kompetensi profesi perencana
DESCRIPTION
Kuliah Kapita Selekta di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi BandungTRANSCRIPT
Resume
PL 4005 KAPITA SELEKTA
“Kompetensi Profesi Perencana”
Dibuat Oleh:
VANNY WULANDARY KATILI
15410017
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
Institut Teknologi Bandung
2014
Pembicara:
Dani M. Muttaqin (Ketua PN-IAP Bidang Kerjasama Kelembagaan)
Bandung, 21 Maret 2014
Menurut Undang-Undang nomor 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi, jasa konstruksi
adalah layanan jasa konsultasi (perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan)
pekerjaa konstruksi. Pekerjaan konstruksi adalah seluruh atau sebagian kegiatan (arsitektural,
sipil, mekanikal, elektrikal dan tata lingkungan) untuk mewujudkan bangunan atau bentuk fisik
lain. Adapun perencana tata ruang merupakan salah satu pekerjaan jasa konstruksi dalam tata
lingkungan. Dalam pekerjaan tata lingkungan terdapat beberapa bidang pekerjaan yaitu penataan
kota/planologi, pengembangan wilayah, teknik lingkungan, bangunan pengolahan limbah, analisa
dampak lingkungan dan tata lingkungan lainnya.
Pemahaman mengenai undang-undang tersebut juga menunjukan mengenai kompetensi
seorang ahli PWK untuk jabatan kerja, oleh karenanya diklasifikannya dalam bidang tata
lingkungan. Dalam pengklasifikasiannya, posisi perencanaan taata ruang dalam jasa konstruksi
termasuk dalam perencanaan pembangunan, perencanaan tata ruang non-konstruksi dan
perencanaan tata ruang dalam jasa konstruksi. Oleh karena itu diperlukan adanya pengembangan
keprofesian agar membantu keprofesian ahli perencana.
Ikatan Ahli Perencana (IAP) yang merupakan wadah tuggal berhimpunnya segenap ahli
perencanaan wilayah dan kota di Indonesia didirikan pada 13 April 1971. IAP berkedudukan di
Ibukota Negara Indonesia dan dapat membentuk cabnag-cabang yang sesuai kebutuhannya.
Tujuan dari IAP sendiri adalah dalam rangka mengembnagkan keahlian perencanaan wilayah dan
kota serta menigkatkan mutu, kesejahteraan, persatuan dan kesatuan bagi segenap ahli
perencanaan wilayah dan kota di Indonesia. IAP membantu para perencana dalam
mengembangkan keprofesian perencana di Indonesia.
Sertifikasi keahlian IAP dilaksanakan oleh Badan Sertifikasi Perencana IAP (BSP IAP)
sejak tahun 1995 sesuai dengan Revisi Aggaran Dasar IAP. Tidak semua agggota dari IAP
mendapatkan sertifikasi keahlian atas jenjang kemamppuan profesionalnya. Anggota yang
mendapatkan sertifikasi adalah anggota biasa IAP yang sudah diakui oleh IAP atas kemampuan
profesionalnya yang dapat mencantumkan sebutan IAP dibelakang namanya dan dapat
melakukan penilaian keprofesionalan bagi kegiatan dan karya di bidang perencanaan wilayah dan
kota. Adapun kegunaan sertifikasi keahlian adalah ketika akan mempunyai badan usaha jasa
konstruksi maupun pekerjaan orang perseorangan. Jenis sertifikasi IAP berlaku selama 2 tahun,
yaitu Sertifikat Perencana (IAP) dan Sertifikasi Perecencana Wilayah dan Kota (IAP-LPJKN).
Keahlian non-PWK bisa mendapatkan sertifikasi dalam IAP dengan beberapa ketentuan.
Ketentuannya adalah adanya pengalaman di bidang penataan ruang selama minimal 5 tahun,
mendapatkan referensii dari pengguna jasa, mendapatkan referensi dari PC_IAP, ikut pelatihan
modul Penataan Ruang dan lulus siding uji kompetensi. Selain itu terdapat penilaian-penilaian
yag dilakukan oleh pihak resmi dari IAP.
Dalam pembentukan strategic planning dalam perencanaan secara komprehensif yang
akan melibatkan banyak ilmu. Oleh karena itu, diperlukan spesialisasi yang dibagi dalam
kelompok keahlian di IAP, yaitu bidang Penataan Ruang (spatial planning) dan bidang
perencanaan pembangunan (development planning). Bidang dalam kelompok spesialisasi
keahlian dibagi kedalam beberapa sub bidang. Dalam Perencanaan Ruang dibagi kedalam dua
sub bidang yaitu Perencanaan Kota dan Perencanaan Wilayah, Perencanaan Kota dibagi kedalam
beberapa keahlian yaitu Ahli Perencanaan Kota. Ahli Urban Desain, Ahli Infrastruktur, Ahli
Transportasi, Ahli Pariwisata, Ahli Zoning Regulation dan Ahli Perumahan & Permukiman.
Sedangkan sub-bidang Perencanaan Wilayah dibagi kedalam beberapa keahlian seperti ahli
Perencanaan/ Pengembangan Wilayah, Ahli Infrastruktur, Ahli Transportasi, Ahli Pariwisata,
Ahli Perumahan & Permukiman dan Ahli Perencanaan Pesisir& Pulau-Pulau Kecil. Untuk bidang
perencanaan pembangunan terdapat sub-bidang Perencanan Sistem Pembangunan yaitu keahlian
kebijakan publik ahli monitoring & evaluasi, Ahli Kelembagaan dan Ahli Keuangan
Pembangunan.