kominusi

16
M - I KOMINUSI 1.1. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum kominusi ini adalah untuk mereduksi atau memperkecil ukuran suatu sampel hingga mendapatkan ukuran yang diinginkan dan memisahkan sampel yang dibutuhkan dengan pengotornya. 1.2. Landasan Teori 1.2.1. Pengertian Kominusi merupakan salah satu tahapan dalam pengolahan bijih, mineral, atau bahan galian. Kominusi merupakan suatu proses untuk mereduksi ukuran atau mengubah ukuran suatu bahan galian menjadi ukuran yang lebih kecil atau ukuran yang sesuai dengan kebutuhan, proses kominusi ini bertujuan untuk memisahkan bahan galian yang dibutuhkan dari mineral- mineral pengotor yang terdapat pada bahan galian tersebut. 1.2.2. Tahapan Kominusi Pada proses kominusi terdapat dua penggunaan alat dalam pengecilan ukuran, pada pengunaan alat pertama dilakukan peremukan (crushing) atau pengecilan ukuran bahan galian sampai memiliki ukuran 20 milimeter, pada pengunaan alat kedua dilakukan Penggerusan (grinding) atau pengecilan ukuran bahan galian dari ukuran 20 milimeter sampai bahan galian tersebut halus. Pada proses kominusi kemampuan alat

Upload: akram

Post on 09-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asdq

TRANSCRIPT

M - I

KOMINUSI

1.1. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum kominusi ini adalah untuk mereduksi atau

memperkecil ukuran suatu sampel hingga mendapatkan ukuran yang diinginkan

dan memisahkan sampel yang dibutuhkan dengan pengotornya.

1.2. Landasan Teori

1.2.1. Pengertian

Kominusi merupakan salah satu tahapan dalam pengolahan bijih, mineral,

atau bahan galian. Kominusi merupakan suatu proses untuk mereduksi ukuran

atau mengubah ukuran suatu bahan galian menjadi ukuran yang lebih kecil atau

ukuran yang sesuai dengan kebutuhan, proses kominusi ini bertujuan untuk

memisahkan bahan galian yang dibutuhkan dari mineral-mineral pengotor yang

terdapat pada bahan galian tersebut.

1.2.2. Tahapan Kominusi

Pada proses kominusi terdapat dua penggunaan alat dalam pengecilan

ukuran, pada pengunaan alat pertama dilakukan peremukan (crushing) atau

pengecilan ukuran bahan galian sampai memiliki ukuran 20 milimeter, pada

pengunaan alat kedua dilakukan Penggerusan (grinding) atau pengecilan ukuran

bahan galian dari ukuran 20 milimeter sampai bahan galian tersebut halus. Pada

proses kominusi kemampuan alat dalam melakukan proses pengecilan ukuran

sangatlah terbatas oleh karena itu proses ini dilakukan secara bertahap,

tahapan-tahapan yang dilakukan pada proses pengecila ukuran yaitu:

Tahap pertama (primary crushing)

Pada tahapan ini dilakukan peremukan (crushing) pada bahan galian

hingga memiliki ukuran 20 sentimeter

Tahap kedua (secondary crushing)

Pada tahapan ini dilakukan peremukan (crushing) pada bahan galian dari

ukuran 20 sentimeter hingga memiliki ukuran 5 sentimeter

Tahap ketiga (tertiary crushing)

Pada tahapan ini dilakukan peremukan (crushing) pada bahan galian dari

ukuran 5 sentimeter hingga memiliki ukuran 1 sentimeter.

Tahap keempat (penggerusan kasar)

Pada tahapan ini dilakukan penggerusan (grinding) pada bahan galian

dari ukuran 1 sentimeter hingga memiliki ukuran 1 milimeter

Tahap kelima (penggerusan halus)

Pada tahapan ini dilakukan penggerusan (grinding) pada bahan galian

dari ukuran 1 milimeter hingga berukuran kurang dari 0,075 milimeter

1.2.3. Mekanisme Peremukan (Crushing)

Mekanisme pada proses peremukan (crushing) tergantung pada sifat

yang dimiliki oleh bahan galian atau bijih dan bagaimana gaya harus dilakukan

pada bahan galian atau bijih tersebut. Terdapat empat gaya yang digunakan

untuk melakukan peremukan yaitu:

Kompresi

Kompresi merupakan gaya tekan yang dilakukan dengan cara memberi

gaya tekan pada bijih.

Banting

Gaya banting merupakan peremukan yang dilakukan akibat adanya gaya

banting pada bahan galian atau bijih yang akan diperkecil ukuranya.

Atrasi atau abrasi

Atrasi atau abrasi merupakan peremukan yang dilakukan dengan cara

mengikis bahan galian atau bijih dengan memanfaatkan gaya abrasi.

Potong

Potong merupakan proses peremukan yang dilakukan dengan cara

pemotongan seperti dengan gergaji.

1.2.4. Alat-Alat yang Digunakan

Pada proses kominusi terdapat dua tahapan yaitu peremukan (crushing)

dan penggerusan (grinding). Pada kedua tahapan ini terdapat pengunaan alat

yang berbeda-beda, alat-alat yang digunakan yaitu:

Peremukan (Crushing)

Pada proses peremukan ini terdapat tahap primary crushing dan

secondary crushing yang memiliki alat yang berbeda.

Primary crushing

Pada proses primary crushing ini terdapat dua alat yang digunakan antara

lain yaitu:

o Jaw crusher

Alat ini memiliki dua gigi (jaw) yaitu gigi yang dapat digerakan (swing jaw)

dan gigi yang tidak dapat digerakan (fixed jaw).

Sumber: http://terrasource.com/Gambar 1.1Jaw Crusher

o Gyratory Crusher

Alat ini merupakan crusher yang memiliki kapasitas yang lebih besar

apabila dibandingkan dengan jaw crusher, alat ini memiliki gerakan

memutar dan bergoyang sehingga berjalan terus menerus saat

melakukan pengecilan ukuran.

Sumber: http://www.in.all.biz/Foto 1.1

Gyratory Crusher

Secondary crushing

Pada tahap ini terdapat tiga alat yang digunakan yaitu:

o Cone Crusher

Alat ini merupakan alat secondary crusher yang hampir sama dengan

gyratory crusher tetapi lebih ekonomis dan memiliki perbedaan luas

lubang permukaanya dapat bertambah dan pada bagian atasnya dapat

diangkat sehingga material yang tidak dapat dihancurkan dapat dibuang.

Sumber: http://www.conecrusher.asia/Foto 1.2

Cone Crusher

o Hammer mill

Pada alat ini hanya diperbolehkan umpan dengan ukuran kurang dari 1

inci. Pada alat ini menggunakan shearing stress dalam melakukan proses

pengecilan ukuran.

Sumber: http://www.munsonmachinery.com/Foto 1.3

Hammer Mill

o Roll crusher

Alat ini memilii dua silinder baja yang terhubung pada poros masing-

masing

Sumber: http://catalog.wlimg.com/Foto 1.4

Roll Crusher

Penggerusan (Grinding)

Pada proses penggerusan terdapat tiga alat yang digunakan yaitu:

o Ball mill

Alat ini memiliki bola-bola baja pada silinder yang dapat menghaluskan

bahan galian yang sebelumnya telah diperkecil ukuranya.

Sumber: http://www.nsiequipments.com/Gambar 1.2

Ball Mill

o Roll mill

Alat ini menggunakan batang baja yang diputar sehingga terangkat dan

jatuh sehingga bahan galian hancur dan memliki ukuran yang lebih kecil.

Sumber: http://www.mine-engineer.com/Gambar 1.3

Rod Mill

1.3. Alat dan Bahan

1.3.1. Alat :

Jaw Crusher

Sumber: Data Foto PraktikanFoto 1.5

Jaw Crusher

Double Roll Crusher

Sumber: Data Foto PraktikanFoto 1.6

Double Roll Crusher

Ball Mill

Sumber: Data Foto PraktikanFoto 1.7Ball Mill

Seave Shaker

Sumber: Data Foto PraktikanFoto 1.8

Sieve Shacker

Neraca Ohauss

Penggaris

Sumber: Data Foto PraktikanFoto 1.9

Penggaris dan Sample

1.3.2. Bahan:

Batu Gamping (1100 gram)

Sumber: Data Foto PraktikanFoto 1.10

Sampel Batu Gamping

1.4. Prosedur

Timbang batu gamping atau sampel pada neraca ohauss lalu ukur

panjang, lebar, dan tebal sampel tersebut, setelah diukur masukan sampel pada

jaw crusher dan ukur lagi panjang, lebar, dan tebal produkta dari jaw crusher,

setelah itu masukan produkta dari jaw crusher ke double roll mill dan ukur lagi

panjang, lebar, dan tebal dari produkta double roll mill, setelah itu masukan

produkta ke ball mill tunggu sekitar 10 menit dan ambil produkta lalu masukan

produkta dari ball mill ke shift shacker setelah itu timbang setiap meshnya pada

neraca ohauss.

Sumber: Data Foto PraktikanFoto 1.11

Produkta Dari Jaw Crusher

Sumber: Data Foto PraktikanFoto 1.12

Produkta Dari Double Roll Crusher

Sumber: Data Foto PraktikanFoto 1.13

Produkta Dari Ball Mill

1.5. Rumus yang Digunakan

Rata-Rata Panjang, Lebar, dan Tebal

p / l / t = sampel 1+sampel 2+sampel 3

3

Reduction Ratio

RR = Feed

Produkta

Recovery

R = mProduktamFeed

X100%

1.6. Hasil Percobaan

1.6.1. Hasil Percobaan Jaw Crusher

Tabel 1.1Data Hasil Percobaan Jaw Crusher

Sumber : Data Hasil Pengamatan Praktikan

Dimensi (cm) RRFeed Produkta

Panjang 11.5 4.12 2.76Lebar 9.8 2.46 3.98Tebal 8 1.07 7.47

1.6.2. Hasil Percobaan Double Roll Crusher

Tabel 1.2Data Hasil Percobaan Double Roll Crusher

Sumber : Data Hasil Pengamatan Praktikan

Dimensi (cm) RRFeed Produkta

Panjang 4.13 1.17 3.53Lebar 2.46 1.06 2.32Tebal 1.07 0.83 1.28

1.6.3. Hasil Percobaan Ball Mill

Tabel 1.3Data Hasil Percobaan Ball Mill

Sumber: Data Hasil Percobaan Praktikan

Ukuran Mesh Berat (gram)

8 32412 9616 11930 4940 19470 59

>70 152

1.7. Perhitungan

1.7.1. Produkta Jaw Crusher

p = 3,3+3,8+5,3

3=4 ,13cm

l = 2,5+2,4+2,5

3=2,46cm

t = 1,3+1,4+0,5

3=1,07cm

1.7.2. Reduction Ratio Jaw Crusher

RRp = 11,54,13

=2,76 cm

RRl = 9,82,46

=3,98cm

RRt = 81,07

=7,47cm

1.7.3. Produkta Double Roll Crusher

p = 1,6+1,2+0,7

3=1,17 cm

l = 1,1+0,8+1,3

3=1,06cm

t = 0,8+1+0,7

3=0,83cm

1.7.4. Reduction Ratio Double Roll Crusher

RRp = 4,131,17

=3,53cm

RRl = 2,461,06

=2,32cm

RRt = 1,070,83

=1,29cm

1.7.8. Recovery

8 # = 3241100

x 100%=29,43%

12 # = 961100

x 100%=8,72%

16 # = 1191100

x 100%=10,8%

30 # = 491100

x 100%=4,45%

40 # =1941100

x 100%=17,63%

70 # = 591100

x 100%=5,36%

>70 # = 1531100

x 100%=13,8%

Sumber: Data Hasil Percobaan PraktikanGrafik 1.1

Grafik Size (mm) Terhadap Recovery Yang Didapat

1.8. Analisa

Pada proses kominusi atau proses pengecilan atau reduksi ukuran

terdapat berbagai macam alat yang digunakan yang produkta hasil dari alat

tersebut akan berbeda karena setiap alat memiliki batasan ukuran untuk feed

atau umpan yang dimasukan dan hasil produkta yang dikeluarkan dari alat

tersebut. Alat yang digunakan untuk mereduksi ukuran suatu sampel tergantung

dengan kebutuhan serta perhitungan nilai ekonomis untuk mengoprasikan alat

tersebut.

1.9. Kesimpulan

0 0.5 1 1.5 2 2.50

5

10

15

20

25

30

35

Size (mm)

Reco

very

(%)

Pada tahapan pengolahan bahan galian terdapat proses kominusi yang

bertujuan untuk mereduksi datau memperkecil ukuran dari suati mineral, bijih,

atau bahan galian yang telah diperoleh serta memisahkan bahan galian berharga

dari pengotong yang terdapat pada bahan galian tersebut, proses kominusi ini

dibagi menjadi tiga tahap yaitu: primary crushing, secondary crushing, dan

tertiary crushing, setiap tahapan memiliki alat yang digunakan berbeda-beda

yaitu primary crushing menggunakan alat jaw crusher, dan gyratory crusher,

secondary crushing menggunakan alat hammer mill, dan roll crusher, dan tertiary

crushing menggunakan alat ball mill, disk mill, dan rod mill.

DAFTAR PUSTAKA

Aswin. 2012. “Pengolahan Bahan Galian”. Blogger.

http://aswin63.blogspot.com/2012/01/pengolahan-bahan-galian-

mineral.html. Diakses pada tanggal 22 Februari 2015 pukul 15.00 WIB.

Siahaan, Jefri Hansen, ST. 2011. “Kominusi”. Blogger.

http://arsipteknikpertambangan.blogspot.com/2011/01/kominusi.html.

Diakses pada tanggal 22 Februari 2015 pukul 15.15 WIB .

Anonim. 2012. ” Pengertian Teori Tujuan Kominusi, Operasi Pengecilan

Ukuran”.

http://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan-mineral/kominusi-

operasi-pengecilan-ukuran/. Diakses pada tanggal 22 Februari 2015

pukul 15.22 WIB.