Dalam sebuah larutan gula atau garam, partikel yang terlarut didalamnya berupa

molekul tunggal atau ion. Partikel yang terdispersi tersebut berada pada range

diameter 1 Å samapi 10 Å (0,1 nm samapi 1 nm).

Dalam tulisan lain dijelaskan, pada larutan suspensi diperumpamakan sebuah

pasir pantai yang dimasukan dalam larutan, satu partikelnya memiliki diameter

sekitar 2000 Å (200 nm) atau lebih. Sedangkan larutan yang zat terlarutnya

memiliki ukuran pertikel diantara 10 A sampai 2000 A

Sedangkan larutan yang zat terlarutnya memiliki ukuran pertikel diantara 10 A

sampai 2000 A adalah larutan koloid, koloid disperse atau koloid.

Partikel kolid bukanlah benda yang berwujud corpuscular. Yang pada faktanya

materi yang berbentuk corpuscular seperti batang, cakram, film tipis atau filament

panjang yang mempunyai diameter atau ketebalan seukuran partikel koloid. Akan

tetapi untuk kasus yang berbeda dimensi (panjang, lebar, dan tebal) harus berada

pada rentang ukuran koloid agar masuk dalam system kolid.

Jadi untuk kasus yang lebih umum dapat disimpulkan bahwa

“A system with at least one dimension (length, width, or thickness) of the dispersed particles

in the range 10 Å to 2,000 Å, is classed as a colloidal dispersion.”( bahl..200)

“Sebuah system yang menjadi satu dimensi (panjang, lebar dan tebal) yang partikel

terdispersinya mempunyai ukuran pada rentang 10 Å sampai 2,000 Å disebut sebagai

disperse koloid”