kominukasi dalam keperawatan.pdf

8/17/2019 KOMINUKASI DALAM KEPERAWATAN.pdf

1/28


2/28

LATAR BELAKANG• Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan bera

hubungan antar manusia. Pada profesi keperawatan komun

menjadi lebih bermakna karena merupakan metoda utama mengimplementasikan proses keperawatan. Pengalaman ilmmenolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan kesosial yang besar (Abdalati, 1989).

•

Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara tetidak saja akan mudah menjalin hubungan rasa percaya denmencegah terjadinya masalah legal, memberikan kepuasanprofesional dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkaprofesi keperawatan serta citra rumah sakit


3/28

PENGERTIAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

•

Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama aperawat klien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalahyang mempengaruhi perilaku pasien.

• Hubungan perawat klien yang terapeutik adalah pengalamabersama dan pengalaman dengan menggunakan berbagai tekomunikasi agar perilaku klien berubah ke arah positif seoptmungkin.

• Untuk melaksanakan komunikasi terapeutik yang efektif perharus mempunyai keterampilan yang cukup dan memahamdirinya.


4/28

Teori komunikasi dalam praktek keperaw(Stuart dan Sundeen)

1. Komunikasi merupakan cara untuk membina hubungan yanterapeutik. Dalam proses komunikasi terjadi penyampaian infdan pertukaran perasaan dan pikiran.

2. Maksud komunikasi adalah mempengaruhi perilaku orang Berarti, keberhasilan intervensi keperawatan bergantung padkomunikasi karena proses keperawatan ditujukan untuk meruperilaku dalam mencapai tingkat kesehatan yang normal.

3. Komunikasi adalah berhubungan. Hubungan perawat dan kterapeutik tidak mungkin dicapai tanpa komunikasi.


5/28

Elemen proses Komunikasi

•

Pengirim pesan• Penerima pesan

• Media

• Umpan balik.


6/28

Perawat dapat menyampaikan atau mengkaji secara nantara lain : Vokal; nada, kualitas, keras ato lembut,kecepatan, yang semuanya menggambarkan suasana

• 1. Gerakan; reflex, postur, ekspresi muka, gerakan yaberulang, atau gerakan-gerakan yang lain. Khusus gedan ekspresi muka dapat diartikan sebagai suasana h

• 2. Jarak (space)

•

Jarak dalam berkomunikasi dengan orang lainmenggambarkan keintiman.

• 3. Sentuhan : dikatakan sangat penting, namun perlumempertimbangkan aspek budaya dan kebiasaaan.


7/28

FASE FASE KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Tahap Persiapan (Prainteraksi)• Mengeksplorasi perasaan, harapan, dan kecemasan

• Menganalisis kekuatan dan kelemanhan sendiri

• Mengumpulkan data tentang klien

• Merencanakan pertemuan yang pertama dengan klien


8/28

2. Tahap Perkenalan

• Membina rasa saling percaya, menunjukkan penerimaan, dakomunikasi terbuka

•

Merumuskan kontrak pada klien• Menggali pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi masa

• Merumuskan tujuan dengan klien


9/28

3. Tahap Kerja• Tahap inti dari keseluruhan proses komunikasi terapeutik

• Dituntut kemampuan perawat dalam mendorong klien menperasaan dan pikirannya

• Perawat perlu melakukan active listening

• Perawat juga diharapkan mampu menyimpulkan percakapadengan klien


10/28

4. Tahap Terminasi• Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi yang telah

dilaksanakan

• Melakukan evaluasi subjektif

• Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah dila

• Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya


11/28

TEHNIK TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUT

1. Bertanya• Pertanyaan fasilitatif dan nonfasilitatif

• Pertanyaan terbuka dan tertutup

• Inapropriate quantity question

• Inapropriate quality question


12/28

2. Mendengarkan• Mendengarkan (listening) merupakan dasar utama dalam ko

terapeutik

• Mendengarkan adalah proses aktif dan penerimaan informapenelaahan reaksi seseorang terhadap pesan yang diterima


13/28

3. Mengulang• Mengulang (restarting) yaitu mengulang pokok pikiran yang

diungkapkan klien.

• Gunanya untuk menguatkan ungkapan klien dan memberi inperawat mengikuti pembicaraan klien Restarting (pengulang

merupakan suatu strategi yang mendukung listening


14/28

4. Klarifikasi

• Klarifikasi (clarification) adalah menjelaskan kembali ide ataklien yang tidak jelas atau meminta klien untuk menjelaskanungkapannya

5. Refleksi

• Refleksi (reflection) adalah mengarahkan kembali ide, peraspertanyaan, dan isi pembicaraan kepada klien

• 6. Memfokuskan

• Memfokuskan (focusing) bertujuan memberi kesempatan keklien untuk membahas masalah inti dan mengarahkan komuklien pada pencapaian tujuan


15/28

7. Diam

• Tehnik diam (silence) digunakan untuk memberikan kesempklien sebelum menjawab pertanyaan perawat

8. Memberi Informasi• Memberikan tambahan informasi (informing) merupakan ti

penyuluhan kesehatan klien

9. Menyimpulkan

• Menyimpulkan (summerizing) adalah tehnik komunikasi yan

membantu klien mengeksplorasi poin penting dari interaksi klien


16/28

10. Mengubah Cara Pandang

• Tehnik mengubah cara pandang (refarming) ini digunakan umemberikan cara pandang lain sehingga klien tidak melihat

atau masalah dari aspek negatifnya saja11. Eksplorasi

• Eksplorasi bertujuan untuk mencari atau menggali lebih jaulebih dalam masalah yang dialami klien

12. Membagi Persepsi

• Tehnik ini digunakan ketika perawat merasakan atau melihaperbedaan antara respos verbal dan respons nonverbal klie


17/28

13. Mengidentifikasi Tema

• Perawat harus tanggap terhadap cerita yang disampaikan klharus mampu manangkap tema dari seluruh pembicaraan t

14. Humor• Florence Nightingale dalam Anonymous (1999) dalam Surya

pernah mengatakan suatu pengalaman pahit sangat baik ditdengan humor

• Humor dapat meningkatkan kesadaran mental dan kreativit

menurunkan tekanan darah dan nadi15. Memberikan Pujian

• Reinforcement berguna untuk meningkatkan harga diri danmenguatkan perilaku klien


18/28

Dalam beberapa kondisi berikut humor mungkin bisadilakukan :

• a. Pada saat klien mengalami kecemasan ringan samsedang, humor mungkin bisa menurunkan kecemasa

• b. Jika relevan dan konsisten dengan sosial budaya k

• c. Membantu klien mengatasi masalah lebih efektif.


19/28

FAKTOR FAKTOR KOMUNIKASI TERAPEUT

• a. Kemampuan pemahaman yang

berbeda.• b. Pengamatan/penafsiran yang

berbeda karena pengalaman masalalu.

• c. Komunikasi satu arah.

• d. Kepentingan yang berbeda

• e. Memberikan jaminan yang tidakmungkin

• f. Memberitahu apa yang harusdilakukan kepada penderita

• g. Membicarakan hal-ha

bersifat pribadi• h. Menuntut bukti, tanta

penjelasan dari pasien mtindakannya

• i. Memberikan kritik meperasaan penderita

•

j. Menghentikan/mengatopik pembicaraan

• k. Terlalu banyak bicara yseharusnya mendengark

• l. Memperlihatkan sifat jpesimis.

Faktor penghambat komunikasi


20/28

Faktor penghambat komunikasi

• a. Kecakapan yang kurang dalam berkomunikasi

• b. Sikap yang kurang tepat

•c. Kurang pengetahuan

• d. Kurang memahami sistem sosial

• e. Prasangka yang tidak beralasan

• f. Jarak fisik, komunikasi menjadi kurang lancar bila jarak antarkomunikator dengan reseptor berjauhan

•

g. Tidak ada persamaan persepsi• h. Indera yang rusak

• i. Berbicara yang berlebihan

• j. Mendominir pembicaraan, dan lain sebagainya


21/28

Faktor yang mempengaruhi komunikasi• Kredibilitas

• Isi pesan

•Kesesuaian dengan kepentingan sasaran

• Kejelasan

• Kesinambungan dan konsistensi

• Saluran

•

Kapabilitas sasaran• Psikologis

• Sosial

• Seperti usia, jenis kelamin, kelas sosial, suku, bahasa, kekuasperan sosial.


22/28

Proses komunikasi

• a. Reference, stimulus yang memotifasi seseorang untuk berkomuniorang lain. Dapat berupa pengalaman, ide atau tindakan.

•

b. Pengirim/ sumber/ encorder, disebut juga komunikator. Bisa perokelompok.

• c. Pesan/ berita, informasi yang dikirimkan. Dapat berupa kata-kata,tubuh atau ekspresi wajah.

• d. Media/ saluran, alat atau sarana yang dipilih pengirim untuk menypesan pada penerima/ sasaran.

• e. Penerimaan/ sasaran/ decoder, kepada siapa pesan yang ingin distersebut dituju.

• f. Umpan balik/ feed back/ respons, reaksi dari sasaran terhadap pedisampaikan.


23/28

Komunikasi Terapeutik dalam Perawatan.

a. Pengkajian

• 1) Menentukan kemampuan seseorang dalam proses informasi

• 2) Mengevaluasi data tentang status mental pasien untuk mene

batas intervensi.• 3) Mengevaluasi kemampuan pasien dalam berkomunikasi seca

• 4) Mengobservasi apa yang terjadi pada pasien tersebut saat in

• 5) Mengidentifikasi tingkat perkembangan pasien sehingga intediharapkan bisa realistik.

• 6) Menentukan apakah pasien memperlihatkan sikap verbal danonverbal yang sesuai.

• 7) Mengkaji tingkat kecemasan pasien sehingga dapat mengantintervensi yang dibutuhkan.


24/28

b. Diagnosa keperawatan

• 1) Analisa tertulis dari penemuan pengkajian.

• 2) Sesi perencanaan tim kesehatan.

• 3) Diskusi dengan klien dan keluarga untuk menentukan mimplementasi.

• 4) Membuat rujukan.


25/28

c. Rencana tujuan

• 1) Rencana asuhan tertulis (Potter & Perry, 1999).

• 2) Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan sendiri.• 3) Membantu pasien agar dapat menerima pengalaman ya

dirasakan.

• 4) Meningkatkan harga diri pasien.

• 5) Memberikan support karena adanya perubahan lingkun

• 6) Perawat dan pasien sepakat untuk berkomunikasi secaraterbuka.


26/28

d. Implementasi

• 1) Memperkenalkan diri kepada pasien.

•

2) Memulai interaksi dangan pasien.• 3) Membantu pasien untuk dapat menggambarkan pengal

pribadinya.

• 4) Menganjurkan kepada pasien untuk dapat mengungkapperasaan kebutuhannya.

• 5) Menggunakan komunikasi untuk meningkatkan harga di


27/28

e.Evaluasi

• 1) Pasien dapat mengembangkan kemampuan dalam mengmemenuhi kebutuhan sendiri.

• 2) Komunikasi menjadi lebih jelas, lebih terbuka dan berfokmasalah.

•3) Membantu menciptakan lingkungan yang dapat mengurtingkat kecemasan.


28/28

KESIMPULAN

• 1. Kemampuan menerapkan teknik komunikasi terapeutikmemerlukan latihan dan kepekaan serta ketajaman perasaakomunikasi terjadi tidak dalam kemampuan tetapi dalam di

nilai, waktu dan ruang yang turut mempengaruhi keberhasikomunikasi yang terlihat melalui dampak terapeutiknya bag juga kepuasan bagi perawat.

• 2. Komunikasi juga akan memberikan dampak terapeutik bil

penggunaanya diperhatikan sikap dan tehnik komunikasi terHal lain yang cukup penting diperhatikan adalah dimensi huDimensi ini merupakan factor penunjang yang sangat berpedalam mengembangkan kemampuan berhubungan terapeu

kominukasi dalam keperawatan.pdf

Documents