kompak laporan enam bulanan · laporan enam bulanan januari - juni 2019 kemitraan pemerintah...

75
KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

KOMPAK LAPORAN ENAM BULANANJanuari - Juni 2019

Kemitraan Pemerintah Australia - IndonesiaKolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan

Page 2: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

KOMPAKJalan Diponegoro No. 72 , Jakarta 10320 IndonesiaT: +62 21 8067 5000 F: +62 21 3190 3090E: [email protected]

LAPORAN ENAM BULANAN KOMPAKJanuari - Juni 2019

Page 3: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

Januari-Juni 2019 i

Daftar Isi

GAMBARAN .............................................................................................................................................1

Tentang KOMPAK ........................................................................................................................................ 2Peta Lokasi KOMPAK ................................................................................................................................... 3Bagaimana KOMPAK Mentransformasi Pemerintah Daerah dan Menciptakan Peluang Ekonomi .. 4Mitra .............................................................................................................................................................. 5

KINERJA: JANUARI-JUNI 2019 .................................................................................................................7

Ringkasan Eksekutif ..................................................................................................................................... 8Kemajuan KOMPAK menurut Rencana Kerja ......................................................................................... 12

DAMPAK PEMBANGUNAN ...................................................................................................................13

Pendahuluan ............................................................................................................................................. 14Pemetaan Hasil: Program Tata Kelola KOMPAK .............................................................................. 16

Perencanaan Pembangunan dan Koordinasi Strategis ........................................................................ 18Menjadi Dasar Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah ...................................................19Penguatan Perencanaan dan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal untuk Layanan Dasar ...................................................................................................................................... 20

Dukungan Koordinasi, Penelitian dan Inovasi Inisiatif Pembangunan..........................................22

Penguatan Kecamatan dan Desa ..........................................................................................................23Memperkuat Kecamatan Sebagai Pusat Tata Kelola dan Bantuan Teknis Desa ..........................24Membangun dan Memperkuat Sistem Informasi Terpadu Desa dan Kecamatan .....................28Memperkuat Mekanisme Keterlibatan Masyarakat dan Akuntabilitas Sosial ..............................30Memperkuat Keterlibatan Perempuan dalam Tata Kelola Desa ...................................................31Memperkuat Perencanaan dan Penganggaran Desa ..................................................................... 34

Manajemen Keuangan Publik .................................................................................................................37Meningkatkan Mekanisme Alokasi Dana Pemerintah Pusat untuk Mendukung Penyelenggaraan Layanan Dasar di Daerah ..................................................................................... 38

Memperkuat Manajemen Keuangan Publik di Tingkat Kabupaten ............................................... 42Memperkuat Pemanfaatan Dana Otonomi Khusus ........................................................................ 43

Penguatan Administrasi Kependudukan dan Statistik Hayati (PASH) ................................................45Memperkuat Kebijakan, Hukum dan Peraturan PASH Nasional....................................................46Memperkuat Kebijakan, Perencanaan dan Sistem Informasi PASH Provinsi dan Kabupaten ..47Memperkuat Inisiatif PASH Kecamatan dan Desa .......................................................................... 49

Page 4: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

ii

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Pendidikan ................................................................................................................................................. 51Memperkuat Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini ......................................................51Dukungan untuk Inisiatif Menjangkau Anak Putus Sekolah ...........................................................52

Kesehatan ................................................................................................................................................... 54Mengembangkan dan Menguji Inovasi Kesehatan dan Memperkuat Kebijakan Kesehatan dan Gizi di Kabupaten ........................................................................................................................ 54

Pengembangan Ekonomi Lokal ..............................................................................................................56Percontohan Model Keperantaraan Pasar untuk Memperkuat Penghidupan Berkelanjutan ...56

Penelitian dan Evaluasi ............................................................................................................................. 58

Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial ....................................................................................................60

LAPORAN KEUANGAN..........................................................................................................................65

Laporan Keuangan .................................................................................................................................... 66

Page 5: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

iii

Januari-Juni 2019

Akronim yang Umum Digunakan

PASH

PAUD

GESI

UMK

SPM

NTB

PTPD

RPJMN

RPJMD

Penguatan Administrasi Kependudukan dan Statistik Hayati

Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini

Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial

Usaha Mikro dan Kecil

Standar Pelayanan Minimal

Nusa Tenggara Barat

Pembina Teknis Pemerintahan Desa

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

RPJMDes Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

SID Sistem Informasi Desa

TA Technical Assistance (Bantuan teknis)

UMD Universitas Membangun Desa

Page 6: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK
Page 7: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

GAMBARAN

Page 8: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

2

Gambaran

Tentang KOMPAK

KOMPAK (Kolaborasi Masyarakat Dan Pelayanan untuk Kesejahteraan) adalah fasilitas yang didanai Pemerintah Australia untuk mendukung Pemerintah Indonesia mencapai target pengurangan kemiskinan dan mengatasi ketidaksetaraan. Tahap pertama KOMPAK berjalan pada Januari 2015 – Juni 2018. DFAT telah menyetujui fase kedua KOMPAK untuk periode 2019-2022. Program direncanakan berakhir pada 30 Juni 2022 dengan komitmen dana mencapai Rp1,78 triliun (A$178 juta).

KOMPAK berkomitmen bekerja di semua tingkat pemerintahan untuk menemukan solusi atas tantangan terpenting dalam penyelenggaraan layanan dasar dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat. Tim ahli kami tersebar di tujuh provinsi dan kementerian di tingkat nasional untuk mengidentifikasi kendala, melakukan percontohan dan menguji pendekatan inovatif, serta memberikan saran, penelitian dan dukungan ahli ke mitra pemerintah untuk menentukan arah, membangun kapasitas dan mendukung implementasi untuk hasil yang berkelanjutan.

Tujuan KOMPAK adalah membantu masyarakat miskin dan rentan memperoleh manfaat dari peningkatan layanan dasar dan kesempatan ekonomi. Untuk mencapai hal ini, kami mendukung inisiatif yang meningkatkan kemampuan pemerintah - di tingkat nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa - mengelola dan menyelenggarakan layanan pencatatan sipil, kesehatan dan pendidikan dasar dan menciptakan lingkungan yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Tujuan ini mempersyaratkan perencanaan dan koordinasi pembangunan yang kuat, pemerintah daerah yang efektif dan inklusif, serta sistem manajemen keuangan publik berorientasi kinerja dan efisien.

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

*(A$1 = Rp10.000)

Page 9: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

3

Gambaran

Januari-Juni 2019

PETA

LO

KASI

KO

MPA

K

ACEH

Kabu

pate

n:•

Aceh

Bar

at•

Bire

uen

• Be

ner

Mer

iah

Sekt

or:

• Pe

ngua

tan

Tata

Kel

ola

Keca

mat

an d

an D

esa

sert

a Ak

unta

bilit

as S

osia

l•

Des

entr

alis

asi F

iska

l dan

Pen

gelo

laan

Keu

anga

n Pu

blik

• Pe

ngua

tan

Adm

inis

tras

i Kep

endu

duka

n da

n St

atis

tik H

ayat

i•

Kese

hata

n da

n G

izi

• Pe

ngem

bang

an E

kono

mi L

okal

JAW

A TE

NG

AHKa

bupa

ten:

•Pe

kalo

ngan

•Br

ebes

•Pe

mal

ang

Sekt

or:

• Pe

ngua

tan

Tata

Kel

ola

Keca

mat

an d

an D

esa

sert

a Ak

unta

bilit

as S

osia

l•

Des

entr

alis

asi F

iska

l dan

Pe

ngel

olaa

n Ke

uang

an

Publ

ik•

Peng

uata

n Ad

min

istr

asi

Kepe

ndud

ukan

dan

St

atis

tik H

ayat

i•

Pend

idik

an•

Peng

emba

ngan

Eko

nom

i Lo

kal

Kabu

pate

n:•

Lum

ajan

g•

Bond

owos

o•

Paci

tan

•Tr

engg

alek

Sekt

or:

• Pe

ngua

tan

Tata

Kel

ola

Keca

mat

an d

an D

esa

sert

a Ak

unta

bilit

as S

osia

l•

Des

entr

alis

asi F

iska

l dan

Pe

ngel

olaa

n Ke

uang

an P

ublik

• Pe

ngua

tan

Adm

inis

tras

i Ke

pend

uduk

an d

an S

tatis

tik

Hay

ati

• Ke

seha

tan

dan

Giz

i•

Peng

emba

ngan

Eko

nom

i Lok

al

JAW

A TI

MU

R

Kabu

pate

n:•

Lom

bok

Tim

ur•

Sum

baw

a•

Lom

bok

Uta

ra•

Bim

a

Sekt

or:

• Pe

ngua

tan

Tata

Kel

ola

Keca

mat

an

dan

Des

a se

rta

Akun

tabi

litas

Sos

ial

• D

esen

tral

isas

i Fis

kal d

an P

enge

lola

an

Keua

ngan

Pub

lik•

Peng

uata

n Ad

min

istr

asi

Kepe

ndud

ukan

dan

Sta

tistik

Hay

ati

• Ke

seha

tan

dan

Giz

i•

Pend

idik

an•

Peng

emba

ngan

Eko

nom

i Lok

al

NU

SA T

ENG

GAR

A BA

RAT

Kabu

pate

n:•

Bant

aeng

• Pa

ngka

jene

dan

Kep

ulau

an

Sekt

or:

• Pe

ngua

tan

Tata

Kel

ola

Keca

mat

an d

an D

esa

sert

a Ak

unta

bilit

as S

osia

l•

Des

entr

alis

asi F

iska

l dan

Pe

ngel

olaa

n Ke

uang

an P

ublik

• Pe

ngua

tan

Adm

inis

tras

i Ke

pend

uduk

an d

an S

tatis

tik

Hay

ati

• Ke

seha

tan

dan

Giz

i•

Pend

idik

an•

Peng

emba

ngan

Eko

nom

i Lok

al

SULA

WES

I SEL

ATAN

Kabu

pate

n:•

Kaim

ana

•Fa

kfak

• M

anok

war

i Sel

atan

•So

rong

•W

arop

en*

Sekt

or:

• Pe

ngua

tan

Tata

Kel

ola

Keca

mat

an d

an

Des

a se

rta

Akun

tabi

litas

Sos

ial

• D

esen

tral

isas

i Fis

kal d

an P

enge

lola

an

Keua

ngan

Pub

lik•

Peng

uata

n Ad

min

istr

asi K

epen

dudu

kan

dan

Stat

istik

Hay

ati

• Ke

seha

tan

dan

Giz

i•

Pend

idik

anPAPU

A BA

RAT

Kabu

pate

n:•

Jaya

pura

•W

arop

en•

Lann

y Ja

ya

•As

mat

Bove

n D

igoe

l •

Nab

ire

Sekt

or:

• Pe

ngua

tan

Tata

Kel

ola

Keca

mat

an d

an

Des

a se

rta

Akun

tabi

litas

Sos

ial

• D

esen

tral

isas

i Fis

kal d

an P

enge

lola

an

Keua

ngan

Pub

lik•

Peng

uata

n Ad

min

istr

asi K

epen

dudu

kan

dan

Stat

istik

Hay

ati

• Ke

seha

tan

dan

Giz

i

PAPU

A

* Ti

dak

ada

kegi

atan

yan

g di

laks

anak

an d

i War

open

pa

da 2

019

kare

na k

uran

gnya

duk

unga

n po

litik

Page 10: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

4

Gambaran

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Bagaimana KOMPAK Mentransformasi Pemerintah Daerah dan Menciptakan Peluang Ekonomi

MODALITAS DESKRIPSI CONTOH KOMPAK

Percontohan & pengujian

Dengan mencoba berbagai model, KOMPAK dapat menguji model terbaik dan memberi pilihan kepada pemerintah untuk potensi perluasan.

Model Keperantaraan Pasar

Model Petugas Registrasi Gampong

Aplikasi ponsel bagi bidan untuk memantau kesehatan ibu hamil (Aplikasi PWS+)

Perluasan & replikasi Untuk model yang telah terbukti, KOMPAK membantu pemerintah untuk memperluasnya, termasuk mengembangkan pelatihan, pedoman, peraturan dan pendanaannya.

Program BANGGA Papua

Sistem Informasi Desa

Model penguatan kecamatan dan desa (PTPD)

Bantuan teknis KOMPAK memanfaatkan keahlian dan jaringan ahli untuk membantu pemerintah memecahkan masalah dan membuat sistem bekerja lebih efisien dan efektif

Masukan untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2020-2024)

Meningkatkan transfer fiskal dari pemerintah pusat ke kabupaten dan desa

Penelitian & analisis KOMPAK atau lembaga penelitian mitra melakukan studi dan analisis untuk memberi pemerintah bukti untuk membuat keputusan lebih baik

Studi pembiayaan penerapan Standar Pelayanan Minimal

Analisis kendala (kemiskinan) pendanaan kabupaten

Koordinasi & fasilitasi Dengan begitu banyak pemangku kepentingan, KOMPAK dapat membantu pemerintah mengkoordinasikan dan berbagi praktik terbaik dan pembelajaran

Universitas Membangun Desa (UMD) dengan perguruan tinggi, instansi pemerintah dan sektor swasta

INSPIRASI

Page 11: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

Januari-Juni 2019 5

MitraMITRA PEMERINTAH

MITRA MASYARAKAT SIPIL

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional (Bappenas)

Kementerian Keuangan

Kementerian Dalam Negeri Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

KOMPAK juga bermitra dengan pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa, kelompok masyarakat dan organisasi masyarakat sipil

Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia

Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga

Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran

Pusat Kajian Perlindungan Anak Universitas Indonesia

LPA NTB - Lembaga Perlindungan Anak Nusa Tenggara Barat

Page 12: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK
Page 13: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

KINERJA: JANUARI-JUNI 2019

Page 14: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

8

Kinerja: Januari-Juni 2019

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Ringkasan EksekutifSejak memasuki fase kedua pada Januari 2019, KOMPAK berada di posisi strategis untuk memanfaatkan capaian program dan model keberhasilan yang telah diujicobakan sejak 2015 lalu. Laporan ini memaparkan kemajuan KOMPAK dari Januari-Juni 2019 serta menyoroti tantangan dan fokus utama pelaksanaan dan persiapan penyerahan program ke Pemerintah Indonesia pada 2022.

Selama Januari-Juni 2019, KOMPAK melaksanakan program di tujuh provinsi dan 25 kabupaten. Karena kurangnya dukungan politik, selama periode pelaporan ini, KOMPAK tidak melaksanakan kegiatan di Kabupaten Waropen, Papua, sehingga tidak dimasukkan dalam pelaporan dan pengumpulan data.

Laporan ini disusun berdasarkan capaian program dan hasil survei desa, kecamatan dan kabupaten KOMPAK (lihat bagian Pendahuluan untuk gambaran pendekatan survei). Semua persentase data tingkat desa - kecuali dinyatakan lain - didasarkan pada survei 424 desa (ada 441 desa di lokasi KOMPAK, tapi 17 desa tidak dapat diakses selama periode survei). Semua kabupaten dan kecamatan di lokasi KOMPAK disurvei. Data ini berfungsi sebagai temuan antara yang penting bagi KOMPAK dan akan digunakan sebagai dasar rencana kerja 2020.

DAFTAR LOKASI KOMPAK DAN TINGKAT RESPON SURVEI DESA

PROVINSI KABUPATEN # KECAMATAN # DESA TINGKAT RESPON SURVEI DESA

ACEH Aceh Barat 1 8 100%

Bener Meriah 2 9 100%

Bireuen 1 6 100%

JAWA TENGAH Brebes 1 12 100%

Pekalongan 1 9 100%

Pemalang 1 12 100%

JAWA TIMUR Bondowoso 2 28 100%

Lumajang 2 20 70%

Pacitan 2 27 100%

Trenggalek 2 20 100%

NTB Bima 2 29 100%

Lombok Timur 3 40 100%

Lombok Utara 2 13 100%

Sumbawa 2 20 100%

PAPUA Asmat 2 23 100%

Boven Digoel 2 9 100%

Jayapura 3 19 100%

Lanny Jaya 2 15 100%

Nabire 3 16 100%

Page 15: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

9

Kinerja: Januari-Juni 2019

Januari-Juni 2019

PROVINSI KABUPATEN # KECAMATAN # DESA TINGKAT RESPON SURVEI DESA

PAPUA BARAT Fakfak 2 15 93%

Kaimana 1 17 41%

Manokwari Selatan 3 34 100%

Sorong 2 23 100%

SULAWESI SELATAN

Bantaeng 1 10 100%

Pangkajene Kepulauan 3 7 100%

TOTAL 48 441 96%

Catatan: Waropen (2 kecamatan, 19 desa) tidak dimasukkan dalam tabel ini. Selama Januari-Juni 2019, KOMPAK belum melaksanakan kegiatan di Waropen karena kurangnya dukungan politik. KOMPAK akan mengusulkan keluar dari kabupaten ini pada pertemuan Komite Pengarah berikutnya. Untuk survei kabupaten dan kecamatan, tingkat respon - tidak termasuk Waropen - adalah 100%.

SUKSES KOMPAK 2022 PENCAPAIAN KUNCI DAN STATUS HINGGA JUNI 2019

Peningkatan jumlah perempuan yang memiliki peran tanggung jawab formal di desanya di provinsi wilayah kerja KOMPAK

• Sebanyak 400 perempuan lulus Akademi Paradigta, sehingga ada lebih dari2.500 alumni sejak 2015 yang mendukung inisiatif pembangunan di lebih dari400 desa di 10 provinsi.

• Lebih dari 467 perempuan didukung membentuk kelompok perempuan untukmendorong advokasi bersama di sembilan desa dan enam kabupaten.

• Di desa-desa yang disurvei KOMPAK, hanya 16% (598/3.753) anggota BPDperempuan, sementara 62% (261/424) desa memiliki perempuan yang dipilihsebagai kepala desa, bendahara atau sekretaris.

Pemerintah desa memiliki kemampuan dan mekanisme (termasuk data) untuk meningkatkan layanan dasar di tingkat desa dan antar desa

• Seluruh 44 kecamatan wilayah kerja KOMPAK memiliki Pembina TeknisPemerintahan Desa (PTPD) yang memberi dukungan ke desa-desa, dan hampirsemua (97% atau 257/264) desa di luar Papua dan Papua Barat menyatakanmenerima bantuan teknis dari kecamatan dalam 6 bulan terakhir.

• Sebesar 77% (326/424) desa wilayah kerja KOMPAK memiliki Sistem InformasiDesa, dan sistem ini sudah mulai direplikasi, sebagaimana terlihat di PapuaBarat dimana Pemerintah Provinsi menandatangani Nota Kesepahamandengan KOMPAK sebagai komitmen mereka menerapkannya di seluruh 1.742desa di provinsi ini.

• Sebesar 98% (258/264) desa wilayah kerja KOMPAK di luar Papua dan PapuaBarat menggunakan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes). Papua dan PapuaBarat masih membutuhkan dukungan karena hanya 57% (91/160) dari desawilayah kerja KOMPAK yang menggunakan sistem ini.

Masyarakat - terutama perempuan, kelompok miskin dan rentan - mengambil tindakan untuk mendorong pemerintah dan unit layanan meningkatkan akses dan kualitas layanan

• Sebanyak 59% (249/424) dari desa wilayah kerja KOMPAK melibatkanperempuan dan kelompok disabilitas dalam Musrenbang dan 19% memilikiMusyawarah Rencana Aksi Kaum Perempuan (Musrena) - KOMPAKmengintegrasikan modul akuntabilitas sosial dalam pelatihan PTPD, membantupembentukan kelompok perempuan, dan mengadvokasi pemerintah daerahuntuk memprioritaskan forum inklusif ini.

• Model yang mendorong transparansi anggaran desa diujicobakan di limaprovinsi - 306 anggota masyarakat dilatih dan terbentuknya mekanismetanggapan untuk menampung aspirasi perempuan dan masyarakat di 18 desa.

Page 16: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

10

Kinerja: Januari-Juni 2019

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

SUKSES KOMPAK 2022 PENCAPAIAN KUNCI DAN STATUS HINGGA JUNI 2019

Pemerintah daerah memberikan dukungan yang efektif kepada desa-desa dan unit-unit layanan (pusat kesehatan dan sekolah) untuk meningkatkan layanan dasar

• Model Pembina Teknis Pemerintahan Desa (PTPD) - berbasis di kecamatan- sedang diperluas secara nasional dari mulanya hanya di kabupaten yangdidukung KOMPAK ke 350 kabupaten. Bank Dunia sedang merampungkanproyek senilai Rp4,2 triliun (US$300 juta)* untuk memperluas program ini, yangdiadaptasi dari model KOMPAK.

• Sebanyak 15 dari 25 (60%) kabupaten yang disurvei KOMPAK telahmemasukkan dan mengalokasikan anggaran untuk Standar Pelayanan Minimal(SPM) bidang kesehatan dan pendidikan dalam rencana pembangunan jangkamenengah.

Pemerintah daerah telah meningkatkan alokasi dan kualitas belanja untuk meningkatkan kualitas dan akses terhadap layanan dasar

• KOMPAK memfasilitasi lokakarya untuk 51 pemerintah kabupaten gunameningkatkan kualitas proposal Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik menggunakanKRISNA, sebuah software perencanaan dan penganggaran. KOMPAK akanmenilai efektivitas pelatihan ini berdasarkan rasio persetujuan dan keselarasanproposal dengan tujuan Standar Pelayanan Minimal menggunakan alokasi DAKFisik 2020 yang akan ditetapkan pada akhir 2019.

• Sebesar 86% (4/5 provinsi, 14/16 kabupaten) wilayah kerja KOMPAK di luarPapua dan Papua Barat menerima DID 2019, lebih tinggi 57% dari rata-ratanasional.

• Aplikasi perencanaan dan penganggaran elektronik diluncurkan di Aceh-memadukan kerja perencanaan dan penganggaran di semua instansipemerintah provinsi dan di satu kabupaten untuk tahap awal. Pada tahun 2020,sistem ini akan diperluas ke 22 kabupaten lain di Aceh.

• Model pendanaan kinerja kecamatan dan desa sedang diujicobakan di 191 desadi NTB – model ini menghubungkan anggaran dengan kinerja pengelolaankeuangan desa dan penyelengaraan layanan dasar.

• Evaluasi belanja dan kinerja Dana Otsus telah selesai di Aceh dan Papua/PapuaBarat. KOMPAK mendukung pelaksanaan rekomendasinya.

• Sebanyak 20.356 anak terdaftar dalam Program BANGGA Papua, dimana orangtua/wali masing-masing menerima dana tunai tanpa syarat Rp3 juta (A$300) pertahun. KOMPAK juga telah memulai studi untuk mengeksplorasi blockchainsebagai mekanisme penyelenggaraan program untuk meningkatkan efisiensidan keamanan sistem.

Pemerintah daerah dan unit layanan telah meningkatkan kualitas dan akses terhadap pelayanan PASH

• Menurut data Susenas, di kabupaten wilayah kerja KOMPAK, kecuali Waropen,cakupan akta kelahiran untuk anak usia 0-17 tahun meningkat rata-rata5,3 persen selama 2015-2018. Angka ini lebih tinggi dari kenaikan rata-rata nasional yang hanya 3,6 persen. Meski di 10 kabupaten peningkatancakupannya lebih dari 10 persen, enam kabupaten lainnya memiliki cakupanlebih rendah. Studi PASH bertujuan mendokumentasikan praktik terbaik dantantangan yang dihadapi.

• Masih ada kesenjangan dalam cakupan PASH - 14 kabupaten wilayah kerjaKOMPAK memiliki cakupan akta kelahiran kurang dari 85% pada 2018,menyebabkan sekitar 595.000 anak tanpa akta kelahiran.

• Pedoman dan pelatihan nasional sedang dikembangkan untuk layanan PASH- pertama untuk pemerintah desa, mengadopsi pembelajaran dari percontohan,dan kedua, mengambil pembelajaran dari bantuan KOMPAK untuk responpasca bencana setelah gempa 2018 di NTB.

• Model petugas registrasi desa, yang dikembangkan KOMPAK dan didanaipemerintah desa, sekarang berjalan di 34% desa wilayah kerja KOMPAK. Modelini merupakan bagian dari usulan pedoman nasional.

*(US$1 = Rp14.000)

Page 17: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

11

Kinerja: Januari-Juni 2019

Januari-Juni 2019

SUKSES KOMPAK 2022 PENCAPAIAN KUNCI DAN STATUS HINGGA JUNI 2019

Pemerintah daerah dan unit layanan telah mengembangkan dan menguji inovasi lokal untuk meningkatkan kualitas dan akses terhadap layanan pendidikan

• Percontohan anak putus sekolah di Sulawesi Selatan, dikenal sebagai inisiatif‘Kelas Perahu’, mulai mendapat perhatian. Ini terlihat dari upaya KOMPAKmendukung penyusunan pedoman dan replikasi untuk 26 sekolah tambahanyang berpartisipasi saat ini di Kabupaten Pangkep.

• Untuk mendukung Rencana Aksi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, KOMPAKmendukung Bappenas dan Koalisi PAUD Nasional mengembangkan indikatoruntuk kerangka pemantauan rencana tersebut.

Pemerintah daerah dan unit layanan telah mengembangkan dan menguji inovasi lokal untuk meningkatkan kualitas dan akses terhadap layanan kesehatan dan gizi

• Penyelesaian studi kelayakan penggunaan drone untuk distribusi obat dan alatkesehatan di wilayah terpencil di Sulawesi Selatan. Studi ini akan dilanjutkandengan analisis biaya-manfaat.

• Sebuah aplikasi ponsel diujicoba di Kabupaten Bener Meriah, Aceh untukmendukung bidan meningkatkan pendataan dan pemantauan ibu hamil dalamperawatan mereka. Sebanyak 231 ibu hamil telah terdaftar, dan aplikasi iniakan diujicobakan lagi di dua kabupaten pada akhir 2019.

Peningkatan jumlah UMKM, terutama yang melibatkan masyarakat miskin dan rentan, telah meningkatkan produktivitas dan akses pasar mereka

• Program Market Linkages (Keperantaraan Pasar) sedang diujicobakan di 5provinsi dengan 12 kelompok usaha terdaftar, seperti kelompok kopi diSulawesi Selatan dengan 2.000 anggota. KOMPAK sedang mengembangkanaplikasi ponsel untuk mengumpulkan data dan menilai jangkauan, biaya-manfaat dan dampaknya secara lebih baik. Pembelajaran akan digunakanuntuk mendasari rencana pembangunan jangka menengah selanjutnya.

Page 18: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

12 KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Kinerja: Januari-Juni 2019

Kemajuan KOMPAK menurut Rencana Kerja

KOMPAK memiliki portofolio dengan 448 output dan 107 penanda kemajuan (progress marker) guna melaksanakan inisiatif penguatan kecamatan dan desa, pengelolaan keuangan publik dan penguatan sektoral. Pada Juni 2019, KOMPAK melakukan tinjauan kinerja (performance review) untuk menilai kemajuan dan risiko. Tinjauan kinerja ini melibatkan tim yang menilai kemajuan, kinerja, risiko dan tantangan terhadap setiap output dan penanda kemajuan serta memberi ranking penilaian mandiri yang diuji oleh validator (baik konsultan eksternal maupun Direktur Performance).

Berdasarkan tinjauan status output, baru 3% output dan 6% penanda kemajuan yang dinilai ‘Selesai’. Perlu dicatat bahwa ini adalah hasil implementasi yang dimulai pada bulan April untuk rencana kerja tahun 2019. Sebagian besar output (71%) dan penanda kemajuan (94%) sedang berjalan atau belum dimulai. Sementara 115 output (26%) - telah diusulkan untuk dibatalkan karena digabungkan dengan output lain atau ditunda ke 2020. Hanya satu penanda kemajuan yang diusulkan untuk dibatalkan.

Tinjauan kinerja juga menilai tingkat risiko tiap output dan penanda kemajuan. Hasilnya menunjukkan penanda kemajuan yang tidak tercapai risikonya lebih tinggi, dengan 22% termasuk ‘Penundaan signifikan/risiko tinggi’ dan

kemajuan tidak terca 9%

39% ‘Penundaan sedikit/risiko rendah’. Menurut tim, alasan penundaan ini terutama karena penetapan tujuan yang ‘terlalu ambisius’, dimana penanda kemajuan sebenarnya membutuhkan waktu 12-24 bulan untuk dicapai

tersebut. Sebagian besar output (93%) diharapkan tercapai pada Desember 2019, kalaupun tertunda tidak akan jauhakan jauh meleset.

CATATAN TENTANG OUTPUT DAN PENANDA KEMAJUAN

Penanda kemajuan dan output adalah mekanisme utama mengukur kemajuan terhadap rencana kerja. Output adalah hasil kerja yang akan KOMPAK laksanakan, sementara penanda kemajuan adalah tonggak pencapaian lebih tinggi yang berfokus pada tujuan berkelanjutan jangka panjang.

* Tidak termasuk output dan penanda kemajuan yang telah diusulkan untuk dibatalkan/ditangguhkan

Selesai

Sedang berjalan

Belum dimulai

Diusulkan untuk dibatalkan/ditunda

13

179

141

115

6

51

49

1

6%

1%

3%

40%

31%

26%

48%

46%

Penundaan signifikan/berisiko tinggi

Penundaan sedikit/risiko rendah

Tepat waktu

23

63

233

23

41

42

22%7%

20%

73%

39%

40%

Status Output (n=448) Status Penanda Kemajuan (n=107)

Kategori Risiko Output (n=333*) Kategori Risiko Penanda Kemajuan (n=106*)

* Tidak termasuk output dan penanda kemajuan yang telah diusulkan untuk dibatalkan/ditangguhkan

Selesai

Sedang berjalan

Belum dimulai

Diusulkan untuk dibatalkan/ditunda

13

179

141

115

6

51

49

1

6%

1%

3%

40%

31%

26%

48%

46%

Penundaan signifikan/berisiko tinggi

Penundaan sedikit/risiko rendah

Tepat waktu

23

63

233

23

41

42

22%7%

20%

73%

39%

40%

Status Output (n=448) Status Penanda Kemajuan (n=107)

Kategori Risiko Output (n=333*) Kategori Risiko Penanda Kemajuan (n=106*)

dicapai mengingat fokusnya pada perubahan berkelanjutan dan adopsi pemerintah atas kebijakan dan model

Page 19: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

DAMPAK PEMBANGUNAN

Page 20: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

14

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Pendahuluan

KOMPAK bekerja pada tujuh bidang utama di tingkat nasional dan sub-nasional. Ketujuh bidang tersebut – yang diadaptasi dari rencana kerja multi-tahun KOMPAK 2019-2022 – disajikan pada diagram di halaman berikutnya. Laporan ini disusun berdasarkan pemetaan hasil, yang menunjukkan sektor dan tujuankunci yang menjadi sasaran upaya KOMPAK. Layanan ini didasari oleh fokus pada kesetaraan genderdan inklusi sosial, sehingga masyarakat termiskin dan terentan ikut menentukan bagaimana pemerintahbekerja dan memperoleh layanan penting yang mereka butuhkan.

KOMPAK bekerja memperkuat lingkungan yang mendukung penyelenggaraan layanan dasar secara lebih efektif dan efisien oleh pemerintah daerah. Ini berarti memperkuat perencanaan dan koordinasi strategis, tata kelola kecamatan dan desa, serta manajemen keuangan publik.

KOMPAK juga bertujuan mendorong perubahan dalam penyelenggaraan layanan dasar khususnya PASH, kesehatan dan pendidikan. KOMPAK memanfaatkan interaksinya dengan pemerintah pusat dan daerah dan organisasi masyarakat sipil serta kemampuannya menginisiasi percontohan dan memperluas pendekatan inovatif untuk mendorong kemajuan ketiga sektor ini. Ini termasuk advokasi alokasi dana lebih besar untuk sektor ini, mendukung pelaksanaan standar pelayanan minimal dan menerapkan model inovatif untuk meningkatkan penyelenggaraan layanan.

KOMPAK juga berkontribusi terhadap agenda nasional pengembangan ekonomi lokal. KOMPAK merintis pendekatan baru untuk menghubungkan usaha mikro dan kecil (UMK) dengan pelaku pasar, sehingga UMK ini dapat lebih merespon kebutuhan pasar dan meningkatkan produktivitas mereka. Dalam melakukan upaya ini, KOMPAK membantu memastikan kebijakan nasional dapat menciptakan lebih banyak peluang peningkatan pendapatan bagi masyarakat miskin.

Page 21: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

15

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

SURVEI KOMPAK DI TINGKAT KABUPATEN, KECAMATAN DAN DESA

Pada Juli 2019, KOMPAK melakukan survei terhadap semua kabupaten, kecamatan dan desa di lokasi implementasi. Survei ini bertujuan memberi gambaran tentang situasi terkini di wilayah ini sesuai yang dijabarkan dalam pemetaan hasil.

Survei dilakukan staf monitoring dan evaluasi KOMPAK dengan mengunjungi atau menghubungi perwakilan desa dan mengumpulkan data menggunakan kuesioner terstruktur. Kuesioner bertujuan mengumpulkan informasi tentang status isu tertentu - apakah KOMPAK memiliki dampak atau tidak pada isu tersebut. Sebagai contoh, apakah aparat desa telah dilatih tentang perencanaan dan penganggaran dalam enam bulan terakhir - ini bisa dari KOMPAK atau lembaga pembangunan lain atau instansi pemerintah.

Survei ini akan menjadi dasar tahap kedua KOMPAK, memberi informasi bagi manajer program untuk lebih menargetkan intervensi mereka dan menilai kemajuan satu atau dua tahun ke depan.

DIKUMPULKAN TARGET TINGKAT RESPON

Survei kabupaten 25 25 100%

Survei kecamatan 44 44 100%

Survei desa 424 441 96%a

a Data 17 desa tidak dimasukkan: (a) 11 desa di Papua Barat karena kondisi politik dan cuaca yang membatasi akses; dan (b) 6 desa di Jawa Timur tidak bisa dihubungi. Data tidak dikumpulkan di Kabupaten Waropen, Papua, karena tidak ada kegiatan dilaksanakan pada 2019 dan kurangnya dukungan politik.

Page 22: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

16

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

PEMETAAN HASIL: PROGRAM TATA KELOLA KOMPAK

Masyarakat miskin dan rentan mendapat manfaat dari peningkatan penyelenggaraan layanan dasar dan peluang ekonomi

Perencanaan dan Koordinasi

Pembangunan Strategis

Menjadi dasar perencanaan

pembangunan jangka menengah

Memperkuat perencanaan dan

pelaksanaan standar pelayanan minimal

untuk pelayanan dasar

Membangun dan memperkuat desa

dan sistem informasi kecamatan yang

terintegrasi

Memperkuat sistem informasi, kebijakan

dan perencanaan PASH kabupaten

Mendukung inisiatif penjangkauan anak

putus sekolah

Memperkuat kebijakan kabupaten tentang kesehatan dan gizi

Memperkuat kebijakan nasional, pedoman dan peraturan

menggunakan pendekatan Keperantaraan Pasar

Meningkatkan mekanisme alokasi dana nasional yang

mendukung penyelenggaraan layanan

Mendukung inisiatif koordinasi,

penelitian dan inovasi pembangunan

Memperkuat keterlibatan masyarakat

dan mekanisme akuntabilitas

Memperkuat inisiatif PASH kecamatan

dan desa

Pemerintah dan unit layanan lokal telah mengembangkan dan menguji inovasi lokal untuk

meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan pendidikan

Pemerintah daerah dan unit layanan telah mengembangkan dan mengujicoba inovasi lokal

untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas

pelayanan kesehatan dan gizi

Meningkatnya jumlah UMKM, terutama yang melibatkan

masyarakat miskin dan rentan, yang diiringi dengan

meningkatnya produktivitas dan akses pasar mereka

Memperkuat penggunaan Dana Otonomi Khusus

Memperkuat keterlibatan perempuan

dalam tata kelola desa

Memperkuat penganggaran dan perencanaan desa

Pemerintah daerah dan unit layanan telah

meningkatkan aksesibilitas dan kualitas

layanan PASH

Pemerintah daerah telah meningkatkan alokasi dan

kualitas belanja untuk meningkatkan akses dan

mutu layanan dasar

Memperkuat kecamatan sebagai pusat tata kelola dan

bantuan teknis desa

Memperkuat pengelolaan

keuangan publik di tingkat kabupaten

Memperkuat kebijakan, hukum dan peraturan

PASH nasional

Memperkuat perencanaan pendidikan anak usia dini

Mengembangkan dan menguji inovasi kesehatan

Uji coba model Keperantaraan Pasar untuk memperkuat

mata pencaharian berkelanjutan

Penguatan Kecamatan dan Desa

Pengelolaan Keuangan Publik

Penguatan Administrasi Kependudukan dan

Statistik HayatiPendidikan Kesehatan Pengembangan

Ekonomi Lokal

Meningkatnya jumlah perempuan yang mengemban peran tanggung jawab formal

lebih tinggi di desa mereka di provinsi wilayah kerja KOMPAK

Masyarakat - khususnya perempuan, kelompok miskin dan rentan -

mengambil tindakan untuk mendorong pemerintah dan unit layanan meningkatkan

aksesibilitas dan kualitas layanan

Pemerintah desa memiliki keterampilan dan mekanisme

(termasuk data) untuk meningkatkan layanan dasar di tingkat desa & antar desa

Pemerintah daerah memberikan dukungan efektif ke desa-desa dan

unit layanan (Puskesmas dan sekolah) untuk meningkatkan layanan dasar

1. Pemerintah daerah dan unit layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap layanan dasar dengan lebih baik.2. Masyarakat miskin dan rentan mendapat manfaat dari peningkatan tata kelola desa.3. Masyarakat miskin dan rentan mendapat manfaat dari perluasan kesempatan ekonomi.

CAPAIAN AKHIR FASILITAS

TUJUAN

LEGENDA

Tujuan KOMPAK

Sektor

Output kunci

Indikator Keberhasilan KOMPAK 2022

Page 23: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

17

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

Masyarakat miskin dan rentan mendapat manfaat dari peningkatan penyelenggaraan layanan dasar dan kesempatan ekonomi yang lebih luas

Perencanaan dan Koordinasi

Pembangunan Strategis

Menjadi dasar perencanaan

pembangunan jangka menengah

Memperkuat perencanaan dan

pelaksanaan standar pelayanan minimal

untuk pelayanan dasar

Membangun dan memperkuat desa

dan sistem informasi kecamatan yang

terintegrasi

Memperkuat sistem informasi, kebijakan

dan perencanaan PASH kabupaten

Mendukung inisiatif penjangkauan anak

putus sekolah

Memperkuat kebijakan kabupaten tentang kesehatan dan gizi

Memperkuat kebijakan nasional, pedoman dan peraturan

menggunakan pendekatan Keperantaraan Pasar

Meningkatkan mekanisme alokasi dana nasional yang

mendukung penyelenggaraan layanan

Mendukung inisiatif koordinasi,

penelitian dan inovasi pembangunan

Memperkuat keterlibatan masyarakat

dan mekanisme akuntabilitas

Memperkuat inisiatif PASH kecamatan

dan desa

Pemerintah dan unit layanan lokal telah mengembangkan dan menguji inovasi lokal untuk

meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan pendidikan

Pemerintah daerah dan unit layanan telah mengembangkan dan mengujicoba inovasi lokal

untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas

pelayanan kesehatan dan gizi

Meningkatnya jumlah UMKM, terutama yang melibatkan

masyarakat miskin dan rentan, yang diiringi dengan

meningkatnya produktivitas dan akses pasar mereka

Memperkuat penggunaan Dana Otonomi Khusus

Memperkuat keterlibatan perempuan

dalam tata kelola desa

Memperkuat penganggaran dan perencanaan desa

Pemerintah daerah dan unit layanan telah

meningkatkan aksesibilitas dan kualitas

layanan PASH

Pemerintah daerah telah meningkatkan alokasi dan

kualitas belanja untuk meningkatkan akses dan

mutu layanan dasar

Memperkuat kecamatan sebagai pusat tata kelola dan

bantuan teknis desa

Memperkuat pengelolaan

keuangan publik di tingkat kabupaten

Memperkuat kebijakan, hukum dan peraturan

PASH nasional

Memperkuat perencanaan pendidikan anak usia dini

Mengembangkan dan menguji inovasi kesehatan

Uji coba model Keperantaraan Pasar untuk memperkuat

mata pencaharian berkelanjutan

Penguatan Kecamatan dan Desa

Pengelolaan Keuangan Publik

Penguatan Administrasi Kependudukan dan

Statistik HayatiPendidikan Kesehatan Pengembangan

Ekonomi Lokal

Meningkatnya jumlah perempuan yang mengemban peran tanggung jawab formal

lebih tinggi di desa mereka di provinsi wilayah kerja KOMPAK

Masyarakat - khususnya perempuan, kelompok miskin dan rentan -

mengambil tindakan untuk mendorong pemerintah dan unit layanan meningkatkan

aksesibilitas dan kualitas layanan

Pemerintah desa memiliki keterampilan dan mekanisme

(termasuk data) untuk meningkatkan layanan dasar di tingkat desa & antar desa

Pemerintah daerah memberikan dukungan efektif ke desa-desa dan

unit layanan (Puskesmas dan sekolah) untuk meningkatkan layanan dasar

1. Pemerintah daerah dan unit layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap layanan dasar dengan lebih baik.2. Masyarakat miskin dan rentan mendapat manfaat dari peningkatan tata kelola desa.3. Masyarakat miskin dan rentan mendapat manfaat dari perluasan kesempatan ekonomi.

CAPAIAN AKHIR FASILITAS

TUJUAN

LEGENDA

Tujuan KOMPAK

Sektor

Output kunci

Indikator Keberhasilan KOMPAK 2022

Page 24: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

18 KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Dampak Pembangunan

Perencanaan Pembangunan dan Koordinasi Strategis

Perencanaan adalah elemen kunci manajemen dan tata kelola yang baik. Perencanaan membantu pemerintah mengidentifikasi d an m emenuhi kebutuhan k onstituen m ereka d an m enjadi dasar pelaksanaan, pemantauan kemajuan serta penilaian hasil dan dampak. Karena itu, KOMPAK memberikan dukungan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN 2020-2024) mendatang di tingkat nasional, dan rencana pembangunan jangka menengah, rencana pembangunan tahunan, serta rencana dan strategi pengentasan kemiskinan di tingkat sub-nasional.

Komponen inti ini juga mengintegrasikan standar pelayanan minimal (SPM) ke dalam dokumen perencanaan. SPM adalah target-target indikator untuk sektor-sektor prioritas yang mengidentifikasi tingkat pencapaian minimum yang harus dipenuhi seluruh kabupaten dan provinsi. KOMPAK telah bekerja sama dengan Bappenas, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan pemangku kepentingan lainnya untuk menghitung dana tambahan yang diperlukan untuk memenuhi standar minimal dan pendekatan terbaik untuk mengukur kemajuannya.

KOMPAK juga menyediakan dukungan untuk berbagai inisiatif koordinasi, penelitian dan inovasi pembangunan lainnya. Pada 2019, dukungan ini termasuk mendorong lembaga pemerintah mengadopsi lebih luas model Universitas Membangun Desa (UMD), khususnya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) dan jaringan universitas.

Menjadi dasar perencanaan pembangunan jangka

menengah

Memperkuat perencanaan dan pelaksanaan standar pelayanan

minimal untuk kesehatan, pendidikan dan layanan dasar

lainnya

Mendukung inisiatif koordinasi, penelitian dan inovasi

pembangunan

Bantuan teknis penyusunan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN 2020-2024)

Studi biaya SPM untuk kesehatan, pendidikan dan

perumahan rakyat

Bantuan teknis indikator studi Ease of Being Indonesian

Bantuan teknis pengembangan kerangka monitoring and

evaluation (M&E) untuk SPM

Bantuan teknis pemerintah kabupaten untuk

mengintegrasikan SPM dalam dokumen perencanaan

Bantuan teknis rencana pembangunan menengah dan

tahunan provinsi serta kabupaten

Bantuan teknis pengembangan dan implementasi Universitas

Membangun Desa (UMD)

Page 25: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

19

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

MENJADI DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menguraikan prioritas lima tahun pemerintah Indonesia, yang menjadi dasar dalam merumuskan rencana strategis masing-masing kementerian dan lembaga pemerintah.

Bappenas sedang mengawal penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional periode mendatang (RPJMN 2020-2024). KOMPAK membantu Bappenas dan kementerian mitranya mengidentifikasi isu-isu prioritas dan memadukannya dengan pembelajaran dari percontohan, bantuan teknis dan penelitian untuk mendukung proses ini.

KOMPAK juga mendukung pemerintah provinsi dan kabupaten lebih menyelaraskan rencana jangka menengah dan tahunan mereka dengan prioritas pemerintah pusat, khususnya dengan SPM di bidang kesehatan, pendidikan dan layanan dasar lainnya.

Dukungan untuk penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN 2020-2024)

KOMPAK mendukung Bappenas dalam menyusun RPJMN 2020-2024 dengan fokus pada tata kelola desa, peran kecamatan dalam memberikan asistensi dan supervisi desa, dan kebijakan Satu Indeks. Dukungan ini termasuk menyusun ringkasan kebijakan, memfasilitasi lokakarya dan inisiatif diskusi lainnya.

Lewat kemitraan dengan Institute for Research and Empowerment (IRE), KOMPAK memberi masukan kebijakan dari perspektif masyarakat sipil dalam penguatan pelaksanaan UU Desa. Ini termasuk masukan untuk Studi Latar Belakang Kewenangan Desa yang berkontribusi pada penyusunan RPJMN 2020-2024. Studi ini memberi serangkaian rekomendasi, termasuk kebutuhan melakukan audit batas desa dan terminologi terkait, harmonisasi dan penyederhanaan peraturan pelaksanaan Undang-Undang Desa, dan memperkuat suara masyarakat dalam mempengaruhi pemerintah desa. Lewat kemitraan dengan IRE, KOMPAK akan memberikan dukungan untuk menyelaraskan dan menyederhanakan peraturan tersebut.

Dukungan untuk rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan provinsi dan kabupaten

KOMPAK memberikan bantuan teknis ke pemerintah provinsi untuk mendukung penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), strategi pengurangan kemiskinan (Renstra Kemiskinan), dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Fokus utama dukungan ini adalah mengintegrasikan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang kesehatan, pendidikan dan layanan dasar lainnya ke dalam RPJMD sehingga ada perangkat indikator dan kegiatan dasar yang sama.

Di Aceh, KOMPAK mendukung tiga kabupaten mengembangkan rencana kerja tahunan yang biayanya dihitung berdasarkan investasi yang dibutuhkan untuk mencapai SPM, dan di Papua, KOMPAK membantu mengintegrasikan SPM dalam RPJMD dan rencana sektoral (Renstra Perangkat Daerah). KOMPAK juga mendukung Pemerintah Kabupaten Lumajang mengadakan forum perencanaan kabupaten (Musrenbang Inspirasi). Ini adalah pendekatan inovatif yang mendudukkan 120 pemangku kepentingan untuk bersama-sama menyepakati prioritas pembangunan tahun 2020.

Page 26: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

20 KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Dampak Pembangunan

PENGUATAN PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL UNTUK LAYANAN DASAR

Pada 2014, Pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No. 23/2014 (Otonomi Daerah) yang menjadi dasar penetapan peraturan (PP dan Permen) tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk kesehatan, pendidikan dan layanan dasar lainnya. UU dan PP tentang SPM membagi tanggung jawab dan mandat berbagai tingkat pemerintahan (pusat, provinsi dan kabupaten) untuk menyelenggarakan layanan kunci di bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur, perumahan dan bidang lainnya.

SPM menetapkan standar kualitas layanan publik dasar yang harus dipenuhi oleh kabupaten, seperti tolok ukur cakupan imunisasi atau angka partisipasi sekolah. KOMPAK memberi dukungan ke Bappenas dan Kemendagri untuk menilai investasi tambahan yang diperlukan untuk mencapai standar tersebut dan membantu kabupaten mengintegrasikan SPM dalam dokumen perencanaan mereka.

Biaya SPM Kesehatan, Pendidikan dan Perumahan Rakyat

KOMPAK melakukan studi tentang investasi yang dibutuhkan untuk mencapai SPM di semua kabupaten di bidang kesehatan, pendidikan serta air dan sanitasi.

Perkiraan awal menunjukkan butuh sekitar Rp12,4 triliun (A$1,2 miliar) yang dialokasikan melalui pemerintah kabupaten dan kota untuk mencapai target SPM di bidang kesehatan pada 2020. Sedangkan untuk sektor air dan sanitasi, butuh sekitar Rp159 triliun (A$15,9 miliar) untuk mencapai SPM pada 2024. Perkiraan untuk pendidikan belum tersedia. Hasil final studi ini akan diterbitkan November 2019.

Kinerja SPM kabupaten KOMPAK mengadvokasi kabupaten untuk memasukkan target SPM ke dalam dokumen perencanaan dan mengalokasikan dana khusus untuk mencapai SPM, dengan mensurvei 15 dari 25 (60%) kabupaten KOMPAK (Waropen tidak disurvei karena minimnya aktivitas KOMPAK di tahun 2019).

Page 27: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

21

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

Provinsi Kabupaten Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) memasukkan target SPM

Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) memasukkan target SPM

Dana yang dialokasikan untuk

pencapaian SPM

Aceh Aceh Barat

Bener Meriah

Bireuen

Jawa Tengah Brebes

Pekalongan

Pemalang

Jawa Timur Bondowoso

Lumajang

Pacitan

Trenggalek

NTB Bima

Lombok Timur

Lombok Utara

Sumbawa

Papua Asmat

Boven Digoel

Jayapura

Lanny Jaya

Nabire

Sulawesi Selatan Bantaeng

Pangkajene dan Kepulauan

Papua Barat Fakfak

Kaimana

Sorong

Manokwari Selatan

Iya Tidak

PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMUM KABUPATEN

Page 28: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

22

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

DUKUNGAN KOORDINASI, PENELITIAN DAN INOVASI INISIATIF PEMBANGUNAN

KOMPAK mendukung berbagai inisiatif koordinasi, penelitian dan inovasi pembangunan. Salah satunya replikasi pendekatan Universitas Membangun Desa (UMD) yang dilakukan pada awal 2019 ini.

Universitas Membangun Desa (UMD)

Mahasiswa di Indonesia umumnya melaksanakan program pengabdian masyarakat sebagai bagian dari syarat menjadi sarjana, yang dikenal sebagai Kuliah Kerja Nyata (KKN). Program pengabdian masyarakat ini - yang melibatkan sekitar 3.000 perguruan tinggi setiap tahunnya - memiliki potensi berkontribusi signifikan pada pembangunan desa.

UMD – yang diprakarsai KOMPAK – bertujuan memobilisasi program KKN agar lebih terkoordinasi dan terfokus mendukung prioritas pemerintah daerah. KOMPAK berperan sebagai fasilitator untuk menyatukan universitas, kementerian, sektor swasta dan pemerintah daerah - dari provinsi hingga kabupaten – dalam mengidentifikasi model pelaksanaan KKN yang lebih baik. Model sukses UMD telah dijalankan di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, dengan 17 universitas sepakat mendukung Program Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten, yang untuk tahap awal menyasar 23 desa. Pendekatan ini juga diterapkan di NTB, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

KOMPAK juga mendukung pengembangan platform Inspirasi-UMD (https://inspirasi-umd.id). Saat ini terdapat 12 universitas dan 13 desa yang aktif dalam laman ini. Fasilitas ini memungkinkan desa memasukkan masalah atau proyek yang membutuhkan bantuan. Universitas dan para pihak lain seperti sektor swasta dapat melihat proyek-proyek ini untuk mengidentifikasi bidang apa saja yang bisa mereka dukung lewat program KKN.

Page 29: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

23

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

DARI UJI COBA KE PERLUASAN: MEMANFAATKAN PENDANAAN PEMERINTAH AUSTRALIA UNTUK PERLUASAN MODEL KEBERHASILAN

KOMPAK bermitra dengan Pemerintah Indonesia melakukan uji coba model yang memiliki potensi perluasan ke tingkat nasional. Fleksibilitas, keahlian dan jaringan di tingkat nasional dan daerah yang dimiliki KOMPAK memberi kemudahan dalam mengujicoba dan mengevaluasi model inovatif tersebut, serta memberi saran ke pemerintah untuk perluasan ide-ide tersebut.

Keberhasilan penting transformasi dari uji coba ke perluasan dapat ditemukan pada model tata kelola desa (PTPD) dan sistem informasi desa. KOMPAK adalah aktor utama pengembangan model yang memberdayakan fasilitator PTPD di kecamatan untuk memberikan bantuan teknis ke desa-desa. Model ini sekarang diadaptasi Bank Dunia dan Pemerintah Indonesia sebagai bagian dari proyek bernilai US$300 juta - dikenal sebagai P3PD - untuk mengembangkan kapasitas aparat desa di 350 dari 416 kabupaten yang menerima Dana Desa.

Selain itu, uji coba sistem informasi desa dan kecamatan, yang dilaksanakan KOMPAK, semakin mendapat dukungan dari pemerintah. Pemerintah Provinsi Papua Barat menunjukkan dukungan kuat untuk replikasi, dengan menandatangani Nota Kesepahaman bersama KOMPAK untuk mendukung pelaksanaan sistem ini di 1.742 desa.

Untuk semua uji coba ini, KOMPAK mendukung pengembangan kebijakan dan peraturan baik nasional dan lokal, memastikan pendanaan, serta merancang paket pelatihan dan penyusunan standard operating procedure (SOP) untuk membantu replikasi dan mendorong keberlanjutan inisiatif ini.

Memperkuat kecamatan sebagai

pusat tata kelola dan bantuan teknis desa

Pelatihan fasilitator PTPD dan

pembentukan Klinik Desa

Pelatihan bagi anggota masyarakat dan

kelompok perempuan tentang perencanaan

dan penganggaran (Seknas Fitra)

Bantuan teknis untuk mengubah kebijakan kabupaten tentang

wewenang dan alokasi anggaran kecamatan

Pelatihan untuk Camat

Sistem Informasi Kecamatan (Kecamatan

Dashboard dan SAID)

Kelompok perempuan (PEKKA)

Akademi Paradigta (PEKKA)

Bantuan teknis untuk penganggaran,

perencanaan dan sistem keuangan desa

(Siskeudes)

Sistem Informasi Desa (SID dan SAIK)

Membangun dan memperkuat sistem informasi desa dan

kecamatan yang terintegrasi

Memperkuat keterlibatan

masyarakat dan mekanisme

akuntabilitas

Memperkuat keterlibatan

perempuan dalam tata kelola desa

Memperkuat penganggaran dan perencanaan desa

Penguatan Kecamatan dan Desa

Selama 20 tahun terakhir, pembiayaan dan pelayanan publik di Indonesia semakin terdesentralisasi dari pemerintah pusat ke kabupaten dan desa. Hal ini menjadikan pemerintah kabupaten dan desa memiliki sumber daya keuangan dan kewenangan yang cukup besar untuk mengawasi dan menyelenggarakan layanan dasar. Kecamatan berada di posisi strategis diantara dua tingkatan pemerintahan ini dan memiliki peran untuk mengawasi layanan dasar lini depan, seperti sekolah, pusat kesehatan masyarakat dan pencatatan sipil. Untuk mendukung desa dan kecamatan, KOMPAK memprioritaskan lima output kunci sebagai berikut:

Page 30: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

24 KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Dampak Pembangunan

MEMPERKUAT KECAMATAN SEBAGAI PUSAT TATA KELOLA DAN BANTUAN TEKNIS DESA

Inisiatif unggulan KOMPAK adalah penguatan kecamatan sebagai pusat tata kelola dan bantuan teknis desa. KOMPAK adalah penyedia bantuan teknis terdepan bagi Kemendagri dalam pengembangan Strategi Nasional Penguatan Kapasitas Aparatur Desa (PKAD).

Untuk mendukung strategi ini, KOMPAK dan Kemendagri merancang program peningkatan kapasitas yang membantu pemerintah kecamatan membentuk tim Pembina Teknis Pemerintahan Desa (PTPD), yang selanjutnya menyediakan pelatihan dan bantuan teknis ke pemerintah desa. Fasilitator PTPD memiliki ruang khusus (dikenal sebagai Klinik Desa) di kantor kecamatan, untuk memberi layanan konsultasi yang terjangkau bagi pemerintah desa.

SINGKATAN DAN ISTILAH UMUM PENGUATAN KECAMATAN

PKAD

Penguatan Kapasitas Aparatur Desa

Strategi Nasional Kemendagri untuk Penguatan Kapasitas Aparatur Desa

PbMAD

Pembelajaran Mandiri Aparatur Desa

Modul pembelajaran mandiri yang dikembangkan untuk mendukung pemerintah desa. Pemerintah desa mengidentifikasi kebutuhan pelatihan berdasarkan alat penilaian mandiri yang dikembangkan Kemendagri. Pemerintah desa kemudian menggunakan dana desa untuk membiayai pelatihan atau dukungan terkait lainnya.

Fasilitator PTPD

Pembina Teknis Pemerintahan Desa

Petugas kecamatan yang dikenal sebagai ‘Pembina Teknis Pemerintahan Desa’ - atau fasilitator PTPD - memberikan pelatihan dan bantuan teknis ke pemerintah desa.

Klinik Desa Di kantor kecamatan, terdapat klinik tata kelola desa yang dikelola oleh 3-10 fasilitator PTPD. Mereka memberi dukungan kepada aparatur desamelalui pelatihan, pembinaan, dan konsultasi. Aparatur desa juga dapatmengunjungi klinik untuk mengakses sumber belajar, atau mengalokasikandana desa untuk menyelenggarakan pelatihan dan dukungan langsunglainnya yang diberikan oleh fasilitator PTPD.

Page 31: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

25

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

Mendelegasikan wewenang dan pendanaan ke kecamatan

Sampai Juni 2019, sebanyak 21 dari 25 kabupaten yang disurvei KOMPAK memiliki peraturan tentang pendelegasian sebagian kewenangan dari bupati kepada camat. Sejumlah 13 di antaranya juga memiliki peraturan alokasi dana untuk kecamatan (lihat tabel di bawah). Sementara itu, ada empat kabupaten yang belum memiliki peraturan ini dan berada di Papua dan Papua Barat. Peraturan ini penting untuk memberi kewenangan hukum kepada camat guna membuat keputusan, menggunakan anggaran dan memastikan pendanaan, serta memastikan kewewenangan ini tetap ada meski terjadi perubahan pucuk pemerintahan.

KOMPAK mendukung Kemendagri - yang mengawasi pelaksanaan peraturan ini - untuk mengembangkan peraturan nasional tentang pendelegasian kewenangan ini, kerangka penilaian kinerja camat, dan mengalokasikan anggaran untuk mengintegrasikan kebijakan ini dalam siklus perencanaan dan penganggaran melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

STATUS PERATURAN KABUPATEN TENTANG PENDELEGASIAN KEWEWENANGAN DAN PENDANAAN KE KECAMATAN

Provinsi Kabupaten # Kecamatan

Rata-rata alokasi dana 2019 per

kecamatan (Rp)

Peraturan pendelegasian

kewenangan ke kecamatan

Peraturan pengalokasian

dana untuk kecamatan

Aceh Aceh Barat 12 0,00 jutaBener Meriah 10 0,00 jutaBireuen 17 0,00 juta

Jawa Tengah Brebes 17 3,80 jutaPekalongan 19 1,52 jutaPemalang 14 2,76 juta

Jawa Timur Bondowoso 23 0,85 jutaLumajang 21 3,01 jutaPacitan 12 2,67 jutaTrenggalek 25 3,31 juta

NTB Bima 18 0,34 jutaLombok Timur 21 3,27 jutaLombok Utara 5 3,80 jutaSumbawa 24 1,06 juta

Papua Asmat 23 2,86 jutaBoven Digoel 20 3,38 jutaJayapura 19 3,00 jutaLanny Jaya 39 1,92 jutaNabire 15 0,00 juta

Papua Barat Fakfak 32 Tidak ada dataKaimana 6 2,57 jutaSorong 8 Tidak ada dataManokwari Selatan 13 1,37 juta

Sulawesi Selatan Bantaeng 17 5,27 jutaPangkajene dan Kepulauan

7 0,02 juta

Iya Tidak

Page 32: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

26

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Fasilitator PTPD dan Klinik Tata Kelola Desa

KOMPAK mendukung pembentukan model fasilitator PTPD di 44 kecamatan yang disurvei KOMPAK. Dari jumlah tersebut, 20 kecamatan memiliki klinik tata kelola desa (Klinik Desa) yang aktif, sementara 13 diantaranya dalam proses pembentukan. Provinsi NTB memiliki cakupan Klinik Desa tertinggi, sementara Papua memiliki cakupan terendah.

Sebagian besar pelatihan PTPD dilakukan pada 2018, kecuali di Jawa Tengah, dimana KOMPAK melatih 22 fasilitator PTPD (6 perempuan) dari tiga kabupaten. Di hampir semua provinsi, KOMPAK mendukung pemerintah provinsi dan kabupaten melembagakan dan mereplikasi kerja PTPD. Hal ini dicapai melalui penyusunan peraturan daerah di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, penguatan klinik tata kelola desa di kecamatan lokasi KOMPAK - termasuk mengembangkan prosedur operasi standar (SOP) dan Kecamatan Dashboard, serta menerbitkan surat keputusan.

Survei Desa KOMPAK menemukan fasilitator PTPD telah memberikan bantuan teknis secara teratur dan efektif. Hampir semua desa (97%), kecuali di Papua dan Papua Barat, menyatakan telah menerima dukungan teknis dari fasilitator PTPD dalam enam bulan terakhir. Dukungan teknis termasuk memfasilitasi forum perencanaan pembangunan, khususnya Musrenbangdes, atau Musrenbangdes khusus perempuan dan orang dengan disabilitas. Di Papua dan Papua Barat, model PTPD belum efektif meski mereka yang menerima bantuan memberi skor rata-rata yang sama seperti di lokasi sasaran KOMPAK lainnya, yaitu 4,3 dari 5.

Persentase desa yang menerima bantuan teknis dari fasilitator PTPD di enam bulan terakhir

Skor rata-rata (dari 5) desa tentang manfaat fasilitator kecamatan dan PTPD

97%

3%

21%

79%4,3

Iya

Tidak

Iya

Tidak

Provinsi KOMPAK lainnya

Papua & Papua Barat

Klinik Desa didirikan? (kelompok)

NTB

Jawa Tengah

Aceh

Jawa Timur

Sulawesi Selatan

Papua

Papua Barat

Jumlah Tata Kelola Desa (Klinik Desa) di kecamatan (n = 44)

7 1

2 1

2 1

1 1

5 3

3 9

8

Tidak ada atau tidak aktif Ada dan aktif

Page 33: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

27

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

Layanan utama yang disediakan, sebagaimana disebutkan kecamatan, adalah dukungan untuk perencanaan dan penganggaran, bantuan teknis layanan administrasi kependudukan, serta peraturan dan regulasi desa. Fasilitator PTPD kurang memberi dukungan dalam sistem informasi desa atau kunjungan ke sekolah-sekolah dan pusat kesehatan. Tiap kecamatan memiliki rata-rata lima fasilitator PTPD yang mendukung pemerintah desa, dengan kisaran 0-17 fasilitator.

Perencanaan dan penganggaran

Layanan administrasi kependudukan

Peraturan dan regulasi desa

Sistem Informasi Desa (SID)

Kunjungan ke pusat kesehatan untuk memeriksa kinerja

Kunjungan ke sekolah untuk memeriksa kinerja

Jawa Tengah

Provinsi Rata-rata fasilitator PTPD per kecamatan# Kecamatan # FasilitatorPTPD

Aceh

Sulawesi Selatan

Jawa Timur

NTB

Papua

Papua Barat

JarangTidak pernahFrekuensi layanan:

3 34

3 33

2 21

8 51

8 36

12 35

8 21

RutinTerkadang

Jenis layanan yang diberikan fasilitator PTPD ke desa-desa selama kunjungan(Persentase kecamatan)

Setiap kecamatan rata-rata memiliki 5,3 fasilitator PTPD untuk mendukung pemerintah desa

23% 14% 35% 28%

30% 23% 33% 14%

28% 30% 30% 12%

40%

42%

42%

37%

40%

44%

14% 9%

9%9%

7%7%

Rata-rata = 5.3

0 2 4 6 8 10 12

Page 34: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

28

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Pelatihan untuk camat

Untuk melengkapi peran penguatan kecamatan, KOMPAK bekerja dengan Kemendagri mengembangkan pelatihan untuk pelatih (ToT) tentang kepemimpinan camat, berdasarkan model yang telah diujicobakan KOMPAK. Kemendagri sepakat mengeluarkan surat edaran untuk melembagakan paket pelatihan camat, dan KOMPAK akan terus mendukung pelaksanaannya.

Berdasarkan survei kecamatan KOMPAK, sebanyak 39% camat telah mengikuti pelatihan, tetapi sebagian besar tidak menerima pelatihan dalam enam bulan terakhir. Sebagian besar pelatihan KOMPAK untuk camat telah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya, sehingga tidak akan tercermin pada grafik di bawah ini.

MEMBANGUN DAN MEMPERKUAT SISTEM INFORMASI TERPADU DESA DAN KECAMATAN

KOMPAK menyediakan bantuan teknis untuk memperluas cakupan Sistem Informasi Desa (SID) - dan meningkatkan penggunaan sistem ini untuk perencanaan dan pembangunan desa, pencatatan sipil, pemantauan layanan dasar dan fungsi lainnya. Ada 326 sistem informasi desa yang sedang berjalan, berdasarkan survei desa (76% dari desa-desa yang disurvei KOMPAK).

SISTEM KERTAS MANUAL SID OFFLINE SID ONLINE JUMLAH

Aceh 6 17 23

Jawa Tengah 4 13 16 33

Jawa Timur 14 22 53 89

NTB 7 51 44 102

Papua 47 26 9 82

Sulawesi Selatan 10 4 3 17

Papua Barat 10 47 21 78

Jumlah 98 163 163 424

Persentase Camat yang telah dilatih tentang pembinaan dan pengawasan desa

Rata-rata jumlah hari pelatihan

1-4 hari5-9 hari10 hari atau lebihTidak pernah

39%

61%

Ada Pelatihan

Tidak ada pelatihan

Page 35: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

29

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

Di lokasi KOMPAK, sebanyak 38% desa memiliki sistem informasi online. Dengan ketersediaan jaringan online ini, sistem dapat terhubung dengan sistem online lainnya untuk memperoleh data, seperti Kecamatan Dashboard – sistem informasi yang mengumpulkan data dari semua desa di kecamatan – Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Sistem online juga membantu peningkatanstandarisasi dan memperbarui bentuk, formula atau prosedur pelaporan. Memiliki sistem informasi desa yang terstandarisasi dan terhubung - yang diperbarui secara teratur dan terintegrasi dengan basis datalainnya - akan memperkuat pemahaman pemerintah tentang kinerja pemerintahan desa dan dukunganyang mereka perlukan.

Namun masih terdapat tantangan dalam standardisasi dan konektivitas semua sistem. Ada beberapa versi SID, dan hampir satu dari empat (23%) desa di lokasi KOMPAK masih mengandalkan sistem berbasis kertas. Di Papua dan Papua Barat, KOMPAK berhasil membangun sistem informasi desa di lokasi yang sulit dan mulai mendapatkan dukungan kuat dari pemerintah provinsi dan daerah. Keberhasilan penting di wilayah ini adalah hadirnya dukungan Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk mengembangkan SID ke semua desa. KOMPAK telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Gubernur Papua Barat untuk replikasi; meski, belum ada alokasi dana.

Dua dari tiga desa (68%), memanfaatkan SID online umumnya untuk mendukung layanan administrasi kependudukan, diikuti pelaporan ke kabupaten dan kecamatan (60%), serta untuk perencanaan dan penganggaran (54%). Dengan sistem online sekalipun - yang lebih banyak digunakan untuk kegiatan ini dibanding offline atau sistem berbasis kertas – masih banyak ruang untuk memanfaatkan data yang tersedia untuk mengelola layanan desa.

Desa dengan sistem informasi (SID)

23%

38%

38%

Manual, sistem berbasis kertas

SID Offline

SID Online

Mendukung layanan pencatatan sipil

Mendukung pelaporan ke kabupaten/kecamatan

Mendukung perencanaan dan penganggaran desa

Mendukung verifikasi terhadap basis data kemiskinan dan kebutuhan khusus (BDT)

Penggunaan sistem informasi desa secara online(Persentase desa, n = 163)

17% 14% 40% 28%

25% 14% 37% 23%

20% 25% 34% 20%

35% 18% 25% 22%

JarangTidak pernahFrekuensi layanan: RutinKadang-kadang

Page 36: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

30

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Untuk memperluas cakupan sistem informasi desa dan meningkatkan pemanfaatannya, KOMPAK di tujuh provinsi menyediakan dukungan berdasarkan kesepakatan bersama dengan pemerintah kabupaten. Beberapa contoh kegiatan untuk mendukung pembenahan SID meliputi:

• Di Jawa Tengah, KOMPAK mendukung pemerintah mengembangkan pedoman teknis menggunakan dan mengelola SID serta menyusun peraturan daerah (Perda) untuk mendukung pelaksanaannya.

• Di Aceh, KOMPAK menyediakan lokakarya bagi operator dan mengadvokasi pemerintah kabupaten mengalokasikan dana untuk SID pada anggaran mendatang.

• Di Jawa Timur, KOMPAK mendukung pemerintah kabupaten membangun sistem data terintegrasi(SAID) terkait program penanggulangan kemiskinan yang dikelola langsung Bappeda.

• Di NTB, KOMPAK mendukung replikasi OpenSID ke semua kabupaten KOMPAK dan meningkatkansistem untuk interkoneksi dengan pencatatan sipil (SIAK) dan pangkalan data terpadu tentangkemiskinan (BDT).

MEMPERKUAT MEKANISME KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN AKUNTABILITAS SOSIAL

Di Indonesia, konsultasi publik di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa merupakan bagian wajib dari proses perencanaan melalui Musrenbang, sebuah forum tahunan para pemangku kepentingan yang bertujuan mencapai kesepakatan tentang prioritas program pemerintah daerah. Sekitar setengah dari desa KOMPAK (54%) melaporkan keterlibatan perempuan dan kelompok disabilitas dalam Musrenbang.

Namun, kelompok rentan - termasuk kaum miskin, perempuan dan orang dengan disabilitas tidak berkontribusi aktif di banyak forum ini. Untuk memperkuat akuntabilitas sosial, KOMPAK:

• Mengembangkan kepercayaan diri, keterampilan dan pengetahuan perempuan melalui AkademiParadigta untuk mengambil peran kepemimpinan yang lebih aktif di masyarakat;

• Mendukung desa mengorganisasi kelompok rentan - terutama perempuan - sehingga merekasecara kolektif dapat berdiskusi dan mengadvokasi kebutuhannya ke pemerintah setempat;

• Menggunakan fasilitator PTPD untuk mendorong partisipasi masyarakat di desa. Pendekatanperencanaan dan pemantauan partisipatif telah diintegrasikan ke dalam modul PTPD tentangtata kelola desa, sehingga fasilitator PTPD dapat mendorong praktek baik ini dalam Musrenbang,Musrena (musyawarah khusus perempuan) serta forum masyarakat lainnya; dan

• Memberikan fasilitasi dan pelatihan untuk anggota masyarakat – terutama kelompok rentan– tentang penganggaran dan perencanaan desa sehingga mereka lebih memahami prosesdan memiliki keterampilan serta pengetahuan untuk lebih efektif berkontribusi dalam diskusiperencanaan dan penganggaran.

Page 37: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

31

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

CARA KERJA PENDEKATAN AKUNTABILITAS SOSIAL

KETIKA ISU MUNCUL WARGA LEBIH PAHAM DAN TERLIBAT

BERKONTRIBUSI PADA BELANJA & LAYANAN

PEMERINTAH YG LEBIH BAIK

Guru tidak hadir di sekolah

Identifikasi masalah Sumber daya tersalurkan lebih baik

Anak-anak tidak divaksinasi

Berbagi Temuan Meningkatkan pemantauan dan pengawasan layanan

Uang tidak sampai ke masyarakat

Mengambil tindakan kolektif untuk advokasi atau menemukan solusi

Masyarakat lebih bahagia dan puas

MEMPERKUAT KETERLIBATAN PEREMPUAN DALAM TATA KELOLA DESA

Perempuan kerap menghadapi hambatan besar yang membatasi akses dan partisipasi dalam forum pengambilan keputusan oleh pemerintah desa dan kelompok masyarakat lainnya. Hambatan ini antara lain kurang percaya diri, pengetahuan dan keterampilan untuk berkontribusi, kesempatan atau kemauan terlibat, dan berbagai faktor budaya terkait peran laki-laki dan perempuan.

Survei desa KOMPAK menemukan 57% dari desa tersebut memiliki satu orang perempuan sebagai aparat senior pemerintah desa, tapi ada disparitas lebar antar provinsi. Di Aceh, cakupan partisipasi perempuan dalam pemerintahan desa adalah 17%. Hal ini didukung oleh laporan lapangan yang mencatat: “Sebagian desa masih memegang tradisi kuat bahwa urusan publik adalah wilayah laki-laki, sehingga keterlibatan perempuan tidak penting atau wajib. Aceh Barat adalah salah satu daerah yang memegang tradisi semacam itu.”

91%

79%

67%

59%

53%

33%

Rata-rata (semua desa) = 57%17%

NTB

Jawa Tengah

Jawa Timur

Sulawesi Selatan

Papua Barat

Papua

Aceh

Persentase desa dengan setidaknya satu perempuan di posisi kepala desa, sekretaris atau bendahara

Page 38: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

32

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

KOMPAK dan PEKKA selaku mitra mengatasi hambatan ini dengan memberi kesempatan kepada perempuan untuk belajar tentang tata kelola pemerintahan desa dan mendukung mereka mengambil peran aktif untuk bekerja dengan pemerintah desa serta masyarakat seraya membentuk dan melibatkan kelompok perempuan dalam pengambilan keputusan di desa.

AKADEMI PARADIGTA: PEMBERDAYAAN PEREMPUAN UNTUK MEMIMPIN DAN BERKONTRIBUSI DALAM PEMBANGUNAN DESA

Akademi Paradigta menyelenggarakan program belajar satu tahun untuk mempersiapkan perempuan desa terlibat aktif dengan pemerintah desa dan masyarakat. Perempuan – biasanya perempuan kepala rumah tangga atau anggota kelompok perempuan – belajar pengetahuan, keterampilan, kepercayaan diri, dan mekanisme untuk menjadi anggota masyarakat yang aktif dalam pemerintahan desa.

Akademi ini mengadopsi sistem pendampingan oleh instruktur perempuan - sebagian besar juga dari desa – untuk melatih peserta menjadi fasilitator dan mendampingi proses pembelajaran. Proses pendampingan ini mendorong pendidikan berkelanjutan yang memperkuat kapasitas peserta sebagai organisator masyarakat dan pemimpin lokal. Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) mengembangkan inisiatif ini untuk memperkuat kepemimpinan perempuan di tingkat akar rumput.

Akademi Paradigta Pada 2019, Akademi Paradigta meluluskan 400 perempuan, semuanya dibiayai dana desa. Hal ini dicapai berkat upaya alumni Paradigta sebelumnya - yang didukung KOMPAK - mendorong pemerintah desa menanggung biaya pendidikan perempuan lain untuk mengikuti program ini.

Dukungan KOMPAK untuk Akademi Paradigta kini fokus untuk membuka program baru di 11 kabupaten wilayah kerja KOMPAK, termasuk membantu kelompok perempuan memilih calon peserta dan mendapatkan dukungan pemerintah desa. Pemerintah desa menanggung sebagian besar biaya Akademi Paradigta sejak Juli 2018, hal ini menunjukan potensi keberlanjutan model ini. Namun, KOMPAK masih mendanai peserta Akademi Paradigta angkatan September 2019.

Dari 2.478 alumni, 398 diantaranya telah mengambil peran kepemimpinan sebagai aparat desa, pengurus atau anggota BPD, serta pengurus dan anggota Bumdes. Tahun 2019, alumni Paradigta juga mendorong penyusunan 11 peraturan daerah (peraturan desa, peraturan bupati, surat keputusan, dan nota kesepahaman) yang berfokus pada pembangunan pro-masyarakat miskin dan inklusif gender. Ini termasuk aturan alokasi Dana Desa untuk mensponsori perempuan mengikuti Akademi Paradigta dan keterlibatan perempuan dalam Musrenbangdes.

KOMPAK dan PEKKA bekerja bersama Kemendesa PDTT mengembangkan strategi perluasan dan keberlanjutan. Pada April 2019, pejabat dari Kemendesa mengunjungi Akademi Paradigta di Kalimantan Barat untuk melihat hasil model ini, dan mendukung pembuatan film dokumenter yang didanai pemerintah tentang akademi ini.

KOMPAK sedang mengembangkan pedoman fasilitasi teknis pemberdayaan perempuan dan akuntabilitas sosial di tingkat desa. Pedoman ini menarik pembelajaran dari program KOMPAK dan akan menjadi model untuk direplikasi Kemendesa PDTT. Kemendesa PDTT telah menyatakan komitmennya mereplikasi program Akademi Paradigta pada 2020.

Page 39: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

33

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

Kelompok perempuan PEKKA juga telah mendirikan kelompok perempuan di desa-desa yang memberi landasan tindakan dan advokasi kolektif. PEKKA bertujuan membangun kelompok perempuan – yang dikenal sebagai Serikat PEKKA – di semua wilayah kerja KOMPAK.

Tahun 2019, PEKKA membentuk 24 kelompok perempuan dengan 467 anggota di 9 desa di 6 kabupaten. Kelompok ini membantu memperkuat suara kolektif perempuan dalam mengangkat isu-isu dan mendorong akuntabilitas pemerintah daerah.

“Saya percaya kehidupan perempuan akan lebih baik jika kita tidak hanya terlibat, tetapi memimpin dan mempengaruhi proses pengambilan keputusan, terutama isu-isu yang berdampak pada kesejahteraan kita”

Tika, mentor Akademi Paradigta dan alumni kelas 2016

Page 40: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

34 KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Dampak Pembangunan

MEMPERKUAT PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DESA

KOMPAK menyediakan dukungan untuk meningkatkan perencanaan dan penganggaran desa melalui: 1) penguatan kapasitas dan sumber daya kecamatan untuk memberikan pelatihan dan dukungan tekniske pemerintah desa; 2) mendorong penggunaan Siskeudes, Sistem Keuangan Desa; dan 3) meningkatkanpemahaman anggota masyarakat – terutama perempuan dan penyandang disabilitas – tentangpendekatan dan mekanisme perencanaan dan penganggaran desa agar mereka dapat memengaruhialokasi sumber daya dan mendorong akuntabilitas pemerintah desa.

Pemerintah desa dan anggota BPD

KOMPAK memberikan pelatihan ke Pembina Teknis Pemerintahan Desa (PTPD) dari pemerintah kecamatan, yang kemudian memberikan pelatihan atau bantuan teknis sesuai permintaan pemerintah desa.

Survei desa KOMPAK menemukan hampir setengah (48%) dari desa-desa di wilayah KOMPAK melaporkan setidaknya satu aparat desa atau anggota BPD menerima pelatihan satu hari atau lebih dalam enam bulan terakhir tentang perencanaan dan penganggaran.

Fasilitator PTPD menjadi mekanisme utama melatih pemerintah desa dan anggota BPD, dan 63% (27/43) dari kecamatan melaporkan fasilitator PTPD kadang-kadang atau secara rutin melakukan kunjungan penjangkauan tentang penganggaran dan perencanaan ke desa-desa.

Persentase desa dengan setidaknya satu orang dilatih tentang perencanaan dan penganggaran dalam enam bulan terakhir

52%

48%

Tidak dilatih

Setidaknya satu orang terlatih

Persentase kecamatan (melalui fasilitator PTPD) melakukan kunjungan tentang perencanaan dan penganggaran penjangkauan ke desa-desa

Secara rutin 28%

Kadang-kadang 35%

Jarang 14%

Tidak pernah 23%

Page 41: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

35

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

Sistem Keuangan Desa (Siskeudes)

Cakupan Siskeudes, sistem pengelolaan keuangan desa, menjangkau hampir seluruh lokasi KOMPAK, kecuali Papua dan Papua Barat.

Di Papua dan Papua Barat, masih ada kesenjangan besar dimana sekitar 43% (69/160) desa di wilayah kerja KOMPAK tidak menggunakan Siskeudes. Perlu upaya lebih lanjut mengatasi kesenjangan ini.

Anggota masyarakat dan kelompok perempuan

Lewat kemitraan dengan Seknas FITRA, KOMPAK menguji coba model untuk mendorong transparansi anggaran desa di lima provinsi. Model ini menggabungkan pelatihan anggota masyarakat tentang anggaran desa (Sekolah Anggaran) dengan pembentukan kelompok perempuan dan mekanisme masukan masyarakat (Posko Aspirasi).

Dari Januari-Juni 2019, 306 anggota masyarakat (40% perempuan) dari 18 desa memperoleh pelatihan tentang anggaran desa. Rangkaian pelatihan delapan hari meliputi regulasi desa, peningkatan kinerja BPD, konsep dasar perencanaan dan penganggaran desa dan analisis rencana pembangunan desa yang tanggap gender dan inklusif.

Tantangannya adalah meningkatkan keterlibatan perempuan dalam diskusi anggaran, terutama di daerah yang lebih konservatif seperti Aceh Barat. Pembelajaran menunjukkan pentingnya melibatkan pejabat pemerintah dalam pengembangan program. Untuk itu, Seknas FITRA menyelenggarakan acara peluncuran di tiga provinsi bersama pejabat kabupaten dan desa, media dan anggota masyarakat untuk menyampaikan pesan-pesan kunci model ini. Acara ini dihadiri sekitar 150 orang dan disebarluaskan lewat 25 media.

Persentase desa menggunakan (Sistem Keuangan Desa) Siskeudes

57%

43%

2%

98%

Iya

Tidak

Iya

Tidak

Provinsi KOMPAK lainnya

Papua & Papua Barat

Jumlah anggota masyarakat dilatih tentang perencanaan dan penganggaran desa

86

75

75

70

Aceh

Jawa Tengah

Jawa Timur

NTB

Laki-lakiPerempuan

Page 42: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

36

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Seperti apakah rata-rata anggaran desa?Rata-rata Pendapatan dan pengeluaran untuk satu desa (Rp)

Pendapatan dan

Desa:1.300.000.000

Area sasaranKOMPAK untukpeningkatanalokasi anggaran

Dana Transfer dari pemerintah pusat (DD): 663.000.000

Pemerintahan umum: 507.000.000

Pekerjaan Umum: 495.300.000

Sosial & Budaya: 75.400.000

Perumahan & Sanitasi: 67.600.000

Kesehatan 41.600.000Pendidikan: 31.200.000

Ekonomi Desa: 31.200.000Pertanian: 20.800.000

Pemuda & Olahraga: 13.000.000Pemberdayaan Masyarakat: 11.700.000

Lingkungan: 2.600.000Pengeluaran Lainnya: 1.300.000

Dana Transfer dari Pemerintah Kabupaten (ADD): 484.900.000

Pendapatan Asli Desa: 75.400.000

Bantuan Keuangan (dari Pusat/Provinsi/Kabupaten): 45.500.000

Pajak dan Retribusi Bersama dari Pemerintah Kabupaten (BH-PHRD): 27.300.000Pendapatan lainnya (termasuk Hibah/Sumbangan Pihak Ketiga): 3.900.000

Pengeluaran

Sumber: Bank Dunia (2019). Analisis Belanja Publik Desa (ViPER) 2017

Page 43: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

37

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

Manajemen Keuangan Publik

Bantuan teknis KOMPAK pada pengelolaan keuangan publik memiliki dua tujuan. Pertama, meningkatkan kemampuan pemerintah pusat mengalokasikan dana ke pemerintah daerah. Dan kedua, mendukung pemerintah daerah meningkatkan alokasi dana dan kualitas pengeluaran untuk layanan dasar. Kekuatan KOMPAK adalah bekerja di berbagai tingkat pemerintahan dan memanfaatkan pembelajaran untuk meningkatkan kebijakan dan mekanisme pendanaan nasional. Keunggulan ini terlihat lewat inisiatif KOMPAK memperkuat alokasi pendanaan berbasis kinerja bekerja sama dengan mitra pemerintah untuk membenahi indikator dan menguji pendekatan di tingkat kecamatan dan desa.

KOMPAK juga menguji coba instrumen-instrumen perencanaan dan penganggaran keuangan baru untuk menyederhanakan dan mengonsolidasikan proses serta memperkuat alat-alat analisis yang tersedia bagi para perencana dan pengambil keputusan. Untuk daerah otonomi khusus, yang memiliki kebutuhan pembangunan terbesar, KOMPAK memberikan dukungan melalui evaluasi, pelaksanaan rekomendasi yang sesuai dan dukungan teknis bersama program MAHKOTA yang didanai Pemerintah Australia untuk menguji coba program perlindungan sosial baru, Bangun Generasi dan Keluarga Papua Sejahtera (BANGGA Papua). Inisiatif ini berpotensi membantu pemerintah daerah di seluruh Indonesia mengefektifkan alokasi belanja pada bidang prioritas.

Memperkuat manajemen keuangan publik di di tingkat

kabupaten

Membenahi kebijakan dan mekanisme alokasi dana nasional

yang mendukung penyelenggaraan layanan dasar daerah

Memperkuat penggunaan Dana Otonomi Khusus

(Otsus)

Peningkatan kapasitas kabupaten untuk pengajuan Dana Alokasi Khusus (DAK)

melalui KRISNA

Evaluasi indikator DID

Bantuan teknis penggunaan Dana Otsus di Papua dan

Papua Barat

Pendekatan Insentif Kinerja Kecamatan dan Desa

Analisis APBD dan kinerja sektoral

Dukungan untuk model perlindungan sosial anak

BANGGA Papua

Bantuan teknis kabupaten untuk DID

Alat analisis kemiskinan dan perencanaan SEPAKAT

Kursus elektronik tentang manajemen keuangan publik

Aplikasi perencanaan dan penganggaran elektronik (Aceh)

Bantuan teknis penggunaan Dana Otsus di Aceh

Page 44: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

38 KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Dampak Pembangunan

MENINGKATKAN MEKANISME ALOKASI DANA PEMERINTAH PUSAT UNTUK MENDUKUNG PENYELENGGARAAN LAYANAN DASAR DI DAERAH

KOMPAK memberikan berbagai bantuan teknis ke beberapa kementerian untuk membenahi mekanisme alokasi anggaran dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Tujuannya untuk lebih mengefektifkan alokasi anggaran di provinsi, kabupaten dan desa dengan menghubungkan kinerja dan kebutuhan.

Untuk mencapai hal ini, KOMPAK mengembangkan sistem untuk menghubungkan pendanaan pemerintah pusat dan daerah agar lebih baik, terutama dalam hal alokasi berbasis kinerja terkait DID (yang diterima kabupaten). KOMPAK juga mengembangkan alat analisis dan penetapan target program pengurangan kemiskinan baru. Aplikasi SEPAKAT – alat kajian dan perencanaan program pengentasan kemiskinan - dan analisis APBD dapat memberi informasi lebih baik yang menjadi dasar perencanaan dan penganggaran bagi pemerintah kabupaten dan provinsi.

Dana Insentif Daerah (DID)

Di tingkat nasional, KOMPAK mendukung evaluasi indikator dan kebijakan DID agar lebih menggambarkan kinerja kabupaten dalam meningkatkan layanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan. Dana DID dialokasikan sebagai insentif bagi pemerintah provinsi dan kabupaten yang berkinerja baik, pada indikator terkait manajemen fiskal dan keuangan daerah, layanan publik dan pemerintahan umum, serta kesejahteraan sosial dan masyarakat.

Berdasarkan alokasi DID tahun 2019 (lihat tabel di bawah), sebanyak 86% (18/21) dari kabupaten dan provinsi di luar Papua dan Papua Barat yang didukung KOMPAK menerima pendanaan ini, dibanding rata-rata nasional yang hanya 57% (336/594).

Pendanaan melalui DID juga sangat bervariasi setiap tahun. Antara 2018 dan 2019, enam kabupaten meningkatkan alokasi mereka sementara sembilan kabupaten menerima pengurangan dana dengan perubahan persentase sebesar +418% hingga -100%. Dukungan KOMPAK lewat peninjauan indikator bertujuan membuat pendanaan lebih konsisten dan lebih mencerminkan kemajuan pembangunan dan tata kelola yang baik.

Page 45: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

39

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

Catatan: Analisis hanya mencakup kabupaten yang telah menerima bantuan teknis KOMPAK untuk meningkatkan kinerja agar dapat mengakses alokasi DID. Analisis ini tidak termasuk kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat.

18 dari 21 kabupaten dan provinsi yang didukung KOMPAK menerima DID 2019

Alokasi DID kabupaten

Alokasi DID provinsi

Provinsi Kabupaten

Kab. Lombok Utara

Kab. Sumbawa

Kab. Bima

Kab. Lombok Timur

Kab. Trenggalek

Kab. Pacitan

Kab. Bondowoso

Kab. Lumajang

Kab. Pemalang

Kab. Pekalongan

Kab. Brebes

Kab. Bireuen

Kab. Aceh Barat

Kab. Bener Meriah

Kab. Pangkajene & Kep.

Kab. Bantaeng

NTB

JAWA TIMUR

JAWA TENGAH

ACEH

SULAWESI SELATAN

JAWA TENGAH

SULAWESI SELATAN

NTB

ACEH

JAWA TIMUR

Rp 22,7 juta 159%

Rp 12,1 juta -66%

Rp 11,2 juta -69%

Rp 46,6 juta 418%

Rp 35,2 juta 340%

Rp 44,4 juta 160%

Rp 35,8 juta -3%

Rp 29,8 juta -17%

Rp 23,4 juta -16%

Rp 12,2 juta -52%

Rp 9,5 juta -74%

Rp 22,0 juta 175%

Rp 18,7 juta

0 juta 20 juta 40 juta 60 juta 200% 0%

0 juta 20 juta 40 juta 60 juta 80 juta 0% 50% 100%

200% 400% 600%

108%

Rp 35,8 juta -63%

-100%

Rp 0,0 juta

Rp 0,0 juta

0%

Alokasi DID untuk 2019 Persentase perubahan (2018-2019)

Alokasi DID 2019 Perubahan persentase (2018-2019)

Rp 62,4 juta 86%

81%

33%

0%

-5%Rp 73,8 juta

Rp 28,9 juta

Rp 36,3 juta

Rp 0,0 juta

Provinsi

Page 46: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

40

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Pendekatan Insentif Kinerja Kecamatan dan Desa

KOMPAK telah memberikan bantuan ke Kementerian Keuangan - dan bermitra dengan Bappenas, Kemendagri, dan Kemendesa PDTT - untuk mengembangkan pendekatan insentif kinerja kecamatan dan desa untuk penyaluran dana dari pemerintah pusat.

Komponen pertama inisiatif ini adalah menghubungkan DID di tingkat kabupaten dengan indikator kecamatan dan desa. Inisiatif ini bertujuan menghubungkan kinerja ketiga tingkatan pemerintah daerah sehingga mereka dapat saling memperkuat prioritas pembangunan. KOMPAK telah mengembangkan kerangka dasar Sistem Kinerja Insentif Daerah dan akan menguji coba pendekatan ini selama tiga tahun, yang akan mencakup penyusunan dan pengesahan regulasi nasional dan daerah terkait.

Komponen kedua adalah uji coba insentif kinerja desa yang dilaksanakan KOMPAK di lima kabupaten. Sejak awal 2018, KOMPAK telah menguji coba pendekatan ini di 191 desa di Bima, dengan menciptakan dana insentif desa – yang disebut DINDA – sebagai bagian dari Alokasi Dana Desa (ADD) kabupaten. Desa dinilai kinerjanya berdasarkan 25 indikator – ditetapkan bersama pemerintah daerah – yang mencakup pengelolaan keuangan desa (seperti anggaran disampaikan tepat waktu, dalam format yang tepat), pelayanan dasar (seperti tingkat kekurangan gizi, cakupan akta kelahiran), dan ekonomi desa (seperti pendapatan BUMDes). Di Bantaeng, Lombok Timur, Sumbawa dan Aceh Barat uji coba dengan indikator berbeda direncanakan pada awal 2020. Persiapan dan persetujuan peraturan sedang berjalan di keempat kabupaten.

Analisis APBD dan kinerja sektoral

Pada Juni 2019, KOMPAK menerbitkan hasil studi yang mengkaji kinerja anggaran kabupaten dan sektoral di Bener Meriah, Pemalang, Pacitan dan Pangkep.

Studi ini menemukan pemerintah kabupaten hanya menghasilkan sekitar 12% dari pendapatannya sendiri, yang berarti mereka sangat tergantung pada transfer pemerintah pusat. Karenanya, studi ini merekomendasikan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan mengoptimalkan sumber pendanaan alternatif - seperti DID dan Dana Otsus - untuk meningkatkan pendapatan daerah. Namun, studi ini juga mencatat peningkatan anggaran tidak serta merta menghasilkan peningkatan kinerja sektoral. Menggunakan contoh Bener Meriah, mereka menemukan meski pengeluaran untuk pencatatan sipil naik dua kali lipat selama lima tahun terakhir, cakupan dokumen identitas hukum menurun.

Untuk mengatasi hal ini dengan lebih baik, kabupaten perlu meningkatkan hubungan perencanaan dan pelaksanaan. Pemerintah kabupaten telah meningkatkan pendapatan lebih dari yang direncanakan, dan pengeluaran anggaran terlalu rendah, berarti dana yang tersedia tidak diinvestasikan pada layanan yang membutuhkannya. Ada juga hubungan tidak konsisten antara program dan kegiatan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta output dan capaian yang dilaporkan. Laporan tersebut merekomendasikan perlunya perbaikan dalam mengembangkan sinergi antara pendekatan perencanaan, penganggaran, serta monitoring dan evaluasi.

Page 47: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

41

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

Instrumen analisis dan perencanaan kemiskinan SEPAKAT

Sejak Mei 2019, KOMPAK dan Bappenas telah melakukan analisis kemiskinan dengan menggunakan data dari software analisis SEPAKAT untuk 15 kabupaten dengan prevalensi kemiskinan tinggi di Jawa Timur. Berdasarkan hasil analisis, Bappenas menerbitkan ringkasan kebijakan ‘Kondisi Kemiskinan di Jawa Timur’ yang mengidentifikasi bidang dan penyebab kemiskinan, kesenjangan dalam layanan dan sumber daya pemerintah untuk mengatasinya, dan memberikan rekomendasi tentang cara menjangkau sasaran program pengentasan kemiskinan dengan lebih baik.

Hingga Juni 2019, SEPAKAT digunakan di 10 kabupaten yang didukung KOMPAK. Secara nasional, sistem ini tersedia di sembilan provinsi dan 208 kabupaten.

Jumlah kabupaten yang telah memasang alat analisis kemiskinan SEPAKAT dan tersedia untuk digunakan (n=25)

11

4

10Ya

Tidak

Tidak diketahui

APA ITU SEPAKAT?

SEPAKAT adalah sistem analisis terpadu yang dikembangkan Bappenas. Sistem ini mengintegrasikan perangkat data dari Susenas (survei sosial ekonomi nasional), Sakernas (survei tenaga kerja/lapangan kerja), Sensus (sensus nasional), Podes (sensus potensi desa), dan Basis Data Terpadu (BDT) untuk Program Perlindungan Sosial. SEPAKAT memiliki beberapa modul untuk membantu pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten) melakukan analisis kemiskinan, pemetaan kemiskinan, analisis anggaran, serta merancang dan memprioritaskan intervensi.

Prioritas utama KOMPAK adalah SEPAKAT digunakan sebagai alat membantu perencanaan jangka menengah daerah di seluruh Indonesia dan mengintegrasikan SEPAKAT dengan informasi dan sistem perencanaan dan penganggaran eletronik lainnya, seperti menggunakan SEPAKAT sebagai instrumen yang diperlukan untuk mengembangkan strategi pengentasan kemiskinan provinsi dan kabupaten atau membantu mempersiapkan proposal DAK Fisik dari pemerintah kabupaten sebelum disampaikan melalui KRISNA.

Page 48: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

42

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

MEMPERKUAT MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK DI TINGKAT KABUPATEN

KOMPAK memberi bantuan teknis ke pemerintah kabupaten untuk meningkatkan pendapatan dan mengalokasikan dana secara lebih strategis guna meningkatkan layanan pencatatan sipil, kesehatan dan pendidikan. Bagian penting dukungan ini adalah dengan meningkatkan kualitas proposal untuk mengakses Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan menguji coba penerapan perencanaan dan penganggaran elektronik untuk mengkonsolidasikan perencanaan dan penganggaran di seluruh instansi pemerintah provinsi dan kabupaten.

Peningkatan kapasitas kabupaten untuk pengajuan Dana Alokasi Khusus (DAK) melalui KRISNA

Sampai Juni 2019, KOMPAK memfasilitasi lokakarya dan pelatihan tentang manajemen keuangan publik di Jawa Timur, Jawa Tengah, NTB, Aceh dan Sulawesi Selatan (tidak ada dukungan diberikan di Papua dan Papua Barat). Lokakarya, yang sebagian besar didanai bersama pemerintah dan KOMPAK, diadakan untuk 51 kabupaten (termasuk di 21 lokasi KOMPAK) untuk meningkatkan kualitas proposal DAK Fisik yang disampaikan melalui KRISNA, sistem yang membantu mengintegrasikan kerja perencanaan dan penganggaran dengan pemerintah pusat.

KOMPAK akan menilai kualitas proposal berdasarkan alokasi DAK Fisik 2020, yang direncanakan pada akhir 2019. Kualitas akan diukur lewat rasio proposal disetujui dibandingkan jumlah yang diajukan, total dana yang dialokasikan untuk tiap kabupaten, apakah ada peningkatan dari alokasi sebelumnya, dan penyelarasan usulan dengan tujuan standar pelayanan minimum.

Penerapan perencanaan dan penganggaran elektronik (Aceh)

Di Aceh, KOMPAK mendukung pengembangan dan peluncuran sistem perencanaan dan penganggaran elektronik. Dukungan ini diwujudkan dalam bentuk enam lokakarya dan kegiatan advokasi dengan lebih dari 400 peserta. Peningkatan sistem ini mengintegrasikan perencanaan dan penganggaran untuk semua kantor pemerintah di Provinsi Aceh dan uji coba di Kabupaten Bener Meriah.

Sistem baru ini meningkatkan kualitas proses perencanaan lewat menghubungkan output dan kegiatan dari rencana induk provinsi dengan proses perencanaan dan penganggaran pemerintah lainnya di tingkat provinsi dan kabupaten. Pada 2020, sistem ini akan diperluas ke 22 kabupaten lain di Provinsi Aceh. Pendekatan ini juga berpotensi diterapkan di provinsi dan kabupaten lain di Indonesia.

Page 49: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

43

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

MEMPERKUAT PEMANFAATAN DANA OTONOMI KHUSUS

KOMPAK memberikan bantuan teknis ke daerah otonomi khusus di Aceh, Papua dan Papua Barat untuk memperkuat penggunaan Dana Otsus. Dana ini memberi kontribusi pada sekitar 60% anggaran provinsi dan disediakan pemerintah pusat untuk membantu mengatasi kesenjangan dalam kesehatan, pendidikan dan bidang pembangunan lainnya. Pada 2018, KOMPAK melakukan kajian tentang pemanfaatan Dana Otsus di Aceh dan Tanah Papua. Pada 2019, KOMPAK telah melaksanakan rekomendasi dari tinjauan ini lewat kemitraan dengan pemerintah provinsi terkait, Kemendagri, Kementerian Keuangan dan Bappenas. Upaya ini merupakan bagian dari diskusi yang sedang berjalan tentang masa depan kebijakan Otsus.

Pelaksanaan rekomendasi dari evaluasi Dana Otsus 2018 di Aceh

Berdasarkan rekomendasi dari laporan ini, KOMPAK memberikan bantuan teknis mendukung Pemerintah Aceh merevisi Rencana Induk Otonomi Aceh untuk periode sepuluh tahun (2018-2027). Laporan tersebut merekomendasikan perlunya mengintegrasikan perencanaan elektronik yang ada di Bappeda Provinsi dan penganggaran elektronik oleh Dinas Pengelolaan Keuangan Provinsi (DPKA). Ini termasuk meningkatkan perencanaan dan penganggaran dengan modul perangkat lunak tambahan, dan menciptakan hubungan lebih baik diantara dinas-dinas di provinsi dan kabupaten. Penerapan sistem perencanaan dan penganggaran elektronik di Aceh merupakan hasil dari proses ini.

PROVINSI ACEH: DANA OTONOMI KHUSUS DAN KEMAJUAN PEMBANGUNAN

Antara tahun 2008 dan 2017, Provinsi Aceh menerima sekitar Rp57 triliun per tahun lewat Dana Otsus dari pemerintah pusat, sekitar 60% dari APBD. Dana tersebut ditransfer selama periode 20 tahun dan dijadwalkan berakhir pada 2027.

Kemajuan pembangunan ekonomi dan masyarakat di Aceh berjalan relatif lambat selama periode ini, meski Pemerintah Provinsi Aceh mengelola dana (per kapita) jauh lebih besar dari rata-rata nasional. Dana Otsus belum menghasilkan perbaikan signifikan dalam kesejahteraan penduduk. Pertumbuhan ekonomi Aceh antara 2012 dan 2017 rata-rata hanya 2,7 persen per tahun, yang merupakan tingkat terendah kedua di Sumatera, dan tingkat kemiskinan di Aceh (16%) tetap jauh di atas rata-rata nasional (9,8%).

Page 50: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

44

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Tinjauan cepat Dana Otsus di Papua dan Papua Barat

Kajian telah selesai dilaksanakan, namun laporan akhir sedang menunggu persetujuan dari Kementerian Keuangan. Kajian tersebut menyimpulkan untuk mengatasi tantangan geografis utama di kedua provinsi, pemerintah harus fokus pada cara-cara meningkatkan layanan dasar melalui kegiatan penjangkauan dan memenuhi standar pelayanan minimal, terutama untuk kesehatan dan pendidikan.

Tinjauan ini mencatat pemerintah provinsi juga perlu mengurangi ketergantungan tinggi sektor pelayanan dasar pada Dana Otsus. Alokasi dana untuk pengadaan layanan dasar perlu diprioritaskan dari sumber lain selain dari Dana Otsus. Sumber ini bisa mencakup dana tambahan infrastruktur, dana APBD kabupaten/kota dan provinsi, dana APBN dari kementerian dan lembaga, dana alokasi khusus (DAK) dan Dana Desa.

Dengan peningkatan jenis dan jumlah sumber dana, pemerintah kabupaten dan kota perlu bekerja sama dengan pemerintah provinsi terkait untuk menyelaraskan pendekatan regional.

Percontohan Hibah Anak Universal BANGGA Papua

Pada Juni 2019, ada 20.356 anak (45% perempuan) yang terdaftar di bawah program BANGGA Papua dan 16.027 orang tua/wali menerima hibah tunai (98,5% diantaranya adalah para ibu). Orang tua/wali menerima transfer tunai tanpa syarat sekitar Rp3 juta per tahun untuk setiap anak di bawah empat tahun (rumah tangga menerima dana lebih sedikit untuk anak berikutnya).

Percontohan ini dan biaya operasionalnya didanai sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi Papua sementara KOMPAK dan MAHKOTA, program yang didanai Pemerintah Australia, memberikan bantuan teknis tentang penyusunan peraturan daerah, pendaftaran dan pembukaan rekening bank bagi semua keluarga yang memenuhi syarat, dan pendidikan peningkatan status gizi anak.

Pada Juni 2019, program ini telah memanfaatkan lebih dari Rp50 miliar Dana Otsus. Program ini sedang diuji coba di Asmat, Lanny Jaya dan Paniai, yang memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia, dan dijadwalkan akan diperluas ke dua kabupaten lainnya pada 2020.

PROVINSI PAPUA DAN PAPUA BARAT: DANA OTONOMI KHUSUS DAN KEMAJUAN PEMBANGUNAN

Antara 2002-2017, Provinsi Papua menerima sekitar Rp66 triliun Dana Otsus, sedangkan Papua Barat menerima sekitar Rp22 triliun selama periode sembilan tahun (2009-2017).

Dengan Dana Otsus, Papua dan Papua Barat telah menunjukkan peningkatan signifikan. Secara umum, Dana Otsus telah memainkan peran dalam mempercepat penurunan kemiskinan di Papua, dari 42% pada tahun 2002 menjadi 28% pada 2018. Sementara di Papua Barat, angka kemiskinan menurun dari 36% menjadi 23% pada 2018. Meski Dana Otsus telah berkontribusi mengurangi kemiskinan, namun kedua provinsi masih memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia (Susenas, 2018).

Page 51: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

45

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

Penguatan Administrasi Kependudukan dan Statistik Hayati (PASH)

Pencatatan sipil adalah upaya vital untuk merekam peristiwa penting dalam kehidupan manusia - seperti kelahiran, perkawinan, perceraian dan kematian. Upaya ini memberi seseorang dokumentasi resmi yang diperlukan untuk memperoleh identitas hukum, dan dalam banyak kasus diperlukan untuk mengakses layanan penting, seperti kesehatan, pendidikan dan perlindungan sosial.

Statistik hayati yang dihasilkan dari layanan pencatatan sipil yang efektif memungkinkan perkiraan populasi serta statistik demografi dan kesehatan yang tepat waktu dan akurat. Data ini berkontribusi pada perencanaan yang lebih efektif, alokasi sumber daya yang efisien serta pemantauan dan evaluasi yang akurat.

KOMPAK memberi dukungan besar ke pemerintah nasional dan daerah untuk memperkuat layanan PASH. Di beberapa lokasi, ada kemajuan signifikan – misalnya peningkatan cakupan akta kelahiran lebih dari 10% selama tiga tahun terakhir di tujuh kabupaten. Namun, ada kesenjangan besar dalam pencatatan sipil – 14 dari 25 kabupaten KOMPAK memiliki cakupan akta kelahiran untuk anak-anak di bawah 85% dan diperkirakan 595.000 anak-anak di lokasi KOMPAK tidak memiliki akta kelahiran, berdasarkan data Susenas 2018.

Pembelajaran dari model paling sukses – seperti menggunakan petugas pendaftaran desa untuk aktif mencari warga yang tak memiliki dokumen identitas hukum dan membantu mereka mendaftar – serta mengintegrasikannya dalam kebijakan nasional akan berkontribusi pada tujuan cakupan dokumen identitas hukum universal.

Memperkuat kebijakan, hukum dan peraturan PASH nasional

Memperkuat kebijakan, perencanaan dan sistem

informasi PASH kabupaten

Memperkuat inisiatif PASH kecamatan dan desa

Bantuan teknis pedoman nasional pelaksanaan layanan

PASH di bawah kewenangan desa

Bantuan teknis kebijakan dan perencanaan ke Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil) Kabupaten

Bantuan teknis ke kecamatan dan desa tentang peraturan

PASH

Studi tentang efektivitas intervensi PASH oleh pemerintah daerah

Bantuan teknis pedoman nasional pelaksanaan layanan PASH dalam

situasi pasca-bencana

Bantuan teknis ke pemerintah kecamatan dan desa untuk

terlibat, melatih, dan mendukung petugas pendaftaran desa

Page 52: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

46

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

MEMPERKUAT KEBIJAKAN, HUKUM DAN PERATURAN PASH NASIONAL

KOMPAK dan mitranya, PUSKAPA, bekerja di tingkat nasional untuk meningkatkan kerangka kebijakan serta standarisasi pedoman dan pelatihan tentang layanan pencatatan sipil yang komprehensif di seluruh Indonesia. Upaya ini dilakukan untuk mengumpulkan pembelajaran dari kabupaten dan desa yang berkinerja baik, dan mengemas pendekatan ini dengan cara yang lebih mudah untuk diterapkan di wilayah lain. Kekuatan KOMPAK adalah kemampuannya memanfaatkan pembelajaran dari lapangan – seperti respon terhadap gempa di NTB atau percontohan model petugas pendaftaran desa – danmengintegrasikannya ke dalam kebijakan nasional, sehingga memiliki jangkauan dan dampak lebihsignifikan.

Pedoman nasional pelaksanaan layanan PASH di bawah kewenangan desa

Bekerja sama dengan Bappenas, KOMPAK dan PUSKAPA mengembangkan pedoman, manual dan paket pelatihan untuk pelatih pada pelaksanaan layanan PASH di bawah kewenangan desa. Pada awal 2019, KOMPAK menguji pedoman dan menyelenggarakan pelatihan di Aceh dan Sulawesi Selatan, serta memasukkan hasil pembelajarannya ke dalam dokumen tersebut. Pedoman dan bahan terkait diharapkan selesai pada akhir 2019.

Beberapa tantangan dalam mengembangkan dan menerapkan pedoman ini termasuk pelembagaan model penjangkauan oleh petugas registrasi desa dan pengembangan model penjangkauan lebih baik berdasarkan bukti dari percontohan yang sedang dilaksanakan.

Pedoman nasional pelaksanaan layanan PASH dalam situasi pasca-bencana

Indonesia merupakan salah satu negara paling rawan bencana di dunia, namun saat ini belum memiliki pedoman efektif tentang penyediaan dokumen identitas hukum dalam situasi pasca-bencana. Akses cepat ke dokumen identitas hukum – seperti akta kelahiran – memudahkan orang-orang yang terkena dampak bencana mengakses layanan dan membangun kembali kehidupan mereka.

Setelah gempa 2018 di Lombok, KOMPAK dan PUSKAPA mendukung pemerintah daerah membangun kembali layanan pencatatan sipil. KOMPAK sedang melakukan studi tentang respon tersebut untuk mendokumentasikan pembelajaran dan mengidentifikasi praktik terbaik yang dapat dimasukkan ke dalam pedoman nasional. Rancangan pedoman diharapkan diserahkan ke Bappenas pada akhir 2019.

Studi tentang efektivitas intervensi PASH oleh pemerintah daerah

Penelitian ini bertujuan menilai perubahan terkait PASH antara tahun 2015 hingga 2019 dan menguji kontribusi intervensi yang didukung KOMPAK. Studi ini juga akan mengeksplorasi hubungan, peluang dan tantangan terkait kesehatan, pendidikan dan layanan perlindungan sosial dan kerja KOMPAK pada penguatan kecamatan dan desa.

Desain penelitian kualitatif dan kuantitatif telah selesai, dan pengumpulan data direncanakan pada akhir 2019. Laporan akan diterbitkan pada awal 2020.

Page 53: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

47

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

MEMPERKUAT KEBIJAKAN, PERENCANAAN DAN SISTEM INFORMASI PASH PROVINSI DAN KABUPATEN

KOMPAK telah mendukung 25 pemerintah kabupaten melembagakan peraturan, pedoman dan proses yang efektif, serta menyelenggarakan model layanan penjangkauan menggunakan petugas registrasi desa. KOMPAK menilai cakupan dokumen identitas hukum menggunakan data Susenas 2015-2018 untuk usia 0-17 tahun sebagai model pengambilan sampel. Ada perbedaan antara catatan kabupaten dan data Susenas, yang akan diteliti lebih lanjut sebagai bagian dari studi PASH pada akhir 2019.

Cakupan akta kelahiran berdasarkan survei Susenas

Data Susenas menunjukkan cakupan akta kelahiran untuk anak usia 0-17 tahun di 11 dari 25 kabupaten KOMPAK lebih besar dari 85%. Data ini juga menyoroti beberapa daerah yang berkinerja kurang baik di Papua, dimana tiga kabupaten memiliki cakupan kurang dari 50%. Dari segi populasi, diperkirakan ada 595.000 anak di lokasi KOMPAK tanpa akta kelahiran, dan 60% dari mereka ada di enam kabupaten.

Antara 2015 dan 2018, cakupan akta kelahiran di lokasi KOMPAK meningkat rata-rata 5,3%, dibanding rata-rata nasional sebesar 3,6%. Daerah berkinerja terbaik adalah Kabupaten Lombok Timur, dengan peningkatan cakupan 17,9%, sementara cakupan di enam kabupaten lainnya menurun.

Survei Susenas menggunakan data 2018, karena itu intervensi KOMPAK di 2018 dan 2019 tidak akan tercermin dalam perubahan cakupan. Selama periode ini, KOMPAK memberikan dukungan besar ke pemerintah daerah dalam melembagakan model petugas pendaftaran desa dan memperkuat peraturan dan prosedur PASH – dan upaya ini diharapkan akan mendorong perbaikan lebih besar di masa datang. KOMPAK belum memberikan bantuan teknis layanan PASH di Papua dan Papua Barat, tapi daerah ini – terutama Lanny Jaya, Asmat dan Monokwari Selatan – memiliki cakupan akta kelahiran sangat rendah dan akan menerima dukungan pada tahun-tahun mendatang.

Page 54: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

48

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Kemajuan telah dicapai, tetapi upaya lebih besar masih diperlukan

Cakupan dan perubahan akta kelahiran untuk anak usia 0-17 tahun (SUSENAS 2018)

0% 25% 50% 75% 100% -10 0 10 200K

cakupan akta kelahiranuntuk anak usia 0-17 tahun (%)

Est. # Dari anak usia 0-17 tahun tanpa akta kelahiran (berdasarkan

perkiraan populasi tahun 2018)

poin persentase (pts) perubahan 2015-2018

TrenggalekPacitan

PekalonganLombok UtaraBener Meriah

Pangkajene Kep.BireuenBrebes

PemalangAceh Barat

Lombok TimurBondowoso

FakfakSumbawaBantaengLumajang

SorongNabire

BimaJayapura

Boven DigoelKaimana

Manokwari SelatanAsmat

Lanny Jaya

Rata-rata Nasional = 84%

11 dari 25 kabupaten memiliki cakupan yang lebih besar

dari 85%

Rata-rata KOMPAK = 75%

Peningkatan cakupan di kabupaten lokasi

KOMPAK rata-rata 5,3%, 1,7 poin di atas

cakupan nasional

60% anak tanpa akta kelahiran

tinggal di 6 kabupaten

Total = 595k Rata-rata KOMPAK = 5,3 poin

17,9 poin

-4,5 poin

Rata-rata National = 3,6 poin

Page 55: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

49

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

MEMPERKUAT INISIATIF PASH KECAMATAN DAN DESA

KOMPAK mendukung pemerintah kecamatan dan desa meningkatkan layanan identitas hukum, khususnya melalui penyusunan peraturan PASH, pembentukan dan pelatihan petugas pendaftaran desa, dan pengembangan sistem pengumpulan informasi tentang orang dengan disabilitas.

Peraturan desa Pada Juni 2019, 87 dari 424 desa KOMPAK (21%) telah mengeluarkan peraturan desa tentang PASH. Aturan ini membantu melembagakan peran desa dalam memberikan layanan pencatatan sipil.

Membentuk dan melatih petugas pendaftaran desa

KOMPAK juga mendukung desa menetapkan petugas yang didedikasikan untuk menjalankan layanan catatan sipil. Dua provinsi – Sulawesi Selatan dan Aceh – memiliki petugas pendaftaran desa di semua lokasi KOMPAK, sementara di Papua dan Papua Barat masih sangat sedikit.

Secara keseluruhan, satu dari tiga desa di lokasi KOMPAK (144/424, 34%) memiliki setidaknya satu petugas pendaftaran desa, dimana 10% (46/424) diantaranya memiliki petugas perempuan. Dan tiga dari empat desa (313/424, 74%) memiliki petugas – baik petugas pendaftaran desa, aparat desa atau kader desa – yang ditugaskan untuk layanan pencatatan sipil.

Untuk melengkapi upaya ini, KOMPAK dan PUSKAPA mengembangkan pedoman nasional dan paket pelatihan pelatih (ToT) untuk fasilitator catatan sipil setempat (lihat bagian laporan PASH nasional). Upaya ini telah diuji KOMPAK di Aceh dan Sulawesi Selatan, dengan melatih 43 fasilitator yang kemudian telah melatih 100 petugas pendaftaran desa tambahan.

Layanan catatan sipil bagi orang dengan disabilitas

Masih terdapat kesenjangan dalam penyediaan layanan PASH bagi orang dengan disabilitas. Hanya 19% desa (82/424) mengaku membantu orang dengan disabilitas dalam enam bulan terakhir. Desa-desa terbaik memberikan layanan kepada sekitar 20-50 orang dengan diabilitas selama enam bulan terakhir. Perlu ada upaya terus menerus agar petugas pendaftaran desa dapat menjangkau orang dengan disabilitas dan kelompok rentan lainnya dengan lebih baik.

100%

100%

69%

49%

37%

6%

3%

Sulawesi Selatan

Aceh

Jawa Tengah

Jawa Timur

NTB

Papua Barat

Papua

Persentase desa dengan Petugas Pendaftaran Desa

Page 56: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

50

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

MENDEKATKAN LAYANAN PENCATATAN SIPIL KE MASYARAKAT

Dokumen identitas hukum adalah kunci mengakses layanan dasar pemerintah, seperti program pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial yang ditujukan untuk pengentasan kemiskinan.

KOMPAK – bersama Pemerintah Kabupaten Bireuen di Provinsi Aceh – telah melibatkan dan melatih Petugas Registrasi Gampong (PRG) untuk mempercepat cakupan kepemilikan dokumen identitas hukum. Petugas ini menyediakan layanan dari pintu-ke-pintu, dan bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk mengidentifikasi dan membantu kelompok rentan untuk mendapatkan akta kelahiran dan dokumen identitas hukum lainnya.

“Saya belum sempat mengurus KTP yang hilang. Saya juga sudah tua, jadi tidak sanggup lagi pergi ke Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Petugas Registrasi Gampong membantu saya mengajukan permohonan KTP baru dan melewati proses yang rumit. Hanya dalam waktu dua minggu KTP saya sudah selesai,“ jelas Kasmiati, 62 tahun, warga Blang Kuta Dua Meunasah.

Petugas Registrasi Gampong telah menjadi katalis peningkatan cakupan akta kelahiran anak 0-17 tahun di Bireuen dari 77% pada 2015 menjadi 91% pada 2018.

Page 57: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

51

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

Pendidikan

Dukungan KOMPAK untuk pendidikan berfokus membantu pemerintah daerah agar lebih baik dalam mendanai dan mengelola layanan pendidikan, khususnya melalui inisiatif mengatasi anak tidak sekolah dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Memperkuat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Inisiatif dukungan untuk menjangkau anak putus sekolah

Bantuan teknis indikator Rencana Aksi Nasional PAUD

Masukan untuk Strategi Nasional anak putus sekolah

Bantuan teknis pemerintah kabupaten untuk Gugus Kerja

dan Rencana Aksi PAUD

Dukungan inisiatif 'kembali-ke-sekolah' di

Jawa Tengah

Dukungan replikasi pendekatan 'kelas perahu' di Sulawesi Selatan

MEMPERKUAT PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI

Masukan untuk indikator Rencana Aksi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Di tingkat nasional, KOMPAK telah mendukung Bappenas melakukan studi latar belakang indikator potensial Rencana Aksi Nasional PAUD. PAUD telah diidentifikasi sebagai salah satu Program Prioritas Nasional untuk strategi pembangunan jangka menengah nasional yang baru (RPJMN 2020-2024).

Lewat kemitraan dengan Koalisi PAUD Nasional, KOMPAK mengembangkan kerangka pemantauan yang mencakup indikator pendidikan, kesehatan dan gizi, serta perlindungan, perawatan dan kesejahteraan anak. KOMPAK mendukung Bappenas menggalang kesepakatan di antara kementerian dan organisasi masyarakat sipil terhadap kerangka yang diusulkan. Langkah selanjutnya adalah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten mengembangkan alat untuk mengumpulkan dan memantau indikator-indikator tersebut.

Page 58: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

52

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Dukungan ke pemerintah kabupaten untuk inisiatif PAUD

KOMPAK membantu pemerintah kabupaten di Jawa Tengah dan NTB membangun Gugus Tugas PAUD bersama untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan PAUD di kabupaten masing-masing. Termasuk menyusun atau merevisi peraturan daerah (perbup) dan surat keputusan (SK) sebagai dasar hukum untuk membentuk gugus tugas, menyediakan bantuan teknis pengembangan Rencana Aksi PAUD multi-sektor kabupaten, dan pelatihan peningkatan kapasitas anggota gugus tugas untuk melaksanakan, dan memantau Rencana Aksi PAUD. Pendekatan PAUD yang direkomendasikan KOMPAK menggabungkan unsur pendidikan dengan layanan pencatatan sipil (terutama akta kelahiran) dan kesehatan, seperti imunisasi. KOMPAK juga melakukan advokasi penggunaan Dana Desa untuk menyediakan sarana pendidikan (termasuk buku, permainan dan bahan lainnya), merenovasi pusat PAUD, dan memberikan insentif bagi para relawan guru dari masyarakat.

Di Jawa Tengah, KOMPAK membantu pengembangan Rencana Aksi PAUD di Pemalang dan Brebes. Rencana ini diharapkan selesai akhir 2019.

Di NTB, Pemerintah Provinsi telah menyatakan minat kuat memperluas layanan PAUD, setelah melihat kemajuan awal di Kabupaten Sumbawa dimana KOMPAK mendukung penyusunan peraturan daerah dan peluncuran program PAUD.

DUKUNGAN UNTUK INISIATIF MENJANGKAU ANAK PUTUS SEKOLAH

Masukan untuk Strategi Nasional Mengatasi Anak Tidak Sekolah

KOMPAK mendokumentasikan pembelajaran dari program percontohan pemerintah daerah bagi anak tidak sekolah di Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah (lihat di bawah). Upaya ini ditujukan sebagai masukan untuk Bappenas dalam pengembangan Strategi Nasional Penanganan Anak Tidak Sekolah.

Dukungan replikasi pendekatan Kelas Perahu di Sulawesi Selatan

Di Sulawesi Selatan, KOMPAK mendukung Pemerintah Kabupaten Pangkep memperluas inisiatif Kelas Perahu. Dukungan ini diberikan melalui penyusunan pedoman pelaksanaan, Buku Panduan Replikasi Kelas Perahu, dan lokakarya untuk para pelaksana. KOMPAK bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggunakan pembelajaran dari uji coba ini untuk potensi replikasi lebih luas di seluruh Indonesia.

Inisiatif Kelas Perahu memungkinkan anak-anak melanjutkan pendidikan saat mereka ikut orang tuanya melaut. Siswa diberi lembar kerja sebagai bahan pembelajaran saat akan melaut dan mendapatkan bimbingan dari guru ketika kembali ke darat. Kelas Perahu saat ini dilaksanakan di 19 Sekolah Dasar dan tujuh SMP. Pemerintah kabupaten Pangkep memperkirakan angka putus sekolah turun menjadi 2-3% dengan adanya Kelas Perahu (KOMPAK belum dapat memverifikasi capaian dari segi pendidikan).

Inisiatif Kelas Perahu mendapat penghargaan pada kompetisi SINOVIK (Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai salah satu dari 20 inovasi pelayanan publik di Indonesia. Pemerintah kabupaten telah menyatakan rencana memperluas pendekatan ini di empat kecamatan.

Page 59: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

53

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

Dukungan inisiatif kembali-ke-sekolah di Jawa Tengah

Di Jawa Tengah, KOMPAK memberikan bantuan teknis pada inisiatif Gerakan Kudu Sekolah di Kabupaten Pekalongan dan Gerakan Kembali Bersekolah di Brebes. KOMPAK mendukung pemerintah kabupaten melakukan pengumpulan data – menggunakan survei rumah tangga – untuk mengidentifikasi anak tidak sekolah guna ditindaklanjuti. Upaya ini disertai advokasi KOMPAK terhadap penyusunan Perbup di Pekalongan tentang wajib belajar 12 tahun.

PROGRAM KESEHATAN DAN PENDIDIKAN LANDASAN

LANDASAN adalah program senilai Rp25 miliar (A$2,5 juta) per tahun yang dilaksanakan BaKTI, mitra KOMPAK, yang dirancang mengatasi kesenjangan kapasitas unit layanan (pusat kesehatan dan sekolah) dan pemerintah desa, guna meningkatkan akses dan kualitas layanan lini depan di Papua dan Papua Barat. Program ini dilaksanakan di 9 kabupaten, 20 distrik atau kecamatan, dan 171 kampung atau desa. Kabupaten Waropen tidak mendapat dukungan pada 2019 karena kurangnya dukungan politik serta kurangnya dukungan dari pemerintah daerah dan kegiatan selanjutnya akan ditentukan dalam pertemuan Komite Pengarah KOMPAK mendatang.

Fokus LANDASAN 2019 adalah memperluas dan melembagakan sistem informasi desa – terutama menyelesaikan paket peningkatan kapasitas (materi pelatihan, manual, prosedur operasi standar dan sejenisnya) – dan mendukung pemerintah daerah dan unit layanan dalam perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan standar pelayanan minimal (SPM) untuk kesehatan dan pendidikan.

Sistem informasi desa dan kecamatan

Program percontohan sistem informasi desa dan kecamatan - dikenal sebagai SAIK dan SAID di wilayah Papua - telah mendapatkan dukungan kuat pemerintah. Di Papua Barat, pemerintah provinsi telah mengalokasikan Rp127 miliar untuk menerapkan sistem ini di 1.742 kampung. KOMPAK juga mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten di Papua mendanai inisiatif ini.

Menurut BaKTI, SAIK dilaksanakan di 205 kampung di Provinsi Papua dan Papua Barat. SAIK dan SAID memiliki petugas khusus/kader yang mengelola sistem informasi tersebut. Operator dilatih oleh Yayasan BaKTI dan mereka bekerja dengan pemerintah kampung untuk mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan. Saat ini, ada 425 kader SAIK (112 perempuan) di Papua dan Papua Barat.

Integrasi SPM ke dalam perencanaan pemerintah daerah dan unit layanan

Berkat bantuan teknis KOMPAK dan BaKTI ini, lima dari sepuluh kabupaten KOMPAK di wilayah Papua telah mengintegrasikan SPM ke dalam RPJMD dan mengalokasikan dana khusus untuk pencapaian SPM (lihat bagian SPM di laporan ini). Sembilan dari 24 kecamatan yang didukung KOMPAK telah melakukan kunjungan ke pusat kesehatan dan sekolah. Survei kecamatan KOMPAK menemukan tiga dari 24 kecamatan ini telah melakukan kunjungan ke lokasi secara ‘rutin’ atau ‘kadang-kadang’.

KOMPAK dan BaKTI juga mendukung unit layanan. Dari 217 sekolah dasar, 67 telah menyusun profil berdasarkan SPM serta rencana kerja dan prosedur operasi standar (SOP) yang sesuai untuk meningkatkan kinerja di bidang ini. Sekolah ini juga telah membentuk komite untuk mengawasi kemajuan menuju SPM. Selain itu, 31 Puskesmas/pusat kesehatan didukung untuk memperkuat rencana yang sesuai dan SOP mereka untuk mencapai SPM. Upaya ini mampu memperbaiki manajemen secara keseluruhan, keselamatan pasien dan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan pemantauan.

KOMPAK juga memberikan dukungan ke Dinas Kesehatan Papua Barat menyusun Perda Provinsi untuk pengawasan sistem kesehatan (Raperdasi). Peraturan tersebut memberi pedoman pelaksanaan di tujuh pilar sistem kesehatan: pelayanan; obat-obatan dan perlengkapan medis; sumber daya manusia untuk kesehatan; sistem informasi kesehatan; partisipasi masyarakat; pembiayaan kesehatan, dan, kepemimpinan serta tata kelola. Peraturan ini diharapkan ditetapkan Oktober 2019.

Page 60: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

54

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Kesehatan

MENGEMBANGKAN DAN MENGUJI INOVASI KESEHATAN DAN MEMPERKUAT KEBIJAKAN KESEHATAN DAN GIZI DI KABUPATEN

KOMPAK mendukung cara-cara inovatif untuk menyelenggarakan layanan kesehatan lebih efisien dan efektif serta memperkuat kebijakan, peraturan dan sistem kesehatan dan gizi pemerintah kabupaten. Bidang dukungan utama adalah melakukan penelitian untuk menilai kelayakan penggunaan pesawat tanpa awak (drone) untuk distribusi pasokan medis di daerah terpencil, uji coba aplikasi selular untuk mendukung bidan dalam memberikan layanan ke ibu hamil, dan bantuan teknis ke kabupaten untuk membantu menerapkan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting.

Mengembangkan dan menguji inisiatif kesehatan inovatif

Memperkuat kebijakan kesehatan dan gizi kabupaten

Melakukan studi kelayakan drone untuk obat-obatan dan

perlengkapan medis

Aplikasi ponsel untuk bidan(PWS+)

Bantuan teknis kabupaten untuk mendukung pelaksanaan

Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting

Studi kelayakan penggunaan drone untuk distribusi obat-obatan dan perlengkapan medis

Pada awal 2019, KOMPAK menyelesaikan studi kelayakan yang mengeksplorasi potensi penggunaan drone untuk distribusi obat-obatan dan perlengkapan medis bagi masyarakat pulau dan daerah terpencil lainnya di Sulawesi Selatan.

Studi ini dilakukan lewat tinjauan pustaka dan wawancara dengan pemangku kepentingan. Studi menyimpulkan penggunaan drone bisa menjadi mekanisme efektif mengurangi kesenjangan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kepulauan dan terpencil, terutama distribusi vaksin, darah, obat dan pasokan medis lainnya yang sulit diangkut dan/atau sensitif waktu.

Tinjauan literatur menunjukkan pengiriman komoditas medis penting menggunakan drone lebih efektif dan efisien dibanding lewat angkutan darat. Analisis yang lebih mendalam tentang biaya-manfaat harus dilakukan untuk mendapatkan pemahaman tentang kelayakan menggunakan drone mendukung distribusi pasokan medis dalam jangka panjang.

Bappenas menggunakan laporan ini sebagai bahan diskusi dengan Kementerian Kesehatan dan lembaga penerbangan dan maritim terkait untuk memutuskan apakah inovasi ini akan diterapkan atau tidak.

Page 61: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

55

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

Aplikasi dan dashboard ponsel untuk mendukung layanan kesehatan bagi ibu hamil

Di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, KOMPAK telah menguji coba aplikasi ponsel (PWS +) dan dashboard untuk membantu bidan dan puskesmas mengelola layanan kesehatan bagi ibu hamil dengan lebih baik. Upaya ini akan diperluas ke provinsi lain – dengan hasil awal diharapkan pada akhir 2019.

Peraturan daerah untuk pencegahan stunting

Pada tahun 2018, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting. Strategi ini melibatkan 22 kementerian dan menggunakan anggaran sekitar Rp204,4 triliun (U$14,6 miliar) untuk intervensi gizi prioritas. Strategi ini menargetkan 160 kabupaten dan kota dengan tingkat stunting tinggi di 2019 dan akan diperluas ke 514 kabupaten dan kota pada 2021.

Untuk mendukung prioritas pemerintah ini, KOMPAK memberikan dukungan ke pemerintah kabupaten dalam mengembangkan rencana aksi pencegahan stunting. Tahun 2019, KOMPAK membantu Kabupaten Bima dan Lombok di NTB, Kabupaten Pangkep di Sulawesi Selatan dan Pemerintah Provinsi Aceh untuk mengembangkan rencana pencegahan stunting terintegrasi melalui bantuan teknis dan lokakarya. Dukungan ini disertai program KOMPAK pada pendidikan dan pengembangan anak usia dini serta peningkatan cakupan akta kelahiran untuk anak-anak, yang keduanya diidentifikasi sebagai prioritas Strategi Nasional.

Page 62: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

56

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Pengembangan Ekonomi Lokal

Meningkatkan mata pencaharian rumah tangga miskin dan hampir miskin adalah sangat penting sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Sebagai langkah awal, pemerintah memperluas jangkauan perlindungan sosial dan layanan dasar untuk mengurangi kerentanan masyarakat miskin dan melindungi mereka dari gejolak yang mungkin datang. Selain itu, pemerintah berupaya mendorong mata pencaharian berkelanjutan untuk meningkatkan pendapatan dan membantu rumah tangga miskin keluar dari kemiskinan.

Di pedesaan di Indonesia, sebagian besar masyarakat miskin dan hampir miskin bekerja di sektor pertanian atau usaha mikro dan kecil (UMK), atau keduanya. Namun, umumnya UMK gagal tumbuh dan menghasilkan pendapatan memadai. Karena itu, meningkatkan produktivitas UMK sangat penting untuk memajukan kesejahteraan masyarakat miskin – bidang inti kerja KOMPAK untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal.

Sejak 2017, KOMPAK bermitra dengan pemerintah daerah, perusahaan start-up dan produsen lokal – dalam hal ini, UMK – untuk menguji coba pendekatan yang mampu meningkatkan pemasaran danpenjualan produk atau jasa mereka. Pendekatan market linkage (keperantaraan pasar) ini membantuUMK menilai peluang pasar dan menanggapinya dengan merancang pilihan bisnis yang tepat.

KOMPAK juga bekerja sama dengan Bappenas mengintegrasikan pembelajaran dari percontohan ini untuk memperkuat komponen pembangunan ekonomi lokal pada rencana pembangunan jangka menengah nasional mendatang (RPJMN 2020-2024). Untuk mendukung penerapan kebijakan ini secara nasional, KOMPAK telah mengembangkan aplikasi selular dan laman situs untuk menghubungkan kelompok bisnis lokal dengan pembeli, serta menyusun pedoman keperantaraan pasar nasional untuk membantu pemerintah mereplikasi pendekatan ini di wilayah lainnya.

DEFINISI UMK

Usaha mikro dan kecil (UMK) adalah entitas produktif yang dimiliki individu atau unit bisnis, dengan aset kurang dari Rp500 juta dan omset tahunan kurang dari Rp2,5 miliar. Kerja KOMPAK ini sebagian besar difokuskan pada usaha mikro yang memiliki aset kurang dari Rp50 juta dan omset tahunan kurang dari Rp300 juta.

PERCONTOHAN MODEL KEPERANTARAAN PASAR UNTUK MEMPERKUAT PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN

KOMPAK merintis pendekatan keperantaraan pasar di tujuh kabupaten: Trenggalek dan Pacitan (Jawa Timur), Bantaeng (Sulawesi Selatan), Aceh Barat (Aceh), Lombok Utara (NTB), serta Pemalang dan Pekalongan (Jawa Tengah). Tahun 2019, KOMPAK membentuk 12 kelompok baru di lima kabupaten tersebut (Pacitan dan Lombok Utara didirikan pada 2017/18). Meski angka akurat untuk jumlah anggota belum tersedia, contoh kelompok usaha tersebut adalah koperasi kopi di Bantaeng dengan sekitar 2.000 anggota. Kelompok usaha tersebut, yang berbasis di desa, membantu komoditas lokal ‘terhubung’ dengan pelaku pasar (perantara dan pembeli).

Page 63: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

57

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

KOMPAK membantu memfasilitasi hubungan kelompok bisnis dan bisnis lokal – termasuk start-up – untuk mendukung anggota kelompok usaha (penerima manfaat) memproses, mengemas, memasarkan dan menjual barang. Dengan mengumpulkan sumber daya, warga desa dapat menjual dalam jumlah lebih besar ke perantara dan pembeli utama.

KOMPAK sedang mengembangkan aplikasi daring untuk produsen dan pembeli lokal, termasuk aplikasi ponsel yang akan diuji pada Oktober 2019 untuk menghubungkan kelompok ini dan memperoleh data serta menilai jangkauan, analisis biaya dan manfaat serta dampaknya secara lebih baik. Pembelajaran ini akan menjadi dasar penyusunan rencana pembangunan jangka menengah berikutnya. Selain itu, evaluasi manfaat pendapatan dan produktivitas bagi anggota kelompok usaha direncanakan untuk dilakukan pada akhir 2019. Evaluasi ini akan membantu mengukur biaya dan manfaat pendekatan keperantaraan pasar dengan lebih baik. Pada Juni 2019, sudah ada contoh studi kasus peningkatan pendapatan dan produktivitas yang signifikan, tetapi belum ada data tersedia untuk pendekatan ini secara keseluruhan.

Pelaku pasar bertanggung jawab menyediakan bantuan teknis dalam

produksi dan akses ke pasar

Peran KOMPAK adalah menghubungkan produsen dengan aktor pasar, serta membantu pemerintah daerah merancang pilihan bisnis yang layak bagi

pelaku usaha dan membangun lingkungan pendukung lainnya

PRODUK PENGOLAHAN PELAKU PASAR PRODUK AKHIR

Kopi

Sabut kelapa

Rumput laut

Eceng gondok

Biji kopi

Coco bristle, coco fiber, cocopeat

Digunakan pada produk kecantikan dan makanan

Kerajinan

Pembeli utama produk kecantikan, pembeli perantara produk makanan

Pembeli perantara

Pembeli perantara

Pembeli akhirNegeri

Kebun Kopi

Nusa Berdaya

Page 64: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

58

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Penelitian dan Evaluasi

Pada tahap kedua implementasi program KOMPAK, kebutuhan untuk mengumpulkan catatan keberhasilan sebagai bukti efektivitas model yang telah diuji dan bantuan teknis yang diberikan semakin meningkat. Hal ini memberi KOMPAK dan mitranya landasan untuk memberi masukan pada perencanaan pembangunan dan upaya keberlanjutan, advokasi untuk perluasan dan replikasi, serta membantu pengembangan dokumentasi untuk penyerahan program ke mitra pemerintah. Berikut ini adalah daftar studi dan evaluasi utama - selain bantuan teknis berkelanjutan dan dukungan analisis yang disediakan tim KOMPAK.

DAFTAR PENELITIAN DAN EVALUASI UTAMA

Studi PASH

Agustus-Desember 2019

Tujuan: (i) menilai perubahan terkait PASH antara 2015 dan 2019 dan keselarasan antara perubahan dengan hasil yang diinginkan; (ii) mengetahui kontribusi, jika ada, dari intervensi atau kegiatan yang didukung KOMPAK untuk mencapai perubahan tersebut; (iii) mencari tahu kondisi dan hubungan antara aspek kesehatan, pendidikan, serta perlindungan sosial dan PASH; dan (iv) mengeksplorasi peluang dan tantangan terkait penguatan layanan kesehatan dan pendidikan serta penguatan desa, transparansi anggaran dan akuntabilitas sosial dalam mendukung PASH.

Metode utama: Kuantitatif, dengan modul kualitatif tambahan untuk memahami proses dan peran KOMPAK/mitra

Cakupan: 5 provinsi, 10 kabupaten

Analisis Anggaran Desa

Juli-Oktober 2019

Tujuan: (i) menganalisis belanja desa di lokasi kerja KOMPAK untuk melihat apakah terjadi peningkatan alokasi anggaran untuk layanan dasar (pendidikan dan kesehatan); dan (ii) mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi dan mendorong perubahan belanja desa.

Metode utama: Kuantitatif, analisis APBDesa dan peraturan daerah terkait

Cakupan: Semua desa KOMPAK

Evaluasi Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal (LED)

September-Desember 2019

Tujuan: (i) menganalisis model bisnis pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal KOMPAK; (ii) mengkaji peluang perluasan; dan (iii) mengukur dampak potensial di luar finansial.

Metode utama: pendekatan metode campuran, SLA dan lainnya untuk menangkap indikator dampak sosial

Cakupan: Bantaeng, Trenggalek, Pemalang, Pekalongan

Page 65: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

59

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

Tinjauan Model Pembina Teknis Pemerintahan Desa (PTPD)

September-Desember 2019

Tujuan: (i) mendokumentasikan proses dan hasil PTPD; (ii) memahami fungsi PTPD dan faktor/elemen kunci yang mendukung fungsinya; dan (iii) menyediakan pembelajaran untuk membantu replikasi/perluasan.

Metode utama: Kualitatif (wawancara mendalam), analisis data proyek

Cakupan: Semua kabupaten untuk dokumentasi, kabupaten terpilih (dua atau tiga) untuk analisis mendalam.

Evaluasi Proses BANGGA PAPUA

Jan-Des 2019

Tujuan: menilai tiga bidang pelaksanaan program (i) lingkungan pendukung (kebijakan, peraturan, pengaturan tata kelola, penerimaan kelembagaan, kapasitas dan pengetahuan staf); (ii) kegiatan utama program (registrasi, pendaftaran, pembayaran, keluhan, komunikasi dan manajemen sistem informasi); dan (iii) kualitas pelaksanaan, serta konsekuensi yang diinginkan dan tidak diinginkan dari program yang dirasakan masyarakat.

Metode utama: Kualitatif, analisis data proyek, wawancara

Cakupan: Tiga kabupaten di Papua.

Layanan Kesehatan di Pulau Terpencil (Studi Pemanfaatan Drone)

Mar-Jul 2019

Tujuan: Mengidentifikasi faktor dan tantangan utama terkait pemanfaatan drone untuk distribusi vaksin, darah dan obat-obatan penting di Sulawesi Selatan.

Metode utama: Studi kelayakan, kuantitatif (analisis biaya dan manfaat)

Cakupan: Sulawesi Selatan

Analisis Pelatihan Kepemimpinan Perempuan (PEKKA) Akademi Paradigta

Juli-November 2019

Tujuan: (i) mengumpulkan dan menganalisis praktik terbaik pelaksanaan Akademi Paradigta oleh PEKKA; (ii) mengidentifikasi peluang mempercepat pelaksanaan Akademi Paradigta di lokasi KOMPAK (Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur dan NTB); (iii) memberikan masukan bagi Kementerian Desa PDTT.

Metode utama: Kuantitatif dan kualitatif melalui survei dan FGD/wawancara mendalam.

Cakupan: Brebes (Jawa Tengah) dan Lombok (NTB).

Page 66: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

60 KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Kabupaten Provinsi Persentase Desa dan Kecamatan

dengan Perempuan

dalam Peran Kepemimpinan

Persentase perwakilan

perempuan di Pemerintah

Desa dan BPD

Persentase Desa dengan

Musrenbang dan Musrena

inklusif

Peringkat Kinerja pada

Indikator GESI

Bantaeng Sulawesi Selatan

Bireuen Aceh

Trenggalek Jawa Timur

Lombok Timur NTB

Pangkep Sulawesi Selatan

Kaimana Papua Barat

Pacitan Jawa Timur

Sumbawa NTB

Sorong Papua Barat

Nabire Papua

Lumajang Jawa Timur

Jayapura Papua

Fakfak Papua Barat

Pemalang Jawa Tengah

Bima NTB

Brebes Jawa Tengah

Aceh Barat Aceh

Bondowoso Jawa Timur

Pekalongan Jawa Tengah

Lombok Utara NTB

Bener Meriah Aceh

Manokwari Selatan Papua Barat

Lanny Jaya Papua

Boven Digoel Papua

Asmat Papua

kabupaten berkinerja terbaik(Peringkat tertinggi adalah 1)

Kabupaten yang perlu meningkatkan kinerjanya(Peringkat terendah adalah 25)

Catatan: Data tersedia di halaman 63 dan berdasarkan lokasi yang disurvei KOMPAK. Di Aceh, hanya 21 desa yang disurvei di lokasi KOMPAK. Kinerja kabupatenbisa berbeda secara signifikan dari data ini karena KOMPAK hanya aktif di kecamatan tertentu di tiap kabupaten.

Dampak Pembangunan

Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial

Strategi Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (GESI) KOMPAK 2018-2022 menguraikan perubahan yang diupayakan KOMPAK bagi perempuan miskin, orang dengan disabilitas dan kelompok rentan lainnya. Strategi ini memiliki dua komponen: pengarusutamaan gender dalam semua kegiatan dan kegiatan terfokus gender.

Bantaeng (Sulawesi Selatan) dan Trenggalek (Jawa Timur) menjadi kabupaten dengan kinerja GESI terbaik berdasarkan indikator survei desa dan kecamatan. Namun, sebagian besar kabupaten perlu menaruh perhatian pada beberapa hal, seperti meningkatkan jumlah anggota BPD perempuan atau melembagakan forum perencanaan pembangunan desa yang lebih inklusif (Musrenbang dan Musyawarah Khusus). Musrenbang adalah proses dimana warga bertemu bersama membahas masalah yang dihadapi masyarakat dan membuat prioritas. Musyawarah Khusus diadakan sebelum Musrenbang yang memberi ruang bagi perempuan dan kelompok rentan lainnya untuk menyepakati prioritas dan memungkinkan mereka menyampaikannya secara kolektif dalam proses Musrenbang formal.

KINERJA PADA INDIKATOR GENDER DAN INKLUSI SOSIAL PILIHAN DI KABUPATEN KOMPAK

Page 67: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

61

Dampak Pembangunan

Januari-Juni 2019

KOMPAK bekerja untuk mencapai tujuan GESI dengan mengembangkan dan mendukung kepemimpinan perempuan, mengembangkan kelompok perempuan dan ‘koalisi perubahan’, memperkuat tindakan afirmatif bagi perempuan dan orang dengan disabilitas di forum perencanaan desa, pengembangan anggaran desa tanggap gender dan disabilitas, serta membangun layanan catatan sipil yang menjangkau kelompok rentan.

Membangun kepemimpinan perempuan lokal

Survei desa dan kecamatan yang dilakukan KOMPAK menunjukkan keterwakilan perempuan yang cukup baik dalam peran kepemimpinan di sebagian besar kabupaten, dimana 62% desa melaporkan mereka memiliki seorang perempuan di posisi kepala, bendahara atau sekretaris desa. Beberapa daerah - seperti NTB - memiliki persentase sangat tinggi karena peraturan mewajibkan keterwakilan perempuan sementara daerah lain - seperti Aceh - hanya memiliki sedikit desa dengan aparat perempuan.

Pemerintah desa dan BPD sangat didominasi laki-laki, dengan keterwakilan perempuan rata-rata hanya 14%. Hanya satu kabupaten - Pangkep - memiliki 50% atau lebih perempuan sebagai aparat pemerintah desa, tapi kabupaten ini pun memiliki representasi perempuan rendah di BPD (11%). Sementara, secara umum, kecamatan memiliki keterwakilan perempuan yang lebih baik, yakni satu dari empat pejabat.

Perlu upaya untuk terus meningkatkan rasa percaya diri, keterampilan dan pengetahuan perempuan untuk mengemban peran kepemimpinan, serta advokasi kepada pemerintah daerah untuk melibatkan lebih banyak perempuan dan, jika diperlukan, menyusun peraturan untuk tindakan afirmatif.

Koalisi perempuan lokal untuk perubahan

Di lokasi KOMPAK, keterwakilan perempuan di BPD masih rendah. Hanya 16% anggota BPD adalah perempuan, dan di daerah yang representasi perempuannya dalam kepemimpinan lebih tinggi pun - seperti NTB –keterwakilan perempuan di BPD masih rendah.

Tindakan afirmatif bagi perempuan dan orang dengan disabilitas dalam perencanaan desa

Secara keseluruhan, 62% desa menyatakan melibatkan perempuan dan orang dengan disabilitas di forum Musrenbang. Namun hanya 19% yang mengaku forum Musrena aktif dalam enam bulan terakhir.

KOMPAK mendorong sejumlah inisiatif untuk memperkuat akuntabilitas sosial. Prioritas utama adalah meningkatkan inklusifitas Musrenbang, forum tahunan perencanaan dan pembangunan desa. Di tiga kabupaten - Pacitan, Lombok Utara dan Trenggalek - KOMPAK merintis pendekatan mengintegrasikan pengembangan forum perencanaan khusus perempuan - yang dikenal sebagai Musrena - sebelum proses Musrenbang untuk menyusun ide-ide dan menjadi dasar proses Musrenbang.

Di Trenggalek, Jawa Timur, KOMPAK sukses lewat inisiatif Sepeda Keren, program yang melibatkan perempuan dan orang dengan disabilitas dengan menyediakan pelatihan bagi kelompok rentan untuk mengidentifikasi masalah dan solusi, mengadakan forum diskusi dan melibatkan pejabat kabupaten dan pemerintah daerah lainnya. Inisiatif ini berkontribusi pada pencapaian Kabupaten Trenggalek sebagai kabupaten KOMPAK yang berkinerja terbaik untuk forum inklusif Musrena dan Musrenbang, berdasarkan survei desa dan kecamatan.

Page 68: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

62

Dampak Pembangunan

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Laporan Anggaran Gender dan Disabilitas

KOMPAK belum melakukan analisis anggaran desa untuk menilai aspek responsif gender dan disabilitas. Pada akhir 2019, KOMPAK berencana melakukan analisis anggaran desa yang akan mengkaji alokasi dana untuk inisiatif yang mendukung isu-isu lintas sektoral tersebut.

PASH untuk Perempuan dan Orang dengan Disabilitas

Petugas pendaftaran desa telah terlibat di desa-desa untuk memberikan layanan penjangkauan, terutama bagi kelompok paling rentan. Dari Januari-Juni 2019, 19% desa telah menyediakan layanan catatan sipil bagi 568 orang dengan disabilitas. Angka ini menujukkan perlunya perbaikan yang besar, karena banyak desa juga melaporkan membantu kurang dari lima orang dengan disabilitas selama periode ini.

Tampaknya tidak terjadi kesenjangan gender yang mencolok dalam penerbitan Akta Kelahiran. Dalam enam bulan terakhir, 49% Akta Kelahiran yang dikeluarkan adalah untuk perempuan. Namun, data cakupan Akta Kelahiran untuk perempuan belum tersedia.

Page 69: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

63

Dam

pak Pembangunan

Januari-Juni 2019

Kabupaten Provinsi

Persentase perempuan yang menjadi aparat

kecamatan

Persentase perempuan

yang menjadi anggota BPD

Persentase perempuan

yang menjadi aparat desa

Persentase kecamatan yang memiliki aparat

perempuan

Persentase desa yang

memiliki aparat perempuan

Persentase Fasilitator PTPD

perempuan

Persentase desa yang

menyelenggarakan Musrenbang

dengan perempuandan disabilitas

Persentase desa yang

menyelenggarakan Musrena

Peringkat kinerja

indikator GESI

Bantaeng Sulawesi Selatan 46% 26% 37% 100% 50% 25% 80% 70% 1

Bireuen Aceh 75% 3% 5% 100% 50% 27% 83% 50% 2

Trenggalek Jawa Timur 22% 11% 7% 100% 70% 11% 70% 80% 3

Lombok Timur NTB 31% 7% 16% 100% 85% 38% 63% 23% 4

Pangkep Sulawesi Selatan 56% 11% 52% 0% 71% 54% 100% 0% 5

Kaimana Papua Barat 42% 25% 9% 100% 57% 50% 29% 29% 6

Pacitan Jawa Timur 24% 9% 9% 100% 74% 25% 89% 4% 7

Sumbawa NTB 30% 15% 26% 0% 100% 50% 85% 10% 8

Sorong Papua Barat 32% 10% 18% 50% 83% 20% 96% 0% 9

Nabire Papua 27% 36% 26% 100% 44% 35% 6% 25% 10

Lumajang Jawa Timur 25% 22% 14% 50% 79% 40% 43% 21% 11

Jayapura Papua 37% 14% 10% 33% 58% 36% 84% 11% 12

Fakfak Papua Barat 31% 13% 15% 50% 57% 0% 93% 21% 13

Pemalang Jawa Tengah 18% 27% 18% 0% 100% 24% 92% 0% 14

Bima NTB 22% 11% 12% 50% 93% 0% 69% 10% 15

Brebes Jawa Tengah 24% 18% 11% 0% 67% 17% 100% 0% 16

Aceh Barat Aceh 26% 17% 0% 0% 0% 33% 75% 63% 17

Bondowoso Jawa Timur 11% 10% 6% 50% 54% 0% 64% 18% 18

Pekalongan Jawa Tengah 16% 19% 8% 0% 67% 9% 89% 0% 19

Lombok Utara NTB 13% 2% 25% 0% 92% 0% 38% 0% 20

Bener Meriah Aceh 13% 4% 1% 0% 11% 0% 89% 33% 21

Manokwari Selatan Papua Barat 19% 6% 6% 33% 29% 0% 3% 0% 22

Lanny Jaya Papua 25% 11% 11% 0% 7% 0% 0% 0% 23

Boven Digoel Papua 18% 12% 12% 50% 67% 0% 0%

Asmat Papua 26% 1% 1% 50% 9% 0% 0%

GRAND TOTAL 28% 14% 14% 45% 59% 21% 62% 19% 1

KINERJA GENDER DAN INKLUSI SOSIAL DI LOKASI YANG DISURVEI KOMPAK

Page 70: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan64

Page 71: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

Januari-Juni 2019 65

LAPORAN KEUANGAN

Page 72: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

66

Dukungan dan Operasi Program

Januari-Juni 2019

Laporan Keuangan

Pada Juni 2019, KOMPAK telah mengeluarkan Rp1,02 triliun (A$101,8 juta) selama masa pelaksanaan program. Anggaran berikutnya akan dialokasikan setiap tahun.

Alokasi Tahun Anggaran (TA) KOMPAK 2018/2019 awalnya adalah Rp250 miliar (A$25 juta); namun, direvisi menjadi Rp240 miliar (A$24 juta) pada awal 2019. KOMPAK mencairkan Rp111 miliar (A$11,1 juta) selama periode Juli-Desember 2018 dan RP129 miliar (A$12,9 juta) selama periode pelaporan saat ini (Januari-Juni 2019). Sehingga pengeluaran TA ini adalah Rp240 miliar (A$24 juta). Ini adalah TA keempat berturut-turut dimana pengeluaran aktual KOMPAK lebih kecil 1% dari alokasi TA.

BIAYA PELAKSANAAN PROGRAM (KEGIATAN, PERSONIL DAN OPERASI)

Total pengeluaran KOMPAK untuk kegiatan, personil dan operasi selama TA 2018/19 sebesar Rp205 miliar (A$20,5 juta) dimana 50% digunakan untuk biaya aktivitas, 39% biaya personil dan sisanya 11% untuk biaya operasional. Pendanaan di kantor sub-nasional menjadi sekitar setengah dari pengeluaran KOMPAK, setelah program menjadi lebih terdesentralisasi sejak akhir 2016.

Persentase biaya sesuai jenis (TA 2018/2019)(Total Rp205 miliar (A$20,5 juta))

Total Pengeluaran

Rp204.752.870.000(A$20.475.287)

Biaya aktivitasRp103 miliar (A$10,3 juta)

50%

Biaya personilRp80 miliar (A$8,0 juta)

39%

Biaya operasiRp22 miliar (A$2,2 juta)

11%

2015 Q4

80%

60%

40%

20%

0%2016 Q2 2016 Q4 2017 Q2 2017 Q4 2018 Q2

Nasional

Sub-nasional

2018 Q4

Persentase pengeluaran nasional dan sub-nasional (Januari 2015-Juni 2019)

% d

ari

bela

nja

6 bu

lana

n

Program KOMPAK dimulai dengan sebagian besar

kegiatan dilaksanakan di tingkat nasional

Namun seiring waktu, implementasi program di daerah meningkat menjadi

sekitar 50% dari pengeluaran

Page 73: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

67

Dukungan dan Operasi Program

KOMPAK: Laporan Enam Bulanan

Belanja nasional sedikit lebih tinggi dari pengeluaran sub-nasional dikarenakan ada beberapa dukungan lintas sektor (Executive team, Performance team dan beberapa bagian dari Operation team) yang dialokasikan pada anggaran nasional tetapi memberi manfaat bagi kegiatan nasional dan daerah. Di tujuh provinsi, 64% pengeluaran digunakan untuk implementasi kegiatan, hal ini mencerminkan fokus mereka pada pelaksanaan program.

Papua menerima porsi dana terbesar, sebanyak Rp29 miliar (A$2,9 juta). Provinsi lain menghabiskan antara Rp9 miliar (A$0,9 juta) hingga Rp12 miliar (A$1,2 juta). Papua Barat memiliki biaya operasi minimal karena kegiatan provinsi dikelola di luar Papua.

Papua

Papua Barat

Jawa Timur

NTB

Aceh

Jawa Tengah

Sulawesi Selatan

Nasional

Sub-nasional

Pengeluaran nasional dan sub-nasional (TA 2018/2019)(Total = Rp205 miliar (A$20,5 juta))

Pengeluaran sub-nasional (TA 2018/2019)(Total = Rp91 miliar (A$9,1 juta))

TipeBiaya aktivitas Biaya Personil Operasional

39% 51% Rp114 miliar (A$11,4 juta)

Rp29 miliar (A$2,9 juta)

Rp12 miliar (A$1,2 juta)

Rp 11 miliar (A$1,1 juta)

Rp 11 miliar (A$1,1 juta)

Rp10 miliar (A$1 juta)

Rp 9 miliar (A$0,9 juta)

Rp 9 miliar (A$0,9 juta)

64% 25%Rp91 miliar (A$9,1 juta)

Page 74: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK
Page 75: KOMPAK LAPORAN ENAM BULANAN · LAPORAN ENAM BULANAN Januari - Juni 2019 Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. KOMPAK

Kemitraan Pemerintah Australia - IndonesiaKolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan