kolonialisme dan imperialisme masuknya bangsa portugis di indonesia

19
Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia Nama : • imam nuralfandi

Upload: imam

Post on 05-Dec-2015

381 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Sejarah Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

Kolonialisme dan Imperialisme

masuknya Bangsa Portugis Di

Indonesia

Nama :• imam nuralfandi

Page 2: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

A. KEDATANGAN BANGSA BARAT DI INDONESIA

Kedatangan bangsa barat ke Indonesia disebabkan karena kekayaan sumber daya alam yang melimpah, terutama rempah – rempah.Hal inilah yang menyebabkan timbulnya KOLONIALISME dan IMPERIALISME.

Page 3: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

• KolonialismeKolonialisme berasal dari kata latin "Colonus (Colonia) yang berarti suatu usaha untuk dapat mengembangkan kekuasaan suatu negara atau wilayah yang di luar wilayah negara tersebut. Kolonialisme pada umumnya itu bertujuan untuk dapat mencapai dominasi ekonomi dari sumber daya manusia, serta juga perdagangan di suatu wilayah. Wilayah Kolonialisme pada umumnya merupakan daerah - daerah yang kaya akan bahan mentah yang merupakan keperluan dari negara - negara yang melakukan kolonialisme.

Page 4: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

• ImperialismeImperialisme berasal dari kata latin “Imperare” yang artinya menguasai. Orang yang menguasai disebut imperator yang berarti raja atau penguasa. Imperium adalah daerah yang dikuasai imperator. Imperator menguasai bangsa yang mendiami wilayah imperium dengan alasan agar mereka merasa lebih aman atau lebih sejahtera.  Jadi imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain. Penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah yang dijajah.Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi,kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri.

Page 5: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

1. Kedatangan bangsa Portugis di Indonesia

• Pelayaran pertama di pimpin oleh Bartholomeus Diaz, hanya sampai ke Tanjung Harapan (Cape of Good Hope).

• Pelayaran selanjutnya dipimpin oleh Vasco da Gama yang mendarat di Calicut, India Barat tahun 1498.

• Dari India Portugis mengirim misi ekspedisi pelayaran ke timur tahun 1510 yang dipimpin oleh Alfonso de Albuequerque.

• Portugis menyerang Malaka tahun 1511 dipimpin Alfonso de Albuequerque dan berhasil menguasainya.

• Portugis melanjutkan misi ke timur dibawah pimpinan Francisco Serro dan sampai ke Ternate, Maluku tahun 1512.

• Setelah menguasai Malaka dan Maluku, Portugis melanjutkan misinya untuk menguasai Sumatra yang kaya lada. Namun digagalkan oleh Kerajaan Aceh.

Page 6: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

2. Tujuan Kedatangan Bangsa Portugis ke IndonesiaSecara umum, kedatangan bangsa Portugis dan Bangsa

Eropalainnya ke Asia termasuk ke Indonesia dilandasi keinginan mereka untuk berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah, dan menyebarkan agama.

Selain itu, orang-orang Eropa terutama Protugis dan Spanyol yakin bahwa di luar Eropa ada Prestor John (kerajaan dan penduduknya beragama Kristen). Oleh karena itu, mereka berani berlayar jauh. Mereka yakin akan bertemu dengan orang-orang seagama.Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Eropa termasuk Portugis ke Indonesia adalah 3G yaitu:

1.      Gold yaitu untuk mencari emas atau kekayaan2.      Grory yaitu untuk mencari kejayaan atau

kekuasaan3.      Gospel yaitu untuk menyebarkan agama Nasrani.

Page 7: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

3. Imperialisme Portugis di Indonesia

Dimulai dengan ekspedisi eksplorasi yang dikirim dari Malaka yang baru ditaklukkan dalam tahun 1512, bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang tiba di kepulauan yang sekarang menjadi Indonesia, dan mencoba untuk menguasai sumber rempah-rempah yang berharga dan untuk memperluas usaha misionaris Katolik Roma. Upaya pertama Portugis untuk menguasai kepulauan Indonesia adalah dengan menyambut tawaran kerjasama dari Kerajaan Sunda.

Pada awal abad ke-16, pelabuhan-pelabuhan perdagangan penting di pantai utara Pulau Jawa sudah dikuasai oleh Kesultanan Demak, termasuk dua pelabuhan Kerajaan Sunda yaitu Banten dan Cirebon.

Page 8: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

Pada tahun 1522, pihak Portugis siap membentuk perjanjian dengan Sunda untuk memperoleh akses perdagangan lada yang menguntungkan. Tahun tersebut bertepatan dengan diselesaikan penjelajahan dunia oleh Magellan. Komandan benteng Malaka pada saat itu adalah Jorge de Albuquerque. Tahun itu pula dia mengirim sebuah kapal, São Sebastião, di bawah komandan Kapten Enrique Leme, ke Sunda Kalapa disertai dengan barang-barang berharga untuk dipersembahkan kepada raja Sunda.

Raja Sunda sepakat dengan perjanjian persahabatan dengan raja Portugal dan memutuskan untuk memberikan tanah di mulut Ciliwung sebagai tempat berlabuh kapal-kapal Portugis. Selain itu, raja Sunda berjanji jika pembangunan benteng di Goa/India sudah dimulai maka beliau akan menyumbangkan seribu karung lada kepada Portugis. Dokumen kontrak tersebut dibuat rangkap dua, satu salinan untuk raja Sunda dan satu lagi untuk raja Portugal, keduanya ditandatangani pada tanggal 21 Agustus 1522.

Page 9: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

Namun Portugis gagal untuk memenuhi janjinya untuk kembali ke Sunda Kalapa pada tahun berikutnya untuk membangun benteng dikarenakan adanya masalah di Goa/India. Perjanjian inilah yang memicu serangan tentara Kesultanan Demak ke Sunda Kelapa pada tahun 1527 dan berhasil mengusir orang Portugis dari Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527.

Tanggal ini di kemudian hari dijadikan hari berdirinya Jakarta. Gagal menguasai pulau Jawa, bangsa Portugis mengalihkan perhatian ke arah timur yaitu ke Maluku.

Page 10: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

4. Kolonialisme Portugis di daerah IndonesiaKekuasaan Portugis di Maluku berlangsung sekitar tahun 1512 sampai 1641 di bawah pimpinan Antonio Abreau.Kebijakan yang di praktikan selama itu sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.Berbagai kebijakan pemerintah kolonial Portugis.a. Berusahan menanamkan kekuasaan di Maluku.b. Menyebarkan agama katolik di daerah – daerah yang dikuasai.c. Mengembangkan bahasa dan seni musik Keroncong Purtugis.d. Sistem Monopoli perdagangan cengkih dan pala di wilayah Ternate.

Page 11: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

5. Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Bangsa Portugis

Setelah Malaka dapat dikuasai oleh Portugis 1511, maka terjadilah persaingan dagang antara pedagang-pedagang Portugis dengan pedagang di Nusantara. Portugis ingin selalu menguasai perdagangan, maka terjadilah perlawanan-perlawanan terhadap Portugis. Perlawanan tersebut antara lain:1) Perlawanan di Aceh terhadap Portugis

Sejak Portugis dapat menguasai Malaka, Kerajaan Aceh merupakan saingan terberat dalam dunia perdagangan. Para pedagang muslim segera mengalihkan kegiatan perdagangannya ke Aceh Darussalam. Keadaan ini tentu saja sangat merugikan Portugis secara ekonomis, karena Aceh kemudian tumbuh menjadi kerajaan dagang yang sangat maju.

Melihat kemajuan Aceh ini, Portugi selalu berusaha menghancurkannya, tetapi selalu menemui kegagalan. Keberhasilan Aceh untuk memperhatankan diri dari ancaman Portugis disebabkan:a.      Aceh berhasil bersekutu dengan Turki, Persia, dan india.b.      Aceh memperoleh bantuan kapal, prajurit, dan makanan dari pedagang muslim di Pulau Jawa.c.       Kapal Aceh dilengkapi persenjataan yang cukup baik dan prajurit yang tangguh.

Page 12: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

• Di antara raja-raja Kerajaan Aceh yang melakukan perlawanan adalah:1)   Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528) Berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis.2)   Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568) Berani menentang dan mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor.3)   Sultan Iskandar Muda (1607–1636) Raja Kerajaan Aceh yang terkenal sangat gigih melawan Portugis adalah Iskandar Muda. Pada tahun 1615 dan 1629, Iskandar Muda melakukan serangan terhadap Portugis di Malaka. 

• Usaha-usaha Aceh Darussalam untuk mempertahankan diri dari ancaman Portugis antara lain:a)      Aceh berhasil menjalin hubungan baik dengan Turki, Persia, dan Gujarat (India).b)      Aceh memperoleh bantuan berupa kapal, prajurit, dan makanan dari beberapa pedagang muslim di Jawa.c)      kapal-kapal dagang Aceh dilengkapi dengan persenjataan yang cukup baik dan prajurit yang tangguh.d)     meningkatkan kerja sama dengan Kerajaan Demak dan Makassar.

Page 13: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

Permusuhan antara Aceh dan Portugis berlangsung terus tetapi sama sama tidak berhasil mengalahkan, sampai akhirnya Malaka jatuh ke tangan VOC tahun 1641. VOC bermaksud membuat Malaka menjadi pelabuhan yang ramai dan ingin menghidupkan kembali kegiatan perdagangan seperti yang pernah dialami Malaka sebelum kedatangan Portugis dan VOC.

Kemunduran Aceh mulai terlihat setelah Iskandar Muda wafat dan penggantinya adalah Sultan Iskandar Thani (1636–1841). Pada saat Iskandar Thani memimpin Aceh masih dapat mempertahankan kebesarannya. Tetapi setelah Aceh dipimpin oleh Sultan Safiatuddin 91641–1675) Aceh tidak dapat berbuat banyak mempertahankan kebesarannya.

Page 14: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

2)Ternate melawan PortugisPada awalnya Portugis diterima dengan baik oleh raja setempat dan diijinkan mendirikan benteng, namun lama-kelamaan, rakyat Ternate mengadakan perlawanan.Perlawanan ini terjadi karena sebab-sebab berikut ini:a.       Portugis melakukan monopoli perdagangan.b.      Portugis ikut campur tangan dalam pemerintahan.c.       Portugis ingin menyebarkan agama Katholik, yang berarti bertentangan dengan agama yang telah dianut oleh rakyat Ternate.d.      Portugis membenci pemeluk agama Islam karena tidak sepaham dengan mereka.e.       Portugis sewenang-wenang terhadap rakyat.f.       Keserakahan dan kesombongan bangsa Portugis. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka kehendak Portugis ditolak oleh raja Ternate. Rakyat Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis, sehingga Portugis dapat didesak. Pada waktu terdesak, Portugis mendatangkan bantuan dari Malaka dipimpin oleh Antoni Galvo, sehingga Portugis mampu bertahan di Maluku.

Page 15: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

Pada tahun 1565, rakyat Ternate bangkit kembali di bawah pimpinan Sultan Hairun. Portugis berusaha menangkap Sultan Hairun, namun rakyat bangkit untuk melawan Portugis dan berhasil membebaskan Sultan Hairun dan tawanan lainnya. Akan tetapi Portugis melakukan tindakan licik dengan mengajak Sultan Hairun berunding. Dalam perundingan, Sultan Hairun ditangkap dan dibunuh. Perlawanan rakyat Ternate dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah (putera Sultan Hairun). Pada tahun 1574 benteng Portugis dapat direbut, kemudian Portugis menyingkir ke Hitu dan akhirnya menguasai dan menetap di Timor-Timur sampai Tahun 1975.

Page 16: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

3) Perlawanan Kerajaan DemakUntuk menyingkirkan Portugis dari Malaka, Pangeran Sabrang Lor atau Dipati Unusmenghimpun dan mengirimkan pasukan dari Jawa,Makasar,Lampung dan bekerjasama dengan kerajaan Aceh untuk merebut pelabuhan Malaka namun gagal karena kalah persenjataan bahkan Dipati Unus tertembak namun masih selamat sampai di Jawa. Untuk menghalangi kekuasaan Portugis atas Jawa pengganti Dipati Unus yaitu Sultan Trenggono memperluas kekuasaan ke Jawa Barat dan Jawa Timur. Tetapi Pasuruan dan Blambangan tidak berhasil ditaklukkan.

Page 17: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

6. Pengaruh Kedatangan Portugis di Indonesia

Zaman kekuasaan colonial Portugis yang berlangsung dari tahun 1511-1641 di wilayah Indonesia meninggalkan bekas-bekasnya di dalam kebudayaan Indonesia saat ini. Peninggalan-peninggalan zaman kolonial Portugis baik yang berupa yang berupa kebudayaan rohani maupun jasmani masih dapat kita saksikan hingga sekarang.Semboyan dari penjelajahan bangsa Portugis, yaitu berusaha untuk menyebarkan agama Katolik pada daerah-daerah yang dikuasainya. Fransiscus Xaverius, seorang misionaris, telah meyebarluaskan agama Katolik di Ambon. Banyak orang Ambon yang akhirnya memeluk agama Katolik dan terlihat dari nama-namanya yang meniru nama-nama bangsa Portugis seperti, De Pereira, De Fretes, Lopies, De Quelju, Diaz, dan sebagainya.

Page 18: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia

Benda-benda peninggalan bangsa Portugis kemudian dianggap keramat oleh bangsa Indonesia seperti meriam-meriam yang terkenal dengan nama Nyai Setomi di Solo, Si Jagur di Jakarta, Ki Amuk di Banten dan sebagainya. Khusus meriam Si Jagur yang terdapat di Jakarta dianggap sebagai alat perantara kekuatan gaib untuk mendapatkan anak.

Pengaruh lainnya seperti bahasa Portugis yang turut memperkaya jumlah kata-kata dalam bahasa Indonesia, seperti kata San Domingo (Tuhan yang keramat), gereja, mentega, mona (dari kata madona), sinyo (dari kata signor) dan sebagainya. Adapun seni musik yang digemari oleh masyarakat Indonesia adalah seni musik keroncong yang berasal dari seni musik Portugis. Keroncong berbahasa Portugis yang pernah terkenal di Indonesia adalah keroncong Morisco.

Page 19: Kolonialisme dan Imperialisme masuknya Bangsa Portugis Di Indonesia