koloid percobaan

19
Laporan Praktikum Mengamati Perbedaan Koloid, Suspensi, dan Larutan A. Tujuan Mengelompokkan campuran ke dalam suspensi, koloid, dan larutan B. Alat dan Bahan 1. Gelas kimia 2. Batang pengaduk 3. Kertas saring 4. Corong 5. Gula 6. Garam 7. Susu 8. Terigu 9. Santan 10. Pasir 11. Teh 12. Minyak goreng 13. Larutan 14. Air

Upload: wening-ok

Post on 16-Jan-2016

41 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

d

TRANSCRIPT

Page 1: koloid percobaan

Laporan Praktikum Mengamati

Perbedaan Koloid, Suspensi, dan Larutan

A.   Tujuan

Mengelompokkan campuran ke dalam suspensi, koloid, dan larutan

B.   Alat dan Bahan

1.      Gelas kimia

2.      Batang pengaduk

3.      Kertas saring

4.      Corong

5.      Gula

6.      Garam

7.      Susu

8.      Terigu

9.      Santan

10.  Pasir

11.  Teh

12.  Minyak goreng

13.  Larutan

14.  Air

Page 2: koloid percobaan

C.   Landasan Teori       Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain. Dimana di antara campuran homogen dan heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga disebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen. Campuran homogen adalah campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran tersebut, contohnya larutan gula dan hujan. Sedangkan campuran heterogen sendiri adalah campuran yeng memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian campuran, contohnya air dan minyak.

Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat     berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.

Larutan didefinisikan sebagai campuran dua atau lebih zat yang membentuk satu macam fasa (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang membentuk larutan tidak berubah. Arti homogen menunjukkan tidak ada kecenderungan zat-zat dalam larutan terkonsentrasi pada bagian-bagian tertentu, melainkan menyebar secara merata di seluruh campuran. Sifat-sifat fisika zat yang dicampurkan dapat berubah atau tidak, tetapi sifat-sifat kimianya tidak berubah. Ada dua komponen yang berhubungan dengan larutan, yaitu pelarut dan zat terlarut. Pelarut adalah zat yang digunakan sebagai media untuk melarutkan zat lain. Umumnya, pelarut merupakan jumlah terbesar dari sistem larutan. Zat terlarut adalah komponen dari larutan yang memiliki jumlah lebih sedikit dalam sistem larutan. Selain ditentukan oleh kuantitas zat, istilah pelarut dan terlarut juga ditentukan oleh sifat fisikanya (struktur). Pelarut memiliki struktur tidak berubah, sedangkan zat terlarut dapat berubah.

Sedangkan Suspensi bersifat heterogen, tidak kontinu, sehingga merupakan sistem dua fase. Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan.

D.   Prosedur Kerja

1.      Memasukan 50 ml air ke dalam gelas kimia

2.      Menambahkan satu sendok makan gula ke dalam gelas kimia tersebut

3.      Mengaduk kira-kira selama satu menit

4.      Larutan didiamkan selama sepuluh menit dan mencatat apa yang terjadi

Page 3: koloid percobaan

5.      Menyaring campuran yang terjadi menggunakan kertas saring dan mencatat apa yang terjadi.

6.      Prosedur kerja 1 sampai 5 diulangi dengan menggunakan garam, susu, terigu, santan, pasir, teh, dan kopi.

7.      Campuran minyak dan air

Memasukan 5 ml air dan 2 ml minyak goreng ke dalam tabung reaksi. Campuran tadi diguncangkan beberapa saat, dan didiamkan selama 10 menit. Mencatat apa yang terjadi.

8.      Campuran minyak, air, dan detergen

Memasukan 5 ml air, 2 ml minyak, dan 2 ml larutan detergen ke dalam tabung reaksi. Campuran tadi diguncangkan beberapa saat, dan didiamkan selama 10 menit. Mencatat apa yang terjadi.

E.    Hasil Pengamatan

Sifat Campuran

Campuran air dengan

GulaGaram

Susu

Terigu Santan Pasir Teh Kopi

Larut/tidaklarut larut laru

tlarut Larut tidak larut Tidak

Bening/keruh

bening

bening

keruh

keruh Keruh keruh bening

Keruh

Mengendap/tidak

tidak tidak tidak

mengendap

mengendap

mengendap

tidak mengendap

Filtrat bening/ tidak

bening

bening

keruh

keruh Keruh keruh bening

Keruh

Stabil/ tidakstabil

stabil

stabil

tidak Tidak tidak stabil

Tidak

Page 4: koloid percobaan

Komponen Campuran Bercampur Tidak Bercampur

Air + Minyak ¾      ü   

Air + Minyak + larutan detergen ¾      ü   

F.    Pembahasan

Setelah melakukan percobaan dapat dilihat, ketika mencampurkan air, garam, teh ke dalam air, ketiganya larut dalam air. Setelah didiamkan campuran itu tidak memisah. Saat disaring, tidak dapat tersaring karena tidak mempunyai endapan. Campuran ini bersifat homogen.

Jika mencampurkan air dengan susu bubuk instan, ternyata susu larut tetapi larutan itu tidak bening melainkan keruh. Jika didiamkan campuran itu tidak akan memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaring. Hasil penyaringan tetap keruh. Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, secara mikroskopis partikel-partikel susu yang tersebar di dalam air masih dapat dibedakan. Campuran seperti inilah yang dinamakan koloid. Pada campuran susu dengan air, fase terdispersinya adalah lemak, sedangkan medium pendispersinya adalah air. Sebenarnya campuran air dengan santan merupakan koloid. Namun dalam percobaan kami, terjadi sedikit kesalahan. Karena dalam percobaan kami, setelah dicampur dengan air dan didiamkan, terjadi pengendapan. Seharusnya koloid tidak mengendap. Kami tidak dapat memastikan penyebab kesalahan tersebut. Mungkin dari air atau santan yang kami gunakan.

Saat mencampurkan air dengan pasir, pasir tidak larut dalam air. Walaupun campuran ini diaduk, lambat laun pasir akan memisah dan mengendap di dasar gelas. Campuran ini bersifat heterogen dan merupakan sistem dua fase. Campuran ini dapat dipisahkan dengan penyaringan.

G.   Pertanyaan

Page 5: koloid percobaan

1.      Jelaskan perbedaan antara suspensi, koloid, dan larutan !

Jawab:

Pada larutan dan koloid tidak terjadi pengendapan sedangkan pada suspensi terjadi pengendapan. Larutan memiliki 1 fase sedangkan koloid dan suspensi memiliki 2 fase. Larutan bersifat homogen, dan suspensi bersifat heterogen, sedangkan koloid secara makroskopis tampak homogen tetapi sebenarnya bersifat heterogen. Larutan tidak dapat disaring sedangkan suspensi dapat disaring,dan koloid tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra.

2.      Kelompokan larutan di atas ke dalam suspensi,koloid, dan larutan !

Jawab:

Larutan     : Campuran air + gula, air + garam, air + teh

Koloid       : Campuran air + susu, air + santan  

Suspensi    : Campuran air + pasir, air + kopi, air + tepung

3.      Apa kesimpulan dari percobaan yang anda lakukan ?

Jawab:

Campuran air dengan gula, garam, dan teh merupakan larutan, karena memiliki sifat larut, bening, mengalami satu fase(homogen), stabil, tidak dapat disaring.

Campuran air dengan  pasir, kopi, dan tepung merupakan suspensi, karena larutan tersebut memiliki sifat tidak larut meskipun diaduk dan didiamkan, keruh, mengalami dua fase, tidak stabil, larutannya heterogen, dan dapat dipisahkan dengan penyaring.

Campuran air dengan susu atau santan merupakan koloid, karena memiliki sifat larut dalam air, keruh, mengalami dua fase, tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan, hasil penyaringan tetap keruh. Secara pengelihatan makroskopis, campuran ini tampak homogen, tetapi sebenarnya bersifat heterogen.

4.      Kelompokan campuran berikut ke dalam suspensi, koloid, dan larutan !

Jawab:

Page 6: koloid percobaan

Larutan      : air + cuka, air + sirup

Koloid       : air panas + agar-agar, cat, asap, tinta, gel, mentega

Suspensi    : air + kopi, air + tanah

H.   Kesimpulan

Meskipun ketiganya berupa campuran dua zat atau lebih, ternyata dari ketiga campuran dalam percobaan memiliki perbadaan dari segi bentuk, sifat, ukuran, serta fasenya yang dikelompokan ke dalam tiga macam jenis dispersi, yaitu dispersi halus (larutan), dispersi koloid, dan dispersi kasar (suspensi).

Campuran air dengan gula, garam, dan teh merupakan larutan, karena memiliki sifat larut, bening, mengalami satu fase (homogen), stabil, tidak dapat disaring.

Campuran air dengan  pasir, kopi, dan tepung merupakan suspensi, karena larutan tersebut memiliki sifat tidak larut meskipun diaduk dan didiamkan, keruh, mengalami dua fase, tidak stabil, larutannya heterogen, dan dapat dipisahkan dengan penyaring.

Campuran air dengan susu atau santan merupakan koloid, karena memiliki sifat larut dalam air, keruh, mengalami dua fase, tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan, hasil penyaringan tetap keruh. Secara pengelihatan makroskopis, campuran ini tampak homogen, tetapi sebenarnya bersifat heterogen.

Mengamati Perbedaan Koloid, Suspensi Dan Larutan

A.    Tujuan

Mengelompokkan campuran ke dalam suspensi, koloid dan larutan.

B.     Dasar Teori

Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarutatau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.Pada suhu tertentu sampai suatu zat dapat larut dalam pelarut tertentu, tetapi jumlahnya selalu terbatas.

Page 7: koloid percobaan

Batas itu disebut kelarutan. Kelarutan adalah jumlah zat terlalarutan adalah sistem yang homogen dan mengandung lebih dari satu komponen. .

Bila suatu zat terlarut yang dengan jumlah yang kecil dan masih bisa larut maka disebut larutan tak jenuh dan ketika zat terlarut tidak bisa lagi terlarut dalam pelarutnya maka kondisi larutan tersebut disebut larutan jenuh yangdapat larut dalam sejumlah pelarut.

Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).

b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.

c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).

Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

a) Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibanding solvent.

b) Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent.

 KOLOID

Koloid adalah suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya lebih besar dari larutan tetapi lebih kecil dari suspensi(campuran kasar). Dalam sistem koloid, partikel-partikel koloid terdispersi secara homogen dalam mediumnya. Oleh karena itu, partikel koloid disebut sebagai fase terdispersi dan mediumnya disebut sebagaimedium pendispersi.

Page 8: koloid percobaan

Perbandinga sifat larutan,koloid dan suspensi :

LARUTAN KOLOID SUSPENSI

Satu fase

Stabil

Ukuran partikel lebih kecil bari 1 nm

Tidak dapat di saring

Homogen : larutan gula, udara bersih , alkohol 70 %

Dua fase

Stabil

Ukuran partikel antara 1 sampai 100 nm

Dapat di saring dengan penyaring ultra

Tampak homogen (jika di lihat dengan mikroskop ultra bersifat heterogen) .

Contoh : Air Susu, Santan.

Dua fase

Tidak Stabil

Ukuran partikel lebih besar dari 100 nm

Dapar disaring

Heterogen

Contoh : air sungai yang keruh

Sifat-Sifat Koloid

Suatu larutan digolongkan ke dalam sistem koloid jika memiliki sifat - sifat yang berbeda dengan larutan sejati. Beberapa sifat fisika yang membedakan sistem koloid dari larutan sejati, di antaranya:

a.      Efek Tyndall

Efek Tyndall adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh partikel-partikel yang terdapat dalam system koloid, sehingga jalannya berkas sinar terlihat. Sifat ini berguna untuk membedakan koloid dengan larutan. Jika cahaya mengenai partikel larutan, cahaya tersebut akan di teruskan sedangkan jika cahaya mengenai partikel koloid, cahaya tersebut akan dihamburkan.

b.      Gerak Brown

Gerak Brown adalah gerakan terpatah-patah (gerak zig-zag) yang terus menerus dalam system koloid. Sifat ini berguna untuk membedakan koloid dengan suspensi. Gerak brown terjadi karena tumbukan antara molekul partikel medium dengan

Page 9: koloid percobaan

partikel koloid. Tumbukan tersebut menyebabkan tidak adanya partikel yang diam sehinnga pengendapan tak terjadi (Stabil).

c.       Elektroforesis

Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid dalam medan listrik.

d.      Adsorbsi

Adsorbs adalah penyerapan pada permukaan koloid sehinnga koloid tersebut memiliki muatan listrik. Sifat adsorbs koloid ini yang menstabilkan koloid.

e.       Koagulasi

Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan. Untuk melindungi koloid dari proses koagulasi atau penggumpalan digunakan koloid pelindung (koloid yang ditambahkan pada koloid lain. Tujuannya : untuk melindungi koloid lain supaya tidak menggumpal).

f.       Dialisis

Dialisis adalah prose penyaringan koloid dengan menggunakan kertas perkamen atau membran semipermeabel dengan tujuan menyaring ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid dalam pembuatan koloid.

SUSPENSI 

Dalam ilmu kimia, suspensi (Inggris: suspension) adalah suatu campuran fluida yang mengandung partikel padat. Atau dengan kata lain campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat cair tersebut. Partikel padat dalam sistem suspensi umumnya lebih besar dari 1 mikrometer sehingga cukup besar untuk memungkinkan terjadinya sedimentasi. Tidak seperti koloid, padatan pada suspensi akan mengalami pengendapan/sedimentasi walaupun tidak terdapat gangguan.

Page 10: koloid percobaan

Suspensi cairan atau padatan (dalam jumlah kecil) di dalam gas disebut sebagai aerosol. Contoh sistem aerosol dalam kehidupan manusia adalah debu di atmosfer.

STABILITAS SUSPENSI

Ukuran partikel

Semakin besar luas penampang partikel daya tekan ke atas cairan akan semakin memperlambat gerakan partikel untuk mengendap.

Kekentalan (viskositas)

Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairantersebut, mskin kental suatu cairan kecepatan alirannya makin turun.

Jumlah partikel (Konsentrasi)

Apabila dalam ruangan berisi partikel yang ebsar maka akan terjadi benturtan. Karena adanya benturan ini, menyebabkan terjadinya endapan. Oleh karena itu semakin besar konsentrasi patikel semakin besar terjadinya pengendapan.

Sifat atau muatan partikel

Sifat dari bahan yang diguankan sebagai suspensi bermacam-macam. Apabila merupakan sifat alami maka kita tidak dapat memengaruhinya.

C.    Alat dan bahan

1.      Gelas kimia

2.      Batang pengaduk

3.      Kertas saring

4.      Corong

5.      Gula

6.      Garam

7.      Susu

8.      Terigu

9.      Santan

10.  Pasir

11.  Teh

12.  Minyak goreng

13.  Larutan deterjen

14.  Air

15.  Kopi

D.    Cara kerja

Page 11: koloid percobaan

1.      Memasukkan 50 ml air kedalam gelas kimia.

2.      Menambahkan satu sendok makan gula ke dalam gelas kimia tersebut.

3.      Mengaduk kira-kira selama 1 menit.

4.      Mendiamkan larutan selama 10 menit dan mencatat apa yang terjadi.

5.      Menyaring campuran yang terjadi menggunakan kertas saring dan mencatat apa yang terjadi.

6.      Mengulangi prosedur kerja 1 sampai 5 dengan menggunakan garam, susu, terigu, santan, pasir, teh dan kopi.

7.      Campuran minyak dan air.

memasukkan 5 ml air dan 2 ml minyak goring kedalam tabung reaksi. Menguncangkan campuran itu beberapa saat dan mendiamkannya selama 10 menit. Mencatat apa yang terjadi !

8.      Campuran minyak, air dan larutan deterjen.

Memasukkan 5 ml air, 2 ml minyak goring, dan 2 ml larutan deterjen ke dalam tabung reaksi. Mengguncangkan campuran itu beberapa saat, dan mendiamkannya selama 10 menit. Mencatat apa yang terjadi !

Catatan : Pengaduk dan corong harus di bilas dan dikeringkan sebelum digunakan untuk  mengaduk  serta menyaring campuran yang berbeda.

E.     Hasil pengamatan

Sifat Campuran Campuran air dengan

Gula Garam Susu Terigu Santan Pasir Teh

Larut / Tidak ü    ü    ü    ü    ü    × ü   

Bening / Keruh ü    ü    × × × ü    ü   

Mengendap / Tidak × × ü    ü    ü    ü    ×

Filtrat bening / Keruh ü    ü    × ü    ü    ü    ü   

Page 12: koloid percobaan

Stabil / tidak ü    ü    ü    × ü    × ü   

Komponen Campuran Bercampur Tidak Bercampur

Air + Minyak × ü   

Air + Minyak + Larutan Detergen

× ü   

ket : ü   = ya

             x = tidak

F.     Pembahasan

Pada percobaan ini dilakukan pengujian untuk mengamati perbedaan antara larutan, koloid dan supensi. Setelah bahan-bahan di campurka dengan air dan diamkan selama 10 menit membuktikan bahwa larutan, koloid dan suspensi meiliki perbedaan dalam kestabilan.

Gula yang dicampur kedalam air, gula tersebut larut dan jika didiamkan tidak terjadi pengendapan membuktikan bahwa gula termasuk kedalam kelompok larutan. Yang mempunyai sifat stabil dan homogen serta tidak dapat di saring karena partikelnya sangat kecil. Begitu juga dengan garam dan teh yang termasuk kedalam kelompok larutan.

Tepung yang dicampur kedalam air akan berwana keruh. Jika di diamkan akan mengalami pengendapan dan bersifat tidak stabil serta heterogen. Percobaan ini membuktikan bahwa tepung termasuk kedalam suspensi. Pengendapan yang terjadi  dapat dilihat secara kasat mata dan dapat di saring karena partikelnya berukuran besar. Begitu juga dengan kopi dan pasir, mereka termasuk kedalam suspensi.

Susu yang dicampur kedalam air akan berwarna keruh. Jika di diamkan tidak mengalami pengendapan dan bersifat stabil. Percobaan ini membuktikan bahwa susu bersifat koloid dan partikelnya berukuran diantara larutan dan suspensi. Koloid bersifat heterogen jika dilihat dengan mikroskop ultra, namun homogeny jika dilihat dengan kasat mata. Begitu juga dengan santan. 

G.    Pertanyaan

Page 13: koloid percobaan

1.      Jelaskan perbedaan antara suspensi, koloid, dan larutan !

2.      Kelompokkan campuran di atas ke dalam suspensi, kolid, dan larutan !

3.      Apa kesimpulan dari percobaan yang anda lakukan !

4.      Kelompokkan campuran berikut kedalam suspensi, koloid, dan larutan !

a.       Air + cuka

b.      Air + sirup

c.       Air + kopi

d.      Air panas + agar-agar

e.       Air + tanah

f.       Cat

g.      Asap

h.      Tinta

i.        Gel

j.        Mentega

Jawab

1.      Perbedaan Suspensi, Larutan Dan Koloid.

LARUTAN KOLOID SUSPENSI

Satu fase

Stabil

Ukuran partikel lebih kecil bari 1 nm

Tidak dapat di saring

Homogen

Dua fase

Stabil

Ukuran partikel antara 1 sampai 100 nm

Dapat di saring dengan penyaring ultra

Tampak homogen (jika di lihat dengan mikroskop ultra bersifat heterogen) 

Dua fase

Tidak stabil

Ukuran partikel lebih besar dari 100 nm

Dapar disaring

Heterogen

2.       

Page 14: koloid percobaan

LARUTAN KOLOID SUSPENSI

Gula

Garam

Teh

Susu

Santan

Deterjen

Minyak

Deterjen

1.      Terigu

2.      Pasir

3.      Kopi

3.      Kesimpulan

Jika Larutan, zat terlarutnya larut tetapi zat terlarut tersebut tersebar dalam bentuk partikel yang sangat kecil dan dalam bentuk sistem satu fase (homogen). Bersifat stabil / tidak memisah dan tidak dapat di saring. Contohnya larutan gula.

Jika suspensi, zat terlarutnya tidak larut dan akan memisah atau mengalami sedimentasi. Bersifat heterogen dan dapat dipisahkan dengan penyaringan. Contohnya : campuran tepung terigu dengan air.

Jika koloid, zat terlarutnya larut tetapi larutannya tidak bening melainkan keruh. Jika di diamkan campuran itu tidak memisah dan tidak dapat di pisahkan dengan penyaringan / hasil penyaringan keruh. Pada umumnya bersifat stabil, misalnya campuran susu dengan air. 

4.       

LARUTAN KOLOID SUSPENSI

1.      Air + cuka

2.      Air + sirup

1.      Air panas + agar- agar

2.      Cat

3.      Asap

4.      Tinta

5.      Gel

6.      Mentega

1.      Air + tanah

H.    Kesimpulan

Page 15: koloid percobaan

1.      Koloid mempunyai sifat diantara larutan dan suspensi. Koloid memiliki sifat stabil, berwarna keruh dan homogen jika tidak dilihat secara kasat mata namun sebenarnya bersifat heterogen jika dilihat dengan mikroskop ultra serta tidak dapat disaring karena partikelnya berukuran antara 1 sampai 100 nm. Koloid, jika didiamkan tidak akan mengalami pengendapan seperti suspensi karena koloid mempunyai partikel-partikel yang selalu bertumbukan satu sama lain sehingga tidak ada waktu untuk mengendap (Teori Gerak Brown). Contohnya susu, santan, agar-agar dan lain-lain.

2.      Larutan mempunyai sifat stabil dan homogen. Partikelnya tak dapat disaring / dipisahkan karena ukuran partikelnya yang sangat kecil. Oleh karena itu, larutan tidak mengendap. Contohnya larutan gula, larutan garam, larutan the dan lain-lain.

3.      Suspensi mempunyai sifat tidak stabil dan heterogen. Warnanya keruh dan terjadi pengendapan karena ukuran partikelnya yang besar. Contohnya campuran tepung terigu dan air.

Nama : Meida Olivia

Kelas : XI IPA 3