai

arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat

Page 19: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

4

dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Oleh karena itu, grondlund dalam Supriyadi

(2015:4) memaparkan bahwa evaluasi ditetapkan sebagai hasil meramu dan

menganalisis kenyataan-kenyataan sebelum mengambil keputusan, dan dalam

beberapa hal sifat evaluasi bergantung pada macam keputusan yang telah dibuat .

Secara garis besar dalam proses belajar mengajar, evaluasi memiliki fungsi

pokok seperti yang dipaparkan Sudjiono dalam Trisnamansyah (2014:9), yaitu:

1. Untuk mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah

melakukankegiatan belajar mengajar selama jangka waktu tertentu.

2. Untuk mengukur sampai dimana keberhasilan system pengajaran yang digunakan.

3. Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses belajar

mengajar .

Oleh karena itu, dengan sedemikian pentingnya evaluasi ini sehingga

pembelajaran yang baik tidak cukup hanya didukung oleh perencanaan pembelajaran,

kemampuan guru mengembangkan proses pembelajaran serta penguasaannya

terhadap bahan ajar, dan juga tidak cukup dengan kemampuan guru dalam menguasai

kelas, tanpa diimbangi dengan kemampuan melakukan evaluasi terhadap perencanaan

kompetensi siswa yang sangat menentukan dalam konteks perencanaan berikutnya,

atau kebijakan perlakuan terhadap siswa terkait dengan konsep belajar tuntas.

Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses untuk menentukan jasa nilai

atau manfaat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan penilaian dan/atau pengukuran.

Evaluasi pembelajaran mencakup pembuatan pertimbangan tentang jasa, nilai atau

manfaat program, hasil, dan proses pembelajaran (Arifin, 2012:9).

Page 20: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

5

Mengingat kompleksnya proses penilaian, guru perlu memiliki pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang memadai (Dimyati dan Mujiono, 2006:61).

Dalam arti luas evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan

menyediakan informasi, dan yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-

alternatif keputusan (Purwanto, 2006:3).

Dalam hal memperoleh dan menyediakan informasi, evaluasi menempati posisi

yang sangat strategis dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan seorang guru

akan mendapatkan informasi-informasi sejauh mana tujuan pengajaran yang telah

dicapai siswa.

setiap proses pembelajaran atau setelah beberapa unit pelajaran, sehingga guru

dapat menentukan keputusan atau perlakuan terhadap siswa tersebut. Apakah perlu

diadakannya perbaikan atau penguatan, serta menentukan rencana pembelajaran

berikutnya baik dari segi materi maupun rencana strateginya. Oleh karena itu, guru

setidaknya mampu menyusun instrumen tes maupun non tes, mampu membuat

keputusan bagi posisi siswa-siswanya, apakah telah dicapai harapan penguasaannya

secara optimal atau belum. Kemampuan yang harus dimiliki oleh guru yang kemudian

menjadi suatu kegiatan rutin yaitu membuat tes, melakukan pengukuran, dan

mengevaluasi dari kompetensi siswa-siswanya sehingga mampu menetapkan

kebijakan pembelajaran selanjutnya.

Hal penting untuk diperhatikan adalah bahwa penilaian perlu dilakukan secara

adil. Prinsip ini diikuti oleh prinsip lain agar penilaian bisa dilakukan secara objektif,

karena penilaian yang adil tidak dipengaruhi oleh faktor keakraban, menyeluruh,

Page 21: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

6

mempunyai criteria yang jelas, dilakukan dalam kondisi yang tepat dan dengan

instrument yang tepat pula, sehingga mampu menunjukkan prestasi belajar peserta

didik sebagaimana adanya (Mulyasa, 2008:62).

Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau

proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan

(UU Sisdiknas, 2009:38). Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan

rancangan dan frekuensi yang memadahi dan berkesinambungan, serta

diadministrasikan dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa terdorong untuk mengkaji dan

meneliti lebih lanjut mengenai kompetensi guru khususnya guru pendidikan agama

Islam dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang berkaitan dengan kegiatan evaluasi

pembelajaran dalam bentuk skripsi yang berjudul "Kompetensi Profesional Guru

Pendidikan Agama Islam dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran (Studi Kasus di

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kabupaten Bringin Tahun Pelajaran 2018/2019)".

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis membuat

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kompetensi Profesional guru pendidikan agama Islam dalam

pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMAN 1 Bringin ?

2. Bagaiman pelaksanaan evaluasi pembelajaran pendidikan agama Islam yang

diterapkan di SMA Negeri 1 Bringin?

Page 22: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

7

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kompetensi Profesional guru

pendidikan agama Islam dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMA

Negeri 1 Bringin

2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan evaluasi pembelajaran

pendidikan agama Islam yang diterapkan di SMA Negeri 1 Bringin.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelititian di atas, maka dari hasil penilitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat atau nilai guna, baik manfaat dalam bidang teoritis

maupun dalam bidang praktis. Adapun manfaat penelitian yang diharapkan sesuai

masalah yang diangkat adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Bahwa hasil penelitian ini diharapkan agar bermanfaat untuk

pengembangan khazanah keilmuan serta sebagai bahan referensi atau rujukan

dan tambahan pustaka pada perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Kota

Salatiga.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah yang

bersangkutan atau instansi lain yang terkait untuk meningkatkan mutu

pendidikan dengan meningkatkan prestasi belajar melalui peningkatan

Page 23: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

8

kompetensi guru dalam pelaksanaan evaluaisi pembelajaran. Agar melalui hasil

penelitian ini, guru mampu meningkatkan kompetensinya dalam pelaksanaan

evaluasi pembelajaran yang hal itu akan berdampak pada meningkatnya prestasi

siswa.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bahwa penelitian ini diharapkan agar bermanfaat bagi petunjuk, arahan,

maupun acuan serta bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya yang relevan

atau sesuai dengan hasil penelitian.

E. Kajian Pustaka

Berdasarkan pengamatan penulis, penelitian semacam ini juga pernah dilakukan

oleh peneliti sebelumnya, di antaranya :

1. Anita Suudah (PAI IAIN Tulungagung 2016) dalam skripsinya yang berjudul :

“Kinerja Guru Pendidikan Islam dalam Meningkatkan Keberhasilan Pendidikan

Agama Islam di SMAN 1 Kalidawir”, menyimpulkan bahwa, untuk

melaksanakan fungsi-fungsi kinerja guru Pendidikan Agama Islam diperlukan

system penilaian bagi guru dan tenaga kependidikan secara objektif dan akurat.

Menilai kualitas kerja dapat ditinjau dari beberapa indikator yang meliputi:

unjuk kerja, penguasaan materi, penguasaan professional keguruan dan

pendidikan, penguasaan cara-cara penyesuaian diri, dan kepribadian untuk

melaksanakan tugasnya dengan baik.

2. Laili Aminatu Zuhriah (PAI UIN Syarif Hidayatullah 2017) dalam skripsinya

yang berjudul : “Pengaruh Profesional Guru Aqidah Akhlak Terhadap

Page 24: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

9

Kecerdasan Emosional Siswa Madrasyah Tsanawiyah 2 Tangerang Selatan”,

menyimpulkan bahwa:

a. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara professional guru aqidah

akhlak dengan menggunakan metode pembelajaran dengan kecerdasan

emosional MTsN 2 Tangerang Selatan.

b. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara professional guru aqidah

akhlak dengan menggunakan media pembelajaran dengan kecerdasan

emosional MTsN 2 Tangerang Selatan.

c. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara professional guru aqidah

akhlak dengan menggunakan evaluasi pembelajaran dengan kecerdasan

emosional MTsN 2 Tangerang Selatan.

3. Wahyu Priatiningsinh (PAI UIN Sunan Gunung Jati 2018) dalam skripsinya

yang berjudul : “Strategi Kepala Sekolah dalam Pembinaan Profesionalisme

Guru”, menyimpulkan bahwa, dalam upaya pembinaan profesionalisme guru,

kepala sekolah telah mengidentifikasi kelemahan dan tantangan, kemudian juga

berusaha mengatasi hambatan-hambatan yang ada dalam proses pembinaan.

Hambatan/kendala yang dihadapi Kepala Sekolah MTs Negeri Bandung antara

lain: kedisiplinan guru yang belum optimal baik kedisiplinan yang berhubungan

dengan kehadiran di sekolah maupun kedisiplinan guru dalam proses

pembelajaran, masih ada guru yang belum memenuhi standart kompetensi,

randahnya kesadaran guru mengenai arti profesionalisme, serta dana atau

pembiayaan madrasyah yang belum maksimal sehingga belum dapat mencukupi

Page 25: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

10

kebutuhan Madrasyah terutama dalam pemenuhan sarana dan prasarana yang

ada di Madrasyah.

Adapun solusi yang diterapkan Kepala Sekolah MTs Negeri Bandung

dalam mengatasi kendala-kendala tersebut dengan cara : Kepala Sekolah

meningkatkan disiplin guru dalam proses pembelajaran melalui supervisi dan

kehadiran guru di Madrasyah dengan memberikan keteladanan bagi para guru,

mendorong para guru mengikuti program sertifikasi, kepala sekolah secara

terus-menerus memberikan penjelasan kepada para guru akan pentinganya

profesionalisme guru dan mendorong para guru untuk untuk mengikuti

pelatihan-pelatihan untuk menambah ketrampilan dan kompetensi keguruannya,

serta kepala sekolah berupaya mengajukan bantuan pemerintah pusat dan

mencari donator yang bersedia memberikan bantuan untuk melengkapi saran

dan prasarana di Madrasyah karena adanya biaya yang masih belum mencukupi.

4. Netik Widanul Janah (PAI STAIN Tulungagung 2015) dalam skripsinya yang

berjudul: “Upaya Guru dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam Di

SMPN 1 Wonodadi Blitar”, menyimpulkan bahwa:

a. Bahwa dalam upaya peningkatan mutu PAI di SMPN 1 Wonodadi Blitar

terdapat beberapa factor pendudukung diantarannya

1) Faktor lingkungan

2) Faktor sarana dan prasarana

3) Faktor peserta didik

4) Faktor pendidik

Page 26: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

11

b. Dalam upaya peningkatan mutu PAI di SMPN1 Wonodadi Blitar ada

beberapa factor yang menjadi penghambatnya diantaranya:

1) Kurang lengkapnya sarana dan prasarana

2) Kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan agama peserta

didik

3) Pengaruh teman sebayanya siswa

c. Upaya yang dilakukan guru agama dalam upaya meningkatkan mutu PAI

di SMPN1 Wonodadi Blitar adalah sebagai berikut:

1) Bidang yang berhubungan dengan pengajaran, yaitu dengan:

a) Mengintensifkan metode pengajaran

b) Melaksanakan pengajaran sesuai silabus

c) Melaksanakan pengajaran ekstrakurikuler

2) Bidang yang berhubungan dengan keprofesiannya sebagai guru yaitu

dengan: menghadiri pertemuan-pertemuan, seminar-seminar

keagamaan, MGMP, pertemuan-pertemuan rutin guru agama se-

Kabupaten Blitar yang diadakan setiap satu bulan sekali dengan

tujuan dapat menambah pengetahuan, ketrampilan, dan kecakapan,

serta sikap keprofesionalismenya sebagai seorang guru.

3) Bidang yang berhubungan dengan dedikasinya di sekolah, yaitu

dengan:

a) Membina hubungan baik dengan anak didik

b) Memelihara hubungan baik dengan sesame guru.

Page 27: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

12

Dari beberapa kesimpulan penelitian terdahulu yang penulis paparkan di atas,

pada dasarnya adalah mengenai keprofesinonalan dan strategi guru Pendidikan

Agama Islam dalam menumbuhkan kualitas dalam proses pembelajaran. Namun dari

beberapa keseimpulan skripsi tersebut masih bersifat gelobal belum ada yang

mengkaji secara spesifik tentang kompetensi guru dalam melaksanakan evaluasi

pembelajaran sebagai umpan balik bagi guru untuk menentukan strategi atau untuk

mengambil keputusan guna mengetahui kelebihan atau kekurangan terhadap proses

belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Oleh sebab itu, penulis mengupas spesifik

mungkin mengenai kompetensi guru Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaan

evaluasi pembelajaran.

F. Penegasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam memahami penelitian ini,

maka perlu adanya penjelasan mengenai permasalahan agar pembaca mempunyai

persepsi yang sama terhadap maksud penelitian ini. Berdasarkan judul kompetensi

guru dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi pembelajaran dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Kompetensi

Kompetensi adalah serangkaian tindakan dengan penuh rasa

tanggungjawab yang harus dimiliki seseorang sebagai persyaratan untuk dapat

dikatakan berhasil dalam melaksanakan tugasnya (Yasin, 2011:163). Sedangkan

Pengertian komptensi guru menurut Sarimaya dalam Mulyani (2009 : 3)

merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus

Page 28: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

13

dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas

keprofesionalannya. Mulyasa dalam Habibulah (2012:364) menyatakan bahwa

kompetensi merupakan kesatuan dari unsur pengetahuan,ketrampilan, nilai dan

sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.

2. Guru

Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian atau

kompetensi tertentu dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru

(Habbullah, 2012:364). Guru sebagaimana yang dimaksud pada Bab I pasal 1 UU

Nomor 14 tahun 2005 adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta

didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,

dan pendidikan menengah (Ju’subaidi, 2011: 109).

3. Kegiatan

Kegiatan adalah aktivitas, tindakan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh

(Novia, 2008:170).

4. Evaluasi pembelajaran

Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses proses yang sistematis dan

berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu (Asrul

dkk, 2014:4); Wrightstone dan kawan-kawan dalam Lubis (2008:19) menyatakan

evaluasi pendidikan adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa

kearah tujuan-tujuan atau nilainilai yang telah ditetapkan di dalam kurikulum.

Page 29: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

14

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu jenis penelitian

yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh)

dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain

dari kuantifikasi (pengukuran) (Bungin, 2008:11). Adapun menurut Sukidin

(2002:1) pendekatan ini digunakan sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati.

Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang

status gejala pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini diarahkan untuk

menetapkan sifat suatu situasi pada waktu penelitian dilakukan. Dalam

penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan/dikendalikan seperti

yang dapat ditemui dalam penelitian eksperimen.

Pertimbangan penulis menggunakan metode kualitatif dalam penelitian

ini dikarenakan tiga alasan yang sesuai dengan pernyataan Moleong (2008: 9-

10), yaitu:

1. Metode kualitatif lebih mudah berhadapan dengan kenyataan jamak.

2. Metode kualitatif menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara

peneliti dan responden.

3. Metode kualitatif lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan

banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

Page 30: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

15

Dengan pendekatan kualitatif ini semua fakta berupa kata-kata lisan

maupun tulisan dari sumber manusia yang telah diamati dan dokumen terkait

lainnya disajikan dan digambarkan apa adanya untuk selanjutnya ditelaah guna

menemukan makna.

Adapun jenis penelitian yang dilakukan ini adalah studi kasus. Studi

kasus adalah salah satu strategi dan metode analisis data kualitatif yang

menekankan pada kasus-kasus khusus yang terjadi pada objek analisis (Bungin,

2008:11).

Penelitian kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus dalam

arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin

dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-fenomena lainnya.

Satu fenomena tersebut bisa berupa seorang pimpinan sekolah atau pimpinan

pendidikan, sekelompok pendidik, sekelompok siswa, suatu program, suatu

proses, suatu penerapan kebijakan, atau suatu konsep (Sukmadinata, 2008:99).

2. Kehadiran Peneliti

Sesuai dengan pendekatan penelitian ini, yaitu pendekatan kualitatif,

penelitian di lapangan sangat penting dan diperlukan secara optimal. Peneliti

merupakan instrument kunci dalam menangkap makna dan sekaligus sebagai

alat pengumpul data. Lokasi penelitian di SMA N 1 Bringin. Dalam

pengumpulan datanya terutama menggunakan teknik observasi berperan serta

(Participant Obesrvation). Karenanya, dalam penelitian ini peneliti bertindak

Page 31: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

16

sebagai pengamat partisipasi serta kehadiran peneliti di lokasi penelitian

diketahui oleh subjek atau informan.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari November 2018 hingga selesai dengan

judul “Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Pelaksanaan evaluasi Pembelajaran (Studi Kasus di SMAN 1 Bringin

Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2018/2019)”.

4. Sumber Data

Menurut Lofland mengenai sumber data yang dikutip oleh Moleong,

bahwa sumber utama dalam penelitian kualitatif ialah “kata-kata, dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Berkaitan

dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi dalam kata-kata, tindakan,

dan sumber data tertulis.

a. Kata-kata dan tindakan

Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau yang

diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat

melalui catatan tertulis atau melalui perekaman, video / audio tapes,

pengambilan foto, atau film (Moleong: 2008:157). Sumber data kata-kata

dan tindakan dalam penelitian ini, penulis mengadakan wawancara dan

observasi untuk mencari informasi tentang kompetensi pendidik dalam

pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang diselenggarakan. Selain itu

wawancara kepada guru terutama pengampu satuan mata pelajaran

Page 32: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

17

Pendidikan Agama Islam terkait dengan evaluasi pembelajaran. Dalam

penelitian ini observasi dilakasanakan pada kegiatan atau aktivitas baik dari

segi pendidik atau anak didik dalam proses pembelajaran.

b. Sumber data tertulis

Dilihat dari sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber

tertulis dapat dibagi atas sumber buku, majalah ilmiah, arsip, dokumen

pribadi, dan dokumen resmi.

Sumber tertulis dalam penelitian ini, penulis mencari dokumen dan

arsip untuk mengetahui data atau informasi yang ada kaitannya dengan

permasalahan yang diteliti, buku-buku yang relevansi untuk memperkuat

argumentasi dan melengkapi hasil penelitian, kondisi sekolah, gedung,

sarana dan prasarana serta fasilitas.

5. Prosedur Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standart unutk

memperoleh data yang diperlukan. Menurut Akhyak (2004:28) Untuk

memperoleh data di lapangan dalam rangka mendeskripsikan dan menjawab

permasalahan yang sedang diteliti, secara umum penulis menggunakan metode

pengumpulan data yang terbagi atas; obesrvasi, interview (wawancara

mendalam), dokumentasi, dan angket.

a. Observasi atau pengamatan yaitu metode pengumpulan data dimana

peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka

saksikan selama penelitian.

Page 33: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

18

b. Interview (wawancara mendalam) yaitu peneliti menjalain hubungan

dengan partisispan dan mengadakan wawancara mendalam berkenaan

dengan kegiatan yang datanya dikumpulkan.

c. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dengan cara melihat atau mencatat

suatu laporan yang sudah tersedia.

6. Analisa Data

Analisa data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan

data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya mejadi satuan yang dapat

dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceriterakan kepada orang lain (Moleong, 2008: 248).

Adapun teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam penulisan

skripsi ini adalah teknik analisis deskriptif. Hal ini dikarenakan adanya

penerapan metode kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif yaitu

menggambarkan data yang ada guna memperoleh bentuk nyata dari responden,

sehingga lebih mudah dimengerti peneliti atau orang lain yang tertarik dengan

hasil penelitian yang dilakukan. Deskripsi data ini dilakukan dengan cara

menyusun dan mengolompokan data yang ada, sehingga memberikan gambaran

nyata terhadap responden (Sukardi, 2009:28).

Penilitian deskriptif kualitatif yaitu pengumpulan data berupa kata-kata,

bukan berupa angka yang berisi kutipan-kutipan data baik berasal dari naskah

wawancara, catatan dokumen pribadi maupun resmi lainya

Page 34: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

19

Tahapan yang harus dilakukan dalam analisa data adalah sebagai berikut.

a. Date reduction (data reduksi)

Yang dimaksud dengan mereduksi data adalah merangkum,

memolih hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola

dan temanya.

b. Data display (penyajian data)

Setelah mereduksi data, data diuraikan dengan uraian singkat yang

berbentuk teks bersifat naratif. Sehingga akan memudahkan dalam

memahami lokasi penelitian dan langkah yang akan diambil selanjutnya

c. Conclusion drawing (verifikasi)

Dalam tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi ini, peneliti

berusaha menarik kesimpulan dari lokasi penelitian terhadap data yang

diperoleh sehingga akan dapat menjawab masalah yang dirumuskan pada

fokus penelitian.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan dalam penelitian ditentukan dengan menggunakan kriteria

kredibilitas (derajat kepercayaan). Kredibilitas dimaksudkan untuk

membuktikan bahwa apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan kenyataan

yang ada dalam latar penelitian. Untuk menetapkan keabsahan data atau

kredibilitas data tersebut digunakan teknik pemerisaan sebagai berikut:

a. Perpanjangan kehadiran

Page 35: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

20

Untuk memperoleh data yang akurat dan memiliki keabsahan,

penelitian ini dilakukan penulis tidak hanya sekedar memperoleh data saja

tetapi juga penulis perlu memperpanjang kehadiranya untuk mengadakan

konfirmasi data dengan sumbernya.

b. Ketekunan pengamatan, dilakukan dengan cara peneliti mengadakan

pengamatan dengan teliti, rinci dan terus menerus selama proses penelitian

guna menemukan ciri-ciri data unsur-unsur dalam situasi yang sangat

relevan dengan persoalan yang sedang di cari dan kemudian memusatkan

diri pada hal tersebut secara rinci.

c. Pembahasan teman sejawat, mendiskusikan proses dan hasil penelitian

dengan dosen pembimbing atau teman mahasiswa yang sedang atau telah

mengadakan penelitian kualitatif. Hal ini dilakukan dengan harapan peneliti

mendapatkan masukan-masukan baik dari segi metodologi maupun konteks

penelitian. Juga diharapkan penelitian tidak menyimpang dari harapan data

yang diperoleh benar-benar mencerminkan data yang valid.

d. Trianggulasi, yaitu memanfaatkan suatu yang lain diluar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Teknik trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam,

yaitu:

1) Trianggulasi dengan sumber data

Yaitu membandingkan perolehan data pada teknik yang berbeda

dalam fenomena yang sama. Selain dengan membandingkan teknik-

Page 36: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

21

teknik yang berbeda pada fenomena yang sama, penulis juga

membandingkan dan mengecek kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif

yang dilakukan.

2) Trianggulasi dengan metode

Yaitu membandingkan perolehan data yang teknik pengumpulan

data yang sama dengan sumber yang berbeda, mengkonfirmasikan data

yang telah didapat guna memperoleh keabsahan dan keobjektifan data

tersebut. Jadi, data yang diperoleh dikomunikasikan dan didiskusikan

kembali kepada sumber data yang telah menjadi informan guna

memperoleh keabsahan dan mengkonfirmasikan data kepada sumbernya

guna memperoleh keabsahan dan keobjektifan data tersebut.

H. Sistematika Pembahasan

Dalam menyusun skripsi ini penulis membagi kedalam beberapa bab dan

masing-masing bab mencakup beberapa sub bab yang berisi sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, kajian pustaka, penegasan istilah, metode penelitian, sistematika

penulisan.

Bab II : Kajian pustaka, yaitu bagian yang menjelaskan teori- teori yang berhubungan

dengan penelitian yang memuat: pertama, kompetensi Profesional guru PAI meliputi:

pengertian kompetensi profesional guru, urgensi kompetensi Profesional guru,

penerapan kompetensi professional, pentingnya kompetensi profesional. Kedua,

Page 37: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

22

evaluasi pembelajaran meliputi: pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi; prinsip-

prinsip evaluasi, tehnik evaluasi, langkah- langkah evaluasi, pelaporan evaluasi.

Ketiga, evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam. Keempat, hasil penelitian

terdahulu.

Bab III : Paparan data dan temuan penelitian, merupakan bagian yang menjelaskan

gambaran umum sekolah, meliputi: sejarah singkat SMA N 1 Bringin, visi, misi, dan

tujuan sekolah; struktur organisasi SMA N 1 Bringin, data guru dan karyawan, data

siswa, sarana prasarana serta kurikulum dan sistem mengajar serta di bagian kedua

terdapat temuan penelitian .

Bab IV : Pembahasan merupakan pembahasan hasil penelitian di lapangan yang

dipaparkan dalam bab III. Pembahasan dilakukan untuk menjawab masalah

penelitian yang diintegrasikan ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada

dengan jalan menjelaskan temuan penelitian dalam konteks khasanah ilmu.

Bab V : Penutup, yang berisi kesimpulan dan saran

Page 38: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

23

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kompetensi Profesional Guru PAI

1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru

Menurut Wahyudi dalam Usman,dkk (2017:90) guru profesional

adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan

tugastugasnya sehari-hari. Profesionalisme yang dimaksud oleh mereka

adalah satu proses yang bergerak dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari

ketidakmatangan menjadi matang.

Browne dan Wildavsky dalam buku Konteks Implementasi Berbasis

Kurikulum (Usman, 2002: 70), mengemukakan bahwa penerapan adalah

perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan. Sehingga, penerapan

merupakan suatu tindakan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara

matang dan terperinci, penerapan ini biasanya dilakukan setelah

perencanaan sudah dianggap siap. Dengan demikian penerapan bisa

diartikan sebagai pelaksanaan.

Yang dimaksud kompetensi professional menurut Musfah dalam

Rizky (2015: 9) adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara

luas dan mendalam.

Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi,

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing

peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar

Page 39: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

24

nasional pendidikan. Adapun ruang lingkup kompetensi profesional sebagai

berikut (Mulyasa, 2006:135-136):

1) Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi,

psikologis, sosiologis, dan sebagainya.

2) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan

peserta didik.

3) Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi.

4) Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan

sumber belajar yang relevan.

5) Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran.

6) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik.

7) Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.

2. Urgensi Kompetensi Profesional

Menurut Cooper dalam buku Profesi Keguruan (Satori, 2007: 224),

terdapat empat komponen kompetensi professional yaitu sebagai berikut: 1)

Mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, 2)

Berpengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya, 3)

Mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, temansejawat

dan bidang studi yang dibinanya, dan 4) Mempunyai keterampilan dalam

belajar.

a. Mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia.

Guru dituntut untuk berwawasan luas dalam memahami segala

pengetahuan tentang belajar seperti mengkondusifkan peserta didik

Page 40: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

25

dalam pembelajaran. Serta guru dituntut memahami karakteristik peserta

didik yang berbeda-beda.

b. Berpengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya.

Guru harus menguasai bidang studi yang dibinanya secara

mendalam supaya peserta didik dapat memahami materi apa yang

sedang dipelajari. Tidak hanya itu guru juga harus bisa mengetahui

kemampuan peserta didik dalam menerima pembelajaran. Menguasai

bidang studi memiliki indikator esensial: memahami materi ajar yang

ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep, dan metode

keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar; memahami

hubungan konsep antar mata pelajaran terkait dan menerapkan konsep-

konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman

sejawat, dan bidang studi yang dibinanya.

Maksudnya adalah, guru harus memiliki sikap yang bias

menempatkan dirinya sendiri, teman sejawat, sekolah, dan mampu

menempatkan dirinya sesuai dengan bidang studi yang dibinanya. Sebab

sikap yang dimiliki oleh guru akan menampakan keprofessionalannya.

d. Mempunyai keterampilan dalam belajar.

Sebagai guru tidak hanya menguasai mata pelajaran yang

dibinaanya akan tetapi guru harus terampil dalam proses pembelajaran,

seperti dalam memanfaatkan media pembelajaran. Agar peserta didik

dapat melaksanakan proses pembelajaran, berjalan sesuai dengan tujuan

Page 41: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

26

yang ingin dicapai. Memahami uraian diatas, kompetensi profesional

merupakan kemampuan yang harus dikuasai guru dalam pelaksanaan

tugas utamanya mengajar untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam

kompetensi profesional tidak hanya menguasai mata pelajaran akan

tetapi guru memiliki pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku

manusia, menguasai bidang.studi yang dibinanya, sikap yang tepat

tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, dan bidang studi dan

mempunyai keterampilan dalam belajar.

e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mengembangkan diri

Marselus R. Payong (2011: 49), mengungkapkan pemanfaatan

teknologi komunikasi bagi guru diperuntukkan bagi pengembangan diri

atau komunikasi dengan kolega atau sejawat. Sebagaimana yang telah

diketahui, bahwa penetrasi teknologi informasi dan komunikasi terutama

melalui komputer dan internet telah merambah begitu dalam pada segala

segi kehidupan manusia, dan telah dimanfaatkan secara luas oleh

semua kalangan, dari anak-anak, remaja, orang dewasa, dan para

professional maka kemampuan untuk memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi merupakan suatu hal yang mutlak.Marselus

R. Payong (2011: 50), mengungkapkan bahwa di dalam latar

pendidikan, teknologi dapat membuat siswa menjadi: (1) pengguna

informasi yang cakap; (2) pencari, penelaah, dan penilai informasi; (3)

penyelesaian masalah dan pembuat keputusan; (4) pengguna alat-alat

Page 42: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

27

produktifitas yang kreatif dan efektif; (5) komunikator, kolaborator,

penerbit, dan produser; dan (6) warga Negara yang banyak pengetahuan,

bertanggungjawab, dan berkontribusi bagi kebaikan bersama.

3. Penerapan Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan

materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang

menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi

keilmuannya (Naim, 2009: 60).

Dengan begitu, dapat disimpulkan penerapan dari kompetensi

profesional ialah sebagai berikut:

a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu

Guru profesional adalah seorang ahli bidang studi (subject

matter specialist). Setelah melewati proses pendidikan dan pelatihan

yang relative lama (kurang lebih empat tahun untuk jenjang strata satu

(S1) ditambah dengan satu tahun pendidikan profesi), maka para guru

dianggap memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup tentang isi

mata pelajaran yang terkait dengan struktur, konsep, dan keilmuannya.

Penguasaan terhadap materi ini menjadi salah satu prasyarat

untuk dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif, karena guru

sering menjadi tempat bertanya bagi siswa dan dapat menjadi sumber

rasa keingintahuan siswa. Selain itu penguasaan terhadap materi juga

Page 43: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

28

dapat menjadi salah satu prasyarat bagi guru, untuk dapat memberikan

bantuan yang tepat terhadap permasalahan belajar yang dihadapi oleh

siswa (Marselus R. Payong, 2011: 44).

b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran

yang diampu

E. Mulyasa dalam Marselus R. Payong (2011: 45), menyatakan

melalui penguasaan terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar

mata pelajaran maka diharapkan guru dapat mengembangkan silabus

dan rencana pelaksanaan pembelajaran secara cermat. Hal ini karena

standar kompetensi dan kompetensi dasar merupakan arah dan dasar

untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, indicator

pencapaian kompetensi.

Maka dari itu, penguasaan terhadap standar kompetensi dan

kompetensi dasar menjadi prasyarat bagi guru untuk mengembangkan

kurikulum di tingkat satuan pendidikannya. Melalui penguasaan tersebut

guru dapat menjabarkan, menganalisis, dan mengembangkan indicator

indicator pencapaian yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi

sekolah serta kebutuhan dan karakteristik siswa yang dilayani. Indikasi

kemampuan ini dapat dilihat pada bagaimana guru dapat

mengembangkan rencana pembelajaran (silabus dan RPP) secara cermat

dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar dan

struktur keilmuan mata pelajarannya. Penguasaan terhadap standar

kompetensi dan kompetensi dasar juga dapat diketahui dari adanya

Page 44: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

29

kemampuan guru untuk mengembangkan alat penilaian yang tepat,

sesuai dengan indikatorindikatornya (Marselus R. Payong, 2011: 45).

c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif

Dalam pengembangan materi pembelajaran, guru dapat

menggunakan model-model pengembangan sebagaimana yang telah

dikuasai dalam teori-teori pembelajaran. Secara singkat dapat dikatakan

bahwa pengembangan materi pembelajaran harus dapat mengikuti suatu

pola atau urutan logis tertentu, misalnya dari yang sederhana kepada

yang kompleks, dari yang konkret kepada yang abstrak, dari yang dekat

kepada yang jauh.

Prinsip utama dari penguasaan kompetensi ini adalah agar materi

pembelajaran yang akan dipelajari oleh siswa menjadi bermakna bagi

mereka, sehingga tidak hanya diketahui tetapi juga dapat dihayati dan

diamalkan oleh siswa. Melalui prinsip ini, guru dapat mengembangkan

materinya secara kreatif (asalkan tidak menyimpang dari konsep

keilmuan) dengan menyesuaikan kebutuhan khas siswa (Marselus R.

Payong, 2011: 46).

d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif.

Kegiatan pengembangan profesional berkelanjutan (continuing

professional development = CPD) merupakan sebuah tuntunan bagi para

guru karena perkembangan ilmu dan teknologi berjalan begitu cepat.

Oleh karena itu, penyesuaian terhadap ilmu dan teknologi bagi guru

Page 45: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

30

haruslah up to date dan menjadi salah satu syarat penting bagi guru,

untuk mengembangkan diri dan memperbaharui praktik profesionalnya.

Penguasaan kompetensi ini masih terkait dengan penguasaan

salah satu kompetensi pada standar kompetensi pedagogis.

Pengembangan profesi berkelanjutan merupakan satu keniscayaan

karena guru di abad ini haruslah menjadi teladan pembelajaran seumur

hidup (Marselus R.Payong, 2011: 47).

4. Pentingnya Kompetensi Profesional

Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 saat ini, dalam hal

penilaian atau evaluasi, ditinjau dari sudut profesionalisme tugas

kependidikan maka dalam melaksanakan kegiatan penilaian yang

merupakan salah satu ciri yang melekat pada pendidik profesional. Seorang

pendidik profesional selalu menginginkan umpan balik atas proses

pembelajaran yang dilakukannya. Hal tersebut dilakukan karena salah satu

indicator keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh tingkat keberhasilan

yang dicapai peserta didik. Dengan demikian, hasil penilaian dapat

dijadikan tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran dan umpan balik

bagi pendidik untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang

dilakukan.

Adanya komponen-komponen yang menunjukkan kualitas

mengevaluasi akan lebih memudahkan para guru untuk terus meningkatkan

kualitas menilainya. Dengan demikian, berarti bahwa setiap guru

memungkinkan untuk dapat memiliki kompetensi menilai secara baik dan

Page 46: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

31

menjadi guru yang bermutu, yang mana menurut Kunandar (2007:66) yaitu

dengan:

a. Mempelajari fungsi penilaian.

b. Mempelajari bermacam-macam teknik dan prosedur penilaian.

c. Menyusun teknik dan prosedur penilaian.

d. Mempelajari kriteria penilaian teknik dan proseur penialaian.

e. Menggunakan teknik dan dan prosedur penilaian.

f. Mengolah dan menginterpretasikan hasil penilaian.

g. Menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan proses belajar

mengajar.

h. Menilai teknik dan prosedur penilaian.

i. Menilai keefektifan program pengajaran.

B. Evaluasi Pembelajaran

1. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi

Dalam pendidikan terjadi proses belajar mengajar yang

sistematis, yang terdiri dari banyak komponen. Masing-masing

komponen pengajaran tidak bersifat terpisah atau berjalan sendiri-

sendiri, tetapi harus berjalan secara teratur, saling bergantung dan

berkesinambungan. Dalam system pengajaran terjadi proses belajar

mengajar secara sistematis yang terdiri dari banyak komponen.

Masing-masing komponen pengajaran tidak bersifat terpisah atau

berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus berjalan secara teratur, saling

Page 47: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

32

bergantung dan berkesinambungan untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Sanjaya dalam Habibie (2010:32), Sebuah system tidak bisa

berjalan secara sendiri-sendiri demi untuk mencapai suatu tujuan,

karena system adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain

saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil

yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan.

Proses belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi yang

terjadi antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Guru

sebagai pengarah dan pembimbing, sedang siswa sebagai orang yang

mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan yang terjadi

pada diri siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar, maka guru

bertugas melakukan suatu kegiatan yaitu penilaian atau evaluasi atas

ketercapaian siswa dalam belajar. Selain memiliki kemampuan untuk

menyusun bahan pelajaran dan keterampilan menyajikan bahan untuk

mengkondisikan keaktifan belajar siswa, guru diharuskan memiliki

kemampuan mengevaluasi ketercapaian belajar siswa, karena evaluasi

merupakan salah satu komponen penting dari kegiatan belajar

mengajar.

Evaluasi berasal dari kata Evaluation (bahasa Ingggris). Kata

tersebut diserap dalam pembendaharaan istilah bahasa Indonesia

dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan sedikit

Page 48: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

33

penyesuaian lafal Indonesia menjadi "Evaluasi" (Arikunto dan Jabar,

2004:1).

Menurut Djamarah dalam Habibie (2010:33), Evaluasi pada

dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga nilai

berdasarkan kriteria tertentu, untuk mendapatkan evaluasi yang

meyakinkan dan objektif dimulai dari informasi-informasi kuantitatif

dan kualitatif., selain itu Mardapi dalam Ismanto (2014: 216)

menyampaikan bahwa evaluasi memiliki makna adanya pengumpulan

informasi, penggambaran, pencarian, dan penyajian informasi guna

pengambilan keputusan tentang program yang dilaksanakan

Dalam hubungan dengan kegiatan pengajaran, evaluasi

mengandung beberapa pengertian, di antaranya adalah:

a. Menurut Gay dalam Kurniasari (2017:23) evaluasi adalah

sebuah proses sistematis pengumpulan dan penganalisisan data

untuk pengambilan keputusan. Dari aspek program, evaluasi

dapat dikatakan suatu kegiatan pengevaluasian yang dilakukan

secara berkesinambungan dan ada dalam suatu organisasi.

Program dapat diartikan menjadi dua hal, yaitu sebagai rencana

dan juga sebagai kesatuan kegiatan pengelolaan.

b. Menurut Abdul Basir dalam Habibie (2010:36) evaluasi adalah

proses pengumpulan data yang deskriptif, informative, prediktif,

dilaksanakan secara sistematik dan bertahap untuk menentukan

kebijaksanaan dalam usaha memperbaiki pendidikan.

Page 49: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

34

c. Wrightstone,dkk dalam Lubis (2008:19), evaluasi pendidikan

adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa

kearah tujuan-tujuan atau nilainilai yang telah ditetapkan di

dalam kurikulum.

d. Wysong dalam Rusdiana,dkk (2014:2) menyatakan bahwa

evaluasi merupakan proses untuk menggambarkan, memperoleh

atau menghasilkan informasi yang berguna untuk

mempertimbangkan keputusan

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

evaluasi adalah proses kegiatan yang berkenaan dengan

mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang

selanjutnya informasi terebut digunakan untuk menentukan alternative

yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan tentang bagaimana

berbuat baik pada waktu-waktu mendatang sesuai dengan yang telah

direncanakan. Perancanaan pada hakikatnya adalah keputusan atas

sejumlah alternatif (pilhan) mengenai sasaran dan cara-cara yang akan

dilaksanakan di masa yang akan dating guna mencapai tujuan yang

dikehendaki serta pemantauan dan penilaiannya atas hasil

pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan

berkesinambungan (Usman, 2008:61).

Seorang pendidik harus mengetahui sejauh mana keberhasilan

pengajarannya tercapai dengan baik dan untuk memperbaiki serta

mengarahkan pelaksanaan proses belajar mengajar, dan untuk

Page 50: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

35

memperoleh keputusan tersebut maka diperlukanlah sebuah proses

evaluasi dalam pembelajaran atau yang disebut juga dengan evaluasi

pembelajaran. Evaluasi merupakan proses penilaian pertumbuhan

siswa dalam proses belajar mengajar. Pencapaian perkembangan siswa

perlu diukur, baik posisi siswa sebagai individu maupun posisinya di

dalam kelompok. Hal yang demikian perlu disadari oleh seorang guru

karena pada umumnya siswa masuk kelas dengan kamampuan

bervariasi.

Ada siswa yang cepat menangkap materi pelajaran, tetapi ada

pula yang tergolong memiliki kecepatan biasa dan ada pula yang

tergolong lambat. Menurut Sukardi (2009:2) menyatakanGuru dapat

mengevaluasi pertumbuhan kemampuan siswa tersebut dengan

mengetahui apa yang mereka kerjakan dari awal sampai akhir belajar.

Pencapaian belajar siswa dapat diukur dengan dua cara, yaitu :

a. Mengukur dengan tingkat kecapaian standart yang ditentukan.

b. Melalui tugas-tugas yang dapat diselesaikan siswa secara tuntas.

Evaluasi dilihat dari fungsinya yaitu di kemukakan oleh Sudjiono

dalam dapat memperbaiki program pengajaran, maka evaluasi

pembelajaran dikategorikan ke dalam penilaian formatif atau evaluasi

formatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan pada akhir program belajar

mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar

itu sendiri (Sudjana, 1991:5), atau dilakukan pada akhir program untuk

memberi informasi kepada konsumen yang potensial tentang manfaat

Page 51: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

36

atau kegunaan program (Napis, 2000:37). Menurut Anas Sudijono,

evaluasi formatif ialah evaluasi yang dilaksankan di tengah-tengah

atau pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu

dilaksanakan pada setiap kali satuan program pelajaran atau subpokok

bahasan dapat diselesaikan, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh

mana peserta didik "telah terbentuk" sesuai dengan tujuan pengajaran

yang telah ditentukan (sudijono, 2005:23).

Secara umum, Sudijono (2005:16) menyatakan dalam bidang

pendidikan evaluasi bertujuan untuk :

a. Memperoleh data pembuktian yang akan menjadi petunjuk

sampai dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan

peserta didik dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler setelah

menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah

ditentukan.

b. Mengukur dan menilai sampai di manakah efektifitas mengajar

dan metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau

dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang

dilaksanakan oleh peserta.

Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam

bidang pendidikan menurut Sukardi (2009:17) antara lain:

a. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh

program pendidikan.

Page 52: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

37

b. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab

keberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan,

sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara

perbaikannya.

Evaluasi dalam pembelajaran dilakukan untuk kepentingan

pengambilan keputusan, misalnya tentang akan digunakan atau

tidaknya suatu pendekatan, metode, atau teknik. Tujuan utama

dilakukan evaluasi proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan

dalam proses pembelajaran.

b. Mengidentifikasi bagian yang belum dapat terlaksana sesuai

dengan tujuan.

c. Mencari alternatif tindak lanjut, diteruskan, diubah atau

dihentikan (Sofyan, 2006:31-32).

Dalam keadaan pengambilan keputusan proses pembelajaran,

evaluasi sangat penting karena telah memberikan informasi mengenai

keterlaksanaan proses belajar mengajar, sehingga dapat berfungsi

sebagai pembantu dan pengontrol pelaksanaan proses belajar

mengajar. Di samping itu, fungsi evaluasi proses adalah memberikan

informasi tentang hasil yang dicapai, maupun kelemahan-kelemahan

dan kebutuhan tehadap perbaikan program lebih lanjut yang

selanjutnya informasi ini sebagai umpan balik (feedback) bagi guru

dalam mengarahkan kembali penyimpangan-penyimpangan dalam

Page 53: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

38

pelaksanaan rencana dari rencana semula menuju tujuan yang akan

dicapai (Sofyan, 2006:32). Dengan demikian, betapa penting fungsi

evaluasi itu dalam proses belajar mengajar.

Dalam keseluruhan proses belajar mengajar, Sukardi (2009:4)

menyatakan secara garis besar evaluasi mempunyai beberapa fungsi

penting, yaitu :

a. Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah

menguasai pengetahuan atau ketrampilan yang telah diberikan

oleh seorang guru.

b. Untuk mengetahui kelemahan peserta didik dalam melakukan

kegiatan beajar.

c. Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.

d. Sebagai sarana umpan balik bagi guru, yang bersumber dari

siswa.

e. Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.

f. Sebagai laporan hasil belajar kepada para orang tua wali siswa.

Apabila evaluasi dilihat dari masing-masing pihak, Menurut

Thoha (2003: 10-11) dapat di uraikan sebagai berikut (Thoha,

2003:10-11):

a. Fungsi evaluasi pendidikan bagi guru

1) Mengetahui kemajuan belajar peserta didik.

2) Mengetahui kedudukan masing-masing individu peserta

didik dalam kelompoknya.

Page 54: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

39

3) Mengetahui kelemahan-kelemahan dalam cara belajar

mengajar dalam PBM.

4) Memperbaiki proses belajar mengajar.

5) Menentukan kelulusan peserta didik.

b. Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan berfungsi:

1) Mengetahui kemampuan dan hasil belajar.

2) Memperbaiki cara belajar.

3) Menumbuhkan motivasi dalam belajar.

c. Bagi sekolah, evaluasi pendidikan berfungsi:

1) Mengukur mutu hasil pendidikan.

2) Mengetahui kemajuan dan kemunduran sekolah.

3) Membuat keputusan kepada peserta didik.

4) Mengadakan perbaikan kurikulum.

d. Bagi orang tua peserta didik, evaluasi pendidikan berfungsi:

1) Mengetahui hasil belajar anaknya.

2) Meningkatkan pengawasan dan bimbingan serta bantuan

kepada anaknya dalam usaha belajar.

3) Mengarahkan pemilihan jurusan, atau jenis sekolah

pendidikan lanjutan bagi anaknya.

e. Bagi masyarakat dan pemakai jasa pendidikan, evaluasi

berfungsi:

1) Mengetahui kemajuan sekolah.

Page 55: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

40

2) Ikut mengadakan kritik dan saran perbaikan bagi kurikulum

pendidikan pada sekolah tersebut.

3) Lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

usahanya membantu lembaga pendidikan.

Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari

tujuan evaluasi itu sendiri. Di dalam batasan tentang evaluasi

pendidikan yang telah dikemukakan di muka, tersirat bahwa tujuan

evaluasi pendidikan adalah untuk mendapat data pembuktian yang

akan menunjukan sampai di mana tingkat kemampuan dan

keberhasilan siswa dalam tujuan-tujuan kurikuler (Purwanto, 2006:7) .

Secara lebih rinci, Purwanto (2006:7-8) menyatakan fungsi

evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat dikelompokan

menjadi empat fungsi, yaitu:

a. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta

keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan

belajar selama jangka waktu tertentu.

b. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pembelajaran.

c. Untuk keperluan Bimbingan dan Konseling (BK).

d. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum

sekolah yang bersangkutan.

Menurut Sukardi, dilihat dari segi aspeknya, fungsi evaluasi

pendidikan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar pada

prinsipnya dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu:

Page 56: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

41

a. Membantu guru dalam menentukan derajat tujuan pengajaran

agar dapat dicapai.

b. Membantu guru untuk mengetahui keadaan yang benar pada

siswanya.

Bagi guru fungsi evaluasi perlu diperhatikan dengan sungguh-

sungguh agar evaluasi yang diberikan benar-benar mengenai sasaran.

Hal ini didasarkan karena hampir setiap saat guru melaksanakan

kegiatan evaluasi untuk menilai keberhasilan belajar siswa serta

program pengajaran.

2. Prinsip-prinsip Evaluasi

Prinsip diperlukan sebagai pemandu dalam kegiatan evaluasi.

Oleh karena itu evaluasi dapat dikatakan terlaksana dengan baik

apabila dalam pelaksanaannya senantiasa berpegang pada prinsip-

prinsip yang mana di kemukakan oleh Thoha (2003:35-36) yaitu

berikut ini:

a. Prinsip Kontinuitas (terus menerus/ berkesinambungan)

Artinya bahwa evaluasi itu tidak hanya merupakan kegiatan

ujian semester atau kenaikan saja, tetapi harus dilaksanakan

secara terus menerus untuk mendapatkan kepastian terhadap

sesuatu yang diukur dalam kegiatan belajar mengajar dan

mendorong siswa untuk belajar mempersiapkan dirinya bagi

kegiatan pendidikan selanjutnya.

b. Prinsip Comprehensive (keseluruhan)

Page 57: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

42

Seluruh segi kepribadian murid, semua aspek tingkah laku,

keterampilan, kerajinan adalah bagian-bagian yang ikut ditest,

karena itu maka item-item test harus disusun sedemikian rupa

sesuai dengan aspek tersebut (kognitif, afektif, psikomotorik)

c. Prinsip Objektivitas

Objektif di sini menyangkut bentuk dan penilaian hasil

yaitu bahwa pada penilaian hasil tidak boleh memasukkan faktor-

faktor subyektif, faktor perasaan, faktor hubungan antara

pendidik dengan anak didik.

d. Evaluasi harus menggunakan alat pengukur yang baik evaluasi

yang baik tentunya menggunakan alat pengukur yang baik pula,

alat pengukur yang valid.

e. Evaluasi harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh

kesungguhan itu akan kelihatan dari niat guru, minat yang

diberikan dalam penyelenggaraan test, bahwa pelaksanaan

evaluasi semata-mata untuk kemajuan anak didik, dan juga

kesungguhan itu diharapkan dari semua pihak yang terlibat

dalam kegiatan belajar mengajar itu, bukan sebaliknya.

3. Teknik Evaluasi

Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat. Jadi teknik evaluasi

berarti alat yang digunakan dalam rangka melakukan kegiatan

evaluasi. Dalam hal evaluasi, sekolah diberikan wewenang untuk

melakukan evaluasi, khususnya evaluasi yang dilakukan secara

Page 58: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

43

internal. Evaluasi internal atau sering juga disebut evaluasi diri,

dilaksanakan oleh warga sekolah unutk memantau proses pelaksanaan

dan mengevaluasi hasil program-program yang telah dilaksanakan

(Mulyasa, 2005:183). Dalam konteks evaluasi hasil proses

pembelajaran di sekolah dikenal adanya dua macam teknik, yaitu

teknik tes, maka evaluasi dilakukan dengan jalan menguji peserta

didik, sedangkan teknik non test, maka evaluasi dilakukan dengan

tanpa menguji peserta didik.

a. Teknik tes

Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam

rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan yang

berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa

pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah oleh testee

sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku

dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya atau

dibandingkan dengan nilai standar tertentu (sudijono, 2005:67).

Ditinjau dari segi yang dimiliki oleh tes sebagai alat

pengukur perkembangan belajar peserta didik, tes dibedakan

menjadi empat golongan:

1) Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk

mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga

berdasarkan kelemahan-kelemahan siswa tersebut dapat

Page 59: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

44

dilakukan pemberian perlakuan yang tepat (Arikunto,

2002:34).

2) Tes formatif, adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui

sudah sejauh manakah peserta didik telah terbentuk sesuai

dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan setelah

mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu

tertentu. Di sekola tes formatif ini dikenal dengan istilah

"ulangan harian".

3) Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan

setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai

diberikan, di sekolah tes ini dikenal dengan "ulangan

umum", dimana hasilnya digunakan untuk mengisi nilai

raport atau mengisi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) atau

Ijazah (sudijono, 2005:71-72) .

b. Teknik non tes

Dengan teknik non tes (Arikunto, 2002:27-31), maka

penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan

dengan tanpa menguji peserta didik, melainkan dilakukan

dengan:

1) Skala bertingkat (Rating scale)

Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk

angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan.

2) Quesioner (Angket)

Page 60: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

45

Yaitu sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh

orang yang akan diukur (responden)

3) Daftar cocok (Check list)

Yaitu deretan pernyataan dimana responden yang

dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok (√) ditempat

yang sudah disediakan.

4) Wawancara (Interview)

Suatu metode atau cara yang digunakan untuk

mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya

jawab sepihak.

5) Pengamatan (observation)

Suatu tehnik yang dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.

6) Riwayat hidup

Gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam

masa kehidupannya.

4. Langkah-langkah Evaluasi

Evaluasi merupakan bagian integral dari pendidikan atau

pengajaran sehingga perencanaan atau penyusunan, pelaksanaan dan

pendayagunaannyapun tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan

program pendidikan atau pengajaran (Slameto, 2001:45). Hasil dari

evaluasi yang diperoleh selanjutnya dapat digunakan untuk

memperbaiki cara belajar siswa (fungsi formatif).

Page 61: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

46

Banyak ahli pedidikan banyak mengemukakan langkah-langkah

pelaksanaan evaluasi. Namun dari banyak pendapat itu dapatlah

disarikan menjadi empat langkah pokok, yaitu : perencanaan,

pengumpulan data, analisis data, penafsiran hasil analisi data (Basir,

1998:6).

Adapun langkah-langkah evaluasi di atas, menurut Sujidono

dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Menyusun rencana evaluasi hasil belajar

Perencanaan evaluasi hasil belajar itu umumnya mencakup:

1) Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Hal ini

disebabkan evaluasi tanpa tujuan maka akan berjalan tanpa

arah dan mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti

dan fungsinya.

2) Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, misalnya

aspek kognitif, afektif atau psikomotorik.

3) Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan

didalam pelaksanaan evaluasi misalnya apakah

menggunakan teknik tes atau non tes.

4) Menyusun alat-alat pengukur yang dipergunakan dalam

pengukuran dan penilaian hasil belajar peserta didik, seperti

butirbutir soal tes.

Page 62: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

47

5) Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan

dijadikan pegangan atau patokan dalam memberikan

interpretasi terhadap data hasil evaluasi.

6) Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar

itu sendiri.

b. Menghimpun data

Dalam evaluasi pembelajaran, wujud nyata dari kegiatan

menghimpun data adalah melaksanakan pengukuran, misalnya

dengan menyelenggarakan tes pembelajaran.

c. Melakukan verifikasi data

Verifikasi data dimaksudkan untuk memisahkan data yang

baik (yang dapat memperjelas gambaran yang akan diperoleh

mengenai diri individu atau sekelompok individu yang sedang

dievaluasi dari data yang kurang baik (yang akan mengaburkan

gambaran yang akan diperoleh apabila data itu ikut serta diolah).

d. Mengolah dan menganalisis data

Mengolah dan menganalisis hasil evaluasi dilakukan

dengan memberikan makna terhadap data yang telah berhasil

dihimpun dalam kegiatan evaluasi.

e. Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan

Interpretasi terhadap data hasil evaluasi belajar pada

hakikatnya adalah merupakan verbalisasi dari makna yang

Page 63: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

48

terkandung dalam data yang telah mengalami pengolahan dan

penganalisaan

f. Tindak lanjut hasil evaluasi

Bertitik tolak dari data hasil evaluasi yang telah disusun,

diatur, diolah, dianalisis dan disimpulkan sehingga dapat

diketahui apa makna yang terkandung di dalamya, maka pada

akhirnya evaluasi akan dapat mengambil keputusan atau

merumuskan kebijakan-kebijakan yang akan dipandang perlu

sebagai tindak lanjut dari kegiatan evaluasi tersebut.

Adapun langkah-langkah evaluasi (penilaian) berdasarkan

penilaian yang diterapkan adalah sebagai berikut (Sudjana, 1991:67-

68):

a. Perencanaan Penilaian

Perencanaan penilaian mencakup penyusunan kisi-kisi yang

memuat indikator dan strategi penilaian. Strategi penilaian

meliputi pemilihan metode dan teknik penilaian, serta pemilihan

bentuk instrumen penilaian.

Secara teknis kegiatan pada tahap perencanaan penilaian

oleh pendidik sebagai berikut:

1) Menjelang awal tahun pelajaran, guru mata pelajaran

sejenis pada satuan pendidikan (MGMP sekolah)

melakukan :

a) Pengembangan indikator pencapaian KD.

Page 64: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

49

b) Penyusunan rancangan penilaian (teknik dan bentuk

penilaian) yang sesuai,

c) Pembuatan rancangan program remedial dan

pengayaan setiap KD,

d) Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

masing-masing mata pelajaran melalui analisis

indikator dengan memperhatikan karakteristik peserta

didik (kemampuan rata-rata peserta didik/intake),

karakteristik setiap indikator (kesulitan/kerumitan

atau kompleksitas), dan kondisi satuan pendidikan

(daya dukung, misalnya kompetensi guru, fasilitas

sarana dan prasarana).

2) Pada awal semester pendidik menginformasikan KKM dan

silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat

rancangan dan kriteria penilaian kepada peserta didik.

3) Pendidik mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi,

instrument penilaian (berupa tes, pengamatan, penugasan,

dan sebagainya) dan pedoman penskoran.

b. Pelaksanaan penilaian

Pelaksanaan penilaian adalah penyajian penilaian kepada

peserta didik. Penilaian dilaksanakan dalam suasana kondusif,

tenang dan nyaman dengan menerapkan prinsip valid, objektif,

Page 65: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

50

adil, terpadu, terbuka, menyeluruh, menggunakan acuan criteria,

dan akuntabel.

Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap ini

meliputi:

1) Melaksanakan penilaian menggunakan instrumen yang

telah dikembangkan.

2) Memeriksa hasil pekerjaan peserta didik mengacu pada

pedoman penskoran, untuk mengetahui kemajuan hasil

belajar dan kesulitan belajar peserta didik.

Hasil pekerjaan peserta didik untuk setiap penilaian

dikembalikan kepada masing-masing peserta didik disertai

balikan/komentar yang mendidik misalnya, mengenai kekuatan

dan kelemahannya. Ini merupakan informasi yang dapat

dimanfaatkan oleh peserta didik untuk :

1) Mengetahui kemajuan hasil belajarnya.

2) Mengetahui kompetensi yang belum dan yang sudah

dicapainya.

3) Memotivasi diri untuk belajar lebih baik.

4) Memperbaiki strategi belajarnya.

c. Analisis hasil penilaian

Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap analisis

adalah menganalisis hasil penilaian menggunakan acuan kriteria

yaitu membandingkan hasil penilaian masing-masing peserta

Page 66: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

51

didik dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk penilaian yang

dilakukan oleh pendidik hasil penilaian masing-masing peserta

didik dibandingkan dengan KKM. Analisis ini bermanfaat untuk

mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta

didik, serta untuk memperbaiki pembelajaran.

d. Tindak lanjut hasil analisis

Analisis hasil penilaian telah dilakukan perlu ditindak

lanjuti. Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik sebagai tindak

lanjut hasil analisis meliputi:

1) Pelaksanaan program remedial untuk peserta didik yang

belum tuntas (belum mencapai KKM) untuk hasil ulangan

harian dan memberikan kegiatan pengayaan bagi peserta

didik yang telah tuntas.

2) Pengadministrasian semua hasil penilaian yang telah

dilaksanakan.

5. Pelaporan Hasil Penilaian

Pelaporan hasil penilaian disajikan dalam bentuk profil hasil

belajar peserta didik. Pada tahap pelaporan hasil penilaian, pendidik

melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Menghitung/menetapkan nilai mata pelajaran dari berbagai

macam penilaian (hasil ulangan harian, tugas-tugas, ulangan

tengah semester, dan ulangan akhir semester atau ulangan

kenaikan kelas).

Page 67: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

52

b. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran dari setiap peserta

didik pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan

pendidikan melalui wali kelas atau wakil bidang akademik dalam

bentuk nilai prestasi belajar (meliputi aspek pengetahuan,

praktik, dan sikap) disertai deskripsi singkat sebagai cerminan

kompetensi yang utuh.

c. Memberi masukan hasil penilaian akhlak kepada guru

Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk

menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta

didik.

d. Pendidik yang menilai ujian praktik melaporkan hasil

penilaiannya kepada pimpinan satuan pendidikan melalui wakil

pimpinan bidang akademik (kurikulum).

Dalam Kurikulum 2013, Penilaian menggunakan acuan kriteria,

maksudnya hasil yang dicapai peserta didik dibandingkan dengan

kriteria atau standar yang ditetapkan. Apabila peserta didik telah

mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan, ia dinyatakan

lulus pada mata pelajaran tertentu. Apabila peserta didik belum

mencapai standar, ia harus mengikuti program remedial atau perbaikan

sehingga ia mencapai kompetensi minimal yang ditetapkan (Sudijono,

2005:93-97).

Page 68: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

53

Baik tidaknya suatu evaluasi dapat ditentukan berdasarkan

keadaan tes itu seluruhnya atatu berdasarkan kebaikan setiap soal

dalam tes itu, tetapi dalam pada itu ada beberapa syarat yang harus

diperhatikan pada penyusunan setiap soal dan juga pada penyusunan

seluruh tes, yaitu:

a. Validitas

Suatu tes dikatakan valid atau sah, kalau tes itu betul-betul

mengukur apa yang hendak diukurnya, harus dapat mengukur

tingkat hasil belajar yang tercapai dalam pelaksanaan suatu

tujuan yang dikehendaki (Bruto, 1986:156-157).

b. Reliabilitas

Suatu tes dikatakan reliabel apabila skor-skor atau nilai-

nilai yang diperoleh peserta ujian untuk pekerjaan ujiannya

adalah stabil, kapan saja, di mana saja, dan oleh siap saja ujian

itu dilaksanakan, diperiksa dan dinilai.

c. Obyektifitas

Suatu tes dapat dikatakan sebagai tes belajar yang obyektif

apabila tes tersebut disusun dan dilaksanakan .menurut apa

adanya yang mengandung pengertian bahwa pekerjaan

mengoreksi, pemberian skor dan penentuan nilainya terhindar

dari unsur-unsur subyektivitas yang melekat pada diri

penyusunan tes.

d. Praktis

Page 69: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

54

Tes belajar tersebut dilaksanakan dengan mudah,

sederhana, lengkap (Sudijono, 2005:93-97).

Pada pelaksanaan evaluasi khususnya evaluasi formatif

(penilaian formatif), penilaian lebih diarahkan kepada pertanyaan,

sampai di manakah guru telah berhasil menyampaikan bahan pelajaran

kepada siswanya. Hal ini akan digunakan oleh guru untuk

memperbaiki proses belajar mengajar. Evaluasi formatif ditujukan

untuk memperoleh umpan balik dari upaya pengajaran yang telah

dilakukan oleh guru, meskipun dalam evaluasi formatif ini

keberhasilan guru yang dinilai, yang langsung dikenai penilaiannya

tetap siswa. Jadi dengan kata lain dengan melihat hasil yang diperoleh

siswa dapat diketahui keberhasilan atau ketidakberhasilan guru

mengajar.

C. Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Menurut Zakiyah Daradjat, pendidikan agama Islam adalah suatu

usaha untuk mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran

Islam secara menyeluruh. Pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar

yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk

meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan

bimbingan pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan (Madjid dan Diani, 2004:132-134).

Untuk penilaian kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,

kompetensi yang dikembangkan terfokus pada aspek kognitif dan

Page 70: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

55

pengetahuan dan aspek afektif atau perilaku. Penilaian hasil belajar untuk

kelompok mata pelajaran Agama dilakukan melalui: (Darajat, 2008:145)

1. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai

perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik.

2. Ujian, ulangan dan atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif

peserta didik.

Di sekolah.sekolah umum, alokasi waktu untuk mengajarkan

Pendidikan Agama Islam disediakan waktu 3 jam pelajaran perminggu

(Sabri, 2005:118), dimana secara keseluruhan mata pelajaran pendidikan

agama Islam melingkupi Al-Qur’an dan Al-Hadits, ke-imanan, akhlak, fiqh

atau ibadah, dan sejarah sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup

Pendidikan Agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan

keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama

manusia, makhluk lainnya maupun lingkungan.

Kedudukan pendidikan agama Islam di sekolah umum hanya

merupakan salah satu program atau mata pelajaran atau bidang studi yang

kedudukannya sama dengan bidang studi atau mata pelajaran lainnya (Sabri,

2005:119). Sehingga pelaksanaan evaluasi pembelajarannya pun sama

dengan mata pelajaran lainnya.

Melakukan evaluasi tentang hasil pendidikan agama Islam kepada

murid-murid dapat berlangsung secara terulis atau lisan, pada periode

waktu-waktu tertentu dan yang bersifat rutin sehari-hari pula.

Page 71: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

56

Mengenai pelajaran pendidikan agama Islam ini adalah lebih baik para

guru mengevaluasinya secara harian karena hal demikian lebih obyektif,

efektif dan membawa kepada naturalistik pengalaman dan penghayatannya

kepada kepribadian anak, di samping evaluasi secara periodik yang memang

wajar dilakukan pada waktu-waktu yang tepat.

Sekurang-kurangnya ada 3 faktor tentang agama yang harus dievaluasi

pada diri seorang anak:

1. Pengetahuan para siswa tentang agama Islam.

2. Pelaksanaan praktik ibadah dan amaliyahnya.

3. Penghayatan jiwa agama atau akhlak yang baik sehari-hari atau

kepribadian mereka (Yusuf dan etek, 2005:24) .

Page 72: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

57

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMAN 1 Bringin

1. Identitas Sekolah

Adapun identitas yang terdaftar dalam lembaga pemerintahan khususnya Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Identitas/ Profil SMAN 1 Bringin, Kabupaten Semarang

NPSN : 20320385

NSS : 301032212001

Nama : SMAN 1 Bringin

Akreditasi : A

Alamat : JL. Wibisono II/3

Kodepos : 50772

No. Telp : (0298) 7100508-(0298) 3420611

Status : Negeri

Situs : http://sman1bringin.sch.id

Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

SK Pendirian Sekolah : 1216/O/1992

Tanggal SK Pendirian : 1992-05-05

SK Izin Operasional : 1216/O/1992

Tanggal SK Izin

Operasional

: 1216/O/1992

Lintang : -7.254147931867706

Page 73: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

58

Bujur : 110.5259357392788

2. Profil Kepala Sekolah

Tabel 3.2 Profil Kepala SMAN 1 Bringin

Nama : Tantri Ambarsari

Tempat, Tanggal lahir : Yogyakarta, 24 April 1968

Alamat : Kota Yogyakarta

Riwayat Pendidikan : SMAN 1 Klaten

: D III Universitas Gadjah Mada

: S1- Universitas Terbuka

: S2- Education infrastructure planning aaaUniversitas

Gadjah Mada

NIP

Golongan

: 19680424 199101 2 003

: IV/b (Pembina Tk.I

Riwayat Mengajar : SMAN 1 Klaten (1991-2017)

: SMAN 1 Bringin (2018- sekarang)

Instansi : Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten (1991-g.2017

: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi ...Jawa

Tengah (2017- sekarang)

3. Sejarah SMA Negeri 1 Bringin

Atas persetujuan masyarakat Desa Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Semarang dalam Forum Rembug Desa, Maka Pemerintah mempublikasikan distributor

SMA UGB di Kecamatan Bringin yang mengeluarkan lokasi tanah bengkok milik Kepala

Page 74: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

59

Desa Bringin. Status tanah negara SMA Negeri 1 Bringin sewa dengan harga setiap tahun

tahun. Lokasi di Jalan Wibisono Gang II Nomor 3, RT 01/01, Desa Bringin. Peresmian

Bangunan dilakukan oleh Pembantu Gubernur Wilayah Semarang pada tanggal 22 Mei

1991. Pengukuhan status sekolah negeri dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0210 / O / 1992 Tanggal 1 April

1992 tentang Pembukaan dan Penegerian Sekolah Tahun Pelajaran 1991/1992.

Selaku Pelaksana Tugas Kepala Sekolah yang pertama adalah Kepala SMA Negeri Klepu:

Wurjanto Ws., BA, pada tahun 1990 Gedung SD Negeri 1 Bringin.dengan kegiatan

dilaksanakan sakit hari setelah siswa / siswi SD N 1 Bringin Pulang. Kemudian setelah

UGB jadi tahun 1991 baru untuk gedung baru yang berlokasi di jalan Wibisono Gg II No 3.

Kepala Sekolah Pengampu: Drs. Gembong Loekito, B.Sc. (1991 sd 1998); Drs.

Sudiyono (1998 sd 2002); Dra. Sri Sunarni (2002 sd 2005); Dra. Mus Sriyati Utami, MM.

(2005 sd 2012) dan Dra. Yulia Susilowati, M.Pd. (2012 sd 2016), Paryanta, S.Pd (2016 sd

2017), Woro Wirasti Poncowati, S.Pd.MM sd Nopember 2017, Tantri Ambarsari,

S.Pd.M.Eng sd sekarang.

Era globalisasi dengan semua implikasinya menjadi salah satu pemicu masalah

yang terjadi pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam penyediaan

tenaga kerja trampil pada dunia kerja. Dalam hal ini dunia pendidikan, khususnya SMAN I

Bringin Kab Semarang memiliki tanggung jawab yang besar dalam bidang sumber daya

manusia yang tangguh. SMA N 1 Bringin bertekad memberikan pelayanan pendidikan

yang terbaik bagi siswa-siswanya. Semua perkembangan teknologi dicoba untuk diikuti

dan diberikan kepada siswa-siswi lulusannya diharapkan mampu beradaptasi dengan dunia

kerja sesuai dengan jurusannya.

4. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Bringin

a. Visi

Page 75: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

60

Terwujudnya warga sekolah yang beriman dan bertaqwa, luhur dalam budi

pekerti unggul dalam prestasi, berwawasan lingkungan dan kearifan lokal serta berdaya

saing global.

b. Misi

1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa melaluin

pendalaman dan pengalaman ajaran agama.

2) Meningkatkan kesadaran dan mengembangkan nilai-nilai luhur bangsa serta budi

pekerti melalui berbagai strategi implementasi pendidikan karakter dengan melibatkan

seluruh steakholder sekolah.

3) Membiasakan warga sekolah untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

4) Menumbuh kembangkan semangat berkompetisi dan berprestasi secara sehat.

5) Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan agar memiliki

pengetahuan dan keterampilan serta etos kerja yang tinggi.

6) Meningkatkan prestasi akademik peserta didik melalui peningkatan kualitas proses

dan hasil pembelajaran.

7) Meningkatkan prestasi non-akademik peserta didik dengan mengoptimalkan kegiatan

pembinaan bakat minat peserta didik serta potensi yang ada.

8) Meningkatkan pengetahuan serta kecintaan terhadap budaya dan seni daerah serta

kemampuan mengembangkan potensi lokal sehingga berdaya saing nasional maupun

internasional.

9) Menumbuhkan wawasan global warga sekolah melalui penguasaan teknolagi

informasi dan kompetensi bahasa asing.

Page 76: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

61

3. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur SMAN 1 Bringin

4. Keadaan Siswa

Keadaan siswa SMA Negeri 1 Bringin dapat dijelaskan seperti tabel di bawah ini:

Tabel 3.3 Keadaan Siswa

NO

KELAS JUMLAH SISWA

L P

1 X. BAHASA 6 24

2 X.IPA.1 6 24

3 X.IPA.2 6 24

4 X.IPA.3 8 22

5 X.IPA.4 9 22

Page 77: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

62

6 X.IPS.1 15 20

7 X.IPS.2 17 19

8 X.IPS.3 16 20

9 XI. BAHASA 6 27

10 XI.IPA.1 11 23

11 XI.IPA.2 11 23

12 XI.IPA.3 10 24

13 XI.IPA.4 9 25

14 XI.IPS.1 20 15

15 XI.IPS.2 16 18

16 XI.IPS.3 17 18

17 XII.BAHASA 0 33

18 XII.IPA.1 5 25

19 XII.IPA.2 9 21

20 XII.IPA.3 6 24

21 XII.IPA.4 5 26

22 XII.IPS.1 10 18

23 XII.IPS.2 11 14

24 XII.IPS.3 12 17

JUMLAH 241 526

JUMLAH TOTAL 767

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a. Pendidik

1) Pendidik berdasarkan tugas mengajar

Page 78: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

63

Tabel 3.4 Pendidik berdasarkan tugas mengajar

NO NAMA /NIP/NIGB/GOL MAPEL

1 Tantri Ambarsari, S.Pd,M.Eng

NIP. 19680424 199101 2 003

PembinaTk.I, IV/b

-

2 Dra. Yulia Susilowati, M. Pd

NIP. 19680713 199512 2 002

Pembina, IV/a

Bahasa dan Sastra Inggris

(Cuti diluar Tanggungan Negara)

3 Dra. Endang Hartini

NIP. 19581005 198403 2 007

Pembina, IV/a

Ekonomi

4 Agus Warsito, S.Pd, MM

NIP. 19630524 198601 1 002

Pembina, IV/a

Geografi

5 Murni, S.Pd

NIP. 19580129 198803 2 001

Pembina, IV/a

Bahasa Indonesia

6 Listiyani, S.Pd

NIP. 19631114 198601 2 002

Pembina, IV/a

Sosiologi

7 Endardiyono, S.Pd

NIP. 19630228 199101 1 001

Pembina, IV/a

Fisika

8 Paryanta, S.Pd

NIP. 19670624 199201 1 001

Matematika

Page 79: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

64

Pembina, IV/a

9 Dra. Sumini

NIP. 19660612 199412 2 001

Pembina, IV/a

Bahasa Indonesia

10 Muslih, S.Pd

NIP. 19670726 198803 1 003

Pembina, IV/a

Kewarganegaraan

11 Sri Pujiastuti, S.P, M.Sc

NIP. 19640723 199403 2 003

Pembina, IV/a

Biologi

12 Nurcahyo, S.Pd

NIP. 19610625 198601 1 002

Pembina, IV/a

Seni Budaya

13 Khofid, S.Pd, M.Si

NIP. 19651103 200212 1 002

Pembina, IV/a

Matematika

14 Dolah Joko Wibowo, S.E, M.Pd

NIP. 19741213 200212 1 004

Penata Tk.I, III/d

Ekonomi

Ekonomi Peminatan

15 Erny Yuliati, S.Pd

NIP. 19690719 200212 2 003

Penata Tk.I, III/d

Bahasa Inggris

Bahasa Inggris Pem.

16 Riningsih, S.Pd

NIP. 19631215 198703 2 011

Penata Tk.I, III/d

BK

Page 80: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

65

17 Budi Sutopo, S.Si

NIP. 19700525 200501 1 012

Penata Tk.I, III/d

Fisika

18 Mudiono, S.Pd

NIP. 19690607 200501 1 010

Penata Tk.I, III/d

Kimia

Pendidikan Agama Katholik

19 Yohannes Bangun Widadi, M.Pd

NIP. 19711110 200501 1 012

Penata Tk.I, III/d

Matematika Peminatan

20 Wahyu Haryatno, S.Pd

NIP. 19701012 200501 1 007

Penata, III/c

Biologi Peminatan

21 Mujiyati, S.Pd

NIP. 19680610 200604 2 001

Penata, III/c

Penjasorkes

22 Didik Arijanto, S.Pd

NIP. 19711025 200604 1 027

Penata, III/c

Geografi

23 Yusnita Ariyansyah, S.Pd

NIP. 19790528 200604 2 015

Penata, III/c

Bahasa Inggris

Bahasa Inggris Pem.

24 Dra. Dwi Lestariningsih

NIP. 19641129 200701 2 008

Penata, III/c

Kewarganegaraan

Sosiologi

25 Sidiq Joko Purnomo, S.Pd Sejarah

Page 81: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

66

NIP. 19691225 200701 1 018

Penata, III/c

Antropologi

26 Titik Insyiroh, S.S

NIP. 19690618 200801 2 009

Penata, III/c

Bahasa Indonesia

Sastra Indonesia

27 M. Fitri Krisnawan, S.Pd

NIP. 19790831 200801 1 004

Penata, III/c

Ekonomi

Ekonomi Pem.

PKWU

28 Rusmiah, S.Kom, M. Kom

NIP. 19761021 201001 2 010

Penata, III/c

BK

29 Siti Zulaikhah, S.Ag, S.Pd

NIP. 19740103 200902 2 001

Penata, III/c

Bahasa Jawa

30 Anjas Karuniawan, S.Pd

NIP. 19810117 200902 1 005

Penata Muda Tk. I, III/b

Bahasa Inggris

Pendidikan Agama Katholik

(Cuti diluar tanggungan negara)

31 Iza Aziza, S.Pd

NIP. 19860128 201001 2 036

Penata Muda, III/a

Seni Budaya

32 Rizka Yudha Wardhana, S.Pd

NIP. 19880314 201101 1 009

Penata Muda, III/a

Bahasa Jepang

Bahasa Jepang Pem.

33 Adria Vineta, S.Si

NIP. 19711217 200604 2 007

PKWU

Page 82: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

67

Penata, III/c

34 Ani Kurniasari, S.Pd

NIP. 19821210 200902 2 003

Penata Muda Tk.I, III/b

PKWU

35 Titik Setyorini, S.Pd

NIP. 19690904 201406 2 001

Penata Muda, III/a

Sejarah Peminatan

Antropologi

36 Elizabeth Erni Rianti, S.Pd

NIP. 19790801 201406 2 001

Penata Muda, III/a

Kimia

PKWU

37 Dra. Warsiyah

NIGB. 040304598

-

BK

38 Moris Natangku, S.Ag

NIP.-

-

Pendidikan Agama Kristen

39 Danny Pratama, S.Pd

NIP.-

-

Penjasorkes

40 Alifiyani Khoirunnisa, S.S

NIP.-

-

Bahasa Inggris

Bahasa dan Sastra Inggris

Bahasa dan Sastra Indonesia

41 Ahmad Nadhir, S.PdI

NIP.-

-

Pendidikan Agama Islam

Page 83: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

68

42 Zaeni Hasan, S.Pd

NIP.-

-

Matematika Pem.

43 Dwi Astuti, S.Pd

NIP.-

-

Bahasa Inggris Pem.

BK

44 E. Retno Windarti, S.Pd

NIP.-

-

Bahasa Inggris Pem

45 Patmiyati, S.Pd

NIP.-

-

Bahasa Jawa

Pendidikan Agama Budha

46 M. Fathoni Ananto W, S.Pd

NIP.-

-

BK

47 Indana Mashlahatur R, S.Pd

NIP.-

-

Pendidikan Agama Islam

48 Arifatul Masruroh, S.Pd

NIP.-

-

Matematika

49 Meyka Triadi, S.Pd

NIP.-

-

Sejarah

Antropologi

50 Tia Ardiyanti, S.Pd Penjasorkes

Page 84: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

69

NIP.-

-

51 M.A. Wahid Ulya, S.Pd

NIP.-

-

Pendidikan Agama Islam

2) Pendidik berdasarkan pembagian Tugas

Tabel 3.5 Pendidik berdasarkan pembagian tugas

NO NAMA/NIP/NIGB/GOL Tugas Lain

1 Tantri Ambarsari, S.Pd, M.Eng

NIP. 19680424 199101 2 003

Pembina Tk.I, IV/b

Kepala Sekolah

2 Endardiyono, S.Pd

NIP. 19630228 199101 1 001

Pembina, IV/a

Wakasek Kurikulum

3 Dra. Sumini

NIP. 19660612 199412 2 001

Pembina, IV/a

Wakasek Sarpras

4 Muslih, S.Pd

NIP. 19670726 198803 1 003

Pembina, IV/a

Wakasek Humas

5 Didik Arijanto, S.Pd

NIP. 19711025 200604 1 027

Penata, III/c

Wakasek Kesiswaan

6 Mudiono, S.Pd Asisten Wakasek Kurikulum

Page 85: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

70

NIP. 19690607 200501 1 010

Penata Tk.I, III/d

7 Yohannes Bangun Widadi, M.Pd

NIP. 19711110 200501 1 012

Penata Tk,I, III/d

Asisten Wakasek Kurikulum

8 Wahyu Haryatno, S.Pd

NIP. 19701012 200501 1 007

Penata, III/c

Asisten Wakasek Sarpras

9 Dra. Endang Hartini

NIP. 19581005 198403 2 007

Pembina, IV/a

Asisten Wakasek Humas

10 Siti Zulaihah, S.Ag, S.Pd

NIP. 19740103 200902 2 001

Penata Muda Tk.I, III/b

Bendahara Komite

11 Dolah Joko Wibowo, S.E, M.Pd

NIP. 19741213 200212 1 004

Penata Tk.I, III/d

Bendahara BOS

12 Yusnita Ariyansyah, S.Pd

NIP. 19790528 200604 2 015

Penata, III/c

Bendahara Rutin

13 Budi Sutopo, S.Si

NIP. 19700525 200501 1 012

Penata Tk.I, III/d

Asisten Wakasek Kesiswaan

Pembina OSIS

Kepala Lab.IPA

14 M. Fitri Krisnawan, S.Pd

NIP. 19790831 200801 1 004

Asisten Wakasek Kesiswaan

P.A X.IPS.3

Page 86: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

71

Penata Muda Tk.I, III/b

15 Listiyani, S.Pd

NIP. 19631114 198601 2 002

Pembina, IV/a

P.A X.IPS.1

16 Sri Pujiastuti, SP, M.Sc

NIP. 19640723 199403 2 003

Pembina, IV/a

P.A X.IPA.2

17 Mujiyati, S.Pd

NIP. 19680610 200604 2 001

Penata, III/c

P.A X.IPA.4

18 Titik Insiroh, S.S

NIP. 19690618 200801 2 009

Penata, III/c

P.A XI.IPA.1

19 Dra. Dwi Lestariningsih

NIP. 19641129 200701 2 008

Penata, III/c

P.A XI.IPA.2

Kepala Perpustakaan

20 Titik Setyorini, S.Pd

NIP. 19690904 201406 2 001

Penata, III/c

P.A XI.IPS.2

21 Iza Aziza, S.Pd

NIP. 19860128 201001 2 036

Penata Muda, III/a

P.A XI.IPS.3

Piket

22 Elizabeth Erni Riyanti, S.Pd

NIP. 19790801 201406 2 001

Penata Muda, III/a

P.A XII.IPA.1

Page 87: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

72

23 Khofid, S.Pd, M.Si

NIP. 19651103 200212 1 002

Pembina, IV/a

P.A XII.IPA.2

24 Nurcahyo, S.Pd

NIP. 19610625 198601 1 002

Pembina, IV/a

P.A XII.IPA.3

25 Erny Yuliati, S.Pd

NIP. 19690719 200212 2 003

Penata Tk.I, III/d

P.A XII.IPA.4

26 Agus Warsito, S.Pd, M.M

NIP. 19630524 198601 1 002

Pembina, IV/a

P.A XII.IPS.1

27 Joko Sidiq Purnomo, S.Pd

NIP. 19691225 200701 1 018

Penata, III/c

P.A XII.IPS.2

28 Paryanta, S.Pd

NIP. 19670624 199201 1 001

Pembina, IV/a

P.A XII.IPS.3

29 Rizka Yudha Wardhana, S.Pd

NIP. 19880314 201101 1 009

Penata Muda, III/a

P.A XII Bahasa

Kepala Lab Bahasa

30 Patmiyati, S.Pd

NIP.-

-

P.A X.IPA.1

Piket

31 Meyka Triadi, S.Pd P.A X.IPA.3

Page 88: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

73

NIP.-

-

32 Zaeni Hasan, S.Pd

NIP.-

-

P.A X.IPS.2

33 E. Retno Windrati, S.Pd

NIP.-

-

P.A X.Bahasa

Piket

34 Ahmad Nadhir, S.PdI

NIP.-

-

P.A XI.IPA.3

Piket

35 Arifatul Masruroh, S.Pd

NIP.-

-

P.A XI.IPA.4

Piket

36 Danny Pratama, S.Pd

NIP.-

-

P.A XI.IPS.1

37 Alifyani Khoirunnisa, S.S

NIP.-

-

P.A XI.Bahasa

Piket

39 Dwi Astuti, S.Pd

NIP.-

-

Piket

40 Muhammad Fathoni AW, S.Pd

NIP.-

Piket

Page 89: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

74

-

3) Tenaga Kependidikan

Tabel 3.6 Tenaga Kependidikan

NO NAMA/NIP/NIGB/Gol Jabatan

1 Diah Purwaningsih

NIP. 19660327 199303 2 002

Penata, III/c

Kepala Tata Usaha

2 Supriyadi

NIP. 19690119 201406 1 002

Juru Muda Tk. I, I/b

Kepala Bagian

Pengadaan Barang

3 Catur Setyoningsih

NIP.-

-

Pegawai TU

4 Gunarman

NIP.-

-

Pegawai TU

5 Jupri

NIP.-

-

Pegawai TU

6 Mujahidin

NIP.-

-

Pegawai TU

7 Nasiroh Pegawai TU

Page 90: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

75

NIP.-

-

8 Nur Rochman

NIP.-

-

Pegawai TU

9 Rosana Binarsih

NIP.-

-

Pegawai TU

10 Triyono Budi Santoso

NIP.-

-

Pegawai TU

11 Handayani, S.I.Pust

NIP.-

-

Pegawai Pengelola

Perpustakaan

12 Eko Prasetyo, S.Kom

NIP.-

-

Unit Pangkalan Data dan

Kepegawaian

13 Ndika Permana, S.Kom

NIP.-

-

Unit Pangkalan Data dan

Kepegawaian

14 Mahmud Wijayanto

NIP.-

Unit Keamanan

15 Muhammad Thohir

NIP.-

Unit Kebersihan

16 M. Khoirul Anwar Unit Kebersihan

Page 91: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

76

NIP.-

-

6. Sarana dan Prasarana

Tabel 3.7 Sarana dan Prasarana

No. Jenis prasarana

Ketersediaan* Kondisi*

Ada Tidak Baik Rusak

1 Ruang kelas

2 Ruang perpustakaan

3 Ruang laboratorium IPA

(Biologi)

4 Ruang laboratorium IPA (Fisika)

5 Ruang laboratorium Bahasa

6 Ruang laboratorium TI & K

7 Ruang Studio Musik

8 Ruang Tari

9 Ruang Pertemuan/Aula

10 Ruang Peralatan Olah Raga

11 Ruang OSIS

12 Rumah Penjaga sekolah

13 Ruang Satpam

14 Ruang pimpinan

15 Ruang guru

16 Ruang tata usaha

Page 92: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

77

No. Jenis prasarana Ketersediaan* Kondisi*

17 Tempat beribadah

18 Ruang Bimbingan dan Konseling

19 Ruang UKS

20 Jamban

21 Gudang

22 Ruang sirkulasi

23 Tempat bermain/berolahraga

24 Ruang Lain digunakan sebagai

R. Kelas

- -

Tabel 3.8 Rasio Keberadaan Sarana Prasarana

No. Jenis sarana Rasio

Kondisi*

Baik Rusak

1 Kursi siswa 32

2 Meja siswa 18

3 Kursi guru 1

4 Meja guru 1

5 Lemari - -

6 Papan pajang 1

7 Papan tulis 1

8 Tempat sampah 2

9 Tempat cuci tangan 1

10 Jam dinding 1

Page 93: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

78

11 Soket listrik 1

12 LCD Proyektor 1

13 Audio Room 1

14 Alat Kebersihan Kelas 1

7. Prestasi Sekolah

Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, banyak prestasi yang telah ditorehkan baik

ditingkat kota, propinsi maupun nasional. Beberapa prestasi yang dicapai diantaranya:

Tabel 3.9 Prestasi yang diraih oleh SMAN 1 Bringin selama 4 tahun terakhir

No Nama Jenis Kegiatan Tingkat Tgl, Bln, Thn Prestasi

1. TIM SMAN 1

Bringin

Lomba PBB

Tingkat

SMA/SMK

Kecamatan Agustus 2014 Juara I

2. TIM SMAN 1

Bringin

Lomba PBB

Tingkat

SMA/SMK

Kecamatan Agustus 2014 Juara III

3. Puji Sri Mulyani Pencak Silat Kabupaten 18-20 Desember

2015

Juara II

4. Safira Ayu Aisa Pencak Silat Kabupaten 18-20 Desember

2015

Juara III

5. Syafii Anam MTQ Pelajar Kabupaten 21 Mei 2015 Juara I

6. Afwan Ali Putra Cipta Puisi Kabupaten 9 Mei 2015 Juara I

7. TIM SMAN 1 Gerak Jalan Kabupaten Agustus 2016 Juara III

Page 94: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

79

Bringin

8. M. Khafid

Asyari

MTQ Pelajar Kabupaten 2016 Juara III

9. M. Khafid

Asyari

Pentas PAIS Kabupaten 2017 Juara I

10. Sandi Wira

Bachtiar

MTQ Pelajar Kabupaten 2017 Juara III

11. Qotrun Nada S MTQ Pelajar Kabupaten 2017 Juara III

12. Tyas Pratiwinata Kejurda Pencak

Silat

Kabupaten 18 Desember

2017

Juara I

13. Syaoqy Syarof

Ahmad

Kejurda Pencak

Silat

Kabupaten 18 Desember

2017

Juara III

14. Nur Rani

Pangestuti

Lari 100 M Putri POPDA

KAB

Semarang

2018 Juara II

15. Yusuf Indriyono Lompat Tinggi

Putra

POPDA

KAB

Semarang

2018 Juara II

16. Silvania Lompat Tinggi

Putri

POPDA

KAB

Semarang

2018 Juara II

17. Gilang Lari 800 M

Putra

POPDA

KAB

Semarang

2018 Juara II

18. Prastita Lempar POPDA 2018 Juara III

Page 95: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

80

Lembing Putri KAB

Semarang

19. Inggil Dreian Lompat

Lembing Putra

POPDA

KAB

Semarang

2018 Juara III

20. Riski Maulana Karate POPDA

KAB

Semarang

2018 Juara I

21. Cepti

Wahyuningrum

Karate POPDA

KAB

Semarang

2018 Juara II

22. M. Khafid

Asyari

MTQ POPDA

KAB

Semarang

2018 Juara I

8. Kegiatan Pembelajaran

Tabel 3.10 Keadaan Kegaiatan Pembelajaran

No. Komponen Muatan Kurikulum

1. Mata pelajaran:

1) Pen. Agama

2) PKN

3) Bahasa Indonesia

4) Matematika

5) Sejarah Indonesia

6) Bahasa Inggris

Page 96: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

81

No. Komponen Muatan Kurikulum

7) Seni Budaya

8) Penjaskes

9) Prakarya dan Kewirausahaan

10) Matematika LM

11) Fisika

12) Biologi

13) Kimia

14) Geografi

15) Sejarah LM

16) Sosiologi

17) Ekonomi

18) Bahsa dan Sastra Indonesia

19) Bahasa Jepang

20) Bahasa dan Sastra Inggris

21) Antropologi

22) Bahasa dan Sastra Inggris LM

23) Ekonomi LM

24) Geografi LM

25) Biologi LM

26) Bahasa dan Sastra Jepang LM

27) BK TIK

28) BK

2. Muatan local

1) Bahasa Jawa

Page 97: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

82

No. Komponen Muatan Kurikulum

2) Keterampilan

3. Kegiatan pengembangan diri:

1). Layanan Bimbingan dan Konseling

2). Kegiatan Ekstrakurikuler

4. Pengaturan beban belajar* : Kalender Pendidikan dan SK pembagian tugas

mengajar.

5. Ketuntasan belajar (KKM)**:

NO Mapel X XI XII

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Pendidikan Agama

PPkn/Kewarganegaraan

Bahasa Indonesia

Matematika

Sejarah Indonesia

Bahasa Inggris

Seni Budaya

Pendidikan Jasmani

PKWU

Bahasa Jawa

Matematika Peminatan

Fisika

Biologi

Kimia

Geografi

Sejarah Peminatan

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

Page 98: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

83

No. Komponen Muatan Kurikulum

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Sosiologi

Ekonomi

Sastra Indonesia

Sastra Inggris

Bahasa Jepang

Antropologi

Sastra Inggris LM

Ekonomi LM

Geografi LM

Biologi LM

Bahasa Jepang LM

TIK

Ketrampilan

BK

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

67

6. Kriteria kenaikan kelas:

1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun.

2. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila yang bersangkutan telah

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

3. Peserta didik dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama bila:

a. Jika peserta didik tidak menuntaskan standar kompetensi dan

kompetensi dasar lebih dari tiga mata pelajaran sampai pada batas

akhir tahun pelajaran, dan

b. Peserta didik karena alasan yang kuat, misal karena gangguan

kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil

Page 99: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

84

No. Komponen Muatan Kurikulum

dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.

c. Ketidak hadiran mencapai lebih dari 15 % hari efektif sekolah.

4. Ketika mengulang dikelas yang sama, nilai peserta didik untuk semua

indikator, kompetensi dasar dan standar kompetensi yang ketuntasan

belajar minimumnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai

pada tahun sebelumnya.

Kriteria kelulusan:

1). Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

2). Memperoleh minimal baik, pada penilaian akhir untuk seluruh mata

pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok

kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,

dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

3). Lulus Ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi.

4). Lulus Ujian Nasional.

5). Di sekolah kami, kelulusan juga mempertimbangkan kehadiran di kelas

mencapai minimal 90%.

7 Pendidikan kecakapan hidup:

1). Membatik (Integral dalam seni budaya).

2). Ketrampilan Teknik Elektro.

3). PLH

8 Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dalam bentuk:

1). Pembelajaran berbasis Multimedia

Page 100: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

85

No. Komponen Muatan Kurikulum

2). Internet sebagai sumber belajar (pembelajaran berbasis internet)

3). Pertanian ( Pengolahan sampah organik menjadi kompos )

9. Kegiatan Ekstrakurikuler

Tabel 3.11 Daftar Kegiatan Ekstrakurikuler di SMAN 1 Bringin

No. Jenis kegiatan ekstrakurikuler No. Jenis kegiatan ekstrakurikuler

A AKADEMIS B NON AKADEMIS

1 Nihon Kurabu 1 Pramuka

2 Bhs. Inggris 2 Bina Vokalia

3 IPA / KIR 3 Futsal

4 Pencak Silat

5 KIR/Mading

6 Baca Tulis Al-Qur’an

7 Rebana

8 Seni Tari

9 Seni Musik

10 PLH

11 Paskibra

8. Upaya-Upaya yang Ditempuh Dalam Mencapai Tujuan

a. Pengelolaan Bidang Kurikulum

1) Peningkatan SDM

Untuk meningkatkan SDM siswa, diadakan

Page 101: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

86

a) Les (tambahan pelajaran) untuk kelas XII. Pada masa pembelajaran di kelas

9 di rasa perlu les tambahan di siang hari guna memaksimalkan pendalaman

ilmu yang di dapatkan dalam pembelajaran sehingga siswa dapat

memaksimalkan persiapan ujian nasional.

b) Pendampingan siswa. Pada masa pembelajaran di kelas XII sebelum

melaksanakan Ujian nasional setiap 6-10 siswa di dampingi oleh Guru

masing-masing, guna memaksimalkan persiapan ujian nasional.

c) Try Out minimal 12 kali pada saat tambahan pelajaran menjelang Ujian

Nasiaonal

2) Pemberian motivasi kepada:

a) Guru pengampu les (mata pelajaran Ujian Nasioanal)

b) Guru USBN seperti PKn, Agama, dan IPS

3) Pengadaan doa bersama dengan orang tua siswa menjelan Ujian Nasional

berlangsung untuk kelancaran Ujian Nasioal tersebut.

4) Merangking hasil Try Out

b. Pengelolaan Bidang Kesiswaan

Diadakannya kegiatan, meliputi:

1) Peningkatan kedisiplinan. Melakukan pemeriksaan kehadiran siswa serta cara

berpakaian siswa.

2) Pembiasaan melakukan shalat dzuhur dan Jum’at, bersalaman, Sabtu bersih dan

Sabtu sehat serta pendalaman Al-Kitab.

3) Ekstrakurikuler. Outdoor (melihat langsung dilapangan kegiatan budaya).

4) Wisata Edukasi. Melihat langsung kegiatan di lapangan mengunjungi mata

pelajaran.

5) Pemilihan Ketua Osis. Melatih siswa berdemokrasi

Page 102: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

87

6) LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). Menyiapkan para calon pengurus osis

agar mampu menjadi pmimpin dimasa yang akan datang.

7) Lomba Antar Kelas. Melatih siswa saling berlomba dan mengakui keunggulan

lawan

c. Pengelolaan Bidang Humas

1) Stakeholder, menjalin hubungan kerjasama yang baik, mengadakan parenting.

2) Menciptakan suasana atau hubungan yang harmonis antara guru, karyawan dan

siswa

3) Menjalin kerjasama dengan pihak kepolisian untuk mengadakan sosialisasi

tentang tertib lalu lintas dan penyalahgunaan narkoba untuk siswa

4) Mengadakan IHT atau workshop setiap awal tahun pelajaran dengan bekerjasama

dengan urusan kurikulum guna meningkatkan kinerja guru dan karyawan.

B. Pengolahan dan Analisis Data

1. Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin.

Data penelitian tentang kompetensi guru Pendidikan Agama Islam dalam

pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMAN 1 Bringin yang peneliti dapatkan melalui

observasi dan dokumentasi yang dilakukan kepada guru Pendidikan Agama Islam

selama kurang lebih 2 minnggu, dimana peneliti melakukan penelitian pada 3 orang

guru.

Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti mendapatkan

data yang berkaitan dengan Kompetensi Profesional guru Pendidikan Agama Islam di

SMAN 1 Bringin, adapun deskripsi datanya secara keseluruhan baik dari Observasi,

Wawancara dan dokumentasi akan di jelaskan sebagai berikut:

Page 103: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

88

a. Menguasai Karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, social, kultural,

emosional dan intelektual.

Seperti yang diketahui pada paparan, bahwa menjadi sebuah keharusan

seorang guru menjadi sosok yang memiliki karakteristik ideal yang menjadi

panutan, apalagi seorang guru Pendidikan Agama Islam tentu hal yang demikian

akan menjadi sebuah dasaran kompleks yang tidak dapat dipisahkan dalam

pengembangan kompetensinya, berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan

terhadap 3 guru di SMAN 1 Bringin, hasilnya semua guru menguasai karakteristik

peserta didik dari aspek fisik, mental, emosional serta intelektual social, kultural hal

ini di buktikan dengan kemampuannya dalam menjadikan jiwa/ ruhiah peserta didik

mampu dalam rangkulan guru tersebut.

b. Menguasai teori-teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang mendidik.

Teori-teori pembelajaran menjadi hal yang sangat primer dalam bumbu

keguruan, apalagi keberhasilan suatu pembelajaran bisa sangat di pengaruhi dengan

adanya penggunaan teori- teori pembelajaran, bisa jadi dalam suatu kelas guru

menggunakan teori pembelajaran “A” sebagai acuannya, atau bahkan mungkin

menggunakan teori pembelajaran “B” sebagai acuannya, berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan terhadap 3 guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1

Bringin, hasilnya ketiganya menggunakan Pendekatan teori pembelajaran, yang

mana apabila di teliti lebih lanjut, ada kecenderungan penggunaan Pendekatan

Humanistik dalam teori pembelajaran, dengan konsep “memanusiakan manusia”

tentu ini menjadi sebuah komponen utama yang menjadi visibilitas.

c. Mengembangkan Kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/ bidang

pengembangan yang diampu

Page 104: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

89

Pengembangan kurikulum dirasakan sangat penting mengingat, tanpa adanya

pengembangan maka harapan untuk menghasilkan pembelajaran yang berkualitas

akan menjadi angan- angan bayang semata. Berdasarkan hasil pengamatan yang

dilakukan terhadap 3 guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin

menghasilkan bahwa ketiganya memang melakukan pengembangan kurikulum

seperti yang diintruksikan olek Kepala Sekolah dan menjadi tuntutan seorang guru

disana, dikarenakan Program Sekolah Adiwiyata mengharuskan Guru melakukan

inovasi pembelajaran melalui pengembangan kurikulum.

d. Menyelenggarakan Pembelajaran yang Mendidik.

Pembelajaran yang mendidik memang menjadi hal yang perlu diterapkan

mengingat, mendidik merupakan bagian suci dari Pembelajaran yang hendak

dilakukan dan menjadi amanat yang tidak dapat dilepaskan dari diri seorang

Pembelajar, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap guru Pendidikan

Agama Islam di SMAN 1 Bringin, hasilnya mereka menyelenggarakan

pembelajaran yang mendidik karena memang menjadi amanat secara ruhiah dalam

pembelajaran agama yang mengajarkan kepada kebaikan atau etika atau menjadikan

seorang menjadi terarah (Mendidik), hal ini pulalah yang di ada didalam Firman

Allah SWT QS. Al- luqman 12-19.

حٱنم نالق ءاتي ولقد ك ل نححهكر ش ٱمةأ حنماكر ومنيش لح فإ

ف يش هحكرلح سح حن ۦ ححيد لٱومنكفرفإ م قاللق وإذ غنح ي ۥوهويعحظهۦنحهحب نلح بنح تش حك ل لح ٱب ٱإحن لظل لشح يم ك عظح ووصي م حٱنا

حو نس ل ب ي ن حلت لح ههح مأ وه ۥه ع نا

حۥلهوفحص ن وه عمي فح نحولحو كر ش ٱأ ي لح لح يروإنج ل ٱكإحل ىمصح حهداكع نتش

كأ

لي ما حهحبح ب لك ع م عحل ۦس تطح ب هما فل وصاحح فح ن ٱهما مع ل من تبحع ٱوا روف يا سبحيله نابإحل

مر أ عكم ثمإحل حئكجح نب

حماكنتم فأ إحنها ملوني تع مب قالحبة إحنتكمحث بن

صخ دل خر محن و فتكنفحرةأ و و لسم ٱفح

أ تح ٱفح

رل يأ حهاضح ب هٱتح لطحيفٱإحنل ل

Page 105: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

90

ي خبحير قحمحأ لصلو ٱبن

وأ حمر ة ٱب

ورمع ل ن ٱوفح عنح ول ٱه ص ٱمنكرح بح صابك ما عإحنأ

حكمحن ذ عز ل ٱمح ولتصعحر ل ولتم مورح حلناسح ل خدك فح ٱشح

مرحا رل لٱإحنضح لم ك د ق ٱوفخور تال يحب مش صح وفح غ ٱيحك حكهصو محنضض ت نكر

أ ٱإحن

و ص ل تحمحيرحل ٱتلصو

Artinya:

12. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu:

"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah),

maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang

tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia

memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan

Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang

besar".

14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang

ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang

bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku

dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku

sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu

mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah

jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu,

maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

16. (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu

perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam

Page 106: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

91

bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah

Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang

baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah

terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-

hal yang diwajibkan (oleh Allah).

18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena

sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi

membanggakan diri.

19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.

Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (QS. Al- Luqman 12-19).

e. Memanfaatkan Teknologi Informasi untuk kepentingan pembelajaran

Seringkali permasalahan Teknologi dan Infromasi (TI) menjadi suatu

permasalahan yang pelik yang sering dihadapi, di era globalisasi kini yang telah

menjelma menjadi Revolusi Industri 4.0, sangat perlu bagi seorang guru memanfaat

Teknologi Informasi untuk kepentingan pembelajaran hal ini ditengarai dengan

adanya perkembangan informasi yang begitu massif, sehingga Pemanfaatannya

dapat dijadikan sebuah solusi untuk kepentingan pembelajaran, apalagi seorang

guru Pendidikan Agama Islam sangat perlu melakukan hal yang demikian

mengingat Allah pun sennatiasa menunjukkan keaguangannya melalui mahadaya

alam ciptaannya agar manusia senantiasa memikirnnya, seperti firman Allah dalam

QS. Yunus: 24

Page 107: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

92

مثل ن ٱةحيو ل ٱإحنما كما ل نزل ياأ ن ء محن فا لسمٱه حهحطتلخ ٱءح ٱاتنبۦب

رل يأ محما لاسٱكلضح

ٱو إحذا محتىع ن ل خذتح

ٱأ

زينٱرفهاوضزخ رل ظنوت نلها ه أ

رونعلي ق هم أ ها دح

م ها تى أ

لرنال أ

و يد ن افجعل نهار أ نلم هاحصح

حغ تاكأ ٱنب

م ل حذ كسح لكنفل لحقو ي لأٱصح يتفكرونم تحArtinya: “Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti

air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya

karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan

binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan

memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka

pasti menguasasinya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam

atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang

sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami

menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir.” (QS.

Yunus:24).

Berdasarkan hasil observasi terhadap guru Pendidikan Agama Islam di SMAN

1 Bringin, Semuanya memanfaatkan teknologi informasi untuk kepentingan

pembelajaran, hal ini di tengarai karena faktor usia muda dari sang guru yang masih

energik sehingga masih sangat melek teknologi informasi dan membuat

pembelajaran yang dilakukan berafilisasi langsung dengan teknologi informasi yang

didapatkan

f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai

potensi yang dimiliki.

Pengembangan potensi peserta didik sangat penting, sebagai bagian dari upaya

pendidikan pengembangan potensi juga merupakan sarana mengaktualisasi berbagai

Page 108: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

93

potensi yang dimiliki, dan menjadi sebuah kewajiban bagi seorang guru bahkan

Allah SWT, bersabda dalam surat Arrum ayat 30:

قحم فحنحيف وج أ حلحينح ههكل ٱرتفحط ا فطرٱلح هعلي اسلٱلتح ل دحلتب ها يللح حكذ لحهٱقح لحينٱل

حمول ل ٱ ك قينأ كح ليع ٱث لمونلاسح

Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;

(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.

Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi

kebanyakan manusia tidak mengetahui”, (QS. Arrum:30).

Dalam hasil observasi terhadap sasaran responden disana, seluruhnya

memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai

potensi yang dimiliki, yang merupakan usaha sadar dalam menciptakan kondisifitas

pembelajaran.

g. Berkomunikasi secara efektif empati dan santun dengan peserta didik

Mungkin dalam kehidupan kita senantiasa mendengar peristilahan “Guru

kencing berdiri dan murid kencing berlari” yang secara maknawi adalah setiap

perbuatan guru akan ditiru muridnya, sikap empati dan santun yang diperlihatkan

oleh guru kepada Muridnya adalah suatu hal yang menjadi catatan utama,

mengingat guru adalah Publik figure yang dipandang oleh peserta didik sebagai

“orang yang dituakan” atau “artis sekolah”, apabila kita sandingkan dengan konsep

yang ada di al-qur;an yang merupakan soko guru Pendidikan Agama Islam maka

Firman Allah dalam QS. Ali Imran: 103:

Page 109: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

94

ب ع ٱو بح موا تصح جحيع ٱلح هلح ذ ٱواولتفرقوا علي ٱمتنحع كروا ع كنتم إحذ م كلحلفء دا أ

أ فبي

حكم وبص قل

حنحع بح فأ اوكنتم ن و إحخ ۦ متحهحتمب نقذكممحن لارحٱمحنرة ف احشفع

كذ ها فأ حكيبيح ل

لكم ٱ تدونته لعلكم ۦتحهحءاي ل

Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan

janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika

kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan

hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara;

dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari

padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu

mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran: 103)

h. Menyelenggarakan penilaian evaluasi proses dan hasil belajar.

Dalam sebuah pembelajaran sudah menjadi barang pasti adanya evaluasi

proses dan hasil belajar, hal ini pulalah yang diamanatkan oleh Kurikulum 2013

yang juga menghargai adanya proses bukan hanya hasil akhir semata, hasil belajar

merupakan sebuah pencapaian akhir yang dinisbatkan sebagai tolak ukur suatu

pemahaman pembelajaran oleh peserta didik, bahkan mengenai proses Allah SWT

berfirman dalam QS. Al-Alaq 1-5:

ق ٱ حرأ حكس ٱب رب حٱخلق١لحيخلقٱمح

ق ٱ٢علقنمحن نس ل ٱوربكرأ

حلحيعلٱ٣رمك ل ل ٱمب ٤قلمح

حٱعلم٥لم يع نمالم نس ل

Page 110: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

95

Artinya:

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

(QS. Al-Alaq 1-5)

Berdasarkan hasil Observasi yang dilakukan kepada responden, seluruhnya

melakukan evaluasi proses dan hasil belajar, hal ini didasari adanya penilaian

berbasis tematik yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam terhadap

evaluasi yang dilakukan, selain desain baru juga merupakan bentuk bagian dari

relevansi akademik pada penyesuaian kurikulum 2013.

i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan belajar (Ikhtisar)

Pentingnya hasil evaluasi untuk kepentingan belajar adalah untuk mengetahui

sejauh mana perlu kiranya dalam menangani permasalahan terkait kepentingan

belajar dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan, sebagai bentuk koreksi terhadap

pembelajaran yang dilakukan, hal ini sejalan dengan firman Allah SWT yang

mengatur kaitannya dengan koreksi diri sebagai upaya peningkatan kualitas diri

melalui hasil evaluasi yang dilakukan, karena peningkatan kualitas belajar

merupakan bentuk dari keberhasilan pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan kepada responden guru

Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin, hasilnya ketiganya memanfaatkan

hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan belajar.

j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas belajar

Page 111: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

96

Tindakan reflektif diperlukan untuk peningkatan kualitas belajar adalah untuk

mengetahui sejauh mana perlu kiranya dalam menangani permasalahan terkait

kepentingan belajar dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan, sebagai bentuk

koreksi terhadap pembelajaran yang dilakukan.

Berdasarkan hasil Observasi kepada responden guru Pendidikan Agama Islam

ketiganya melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas belajar,

dikarenakan secara sadar dan terbuka sebagai bentuk Ikhtiar terhadap proses

pembelajaran yang dilakukan.

k. Bertindak sesuai dengan norma agama, hokum, social dan kebudayaan nasional

Indonesia

Guru sekali lagi merupakan publik figure yang dilihat dan diamati

perilakunya, mau tidak mau segala bentuk tindakan, perkataan, perbuatan akan

menjadi acuan bagi peserta didiknya, apalagi seorang guru Pendidikan Agama

Islam sangat menjadi barang utama untuk bertindak sesuai dengan norma agama,

hokum, social dan kebudayaam nasional Indonesia, yang menjadi bahagian

tersendiri yang di khususkannya, Al-qur’an sebagai sumber norma telah

menjelaskan hal yang demikian sesuai dengan firman Allah Swt, yakni sebagai

berikut:

1) QS. Yusuf: 53

برحئنف وما ۞ أ مارة لف ٱإحنسح

حسل و ٱب إحللس غفور إحمربح ارححمءح يم نربح ٥٣رحح

Artinya: “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena

sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang

Page 112: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

97

diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi

Maha Penyanyang.” (QS. Yusuf: 53)

2) QS. Al Mu’minun: 71

ٱولوح ه ل ٱتبعأ ءهم وا ق وو لسم ٱلفسدتح ٱت

ومرل فحيهحض تبل نهنك ن ي أ حذح ب عنفهم رحهحم هم

ع ذحك ٧١رحضونرحهحمم

Artinya: “Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti

binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya

Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi

mereka berpaling dari kebanggaan itu.” (QS. Al Mu’minun:71)

3) QS. Al Kahfi: 28

ص ٱو حلحينيد ٱسكمعنف بح وغدو ل ٱعونربهمب حل ٱةح هم ن عناكدعي ولتع ۥههيدونوج يرحعشح

ن ٱةحيو ل ٱترحيدزحينة ع يا ل غ من ولتطحم بعهوى تٱاورحنك ذحعنۥهبل ناقفل أ

٢٨افرط ۥهرهوكنأ

Artinya: “bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang

menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya;

dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan

perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah

Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah

keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al Kahfi:28).

Page 113: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

98

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap guru Pendidikan

Agama Islam di SMAN 1 Bringin, seluruhnya telah memenuhi syrata untuk

Bertindak sesuai dengan norma agama, hokum, social dan kebudayaan nasional

Indonesia, selain karena memang latar belakang agama guru Pendidikan Agama

Islam di SMAN 1 Bringin Juga merupakan Alumnus Pondok pesantren.

l. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlaqul karimah dan teladan bagi

peserta didik dan masyarakat

Menjadi seroang guru Pendidikan Agama Islam seringkali dalam masyarakat

menjadi seorang pemuka agama/ Ustadz, begitu pula di nuansa persekolahan guru

Pendidikan Agama Islam selalu menjadi banteng pertama dalam hal kerohanian,

sehingga pribadi yang jujur, berakhlaqul karimah dan teladan yang menjadi basis

percontohan bagi peserta didiknya dan masayarakat, dalam al qur’an pedoman

mengenai bersikap sesuai dengan akhlaqul karimah telah di jelaskan melalui firman

Allah SWT

1) Al-A’raf: 199

عف ل ٱخذح حمر ووأ ٱب

ع عر ل وأ فح رحض ١٩هحلحيج ل ٱعنح

Artinya: “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang

ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” (QS. Al

A’raf:199)

2) QS. Al Maidah: 8

ى ي ها يٱأ كونوا ءامنوا شهدا قو لحين ح لح حمحي ب قحس ل ٱء ي طح قو شنرحمنكم ول ىان ع تع م ل

هأ لوا دح

ق ع ٱلواهوأ حلتق دح ربل هٱتقواٱووى خبحير ٱإحنل حماتع ل ٨ملونب

Page 114: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

99

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-

orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan

adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,

mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih

dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al Maidah:8)

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan maka guru pendidikan

agama islam di SMAN 1 Bringin Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,

berakhlaqul karimah dan teladan hal ini di anggap sebagai hal yang wajar karena

memang pendidikan agama islam mengajarkan tentang hal yang demikian tersebut.

m. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa

Penampilan guru mau tidak mau akan menjadi pengaruh bagi peserta didiknya

dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga sangat perlu bagi seorang guru untuk

menampilkan pribadi diri semaksimal mungkin, disadari atau tidak hal pertama kali

yang akan dilihat oleh seorang peserta didik adalah pembawaan pribadi dari seorang

guru, menjadi pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa merupakan

salah satu akar dengan adanya sikap optimisme, al qur’an sebagai pokok jatidiri

telah menampilkan sebuah intisari yang memerintahkan ummatnya menjadi pribadi

yang memiliki sikap optimis, sesuai dengan Firman Allah SWT QS. Ali Imran: 139:

نتمولتهحنواولت ٱزنواوأ

١٣٩يمحنحؤ نإحنكنتمملو ع ل

Page 115: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

100

Artinya: “ Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu

bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika

kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 139)

Dari hasil observasi yang dilakukan, seluruh responden guru Pendidikan

Agama Islam di SMAN 1 Bringin Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap,

stabil, dewasa, arif dan berwibawa tanpa suatu hal yang ditambahi agar semuanya

Nampak natural dan terarah.

n. Menunujukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru

serta rasa percaya diri

Menjadi seorang guru bukan hanya berbicara tentang kerja dan kerja, perlu

adanya kepuasan akan kinerjanya sendiri serta bertanggung jawab akan resiko yang

diambil, menjadi seorang guru merupakan sebuah pilihan yang memiliki kekhasan

tersendiri sehingga dapat memunculkan rasa bangga menjadi guru serta

meningkatkan rasa percaya diri, sebagai guru Pendidikan Agama Islam tentu hal

tersebut menjadi sangat mutlak perlunya karena panutan Al qur’an melalui firman

Allah SWT telah menjelaskan hal yang demikian, adapun Firman Allah SWT

tersebut adalah sebagai berikut:

1) QS. Al Qashash 77

فحيما ب ٱو ٱكءاتى تغح رة لأٱلارٱل يبكولتنسنخح ن ٱمحنصح يا لنكما ح وأ ح سح

ك إحل لٱسنأ

ولتب ل ٱغح ٱفسادفح رل ٱإحنضح ليحب ينمف ل ٱل دح ٧٧سح

Artinya: “ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari

(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah

Page 116: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

101

telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)

bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

(QS. Al Qasash:77)

2) QS. An Naml 18

تو إحذا حتى أ اع لم ٱوادح قالت ىلة نم لح يي

منكلي كحنكم س مخلواد ٱلم لٱاهأ نم سلي م طح

١٨عرونليش وهم ۥوجنوده

Artinya: “Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor

semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak

diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari” (QS

An Naml: 18)

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, seluruh responden

Menunujukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru

serta rasa percaya diri hal ini ditunjukkan ketika observasi, ketepatan waktu dalam

persiapan memulai tugasnya dan segala hal berupa ketertiban administrasi yang

telah ada dan disepakati.

o. Menunjukkan/ menjungjung tinggi kode etik profesi keguruan

Suatu hal yang perlu disadari adalah setiap profesi pasti memiliki kode etik,

begitu pula keguruan, walaupun demikian perbedaan yang mendalam antara

keguruan dan profesi lainnya adalah pada diagnosanya, inilah yang menjadi faktor

pembeda yang cukup mencolok, tak ayal kadang guru yang merupakan induk

daripada profesi keguruan adalah tidak adanya kesadaran akan hal tersebut, dalam

penelitian yang dilakukan dengan observasi kepada responden, seluruhnya

Page 117: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

102

menjunjung tinggi adanya kode etik profesi keguruan yang telah berlaku sesuai

dengan profetika yang berlaku.

p. Menghargai peserta didik tanpa diskriminasi

Seringkali menjadi permasalahan yang cukup pelik dimana diskriminasi

mengemuka kedalam ranah ilmu sekolah/ keguruan, dan tak ayal menjadi

permasalahan yang berkembang menjadi SARA, dalam hal ini seorang guru

Pendidikan Agama Islam yang memiliki pedoman Al qur’an sebagai basis pertama

pegangan ilahi, sebenarnya telah mengajarkan arti menghargai sesama walaupun

kadang terdapat perbedaan yang mencuat kepermukaan, sesuai dengan Firman

Allah SWT antara lain:

1) QS. Al Hujurat: 13

ى هاي ينمعسىمحنقو م قو خر لحينءامنواليس ٱأ

يكونأ حسا هم ن امحواخير حمحنء ولن ءعسىسا ن

نيكنخير نفسكم و محزولتل هن امحن أ

حبزولتنااأ ٱواب

ق ل ل حبح ٱسئ ب حٱدع فسوقبل ٱمس لح يم ل نح

ومنلم ىيتب ولى١١لحمونلظ ٱئحكهمفأ هاي ي

حبواكثحير ج ٱينءامنوالحٱأ إحنبلظٱنمحاتن ٱضع نح لظنح

يغ م إحث ول تسسوا ل هضكمبع تببع و ضاأ يحب

كم حدأ

أ

ينيأ كل

ل أ مي كل يهح خح

أ ات م

هفكرحه ٱوتموه هٱتقوا ل تواب ٱإحن يم ل رحح ى١٢ ي ها يخلق ٱأ إحنا ذكن لاس محن نث ر كم

وأ

عارفو اوقبا شعوب كم ن وجعل حللح هئ ك ات لحٱندعحرمكم إحنأ

هقى أ علحيمخبحٱإحنكم ١٣ير ل

Page 118: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

103

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki

merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari

mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya,

boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu

sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-

buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa

yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka

(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah

mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.

Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang

sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada

Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-

laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara

kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al

Hujurat: 11-13)

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan kepada guru Pendidikan Agama

Islam di SMAN 1 Bringin, hasilnya Keselurahnnya menghargai perbedaan yang

terjadi, hal ini merupakan bagian kegiatan pagi hari yang senantiasa ada dan tidak

pernah berubah adalah salam, sapa, senyum yang secara spontanitas terjadi di

kalangan siswa kepada guru, maupun guru kepada atasannya, serta guru Pendidikan

Page 119: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

104

Agama Islam memiliki andil yang cukup besar sebagai gawang utama yang

menangangani kasus intoleransi yang mana kala terjadi.

q. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama guru, tenaga

kependidikan, orang tua, dan masyarakat

Kondisi yang kondusif selain dengan peserta didik juga perlu di berikan atau

ditunjukkan oleh kawan sejawat/ dalam kata lain mana kala di sekolah yang

merupakan tempat “Nyambut gawe” bertemu “Konco Sakbarakan” disekolah,

sikap mau mengerti dan ikut merasakan keadaan yang ada serta “Nyengkuyung

Nyawiji” merupakan ruhiah yang lahir dari kandungan pribadi yang perlu di miliki

oleh seorang guru terutama guru Pendidikan Agama Islam yang memiliki kaidah

khusus sebagai “Kalasan Condrodimuka” atau dalam kata lain pemuka agama

sekolah, status yang melekat itulah yang perlu diimbangi dengan sikap yang relevan

sesuai prasayarat agama yang hendak di ajarkan kepada peserta didik, dalam al

qur’an menjadi tidak asing lagi mengenai hal tersebut diatas yang sangat erat

kaitannya dengan kepedulian sosial dan sopan santun, adapun Firman Allah Swt

yang membahas mengenai itu adalah:

1) QS. Ali Imran: 159

فبحما ة رح ٱمحن تلهم لح غلحيظولو لح ا فظ لل قل ٱكنت محن بح وا حك حو نفض هم فعن ع ٱفل

هم وشاوحر لهم فحر تغ س ٱو ٱفح ك تفتوفإحذاعزم رح م ل ٱإحنلحهٱع يحب حل ٱل ١٥٩يمتوكح

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah

lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,

tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah

mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka

Page 120: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

105

dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka

bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Ali Imran: 159)

2) QS. An- Nisa’: 86

ية وإذاح حتحح ح يحيتمبحأ و ها سنمحن فحيواب

كنٱإحنا ردوهأ ل ش ع ح

يباك ٨ءحسح

Artinya: “Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan,

maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau

balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah

memperhitungankan segala sesuatu.” (QS. An-Nisa’:86).

Berdasarkan hasil Observasi yang telah dilakukan terhadap responden guru

Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin, hasilnya adalah seluruh responden

memiliki komunikasi yang baik dengan berbagai stakeholder, hal ini merupakan

sebuah pencapaian yang tidak bisa dipungkiri karena yang bersangkutan memiliki

kecernihan komunikasi, Nyedulur sanak, dengan pencapaian yang sesuai dengan

situasi dan keadaan yang ada, keberbauran dan Heterogenitas yang ditunjukkan

cukup menjadi bukti akan indicator tersebut.

r. Adaptasi dengan Lingkungan Sekitar

Seorang guru adalah multitalenta selain mengajar maka menjadi sebuah

keharusan bahwa lingkungan pula yang menjadi guru seorang guru, seperti yang

kita ketahui bersama bahwa lingkungan memiliki corak yang beraneka ragam baik

asal usul etnis, ragam agama, suku dan lainnya.

Guru sebagai pendidik yang mumpuni harus menjawab tantangan berbasis

kelingkungan social baik secara langsung maupun tak langsung, karena tanpa

disadari peran guru dalam lingkungan masyarakat hingga kini masih di akui

Page 121: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

106

keampuhannya, tak lain halnya dengan guru Pendidikan Agama Islam yang basik

agamanya sampai saat ini di yakini sangat mumpuni dikalangan masyarakat

terutama di beberapa daerah pedesaan yang saat ini masih sangat mengkultuskan

guru sebagai segala-galanya, seorang guru harus mampu menyesuaikan terhadap

gejala-gejala yang terjadi dimasyarakat karena keadaan masyarakat yang senantiasa

berubah dari waktu kewaktu, kemampuan adaptasi inilah yang menjadikan guru

senantiasa mampu bertahan dalam segala dimensi zaman. Adapun dalil al-qur’an

yang menyatakan itu adalah

1) QS. Ar-rad : 30

ر كذ حكأ ن سل ل مة كفح

قد أ مم لحها محنقب خلت

ت لحأ و ي لحٱهحمعلي لوا

فرونيك هم كوإحل نا حي أ

ح ل قل لرحمهٱب توك هإحلهوعلي إحل هوربح متابحل توإهح ٣٠هح

Artinya: “Demikianlah, Kami telah mengutus kamu pada suatu umat yang

sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumnya, supaya kamu membacakan

kepada mereka (Al Quran) yang Kami wahyukan kepadamu, padahal mereka kafir

kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Katakanlah: "Dialah Tuhanku tidak ada

Tuhan selain Dia; hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku

bertaubat"”. (QS. Ar-rad: 30)

2) QS. Al-Anbiya’: 16

ٱءولسما ٱناوماخلق ١٦عحبحينهمال ضومابي رل

Artinya: “Dan tidaklah Kami ciptakan Iangit dan bumi dan segala yang ada

di antara keduanya dengan bermain-main.” (QS. Al-Anbiya’: 16).

Page 122: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

107

Berdasarkan hasil observasi dari guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1

Bringin, terkait indikator tersebut hasilnya, seluruh guru memiliki kemapuan

adaptasi yang baik hal ini ditengarai dan dilihat dari unsur keterlibatan dalam

masyarakat dari responden tersebut memiliki andil yang cukup baik didalam

masyarakat, bahkan salah satunya menjadi penggerak sebuah organisasi

kepemudaan yang mendiami suatu daerah.

s. Berkomunikasi dengan komunitas profesi lainnya

Komunikasi adalah salah satu bentuk transfer infromasi yang dilakukan oleh

dua orang atau lebih yang saling mempengaruhi dan memiliki tujuan tertentu,

keadaan yang demikian merupakan salah satu yang seharusnya menjadi santapan

harian bagi seorang guru, yang perlu digaris bawahi adalah tak ada hal yang

kaitannya dengan keprofesian tidak memiliki wadah, seperti halnya Profesi hokum

kita mengenal adanya PERADI, Profesi Kedokteran kita mengenal IDI, dan

sebagainya.

Bahkan dalam Alqur’an senantiasa di jelaskan mengenai kewajiban berserikat/

berkumpul dalam rangka komunikasi bahkan memperkuat ummat, adapun Firman

Allah yang menjelaskan tentang hal demikian adalah:

1) QS. Ash-Shaft: 4

ٱإحن يحب سبحيلحهحلحينيق ٱل نصف ۦتحلونفحمر ن ي بن مهاكأ ٤صوص

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya

dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang

tersusun kokoh.” (QS. Ash-Shaft: 4).

2) QS. Al-Anbiya’: 92

حإحنه ه متكم ۦ ذحمة أ

دة و أ نا حح

ع ٱفربكم وأ ٩٢بدونح

Page 123: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

108

Artinya: “Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua;

agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.” (QS. Al-

Anbiya’: 92).

t. Pengetahuan dan pemahaman tentang stuktur, isi dan standar kompetensi mata

pelajaran dan tahap- tahap pembelajaran.

Salah satu hal yang menjadi perhatian seorang guru yang saat ini telah menjadi

profesi, adalah kemampuan serta pemahaman tentang struktur dan standar

kompetensi karena yang demikian adalah sudah menjadi barang yang dimakan

sehari- hari oleh guru, adapun komponen yang memuat mengenai hal ini adalah

RPP (Rencana Program Pembelajaran) yang setiap Kurikulum silih berganti maka

secara strukur isi daripada RPP pun berganti.

Walau demikian hal yang demikian, tidak menjadi masalah yang serius bagi

seorang guru yang notabene adalah “Pesantap” administrasi pendidikan yang kita

kenal sebagai RPP (Rencana Program Pembelajaran).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan Observasi maka dapat

disimpulkan bahwa guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin memiliki

pengetahuan dan pemahaman tentang stuktur, isi dan standar kompetensi mata

pelajaran dan tahap- tahap pembelajaran, karena pengetahuan tersebut di tunjukkan

dengan adanya pembuatan RPP tiap ajaran baru yang diintuksikan langsung oleh

Pemangku Kebijakan.

2. Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran di SMAN 1 Bringin

Data penelitian tentang pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMAN 1

Bringin yang peneliti dapatkan melalui observasi dan dokumentasi yang dilakukan

Page 124: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

109

kepada guru Pendidikan Agama Islam selama kurang lebih 2 minggu, dimana peneliti

melakukan penelitian pada 3 orang guru.

Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti mendapatkan

data yang berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama

Islam di SMAN 1 Bringin, adapun deskripsi datanya secara keseluruhan baik dari

Observasi, Wawancara dan dokumentasi akan di jelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1) Merumuskan Tujuan di adakannya Evaluasi

Perumusan tujuan pembelajaran sangatlah penting dikarenakan tanpa

adanya tujuan yang jelas maka secara otomatis, evaluasi yang dilaksanakan

akan kehilangan fungsinya, dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa terdapat 2

responden yang menyatakan selalu merumuskan tujuan diadakannya evaluasi

dan sebanyak 1 responden menyatakan sering merumuskan tujuan

diadakannya evaluasi.

2) Merumuskan tujuan evaluasi sesuai dengan karakteristk peserta didik yang di

evaluasi

Perumusan tujuan evaluasi yang sesuai dengan karakteristik peserta

didik memiliki nilai plus tersendiri sehingga ruhiyah evaluasi yang

dilaksanakan tidak akan hilang, serta akan memberikan penjiwaan tersendiri

terkait tujuan evaluasi, oleh karenanya apabila kita lihat dari tabel tersebut

sebanyak 3 responden menyatakan selalu merumuskan tujuan evaluasi

3) Menetapkan aspek- aspek (Kognitif, Afektif, Psikomotor) dalam perencanaan

evaluasi

Perencanaan evaluasi merupakan bagian terpenting dalam pelaksanaan

evaluasi, karena tanpa perencanaan evaluasi yang baik maka pelaksanaan

Page 125: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

110

evaluasi bisa saja akan mengalami kerancuan selain itu menetapkan aspek-

aspek dalam perencanaan evaluasi juga perlu dan penting, apabila kita melihat

tabel di atas sebanyak 2 responden menyatakan “sering” menetapkan aspek-

aspek (Kognitif, Afektif, Psikomotor) dalam perencanaan evaluasi dan

sebanyak 1 responden menyatakan “kadang-kadang” menetapkan aspek-aspek

(Kognitif, Afektif, Psikomotor) .

4) Memilih dan menentukan tehnik evaluasi (tes/nontes) yang akan dipergunakan

di dalam pelaksanaan evaluasi

Guru Pendidikan Agama Islam di SMA N 1 Bringin, sebagian besar

menyatakan memilih dan menentukan tehnik evaluasi (tes/nontes) yang akan

di pergunakan dalam pelaksanaan evaluasi, yang mana kalau dilihat dari data

tersebut sebanyak 2 responden menyatakan “selalu” dan sisanya sebanyak 1

responden menyatakan “sering”.

5) Membuat kisi-kisi butir soal

Dari hal yang berkaitan dengan penyusunan alat ukur evaluasi, seperti

yang terlihat didalam tabel di atas sebanyak 1 responden menyatakan “selalu”

membuat kisi-kisi butir soal, 1 responden menyatakan “sering” membuat kisi-

kisi butir soal, dan sebanyak 1 responden menyatakan “Kadang-kadang”

membuat kisi-kisi, sehingga dapat kita simpulkan bahwa jawaban untuk

pertanyaan ini cenderung merata.

6) Menggunakan penilaian acuan patokan (PAP) dalam evaluasi pembelajaran

Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin tidak semuanya

atau dapat dikatakan jarang menggunakan penilaian acuan patokan (PAP)

dalam kriteria penilaian evaluasi, hal ini dapat dilihat bahwa sebanyak 1

Page 126: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

111

responden menyatakan “sering” sedangkan sebanyak 2 menyatakan “kadang-

kadang”

7) Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi pembelajaran

Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin senantiasa

memperhatikan waktu, kapan dilaksanakannya evaluasi dan kapan seharusnya

tidak dilaksanakan evaluasi, hal ini dapat dilihat bahwa sebanyak 3 responden

menyatakan “selalu”

b. Penyusunan soal tes

8) Menggunakan kisi-kisi butir soal sebagai dasar peyusunan tes

Dalam hal penyusunan soal tes, Guru Pendidikan Agama Islam di

SMAN 1 Bringin, sudah menertibkan administrasikan dengan menggunakan

kisi- kisi butir soal dalam penyusunan soal tes, hal ini di dasarkan kepada data

di atas dimana sebanyak 1 responden menyatakan “selalu” sedangkan

sebanyak 2 responden menyatakan sering.

9) Memperhatikan aspek tujuan pembelajaran yang dirumuskan indikator pada

saat penyusunan butir- butir soal

Yang menjawab “selalu” berjumlah 3 responden yang berarti bisa di

katakan bahwa seluruhnya menyatakan bahwa mereka ( Guru Pendidikan

Agama Islam) di SMAN 1 Bringin, senantiasa memperhatikan aspek tujuan

pembelajaran yang di rumuskan indikator ketika penyusunan butir- butir soal,

sedangkan yang memberikan jawaban selain “selalu”

10) Dalam aspek afektif, menggunakan instrumen nontes

Pendidikan Agama Islam adalah salah satu mata pelajaran yang

memiliki cakupan materi yang berkaitan dengan aspek afektif yang banyak,

tentu hal ini menjadi permasalahan pokok tersendiri jikalau harus

Page 127: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

112

menggunakan instrumen tes dalam menilainya, sehingga dipakailah instrumen

nontes untuk menilai aspek tersebut, apabila kita lihat dari data tersebut Guru

Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin telah menggunakan instrumen

tersebut untuk aspek afektif yakni sebanyak 2 responden menyatakan “selalu”

serta sebanyak 1 menyatakan “sering”.

11) Dalam menentukan jumlah butir soal, pembuatan sesuai dengan submateri.

Ketika menilai suatu materi Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1

Bringin, rata-rata menentukan butir soal yang dibuat sesuai dengan submateri,

hal ini ditunjukkan dengan tabel data di atas yang menunjukkan sebanyak 1

responden menyatakan “selalu”, sedangkan sebanyak 1 responden menyatakan

“sering” serta sebanyak 1 responden menyatakan “kadang-kadang”.

12) Dalam pembuatan soal, memperhatikan validitas, realibilitas butir soal.

Suatu soal yang telah diuji validitas, realibilitasnya oleh guru sebelum

di teskan dapat dikatakan sebagai soal yang baik dan apabila kita lihat dari

data tabel di atas, maka Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin

menyatakan “sering” memperhatikan validitas serta realibilitas butir soal.

13) Mempertimbangkan taraf kesukaran dalam penulisan soal

Sebanyak 3 responden menyatakan “selalu” sehingga dapat

disimpulkan bahwa Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin selalu

mempertimbangkan taraf kesukaran dalam penulisan soal.

14) Memperhatikan daya pembeda pada setiap penulisan butir soal.

Dalam penyusunan butir soal memang sangat penting dalam menyusun

daya pembeda dan sebanyak 2 responden menyatakan “selalu” memperhatikan

daya pembeda pada setiap penulisan butir soal, sedangkan 1 responden

Page 128: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

113

menyatakan “sering” memperhatikan daya pembeda pada setiap penulisan

butir soal.

15) Memperhatikan kesesuaian antara tipe soal dengan materi pelajaran

Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin “Sering”

memperhatikan kesesuaian antara tipe soal dengan materi pelajaran, sebanyak

3 responden menyatakan demikian.

16) Penggunaan Tes Lisan Pada Materi Al-Qur’an

Tes lisan merupakan salah satu bagian dari berbagai macam tes yang

ada, adapun antara materi dengan macam tes yang digunakan harus

disesuaikan, karena jika tidak akan terjadi mismatch, Guru Pendidikan Agama

Islam di SMAN 1 Bringin telah menggunakan tes lisan sebagai acuan

penilaian tentang materi Al-Qur’an adapun yang menjawab “selalu” sebanyak

2 responden dan yang menjawab “kadang-kadang” sebanyak 1 responden .

17) Mempersiapkan kunci jawaban pada saat penyusunan soal

Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin, telah

mempersiapkan kunci jawaban pada saat penyusunan akan tetapi dengan

intensitas yang berbeda yakni sebanyak 1 responden menyatakan “selalu”,

sedangkan 2 responden menyatakan “sering”.

c. Mengolah dan menganalisis hasil tes

18) Pemberikan tugas untuk mengevaluasi proses belajar mengajar

Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin memberikan tugas

untuk mengevaluasi proses belajar mengajar, sebanyak 2 responden

menyatakan “selalu”, serta sebanyak 1 orang menyatakan “sering”.

19) Verifikasi Data

Page 129: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

114

Data yang telah berhasil dihimpun, kemudian harus disaring terlebih

dahulu sebelum diolah lebih lanjut. Proses penyaringan ini disebut juga

dengan verifikasi data, dan dari data di atas dapat diketahui banyak semua

Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin melalukan Verifikasi data

yakni sebanyak 3 responden menyatakan “selalu” melakukan verifikasi data.

20) Memberitahu skor pada setiap butir soal yang akan dijawab siswa

Disamping penyusunan serta pelaksanaan tes, pemberian skor

merupakan pekerjaan yang menuntut ketekunan serta ketelitian bagi guru, dari

tabel di atas Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin menunjukkan

bahwa sebanyak 3 responden menyatakan “kadang-kadang” memberitahu skor

pada setiap butir soal yang akan dijawab siswa.

21) Memberitahukan setiap hasil evaluasi kepada siswa

Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin memberitahukan

setiap hasil evaluasi kepada siswa, akan tetapi memiliki intensitas yang

berbeda-beda yakni sebagai berikut: sebanyak 1 responden menyatakan

“selalu”, lalu sebanyak 1 responden menyatakan “sering”, serta sebanyak 1

responden menyatakan “kadang-kadang”.

d. Menginterpretasikan serta menindaklanjuti hasil evaluasi pembelajaran

22) Pembahasan hasil evaluasi pembelajaran setelah proses pengolahan hasil

evaluasi selesai

Dengan adanya pembahasan mengenai hasil evaluasi yang telah

dilaksanakan, maka guru akan mengidentifikasi sejauh mana daya serap siswa

dalam materi yang diujikan tersebut, dari tabel di atas maka dapat kita lihat

bahwa Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin membahas hasil

Page 130: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

115

evaluasi yang telah dilaksanakan dengan intensitas sama yakni “kadang-

kadang” sebanyak 3 responden.

23) Membantu Penyelesaian Soal dalam Pemecahan Soal evaluasi yang sulit

dikerjakan siswa

Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin, jarang membantu

siswanya dalam menyelesaikan soal-soal yang tidak dapat diselesaikan, hal ini

ditunjukkan dengan wawancara yang telah dilaksanakan, terkait dengan hal

itu 3 responden menyatakan jarang

24) Mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam

menjawab soal, Untuk mengetahui kelemahan- kelemahan siswa dalam

pemahaman suatu materi

Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin melakukan

klasifikasi pada kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjawab

soal. Sebanyak 2 responden menyatakan selalu dan 1 responden menyatakan

kadang-kadang

25) Melaporkan hasil evaluasi kepada kepala sekolah dan guru bidang studi lainnya

Memberitahukan hasil evaluasi kepada kepala sekolah serta guru bidang

studi lainnya merupakan suatu hal yang penting, ini dikarenakan pihak sekolah

dapat mengetahui bagaimana perkembangan pembelajaran pada setiap bidang

studi, yang nantinya akan mempengaruhi prestasi akademik sekolah. Dari hasil

respon guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 2 menjawab sering dan 1

menjawab kadang-kadang.

26) Menyusun profil kemajuan siswa

Page 131: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

116

Penyusunan profil kemajuan kelas bertujuan untuk dapat mengetahui

keefektifan pengajaran. Hal ini dilihat berdasarkan hasil wawancara yang

menyatakan bahwa 2 responden menyatakan selalu membuat profil kemajuan,

sedangkan 1 responden menyatakan kadang-kadang membuat profil kemajuan.

27) Mengadakan perbaikan terhadap siswa yang nilainya kurang dari standar

setelah evaluasi dilaksanakan

Kesiapan guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin yang

langsung melaksanakan remedial terhadap siswa yang nilainya cukup baik hal

ini didasarkan pada 2 responden yang menjawab sering dan 1 responden

menjawab dengan jawaban kadang-kadang.

28) Memberikan batasan berapakali seharusnya siswa nilainya kurang dari remidi

melakukan perbaikan

Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin membatasi berapa

kali seharusnya siswa melaksanakan remedial, hal ini ditunjukkan pada saat

wawancara mereka menyatakan selalu, hal ini dimungkinkan ditengarai agar

tidak meluas dampak yang akan ditimbulkannya.

29) Pembuatan Soal Remidial

Pembuatan soal remedial yang menjadi ajang perbaikan anak-anak

untuk meraih nilai yang tinggi akan tetapi yang menjadi pertanyaan apakah ada

persamaan dengan soal ulangan yang sebelumnya, sebanyak 2 responden

menyatakan selalu membedakan soaln ulangan dengan soal remidil, sedangkan

1 responden menyatakan kadang-kadang membedakan soal ulangan dengan

soal remidial

30) Mengenai Peningkatan Nilai setelah dilakukan Remidial

Page 132: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

117

Pelaksanaan remedial dikatakan baik apabila terdapat peningkatan nilai

antara sebelum dengan sesudah dilaksanakannya remedial. Berdasarkan tabel di

atas dapat kita dilihat bahwa siswa di SMAN 1 Bringin mengalami peningkatan

nilai setelah diadakannya remedial, berdasarkan hasil wawancara sebanyak 2

responden menyatakan sering dan 1 responden menyatakan kadang- kadang

melaksanakan remedial sebagai upaya peningkatan nilai peserta didik

31) Menindaklanjuti setiap hasil evaluasi pembelajaran untuk memperbaiki proses

belajar mengajar

Setiap pelaksanaan kegiatan evaluasi menuntut adanya tindak lanjut yang

konkret, karena apabila tidak diikuti oleh tindak lanjut yang konkret, maka

evaluasi tersebut hanya sampai kepada pernyataan saja, dan berdasarkan hasil

wawancara yang telah dilakukan maka sebanyak 3 responden menyatakan

selalu melaksanakan kegiatan menindaklanjuti/ Feedback.

32) Perubahan metode atau tehnik mengajar setelah dilakukannya evaluasi

pembelajaran

Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin pernah mengubah

metode atau tehnik mengajar setelah mengadakan evaluasi pembelajaran,

berdasarkan hasil wawancara 2 responden menyatakan selalu mengubahnya,

sedangkan 1 responden menyatakan sering mengubahnya.

33) Keputusan untuk menindaklanjuti proses belajar mengajar ,Setelah hasil

evaluasi diolah, dianalisis serta disimpulkan.

Setelah data hasil evaluasi diolah, dianalisis serta disimpulkan sehingga

dapat diketahui makna yang terkandung di dalamnya, maka guru dapat mengambil

keputusan untuk menindaklanjuti proses belajar-mengajarnya di dalam kelas.

Diketahui sebagian besar Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin,

Page 133: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

118

sering mengambil keputusan untuk menindaklanjuti proses belajar mengajarnya di

kelas. Hal ini dapat ditunjukkan dari persentase data sebagai berikut sebanyak 2

responden menyatakan selalu sedangkan 1 responden menyatakan kadang-kadang

34) Melanjutkan kemateri berikutnya apabila terdapat setengah dari jumlah siswa

kelas yang membutuhkan perbaikan

Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin, jarang (kadang-

kadang) melanjutkan ke materi berikutnya apabila terdapat setengah dari

jumlah siswa di kelas yang masih memerlukan perbaikan, sebanyak 2

responden menyatakan sering melanjutkan sedangkan sisanya 1 menyatakan

jarang/ kadang-kadang melanjutkan.

35) Memberikan pelajaran tambahan kepada seluruh siswa untuk memperbaiki

proses belajar mengajar

Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin memberikan

pembelajaran tambahan terhadap murid yang nilainya masih kurang selain tes

remedial, berdasarkan hasil wawancara sebanyak 3 responden menyatakan

kadang-kadang.

36) Pemberian tugas tambahan kepada murid yang nilainya kurang disamping tes

remidial

Bagi siswa yang belum lulus, meskipun telah melakukan remedial

beberapa kali, Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin memberikan

tugas tambahan untuk dapat membantu memperbaiki nilai-nilai siswa tersebut,

wawancara menghasilkan 2 responden menyatakan sering dan 1 responden

menyatakan kadang-kadang

37) Pemberian bimbingan serta konseling kepada siswa yang nilainya sering di

bawah standar

Page 134: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

119

Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin memberikan

bimbingan kepada siswa yang nilainya sering mengalami di bawah standar, hal

ini didasarkan pada wawancara dimana 2 responden menyatak sering

melakukannya sedangkan 1 responden menyatakan kadang-kadang

melakukannya

38) Untuk mengetahui pemahaman siswa, Apakah Bapak/Ibu memadukan tes

tertulis, lisan dan perbuatan dalam evaluasi pembelajaran ?

Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin memadukan antara

tes tertulis, tes lisan serta perbuatan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

Adapun hasil wawancara yang telah dilakukan sebanyak 2 responden menyatak

sering sedangkan 1 responden menyatakan kadang-kadang

39) Apakah Bapak/Ibu mengadakan pembahasan materi-materi Pendidikan Agama

Islam di luar KBM (semisal saat ekstrakurikuler rohis) ?

Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin terkadang

mengadakan jam tambahan untuk membahas materi Pendidikan Agama Islam,

hal ini ditunjukkan dengan hasil wawancara yang dilakukan maka 3 responden

menyatakan kadang-kadang.

Page 135: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

120

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Bringin

Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada

masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa

melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Guru harus

harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran siswa. Guru

di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well informed

terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan berinteraksi

dengan manusia di jagat raya ini.

Di masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah

siswanya. Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang

demikian cepat, ia akan terpuruk secara profesional. Kalau hal ini terjadi, ia akan

kehilangan kepercayaan baik dari siswa, orang tua maupun masyarakat. Untuk

menghadapi tantangan profesionalitas tersebut, guru perlu berfikir secara antisipatif dan

proaktif. Artinya, guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang

dimilikinya secara terus menerus atau dengan minimalnya menguasai satu bidang ilmu

yang diajarkannya.

Oleh karena itu, untuk mengangkat derajat dan martabat guru, maka guru harus

memiliki standart kualifikasi kompetensi Profesioanal yang mumpuni dan baik disamping

seperti yang disampaikan sebagaimana yang telah di sebutkan dalam Undang-undang guru

dan dosen, yaitu kompetensi pedagogik, kopetensi kepribadian, kompetensi personal, dan

kompetensi profesional. Melalui kompetensi-kompetensi tersebut yang harus dikuasai oleh

guru, maka untuk menjadi guru profesional akan mudah terwujud, yaitu mejadi seorang

Page 136: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

121

pendidik atau guru yang benar-benar bisa memberikan ilmu pengetahuan bagi anak

didiknya dan bisa benar-benar menjadi contoh atau panutan baik untuk siswa atau

masyarakat.

Kaitannya kompetensi Profesioanal melaksanakan proses belajar mengajar merupakan

tahap pelaksanaan program yang telah disusun. Dalam kegiatan ini kemampuan yang di

tuntut adalah keaktifan guru menciptakan dan menumbuhkan kegiatan siswa belajar sesuai

dengan rencana yang telah disusun. Guru harus dapat mengambil keputusan atas dasar

penilaian yang tepat, apakah kegiatan belajar mengajar dicukupkan, apakah metodenya

diubah, apakah kegiatan yang lalu perlu diulang, manakala siswa belum dapat mencapai

tujuan-tujuan pembelajaran.

Adapun dalam hubungannya proses belajar mengajar persyaratan kemampuan yang

harus di miliki guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar , Menurut Wina

(2009:65) meliputi kemampuan:

1. Menggunakan metode belajar, media pelajaran, dan bahan latihan yang sesuai dengan

tujuan pelajaran,

2. Mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran dan perlengkapan pengajaran,

3. Berkomunikasi dengan siswa,

4. Mendemonstrasikan berbagai metode mengajar, dan

5. Melaksanakan evaluasi proses belajar mengajar.

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar menyangkut pengelolaan pembelajaran,

dalam menyampaikan materi pelajaran harus dilakukan secara terencana dan sistematis,

sehingga tujuan pengajaran dapat dikuasai oleh siswa secara efektif dan efisien.

B. Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Evaluasi adalah proses penentuan apakah materi dan metode pembelajaran telah

sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Penentuannya bisa dilakukan salah satunya

Page 137: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

122

dengan cara pemberian tes kepada pembelajar. Adapun tes yang digunakan untuk

mengevaluasi yang diterapkan di SMAN 1 Bringin yaitu dengan tes tulisan, tes lisan, dan

tes perbuatan.

a. Tes tulisan (written tes), yaitu test yang mengajukan butir-butir pertanyaan dengan

mengharapkan jawaban tertulis. Biasanya test ini digunakan untuk mengukur aspek

kognitif peserta didik.

b. Test lisan (oral test), yaitu tes yang mengajukan pertanyan-pertanyaan dengan

menghendaki jawaban secara lisan. Test ini juga dilakukan untuk aspek kognitif

peserta didik.

c. Test perbuatan (performance test), yaitu tes yang mengajukan pertanyan-pertanyaan

dengan menghendaki jawaban dalam bentuk perbuatan. Test ini digunakan untuk

menilai aspek psikomotor/ keterampilan peserta didik.

Dari beberapa tes di atas yang diterapkan di SMAN 1 Bringin, kemudian di

jabarkan dengan membagi fungsi tesnya menjadi:

a. Tes formatif (formative test), yaitu test yang dilaksanakan setelah selesainya satu pokok

bahasan. Test ini berfungsi untuk menetukan tuntas tidaknya satu pokok bahasan.

Tindak lanjut yang dapat dilakukan setelah diketahui hasil test formatif peserta didik

adalah:

1) Jika materi yang ditestkan itu telah dikuasai, maka pembelajaran dilanjutkan

dengan pokok bahasan yang baru.

2) Jika ada bagian-bagian yang belum dikuasai oleh peserta didik, maka sebelum

melanjutkan pokok bahasan yang baru, terlebih dahulu diulangi atau dijelaskan

kembali bagian-bagian yang belum di kuasai. Hal ini bertujuan untuk

memperbaiki tingkat penguasaan peserta didik.

Page 138: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

123

3) Tes sumatif (summative test), yaitu test yang diberikan setelah sekumpulan satuan

program pembelajaran selesai diberikan. Disekolah test ini dikenal sebagai

ulangan umum.

4) Test diagnostik (Diagnostic test), yaitu test yang dilakukan untuk menentukan

secara tepat, jenis kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam suatu mata

pelajaran tertentu.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi

proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan

baik.

Pembelajaran juga merupakan proses komunikatif-interaktif antara sumber

belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi. Untuk peningkatan kualitas

pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas

system penilaian (Arikunto, 2004:56).

Keduanya saling terkait system pembelajaran yang baik akan menghasilkan

kualitas belajar yang baik. Selanjutnya system penilaian yang baik akan mendorong

guru untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi siswa untuk

belajar lebih baik. Dengan demikian, salah satu faktor penting untuk mencapai tujuan

pendidikan adalah proses pembelajaran yang dilakukan, sedangkan salah satu faktor

penting untuk ektifitas pembelajaran adalah faktor evaluasi baik terhadap proses atau

hasil pemebelajaran. Evaluasi dapat mendorong siswa untuk lebih giat belajar secara

terus menerus dan juga mendorong guru untuk meningkatkan kualitas proses

pembelajaran serta mendorong sekolah untuk meningkatkan fasilitas dan kualitas

manajemen sekolah. Sedang teknik evaluasi yang dilaksankan di lembaga SMAN 1

Page 139: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

124

Bringin adalah dengan menggunakan teknik tes formatif, tes sumatif, dan tes

diagnostik.

Adapun salah satu diantara dari beberapa tujuan dari di adakannya evaluasi,

yaitu:

a. Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar pada siswa. Berfungsi

sebagai :

1) Laporan kepada orang tua / wali siswa.

2) Penentuan kenaikan kelas

3) Penentuan kelulusan siswa.

a. Penempatan siswa ke dalam situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi

dengan tingkat kemampuan, minat dan berbagai karakteristik yang dimiliki.

b. Mengenal latar belakang siswa (psikologis, fisik dan lingkungan) yang

berguna baik bagi penempatan maupun penentuan sebab-sebab kesulitan

belajar para siswa, yakni berfungsi sebagai masukan bagi tugas Bimbingan

dan Penyuluhan (BP).

c. Sebagai umpan balik bagi guru, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk

memperbaiki proses belajar mengajar dan program remdial bagi siswa.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka di dalam pembelajaran dibutuhkan

Kegiatan evaluasi sebagai bagian dari program pembelajaran perlu

dioptimalkan. Evaluasi tidak hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar tetapi

juga perlu penilaian terhadap input, output maupun kualitas proses pembelajaran

itu sendiri.

Evaluasi pembelajaran PAI menurut Kurikulum 2013, dalam penilaian

berbasis kelas harus memperlihatkan tiga ranah yaitu: pengetahuan (kognitif),

Page 140: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

125

sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik) Ketiga ranah ini sebaikanya

dinilai proposional sesuai dengan sifat mata pelajaran yang bersangkutan. Sebagai

contoh pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (Al-Quran, Aqidah-Akhlaq,

fiqh, dan tarikh) penilaiannya harus menyeluruh pada segenap aspek kognitif,

afektif dan psikomotorik, dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan

siswa serta bobot setiap aspek dari setiap materi. Misalnya kognitif meliputi

seluruh mata pelajaran, aspek afektif sangat dominan pada materi pembelajaran

akhlak, Pendidikan Kewarganegaraan, seni. Aspek psikomotorik sangat dominan

pada mata pelajaran fiqh, membaca Al-Qur’an, olahraga, dan sejenisnya. Begitu

juga halnya dengan mata pelajaran yang lain, pada dasarnya ketiga aspek tersebut

harus dinilai.

Penilaiannya tidak saja merupakan kegiatan tes formal, melainkan juga:

1. Perhatian terhadap siswa ketika duduk, berbicara, dan bersikap pada waktu

belajar atau berkomunikasi dengan guru dan sesama teman;

2. Pengamatan ketika siswa berada di ruang kelas, di tempat ibadah dan ketika

mereka bermain;

3. Mengamati siswa membaca Al-Qur an dengan tartil (pada setiap awal jam

pelajaran selama 5 – 10 menit).

Oleh karena itu menurut peneliti, dalam Kurikulum 2013 siswa sangat

diberikan kesempatan untuk mampu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh

siswa tersebut ataupun dengan kata lain siswa itu sebagai pusat pembelajar, dan

seluruh responden yang merupakan guru Pendidikan Agama Islam sangat baik

dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran, walaupun masih terdapat beberapa

indicator-indikator terkait pelaksanaan yang masih cukup menjadi perhatian

tersendiri bagi guru yang bersangkutan

Page 141: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

126

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di SMA Negeri 1 Bringin yang

mengkaji tentang “Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran” dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kompetensi professional guru pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Bringin yang

di peroleh berdasarkan hasil observasi melalui indikator- indikator yang telah di

persiapkan adalah sangat baik, dan mampu melaksanakan kompetensi profesionalnya

sebagai guru dengan ideal sesuai indikator yang telah ada dalam penelitian ini

2. Agar proses belajar mengajar bisa berjalan secara maksimal dan bisa mencapai tujuan

yang telah ditetapkan, maka guru mengadakan evaluasi pembelajaran sebagai umpan

balik bagi guru dari proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Adapun dalam

pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang diterapkan di SMA Negeri 1 Bringin ini

teknik yang digunakan guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran adalah dengan

menggunakan teknik tes, yaitu tes tulis, tes lisan, dan tes perbuatan, yang mempunyai

fungsi tes formatif, tes sumatif, dan tes diagnostic, dan berdasarkan indikator yang telah

ada maka guru tersebut telah melaksanakan evaluasi sesuai dengan indikator yang di

cantumkan, walaupun masih terdapat beberapa indikator yang memerlukan perhatian

khusus.

Page 142: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

127

B. Saran

1. Kepada smua guru, khususnya guru pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Bringin

walaupun sudah mencapai hasil yang baik berdasarkan indikator kompetensi

profesioanl harus senantiasa untuk selalu mengembangkan pengetahuan tidak hanya

dalam satu bidang mata pelajaran yang diajarkannya, namun juga mengembangkan

bidang pengetahuan lain seperti dalam hal IPTEK demi mengembangkan kopetensi

keguruannya. Agar dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran kedepan yang

dilaksanakan benar-benar bisa menjadi lebih baik dan bisa mencapai tujuan

pemeblajaran yang telah di teptapkan.

2. Kepada pihak Kepala Sekolah juga hendaknya ikut berperan aktif dalam

memperhatikan pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan

mengontrol setiap laporan hasil evaluasi dan juga ikut berpartisipasi dalam peningkatan

kompetensi guru pendidikan agama Islam terutama kompetensi profesional dalam

pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

3. Kepada pihak peneliti berikutnya agar permasalahan yang dikaji oleh penulis ini untuk

bisa diteruskan secara lebih sistematis dan mendalam agar kekuranga-kekurangan yang

terdapat dalam penulisan skripsi ini bisa menjadi lebih sempurna.

Page 143: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

145

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Muhamad. 2015. Kompetensi Guru Sebagai Kunci Keberhasilan dalam Pembelajaran

Saintifik. Makalah dalam Seminar Nasional Pendidikan. Purwokerto, 29 Maret:

Auditorium Ukhuwah Islamiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Ali, Muhammad. 2004. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Arianti, Anne Dwi, dkk. 2015. Pelaksanaan Kompetensi Pedagogik Guru Dalam

Pembelajaran PPKn Kelas X di SMK Negeri 1 Turen Kabupaten Malang

(Implementation Of Pedagogy Competence of Teacher in PPKn Study of Class

X in The State Vocation 1 Turen Malang Regency). UM Press. 1-14.

Arifin, Zaenal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Kementerian Agama Republik

Indonesia.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2004. Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis Praktis Bagi

Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Asrul. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media

Darajat, Zakiyah. 2008. Pendidikan islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Fachruri. 2017. Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri Gongseng

Satu Atap Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang. Skripsi, Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Purwokerto: IAIN Purwokerto.

Fadli, Swandi. 2013. Kompetensi Guru Pendidikan Islam dalam Pelaksanaan Evaluasi

Pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama Negeri Se Kecamatan Koto Gasib

Kabupaten Siak. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan. Riau: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.

Fitriani, Cut, dkk. 2017. Kompetensi Profesional Guru Dalam Pengelolaan Pembelajaran di

MTs Muhammadiyah Banda Aceh: Jurnal Magister Administrasi Pendidikan

Volume 05 (88- 95). Banda Aceh: Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

Habibullah, Achmad. 2012. Kompetensi Pedagogik Guru: Jurnal Edukasi Pendidikan Agama

dan Keagamaan Volume 10 (hlm. 362- 377). Jakarta: Kementrian Agama

Republik Indonesia.

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, Hamdan. 2016. Studi Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran: Jurnal Forum Pedagogik Ilmu Pendidikan

dan Pembelajaran Volume 08 (hlm. 14- 38). Aceh: Universitas Muhammadiyah

Aceh.

Ismanto. 2004. Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI): Jurnal Edukasi

Penelitian Pendidikan Islam Volume 09 (211- 236). Kudus: STAIN Kudus.

Page 144: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

146

Ju’subaidi. 2011. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Melaksanakan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan: Jurnal Kodifikasia Penelitian Islam Volume 05

(hlm. 97- 122). Ponorogo: STAIN Ponorogo.

Jutmini. 2007. Panduan Evaluasi Pembelajaran. Surakarta: UNS Press.

Kunandar. 2009. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kurniasari, Desi. 2017. Evaluasi Program Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada

Pendidikan Inklusif di Sekolah Menengah Al-Firdaus Sukoharjo. Skripsi,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Surakarta: IAIN Surakarta.

Kurniawati, Ratna Septia. 2016. Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam

Bersertifikat Pendidik di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang. Skripsi, Program

Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Malang:

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Lubis, Hanifah. 2008. Studi Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pelaksanaan

Evaluasi Pembelajaran di SMA Negeri 88 Jakarta. Skripsi, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

M, Feralys Novauli. 2015. Kompetensi Guru Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Pada SMP

Negeri Dalam Kota Banda Aceh: Jurnal Administrasi Pendidikan Volume 03

(45- 67). Banda Aceh: Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

Madjid, Abdul, Andayani Dian. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep

dan Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mariyana, Rita. T.th. Etika Profesi Keguruan.

Marno, Idris. 2008. Stategi dan Metode Pengajaran Menciptakan Ketrampilan Mengajar yang

Efektif dan Menyenangkan. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.

Mawardi, Nur Prasetyo. 2017. Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam

Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran di MTsN 2

Lampung Timur. Tesis, Program Pascasarjana. Bandar Lampung: Universitas

Islam Negeri Raden Intan.

Mismanto, Reka. 2015. Inovasi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Dalam Perspektif

Kurikulum Humanistik di SD Muhammadiyah Karangbendo Bantul

Yogyakarta. Tesis, Program Pascasarjana. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Mujahidah, Nurul. 2014. Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 3 Kalasan. Skripsi,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Mujiono, Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyani, Fitri. 2009. Konsep Kompetensi Guru Dalam Undang- Undang Nomor 14 Tahun

2005 Tentang Guru dan Dosen (Kajian Ilmu Pendidikan Islam): Jurnal

Pendidikan Universitas Garut Volume 03 (hlm. 1- 8). Garut: Universitas Garut

Page 145: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

147

Mulyasa. 2007. Standart Kompetensi dan Stratifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

----------. 2008. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nafi’aturrohmaniah. 2014. Evaluasi Pendidikan Agama Islam dan Problematikanya pada

Lembaga Pendidikan Non Formal (Studi Pelaksanaan Program PAI pada Paket

C PKBM Indonesia Pusaka Ngaliyan Semarang). Skripsi, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan. Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo.

Nurmawati. 2016. Evaluasi Pendidikan Islami. Bandung: Citapustaka Media.

Pemerintah. 2009. Undang- Undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Sinar Grafika.

Purwanto, M. Ngalim. 2006. Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Purwanto. 2016. Kompetensi Guru dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari

Grobogan. Naskah Publikasi, Sekolah Pascasarjana. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Rahmi, Hafidah Ainur, dkk. 2014. Deskripsi Kondisi Kompetensi Pedagogik Guru yang

Bersertifikat Pendidik. UM Press. 1-10.

Rezky, Mentari Nun. 2015. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Penilaian Sikap

Pada Kurikulum 2013 di SMPN 3 Tangerang Selatan. Skripsi, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Riduan, Muhammad. 2010. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pelaksanaan

Evaluasi Pembelajaran di SDLB C (Tuna Graita) Kemala Bayangkari 2

Kebomas Gresik. Skripsi, Fakultas Tarbiyah. Surabaya: IAIN Sunan Ampel.

Rinaldi, Sony Faisal, Bagya Mujianto. 2017. Metodologi Penelitian dan Statistik. Jakarta:

Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia.

Siswanto. 2013. Etika Profesi Guru Pendidikan Agama Islam. Surabaya: Salsabila Putra

Pratama.

Sofyan, Ahmad. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah.

Soleh, Nur. 2012. Kompetensi Guru dalam Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi Pembelajaran di

Madrasah Tsanawiyah Al-Islam Desa Petalabumi, Kecamatan Seberida,

Kabupaten Indragiri Hulu. Tesis, Program Pascasarjana. Riau: Universitas

Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.

Sormin, Darliana. 2016. Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan Dan Mengelola Proses

Belajar Mengajar di Pondok Pesantren Darul Mursyidi Desa Sialogo Tapanuli

Selatan: Jurnal Fitrah Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman Volume 02 (hlm. 117- 130).

Padang Sidempuan: IAIN Padang Sidempuan.

Page 146: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

148

Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Sukardi, M. 2009. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.

Habiebie, Sukron. 2009. Kompetensi Guru dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran.

Tulungagung: IAIN Tulungagung Press.

Sumiarsi, Ninik. 2015. Analisis Kompetensi Pedagogik dan Pengembangan Pembelajaran

Guru SD Negeri 041 Tarakan: Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan

Volume 03 (99- 104). Tarakan: Universitas Borneo.

Supriadi. T.th. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Gorontalo: UNG Press.

Syahrum, Salim. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Citapustaka Media.

Ulfiah, dkk. 2016. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam Bersertifikasi Pada SMA/ SMK

di Jawa Barat. Laporan Hasil Penelitian Bidang Pendidikan Agama Islam.

Bandung: Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat.

Umar, Husein. 2012. Penelitian Kuantitatif (Langkah demi langkah). Pelatihan Metodologi

Penelitian. Bogor, 29-31 Mei: Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah III.

Usman, Moh Uzer. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Widodo, Syukri Fathudin Achmad. T.th. Pengembangan Kompetensi Guru. UNY Press. 1-13.

Wulan, Elis Ratna, dkk. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia.

Yasin, Ahmad Fatah. 2011. Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama

Islam di Madrasah (Studi Kasus di MIN Malang I): Jurnal El Qudwah Volume

01 (157- 181). Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Page 147: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5271/1/pdfjoiner.pdf · (Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Negeri I Bringin Kabupaten

149

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : FAHMI EKO SAPUTRO

Tempat, Tanggal Lahir : Salatiga, 12 Juli 1997

Alamat : Jalan Raden Fatah RT 02/01, Kel. Kalibening,

Kec. Tingkir, Kota, Salatiga.

No. HP : 083128546337/ 08978775576

Hubungan Keluarga :

1. Ayah : Muhaimin

2. Ibu : Fadhliyah, S.Ag

3. Adik : Farah Kamila Al Baroroh

Riwayat Pendidikan :

1. MI Asas Islam Kalibening (2003-2009)

2. MTs Negeri Salatiga (2009-2012)

3. MA Negeri Salatiga (2012-2015)

4. S1- PAI IAIN Salatiga (2015-2019)

Riwayat Organisasi :

1. Pengurus Karang Taruna Kelurahan Kalibening.

(2017- sekarang)

2. Pengurus Ansor Ranting Kalibening.

(2014- sekarang)

3. Ketua Dewan Alumni Rohis Remaja MA Negeri

Salatiga (2016- Sekarang).

4. Ketua Komunitas Silaturahmi B on Vacation

(2015- 2017).

5. Sekretaris Umum Organisasi Mahasiswa Kota

Salatiga (Ormassa) (2015-2017).

6. Anggota Tim Pembentuk Komunitas Mahasiswa

Proudly Student Center (PSC) Provinsi Jawa

Tengah. (2017-2018)

7. Ketua DPP PSC (Proudly Student Center)

(9 Maret 2018- 17 September 2018).