kompetensi dasar - · pdf fileyang diceritakan dalam hadis berikut: pada zaman nabi muhammad...

11
Modul Pendidikan Agama Islam 3 SMA Negeri 10 Samarinda 21 Standar Kompetensi : 2. Meningkatkan keimanan kepada Qadha‟ dan Qadar. Kompetensi Dasar: 2.1 Menjelaskan pengertian qadha dan qadar 2.2 Menjelaskan takdir, Iktiar dan tawakkal 2.3 Menjelaskan pentingnya manusia beriman kepada qadha dan qadar 2.4 Menunjukkan prilaku beriman kepada qadha dan qadar 2.3 Menerapkan hikmah beriman kepada qadha dan qadar Tujuan Pembelajaran: Dengan mempelajari materi iman kepada qadha dan qadar ini diharapkan siswa dapat: (1) Menjelaskan pengertian Iman kepada qadha dan qadar (2) Menjelaskan takdir, Iktiar dan tawakkal (3) Menjelaskan pentingnya manusia beriman kepada qadha dan qadar (4) Menunjukkan prilaku beriman kepada qadha dan qadar (5) Menerapkan hikmah beriman kepada qadha dan qadar

Upload: doanque

Post on 06-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kompetensi Dasar -   · PDF fileyang diceritakan dalam hadis berikut: Pada zaman nabi Muhammad SAW pernah terjadi bahwa seorang Arab Badui datang menghadap nabi

Modul Pendidikan Agama Islam 3 – SMA Negeri 10 Samarinda

21

Standar Kompetensi :

2. Meningkatkan keimanan kepada Qadha‟ dan Qadar.

Kompetensi Dasar:

2.1 Menjelaskan pengertian qadha dan qadar

2.2 Menjelaskan takdir, Iktiar dan tawakkal

2.3 Menjelaskan pentingnya manusia beriman kepada qadha dan qadar

2.4 Menunjukkan prilaku beriman kepada qadha dan qadar

2.3 Menerapkan hikmah beriman kepada qadha dan qadar

Tujuan Pembelajaran:

Dengan mempelajari materi iman kepada qadha dan qadar ini diharapkan siswa dapat:

(1) Menjelaskan pengertian Iman kepada qadha dan qadar

(2) Menjelaskan takdir, Iktiar dan tawakkal

(3) Menjelaskan pentingnya manusia beriman kepada qadha dan qadar

(4) Menunjukkan prilaku beriman kepada qadha dan qadar

(5) Menerapkan hikmah beriman kepada qadha dan qadar

Page 2: Kompetensi Dasar -   · PDF fileyang diceritakan dalam hadis berikut: Pada zaman nabi Muhammad SAW pernah terjadi bahwa seorang Arab Badui datang menghadap nabi

Modul Pendidikan Agama Islam 3 – SMA Negeri 10 Samarinda

22

a. Berniatlah mempelajari materi ini untuk meningkatkan keimanan khususnya iman

kepada qadha dan qadar

b. Berdoalah agar Allah yang maha memiliki ilmu membukakan pemahaman dan

membimbing kita untuk beriman kepada qadha dan qadar, dan memberikan

hidayahNya.

c. Bacalah Quran surah Al Hadiid [57] ayat 22-24 berikut dan cermati terjemahnya,

semoga mendapatkan keberkahan dari kemuliaan Al quran

22. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada

dirimu sendiri melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum

kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi

Allah.

23. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita

terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira

terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu dan Allah tidak menyukai setiap

orang yang sombong lagi membanggakan diri,

24. (yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir dan

barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya

Allah Dia-lah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

d. Sebelum mempelajari materi iman kepada qadha dan qadar ini setiap siswa perlu

menyimak pertanyaan dan jawaban berikut sebagai pengetahuan dasar, yaitu;

(1) Apakah yang disebut iman ?

Jawab: Iman artinya yakin atau percaya

(2) Bagaimana kedudukan iman dalam agama?

Jawab:

Dalam ajaran Islam, keiislaman berbicara masalah lahir (ibdah ritual),

sedangkan keimanan berbicara masalah batin (keyakinan). Keislaman

Kegiatan Pendahuluan

Page 3: Kompetensi Dasar -   · PDF fileyang diceritakan dalam hadis berikut: Pada zaman nabi Muhammad SAW pernah terjadi bahwa seorang Arab Badui datang menghadap nabi

Modul Pendidikan Agama Islam 3 – SMA Negeri 10 Samarinda

23

seseorang dianggap tidak sempurna apabila tidak ada iman dalam hatinya,

demikian juga sebaliknya iman tidak sempurna apabila tidak ada Islam yang

ditunjukkan dengan ibadah ritualnya. Namun demikian keimanan memiliki

kedudukan yang lebih tinggi dari keislaman

(3) Apa sajakah yang perlu diimani dalam agama Islam ?

Jawab: Rasulullah saw menetapkannya dalam hadits Jibril,

لْن ِم ِم ِم لَأ َأ ِم َأ ُت ْن ِم َأ اَأ ِم ِم َأ لَأ ْن ِم َأ َأ ُت ْن ِم ِم َأ ُت ُت ِم ِم َأ َأ َأ ِم َأ ِم ِم ِم اِم ُت ْن ِم َأ َأ ْن . َأ َأ ِّر ِم َأ

“Engkau beriman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para

rasulNya, kepada Qadha dan qadar dan engkau beriman kepada takdir, yang

baik maupun yang buruk.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Page 4: Kompetensi Dasar -   · PDF fileyang diceritakan dalam hadis berikut: Pada zaman nabi Muhammad SAW pernah terjadi bahwa seorang Arab Badui datang menghadap nabi

Modul Pendidikan Agama Islam 3 – SMA Negeri 10 Samarinda

24

Ada beberapa pengertian qadha

menurut bahasa, dalam Al Quran kata qadha

diulang dengan pengertian yang berbeda, yaitu:

a. Hukum atau keputusan terdapat dalam Al Quran surah An Nisa [4] ayat 65

Kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap

putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.

b. Ketetapan terdapat dalam Al Quran surah Al Isra [17] ayat 4

Dan Telah kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu ….

c. Perintah, terdapat dalam Al Quran surah Al Isra [17] ayat 23

Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain

dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-

baiknya.

d. Mewujudkan atau menjadikan, terdapat dalam Al Quran surah Fusilat [41]

ayat 12

Maka dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa.

e. Kehendak, terdapat dalam Al Quran surah Ali Imran [3] ayat 47

…. apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, Maka Allah Hanya cukup

Berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia.

Menurut istilah qadha adalah perkara yang Allah tetapkan pada makhlukNya

dalam bentuk penciptaan, peniadaan atau perubahan sejak azali. (ditetapkan dalam

Kegiatan Inti

A. Bacalah uraian berikut, untuk dapat memahami dengan baik keimanan

pada qadha dan qadar!

1. Pengertian qadha

Page 5: Kompetensi Dasar -   · PDF fileyang diceritakan dalam hadis berikut: Pada zaman nabi Muhammad SAW pernah terjadi bahwa seorang Arab Badui datang menghadap nabi

Modul Pendidikan Agama Islam 3 – SMA Negeri 10 Samarinda

25

lauhul mahfudz, sebelum terciptanya langit dan bumi). Diantara contoh qadha adalah

hadis berikut yang artinya:

”Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama 40 hari dalam

bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi segumpal daging,

kemudian Allah mengutus malaekat untuk meniupkan ruh ke dalamnya dan menuliskan

empat ketentuan, yaitu tentang rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan (jalan

hidupnya) sengsara atau bahagia.” (HR.Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin

Mas‟ud).

Ada beberapa pengertian qadar menurut

bahasa, dalam Al Quran kata qadha diulang dengan

pengertian yang berbeda, yaitu:

1. Kekuasaan atau kemampuan, terdapat dalam Al Quran surah Al baqarah [2]

ayat 236

…. orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin

menurut kemampuannya (pula) ….

2. Ketentuan atau kepastian, terdapat dalam Al Quran surah Al Mursalat [77]

ayat 23

Lalu kami tentukan (bentuknya), Maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan

3. Ukuran, terdapat dalam Al Quran surah Ar ra‟ad [13] ayat 17

Allah Telah menurunkan air (hujan) dari langit, Maka mengalirlah air di

lembah-lembah menurut ukurannya ….

4. Mengatur dan menentukan sesuatu menurut batas-batasnya, terdapat dalam Al

Quran surah Fusilat [41] ayat 10

…. dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam

empat masa ….

Menurut istilah qadar adalah perkara yang Allah tetapkan sesuai ukuran atau

kadar tertentu pada waktu terjadinya.

2. Pengertian qadar

Page 6: Kompetensi Dasar -   · PDF fileyang diceritakan dalam hadis berikut: Pada zaman nabi Muhammad SAW pernah terjadi bahwa seorang Arab Badui datang menghadap nabi

Modul Pendidikan Agama Islam 3 – SMA Negeri 10 Samarinda

26

Meskipun ada ulama yang

memandang qadha dan qadar adalah

kesatuan makna yang tidak dapat dipisahkan, namun sebagian ulama lain berpandangan

bahwa qadha dan qadar adalah dua istilah berbeda. Menurut ulama Asy‟ariyah

(diantara tokoh utamanya Abu Hasan Al Asy‟ari) qada merupakan kehendak Allah

dalam azalnya mengenai segala hal dan keadaan baik atau buruk, sedangkan qadar

merupakan perwujudan kehendak Allah terhadap semua makhluk-makhluknya. Jadi

qadha bersifat qadim (lebih dahulu ada) dan qadar bersifat hudus (baru).

Demikian pula menurut Imam Nawawi bahwa qadar atau takdir adalah semua

perkara atau benda yang ada di alam ini telah ditentukan dan ditetapkan menurut garisan

yang dibuat oleh Allah swt sebelum sesuatu itu berlaku dan terjadi.

Taqdir adalah istilah lain dari qadar, sebagaimana Firman

Allah surah Al-Furqaan [25] ayat 2

… dan dia Telah menciptakan segala sesuatu, dan dia menetapkan ukuran-ukurannya

(takdirnya)

Takdir dibedakan menjadi dua;

a. Taqdir Mubram, yaitu ketentuan Allah swt yang pasti terjadi dan tidak dapat diubah

oleh manusia. Pengertian ini sesuai dengan Al Quran surah Yunus [10] ayat 49

Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula)

kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah". tiap-tiap umat

mempunyai ajal apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat

mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).

b. Taqdir Mu’allaq, yaitu taqdir yang di dalamnya terlibat usaha manusia. Pengertian

ini sesuai dengan Al Quran surah Ar Ra‟ad [13] ayat 11;

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

3. Keterkaitan Qadha dan Qadar

4. Takdir

Page 7: Kompetensi Dasar -   · PDF fileyang diceritakan dalam hadis berikut: Pada zaman nabi Muhammad SAW pernah terjadi bahwa seorang Arab Badui datang menghadap nabi

Modul Pendidikan Agama Islam 3 – SMA Negeri 10 Samarinda

27

Ikhtiar adalah usaha manusia untuk mendapatkan rahmad

Allah antara lain berupa kesenangan, kebahagiaan, kesejahtraan.

Menurut Ibnu Sina, ikhtiar diartikan sebagai kekuatan untuk memilih (power of choice).

Kekuatan memilih ini berdasarkan atas daya dan pengetahuan yang diberikan Allah

SWT melalui upaya dan intelek manusia, sehingga ia dapat memilih sesuatu yang akan

dikerjakan atau tidak dikerjakan.

Ikhtiar diperintahkan Allah pada manusia dan setiap ikhtiar yang dilakukan

manusia dinilai sebagai sebuah kebaikan atau amal sholeh yang akan mendapatkan

pahala. Demikian pula Allah amat murka terhadap orang yang tidak mau berikhtiar atau

berputus asa mengharapkan rahmad Allah, orang seperti ini sama dengan kafir. Allah

berfirman dalam Al Quran surah Yusuf [12] ayat 87

…. dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada berputus asa

dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".

Ikhtiar dapat dalam bentuk mengatasi masalah, menjadikan kehidupan lebih

baik, menghindarkan diri dari kemudharatan termasuk berdoa kepada Allah. Diantara

contoh ikhtiar dapat disimak dari hadits dan peristiwa berikut:

1. Pada suatu hari Nabi Muhammad saw melihat seorang pengemis yang meminta

sedekah, meskipun pengemis tersebut berhak menerima sedekah dari Baitul Mal

akan tetapi Nabi ingin agar pengemis tersebut mengubah nasibnya. Nabi

memanggil pengemis itu dan bertanya: “adakah sesuatu yang kamu miliki di

rumah?” pengemis itu menjawab: “ya, saya memiliki permadani dan sebuah

nampan”. Nabi berkata: “bawa kemari barang tersebut!” kemudian nabi

menawarkannya kepada sahabat yang lain dan terjual seharga limabelas dinar,

lalu nabi menyerahkan uang tersebut pada pengemis dan menasehatkannya

agar separuh untuk dijadikan modal usaha dan separuhnya untuk mencukupi

kebutuhan keluarga

2. Suatu ketika khalifah Umar bin Khattab ra dan para sahabat berada dalam

perjalanan menuju suatu daerah untuk mengadakan inspeksi, kemudian beluai

mendapat laporan bahwa daerah yang akan dikunjungi sedang terjangkit

penyakit ta’un (sampar) yang menular. Mendengar berita tersebut khalifah

Umar dan rombingan mengurungkan niatnya untuk kembali ke Madinah,

seorang sahabat bernama Abu Ubaidillah bin Jarroh bertanya: “wahai khalifah

5. Ikhtiar

Page 8: Kompetensi Dasar -   · PDF fileyang diceritakan dalam hadis berikut: Pada zaman nabi Muhammad SAW pernah terjadi bahwa seorang Arab Badui datang menghadap nabi

Modul Pendidikan Agama Islam 3 – SMA Negeri 10 Samarinda

28

mengapa tuan lari dari taqdir Allah?” Khalifah Umar menjawab:”betul kita

lari dari takdir Allah, dan pergi menuju takdir Allah pula”.

3. Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab, seorang pencuri tertangkap dan

dibawa kehadapan Khalifah Umar. ” Mengapa engkau mencuri?” tanya

Khalifah. Pencuri itu menjawab, ”Memang Allah sudah mentakdirkan saya

menjadi pencuri.” Mendengar jawaban demikian, Khalifah Umar marah, lalu

berkata, ” Pukul saja orang ini dengan cemeti, setelah itu potonglah

tangannya!.” Orang-orang yang ada disitu bertanya, ” Mengapa hukumnya

diberatkan seperti itu?”Khalifah Umar menjawab, ”Ya, itulah yang setimpal. Ia

wajib dipotong tangannya sebab mencuri dan wajib dipukul karena berdusta

atas nama Allah”.

4. Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Tidak ada yang dapat

menolak taqdir (ketentuan) Allah ta’ala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat

menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR

Tirmidzi 2065)

Setiap yang ditakdirkan Allah pada manusia adalah baik sekalipun ada taqdir

dalam pandangan manusia buruk karena sesungguhnya Allah adalah sumber kebaikan

bukan sumber keburukan, hadis nabi: “Dan keburukan tidak dinisbatkan kepadaNya.”

(HR. Muslim). Diantara taqdir baik yang dapat dipandang manusia sebagai takdir buruk

seperti yang tergambar dalam firman Allah surah Ar rum ayat 41, “Telah nampak

kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya

Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka.”

Secara sederhana tawakkal berarti menyerahkan segala

urusan atau keputusan kepada Allah (berserah diri). Beberapa

pengertian tawakkal menurut para ulama, antara lain:

a. Ibnu „Abbas berpendapat tawakkal adalah percaya sepenuhnya kepada Allah

Ta‟ala.

b. Al Hasan Al Bashri berpendapat tawakkal adalah Ridho kepada Alloh Ta‟ala.

c. Ibnu Rojab Al Hanbali berpendapat tawakkal adalah bersandarnya hati dengan

sebenarnya kepada Allah Ta‟ala dalam memperoleh kemashlahatan dan menolak

bahaya, baik urusan dunia maupun akhirat secara keseluruhan.

5. Tawakkal

Page 9: Kompetensi Dasar -   · PDF fileyang diceritakan dalam hadis berikut: Pada zaman nabi Muhammad SAW pernah terjadi bahwa seorang Arab Badui datang menghadap nabi

Modul Pendidikan Agama Islam 3 – SMA Negeri 10 Samarinda

29

Tawakkal kepada Allah merupakan perintah Allah sebagaimana terdapat dalam

Al Quran surah Ali Imran [3] ayat 159

… Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada

Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Demikian pula Nabi Muhammad saw mengajarkan untuk bertawakkal, seperti

yang diceritakan dalam hadis berikut:

Pada zaman nabi Muhammad SAW pernah terjadi bahwa seorang Arab Badui datang

menghadap nabi. Orang itu datang dengan menunggang kuda setelah sampai ia turun

dari kudanya dan langsung menghadap nabi tanpa terlebih dahulu mengikat kudanya.

Nabi menegur orang itu, ”Kenapa kuda itu tidak engkau ikat?.” Orang Arab Badui itu

menjawab, ”Biarlah, saya bertawakkal kepada Allah”. Nabi pun bersabda, ”Ikatlah

kudamu, setelah itu bertawakkalah kepada Allah”.

Tawakkal kepada Allah penting bagi setiap mukmin kerena akan

menjauhkannya dari perbuatan syirik, firman Allah surah At Taghaabun [64] ayat 13

(Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. dan hendaklah orang-orang mukmin

bertawakkal kepada Allah saja.

Dalam Al Quran Allah menjelaskan balasan di dunia bagi orang yang tawakkal,

yaitu surah Ath Thalaq [65] ayat 3

… dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan

(keperluan)nya.

dalam sebuah hadis Nabi juga menjelaskan keutamaan orang yang tawakkal:

Rasulullah saw bersabda: “Sungguh seandainya kalian bertawakal kepada Allah

dengan sebenar-benarnya niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana burung-

burung, mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam

keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Al-Hakim)

Selain itu juga bagi yang bertawakkal akan mendapatkan balasan akhirat, dalam

sebuah hadis Nabi bersabda:

Wahai Abdul Qais aku ingin mengajarmu suatu kalimat yang merupakan kekayaan

surga, yaitu “lahaula wala quwata illa billah”(tidak ada upaya dan kekuatan kecuali

dengan pertolongan Allah. (Hr. Mutafaqqun „alaihi)

Page 10: Kompetensi Dasar -   · PDF fileyang diceritakan dalam hadis berikut: Pada zaman nabi Muhammad SAW pernah terjadi bahwa seorang Arab Badui datang menghadap nabi

Modul Pendidikan Agama Islam 3 – SMA Negeri 10 Samarinda

30

Beriman kepada qadha dan qadar merupakan salah satu rukun iman, yang mana

iman seseorang tidaklah sempurna dan sah kecuali beriman kepadanya. Ibnu Abbas

pernah berkata, "Qadar adalah nidzam (aturan) tauhid. Barangsiapa yang mentauhidkan

Allah dan beriman kepada qadar, maka tauhidnya sempurna. Dan barangsiapa yang

mentauhidkan Allah dan mendustakan qadar, maka dustanya merusakkan tauhidnya"

(Majmu' Fataawa Syeikh Al-Islam, 8/258).

Oleh karena itu, iman kepada qadha dan qadar ini merupakan faridhah dan

kewajiban yang harus dilakukan setiap muslim dan mukmin. Hal ini berdasarkan

beberapa hadits berikut ini:

1. Sekiranya Allah swt. menyiksa penduduk langit dan bumi, maka Dia sungguh

melakukannya tanpa menzalimi mereka. Dan sekiranya Dia mengasihi mereka,

maka rahmat-Nya lebih baik daripada amal mereka. Dan sekiranya kamu

memiliki emas seperti Gunung Uhud atau semisalnya, lalu kamu infakkan di

jalan Allah, maka Dia tidak akan menerimanya sehingga kamu beriman

terhadap qadar dan kamu mengetahui bahwa apa yang ditakdirkan menimpamu

tidak akan meleset darimu dan apa yang ditakdirkan bukan bagianmu tidak

akan mengenaimu, dan sesungguhnya jika kamu mati atas (aqidah) selain ini,

maka niscaya kamu masuk neraka. (HR. Ahmad, dari Zaid bin Tsabit)

2. Siapa yang tidak ridha dengan qadja-Ku dan qadar-Ku dan tidak sabar

terhadap bencana-Ku yang aku timpakan atasnya, maka hendaklah mencari

Tuhan selain Aku. (H.R.Tabrani)

Untuk mengetahui prilaku yang mencerminkan keimanan pada qadha dan qadar

dapat disimak beberapa ayat Al Quran dan hadis berikut:

1. QS. An-Nahl [16] ayat 53

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, Maka dari Allah-lah (datangnya),

dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, Maka Hanya kepada-Nya-lah kamu

meminta pertolongan.

6. Pentingnya beriman kepada qadha dan qadar

7. Prilaku yang mencerminkan beriman Kepada Qadha dan Qadar

Page 11: Kompetensi Dasar -   · PDF fileyang diceritakan dalam hadis berikut: Pada zaman nabi Muhammad SAW pernah terjadi bahwa seorang Arab Badui datang menghadap nabi

Modul Pendidikan Agama Islam 3 – SMA Negeri 10 Samarinda

31

2. Hadis Nabi Muhammad saw.:

"Adam dan Musa berbantah-bantahan. Musa berkata, 'Wahai, Adam, Anda

adalah bapak kami yang telah mengecewakan dan mengeluarkan kami dari

surga. Lalu Adam menjawab, 'Kamu, wahai Musa yang telah dipilih Allah

dengan Kalam-Nya dan menuliskan untkmu dengan Tangan-Nya, apakah kamu

mencela kepadamu atas suatu perkara yang mana Allah telah menakdirkan

kepadaku sebelum aku diciptakan empat puluh tahun?' Maka Nabi bersabda,

'Maka, Adam telah membantah Musa, Adam telah membantah Musa.'" (HR.

Muslim)

Dengan beriman

kepada qadha dan

qadar, banyak hikmah yang penting untuk kehidupan dunia dan akhirat, antara lain:

a. Menjadi orang yang bersyukur dan bersabar

b. Tidak memiliki sifat sombong

c. Tidak mudah putus asa (selalu optimis dan giat bekerja)

d. Menjadikan jiwanya tenang

7. Hikmah Beriman kepada Qada dan qadar