4. social accountability and public service kompak

23
AKUNTABILITAS SOSIAL UNTUK PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN DASAR - Pelajaran dari pengalaman DR. AGUNG DJOJOSOEKARTO PROGRAM DIRECTOR – DEMOCRACY AND JUSTICE PARTNERSHIP FOR GOVERNANCE REFORM

Upload: gerakan-kesehatan-ibu-dan-anak

Post on 02-Feb-2016

12 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

AKUNTABILITAS SOSIAL UNTUK PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN DASAR- Pelajaran dari pengalamanDR. AGUNG DJOJOSOEKARTO

PROGRAM DIRECTOR – DEMOCRACY AND JUSTICE

PARTNERSHIP FOR GOVERNANCE REFORM

Page 2: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Bagaimana mengapresiasi UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa, UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)?

Dari kerangka regulasi yang STATE-CENTRIC, FORBIDDANCE dan PUNISHING menjadiPARTICIPATORY, FACILITATING-ACCOMMODATIVE dan MAINTAIN ORDER

Pertantaan besar: Bagaimana mentransformasi sistem dan tata pemerintahan yang SANGAT TEKNOKRATIK-BIROKRATIS menjadi LEBIH FLEXIBLE-STRATEGIS? Tapi …

Tetap akuntabel dan bebas korupsi serta kuat dalam standar etika dan moral

Makin responsive pada Sustainable Development Goals dan sensitif terhadap keadilan

Makin solid dalam aksi kolaboratif dan optimum mendayagunakan common pool

Lebih effektif dan efisien serta berbasis bukti

Lebih berdaya saing dan berkelanjutan

Page 3: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Mengapa akuntabilitas sosialperlu untuk peningkatanaksesibilitas pelayanan dasar?

Page 4: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Menyepahami akuntabilitas sosial –Perspektif Bank Dunia Accountability is the obligation of power-holders to account for or take responsibility for their

actions:

Power-holders are those who hold political, financial or other forms of power

Include officials in government, private corporations, international financial institutions and civil society organizations (CSOs)

Social accountability is about affirming and operationalizing direct accountability relationships between citizens and the state, through:

actions and mechanisms beyond voting that citizens can use to hold the state to account,

actions on the part of government, civil society, media and other societal actors that promote or facilitate these efforts

Mechanisms: political, financial, administrative, legal

Page 5: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Menyepahami akuntabilitas sosial –Perspektif UNDP Accountability is the obligation of power-holders to take responsibility for their actions,

contextualized by the rights and responsibilities that exist between people and the institutions(governments, civil society and market actors) that have an impact on their lives

Accountability ensures that decision-makers adhere to publicly agreed standards, norms and goals, as citizens grant their government powers: to tax,

to spend, and

to enact and enforce laws and policies

The citizens expect the government to explain and justify its use of power and to take corrective measures when needed

Social accountability refers to a form of accountability that emerges through actions by citizens and civil society organizations aimed at holding the state to account, as well as efforts to support these actions by government and other actors [media, private sector, donors]

Page 6: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Menyepahami akuntabilitas sosial –Perspektif principal – agent Accountability is a process within a principal-agent relationship: the behaviour and performance of the agent is evaluated

against predetermined standards by the principal and

misdeeds are sanctioned

(Claudia Baez-Camargo, Accountability for Better Healthcare Provision, 2011)

Social accountability refers to formal or informal mechanisms

through which citizens and/or civil society organizations engage

to bring state officials or service providers to account

(Claudia Baez Camargo and Eelco Jacobs, Social Accountability and its Conceptual Challenges: Ananalytical framework, 2013)

Page 7: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Menyepahami akuntabilitas sosial –Perspektif dunia bisnis FP/NFP Mindful of the emerging social concerns and priorities of internal and external stakeholders:

community, employees, governmental and nongovernmental organizations, management, and owners

Verifiable commitment to certain factors: willing compliance with employment, health and hygiene, safety, and environment laws,

respect for basic civil and human rights, and

betterment of community and surrounding

certified conformance to standards such as SA8000

http://www.businessdictionary.com/definition/social-accountability.html

Page 8: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Siapa saja yang menjadi claimants dalamakuntabilitas sosial? Resiprokal Rakyat

Warga Negara Pemilik negara

Pemilih Pemberi mandat

Pembayar pajakMajikan para Pejabat Politik dan ASN

Rights claimants Penuntut deviden demokrasi (hak konstitusional)

Berbagai bentuk organisasi rakyat sipil

Berbagai bentuk badan usaha

For profit

Not for profit

Lembaga ‘interface’ perwakilan rakyat

Page 9: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Social accountability is reciprocal and multi-faceted (Goetz and Gaventa, 2001; Goetz and Jenkins, 2005) Reciprocal Multi-faceted

Domestic accountability Internal Upward Lower to higher ranks

Mutual Providers and recipients Downward Higher to lower ranks

Outwards Recipients to providers Horizontal

Social Power/authority holders to account Vertical Political representation

Hybrids civil society takes on attributes of the state in supervising the performance of state agencies,e.g. through participatory budgeting, report cards on public service, citizen audits

Page 10: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Prinsip-prinsip akuntabilitas sosial yang penting dalam pelayanan dasarPrinsip akuntabilitas sosial Konsekuensi

Pemegang kekuasaan atau otoritasuntuk bertanggung-gugat

Kebijakan, sistem dan prosedur terlembaga bagi warga negaraatau CS/O untuk menggugat atau meminta pertanggungjawaban

Ketaatan pada nilai, norma dan tujuanyang DISETUJUI

Mekanisme baku bagi warga negara dan CS/O untuk memberipersetujuan yang mengikat

Dukungan dan fasilitas untukmemungkinkan akuntabilitas sosial

Penyediaan berbagai bentuk sumberdaya dan dukungan terhadapberbagai kegiatan evaluatif dan korektif oleh pemerintah dandonor

Posisi principal-agent antarapemerintah/perwakilan dan WN/CS

Kesadaran dan praktek-praktek yang membuktikan bahwa warganegara/public adalah majikan dari pemerintah/service providers

Akuntabilitas sosial bersifat internal dan eksternal

Standar-standar akuntabilitas dipenuhi baik oleh pemerintah atauservice providers maupun oleh warga negara dan CS/O

Akuntabilitas bersifat resiprokal danmulti-facet

Kemauan dan kemampuan multi-pihak untuk mengembangkankebijakan dan sistem akuntabilitas yang komprehensif

Page 11: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Necessary condition dansufficient condition untukterjadinya akuntabilitas sosial

Page 12: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Necessary conditions dan sufficient conditionsNecessary conditions Sufficient conditions

Efektivitas pelaksanaan open governance partnership

Penenuhan hak terhadap informasi, data terbukaserta kedalaman engagement dari NGO/CSO dalamsiklus penuh manajemen publik

Kesetaraan kapasitas dan kapabilitas antar mitrapemerintahan dan pembangunan

Peningkatan kapasitas berjenjang dan akreditasiprocedural dan teknis bagi NGO/CSOPeningkatan kapasitas dan kesiapan pemerintahdalam mengelola akuntabilitas sosial

Jaminan penyediaan fasilitas, sumberdaya dankelembagaan

Kepastian anggaran dari pemeritah dan donor untuk menjamin pelaksaan akuntabilitas sosial

Pengakuan keterbatasan kapasitas penyediaanlayanan prima

Berbagai bentuk penyediaan layanan public danpelayanan dasar indikatif yang dapat dilakukan olehpemerintah, swasta dan NGO/CSO

Efektivitas kebijakan akuntabilitas sosial: politik, keuangan, administratif, dan hukum

UU, PP, Perda, kebijakan dan forum2 yang mengaturpelaksanaan akuntabilitas sosial

Page 13: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Necessary dan sufficient conditions perludipastikan agar NGO, CSO dan warga Negara …Informed/terinformasi

Capacitated/dimampukan

Voicing/menyuarakan

Correcting/mengoreksi

Sanctioning/memberi sanksi

Page 14: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Praktek akuntabilitas sosialyang dapat di-scale up

Page 15: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Inisiatif NGO/CSO dalam akuntabilitassosialMandat Perencanaan Implementasi MnE/Pelaporan Pemeriksaan

Kawal nawacita Forum-forumperencanaan

Pengawasanimplementasi

Citizen report cards Audit sosial

Advikasi DPR danDPRD

Pengawalanperumusan RPJM dan RKP

Pengawasanpengadaan barangdan jasa

Evaluasi mandirioleh NGO/CSO

Audit lingkungan

Perumusanvisi/misi

Pengawalan RPJM dan RKP Desa

Penyediaan danpengawasanlayanan mandiri

Governance index nasional – desa

Advokasi danbantuan hukum

Advokasi ke K/L Pengawasan dalampenganggaran

Penganggaranpartisipatif

Penguatanombudsman nasional dan lokal

Pencegahan danpenindakan korupsi

Pengaduan

Page 16: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Peluang dan tantanganakuntabilitas sosial di Indonesia

Page 17: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Tantangan membangun akuntabilitassosialSumber data yang valid, terupdate dan dipercaya multi pihak

Kerangka hukum dan kebijakan yang kurang kondusif untuk mendukung akuntabilitas sosial; not-enforced

Fragmentasi prioritas pemerintahan dan pembangunan: koalisi vs. presiden dan cabinet, pusatvs. daerah

Sistem dan prosedur penyediaan layanan public yang terfragmentasi, tahunan, dan berbasisproyek

Program dan proyek pemerintah yang ‘silo’, tapi tumpang tindih, tidak merata

Adat, budaya dan tradisi yang menghambat partisipasi

Intervensi dan manipulasi pejabat politik terhadap proyek-proyek pelayanan public

Penerimaan dan kepercayaan pada NGO/CSO dari pemerintah dan masyarakat sendiri

Rendahnya koordinasi setara antara pemerintah-penyediaan layanan-masyarakat-donor

Page 18: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Peluang-peluangSemakin banyaknya program-program kolaboratif antara pemerintah dan CSO/NGO dalambidang pengawasan pemerintahan dan pembangunan

HCPI: Perumusan PP oleh Kemendagri untuk memungkinkan CSO mendapatkan danmendayagunakan anggaran Negara untuk program dan proyek

HCPI: Kesiapan Kementerian Keuangan untuk merumuskan sistem dan prosedur pendanaanoleh Pemerintah untuk pembiayaan dengan anggaran Negara untuk NGO/CSO

RTRC: Reformasi birokrasi dan penyusunan roadmap reformasi birokrasi partisipatif

AIPJ/PNPM: Bantuan hukum dalam mencegah dan mengatasi masalah korupsi

Forum-forum pembangunan oleh Bappenas dan Bappeda yang makin reguler dan intensif

Kerjasama kolaboratif pemerintah dan masyarakat sipil dalam pengawalan dan advokasiNawacita, RPJMN, RPJMD dan RKP dengan K/L dan pemerintah daerah

Page 19: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Peran NGO dalam mendorongakuntabilitas sosial dari tingkatnasional sampai komunitas

Page 20: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Peran-peran generic NGO/CSOPeningkatan kapasitas masyarakat sipil dan NGO/CSO

Standardisasi dan (di masa depan) akreditasi

Penyediaan data, informasi dan teknologi

Konsultasi dan bantuan teknis

Pelaksanaan program dan proyek akuntabilitas sosial

Perumusan berbagai kebijakan dan kerangka regulasi

Pengembangan sistem, kelembagaan dan prosedur teknis

Page 21: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Bagaimana NGO engagedengan pemerintah dalammendorong akuntabilitassosial?

Page 22: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Level kedalaman engagementKedalaman engagement Karakteristik Efek umum terhadap kualitas

engagement

Level 1:Protest Demo, mengancam, memaki, etc. Gaining attention

Level 2: Invited Undangan umum vs. Perwakilan Pasif vs. aktif

Justifying participation

Level 3: Presence Attentif vs. distrait/noicing Supportive vs. blocking

Leveraging recognition

Level 4: Aspiring/Voicing Realistik vs. wish list Dengan perikatan vs. harapan longgar

Creating legitimacy

Level 5: Deliberating Hegemonic-captured vs. free-consented Win-lose vs. win-win

Optimizing utilities

Level 6: Deciding Manipulated vs. open and fair Regular vs. occasional

Co-producing efficacies

Level 7: Exit Open exit vs. silent exit Passive action vs. offensive action

Igniting insurgence

Page 23: 4. Social Accountability and Public Service KOMPAK

Modalitas engagement oleh NGO danCSOMenurut hubungan kerja:

Voluntary

Probono

Proyek berbantuan donor

Pelaksana proyek pemerintah

Menurut intensitas:Reguler dan berjangka waktu jelas

Temporer/okasional